BUKU MODUL
UNTUK MAHASISWA BLOK 17 ONKOLOGI & HEMATOLOGI
PENYUSUN: dr. Rena Normasari, M.Biomed.
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2017
PENGANTAR
Blok Onkologi dan Hematologi ini merupakan salah satu blok yang terintegrasi antarsistem tubuh manusia. Pada blok ini peserta didik mempelajari penyakit-penyakit serta pengelolaannya dalam lingkup Onkologi dan Hematologi. Dalam modul ini terdapat lima skenario sebagai pemicu dalam diskusi tutorial diselesaikan dalam waktu lima minggu. Selanjutnya pada minggu keenam diadakan ujian blok dan pada minggu ketujuh dilaksanakan remediasi bagi peserta yang belum mencapai kompetensi yang ditetapkan. Modul ini dilaksanakan dengan strategi PBL dengan diskusi tutorial sebagai jantung dari seluruh kegiatan. Kegiatan belajar yang lain meliputi kuliah, praktikum dan skills laboratorium dilaksanakan untuk menunjang pencapaian tujuan pembelajaran. Setelah menyelesaikan modul ini diharapkan peserta didik telah siap menjalani seluruh rangkaian pendidikan dokter. Terima kasih kami ucapan kepada narasumber, sejawat, dan seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan modul ini. Semoga modul ini dapat dilaksanakan sesuai tujuan yang diharapkan. Kritik dan saran untuk perbaikan sangat diharapkan demi kesempurnaan modul ini.
Jember, Maret 2017
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI
3
I.
PENDAHULUAN
4
II.
METODE BELAJAR
8
III.
JADWAL KEGIATAN
10
IV.
SKENARIO
14
V.
SKDI 2012
25
3
I. PENDAHULUAN 1.
Gambaran Umum Blok Blok ini berisi tentang penyakit Onkologi dan Hematologi yang merupakan salah satu penyakit penting yang harus dikuasai oleh peserta didik calon dokter. Dalam blok ini peserta didik akan mempelajari penyakit ini mulai dari tindakan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, dari aspek molekuler, seluler, dan sistem tubuh, serta peran aspek sosial budaya, etika dan profesionalisme. Pada blok peserta didik belajar secara integrasi antarsistem tubuh manusia yang berkaitan dalam berbagai penyakit yang ada dalam blok ini.
2.
Tujuan Umum Blok Blok ini bertujuan membekali peserta didik untuk memiliki landasan pengetahuan yang kuat dalam lingkup penyakit hematologi dan onkologi untuk nantinya diterapkan dalam pengelolaan pada pasien secara paripurna.
3.
Keterkaitan dengan blok lain Blok ini dipelajari setelah peserta didik menyelesaikan blok membahas tentang penyakit berdasarkan sistem tubuh (Blok 7-16).
4. Hasil Belajar Blok/ Tujuan Pembelajaran/ Learning Objective a. Memiliki pengetahuan sebagai landasan ilmiah dalam lingkup penyakit Onkologi dan Hematologi yang digunakan untuk 1) Menjelaskan prinsip-prinsip ilmu kedokteran dasar yang berhubungan dengan terjadinya masalah kesehatan, beserta patogenesis dan patofisiologinya penyakit Onkologi dan Hematologi. 2) Menjelaskan masalah kesehatan baik secara molekular maupun selular melalui pemahaman mekanisme normal dalam tubuh. 3) Menjelaskan faktor-faktor non biologis yang berpengaruh terhadap masalah kesehatan. 4) Mengembangkan strategi untuk menghentikan sumber penyakit, poin-poin patogenesis dan patofisiologis, akibat yang ditimbulkan, serta risiko spesifik secara efektif 5) Menjelaskan pengobatan tujuan secara fisiologis dan molekular 6) Menjelaskan berbagai pilihan yang mungkin dilakukan dalam penanganan pasien. 7) Menjelaskan secara rasional dan ilmiah dalam menentukan penanganan penyakit baik klinik, epidemiologis, farmakologis, fisiologis, diet, olah raga, atau perubahan perilaku 8) Menjelaskan pertimbangan pemilihan intervensi berdasarkan farmakologi, fisiologi, gizi, ataupun perubahan tingkah laku 9) Menjelaskan indikasi pemberian obat, cara kerja obat, waktu paruh, dosis, serta penerapannya pada keadaan klinik 10) Menjelaskan kemungkinan terjadinya interaksi obat dan efek samping 11) Menjelaskan manfaat terapi diet pada penanganan kasus tertentu 12) Menjelaskan perubahan proses patofisiologi setelah pengobatan. 13) Menjelaskan prinsip-prinsip pengambilan keputusan dalam mengelola masalah kesehatan 14) Menjelaskan (patofisiologi atau terminologi lainnya) data klinik dan laboratorium untuk menentukan diagnosis pasti. 15) Menjelaskan alasan hasil diagnosis dengan mengacu pada evidence-based medicine. 16) Menjelaskan bahwa kelainan dipengaruhi oleh tindakan 17) Menjelaskan parameter dan indikator keberhasilan pengobatan. 18) Menjelaskan perlunya evaluasi lanjutan pada penanganan penyakit. b. Memiliki pengetahuan untuk mengelola masalah kesehatan dalam lingkup penyakit Onkologi dan Hematologi yang digukanan untuk 1) Menginterpretasi data klinis dan merumuskannya menjadi diagnosis sementara dan diagnosis banding 2) Menjelaskan penyebab, patogenesis, serta patofisiologi suatu penyakit 3) Mengidentifikasi berbagai pilihan pengelolaan cara yang sesuai penyakit pasien. 4) Memilih dan menerapkan strategi pengelolaan yang paling tepat berdasarkan prinsip kendali mutu, kendali biaya, manfaat, dan keadaan pasien serta sesuai pilihan pasien
4
5) 6) 7) 8) 9) 10) 11) 12) 13) 14) 15) 16) 17)
18)
19) 20) 21) 22) 23) 24) 25) 26) 27) 28) c.
Melakukan konsultasi mengenai pasien bila perlu Merujuk ke sejawat lain sesuai dengan Standar Pelayanan Medis yang berlaku, tanpa atau sesudah terapi awal Mengelola masalah kesehatan secara mandiri danbertanggung jawab sesuai dengan tingkat kewenangannya Memberi alasan strategi pengelolaan pasien yang dipilih berdasarkan patofisiologi, patogenesis, farmakologi, faktor psikologis, sosial, dan faktor-faktor lain yang sesuai Membuat instruksi tertulis secara jelas, lengkap, tepat, dan dapat dibaca Menulis resep obat secara rasional (tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis, tepat frekwensi dan cara pemberian, serta sesuai kondisi pasien), jelas, lengkap, dan dapat dibaca Mengidentifikasi berbagai indikator keberhasilan pengobatan, memonitor perkembangan penanganan, memperbaiki dan mengubah terapi dengan tepat Memprediksi, memantau, mengenali kemungkinan adanya interaksi obat dan efek samping, memperbaiki atau mengubah terapi dengan tepat Menerapkan prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga secara holistik, komprehensif, koordinatif, kolaboratif, dan berkesinambungan dalam mengelola penyakit dan masalah pasien Mengidentifikasi peran keluarga pasien, pekerjaan, dan lingkungan sosial sebagai faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya penyakit serta sebagai faktor yang mungkin berpengaruh terhadap pertimbangan terapi Mengidentifikasi, memberi alasan, menerapkan dan memantau strategi pencegahan tertier yang tepat berkaitan dengan penyakit pasien, keadaan sakit atau permasalahannya (Pencegahan tertier adalah pencegahan yang digunakan untuk memperlambat progresi dari penyakitnya dan juga timbulnya komplikasi, misalnya diet pada penderita DM, olah raga) Mengidentifikasi, memberikan alasan, menerapkan dan memantau strategi pencegahan sekunder yang tepat berkaitan dengan pasien dan keluarganya (Pencegahan sekunder adalah kegiatan penapisan untuk mengidentifikasi faktor risiko dari penyakit laten untuk memperlambat atau mencegah timbulnya penyakit, contoh pap smear, mantous test) Mengidentifikasi, memberikan alasan, menerapkan dan memantau kegiatan strategi pencegahan primer yang tepat, berkaitan dengan pasien, anggota keluarga dan masyarakat (Pencegahan primer adalah mencegah timbulnya penyakit, misalnya imunisasi) Mengidentifikasi peran keluarga pasien, pekerjaan, dan lingkungan sosial sebagai faktor risiko terjadinya penyakit dan sebagai faktor yang mungkin berpengaruh terhadap pencegahan penyakit. Menunjukkan pemahaman bahwa upaya pencegahan penyakit sangat bergantung pada kerja sama tim dan kolaborasi dengan professional di bidang lain Mengidentifikasi kebutuhan perubahan perilaku dan modifikasi gaya hidup untuk promosi kesehatan pada berbagai kelompok umur, jenis kelamin, etnis, dan budaya Merencanakan dan melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan di tingkat individu, keluarga, dan masyarakat Bekerja sama dengan sekolah dalam mengembangkan “program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)” Memotivasi masyarakat agar mampu mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat Menentukan insidensi dan prevalensi penyakit di masyarakat serta mengenali keterkaitan yang kompleks antara faktor psikologis, kultur, sosial, ekonomi, kebijakan, dan faktor lingkungan yang berpengaruh pada suatu masalah kesehatan Melibatkan masyarakat dalam mengembangkan solusi yang tepat bagi masalah kesehatan masyarakat Bekerja sama dengan profesi dan sektor lain dalam menyelesaikan masalah kesehatan dengan mempertimbangkan kebijakan kesehatan pemerintah, termasuk antisipasi terhadap timbulnya penyakit-penyakit baru Menggerakkan masyarakat untuk berperan serta dalam intervensi kesehatan
Mengelola informasi dalam lingkup penyakit Onkologi dan Hematologi sebagai berikut 1) Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (internet) dengan baik 2) Menggunakan data dan bukti pengkajian ilmiah untuk menilai relevansi dan validitasnya
5
3) Menerapkan metode riset dan statistik untuk menilai kesahihan informasi ilmiah 4) Menerapkan keterampilan dasar pengelolaan informasi untuk menghimpun data relevan menjadi arsip pribadi 5) Menerapkan keterampilan dasar dalam menilai data untuk melakukan validasi informasi ilmiah secara sistematik 6) Meningkatkan kemampuan secara terus menerus dalam merangkum dan menyimpan arsip 7) Menerapkan prinsip teori teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu penggunaannya, dengan memperhatikan secara khusus potensi untuk berkembang dan 8) keterbatasannya 9) Memasukkan dan menemukan kembali informasi dan database dalam praktik kedokteran secara efisien 10) Menjawab pertanyaan yang terkait dengan praktik kedokteran dengan menganalisis arsipnya 11) Membuat dan menggunakan rekam medis untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan d. Memiliki tanggung jawab etika, moral, dan kesadaran hukum dan profesional serta keselamatan pasien dalam lingkup penyakit Onkologi dan Hematologi. 5.
Dasar Pengetahuan Untuk dapat menguasai kompetensi blok ini, peserta didik memerlukan dasar pengetahuan: a. Tumor dan neoplasma b. Dasar-dasar Anestesi c. Penyakit dan keganasan Darah dan Sistem Limfatik d. Penyakit Autoimun e. Promosi Kesehatan f. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular g. Metodologi Penelitian dan Penulisan h. Pengelolaan Gizi
6.
Praktikum Penunjang a. Program pengolah kata b. Teknik presentasi c. Penelusuran referensi d. Telah kritis pustaka e. Studi kasus etik
7.
Bagian Yang terlibat a. Patologi Klinik b. Patologi Anatomi c. Parasitologi d. Mikrobiologi e. Fisiologi f. Farmakologi g. Ilmu Penyakit Dalam h. Ilmu Bedah i. Ilmu Kesehatan Anak j. Radiologi k. Anestesiologi l. Gizi
8.
Prasyarat Blok Sebelum mengikuti blok ini peserta didik harus sudah mengikuti blok sistem secara keseluruhan (Blok 7-16)
6
9.
Referensi Utama 1. Atlas Anatomi Sobota 2. Atlas Anatomi Spatelhotts 3. Gray’s Anatomi: Antanomical basic of Clinic 4. Guyton & Hall : Textbook of medical physiology 5. Ganong WF : Review of medical physiology 6. Jawet’s microbiology 7. Zinser Microbiology 8. Goodman and Gilman’s : the pharmacological basis of theurapetics 9. Katzung, Clinical Pharmacology 10. Modern Medical Nutrition in Health and Disease 11. Sue Rodwell Villiam : Nutriton and Diet Therapy 12. Harrison TR, Fauci AS : Harrison’s Principles of Internal Medicine 13. Brown, HW., Neva., Basic Clinical Parasitology. 14. Parasitologi Kedokteran, Penerbit FK UI
7
II.
METODA BELAJAR
Kurikulum berbasis kompetensi ini dilaksanakan dengan strategi belajar berdasarkan paradigma baru pendidikan dokter yang dikenal dengan SPICES, dengan strategi utama belajar berdasarkan masalah atau problem-based learning (PBL). Kegiatan belajar dilaksanakan berdasarkan modul yang berisi skenario masalah yang menjadi trigger atau pemicu dalam belajar dengan melalui diskusi tutorial. Informasi diperoleh melalui belajar mandiri, kuliah, konsultasi pakar, dan praktikum. Informasi yang telah diperoleh didiskusikan dalam kelompok sesuai jadwal dengan seorang fasilitator. Untuk melatih ketrampilan medik peserta didik diberikan latihan dalam skills lab, praktek lapangan, serta praktek kerja klinik. a.
Diskusi Tutorial Diskusi tutorial dalam kelompok beranggotakan 10-14 mahasiswa dan dipandu oleh tutor yang bertugas sebagai fasilitator. Dalam berdiskusi mahasiswa akan dihadapkan pada masalah dalam bentuk skenario modul sebagai triger dalam diskusi. Satu skenario modul diselesaikan dalam dua kali pertemuan dengan selang waktu 3-4 hari. Diskusi dilakukan dengan metode seven jumps (tujuh langkah) yang terdiri dari: (1) mengklarifikasi istilah/konsep (2) menetapkan permasalahan (3) menganalisis masalah (4) menarik kesimpulan langkah (3) (5) menentukan tujuan belajar (6) belajar mandiri (7) menarik kesimpulan dari seluruh informasi yang telah ada. Langkah (1) sampai dengan (5) dilaksanakan pada pertemuan pertama, langkah (6) dilaksanakan di luar kelompok, sedangkan (7) dilaksanakan pada pertemuan kedua.
b.
Kuliah Kuliah dilaksanakan untuk memperjelas konsep atau teori yang sulit atau khusus sehingga membutuhkan pakar untuk meningkatkan pemahaman, Kuliah dilaksanakan dalam bentuk konsultasi interaktif berdasarkan masalah. Kuliah dapat diselenggarakan secara terjadwal, maupun atas permintaan mahasiswa bila diperlukan.
c.
Praktikum Praktikum bertujuan meningkatkan atau memperjelas pemahaman suatu materi serta menambah ketrampilan bekerja di laboratorium. Beberapa materi akan lebih mudah dipahami dengan melakukan praktikum laboratorium sehingga konsep atau teori menjadi lebih mudah.
d.
Pelatihan Ketrampilan Medik Pelatihan ketrampilan medik bertujuan melatih ketrampilan medik mahasiswa dengan menggunakan model pembelajaran yang ada seperti manekin, phantom, pasien simulasi, dll. Materi pelatihan berupa pemeriksaan fisik, pertolongan kegawatdaruratan, serta pelatihan ketrampilan khusus seperti rawat luka, jahit luka, injeksi, pemasangan infus, kateter dan lainlain.
e.
Konsultasi Pakar Konsultasi pakar dilaksanakan secara terjadwal atau atas permintaan mahasiswa apabila menemui kesulitan dalam memahami konsep atau teori ketika diskusi kelompok maupun belajar mandiri. Konsultasi pakar bisa dilaksanakan dalam kelompok kecil maupun besar tergantung kebutuhan.
f.
Belajar Mandiri Belajar mandiri dilaksanakan dalam rangka menggali informasi yang lebih luas atau lebih dalam tentang suatu materi yang terkait dengan masalah yang sedang dipelajari sehingga dapat memahami kasus secara interdisiplin ilmu.
8
g.
Team-based Learning (TBL) TBL adalah metode belajar aktif dalam kelompok kecil, memberikan kesempatan aplikasi knowledge melalui serangkaian aktivitas: kerja individu, kerja tim, dan pemberian feedback segera. TBL bisa dilaksanakan dalam kelas besar yang dijalankan dalam kelompok-kelompok kecil beranggotakan 5–7 mahasiswa, dalam satu ruangan kelas besar. Langkah-langkah dalam TBL dilaksanakan sebagai berikut: (1) Fase one: Preparation Mahasiswa melakukan persiapan dengan berbagai aktivitas belajar mandiri (2) Fase Two: Readiness Assurance Process (30-60 menit) iRATs (Individual Readiness Assurance Test) : mahasiswa menjawab soal MCQ secara individu. tRATs (Team Readiness Assurance Test): mahasiswa menjawab soal MCQ secara kelompok dalam tim masing-masing. Appeals: masing-masing kelompok menunjukkan jawaban secara bersamaan Instructor Clarification Review: pakar memberikan klarifikasi terhadap soal. (3) Phase Three: Application (1,5-2 jam) Masing-masing tim diberikan soal berupa kasus yang dikerjakan bersama dalam tim. Mahasiswa melakukan interpretasi, analisis, dan sintesis terhadap informasi yang diberikan untuk menentukan pilihan yang spesifik.
h.
Evaluasi Evaluasi Blok dilaksanakan pada minggu keenam dengan mempertimbangkan proses selama mengikuti kegiatan belajar-mengajar, etika, dan penguasaan pengetahuan. Komponen penilaian terdiri atas kegiatan tutorial, praktikum, dan ujian. Dengan ketentuan pencapaian masingmasing komponen nilai tidak boleh kurang dari 60 untuk dapat lulus blok. Bobot masing-masing komponen nilai ditetapkan oleh tim blok. Nilai akhir blok berupa angka 0-100 dengan penjenjangan seperti matriks berikut.
ANGKA
HURUF
NILAI
80,00 - 100
A
4
75,00 - 79,99
AB
3,5
70,00 - 74,99
B
3
65,00 - 69,99
BC
2,5
60,00 - 64,99
C
2
55,00 - 59,99
CD
1,5
50,00 – 54,99
D
1
45,00-49,99
DE
0,5
E
0
0 - 49,99
KETERANGAN
Evaluasi Nilai Ujian Teori Praktikum TBL Tutorial
: : : : :
75 % 80 % 15 % 5% 25 %
9
III. JADWAL KEGIATAN
10
JADWAL KEGIATAN BELAJAR BLOK 17: ONKOLOGI & HEMATOLOGI
MINGGU
JAM
I
08.00-10.00
20 – 24 Maret 2017
10.00-12.00
II
08.00-10.00
27 – 31 Maret 2017
10.00-12.00
III
08.00-10.00
3–7 April 2017
10.00-12.00
IV
12.00-14.00
12.00-14.00
SENIN
SELASA
KAMIS
JUMAT
(9.00-10.00)
Kuliah 3
Kuliah 4
Overview
Mikro
PA 2
TUTORIAL
TUTORIAL
Friday prayer
Kuliah 1
Kuliah 2
Bedah
PA 1
Kuliah 5
SKILLS LAB SKILLS LAB
PK 1 TUTORIAL
RABU
LIBUR
Prakt PA Kuliah 8
PK 2
TUTORIAL
Friday prayer
Kuliah 6
Kuliah 7
Kuliah 9
Anestesi
Farmako 1
IPD 1
Kuliah 11
Kuliah 12
Pediatri 1
IKM
TUTORIAL
SKILLS LAB
Kuliah 13
Kuliah 14
Pediatri 2
IPD 2
10 – 14 April 2017
10.00-12.00
V
08.00-10.00
17 – 21 April 2017
10.00-12.00
Prakt PK 1
Kuliah 15
Kuliah 16
Radiologi
Farmako 2
TUTORIAL
Friday prayer
12.00-14.00 08.00-10.00
Kuliah 10
Parasitologi
Prakt Farmako Kuliah 17
Kuliah 18
IPD
PK 3
TUTORIAL
Prakt PK 2
SKILLS LAB TUTORIAL
LIBUR
12.00-14.00
TBL
SKILLS LAB
TUTORIAL
TUTORIAL
12.00-14.00 VI 24 – 28 April 2017
Tentatif
UJIAN BLOK
VII 1 – 5 Mei 2017
Tentatif
UJIAN REMEDIASI
11
BLOK 17: ONKOLOGI & HEMATOLOGI KULIAH KULIAH 1 – ILMU BEDAH : SMF BEDAH (Tumor jinak dan ganas pada payudara) KULIAH 2 – PATOLOGI ANATOMI 1 (Patologi Neoplasma)
: dr. Al Munawir, M.Kes, PhD
KULIAH 3 – MIKROBIOLOGI (Virus – virus onkogenik)
: dr. Dini Agustina, M.Biomed
KULIAH 4 – PATOLOGI ANATOMI 2 (Patologi Sistem Payudara)
: dr. Al Munawir, M.Kes, PhD
KULIAH 5 – PATOLOGI KLINIK 1 (Kelainan koagulasi darah)
: TIM PK
KULIAH 6 – ANESTESI : dr. Erfan Effendi, Sp.An (Dasar-dasar anestesi dan pengelolaan nyeri pada neoplasma) KULIAH 7 – FARMAKOLOGI 1 (Obat anti kanker)
: dr. Cicih Komariyah, SpM
KULIAH 8 – PARASITOLOGI : DR. dr. Yunita Armiyanti, M.Kes (Parasit penyebab tumor dan kelainan darah) KULIAH 9 – ILMU PENYAKIT DALAM 1 (Hematologi-Anemia)
: dr. Ali Santoso Sp.PD
KULIAH 10 – PATOLOGI KLINIK 2 (Penyakit Kelainan Darah)
: Tim PK
KULIAH 11 – PEDIATRI 1 : SMF IKA (Hematologi-Anemia & Thalassemia) KULIAH 12 – IKM
: dr. Yohanes Sudarmanto, MMedEd (Gizi dalam pencegahan anemia)
KULIAH 13 – PEDIATRI 2 (Hematologi – Onkologi)
: SMF IKA
KULIAH 14 – ILMU PENYAKIT DALAM (Hematologi – Onkologi)
: dr. Ali Santoso Sp.PD
KULIAH 15 – RADIOLOGI : dr. Heny Fatmawati, M.Kes, SpRad (Radioterapi dan Radiodiagnostik) KULIAH 16 – FARMAKOLOGI 2 : dr Edy Junaidi, M.Kes (Farmakologi obat2an hematologi) KULIAH 17 – ILMU PENYAKIT DALAM 2 (Penyakit Autoimun)
: dr. Ali Santoso Sp.PD
KULIAH 18 – PATOLOGI KLINIK 3 (Keganasan darah & limfe)
: Tim PK
12
PRAKTIKUM Praktikum PA Praktikum PK Praktikum Farmakologi
Kelompok
: dr Al Munawir, M.Kes, PhD. : Tim PK : dr Edy Junaidi, M.Kes
(1x) (2x) (1x)
Nama Tutor
No. Telepon
A
dr Rena Normasari, M.Biomed
081336715290
B
dr Enny Suswati, M.Kes
081232324883
C
dr Supangat, M.Kes, PhD, SpBA
085655860096
D
dr Dwita Aryadina, M.Kes
083847371384
E
dr Desie Dwi Wisudanti, M.Biomed
083847198707
F
dr Yudha Nurdian, M.Kes
083847203010 / 081336054444
G
dr Jauhar Firdaus
085730232620
H
dr Dini Agustina, M.Biomed
081336611668
13
IV SKENARIO
14
SKENARIO 1:
1. SKENARIO Dua orang perempuan kakak beradik datang ke poli RS. Adiknya, seorang perempuan usia 21 tahun, datang dengan keluhan terdapat benjolan di payudara kiri atas. Benjolan muncul sejak 2 bulan yang lalu dan tidak terasa nyeri. Pada pemeriksaan fisik benjolan teraba padat kenyal, batas jelas, dengan diameter 1 cm, serta tidak melekat pada jaringan sekitar. Sedangkan kakaknya, perempuan usia 27 tahun datang dengan keluhan nyeri pada payudara kanan. Nyeri disertai demam dan payudara terasa tegang. Dari anamnesa didapatkan pasien sedang menyusui buah hatinya yang berusia 3 minggu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan mammae dekstra tampak kemerahan serta tampak lesi pada putingnya.
15
SKENARIO 2:
1. SKENARIO Seorang perempuan berusia 48 tahun datang ke poli bedah dengan keluhan terdapat benjolan pada payudara kiri sejak 3 bulan yang lalu. Dari anamnesis didapatkan benjolan terasa nyeri, dan makin membesar. Dari pemeriksaan fisik didapatkan pada kulit payudara terlihat berkerut seperti kulit jeruk. Sedangkan palpasi benjolan teraba keras dan berdungkul, batas tidak jelas, dan melekat pada kulit. Pada daerah axilla kiri ditemukan pembesaran kelenjar getah bening. Ketika pasien menanyakan kemungkinan penyebabnya apa, apakah harus diradiasi, apakah harus dioperasi, dokter menjawab dan menyimpulkan keadaan serius yang perlu disampaikan kepada pasien serta merujuk pasien ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Setelah dilakukan pemeriksaan PA, dan konsultasi dengan dokter bedah, diputuskan harus dilakukan operasi. Sebelum masuk ruang operasi, pasien mendapat penjelasan dari dokter anestesi tentang prosedur anestesi yang akan dilakukan.
16
SKENARIO 3
1. SKENARIO Seorang ibu membawa anak laki-lakinya berusia 2 tahun ke poli anak karena lemas dan pucat. Dari anamnesa didapatkan bahwa pasien pernah mendapat transfusi darah karena Hb yang sangat rendah. Ibu mengatakan anaknya sering mengalami demam dan penurunan nafsu makan. Pola makan yang tidak teratur menyebabkan asupan nutrisi kurang sehingga tumbuh kembang juga terganggu, pada usia 2 tahun ini berat badan pasien 8 kg dengan tinggi 74 cm, sementara berat lahir 2,6 kg dengan panjang 45 cm. Dari pemeriksaan fisik didapatkan facies cooley, sklera tampak ikterik dan konjungtiva palpebra pucat. Didapatkan juga hepatomegali serta splenomegali. Setelah itu, pasien lain datang, seorang ibu yang datang membawa anak laki-lakinya berusia 1 tahun. Ibu pasien mengeluh lutut kaki anaknya terdapat memar yang tidah kunjung hilang. Ibu mengatakan anaknya sedang belajar berjalan sejak 2 bulan yang lalu, sehingga anak sering jatuh dan mudah terbentur. Selanjutnya, untuk kedua pasien tersebut, dokter memberi pengantar ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan darah lengkap.
17
SKENARIO 4
1. SKENARIO Seorang anak berusia 5 tahun dibawa oleh ibunya ke poli anak dengan keluhan mimisan. Selain itu pasien juga mengalami demam, dari anamnesa dengan ibunya didapatkan pasien sering terlihat lemah tidak mau beraktivitas, serta terdapat penurunan nafsu makan. Dari pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva palpebra pucat, sclera ikterik dan pembesaran spleen. Hasil laboratorium menunjukkan pansitopenia. Kemudian Dokter melakukan pemeriksaan aspirasi sumsum tulang, setelah diketahui hasilnya dokter menyarankan untuk dilakukan kemoterapi.
18
SKENARIO 5 :
1. SKENARIO Seorang perempuan berusia 28 tahun datang ke tempat praktek dokter keluarga dengan keluhan nyeri pada persendian jari-jari kaki dan tangan serta bengkak. Keadaan ini dirasakan terutama pada pagi hari setelah bangun tidur. Keluhan ini dirasakan sejak 2 bulan yll. Pasien juga mengeluh terasa lemas dan demam sumer-sumer, pasien juga malas untuk keluar siang hari karena terasa panas dan silau dan beberapa hari terakhir dirasa lemah dan kesemutan di tungkai bawah. Dokter tersebut kemudian mengirim pasien ke laboratorium klinik untuk dilakukan beberapa pemeriksaan. Hasil pemeriksaan laboratorium darah didapatkan Hb: 6 mg/dl, Leukosit: 3.000/ µl , Trombosit : 90.000/ µl. Pada pemeriksaan urin didapatkan proteinuria: +3.
19
V. SKDI Onkologi dan Degeneratif
20
Tumor & Neoplasma
Hematologi & Imunologi
21
22