PENGARUH LOKASI USAHA TERHADAP VOLUME PENJUALAN (Studi Pada Bisnis Restoran Kelas Kecil di Lingkungan Kampus Universitas Riau Pekanbaru) Oleh : Relon Taufik Hidayat Pembimbing: Sri Zuliarni, S.Sos, MBA (Email :
[email protected] : 082389961512) Program Studi Administrasi Bisnis Universitas Riau
ABSTRACTS The accuracy of the location choise is one of the factors considered by an entrepreneur priority to opening the business. Because its impact to business sales volume. as well as small class restaurants around campus of University Riau Pekanbaru. In this research there are business location as independent variable (with 5 subvariable: access, visibility, parking area, environment and competition) and sales volume as dependent variable. Sample as 46 respondents using survey methods and data analysis used in this study iws a simple regression model. After the correlation test and the coefficient of determination test, the results showed that the business location variables (consist of subvariabel access, visibility, parking, environment and competitio)n has positive and significant impact to sales volume of business. keyword : Business Location, Sales Volume, Small Class Restaurant
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Wilayah dimana terdapat perguruan tinggi cenderung memiliki jumlah penduduk yang besar bila dibandingkan wilayah yang tidak terdapat kampus/perguruan tinggi seperti Universitas Riau, selain menimbulkan konsentrasi penduduk juga kegiatan turunannya untuk pemenuhan kebutuhan mahasiswa yang berasal dari luar wilayah Kota Pekanbaru khususnya sehingga menjamurnya bisnis-bisnis berskala kecil seperti pondokan, restoran kelas kecil, bisnis photocopy, warung, toko dan lain-lain. Pengkonsentrasian kegiatan tersebut menyebabkan permintaan akan lahan dilingkungan kampus/perguruan tinggi pun semakin besar. Hal ini menyebabkan lahan terbuka milik masyarakat setempat kemudian beralih fungsi menjadi areal terbangun untuk memenuhi permintaan kebutuhan fisik bagi mahasiswa yang tinggi dan meningkatkan nilai ekonomis dari lahan yang mereka miliki.
Ketepatan pemilihan lokasi merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh seorang pengusaha sebelum membuka bisnisnya. Hal ini terjadi karena pemilihan lokasi yang tepat sering kali menentukan tingkat penjualan suatu bisnis. Lokasi yang tepat bagi bidang bisnis merupakan modal untuk mencapai tujuan demikian juga sebaliknya pemilihan lokasi yang salah akan menghambat segala gerak-gerik bisnis sehingga akan membatasi kemampuan memperoleh keuntungan maupun kelangsungan bisnis. Dengan demikian banyaknya bentuk bisnis yang dilakukan maka setiap bisnis juga membutuhkan lokasi tersendiri bagi bisnisnya. Salah satu bisnis yang memerlukan adanya lokasi usaha yang tepat adalah bisnis restoran kelas kecil. Bisnis-bisnis yang bergerak dibidang restoran kelas kecil harus lebih mendekatkan diri dengan semua pelanggan mereka sehingga mereka bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan. Faktor-faktor pemilihan lokasi perlu dipertimbangkan oleh pemilik bisnis dalam menentukan lokasi usahanya, karena lokasi usaha tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu strategis bisnis. Memilih lokasi usaha yang dekat dengan target pasar merupakan salah satu strategi bisnis selain itu juga memudahkan konsumen dalam mengkonsumsi produk restoran kelas kecil yang diberikan. Bagi bisnis restoran kelas kecil, lokasi yang strategis sering kali lebih penting dari pada faktor-faktor yang lain. Latar belakang seperti yang telah disebutkan diatas menjadi dasar dari penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dengan judul : Pengaruh Lokasi Usaha Terhadap Volume Penjualan (Studi Pada Bisnis Restoran Kelas Kecil di Lingkungan Kampus Universitas Riau Pekanbaru). Rumusan Masalah Adanya fenomena bisnis dimana bisnis restoran kelas kecil selalu mendekat kepada konsumennya dengan harapan bisnis restoran kelas kecil tersebut dapat meningkatkan perputaran bisnis bisnisnya sehingga dapat memperoleh pendapatan yang lebih besar, mengakibatkan kampus Universitas Riau menjadi magnet bagi pebisnis restoran kelas kecil. banyak pemilik bisnis restoran kelas kecil berbisnis memperoleh lokasi usaha untuk sedekat mungkin dengan kampus Universitas Riau meskipun dengan konsekuensi biaya lokasi yang mahal. Dari persoalan umum diatas, maka secara spesifik dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah faktor pertimbangan dalam pemilihan lokasi usaha pada bisnis restoran kelas kecil di lingkungan kampus Universitas Riau Pekanbaru? 2. Bagaimanakah volume penjualan pada bisnis restoran kelas kecil di lingkungan kampus Universitas Riau Pekanbaru? 3. Bagaimanakah pengaruh lokasi usaha terhadap penjualan pada restoran kelas kecil di lingkungan kampus Universitas Riau Pekanbaru?
Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan dari penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui faktor pertimbangan dalam pemilihan lokasi usaha pada bisnis restoran kelas kecil dilingkungan kampus Universitas Riau Pekanbaru. b. Untuk mengetahui volume penjualan pada bisnis restoran kelas kecil dilingkungan kampus Universitas Riau Pekanbaru. c. Untuk mengetahui pengaruh lokasi usaha terhadap penjualan pada bisnis restoran kelas kecil dilingkungan kampus Universitas Riau Pekanbaru. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi Pengusaha Bisnis restoran Kelas Kecil di Lingkungan Kampus Universitas Riau Pekanbaru. Memberikan masukan kepada pengusaha bisnis restoran kelas kecil di lingkungan kampus Universitas Riau Pekanbaru bahwa pentingnya memilih lokasi usaha yang tepat. b. Bagi Akademik sebagai masukan dan referensi untuk penelitian selanjutnya dari segi pandangan maupun pengetahuan yang berhubungan dengan masalah yang serupa. c. Bagi Peneliti Untuk menambah pengetahuan mengenai pemilihan lokasi usaha yang tepat. LANDASAN TEORI 1. Lokasi usaha Berkenaan dengan unsur bauran pemasaran yang keempat yaitu place, tempat dapat diartikan sebagai segala hal yang menunjukkan pada berbagai kegiatan yang dilakukan perbisnisan untuk membuat produk dapat diperoleh dan tersedia bagai pelanggan sasaran (Kotler, 1997 : 82). 2. Faktor Penentu Pemilihan Lokasi Usaha Menurut Fandy Tjiptono (2007) pemilihan tempat atau lokasi usaha memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor berikut: a. Akses, misalnya lokasi yang mudah dilalui atau mudah dijangkau sarana transprotasi b. Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan. c. Lalulintas (traffic), dimana ada duah hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu : Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan besar trerjadinya impulse buying. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pulan menjadi hambatan, misalnya pelayanan kepolisian, pemadam kebakaran, dan ambulans. d. Tempat parkir yang luas dan aman.
e. f.
g.
h.
Ekspansi, yaitu tersedianya tempat yang cukup luas untuk perluasan bisnis dikemudian hari. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung bisnis yang ditawarkan. Misalnya bisnis restoran kelas kecil yang berdekatan dengan daerah kampus, sekolah, dan pekantoran. Persaingan, yaitu lokasi pesaing. Misalnya dalam menentukan lokasi restoran kelas kecil, perlu dipertimbangkan apakah dijalan atau daerah yang sama banyak pula terdapat restoran kelas kecil lainnya. Peraturan pemerintah
3. Volume Penjualan Menurut Swastha (2008 : 10) penjualan merupakan interaksi antara individu saling bertemu muka yang ditunjukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Sedangkan volume penjualan menurut Basu Swastha ( 2008 : 11 ) adalah “ Volume penjualan adalah jumlah barang atau jasa yang terjual dalam proses pertukaran “. 4. Tujuan Penjualan Pada umumnya semua pengusaha atau pedagang mempunyai tujuan yang sama yaitu mendapatkan laba yang sebanyak banyaknya. Namun hal ini bisa terjadi bila semua sesuai dengan semua yang sucah direncanakan. Menurut Swastha dan Irawan (2008 : 404) pada umumnya perbisnisan mempunyai tiga tujuan umum dalam penjualan yaitu: a. Mencapai volume penjualan tertentu b. Mendapatkan laba tertentu c. Menunjang pertumbuhan perbisnisan Tujuan diatas bukan hanya dilakukan oleh pelaksanaan penjualan atau para penjual tapi juga perlu adanya kerja sama yang baik antar fungsionaris dalam perbisnisan tersebut. 5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Volume Penjualan Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi volume penjualan menurut Kotler (2000:55) antara lain adalah : 1. Produk (Product) adalah tawaran untuk memuaskan kebutuhan dari perusahaan. Tawaran ini dapat berbentuk barang, jasa, atau campuran keduanya. Produk menggambarkan bagaimana perusahaan menciptakan produk yang tepat untuk pasar sasaran. Berkaitan dengan produk adalah pemberian merek, pengemasan, jaminan, pengembangan produk baru, kualitas produk dan lini produk yang ada. 2. Tempat (Place) adalah bagaimana perusahaan membuat produk/jasanya tersedia dalam jumlah dan lokasi yang tepat ketika konsumen memerlukan produk/jasa tersebut. Untuk lebih sederhana, tempat disini dapat dipahami sebagai saluran distribusi yang akan digunakan oleh perusahaan dalam mendistribusikan produknya.
Berkaitan dengan tempat adalah wholesaler(termasuk distributor, pedagang besar), retailer(pengecer), dan logistik. 3. Promosi (Promotion) adalah bagaimana perusahaan mengkomunikasikan produk/jasanya kepada saluran distribusi dan pasar sasarannya untuk mempengaruhi sikap dan perilaku mereka. Promosi dibedakan menjadi 3, yaitu penjualan pribadi (personal selling), penjualan massa (mass selling), dan promosi penjualan (sales promotion). 4. Harga (Price) adalah sejumlah uang ang perlu dibayarkan konsumen untuk mendapatkan tawaran perusahaan. Jika perusahaan melihat harga sebagai pendapatan, maka konsumen melihat harga sebagai biaya. Yang perlu diperhatikan adalah tujuan penetapan harga, kebijakan harga yang digunakan, dan bagaimana menetapkan harga di dunia bisnis. 5. Mutu dan kualitas barang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi volume penjualan. Dengan mutu yang baik maka konsumen akan tetap loyal terhadap produk dari perusahaan tesebut, begitu pula sebaliknya apabila mutu produk yang ditawarkan tidak bagus maka konsumen akan berpaling kepada produk lain. 6. Lokasi Usaha dan Volume Penjualan Lokasi adalah merupakan salah satu faktor yang penting daam melakukan kegiatan ekonomi yaitu perdagangan maupun bisnis sejenisnya. Pemilihan lokasi usaha yang salah akan berakibat fatal dan sangat merugikan, karena ketika kita menjual suatu barang disuatu tempat tanpa kita mengetahui lingkungan dan keinginan konsumen kemungkinan besar barang yang kita twarkan tidak akan laku. Ini bisa saja terjadi jika apa yang kita jual tidak sesuai dengan selera konsumen dan kurang diminati. Masalah semacam ini bisa dijadikan pertimbangan juga oleh para produsen sebelum menjual barang atau mendirikan suatu bisnis. Pemilihan tempat bisnis yang tepat dan strategi kemungkinan besar akan memberikan laba yang maksimum bagi para pengusaha. Karena barang yang kita tawarkan sesuai dengan keinginan konsumen disekitar tempat kita mendirikan bisnis. Oleh karena itu produsen dituntut untuk lebih peka terhadap apa yang diinginkan oleh konsumennya sehingga mereka bisa memberikan pelayanan yang sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Metode Penelitian Lokasi Penelitin Penelitian ini penulis lakukan di lingkungan kampus Universitas Riau Pekanbaru. Dengan jumlah restoran kelas kecil yang dikelompokkan menjadi 6 bagian berdasarkan jalan lintas di lingkungan kampus panam Universitas Riau, yang terdiri dari didaerah jalan Bangau Sakti sepanjang 600m yang berdekatan dengan kampus Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknik serta sepanjang jalan Bina Widya atau jalan masuk utama Universitas Riau. Kemudian diwilayah jalan Bina
Krida dan Balam Sakti yang berdekatan dengan FKIP. Dan jalan Manyar Sakti hingga batas simpang masuk Pesantren Darel Hikmah. Wilayah tersebut adalah lokasi-lokasi terdapat banyak restoran kelas kecil. Dipilihnya lokasi ini di karenakan Universitas Riau secara rutin setiap tahunnya merupakan salah satu kampus favorit di Sumatera bagi lulusan SLTA, sehingga hal tersebut menjadi magnet bagi pebisnis restoran kelas kecil. Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu: 1. Metode Kuesioner 2. Metode Wawancara Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunkan metode analisis deskriptif, model regresi sederhana. Untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap variabel Y digunakan uji korelasi dan uji koefisien determinan HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Tabel III.1 Hasil Uji Validitas b. Variabel sub variabel Item R ρ Value Keterangan 1 0,471 0,001 Valid Akses 2 0,642 0,000 Valid 1 0,628 0,000 Valid Visibilitas 2 0,573 0,000 Valid Tempat 1 0,431 0,003 Valid X Parkir 2 0,404 0,005 Valid 1 0,426 0,003 Valid Lingkungan 2 0,616 0,000 Valid 1 0,653 0,000 Valid Persaingan 2 0,388 0,008 Valid 1 0,677 0,000 Valid Y 2 0,757 0,000 Valid 3 0,833 0,000 Valid Sumber : Data Olahan, 2013 Berdasarkan tabel III.1 diatas diketahuin nilai ρ seluruh item pertanyaan ≤ 0,05. Artinya seluruh item-item variabel dinyatakan valid. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan pada kuesioner dalam penelitian ini adalah valid. 2. Uji Reliabilitas
Tabel III.2 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Lokasi Usaha Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.660
10
Sumber : Data Olahan, 2013
Tabel III.3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Volume Penjualan Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.624
3
Sumber : Data Olahan, 2013 Variabel Lokasi Usaha 1. akses Dalam subvariabel akses ini terdapat 2 item yaitu, (1) restoran terletak dilokasi yang mudah dilalui konsumen dan (2) restoran mudah dijangkau sarana transportasi. Dari tabel yang dibawah ini dapat dilihat tanggapan responden dan seberapa penting akses terhadap lokasi usaha. Tabel III.4 Tanggapan Responden Terhadap Akses
Item 1 2
1 STP F % 0 0 0 0
2 TP F 0 0
3 RR % 0 0
F 0 0 Total
4 P % 0 0
F 14 15
% 30,4 32,6
5 PP F 32 31
% 69,6 67,4
Total Skor 216 215 431
Sumber : Data Olahan, 2013 Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel dan garis interval diatas, dapat diketahui melalui dua item pertanyaan bahwa penilaian responden terhadap subvariabel akses memperoleh total skor sebesar 431 dan berada pada garis interval antara nilai 386,4 dan 460 yang berada pada kategori sangat penting.
2. Visibilitas Dalam subvariabel visibilitas terdapat 2 item yaitu, (1) restoran terlihat dengan jelas dan (2) restoran berada pada tempat terbuka. Dari hasil penyebaran kuesioner dan wawancara kemudian diolah dapat dilihat hasilnya dari tabel dibawah ini. Tabel III.5 Tanggapan Responden Terhadap Visibilitas 1 STP F % 0 0 0 0
Item 1 2
2 TP F % 0 0 1 2,2
3 RR F 0 0
4 P % 0 0
F 20 31
% 43,5 67,4
5 PP F 26 14
Total Skor
% 56,5 30,4
Total
210 196 406
Sumber : Data Olahan, 2013 Berdasarkan tanggapan responden yang tertera ditabel III.5 dapat diketahui bahwa item (1) restoran terlihat dengan jelas sebanyak 26 responden (56,5%) menyatakan sangat penting dan 20 responden (43,5%) menyatakan penting. Mereka beranggapan bahwa jika restoran tidak terlihat dari jangkauan penglihatan konsumen maka peluang konsumen untuk datang kecil dan restoran terlihat dengan jelas dapat mengurangi biaya promosi. 3. Tempat Parkir Subvariabel tempat parkir ini terdapat dua item, pertama terdapat tempat parkiri yang luas, kedua tersedia tempat parkir yang aman. Berdasarkan tabel III.6 kita dapat melihat tanggapan responden tentang tempat parkir.
Item 1 2
Tabel III.6 Tanggapan Responden Terhadap Tempat Parkir 1 2 3 4 5 STP TP RR P PP F % F % F % F % F % 0 0 1 2,2 7 15,2 24 52,2 14 30,4 0 0 0 0 0 0 23 50 23 50 Total
Total Skor 189 207 396
Sumber : Data Olahan, 2013 Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel III.6 .dan garis interval diatas, dapat diketahui melalui dua item pertanyaan bahwa penilaian responden terhadap subvariabel tempat parkir memperoleh total skor sebesar 396 dan berada pada garis interval antara nilai 386,4 dan 460 yang berada pada kategori sangat penting.
4. Lingkungan Dari hasil penyebaran kuesioner dapat dilihat dalam tabel tanggapan responden terhadap subvariabel lingkungan yang terdiri dari dua item, (1) restoran berdekatan dengan kampus Universitas Riau Pekanbaru dan (2) restoran berdekatan dengan pemukiman mahasiswa. Tabel III.7 Tanggapan Responden Terhadap Lingkungan 1 2 3 4 5 Item STP TP RR P PP Total Skor F % F % F % F % F % 1 0 0 3 6,5 5 10,9 16 34,8 22 47,8 195 2 0 0 1 2,2 2 4,3 17 37 26 56,5 206 401 Total Sumber : Data Olahan, 2013 Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel III.7 dan garis interval diatas, dapat diketahui melalui dua item pertanyaan bahwa penilaian responden terhadap subvariabel lingkungan memperoleh total skor sebesar 401 dan berada pada garis interval antara nilai 386,4 dan 460 yang berada pada kategori sangat penting. 5. Pesaingan Subvariabel pesaing juga memiliki 2 item. Item (1) kedekatan dengan lokasi restoran pesaing dan item (2) perbedaan menu dengan restoran pesaing. Dari tabel dibawah ini kita bisa melihat tanggapan responden terhadap subvariabel pesaing dengan itemnya. Tabel III.8 Tanggapan Responden Terhadap Pesaingan 1 2 3 4 5 Item Total Skor STP TP RR P PP F % F % F % F % F % 1 3 6,5 10 21,7 10 21,7 19 41,3 4 8,7 149 2 1 2,2 4 8,7 3 6,5 25 54,3 13 28,3 183 332 Total Sumber : Data Olahan, 2013 Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel III.8 dan garis interval diatas, dapat diketahui melalui dua item pertanyaan bahwa penilaian responden terhadap subvariabel akses memperoleh total skor sebesar 332 dan berada pada garis interval antara nilai 312,8 dan 386,4 yang berada pada kategori penting.
D. Variabel Volume Penjualan Berdasakan data yang diperoleh dari kuesioner yang telah diberikan kepada 46 responden, maka dapat diketahui tanggapan mengenai volume penjualan. Untuk mendapatkan gambaran mengenai derajat persepsi responden dan meminimalisir adanya bias maka akan digunakan analisis angka indeks. Dengan menggunakan kriteria tiga kotak Three-box Method (Ferdinand, 2006). dengan rentang sebesar 0,3 akan digunakan sebagai dasar interpretasi nilai indeks sebagai berikut : 0,1 – 0,40 = Tidak sesuai harapan 0,41 – 0,70 = Netral 0,71 – 1,0 = sesuai harapan Tabel. III.10 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kedatangan Konsumen perhari 1 2 3 4 5 Indeks STS TS RR S SS Total Skor Volume Penjualan F F F F F 207 0 0 5 13 28 0,9 Sumber : Data Olahan, 2013 Tabel III.11 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Pertumbuhan Laba Bersih 1 2 3 4 5 Indeks STS TS RR S SS Total Skor Volume Penjualan F F F F F 0 0 9 22 15 190 0,83 Sumber : Data Olahan, 2013 Tabel III.12 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Penjualan 1 2 3 4 5 Indeks STS TS RR S SS Total Skor Volume Penjualan F F F F F 0 0 7 22 17 194 0,84 Sumber : Data Olahan, 2013 Angka indeks di atas diperoleh dari perhitungan sebagai berikut : a. Tingkat kedatangan rata-rata pelanggan per hari semakin meningkat = (1×0/46) + (2×0/46) + (3×5/46) + (4×13/46) + (5×28/46) = 0,9 b. Tingkat pertumbuhan laba bersih usaha restoran semakin meningkat = (1×0/46) + (2×0/46) + (3×9/46) + (4×22/46) + (5×15/46) = 0,83 c. Tingkat penjualan perhari sesuai dengan harapan = (1×0/46) + (2×0/46) + (3×7/46) + (4×22/46) + (5×17/46) = 0,84
Atas dasar ketiga diatas maka dapat diukur indeks volume penjualan sebagai berikut: Rata-rata indeks volume penjualan = (0,9+0,83+0,84)/3 = 0,86 Dan tabel III. 10 juga menunjukkan bahwa rata-rata pemilik restoran kelas kecil menganggap tingkat kedatangan rata-rata konsumen perhari sesuai dengan harapan mereka dengan indeks volume penjualan sebesar 0,9. Walaupun ada 5 responden (10,8%) menjawab ragu-ragu, hal ini disebabkan oleh tidak konstannya jumlah konsumen yang datang kerestoran kelas kecil mereka Sedangkan untuk tingkat penjualan perhari pada umumnya pemilik restoran kelas kecil mengatakan sesuai dengan harapan mereka dengan indeks 0,84. Walaupun ada 7 respendon (15,2%) menjawab ragu-ragu karena dipengaruhi oleh hari aktif kuliah dan hari libur serta kondisi keuangan mahasiswa. E. Analisis Regresi Linear Sederhana Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk menentukan model pengaruh lokasi usaha terhadap volume penjualan pada restoran kelas kecil dilingkungan Universitas Riau. Untuk menguji kelayakan model regresi maka digunakan perhitungan ANOVA menggunakan SPSS16 seperti yang tertera pada tabel III.13 ini: Tabel III.13 Statistik ANOVA ANOVAb Sum of Squares
Model 1
Df
Mean Square
Regression
43.769
1
43.769
Residual
70.166
44
1.595
113.935
45
Total
F 27.447
Sig. .000a
Sumber : data olahan, 2013
Output diatas menunjukkan besarnya angka probabilitas atau signifikansi pada perhitungan ANOVA yang akan digunakan untuk uji kelayakan model regresi dengan ketentuan angka probabilitas yang baik untuk digunakan sebagai model regresi ialah harus < 0,05. Uji ANOVA menghasilkan angka F sebesar 27,447 dengan tingkat signifikansi (angka probabilitas) sebesar 0,000. Karena angka 0,000 < 0,05, maka model regresi sudah layak digunakan untuk memprediksi pengaruh lokasi usaha terhadap volume penjualan.
Perhitungan model pengaruh dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar perubahan yang terjadi pada volume penjualan jika variabel lokasi usaha mengalami perubahan. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS Statistics 16.0, maka dapat dilihat hasil pengolahan pada tabel III.11 dibawah ini : Tabel III.14 Hasil Analisis Regresi Sederhana Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
1.096
2.251
.275
.052
Lokasi usaha
Standardize d Coefficients Beta
.620
t
Sig.
.487
.629
5.239
.000
Sumber : Data Olahan, 2013 Y = a + bX Keterangan : Y = variabel dependent a = Konstanta b = koefisien regresi dari variabel X x = variabel independent Volume penjualan = 1,096 + 0,275 lokasi usaha Dari persamaan tersebut tampak variabel independen memiliki koefisien regresi dengan tanda positif (+), artinya kenaikan variabel independen akan diikuti oleh kenaikan variabel dependen. Dari tabel di atas tampak bahwa nilai konstanta (a) sebesar 1,096. Artinya adalah apabila persepsi terhadap lokasi usaha diasumsikan nol (0), maka volume penjualan bernilai 1,096. Nilai koefisien regresi variabel lokasi usaha sebesar 0,275. Artinya adalah bahwa setiap peningkatan penilaian terhadap lokasi usaha sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan nilai volume penjualan sebesar 0,275. . F. Uji Korelasi (r) Koefisien korelasi product momment digunakan untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan atau korelasi kedua variabel. Dengan menggunakan SPSS Statistics 16.0, diperoleh hasil keeratan hubungan antara lokasi usaha terhadap
volume penjualan pada restoran kelas kecil di lingkungan Universitas Riau Pekanbaru , diperoleh hasil seperti yang tertera pada tabel III.12 dibawah ini:
Tabel III.13 Hasil Perhitungan Korelasi Antara Lokasi Usaha Dengan Volume Penjualan Correlations Volume penjualan Pearson Correlation
Volume penjualan
1.000
.620
.620
1.000
.
.000
.000
.
Volume penjualan
46
46
Lokasi usaha
46
46
Lokasi usaha Sig. (1-tailed)
Volume penjualan Lokasi usaha
N
Lokasi usaha
Sumber : Data Olahan, 2013 Pedoman untuk menentukan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:
0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
: sangat rendah : rendah : sedang : kuat : sangat kuat.
Dari III.13 diatas dapat diketahui bahwa nilai r menunjukkan korelasi antara variabel independen dengan variabel dependen. Dari output diatas diketahui nilai r sebesar 0,620. Artinya adalah bahwa korelasi antara lokasi usaha dengan volume penjualan memiliki hubungan yang kuat. Hubungan yang kuat ini menunjukan bahwa bila lokasi usaha bagus maka volume penjualan usaha restoran kelas kecil meningkat.
G. Uji Koefisien Determinasi Tabel III.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb
Model
R
1
.620a
R Square .384
Adjusted R Square .370
Std. Error of the Estimate 1.263
Sumber : Data Olahan, 2013
Diketahui nilai R Square sebesar 38,4. Artinya adalah bahwa sumbangan pengaruh lokasi usaha terhadap volume penjualan adalah sebesar 38,4%, sedangkan sisanya sebesar 61,6 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model ini. Maka bisa dikatan pengaruh variabel lokasi usaha terhadap volume penjualan cukup berarti. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Selama periode penelitian menunjukkan bahwa data telah didistribusikan valid dan reliabel. Hal ini dapat terlihat dari uji validitas dan uji reliabilitas yang menunjukkan bahwa tidak terdapat item pertanyaan yang menyimpang dari penelitian ini. Hal ini mengindikasikan bahwa data yang dikumpulkan melalui kuesioner telah memenuhi syarat untuk menggunakan model persamaan regresi sederhana. Penelitian ini mencoba untuk meneliti, apakah lokasi usaha mempengaruhi volume penjualan usaha restoran kelas kecil di lingkungan kampus Universitas Riau Pekanbaru. Dengan memperhatikan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut : 1. Faktor penentu dalam pemilihan lokasi usaha pada bisnis restoran kelas kecil di lingkungan kampus Universitas Riau Pekan baru adalah akses, visibilitas, tempat parkir, lingkungan dan persaingan . dimana faktor yang sangat penting dalam pemilihan lokasi usaha adalah akses, visibilitas, lingkungan, tempat parkir. Sementara faktor lain yang dianggap penting bagi pemilik usaha adalah persaingan. 2. Realisasi penjualan restoran kelas kecil di lingkungan kampus Universitas Riau Pekanbaru berdasarkan tingkat kedatangan rata-rata pelanggan, tingkat laba bersih perhari dan tingkat penjualan perhari dinilai sudah sesuai harapan pemilik restoran kelas kecil. 3. Lokasi usaha memiliki pengaruh signifikan positif terhadap volume penjualan restoran kelas kecil di lingkungan kampus Universitas Riau
Panam. Koefisien determinasi pada penelitian ini sebesar 38,4% dan sisanya sebesar 61,6% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini. B. Saran 1.
Saran Untuk Pemilik Usaha a. Mengingat adanya pengaruh signifikan positif antara lokasi usaha dan volume penjualan, disampaikan bagi pemilik usaha untuk mempertimbangkan dengan baik faktor-faktor dalam pemilihan lokasi usaha yaitu akses, visibilitas, lingkungan, tempat parkir dan persaingan. b. Untuk semakin menguntungkan dan memenuhi keinginan pemilik usaha mengenai volume penjualannya, diharapkan pemilik usaha melakukan pencatatan yang benar tentang tingkat kedatangan konsumen/hari, laba bersih usaha dan tingkat penjualan perhari.
2.
Saran Untuk Penelitian Mendatang Penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh karenanya penelitian dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi dimasa yang akan datang sebaiknya menambah variabel penelitian serta meneliti objek penelitian yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Alcacer, Juan. 2003. Location choices across the value chain: How activity and capabality infuence agglomeration an competition effects. New York : Stern School of Business New York University. Arikunto, Suharsimi. 2003. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Edisi revisi Jakarta : Rieke Cipta Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: badan Penerbit Universitas Diponegoro Harding. H. A. 1978. Manajemen Produksi. Jakarta : Balai Aksara Hermawan, Kartajaya. 1998. Marketing Plus 2000 ; Siasat Memenangkan Persaingan Global. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Jean, Monks. 1987. Production/Operations Management Ed.8. USA Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran. Alih bahasa oleh Wihelmus W. Bakuwatunn. Jakarta: Intermedia Lamb, Hair and Mc Daniel. 2002. Manajemen Produksi. Jakarta : Salemba Empat Nurul Indarti. 2004. Business Location and Success: The Case of Internet Cafe Business in Indonesia. Gadjah Mada International Journal of Business vol. 6. No. 2, pp. 171-192 Singarimbun, Masri dan, Effendi, Sofyan. 1995. Metode Penelitian Survei : LP3S Schmenner, Roger W. 1994. Service Firm Location Decisions: Some Midwestern Evidence. International Juournal of Service Industry Management, Vol. 5. No.3, 1994. pp. 35-56. © MCB University Press. 0956-4233 Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV ALFABETA Swastha, Basu dan Irawan. 1990. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta. Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada Tjiptono, Fandy. 2007. Pemasaran Jasa. Malang : Bayumedia Publishing. Yazid. 2001. Edisi Kedua. Yogyakarta : Ekonomi FE UI Pemaran Jasa: Konsep Implementasi