1
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SEDERHANA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU GAMBAR PADA SISWA KELAS VIII SMPN 20 BANDAR LAMPUNG Oleh: Nurini, Herpratiwi, Sudirman FKIP Unila, Jl. Prof. Dr. Sumatri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung e-mail:
[email protected] 0823011060 Abstract: the improvement student’ ability in writing simple descriptive composition using picture card in English Subject SMPN 20 Bandar Lampung. This study aims to obtain (1) format of lesson plan using picture card to improve the students’ ability in writing simple descriptive composition, (2) the form of learning implementation using picture card to improve the students’ ability in writing simple descriptive composition, (3) system of learning evaluation using picture card for writing subject, (4) the increase of students’ ability in writing simple descriptive composition using picture card. This is a classroom action research which lasted in 3 cycles. The 1st cycle, the researcher used picture card in form of plants, 2nd cycle is animals picture card and the 3rd cycle is form of someone. The data collecting used written test and being analyzed by quantitative descriptive method.The results of this research show: (1) the form of lesson plan designed by using picture card consisting three steps, i.e. stimulation, asimilation and aplication; (2) the increasing students activities in learning process by asking and answered the questions and discuss with a partner; (3) evaluation system by using the scoring for writing Aspect in descriptive composition they are: content, organization, language use, vocabulary and mechnics ; (4) students’ ability were increased, i.e (56,7%) in the first cycle, (64,8%) in the second cycle, and (97,2%) in the third cycle. Keywords: descriptive composition, picture card, writing skill. Abstract: Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Sederhana Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Dengan Menggunakan Kartu Gambar Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh (1) format perencanaan pembelajaran dengan menggunakan kartu gambar untuk peningkatan kemampuan siwa menulis karangan deskripsi sederhana, (2) proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan kartu gambar untuk peningkatan kemampuan siwa menulis karangan deskripsi sederhana, (3) sistem evaluasi untuk pembelajaran menulis dengan menggunakan kartu gambar,dan (4) peningkatan keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi sederhana dengan menggunakan kartu gambar.Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action reasearch). Subjek penelitian adalah siswa kelas
2
VIII F dan VIII D. Pada siklus I menggunakan kartu gambar berupa tumbuhan siklus II menggunakan kartu gambar berupa hewan. Siklus III menggunakan kartu gambar berupa wajah seseorang. Pengumpulan data menggunakan tes tertulis dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) format RPP yang dirancang dengan menggunakan kartu gambar melalui tiga tahapan yakni stimulasi, asimilasi dan aplikasi; (2) aktivitas siswa dalam proses pembelajaran mengalami penigkatan dalam hal bertanya jawab dan berdiskusi dengan teman; (3) sistem evaluasi pembelajaran menulis karangan deskripsi sederhana meliputi aspek content, organization, language use, vocabulary dan mechanics; (4) prestasi belajar siswa mengalami peningkatan pada tiap siklusnya. Suklus I (56,7%), siklus II (64,8%), dan siklus III( 97,2%) Kata Kunci: karangan deskripsi, kartu gambar, keterampilan menulis.
maupun produktif perlu dikembangkan
PENDAHULUAN
dalam proses pembelajaran Bahasa Menulis
adalah
salah
satu
Inggris. Tujuan pembelajaran Bahasa
keterampilan berbahasa yang penting.
Inggris secara umum di tingkat SMP
Oleh karena itu menulis merupakan
adalah
salah satu standar kompetensi dalam
kemampuan untuk mengembangkan
pelajaran Bahasa Inggris di sekolah.
kompetensi
Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006
ataupun lisan.
dijelaskan bahwa dalam belajar bahasa seseorang
mengenal
peserta
didik
dalam
memiliki
bentuk
tulisan
Seperti yang tercantum dalam
beberapa
Undang-Undang Pendidikan Nasional
(language
Nomor 2 Tahun 1989 bahwa lulusan
skills) yang mencakup empat aspek,
sekolah menengah harus memiliki
yaitu
kompetensi
keterampilan
berbahasa
keterampilan
reseptif
yang
Bahasa
Inggris
yang
meliputi keterampilan menyimak atau
memadai. Ketrampilan Bahasa Inggris
mendengarkan
dan
dalam kurikulum SMP sebagai bahasa
keterampilan membaca (reading skill),
asing pertama yang harus dikuasai oleh
sedangkan
produktif
siswa sekolah menengah, selain itu
berbicara
bahasa inggris juga salah satu mata
(speaking) dan keterampilan menulis
pelajaran yang diikutsertakan dalam
(writing), baik keterampilan reseptif
ujian nasional.
meliputi
(listening)
keterampilan keterampilan
3
Dari
keempat
berbahasa
keterampilan
tersebut,
dalam
karena sudah seharusnya siswalah yang menjadi centered of learning.
pembelajaran keterampilan menulis
Dari hasil nilai ulangan harian
memang jarang sekali diberikan di
disekolah
sekolah yang peneliti ajar, karena guru
menulis merupakan kegiatan yang
di sana beranggapan bahwa menulis
tidak diminati siswa karena menurut
dengan cara menuangkan ide-ide yang
mereka sulit untuk menuangkan ide.
ada adalah salah satu keterampilan
Hal ini terkendala karena memang
berbahasa yang sulit.
Bahasa Inggris merupakan bahasa
Kompetensi
menunjukkan
dasar menulis di tingkat SMP adalah
asing
mengungkapkan makna dan langkah
digunakan dalam keseharian. Selain itu
retorika dalam bentuk esai pendek
menulis
sederhana dengan menggunakan ragam
Bahasa Inggris merupakan hal yang
tulis
baru bagi siswa.
secara
akurat,
lancar
dan
berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan berbentuk
terdekat deskriptif
dalam yaitu
teks dengan
indikator menyusun teks deskripsi dan menulis teks deskripsi. Oleh karena itu, guru bahasa inggris dituntut untuk dapat melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan dalam
menuangkan
gagasannya karangan
kemampuan
kedalam guna
pembelajaran
ide
dan
tulisan
atau
mencapai yang
siswa
tujuan
ditetapkan
sebelumnya. Bukan hanya guru, tetapi siswa juga sebagai target pembelajaran dituntut untuk berperan aktip agar terjadi pembelajaran yang sebenarnya,
yang
hampir
sebuah
tidak
bahwa
karangan
pernah
dalam
Berdasarkan hasil nilai harian untuk aspek menulis hanya sekitar 13 siswa
atau
35%
siswa
yang
memperoleh ketuntasan belajar dan 20 siswa atau 54% siswa masih belum mencapai ketuntasan dalam aspek keterampilan menulis. Pembelajaran sekolah
Bahasa Inggris di
selama
ini
masih
menggunakan
metode
yang
konvensional.
Dengan
begitu
seringkali guru hanya mengajar saja tanpa melakukan perubahan agar siswa memahami
pembelajaran
yang
diberikan atau dengan kata lain guru
4
lebih
dominan
dalam
melakukan
pembelajaran
cenderung
monoton.
pembelajaran
diduga
pembelajaran seperti ceramah atau
Media
mencatat saja sehingga tidak terjadi
mempengaruhi prestasi belajar siswa.
komunikasi dan interaksi antar siswa.
Dengan penggunaan dan pemilihan
Dari hasil wawancara dengan beberapa
media
siswa, mereka mengatakan bahwa
pemebelajaran menulis siswa dapat
mereka mengalami kesulitan menulis
meningkat.
yang
tepat
diharapkan
karangan dengan baik, mereka belum
Menurut Sudjana (2002 :3),
tahu bagaimana menulis karangan
penggunaan media pengajaran dapat
dengan metode yang baik dan benar,
mempertinggi proses belajar siswa
sehingga
bukan
dalam pengajaran yang pada gilirannya
merupakan hal yang disukai. Selain itu
diharapkan dapat mempertinggi hasil
penguasaan kosakata yang terbata
belajar yang dicapainya.
aktivitas
menulis
membuat siswa merasa tidak percaya
Media kartu gambar yang telah
diri untuk membuat sebuah tulisan
dimodifikasi
yang mereka inginkan dan juga cara
dijadikan salah satu solusi terhadap
mengajar guru mereka yang cenderung
permasalahan yang dihadapi dalam
monoton dan tidak membuat aktivitas
pembelajaran
belajar Bahasa Inggris menyenangkan.
deskripsi
sederhana
Media merupakan salah satu sarana
pelajaran
bahasa
yang digunakan oleh guru dalam
menemukan ide, gagasan pendapat dan
sebuah pembelajaran idealnya. Media
pengetahuan
pembelajaran
nantinya siswa memiliki kegemaran
tersebut
dapat
memanfaatkan aneka sumber belajar
diharapkan
menulis
secara
dapat
karangan pada
inggris
tertulis
mata untuk
agar
menulis.
baik yang ada dilingkungan sekolah
Hal ini sesuai dengan pendapat
atau sekitarnya. Pada proses kegiatan
Finoza (2009:15), bahwa penulisan
pembelajaran Bahasa Inggris di SMPN
karangan
20 Bandar Lampung media yang
berbagai kaidah-kaidah bahasa yang
digunakan hanya buku atau modul
berlaku, teratur dan jelas agar maksud
paket
yang
belajar
siswa
sehingga
akan
harus
memperhatikan
disampaikan
mudah
5
dipahami pembaca. Oleh karena itu,
sedangkan
pembelajaran mengenai bahasa tulisan
mempengaruhi orang lain agar terjadi
disampaikan kepada para peserta didik
pembelajaran.
agar mereka memiliki kemampuan
Prawiradilaga ( 2008:22), teori belajar
dalam membuat karangan (ragam baku
mengkaji kejadian belajar dalam diri
tulis) secara cermat dan tepat sehingga
seseorang,
ide atau gagasan yang disampaikan
pembelajaran adalah factor eksternal
dapat dipahami atau diterima dengan
yang memfasilitasi proses belajar.
baik dan berterima oleh pembaca.
teori
pembelajaran
Sedangkan
menurut
sedangkan
teori
Menurut teori konstruktivistik,
Masalah lainnya adalah tentang
belajar merupakan usaha pemberian
kriteria evaluasi dalam pembelajaran
makna
oleh
siswa
menulis yang masih belum digunakan
pengalamannya melalui asimilasi dan
secara optimal. Keterampilan menulis
akomodasi
dianggap lebih sulit dibandingkan
pembentukan
keterampilan
memungkinkan
yang
kepada
menuju
struktru
pada
kognitifnya,
berbahasa
lainn,
adanya
kriteria
tujuannya tersebut. Oleh karebna itu,
sangat
pembelajaran diusahakan agar dapat
mendetail. Berdasarkan uraian diatas
memberikan kondisi terjadinya proses
maka penulis melakukan penelitian
pembentukan tersebut secara optimal
mengenai Peningkatan Kemampuan
pada diri siswa. Proses belajar sebagai
Menulis
Deskripsi
suatu usaha pemberian makna oleh
Sederhana Mata Pelajaran Bahasa
siswa kepada pengalamannya melalui
Inggris Dengan Menggunakan Kartu
proses asimilasi dan akomodasi, akan
Bergambar Pada Siswa Kelas VIII
membentuk
SMPN 20 Bandar Lampung.
pengetahuan
sehingga
perlu
penilaian
menulis
yang
Karangan
mengarah
suatu yang
Menurut Sudjana (2002:25),
struktur kognitifnya.
teori belajar menaruh perhatian pada
Karakteristik
kepada
konstruksi menuju
pada
pembelajaran
hubungan diantra variabel yang saling
yang dilakukan dalam teori belajar
menentukan
konstruktivistik
bagaimana
prestasi
belajar
seseorang
atau
belajar,
adalah:
(1)
,membebaskan siswa dari belenggu
6
kurikulum yang berisi fakta-fakta lepas
dan
yang ditetapkan, dan memberikan
memanusiakan manusia itu sendiri.
kesempatan
Oleh
kepada
siswa
untuk
ditujukan
untuk
karena
itu,
kepentingan
teori
belajar
mengembangkan ide-idenya tersebut,
behaviorisme sifatnya lebih abstrak
serta
dan lebih mendekati bidang kajian
membuat
kesimpulan-
kesimpulan, (2) menempatkan siswa
filsafat,
sebagai kekuatan timbulnaya interes,
psikoterapi dari pada bidang kajian
untuk membuat hubungan di antara
psikologi belajar. Berkaitan dengan
ide-ide atau gagasannya, kemudian
teori
memformulasikan
mengungkapkan
kembali
ide-ide
teori
kpribadian,
belajar
dan
behaviorisme, bahwa;
setiap
tersebut, serta membuat kesimpulan-
manusia memiliki kapasitas alamiah
kesimpulan, (3) guru bersama-sama
untuk belajar, karena seetiap manusia
siswa mengkaji pesan-pesan penting
memiliki 6 (enam) dorongan dasar,
bahwa dunia adalah kompleks, di
yaitu; (1) rasa ingin tahu (sense of
mana
curiosity),
terdapat
bermacam-macam
(2)
hasrat
ingin
pandangan tentang kebenaran yang
membuktikan secara nyata apa yang
datangnya dari berbagai interprestasi,
sedang dan sudah dipelajari (sense of
dan (4) guru mengakui bahwa proses
reality), (3) keberminatan pada sesuatu
belajar dan penilaiannya merupakan
(sense of interest), (4) dorongan untuk
usaha yang kompleks, sukar dipahami,
menemukan
tidak teratur, dan tidak mudah dikelola.
discovery), (5) dorongan berpetualang
Teori belajar konstruktivistik yang
(sense of adventure), (6) dorongan
diterapkan
dalam
menghadapi
pembelajaran
akan
kegiatan memberikan
sendiri
tantangan
(sense
of
(sense
of
challenge).
sumbangan besar dalam membentuk
Belajar adalah aktivitas untuk
siswa menjadi kreatif, produktif dan
mengembangkan
mandiri.
yang terdapat dalam diri setiap siswa,
Menurut Sardiman (2004:16),
belajar
adalah
kapasitas
aktivitas
alamiah
untuk
teori belajar behaviorisme menekankan
menciptakan atau membangun makna-
bahwa proses belajar harus dimulai
makna
personal
dan
kaitan-kaitan
7
penuh makna antara informasi atau
menulis
perilaku baru yang diperoleh dengan
stimulus oleh guru.
makna-makna personal yang sudah
Piage menguraikan bahwasannya anak
terdapat dan mejadi miliknya. Dalam
membangun
kaitan ini pula, belajar berarti sebagai
melalui
aktivitas memperoleh informasi baru
Antara teori Piage dan konstruktivisme
dan kemudian menjadikannya sebagai
memiliki persamaan, yaitu peran guru
pengetahuan
sabagai fasilitator dan bukan sebagai
personal
(individu’s
karena
telah
sendiri
diberikan
konsep-konsep
pengalaman-pengalamannya.
personalization of the new information
pemberi
)Aspek penting yang dikemukakan
guru
oleh aliran behavioristik dalam belajar
pembelajaran yang membuat siswa
adalah bahwa hAsil belajar (perubahan
dapat berperan aktif di dalam proses
perilaku) itu tidak disebabkan oleh
pembelajaran. Dalam hal ini peneliti
kemampuan internal manusia (insight),
akan
tetapi karena faktor stimulus yang
kontekstual dengan cara penulisan
menimbulkan respon. Untuk itu, agar
terbimbing dengan menggunakan kartu
aktivitas belajar siswa d kelas dapat
bergambar untuk membuat sebuah
mencapai hali belajar yang optimal,
karangan
sederhana
berbentuk
maka
deskripsi.
Dengan
pendekatan
stimulus
sedemikian
terus
rupa
dirancang
harus
bisa
mendesain
menggunakan
pendekatan
dan
kontekstual diharapkan siswa dapat
spesifik) sehingga mudah direspon
berperan aktif dan menjadi pusat
oleh semua siswa.
dalam
Dalam
(menarik
informasi. Oleh karena itu,
kaitannya
dengan
kemampuan menulis karangan, guru akan
memberikan
kartu
kata
proses
pembelajaran
yang
berlangsung atau student centered learning. Menurut
Setyadi
(2006:5),
bergambar yang menarik perhatian
pembelajaran bahasa inggris disekolah
siswa, sehingga siswa akan merespon
bertujuan meningkatkan pemahaman,
dengan
penghayatan,
membuat
karangan
dan
pengaplikasian
berdasarkan kartu gambar tersebut.
peserta didik tentang kecakapan hidup
Siswa akan merasa tertantang untuk
sehingga
menjadi
manusia
yang
8
terampil dalam hal-hal lain yang
harus dilaksanakan secara terintegrasi
membutuhkan
yang
kemampuan
bahasa
meliputi
keterampilan
inggris. Pembelajaran bahasa inggris
mendengarkan
hendaknya
dilakkan
melalui
keterampilan
pendekatan
komunikatif
dengan
skill), keterampilan membaca (reading
langkah-langkah mengarah
penyajian
pada
yang
keterampilan
skill)
dan
(listening berbicara
skill), (speaking
keterampilam
menulis
(writing skill).
berbicara, menyimak, dan membaca.
Keempat
Pelaksanaanya dapat dilakukan sesuia
inggris tersebut harus dipelajari dan
dengan perkembangan anak. Untuk
dikuasai oleh peserta didik sehingga
melakukan pendekatan komunikatif
mereka mempu menggunakan bahasa
maka
inggris secara lisan dan tertulis.
guru
memiliki
kemampuan
keterampilan
berbahasa
komunikatif (communicative skill) dan
Kemampuan barbahasa inggris
metode mengajar (teaching method)
pada siswa dapat pula dinyatakan
yang memadai.
sebagai daya tangkap, pemahaman,
Menurut keterampilan
Setyadi
(2006:4),
berbahasa
(language
penghayatan secara keterampilan yang dimiliki
siswa
setelah
mengukuti
skills) dalam kurikulum di sekolah
proses pembelajaran sebagai hasil
secara garis besar mencakup empat
usaha secara sadar atau hasil interaksi
aspek,
keterampilan
individu dengan lingkungannya, dalam
menyimak/mendengarkan
(listening
ranah kognitif dan menyiapkan peserta
skill),
berbicara
didik untuk meyakini, memahami,
yaitu
keterampilan
(speaking
skill),
keterampilan
menghayati
membaca
(reading
skill)
dan
dalam bentuk tlisan yang diukur
keterampilam menulis (writing skill).
melalui serangkaian alat tes pada mata
Kemampuan
pelajaran bahasa inggris.
berbahasa
inggris
merupakan kesanggupan, kecakapan, kekuatan untuk meklakukan sesuatu. Pengertian diatas menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa inggris
dan
Menurut
mengaplikasikan
Widyamartaya
(1990:9), menulis adalah keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan
gagasan
dan
9
menyampaikannya melalui bahasa tulis
dibicarakan beserta instrumen yang
kepada
dipergunakan untuk kegiatan tersebut.
pembaca
untuk
dipahami
secara tepat seperti yang dimaksud oleh
pengarang.
Sementara
Gie
Flashcard pembelajaran
adalah
dalam
media
bentuk
kartu
(2002:3) menyatakan bahwa menulis
bergambar yang berukuran 25X30cm.
adalah rangkaian kegiatan seseorang
Gambar-gambarnya
mengungkapkan
menggunakan tangan atau foto, atau
gagasann
dan
dibuat
menyampaikannya melalui bahasa tulis
memanfaatkan
kepada masyarakat pembaca untuk
sudah ada yang ditempelkan pada
dipahami. Proses menulis merupakan
lembaran-lembaran flashcard. Gambar-
serangkaian aktivitas yang terjadi dan
gambar pada flashcard merupakan
melibatkan beberapa tahap yaitu pra
rangkaian pesan yang disajikan dengan
menulis (pre writing), pengedrapan
keterangan
(drafting),
dicantumkan
perbaikan
(revising),
gambar/foto
setiap
yang
gambar pada
yang bagian
pengeditan (editing), dan publikasi
belakangnya. Flashcard hanya cocok
(publishing).
untuk kelompok kecil siswa tidak lebih
Kata
“Media”
berasal
dari
bahasa latin yang merupakan bentuk
dari 30 orang siswa. Desain pembelajaran
jamak dari “medium”, secara harfiah
merupakan sebuah upaya untuk
berarti
menigkatkan hasil belajar dengan
perantara
Association
pengantar. and
menggunakan pendekatan sistem
Communication Technology (AECT),
pembelajaran. Pendekatan sistem
mengartikan kata media sebagai segala
dalam pembelajaran lebih produktif
bentuk dan saluran yang dipergunakan
untuk semua tujuan pembelajaran d
untuk
mana setiap komponen bekerja dan
proses
for
atau
Education
informasi.
National
Association
(NEA)
berfungsi untuk mencapai tujuan
mendefinisikan media sebagai segala
pembelajaran. Gange, dkk dalam
benda yang dapat dimanipulasikan,
Prawiradilaga (2007 :15) menyatakan
dilihat,
bahwa desain pembelajaran membantu
Education
didengar,
dibaca
atau
proses belajar seseorang, di mana
10
proses belajar itu sendiri memiliki
Taggart
tahapan segera dan jangka panjang.
dipakai berbentuk siklus. Setiap siklus
Sagala (2005:136) menyatakan desain
terbagi menjadi empat tahap yaitu
adalah pengembangan pengajaran
perencanaan, pelaksanaan, observasi
secara sistematik yang digunakan
dan refleksi.
secara khusus teori-teori pembelajaran
(1989:5).
Prosedur
yang
PTK ini dilaksanakan di SMP
untuk menjamin kualitas
Negeri 20 Bandar Lampung. Subjek
pembelajaran. Pernyataan tersebut
penelitian ini adalah siswa kelas VIII F
dapat disimpulkan bahwa penyusunan
dan D pada semester ganjil 2013-2014
perencanaan pembelajaran harus sesuai
yang masing-masing kelas berjumlah
dengan konsep pendidikan dan
37 siswa. Penelitian ini menekankan
pembelajaran yang dianut dalam
pada proses maupun produk.
kurikulum yang digunakan. Desain
Peneliti
bertindak
sebagai
pembelajaran dikenal beberapa model,
pelaku tindakan, dibantu oleh satu
yang dikemukakan oleh para ahli.
orang mitra penelitian yang membantu
Secara umum, menurut Supriatna
peneliti
(2009:9) model desain pembelajaran
pembelajaran di dalam kelas mengenai
dapat diklasifikasikan ke dalam model
kekurangan
berorientasi produk, model prosedural
pembelajaran yang sudah baik. Hasil
dan model melingkar.
pengamatan dan data-data serta hasil
Model berorientasi kelas biasanya
diskusi sangat penting karena menjadi
ditujukan
pijakan melakukan siklus berikutnya.
untuk
mendesain
pembelajaran level mikro (kelas) yang hanya
dilakukan
setiap
dua
jam
dalam
maupun
Setiap dilakuakan
mengamati
tindakan pada
satu
proses
proses
yang kelas
pelajaran atau lebih. Contohnya adalah
berlangsung selama 2 x 40 menit.
model ASSURE.
Indikator keberhasilan pada penelitian
METODE PENELITIAN
ini difokuskan pada dua aspek , yaitu:
Penelitian
ini
menggunakan
penelitian
tindakan
dikembangkan
oleh
Kemmis
proses
pembelajaran
dengan
yang
menggunakan media kartu gambar dan
dan
aspek produk yang menekankan pada
11
penimgkatan kemampuan wrting (hasil
3. Sistem evaluasi dengan
belajar) siswa pada monolog teks
penskoran aspek writing
descriptive
dengan menilai aspek content,
dengan
menggunakan
media kartu gambar.
organization, vocabulary, language use dan mechanic.
HASIL PENELITIAN DAN
Sedangkan untuk penilaian
PEMBAHASAN
RPP dengan menggunakan
Hasil Penelitian
APKG dan Lembar aktivitas
1. format RPP yang dirancang meliputi tiga tahap, yaitu (1)
siswa. 4. Keterampilan siswa dalam
stumulasi, (2) asimilasi, (3)
membuat sebuah karangan
aplikasi, berlangsungnya proses
deskripsi sederhana dengan
pelaksanaan pembelajaran
menggunakan media gambar
menulis teks deskripsi
meningkat, yakni pada siklus 1
sederhana dengan kartu gambar
sebesar 56,7%, siklus II 64,8%,
oleh siswa.
dan pada siklus III sebesar
2. pelaksanaan pembelajaran
97,2%.
menulis memerlukan peran
Pembahasan
aktif aktif guru yang meliputi
1. Rencana pelaksanaan
penyiapan pembelajaran,
Pembelajaran
pengorganisasian meteri teks deskripsi dengan memanfaatkan media kartu gambar, hingga penilaian hasil belajar, serta peran aktif siswa dalam mengemukakan pendapat, menjawab dan mengajukan pertanyaan, berlatih menulis dengan tense yang benar.
Penelitian
yang
dilaksanakan
ini
bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dari siklus I sampai dengan siklus III, yang disusun berdasarkan
teori
belajar
dan
pembelajaran
kontruktivisme
yang
memandang pembelajaran adalah suatu proses pembentukan pengetahuan yang dilakukan oleh peserta didik secara
12
aktif dengan cara melakukan kegiatan,
pertanyaan
aktif, menyusun konsep dan memberi
guru,
makna pada hal-hal yang dipelajarinya.
mendengarkan penjelasan, membuat
Selain
catatan
itu
penelitian
menggunakan berorientasi
model kelas
ini
juga
pembelajaran
bertanya
memberikan
materi
kepada
pernyataan,
berdiskusi
dengan
teman dan menulis karangan.
model
Dalam setiap siklusnya mengalami
Rencana
peningkatan meskipun tidak terlalu
pelaksanaan pembelajaran ini terdiri
signifikan. Untuk siklus pertama siswa
dari 6 aspek yaitu (1) menentukan
memang masih cenderung tidak bisa
bahan pembelajaran dan merumuskan
diam, masih ada siswa yang asik
tujuan,
dan
ngobrol sendiri, bukan mendiskusikan
mengorganisasikan materi, media, dan
kegiatan yang diberikan guru. Untuk
sumber belajar, (3) merencanakan
siklus selanjutnya siswa sudah mau
scenario pembelajaran, (4) merancang
untuk saling bekerja sama dalam
pengelolaan kelas, (5) merencanakan
pembelajaran. Untuk itu, agar aktivitas
prosedur, jenis, dan menyiapkan alat
belajar siswa di kelas dapat mencapai
penilaian, serta (6) tampilan dokmen
hasil belajar yang optimal, maka media
rencana pembelajaran.
harus
pembelajaran
(2)
yaitu
guru,
ASSURE.
mengembangkan
dirancang
menarik
sedemikian
rupa,
spesifik
agar
dalam
proses
dan
2. Aktivitas Siswa
memudahkan
siswa
Penggunaan media dan perencanaan
pembelajaran bermakna.
pembelajran setiap siklusnya membuat siswa ikut berperan aktif dalam proses
3. Evaluasi Pembelajaran
pembelajaran
Sistem penilaian yang digunakan
deskripsi
menulis
sederhana
karangan pada
mata
dalam melihat kemampuan menulis
pelajaran bahasa inggris. Aktivitas
bahasa inggris berbentuk unjuk kerja.
siswa
Evaluasi yang digunakan adalah
cukup
meningkat
setiap
siklusnya. Aktivitas
dengan menonjolkan komponensiswa
pembelajaran
selama
adalah
proses merespon
komponen dalam pembuatan sebuah tulisan yakni (1) content, (2)
13
organization, (3) vocabulary, (4)
memerlukan peran aktif guru
language use, dan (5) mechanics. Di
yang meliputi penyiapan
dalam keterampilan menulis siswa
pembelajaran,
mengungkapkan ide-ide yang mereka
pengorganisasian materi teks
miliki sesuai dengan tema yang
deskripsi dengan menggunakan
diberikan, sehingga dalam proses
kartu gambar yang disesuaikan
penilaian guru harus melihat isi
dengan tema pembelajaran di
bahasan dari tulisan tersebut,
kelas VIII, sampai penilaian
kelancaran alur penulisan tersebut,
hasil belajar, serta peran aktif
ketepatan menggunakan kosakata,
siswa dalam mengemukakan
ketepatan penggunaan bahasa dan
pendapat, menjawab dan
penggunaan tanda baca serta ejaan
mengajukan pertanyaan,
yang benar.
berlatih membuat sebuah kalimat/ paragraph dengan
SIMPULAN DAN SARAN
menggunakan kosakata dan
Simpulan
tense yang benar.
1. Perencanaan pembelajaran
3. Sistem evaluasi dengan
menulis karangan deskripsi
penskoran aspek writing
sederhana dengan
dengan menilai aspek content,
menggunakan kartu gambar
organization, vocabulary,
dirancang melalui tiga tahapan
language use dan mechanic.
yaitu stimulasi, asimilasi dan
Sedangkan untuk penilaian
aplikasi.
RPP dengan menggunakan
2. Proses pelaksanaan pembelajaran menulis dengan menggunakan kartu gambar
APKG dan Lembar aktivitas siswa. 4. Keterampilan siswa dalam
mengalami peningkatan
membuat sebuah karangan
disetiap siklusnya. Proses
deskripsi sederhana dengan
pembelajaran Bahasa Inggris
menggunakan media gambar
yang telah dilakaukan
meningkat, yakni pada siklus 1
14
sebesar 56,7%, siklus II 64,8%,
media yang bervariatif untuk
dan pada siklus III sebesar
dapat
97,2%.
kemampuan menulis siwa. Dari
meningkatkan
hasil penelitian ini diketahui
Saran a. Pembuatan RPP haruslah
bahwa kartu bergmabar cukup
disesuaikan dengan kondisi
dapat
membantu
siswa
kelas masing-msing dengan
meniggkatkan
memperhatikan karakteristik
menulis karangan deskripsi.
kemampuan
siswa dan juga kebuatuhan siswa.
DAFTAR PUSTAKA
b. Penggunaan dan pemilihan Finoza, Lamudin.2009. Komposisi Bahasa Indonesia. Diksi Insan Mulia. Padang
media gambar untuk menyampaikan materi pelajaran yang akan disampaikan haruslah memperhatikan karakteristik
Gie, The Liang. 2002. Pengantar dunia karang mengarang. Balai Bimbingan Mengarang. Yogyakarta.
siswa dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. c. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan harus melibatkan peran aktif siswa sehingga terjadi interaksi siswa dengan siswa, siswa dengan guru dan siswa dengan media sehingga pada akhirnya diharapkan akan dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa. d. Guru
Bahasa
inggris
SMP
Negeri 20 Bandar Lampung, agar
dapat
mempergunakan
Heaton, John B. 1988. Writing English Language Tests. New York: Longman Inc. MC. Taggart, R and Kemmis, S. 1989. The Action Research Planner. Melbourne: Deakin University. Prawiradilaga, Dewi Salma. 2008. Prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta: Kenana Prenada Media Group Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran.Alfabeta. Bandung Sardiman, A.M. 2004. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar.
15
Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. Setyadi, Bambang. Ag. 2006. Teaching English as a foreign language. Yogyakarta. Graha ilmu. Setyosari, P. 2012. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta. Kencana Prenada Media Grup. Sudjana, Nana. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung. Remaja Rosda Karya. Supriatna, Dadang dan Mochamad Mulyadi, 2009. Konsep dasar Desain Pembelajaran. PPPPTK TK dan PLB. Jakarta. Widyamartaya. 2000. Kreatif Mengarang. Yogyakarta. Yayasan Kanisius.