1| Antologi Geografi, Volume 4 Nomor 1, April 2016
KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU GEOGRAFI DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN BANDUNG (PADA KOMPETENSI INTI GURU DALAM MENYELENGGARAKAN PEMBELAJARAN YANG MENDIDIK) Oleh : W. Nurwenda, E. Ningrum,*)A. Yani, *) Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia Email :
[email protected],
[email protected], ahyani@yahoo. ABSTRAK Kompetensi pedagogik adalah kompetensi yang harus dimiliki, dihayati serta diaktualisasikan oleh guru dalam menjalankan tugasnya. Namun kenyataannya implementasi dari kompetensi tersebut belum terlaksana dengan baik. Tujuan penelitian ini yakni untuk: (1) mengetahui pemahaman guru mata pelajaran geografi mengenai prinsip perancangan pembelajaran, (2) mengetahui bagaimana guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran, (3) mendeskripsikan bagaimana guru dalam melaksanakan pembelajaran, (4) mengetahui media dan sumber belajar yang digunakan, dan (5) mengetahui bagaimana cara guru dalam mengambil keputusan transaksional dalam pembelajaran. Metode yang digunakan adalah survei. Populasi dan sampel penelitian ini yakni seluruh guru mata pelajaran geografi yang ada pada 18 SMA Negeri di Kabupaten Bandung. Instrumen yang di gunakan yakni angket, tes, lembar observasi serta dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yakni presentase. Hasil penelitian menunjukan, (1) sebagian besar dari guru kurang memahami prinsip perancangan pembelajaran, khususnya prinsip penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran(RPP), (2) sebagian besar dari guru mengembangkan perangkat pembelajaran yaitu berupa bahan ajar cetak, media pembelajaran yang digunakan yakni infokus, instrumen penilaian yang gunakan yakni pilihan panda. (3) Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru seluruhnya telah melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran. (4) Media pembelajaran infokus digunakan oleh sebagian besar guru dan sebagian besar guru menggunakan sumber belajar buku. (5) Sebagian besar dari guru mengambil keputusan transaksional (tindakan reflektif) dengan cara: memperbaiki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), mendalami materi, merencanakan penggunaan media dan metode serta memperbaiki instrumen penilaian. Kata Kunci: Kompetensi Pedagogik, Pembelajaran Geografi, Keputusan Transaksional.
2 | Nurwenda Wiwit, dkk Kompetensi Pedagogik Guru Geografi Dalam Proses Pembelajaran Di SMA Negeri ABSTRACT Competence pedagogy is the competence to be owned by and be actualized by teacher in the performing their duties. But the reality of the implementation of competence is not yet come to fruition. The study is aimed at: (1) finding out the geography teachers’ understanding towards the principles in planning the teaching learning process , (2) finding out how the teachers develop teaching instruments, (3) describing how the teachers conduct the teaching learning process, (4) finding out the teaching learning media and resources used by the teachers, (5) finding out how the teachers take a transactional decision in teaching learning process. The method used in this study is survey. The population and sample of the study are geography teachers of 18 state senior high schools in Bandung Regency. The instruments used in this study are questionnaire, test, observation sheet as well as documentation. The data analysis used is percentage. The study shows that, (1) most of the teachers do not fully understand the principles in planning the teaching learning process, especially the principles in making a lesson plan, (2) most of the teachers develop teaching instrumentsinto printed teaching media, the teaching media used is projector, the instruments used for assessment are multiple choices. (3) The undertaken ny the teacher enterely has been carrying out the learning process in accordance with the teaching scenario . (4) most of the teachers use projector as teaching media, most of the teachers use text books as teaching resources . (5) Most of the teachers take some transactional decision (reflective action) by: improving lesson plans, comprehending materials, planning the use of media and methods as well as improving the instrument of assessment. Keywords: Pedagogical competence, Geography Teaching Learning Process, Transactional Decision
*) Penulis Penanggung Jawab
3│ Antologi Geografi, Volume 3, Nomor 1, April 2016
mengembangkan kurikulum yang terkait
PENDAHULUAN Kompetensi berdasarkan Undang-
dengan mata pelajaran yang diampu, 4)
undang nomor 14 tahun 2007 tentang Guru
menyelenggarakan
dan
mendidik, 5) memanfaatkan teknologi
Dosen
adalah
seperangkat
informasi
yang
serta
kepentingan pembelajaran, 6) memfasilitasi
dikuasai oleh guru atau dosen dalam
pengembangan potensi peserta didik untuk
melaksanakan
mengaktualisasikan berbagai potensi yang
Kompetensi
dimiliki,
tugas dapat
dihayati,
keprofesiannya. diartikan
komunikasi
yang
pengetahuan, keterampilan dan perilaku wajib
dan
pembelajaran
untuk
sebagai
dimiliki, 7)berkomunikasi secara efektif,
kemampuan, keterampilan, perilaku yang
empatik,dan santun pada peserta didik, 8)
harus dimiliki oleh guru (Mulyasa. 2008,
menyelenggarakan penilaian dan evaluasi
hlm. 8).
proses dan hasil belajar, 9) memanfaatkan
Berdasarkan Permendiknas nomor 16
hasil
penilaian
dan
evaluasi
untuk
tahun 2007 tentang standar kualifikasi
kepentingan pembelajaran, 10) melakukan
akademik dan standar kompetensi guru,
tindakan reflektif untuk meningkatkan
empat kompetensi yang wajib dimiliki oleh
kualitas pembelajaran.
guru
profesional
yakni,
kompetensi
Idealnya kompetensi guru tersebut
profesional, kompetensi pedagogik, dan
sudah di implementasikan oleh guru dalam
kompetensi sosial. Kompetensi pedagogik
proses pembelajaran, namun kenyataan di
merupakan salah satu kompetensi utama
lapangan implementasi dari kompetensi
yang wajib dimiliki oleh seorang guru.
pedagogik belum terlaksana dengan baik,
Kompetensi pedagogik berdasarkan Permendiknas nomor
hal ini disebabkan oleh; pertama, guru
74 tahun 2008
terlalu fokus terhadap pencapaian materi
tentang Guru adalah kemampuan guru di
pembelajaran dan mengabaikan bagaimana
dalam pengelolaan pembelajaran peserta
proses pembelajaran terlaksana dengan
didik. Berdasarkan Pemendiknas nomor 16
baik,sistematis, runtun mulai dari tahap
tahun 2007, terdapat sepuluh kompetensi
awal perencanaan kegiatan pembelajaran,
pedagogik guru SMA/MA sederajat, yakni:
pelaksanaan pembelajaran, serta evaluasi
10 menguasai karakteristik peserta didik, 2)
pembelajaran. Hal ini selaras dengan
menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pernyataan Maryani (dalam Yani. 2010,
pembelajaran
hlm.12) yang menyatan bahwa kualitas
yang
mendidik,
3)
4 | Nurwenda Wiwit, dkk Kompetensi Pedagogik Guru Geografi Dalam Proses Pembelajaran Di SMA Negeri guru masih rendah terlalu berorientasi pada
mengingat pembelajaran geografi yang
pencapaian
materi.
masyarakat
yang
Kedua,
banyak
masih dianggap kurang menarik oleh
mengikut
sertakan
peserta didik. Untuk itu guru geografi perlu
anaknya pada lembaga bimbingan belajar
meningkatkan kompetensinya.
(Bimbel)untuk persiapan ujian sekolah maupun
untuk
mengulang
Guru geografi adalah ia yang berlatar
kembali
belakang pendidikan berasal dari lembaga
pembelajaran yang telah dilaksanakan di
pendidikan yang secara yuridis formal
sekolah. Hal ini menjadi indikasi adanya
memiliki
penurunan
masyarakat
tenaga kependidikan, secara khusus pada
yang telah di
mata pelajaran geografi, (Ningrum. 2009,
lakukan oleh guru di sekolah. Ketiga,
hlm.96). Guru geografi yang ideal tidak
adanya sertifikasi guru, yang mewajibkan
hanya dia yang memiliki kompetensi di
memiliki jam kerja 24 jam per minggu,
dalam bidang keilmuan geografi, namun
yang menyebabkan guru ke kurangan jam.
guru
kepercayaan
terhadap pembelajaran
Untuk mengisi kekurangan jam guru
kewenangan
geografi
kemampuan
menghasilkan
juga
secara
harus
memiliki
metodik
dalam
kemudian mencari jam kosong ke sekolah
melaksanakan pembelajaran (pengelolaan
lain agar terpenuhi jam kerja 24 jam per
pembelajaran).
minggu,hal ini tentunya membuat guru melaksanakan proses pembelajaran dengan mengambil jalan pintas, tanpa persiapan, tanpa
perencanaan,
tanpa
pengelolaan
pembelajaran.
METODE Penelitian ini secara umum berlokasi di Kabupaten Bandung. Secara khusus penelitian ini di laksanakan di Sekolah
Mengajar
tanpa
akan
Menengah Atas Negeri yang tersebar di
berdampak pada proses pembelajaran yang
beberapa wilayah yakni di Kecamatan
dilaksanakan oleh guru terhadap peserta
Nagreg, Cicalengka, Cikancung, Majalaya,
didik.
Ciparay, Kertasari, Rancaekek, Cileunyi,
Untuk
persiapan
memperbaiki
prosespembelajaran tersebut, guru harus
Baleendah,
Banjaran,
meningkatkan kompetensinya, khususnya
Margaasih,
kompetensi pedagogik. Guru di tuntut
,Pangalengan, dan Ciwidey, (Disdikbud.
untuk selalu profesional, cerdas, serta
2014). Metode yang digunakan dalam
kreatif. Begitupula dengan guru geografi,
penelitian ini yakni survei. Populasi dan
Katapang,
Margahayu, Soreang
5│ Antologi Geografi, Volume 3, Nomor 1, April 2016
sampel dalam penelitian ini yakni seluruh
berumur muda mempunyai fisik yang kuat.
guru yang mengampu mata pelajaran
Oleh karena itu dapat di maknai usia guru
geografi di 18 SMA Negeri di Kabupaten
geografi
Bandung dengan jumlah 29 responden.
memiliki fisik yang lemah.
Instrumen
jenis kelamin dapat mempengaruhi tingkat
yang
digunakan
dalam
yang
sudah
tua-pun
sudah
Perbedaan
penelitian ini yakni tes, angket, lembar
produktivitas
observasi,
perempuan memiliki tingkat produktivitas
serta
dokumentasi.
Teknik
analisis data dengan presentase.
yang rendah dari laki-laki, hal ini karena di pengaruhi
pedagogik
oleh
faktor
biologis
yang
dimiliki oleh perempuan, seperti fisik yang
HASIL DAN PEMBAHASAN Kompetensi
seseorang. Secara umum
merupakan
cenderung lemah atau kurang kuat, dalam
kompetensi yang wajib dimiliki oleh guru
bekerja
profesional. Kompetensi pedagogik, selain
perasaan, atau faktor biologis lain seperti
guru
harus
harus
memiliki,
memahami
kompetensi tersebut sudah selayaknya guru mengimplementasikan kompetensi tersebut dalam
proses
pembelajaran.
cenderung
cuti
mengutamakan
ketika
perempuan
melahirkan,(Mahendra. 2014). Karakteristik
guru
geografi
Namun
berdasarkan usia diperoleh sebanyak (17%)
kenyataan di lapangan, implementasi dari
guru berjenis kelamin laki-laki, serta (12%)
kompetensi pedagogik belum terlaksana
guru berjenis kelamin perempuan. Hal ini
dengan baik.
dapat disimpulkan bahwa guru geografi
Berdasarkan hasil penelitian, lebih
berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dari
dari setengahnya (72%) guru berusia 50-59
pada guru berjenis kelamin perempuan.
tahun, dan mulai memasuki masa pensiun,
Masa kerja atau intensitas lamakerja
lainnnya (28%) berusia 20-40 tahun.
seseorang akan berpengaruh pada tingkat
Berdasarkan data yang di peroleh dari hasil
produktivitas serta kompetensi seseorang,
penelitian ini, lebih dari setengahnya guru
dimana
geografi sudah berusia sangat matang.
seseorang, aka akan membuat semakin
(Mahendra. 2014) mengatakan bahwa pada
cakap dan cekatan dalam melaksanakan
umumnya
usia
pekerjaanya, (Mahendra. 2014). Masa kerja
memiliki fisik yang sudah tidak kuat lagi
guru geografi berdasarkan hasil penelitian
dan terbatas, sebaliknya manusia yang
di ketahui bahwa guru dengan masa kerja 1
manusia
yang
lanjut
semakin
banyak
pengalaman
6 | Nurwenda Wiwit, dkk Kompetensi Pedagogik Guru Geografi Dalam Proses Pembelajaran Di SMA Negeri tahun sebanyak (3%), masa kerja guru 5-10
sumber belajar yang digunakan, serta
tahun sebanyak (18%),masa kerja guru 11-
keputusan
15 tahun sebanyak (10%) , masa kerja guru
penjelasanya adalah sebagai berikut:
transaksional.
Adapun
21-25 sebanyak (4%), masa kerja guru 2630 tahun sebanyak (9%) guru, masa kerja
Pemahaman Guru Mengenai Prinsip
31-35
Perancangan Pembelajaran.
tahun
sebanyak
(3%).Status
kepegawaian guru di peroleh sebanyak 26
Sebelum
guru menjabat sebagai Pegawai Negeri
pembelajaran,
Sipil (PNS), sisanya yakni sebanyak 3
merencanakan
orang masih sebagai honorer. Sertifikasi
Indikator
guru geografi di peroleh sebagian besar
dalampenelitian ini yakni guru memahami
dari guru geografi 25 guru atau (86%) telah
terhadap prinsip penyusunan Silabus, yang
bersertifikasi, (14%) atau 4 orang guru
terdiri dari 10 prinsip, serta prinsip
belum bersertifikasi. Jenjang pendidikan
penyusunan
guru geografi berdasarkan hasil penelitian
Pembelajaran (RPP) yang terdiri dari 7
di peroleh bahwa hampir seluruhnya dari
prinsip. Adapun hasil yang diperoleh dari
guru (90%) atau berjumlah 26 adalah
penelitian
sarjana S1.Lainnya sebanyak (10%) atau 3
terhadap prinsip tersebut dapat dilihat pada
orang guru berjenjang S2.
tabel 1.
Latar belakang program studi guru geografi berdasarkan hasil penelitian di
melaksanakan guru
di
proses
perancangan
Rencana
terkait
tuntut
untuk
pembelajaran. pembelajaran
Pelaksanaan
pemahaman
guru
Tabel 1 .Pemahaman Guru Geografi Terhadap Prinsip Perancangan Pembelajaran
peroleh bahwa hampir seluruhnya dari guru geografi
berlatar
belakang
pendidikan
geografi (94%) atau 27 orang guru. Lainnya (6%) atau 2 orang berlatar belakang non pendidikan geografi. Berikutnya di jelaskan mengenai hasil
No
Aspek
Benar Salah Jumlah F % F % F % 6 21 23 79 29 100
Prinsip Silabus 2. Prinsip 3 RPP Jumlah 9 1.
10 26 90 29
100
15 49 85 58
100
Sumber: Hasil Penelitian 2015
penelitian berkenaan dengan pemahaman guru
terhadap
pembelajaran, peaksanaan
prinsip
perancangan
perangkat
pembelajaran,
pembelajaran,
media
dan
Berdasarkan tabel 1 dapat di ketahui bahwa sebagian besar dari guru kurang memahami prinsip perancangan pembelajaran
7│ Antologi Geografi, Volume 3, Nomor 1, April 2016
(85%), lainnya sebagian kecil dari guru
mengembangkan dan menyusun perangkat
memahai prinsip perancangan pembelajaran
pembelajaran agar proses pembelajaran
(15%). Hal inimenunjukan kompetensi guru
menjadi lebih efektif dan efisien. Perangkat
terhadap
pembelajaran
pemahaman
mengenai
prinsip
perancangan pembelajaran kurang memahami.
Perangkat
Pembelajaran
yang
Perangkat pembelajaran merupakan suatu perlengkapan yang dapat membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran. Dalam konteks perangkat pembelajaran, guru di tuntut untuk dapat mengembangkan perangkat pembelajaran menjadi suatu alat yang
dapat
melaksanakan
membantu
guru
pembelajaran.
penelitian
Pembelajaran, Instrumen Penilaian serta Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP).Berikut tabel mengenai perangkat pembelajaran yang di kembangkan oleh guru geografi. Adapun data mengenai pengembangan
perangkat
pembelajaran
yang di kembangkan oleh guru terdapat pada tabel 2, 3, dan 4.
dalam
Perangkat
pembelajaran jangan hanya di pandang sebagai administrasi formalitas yang harus ada,
namun
guru
harus
mampu
Tabel 2. Bahan Ajar Yang Di Gunakan Oleh Guru Geografi. No 1 2 3 4
Jenis Bahan Ajar Selalu Cetak 59 Audio 0 Audio-visual 17 Multimedia 16 Interaktif Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Sering 38 16 38 60
Jarang 10 24 18 18
Tidak Pernah 14 60 21 6
Jumlah (%) 100 100 100 100
Tabel 3. Media Pembelajaran Yang Dikembangkan Oleh Guru Geografi No Jenis Media Selalu Penyaji 1 45 Objek 2 34 Media Interaktif 3 13 Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Sering 43 27 65
ini
indikatornya yakni bahan ajar, Media
Rencana
DikembangkanOleh Guru
dalam
Jarang 13 15 8
Tidak Pernah 22 24 14
Jumlah (%) 100 100 100
8 | Nurwenda Wiwit, dkk Kompetensi Pedagogik Guru Geografi Dalam Proses Pembelajaran Di SMA Negeri Tabel4.Instrumen Penilaian Yang DiKembangkan Oleh Guru Geografi No Jenis Media Selalu Essai 1 77 Pilihan Ganda 2 86 Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Sering 20 14
Berdasarkan data dari tabel 2, 3, dan 4 dapat
disimpulkan
mengenai
Jarang 0 0
atau
Tidak Pernah 3 0
keiatan
Jumlah (%) 100 100
pendahuluan
pembelajaran,
perangkat
kegiatan inti serta kegiatan penutup seluruh
pembelajaran yang digunakan ole guru hampir
aspek tersebut telah terimplementasikan oleh
setengahnya dari guru (59%) menggunakan
guru geografi dalam proses pembelajaran,
bahan ajar cetak, lainnya menggunakan bahan
sesuai dengan sekenario pembelajaran yang
ajar audio, audio-visual serta bahan ajar multi
telah di rancang oleh guru.
media interaktif. Untuk jenis media yang sering di gunakan oleh guru dapat diketahui
Media
bahwa hampir setengahnya dari guru (45%)
Digunakan
menggunakan menggunakan
media
merupakan
Yang
alat/perangkat
yang
proses pembelajaran dengan tujuan agar
digunakan oleh guru, dapat diketahui bahwa
proses pelaksanaan pembelajaran lebih
lebih dari setengahnya dari guru (86%)
bermakna,
menggunakan instrumen Pilihan Ganda (PG),
menggunakan
lainnya menggunakan essay.
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran
jenis
dan
Media
Belajar
bantu yang digunakan oleh guru dalam
Untuk
objek,
lainnya
Sumber
media
interaktif.
media
penyaji,
Dan
instrumen
dan
lebih
efektif.
media
di
Dengan dalam
yang di lakukan guru terhadap peserta didik menjadi lebih efektif dan peserta didik
Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan
pembelajaran
yang
di
mudah dalam memahami materi yang di
laksanakan oleh guru, di sesuaikan dengan
sampaikan oleh guru. Berdasarkan hasil
rancangan pembelajaran dengan kurikulum
penelitian serta hasil angket di peroleh
yang berlaku ditiap sekolah. Dari 18 SMA
sebanyak (79%) atau 23 guru menggunakan
Negeri yang ada di Kabupaten Bandung 14
media
Sekolah menggunakan kurikulum 2013, serta
menggunakan peta dan globe.
infokus,
lainnya
(21%)
5 Sekolah menggunakan KTSP. Dari seluruh
Sumber belajar merupakan sumber
proses pembelajaran, baik dari kegiatan awal
yang dapat digunakan oleh guru dalam
9│ Antologi Geografi, Volume 3, Nomor 1, April 2016
kegiatan pembelajaran, (Ningrum. 2009,
pembelajaran,
hlm. 28). Sumber belajar tidak hanya buku,
penggunaan
namun juga orang, benda, lingkungan serta
merencanakan
peristiwa pun dapat di jadikan sebagai
pembelajaran,
5)
sumber belajar. Adapun sumber belajar
pelaksanaan
pembelajaran,
yang digunakan oleh guru geografi dalam
memperbaiki
instrumen
proses pembelajaran, yakni berdasarkan
Berdasarkan hasil penelitian di peroleh
hasil penelitian di peroleh sebanyak (83%)
bahwa sebagian besar dari guru (80%) telah
guru menggunakan buku sebagai sumber
melaksanakan seluruh aspek tersbut.
belajar,
lainnya
(21%)
3) media
merencanakan pembelajaran,
penggunaan
4)
metode
memperbaiki
proses
dan
6)
penilaian.
menggunakan
lingkungan, dan tempat sebagai sumber belajar.
KESIMPULAN Pemahaman
guru
terhadap
prinsip
perancangan pembelajaran, berdasarkan hasil Keputusan Transaksional Guru Dalam
penelitian di peroleh bahwa sebanyak (85%)
Proses Pembelajaran
dari guru tidak memahami mengenai prinsip
Berdasarkan Permendiknas nomor 16
pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang
tahun 2007 tentang standar kualifikasi
di kembangkan oleh hampir seluruhnya guru
akademik dan kompetensi guru di jelaskan
yakni berupa bahan ajar cetak, (93%).
bahwa guru harus melakukan tindakan
Instrumen yang di gunakan adalah Pilihan
refleksi terhadap pembelajaran yang telah
Ganda, (86%). Media pembelajaran infokus
di laksanakan, serta memanfaatkan hasil
digunakan oleh sebagian besar dari guru
refleksi untuk perbaikan dan pengembangan
(79%) di dalam proses pembelajaran. Sumber
pembelajaran dalam mata pelajaran yang
belajar yang di gunakan oleh guru (83%)
diampu.
adalah buku. Guru geografi di SMA Negeri
Keputusan transaksional merupakan
yang ada di Kabupaten Bandung mengambil
suatu upaya tindakan refleksi hasil dari
keputusan
proses
memperbaiki
pembelajaran
dilaksanakan.
Dalam
yang
ini,
Pembelajaran,
indikator tindakan refleksi meliputi; 1)
pembelajaran,
perbaikan
media
Rencana
penelitian
telah
transaksional
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), 2) mendalami materi
dan
memperbaiki
dengan
Rencana
Peaksanaan
mendalami merencanakan
cara:
materi penggunaan
metode
pembelajaran,
proses
pelaksanaan
10 | Nurwenda Wiwit, dkk Kompetensi Pedagogik Guru Geografi Dalam Proses Pembelajaran Di SMA Negeri pembelajaran serta memperbaiki instrumen
Mulyasa, E. (2010). Kurikulum Tingkat
penilaian.
Satuan Pendidikan. Bandung: PT
Bedasarkan
hasil
penelitian
diperoleh
Remaja Rosdakarya.
sebesar (80%) dari guru menyatakan selalu
Mulyasa, E. (2008). Standar Kompetensi
melakukan seluruh aspek tindakan reflekif
dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT
tersebut. Berdasarkan hasil penelitian ini
Remaja Rosda Karya.
dapat dikemukakan saran yang diharapkan
Mulyasa,
E.
(2009).
menjadi masukan yang bermanfaat bagi
Profesional:
pihak-pihak
Pembelajaran
terkait,
yakni
guru
perlu
Kreatif
Menyenangkan.
perancangan pembelajaran dengan senantiasa
Karya. Ningrum,
E.
Guru
Menciptakan
meningkatkan pemahamanya terkait prinsip
membiasakan membaca dari berbagai sumber
Menjadi
dan
Bandung:
(2009).
Rosda
Kompetensi
serta masukan yang bermanfaat bagi kepala
Profesional Guru dalam Konteks
sekolah agar lebih proaktif dalam mengawasi
Strategi
dan mengecek administrasi yang disusun oleh
Buana Nusantara.
guru.
Rivai
&
Pembelajaran.
Sujana.
(2010).
Bandung:
Teknologi
Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
DAFTAR PUSTAKA
Rusman.
Sumber Buku: Ahmad, R. (2010). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Arsyad, A. (2010). Media Pembelajaran.
(2013).
Pembelajaran.
Model-Model Jakarta:
PT
Raja
Grafindo Persada. Sanjaya, W. (2008). Perencanaan dan
Jakarta: PT Raja Grfindo Persada.
Desain
Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran.
Jakarta: Kencana Prenada Media
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Group.
Atas, S. A. (2010). Kurikulum Berbasis Kompetensi
&
Implementasinya
Terhadap
Kegiatan
Belajar
Mengajar. Jakarta: PT Intimedia Ciptanusantara.
Sistem
Pembelajaran.
Siregar, A. (2005). Deskripsi KTSP & Implementasinya Terhadap Kegiatan Pembelajaran.
Jakarta:
Intimedia Cipta Nusantara.
PT.
11│ Antologi Geografi, Volume 3, Nomor 1, April 2016
Sudarma, M. (2013). Profesi Guru Dipuji,
Team Teaching Bagi Guru Geografi
Dikritisi, dan Dicaci. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Sudarwan,
D.
(2011).
SMA Kabupaten Bandung. Yani
Pengembangan
&
Waluya
B.
(2009).
Media
Pembelajaran Geografi. Hand Out.
Profesi Guru. Jakarta: Kencana.
Jurusan
Yani, A. (2013). Mindset Kurikulum 2013.
Pendidikan
Geografi.
Universitas Pendidikan Indonesia.
Bandung: Alfabeta. Sumber Undang-Undang dan Peraturan Sumber Laporan, Skripsi, Tesis, Jurnal:
Pemerintah:
Mahendra, D.A. (2014). Analisis Pengaruh
Undang-undang Nomor 20.Tahun 2003.
Pendidikan, Upah, Jenis Kelamin,
Tentang
Usia,
Pendidikan.
Dan
Terhadap
Pengalaman Produktivitas
Kerja Tenaga
Bisnis.
Universitas
Tentang Guru dan Dosen. Peraturan Pemerintah Nomor 41. Tahun
Diponogoro Semarang. Nursa’ban,
dkk.
Kompetensi Geografi
2007.
(2012).
Evaluasi
Pedagogik SMA
Di
Guru
Nasional
Undang-undang Nomor 14. Tahun 2005.
Kerja. (Skripsi). Fakultas Ekonomi Dan
Standar
Tentang
Standar
Proses
Pendidikan. Peraturan
Menteri
Pendidikan
dan
Kabupaten
Kebudayaan Nomor. 65 Tahun 2013.
Bantul. Artikel. Jurusan Pendidikan
Tentang Standar Proses Pendidikan
Geografi. Universitas Negeri Jogja.
Dasar dan Menengah.
Yani, A. (2010). Pengembangan Model Meaningful
Learning
Untuk
Meningkatkan Daya Nalar Siswa Melalui Aplikasi
. Peraturan Pemerintah Nomor. 74 Tahun 2008. Tentang Guru.
Mind Map Pada
Peraturan Pemerintah Nomor. 16 Tahun
Mata Pelajaran Geografi Di SMA.
2007. Tentang Kompetensi Guru
(Desertasi). Sekolah Pasca Sarjana.
dan Dosen.
Universitas Pendidikan Indonesia. Yani, A. (2009). Pengembangan Materi dan
Bahan
Ajar.
Bahan
Ajar
Pelatihan Induksi Lesson Study dan
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2006. Tentang standar Isi untuk Satuan
Pendidikan
Menengah.
Dasar
dan
12 | Nurwenda Wiwit, dkk Kompetensi Pedagogik Guru Geografi Dalam Proses Pembelajaran Di SMA Negeri
.