s3 BANGLINAN PENIYIMPAN SAYURAN MENGGI-INAKAN SISTEM PENDINGIN KOMBINASI RADIASI DAN MENARA PENDINGIN DI DATARAN TINGGI RADIATIVE COOLING SYSTEM AND COOLING TOWER COMBINATION OF FOR VEGETABLES STORAGE AT HIGH IA,ND Oleh : Wiludjeng Trisasiwi Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian I"INSOED (Diterimn : 24 Agustus 2002, disetujui : 5 September2002) ABSTRAK Penelitian ini berrujuan membuat alat pendingin kombinasi radiasi malam hari dan menarapendinginmenggunakanfluida kerja air untuk menyimpansayurandi datarantinggi. Hasil percobaandi Cipanas menunjukkan bahwa radiasi malam hari mampu mendinginkan air sampai2.3"C di ba*'ah suhu udara lingkungan pada kondisi langit relatif cerah dengan kapasitaspendinginanrata-rata 60.9 W/m2. Hasil percobaandi Batu Malang menunjukkan penurunan suhu air sampai 2.5'C di bawah suhu udara lingkungan dengan kapasitas pendinginanrata-rata{7.2 W/m2 pada kondisi arvan sedangsampai rendah. Uji kinerja menarapendingindi Boeor menehasilkanselisihsuhu air masukdan keluar menara(range) rata-rau 1'C dan beda suhu air keluar menaradengansuhu udara lingkungan(approach) l.l'C padaRH lingkunuan50-88%. Percobaandi Batu Malang menghasllkanrange 0,9"C dan approac'lt 0.6'C pada RH lingkungan 60-90%. Sistem pendingin kombinasi skala lapangandi Batu \lalang mampu menghasilkansuhu air pendingin 13,8-23,1oCpada RH lingkunean69-95%. beda suhu air denganudara lingkunganadalah0,2-3,6"C pada malam L7,5-24,7"CdenganRH 87hari dan sianehari 0.8-10.3'C. Suhuruangpendinginberkisar 100%. Penvimpananromat dengan sistem pendingin kombinasi mampu menurunkansusut bobot. mempertahankan kekerasan, memperlambat perubahan warna merah dan memperpanjang umur simpan. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa sistem pendingin kombinasi ini la1'ak diaplikasikan pada penyimpanansementarabeberapajenis sayuran ],ang memerlukan suhu penyimpanan menengah 15-20"C di dataran tinggi. Disarankanunruk mendapatkansuhu ruang pendingin yang lebih rendah lagi maka sistem perlu dikombinasikandengansistempendinginramahlingkunganyang lain misalnyasistem absorpsiLiBr-H2O. Kata kunci : pendingin radiasi malam hari, menarapendingin,air, sayuran,datarantinggi. ABSTR{CT The combinationof cooling system using radiative cooling at night and cooling tower at davtime u as studied. The results showed that the radiative cooling effect was capableof decreasingwater temperaturein the water pond at Cipanasuntil 2.3'C below the dry bulb ambient temperatureu'hen the sky rvas clear. and the average cooling capacity was 38.2 W/mz. The result of experiment at Batu Malang showedthat water temperaturedecreased until 2.5"C below dry bulb. and average cooling capacity was 47.2 W/m2 when cloud conditionwas middle to low. It was concludedthat radiativecooling effect was able to make the water temperature lower than the wet bulb temperature. From the cooling tower test result at Bogor, it was found that cooling range was loC and approach was l.loC at BangunanPenyfunpanSayuran Menggunakan Sistem Pendingin ... (Wiludjeng Trisasiwi)
54 ambienthumidity of 50-88%. The result of experimentat Batu Malang pointedout that cooling range was 0.9"C and approachwas 0.6"C at ambient humidity of 60-90V0. Combinedcooling systemtestedat Batu Malangcould reachwater temperatureuntil 13.8"C when the ambient iemperaturewas 16.3"C and ambient relative humidity was 69-95V0. betweenwater and air was 0.2-3.6oCat night and 0.8-10.3"Cat difference. Temperature in daytime.The room temperaturerangewas 17.5-24.7"Cand RH was 87-100%.Storage weightlossesand increaseshelflife of tomato' the combinedcoolingryit". coulddecrease In additionthe coloi uitutnin and textureof tomatocould be maintained.To obtain lower temperature,the systemcould be combinedwith other cooling systemsuch as LiBr-H2O absorptioncooling method. highland' Key words:night radiativecooling,coolingtower, water,vegetables,
PENDAHULUAN Akhir-akhir ini sektor Pertanian dinilai sebagaisalahsatusektoryangdapat kehidupanekonominegara menyelamatkan Indonesia, terbukti dengan berkhannya sektorini selamakrisis ekonomiberjalan. Oleh karenaitu, berbagaiupayapenerapan teknologiuntuk meningkatkanproduktivitas dan nilai tambahsektorpertanianperlu dipacu untuk mempercepatpemulihan ekonomi menuju pembangunanekonomi nasionalyangberkelanjutan. Sayuran termasuk komoditas pertanianyang mudah rusak (perishable). dingin segerasetelahsayuran Penyimpanan dipanen dapat memperPanjangumur sayuran simpannya.Persoalanpascapanen di dataran tinggi pada umumnya adalah turunnyaharga dan tidak terserapnyaproduk padasaatpanenraya karenakebutuhan pasarhampir selalutetap. Banyakproduk yang terpaksadibuangkarenapetanitidak mempunyaialat pendinginguna menyimpankelebihanproduk itu. Selamaini, teknologipendinginyang banyak diterapkan adalah tipe kompresi uap menggunakanrefrigeran freon dan
sunrberenergi listrik. Nalnun, kenaikan biaya listrik, menurunnya ketersediaan e n e r g i k o n v e n s i o n a ls e r t a b a h a Y a kerusakanlapisanozon yang timbul akibat oranguntuk CFC, mendorong penggunaan m e n c a r i t c k n o l o g i p e n d i n g i n a nl a i n . ' feknologi yang dipililt adala h y ang energibaru,dan mcnggunakan sedcrhana, akrahlingkuttgan. Salalt satu sistctttpcndinginyang cocokditerapkandi datarantinggi adalah yang memanfaatkanpotensi k ondi s i wilayah setempat.Udara lingkunganyang bersuhurelatif rendah,yang padamalam hari dapatntcncapail0oC dan sianghari di hawah25"( l ( llM G, l 99l ) ' r ata- r ata clapat diutanlaatkanutttuk mendinginkan r uang penyim pan sayur an. S ebagai penggantizat CFC digunakanfluida kerja air murni yang disirkulasikanke dalam ruangpendingin. Fluida kerja air dapat didinginkan oleh proses pelepasankalor ke angkasa melalui pindahpanasradiasi. Padasistem ini, pendinginanefektif hanyaterjadipada malam hari saat langit cerah. Siang hari fluida kerja dapat didinginkan melalui
Vol. II No. 2 Agustus2002:53-63 Pedesaan JurnalPembangunan
ISSN : 1411-9250
55
proses perpindahan massa antara fluida
kungan 73-97Vo menunjukkan penurunan
kerja dengan udara lingkungan di dalam
suhrr air sebesar0,1-0,5oC di bawah suhu lingkungan. Pada bulan Desember, pada
menarapendingin. Di
dalam penerapannya, kedua
kisaran RH 94-99%, suhu air turun 1-
sistem pendinginan itu dapat dioperasikan secara bergantian; pada siang hari
1,5"C di bawahsuhu lingkungan. Boon-Long et al. (1992) di Thailand
digunakan menara pendingin dan pada
Utara yang berikltm warm humid, telah
malam hari digunakan sistem radiasi.
meneliti penggunaan kolam air untuk
Kombinasi ini diharapkan dapat menekan suhu ruang penyimpan pada tingkat yang
penyimpanan buah dan sayuran. Percoba-
memadai. Keuntungan lain sistem ini
ruangan sebesar zoc
adalah sifatnya yang ramah lingkungan
minimum
karena tidak menggunakan Ozone
ruanganberkisar 85-95%.
annya mendapatkan penurunan suhu di
bawah suhu
lingkungan, sedangkan RH
Depleting Substancesyang dapat merusak
Kamaruddin (1997) telah mengem-
l'apisan ozon, tetapi kelemahannya tidak
bangkan model simulasi untuk memper-
dapat menghasilkan suhu yang sangat
kirakan penurunan suhu air kolam seluas
rendah(mendekati0"C).
1m2 dengan kedalaman air 5 cm sebagai
McVeigh (1984) menyatakanbahna
akibat pengaruh radiasi malam hari dan
pada malam yang cerah pada kondisi musim panas yang lembab, suhu langit
menemukan penurunan suhu air dari 20"C menjadi 10"C. Tambunan et al. (1999),
sekitar 10"C di bawah suhu bola kering
dengan penelitiannya di Bogor tentang
lingkungan. Permukaan suatu benda yang
pendingin evaporatif mendapatkanrange
dihadapkanke langit pada malam hari akan
(kisaran) pendinginan sekitar 1"C dan
melepaskanenergi 5 W/m2 tiap beda suhu l oC antarabendadan langit.
approach (hampiran) 0,5oC pada RH
(1988) di
Sistem pendingin kombinasi ini di-
Hasil penelitian Arifin
lingkungan 59-86%.
Surabaya pada bulan Oktober menyatakan
buat untuk tujuan penyimpanan sementara
bahwa pada kondisi langit cerah dan
(temporary storage) sayuran di dataran
perkiraansuhu langit 11'C di bawah suhu
tinggi.
lingkungan, kemampuan pendinginan
menghasilkan suhu ruangan 10-20'C
adalah 54-59 W/m2.
Pada bulan
sehinggacocok untuk beberapakomoditas
Nopember,Jangit berawan dan suhu langit
sayuran tropis seperti tomat, kentang, dan
10"C di bawah suhu lingkungan, kemam-
lain-lain.
Sistem ini
diharapkan dapat
puan pendinginan adalah 50-53 W/m2. Hasil penelitian Novitaningsih (1993) di
METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dalam beberapa
Bogor tentang pendinginan radiasi pada bulan September, pada kelembaban ling-
tahap yaitu :
BangunanPenyimpanSayuranMenggunakanSistem
56 alat pendingir.rradiasi sistem l . Pembuatan kolamatapskalalab. dikerjakandi Lab. Surya, Jurusan TP IPB Bogor. Alat berbentukkotak denganukuran bagian dalam : panjang tiap sisi 90 cm dan tinggi 9 cm. Dinding dan alas terdiri atas 6 lapisan dari dalam ke luar masing-masingpelat aluminium 0,08 cm, triplek 0,3 cm, styrofoam2 cm, multiplek 1,8 cffi, busa 1,5 crn dan aluminiumfoil 0,01 cm.'Kolamdiisi air sedalam5 cm dan ditempatkandi atas atap bangunan.Uji kinerja alat dilakukan di Bogor dan Cipanas. Pengukuransuhu air dilakukan pada 3 malamhari dengancaramenempatkan sensor suhu di tengah-tengahkolam pada permukaanair, pada kedalaman 2,5 cm dan di dasarkolam, dan hasilnya dirata-rata. Pengukuransuhu bola basahdan bola kering udara dilakukan suhudan kelembaban untukmenentukan lingkungan.Persamaanyang digunakan untuk menghitungkapasitaspendinginan radiasimalamhari adalah: ( 1) Q n et: h -Qz- Qs (W/m' ) dengan: QI : panasyang diradiasikankolam ke langit Q) QI : eoA (Tair + 273.15)4 Q2 : panasyang diterima kolam dari atmosfir (3) Q2 : eaA(Ts + 273.114 Q3 : panaskonveksiyang diterimadari lingkungan (4) Q3=hA(Ta-Tair) Zs : perkiraansuhulangit(0"C) Lo/cf'2s :
I-0,26lexp{-0,00777(273-Ts)'} (5) Lo : radiasiatmosfirke bawah(W/mz) o : konstantaStefanBoltzmann(5,67x l0-8) 2. Pembuatan menara pendingin tipe Counter Flow skala lab. dikerjakandi Lab. Surya, Jurusan TP IPB Bogor. Menara dibuat dari bahan fiber glass tebal0,4 cm, garistengah60 cm, tinggi 30 cm. 60 cm, tinggi bak penampung Di dalam menaradipasangtjlter batu apungsetinggi20 cm. Padabagianatas menara dipasang kipas axial garis tengah40 inci dengandaya 1,1 kW. Pompaair daya 100W digunakanuntuk air pcndingin.Uji kinerja mengalirkan dilakukandengan rtrelihatpqnurunan ' suhu air yang disebutrange (kisaran), yaitu selisih suhu air masuk dikurangi suhu air keluar menara, dan approach (hampiran) yaitu bedasuhuair keluaran nlenaradengansuhu bola basahudara, serta COP yaitu perbandinganantara kapasitaspendinginanyang dihasilkan denganmasukanenergi. Pembuatankombinasi sistem pendingin radiasi dan menara pendingin serta ruangpenyimpandingin skalalapangan di dikerjakandi sentraproduksisayuran Batu Malang. Skemaalat dapatdilihat padaGambarl. Padaalat skalalapangalat an ini diukurkinerjamasing-masing dan kinerja konrbinasikeduanya.Uji kinerja kombinasi sistem pendingin skala lapangandilakukandengancara mengukur suhu air pendingin, suhu udara ruang pendingin,serta kapasitas pendinginan.
PedesaanVol. II No. 2 Agustus2002 : 53-63 Jurnal Pembangunan
ISSN : l4ll-9250
51
Ta
Keterangangambar: Ta suhulingkunganluar ("C) Tt* suhuair pendingindi bak penampung menarapendingin("C) Tp suhuproduksayuranyangdisimpandi dalamruangpenyimpandingin ('C) Tr suhuudaradi dalamruan,spenyimpan dingin('C) Tct Tpo
suhuair pendingindi dalampipapendingin('C) suhuair pendingindi dalamkolamradiasi("C)
3. Penyimpanan sa)'urantomat dilakukan untuk melihat perubahanmutu produk yang disimpan di dalam sistem pendingin kombinasi skala lapangan. Tomatvangdisimpanadalahdari jenis tomatapel.v-ang baru dipetik dari kebun sebanyak300 kg. Tomat ditempatkan dalam Styrofoam tray kemudian dikemas dengan stretch film, tiap kemasanterdiri atas 10-12buah tomat. Variabelyangdiamatiadalah: suhudan RH udararuangpenyimpandingin dan udaralingkungansertaperubahanmutu tomat yaitu perubahanwarna, susut bobot. kekerasandan Vitamin C serta umursimpan. HASIL DAN PEMBAHASAN Kinerja Sistem Pendingin Radiasi Skala Laboratorium
Hasil rata-ratapengukuransuhu air kolam akibat efek pendinginanradiasi malam hari di Bogor menunjukkanbahwa selama10 jam, yaitu pada pukul 20:0006:00 suhu air turun sekitar2,2-3,5oC. RH lingkungan79-97% dan kondisi awan rata-ratasedang.Beda suhu air dengan lingkungan adalah 0,6-1,9oC. Kapasitas pendinginanadalah38,2-42,1W/m2 luas kolam. Penurunansuhu air hasil pengukuran di Cipanasadalah 2,5-7,0"C pada saat langit berawan sedang-cerahdengan RH berkisar 81-98%. Kapasitaspendinginan rata-rata adalah 59,8-60,9 W/m2 luas kolam.Selamapengukuran,suhuair selalu lebih rendah daripada suhu bola basah udara. Perubahansuhu air adalahakibat radiasi panas ke langit dan penambahan panaskonveksidari lingkungan.Bedasuhu
BangunanPenyimpanSayumnMenggunakanSistemPendingin... r(.WiludjengTrisasiwi)
58
air danudararata-rataadalah1,6-2,3"C. Hasil perhitungan kapasitas pendinginanberdasarkandatapercobaandi Cipanas (1800 m d.p.l.) lebih tinggi dibandingkanhasil di Bogor (t250 m d.p.l.), sehinggadapatdisimpulkanbahwa ketinggian tempat berpengaruh terhadap kapasitaspendinginanradiasi. Hal ini, a n t a r a l a i n d i s e b a b k a no l e h s u h u lingkunganyang lebih rendah. Ada juga faktor lain yang ikut berpengaruh,yaitu kondisi ketinggian awan dan kecerahan langit. Kinerja Sistem Pendingin Radiasi Skala Lapangan Hasil pengukurandistribusi suhudan kelembaban sistem pendingin radiasi malamhari di Batu Malang menunjukkan b a h w a d i b a n d i n g k a nd e n g a n s u h u lingkungan,suhu air lebih rendahsekitar l-2,5"C. Selamal0 jam pengukuransuhu air kolamturun 2,8-5,3oCpadasaatlangit cerah dan kelembabanudara lingkungan berkisar82Vo- 92Vo. Pendinginan radiasi mampu menurunkansuhu air di bawah suhuudara lingkungan. Beda suhu air pendingin denganudaralingkunganyang tidak terlalu koefisienpindahpanas besarmenyebabkan konveksirelatif kecil, sehinggapertukaran panasantaraudara denganair pendingin juga kecil. Hal ini menunjukkanbahwa perubahan suhu yang terjadi lebih disebabkanoleh faktor pertukaran panas antarapermukaan air denganlangit. Kemampuan pendinginan radiasi malamhari bisa ditingkatkandengancara memperkecil ketebalanair kolam, tetapi
yang paling berpengaruhadalahkecerahan langit dan kondisi ketinggianawan. Aasil perhitungankapasitaspendinginanneto air kolam di Batu Malang pada bulan Juni adalah sekitar 47,2 W/m2 saat langit berawansedang-rendah. Kinerja Menara Pendingin Pengujiankinerja menara pendingin di BogorpadaRH lingkungan57-88V0dan s u h u u d a r a l i n g k u n g a n2 7 , 5 - 3 , 8 o C , approach }-l"C dan range menghasilkan 0- l"C. Pcnurunansuhu air maksirnum yang clicapaiadalah sebesar I oC, ditunjukkanoleh range. Hasil pengukur an m enun j uk k an bahwa suhu bola kering udara lingkungan selalulebih tinggi daripadasuhuair masuk nlenarapendingin.Kondisilingkunganini merupakansalah satu taktor penyebab pcnurunansuhu air yang kecil, karena secarateori suhu bola basah merupakan batassuhuminimalyangbisadicapai. Kapasitasmcnara pendinginskala laboratoriumyang diuji coba di Bogor berkisar404-3639W denganCOP 0,3-3,0. Menara pendingin skala lapanganyang diuji coba di Batu Malang mempunyai kapasitaspendinginan 2O93-2989W dan COP 5,6-8,0. Kapasitas pendinginan m e n a r a d i p e n g a r u h io l e h k i s a r a n (remge).Makin besarkisaran pendinginan dengankecepatan aliran air (L) yang sama akan menghasilkankapasitasyang makin besar. Faktor yang berpengaruh pada kinerja menara pendingin, selain waktu kontakudara dan air, adalahnisbahL/G. Nilai nisbahL/G rata-ratahasil pengujian
Jurnal Pembangunan PedesaanVol. II No. 2 Agustus2002 : 53-63 ISSN : t4lI-9250
59
di Bogor adalah t,14. Selain itu, perlu dihitung ukuran menara (tinggi, kapasitas kipas dan lubang udara) a1ar dapat menghasilkanpenurunan suhu air seperti yang diharapkan. Kinerja menara
Hasil pengukuran sebaransuhu pada sistem pendingin di
Batu Malang
menunjukkan bahwa pada malam hari suhu ruang penyimpan dingin kadang-kadang lebih tinggi dibandingkansuhu lingkungan,
pendingin bisa ditingkatkan anrara lain
meskipun air pendingin mampu mencapai
dengan cara memperluas lubang udara
suhu di bawah lingkungan. Hal ini antara
masuk ke menara atau mengganti batu
lain disebabkan koefisien konveksi antara
apung dengansaringanlain misalnyafoam (busa).
koil
dengan udara di
dalam ruang
Kinerja Sistem Pendingin Kombinasi
penyimpan dingin kecil yaitu sekitar 4 W/m2K, sehingga perpindahan panas dari
Hasil pengukurandistribusi suhu air pendingin dan udara lingkungan selama 8
udara di ruang pendingin ke air pendingin di dalam koil juga kecil. Kemungkman lain
hari di
adalah karena beban pendinginan yang
Batu Malang dengan beban pendinginan tomar sebanyak 300 kg menunjukkan bahri'a suhu air pendingin
terlalu besar. Pada siang hari,
suhu ruang
bisa selaludi bau'ahsuhu udara lingkungan
pendingin selalu di
baik siang maupun malam. Suhu air pendingin berkisar 13.8-23.1'C dengan
lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa
rata-rata19,3'C. sedangkanrata-ratasuhu udara lingkunean lebih tinggi. yaitu
oleh suhu lingkungan karena isolasi pada
2 2 , 7 " Cp a d ak i s a r a ni 6 . 3 - 2 9 . 4 ' C . Selisih suhu udara lingkungan
bawah suhu
suhu ruangan tidak terlalu terpengaruh dinding cukup bagus dengan koefisien pindah panas overall cukup kecil sehingga
dengan suhu air pendingin pada malam
panas luar tidak banyak terkonduksi ke dalam ruangan. Masuknya panasdari luar
hari adalah 0.2-3,6"C dengan rata-rata
dan panas hasil respirasi produk yang
1.6"C, sedangkanpada sians hari 0,810,3oCdenganrata-rata4.8'C. Padasiang
disimpan mampu diimbangi oleh sistem pendingin.
hari beda suhu air pendingin dengan suhu
Suhu air pendingin mendekati sama
udara lingkungan lebih besar dibandingkan
dengan suhu lingkungan sekitar pukul
denganpadamalam hari. Hasil percobaanmenunjukkanbahwa
06:00 dan 18:00. Pada pukul 06:00 suhu air. pendingin dari kolam radiasi masih
efek radiasi malam hari mampu menurun-
cukup rendah, sehingga sebaiknya sistem
kan suhu air pendingin di bawah suhu
dibiarkan istirahat sekitar 30-60 menit
udara lingkungan. Range yang mampu
untuk mengistirahatkan kipas dan pompa.
dihasilkan oleh menara pendingin adalah
Sistem diganti dengan menara pendingin
sekitar 0,8oC, namun pada siang hari suhu air pendingin bisa sampai 0,4-9,loc di
dan dijalankan lagi sekitar pukul 07:00.
bawah suhu lingkungan.
Pergantian dari menara pendingin ke sistem pendingin radiasi sekitar pukul
BangunanPenyimpanSayuranMenggunakan SistemPendingin... (WiludjengTrisasiwi)
60 18:00,karenasuhu air kolam sudahlebih dingin dibandingkandengan suhu air di menara. Perhitungan kaPasitas dan beban pendinginansistem pendingin kombinasi untuk penyimpanantomat di Batu Malang dihitung berdasarkansuhu acuan untuk ruangpendingin15'C (Gambar2)' Pada sianghari kapasitaspendinginanlebih kecil daripada beban pendinginan. Kapasitas pendinginan sistem maksimum adalah 10136 W terjadi Pada malam hari, minimum adalah 2394 W pada siang hari dan kapasitasrata-rata6015 W' Beban pendinginanmaksimumadalah 9946 W' minimum 9711 W, dan beban rata-rata 9681W. adalah Hasil perltitunganini nrenuniukkan halupir bebanpendinginan bahwabesarnya sama setiap saat, sedangkankapasitas berfluktuasi'yaitu padasiang pendinginan hari kecil sedangkanpada malam hari besar. Hal ini menyebabkansuhu target belum bisa dicapai. Masalah ini harus diatasi dengan mencari upaya agar pada berlebih(malamhari) energi saatkapasitas bisa disimpandan digunakanpada waktu
c
kurang(sianghari). kapasitas Perubahan Mutu Setelah Penyimpanan (Percobaandi Batu Malang) Perubahanwa.rna Selama PenYimPanan,warna tomat terus meningkat. Perubahanwarna tomat ke arah merah Pada PenYimPanandi gudang lebih cepat, seperti ditunjukkan padahari ke-8 yaitu nilai a* : 32, sedangkan pada penyimpanandingin perubahan warnamerahtomatlebih lambatyaitu nilai a* = 30. Peningkatankonsentrasiwarna C* (Chroma)pada tomat di gudanglebih besar sedangkanYang disimPan di pendinginpeningkatannyakecil' Analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan tempat pctryintpananbcrpcngarultltyttta ltari kc-4 lr* patla pcuyinrpanatt terhaclap C* padaharike-8'Mcnurut danpcruhahatt 'l'hompson warnatomat (1996),pcrubahalt akan baik paclasultu l8-24"C, dan sultu optimum untuk perubahanwarna tomat adalah 24"C. Penyimpanantomat pada suhu 30oC atau lebih akan menghambat warna tolllat pemasaktn,mengakibatkan ticlak ntcniadi luerah rttclainkanrncniadi kekuning-kunittgan.
12qD
!?'ffi
EET
q li s E g s s E E E s E E E t$(rir)
:
j'.. :
WrttrFryltr|fmll||n)
Kombinasi untuk Gambar2. Kapasitasdan BebanPendinginanpadaSistem Pendingin PenyimpananSayuranTomat di Batu Malang vol. II No. 2 Agustus2002 : 53-63 Pedesaan JurnalPembangunan
ISSN : l4ll-9250
61 Susut bobot Tomat yang disimpan selama 12 hari di gudangsusut bobotnya lebih tinggi yaitu 6,72Vo,sedangkanyang disimpan di ruang pendingin susut bobotnya lebih rendah yaitu 3,81%. Analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan tempat penyimpanan berpengaruh sangat nyata terhadap susut bobot. Hal ini anara lain disebabkanoleh RH ruang pendingin yang cukup tinggi tidak berbeda jauh dengan kelembaban dalam buah tomat. Beda kelembabanyang kecil menyebabkanbeda tekananuap kecil, sehingga rranspirasi buah juga kecil (Thompson.1996t. Sebaliknyatomar yang disimpan di gudang susur bobotnya lebih tinggi karenakelembabantomar yang lebih tinggi dibandingkan dengan RH ruangan yang cukup rendah mengakibarkan
penyimpanan menunjukkan penurunan sampai hari ke-4 dari rata-rata 46-58 mgil0Og pada hari ke-O menjadi 42-49 mg/100g,kemudianmeningkatmenjadi8393 mg/100gpada hari ke-12. Hasil ini sesuai dengan pendapat Mattoo (1969) tentang Vitamin C untuk mangga, yaitu 0,25 g7opadasaatmentah,turun menjadi 0,09 gVopadaperiodesetengahmasakdan sedikit naik menjadi 0,l0 gVo pada saat masak. Umur simpansayuran Hasil penentuan umur s i m pan menunjukkanbahwapenyimpanantomat di dalam ruang pendinginkombinasimampu mempertahankan umur simpannyasampai 16 hari. Hasil ini lebih baik dibandingkan umur simpantomat di gudangyang hanya 12hari.
transpirasitomat besar. Kekerasan Hasil peneukuran kekerasan tomat selama pen) impanan menunjukkan penurunan. Hal
ini
disebabkan karena terdegradasinyahemiselulosa dan pektin. Pektin yang ridak dapat larut (propektin) menurun jumlahny.a dan berubah menjadi asam pektat yaflg mudah larut dalam air (Winarno dan Wirakartakusumah.i981). Setelahi2 hari kekerasanromat yang pada awalnya sebesar 513-7i3 kpa menurun dengan penurunan lebih besar pada perlakuan penyimpanan di gudang yaitu menjadi rara-rata204 kPa, sedangkanpada penyimpanandingin penurunan kekerasan lebih kecil, yaitu rata-rata267kpa. Vilanin C
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Kemampuan pendinginan radiasi Hasil pengukurandi Bogor dan Cipanas menunjukkanbahwa efek pendinginan radiasi mampu menurunkan suhu air kolam di bawahsuhu udara lingkungan. Besarnyapenurunan suhu dipengaruhi oleh kondisi kecerahanlangit dan suhu lingkungan.Pada saat langit berawan, panasyang diradiasikanke langit kecil dan jika suhu lingkungantinggi, maka efek pendinginan tidak rnampu mengimbangi panasyang didapatakibar konveksi dari lingkungan. sehingga selisih suhu air dengan udara lingkungankecil.
Hasil pengukuran Vitamin C selama
BangunanPenyimpan.SayuranMenggunakanSistem
62
2. Kemampuan menara pendingin a. Selisih suhu air keluaranmenaradengan suhu bola basah udara lingkungan (approach) yang bisa dicapai menara
b. Sistern pendingin ini mampu memperlambat perubahan warna merah dan peningkatan konsentrasi warna, menurunkansusut bobot, mempertahan-
pendinginskala laboratoriumadalah 0-
kan kekerasan serta memperpanjang
1 , 1 o C , s e d a n g k a ns e l i s i h s u h u a i r masuk dan keluar menara (range)
umur simpan pada tomat.
adalah0-1"C padaRH 57-887o. b. Rata-ratanisbahL/G adalahl.14 untuk menarapendinginskala laboratoriurndi
Saran 1. Sistem pendingin ini lebih tepat bagi sclnclrtala (lt:tttporury 1-rclryirrrpauan stontge) scbcluurdiprosesatau dipasar-
Bogor dengan kapasitas pendinginan 404-3639W dan COP 0,3-3,0 seclang-
kan lebih lanjut. Sayuran yang cocok disirnpandi sistcnrpendinginini adalah
kan menarapendinginskala lapangandi
yang tnentpunyai suhu penyirnpanan
Malang mempunyai nisbah L/G 2,65 dan kapasitas2093-2989 W serra COp
menengah yaitu )
5,6-9,0.
15"C.
2. Penerapansistem ini perlu dikombinasikan lagi dengan sistem pendingin ramah
c. Batas pendinginanpada menara pendi-
lingkungan yang lain, misalnya sistem
ngin maksimum adalah suhu bola basah
absorpsi LiBr-H2O untuk mendapatkan suhu yang lcbih rendah pada saat
udara lingkungan, karena kelernbahan Iingkungan teltlpat percotraan tirrggi maka penurullansuhu yang dihasilkan sistemmenarapendinginkecil. 't
Kinerja sistempendinginkombinasi Suhu ruang penyimpanyang manrpu d i s e d i a ka nsi ste m p e n d i n gin pada percobaandi Batu Malang berkisar I7,5-24,7"Cpadasaatsuhulingkungan berkisar 16,3-29,4" C. Kelernbaban ruangpendingin87-100%lebih tinggi d i b a n d i rrg ka nl i n g ku n g a n 69- 95To. Dapat disimpulkanbahwa sistem ini cocokbagipenyimpanan sayurankarena d i b a n d i n g ka nl i n g ku n g a n r ata- r ata k e l e r n b a b a nl e b i h t i u g g i d e n g a n fluktuasirendah.
n r c n r l r r r rbgc, n r r v l uart i t r lrr t t i t u t . UCAPAN'I'EITIMA I(ASIH Paclakcscrnpaturr ini penulis n.tcng rucnpkantorinta kasih dan penghargaarr yang tinggi kepada:Prof. Dr. Kamaruddin Abdullah, IPIJ; Prof. Dr. SoewarnoT. Soekart
.1r,, nal Pembangunan PedesaanVol. II No. 2 Agustus2A02 : 53-63
ISSN : 14ll-9250
63 DAFTAR PUSTAKA Arifin, S. 1988.Pengukurandan Alternatif PemanfaatanKemampuanPendinginan Malam Hari di Surabaya.Proceeding Seminar Perpindahan Panas dan Massa, 18-19 Ohober 1988. PAU llmu Teknik UGM Yogyakarta, pp. 37-54. BMG. 1991. Data lklim di Indonesia I 98I -I 990. DepartemenPerhubungan, Badan Meteorologi dan Geofisika, Jakarta. Boon-Long.P. L992. NocrurnalCooling. pp. 175-202.1n Sayigh,A.A.M and J . C . McV e i g h (e d s.), Solar Air Cortditioning and Refrigeration. PergamonPress.Oxford. Kamaruddin.A. 1997. Combinationof Radiation and Absorption Cooling Using Pure \\'ater as Refrieerant. Second ASEA.\- Renewable Energy Conference.Phuket, November5-9. 1997. Mattoo, A.K. L969. Some Aspectsof Metabolic Changesin The Ripening Mangoes.1lzPantastico, E.B. (eds.), PostlnrvestPht'siology,Handling and Urilizahon of Tropical and SubTropical Fruits and Vegetables.The
AVI Publishing Company, Inc., Wesport,Connecticut,LWs. McVeigh, J.C. 1984. Solar Cooling and Refr iger ation. United N ati ons Educational, Scientific and Cultural Organization,Paris, France, Ambient Press Limited Po Box 25, Loughborough,LEICS, LE l l OGp, UK. Novitaningsih, W. 1993. Analisis Pendinginan Secara Radiasi untuk Penyimpanan Komoditi Pertanian. Skripsi.JurusanMekanisasiPertanian Fakultas Teknologi Perranian IpB, Bogor. Tambunan,A.H., H.R. Rismawandan I. Silalahi. 1999. PenerapanSistem Pendinginan Evaporatif untuk Penanganan Pasca Panen Hasil Pertanian. Buletin Keteknikan Pertanian,13(1) :31-39,April 1999. Thompson, A.K. 1996. Postharvest Technologyof Fruit and Vegetables. Blackwell Science Ltd., Hanrtnolls Limited, Bodmin, Cornwall, Great Britain. Winarno, F.G. dan M.A. Wirakartakusumah. 1981. Fisiologi Lepas panen. PenerbitP.T. SastraHudaya,Jakarta.
BangunanPenyimpanSayuranMenggunakanSistemPendingin... (Wiludjeng Trisasiwi)