PENGARIJII TANGGT'NG JAWAB DAN INTELEGENSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II IPS SMA EL SIIADAI TH . 2W9NNIO
.
Dosen
F
Oleh ! M.G. $rp€ni kultas K€uruan dan IImu Pendidikan Uriversitas Tidar Magelang
. Abstract
putposi of this research "The Influence of a Sense of Responsibility qnd Intelligence upon Learuing iihie'te^ent" is to frnd oul how far intelligence awl responsibitity allect the studenl's learning achieve'nent' Fwther, is f arue that rcsponsibility afects the sl dent's The
leathing achidrehenl more'signiicantly than ihtelliSence? Thii rcseatch vas conducted at El Shadai Senior High School and vas based on a ru dom sample of 50 slu'lents specializi g in sociol sciehces. The result of datq analysis ihows thi there is rto sighiJicant positile cotelation : 0'2 I 0' between intelliSence ond'leaming achievement t and thus no ;ignirtcsnt positive ixpact on, or efectiw contribution to,'the schietement of learning, only 2'4"/a 'tehereqs the coryelation between responsibility and leaming schievgment is r : 0.453, signifcant 8t the level of lol and its positi'te impdct on ot efective contlibalion to, the achievement oi learning h18.8/o Thus the hpothesh that respohsibiliry plqys a qtore imliortant rcle in iklluencing the aciievement of leamini than intelligenee ptoves,o be a e in this research..' It k necessarl to pqrlicularlytmte than the achieveme l of leatning here lulns ottt to {tave a dffirent meaning, ot' 102
uol35No.t,lS Feb
ui 20ll:102
115
more ptecisely iktetprcted os a number of the gades for cerlain lesson, the achietement of which is diferent fron theways requ edfor the rcal achievements oflearning. Kelword : Responsib.ility, htelligence , Leqrking Achievement.
A.
PEI{DAIIIILUAN
I.
LATARBf,LAKANG Dalarn hal pencapaian gestasi akademik pada umunnya masyarakat cetrderung bery€ndapat bahwa faktor yang sangat berpeggaruh terhadap pencapaian pestasi belajar adalah kemampuan intelggensi anak. Akibalnya sering faLtor lain yang juga tidak kalah pentingnya dalam pencapaian akademis, yaitu sikap tanggung jawab siswa, terabaikan. Padaha! tanpa dimilikh]" sikap tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas belajar merek4 mustahil potensi intelegensi seseorang akan terkembangkan secara maksimal hingga tercapai prestasi yang
lirygi.
'-
' "
Oleh karena itu dalam p€nelitian ini permasalahan yang akan diangkat berkaitan dengan sejauhmana pengaruh sikap tanggung jawab -dibandingkan dengan irtelegensi terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Seperti halnya dikatakan oleh para ahli, antara lain Goleman dalam bukunya Emotional Intelligefice (1996), bahwa intelegensi setinggi-tingginya hatrya meny-mbang 20% untuk kesuksgsat hidup seseorang, 80% disumbalg oleh faktor lairq maka penulis berharap bahwa faktor taiggung jawab menyrmbang tebih tinggi daripada intelegensi dalam pe4capaian Festasi belajar siswa. Jika hipotesis dalarn penelitian ini terbukti, maka hasil perelitian ini kiranya bemanfaat bagi masyarakat rmtuk menambah pengetahiran dan mengubah sikap pandang serta sikap laku berkenaan dengan pendaarpingan terhadap anak-anaknya.
103
Pe,q@h Tntsuts
JNtt
da,,ItddegetBt ,.. @. A. S,pan)
PERUMUSAN MASALAI] Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut "Apakah sikap tanggung jawab punya peran lebih tiaggi dalam peningkatan prestasi belajar siswa dibandiagkan faktor inteligensinya?" 3,
TUJUAN PENELITIAT\ Terl€it dengan permasalahan di atas tujuan peoelitian ini adalah untuk mengetahui. apakah sikap tanggug jawab memiliki pengaruh lebih tinggi terltadap pencapaian pr€strasi belajar siswa dibandingkan inteligensinya.
MANFAAT PENELITIAN Sejauh hipotesis te6ukti rnaka hasil penelitian akan bedranfaat ustuk menambah wawasan bagi guru dan orang tua bahraa sikap:targgung jawab sangat berp€m!, disamping kemanpuan inteligensi, tlalam pencapaian prestasi akademik Oleh karena itu selanjrrtnya diharapkan pengetahuan ini dapat memberikan pedoman dalam menyikapi atau membimbing para siswa atau putra-putrinya.
KAJIAN TEORI
I.
Sik&p Tanggung Jawab a. Pengertian tanggung
Di
ja*ab
bawah: ini. beberapa definisi taoggung jawab dikemukakan oleh para ahli, misal dalam Dictionary of English Language a4d Culture 1993 oleh Summers, D, et al, dikemukakan pengertian tanggurrg jawab antara lain: 1) Siapa yang melakukair atau menjadi penyebab suatu peristiwa yang buruk atau permasalahan atau kegagalan- 2) Siapa yang diberi tugas memelihala dan menjaga sesuatu, dan dapat 104
Y.I3S
Nol,
15
Febtui 20 :t02 t1i
di.pesalabkan jika refadi hal yang buruk terhadap yang harus dijaganya- 3) Bijaksana, dapat dipercayq dar dapar mlmUat keputusan moral yang bagus dan dapat dilaksamkan.
Dalan Webste.'s New Wortd Diclionary, oleh Neufeld dal} (1998), dikemukakan pengertian tanggrmg -Guralnik jawab antara lain adalah 4) Dapat mernbedakan y*gl;J dao yang salah serta berfikir secara rasional. dan oleh karenanya lingkah lakunya dapat dipertanggungjawabkan.
Sniley (2005) dalam .,Tool for Coping with Life,s Shessons: Tools for personal Gro*th,; mengemukakan ciri pribadi yang benanggungjawab di anraranya: Metrgakui bahwa individu bertanggungjawab atas pililam dan arah hidupnya sendiri; tidak membangur mekanisme pertahanan diri alau rtrembuat msionalismi aras peristiwa yang terjadi pada didnya dengan menuduh orang lain sebagai y1; mampu mengambil resiko aAs peibuatan yairg ty"!lbotelah dilakukan; mampu memanage diri sendii untuk iehai secara jasmani dan rohani (meDgakui bahwa kebahagiaan -lainl: hidup bemsal dari baryal<_
melepls$
. "_
iiri
diri
sendiri bukan dari orang ketereantung- puaa o.*! Uo; -dari jujur kekualan, kemampuan, potensi, dan
mengakui secara hal-hal yang poSitif pada dirinya; mampu metrgonaol emosi tefiildar dad stress yang berat, rasi takut yang .seh:n-g.qa berlebihan dan keputus-asaan.
Dari keempat definisi tentang tanggung jawab di atas, penulis m€mmuskan definisi tanggung jawab sebagai kemampuan seseorang r:nhrk rn"-anug" i- **gu."bil keputusan
b€i
dirinya secara bijaksan4 realistis, rasional dan
sesuai deogan nilai,nilai moral. mampu me,alsanakan kepuhEan yang diambihya dan sekaligus rnampu mengambil resiko atas segala perilaku yang telah dibuamya-
Pribadi ]ang kurang benanggung jawab juga dapar mengambil keputusari dapat pula melaksanakaa keputusan 105
Petryltah (at8gung .rNat
rl.,LtdeA6i
.,, (M. G.
844n)
yang dianbilnya, bahkan mampu pula mengambil resiko atas peryambilan keputusan (perbuatan) yang dilaklkan. Namun pengambilan keputusar tidak selalu dengan penuh pertimbangar, keputusan mungkin lebih dipengaruhi oleh emosi dan atau kepentingan pribadi, sehingga perilakunya kurang dapat dipertaaggungjawatrkan, walaupun ia marnpu mengambil resiko. Pribadi yang bertarggung jawat', tdak luput daei kesalahan&egagalan yang terkadang dapat merugikan diri atau olang lain, nanuq ia-akan berani bertanggung jawab. Kemampuan-unhrk mengakui kesalahan atau kegagalan inilah yang orang sering katakan sebagai sikap spodil Dalam pertandingan sepak bola, pasti semua tim akan bermain dengan sungguh-srurgguh dan jika kalah, mereka akaa,&arus menerima kekalahan dengan lapaag dada- (Surnmer, 1993, hal. 1282). , Pdbadi iang bertanggug jarvab juga ditunjuktan dalam kemampuan memanage dirinF (Smiley, 2005), sehingga sehat seca6 jasmani dan rohani. Kemampuan unhrk memanage diri ini tidak mudah, butuh waktu dan belajar yang cr.rkup lama butuh kesadaran dan usaha yang sangat tinggi. Oleh karena itu sejak'umur kanak-kanak seseorang sudah harus dilatih unnrk mengontrol emosi. Sejak kecil, jika dalan keluarga senantiasa hidup dalam kasih di antara asggota '. keluarga, maka ia akan lebih mudah mencintai daripada ma4benci seseorang, tebpi jika sejak kecil tinggal dalam suasana perm*uhal, atau penanarnar rasa benci, iri hati terhadap orang lain atau kelompok lain, maka akan sulit mencintai orang lain. . Berdasarkan uaian te$ebut di atas dapat dirincikan indikator-indi\itor perilaku tanggung jawab s€bagai bedkut: .
jujw, sportit realistis, disiplin, memiliki otonomi diri (mampu mengambil kepritusan untuk diinya serdid, 106
YcIJS
NLl, I5 Fettubi
20 :rA-rh
melaksanakan keputusan dan mengarnbil iesiko aas keputusan-keputusan yang diarnbilnya), [erilakunya berorientasi pada lingkungan, tidak egois dan bersikap adil, melaL:ukan hrgas secara sungguh-sungguh atau serius dalam tugas, rnampu mernanage dirinya sendiri. Ketujuh indikator di atas memang tidak terlepas satu sana lain secara mutlak, terkadang ada ove oping, namun penulis
mencoba memilahkarurya berdasarkan doininasi sifat
perilakunya.
b.
. .
Pembentukan sikap tanggung jawab Seperti yang dikemukakan oleh Aswar (1985) bahwa penbentukao sikap dipengaruhi oleh fa*tor peugalaman pribadi, orang-orang yang berarti, budaya di mana seseorang hidup dan berkembang, lembaga pendidikan, lernbaga agama, media massa serta emosi dalan did iidividu. Demikian pula per*entukan sikap dan perilal:u tanggung jawab kiranya juga dipenganrhi oleh fahor-falror dj ahs, Di antara.baayak faktor yang disebut di atas, penulis meyakini bahwa untuk pembentukan pdbadi seDtuhnya atau kAususnya pembentukan sikap dan peritaku tanggrmg jawatr, interaksi individir deqan orang-orang yang dianggap-penting utamanya dalam keluarg4 orang tua adalah yang paling b€rperdl Melalui keluarga sikap tanggung jawab diperkenalkan pada anak, dan melalui t<eluargi pulalah pembiasaan perila*u positil ini dikuatkan. Sebagaimaaa Bandura juga. berpendapat bahwa perilaku moral lebi! diatur melalui modeling dap kondisioning {Kurtines dkk. 1987)Bahwa keluarga mempunyai peiarr utama dalam pembentukan perilaku yang bertalggung jawab pada anak, juga ditegaskao oleh Drost (199) sebagai berikut_ "Pendidik pertama. dan ulama adalah orang tua. -Merekalah yang pertama-Ema mengajarkan kepadi anak
.
t07
P.nput Tatw
ts
JNat
r,onldeleae6l ... (M. G,
\up.d)
pengetahuan tentang Allab, p€ngalaman tentang pergaulan manusiawi, dan kewajiban mempe*embangkan tanggung jawab terhadap did sendiri dan terhadap orang lain" (1u1. 14)2, Inteligensi
W &el dalam bukunya "Psikologi
Pengajaran", mengartikal yaihr dalam arti luas dan sempit. irteligensi dalam dua cala, Dalam arti luas, inteligerlsi diartikan sebagai kemampuan untuk mencapai Festasi di b€rbagai bidang kehidupan, yang di dalamnya berfikir memegang peranaD, misal dalam bidang
teknik, perjagangan, sosial, belajar
di
sekolah
dan
sebagainya- Sedalg dalam arti sempit inteligensi diartikan
sebagai kemampuan unhrk mencapai prestasi belajar di sekolah yang di dalamnya berfikir memegang peranan pokok, yang sedng disebut kemampuan intelektual atau akademik. 3. Preetasi Belajar Prestasi:belajar dialtikan sebagai pencapaian hasil belajar siswa yang diperoleh melah.ri usaha yang dil&ukan secara sr.mgguh-sungguh daq juiur. Prestasi belajar di bidang akademik umumnya berupa nilai yang tercaltum dalam buku raport-
Dalam penelitian ini yang digunakan untuk mewakili prestasi belajar adalah jumlah nilai mata pelajalan Matematik4 Bahasa Indonesi4 Bahasa Inggris, Ekonomi, Geografi dan Sosiologi. Enam inata pelajaran di atas merupakan mata-mata pdlajaraa yang diujikan secara nasional, Diasumsikan bahwa umumnya siswa. akan l€bih memberikao perhatian dan kesungguhan belajar terhadap mata-mata pelajaran yang diujikan secara nasional daripada mata pelajaran yang tidak diujika.n nasional, Banyak fakior yang dapat mempengaruhi prestasi b€lajar siswa, baik yang -bersifat intem maupun ekstem. Kiranya tidak ada seomngpun yang menolak lahwa inteligeisi dar tanggung jawab siswa sangat b€rpengaruh terhadap prcstasi belajamya. 108
l/o0s N^
1,
t5
F.t@i
201I :
102
- t tt
seberapa jauh pengaruh inteligensi dibandingkan jawab tanggung terhadap prestasi belajamy4 ini yang lebih ingin diketahui dalam penelitian ini.
Namur
4.
.
Kerargka Berfikir Daniel Goleman dalam bukunya Emotional Intelligence menyatakao bahwa kesuksesan hidup seseorang hanya 20olo saja didukung oleh inteligensiny4 sedang g0% oleh fakror yang lain. Faldor yang lain menurutaya adalah kecerdasan emosional, kelas sosial, nasib, milat, motivasi dan kecerdasan-kecerdasan yang lain. Frestasi belajar yang tinggi rnerupakan salah satu bentuk kesuksesan siswa- Sukses belajar di sekolah memang tidak lepas dari peran inteligensi, narnun demikian tanpa adanya sikap tanggung jawab dalam did siswa peran inteligensi tidak dapit maksimal. Oleh karenanya sering dijumpai siswa yang inteligeirsirya biasa-biasa saja, namun punya tanggung j;v/ab belajar yang tinggi akan memperoleh oilai yang iinggi- pula. Realitas senacam. inilah yang menggiring penulis pada hipotesis penelitian ini.
5. Hipoteis
'.
Hipoiesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Peran tanggug jawab lebih tinggi daripada inteligensi dalam g_._rcupulan prestasi belajar siswa. Jadi dalam penelitian ini $harapkan
nilai sufibangan efeldif antara
te^rhadap prestasi betajar
tanggung jawab lebih tinggi daripada nilJ su;bangan
efektif inteligensi terbadap prestasi belajar.
C. METODf,?ENEiITIAN Dalam penelitian _iei variabel yang akan ditetiti adalah "sikap tanggung jawab dan inteligensi siiwa', sebagai variabei 109
Peqarut Totqt tte Jotub tt@Iitele$i ... (M.
C.
S4pqi)
bebas, dan prestasi belajar sebagai variabel tedkat. Teknik sampling yang diguruhan dalam penelitian ini proporsional random sampling. Subjek Penelitian adalah semua kelas II IPS SMA Kristen El Shadai yang bedumlah l55 siswa sebagai populasinya. Sedang samplenya seju$lah 50 sisw4 yang diambil secara random yarg proporsional. Alat Pengumpul Dala untuk data sikap tanggmg jawab siswa digunakan kuesioner tentang sikap tanggung jawab yang penulis susun sendiri. Sedangkan untuk data inteligensi digunakan test SPM (Stardard Progressive Matrices). Sedangkan untuk analisis dnta digunakan teknik analisis Regresi Dua Jalur.
D. I]ASIL PENNLITIAN
tr
Analisis Data a. Profil Distribusi Skore Variabel Penelitian
1;
2)
lnreligensi Grade I {Supedor) = 24 siswa; Grade II (di alas rata-rata) = 8 siswa; Grade.I[ (rala-rata) = 15 siswa; C'rade IV (di bawah rata-mta) = 3 orang; Gmde V (defektif intelektual)
=0 Tanggungjawab Golongan :
Atas(tinggji):2orang
'
Menengah atas (cuL:up tinggi) = 23 orang Menengah bawah (sedang) = 19 orang
Bawah(rendah)=6q1aog
b. Korelasi Antar Variabel (Intetigersi,
Tanggung Jawab,
Prestasi Belajar)
1)
Keseluruhan sarnple ( N50) Inteligensi dengan talggung tidak signifikan
t.t0
jawab
:-
0,153
Yol3S
-
NaL lS Feb@i
20 : r02 ns
lotelige$i
dengan prestasi belajar :0,210 tidak sipifikan Tanggungjawab dengan prestasi belajar :0,453 siguifikan I %
.
c.
SumbaDg€n Efektif Inteligensi dan Tanggung Jawab tefiadap Prestasi Belajar
. a.
Keseluruhan sample ( N 50 ) SE inteligensi tedadap prestasi SE titrggungjaivab terhadap presnsi
belajar
belajar
:2,4 lo : l8,g o/o
Pembai'asan Hasil Penelitian
Hipotesis dalan penelitian ini : ada hubungan yang signifikan antara inteligensi dan ranggung jawab dengan prestasi
belajar siswa. Dengan demikian baik inteligensi maupun tangguag jawab diharapkan memiliki sumbangan efektif yang cuk[p 'signilikan terhadap pencapaian prestasi bet4ar sis,"al Namun kesyataanqya hasil analisis data tidak nenunjtlkan dukrngan sepenulnya terhadap hipotgsis lersebut. Korelasi antara inteligensi dan piestasi belajar, sangat rcndah, lidak signihkan, hanya 0,210. Nilai ini di luar dugaan peneliti, bahkan cenderung menghe&nkan, sebab umumnya idteligeNi sangat bqpeian dal8m pelcapaian prestasi belajar. Koielasi antara tangguig jatvab dengan prestasi belajar, untuk sample keseluruhan ( N 50 ), saagat signifikan 0,453 Fignifikao dalam tarafl %. Dengan nilai. korelasi 0153 adara tanggung ja\r"b nr"ttugi Flajar diperoleb nilai analisis- rJlresinya efeltlf) terhadap presrasi belajar 18,8 %, sedang !t"Tb*g.n inteligensi sumbangaa efektifnya hanya 2,4 saja (tidak berarti)i Kenyataan-ini mendul:ung terbuktinya hipotesis penelitian bahwa tanggung jawab lebih lerperan dalam pencapaian akademik dibanding irteligensi.
'
_ !*e9"
*
lll
Pe,Ardh rat&u,A tfuab dql,tteLge,ti ... (ltt-
G,
Sup44
Kembali pada permasalahan tidak adanya hubmgan yang signifikar antara inteligensi dengan "Festasi belajar" mendorong peneliti untuk mencari sumbemya dengan menganalisis bebempa jawaban siswa teftadap beberapa item yang langsung berkaitan dengan pencapaiar "prestasi belajar" datam hal ini tepatnya 'a ai mata pelajaran". Preslasi belajar senantiasa tercermin dalam nilai mata pelajaran yalg dicapai siswa. Nanun demikian nilai matamata pelajaran temyata belum tentu menc€rminkan prestasi belajar siswa. Karena nilai tersebutridak diperoleh melalui caracam yang disyaratkan setragai suatu prestasi belajar yaitu melalui kesungguhan {-an kejujwan. Hal ini dapat dilihat melalui bebempa analisis item yang secara langsung berhubungan dengan usaha belajar siswa, sebagai berikut: Jika sewaktu ujian ulangan gunt tidak Itemno- 16 mengawasi dengan sungguh-suogguh (misalnya baca koran), apakah anda akao menggunakan kesempatan untuk menyontek? Yang me4jawab '1idak" barrya 7 otang, "y,l'
/
:
l.
, :
:
2.
Item no.
3.
Iterh
ro.27
:'
4.
Item no. 28
:'
18
43 o{ang.
Jika ulangan / ujian sulit usaha apa yang anda buai: 5 omng "menyesal saja''. orang "berusaha semamptmya" dan 43 menjawab "mgnyontek dan tanya ternan" Apakah di kelas anda, menyonlek merupakan hal triasa? Yang menjawab '.tidak" hanya 3 orang, 47 menjawab "ya". Apakah. menyont€k menguntungkan buat
2
anda? Yang me4jawab orang, 39 meojawab "ya"
'lidak" hanya
11
siswa 5. Itemno.29 : Apa tindakan guru jika melibat .\:mumnya -' menyonlek? Yalg menjawab
marah dan eremberi hul':uman" hanya 15 orang. 32 siswa menjawab "ada yang marah
1t2
YoI35
Ndl,
15
Fetdoi 2011:t02 I1t
dan ada yang tidak',, bahkan
3
orang menjawab..banyak yang membiarkan',. Dari realitas ird sangat memungkinkai inteligensi tak beryeran terhadap pencapaian nilai, karena nilai lebih dledukan oleh "kelihaian'" siswa dalam raendapatkan jawaban yar4 benar melalui tanya teman atau menyontek. Hal inipun lebiir di-dukung qk"p guru yang kurang tegas dalam menegakkai kedisiplinan dan kejujuran yaitu dengan membia.kan siswa menyoltek (i1em no. 29 hanya 30 o/o siswa menjawab bahwa guru umurnnya marah), Nilai korelasi antard inteligemi dan tanggung jarab ballan negatif yaitu 0,153. Nilai ini memperkuat kenyataan t'ahwa intelige$i dan tang$mg ja)rab memang merupakan dua aspek psikologis yang berbeda. Inteligensi adalah aspek kognitif sedang tanggung jawab lebih ierkait dengan aspek afektif yane tersatu ;tadukan sedemikiatr rupa d€nga[ kognitifdao koaatif
.
9t"l
-
E, SIMPULA}I
I.
DAN SARAN
SIMPULAIJ Penelirian tentang '.Pengarub lnLeligensi dan Tanggug Jawab terhadap Prestasi- Belajar Siswa SMA Shadai-, menghasilkan garnbaran sebagai berikut: a. Bahwa.inteligensi siswa (sample) umurmya tinggi, .,gestasi Flalal' (nilai akademik) juga umrmnya cukup tinggi. Hasil analisa data tnenurjukkan tidak ada korelasi yang tinggi "b. antara iit€ligensi. dan . prestasi bel4iamya-,, (r O2fOl t""tu saja sumbangan efekliihya Ierhadap prestasi belajar menjadi tidak signiikan hanya 2,4 %, sedang tatrggung jawab dengan 'lrrestasi b€lajar" beftubungaa sigaifikan dalam taraf a% yaitu 0J53, sumbangan efektifuya terhadap ..prestasi belajar,,
di
i'i
18,8 0/".
Dengan demikian hipotesis penelitiannya bahwa.,tanggung 113
Petgat
T@csunc
JNtn danldd?4 i ... M. C stqdi)
jawab lebih berpengaruh terbadap pencapaian prestasi b€lajar dibandingkan intelegensi" terbukti. Namun iemikian hasil analisis te.hadap bebenpa item menunjukkan bahwa nilai pencapaian hasil belajar di sini temyata bukan prestasi belajar yang sesungguhnya' karena caa pencapaian nilai tetsebut tidak sesuai dengan cara-cara yang disyaratkan bagi prestasi belajar- Kondisi . belajar semacam ini tenlu saja menimbulkan keprihatinan bagi kita' c. Korelasi antara inteligeosi dan tanggung jawatr justru negatif yaitu 0,153, Hal ini dimungkinkan karena kedua variabel masing-maglng merupakao aspek psikologis yang berbeda'
2.
SARAN
jawab Sesuai dengan hasil penelitian bahwa tanggung terbukti lebih berpemn dalam pencapaian "prestasi belajar", dalam hal ini nilai akademik, maka disarar*an bagi para orang tua untuk leb r memperhatrkan dan sekaligus menanatlkan sikap tanggrurg jawab pada pulra-putrinya- eagi para quru ,aen$31 ius-alerusaha melarih dan menanarkal Langgung jawab melalui p"-ninel'
hasil penelitian yang terkait kondisi sample, m?ka untuk
memdrtabkan kasil penelitian (tanggmg jawab lebih belperaa 'terhadap pencapaian prcstasi b€lajar dibanding inteligersi)' kiranya pertu pinelitian dikembangkan dengan populasi yang lebih has.
114
/0135 NLl.15
F.bmrn 20tt:102
Itt
DAFTAR PUSTAKA Aswar, S. 1995. Sr'ftap Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Dlost, J. Sj. 1999. Ptoses Penbehjorcn sebagai Proses Pendidikan. Jakada: PT. Granedia Widiasarana IndonesiaDurkin K. 1995. Deyelopmetutal Social Psyhologt. Cambridge, Massachusens 02142 USA: Blackwell Publisher lne. Goleman, D. 1996. Emotion rl Intel/igezce. Tedemahan Hermaya I. Jakarta: PT. Cramedia Pustaka Utama. Kudines, WM. & cewirtz,J.L. 1987. Moraliry, Moral Behavior and Motul Dewlopment.New York: John Willey & Sons.
&
V. Gnratni( D.B. 1988. lfebster's Nelr l{orful Dlctrbrdry. New York: Simon & Schlster Inc. Raven, J.C. 1960. Guide to the Standard Progres,rive Matrices. Salinan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM. Ronald Dusha & Mariellen Whelan. 1981. Perkzmbangan Moral. Terjeirahan Dwija Atmaka. Yogyakarta: Penerbit Yayasan Kanisius. Smiley, M. 2005. Tooh for Coping rllith Life's Strcssohs: Tools For Grovth. Ref: http://ww.M.Coping.Ory/growtUaccept.htrn (5 Juli 2006). Summers, D et.al. 1993. Dictionary of English Language and Cultwe- Brryland: Clays Ltd. 1119. Winkel, W.S. t989. Psikologi Pengajataa. Jatarta: PT. Gramedia. '' Wulan, R. 1996. SPM untuk mengukur lnteligensi. Jzrrrl Psikotogi, Neufeldt,
.2.67-73.
.
1r5