PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V MI AL-KHOIRIYAH MENDOH KABUPATEN SEMARANG SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh : THORIQ AZIZ 11510031
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015
i
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN Telah bersabda Rosulullah saw: “bahwasannya seutama-utamanya manusia (orang-orang terdekat) dengan aku pada hari kiamat adalah mereka yang lebih banyak bersholawat kepadaku” (diriwayatkan oleh An-Nasai dan Hibban dari Ibnu mas’ud Ra)
Persembahan Untuk orang tuaku, Para dosenku, saudara-saudaraku, Sahabat-sahabat seperjuanganku, Dan istri setia dan anak-anakku tercinta
vi
KATA PENGANTAR Dengan menyebut asma Allah swt yang maha pengasih dan penyayang. Segala puji bagi Allah tuhan seru sekalian alam, atas limpahan rahmat, hidayaah, taufiq dan inayahnya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan kita nabi agung Muhammad saw, sanak keluarga dan para sahabat yang telah menunjukkan jalan yang benar dengan perantara agama Islam. Penulisan skripsi ini dimaksudkan guna memenuhi kewajiban sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam ilmu tarbiyah. Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga 2. Bapak Suwardi, M.Pd. Selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga 3. Ibu Peni Susapti, M.Si. Selaku ketua jurusan PGMI 4. Ibu Drs. Nur Hasanah, M.Pd. Selaku dosen pembimbing. 5. Ibu Siti Markamah, S.Pd.I yang telah memberi izin penulis untuk mengadakan penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Mendoh Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang tahun 2014/2015. 6. Kedua orang tuaku, terima kasih atas semua yang sudah engkau berikan kepada anakmu tersayang ini. 7. Istri tercinta yang selalu menyuport dalam penyusunan skripsi ini.
vii
viii
ABSTRAK Aziz, Thoriq. 2014. “Peningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Menggunakan Metode Cooperative Script Siswa Kelas V MI Al Khoiriyah Mendoh Kabupaten Semarang Semester I Tahun Pelajaran 2014/2015”. Program Studi S1 PGMI Institut Agama Islam Negeri. Pembimbing Dra. Nur Hasanah, M.Pd. Kata Kunci: Hasil Belajar, cooperative script Tujuan penelitian ini adalah untuk peningkatan hasil belajar IPA pada siswa kelas V Al - Khoiriyah Mendoh tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa kelas V MI Al - Khoiriyah Mendoh yang berjumlah 28 siswa, yang terdiri dari 13 siswa putra dan 15 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus tindakan. Siklus I membahas tentang proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya, sedangkan siklus II membahas tentang peristiwa alam yang pernah terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan. Data hasil penelitian diperoleh dari hasil observasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi keaktifan belajar siswa, catatan lapangan dan tes. Pengolahan data didapat dari analisis lembar observasi keaktifan belajar siswa dengan menghitung keseluruhan aspek yang diamati kemudian dibuatlah persentase keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA. Data yang diperoleh dari test dianalisis dengan menghitung persentase ketuntasan belajar siswa. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan metode cooperative script dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas V MI Al-Khoiriyah Mendoh tahun Pelajaran 2014/2015. Hasil belajar IPA meningkat dengan kondisi awal 46,42% pada siklus I meningkat menjadi 85,71% dan 100% di siklus II. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) mata pelajaran IPA MI AlKhoiriyah Mendoh adalah 70.
ix
DAFTAR ISI Halaman Judul …………………………………………………..……..........
i
Halaman Logo .................................................................................................
ii
Halaman Persetujuan Pembimbing ……………………………..………........
iii
Halaman Pengesahan Kelulusan ……………………………………….........
iv
Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan …………………………………......
v
Halaman Motto Dan Persembahan …………………………………….......
vi
Kata Pengantar …………………………………………………………......
vii
Abstrak ………………………………………………………………….......
ix
Daftar Isi ………………………………………………………………........
x
Daftar Tabel ……………………………………………………..……….....
xiii
Daftar Diagram …………………………………………………………......
xiv
Daftar Bagan ……………………………………………………………......
xv
Daftar Lampiran .............................................................................................
xvi
BAB 1
PENDAHULUAN ………………………………………...
1
A. Latar Belakang Masalah ..………………………………
1
B. Rumusan Masalah ………..…………………………....
3
C. Tujuan Penelitian.. .………………...……………………
4
D. hipotesis .................…………………..………………….
4
x
BAB II
E. Manfaat Penelitian ...……………………………..………
4
1. Manfaat teoritis ...........................................................
4
2. Manfaat praktis ...........................................................
5
F. Definisi Operasional ..........................................................
5
G. Metode Penelitian ..............................................................
6
H. Sistematika Penulisan ........................................................
13
KAJIAN PUSTAKA ……...………………………………...
15
A. Hasil Belajar ………...……..……………………..……..
15
1. Pengertian hasil belajar ..............................................
15
2. Jenis hasil belajar ........................................................
16
3. Tes hasil belajar .........................................................
18
4. Faktor – faktor yang mempengaruhi hasil belajar .....
20
B. IPA …………………......…………....…………………..
24
C. Model Pembelajaran Cooperative Script ………………...
27
1. Pengertian kooperatif skrip .........................................
27
2. Kelebihan dan kelemahan pembelajaran kooperatif skrip 28
BAB III
BAB IV
3. Langkah – langkah pembelajaran kooperatif skrip ....
29
METODE PENELITIAN …............………………………..
32
A. Deskripsi Pelaksanaan siklus I ………..…………………
32
B. Deskripsi Pelaksanaan siklus II ………..………………...
34
HASIL PENELITIAN DAN HASIL PEMBAHASAN …..
37
xi
BAB V
A. Hasil Penelitian ...…….…………………………………...
37
1. Kondisi awal ..................................................................
37
2. Siklus I .......................................................................
38
3. Siklus II ......................................................................
39
B. Pembahasan …………………………………………….
41
PENUTUP ……………...........……………………………..
44
A. Kesimpulan ……....……………….......,…………………
44
B. Saran …………..…………………………………….........
44
DAFTRA PUSTAKA LAMPIRAN – LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada TTS IPA Siswa Kelas 5 MI Al Khoiriyah Mendoh Semester I Tahun Pelajaran 2014/2015 ................
2
Tabel 2.1 kriteria ketuntasan hasil belajar .......................................................... 12 Tabel 3.1 SK dan KD mata pelajaran IPA ......................................................... 27 Tabel 4.1 Hasil Analisis Tes Kondisi Awal ........................................................ 37 Tabel 4.2 Analisis Hasil Tes Siklus I .................................................................. 38 Tabel 4.3 Analisis Hasil Tes Siklus II ................................................................ 40 Tabel 4.4 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa .......................................................... 41
xiii
DAFTAR DIAGRAM Diagram 4.1 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Kondisi Awal ...................... 38 Diagram 4.2 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I ................................ 49 Diagram 4.3 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II ............................... 40 Diagram 4.4 Persentase Ketuntasan Siswa ......................................................... 42
xiv
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Alur Pelaksanaan PTK Model Kemmis Dan Toggrat (Sunardi, 2011:28) ................................................................................................................. 8
xv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Lampiran 3 Daftar Nilai Kondisi Awal Lampiran 4 Daftar Nilai Tes Siklus I Lampiran 5 Daftar Nilai Tes Siklus II Lampiran 6 Lembar Pengamatan KBM Siklus I Pertemuan I Lampiran 7 Lembar Pengamatan KBM Siklus 1 Peretemuan II Lampiran 8 Lembar Pengamatan KBM Siklus II Pertemuan I Lampiran 9 Lembar Pengamatan KBM Siklus II Pertemuan II Lampiran 10 Dokumentasi Lampiran 11 Lembar Permohonan Izin Penelitian Lampiran 12 Surat Keterangan Penelitian Lampiran 13 Surat Tugas Pembimbing Skripsi Lampiran 14 Lembar Konsultasi Pembimbing Lampiran 15 Daftar SKK Lampiran 16 Daftar Riwayat Hidup
xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD, menurut undang-undang Permendiknas No.22 Tahun 2007 tentang Standar Isi, Ilmu pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta – fakta, konsep – konsep, atau prinsip – prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya didalam kehidupan sehari – hari. Salah satu faktor keberhasilan dalam pembelajaran adalah optimalnya penggunaan berbagai macam stategi didalam proses belajar mengajar. Ketertarikan siswa terhadap proses pelajaran IPA terjadi ketika guru mampu mengeksplorasi kreatifitas dalam mengajar. Proses belajar mengajar berpengaruh dalam penanaman konsep pelajaran terhadap siswa. Banyak cara yang bisa dilakukan guru dalam menarik minat siswa sekaligus menjadi strategi dalam menyampaikan materi pelajaran IPA kepada anak didiknya. Berdasarkan observasi di kelas 5 MI Al - Khoiriyah Mendoh, menunjukkan bahwa metode pembelajaran yang digunakan guru masih menggunakan model klasikal yang berpusat pada guru sehingga siswa terlihat
kurang
aktif
dalam
proses
1
pembelajaran.
Guru
masih
menggunakan metode pembelajaran ceramah bervariasi. Hal ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih cenderung teacher centered sehingga siswa menjadi pasif. Dalam arti substansial, metode pembelajaran yang digunakan masih klasikal yang masih memberikan dominasi guru dan kurang memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dalam proses berfikirnya. Sehubungan dengan hal tersebut, hasil observasi di kelas 5 MI Al Khoiriyah Mendoh dengan jumlah siswa 28 anak, yang terdiri dari 13 anak laki-laki dan 15 anak perempuan, menunjukkan bahwa siswa belum mampu mencapai angka minimal 80 % dari keseluruhan siswa yang tuntas KKM atau hanya sejumlah 13 siswa yang tuntas KKM. Untuk ketuntasan hasil belajar skor minimal siswa 70. Seperti yang tergambar pada tabel di bawah ini. Tabel 1.1 Ketuntasan hasil tes tengah semester (TTS) siswa kelas 5 MI AlKhoiriyah Mendoh semester I Tahun pelajaran 2014/2015 Presentase
Mencapai
Ketuntasan
KKM
2
7,14%
Tuntas
80-89
4
14,28%
Tuntas
3
70-79
7
25%
Tuntas
4
60-69
13
46,42%
Tidak Tuntas
5
50-59
1
3,57%
Tidak Tuntas
6
≤50
1
3,57%
Tidak Tuntas
No
Interval Nilai
Frekuensi
1
90-100
2
Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan di atas, maka harus segera dilakukan tindakan agar permasalahan pembelajaran dapat
2
terselesaikan. Dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative (cooperative learning), dalam hal ini lebih dikhususkan menggunakan metode pembelajaran cooperative script. Metode cooperative script ini merupakan pengembangan dari metode pembelajaran kooperatif. Metode pembelajaran kooperatif sangat tepat diterapkan karena siswa akan mendapat perolehan pemahaman yang lebih baik mengenai materi yang dipelajarinya dengan cara mencari, menemukan, dan mengembangkan secara kelompok fakta-fakta dan konsep-konsep yang berkaitan. Penerapan pembelajaran kooperatif yang berkembang saat ini sangat bervariasi tergantung pada subjek yang dihadapi, salah satu variasi pembelajaran kooperatif yang berkembang yaitu metode pembelajaran cooperative script. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah: 1. Apakah metode pembelajaran cooperative script dapat meningkatkan hasil belajar dalam pelajaran IPA pada siswa kelas 5 MI Al Khoiriyah Mendoh Kabupaten Semarang semester I tahun pelajaran 2014/2015 2. Bagaimana pelaksanaan metode pembelajaran cooperatif script dalam pelajaran IPA pada siswa kelas 5 MI
Al-Khoiriyah Mendoh
Kabupaten Semarang semester I tahun pelajaran 2014/2015
3
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan penelitian adalah: 1. Untuk mengetahui proses metode pembelajaran cooperatif script dalam meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas 5 MI Al Khoiriyah Mendoh Kabupaten Semarang semester I tahun pelajaran 2014/2015. 2. Untuk mengetahui metode pembelajaran cooperatif script dalam meningkatkan hasil belajar ipa pada siswa kelas 5 MI Al Khoiriyah Mendoh Kabupaten Semarang semester I tahun pelajaran 2014/2015. D. Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian : melalui metode pembelajaran cooperative script diduga dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 5 MI Al - Khoiriyah Mendoh Kabupaten Semarang Semester I tahun pelajaran 2014/2015. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian yang dilaksanakan diharapkan dapat memberikan manfaat kepada banyak pihak. Adapun manfaat yang ingin dicapai yaitu: 1. Manfaat Teoritis Kegunaan
hasil
penelitian
ini
diharapkan
memberikan
informasi dan pengetahuan dalam dunia pendidikan khususnya penggunaan
metode
pembelajaran
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
4
cooperative
script
dalam
2. Manfaat Praktis 1) Bagi siswa: Penelitian ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 2) Manfaat bagi guru / pendidik: a. Penelitian tindakan kelas ini dapat digunakan referensi untuk penelitian - penelitian yang akan dilakukan oleh para guru di MI Al – Khoiriyah Mendoh khususnya metode pembelajaran cooperative script. b. Untuk menambah pengetahuan guru dalam memaksimalkan pembelajaran sebagai salah satu strategi dan inovasi dalam dunia pendidikan. 3) Manfaat bagi sekolah: a. Meningkatkan kualitas
sekolah dalam
hal
pelaksanaan
pembelajaran, sehingga akan menimbulkan image yang baik untuk masyarakat kepada MI Al – Khoiriyah Mendoh. b.
Memberikan nilai lebih bagi sekolah di mata masyarakat berkat adanya
peningkatan
kinerja
guru
sehingga
menambah
kepercayaan dan dukungan masyarakat terhadap sekolah. F. Definisi Operasional Untuk menghindarkan kesalah pahaman antara yang dimaksudkan peneliti dengan persepsi yang ditangkap oleh pembaca, maka peneliti memberikan definisi operasional sebagai berikut:
5
1. Peningkatan Proses, perbuatan, cara untuk meningkatkan hasil belajar 2. Hasil belajar Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi saja. Tapi pola - pola perbuatan, nilai - nilai, pengertian - pengertian, sikap - sikap, apersepsi dan keterampilan (Suprijono, 2011:5) 3. Cooperative script Dansereau, dkk (dalam Jamal 2011:40) Kooperatif skrip adalah salah satu metode belajar, dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan, untuk mengikstiarkan bagian-bagian dan materi yang dipelajari. G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Berdasarkan fenomena diatas penulis mengadakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas (PTK) dalam bahasa inggris disebut classroom action research yaitu suatu action research yang dilakukan di kelasnya. Beberapa alasan peneliti memilih penelitian tindakan kelas, yaitu : a. Melalui PTK, guru akan menjadi peka dan tanggap terhadap segala sesuatu yang terjadi dalam pembelajaran dikelasnya.
6
b. Dalam melaksanakan tahap-tahap PTK, guru akan mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu rangkaian kegiatan untuk mangkaji secara cermat apa yang terjadi di kelasnya. 2. Subjek, lokasi penelitian a. Subjek penelitian Subjek dan objek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V madrasah ibtidaiyah mendoh yang berjumlah 28 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki – laki dan 15 siswa perempuan di dusun Mendoh desa semowo kecamatan pabelan kabupaten semarang yang dengan fokus penelitian pada hasil belajar siswa dalam pelajaran ipa. b. Lokasi penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di madrasah ibtidaiyah di mendoh kecamatan pabelan kabupateen semarang c. Waktu penelitian Waktu penelitian ini dimulai pada bulan november sampai Januari 2015 dari tahap pra survei hingga dilaksanakan tindakan. 3. Langkah-langkah penelitian Rancangan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas terdiri dari dari perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi (reflecting).
7
Pelaksanaan
Perencanaan
Pengamatan Siklus I
Refleksi
Pelaksanaan
Siklus II
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
Gambar 1. Alur pelaksanaan PTK model kemis dan toggrat Rancangan penelitian tindakan yang akan dilaksanakan setiap siklusnya terdiri dari: a. Perencanaan pada tahap ini peneliti mengadakan observasi dan wawancara dengan guru kelas untuk mengetahui permaslahan yang terjadi selama pembelajaran IPA berlangsung. Langkah berikutnya peneliti menyusun tindakan yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Tindakan yang telah disusun bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan suasana belajar siswa. Rencana ini dituangkan dalam bentuk RPP.
8
Instrumen
penelitian
antara
lain:
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS), soal evaluasi, pedoman wawancara siswa dan guru, lembar observasi keterlaksanaan dokumentasi.
pembelajaran, Instrumen
catatan
penelitian
lapangan,
yang
telah
dan dibuat,
dikonsultasikan dengan dosen pembimbing serta guru kelas yang bersangkutan. b. Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan tindakan, guru menerapkan pembelajaran dengan metode cooperative script seperti yang telah direncanakan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). c. Observasi Observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses pembelajaran yang telah dilakukan guru sesuai dengan tindakan yang telah disusun (Sunardi, 2011:52) Observasi (pengamatan) dilakukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung untuk mengetahui jalannya pembelajaran. Peneliti
dibantu
oleh
pengamat
lain
selama
observasi
berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengamati pelaksanaan tindakan pada setiap pertemuan dengan menggunakan pedoman observasi keterlaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan.
9
d. Refleksi Refleksi merupakan langkah untuk mengevaluasi semua kegiatan yang dilakukan dalam penelitian. Refleksi dilakukan berdasarkan hasil observasi untuk memperoleh masukan, saransaran
mengenai
pelaksanaan
tindakan
digunakan
untuk
perbaikan dan sebagai dasar untuk menentukan langkah berikutnya. Dengan adanya refleksi, peneliti dan guru dapat mengetahui kekurangan dari siklus pertama sehingga dapat dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya. 4. Instrumen penelitian Beberapa instrument yang digunakan dalam penelitian yaitu: a. Pedoman pengamatan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pedoman pengamatan untuk mengamati peningkatan hasil belajar siswa. b. Soal tes Peneliti menggunakan instrument soal yang berkaitan dengan materi guna mengukur hasil belajar siswa. c. RPP dan Silabus 5. Pengumpulan data Untuk mendapatkan data yang akan dijadikan auan penelitian, peneliti menggunakan teknik:
10
a. Observasi Observasi dilakukan oleh peneliti dan observer bertujuan untuk mengamati
proses
pelaksanaan
pembelajaran
IPA
dengan
pembelajaran dengan metode cooperative script serta mengamati segala aktivitas-aktivitas yang dilakukan di kelas pada saat pembelajaran berlangsung. Selain itu, observasi juga bertujuan untuk menganalisis kemajuan siswa terhadap pembelajaran. Observasi dilakukan berdasarkan lembar observasi yang telah disusun. b. Wawancara Wawancara bertujuan untuk melengkapi data yang diperoleh dari hasil observasi. Selain itu, wawancara digunakan untuk mengetahui respon guru dan siswa terhadap pembelajaran IPA dengan pembelajaran dengan metode cooperative script. Wawancara dilakukan berdasarkan pedoman wawancara yang telah disusun. c. Tes Tes digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa yang telah diberikan. Bentuk tes sesuai kondisi siswa dan peneliti dan atas persetujuan guru kelas. d. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang telah diperoleh dari observasi, wawancara, dan catatan lapangan.
11
6. Analisis data Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan. Data kuantitatif ini diperoleh dari hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA yang dilakukan setelah selesai pada setiap akhir siklus. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes evaluasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Kriteria ketuntasan minimal(KKM) dikonfirmasikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 2.1 Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar KKM
Kualifikasi
≥70
Tuntas
<70
Tidak Tuntas
KKM MI Al - Khoiriyah Mendoh adalah ≥70 Rata - rata kelas dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Keterangan: x : Mean (rata-rata) ∑x : jumlah semua nilai siswa ∑n : jumlah siswa
12
H. SISTEMATIKA PENULISAN Secara garis besar sistematika penulisan skripsi dalam penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut: 1. Bagian awal yang terdiri dari: halaman sampul, lembar logo, halaman judul,
lembar persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan,
pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi dan daftar lampiran 2. Bagian inti: BAB I: PENDAHULUAN Dalam bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan masalah, hipotesis penelitian , manfaat /kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II : KAJIAN PUSTAKA Bab ini membahas tentang : A. Hasil belajar meliputi pengertian hasil belajar, jenis hasil belajar, tes hasil belajar dan faktor – faktor yang mempengaruhi hasil belajar. B. mata pelajaran ilmu pengetahuan alam meliputi hakekat ilmu pengetahuan alam C. Cooperative script yang meliputi pengertian cooperative skript, kelebihan dan kelemahan dari metode pembelajaran cooperative script. Dan langkah – langkah pembelajaran cooperative skript.
13
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN Dalam bab ini menyajikan pelaksanaan penelitian yang meliputi deskripsi pelaksanaan siklus I dan deskripsi pelaksanaan siklus II BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang Hasil Penelitian Kondisi awal, Siklus I serta Siklus II. Dan Pembahasan Hasil Penelitian BAB V : PENUTUP Bab ini memuat tentang Kesimpulan dan saran-saran.
14
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi saja. Hasil belajar adalah polapola,
perubahan,
nilai-nilai,
pengertian-pengertian,
sikap-sikap,
apresiasi dan keterampilan (suprijono, 2011:5). Sedangkan Sudjana (2005:3) mengatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif,dan psikomotor yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Dimyati dan Mudjiono (2006:3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar. Menurut Gagne (dalam Suprijono, 2011: 5-6) hasil belajar berupa : 1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. 2) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. 3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya.
15
4) Keterampilan psikomotorik yaitu melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani 5) Sikap yaitu kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Dari beberapa pendapat tentang hasil belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan tingkat keberhasilan dalam menguasai bidang studi ilmu pengetahuan setelah memperoleh pengalaman atau proses belajar mengajar dalam kurun waktu tertentu yang akan diperlihatkan melalui skor yang diperoleh dalam tes hasil belajar. Tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik jika hasil belajar sesuai dengan standar yang diharapkan dalam proses pembelajaran tersebut. 2. Jenis hasil belajar Bloom ( dalan sudjana 2005) membagi hasil belajar dalam tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris. a. Ranah kognitif Ranah ini berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni: 1) Pengetahuan (knowledge) Tipe hasil pengetahuan termasuk kognitif tingkat rendah. Namun, tipe hasil belajar ini menjadi prasarat bagi tipe hasil belajar yang berikutnya. Hal ini berlaku bagi semua bidang studi
belajar.
Misalnya
16
hafal
semua
rumus
akan
menyebabkan paham bagaimana menggunakan rumus tersebut hafal kata – kata akan memudahkan dalam memmbuat kalimat. 2) Pemahaman Pemahaman dapat dilihat dari kemampuan individu dalam menjelaskan masalah atau pertanyaan. 3) Aplikasi Aplikasi adalah pengguanan abstraksi pada situasi kongkret atau situasi khusus. Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori, atau petunjuk teknis. Menerapkan abstraksi ke dalam situasi
baru
disebut
aplikasi.
Mengulang
–
ulang
menerapkannya pada situasi lama akan beralih menjadi pengetahuan hafalan atau keterampilan. 4) Analisis Analisis adalah usaha memilih suatu integritas menjadi unsur – unsur atau bagian – bagian sehingga jenis hirarkinya dan atau susunannya. Analisis dari ketiga tipe sebelumnya. 5) Sintesis Penyatuan unsur – unsur atau bagian – bagian kedalam bentuk menyeluruh disebut sintesis. Berfikir sintesis adalah berfikir divergen menyatukan unsur – unsur menjadi integritas.
17
6) Evaluasi Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara kerja, pemecahan masalah. b. Ranah afektif Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru, kebiasaan belajar dan hubungan sosial. c. Ranah psikomotoris Hasil belajar psikomotoris tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. 3. Tes hasil belajar Tes dari wujud fisik adalah sekumpulan pertanyaan atau tugas yang harus dijawab atau dikerjakan yang akan memberikan informasi mengenai aspek psikologis tertentu berdasarkan jawaban, cara dan hasil subjek dalam melakukan atau menjawab tugas tersebut (Azwar, 1996:2). Menurut Nana Sudjana (1989:113), tes ada yang sudah distandardisasi, artinya tes tersebut telah mengalami proses validasi (ketepatan) dan reliabilitasi (ketetapan) untuk suatu tujuan tertentu dan untuk sekelompok siswa tertentu.
18
Menurut Syaiful Bahri (1989:114) berdasarkan tujuan dan ruang lingkupanya, tes prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam jenis penilaian sebagai berikut : a. Tes formatif Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar bahan tertentu dalam waktu tertentu. b. Tes Subsumatif Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan dalam
waktu tertentu.
Tujuannya
adalah untuk
memperoleh gambaran daya serap siswa untuk meningkatkan tingkat prestasi belajar siswa. Hasil tes subsumatif ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan dalam menentukan nilai rapor. c. Tes Sumatif Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan pokok - pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester, satu atau dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswa dalam suatu periode belajar tertentu. Hasil dari tes sumatif ini dimanfaaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat (ranking) atau sebagai ukuran mutu sekolah.
19
4. Faktor - faktor yang mempengaruhi hasil belajar Djamarah (2003) menyatakan bahwa berhasilnya atau tidaknya seseoarang dalam belajar disebabkan oleh faktor yang berasal dari dalam diri individu dan faktor luar individu. Clark (dalam Sabri 2005) mendukung hal tersebut dengan menyatakan bahwa 70% hasil belajar siswa disekolah dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi lingkungan.
Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar (Nasution dalam Djamarah, 2002) adalah a. Faktor lingkungan Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan siswa. Dalam lingkunganlah siswa hidup dan berinteraksi. Lingkungan yang mempengaruhi hasil belajar siswa dibedakan menjadi dua, yaitu: 1) Lingkungan alami Lingkungan alami adalah lingkungan tempat siswa berada dalam arti lingkungan fisik. Yang termasuk lingkungan alami adalah lingkungan sekolah, lingkungan tempat tinggal dan lingkungan bermain. 2) Lingkungan sosial Makna lingkungan dalam hal ini adalah interaksi siswa sebagai makhluk sosial, makhluk yang hidup bersama atau homo socius. Sebagai anggota masyarakat, siswa tidak bisa melepaskan diri dari ikatan sosial. Sistem sosial yang berlaku
20
dalam masyarakat tempat siswa tinggal memgikat perilakunya untuk tunduk pada norma – norma sosial, susila, dan hukum. b. Faktor instrumental Setiap peyelenggara pendidikan memiliki tujuan instrumen yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan seperangkat kelengkapan atau instrumen dalam berbagai bentuk dan jenis. Instrumen dalam pendidikan dikelompokkan menjadi: 1) Kurikulum Kurikulum adalah a plan for learning yang merupakan unsur substansial dalam pendidikan. Tanpa kurikulum, kegiatan belajar mengajar tidak dapat berlangsung. Setiap guru harus mempelajari dan menjabarkan isi kurikulum ke dalam program yang lebih rinci dal jelas sasarannya. Sehingga dapat diketahui dan diukur dengan pasti tingkat keberhasilan belajar mengajar yang telah dilaksanakan. 2) Program Keberhasilan pendidikan disekolah tergantung dari baik tidaknya program pendidikan yang dirancang. Program pendidikan disusun berdasarkan potensi sekolah yang tersedia; baik tenaga, finansial, sarana, dan prasarana. 3) Sarana dan fasilitas Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan. Sebagai contoh , gedung sekolah yang dibangun atas ruang kelas, ruang konseling,
laboratorium,
21
auditorium,
ruang
osis
akan
memungkinkan
untuk
pelaksanaan
beerbagai
program
disekolah tersebut. Fasilitas mengajar merupakan kelengkapan mengajar guru yang harus disediakan oleh sekolah. Hal ini merupakan kebutuhan yang harus diperhatikan. Guru harus memiliki buku pegangan, buku penunjang, serta alat peraga yang sudah harus disediakan dan sewaktu – waktu dapat digunakan sesuai dengan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan. Fasilitas mengajar sangat membantu guru dalam menunaikan tugas mengajar di sekolah. 4) Guru Guru merupakan penyampai bahan ajar kepada siswa yang membimbing
siswa
dalam
proses
penguasaan
ilmu
pengetahuan di sekolah. Perbedaan karakter, kepribadian, cara mengajar yang berbeda pada masing – masing guru, menghasilkan
konstribusi
yang
berbeda
pada
proses
pembelajaran. Sementara faktor – faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar adalah: a. Fisiologis Merupakan
faktor internal yang berhubungan dengaan
proses – proses yang terjadi pada jasmaniah. 1) Kondisi fisiologis Kondisi
fisiologis umumnya
sangat
berpengaruh
terhadap kemampuan belajar individu. Siswa dalam
22
keadaan lelah akan berlainan belajarnya dari siswa dalam keadaan tidak lelah. 2) Kondisi panca indra Merupakan kondisi fisiologis yang dispesifikasikan pada kondisi mendengar,
indera. mencium,
Kemapuan untuk melihat, meraba,
dan
merasa
mempengaruhi hasil belajar. Anak yang memiliki hambatan pendengaran akan sulit menerima pelajaran apabila ia tidak menggunakan alat bantu pendengaran. 3) Psikologis Faktor psikologis merupakan faktor dari dalam diri individu yang berhubungan dengan rohaniah. Faktor psikologis yang mempengaruhi hasil belajar adalah : a) Minat Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang memerintahkan. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. b) Kecerdasan Kecerdasan berhubungan dengan kemampuan siswa untuk beradaptasi, menyelesaikan masalah dan belajar dari pengalaman kehidupan. Kecerdasan
23
dapat
diasosiasikan dengan intelegensi. Siswa
dengan nilai IQ yang tinggi umumnya mudah menerima pelajaran dan hasil belajarnya cenderung baik. c) Bakat Bakat adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dilatih dan dikembangkan. Bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu. d) Motivasi Motivasi adalah suatu kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. e) Kemampuan kognitif Ranah kognitif merupakan kemampuan intelektual yang berhubungan dengan pengetahuan, ingatan, pemahaman dan lain-lain. B. Ilmu Penegetahuan Alam (IPA) Hakekat Ilmu Pengetahuan Alam(IPA) Wahyana dalam Trianto (2010:136) mengatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala – gejala alam. Perkembangannya tidak ditandai oleh adanya kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah.
24
Srini M. Iskandar (1997:4) juga berpendapat bahwa ipa ntidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan atau kumpulan faktafakta. Ipa tidak hanya merupakan kumpulan-kumpulan pengetahuan tentang benda-benda atau
makhluk-makhluk
tetapi IPA juga
merupakan cara kerja, cara berfikir dan cara memecahkan masalah. Proses pembelajaran IPA di SD mempunyai fungsi dan pengaruh yang sangat besar dalam membangun kontruksi kognitif dan psikomotorik siswa. Siswa di SD pada umumnya banyak mengalami kesulitan dalam kegiatan pembelajaran bidang studi IPA. Kenyataan tersebut diatas pada umumnya sering kali dilatar belakangi oleh rendahnya motivasi belajar siswa untuk bidang studi IPA. Tujan pembelajaran IPA di SD menurut kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) secara terperinci : 1. Memperoleh keyakinan terhadapa kebesaran tuhan yang maha
esa
berdasarkan
keberadaan,
keindahan,
dan
keteraturan alam ciptaan-Nya. 2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep – konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari – hari. 3. Mengembangkan rasa inngin tahu, sikap positif, dan kesadaran
tentang
adanya
hubungan
yang
saling
mempengaruhi antara ipa, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
25
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran IPA di SD/MI disamping untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat
dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari - hari, juga mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. Tujuan tersebut dicapai dengan cara mengajarkan IPA yang mengacu pada hakikat IPA dan menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi siswa. Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD meliputi aspek – aspek sebagai berikut: 1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan interaksinya dengan lingkungan, serta ksehatan. 2) Benda/materi, sifat – sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat, dan gas 3) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panaas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana. 4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda – benda langit lainnya ( depdiknas, 2006) Dalam pengajaran IPA sebaiknya penyampaian materi dimulai dari hal-hal yang kongkrit dan kemudian baru mengarah ke hal-hal yang abstrak. Pengalaman langsung yang dialami peserta didik akan membawanya pada tingkat memahami. Cara yang digunakan
26
untuk mengajar dan pembelajaran IPA di SD/MI, bahwa pembelajaran IPA tidak hanya penentuan dan penguasaan materi, tetapi aspek apa dari IPA yang perlu diajarkan dan dengan cara bagaimana supaya siswa dapat memahami konsep yang dipelajari dengan baik dan terampil untuk mengaplikasikan secara logis konsep tersebut pada situasi lain yang relevan dengan pengalaman kesehariannya Secara rinci SK dan KD untuk mata pelajaran yang ditujukan siswa kelas 5 MI Al – Khoiriyah Mendoh disajikan melalui tabel 3.1 berikut ini: SK dan KD mata pelajaran IPA kelas V semester I Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Bumi dan alam semesta
7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan
7. memahami perubahan yang
kegiatan
manusia
yang
dapat
mempengaruhinya terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya
7.6 mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi
alam
makhluk hidup dan lingkungan.
(Permendiknas No. 22 Tahun 2006) C. Cooperative Script 1. Pengertian cooperative script Dansereau, dkk ( dalam Jamal 2011:40) menyatakan bahwa skrip kooperatif adalah salah satu metode belajar, dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantan secara lisan, untuk mengikhtisarkan bagianbagian dan materi yang dipelajari. Sedangkan menurut Slavin (1985) pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran 27
dimana
siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif
yang
4 – 6
beranggotakan
orang dengan struktur
kelompok heterogen. Dengan cooperative
melihat
script
karakteristik
menekankan
tersebut,
pada
berarti
aktivitas
belajar
metode secara
berkelompok berpasangan untuk memecahkan suatu masalah dalam pembelajaran
dengan
cara
yang
kolaboratif
seperti
halnya
menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan sosial siswa. 2. Kelebihan dan kelemahan dari pembelajaran cooperatif script a. Kelebihan pembelajaran kooperatif scrip diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Melatih pendengaran, ketelitian/kecermatan 2) Setiap siswa mendapat peran dalam diskusi, setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk mengungkapkan ide atau pendapatnya. 3) Melatih siswa mengevaluasi hasil diskusi untuk diselesaikan bersama. Metode pembelajaran cooperative script baik digunakan dalam pembelajaran untuk menumbuhkan ide - ide atau gagasan baru, daya berfikir
kritis
serta mengembangkan jiwa
keberanian dalam
menyampaikan hal-hal baru yang diyakininya benar. Belajar IPA menggunakan metode cooperative script ini siswa dituntut aktif. Siswa yang lebih banyak melakukan kegiatan sedangkan guru lebih banyak membimbing dan mengarahkan.
28
b. Kelemahan metode cooperative skript diantaranya adalah sebagai berikut, Miftahul A’la (2011:98): 1) Hanya digunakan untuk mata pelajaran tertentu. 2) Hanya dilakukan dua orang (tidak melibatkan seluruh kelas sehingga koreksi hanya sebatas pada dua orang tersebut). Setiap metode pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan,
begitu
juga dengan
metode pembelajaran
kooperatif skrip ini. Tidak semua siswa mampu menerapkan metode pembelajaran kooperatif skrip, sehingga banyak tersita waktu untuk menejlaskan mengenai metode ini. Beberapa siswa mungkin pada awalnya takut untuk mengeluarkan ide, takut dinilai teman dalam kelompoknya. 3. Langkah – langkah pembelajaran kooperatif skrip Dansereau, dkk (dalam jamal, 2011:40) menjelaskan bahwa langkah – langkah dalam pembelajaran kooperatif skrip sebagai berikut: a. Guru membagi siswa untuk berpasangan b. Guru membagikan wacana/materi kepada masing – masing siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan c. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar. d. Sesuai kesepakatan siswa yang menjadi pembicara membacakan ringkasan
atau
prosedur
pemecahan
masalah
selengkap
mungkin, dengan memasukkan ide – ide pokok dalam ringkasan dan pemecahan masalahnya.
29
e. Sementara pendengar menyimak / mengoreksi / menunjukkan ide – ide pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat / menghafal ide – ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau materi lainnya. f. Bertuakr peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. g. Guru bersama siswa membuat kesimpulan. h. Penutup Sama seperti Dansereau, langkah – langkah metode pemelajaran kooperatif skrip, menurut Agus Suprijono ( 2009:126) adalah sebagai berikut: a) Guru membagi siswa untuk berpasangan b) Guru membagi wacana atau materi kepada siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan c) Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang menjadi pendengar. d) Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin dengan masukkan ide – ide pokok dalam ringkasan. Sementara, pendengar menyimak atau mengoreksi ide – ide pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat atau menghafal ide – ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya. e) Bertukar peran, siswa yang semula sebagai pembicar ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya.
30
f) Guru membuat kesimpulan g) penutup
31
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan siklus I Kolaborasi dengan bapak Sakroni, S.Pd.I Pada siklus I ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dan sekali pertemuan untuk tes evaluasi. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran cooperative script dijabarkan hasil penelitian sebagai berikut: 1. Perencanaan Tindakan Tindakan
yang
akan
dilakukan
pada
siklus
1
yaitu
menggunakan metode cooperative script dalam pembelajaran IPA. Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP dan menyusun tes yang akan digunakan untuk evaluasi serta instrumen observasi pembelajaran. Menyiapkan materi untuk kegiatan pembelajaran diskusi berpasangan dalam pembelajaran cooperative script. 2. Pelaksanaan Tindakan Hari/Tanggal Pokok Bahasan
: Kamis, 04 Desember 2014 : daur air dan kegiatan manusia yang mempengaruhi
Kelas/Semester
: V/I
Waktu
: 4 x 35 menit ( 2x pertemuan)
32
Uraian Kegiatan Uraian kegiatan dalam pertemuan ini meliputi kegiatan awal, inti dan akhir. a. Kegiatan awal Pada kegiatan awal siklus 1 guru memperjelas kembali tentang pelaksanaan metode pembelajaran cooperative script, kemudian memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa. b. Kegiatan Inti 1) Siswa dibagi menjadi 14 kelompok dimana tiap kelompok terdiri dari atau
sama dengan 2 orang siswa berpasangan sebagai
pembicara dan pendengar. 2) Guru
memberikan
lembar
materi
IPA
pada
KD
“7.4
Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya”. 3) Setelah siswa selesai membuat ringkasan selanjutnya adalah membuat kesepakatan atas pembagian peran yaitu dari masingmasing pasangan siswa satu anak menjadi pembicara dan yang lainnya menjadi pendengar. 4) Masing-masing pasangan siswa berdiskusi dengan pasangannya dan ketika mereka selesai dengan satu peran kemudian mereka bertukar peran. 5) Masing-masing pasangan siswa melakukan unjuk kerja berupa presentasi di depan kelas.
33
6) Guru dan siswa menyimpulkan hasil dari diskusi. 7) Siswa diberikan lembar evaluasi untuk dikerjakan sebagai mengetahui kemampuan belajar siswa pada akhir kegiatan. 8) Dalam pembelajaran dilakukan observasi untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan pada waktu mengajar c. Kegiatan Penutup Pada kegiatan penutup guru mengadakan tes evaluasi untuk mengetahui
seberapa
jauh
kemampuan
siswa
memahami
pembelajaran. Setiap siswa mendapatkan soal untuk dikerjakan sendiri dan setelah selesai dikerjakan siswa mengoreksi hasil tes dengan cara ditukarkan dengan temannya. B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II Siklus 2 dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dan sekali pertemuan untuk tes evaluasi. Dalam pembelajarannya, disiklus dua ini masih menggunakan model cooperative script. Penjabaran hasil penelitiannya sebagai berikut : 1. Perencanaan tindakan Tindakan yang akan dilakukan pada siklus dua ini masih sama seperti siklus pertama yaitu menggunakan metode cooperative script dalam pembelajaran IPA. Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP dan menyusun Tes yang akan
digunakan
untuk
evaluasi
serta
instrument
observasi
pembelajaran. Menyiapkan materi untuk kegiatan pembelajaran diskusi berpasangan dalam pembelajaran cooperative script. Selain itu
34
pada siklus dua ini ada beberapa hal yang harus dilakuakan untuk memperbaiki kekurangan disiklus 1 seperti yang sudah dijabarkan dalam permasalahan disiklus 1. 2. Pelaksanaan Tindakan Hari/Tanggal
: Kamis, 11 Desember 2014
Pokok Bahasan
: Peristiwa alam yang pernah terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup.
Kelas/Semester
: V/I
Waktu
: 4 x 35 menit (2x pertemuan)
Uraian Kegiatan Uraian kegiatan dalam pertemuan ini meliputi kegiatan awal, inti dan akhir a. Kegiatan awal Pada kegiatan awal siklus 1 guru memperjelas kembali tentang pelaksanaan metode pembelajaran cooperative script, kemudian memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa. b. Kegiatan inti 1) Siswa dibagi menjadi 14 kelompok dimana tiap kelompok terdiri dari atau sama dengan 2 orang siswa berpasangan sebagai pembicara dan pendengar. 2) Guru memberikan lembar materi IPA pada KD” 7.6 mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk dan lingkungan”
35
3) Setelah siswa selesai membuat ringkasan selanjutnya adalah membuat kesepakatan atas pembagian peran yaitu dari masingmasing pasangan siswa satu anak menjadi pembicara dan yang lainnya menjadi pendengar 4) Masing
–
masing
pasangan siswa
berdiskusi dengan
pasangannya dan ketika mereka selesai dengan satu peran kemudian mereka bertukar peran. 5) Masing – masing pasangan siswa melakukan unjuk kerja berupa presentasi di depan kelas. 6) Guru dan siswa menyimpulkan hasil dari diskusi. 7) Siswa diberikan lembar evaluasi untuk dikerjakan sebagai mengetahui kemampuan belajar siswa pada akhir kegiatan. 8) Dalam pembelajaran dilakukan observasi untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan pada waktu mengajar c. Kegiatan Penutup Pada kegiatan penutup guru mengadakan tes evaluasi untuk mengetahui
seberapa
jauh
kemampuan
siswa
memahami
pembelajaran. Setiap siswa memdapatkan soal untuk dikerjakan sendiri dan setelah selesai dikerjakan siswa mengoreksi hasil tes dengan cara ditukarkan dengan temannya.
36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Sebelum melakukan tindakan dalam penelitian, peneliti melakukan observasi awal. Hasil observasi di kelas V MI Al – Khoiriyah Mendoh. Fakta ini dikuatkan dengan melakukan wawancara dengan guru kelas V, bahwa selama ini prestasi belajar siswa kelas V tergolong rendah. Adapun berdasarkan hasil belajar siswa saat tes tengah semester (TTS) bidang studi IPA semester I tahun pelajaran 2014 – 2015 sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Analisis Tes Kondisi Awal No
Pencapaian
Data awal
1
Nilai rata – rata
71.67
2
Nilai terendah
45
3
Nilai tertinggi
93
4
Siswa yang belum tuntas , <70
15
5
Siswa yang tuntas, ≥70
13
6
Presentase ketuntasan siswa
46.42%
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kondisi awalnya persentase ketuntasan siswa masih kurang dengan hanya 46,42% dari
37
keseluruhan siswa yang berjumlah 28 anak. Dari analisis tes kondisi awal diatas dapat diperjelas dengan diagram 4.1 berikut:
Persentase Ketuntasan <70
46.42%
53.57%
≥70
4.1 Diagram Persentase Ketuntasan Kondisi Awal Dengan melihat hasil dari kondisi awal diatas memberikan gambaran bahwa hasil belajar IPA siswa masih tergolong rendah untuk itu perlu diadakan perbaikan dalam pembelajaran. 2. Siklus I Dalam tindakan ini untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa diadakan tes hasil belajar yang dilaksanakan pada akhir pertemuan. Berdasarkan tes hasil belajar pada akhir siklus 1 diperoleh hasil analisis data seperti yang tersaji pada tabel berikut: Tabel 4.2 Analisis Hasil Tes Siklus 1 No
Pencapaian
Data Awal
1
Nilai Terendah
45
60
2
Nilai tertinggi
93
100
3
Siswa yang belum Tuntas, <70
15
4
4
Siswa yang tuntas, ≥70
13
24
5
Persentase Ketuntasan Siswa
38
46,42%
Siklus 1
85.71%
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa presentase ketuntasan siswa pada kondisi awal menunjukkan angka 46.42% atau hanya 13 siswa yang tuntas. Setelah dilakukan pembelajaran pada siklus I dengan metode kooperatif skrip yaitu diperoleh data ketuntasan sebesara 85.71% atau sebanyak 24 siswa yang mengalami ketuntasan belajar. Data tersebut menunujkkan bahwa pada siklus I terdapat peningkatan hasil belajar siswa walaupun masih ada beberapa siswa yang masih dibawah angka KKM atau belum tuntas.
Ketuntasan Siswa 100% 80% 60% 86%
40% 20%
Ketuntasan Siswa
46%
0% Kondisi Awal
Siklus 1
Diagram 4.2 Diagram Presentase Ketuntasan Siswa Siklus1 3.
Siklus II Dalam tindakan ini untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa diadakan tes hasil belajar yang dilakukan pada akhir pertemuan. Berdasarkan tes hasil belajar pada akhir siklus 2 diperoleh hasil analisis data seperti yang tersaji pada tabel berikut :
39
No
Pencapaian
Siklus I
Siklus II
1
Nilai terendah
60
75
2
Nilai tertinggi
100
100
3
Siswa yang belum tuntas,≤70
4
-
4
Siswa yang tuntas,≥70
24
28
5
Persentase ketuntasan siswa
85.71%
100%
Tabel 4.3 Analisis Hasil Tes Siklus 2 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa persentase ketuntasan siswa pada siklus 1 menunjukkan angka 85.71% atau 24 siswa yang tuntas. Setelah dilakukan pembelajaran pada siklus 2 dengan metode cooperative script yaitu diperoleh data ketuntasan sebesar 100% atau sebanyak 28 siswa mengalami ketuntasan belajar. Data tersebut menunujkkan bahwa pada pembelajaran siklus 2 terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan seluruh siswa mendapatkan nilai KKM yang telah ditetapkan.
Ketuntasan Siswa 105% 100% 95% 90% 100%
85% 80%
Ketuntasan Siswa
86%
75% Siklus 1
Siklus 2
Diagaram 4.3 ketuntasan hasil belajar Siklus II
40
B. Pembahasan 1. Pemaknaan temuan penelitian Pembahasan lebih banyak didasarkan pada hasil observasi dan refleksi pada setiap akhir siklusnya. Hasil Belajar IPA Dari penelitian tindakan kelas yang sudah dilakukan dipoeroleh hasil tes belajar siswa pada tiap siklus, seperti pada tabel berikut : No
Pencapaian
Siklus 1
Siklus 2
1
Nilai rata – rata
81.07
88.39
2
Nilai terendah
60
75
3
Nilai tertinggi
100
100
4
Siswa yang belum tuntas, <70
4
-
5
Siswa yang tuntas,≥70
24
28
6
Persentase ketuntasan siswa
85.71%
100%
Tabel 4.4 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Dari tabel diatas menunjukkan bahwa presentase ketuntasan pada siklus I menunjukkan angka 85.71% atau 24 siswa yang tuntas. Setelah dilakukan pembelajaran pada siklus II dengan metode kooperatif skrip yaitu diperoleh data ketuntasan sebesar 100% siswa mengalami ketuntasan belajar. Data tersebut menunjukkan bahwa pada pembelajaran siklus II terdapat
peningkatan hasil
belajar
siswa
dengan seluruh siswa
mendapatkan nilai diatas KKM yang telah ditetapkan. Dari tabel analisis tes siklus I dan II presentase ketuntasan belajar dapat diperjelas dengan grafik berikut ini:
41
Ketuntasan Siswa 105% 100% 95% 90%
100%
85% 80%
Ketuntasan Siswa
86%
75% Siklus 1
Siklus 2
Diagram 4.4 presentase ketuntasan siswa Hasil belajar bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh siswa menguasai materi pembelajaran yang sudah diajarkan. Hasil belajar dapat diukur dengan menggunakan alat evaluasi yang bisa disebut tes hasil belajar. Ketuntasan belajar bisa dilihat ketika seorang guru telah memberikan tes evaluasi kepada peserta didiknya dengan ketuntasan individu mencapai angka ≥70 dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 80%. Dari nilai hasil belajar siklus I dan II sudah menunjukkan ketuntasan belajar klasikal sudah tercapai. 2. Implikasi hasil belajar Berdasarkan hasil refleksi atau evaluasi dari siklus I dan II, peneerapan metode pembelajaran kooperatif skrip dalam pembelajaran IPA di MI Al – Khoiriyah Mendoh memberikan kesempatan kepada siswa bekerja dalam kelompok – kelompok kecil unttuk menyelesaikan atau memecahkan masalah bersama. Dengan diskusi berpasangan siswa merasa senang dan antusias dalam pembelajaran. Siswa memang dituntut untuk akktif serta bertanggung jawab pada tugasnya masing – masing.
42
Hal ini tampak dari hasil tes yang sudah dialksanakan menunjukkan terdapat peningkatan hasil tes pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I diperoleh nilai rata – rata 81.07 dengan presentase 85.71%, pada siklus II diperoleh nilai rata – rata 88.39 dengan presentase ketuntasan 100%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunujkkan bahwa dengan menggunakan metode kooperatif skrip pada siswa kelas V MI Al – Khoiriyah Mendoh membawa peningkatan hasil belajar IPA.
43
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang disajikan dalam bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dengan menggunakan metode kooperatif skrip dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas V MI Al – khoiriyah Mendoh, terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa. Hal ini tampak dari hasil tes
yang
sudah dilaksanakan menunjukkan terdapat
peningkatan hasil tes pada siklus I dan II. Pada siklus I diperoleh nilai rata – rata 81,07 dengan presentase ketuntasan 85,71%, pada siklus II diperoleh nilai rata – rata 88,39 dengan presentase ketuntasan 100%. 2. Dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif skrip dapat meningkatkan hasil belajar ipa pada siswa kelas V MI Al – Khoiriyah Mendoh Kabupaten Semarang semester I tahun pelajaran 2014/2015. B. Saran Saran dapat diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Guru hendaknya memmberikan motivasi pada siswa dalam pembelajaran, karena dengan motivasi siswa lebih berani untuk mengutarakan pendapatnya
44
2. Guru hendaknya menyiapkan instrumen – instrumen pembelajaran sebelum
proses
belajar
mengajar
berlangsung
sehingga
pembelajaran akan berjalan dengan baik. 3. Guru hhendaknya menggunakan alat peraga ataupun media dalam menyampaikan materi pembelajaran.
45
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) siklus 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
: MI Al - Khoiriyah Mendoh
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester
: V/I
Standar Kompetensi
: 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan
hubungannya dengan penggunaan
sumber daya alam Waktu
: 4x35 menit (2x Pertemuan)
A. Kompetensi dasar 7.4. Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya B. Indikator Pertemuan 1 1. Menejelaskan proses daur air 2. Menggambarkan skema daur air Pertemuan 2 1. Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air 2. Menjelaskan cara menjaga kelestarian siklus air C. Tujuan pembelajaran Pertemuan 1 1. Melalui membaca dan meringkas materi, siswa dapat memahami pegertian daur air dengan benar 2. Melalui membaca dan meringkas materi, siswa dapat menjelaskan proses daur air dengan benar
3. Melalui diskusi berpasangan, siswa dapat menggambarkan skema daur air dengan benar 4. Melalui diskusi berpasangan, siswa dapat menyebutkan unsur – unsur yang berperan dalam proses daur air dengan benar 5. Melalui tanya jawab, siswa dapat memahami dengan baik bahwa air di bumi tidak akan habis karena adanya daur air Pertemuan 2 1. Melalui membaca dan meringkas materi, siswa dapat mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat memengaruhi daur air 2. Melalui membaca dan meringkas materi, siswa dapat menyebutkan dengan benar penyebab terganggunya proses daur air 3. Melalui diskusi berpasangan, siswa dapat menjelaskan dengan benar dampak yang terjadi bila proses daur air terlambat 4. Melalui diskusi berpasangan, siswa dapat mendeskripsikan dengan benar cara menjaga kelangsungan daur air 5. Melalui Tanya jawab, siswa mampu menjelaskan cara menjaga kelestarian air di lingkungannya dengan baik
D. Materi Pokok Daur Air dan Kegiatan Manusia yang Mempengaruhinya Manusia dan makhluk hidup lain tidak dapat lepas dari air. Air memang diperlukan bagi kehidupan kita. Kegunaan air antara lain untuk keperluan rumah tangga, pertanian, industri, dan tidak terkecuali untuk pusat pembangkit listrik. 1.
Daur air Daur air merupakan sirkulasi (perputaran) air secara terus menerus dari bumi ke atmosfer dan kembali ke bumi. Daur air ini terjadi melalui proses evaporasi (penguapan), presipitasi (pengendapan), dan kondensasi (pengembunan).
Perhatikan skema proses daur air di bawah ini!
Air di laut, sungai, dan danau menguap karena pengaruh panas dari sinar matahari. Tumbuhan juga mengeluarkan uap air ke udara. Proses penguapan disebut evaporasi. Uap air naik dan berkumpul di udara. Lama kelamaan, udara tidak dapat lagi menampung uap air (jenuh). Proses ini disebut presipitasi (pengendapan). Jika suhunya turun, uap air ini membentuk awan. Proses ini disebut kondensasi (pengembunan). Air di sungai akan mengalir ke laut. Di lain pihak sebagian air di sungai dapat menguap kembali. Air sungai yang menguap membentuk awan bersama dengan uap dari air laut dan tumbuhan. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam daur air. Dari sini dapat disimpulkan bahwa jumlah air di bumi secara keseluruhan cenderung tetap. Hanya wujud dan tempatnya yang berubah. Secara sederhana daur air dapat digambarkan seperti gambar dibawah ini.
2. Kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air Air yang turun ke tanah ada yang masuk dan bergerak kedalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah serta batuan. Air yang masuk kedalam tanah ini kemudian menjadi air cadangan (sumber air). Air cadangan akan selalu ada apabila daerah peresapan air selalu tersedia. Daerah peresapan air bias terdapat di hitan-hutan. Air yang tersimpan dalam tanah akan menjadi air tanah. Air akan lebih mudah meresap jika terdapat banyak tumbuhan.air yang meresap akan diserap oleh akar tumbuhan tersebut. Adanya air dan akar di dalam tanah menyebabkan struktur tanah menjadi kokoh dan tidak mudah longsor. Nah, apa kira-kira akibatnya jika daerah peresapan air semakin berkurang? Apabila daerah peresapan air semakin berkurang, cadangan air di bumi ini semakin menipis. Hal ini dapat mengakibatkan sungai -sungai dan danau menjadi kering. Keringnya sungai dan danau menyebabkan proses penguapan semakin menurun. Menurunnya proses penguapan ini menyebabkan berkurangnya pengendapan titik -titik air di awan. Keadaan ini tentu mengurangi terjadinya hujan.
E. Model / Metode Pembelajaran
1. Model : Cooperative Script 2. Metode
: a. Diskusi berpasangan b. Ceramah c. Tanya jawab d. Penugasan
F. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan 1 1. Kegiatan awal (10 menit) Apersepsi a. Salam dan meminta salah satu siswa memimpin berdoa bersama
b. Guru mengabsen kehadiaran siswa c. Guru menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran d. Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan dengan materi yang akan dipelajari: “air memberi kehidupan pada semua makhluk hidup. Dengan demikian, air digunakan secara terus – menerus oleh semua makhluk hidup. Apakah air yang ada dibumi ini dapat habis? Sebenarnya air yang ada di bumi ini tidak akan pernah habis. Akan tetapi, mengapa akhir-akhir ini banyak daerah mengalami kekeringan?” e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan inti (45 menit) a. Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran b. Guru membagi siswa untuk berpasangan(2 orang) atau teman sebangku c. Guru membagikan materi “daur air “ d. Siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan pendengar e. Siswa
secara
individu
membaca/menyimak
materi
tentang
pengertian dan proses daur air dan membuat ringkasan daari materi tersebut yang telah mereka terima(eksplorasi) f. Siswa menetapkan peran masing-masing yaitu yang satu menjadi pembicara dan yang satu menjadi pendengar
g. Siswa yang pertama berperan sebagai pembicara menyampaikan hasil ringkasannya kepada rekannya yang berperan sebagai pendengar, tugas pendengar adalah memperhatikan ringkasan pembicara dan mengingatkan jika ada kekurangan dalam ide pokok materi (elaborasi) h. Siswa bertukar peran jika yang pertama menjadi pembicara sekarang bergantian menjadi pendengar (elaborasi) i.
Setelah
selesai
bertukar
peran
mereka
berdiskusi
secara
berpasanagan tentang gambar skema daur air dan menyebutkan unsur-unsur yang berperan dalam proses daur air j.
Siswa mempresentasikan hasil mereka didepan kelas
k. Siswa dan guru membahas hasil diskusi yang sudah dipresentasikan oleh siswa l.
Siswa menjawab pertanyaan dari guru mengenai sebab bahwa air dibumi tidak akan habis karena adanya daur air
m. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa, kemudian guru mengulangi pelajaran yang belum dipahami oleh siswa n. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan 3. Kegiatan Akhir (15 menit) a. Guru memberi penguatan motivasi kepada siswa agar belajar lebih giat
b. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas pertemuan yang akan datang c. Salam penutup Pertemuan 2 1. Kegiatan awal (10 menit) Apersepsi a. Salam dan meminta salah satu siswa memimpin berdoa bersama b. Guru menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran c. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari; -
Ayo siapa yang bisa menjelaskan proses daur air?
Guru mengulangi sedikit materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan inti (45 menit) a. Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran b. Guru membagi siswa untuk berpasangan (2 orang) atau
teman
sebangku c. Guru membagikan materi tentang kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air d. Siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan sebagai pendengar
e. Siswa secara individu membaca / menyimak materi dan membuat ringkasan materi tentang kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air dan penyebab terganggunya proses daur air f. Siswa menetapkan peran masing-masing yaitu yang satu menjadi pembicara dan yang satu menjadi pendengar g. Siswa yang pertama berperan sebagai pembicara memnyampaikan hasil ringkasannya kepada rekannya yang berperan sebagai pendegar, tugas pendengar adalah memperhatikan ringkasan pembicara dan mengingatkan jika ada kekurangan dalam ide pokok materi h. Siswa bertukar peran jika yang pertama menjadi pembicara sekarang bergantian menjadi pendengar i.
Setelah selesai bertukar peran mereka berdiskusi tentang dampak yang terjadi bila proses daur air terhambat dan cara menjaga kelangsungan suklus air agar tetap terjaga
j.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi mereka didepan kelas
k. Siswa dan guru membahas hasil diskusi yang sudah dipresentasikan l.
Siswa menjawab pertanyaan guru tentang cara menjaga kelestarian air di linggkungannya
m. Guru bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui siswa, kemudian guru menjelaskan materi yang belum diahami oleh siswa n. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
3. Kegiatan penutup a. Guru memberitahukan kepada siswa untuk pertemuan selanjautnya akan diadakan ulangan harian b. Guru memberikan penguatan motivasi untuk belajar kepada siswa c. Salam penutup G. Alat, Bahan, dan Sumber Pembelajaran 1.
Alat/bahan a. Gambar skema daur air b. Skrip materi
2.
Sumber belajar a. Buku BSE IPA kelas V karangan Choiril Azmiyawati, hal 145-150 b. Buku BSE IPA kelas V karangan Rositawaty, hal 130-133
H. Penilaian 1. Prosedur : proses dan hasil 2. Rubrik pengamatan keaktifan siswa dan rubric tes formatif. 3. Bentuk tes : pilihan ganda
Soal Evaluasi Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar! 1. Sirkulasi (perputaran) air secara terus menerus dari bumi ke atmosfer dan kembali ke bumi disebut… a. Hujan
c. Penguapan
b. Daur air
d. Mengembun
2. Unsur paling berperan dalam daur air adalah ... . a. Cahaya matahari b. Uap air
c. Pohon
d. Oksigen
3. Air di permukaan bumi selalu tersedia karena adanya .... a. Daur air
c. Lautan
b. Danau
d. Hujan
4. Uap air di udara berkumpul, jatuh kembali ke bumi disebut .... a. Petir
c. Hujan
b. Uap
d. Pasir
5. Perhatikan gambar di bawah. Pada bagian x, air a. b. c. d.
X
Penguapan Penyubliman Pengembunan Kondensasi
6. Kurangnya cadangan air dapat diatasi dengan cara ... . a.
Penggalian sungai sedalam mungkin
b.
Pembuatan irigasi sebanyak mungkin
c.
Penghijauan kembali hutan gundul
d.
Perluasan tanah pertanian
7. Skema daur air berikut yang benar adalah… a. Penguapan – pengendapan - pengembunan b. Pengendapan – pengembunan - penguapan c. Pengembunan – penguapan - pengendapan d. Penguapan – pengembunan - pengendapan
mengalami ....
8. Apa yang terjadi jika air hujan tidak bisa diserap oleh tanah … a. Air akan habis
c. Terjadi kekeringan
b. Terjadi banjir
d. Terjadi tanah longsor
9. Berikut ini yang menggangu proses daur ulang karena kegiatan manusia adalah … a. Terasering
c. Aspalisasi jalan
b. Penghijauan
d. Penanaman pohon
10. Betonisasi jalan-jalan dapat mengganggu daur air karena . . . . a. Mengurangi peresapan air b. Membuat jalan terasa panas c. Dapat mencegah banjir d. Air dapat merembes dengan cepat 11. Kegiatan manusia berikut yang berdampak positif terhadap daur air di bumi yaitu . . . a. Terasering
c. Penggundulan hutan
b. Reboisasi
d. Pembuatan bendungan
12. Pohon-pohon mempunyai arti penting dalam daur air. Pohon-pohon tersebut berfungsi untuk . . . . a. Menyimpan air hujan
c. Menghasilkan air tanah
b. Menurunkan penguapan air
d. Mengendapkan air hujan
13. Air di bumi tidak pernah habis walaupun terus-menerus digunakan. Hal ini disebabkan air mengalami . . . . a. Penambahan
c. Percampuran
b. Perputaran
d. Pengurangan
14. Air hujan dapat menjadi air tanah karena proses . . . . a. Penguapan
c. Pengendapan
b. Pengembunan
d. Peresapan
15. Kegiatan manusia yang dapat mengganggu proses daur air adalah, kecuali .... a. Membiarkan lahan kosong tidak ditanami dengan tumbuhan b. Menggunakan air secara berlebihan untuk kegiatan sehari-hari c. Mengubah daerah resapan air menjadi bangunan-bangunan lain d. Menanam pohon pada hutan yang gundul
16. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan air adalah .... a. Menebang pepohonan yang ada di hutan secara liar b. Mengadakan penghijauan di lahan-lahan yang kosong c. Membuang sampah di sungai d. Menebang pohon yang ada di pinggir jalan 17. Dalam kehidupan sehari-hari, air banyak dimanfaatkan oleh kita. Salah satu manfaat air adalah digunakan untuk .... a. Bahan makanan b. Bahan bangunan
c. Mencuci d. Bermain
18. Air di permukaan Bumi mengalami penguapan karena mendapat . . . a. Panas bumi
c. Tiupan angin
b. Panas matahari
d. Terpaan hujan
19. Uap air yang suhunya turun akan berubah menjadi air. Air ini akan berkumpul di awan kemudian turun menjadi . . . . a. Hujan
c. Angin
b. Kabut
d. Pelangi
20. Perhatikan gambar berikut! Pada huruf Y, dalam proses daur air terjadi proses … Y
a. b. c. d.
Penguapan Pengembunan pengendapan Hujan
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
: MI Al - Khoiriyah Mendoh
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas /Semester
: V/I
Standar Kompetensi
: 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam
Waktu
: 4x35 menit (2x Pertemuan)
A. Kompetensi dasar 7.5. Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk dan lingkungan B. Indikator Pertemuan 1 1. Menyebutkan peristiwa alam yang pernah terjadi di Indonesia 2. Menjelaskan factor - faktor penyebab terjadinya peristiwa alam Pertemuan 2 1. Menjelaskan dampak peristiwa alam bagi kehidupan manusia, hewan dan lingkungan 2. Menjelaskan upaya-upaya yang dilakukan dalam pencegahan terhadap bencana alam
C. Tujuan pembelajaran Pertemuan 1 1. Melalui
membaca
dan
meringkas
materi,
siswa
dapat
menyebutkan peristiwa alam yang pernah terjadi di Indonesia dengan tepat 2. Menyebutukan peristiwa alam yang pernah terjadi dilingkungan tempat tinggal siswa 3. Menjelaskan pengertian peristiwa alam 4. Setelah melakukan diskusi antara pembicara dan pendengar, siswa dapat menjelaskan penyebab terjadinya peristiwa alam dengan benaar Pertemuan 2 1. Melalui membaca dan meringkas materi, siswa dapat menjelaskan dampak peristiwa alam bagi makhluk hidup dan lingkungan dengar benar 2. Membedakan dampak positif dan negative dari peristiwa alam tersebut 3. Melalui diskusi antara pembicara dan pendengar, siswa mampu mejelaskan upaya-upaya yang dilakukan dalam pencegahan terhadap bencana alam 4. Mengamati
perbedaan
terjadinyan peristiwa alam
lingkungan
sebelum
dan
sesudah
D. Materi Pokok PERISTIWA ALAM Kalian tentu sering mendengar berita tantang terjadinya berbagai bencana alam di berbagai wilayah tanah air dari televisi. Bencana alam merupakan gejala alam yang menimbulkan dampak besar bagi manusia. Gejala alam atau peristiwa alam adalah suatu keadaan atau peristiwa yang tidak biasa, yang ditimbulkan oleh alam. Dampak negatif yang dapat ditimbulkan bencana alam dapat berupa jatuhnya korban jiwa, rusaknya rumah dan berbagai fasilitas umum, rusaknya lahan pertanian, kematian hewan ternak, dan lain sebagainya. Indonesia termasuk wilayah yang rawan bencana alam. Gejala atau peristiwa alam yang sering terjadi di antara lain gunung meletus, banjir, gempa bumi, badai atau angin topan, tsunami, kekeringan dan tanah longsor. Gunung meletus, gempa bumi, tsunami dan angin topan murni disebabkan oleh alam, tetapi ada juga gejala alam yang juga disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab, seperti banjir dan tanah longsor. Macam-macam Gejala Alam yang Terjadi di Indonesia a. Gunung Meletus
Letusan G. Galunggung tahun 1982 Gunung meletus terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi. Cairan magma yang keluar sampai ke permukaan bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan saat gunung meletus bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa
batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km. Di Indonesia terdapat banyak gunung berapi yang masih aktif. Gunung berapi aktif adalah gunung berapi yang masih dapat meletus. Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara lain 1.
Suhu di sekitar gunung naik.
2.
Mata air menjadi kering
3.
Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
4.
Tumbuhan di sekitar gunung layu
5.
Binatang di sekitar gunung bermigrasi
Material yang dikeluarkan gunung berapi saat meletus, antara lain : 1. Lava dan aliran pasir serta batu panas Lava encer akan mengalir mengikuti aliran sungai sedangkan lava kental akan membeku di dekat kawah. Lava yang membeku akan membentuk bermacammacam batuan. 2.
Lahar Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan material lainnya. Lahar sangat berbahaya bagi penduduk di lereng gunung berapi. Jika telah dingin dan turun hujan di lereng gunung, lahar dingin di lereng gunung akan hanyutdan menimbulkan banjir lahar dingin.
3. Hujan Abu Abu vulkanik adalah material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan. Karena sangat halus, abu letusan dapat terbawa angin dan dirasakan sampai ratusan kilometer jauhnya. Abu letusan ini bisa menganggu pernapasan. 4. Awan panas Yakni hasil letusan yang mengalir bergulung seperti awan. Di dalam gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat dengan suhu lebih besar dari 600 °C. Awan panas dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga dapat
menyebabkan sesak napas. Di Yogyakarta dan sekitarnya, awan panas Merapi sering dsebut "wedhus gembel". b. Gempa Bumi Gempa bumi adalah berguncangan bumi yang terjadi karena pergeseran lempeng bumi, runtuhan batuan, atau letusan gunung berapi. Berdasarkan penyebabnya gempa bumi dibedakan menjadi: 1) Gempa bumi tektonik, yaitu gempa yang terjadi karena adanya pergeseran kerak bumi. 2) Gempa bumi vulkanik, yaitu gempa yang terjadi karena letusan gunung api. 3) Gempa tanah runtuh, yaitu gempa yang disebabkan karena runtuhnya batuan. Besarnya kekuatan gempa biasanya dinyatakan dalam Skala Richter. Kerusakan yang dapat ditimbulkan peristiwa gempa bumi antara lain: 1.
Bangunan roboh
2.
Kebakaran
3.
Jatuhnya korban jiwa
4.
Permukaan tanah menjadi merekah dan jalan menjadi putus
5.
Tanah longsor akibat guncangan
6.
Banjir akibat rusaknya tanggul
7.
Gempa di dasar laut yang menyebabkan tsunami
Beberapa gempa bumi yang tercatat pernah terjadi di Indonesia antara lain: 1.
11 April 2012, Gempa bumi di sepanjang Pulau Sumatera berskala 8.6 SR, berpotensi sampai Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, dan Lampung. Gempa terasa sampai India.
2.
26 Oktober 2010, Gempa Bumi di Mentawai berskala 7.2 Skala Richter, korban tewas ditemukan hingga 9 November ini mencapai 156 orang. Gempa ini kemudian juga menimbulkan tsunami.
c. Tsunami Jika gempa bumi terjadi di daerah dekat atau dasar laut maka dapat mengakibatkan gelombang tsunami. Gelombang tsunami adalah gelombang besar yang terbentuk dari dasar laut akibat adanya gempa. Pada tanggal 26 Desember 2004 di Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatra Utara terjadi gempa bumi berskala 8,9 skala richter di dasar laut yang mengakibatkan gelombang tsunami yang paling dahsyat dan merupakan bencana alam internasional. Kurang lebih 120.000 orang meninggal dunia dan hilang. Tahun 2006 tepatnya pada tanggal 16 Maret, Indonesia dilanda tsunami lagi tepatnya di daerah sekitar Pantai Pangandaran. Pada saat itu terjadi gempa bumi di dasar laut dengan kekuatan gempa sekitar 6,8 skala richter. d. Banjir Banjir merupakan luapan air yang melebihi batas, hal ini terjadi jika terjadi hujan secara terus menerus tanpa henti. Banjir merupakan gejala alam yang sering melanda wilayah Indonesia. Peristiwa banjir bandang kembali menimpa ibu kota Jakarta bulan Februari 2007. Hampir seluruh wilayah Jabodetabek terendam air. Selain pengaruh tingginya curah hujan, banjir dapat terjadi akibat kegiatan manusia, seperti penggundulan hutan dan kebiasaaan membuang sampah sembarangan. Pepohonan akan menahan air hujan sehingga sebagian besar dapat terserap ke dalam tanah. Penggundulan hutan menyebabkan sebagian besar air hujan mengalir di permukaan tanah, apalagi di daerah perkotaan di mana sebagian besar permukaan tanah tertutup bangunan. Air hujan tidak dapat terserap ke dalam tanah dan menyebabkan banjir. Kondisi ini akan semakin parah jika masyarakat suka membuang sampah sembarangan,
karena
sampah
akan
menyumbat
saluran
air.
Beberapa dampak bencana banjir adalah: 1.
Kerusakan bangunan termasuk jembatan, sistem selokan bawah tanah, dan jalan raya.
2.
Berkurangnya persediaan air bersih. Sumber air bersih terkontaminasi air banjir, sehigga tidak dapat dimanfaatkan lagi
3.
Munculnya wabah penyakit karena kondisi tidak higienis, setelah terjadi banjir biasanya timbul wabah penyakit diare, penyakit kulit, dsb.
4.
Hasil
pertanian
dan
persediaan
makanan
berkurang
Kelangkaan hasil pertanian disebabkan oleh kegagalan panen. Tanaman dapat hanyut atau membusuk akibat terus menerus terendam air. 5.
Jalur transportasi rusak, sulit mengirimkan bantuan darurat kepada orang-orang yang membutuhkan.
e. Angin Topan Angin topan merupakan pergerakan angin yang sangat kencang sehingga mampu memporak-porandakan benda-benda yang dilewatinya. Jika kekuatan angin topan tersebut besar akan mampu merobohkan rumah atau pohon - pohon yang besar. Di Indonesia terjadi pada awal tahun 2004 di daerah Batu Layar, Lombok, Nusa Tenggara Barat dan di Katon, Bali. Tahun 2006 terjadi topan Isobel yang semula hanya berupa bibit badai di sebelah selatan Kepulauan Nusa Tenggara kemudian bergerak ke Australia. Penyebab terjadinya angin topan adalah karena adanya pergerakan udara yang sangat kencang. Tiupan angin topan mampu merobohkan berbagai bangunan dan merobohkan pohon. f. Tanah Longsor Tanah longsor merupakan gejala alam yang terjadi di sekitar kawasan pegunungan. Semakin curam kemiringan lereng satu kawasan, semakin besar kemungkinan terjadi longsor. Longsor terjadi saat lapisan bumi paling atas dan bebatuan terlepas dari bagian utama gunung atau bukit. Hal ini biasanya terjadi karena curah hujan yang tinggi, gempa bumi, atau letusan gunung api. Longsor dapat terjadi karena patahan alami dan karena faktor cuaca pada tanah dan bebatuan. Ketika longsor berlangsung lapisan teratas bumi mulai meluncur deras pada lereng. Jumlah tanah yang besar dari luncuran tanah dan lumpur inilah yang merusak rumah-rumah, menghancurkan bangunan yang kokoh dalam hitungan detik. Meskipun tanah longsor merupakan gejala alam tetapi ada kegiatan manusia yang mampu menyebabkan gejala alam tanah longsor.
Seperti penebangan pepohonan secara liar di daerah lereng, penambangan bebatuan dan tanah yang mampu menimbulkan ketidakstabilan lereng, pemompaan dan pengeringan air tanah yang menyebabkan turunnya level air tanah. E. Model / Metode Pembelajaran Model : Cooperative Script Metode
: 1. Diskusi berpasangan 2. Ceramah 3. Tanya jawab 4. Penugasan
F. Langkah - langkah Pembelajaran Pertemuan 1 1. Kegiatan awal (10 menit) Apersepsi a. Salam dan meminta salah satu siswa memimpin berdoa bersama b. Guru mengabsen kehadiaran siswa c. Guru menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran d. Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan dengan materi yang akan dipelajari: apa yang kalian ketahui mengenai bencana - bencana alam yang pernah terjadi di Indonesia? Siapa yang bisa memberi contoh bencana alam yang pernah terjadi di daerahmu?”
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan inti (45 menit) a. Guru menyampaikan langkah - langkah pembelajaran b. Guru membagi siswa untuk berpasangan (2 orang) atau teman sebangku c. Guru membagikan materi “peristiwa alam yang pernah terjadi di Indonesia “ d. Siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan pendengar. e. Siswa
secara
individu
membaca/menyimak
materi tentang
menyebutkan peristiwa alam yang pernah terjadi di Indonesia dan membuat ringkasan dari materi tersebut yang telah mereka terima (eksplorasi) f. Siswa menetapkan peran masing-masing yaitu yang satu menjadi pembicara dan yang satu menjadi pendengar g. Siswa yang pertama berperan sebagai pembicara menyampaikan hasil ringkasannya kepada rekannya yang berperan sebagai pendengar, tugas pendengar adalah memperhatikan ringkasan pembicara dan mengingatkan jika ada kekurangan dalam ide pokok materi (elaborasi) h. Siswa bertukar peran jika yang pertama menjadi pembicara sekarang bergantian menjadi pendengar (elaborasi)
i.
Setelah
selesai
bertukar
peran
mereka
berdiskusi
secara
berpasanagan tentang penyebab terjadinya bencana alam/peristiwa alam j.
Siswa mempresentasikan hasil mereka didepan kelas
k. Siswa
dan
guru
membahas
hasil
diskusi
yang
sudah
dipresentasikan oleh siswa l.
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa,
m. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan 3. Kegiatan Akhir (15 menit) a. Guru memberi penguatan kepada siswa agar belajar lebih giat b. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas pertemuan yang akan datang c. Salam penutup Pertemuan 2 1. Kegiatan awal (10 menit) Apersepsi a. Salam dan meminta salah satu siswa memimpin berdoa bersama b. Guru menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran c. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari; Ayo siapa yang bisa an alam? Siapa yang menjelaskan? Guru
mengulangi sedikit materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. d. Guru mengulangi sedikit materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan inti (45 menit) a. Guru menyampaikan langkah - langkah pembelajaran b. Guru membagi siswa untuk berpasangan (2 orang) atau
teman
sebangku c. Guru membagikan materi tentang dampak peristiwa alam bagi makhluk hidup dan lingkungan d. Siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan sebagai pendengar e. Siswa secara individu membaca / menyimak materi dan membuat ringkasan dari materi yang telah mereka terima f. Siswa menetapkan peran masing-masing yaitu yang satu menjadi pembicara dan yang satu menjadi pendengar g. Siswa yang pertama berperan sebagai pembicara memnyampaikan hasil ringkasannya kepada rekannya yang berperan sebagai pendegar, tugas pendengar adalah memperhatikan ringkasan pembicara dan mengingatkan jika ada kekurangan dalam ide pokok materi h. Siswa bertukar peran jika yang pertama menjadi pembicara sekarang bergantian menjadi pendengar
i.
Setelah selesai bertukar peran mereka berdiskusi tentang upaya - upaya yang dilakukan dalam pencegahan terhadap bencana alam
j.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi mereka didepan kelas
k. Siswa dan guru membahas hasil diskusi yang sudah dipresentasikan l.
Guru bertanya jawab tentang hal - hal yang belum diketahui siswa
m. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan 3. Kegiatan penutup a. Guru memberitahukan kepada siswa untuk pertemuan selanjautnya akan diadakan ulangan harian b. Guru memberikan penguatan motivasi untuk belajar kepada siswa c. Salam penutup G. Alat, Bahan, dan Sumber Pembelajaran 1. Alat/bahan a. Gambar peristiwa alam b. Skrip materi 2. Sumber belajar a. Buku BSE IPA kelas V karangan Choiril Azmiyawati, hal 153-158 b. Buku BSE IPA kelas V karangan Rositawaty, hal 134-135 H. Penilaian 1. Prosedur : proses dan hasil 2. Rubrik pengamatan keaktifan siswa dan rubrik tes formatif. 3. Bentuk tes : pilihan ganda
Kunci Jawaban
Evaluasi I 1. B 2. A 3. A 4. C 5. A 6. C 7. A 8. B 9. C 10. A 11. B 12. D 13. B 14. D 15. D 16. B 17. C 18. B 19. A 20. C
Evaluasi II 1. C 2. B 3. C 4. B 5. C 6. B 7. D 8. A 9. C 10. C 11. D 12. D 13. A 14. D 15. D 16. C 17. C 18. D 19. A 20. C
Lampiran 3 daftar nilai kondisi awal
Daftar Nilai Kondisi Awal No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Nama Edi Setiawan Karnadi Mustofa A Edi Sugito Evi Kurniawati Titin Musriyatin Andri Setiawan Diky alfian Gunawan Rodhiyatul Faizah Ssholiahatun Hikmah Agus Sugito Alfa Farda F. Anik Istiana Bagas Adi M. Dwi Putri Artha Fatma Lukma S Feni Febriyanti Indah Diwanti S. Cholimah Latifatul U. Lukman Hakim Muhammad Eko Muhammad Rizal Nailul Siska Ayu Temo Sri Yudi Wicaksono
Nilai 82 79 62 83 80 68 68 68 62 63 45 68 66 90 68 63 78 68 67 68 76 73 76 93 73 75 89 56
Keterangan Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas
Lampiran 4 daftar nilai tes siklus 1
Daftar Nilai Tes Siklus 1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Nama Edi Setiawan Karnadi Mustofa A Edi Sugito Evi Kurniawati Titin Musriyatin Andri Setiawan Diky Alfian Gunawan Rodhiyatul Faizah Ssholiahatun Hikmah Agus Sugito Alfa Farda F. Anik Istiana Bagas Adi M. Dwi Putri Artha Fatma Lukma S Feni Febriyanti Indah Diwanti S. Cholimah Latifatul U. Lukman Hakim Muhammad Eko Muhammad Rizal Nailul Siska Ayu Temon Sri Yudi Wicaksono
Nilai 80 90 65 60 70 80 100 75 75 80 80 60 90 100 75 80 95 90 90 85 95 95 90 95 90 95 85 100
Keterangan Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Lampiran 5 daftar nilai tes siklus 2
Daftar Nilai Tes Siklus 2 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Nama Edi Setiawan Karnadi Mustofa A Edi Sugito Evi Kurniawati Titin Musriyatin Andri Setiawan Diky Alfian Gunawan Rodhiyatul Faizah Ssholiahatun Hikmah Agus Sugito Alfa Farda F. Anik Istiana Bagas Adi M. Dwi Putri Artha Fatma Lukma S Feni Febriyanti Indah Diwanti S. Cholimah Latifatul U. Lukman Hakim Muhammad Eko Muhammad Rizal Nailul Siska Ayu Temon Sri Yudi Wicaksono
Nilai 90 80 80 100 80 90 100 85 75 80 80 85 90 100 65 80 95 90 90 85 95 95 90 95 90 95 85 100
Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
LEMBAR DOKUMENTASI
MI Al Khoiriyah
Siswa membuat ringkasan materi
Siswa mejawab pertanyaan dari guru
Siswa mengerjakan tugas diskusi
Kegiatan observasi
Kegiatan diskusi berpasangan
Siswa mempresentasikan hasil diskusinya
permohonan izin penelitian
DAFTAR NILAI SKK Nama : Thoriq Aziz NIM
: 11510031
Jurusan
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas
: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
No 1. 2.
3.
Nama Kegiatan
Pelaksanaan
Opak Stain Salatiga 2010
25-27 Agustus 2010
UPT Perpustakaan, User Education (
20-25 September
Pendidikan Pemakai )
2011
SK PHBI dalam rangka Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad SAW
Keteranga n
Point
Peserta
3
Peserta
2
14 Maret 2011
Panitia
3
2 September 2011
Peserta
2
28-29 Oktober 2011
Panitia
3
28 Desember 2011
Peserta
2
20 Maret 2012
Peserta
2
Pendidkan Dasar(PEDAS) musik XII dan 4.
Workshop Paduan Suara Mahasiswa (PSM) VI 2011
5 6.
BEBEK CUP III SSC Seminar Pendidikan Himpunan Mahasiswa Islam Konser Perdana Angkatan “ CAMBIOSO”
7.
dengan tema “Musik Cermin Manusia BerXpresi”
8.
DMS ( Dauroh Mar’tus Sholeh)
26 Mei 2012
Peserta
2
9
SSC CUP II
13-14 Oktober 2012
Panitia
3
10
Music In Campus “ A Day With Music”
15 Oktober 2012
Panitia
3
22 Nov-4 Des 2012
Panitia
3
22-29 Januari 2013
Panitia
3
11. 12
Pendidikan Dasar ( PEDAS) musik XIII dan Paduan Suara Mahasiswa (PSM)VII Diklatsar III SSC
13.
14.
15
16. 17 18.
19. 20. 21. 22
Peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW tahun 1434 H Grand Lounching Band Perfome SMC 2013 SK Pengangkatan Guru TPA “ Darul Muttaqin” Seminar Pencegahan Bahaya NAPZA, HIV/AIDS & Launching PIK SAHAJASA PORS V SSC Music In Campus “ Togetherness With Music” GARDIKA(Gema Ramadhan Dikampus) pada pesatren kilat di SMP 10 Salatiga Training Pembuataan Makalah oleh LDK Konser Produksi PSM SMC Stain Salatiga “ Senandung Nada Dalam Warna” SSC CUP III SSC Pendidikan Dasar (PEDAS) musik XIV dan
23.
Workshop Paduan Suara Mahasiswa (PSM) VIII
24.
25.
26.
SIBA-SIBI Training Semester Ganjil 20132014 Traning Kader I “ mengembangkan diri untuk menjadi mahasiswa muslim berprestasi” Konser Perdana “ FIDELIO” “Harmoni Sang Pelangi”
27 Januari 2013
13 Februari 2013
Peserta Panitia + Peserta
2
3
1 Maret 2013
Guru
4
29 April 2013
Peserta
2
4-5 Mei 2013
Peserta
2
6 Juli 2013
Panitia
3
22-25 juli 2013
Panitia
3
18 Sebtember
Peserta
2
19 Oktober 2013
Panitia
3
9-10 Nov 2013
Panitia
3
Panitia
3
10-11 Januari 2011
Peserta
2
15-16 Maret 2014
Peserta
2
20 Maret 2014
Panitia
3
21 Juni 2014
Panitia
3
23-29 Desember 2013
Akhirussanah Ma’had STAIN Salatiga 27.
periode 2013-2014, tema “Intlektualitas dan Akhlaqul Karimah Mahasiswa”
28.
29.
Diskusi terbuka LPM Dinamika “ Mahasiswa Menulis” Seminar Nasional Entrepreneurship
25 Sebtember 2014
Peserta
2
16 November 2014
Peserta
8
19 November 2014
Peserta
8
Peserta
2
Panitia
3
Panitia
3
7 maret 2015
Peserta
8
4 april 2015
Panitia
3
30 April 2015
Panitia
3
Seminar Nasional “ Mempertegas Peran 30
Pendidikan dalam Mempercerahkan Masa Depan Anak Bangsa”
31
20-22 November
CEC Festifal
2014
PERBASIS (Perbandingan Bahasa Arab 32
Bahasa Inggris)/ CEA ( Comparison
27 N0vember 2014
English Arab) 33
Pendidikan Anggota Dasar Al-Khidmah
06-07 Desember
Kampus Kota Salatiga
2014
Agenda Nasional” diskusi publik & dengar 34
pendapat” memperkokok pondasi kebangsaan”
35
36
Lomba festival anak sholeh indonesia(FASI) SK Pekan Olahraga SSC(PORS)VII
JUMLAH
111