1
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA PETA INDONESIA INTERAKTIF PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 2 GOTONGROYONG Oleh: Nurbaiti, Adelina Hasyim, Hi.Pargito FKIP Unila, Jl.Prof.Dr.Sumantri Brojonegoro No.1 Bandarlampung Email :
[email protected] 08127983262 Abstract : Improved learning achievement science by using social media interactive indonesia map to students in v grade at the state elementary school two Gotong Royong. The purpose of this study to analyze: 1) Design of Lesson Plan learning social studies 2) The Students activity in Learning, 3) Evaluation of learning Systems, 4) increasing student achievement. The research method used was Classroom Action Research through three cycles. The research subjects were students of fifth grade in the State Elementary School 2 Gotong Royong . Techniques of data collection using questionnaires, observation sheets and tests. Descriptive data analysis, qualitative and quantitative. The results show that, 1) design of RPP on cycles I 76,78% (good), cycles II 83,92% (good) and cycles III 94,42% (very good) in teaching learning cycles I 67% (enough), cycles II 876,8% (good) and cycles III 81,25% (good) 2) The Students activity in Learning on cycles I 56,6% (enough), cycles II 73,84% (good) and cycles III 82,64% ( good), 3) The system of evaluation by resulting in the analysis of the validity, reliability by using SPSS programe 4) Student achievement increased in each cycle in cycles I got 60,1 cycles II 66 and cycles III 74,83. Whereas which reached the KKM of the students in the first cycle is 60% is enough, the second cycle is 70% of students is good and the third cycle is 90% of students is very good. Keywords: learning achievement ,social studies, media Indonesia interactive map Abstrak: peningkatan prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial dengan memanfaat kan media peta indonesia interaktif pada siswa kelas v di sdn 2 Gotong Royong. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis : 1) Desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Pelaksanaan Pembelajaran IPS 2) aktivitas siswa dalam pembelajaran 3) Sistem Evaluasi Pembelajaran, 4) Peningkatan prestasi belajar siswa. Metode Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas melalui tiga siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN 2 Gotong Royong Kecamatan Tanjungkarang Pusat. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, lembar Observasi, dan Tes. Data di analisis secara deskriftif, kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) Desain RPP siklus I 76,78% (baik), siklus II 83,92% (baik) dan siklus III 94,42% (sangat baik), pada pelaksanaan pembelajaran siklus I 67% (cukup), siklus II 76,8% (baik) dan siklus III 81,25 (baik) 2) Aktivitas Siswa dalam pembelajaran, pada siklus I 56,6% (cukup), siklus II 73,84% (baik) dan siklus III 82,64% (baik), 3) Sistem Evaluasi dengan hasil di analisis validitas, reliabilitas menggunakan program SPSS 4) Prestasi belajar siswa meningkat di tiap siklusnya, siklus I memperoleh nilai rata-rata 60,1, siklus II 66 dan siklus III 74,83. Sedangkan persentase pencapaian nilai tuntas KKM pada siklus pertama adalah 60% (cukup), siklus kedua 70% (baik) dan pada siklus ketiga dapat meraih 90% (sangat baik). Kata kunci: Prestasi belajar, IPS, Media Peta Indonesia Interaktif
2
PENDAHULUAN
waktu di Indonesia dengan meng
Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan
gunakan peta/atlas/globe dan media
“Pendidikan Nasional berfungsi me
lainnya, nilai hasil belajar IPS di
ngembangkan dan membentuk watak
kelas V pada tahun-tahun sebelum
serta peradaban bangsa yang ber
nya masih rendah, berikut daftar
martabat dalam rangka mencerdas
Ketuntasan Belajar Siswa berdasar
kan kehidupan bangsa, bertujuan
kan tes formatif mata pelajaran IPS
untuk
potensi
semester ganjil kelas V, SDN 2
peserta didik agar menjadi manusia
Gotong Royong Kecamatan Tanjung
yang beriman dan bertakwa kepada
karang Pusat dalam 3 tahun terakhir :
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
Nilai Ulangan Harian pada Kompe tensi Dasar Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu di Indonesia
berkembangnya
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Tujuan Pendidikan Nasional
yang di ajarkan pada setiap jenjang
Nilai Jumlah Prosentase (%) IPS Ni Siswa Nilai kelas lai rataV K Tu Td Tidak rata smes K nta tun Tuntas tuntas ter I M s tas T.P 200957 58 14 16 46,6 % 53,3 % 2010 201054,83 56,8 58 14 17 45,16 % 2011 % 201160,87 58 58 9 14 39,13 % 2012 % Sumber : SDN 2 Gotong Royong Kecamatan Tanjungkarang Pusat
pendidikan merupakan bagian yang
Siswa
integral dari Pendidikan Nasional
sehingga mengakibatkan siswa tidak
dan tidak kalah pentingnya bila
mengikuti pelajaran dengan baik.
dibandingkan
ilmu
Prestasi belajar IPS siswa masih di
pengetahuan yang lain, tetapi pada
bawah KKM, juga kemampuan guru
Kompetensi Dasar 1.3 Mengenal
dalam melaksanakan pembelajaran
keragaman kenampakan alam dan
dengan menggunakan media peta
buatan serta pembagian wilayah
belum terlaksana dengan baik, RPP
itu merupakan rumusan mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh Satuan Pendidikan. Ilmu
Pengetahuan
Sosial
(IPS)
adalah salah satu mata pelajaran
dengan
pasif
dan
bosan
belajar
3
IPS yang dibuat oleh guru belum
Arief
tepat untuk proses pembelajaran IPS,
berpendapat bahwa media adalah
sistem Evaluasi belum sesuai dengan
segala sesuatu yang dapat digunakan
tujuan pembelajaran, buku pelajaran
untuk
IPS yang ada di sekolah tersebut
pengirim kepenerima sehingga dapat
jumlahnya
merangsang
masih
terbatas.
Agar
S.Sardiman,
dkk
menyalurkan
(2011:7)
pesan
pikiran,
dari
perasaan,
pembelajaran peta lebih bervariasi
perhatian dan minat serta perhatian
maka peneliti mencoba akan meng
siswa sedemikian rupa sehingga
gunakan
proses belajar terjadi.
media
peta
Indonesia
Interaktif bagi mata pelajaran IPS.
Dari uraian diatas dapat diketahui
Media
Peta
Indonesia
bahwa media pembelajaran adalah
berisi
menu
pembelajaran
Interaktif yang
semua bentuk bahan perantara yang
sangat bervariasi sehingga dapat
di pakai sebagai alat bantu belajar
memungkinkan
yang
untuk
menarik
perhatian dan memotivasi dalam
proses
sehingga
siswa
pembelajaran
dapat
memacu
beberapa
perasaan,
merangsang pikiran,
perhatian,
minat
dan
IPS
mendorong terjadinya proses belajar
gairah
sehingga dapat menimbulkan gairah
belajar mereka. Ada
dapat
belajar siswa. media
Peta mempunyai pengertian gambar
seperti pendapat Yusuf Hadi Miharso
permukaan bumi atau sebagian dari
(2004:458)
pengertian
bahwa
“media
pem
bumi secara langsung atau tidak
belajaran adalah segala sesuatu yang
langsung
digunakan untuk menyalurkan pesan
banyak informasi, seperti : lokasi
serta
suatu daerah, mengenai luasnya,
dapat
merangsang
pikiran,
mengungkapkan
penyebaran
sangat
perasaan, perhatian dan kemauan
bentuknya,
penduduk
sibelajar sehingga dapat merangsang,
nya, dataran perairan, iklim, sumber
mendorong terjadinya proses belajar
ekonomi serta hubungannya satu
yang di sengaja, bertujuan dan ter
dengan yang
kendali”.
Sulaiman,2001 : 57).
lain (Amir Hamzah
4
Menurut Badan Koordinasi Survei
dengan kebutuhan. Dengan peta kita
dan
dapat
mengetahui
peta
segala
sesuatu
bagi
permukaan
Pemetaan
Nasional
(Bakosurtanal,2005) merupakan
bahwa
wahana
bumi
kenampakan
yang
ada
yang
di
terbagi
penyimpanan dan penyajian data
menjadi dua yaitu kenampakan alami
kondisi
lingkungan,
dan kenampakan buatan manusia
sumber
informasi
perencana
dan
keputusan
pada
tingkatan
merupakan bagi
pengambilan tahapan
pembangunan.
menggunakan
para
peta
kita
dan
Dengan dapat
(budaya manusia). Interaktif mempunyai pengertian : Bersifat saling melakukan aksi antar hubungan, saling aktif. Komponen berkaitan dengan dialog
mengetahui segala hal yang ada
antara komputer dan terminal atau
dipermukaan bumi, seperti letak
komputer dengan komputer.
suatu wilayah, jarak antar kota,
Sumber:
lokasi pegunungan, sungai, danau,
istilahkata.com/interaktif.html
lahan
Menurut Seels dan Glasgow (dalam
persawahan,
bandara
jalan
dan
raya,
sebagainya.
Arsyad,
2001:36)
bahwa
media
Ketampakan yang digambarkan pada
pembelajaran Interaktif adalah suatu
peta dapat dibagi menjadi dua yaitu
sistem penyampaian pengajaran yang
ketampakan alami dan ketampakan
menyajikan materi video rekaman
buatan manusia(budaya).
dengan
Sumber: geografi bumi.
kepada penonton (siswa) yang tidak
blogspot.com/2009/09/pengertian-
hanya melihat dan mendengar video
peta.html
dan suara, tetapi juga memberikan
Dari
beberapa
pengertian
pengendalian
komputer
diatas
respon yang aktif dan respon itu
dapat dijelaskan bahwa peta adalah
yang menentukan kecepatan dan
gambaran bentuk permukaan bumi
sekuensi penyajian. Jadi Media Peta
melalui sistem proyeksi yang meng
Indonesia
gambarkan kondisi suatu wilayah
suatu
tertentu yang dikehendaki sesuai
memberikan
alat
Interaktif
merupakan
pembelajaran pengetahuan
yang tentang
5
pulau,
propinsi
ibukota
peningkatan prestasi belajar IPS
diwilayah Indonesia untuk anak usia
siswa kelas V SD Negeri 2 Gotong
TK dan SD. Penggunaan media peta
Royong Bandarlampung, dan secara
interaktif dimaksudkan agar dapat
khusus untuk mendeskripsikan :
menarik minat siswa dan siswa ter
1.Penyusunan Rencana Pelaksanaan
libat langsung dalam pembelajaran
Pembelajaran pada pelajaran IPS
sehingga dapat terhindar dari gejala
dalam menggunakan media peta
verbalisme
Indonesia Interaktif di kelas V SDN
atau
dan
kesalahan
komunikasi. Dengan media peta
2 Gotong Royong Bandarlampung.
interaktif di harapkan siswa dapat
2. Pelaksanaan proses pembelajaran
memahami dan mengerti pelajaran
IPS dengan menggunakan media
yang disampaikan hingga akhirnya
Peta Indonesia Interaktif di kelas V
prestasi belajar IPS siswa dapat
SDN 2 Gotong Royong Bandar
meningkat.
Lampung.
Dalam Standar isi Sekolah Dasar
pembelajaran dengan memanfaatkan
pada Peraturan Mendiknas No.22
media peta Indonesia Interaktif pada
tahun 2006, dinyatakan bahwa Mata
pelajaran IPS kelas V SDN 2 Gotong
Pelajaran IPS termasuk dalam ke
Royong.
lompok Mata Pelajaran Ilmu Penge
belajar IP dengan memanfaatkan
tahuan dan Teknologi, yang di
media Peta Indonesia Interaktif pada
maksudkan untuk mengenal,
siswa kelas V SDN 2 Gotong
menyikapi, dan mengapresiasi ilmu
Royong Kecamatan Tanjungkarang
pengetahuan dan teknologi, serta
Pusat Bandarlampung.
3.Sistem
4.
evaluasi
Peningkatan
Prestasi
menanamkan kebiasaan berfikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif
METODE PENELITIAN
dan mandiri.
Metode Penelitian yang digunakan
Tujuan Penelitian ini secara umum
adalah Penelitian Tindakan Kelas
untuk memperbaiki proses pembela
(action reseach) melalui tiga siklus
jaran IPS dengan memanfaatkan
dengan
media peta Indonesia Interaktif guna
pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
tahapan,
perencanaan,
6
Instrumen yang digunakan dalam
76,78% (baik), Aktivitas Guru pada
penelitian ini adalah lembar penilaian
saat
dokumen RPP, lembar penilaian
adalah 67% (cukup), aktivitas siswa
pelaksanaan pembelajaran, lembar
rata-rata hanya 56,6% (cukup) dan
angket motivasi siswa dan lembar
nilai tes formatif siswa rata-rata 60,1
soal tes hasil belajar.
sehingga ketuntasan belajar siswa
Analisis data dilakukan secara terus
baru mencapai 60% (cukup). Jadi
menerus sampai hasil mendapatkan
hasil penilaian pada siklus I, masih di
peningkatan dari setiap indikator
ambang
penelitian.
pencapaian nilai pada penelitian ini.
Untuk menilai aktivitas kinerja guru
Di
akan
Pelaksanaan Pembelajaran mendapat
digunakan
lembar
Alat
Pembelajaran
standar
siklus
berlangsung
dalam
II,
nilai
target
Rencana
Penilaian Kinerja Guru yaitu :
83,92% (baik), nilai Aktifitas Guru
Nilai PK Guru =
pada saat pembelajaran berlangsung
Hasil perolehan PK Guru x 100 PK Guru maksimal
mendapat 76,8% (baik), aktivitas siswa mendapat nilai 73,84% (baik),
Observasi aktivitas siswa digunakan
nilai tes formatif 66 dan ketuntasan
rumus sebagai berikut :
belajaran mulai mencapai 70%(baik).
Prosentase Pengamatan =
Disini mulai terlihat ada peningkatan
jumlah siswa dengan aktivitas x 100% Jumlah siswa yang diamati
dari
Sitem Evaluasi di analisis validitas
keseimbangan
dan reliabilitasnya dengan menggu
mencapai ketuntasan yang maksimal.
nakan program SPSS.
Pada siklus III, nilai Rencana
target
sehingga
yang
mulai
akan
dicapai,
terjadi
adanya
namun
belum
Pelaksanaan Pembelajaran mendapat HASIL
PENELITIAN
DAN
nilai 96,43% (sangat baik), aktivitas
PEMBAHASAN
guru
Hasil Penelitian
berlangsung
pada
saat
pembelajaran
mencapai
81,25%
Rencana
(baik), aktivitas siswa 82,64% (baik),
Pelaksanaan Pembelajaran mendapat
nilai tes formatif siswa 74,83 dan
Pada
siklus
I,
nilai
7
ketuntasan
belajar
mencapai
Keterangan :
90%(sangat baik). Jadi pada siklus
1. Desain RPP
III ini semua Indikator Penilaian
2. Observasi aktivitas guru pada saat pembelajaran berlangsung
sudah mencapai target yang akan dicapai, meski nilai rata-rata tes formatif siswa hanya 74,83 namun sudah diatas nilai KKM yaitu 60. Jadi dengan menggunakan Media peta
Indonesia
Interaktif
telah
3. Observasi aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung 4. Prestasi belajar siswa : a. Tes Formatif siswa b. Persentase Ketuntasan belajar siswa c. Jumlah siswa yang tuntas
berhasil meningkatkan pembelajaran dan prestasi belajar IPS siswa kelas
Kemampuan
V di SD Negeri 2 Gotong Royong
Pelaksanaan
Kecamatan
adalah
Tanjungkarang
Pusat
membuat Pembelajaran
langkah
awal
Rencana (RPP) sebelum
Bandar Lampung Tahun Pelajaran
melakukan proses pembelajaran yang
2012 – 2013
di laksanakan oleh guru, karena RPP merupakan
Pembahasan Jika digambarkan menurut masingmasing
Indikator
Tindakan
akan
pengetahuan
secara teori, keterampilan dasar dan pemahaman yang mendalam tentang objek belajar dan situasi pembelajar
terlihat sebagai berikut: Diagram masing-masing Indikator Tindakan pada siklus I, II dan III
an. Dalam RPP harus di cantumkan secara jelas tentang kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa, apa yang
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Siklus I
landasan
dipelajari, bagaimana cara mempela rinya dan apa yang harus di lakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran “assure”, yang lebih difokuskan pada perencanaan untuk 1 2 3 4a 4b 76, 67 56, 60, 60
Siklus II 83, 76, 73, 66
4c 18
70
21
Siklus III 96, 81, 82, 74, 90
27
digunakan pada situasi pembelajaran
8
dalam kelas secara aktual, adapun
lajaran dan Penilaian Observasi
langkah-langkah tersebut adalah :
aktivitas siswa ketika sedang me
A = Analyze learnes/ analisis karak
ngikuti proses pembelajaran.
teristik siswa S = State objectives/ menerapkan tujuan pembelajaran S = Select methods, media and
Pada Penelitian Tindakan kelas ini, peneliti/guru
akan
menggunakan
desain model Hopkins, yang terdiri dari
perencanaan,
pelaksanaan,
materials/ seleksi media, metode
pengamatan , refleksi, dan merefisi
dan bahan ajar
hasil
U = Utileze meterials/memanfaatkan bahan ajar
refleksi
dari
pengamat,
membuat rancangan yang di refisi untuk di laksanakan pada siklus
R = Regueres learner participation/
berikutnya
melibatkan siswa dalam kegiatan
2010: 17).
belajar, dan
Berdasarkan analisis data, di peroleh
E = Evaluate and revise/ evaluasi dan revisi,
penilaian
(Suharsimi
pelaksanaan
Arikunto,
proses
pembelajaran IPS yang dilakukan di
(Benny A.Pribadi, 2009 : 95)
tiap siklusnya mengalami peningkat
Dari hasil penilaian menyatakan
an, seperti yang tertera sebagai
bahwa desain Rencana Pelaksanaan
berikut bahwa proses pembelajaran
Pembelajaran terjadi peningkatan di
IPS yang dilaksanakan oleh guru
tiap siklusnya yaitu, pada siklus I
pada siklus I adalah 67% (cukup),
persentase hasil diperoleh 76,78%
lalu
(Baik), siklus II persentase hasil
menjadi 76,8% (baik) dan pada
diperoleh 83,92% (Baik) dan pada
siklus III meningkat lagi menjadi
siklus III di peroleh 96,43% (Sangat
81,25% (baik).
Baik).
Sardiman berpendapat bahwa dalam
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini
belajar sangat diperlukan aktivitas
terbagi menjadi dua penilaian yaitu
belajar,
tanpa
Penilaian Observasi aktivitas guru
belajar
itu
ketika sedang melaksanakan pembe
berlangsung dengan baik. Aktivitas
pada
siklus
II
meningkat
adanya
aktivitas
tidak
mungkin
9
dalam
proses
pembelajaran
seseorang
merupakan rangkaian kegiatan yang
kecakapan
meliputi
dalam
ability) yaitu kemempuan dasar yang
mengikuti pelajaran. Bertanya hal-
berupa posisi yang dimiliki oleh
hal yang belum jelas, mencatat,
individu untuk mencapai prestasi.
mendengarkan,berfikir,
Kecakapan aktual dan kecakapan
keaktifan
siswa
membaca
setelah
belajar,
potensial
potensial
dapat
kesuatu istilah yang lebih umum
prestasi
belajar.
(Sardiman, 2012:97)
Berdasarkan
dapat
(potencial
dan segala kegiatan yang dilakukan menunjang
ini
suatu
dimasukkan
yaitu kemampuan (ability).
pendapat
atas
Prestasi siswa pada pembelajaran
dilakukan observasi sehingga dapat
juga dipengaruhi oleh faktor dalam
kita lihat hasil observasi aktivitas
diri siswa yang belajar yang meliputi
siswa
pembelajaran
IQ, motivasi, minat, bakat, kesehatan
berlangsung di, siklus I adalah 56.6%
dan faktor luar siswa yang belajar
(cukup), pada siklus II meningkat
yang meliputi, guru, materi ajar,
menjadi 73,84% (baik), dan pada
latihan, sarana kelengkapan belajar
siklus III meningkat kembali menjadi
siswa, tempat disekolah atau dirumah
82,64%
serta dilingkungan sosial siswa.
pada
saat
di
(baik)
pula.
Sistem Evaluasi dengan mengguna
Prestasi belajar dapat dilihat secara
kan soal pilihan ganda dan essay
nyata berupa skor atau nilai setelah
yang mana hasil telah di analisis
mengerjakan suatu tes. Tes yang
validitas,
dengan
digunakan untuk menentukan hasil
menggunakan program SPSS, soal
belajar merupakan suatu alat untuk
pilihan ganda diperoleh > r tabel
mengukur aspek-aspek tertentu dari
(0,544) dan pada soal uraian di
siswa,
peroleh > r tabel (0.754).
pemahaman
reliabilitasnya
Nurkancana (2002:98)
dan mengatakan,
Sunartana Prestasi
belajar bisa juga disebut kecakapan aktual (actual ability) yang diperoleh
misalnya atau
pengetahuan, aplikasi
suatu
konsep. Salah satu teori Perkembangan dari Piaget (dalam Komalasari,2011:20) pada tahap Oprasional konkret (7/8 -
10
11/12 th), bahwa anak sudah mulai
ketuntasan
menggunakan
kriteria sangat baik.
aturan-aturan
yang
belajar
dengan
jelas dan logis, di tandai dengan
Ternyata
adanya reversible dan kekekalan.
Media Peta Indonesia Interaktif di
Anak
kecakapan
kelas V pada Mata Pelajaran IPS di
berfikir logis, akan tetapi hanya
SDN 2 Gotong Royong, dapat
dengan tanda-tanda yang bersifat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
konkret.
Berdasarkan hasil refleksi yang telah
Berdasarkan kedua pendapat diatas
dilakukan juga mengingat bahwa
peneliti memberikan tes formatif
target
yang
untuk
ketuntasan belajar telah tercapai,
mengetahui kecakapan berfikir logis
maka penelitian tindakan dihentikan
dengan tanda-tanda yang konkret,
pada siklus III.
telah
telah
memiliki
dirancang
dengan
90%
aktivitas
memanfaatkan
belajar
dan
sebagai alat pengukur prestasi belajar siswa pada tiap siklusnya.
SIMPULAN DAN SARAN
Tes ini bertujuan untuk mengetahui
Simpulan
sejauh mana hasil belajar siswa
Berdasarkan hasil penelitian tindakan
setelah selesai mengikuti pembelajar
kelas yang telah dilakukan, peneliti
an dengan menggunakan Media Peta
menyimpulkan :
Indonesia
hasil
Rancangan RPP pada pembelajaran
penilaian hasil belajar siswa dapat di
dengan menggunakan media peta
peroleh angka sebagai berikut, siklus
Indonesia Interaktif sebagai media
I
60,1
pembelajaran IPS, dengan mengacu
dengan persentase ketuntasan belajar
pada desain pembelajaran ASSURE
sebesar 60% (cukup), siklus II
melalui tehapan eksplorasi, elaborasi
diperoleh nilai rata-rata 66, dengan
dan konfirmasi. RPP dapat dilaksana
Interaktif.
diperoleh
nilai
Dari
rata-rata
persentase ketuntasan belajar 70% (baik), dan siklus III diperoleh nilai rata-rata 74,83 dengan persentase
kan dengan baik dengan memperhati kan karakteristik siswa.
11
Proses
Pembelajaran
guru
dapat
Saran
situasi
yang
Berdasarkan simpulan yang telah
kondusif dan menyenangkan dengan
diuraikan diatas, maka peneliti dapat
memanfaatkan media peta Indonesia
mengemukakan beberapa saran yang
Interaktif di tandai dengan peningkat
dapat dipertimbangkan oleh guru dan
an nilai rata-rata pada tiap siklusnya.
pihak sekolah guna peningkatan
meningkat
dengan
prestasi belajar IPS kelas V, khusus Aktivitas siswa dalam Pembelajar an IPS dengan menggunakan media peta Indonesia Interaktif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, ditiap siklusnya, yaitu pada siklus I, Cukup (56,6%), siklus II Baik (73,84%) dan siklus III (82,64%) Baik.
Kecamatan
Tanjungkarang
Pusat
Bandar Lampung. Pembelajaran dengan memanfaat kan media peta Indonesia Interaktif dapat memberikan kemudahan bagi guru guna meningkatkan prestasi belajar IPS siswa, oleh karena itu guru harus
Adanya peningkatan prestasi bela jar siswa dengan menggunakan media peta Indonesia Interaktif yang ditandai
nya di SDN 2 Gotong Royong
dengan
peningkatan
ketuntas san belajar siswa pada siklus I, sejumlah 18 siswa (60%) kategori Cukup, rata-rata nilai formatif siswa 60,1(Cukup), ketuntasan belajar siklus II, sejumlah 21 siswa (70%) kategori Baik, rata-rata nilai formatif siswa 66 (cukup) dan ketuntasan belajar siswa pada siklus III, 27 siswa (90%) kategori Sangat Baik, rata-rata nilai formatif 74,8 (Baik).
trampil dan mampu mengguna kan media pembelajaran tersebut secara baik dan benar sehingga mam pu menggugah perhatian dan
mem
bangkitkan motivasi siswa untuk mencintai pelajaran IPS. Pemanfaatan media peta Indonesia Interaktif menuntut ketrampilan dan keprofesionalan guru dalam meng oprasikannya sehingga dapat dijadi kan sebagai bahan dan
sumber
belajar dikelas. Pembelajaran melalui pemanfaatan media peta Indonesia Interaktif dapat
12
dijadikan sebagai alternatif metode
DAFTAR PUSTAKA
pembelajaran IPS terutama pada
A.Hamzah Sulaiman, 2001. Media Audio Visual. Gramedia, Jakarta
materi
pokok
Keanekaragaman
kemampuan alam dan buatan di Indonesia serta pembagianwilayah waktu. Pihak sekolah selayaknya selalu memberikan motivasi pada upaya peningkatan kualitas guru dengan
berbagai
pelatihan
guna
Arief S.Sardiman, dkk, 2011. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta Azhar Arsyad,2001.Media Pembe lajaran, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta
peningkatan kualitas kinerja guru. Media Peta Indonesia Interaktif agar selalu dimanfaatkan dalam proses pembelajaran IPS di kelas IV, V hingga kelas VI, karena cakupan materi dalam media ini sangat banyak dan cocok untuk siswa kelas IV keatas. Pengadaan sarana Media Peta Indonesia Interaktif dan sumber belajar lainnya sebaiknya lebih di perbanyak agar proses pembelajaran lebih lancar sehingga prestasi belajar siswa semaksimal mungkin dapat lebih
meningkat
lagi.
Dengan
menggunakan Media Peta Indonesia Interaktif
ini,
diharapkan
siswa
mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari seperti cinta Tanah Air, mengenal alam dan buda ya bangsa serta dapat memanfaatkan nya dalam kehidupan sehari-hari.
Bakosurtanal, 2005. geografi-bumi. blogspot.com/2009/09/penger tian-peta.html Benny A Pribadi, 2009.Model-model Desain Sistem Pembelajaran, Prodi Teknologi Pendidikan PPS UNJ, Jakarta Istilah kata.com/interaktif.html Kokom Komalasari, 2011. Pembelajaran Kontekstual, Konsep dan Aplikasi, PT Refika Aditama, Bandung Sardiman AM, 2012. Interaksi & motivasi belajar. Raja Grafindo Persada, Jakarta Suharsimi Arikunto, 2010. Penelitian Tindakan untuk Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas, Aditya Media, Yogyakarta Nurkancana dan Sumartana, 2002. Evaluasi Pendidikan,Usaha Nasional, Surabaya Permndiknas no.22 th 2006, tentang Standar Isi Sekolah Dasar
13
UU RI No.20 th 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional
Permendiknas no.22 th 2006, tentang Standar Isi Sekolah Dasar
Yusuf Hadi Miharso,2004. Teknologi Komunikasi dan Informasi Perkembangan dan dampak nya dalam penelitian, IPTPI, Malang
UU RI No.20 th 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional
Nurkancana dan Sumartana, 2002. Evaluasi Pendidikan,Usaha Nasional, Surabaya
Yusuf Hadi Miharso,2004. Teknologi Komunikasi dan Informasi Perkembangan dan dampak nya dalam penelitian, IPTPI, Malang
14