STUDI KORELASI ANTARA PELAKSANAAN IBADAH SHALAT DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VI MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL HUDA SIDOKUMPUL GUNTUR DEMAK TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu ( SI ) Dalam Pendidikan Pada Program Studi /Jurusan Pendidikan Agama Islam
Oleh: ABDUL AZIZ Nim : 093111210
FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011
ii
iii
iv
ABSTRAKS Judul
: Studi Korelasi antara Pelaksanaan Ibadah Shalat dan Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak Tahun Pelajaran 2010/2011
Penulis
: Abdul Aziz
NIM
: 093111210
Skripsi ini mengkaji tentang Korelasi antara Pelaksanaan Ibadah Shalat dan Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi Korelasi antara Pelaksanaan Ibadah Shalat dan Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak. Hipotesis yang diajukan penulis adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kedisiplinan Pelaksanaan Ibadah Shalat dan Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi, maksudnya adalah untuk meneliti tentang ada atau tidaknya hubungan antara dua variable yaitu variabel bebas dengan variabel terikat dalam penelitian yang dilakukan penulis, yaitu Korelasi antara Pelaksanaan Ibadah Shalat dan Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak. Metode penelitian ini diharapkan dapat menemukan hubungan antara kedua variabel yang diteliti. Disamping itu, metode penelitian ini adalah metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Untuk memperoleh data yang obyektif, maka digunakan dua bentuk penelitian, yaitu :1). Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan, membaca, dan menganalisa buku yang relevansi dengan permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini. 2). Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu penelitian untuk memperoleh data-data lapangan secara langsung. Yaitu dengan mendatangi langsung sekolah yang akan diteliti guna melengkapi informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.
v
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak sebanyak 40 siswa. Instrument penelitian yang digunakan untuk memperoleh data adalah dengan menggunakan angket (kuesioner) yang disajikan kepada sampel dalam bentuk pilihan ganda. Pengolahan data dilakukan dengan analisis korelasi product moment. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah Pelaksanaan shalat Fardlu siswa (X) dan kedisiplinan Belajar siswa (Y). Hasil penelitian dengan menggunakan analisis korelasi product moment menunjukkan bahwa nilai rxy = 0,6908 berada pada arah yang positif, sedangkan uji signifikansi koefisien korelasi menunjukkan bahwa rtabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,312 dan pada taraf signifikansi 1% sebesar 0,403. Dengan demikian dapat diketahui “r” hitung lebih tinggi dari pada “r” tabel baik pada taraf signifikansi 5% maupun pada taraf signifikansi 1%, dengan kata lain Hipotesis yang peneliti ajukan diterima dan signifikan. Jadi, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Pelaksanaan Ibadah Shalat dan Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak tahun 2010/2011
vi
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, taufiq, hidayah dan inayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Studi Korelasi antara Pelaksanaan Ibadah Shalat dan Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak” yang secara akademis menjadi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana S1 dalam Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sholawat ma’as salam semoga tetap terlimpahkan ke pangkuan Junjungan Nabi Agung Muhammad Saw. yang telah menunjukkan manusia dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang dan yang kta nantikan syafaatnya di dunia dan Akhirat kelak. Atas apa yang telah tersaji dalam karya tulis ini tidaklah terlepas dari bantuan berbagai fihak, kepadanya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1.
Rektor IAIN Walisongo Semarang.
2.
Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
3.
Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo Semarang.
4.
Ketua Program Kualifikasi Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo Semarang.
5.
Nasirudin, M.Ag. selaku Pembimbing yang telah memberi bimbingan serta arahan
dalam
penulisan
skripsi
ini,
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikannya dengan baik. 6.
Bapak dan Ibu Dosen IAIN Walisongo Semarang yang telah membimbing dan mendidik penulis selama menggali dan mengkaji ilmu agama Islam di IAIN Walisongo Semarang.
7.
Para Karyawan yang ada di lingkungan IAIN Walisongo Semarang yang telah banyak membantu penulis terhadap perlengkapan-perlengkapan seperlunya.
8.
Bapak Son Ali, S.Pd.I. selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak, Bapak dan Ibu Dewan Guru, serta Karyawan di lingkungan Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul Guntur vii
Demak yang telah memberikan bantuan dengan sepenuhnya kepada penulis untuk memberikan informasi-informasi penting yang berkaitan dengan pengumpulan data. 9.
Ibuku yang terhormat serta kakakku tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
10. Sahabat-sahabat dan semua pihak yang telah membantu penulis, sehingga dapat menambah kelengkapan dalam penulisan skripsi ini.
Sungguh tiada balasan apapun sebagai rasa terimakasihku melainkan ucapan jazaa kumullahu ahsanal jaza’ atas amal kebaikan yang telah diberikan. Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, dan banyak hal-hal yang perlu diperbaiki. Maka dengan segala bentuk kritik dan saran sangat penulis harapkan, demi menindaklanjuti pada karya-karya yang akan datang. Hanya kepada Allah penulis menyembah dan hanya kepada-Nya penulis memohon pertolongan. Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam.
Semarang, 11 Juni 2011
Penulis,
Abdul Aziz NIM : 093111210
viii
MOTTO
3 Ì 3 s Ζϑ ß 9ø #$ ρu Ï $! ± t s ó x 9ø #$ ∅ Ç t ‘ ã 4 S s Ζ÷ ?s οn θ4 =n Á ¢ 9#$ χ )Î ∩⊆∈∪ β t θèã Ψo Á ó ?s $Βt Ο Þ =n è÷ ƒt ! ª #$ ρu 3 ç 9t 2 ò &r ! « #$ ã .ø % Ï !s ρu Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Ankabut : 45)
ix
PERSEMBAHAN Dengan segala ketulusan dan kerendahan hati,
Kupersembahkan Skripsi ini untuk : Ibunda yang sangat ku sayangi, yang telah mencurahkan kasih sayang dan cinta kepada ku, serta mendidik dan membimbing ku dalam setiap suka dan duka. Mengasuh dan mambina ku dari dalam buaian hingga dewasa, serta memberikan do’a dan ridhonya kepada ku, sehingga menjadikan hidup ku lebih bermakna. Semoga Allah memberikan ampunan, rahmat serta hidayah-Nya hingga yaumul akhir. Amiin… Kakakku tercinta yang memberi motivasi dalam pembuatan karya tulis ini. Serta kekasih ku tercinta yang selalu mendoakan dalam setiap langkah hidupku. Kepada guru-guruku yang telah mendidik dan mengajariku dengan penuh ketulusan dan keikhlasan. Engkaulah pelita dalam gelapku. Kepada sahabatku Rohim, Huda, Shodiqun, mu’i, Hambal, Ircham, Han, Must dan Riska n Ikarismaba yang selalu mendorong dan mendo’akanku. Untuk kalian kuucapkan salam sukses di masa depan. Serta teruntuk seseorang yang membuatku merasakan arti cinta, Engkaulah motivasi yang sesungguhnya dalam hidupku. Semoga egkau selalu bahagia dan selalu setia. Amin.
x
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i PERNYATAAN KEASLIAN......................................................................... ii PENGESAHAN .............................................................................................. iii NOTA PEMBIMBING .................................................................................. iv ABSTRAK ..................................................................................................... v KATA PENGANTAR ................................................................................... vii MOTO
....................................................................................................... ix
PERSEMBAHAN ........................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................. xi BAB I
PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah ......................................................... 1 B. Alasan Pemilihan judul ......................................................... 5 C. Penegasan Istilah ................................................................... 5 D. Rumusan masalah .................................................................. 6 E. Tujuan penelitian ................................................................... 7 F. Hipotesis ................................................................................ 7 G. Metode Penelitian ................................................................... 8
BAB II
PELAKSANAAN IBADAH SHALAT DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA 1. Pengertian Pelaksanaan Ibadah Shalat ................................... 11 1. Tujuan, Hikmah Ibadah Shalat ......................................... 14 2. Aspek yang mempengaruhi Pelaksanaan Ibadah Shalat .... 17 2. Kedisiplinan Belajar siswa .................................................... 20 a. Pengertian kedisiplinan Belajar ......................................... 20 b. Bentuk-bentuk kedisiplinan Belajar ................................. 22 c. Tipe disiplin Belajar .......................................................... 31 d. Korelasi Kedisiplinan Pelaksanaan Ibadah Shalat dan Kedisiplinan Belajar Siswa .............................................. 32 3. Kajian penelitian yang Relevan ............................................. 34 xi
4. Pengajuan Hipotesis .............................................................. 36 BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...................................................................... 37 B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................ 38 C. Populasi dan Sampel penelitian ............................................. 38 D. Variabel dan Indikator Penelitian ........................................... 39 E. Tehnik Pengumpulan Data ..................................................... 39 F. Teknik Analisis Data ............................................................. 40
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskrip data hasil Penelitian 1. Data umum MI Nurul Huda Sidokumpul .............................. 41 A. Sejarah berdiri ................................................................... 41 B. Letak Geografis ................................................................ 42 C. Struktur Organisasi ........................................................... 42 D. Keadaan Siswa, guru dan karyawan .................................. 44 E. Sarana prasarana dan fasilitas madrasah .......................... 46 F. Hubungan sekolah dengan orang tua ................................ 48 2. Data khusus MI Nurul Huda Sidokumpul .............................. 48 a. Data angket tentang Pelaksanaan Ibadah Shalat ............... 49 b. Data angket tentang Kedisiplinan Belajar Siswa ............... 53 B. Pengajuan Hipotesis ...................................................................... 57 1. Analisis pendahuluan ........................................................ 57 2. Analisis lanjut ................................................................... 59 3. Analisis uji hipotesis .......................................................... 59 C. Pembahasan Penelitian .................................................................. 60 D. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 60 BAB V
PENUTUP A. Simpulan ................................................................................. 62 B. Saran-saran ............................................................................. 62 C. Penutup ................................................................................... 63
xii
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Shalat merupakan peresapan makna-makna kehambaan tauhid dan kesyukuran, penegakan ibadah pada organ-organ utama jasad, pemusnahan sifat angkuh dan pembangkangan terhadap Allah serta merupakan pengakuan akan ketuhanan. Oleh karena itu penunaiannya secara sempurna dapat memusnahkan ujub, ghurur bahkan seluruh kemungkaran dan kekejian.1 Shalat adalah rukun Islam yang kedua, jika kita udah bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah maka sejak itulah shalat menjadi suatu hal yang wajib bagi semua umat islam untuk dikerjakan dan tidak boleh ditinggalkan. Allah aakan membalas danmemberikan pahala bagi orang yang menjalankannya.2 Sebagaimana dijelaskan dalam Surah alA’raf ayat 170 :
ÏΘöθs)ø9$# yìtΒ $uΖù=yèøgrB Ÿω $uΖ−/u‘ (#θä9$s% Í‘$¨Ζ9$# É=≈ptõ¾r& u!$s)ù=Ï? öΝèδã ≈|Áö/r& ôMsùÎ ÝÀ #sŒÎ)uρ ∩⊆∠∪ tÏΗÍ>≈©à9$# Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata: "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau tempatkan Kami bersama-sama orang-orang yang zalim itu".( Q.S. Al-A’raf ayat 170) Menegakkan shalat bukan semata-mata dengan gerakan-gerakan jasmaniah yang bisa dilakukan orang yang shalat, tetapi shalat merupakan simbul ketundukan seseorang pada perintah Allah, serta persiapan untuk mempraktekkan dan menjalankan semua perintahnya. Tujuan Shalat yaitu untuk mengingat Allah serta berhubungan langsung dengan Nya. Sedangkan mengingat Allah merupakan rahasia kebahagiaan dan 1
Said Hawwa, Tazkiyatun Nafs Intisari Ihya Ulumuddin,( Jakarta: Pena Pundi Aksara,2006 ), hlm.37. 2 Ach. Syaifullah, Ayat-ayat motivasi berdaya ledak super dahsyat, (Jogjakarta: DIVA Perss, 2010) hlm. 47
1
keberuntungan di dunia dan akhirat, karena Allah SWT adalah sumber kebaikan yang hakiki di alam semesta ini.3 Sebagaimana firman Allah:
∩⊇⊆∪ ü“Ì ò2Ï%Î! nο4θn=¢Á9$# ÉΟÏ%r&uρ ’ÎΤô‰ç6ôã$$sù O$tΡr& HωÎ) tµ≈s9Î) Iω ª!$# $tΡr& ûÍ_¯ΡÎ) Sesungguhnya Aku inilah Allah, tidak ada Tuhan yang haq selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat kepada Ku.4 Dalam shalat, ruh, batin, hati dan pikirannya hanya tertuju pada Allah sehingga berhubungan dengan Nya pada saat-saat ia memohon dengan sungguh-sungguh membuka hati, dan bersentuhan dengan makna-makna sepiritual yang Agung, jika seseorang telah berhubungan langsung dengan Allah, hatinya akan tebuka karena shalat wahana untuk meraih pertolongan Allah. Shalat dapat memberi dampak seperti itu jika dikerjakan dengan sempurnya baik rukun-rukunya maupun sunah-sunahnya. Orang yang mengerjakannya merealisasikan adab-adab dhahir dan batin. Salah satu adab dhahir shalat mengerjakannya dengan organ-organ tubuh secara sempurna, sementara adab batinnya kekhusyu'an. Orang yang khusyu' dalam shalat adalah orang yang berhak mendapat kabar gembira dari Allah. Sesungguhnya khusyu' merupakan manivestasi tertinggi dari hati yang sehat. Ilmu khusyu' berkaitan dengan ilmu pembersihan hati, oleh karena itu para ulama mulai dari mengerjakan dzikir dengan hikmat untuk menempuh jalan kepada Allah agar hatinya menjadi hidup. Jika hatinya telah hidup, maka mereka membersihkannya dari berbagai sifat tercela dan menunjukkan mereka berbagai sifat terpuji.5 Shalat juga merupakan faktor utama yang membuat emosi menjadi tenang dan menjadikan seseorang dapat menghadapi masa-masa sulit dengan
3
Irwan Kurniawan, Menggapai Pertolongan Allah dengan Shalat, ( Bandung: Marja, 2005 ), hlm.33. 4 Departemen Agama, Alqur'an dan Terjemahan, ( Solo: Tiga Serangkai, 2007 ), hlm. 313. 5 Irwan Kurniawan, Menggapai Pertolongan Allah dengan Shalat, hlm. 39.
2
tenang dan realitas. Shalat membuat seseorang memiliki inisiatif untuk mencapai berbagai tujuan sabar dan tekun.6 Sebelum melaksanakan shalat kita harus membersihkan diri dari kotoran dan kecemaran najis yakni menghilangkannya dari badan, pakaian serta tempat shalat yang terkena najis dengan alat-alat bersuci. Membersihkan diri dari hadats kecil yaitu dengan berwudlu dan hadats besar dengan cara mandi. Adapun membersihkan diri dari dosa-dosa, kesalahan-kesalahan dan membersihkan jiwa dari segala rupa perangai yang keji-keji adalah dengan bertaubat kepada Allah. Kebersihan sangat berpengaruh sekali terhadap kesehatan, baik kebersihan lahir maupun kebersihan batin. Shalat lima kali sesuai dengan waktunya beserta pula jumlah rakaatnya merupakan suatu keharusan ruhiah sebagaimana yang telah disyariatkanNya. Allah itu tidak hanya sekedar dokter jiwa, bahkan Dia pencipta yang maha mengetahui dan pembuat kebijaksanaan. Waktu-waktu shalat adalah waktu terbaik bagi manusia yang harus dipelihara. Karena banyak sekali kebaikan-kebaikan yang didapat melalui shalat. Hikmah ditentukan waktu-waktu shalat dan mengerjakannya didalam waktu yang berdekat-dekatan ini berfungsi untuk membaharui rasa tunduk, rasa takut, dan membaharui rasa kebesaran Allah, dengan mengulang-ulang shalat dalam sehari.7 Shalat dilakukan secara teratur dan pada waktu-waktu tertentu. Disiplin dan kesadaran akan waktu memberikan corak dan pola tertentu pada prilaku muslim dalam arti bahwa dia selalu hidup berencana. Kehidupan yang dihadapinya dengan persiapan-persiapan ini membuah keteraturan dan ketertiban hidup yang menumbuhkan rasa optimis dan percaya diri karena semua tindakan didorong keyakinan rahman dan rahim Allah.8 Shalat itu sangat penting dalam menumbuhkan disiplin dan sikap mental yang kuat bagi yang selalu mengerjakan dengan baik. 6
Imam Musbikin, Melogikakan Rukun Islam Bagi Kesehatan dan Pskologi manusia, ( Jogjakarta: Diva Pres, 2008 ), hlm. 102. 7 Ahmad Riznanto, Keajaiban Shalat,( Jakarta: Pustaka Al Kausar, 2008 ), hlm.41. 8 Departemen Agama, Pendidikan Agama Islam,( Jakarta: UT, 2003 ), hlm.4.21.
3
Firman Allah:
∩⊆∈∪ tÏèϱ≈sƒø:$# ’n?tã ωÎ) îοu /Î7s3s9 $pκ¨ΞÎ)uρ 4 Íο4θn=¢Á9$#uρ Î ö9¢Á9$$Î/ (#θãΖŠÏètFó™$#uρ Dan mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu' ( Q.S. Albaqoroh: 45 ).9 Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan . Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun dilingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Oleh sebab itu penulis beranggapan bahwa tingkat kedisiplina belajar siswa harus ditanamkan sejak dini agar tercapainya tujuan yang diinginkan. Disiplin merupakan suatu proses belajar, perlu adanya upaya dari orang tua. Hal ini dapat dilakukan dengan cara: 1. Melatih anak untuk berdisiplin 2. Membiasakan diri berperilaku sesuai nilai-nilai moral dan etika 3. Adanya kontrol orang tua dalam mengembangkan disiplin anak. Ketiga upaya ini dinamakan kontrol ekternal. Kontrol yang berisonansi dan keterbukaan ini memudahkan anak untuk menginternalisasi nilai-nilai moral. Kontrol eksternal ini dapat menciptakan dunia kebersamaan yang menjadi syarat esensial terjadinya penghayatan antara orang tua dan anak. Setiap manusia tentu memiliki cita-cita yang ingin diraihnya. Itulah kodrat manusia yang selalu berusaha memperjuangkan suatu cita-cita yang didambakan. Belajar dengan rajin dan disiplin merupakan usaha dan perjuangan yang harus kita lakukan dengan baik. Perjuangan dan usaha yang baik akan memudahkan kita dalam meraih cita-cita. Belajar merupakan kunci untuk mencapai cita-cita.Maka tugas utama sebagai siswa adalah belajar dengan disiplin dan rajin.
9
Departemen Agama, , Pendidikan Agama Islam, hlm.7.
4
Dalam belajar kita membutuhkan waktu dan pengorbanan. Kita harus dapat memanfaatkan waktu yang kita miliki untuk belajar sebanyak mungkin. Orang tua tentu mengharapkan nilai yang baik serta memiliki sikap dan prilaku yang bermoral. Hal itu tidak begitu saja diraih tanpa perjuangan dan pengorbanan.
B. ALASAN PEMILIHAN JUDUL Berdasarkan uraian diatas maka ada beberapa alasan yang mendorong penulis untuk memilih judul tersebut 1. Peranan pelaksanaan ibadah shalat dan kedisiplinan belajar siswa sangat diperlukan dalam membantu meningkatkan perilaku anak didik. 2. MI Nurul Huda Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak memperhatikan aktivitas kedisiplinan siswa, sehingga berbagai usaha yang dilakukan oleh lembaga ini terutama guru sebagai pendidik sangat memperhatikannya demi untuk memajukan pendidikan. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pelaksanaan ibadah shalat dan kedisiplinan
belajar
siswa
dalam
kehidupan
sehari-hari
terutama
dilingkungan madrasah.
C. PENEGASAN ISTILAH Berdasarkan identifikasi masalah di atas, dan terbatasnya kemampuan penulis dan luasnya permasalahan, maka masalah yang dibahas dari judul skripsi “ Studi korelasi Antara Pelaksanaan Ibadah Shalat dan Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul Tahun Pelajaran 2010/2011”. Penulis menetapkan batasan-batasan masalah untuk menghindari kemungkinan penafsiran yang berbeda dengan maksud utama penulis dalam penggunaan kata-kata pada judul penelitian ini perlu penjelasan beberapa istilah pokok maupun kata-kata yang menjadi variabel penelitian . Studi Korelasi
: Belajar, kajian, telaah, penelitian, penyelidikan ilmiah. Korelasi berasal dari kata “Correlate” yang artinya hubungan
atau
5
keadaan
berhubungan
atau
dihubungkan.10 Jadi Studi korelasi yaitu penelitian, penyelidikan ilmiah yang bertujuan untuk mencari hubungan. Pelaksanaan Ibadah : Proses, cara, Perbuatan melaksanakan. Ibadah berarti Segala yang disukai Allah dan yang diridlaiNya baik perbuatan, maupun perkataan, baik terang maupun tersembunyi.11 Jadi pelaksanaan ibadah yaitu Suatu proses kegiatan yang dilakukan atas perintah Allah dan semata-mata mengharap Ridla dari Allah. Shalat
: Menurut bahasa shalat berarti berdo’a12. Sedangkan menurut syara’ pengertian shalat adalah :
! Perbuatan ( gerak ) yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan syarat-syarat tertentu. Kedisiplinan
: Kedisiplinan berasal dari kata " displin " yang berarti mentaati.13 Yaitu mentaati peraturan yang berlaku di suatu tempat atau suatu kondisi.
Belajar
: Proses memperoleh pengetahuan, dalam arti lain belajar adalah suatu perubahan kmampuan bereaksi yang relatif renggang sebagai hasil latihan yang diper kuat.14
D. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang diatas dapat diajukan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
10
Purwodarminto, WJS. Kamus Besar Bahasa Indonesia. ( Jakarta : Balai Pustaka 1976 ) hlm. 348. 11 Teungku M. Hasbi Ash Shiddieqy, Kuliah Ibadah ditinjau dari segi Hukum dan Hikmah ( Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2000 ) hal. 7 12 Imam Taqiyuddin, Kifayatul Ahyar, t.t.p, Darul Ihya’,t.t , hlm. 82 13 Balai Pustaka, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta Cet 4 Tahun 2007), hal. 268 14
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2007)
hlm. 91
6
1. Bagaimana Kedisiplinan Pelaksanaan Ibadah shalat siswa kelas VI di MI Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak ? 2. Bagaimana Kedisiplinan belajar siswa kelas VI di MI Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak ? 3. Adakah korelasi antara Pelaksanaan Ibadah shalat dan Kedisiplinan Siswa kelas VI di MI Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak, kalau ada, apa hubungan yang diperoleh positif atau negatif, dan bagaimana kekuatan hubungannya , serta bagaimana signifikannya yang dihasilkan ?
E. TUJUAN PENELITIAN Tujuan adalah target yang hendak dicapai dalam kegiatan penelitian. Sutrisno Hadi mengatakan suatu penelitian ( research ) khususnya dalam ilmu-ilmu
pengetahuan
empiris
pada
umumnya
untuk
menemukan,
mengembangkan atau menguji kebenaran suatu penelitian. Atas dasar pendapat diatas, maka dapat ditetapkan tujuan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pelaksanaan ibadah shalat siswa kelas VI di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak. 2. Untuk mengetahui kedisiplinan belajar siswa kelas VI di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak. 3. Untuk mengetahui adakah korelasi antara kedisiplinan pelaksanaan ibadah shalat dan kedisiplinan belajar siswa kelas VI di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak.
F. HIPOTESIS Hipotesis adalah "suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti data yang terkumpul".15 Sedangkan menurut Ibnu Hadjar bahwa hipotesis adalah "prediksi terhadap hasil penelitian yang diusulkan".16 15
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta, 1993, hlm. 67.
7
Dari kedua pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan atau kesimpulan sementara terhadap permasalahan penelitian, yang mungkin benar atau salah. Hipotesis ini akan diterima jika benar dan akan ditolak jika salah. Dalam penelitian ini akan dirumuskan hipotesis sebagai berikut: “Ada korelasi yang signifikan antara Pelaksanaan Ibadah shalat dan Kedisiplinan belajar siswa kelas VI di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul”.
G. METODE PENELITIAN Penelitian yang dilaksanakan pada kesempatan ini adalah penelitian lapangan (feld research) . Untuk menyelesaikan kegiatan ini ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini ada dua variabel, yaitu : 1. Variabel pelaksanaan ibadah shalat siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda sidokumpul dilambangkan dengan huruf (X) 2. Variabel kedisiplinan belajar siswa MI Nurul Huda Sidokumpul dilambangkan dengan huruf (Y) 2. Populasi Populasi adalah "Keseluruhan subjek yang akan diteliti".17 Sugiyono mengartikan populasi adalah "Wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan olah peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya".18 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul Kecamatan Guntur
16
Ibnu Hadjar , Dasar-Dasar Metodolgi Penelitian Kwantitatif Dalam Pendidikan , Raja Grafindo Persada, Jakarta,1996, hal. 61. 17 Ibnu Hadjar , Dasar-Dasar Metodolgi Penelitian Kwantitatif Dalam Pendidikan., hlm., 115. 18 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2002), hlm. 55.
8
Kabupaten Demak tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 40 siswa, dari semua siswa kelas VI tersebut menjadi obyek penelitian. 3. Teknik Pengumpulan Data Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data diperoleh. Sedang data adalah hal yang diperoleh dari penelitian melalui subyek penelitian. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan meggunakan metode Angket, Peneliti merasa perlu untuk menggunakan metode angket ini yaitu data yang berhubungan dengan kedisiplinan pelaksanaan ibadah shalat dan kedisiplinan belajar dengan mengumpulkan data dari obyek yang telah direncanakan dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara tertulis yang harus dijawab oleh responden dengan memilih daftar isian tersebut. 4. Teknik Analisis Data Dalam pengolahan data penulis menggunakan tiga tahapan : 1. Pendahuluan Untuk menganalisis data yang telah terkumpul digunakan metode statistik. Data-data yang bersifat kualitatif diubah menjadi data kuantitatif yang berupa angka-angka dengan cara memberi nilai pada semua alternatif. Jawaban-jawaban sebagai berikut : a. Alternatif jawaban A diberi skor 4 b. Alternatif jawaban B diberi skor 3 c. Alternatif jawaban C diberi skor 2 d. Alternatif jawaban D diberi skor 1 2. Analisis Lanjut Adapun teknik analisis yang digunakan adalah teknik "Korelasi Product Moment" yaitu :
9
(Σx )(Σy) N 2 2 (ΣX ) 2 (ΣY) 2 ΣX − ΣY − N N ΣXY −
r XY =
19
Keterangan : X
= Pelaksanaan Ibadah Shalat
Y
= Kedisiplinan Belajar Siswa
N
= Jumlah responden
Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah : Kemudian dikonsultasikan pada taraf signifikansi 1% atau 5%.
19
Sutrisno Hadi, Statistik Jilid II, Andi Offset Yogyakarta, 2000, hal. 240.
10
H. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI Dalam penulisan skripsi ini di bagi atas lima bab , sebelum itu didahului transitasi yang berisi halaman judul , halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman moto, kata pengantar daftar isi, daftar table, dan daftar lampiran, kemudian masuk kepada bab sebagai berikut: BAB I
: PENDAHULUAN Meliputi latar belakang, rumusan masalah, penegasan istilah, alasan pemilihan judul, tujuan penulisan skripsi, hipotesis, metode penulisan skripsi, sistematika penulisan skripsi
BAB II
: KAJIAN
UMUM
PELAKSANAAN
TENTANG IBADAH
KEDISIPLINAN SHALAT
DAN
KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA Dengan Sub Bab Ibadah Shalat Yang Meliputi Pengertian Kedisiplinan Pelaksanaan Ibadah Shalat, Tujuan Dan Hikmah Shalat, Fungsi Dan Esensi Shalat, Aspek-Aspek Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Ibadah Shalat, Kedisiplinan Belajar
Siswa
Kedisiplinan,
Kelas
VI
Bentuk-Bentuk
Yang
Meliputi
Disiplin,
Pengertian
Macam-Macam
Disiplin, Upaya Membentuk Watak Disiplin, pengertian belajar, bentuk-bentuk belajar
Dan Korelasi Kedisiplinan
Pelaksanaan Ibadah Shalat Dengan Kedisiplinan belajar Siswa Kelas VI Di MI Nurul Huda Sidokumpul BAB III
: REALITA
KEDISIPLINAN PELAKSANAAN IBADAH
SHALAT DAN KEDISIPLINAN BELAJAR
SISWA
KELAS VI DI MI NURUL HUDA SIDOKUMPUL KECAMATAN GUNTUR KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Dengan Sub Bab : Kondisi Umum Yang Meliputi, Sejarah Singkat Berdirinya, Letak Geografis, Struktur Organisasi Kepengurusan, Keadaan Guru, Dan Karyawan, Keadaan Murid Tahun Pelajaran 2010/2011, Kondisi Khusus Yang
11
Meliputi Kedisiplinan Pelaksanaan Ibadah Shalat Siswa Kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul dan Kedisiplinan belajar Siswa Kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul. BAB IV
: ANALISIS
TERHADAP
KEDISIPLINAN
KORELASI
PELAKSANAAN
ANTARA
SHALAT
DAN
KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VI MI NURUL HUDA SIDOKUMPUL Yang Meliputi : Analisis Terhadap Kedisiplinan Pelaksanaan Ibadah Shalat, Analisis Terhadap Kedisiplinan belajar Siswa, Dan Analisis Terhadap Korelasi Kedisiplinan Pelaksanaan Ibadah Sholat Dan Kedisiplinan Belajar Siswa. BABV
: PENUTUP Yang meliputi : kesimpulan, saran-saran, dan penutup.
Bagian akhir skripsi yang meliputi daftar pustaka dan lampiran – lampiran
12
BAB II PELAKSANAAN IBADAH SHALAT DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA
A. LANDASAN TEORI 1.
Pengertian Kedisiplinan Pelaksanaan Ibadah Shalat Kedisiplinan pelaksanaan ibadah shalat merupakan gabungan dari beberapa kata yang mempunyai arti tertentu diantaranya yaitu : Kedisipilinan, Pelaksanaan, Ibadah, dan Shalat. Kedisiplinan berasal dari kata " disiplin " yang berarti mentaati atau kepatuhan.20 Disiplin merupakan suatu sistem pengendalian yang diterapkan oleh pendidik terhadap anak didik agar dapat berfungsi di masyarakat, dan disiplin merupakan proses yang diperlukan agar seseorang dapat menyesuaikan dirinya. Disiplin juga diartikan sebagai suatu proses belajar mengajar yang mengarah kepada ketertiban dan pengendalian diri. Orang tua yang disiplin adalah orang tua yang konsisten dapat diandalkan dan berkomunikasi langsung dengan jelas, dapat menciptakan sistim yang baik dan menjadi model atau contoh bagi anak-anaknya. Sebagai manusia kita tidak hidup sendiri, tetapi selalu berada didalam kelompok masyarakat. Disiplin bukanlah merupakan suatu paksaan dari luar namun harus dari dalam diri orang tersebut. Dalam suatu proses pendidikan, anak diharapkan mampu memahami disiplin agar mereka dapat bekerjasama dengan orang lain. Karena itu mungkin tanpa adanya prilaku saling menghargai, maka suatu nilai-nilai yang telah disepakati tidak akan berjalan dengan baik. Mendisiplinkan anak pada dasarnya mengajarkan anak untuk bertindak secara sukarela berdasarkan suatu rangsangan peraturan dan tata tertib yang membatasi, terlepas apakah kelakuan itu diterima atau tidak.
20
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,( Jakarta: Balai Pustaka, 2007 ), hlm. 268.
11
12
Sewaktu anak masih kecil ia membutuhkan keteladanan dan model prilaku karena ia belum tahu nengenai baik buruknya prilaku.21 sedangkan menurut ilmiah yaitu cara pendekatan yang mengikuti ketentuan yang pasti dan konsisten utuk memperoleh pengertian dasar yang menjadi tujuan.22 Pelaksanaan menurut kamus bahasa indonesia berarti: proses, cara,
perbuatan melaksanakan.23 Pelaksanaan merupakan suatu
kegiatan yang akan dilakukan atau telah dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang atas suatu hal. Pengertian ibadah menurut bahasa berarti taat, menurut, mengikut, tunduk.24 Ibadah secara etimologis berasal dari bahasa Arab dari madhi yaitu abada ya’ budu ibadatan yang artinya : mengesakan, melayani dan patuh.25 Ibadah adalah segala perbuatan yang disukai Allah dan yang di ridlaiNya, baik berupa perkataan maupun perbuatan dan secara terang maupun
tersembunyi26.
Dalam
pengertian
lain
ibadah
adalah
Memperhambakan diri kepada Allah dengan taat melaksanakan segala perintah dan anjuran-Nya, serta menjahui segala larangan-Nya karena Allah semata; baik dalam bentuk kepercayaan, perkataan, maupun perbuatan.27 Orang beribadah berusaha melengkapidirinya dengan perasaan cinta, tunduk dan patuh kepada Allah SWT. Dalam pengertian yang lebih khusus, sebagaimana umunya dipahami oleh masyarakat menunjuk kepada amal perbuatan tertentu yang secara khas bersifat keagamaan dengan sumber-sumber suci. Shalat menurut
21
Suryadi, Kiat Jitu dalam Mendidik Anak, ( Jakarta: Edsa Mahkota, 2006 ), hlm.
22
Hasan Alwi , Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai Pustaka, 2002 ),
71. hlm. 268 Hasan Alwi , Kamus Besar Bahasa Indonesia, hlm. 627. 24 Tengku Muhammad Hasby Ash Shidiqi, Kuliah Ibadah di Tinjau dari Segi Hukum dan Hikmah, ( Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2000 ), hlm. 1. 25 M. Amin Syukur, Pengantar Studi Islam, (Semarang: CV. Bima Sejati, 2006), hlm. 96. 26 M. Amin Syukur, Pengantar Studi Islam, hlm.7. 27 M. Abdul Mujib, Kamus Istilah Fikih, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2002), hlm. 109.
13
bahasa adalah doa'. Adapula yang berkata, shalat itu bermakna doa' ta'zim, rahmah dan berkat, dan bermakna puji.28 Jadi pengertian kedisiplinan pelaksanaan shalat adalah ketaatan, kepatuhan dan kepasrahan hamba kepada TuhanNya dengan penuh kerendahan hati yang dinyatakan sejelas-jelasnya dan disertai dengan bacaanbacaan suci yang seakan-akan dirancang sebagai dialog denganNya yang dimulai dengan bacaan takbir dan diakhiri dengan salam yang terjadi dan dilaksanakan secara terus menerus serta berkesinambungan. Shalat adalah sebagai fondamen kedua dalam agama Islam Mengerjakan shalat tepat waktu dan dilakukan diawal waktunya merupakan amal kebaikan yang paling utama, mendirikan bukti keimanan kepada Allah. Mengabaikan shalat akan mengundang kemurkaan Allah yang Maha Pengasih. Dan menjaga pelaksanaannya akan memudahkan meraih kebahagiaan.29 Hukum shalat adalah wajib ‘aini dalam arti kewajiban yang ditujukan kepada setiap orang yang telah dikenai beban hukum (mukallaf) dan tidak lepas kewajiban seseorang dalam shalat kecuali bila telah dilakukannya sendiri sesuai dengan ketentuannya dan tidak dapat diwakilkan pelaksanaanya.30 Tujuan syara’ yang menetapkan kewajiban shalat atas manusia yang terpenting diantaranya supaya manusia selalu mengingat Allah. Hubungan langsung antara manusia dengan Allah penciptaanya adalah pada waktu manusia mengingat Allah yang biasa disebut zikir. Allah menyuruh memeper banyak zikir
baik dalam keadaan berdiri, duduk atau sambil berbaring31.
Tentang suruhan Allah untuk ber zikir terdapat dalam surat Ali Imron ayat 41:
ä.øŒ$#uρ y7−/§‘ #Z /ÏWŸ2 ôxÎm7y™uρ ÄcÅ´yèø9$$Î/ Ì ≈x6ö/M}$#uρ ∩⊆⊇∪ Dan ingatlah Tuhanmu sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah diwaktu petang dan pagi hari
28
Muhammad Hasby As Shidiqi, Op. Cit, hlm. 130. Abu Malik Kamal bin Syayid Salim, Fiqh Sunah untuk Wanita, ( Surabaya: Al I'tishom Cahaya Umat, 2007 ), hlm. 97. 30 Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fikih, (Jakarta: Prenada Media, 2003), hlm. 21-22. 29
14
Shalat dalam ajaran Islam mempunyai kedudukan yang sangat penting, terlihat dari pernyataan yang terdapat pada Alqur'an dan Sunah: 1) Shalat dinilai sebagai tiang agama 2) Shalat merupakan kewajiban yang pertama diturunkan atau diajarkaan kepada nabi 3) Shalat merupakan kewajiban universal, yang telah diwajibkan Allah kepada Nabi-Nabi sebelum Nabi Muhammad SAW. 4) Shalat merupakan indikasi orang yang bertaqwa 5) Shalat merupakan ciri dari orang yang berbahagia memperoleh kemenangan, sebagaimana firman Allah:
ô‰s% yxn=øùr& tβθãΖÏΒ÷σßϑø9$# ∩⊇∪ tÏ%©!$# öΝèδ ’Îû öΝÍκÍEŸξ|¹ tβθãèϱ≈yz ∩⊄∪ Sungguh beruntung orang-orang yang beriman ( yaitu ) orang yang khusyu' dalam shalatnya.32 6) Shalat mempunyai fungsi untuk menjauhkan diri dari perbuatan keji dan munkar.
ã≅ø?$# !$tΒ zÇrρé& y7ø‹s9Î) š∅ÏΒ É=≈tGÅ3ø9$# ÉΟÏ%r&uρ nο4θn=¢Á9$# ( χÎ) nο4θn=¢Á9$# 4‘sS÷Ζs? Ç∅tã Ï!$t±ósx ø9$# Ì s3Ζßϑø9$#uρ 3 ã ø.Ï%s!uρ «!$# ç t9ò2r& 3 ª!$#uρ ÞΟn=÷ètƒ $tΒ tβθãèoΨóÁs? ∩⊆∈∪
Bacalah kitab Alqur'an yang telah diwahyukan kepadamu ( Muhammad ) dan laksanakan shalat sesungguhnya shalat itu mencegah perbuatan keji dan munkar. Dan ( ketahuilah ) mengingat Allah ( shalat ) itu lebih besar keutamaannya dari ibadah yang lain. Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan ( Q.S. Al Ankabut: 45 ).33 Shalat seharusnya dikerjakan dengan sempurna baik rukun maupun sunahsunahnya dan orang yang mengerjakannya sudah merealisasikan adab dhahir dan batinnya, salah satu adab dhahir shalat adalah mengerjakannya dengan organ tubuh secara sempurna, sementara adab batinnya adalah kekhusyu'an, 32 Departemen Agama, Alqur'an dan Terjemahannya, ( Jakarta: Tiga Serangkai, 2007 ), hlm. 342. 33 Departemen Agama, Alqur'an dan Terjemahannya, hlm. 401.
15
Kekhusyu'anlah yang dapat menjadikan shalat memiliki peran penting dalam penyucian jiwa. Kekhusyu'an adalah ciri pertama orang yang beruntung, Orang-orang yang khusyu' dalam shalat adalah orang yang berhak mendapat kabar gembira dari Allah. Kedisiplinan
pelaksanaan
ibadah
shalat
sangat
berkaitan
dengan
pembagian waktu shalat ini meyakini adanya hikmah yang terkandung di dalamnya antara lain: 1. Shalat Subuh dikerjakan waktu fajar, agar manusia terbangun dari tidurnya. 2. Shalat Zuhur dilaksanakan di siang hari, agar manusia ingat akan Tuhan-Nya saat sedang asyik-asyiknya bekerja. 3. Shalat Asar dilaksanakan sore karena manusia semakin sibuk dengan urusan dunianya. Maka, Allah memintanya untuk mendirikan shalat. 4. Ketika waktu magrib menjelang, maka mulailah matahari terbenam yang menandakan waktu siang telah berakhir dan malam akan segera menjelang. 5. Shalat Isya’ manusia diminta melakukan refleksi diri tentang apa yang telah dilakukannya seharian. Dari perbedaan waktu shalat itu, jelas sekali bila Allah selalu mengingatkan kita sebagai hambanya agar menyembah Tuhan yang telah menciptakannya yang telah ditetapkan waktu-waktunya.
a. Tujuan, Dan Hikmah Kedisiplinan Ibadah Shalat Shalat merupakan tiang agama dan penghapus dosa bagi dosa yang terjadi diantara satu shalat dengan shalat lainya selama dosa-dosa besar dijauhi. Jika kita menelusuri kitab suci yang diturunkan Allah dan sunnah Nabi Muhammad SAW, maka kita akan menemukan adanya perhatian yang begitu besar terhadap masalah shalat, Bapak para Nabi
16
yaitu Nabi Ibrahim berdo’a kepada Tuhannya agar Allah menjadikan dirinya dan keturunannya termasuk orang yag mendirikan shalat.34
1. Tujuan Kedisiplinan Shalat 1. Untuk mengingat Allah di setiap waktu dan tempat Shalat merupakan ibadah yang diwajibkan kepada manusia agar ia selalu mengingat Allah dimanapun ia berada dan dalam keadaan apapun. Sebagaimana firman Allah dalam suarat Al-Ahzab ayat 41
$pκš‰r'¯≈tƒ tÏ%©!$# (#θãΖtΒ#u (#ρâ-è0øŒ$# ©!$# #[ ø.ÏŒ #Z /ÏVx. ∩⊆⊇∪ Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. 2. Untuk mencegah manusia dari perbuatan tercela Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Ankabut ayat 45
χÎ) nο4θn=¢Á9$# 4‘sS÷Ζs? Ç∅tã Ï!$t±ósx ø9$# Ì s3Ζßϑø9$#uρ 3 ã ø.Ï%s!uρ «!$# ç t9ò2r& 3 ª!$#uρ ÞΟn=÷ètƒ $tΒ tβθãèoΨóÁs? ∩⊆∈∪ Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. 3. Sebagai kafarat atas dosa-dosa yang telah dilakukan 4. Sebagai disiplin waktu Shalat adalah ibadah yang telah ditetapkan waktu-waktunya, sehingga untuk itu setiap mukmin wajib memeliharanya. Sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nisa’ ayat 103
¨βÎ) nο4θn=¢Á9$# ôMtΡ%x. ’n?tã šÏΖÏΒ÷σßϑø9$# $Y7≈tFÏ. $Y?θè%öθ¨Β ∩⊇⊃⊂∪ Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. 5. Penyelamat manusia dari siksa Neraka35 34
Abdul Aziz Muhammad Azzam, Fikih Ibadah, (Jakarta : Amzah,2005), hlm. 150.
17
2. Hikmah Kedisiplinan Shalat Sebagian Hikmah disyariatkannya Shalat adalah bahwa shalat itu dapat membersihkan jiwa , dapat mensucikannya, dan menjadikan seorang hamba layak bermunajat kepada Allah di dunia dan berada dekat denganNya ketika di akhirat.36 Shalat lima waktu mampu membawa pelakunya berbuat adil dan mensucikan serta mendekatkan diri kepada Allah.37 Selain itu Hikmah yang dapat diambil dari shalat yaitu: a) Menjauhkan diri dari perbuatan keji dan mungkar setia saat b) Memperoleh ketenangan jiwa, sebagaiman firman Allah dalam surat Al-Ra’du ayat 28
tÏ%©!$# (#θãΖtΒ#u ’È⌡uΚôÜs?uρ Οßγç/θè=è% Ì ø.É‹Î/ «!$# 3 Ÿωr& Ì ò2É‹Î/ «!$# ’È⌡yϑôÜs? Ü>θè=à)ø9$# ∩⊄∇∪ (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.38 Menurut Wijaya kusumah Orang yang disiplin shalat, insya Allah akan memperoleh kelapangan rezeki, keberkahan harta. Cuma untuk menjamin kedisiplinan ini dibutuhkan sebuah amalan yang terjaga, yaitu : a. menjaga wudhu setiap saat b. membiasakan baca Alquran dan membiasakan hidup dalam majelis taklim. Menurut KH. Muhammad Rusli Amin,MA telah menjelaskan bahwa diantara hikmah shalat adalah: a) Sebagai penghapus dosa-dosa manusia 35
Hasan Shaleh, Kajian Fiqih Nabawi dan Fiqih Konteporen, (Jakarta:PT Rajagrafindo Persada, 2008), halm. 56-60. 36 Abu Bakar Jabir, Minhajul Muslim, (Surakarta: Insan Kamil, 2009) hal. 363. 37 Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah, Feqih Wanita Edisi Legkap,( Jakarta: Pustaka Al Kausar, 2006 ), hlm. 113. 38 Amir Syaifuddin, Garis-garis besar Fikih,(Bogor:Kencana, 2003 ), hlm. 23.
18
b) Dijaga oleh malaikat dari hal-hal yang munkar c) Dimohonkan ampunan dan rahmat Allah oleh para malaikat d) Membangun kekuatan moral e) Menghilangkan keluh kesah f) Sebagai sarana meraih pertolongan Allah g) Keselamatan dari adzab Allah h) Menjadi pewaris surga firdaus.39
b. Aspek-Aspek Yang Mempengeruhi Kedisiplinan Pelaksanaan Ibadah Shalat Setiap manusia didasarkan atas kehendak apa yang telah dilakukan oleh manusia timbul dari kejiwaan walaupun panca indra kesulitan
melihat,
pada
dasar
kejiwaan
namun
dapat
dilihat
perilakunya. Aspek yang mempengaruhi kedisiplinan pelaksanaan ibadah shalat antara lain: 1. Aspek Keluarga Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama yang memberikan banyak pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan sosial anak. Keluarga merupakan media sosialisasi yang paling efektif bagi anak.40. Tanggung jawab orang tua atas pembentukan sebuah keluarga muslim. Kewajiban pertama yang harus dilakukian adalah mengubah rumah menjadi rumah muslim yang taat pada Allah. Betapa bahagia hidup didalam rumah yang semua penghuninya bersujud pada Allah. Firman Allah:
ö ãΒù&uρ y7n=÷δr& Íο4θn=¢Á9$$Î/ ÷ É9sÜô¹$#uρ $pκöDn=tæ ∩⊇⊂⊄∪ ( &'( : #$ )
39 40
hlm. 92.
Ahmad Riznanto, Keajaiban shalat,( Jakarta: Pustaka Al Kausar, 2008 ),hlm. 45. Enung Fatimah, MM, Psikologi Perkembangan ,( Bandung: Pustaka Setia, 2006 ),
19
Dan perintahlah keluargamu melaksanakan shalat dan sabar dalam mengerjakannya.41 Para orang tua hendaknya memilih sarana terbaik untuk anakanak mereka dalam mengajarkan dan mengenalkan Allah. Secara umum, sosok pertama yang mengajarkan shalat pada anak adalah kedua orang tua baik ayah atau ibu. Nabi telah menentukan usia yang tepat untuk mengajarkan shalat pada anak-anak. Karena pada usia tersebut anak hanya meniru kedua orang tuanya dan rasa senang mereka pada shalat.42 Sebagaimana sabda Rasulullah :
,- . 4 . 5 6-+ *+ ,- . /0 123 ( 22 ; <=>? ) *89: 7 4- 6-+ Perintahlah anak-anakmu agar shalat saat mereka telah berumur tujuh tahun ,pukullah mereka saat mereka telah berumur sepuluh tahun dan pisahlah tempat tidur mereka. 43 Adapun hikmah dari perintah shalat tersebut adalah sebagai berikut: a) Agar anak-anak belajar shalat sejak masa pertumbuhan mereka, terbiasa mengerjakan dan menegakkan sejak masa pertumbuhan kuku-kukunya. b) Agar mereka terdidik dalam ketaatan kepada Allah menegakkan hakNya, bersyukur dan kembali kepadaNya, percaya dan bersandar kepada Nya, serta kembali kepadaNya dalam hal yang menimpa dan menakutkan dirinya. c) Agar dalam ibadah tersebut mereka mendapatkan kebersihan rohaninya, kesehatan jasmaninya, pendidikan akhlaknya serta perbaikan perkataan dan perbuatannya.44 41
Departemen Agama, Alqur'an dan Terjemahannya., hlm. 321. Musthafa Abul Muathi, Ingin Anak Anda Rajin Shalat,( Solo: Aqwam Media Profetika, 2008 ), hlm.42. 43 Imam Hafid Abi Sulaiman bin As'at Asajisatani, Sunan Abu Daud,( Bairut Libanon: Darul Kutub Ilmiyah, 1997 ), hlm. 173. 42
20
2. Aspek Lingkungan Jika anak hidup di lingkungan yang baik atau keluarga yang menegakkan kedisiplinan shalat maka akan mendapati anak tersebut menirukan kedua orang tuanya dalam shalat mereka. Dimulai dari sinilah masa pertama dalam pendidikan shalat pada anak dimulai yaitu masa meniru. Ketika anak mendengar suara adzan, rumah tempat tinggalpun berubah. Saat ia melihat semua orang bergegas mengambil air wudlu, kemudian pergi untuk shalat di masjid atau di rumah. Tentunya sebuah persoalan bila anak tidak memperhatikan semua kesibukan ini. Namun kemungkinan itu sangat kecil terjadi karena anak peniru yang akan berbuat seperti yang diperbuat keluarganya baik orang tuanya maupun
saudaranya. Masa
inilah yang
sangat
berpengaruh terhadap kehidupan anak-anak. Berbagai perbuatan pada masa meniru ini akan tertanam dalam diri anak dan ia tumbuh dengannya. Masa itu bagaikan dasar dalam pendidikan shalat pada dirinya. Masa meniru ini dimulai dalam kehidupan anak kira-kira ketika berumur dua tahun. Hal ini bisa diperhatikan dengan peniruan anak terhadap ayah dan ibunya pada saat shalat dan mempraktekkannya dengan gerakan-gerakan yang serupa dengan apa yang diperbuat oleh ayah dan ibunya. 3. Aspek Pendidikan Langkah awal yang harus dilakukan orang tua adalah: a) Mengenalkan kebersihan dalam arti berwudlu serta mengenalkan adzan dengan penjelasannya. b) Mengenalkan rukun-rukun dari segi praktek dan segi ilmunya. Pengajaran dari segi praktek dalam pengajaran rukun-rukun serta waktu-waktu pelaksanaan shalat kepada anak-anak adalah sesuatu yang akan menetap dan tertanam dalam benak anak-anak. Hal ini terbukti ketika jibril mengajarkan shalat pada nabi secara praktek
44
Musthafa Abul Muathi, Ingin Anak Anda Rajin Shalat., hlm. 43.
21
dan menjelaskan waktu-waktunya mulai dari shalat dhuhur, ashar, maghrib, isya', dan subuh. c) Penerepan dan Pengawasan. Setelah pengajaran dari segi pratek dan keilmuan telah dilalui, hendaknya orang tua selalu melakukan pengawasan terhadap anak-anak. Kita harus melihat mereka saat mereka sedang mengerjakan shalat, apakah shalat benar atau salah. Kemudian kita mulai membenarkan setiap kesalahan yang kita temukan dalam shalat anak satu demi satu.45 4. Aspek Teman Faktor terpenting yang mempengaruhi tingkah laku dan akhlak anakanak kita adalah teman. Hal ini disebabkan akhlak, adab dan kebiasaan pergaulan itu berubah-ubah dari satu kondisi ke kondisi yang lain. Oleh karena itu memilih teman tersebut harus baik perkataannya, berasal dari lingkungan yang baik dan beriman. Apabila teman anak-anak kita baik, kita akan melihat pengaruh positifnya dalam kehidupan mereka. Teman adalah kawan duduk yang dekat bagi anak-anak dan dengannya mereka akan berpengaruh, bahkan akhlak mereka akan berubah sesuai dengan akhlak teman tersebut. 46
2.
Kedisiplinan Belajar Siswa a. Pengertian Kedisiplinan Belajar Kedisiplinan berasal dari kata " disiplin " yang berarti mentaati atau kepatuhan.47 Mendisiplinkan anak pada dasarnya mengajarkan anak untuk bertindak secara sukarela berdasarkan suatu rangsangan peraturan dan tata tertib yang membatasi, terlepas apakah kelakuan itu diterima atau tidak.
46
Musthafa Abul Muathi, Ingin Anak Anda Rajin Shalat, hlm. 130. Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,( Jakarta: Balai Pustaka, 2007 ), hlm. 268. 47
22
Sewaktu anak masih kecil ia membutuhkan keteladanan dan model prilaku karena ia belum tahu nengenai baik buruknya prilaku.48 Dalam memilih cara mendisiplinkan anak ada dua pertimbangan umum yang harus diingat: 1. Orang tua harus memerhatikan pengaruh masa lalunya 2. Temperamen anak akn mempengaruhi pendekatan yang dapat mereka
terima,
setelah
mendiskusikannya
kelebihan
dan
kekurangan berbagai pendekatan kedisiplinan. Kedisiplinan adalah bagian yang sangat kuat dari masa lalu kita, dan sebagai orang tua pasti mengacu kembali pada pola masa kecil atau tersedot kearah yang berlawanan. Secara formal anak-anak meminta kita untuk mendisiplinkan mereka jarang sekali yang tenang atau kondusif untuk merenung.49 Dalam pembinaan disiplin anak ada tiga elemen yang harus diperlukan yaitu: a. Pendidikan Anak diajarkan mengenal apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Ini sangat perlu karena manusia tidak dilahirkan dengan suatu bekal pengetahuan. Orang tua dan guru bertanggung jawab memberikan pengetahuan mengenai apa yang diharapkan diharapkan oleh seseorang. b. Penghargaan Penghargaan berupa pujian, hadiah atau perlakuan khusus setelah anak melakukan sesuatu dan tidak mencoba melakukan apa yang diharapkan atau diinginkan orang tua dari seorang anak c. Hukuman Hukuman hanya boleh diberikan bila anak melakukan kesalahan dengan sengaja.
48
Suryadi, Kiat Jitu dalam Mendidik Anak, ( Jakarta: Edsa Mahkota, 2006 ), hlm.
49
T. Berry Brazelton,M.D, Disiplin Anak, ( Jakarta: Buana Ilmu Populer, 2005 ),
71. hlm. 41.
23
Berapapun usia anak, ketiga elemen diatas harus disertakan dalam latihan kedisiplinan.Elemen pertama dan kedua ditekankan bila anak masih berusia dini, sedangkan unsur ketiga diterapkan saat anak sudah lebih besar. Disiplin itu perlu dalam mendidik anak supaya anak dengan mudah: 1) Meresapkan pengetahuan dan pengertian sosial antara lain mengeai hak milik orang lain 2) Mengerti dan segera menurut untuk menjalankan kewajiban dan secara langsung mengerti larangan-larangan 3) Mengerti tingkah laku yang baik dan buruk 4) Belajar mengendalikan keinginan dan berbuatsesuatu tanpa mersa terancam oleh hukuman 5) Mengorbankan kesenangan sendiri tanpa peringatan dari orang lain. Jadi Kedisiplinan belajar adalah mentaati atau patuh dalam segala hal yang berhubungan dengan kegiatan yang berproses yang merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan baik formal maupun non formal. b. Bentuk-Bentuk Kedisiplinan Belajar Siswa 1. Disiplin siswa dalam menentukan dan menggunakan cara atau strategi belajar Keberhasilan siswa dalam studinya dipengaruhi oleh cara belajarnya. Siswa yang memiliki cara belajar yang efektip memungkinkan untuk mencapai hasil atau prestasi yang lebih tinggi dari pada siswa yang tidak mempunyai cara belajar yang efektip. Untuk belajar secara efektip dan efisien diperlukan kesadaran dan disiplin tinggi setiap siswa. Belajar secara efektip dan efisien dapat dilakukan oleh siswa yang berdisiplin. Siswa yang memiliki disiplin dalam belajarnya akan berusaha mengatur dan menggunakan strategi dan cara belajar yang tepat baginya. Jadi langkah pertama yang perlu dimiliki agar dapat belajar secara efektip dan efisien adalah kesadaran atas tanggung jawab pribadi dan keyakinan bahwa
24
belajar adalah untuk kepentingan diri sendiri, dilakukan sendiri dan tidak menggantungkan nasib pada orang lain. Hal ini sejalan dengan pendapat yang menyatakan belajar akan lebih berhasil apabila kita memiliki : 1. Kesadaran atas tanggung jawab belajar, 2. Cara belajar yang efisien, 3. Syarat-syarat yang diperlukan50 Selain memiliki strategi belajar siswa yang tepat, siswa juga perlu memperhatikan metode atau cara yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dalam belajarnya. Seperti yang kita ketahui belajar bertujuan untuk mendapat pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan. Cara yang demikian itu jika dilakukan dengan penuh kesadaran dan disiplin tinggi maka akan menjadi suatu kebiasaan, dan kebiasaan dalam belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar. Uraian tersebut sejalan dengan pendapat Slameto yang mengatakan bahwa : ” kebiasan belajar mempengaruhi belajar antara lain dalam hal pembuatan jadwal belajar dan pelaksanaannya, membaca dan membuat catatan, mengulagi pelajaran konsentrasi serta dalam mengerjakan tugas51 Demikianlah cara-cara belajar yang perlu diperhatikan oleh setiap siswa, karena dengan memiliki cara belajar yang baik akan membantu siswa dalam mencapai prestasi yang tinggi, dan cara tersebut dapat dilaksanakan dengan baik secara teratur setiap hari, apabila siswa memiliki sikap disiplin. Jadi siswa yang pada dirinya tertanam sikap disiplin akan selalu mencari dan menentukan cara belajar yang tepat baginya. 2. Disiplin terhadap pemanfaatan waktu a) Cara mengatur waktu belajar. 50
Oemar Hamalik, Metoda Belajar Dan Kesulitan-Kesulitan Belajar, (Bandung: Tarsito,2005), hlm. 1. 51 Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,1995), hlm. 82.
25
Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh pelajar atau siswa adalah banyak pelajar atau siswa yang mengeluh kekuragan waktu untuk belajarnya, tetapi mereka sebenarnya kurang memiliki keteraturan dan disiplin untuk mempergunakan waktu secara efisien. Banyak waktu yang terbuang-buang disebabkan karna mengobrol omongan-omongan yang tidak habis-habisn. Sikap yang demikian itu harus ditinggalkan oleh siswa karena yang demikian itu tidak bermanfaat baginya. Keterampilan mengatur waktu merupakan suatu keterampilan yang sangat penting, bahkan ada ahli keterampilan studi yang berpendapat
bahwa
”keterampilan
mengelola
waktu
dan
menggunakan waktu secara efisien merupakan hal yang terpenting dalam masa studi maupun seluruh kehidupan siswa52” Hal ini ditegaskan oleh Harry Shaw sebagai berikut : ”Learning to use time is a valuable skill, one that will play dividends not only in studying but all through life. In fact, the ability to use time efficiently may well be one of the most significant achiements of your entire life”. Yaitu (Belajar menggunakan waktu merupakan
suatu
keterampilan
perolehan
yang
berharga,
keterampilan yang memberikan keuntungan-keuntungan tidak saja dalam
studi,
melainkan
sepanjang
hidup.
Sesungguhnya,
kemampuan menggunakan waktu secara efisien dapat merupakan salah satu prestasi yang terpenting dari seluruh hidup anda Tidak dapat dipungkiri bahwa orang-orang yang berhasil mencapai kesuksesan dalam hidupnya adalah orang-orang yang hidup teratur dan berdisiplin memanfaatkan waktunya. Dalam ajaran islam disiplin dalam pemanfaatan waktu sangat dianjurkan, disiplin bukan hanya dalam pemanfaatan waktu belajar saja, tetapi disiplin perlu
52
The Liang gie, Cara Belajar Yang Efisien, (Yogyakarta: liberti Yogyakarta,1995), hlm. 167.
26
juga dilakukan oleh setiap orang dalam setiap waktu dan kesempatan. Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa penggunaan atau pamanfaatan waktu dangan baik menumbuhkan disiplin dalam mempergunakan waktu secara efisien. b) Pengelompokan waktu. Banyak siswa yang belajarnya kurang dapat memanfaatkan waktunya dengan sebaik-baiknya karena tidak membagi-bagi waktunya untuk macam-macam keperluan, oleh karna itu, berbagai segi dan teknik untuk mengatur pemakaian waktu perlu dipahami sebagai langkah untuk mengembangkan keterampilan mengelola waktu studi. Beberapa pedoman pokok yang perlu dipahami dan kemudian diterapkan olah siswa adalah sebagai berikut : 1. Kelompokkanlah waktu sehari-hari untuk keperluan studi, makan, mandi, olah raga, dan urusan-urusan pribadi atau sosial 2. Selidiki dan tentukanlah waktu yang tersedia untuk studisetiap hari. 3. Setelah
mengetahui
waktu
yang
tersedia,
setiap
siswa
handaknya merencanakan penggunaan waktu itu dengan jalan menetapkan macam-macam mata pelajaran berikut urutanurutannya yang harus dipelajari setiap hari. 4. Setiap siswa perlu pula menyelidiki bilamana dirinya dapat belajar dengan hasil yang baik. 5. Mata-mata pelajaran yang akan dipalajari diurutkan dari yang tersukar sampai yang termudah. 6. Siswa hendaknya membiasakan diri untuk seketika mulai mengerjakan tugas-tugas yang berkorelasi dengan studi. 7. Berkaitan dengan pengembagan kesadaran waktu, setiap siswa hendaknya menyadari ke mana berlalunya dan untuk apa waktu
27
24 jam sehari (atau 168 jam seminggu, 720 jam sebulan, 8760 setahun) yang dimilikinya. 53 Adapun pengelompokan
cara
lain
waktu,
yang
lebih
menurut
sederhana
Slameto
adalah
mengenai dengan
menggunakan dasar harian, yang terdiri dari 24 jam dengan perinciannya sebagai berikut : 1. Tidur
: ± 8 jam
2. Makan, mandi, olah raga
: ± 3 jam
3. Urusan pribadi dan lain-lain
: ± 2 jam
4. Sisanya (a, b, c) untuk belajar
: ± 11 jam.54
Cara-cara dalam pengelompokan waktu tersebut sangat bermanfaat bagi siswa dalam menentukan kegiatannya setiap hari sehingga tidak bayak waktu yang terbuang percuma. c) Penjatahan waktu belajar. Setiap siswa perlu mengadakan prinsip belajar secara taratur.dan untuk belajar secara teratur setiap hari harus mempunyai rencana kerja. Agar siswa tidak bayak membuang waktu untuk memikirkan mata pelajaran yang akan dipekajari suatu saat dan apa yang harus dikerjakannya. Oleh karna itu agar siswa tidak dihinggapi keraguan-keraguan terhadap apa yang hendak dipelajarinya maka ia harus punya rencana kerja atau daftar waktu dalam belajar. Adapun cara untuk membuat jadwal yang baik adalah sebagai berikut : 1. Memperhitungkan waktu setiap hari untuk keperlua-keperluan tidur, belajar, makan, mandi, olah raga dan lain-lain. 2. Menyelidiki dan menentukan waktu-waktu yang tersedia setiap hari.
53
The Liang gie, Cara Belajar Yang Efisien ,hlm. 170. Slameto, Belajar Dan Faktor-Fakto yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta,2003), hlm. 83 54
28
3. Merencanakan peggunaan belajar itu dengan cara menetapkan jenis-jenis mata pelajaran dan urutan-urutan yang harus dipelajari. 4. Menyelidiki waktu-waktu mana yang dapat dipergunakan untuk belajar dengan hasil terbaik. 5. Berhematlah dengan waktu, setiap siwa janganlah ragu untuk memulai pekerjaan, termasuk juga belajar.55 Adapun penjatahan waktu belajar siswa dapat dilakukan dengan membuat rencana belajar dalam bentuk jadwal belajar. Baik itu berupa jadwal belajar mingguan, harian, atuapun bulanan, dengan menentukan jumlah mata pelajaran yang akan dipelajarinya setiap hari serta menetapkan jadwalnya. Dimana setiap siswa dapat mengetahui sendiri pelajaran yang sulit ataupun mudah, sehingga dia dapat menentukan waktu yang sesuai atau cukup untuk mempelajarinya. Sejalan dengan hal tersebut, rencana belajar yang baik mempunyai manfaat atau paedah. Adapun manfaat atau paedahnya antara lain : 1. Menjadi pedoman danpenuntun dalam belajar, sehingga perbuatan belajar menjadi lebih teratur dan lebih sistematis. 2. Menjadi pendorong dalam belajar. 3. Menjadi alat bantu dalam belajar. 4. Rencana belajar yang baik akan membantu saudara untuk mengontrol, menilai, memeriksa sampai di mana tujuan saudaratercapai56 d)
Disiplin terhadap tugas.
1. Mengerjakan tugas rumah Salah satu prinsip belajar adalah ulangan dan latihan. Sejalan dengan pendapat yang mengatakan bahwa : ”Mengerjakan tugas
56
Oemar Hamalik, Metoda Belajar Dan Kesulitan-Kesulitan Belajar (Bandung: Tarsito,2005), hlm. 31-32.
29
dapat berupa pengerjaan tes atau ulangan atau ujian yang diberikan guru, tetapi juga termasuk membuat atau mengerjakan latihan-latihan yang ada dalam buku ataupun soal-soal buatan sendiri. Berdasarkan pendapat tersebut di atas maka, tugas itu dapat berupa tes atau ulangan dan juga dapat berupa latihan-latihan soal atau pekerjaan rumah.jika siswa mempunyai kebiasaan untuk melatih diri mengerjakan soal-soal latihan serta mengerjakan pekerjaan rumah dengan disiplin, maka siswa tersebut tidak akan terlalu kesulitan dalam belajarnya, serta dapat dengan mudah mengerjakan setiap pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru. Ada beberapa petunjuk mengerjakan tugas dengan baik, baik itu berupa pekerjaan rumah atau latihan dari buku pegangan soal buatan sendiri, sebagai berikut : a) Siapkan terlebih dahulu peralatan dan buku-buku yang diperlukan, misalnya buku catatanm buku pegangan, ringkasan, rumus-rumus, daftar-daftar yang lain, kertas, alat tulis, penggaris, jangka, penghapus dan lain-lain yang diperlukan. b) Tentukan berapa lama waktunya anda akan mengerjakan tugas tersebut. c) Bacalah petunjuk terlebih dahulu dengan baik-baik, jika soal itu bukan buatan sendiri. d) Bacalah soalnya satu demi satu dari nomor satu sampai nomor terakhir. e) Mulailah mengerjakan dengan memilih nomor yang paling mudah dulu, baru nomor yang lain dari nomor yang agak mudah sampai yang terahir. f) Jika mengalami kesulitan dalam mengerjakannya, lihatlah catatan atau buku pegangan atau ringkasan untuk mendapatkan tuntunan. g) Jika terpaksa tidak dapat mengerjakan lagi, catatlah soal itu dan di lain waktu mintalah petunjuk kepada orang lain, misalnya kepada
30
kakak
atau
ayah,
teman-teman
atau
kepada
guru
yang
bersangkutan. 2. Mengerjakan tugas di sekolah Adapun tugas di sekolah mencakup mengerjakan latihanlatihan tes atau ulangan harian, ulangan umum ataupun ujian, baik yang tertulis maupun lisan. Dalam menghadapi tugas-tugas di atas perlu dilaksanakan langkah-langkah persiapan sebagai berikut : 1. Hindarilah belajar terlalu banyak pada saat-saat terahir mengerjakan tes (semua bahan hendaknya sudah siap jauhjauh sebelumnya). 2. Pelajarilah kembali bahan yang sudah pernah didapat secara teratur sehari atau dua hari sebelumnya. 3. Buatlah suatu ringkasan atau garis besar tentang bahan yang sedang dipelajari kembali itu. 4. Pelajarilah juga latihan soal dan hasil tugas yang sudah pernah dikerjakan. 5. Peliharalah kondisi kesehatan. 6. Konsentrasikan seluruh perhatian terhadap tugas yang akan ditempuh. 7. Siapkanlah segala alat atau perlengkapan-perlengkapan yang diperlukan dan jika diperlukan syarat-syarat tertentu, bereskanlah seawal mungkin.57 3. Disiplinterhadaptatatertib. Didalam proses balajar mengajar, disiplin terhadap tata tertib sangat penting untuk diterapkan, karna dalam suatu sekolah tidak memiliki tata tertib maka proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana, Hal ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa : ”Peraturan tata tertib merupakan sesuatu untuk mengatur prilaku
57
Oemar Hamalik, Metoda Belajar Dan Kesulitan-Kesulitan Belajar, hlm. 89-90
31
yang diharapkan terjadi pada diri siswa”
58
Antara peraturan dan
tata tertib merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan sebagai pembentukan disiplin siswa dalam mentaati peraturan di dalam kelas maupun diluar kelas. Untuk melakukan disiplin terhadap tata tertib dengan baik, maka guru bertanggung jawab menyampaikan dan mengontrol berlakunya peraturan dan tata tertib tersebut. Dalam hal ini staf sekolah atau guru perlu terjalinnya kerja sama sehingga tercipta disiplin kelas dan tata tertip kelas yang baik tampa adanya kerja sama tersebut dalam pembinaan disiplin sekolah maka akan terjadi pelanggaran terhadap peraturan dan tata tertip sekolah serta terciptanya suasana balajar yang tidak diinginkan. Oleh karna itu ada beberapa hal yang harus dikembangkan oleh guru dalam pembinaan disiplin guna terlaksananya tata tertib dengan baik antara lain yaitu : 1.
Mengadakan perencanaan secara kooperatif dengan muridmurid yaitu demi terjaminnya hak dan kewajiban masingmasing dan demi tercapainya tujuan bersama.
2.
Mengembangkan kepemimpinan dan tanggung jawab kepada murid-murid.
3.
Membina organisasi dan prosedur kelas secara demokratis.
4.
Mengorganisir kegiatan kelompok besar maupun kecil.
5.
Memberi kesempatan untuk berdiri sendiri, berpikir kritis terutama mengemukakan dan menerima pendapat.
6.
Memberi kesempatan untuk mengembangkan kepemimpinan dan kerja sama.
7.
Menciptakan kesempatan untuk mengembangkan sikap yang diinginkan secara social psikologis59
58
Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek(Jakarja: Rineka Cipta,1993),hlm. 122. 59 Subari, Supervise Pendidikan (Dalam Rangka Perbaikan Situasi Belajar)(Jakarta: Bina Aksara,1994), h.lm. 168.
32
Dengan demikian untuk terciptanya disiplin yang harmonis dan terciptanya disiplin dari siswa dalam rangka pelaksanaan peraturan dan tata tertib dengan baik, maka di dalam suatu lambaga atau lingkungan sekolah perlu menetapkan sikap disiplin terhadap siswa, agar tercipta proses belajar mengajar yang baik.
c. Bentuk-bentuk Disiplin Belajar Bentuk disiplin yang diterapkan msing-masing orang tua kepada anaknya ada tiga yaitu: 1. Disiplin Otoritatif Disiplin ini diberlakukan berdasarkan aturan tanpa alasan, biasanya diterapkan orang tua zaman dulu. Seorang anak harus menerapkan aturan tanpa bisa menolak alasannya, bentuk disiplin ini jarang
memberikan
penghargaan
sebab
dikhawatirkan
akan
memanjakan anak atau melemahkan motivasi, sedangkan hukuman akan ditentukan bentuk fisik, tanpa memeriksa terlebih dulu apa kesalahan yang dilakukan. 2. Disiplin Permisif Tipe ini kebalikan dari tipe otoritatif. Anak diijinkan untuk melakukan apa saja yang disukai. Hanya sedikit aturan dan bimbingan yang diberikan orang tua. Bila anak melakukan apa saja yang diharapkan ia akan dianggap pantas menerima rasa puas sebagai imbalan dari apa yang telah dilakukannya. 3. Disiplin Demokratis
33
Menekankan penjelasan dan arti yang mendasari peraturan, penghargaan, terutama pujian, diberikan secara murah hati bila anak melakukan hal yang benar atau berusaha melakukan apa yang diharapkan. Hukuman diterapkan bila anak sengaja melakukan kesalahan, dan sebelumnya anak diberikan kesempatan menjelaskan mengapa sampai berbuat kesalahan. Tipe pada disiplin ini jarang memberikan hukuman fisik. Dari ketiga tipe tersebut diatas, tidak sama tipe bisa diterapkan pada semua anak, karena setiap anak mempunyai pembawaan yang berbeda dan setiap keluarga memiliki pola kehidupan sendiri. 60
d. Korelasi
Kedisiplinan
Pelaksanaan
Ibadah
Shalat
Dengan
Kedisiplinan Belajar Siswa Shalat yang dilakukan dengan tepat waktu dan khudhu' akan menghasilkan penuhnya hati kita dengan kehadiran Allah. Firman Allah:
َ$Β... Ÿ≅yèy_ ª!$# 9≅ã_t Ï9 ÏiΒ É÷t7ù=s% ’Îû ϵÏùöθy_ ...(4 C : @A?B ) Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua hati rongga dada.( Q.S. Al Ahzab: 4 ).61
dalam
Jika hati seseorang telah dipenuhi dengan kehadiran Allah SWT, maka tak akan ada lagi tempat bagi sesuatu yang lain yang tak sejalan dengan kehendak Allah SWT. Yakni tak akan ada lagi kecendrungan kepada hal-hal keduniawian yang bisa mendorongnya untuk melakukan perbuatanperbuatan yang melanggar perintah dan laranganNya sejalan dengan itu , shalat yang dilakukan dengan konsisten dan berdisiplin akan selalu memelihara " kesadaran akan Tuhan " dalam diri kita.Yakni perasaan bahwa kita terus menerus berada dalam pengawasan Allah swt. Pendeknya
60 61
Suryadi, Kiat Jitu dalam Mendidik Anak, hlm.72. Departemen Agama, Alqur'an dan Terjemahannya, hlm.418.
34
shalat yang benar akan membersihkan hati dan dari hati yang bersih tak akan keluar perbuatan yang tercela, kecuali hal-hal yang bersih dan baik. Hubungan pelaksanaan ibadah shalat dengan kedisiplinan siswa sangat erat sekali terutama dalam kedisplinan waktu . Waktu merupakan rangkaian saat moment, kejadian, batas awal dan akhir peristiwa. Waktu itu adalah salah satu dari titik sentral kehidupan, seseorang yang menyia-nyiakan waktu pada hakikatnya dia sdang mengurangi makna hidupnya. Waktu merupakan cakrawala yang membentang netral dan sekaligus sebagai batas ketentuan, patokan, target atau kewajiban-kewajiban yang harus diselesaikan atau dicapai oleh seseorang. Niali-nilai yang terkandung didalam waktu akan menjadi alat pemicu dirinya untuk menampilkan wajah seseorang yang berdisiplin dengan waktu.62 Sebagaimana firman Allah:
#sŒÎ*sù ÞΟçFøŠŸÒs% nο4θn=¢Á9$# (#ρã à2øŒ$$sù ©!$# $Vϑ≈uŠÏ% #YŠθãèè%uρ 4’n?tãuρ öΝà6Î/θãΖã_ 4 #sŒÎ*sù öΝçGΨtΡù'yϑôÛ$# (#θßϑŠÏ%r'sù nο4θn=¢Á9$# 4 ¨βÎ) nο4θn=¢Á9$# ôMtΡ%x. ’n?tã šÏΖÏΒ÷σßϑø9$# $Y7≈tFÏ. $Y?θè%öθ¨Β ∩⊇⊃⊂∪ ( &E' : D - ) Selanjutnya apabila kamu telah menyelesaikan shalat( mu )ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk dan ketika berbaring kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka laksanakanlah shalat itu ( sebagaimana biasa ) sungguh shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktu atas orang-orang yang beriman.63 3.
Kajian Penelitian yang Relevan Ada beberapa tulisan yang telah membahas permasalahan yang mirip dengan persoalan yang dikaji dalam tulisan ini, yakni yang berupa skripsi. Tulisan dimaksud dapat dijadikan sebagai bahan kajian yang relevan dengan permasalahan yang penulis teliti saat ini dengan tujuan untuk memperoleh gambaran dalam mencari titik persamaan atau titik perbedaan antara masalah yang dikajinya dengan masalah yang penulis teliti. 62 63
Toto Tasmara, Kecerdasan Rohaniah, ( Jakarta : Gema Insani 2001 ), hlm. 156. Departemen Agama Alqur'an dan Terjemahannya, hlm. 95.
35
Beberapa kajian yang relevan itu antara lain : 1. Kusmiyatun, Semarang dalam skripsinya berjudul “Hubungan Shalat dengan akhlak siswa di SD Salaman Mloyo Kecamatan Semarang Barat”.64 Dalam penelitiannya dia menyimpulkan : 1) Pelaksanaan shalat di SD Salaman Mloyo 01 Kecamatan Semarang Barat itu termasuk dalam kategori amat baik, dengan angket yang disebarkan bahwa pelaksanaan shalat para siswa rata-ratanya 58,82. Demikian juga dalam penelitian akhlak di SD Saslaman Mloya 01 Kecamatan Semarang Barat dapat dikategorikan amat baik, dengan nilai rata-ratanya 63,20. 2) Dari hasil analisis kuantitatif menunjukkkan bahwa pelaksanaan shalat lima waktu siswa SD Salaman Mloyo 01 mempunyai hubungan yang cukup kuat dengan akhlak siswa. Hal tetrsebut dibuktikan dengan hasil koefisien korelasi product moment yang didapat 0,309. Angka tersebut lebih besar dari angka yang ada pada tabel untuk taraf signifikansi 5% (0,279) dan, sedangkan untuk taraf signifikansi 1% (0,361) korelasinya mendekati signifikan. 2. Sukarno, Demak dalam skripsinya berjudul “Pengaruh Motivasi Pada Pendidikan Agama Islam Terhadap Sikap Dan Aktivitas Ibadah Siswa MTs Sultan Fatah Desa Gaji Tahun Pelajaran 1998/1999”.65 Dalam penelitiannya dia menyimpulkan : 1. Berdasarkan nilai kuantitatif yang diperoleh, pengaruh motivasi pada pendidikan agama islam terhadap sikap dan aktivitas siswa MTs Sultan Fatah Gaji Guntur Demak tahun pelajaran 1998/1999 termasuk kategori “ Baik “ terbukti nilai hasil angket rata-rata N(x) 3,143 dan begitu pula M(y) 3,288.
64
Kusmiyatun, Hubungan Shalat dengan akhlak siswa di SD Salaman Mloyo Kecamatan Semarang Barat, Skripsi Sarjana IAIN Walisongo 2005. 65 Sukarno, Pengaruh Motivasi Pada Pendidikan Agama Islam Terhadap sikap Dan Aktivitas Ibadah Siswa MTs Sultan Fatah Desa Gaji Tahun Pelajaran 1998/1999. Skripsi sarjana IIWS Semarang th 1999.
36
2. Berdasarkan analisis kuantitatif menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara sikap siswa terhadap aktivitas Ibadah siswa pada Pendidikan Agama Islam MTs Sultan Fatah Gaji Guntur Demak tahun pelajaran 1998/1999. Dari kedua kajian yang relevan diatas terdapat persamaan dan perbedaan dengan skripsi penulis yang antara lain : a. Untuk
skripsi
yang
pertama
persamaannya
adalah
sama-sama
menggunakan analisis data korelasi product moment, membahas tentang shalat dan akhlak. Sedangkan perbedaannya adalah : 1. Menitikberatkan pembahasan pada variabel indikator shalat secara terperinci sedangkan penulis menggunakan variabel indikator Kedisiplinan shalat dan kedisiplinan belajar secara garis besar/umum. 2. Menitik beratkan pembahasan pada hubungan shalat dengan akhlak. sedangkan penulis membahas Kedisiplinan pelaksanaan ibadah shalat dengan kedisiplinan belajar siswa secara garis besar yaitu : kedisiplinan
pelaksanaan
ibadah
shalat,
tujuan
dan
hikmah
kedisiplinan shalat, fungsi kedisiplinan ibadah shalat, aspek-aspek yang mempengaruhi
pelaksanaan ibadah shalat. dan kedisiplinan
belajar siswa yang meliputi : pengertian kedisiplinan belajar , bentukbentuk disiplinbelajar. b. Untuk skripsi yang kedua persamaannya adalah sama-sama menggunakan data kuantitatif yang sama yaitu korelasi product moment. Sedangkan perbedaannya adalah : a. Menitikberatkan pada pembahasan pengertian Pendidikan Agama Islam, tujuan dan dasarnya, sedangkan penulis membahas tentang pengertian kedisiplinan ibadah shalat dan kedisiplinan belajar siswa. b. Membahas tentang pengertian motivasi, macam-macam motivasi dan fungsi motivasi. Sedangkan penulis membahas tentang pengertian kedisiplinan belajar , bentuk-bentuk disiplin, macam-macam disiplin belajar.
37
4.
Pengajuan Hipotesis Hipotesis adalah "suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti data yang terkumpul".66 Sedangkan menurut Ibnu Hadjar bahwa hipotesis adalah "prediksi terhadap hasil penelitian yang diusulkan".67 Dari kedua pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan atau kesimpulan sementara terhadap permasalahan penelitian, yang mungkin benar atau salah. Hipotesis ini akan diterima jika benar dan akan ditolak jika salah. Dalam penelitian ini akan dirumuskan hipotesis sebagai berikut: “Ada korelasi antara Kedisiplinan pelaksanaan ibadah shalat dan kedisiplinan Belajar siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak tahun pelajaran 2010/2011."
66
Arikunto Suharsimi . Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta : Rineka Cipta 1998), hlm. 67. 67 Ibnu Hadjar , Dasar-Dasar Metodolgi Penelitian Kwantitatif Dalam Pendidikan , (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 61.
37
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.68 Dengan kata lain metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan untuk mencari dan menemukan data yang diperoleh dalam penelitian dan membuat analisa dengan maksud agar penelitian dan kesimpulan yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang korelasional dan kuantitatif.
Penelitian
lapangan
merupakan
suatu
penelitian
untuk
memperoleh data-data yang sebenarnya terjadi di lapangan. Penelitian korelasional adalah suatu penelitian yang bertujuan menyelidiki sejauhmana variasi pada suatu variabel berkaitan dengan variasi variabel lain. Dalam hal ini untuk mencari data ada tidaknya hubungan antar variabel dan apabila ada seberapa erat hubungan serta berarti dan tidaknya hubungan itu. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini dianggap sebagai metode ilmiah (scientific) karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit (empiris), obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut dengan metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan dengan berbagai IPTEK baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.69
68 Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), Cet. 8, hlm. 2. 69 Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, hlm. 7.
37
38
B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu penelitian Penelitian tentang pelaksanaan Ibadah Shalat dan Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul dilaksanakan penulis mulai hari Senin, tanggal 18 April s/d hari Sabtu, tanggal 30 April tahun 2011. 2. Tempat penelitian Penelitian tentang Kedisiplinan Pelaksanaan Ibadah Shalat dan Kedisiplinan Belajar Siswa di laksanakan di Yayasan Pendidikan Islam Nurul Huda Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak Propinsi Jawa Tengah. C. Populasi dan Sampel Penelitian a.
Populasi Populasi adalah keseluruhan individu dri subyek penelitian,70 sedang menurut Sugiyono, populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.71 Dari teori tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak
tahub pelajaran 2010/2011
sebanyak 25 siswa putra dan 15 siswa putri dengan total 40 siswa. b.
Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.72 sebagai sasaran dari penelitian, dalam hal ini Sugiyono menyatakan bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.73
70
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rineka Cipta, 2006), Cet. 13 hlm. 130 71 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2006), hlm. 55. 72 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 131. 73 Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D hlm. 56.
39
Suharsimi Arikunto berpendapat “untuk sekedar ancer-encer maka apabila subyeknya lebih dari 100, lebih baik diambil sebagian yaitu antara 10-15 atau lebih”.74 dalam penelitian ini peniliti tidak menggunakan sampel Tetapi seluruh siswa kelas VI adalah obyek penelitian. D. Variabel dan Indikator Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua buah variabel yang perlu dikaji, yaitu:
a.
Variabel pelaksanaan ibadah shalat siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda sidokumpul dilambangkan dengan huruf
(X) dengan
indikator sebagai berikut : a)
Ketepatan Waktu;
b) Keaktifan; c)
Rutinitas.
d) Pelaksanaan b. kedisiplinan belajar siswa Kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul dilambangkan dengan huruf (Y) dengan indikator sebagai berikut : a)
Kedisiplinan belajar di Sekolah;( Ketepatan waktu, keaktifan, Kepatuhan )
b) Kedisiplinan belajar di rumah; ( Ketepatan waktu, keaktifan, kepatuhan ) E.
Teknik Pengumpulan Data Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data diperoleh. Sedang data adalah hal yang diperoleh dari penelitian melalui subyek penelitian. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan meggunakan metode Angket, Peneliti merasa perlu untuk menggunakan metode angket ini yaitu data yang berhubungan dengan kedisiplinan pelaksanaan ibadah shalat dan kedisiplinan belajar dengan mengumpulkan data dari obyek yang telah direncanakan dengan cara mengajukan sejumlah 74
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik., hlm. 134.
40
pertanyaan secara tertulis yang harus dijawab oleh responden dengan memilih daftar isian tersebut. F. Teknik Analisis Data Dalam pengolahan data penulis menggunakan tiga tahapan : 3. Analisis Pendahuluan Untuk menganalisis data yang telah terkumpul digunakan metode statistik. Data-data yang bersifat kualitatif diubah menjadi data kuantitatif yang berupa angka-angka dengan cara memberi nilai pada semua alternatif. Jawaban-jawaban sebagai berikut : e. Alternatif jawaban A diberi skor 4 f. Alternatif jawaban B diberi skor 3 g. Alternatif jawaban C diberi skor 2 h. Alternatif jawaban D diberi skor 175
4. Analisis Lanjut Adapun teknik analisis yang digunakan adalah teknik "Korelasi Product Moment" yaitu : (Σx )(Σy) N 2 2 (ΣX ) 2 (ΣY) 2 ΣX − ΣY − N N ΣXY −
r XY =
76
Keterangan :
75
X
= Pelaksanaan Ibadah Shalat
Y
= Kedisiplinan Belajar Siswa
N
= Jumlah responden
rxy
= Angka indeks korelasi “r” product moment
∑xy
= Jumlah hasil perkalian anatara skor x dan y
∑x
= Jumlah seluruh skor x
∑y
= Jumlah seluruh skor y
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik hlm. 242. Sutrisno Hadi, Statistik Jilid II, (Yogyakarta, Andi Offset, 2000), hal. 240.
76
41
Setelah
data
terkumpul
maka
langkah
dikonsultasikan pada taraf signifikansi 1% atau 5%.
selanjutnya
yaitu
41
BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Data yang Bersifat Umum A. Sejarah Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak adalah bagian dari Lembaga Pendidikan Formal Keagamaan yang didirikan masyarakat Desa Sidokumpul dan dikelola oleh Yayasan Pendidikan Islam Nurul Huda yang beralamat di Jl. Sandansari No. 44 Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak Propinsi Jawa tengah. Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda berdiri pada tanggal 17 Nopember 1959 dengan nomor Statistik Madrasah 111233210033 dan berstatus swasta. Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak TERDAFTAR pada tanggal 2 Januari 1978 dengan Nomor Lk / 3.c / 368. / Pgm.MI / 1978. atas nama Menteri Agama Republik Indonesia. Selanjutnya, pada tanggal 25 bulan Juli tahun 2000 mendapat surat dari Departemen Agama Republik Indonesia status DISAMAKAN dengan Nomor Mk. 05 / 5.b / PP.00.5 / 708 / 2000. Pada tanggal 29 April 2005 MI Nurul Huda Sidokumpul terakreditasi dengan peringkat A. dengan Nomor : Kw..11.4 / 4 / PP.03.2 / 623.21.12 / 2005 dan mulai tanggal 09 Nopember 2010 oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Propinsi Jawa Tengah, Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak berpredikat terakreditasi A dengan kumulatif nilai 87. Sejak berdirinya MI Nurul Huda Sidokumpul Sudah empat kali pergantian Kepala Madrasah di antaranya adalah Mat Zaenuri,
41
42
Muhammad Rifai, H. Muslichun, dan mulai tahun 2005 sampai sekarang Kepala Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul dijabat oleh Son Ali, S.Pd.I.77 B. Letak Geografis Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul terletak strategis di tengah-tengah pemukiman masyarakat Desa Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak. Madrasah ini mudah dijangkau dengan sepeda, kendaraan bermotor, atau alat transportasi sederhana lainnya, sehingga keberadaannya yang strategis tersebut dapat menarik minat masyarakat setempat untuk menyekolahkan anak-anak mereka pada Lembaga Pendidikan Agama Islam ini. Adapun batas-batas wilayah kampus Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara
: Jalan Raya Pamongan – Genuk
Sebelah selatan
: Perbatasan Kebun Penduduk
Sebelah Barat
: Perbatasan Rumah Warga (Wahib)
Sebelah Timur
:Perbatasan Rumah Warga (Supiyan)
C. Struktur Organisasi Di
Madrasah
Ibtidaiyah
Nurul
Huda
Sidokumpul
mempunyai struktur organisasi yang lengkap, Sehingga terbangun kerjasama yang baik antara pelindung, penasehat, ketua yayasan, dewan komite, kepala madrasah, tenaga pendidik, dan karyawan dalam proses pelaksanaan belajar mengajar dan kegiatan kesiswaan layaknya sebuah sistem yang saling menunjang antara satu sama lain.
77
Sumber Wawancara : Bapak Son Ali, S.Pd.I., Kepala MI Nurul Huda Sidokumpul, Tanggal 25 April 2011.
43
Berikut adalah bagan susunan kepengurusan organisasi Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak masa khidmad 2009-2014 :
Pengurus Yayasan
Komite Madrasah Dewan Pendidikan Madrasah
Ka. Mad. Son Ali, S.Pd.I.
Waspendais Kanwil Kementerian Agama Kabupaten Demak
Ka. Tata Usaha Abdul Azis, A.Ma.
Waka. Kesiswaan Hambali
Wali Kls Ia
Waka Kurikulum Fatchur R, S.Pd.I
Wali Kls Ib
Wali Kls II
Wali Kls Va
BP/BK Masjuki, S.Pd.I.
Wali Kls III
Wali Kls Vb
Waka Sar Pras M.Khozin, S.Pd.I
Wali Kls IVa
Wali Kls IVb
Wali Kls VIb
Siswa MI Nurul Huda Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak
Gambar 1 Struktur Organisasi MI Nurul Huda Sidokumpul kecamatan Guntur Kabupaten Demak78
78
Sumber : Observasi Struktur Organisasi MI Nurul Huda Sidokumpul 2009/2014
44
D. Keadaan Siswa, Guru, Karyawan dan Sarana Prasarana 1. Keadaan Peserta Didik Peserta Didik Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul pada tahun ajaran 2010/2011 berjumlah 303 terdiri dari 155 siswa putra dan 148 siswa putri. Adapun 303 siswa tersebut dibagi menjadi 9 lokal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel :
Tabel 01 Keadaan Peserta Didik MI Nurul Huda Sidokumpul Kec. Guntur Kab. Demak Tahun Pelajaran 2010/2011
Kelas
Jumlah Lokal
Jumlah Siswa L
P
Jumlah
I
2 lokal
31
27
58
II
1 lokal
23
17
40
III
1 lokal
22
21
43
IV
2 lokal
28
35
63
V
2 lokal
26
33
59
VI
1 lokal
25
15
40
Jumlah
9 lokal
155
148
303
45
2. Keadaan Guru dan Karyawan Tabel 02 Tabel Keadaan Guru dan Karyawan M I Nurul Huda Sidokumpul Kec. Guntur Kab. Demak Tahun Pelajaran 2010/2011 1) Keadaan Guru No.
Nama
Jabatan
Jenjan g
1.
Son Ali, S.Pd.I.
Kepala Madrasah
S1
2.
Masjuki, S. Pd.I.
Waka BP/BK
S1
3.
Hambali, S. Pd.I
Waka Kesiswaan
S1
4.
Muh Tarom, S.Ag.
Bendahara
S1
5.
Fatchurrochman, S.Pd.I.
Waka Kurikulum
S1
6.
Nur Aini, S. Pd.I.
Kepramukaan Waka
S1
7.
Muh Khozin, S.Pd.I.
Sar Pras
S1
8.
Mustawam, A.Ma.
Humas
DII
9.
Maslahatussyafiah, S.Pd.I.
PengembMinat dan
S1
10.
Munawaroh, S.Pd.I.
Bakat
S1
2) Keadaan Karyawan No.
Nama
Jabatan
Jenjang
1. 2.
Abdul Azis, A.Ma.
Ka. Tata Usaha
DII
Susi Irawati, S.Pd.I.
Perpustakaan
S1
46
Tabel 03 Daftar Guru Pengampu Mata Pelajaran dan Kelas Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul Tahun Pelajaran 2010/2011
No.
Nama Guru
Jabatan Kelas
1.
Son Ali, S.Pd.I.
Guru Mapel Fiqih
2.
Masjuki, S. Pd.I.
Wali Kelas VI
3.
Hambali
Wali Kelas Va
4.
Muh Tarom, S.Ag.
Wali Kelas Vb
5.
Fatchurrochman, S.Pd.I.
Wali Kelas IVa
6.
Nur Aini, S. Pd.I.
Wali Kelas IVb
7.
Muhammad Khozin, S.Pd.I.
Wali Kelas III
8.
Mustawam, A.Ma.
Wali Kelas II
9.
Maslahatus Syafiah, S.Pd.I.
Wali Kelas Ia
10.
Munawaroh, S.Pd.I.
Wali Kelas Ib
E. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana atau fasilitas merupakan salah satu unsur penting bagi sebuah lembaga pendidikan dalam rangka proses belajar mengajar dan untuk mencapai tujuan pendidikan yang akan dicapai. Sehingga sarana dan prasarana mutlak dibutuhkan oleh sebuah lembaga pendidikan. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul Tahun Pelajaran 2010/2011 adalah sebagai berikut : a.
Keadaan Gedung 1.
Status gedung
: milik sendiri
2.
Sifat gedung
: permanen
47
b.
3.
Luas tanah
: 1.273 M2
4.
Luas bangunan
: 630 M2
Keadaan Ruang 1.
Ruang Kelas
: 9 ruang
2.
Ruang Kepala Madrasah
: 1 ruang
3.
Ruang Guru
: 1 ruang
4.
Ruang Tata Usaha
: 1 ruang
5.
Ruang perpustakaan
: 1 ruang
6.
Ruang BP
: 1 ruang
7.
Ruang UKS
: 1 ruang
8.
Ruang Ketrampilan
: tidak ada
9.
Ruang Ibadah
: 1 ruang
10. Ruang WC / Kamar mandi c.
d.
e.
: 3 ruang
Keadaan Buku-buku Pegangan 1.
Buku untuk pegangan guru
: ada
2.
Buku untuk pegangan siswa
: ada
Keadaan Peralatan Sekolah 1.
Alat peraga Matematika
: ada
2.
Alat peraga IPA
: ada
3.
Alat peraga ketrampilan
: tidak ada
4.
Alat olah raga
: ada
5.
Alat kepramukaan
: ada
Alat-alat Perlengkapan Lainnya 1.
Listrik
: ada
2.
Tempat parkir
: ada
3.
Meja murid
: ada
4.
Meja guru
: ada
5.
Almari kantor
: ada
6.
Papan tulis
: ada
48
F. Hubungan sekolah dengan orang tua siswa Hubungan yang terjalin antara sekolah dengan orang tua siswa cukup baik. Keharmonisan ini terdukung oleh kepedulian madrasah dalam hal sosial kemasyarakatan, seperti kunjungankunjungan silaturrahmi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan aparatur pemerintah Desa Sidokumpul, berpartisipasi dalam kegiatan santunan anak yatim piyatu, dan kunjungan-kunjungan lain yang berkaitan langsung dengan wali siswa MI Nurul Huda Sidokumpul Kecamatan Guntur kabupaten Demak. Keharmonisan tersebut juga tampak ketika menjelang pelaksanaan Ujian Akhir Nasional Berstandar Nasional (UASBN), orang tua diundang untuk membahas persiapan kegiatan UASBN, sehingga terjadi komunikasi yang baik yang bertujuan untuk kelancaran dan keberhasilan pembelajaran peserta didik. Begitu juga apabila apabila ada sesuatu hal yang perlu disampaikan kepada orang tua, maka orang tua diundang untuk datang ke madrasah.79 Hal ini menunjang kelancaran dan keberhasilan pendidikan siswa di MI Nurul Huda Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak. 2. Data Yang Bersifat Khusus a. Data Tentang Pelaksanaan Ibadah Shalat Siswa Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2010/2011. Untuk mengetahui keadaan tentang Pelaksanaan ibadah shalat di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2010/2011 penulis menggunakan angket yang diberikan kepada peserta didik untuk diisi sesui petunjuk yang diberikan. 79
Sumber Wawancara : Bapak Son Ali, S.Pd.I., Kepala MI Nurul Huda Sidokumpul, Tanggal 19 April 2011.
49
Angket tentang pelaksanaan ibadah shalat berjumlah 16 item terbagi menjadi tiga indikator, yaitu : a. Tentang ketepatan Waktu b. Tentang Keaktifan c. Tentang Rutinitas d. Tentang Pelaksanaan shalat Adapun cara peneliti memberikan skor adalah sebagai berikut:
Item jawaban A diberi sekor 4
Item jawaban B diberi sekor 3
Item jawaban C diberi sekor 2
Item jawaban D diberi sekor 180
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 04 Data Tentang Pelaksanaan Ibadah Shalat Siswa Kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak
80
JAWABAN
NILAI
JUMLAH NILAI
No Resp.
a
b
c
d
a=4
b=3
c=2
d=1
Nilai
1
14
2
-
-
56
6
-
-
2
12
4
-
-
48
12
-
-
62 60
3,75
3
12
4
-
-
48
12
-
-
60
3,75
4
15
-
1
-
60
-
2
-
62
3,87
5
14
2
-
-
56
6
-
-
62
3,87
6
12
3
1
-
48
9
2
-
59
3,68
7
12
2
2
-
48
6
4
-
58
3,62
8
14
2
-
-
56
6
-
-
62
3,87
9
16
-
-
-
64
-
-
-
64
4
10
14
2
-
-
56
6
-
-
62
3,87
11
16
-
-
-
64
-
-
-
64
4
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2006), hlm. 242.
Ratarata 3,87
50
12
13
2
1
-
52
6
2
-
60
3,75
13
12
2
2
-
48
6
4
-
58
3,62
14
12
1
2
1
48
3
4
1
56
3,50
15
9
6
1
-
36
18
2
-
56
3,50
16
10
5
1
-
40
15
2
-
57
3,56
17
14
2
-
-
56
6
-
-
62
3,87
18
15
1
-
-
60
3
-
-
63
3,93
19
13
2
-
1
52
6
-
1
59
3,68
20
14
2
-
-
56
6
-
-
62
3,87
21
13
2
1
-
52
6
2
-
60
3,75
22
12
1
3
-
48
3
6
-
57
3,56
23
12
1
2
1
48
3
4
1
56
3,50
24
12
1
2
1
48
3
4
1
56
3,50
25
11
2
3
-
44
6
6
-
56
3,50
26
11
2
3
-
44
6
6
-
56
3,50
27
13
1
2
-
52
3
4
-
59
3,68
28
13
2
1
-
52
6
2
-
60
3,75
29
13
2
1
-
52
6
2
-
60
3,75
30
12
3
1
-
48
9
2
-
59
3,68
31
13
2
1
-
52
6
2
-
60
3,75
32
12
2
2
-
48
6
4
-
58
3,62
33
14
1
1
-
56
3
2
-
61
3,81
34
14
1
1
-
56
3
2
-
61
3,81
35
13
2
1
-
52
6
2
-
60
3,75
36
14
1
1
-
56
3
2
-
61
3,81
37
13
2
1
-
52
6
2
-
60
3,75
38
11
4
1
-
44
12
2
-
58
3,62
39
13
2
1
-
52
6
2
-
60
3,75
40
12
2
2
-
48
6
4
-
58
3,62
Jumlah
= 2384
Rata –rata = 59,6081
81
Hasil jawaban angket siswa kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul, tanggal 26 April 2011.
51
Dari data tersebut di atas, kemudian ditempuh langkah pengolahan data sebagai berikut : a. Menentukan range dan interval nilai pelaksanaan ibadah shalat siswa ke dalam 4 kategori, yaitu : Sangat Baik, Baik Cukup dan Kurang. Untuk menentukan range, menggunakan rumus : R=H–L+I Dimana R = Range (jarak pengukuran) H = Highest score (angka tertinggi) = 64 L = Lowest score (angka terendah) = 16 R = 64 – 16 + 1 = 48 + 1 = 49 Sedangkan untuk menentukan interval nilai (i), menggunakan rumus : i
=
range Jumlah int erval
i
=
49 4
i
= 12,25 = 2
Jadi lebar interval nilai = 2 b. Menetapkan kualifikasi pelaksanaan ibadah shalat siswa ke dalam 4 kategori, yaitu sangat baik, baik, cukup dan kurang, berdasarkan lebar interval , sehingga diperoleh data sebagai berikut ;
52
Tabel 05 Kualifikasi Variabel Pelaksanaan Ibadah Shalat siswa kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak Tahun Pelajaran 2010/2011 JAWABAN
BOBOT
INTERVAL
KETERANGAN
A
4
52 – 64
Sangat Baik
B
3
40 – 51
Baik
C
2
28 - 39
Cukup
D
1
16 – 27
Kurang
b. Data Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VI MI Nurul Huda
Sidokumpul Guntur Demak Untuk mengetahui keadaan kedisiplinan belajar siswa kelas VI di MI Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak, penulis menggunakan angket yang diberikan kepada siswa untuk diisi sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Dari hasil jawaban angket keadaan kedisiplinan belajar siswa kelas VI dengan pernyataan atau pertanyaan sejumlah 16 item terbagi menjadi dua indikator yaitu : 1) Tentang Kedisiplinan belajar di sekolah 2) Tentang Kedisiplinan belajar di rumah Hasil jawaban angket tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
53
Tabel 06 Hasil Angket Kedisplinan Siswa Kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul tahun pelajaran 2010/2011 JAWABAN
NILAI
JUMLAH NILAI
No Resp.
a
b
c
d
a=4
b=3
c=2
d=1
Nilai
Ratarata
1
16
-
-
-
64
-
-
-
64
4
2
13
2
1
-
52
6
2
-
60
3,75
3
16
-
-
-
64
-
-
-
64
4
4
16
-
-
-
64
-
-
-
64
4
5
16
-
-
-
64
-
-
-
64
4
6
13
2
1
-
52
6
2
-
60
3,75
7
16
-
-
-
64
-
-
-
64
4
8
15
1
-
-
60
3
-
-
63
3,93
9
15
1
-
-
60
3
-
-
63
3,93
10
14
2
-
-
56
6
-
-
62
3,87
11
16
-
-
-
64
-
-
-
64
4
12
15
1
-
-
60
3
-
-
63
3,93
13
13
3
-
-
52
9
-
-
61
3,81
14
15
1
-
-
60
3
-
-
63
3,93
15
13
2
-
1
52
6
-
1
59
3,68
16
13
2
1
-
52
6
2
-
60
3,75
17
15
1
-
-
60
3
-
-
63
3,93
18
15
1
-
-
60
3
-
-
63
3,93
19
13
3
-
-
52
9
-
-
61
3,81
20
16
-
-
-
64
-
-
-
64
4
21
15
1
-
-
60
3
-
-
63
3,93
22
13
2
1
-
52
6
2
-
60
3,75
23
13
2
-
1
52
6
-
1
59
3,68
24
11
4
1
-
44
12
2
-
58
3,62
25
13
2
-
1
52
6
-
1
59
3,68
26
13
2
-
1
52
6
-
1
59
3,68
27
13
2
1
-
52
6
2
-
60
3,75
28
14
1
1
-
56
3
2
-
61
3,81
54
29
15
1
-
-
60
3
-
-
63
3,93
30
14
2
-
-
56
6
-
-
62
3,87
31
16
-
-
-
64
-
-
-
64
4
32
14
1
1
-
56
3
2
-
61
3,81
33
16
-
-
-
64
-
-
-
64
4
34
15
1
-
-
60
3
-
-
63
3,93
35
14
2
-
-
56
6
-
-
62
3,87
36
16
-
-
-
64
-
-
-
64
4
37
13
2
1
-
52
6
2
-
60
3,75
38
16
-
-
-
64
-
-
-
64
4
39
15
1
-
-
60
3
-
-
63
3,93
40
13
2
-
1
52
6
-
1
59
3,68
Jumlah Rata –rata
= =
2477 61,92582
Dari data tersebut di atas, kemudian ditempuh langkah pengolahan data sebagai berikut : c. Menentukan range dan interval nilai kedisiplinan siswa ke dalam 4 kategori, yaitu : Sangat Baik, Baik Cukup dan Kurang. Untuk menentukan range, menggunakan rumus : R=H–L+I Dimana R = Range (jarak pengukuran) H = Highest score (angka tertinggi) = 64 L = Lowest score (angka terendah) = 16 R = 64 – 16 + 1 = 48 + 1 = 49 Sedangkan untuk menentukan interval nilai (i), menggunakan rumus : i
82
=
range Jumlah int erval
Hasil jawaban angket siswa kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul, tanggal 26 April 2011.
55
49 4
i
=
i
= 12,25 = 2
Jadi lebar interval nilai = 2 d. Menetapkan kualifikasi kedisiplinan belajar siswa ke dalam 4 kategori, yaitu sangat baik, baik, cukup dan kurang, berdasarkan lebar interval , sehingga diperoleh data sebagai berikut ;
Tabel 07 Kualifikasi Variabel Kedisiplinan Belajar siswa kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak Tahun Pelajaran 2010/2011 JAWABAN
BOBOT
INTERVAL
KETERANGAN
A B C D
4 3 2 1
52 – 64 40 – 51 28 - 39 16 – 27
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Frekuensi Kedisiplinan Pelaksanaan Ibadah Shalat Tabel 08
83
No
X
1 2 3 4 5 6 7 8 9
56 57 58 59 60 61 62 63 64 Jumlah
F
FX
Rata-rata
6 2 5 4 10 3 7 1 2 N = 40
336 114 290 236 600 183 434 63 128 ∑ fx =2384
fx 2384 = N 40 = 59,6
59,683
Hasil jawaban angket siswa kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul, tanggal 26 April 2011.
56
Berdasarkan tabel 8 diperoleh hasil niali X = 2384, untuk mengetahui baik atau tidaknya pelaksanaan ibadah shalat maka dihitung dengan mencari nilai rata – rata ( Mean ) dari nilai X yaitu :
Mean X =
∑
fx
N
2384 = 59,6 = 3,72 40
=
Dengan demikian pelaksanaan ibadah shalat siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak, termasuk dalam katagori “ Amat Baik “ dengan nilai rata – rata = 3,73.
Frekuensi Tentang Kedisiplinan belajar Siswa Tabel 09 No
Y
F
FY
1
58
1
58
2
59
5
295
3
60
6
360
4
61
4
244
5
62
3
186
6
63
10
630
7
64
11
704
N = 40
∑ fy = 2477
Jumlah
Rata-rata
∑
=
fY N
2477 40
= 61,92
61,92
Berdasarkan tabel 9 diperoleh hasil nilai Y = 2477, untuk mengetahui baik tidaknya keadaan kedisiplinan siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak, maka dapat dihitung dengan mencari nilai rata –rata ( Mean ) dari nilai Y yaitu : Mean y =
∑ N
fy
=
2477 = 61,92 = 3,87 40
57
Dengan demikian keadaan kedisiplinan Belajar siswa di kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak termasuk katagori “Amat baik “ dengan nilai rata –rata = 3,87
B. Pengujian Hipotesis 1. Analisis Pendahuluan
Analisis pendahuluan ini dimaksudkan untuk mencari korelasi Kedisiplinan Pelaksanaan Ibadah shalat dengan kedisiplinan siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak dengan menggunakan rumus “Korelasi Product Moment”, sebagai berikut : (Σx )(Σy) N 2 2 (Σx ) 2 (Σy) 2 Σx − Σy − N N Σxy −
rxy =
Keterangan : rxy
= Koefisien korelasi antara x dan y
x
= Variabel x
y
= Variabel y
N
= respon
∑
= sigma (jumlah)
Proses pembuktian dengan rumus Korelasi Product Moment ini diawali dengan langkah menyusun tabel koefisien product moment guna mencari sigma x, y, x2, y2 dan sigma xy, sebagaimana tersebut dalam tabel. Tabel 10 Tabel Kerja Korelasi Kedisiplinan Pelaksanaan Ibadah shalat dengan Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VI No. Resp. 1 2 3
X
Y
X2
Y2
XY
62 60 60
64 60 64
3844
4096
3600
3600
3600
4096
3968 3600 3840
58
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
62 62 59 58 62 64 62 64 60 58 56 56 57 62 63 59 62 60 57 56 56 56 56 59 60 60 59 60 58 61 61 60 61 60 58 60
64 64 60 64 63 63 62 64 63 61 63 59 60 63 63 61 64 63 60 59 58 59 59 60 61 63 62 64 61 64 63 62 64 60 64 63
3844
4096
3844
4096
3481
3600
3364 3844
4096 3969
4096
3969
3844
3844
4096
4096
3600
3969
3364
3721
3136
3969
3136
3481
3249
3600
3844
3969
3969
3969
3481
3721
3844
4096
3600
3969
3249
3600
3136
3481
3136
3364
3136
3481
3136
3481
3481
3600
3600
3721
3600
3969
3481
3844
3600
4096
3364
3721
3721
4096
3721
3969
3600
3844
3721
4096
3600
3600
3364
4096
3600
3969
3968 3968 3540 3712 3906 4032 3844 4096 3780 3538 3528 3304 3420 3906 3969 3599 3968 3780 3420 3304 3248 3304 3304 3540 3660 3780 3658 3840 3538 3904 3843 3720 3904 3600 3712 3780
59
40 Jml
58
59
2384
2477
3364 142290
3481 153531
342284 147747
Keterangan ∑x
= 2384
∑y
= 2477
∑x2 = 142290 ∑y2 = 153531 ∑xy = 147747
2. Analisis Lanjut
Setelah tabel kerja korelasi kedisiplinan pelaksanaan ibadah shalat dengan kedisiplinan belajar siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak tahun pelajaran 2010/2011 diketahui kemudian dimasukkan dalam rumus product moment sebagai berikut :
(Σx )(Σy) N 2 2 (Σx ) 2 (Σy) 2 Σx − Σy − N N Σxy −
rxy =
=
(2384)(2477) 40 2 (2384) (2477) 2 142290 − 153531 − 40 40
=
147747 − 147629,2 {142290 − 142086,4}{153531 − 153388,2}
=
117,8 (203,6)(142,8)
147747 −
=
117,8 170,51
= 0,6908 84
Hasil jawaban angket siswa kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul, tanggal 26 April 2011.
60
3. Analisis Uji Hipotesis Untuk membuktikan diterima dan tidaknya hipotesis yang diajukan maka perlu dilakukan analisis lanjut, dari hasil analisis korelasi diketahui bahwa ada hubungan yang positif antara Pelaksanaan ibadah shalat (x) dengan kedisiplinan belajar siswa (y) yaitu sebesar 0,6908. Setelah dilakukan interpretasi dengan degree of freedom (df) atau derajat kebebasannya dimana df = N, dan N adalah jumlah responden, maka df = 40, karena di dalam tabel nilai-nilai r product moment 40 diperoeh rt (N), = 0,05 (40) = 0,312 dan rt (N) = 0,01 (40) = 0,403. Sedangkan ro = 0,6908, maka ro > rt atau 0,6908 > 0,403, Pada taraf signifikansi 1%. Dan ro > rt atau 0,6908 > 0,312 pada taraf 5 %. Dengan demikian, rxy pada taraf kepercayaan 5% dan 1% adalah signifikan, sehingga hipotesis yang diajukan diterima.
C. Pembahasan Penelitian Berdasarkan uji korelasional antara Pelaksanaan ibadah shalat dengan kedisiplinan Belajar siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak, menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara Pelaksanaan ibadah shalat dengan kedisiplinan Belajar siswa, yaitu ro = 0,5248 lebih besar dari pada r tabel, baik signifikan 1% (rt) = 0,361 maupun signifikansi 5 % (rt) = 0,312 Dengan demikian dari pembahasan diatas dapat diketahui bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara Pelaksanaan ibadah shalat dengan kedisiplinan Belajar siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak tahun Pelajaran 2010/2011, sehingga hipotesis yang penulis ajukan dapat diterima .
D. Keterbatasan Penelitian Untuk memperoleh hasil penelitian lengkap dan representatif ternyata bukan hal yang mudah. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, peneliti menyadari masih ada kekurangan yang ditemui di sana sini. Namun hal itu bukan karena unsur kesengajaan, melainkan karena keterbatasan peneliti dalam melakukan riset. Beberapa faktor yang menjadi kendala dan
61
hambatan yang sering dianggap sebagai alasan klasik dan masih tak terelakkan oleh peneliti adalah faktor waktu, tenaga dan biaya. Profesi peneliti sebagai guru dengan padatnya jam mengajar, harus membagi waktu untuk tugas sekolah, keluarga, kegiatan sosial keagamaan dan kegiatan penelitian. Alokasi waktu penelitian yang relatif singkat tentu berimplikasi pada kegiatan observasi, wawancara dan penyebaran angket kepada para responden. Meskipun faktor tenaga bukanlah hal yang prinsip dalam kegiatan riset, namun karena kegiatan ini dilakukan oleh peneliti tanpa didampingi mahasiswa senior, atau tenaga riset profesional, maka keterbatasan tenaga peneliti turut menjadi kendala kegiatan penelitian secara menyeluruh. Adapun faktor biaya, meskipun bukan satu-satunya hambatan dalam penelitian, namun biaya pada dasarnya memegang peran penting untuk suksesnya penelitian. Status peneliti yang telah berkeluarga hanya mampu mengeluarkan biaya minim, sehingga hal ini menyebabkan penelitian tidak dapat selesai dalam tempo yang telah ditetapkan. Selain faktor-faktor tersbeut, peneliti juga menyadari, bahwa keterbatasan ilmu tentang penelitian merupakan kendala dan hambatan tersendiri bagi peneliti, sehingga belum dapat menyajikan hasil penelitian yang memenuhi harapan semua pihak.
BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dihimpun dan juga dari hasil analisis data, serta interpretasi terhadap hasil uji hipotesis, baik yang bersifat library research maupun field research, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Ibadah Shalat siswa kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak Tahun Pelajaran 2010/2011 termasuk kategori “ Amat baik”, terbukti nilai hasil dari angket siswa rata-rata M (X) = 59,60 = 3,725 2. Sedangkan kedisiplinan belajar siswa kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul
Guntur Demak dalam kategori “Amat baik”
terbukti
ditunjukkan dengan nilai rata-rata dari angket sisiwa M ( Y ) = 61,92 = 3,87. 3. Berdasarkan analisis kuantitatif menunjukkan bahwa ada korelasi positif dan signifikan antara pelaksanaan ibadah shalat dan kedisiplinan belajar siswa kelas VI MI Nurul Huda Sidokumpul
Guntur Demak Tahun
Pelajaran 2010/2011. Terbukti dengan hasil nilai koefisien korelasi empiris (ro) = 0,6908 lebih besar dari pada koefisien product moment r pada tabel signifikansi 5% (rt) = 0,312 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada korelasi yang positif antara pelaksanaan ibadah shalat dan kedisiplinan belajar siswa, sehingga hipotesis yang penulis ajukan dapat diterima yaitu : semakin baik pelaksanaan ibadah shalat siswa maka semakin baik pula kedisiplinan belajar siswa dalam kehidupan sehari - hari, semakin berkurang nilai pelaksanaan ibadah shalat siswa, semakin berkurang pula nilai kedisiplinan belajar siswa.
B. Saran-saran Didorong oleh semangat untuk selalu melakukan taushiyah terhadap sesama muslim,
maka berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan
62
63
kesimpulan dari hasil penelitian dan analisis data,
maka penulis merasa
terpanggil untuk sedikit menyumbangkan pemikiran yang berbentuk saransaran sebagai berikut : 1. Karena Guru adalah sebagai figur siswa, baik di sekolah maupun di masyarakat agar lebih mendorong dan membimbing siswanya untuk disiplin selalu melaksanakan ibadah shalat dalam kehidupan sehari-hari. 2. Karena Lembaga YPI Nurul Huda Sidokumpul merupakan lembaga Islam maka
kedisiplinan terhadap anak
hendaklah diperhatikan sejak dini,
karena potensi dasar berupa “fitrah keagamaan” tidak dapat berkembang tanpa bimbingan lembaga dan orang dewasa ( orang tua). 3. Lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat berperan penting dalam aktivitas ibadah shalat dan belajar bagi siswanya. Oleh karena itu perlu diciptakan suasana islami baik di dalam keluarga, sekolah maupun di lingkungan masyarakat. 4. Para siswa hendaklah menyadari bahwa masa sekarang ini masa transisi yang penuh dengan hubungan-hubungan negative, maka berhati-hatilah dengan meningkatkan aktivitas ibadah kepada kepada Allah SWT, dan kepada sesama manusia. Hal ini akan menunjukkan kualitas keimanan kita sebagai insan yang bertaqwa. 5. Langkah inovatif yang telah dilakukan pihak penyelenggara pendidikan di MI Nurul Huda Sidokumpul
Guntur Demak (pada khususnya)
diharapkan menyediakan sarana ibadah yang cukup memadai.
C. Penutup Alhamdulilah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,Taufiq, Hidayah dan kasih sayang-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis selalu mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
64
Akhirnya, dengan selalu mengharapkan ridla Allah SWT, penulis mempersembhakan karya sederhana ini kepada para pembaca . Semoga skripsi ini menjadi sumbangan yang berguna bagi dunia pendidikan terutama pendidikan Islam dan juga bermanfaat bagi diri penulis . Amiin Ya Rabbal Alamiin .
DAFTAR KEPUSTAKAAN Said Hawwa, Tazkiyatun Nafs Intisari Ihya Ulumuddin, Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2006 Ach. Syaifullah, Ayat-ayat motivasi berdaya ledak super dahsyat, Jogjakarta: DIVA Perss, 2010. Irwan Kurniawan, Menggapai Pertolongan Allah dengan Shalat, Bandung: Marja, 2005. Departemen Agama, Alqur'an dan Terjemahan, Solo: Tiga Serangkai, 2007. Imam Musbikin, Melogikakan Rukun Islam Bagi Kesehatan dan Pskologi manusia, Jogjakarta: Diva Pres, 2008. Departemen Agama, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: UT, 2003. Teungku M. Hasbi Ash Shiddieqy, Kuliah Ibadah ditinjau dari segi Hukum dan Hikmah Pustaka Rizki Putra, Semarang, 2000. Imam Taqiyuddin, Kifayatul Ahyar, t.t.p, Darul Ihya’,t.t Balai Pustaka, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta Cet 4 Tahun 2007. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2007. Ibnu Hadjar , Dasar-Dasar Metodolgi Penelitian Kwantitatif Dalam Pendidikan , Jakarta, Raja Grafindo Persada, 1996. Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2002. Sutrisno Hadi, Statistik Jilid II, Yogyakarta, Andi Offset 2000. Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007. Suryadi, Kiat Jitu dalam Mendidik Anak, Jakarta: Edsa Mahkota, 2006 . Tengku Muhammad Hasby Ash Shidiqi, Kuliah Ibadah di Tinjau dari Segi Hukum dan Hikmah, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2000 . M. Amin Syukur, Pengantar Studi Islam, Semarang: CV. Bima Sejati, 2006. M. Abdul Mujib, Kamus Istilah Fikih, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2002.
62
63
Abu Malik Kamal bin Syayid Salim, Fiqh Sunah untuk Wanita, Surabaya: Al I'tishom Cahaya Umat, 2007. Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fikih, Jakarta: Prenada Media, 2003. Abdul Aziz Muhammad Azzam, Fikih Ibadah, Jakarta : Amzah,2005. Hasan Shaleh, Kajian Fiqih Nabawi dan Fiqih Konteporen, Jakarta:PT Rajagrafindo Persada, 2008 Abu Bakar Jabir, Minhajul Muslim, Surakarta: Insan Kamil, 2009. Syaikh KamilMuhammad Uwaidah, Feqih Wanita Edisi Legkap, Jakarta: Pustaka Al Kausar, 2006. Enung Fatimah, Psikologi Perkembangan ,Bandung: Pustaka Setia, 2006. Musthafa Abul Muathi, Ingin Anak Anda Rajin Shalat, Solo: Aqwam Media Profetika, 2008. Imam Hafid Abi Sulaiman bin As'at Asajisatani, Sunan Abu Daud, Bairut Libanon: Darul Kutub Ilmiyah, 1997. Suryadi, Kiat Jitu dalam Mendidik Anak, Jakarta: Edsa Mahkota, 2006. T. Berry Brazelton,M.D, Disiplin Anak, Jakarta: Buana Ilmu Populer, 2005. Oemar Hamalik, Metoda Belajar Dan Kesulitan-Kesulitan Belajar, Bandung: Tarsito,2005. Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta,1995. The Liang gie, Cara Belajar Yang Efisien, Yogyakarta: liberti Yogyakarta,1995. Subari, Supervise Pendidikan (Dalam Rangka Perbaikan Situasi Belajar), Jakarta: Bina Aksara,1994. Toto Tasmara, Kecerdasan Rohaniah, Jakarta : Gema Insani, 2001. Kusmiyatun, Hubungan Shalat dengan akhlak siswa di SD Salaman Mloyo Kecamatan Semarang Barat, Skripsi Sarjana IAIN Walisongo 2005. Sukarno, Pengaruh Motivasi Pada Pendidikan Agama Islam Terhadap sikap Dan Aktivitas Ibadah Siswa MTs Sultan Fatah Desa Gaji Tahun Pelajaran 1998/1999. Skripsi sarjana IIWS Semarang th 1999.
64
Ibnu Hadjar , Dasar-Dasar Metodolgi Penelitian Kwantitatif Dalam Pendidikan , Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1996. Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2009. Arikunto Suharsini, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta, 2006. Sutrisno Hadi, Statistik Jilid II, Yogyakarta: Andi Offset 2000.
65
ANGKET PENELITIAN KEDISIPLINAN PELAKSANAAN IBADAH SHALAT DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA
Identitas diri Nama
: ……………………………
Kelas
: ……………………………
No Absen
: ……………………………
Petunjuk pengisian 1.
Bacalah pertanyaan di bawah ini dengan teliti sebelum menjawab.
2.
Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda dengan memberi tanda silang (X) pada jababan a, b, c, dan d.
3.
Kejujuran dari Jawaban tidak mempengaruhi nilai pada raport
ANGKET TENTANG KEDISIPLINAN PELAKSANAAN IBADAH SHALAT A. Ketepatan Waktu 1. Apakah kamu melaksanakan shalat Dzuhur pada awal waktu ? a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
2. Apakah kamu melaksanakan shalat Ashar pada awal waktu? a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
3. Apakah kamu melaksanakan shalat Magrib pada awal waktu? a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
4. Apakah kamu melaksanakan shalat Isya’ pada awal waktu? a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
5. Apakah kamu melaksanakan shalat Subuh pada awal waktu? a. selalu b. sering
c. kadang-kadang d. tidak pernah
66
B. Keaktifan 1. Apakah kamu melaksanakan shalat di setiap hari ? a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
2. Apakah dalam melaksanakan shalat kamu mengerjakan tanpa perintah orang tua ? a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
3. apakah kamu ikut jika temanmu mengajak mengerjakan shalat ketika dikumandangkan adzan untuk shalat fardhu? a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
4. Apakah kamu segera datang ke masjid atau mushalla ketika mendengar adzan dikumandangkan? a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
5. Apakah kamu melaksanakan shalat tepat pada waktunya meskipun ada hiburan yang menarik ? a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
C. Rutinitas 6. Apakah kamu melaksanakan shalat dzuhur pada setiap harinya ? a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
7. Apakah kamu melaksanakan shalat Ashar pada setiap harinya ? a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
8. Apakah kamu melaksanakan shalat Magrib pada setiap harinya ? a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
67
9. Apakah kamu mengingatkan teman kamu, agar bisa ibadah shalat secara rutin ? a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
D. Pelaksanaan 10. Apakah kamu melaksanakan shalat dengan membaca bacaan shalat dengan baik dan lengkap ? a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
11. Apakah kamu melaksanakan shalat dengan memakai pakaian yang rapi? a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
ANGKET TENTANG KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA A. Kedisiplinan Belajar Siswa di Sekolah 1. Apakah kamu datang ke sekolah sebelum pelajaran dimulai? a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
2. Apabila ada tugas dari guru, apakah kamu segera mengerjakannya tanpa menunda-nunda di waktu yang lain? a. selalu
c. kadang-kadang
b.sering
d. tidak pernah
3. Apakah kamu bertanya kepada guru apabila ada pelajaran yang sulit di mengerti ? a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
4. Apakah kamu bertanya kepada guru apabila ada soal yang tidak bisa kamu kerjakan ? a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
68
5. Apakah kamu bertanya kepada teman apabila ada pelajarang yang kurang dimengerti ? a. selalu b. sering
c. kadang-kadang d. tidak pernah
6. Apakah kamu bertanya kepada teman apabila ada soal yang tidak bisa kamu kerjakan ? a. selalu b. sering
c. kadang-kadang d. tidak pernah
7. Apakah kamu memakai sragam sesuai dengan jadwal sekolah ? a. selalu b. sering
c. kadang-kadang d. tidak pernah
8. Apakah kamu mengikuti ekstrakurikuler yang ada di sekolah ? a. selalu b. sering
c. kadang-kadang d. tidak pernah
9. Apakah kamu membawa buku pelajarandan alat tulis yang sesuai dengan jadwal pelajaran di sekolah ? a. selalu b. sering
c. kadang-kadang d. tidak pernah
B. Kedisiplinan Belajar Siswa di Rumah 10. Apakah kamu Mengerjakan PR yang diberikan oleh guru tepat waktu ? a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
11. Apakah kamu bertanya kepada ayah/ibu apabila ada Pelajaran yang belum dimengerti ? a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
12. Apabila diperitah orang tua untuk belajar apakah kamu segera melaksanakannya ? a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
13. Apakah kamu belajar hanya pelajaran yang kamu sukai ?
69
a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
14. Selain dari guru apakah kamu mencari informasi tambahan pelajaran dari buku atau media elektronik ? a. selalu
c. kadang-kadang
b. sering
d. tidak pernah
15. Apakah kamu belajar di rumah minimal satu jam setiap hari ? a. selalu b. sering
c. kadang-kadang d. tidak pernah
16. Apakah kamu mengerjakan tugas kelompok yang diberikan oleh guru ? a. selalu b. sering
c. kadang-kadang d. tidak pernah
…………………Selamat Mengerjakan ……………….
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL HUDA STATUS : TERAKRIDITASI A SIDOKUMPUL GUNTUR DEMAK Alamat : Jl. Sandansari No.44 Sidokumpul Kecamatan Guntur Kabupaten Demak 59565
SURAT KETERANGAN NOMOR : 018/YPI.NH/MI/IV/2011
Yang bertandatangan di bawah ini : Nama
: SON ALI, S.Pd.I.
NIP
: 19640215 199703 1 001
Jabatan
: Kepala Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak
Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa : Nama
: ABDUL AZIZ
NIM
: 093111210
Jurusan
: Tarbiyah
PRODI
: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Mahasiswa : Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang (IAIN Walisongo Semarang) Benar-benar telah melakukan penelitian di MI Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak pada tanggal 18 April s/d 30 April 2011. Demikian surat keterangan ini dibuat agar digunakan sebagaimana mestinya.
Sidokumpul, 30 April 2011 Kepala. MI Nurul Huda Sidokumpul
SON ALI, S.Pd.I. NIP : 19640215 199703 1 001
62
62