Oleh: Nurul Yahady Tahir Mide Penera Tingkat Terampil
Latar Belakang Jangka sorong merupakan alat ukur yang banyak
digunakan dalam berbagai industri baik industri kecil ataupun industri besar. Kebenaran dan keakuratan pengukuran menggunakan jangka sorong dipengaruhi oleh ketertelusuran jangka sorong tersebut. Balok ukur merupakan standar ukuran ujung yang digunakan untuk menelusurkan alat ukur jangka sorong.
Rumusan Masalah 1. Jangka Sorong sebagai uji. 2. Balok ukur sebagai standar. 3. Mengukur sebuah dan kombinasi dari balok
ukur dengan berbagai ukuran menggunakan jangka sorong kemudian membandingkan hasil kalibrasi tiap-tiap pengukuran.
Tujuan Tujuan dari penulisan adalah untuk mengetahui perbandingan hasil kalibrasi jangka sorong menggunakan balok ukur baik tunggal maupun kombinasi
Manfaat Manfaat dari penulisan adalah agar peserta diklat memahami dan mampu melaksanakan kalibrasi jangka sorong menggunakan balok ukur.
Jangka Sorong Alat ukur panjang yang digunakan untuk
mengukur jarak antara dua sisi pada suatu objek yang memiliki tingkat ketelitian 0,1 mm, 0,05 mm, 0,02 mm dan 0,01 mm Jangka sorong biasa digunakan dalam teknik
mekanik/otomotif, teknik logam, kehutanan, pendidikan/penelitian dan farmasi.
Fungsi jangka sorong mengukur suatu benda dari sisi luar. mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya
berupa lubang (contohnya pada pipa) atau jarak celah. mengukur kedalaman lubang atau celah. mengukur tinggi tingkat.
Bagian-bagian jangka sorong 2
1. 2. 3. 4.
Rahang luar Rahang dalam Depth Bar Skala Utama
5. 6. 7. 8.
Skala inch Skala Nonius Skala Nonius inch Pengunci
Berdasarkan tipe, jangka sorong terdiri dari 2 tipe Tipe M Tipe CM
Jangka Sorong Tipe M
Jangka sorong yang dilengkapi dua pasang rahang yaitu
dengan rahang untuk pengukuran luar dan rahang untuk pengukuran dalam, dengan atau tanpa dilengkapi penyetel halus. mempunyai ukuran maksimum antara lain 130 mm, 180 mm, 280 mm, 600 mm dan 1000 mm untuk yang memiliki penyetel halus. Panjang ukur minimum bagian dalam untuk jangka sorong type M adalah 0 mm muka ukurnya berbentuk ujung pisau.
Jangka Sorong Tipe CM
Jangka sorong yang hanya mempunyai satu pasang rahang,
yang dapat dipergunakan untuk pengukuran luar dan pengukuran dalam, dengan atau tanpa dilengkapi penyetel halus. Panjang ukur minimum bagian dalam untuk jangka sorong type CM antara lain 5 mm, 10 mm, 15 mm dan 20 mm. bentuk muka ukurnya berupa silinder dengan jari-jari tidak melebihi ½ dari panjang ukur minimum tersebut.
Berdasarkan cara pembacaan/tampilan, jangka sorong terdiri dari 3 jenis Jangka Sorong Nonius (Vernier Caliper)
Jangka Sorong Digital (Digital Caliper) Jangka Sorong Analog (Dial Caliper)
Jangka Sorong Nonius (Vernier Caliper) Jangka sorong nonius atau jangka sorong biasa adalah jangka sorong yang cara pembacaan ukurannya dengan penunjukan skala nonius.
Jangka Sorong Digital (Digital Caliper)
Jangka sorong yang cara pembacaan ukurannya dengan
penunjukan angka digital. Biasa jangka sorong digital memiliki tingkat ketelitian lebih tinggi daripada jangka sorong biasa yaitu 0,01 mm. Dengan kelebihan berupa tampilan digital, dapat mengurangi resiko kesalahan dalam pembacaan sehingga pembacaan lebih praktis.
Jangka Sorong Analog (Dial Caliper)
jangka sorong yang cara pembacaan ukurannya dengan
penunjukan jarum. Jangka sorong ini juga memiliki tingkat ketelitian hingga 0,01 mm.
Pengujian Jangka Sorong 1. Pengujian konstruksi dan bahan 2. Pengujian jangka sorong yang meliputi
pengujian kebenaran pengukuran 3. Pengujian tidak langsung
Balok Ukur
Balok ukur berupa sebuah balok berbentuk empat
persegi panjang yang dibuat dari bahan yang kuat dan tahan lama Terdiri dari sepasang bidang ukur dengan permukaan datar yang sejajar satu sama lain. Klasifikasi balok ukur berdasarkan akurasinya sesuai OIML R30 terdiri dari: AA, A, B, C, D atau ISO 3650 dan JIS terdiri dari 00, 0, 1, 2.
Kegunaan Balok Ukur standar ukuran untuk menurunkan satuan
dimensi/panjang dari standar primer ke balok ukur yang berakurasi lebih rendah dan untuk kalibrasi alat ukur presisi lainnya. pengukur panjang untuk mengatur dan menyetel penunjukan peralatan ukur serta untuk mengukur langsung dimensi panjang bagian-bagian peralatan industri presisi tinggi.
Perekatan Gauge Block Karena berkualitas tinggi (kehalusan dan kerataan permukaan ukurnya), balok ukur dapat bersatu kuat (melekat satu sama lain) dengan sesama balok ukur atau dengan permukaan bidang datar yang berkualitas sama. Hal ini disebabkan : Adanya tekanan udara luar Diperkuat oleh adanya gaya adhesi antara kedua permukaannya
Kombinasi Balok Ukur
Kombinasi balok ukur dengan menempelkan dua permukaan ukur balok ukur dengan kedudukan saling menyilang (900) kemudian dengan penekanan yang cukup salah satu balok ukur diputar sehingga sejajar.
Peralatan 1. 2. 3. 4.
5. 6.
Standar: balok ukur kelas 1 Jangka sorong 0 ~ 150 mm Perlengkapan/aksesoris balok ukur Kaca pembesar (loop) Cerapan pengujian Sarung tangan
Prosedur Pengujian 1.
Mencatat data teknis balok ukur sebagai standar dan jangka sorong yang diuji
2. Melakukan persiapan
3. Melakukan pengujian kebenaran panjang ukur 4. Memperhatikan dan membandingkan
penyimpangan hasil pembacaan dari pengujian
balok ukur tunggal dan kombinasi.
Data Teknis Balok Ukur
Objek Kelas Merk/Buatan Ukuran No. Seri Bahan Koefisien Muai Panjang
: Balok Ukur :1 : Mahr / Jerman : 1 ~ 100 mm. : 9067528 : Baja : 11,5x10-6 K-1
Data Teknis Jangka Sorong
Objek Merk/Buatan Ukuran /Daya Baca Model/Type No. Seri Bahan
: Jangka Sorong : Mahr / Jerman : 0 ~ 150 mm/0,05 mm :M : 80090158 : Baja
Koreksi Panjang Balok Ukur Titik Ukur (mm)
5
10
50
100
150
Koreksi Standar (mm) Panjang Nominal (mm)
Balok Ukur 1
Balok Ukur 2
Total Koreksi Standar (mm)
5
0,00001
-
0,00001
1+4
0,00003
0,00002
0,00005
2+3
-0,00005
0,00002
-0,00003
10
0,00002
-
0,00002
1+9
0,00003
0,00005
0,00008
2+8
-0,00005
-0,00004
-0,00009
3+7
0,00002
0,00007
0,00009
4+6
0,00002
0,00006
0,00008
50
0,00000
-
0,00000
10 + 40
0,00002
0,00008
0,00010
20 + 30
-0,00003
0,00007
0,00004
100
-0,00009
-
-0,00009
10 + 90
0,00002
0,00021
0,00023
20 + 80
-0,00003
0,00012
0,00009
30 + 70
0,00007
0,00036
0,00043
40 + 60
0,00008
0,00032
0,00040
50 + 100
0,00000
-0,00009
-0,00009
60 + 90
0,00032
0,00021
0,00053
70 + 80
0,00036
0,00012
0,00058
CERAPAN KALIBRASI JANGKA SORONG MENGGUNAKAN BALOK UKUR TUNGGAL DAN KOMBINASI Standar (mm) Titik Ukur (mm)
Tunggal
Kombinasi
(a) 5
5
Penunjukan Jangka Sorong (mm)
Koreksi Jangka Sorong (mm)
Rata-Rata (mm)
(b)
(c)
(d)=(a)+(b)-(c)
(e)=(d)/3
5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00
0,00001 0,00001 0,00001 0,00005 0,00005 0,00005 -0,00003 -0,00003 -0,00003 0,00002 0,00002 0,00002 0,00008 0,00008 0,00008 -0,00009 -0,00009 -0,00009 0,00009 0,00009 0,00009 0,00008 0,00008 0,00008
0,00001
1+4
0,00005
2+3
-0,00003
10
10
Koreksi Standar (mm)
0,00002
1+9
0,00008
2+8
-0,00009
3+7
0,00009
4+6
0,00008
0,00001
0,00005
-0,00003
0,00002
0,00008
-0,00009
0,00009
0,00008
CERAPAN KALIBRASI JANGKA SORONG MENGGUNAKAN BALOK UKUR TUNGGAL DAN KOMBINASI (lanjutan) 50
50
0,00000
10 + 40
0,00010
20 + 30
0,00004
100
100
150
-0,00009
10 + 90
0,00023
20 + 80
0,00009
30 + 70
0,00043
40 + 60
0,00040
50 + 100
-0,00009
60 + 90
0,00053
70 + 80
0,00058
50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 50,00 100,05 100,00 100,05 100,05 100,05 100,05 100,00 100,05 100,05 100,00 100,05 100,05 100,00 100,05 100,05 150,00 150,05 150,05 150,05 150,05 150,05 150,05 150,05 150,05
0,00000 0,00000 0,00000 0,00010 0,00010 0,00010 0,00004 0,00004 0,00004 -0,05009 -0,00009 -0,05009 -0,04977 -0,04977 -0,04977 0,00009 -0,04991 -0,04991 0,00043 -0,04957 -0,04957 0,00040 -0,0496 -0,0496 -0,00009 -0,05009 -0,05009 -0.04947 -0.04947 -0.04947 -0.04942 -0.04942 -0.04942
0,00000
0,00010
0,00004
-0,033423
-0,04977
-0,033243
-0.032903
-0.032933
-0.033423
-0.04947
-0.04942
Perbandingan Koreksi Jangka Sorong Koreksi Rata-Rata Jangka Sorong (mm) Titik Ukur (mm)
Tunggal
Kombinasi 1
Kombinasi 2
5
0,00001
0,00005
-0,00003
10
0,00002
0,00008
-0,00009
50
0,00000
0,00010
0,00004
100
0,033423
-0,04977 -0.033423
150
Catatan:
Kombinasi 3
Kombinasi 4
0,00009
0,00008
-0.032903
-0.032903
-0.032933
-0.04947
-0.04942
Kombinasi 1 : (1+4), (1+9), (10+40), (10+90), (50+100) Kombinasi 2 : (2+3), (2+8), (20+30), (20+80), (60+90) Kombinasi 3 : (3+7), (30+70), (70+80) Kombinasi 4 : (4+6), (40+60)
Kesimpulan Koreksi jangka sorong yang terkecil pada balok ukur tunggal titik ukur 50 mm dengan koreksi 0,00000 mm. 2. Koreksi jangka sorong terbesar pada balok ukur kombinasi (10+90) titik 100 mm dengan koreksi 0,04977 mm. 3. Koreksi jangka sorong dipengaruhi oleh hasil penunjukan jangka sorong dan koreksi balok ukur. 4. Koreksi balok ukur tunggal lebih baik daripada koreksi balok ukur kombinasi. 1.
Saran Dalam melakukan kalibrasi jangka sorong menggunakan balok ukur kombinasi, hendaknya setelah mengkombinasikan balok ukur, meletakkan balok ukur secara perlahan dan hati-hati agar tidak terlepas atau terjatuh karena jika terjatuh dapat memberikan perubahan bentuk pada balok ukur. 2. Dalam pengujian seharusnya memiliki alat dan bahan yang lengkap berupa assesoris gauge block, wash benzene dan suhu ruangan yang direkomendasikan (20 0C ± 0,5 0C) serta kelembaban yang direkomendasikan (50 ± 10%). 3. Kalibrasi menggunakan balok ukur tunggal lebih baik dilakukan dalam pengkalibrasian alat ukur daripada balok ukur kombinasi. 1.
Saran (lanjutan) 4. Untuk penelitian selanjutnya agar dapat dilakukan
kalibrasi jangka sorong digital (digital caliper) atau jangka sorong analog (dial caliper) dengan menggunakan balok ukur tunggal dan kombinasi. Dengan kalibrasi tersebut dapat dilihat koreksinya dengan detail dikarenakan tingkat ketelitiannya hingga 0,01 mm. 5. Untuk penelitian selanjutnya agar dapat dilakukan perbandingan hasil kalibrasi jangka sorong digital (digital caliper) dengan jangka sorong analog (dial caliper) dengan menggunakan balok ukur tunggal dan kombinasi. Dengan kalibrasi tersebut dapat dilihat koreksinya dengan detail dikarenakan tingkat ketelitiannya hingga 0,01 mm.