PENGEMBANGAN MEDIA SLIDE PEMBELAJARAN SEJARAH DAN QUIZ TEAM PADA MATERI PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 21 MALANG
Oleh Silviany Ayu Siti Fatimah Universitas Negeri Malang E-mail:
[email protected] Abstrak A professional teacher should have various skills in utilizing technology to improve teaching and learning quality. In accordance with the result of observation in SMPN 21 Malang, there were sufficient facilities provided to support the teaching and learning history by using PowerPoint. However, the motivation was low and most of them still had scores which were below the Minimum Learning Mastery. The research problems discussed in this study were: 1) how was the mechanism of developing?; 2) how was the implementation of developing?; 3) how was the motivation and learning result of the eighth graders in SMPN 21 Malang after utilizing Slide instructional media for history and Quiz Team by using PowerPoint 2010 program in the Indonesian National Movement material?. The present study employed a research and development method adapted from Sadiman and Sukmadinata. It consisted of preliminary study, requirement analysis, objective formulation, material construction, evaluation formulation, media designation, production, user guide, product validation, and trials. The result was 88.93% (valid) in accordance with the evaluation from the expert of the lesson, the validity of these media was 77.81% (fair). In addition, the percentage of validity of these media based on the result of the trials in small groups and in field respectively were 93.79% (valid) and 91.636% (valid). Meanwhile, the improvement of the students motivation was 26.412%. Moreover, these instructional media could improve the students’ learning result. Keywords: instructional media, Quiz Team, PowerPoint, motivation, learning result Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi, mengharuskan pembaharuan secara menyeluruh dalam bidang kehidupan, khususnya dalam bidang pendidikan yang mutlak diperlukan untuk meningkatkan SDM yang mampu bersaing pada dunia global. Seiring dengan meningkatnya
1
tuntutan akan mutu dan kualitas pendidikan, tentang profesionalisme pendidik juga menjadi wacana di dunia pendidikan saat ini. Guru menjadi pilar utama yang berinteraksi langsung dengan siswa dalam pembelajaran. Salah satu syarat guru yang berkualitas adalah guru yang memiliki kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik, yaitu mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik dengan suasana dialogis dan interaktif, sehingga pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (Sagala 2009: 32). Salah satunya adalah dengan memanfaatkan media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran berkaitan erat dengan pengertian pembelajaran sebagai proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi materi yang ada dalam kurikulum. Sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain ataupun penulis buku dan produser media. Salurannya adalah media pembelajaran dan penerima pesannya adalah siswa (Sadiman dkk 2008: 15). Jadi, guru masa kini diharapkan mempunyai kemampuan untuk memanfaatkan teknologi modern sebagai media untuk membantu proses belajar mengajar dan meningkatkan kualitas pendidikan. Media pembelajaran bisa digunakan pada seluruh mata pelajaran di sekolah, khususnya mata pelajaran sejarah. Di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), sejarah adalah bagian integral dari Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Pembuatan media pembelajaran sangat membutuhkan kreativitas guru sejarah, supaya mampu mengaplikasikan pemahamannya kepada siswa, dengan mengangkat aspek-aspek kejiwaan dari peristiwa sejarah tersebut, sehingga pembelajaran sejarah lebih bermakna dan berpeluang mewujudkan pembelajaran sejarah yang sarat dengan ide, nilai, dan jiwa historis yang sangat dibutuhkan oleh siswa. Pada umumnya, jenis media pembelajaran bervariasi, diantaranya seperti media berprogram manusia, media berprogram cetakan, media berprogram visual, media berprogram audio visual, dan media berprogram komputer. Salah satunya yang cukup populer adalah PowerPoint. PowerPoint merupakan program aplikasi di bawah Microsoft Office yang dirancang khusus untuk menyampaikan presentasi
2
dalam bentuk Slide. Slide merupakan lembar kerja untuk mendesain presentasi. PowerPoint yang digunakan dalam pembuatan media pembelajaran sejarah ini adalah Microsoft PowerPoint 2010. Alasannya adalah banyaknya fasilitas menu yang ditingkatkan dan juga fasilitas baru yang sangat mendukung pembuatan media pembelajaran sejarah ini. Program PowerPoint 2010 dilengkapi berbagai fasilitas menu, sehingga dapat menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik, interaktif, dan mampu menampilkan animasi yang menarik. Media Pembelajaran yang dilengkapi dengan audio, film, gambar, dan video akan semakin memperkuat sajian PowerPoint pada pembelajaran (Puspitasari 2010: 3). Dipilihnya SMPN 21 Malang sebagai lokasi penelitian, karena sejak tahun 2005, SMPN 21 Malang merupakan Rintisan Sekolah Standar Nasional yang memiliki sarana dan prasarana memadai untuk pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Di setiap kelas telah difasilitasi 1 buah LCD proyektor dan perangkat pendukung lainnya, sehingga pembelajaran lebih aktif dan penggunaan media berprogram PowerPoint bisa dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung. Walaupun dukungan sarana dan prasarana yang memadai, motivasi belajar mereka masih rendah dan hampir sebagian besar siswa di kelas VIII sering mendapatkan nilai sejarah di bawah KKM. Hal ini berdasarkan nilai UAS pada semester ganjil tahun ajaran 2011/2012, dimana persentase kelulusan siswa kelas VIII hanya 53%. Selain itu, siswa kurang memperhatikan ketika pembelajaran berlangsung, berbicara dengan teman sebangku, tidur-tiduran, dan melamun. Minat membacanya pun rendah, sehingga saat ujian tiba, banyak siswa yang merasa kesulitan dan tidak mampu mengerjakannya. Kemudian Keterbatasan pengetahuan guru sejarah tentang pengembangan media pembelajaran khususnya menggunakan program PowerPoint, juga menjadi faktor penyebab mengapa belum adanya hasil belajar siswa yang signifikan. Selain itu faktor alokasi waktu pembelajaran sejarah yang sangat minim dibandingkan mata pelajaran lainnya menjadi masalah dalam pemanfaatan media pembelajaran. Media itu membutuhkan waktu untuk mempersiapkannya. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan media pembelajaran berbentuk Slide dan Quiz Team dengan berprogram PowerPoint 2010. Quiz Team adalah
3
soal evaluasi dalam bentuk permainan yang memiliki beberapa aturan. Permainan itu sendiri merupakan kegiatan yang menyenangkan yang dapat membuat siswa menjadi semangat dan kompetitif dalam menaati peraturan yang telah ditetapkan. Permainan mempunyai kemampuan untuk melibatkan siswa dalam proses belajar secara aktif dan memberikan umpan balik secara langsung. Materi pembelajarannya adalah pergerakan kebangsaan Indonesia. Materi ini cukup menarik, karena berkaitan dengan semangat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Menurut Habib, dkk (1972: 1-2) pembelajaran sejarah paling efektif digunakan untuk mengobarkan perasaan-perasaan cinta tanah air. Adapun tujuan penelitian dan pengembangan dalam skripsi ini, antara lain untuk: 1) menghasilkan produk; 2) mengetahui dan menjelaskan hasil penerapan pengembangan produk; 3) mengetahui motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 21 Malang dengan menggunakan produk media Slide pembelajaran sejarah dan Quiz Team pada materi pergerakan kebangsaan Indonesia. tujuan penelitian dan pengembangan ini diharapkan memberikan manfaat, diantaranya: sebagai salah satu strategi pembelajaran sejarah untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII melalui pengembangan media Slide pembelajaran sejarah dan Quiz Team berprogram PowerPoint 2010 pada materi pergerakan kebangsaan Indonesia di SMPN 21 Malang, bagi para guru dapat digunakan sebagai referensi khususnya bagi guru sejarah, dimana produk media pembelajaran ini dapat membantu permasalahan yang terjadi di kelas.
Metode Penelitian dan Pengembangan Penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk baru atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas, tetapi bisa juga perangkat lunak (software), seperti program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, ataupun model-model pendidikan dan pembelajaran (Sukmadinata 2009: 164). Langkah-langkah pelaksanaan penelitian dan pengembangan produk dalam penelitian ini, meliputi: (1) studi pendahuluan,
4
(2) identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa, (3) perumusan tujuan pembelajaran, (4) perumusan materi pembelajaran, (5) pengembangan alat evaluasi, (6) desain media pembelajaran, (7) produksi, (8) petunjuk pemanfaatan, (9) validasi produk, (10) revisi, dan (11) uji coba produk (Sadiman dkk 2008). Studi pendahuluan meliputi: studi kepustakaan dan survei lapangan. Peneliti melakukan studi kepustakaan dengan mengkaji dari buku, jurnal penelitian, internet, media massa, maupun hasil-hasil penelitian-penelitian terdahulu yang berkenaan dengan media pembelajaran sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran sejarah dan mempelajari teknik analisis pengolahan data. Kemudian untuk survei lapangan, peneliti melakukan observasi di SMPN 21 Malang, khususnya kelas VIII. Hasil observasi lapangan menunjukkan bahwa SMP Negeri 21 Malang memiliki fasilitas LCD proyektor, namun siswa-siswa kelas VIII kurang menyukai pelajaran sejarah dan kurang tertarik untuk mempelajarinya, sehingga motivasi mereka pada pembelajaran sejarah rendah. Pada saat proses pembelajaran sejarah, sebagian besar siswa kurang memperhatikan dan sibuk dengan kegiatan di luar pembelajaran, sehingga suasana kelas sangat ramai. Sebagian besar siswa kurang berani mengutarakan pendapat saat pembelajaran sejarah, sehingga terkesan pasif dan berpusat pada guru saja. Dalam pembuatan media pembelajaran, perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik siswanya, karena setiap kelompok siswa pada hakikatnya mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda. Jadi, perlu menentukan secara khas siapa sesungguhnya siswa yang akan kita layani dengan media pembelajaran tersebut. Jika pengoperasian media yang terlalu mudah, akan membosankan siswa dan terlalu sedikit manfaatnya. Begitu sebaliknya, jika pengoperasian media terlalu sulit, maka akan menimbulkan frustasi siswa. Akhirnya, pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa tidak dapat diserap dengan baik, sehingga pada diri siswa tidak terjadi perubahan yang sesuai dengan yang diharapkan. Dalam proses pembelajaran, tujuan pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting. Tujuan dapat memberi arah kemana tindakan yang harus dilakukan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran tertentu. Jadi, baik guru
5
dan siswa dapat mengetahui dengan pasti perilaku apa yang harus dilakukan siwa setelah proses pembelajaran selesai (Sadiman 2008: 106). Untuk dapat merumuskan tujuan pembelajaran dengan baik, tujuan pembelajaran harus berorientasi kepada siswa, bukan kepada guru. Jadi, bukan proses mencapai tujuan itu, tetapi hasil akhirnya dan tujuan harus dinyatakan dengan kata kerja operasional. Kata kerja itu menunjukkan perbuatan yang dapat diamati dan hasilnya dapat diukur. Secara umum, tujuan pembelajaran dalam pengembangan mengacu pada standar isi. Dengan demikian, standar isi untuk SMP/ MTs kelas VIII semester I adalah: a. Standar Kompetensi : Memahami proses kebangkitan nasional. b. Kompetensi Dasar
: Menguraikan proses terbentuknya kesadaran nasional, identitas Indonesia, dan perkembangan pergerakan kebangsaan Indonesia.
Di antara ketiga isi dari kompetensi dasar di atas, yang diambil sebagai pokok bahasan penyusunan materi pada media pembelajaran ini adalah perkembangan pergerakan kebangsaan Indonesia. Perumusan alat evaluasi digunakan untuk memvalidasi media pembelajaran oleh para ahli materi dan ahli media dan mengukur tingkat keberhasilan dari penggunaan media pembelajaran tersebut. Untuk mengukur dua hal tersebut, maka dibutuhkan instrumen berupa angket dan tes. Angket digunakan oleh ahli materi dan ahli media untuk memvalidasi media pembelajaran tersebut. Tujuannya agar kedua ahli tersebut memberikan masukan, saran, dan kritik untuk perbaikan media pembelajaran ini. Angket juga digunakan untuk mengukur motivasi siswa setelah media ini diujicobakan di kelas dan keberhasilan dari media pembelajaran yang telah digunakan pada proses pembelajaran. Tes digunakan untuk mengukur keberhasilan belajar siswa sebelum dan setelah pembelajaran menggunakan media pembelajaran secara keseluruhan. Langkah selanjutnya adalah mendesain media pembelajaran. Kegiatan ini terdiri dari: (a) merancang latar belakang dari setiap tampilan dengan menggunakan fasilitas picture tools dan adobe photoshop CS3; (b) merancang tampilan logo opening dan loading; (c) merancang letak tampilan menu utama, untuk masuk dalam standar kompetensi, tujuan pembelajaran, tentang produk,
6
peta konsep, materi pembelajaran dengan disertai gambar dan video, dan evaluasi pembelajaran dalam bentuk permainan Quiz Team dan multiple choice, serta merancang glosari; (d) merancang letak dan fungsi tombol; (e) merancang gambar, audio, video, dan teks yang akan digunakan; dan (f) merancang animasi gerak, Slide transition, dan triggers. Bagan 1 berikut ini merupakan desain media Slide pembelajaran sejarah dan Quiz Team yang dikembangkan dengan program PowerPoint 2010.
LOGO OPENING
LOADING
JUDUL
MENU UTAMA
STANDAR KOMPETENSI
TENTANG PRODUK
SK
PETA KONSEP
MATERI
EVALUASI
GLOSARI
MULTIPLE CHOICE
Faktor Intern, Ekstern, dan Karakteristik Pergerakan
QUIZ TEAM
KD TUJUAN
Organisasi-organisasi masa kebangkitan, radikal, dan moderat
OPENING
PETUNJUK
Peranan manifesto politik, sumpah pemuda, dan kongres perempuan I
KOTAK QUIZ TEAM
TEBAK LAGU
PERTANYAAN MATERI
Bagan 1. Desain Media Slide Pembelajaran Sejarah dan Quiz Team (Sumber: Fatimah 2012)
Setelah menyusun tujuan pembelajaran, merumuskan materi pembelajaran, dan mengumpulkan gambar, audio, video, maupun film dokumenter yang berkaitan dengan materi, langkah selanjutnya adalah pembuatan produk. Pada
7
tahap ini keseluruhan materi yang telah dikumpulkan dipadukan dengan menggunakan program Microsoft Office PowerPoint 2010 dengan menggunakan program-program pendukung lainnya, seperti Adobe Photoshop CS3, Movie Maker, Audio Trimmer, dan lain-lain. Setelah diproduksi, juga disusun petunjuk pemanfaatan yang merupakan pedoman untuk memanfaatkan media yang dikembangkan. Setelah produksi selesai, dilakukanlah validasi. Validasi merupakan kegiatan penilaian dan pengukuran yang bertujuan untuk mengumpulkan data tentang hasil pengembangan. Data-data yang diperoleh dijadikan sebagai dasar dalam menetapkan apakah media pembelajaran ini layak digunakan dalam proses pembelajaran, sehingga menunjang tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Validasi media pembelajaran sejarah ini dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama adalah validasi isi yang dilakukan oleh dua orang dosen, yang terdiri dari satu dosen yang menilai materi dan satu dosen lainnya menilai produk media. Revisi produk dilakukan untuk memperbaiki dan menyempurnakan media Slide pembelajaran sejarah dan Quiz Team berprogram PowerPoint 2010. Tindakan ini dilakukan jika ada kekurangan atau belum memenuhi kriteria yang diharapkan setelah uji coba ahli materi dan ahli media. Revisi produk dilakukan satu kali berdasarkan komentar umum dan saran-saran perbaikan yang diperoleh dari ahli materi dan ahli media. Langkah berikutnya adalah melakukan uji coba. Tujuan dari kegiatan uji coba produk adalah untuk memperoleh data dan menentukan tingkat kevalidan media pembelajaran yang dikembangkan, sehingga dapat dijadikan dasar untuk menetapkan kelayakan, keefektifan, efisiensi, dan daya tarik dari produk yang dihasilkan. Selain itu, kegiatan uji coba juga dilakukan untuk menentukan apakah layak atau tidak layak suatu produk yang dihasilkan. Uji coba produk merupakan bagian dari validasi. Hasil dari evaluasi ini digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki dan menyempurnakan produk, baik dari segi materi maupun media yang dikembangkan. Media pembelajaran sejarah berprogram PowerPoint 2010 ini akan diujicobakan terbatas di SMP 21 Malang yang melibatkan guru sejarah dan siswa kelas VIII. Jadi, produk ini akan melibatkan tiga responden, yaitu ahli materi, ahli media, dan siswa kelas VIII.
8
Validasi hasil belajar menggunakan model pengembangan pra eksperimen, yaitu one-group pretest-posttest design. Setelah menerapkan kepada siswa dan data telah didapatkan, maka langkah selanjutnya adalah mengadakan pengolahan statistik untuk mengetahui kemampuan dari produk yang telah dihasilkan. Perbedaan yang signifikan antara variabel atau kelompok eksperimen dari hasil uji pretest dan posttest nantinya akan menentukan produk media pembelajaran sejarah ini layak untuk diproduksi. Data yang digunakan dalam pengembangan ini adalah data kualitatif dan kuantitatif yang selanjutnya dideskripsikan dengan teknik deskriptif kualitatif. Data kualitatif dihasilkan dari tanggapan ahli media, ahli materi, dan tanggapan audiens tentang media yang dihasilkan, sedangkan data kuantitatif merupakan skor hasil penilaian dari angket validasi, angket motivasi, dan skor hasil evaluasi atau tes di akhir pembelajaran. Instrumen pengumpulan data menggunakan angket dan tes. Angket digunakan untuk mengukur kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan. Angket ini juga digunakan untuk mengukur kesesuaian media pembelajaran yang dikembangkan. Instrumen angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang penilaian atau tanggapan dari ahli media, ahli materi, dan audiens. Selain itu ada angket untuk mengukur peningkatan motivasi belajar dari para audiens setelah menggunakan media pembelajaran. Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa, dengan memanfaatkan media Slide pembelajaran sejarah dan Quiz Team berprogram PowerPoint 2010. Tes dilakukan dua kali, karena medianya diujikan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan pertama, instrumen tes terdiri dari 15 soal pilihan ganda. Pada pertemuan kedua dilakukan tes dalam bentuk Quiz Team, yang terdiri dari 10 soal uraian. Sebelum tes digunakan, dilakukan terlebih dahulu uji instrumen dari dua bentuk soal tersebut. Mulai dari uji validasi, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda. Lebih jelasnya akan dijelaskan pada teknik analisis data.
Hasil Penelitian dan Pengembangan Media pembelajaran yang dihasilkan merupakan media pembelajaran sejarah dalam bentuk Slide dan Quiz Team dengan berbantu program PowerPoint
9
2010. Selain berbantu program PowerPoint 2010, juga didukung oleh program Adobe Photoshop CS3, Audio Trimmer, dan Movie Makker. Materinya tentang perkembangan pergerakan kebangsaan Indonesia. Materi ini diambil dari salah satu kompetensi dasar untuk jenjang pendidikan SMP kelas VIII pada semester I, yaitu (2.2) menguraikan proses terbentuknya kesadaran nasional, identitas Indonesia, dan perkembangan pergerakan kebangsaan Indonesia. Alokasi waktu dalam menggunakan media Slide pembelajaran sejarah dan Quiz Team berprogram PowerPoint 2010 adalah 4 40 menit. Setiap media pembelajaran yang dihasilkan selalu memiliki spesifikasi tertentu. Spesifikasi itu menjadi garis pemisah antara produk-produk media pembelajaran yang sudah banyak dikembangkan. Spesifikasi/karakteristik dari media Slide pembelajaran sejarah dan Quiz Team berprogram PowerPoint 2010 antara lain: bahan penarik perhatian, tujuan pembelajaran, petunjuk memanfaatan, peta konsep, penyampaian materi, dan evaluasi (games). Media pembelajaran yang telah diproduksi, kemudian divalidasikan kepada ahli materi dan media. Hasil validasi pada ahli materi adalah 88,93% (valid). Kemudian untuk hasil validasi media adalah 77,81% (cukup valid). Berdasarkan hasil tersebut, maka materi dan media pada media Slide pembelajaran sejarah dan Quiz Team berprogram PowerPoint 2010 ini valid dan layak digunakan dalam pembelajaran sejarah, dengan catatan media direvisi atas berbagai kritik, saran, dan komentar dari ahli materi. Langkah berikutnya adalah dilakukannya uji coba ke sekolah setelah melakukan revisi/perbaikan atas kritik, saran, dan komentar para ahli. Hasil penilaian media dari siswa uji coba kelompok kecil menunjukkan persentase sebesar 93,79% (valid) dan dari siswa uji coba lapangan sebesar 91,636% (valid). Artinya, media Slide pembelajaran sejarah dan Quiz Team berprogram PowerPoint 2010 ini dinyatakan valid. Dengan demikian, media pembelajaran ini layak untuk diterapkan di kelas VIII SMP pada semester I. Selain melakukan penilaian terhadap media, siswa yang tergabung dalam uji coba juga diberi angket untuk mengetahui motivasi sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran. Hasil motivasi awal sebesar 55,1% (sedang), sedangkan motivasi akhir setelah pembelajaran menggunakan media sebesar
10
81,512% (tinggi). Dengan demikian, ada perubahan/peningkatan motivasi belajar para siswa setelah dilakukannya penelitian berupa pembelajaran menggunakan media Slide pembelajaran sejarah dan Quiz Team berprogram PowerPoint 2010 pada materi pergerakan kebangsaan Indonesia. Pernyataan tersebut merupakan jawaban dari tujuan penelitian dan pengembangan yang ketiga, yaitu tentang motivasi belajar siswa setelah menggunakan media Slide pembelajaran sejarah dan Quiz Team. Untuk mengetahui seberapa jauh peningkatan rata-rata motivasi belajar siswa dapat disajikan dalam grafik 1 berikut ini. 90
81,512%
80 70 60
55,1%
50
40 30 20 10 0 Motivasi Awal
Motivasi Akhir
Grafik 1. Rata-Rata Motivasi Awal dan Akhir Belajar Siswa
Kemudian, siswa juga diberi pretest dan posttest guna mengetahui apakah ada peningkatan terhadap hasil belajar sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan media Slide pembelajaran sejarah dan Quiz Team berprogram PowerPoint 2010 adalah dengan membandingkan antara hasil perhitungan uji-t dengan t tabel pada taraf signifikan 0,05 (5%). Apabila t (hitung) > t (tabel), maka ada perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah belajar menggunakan media pembelajaran ini, namun apabila t (hitung) < t (tabel), maka tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar dan sebelum menggunakan media Slide pembelajaran sejarah dan Quiz Team beprogram PowerPoint 2010.
11
Uji coba pertama adalah uji coba perseorangan, yang terdiri dari tiga orang siswa kelas VIII-2 SMPN 21 Malang. Berdasarkan tabel 4.8 hasil belajar siswa uji coba perseorangan, diperoleh hasil perhitungan t sebesar 11,08, sedangkan t tabel dengan d.b
2 adalah 4,3. Jika keduanya dibandingkan, maka t hitung
yaitu 11,08
4,30. Berdasarkan hasil tersebut, maka ada perbedaan yang
t tabel,
signifikan pada hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran ini. Artinya terjadi peningkatan hasil belajar setelah menggunakan media Slide pembelajaran sejarah dan Quiz Team. Perbedaan nilai pretest dan posttest siswa pada uji coba perseorangan dapat dilihat pada grafik 2 berikut ini. 120 96
100 84
80
80
Pretest Posttest
60 40
40
39
32
20 0 1
2
3
Grafik 2. Nilai Pretest dan Posttest Siswa pada Uji Coba Perseorangan
Uji coba selanjutnya adalah uji coba kelompok kecil yang terdiri dari 15 orang siswa dari kelas VIII-5. Berdasarkan tabel 4.9 hasil belajar siswa pada uji coba kelompok kecil, diperoleh hasil perhitungan t sebesar 27,43, sedangkan t tabel dengan d.b t tabel, yaitu 27,43
14 adalah 2,14. Jika keduanya dibandingkan, maka t hitung 2,14. Berdasarkan hasil tersebut, maka ada perbedaan yang
signifikan juga pada hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan media Slide pembelajaran dan Quiz Team berprogram PowerPoint 2010. Artinya terjadi peningkatan hasil belajar setelah menggunakan media Slide pembelajaran sejarah dan Quiz Team. Perbedaan nilai pretest dan posttest siswa pada uji coba perseorangan dapat dilihat pada grafik 3 berikut ini.
12
100
93
93
90
90
83
77
80
96
97
93 77
90
88 81
75
85
81
70 60
50
52
46
50
52
43
30
27
41
37
40 27
39
39
38 28
25
27
20 10 0 1
2
3
4
5
6
7
8
Pretest
9
10
11
12
13
14
15
Posttest
Grafik 3. Nilai Pretest dan Posttest Siswa pada Uji Coba Kelompok Kecil
Setelah dilakukan uji coba perseorangan dan kelompok kecil, uji coba yang terakhir adalah uji coba lapangan, yang terdiri dari 30 orang siswa. Berdasarkan tabel 4.10 hasil belajar siswa pada uji coba lapangan, diperoleh hasil perhitungan t sebesar 15,08, sedangkan t tabel dengan d.b keduanya dibandingkan, maka t hitung
29 adalah 2,04. Jika
t tabel, yaitu, yaitu 15,08
2,04.
Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pada uji coba lapangan ini ada perbedaan yang signifikan pada hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan media Slide pembelajaran dan Quiz Team berprogram PowerPoint 2010. Perbedaan nilai pretest dan posttest siswa pada uji coba perseorangan dapat dilihat pada grafik 4 berikut ini. 100 90
96
60 50 40
30
82
80 80 79
80 70
100
94
88 82 80
63
86 86
86
100 90
70 70
69
96
90
89 84
78
75 66
94
73
70
76
88
80
80 70
68
70 63
60 50
55 53
50 40
40
36
36
50
50 49
46
50
74 60
52
50
40 35
33
28
30
20 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Pretest
Posttest
Grafik 4. Nilai Pretest dan Posttest Siswa pada Uji Coba Lapangan 13
Kajian dan Saran Adapun kekuatan produk media Slide pembelajaran sejarah dan Quiz Team berprogram PowerPoint 2010 yang telah dikembangkan, sebagai berikut: 1. Media pembelajaran ini mampu mengintegrasikan berbagai materi ke dalam berbagai bentuk, yaitu teks, gambar, suara, animasi, dan film. Dengan kemampuan ini maka materi yang disajikan sangat kompleks, karena meliputi berbagai kombinasi media (Munadi 2010: 150). 2. Bahan penarik perhatian yang tersaji dalam media pembelajaran ini dapat menarik perhatian siswa dan memberikan motivasi, serta dapat mempermudah pemahaman siswa dalam belajar melalui materi yang dibuat dengan peta konsep. 3. Bahan penarik perhatian lainnya berupa permainan Quiz Team, permainan ini memacu siswa untuk berkompetisi menjadi pemenang. Sebelum menjawab pertanyaan inti, siswa diberi pertanyaan tebak lagu yang fungsinya untuk memotivasi mereka dan selanjutnya siswa harus menjawab pertanyaan inti yang berkaitan dengan materi. Otomatis siswa harus memahami materi yang telah disampaikan dan menguasainya. Hasil dari uji coba membuktikan bahwa mereka memahami penjelasan guru melalui media pembelajaran ini dan mampu menjawab pertanyaan yang telah disediakan. 4. Tidak banyak mengeluarkan biaya yang besar untuk memproduksi media pembelajaran ini, karena yang diperlukan kemampuan teknologi dan kreativitas. Selain kekuatan-kekuatan produk media Slide pembelajaran sejarah dan Quiz Team berprogram PowerPoint 2010 yang telah dikembangkan, adapula kelemahan-kelemahan dari media pembelajaran ini, sebagai berikut: 1. Pada dasarnya media pembelajaran ini dapat ditayangkan menggunakan program PowerPoint keluaran lama (2003, 2007), tetapi resolusi dari tayangan Slide tidak terlalu bagus. Audio dan film yang disajikan tidak dapat ditayangkan. Jadi, perlu menginstal terlebih dahulu PowerPoint 2010. 2. Untuk menjalankan media pembelajaran ini komputer/laptop dan LCD harus tersambung dengan aliran listrik. Jadi ketika ada pemadaman listrik, otomatis media pembelajaran ini tidak bisa digunakan.
14
3. Audio kurang bervariatif, perlu pemberian sound effect yang beraneka ragam ketika mengklik tombol-tombol navigasi. 4. Karena terlalu banyak Slide yang dipakai dan gambar, serta film, mengakibatkan kecepatan pada penggunaan media pembelajaran ini berkurang. Seringkali media pembelajaran ini lambat saat dijalankan. 5. Pemanfaatan media pembelajaran ini terlalu memakan banyak waktu, sehingga perlu dipersiapkan dengan baik apa saja yang diperlukan dalam memanfaatkan media pembelajaran ini.
Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut Berdasarkan hasil pengembangan media Slide pembelajaran sejarah dan Quiz Team berprogram PowerPoint 2010 pada materi pergerakan kebangsaan Indonesia, maka pengembang dapat memberikan beberapa saran, yaitu sebagai berikut: 1. Saat guru memanfaatkan media pembelajaran ini hendaknya perlu menyiapkan beberapa hal diantaranya, komputer/laptop, LCD proyektor, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk mengoperasikan media pembelajaran. Guru juga diharapkan mampu menguasai teknik pembuatan media pembelajaran berprogram PowerPoint 2010 dengan memaksimalkan fasilitas yang telah tersedia, sehingga mampu untuk memproduksi sendiri media pembelajaran. 2. Pengembangan media Slide pembelajaran sejarah dan Quiz Team berprogram PowerPoint 2010 untuk kelas VIII dapat dijadikan pertimbangan sebagai strategi pembelajaran yang digunakan untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. 3. Sekolah diharapkan memfasilitasi guru untuk membuat media pembelajaran, khususnya yang berkaitan dengan komputer, melalui program pelatihan dan untuk menunjang perlu adanya fasilitas ruangan multimedia. bahkan jika sekolah mampu, di setiap kelas perlu ditunjang peralatan-peralatan yang mendukung proses pembelajaran menggunakan PowerPoint. 4. Hasil pengembangan produk media pembelajaran ini dapat dibaca, dipelajari, dan dimanfaatkan oleh semua pihak. Dengan demikian, peneliti dapat
15
memperoleh masukan berupa kritik dan saran yang dapat menjadi masukan bagi peneliti untuk mengembangkan media pembelajaran lebih baik lagi. Bagi peneliti lain, khususnya mahasiswa Jurusan Sejarah yang ingin mengembangkan media pembelajaran, disarankan untuk mengembangkan pada materi yang lain, bisa menggunakan program PowerPoint juga dengan mengembangkannya lebih lanjut, ataupun bisa menggunakan program yang lebih maju dan sangat menunjang pembuatan media pembelajaran. Bisa juga membuat desain tutorial pembuatan media pembelajaran.
Daftar Rujukan Habib, dkk. 1972. Metodik Sejarah (Saran-Saran untuk Memperbaiki Cara Pengajaran Sejarah di SMK/SMU). Malang: Sub Proyek Penyusunan Metodik Khusus Proyek. Puspitasari, H.A. 2010. Having Fun with PowerPoint. Yogyakarta: Skripta. Sadiman, dkk. 2008. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sagala, S. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, N.S. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sadiman, dkk. 2008. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
16