PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RANCANGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh: Mice Listina Nesi NIM: 101334077
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur dan terima kasih kupersembahkan tugas akhir ini kepada Tuhan Yesus yang Maha Baik yang selalu setia mendampingi setiap langkah perjalanan hidupku terkhusus dalam perjalanan menempuh studiku. Untuk segenap keluargaku, bapak Lakuri, ibu Wilin, adik, dan saudarasaudaraku, terima kasih atas segala doa, dukungan, bantuan, dan support yang selama ini diberikan. Semua sahabatku, teman-teman, dan para dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi terima kasih atas segala doa, dukungan, dan perhatian. Almamaterku Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku: Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
-Mice Listina Nesi-
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMISI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dhanna: Nama
: Mice Listina Nesi
Nomor Mahasiswa
: 101334077
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dhanna karya ilmiah saya yang berjudul:
RANCANGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dhanna hak untuk menyimpan, untl1k mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademisi tanpa perlu ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: OC)
~(JveMber.,1O\ ~
Yang menyatakan
Mice Listina Nesi
Vll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK RANCANGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
Mice Listina Nesi Universitas Sanata Dharma 2016
Tujuan dari tulisan ini adalah mendiskusikan kesiapan rancangan penerapan kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa digunakan di kelas. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini diharapkan mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. Rancangan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan penelitian tindakan kelas. Dalam melakukan rancangan tindakan, dilakukan langkah-langkah: merumuskan masalah, mengkaji teori, dan merumuskan hipotesis tindakan. Rancangan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sudah disusun sesuai dengan teori sehingga rancangan tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Rancangan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sangat cocok digunakan sekolah yang memiliki siswa yang heterogen dan sekolah yang memiliki relatif banyak siswa.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT DESIGN OF APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) TO INCREASE STUDENTS’ MOTIVATION AND STUDENTS’ ACHIEVEMENT
Mice Listina Nesi Sanata Dharma University 2016
The purpose of this paper is to discuss the design of the application of cooperative readiness of STAD to increase motivation and students’ achievement in the classroom. Using STAD cooperative learning model is expected to activate students in learning process. Design of implementation of STAD cooperative learning model is a class action research. By applying the draft there were some steps to be done: formulating the problem, examining the theory, and formulating hypotheses actions. Draft of STAD cooperative learning model has been prepared in accordance with the theory so that the design can be used to increase motivation and student achievement. Draft of STAD cooperative learning model is very suitable for schools that have heterogeneous students and schools that have relatively many students.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat karunia dan kesempatan yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan lancar. Tugas Akhir dengan judul “Rancangan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Division) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dan Prestasi Belajar Siswa.” Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi di Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam pembuatan Tugas Akhir ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan dukungan baik secara moril, materiil, bimbingan maupun kerja sama, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2.
Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
3.
Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran, bimbingan, arahan dalam penyusunan Tugas Akhir ini, serta dukungan baik secara moril maupun materiil yang diberikan kepada penulis. ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.
Segenap dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan ilmunya selama penulis menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma.
5.
Mbak Aris selaku staf sekretariat Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang selama ini telah membantu melayani administrasi.
6.
Kedua orang tua Bapak Lakuri dan Ibu Wilin, adik, dan saudara yang selalu mendampingi, memberikan doa, semangat, dukungan baik moril maupun materiil.
7.
Sahabat-sahabat seperjuanganku selama menempuh studi di Universitas Sanata Dharma Maria Nage Pajo dan teman-teman semua terima kasih atas segala dukungan dan doa yang diberikan. Terima kasih sudah bersedia aku repotkan selama ini.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL.............................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...........................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ...........................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...............................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..............................................
vii
ABSTRAK
...............................................................................................
viii
ABSTRACT
...............................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ..........................................................................................
x
DAFTAR ISI
...............................................................................................
xi
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................
xiii
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah............................................................................
1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................
4
C. PemecahanMasalah ...................................................................................
4
D. BatasanMasalah ........................................................................................
4
E. TujuanPenelitian .......................................................................................
5
F. Manfaat Penelitian ....................................................................................
5
BAB II KAJIAN TEORI A. Penelitian Tindakan Kelas ........................................................................
7
1. Pengertian PTK ...................................................................................
7
2. Tujuan PTK .........................................................................................
10
3. ManfaatPTK ........................................................................................
10
4. Karakteristik PTK ...............................................................................
11
5. Prinsip-Prinsip PTK ............................................................................
13
6. ButirKunci PTK ..................................................................................
14
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Perbedaan Antara PTK dan Non PTK.................................................
18
10. Langkah-Langkah PTK .......................................................................
19
B. Motivasi Belajar ........................................................................................
20
1. Pengertian Motivasi Belajar ................................................................
20
2. Aspek-Aspek Motivasi Belajar ...........................................................
21
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar .........................
22
C. Prestasi Belajar ..........................................................................................
24
1. Pengertian Prestasi ..............................................................................
24
2. Pengertian Belajar ...............................................................................
24
3. Pengertian Prestasi Belajar ..................................................................
25
D. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ...........................................
26
1. Pengertian Pembelajaran .....................................................................
27
2. Pengertian Model Pembelajaran ..........................................................
28
3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD......................................
31
E. Kerangka Berpikir .....................................................................................
44
F. Indikator Keberhasilan ..............................................................................
45
BAB III PEMBAHASAN A. Rancanangan Tindakan .............................................................................
45
B. Pembahasan ...............................................................................................
50
1. Merasakan Adanya Masalah ...............................................................
50
2. Identifikasi Masalah ............................................................................
52
3. Analisis Masalah .................................................................................
53
4. Merumuskan Masalah .........................................................................
55
5. Mengkaji Teori ....................................................................................
55
6. Merencanakan Tindakan .....................................................................
56
BAB IV Kesimpulan ...............................................................................................
57
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
58
LAMPIRAN
59
.....................................................................................................
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Lembar Observasi ........................................................................ 60
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................. 66
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Ada kecenderungan dalam dunia pendidikan dewasa ini peserta didik akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alamiah, belajar akan lebih bermakna jika peserta didik mengalami sendiri apa yang dipelajarinya. Mengajar bukan hanya guru yang bercerita dan memberikan pengetahuan kepada siswa, tetapi siswalah yang harus lebih aktif dikelas. Pembelajaran konvensional ini kurang memberikan hasil yang maksimal, siswa merasa jenuh, motivasi siswa menjadi rendah dan nilai yang diperoleh kurang maksimal, selain itu pembelajaran konvensional membuat siswa hanya duduk diam,mendengar, mencatat dan menghafal. Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua peserta didik mampu berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama. Daya serap yang dimiliki oleh peserta didik sangat bervariasi, ada yang cepat, ada yang sedang dan ada yang lambat.Cepat lambatnya penerimaan peserta didik terhadap pelajaran sangat bervariasi, sehingga sangat berpengaruh terhadap prestasi yang diperoleh peserta didik. Dengan adanya motivasi yang berbeda-beda dimiliki oleh peserta didik sebagaimana dijelaskan diatas, maka diperlukan strategi pembelajaran yang tepat yang harus dilakukan oleh pendidik agar peserta didik memiliki prestasi yang baik. Berbagai macam model pembelajaran yang diberikan oleh pendidik
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
supaya motivasi dan prestasi belajar peserta didik bisa lebih baik. Untuk sekelompok peserta didik boleh jadi mereka memiliki motivasi yang kuat dalam mengikuti pelajaran disekolah, tetapi untuk sebagian peserta didik yang lain memiliki motivasi yang rendah dalam mengikuti pembelajaran yang diberikan oleh pendidik disekolah. Pendidik harus memiliki strategi dalam mengajar supaya peserta didik dapat belajar secara efektif dan efisien, sehingga tercapai tujuan yang diharapkan. Salah satu strategi yang dilakukan oleh pendidik adalah harus menguasai berbagai macam model pembelajaran supaya peserta didik termotivasi untuk selalu belajar sehingga tercapai prestasi yang memuaskan. Dengan demikian, model pembelajaran yang diberikan oleh pendidik merupakan strategi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Materi, pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran harus disusun sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik agar proses pembelajaran berjalan efektif dan efisien sehingga tercapai kompetensi yang sesuai sasaran. Untuk itu seorang guru membutuhkan sebuah metode yang tepat dalam mengoptimalkan ketrampilan peserta didik dalam pembelajaran. Guru berperan aktif dalam dunia pendidikan sehingga mampu menghasilkan lulusan yang berkompeten. Selain itu, siswa mampu mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik,aktif dan menyenangkan. Berdasarkan uraian diatas, diperlukan adanya suatu pembelajaran yang menarik, mudah dipahami, membuat aktif siswa dan tidak membosankan yang dapat menumbuhkan interaksi dengan siswa lain guna mencapai tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
pembelajaran yang efektif dan efisien. Menurut Isjoni (2007: 66)pembelajaran kooperatif sebagai pembelajaran yang melibatkan siswa untuk bekerjasama dalam
kelompok-kelompok
untuk
mengerjakan
tugas
atau
mencari
penyelesaian masalah terhadap suatu masalah untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan menurut Slavin (2009: 4) pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai metode pengajaran dimana para peserta didik belajar dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam mempelajari materi pelajaran. Pembelajaran kooperatif menekankan pada kerja sama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Melalui belajar secara kelompok, peserta didik memperoleh kesempatan untuk saling berinteraksi dengan teman-temanya. Tipe pembelajaran kooperatif ada beberapa macam, salah satunya adalah Student Team Achievement Division (STAD). Peneliti akan menggunakan model pembelajaran ini sebagai strategi dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa dikelas. Pada dasarnya model ini dirancang untuk memotivasi siswa agar saling membantu antara siswa satu dengan yang lainya dalam mengusasi materi yang diberikan oleh guru, model pembelajaran kooperatif tipe STAD juga menuntut siswa untuk aktif dan dapat memahami materi. Berdasarkan pernyataan diatas, peneliti akan merancang Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
B. Rumusan Masalah Berdasarkan
latar
belakang
di
atas
maka
penulis
merumuskan
permasalahanya sebagai berikut: Apakah rancangan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa siap digunakan dikelas. C. Pemecahan Masalah Pemecahan masalah yang diterapkan dalam penelitian ini adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Dengan menerapkan model pembelajaran ini diharapkan motivasi dan prestasi belajar siswa dapat meningkat. D. Batasan Masalah Oleh karena adanya keterbatasan waktu, maka dilakukan pembatasan masalah yang meliputi : 1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas XI SMK tahun pembelajaran 2015/2016. 2. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pemmbelajaran 2015/2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk: Mengetahui rancangan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa siap digunakan dikelas. F. Manfaat Penelitian Adapun maksud penulis mengadakan penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai : 1. Secara Teoritis Penelitian ini digunakan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD sebagai model pembelajaran kelompok yang dapat mempermudah peserta didik dalam memahami dan menyerap pelajaran sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. 2. Secara Praktis a. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membantu pelajaran peserta didik untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. b. Membuat suasana yang menyenangkan, proses belajar lebih efektif dan efisien c. Bagi guru dan calon guru, penelitian dapat dijadikan referensi dan tambahan pengetahuan tentang model pembelajaran khususnya untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
d. Bagi pihak sekolah, penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar disekolah serta menciptakan peserta didik yang berkualitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
BAB II KAJIAN TEORI
A. Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan bentuk penelitian yang paling sesuai untuk mengatasi berbagai permasalahan pembelajaran yang dihadapi guru. Seorang guru yang melaksanakan PTK akan memperoleh manfaat ganda, baik bagi dirinya, para siswanya, maupun bagi institusi pendidikan. Bagi guru, PTK akan meningkatkan kualitas kinerjanya, meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah pembelajaran, sekaligus meningkatkan kemampuan dalam kegiatan pengembangan profesi, khususnya dalam kegiatan penelitian pendidikan. Bagi siswa, dengan PTK, kualitas proses dan hasil belajarnya akan meningkat. Jika kemampuan guru dan siswa meningkat, sekolah juga akan memperoleh keuntungan karena memiliki guru yang profesional dan menghasilkan lulusan yang lebih berkualitas. 1. Pengertian PTK Terkait dengan pengertian PTK ini, ada beberapa rumusan definisi PTK yang perlu disiasati dan dipahami. a) Hopkins (1993): PTK adalah suatu bentuk yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari tindakan-tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
b) Kemmis dan Mc. Taggart (1988): PTK adalah studi yang dilakukan untuk memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri, yang dilaksanakan secara sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri. c) Rochman
Natawijaya
(1977):
PTK
adalah
pengkajian
terhadap
permasalahan praktis yang bersifat situasional dan kontekstual, yang ditujukan untuk menentukan tindakan yang tepat dalam rangka pemecahan masalah yang dihadapi, atau memperbaiki sesuatu. d) Suyanto (1997): PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan/atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran dikelas secara profesional. e) Tim PGSM (1999): PTK sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yangdilakukan, serta memperbaiki kondisi dimana praktik pembelajaran dikelas secara profesional. Dari kelima rumusan di atas dapat ditemukan kata-kata kunci (key words) yang terkait dengan PTK. 1) PTK bersifat reflektif. Maksudnya adalah PTK diawali dari proses perenungan atas dampak tindakan yang selama ini dilakukan oleh guru terkait dengan tugas-tugas pembelajaran dikelas. Dari perenungan ini akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
diketahui apakah tindakan yang selama ini telah dilakukan telah berdampak positif dalam pencapaian tujuan pembelajaran atau tidak. 2) PTK dilakukan oleh pelaku tindakan. Maksudnya adalah PTK dirancang, dilaksanakan, dan dianalisis oleh guru yang bersangkutan dalam rangka ingin memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapinya di kelas. Kalaupun dilakukan secara kolaboratif, pelaku utama PTK tetap oleh guru yang bersangkutan. 3) PTK dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Maksudnya adalah dengan PTK ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas berbagai aspek
pembelajaran
sehingga
kompetensi
yang
menjadi
target
pembelajaran dapat tercapai secara maksimal (efektif dan efisien). 4) PTK dilaksanakan secara sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri. Maksudnya adalah setiap langkah yang dilakukan dalam PTK harus dilakukan dengan terprogram dan penuh kesadaran sehingga dapat diketahui aspek-aspek mana yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki demi ketercapaian kompetensi yang di targetkan. 5) PTK bersifat situasional dan kontekstual. Maksudnya adalah PTK selalu dilakukan dalam situasi dan kondisi tertentu, untuk kelas dan topik mata pelajaran tertentu sehingga simpulan atau hasilnya pun hanya diarahkan pada konteks yang bersangkutan, bukan untuk konteks yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
2. Tujuan PTK Berdasarkan pengertian di atas, PTK bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah. Pada sisi lain, PTK akan mendorong para guru untuk memikirkan apa yang mereka lakukan sehari-hari dalam menjalankan tugasnya. Mereka akan kritis terhadap apa yang mereka lakukan tanpa tergantung pada teori-teori yang muluk-muluk dan bersifat universal yang ditemukan oleh para pakar peneliti yang sering kali tidak cocok dengan situasi dan kondisi kelas. Bahkan, keterlibatan mereka dalam PTK sendiri akan menjadi pakar peneliti di kelasnya, tanpa bergantung pada para peneliti lain yang tidak tahu mengenai permasalahan dikelasnya sehari-hari. 3. Manfaat PTK Banyak manfaat yang dapat dipetik dari pelaksanaan PTK. Manfaat tersebut antara lain sebagai berikut. a. Dengan pelaksanaan PTK akan terjadi peningkatan kompetensi guru dalam mengatasi masalah pembelajaran yang menjadi tugas utamanya. b. Dengan pelaksanaan PTK akan terjadi peningkatan sikap profesional guru. c. Dengan pelaksanaan PTK akan terjadi perbaikan dan/atau peningkatan kinerja belajar dan kompetensi siswa. d. Dengan pelaksanaan PTK akan terjadi perbaikan dan/atau peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
e. Dengan pelaksanaan PTK akan terjadi perbaikan dan/atau peningkatan kualitas pengguna media, alat bantu belajar, dan sumber belajar lainnya. f. Dengan pelaksanaan PTK akan terjadi perbaikan dan/atau peningkatan kualitas prosedur dan alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa. g. Dengan pelaksanaan PTK akan terjadi perbaikan dan/atau pengembangan pribadi siswa di sekolah. h. Dengan pelaksanaan PTK akan terjadi perbaikan dan/atau peningkatan kualitas penerapan kurikulum. 4. Karakteristik PTK Apabila dirumuskan, karakteristik PTK dapat dijabarkan sebagai berikut. a. Masalah PTK berawal dari guru PTK haruslah diilhami oleh permasalahan praktis yang dihayati oleh guru sebagai pelaku pembelajaran di kelas. Guru merasakan adanya masalah di kelasnya ketika dia mengajar. Guru berusaha untuk mengatasi masalah di kelas itu dengan sebuah penelitian yang disebut PTK. PTK bukanlah penelitian yang dilakukan oleh pihak luar yang tidak tahu tentang selukbeluk yang terjadi di dalam kelas. PTK bukan penelitian yang disarankan oleh pihak lain kepada guru, melainkan muncul dari dalam diri guru sendiri yang merasakan adanya masalah. b. Tujuan PTK adalah memperbaiki pembelajaran Dengan
PTK,
guru
akan
berupaya
untuk
memperbaiki
praktik
pembelajaran agar menjadi lebih efektif. Oleh karena itu, guru tidak boleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
mengorbankan proses pembelajaran karena melakukan PTK. PTK tidak boleh menjadi proses pembelajaran terganggu. Guru tidak perlu mengubah jadwal rutin di kelas yang sudah direncanakan hanya untuk PTK. PTK haruslah sejalan dengan rencana rutin Anda sebagai guru. Bahkan, PTK juga diharapkan tidak lagi memberikan beban tambahan yang lebih berat dari
anda.
PTK
justru
harus
dikerjakan
terintegrasi
di
kelas.
(Suyanto,1997). c. PTK adalah penelitian yang bersifat kolaboratif Guru
tidak
harus
sendirian
dalam
upaya
memperbaiki
praktik
pembelajaran di kelas. Namun, dapat Anda laksanakan dengan cara berkolaborasi dengan dosen LPTK maupun dengan teman sejawat. Dengan cara itu, sebagai guru, Anda akan banyak menerima masukan tentang prosedur PTK yang benar. Dosen dapat bertindak sebagai mitra diskusi yang baik untuk merumuskan masalah yang tepat, menentukan hipotesis tindakan yang baik, serta membantu analisis data penelitian. Sebaiknya, dosen LPTK dapat memperoleh masukanyang berharga dari orang yang benar-benar berkecimpung dikancah yang tahu secara persis tentang permasalahan yang terjadi dikelasnya. Hal yang paling penting lagi ialah terbentuknya hubungan kesejawatan yang harmonis antara guru dengan guru ataupun antara guru dengan dosen LPTK. Kehadiran dosen LPTK dalam PTK adalah sebagai mitra sejawat dan bukan sebagai sosok yang mahatahu yang akan mendikte guru dalam penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
d. PTK adalah jenis penelitian yang memunculkan adanya tindakan tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas Tindakan-tindakan tertentu tersebut dapat berupa penggunaan metode pembelajaran
tertentu,
penerapan
strategi
pembelajaran
tertentu,
pemakaian media dan sumber belajar tertentu, jenis pengelolaan kelas tertentu, atau hal-hal yang bersifat inovatif lainnya. Oleh karena itu, pelitian dikelas yang tanpa memberikan tindakan apa-apa di kelas untuk perbaikan praktik pembelajaran bukanlah PTK. e. PTK dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik pendidikan. Hal itu dapat terjadi karena setelah anda meneliti kegiatan-sendiri di kelas Anda-dengan melibatkan siswa-anda akan memperoleh balikan yang bagus dan sistematis untuk perbaikan praktik pembelajaran. Dengan demikian, Anda dapat membuktikan apakah suatu teori pembelajaran dapat diterapkan dengan baik atau tidak di kelas. Anda juga dapat mengadaptasi atau mengadopsi teori tersebut untuk diterapkan di kelas agar pembelajarannya efektif dan efisien, optimal, serta fungsional. 5. Prinsip – Prinsip PTK Beberapa prinsip yang dianut dalam Penelitian Tindakan Kelas: a. Tidak mengganggu komitmen mengajar; b. Tidak menuntut waktu tertentu untuk pengamatan secara khusus; c.
Metode pemecahan masalah riil;
d. Pemecahan berorientasi pada pemecahan masalah guru kesehariannya;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
e.
Pekerjaan guru ialah mengajarkan perlu ada peningkatan, perubahan sesuai dengan kondisi peserta didik;
f. Masalah penelitian didasarkan atas tanggung jawab profesional; g. Kepedulian yang tinggi atas prosedur etika pekerjaannya, diketahui oleh pimpinan, disosialisasikan kepada rekan–rekan, tata krama penelitian akademik; dan h. Permasalahan tidak hanya kelas, tetapi juga mencakup perspektif visi dan misi sekolah. 6. Butir Kunci PTK a. Memperbaiki hal-hal yang menjadi penyebab timbulnya permasalahan; b. Partisipatori (tidak bekerja sendiri, ada andil dari pihak-pihak lain); c. Berkembang melalui proses refleksi yang bersifat spiral; d.
Kolaboratif, kerjasana dengan subjek tindakan yang dibimbing;
e.
Proses pembelajaran sistematis karena dirancang dengan cermat;
f.
Membangun teori secara induktif menentukan praktek/kegiatan belajar ;
g.
Memerlukan bukti-bukti yang dapat memeriksa gagasan dalam praktek;
h. Mendeskripsikan apa yang terjadi, melakukan analisis, kolaborasi, dan penilaian; i. Ada kemungkinan resistensi/penolakan baik dari diri sendiri maupun orang lain yang terkena dampak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
7. Fungsi PTK Fungsi PTK sebagai alat untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan kerja di sekolah dan ruang kelas, misalnya, penelitian tindakan dapat memiliki lima kategori fungsi sebagai (Cohen dan Manion, 1980) : a. Alat untuk memecahkan masalah yang didiagnosis dalam situasi tertentu; b. Alat pelatihan dalam jabatan, dengan demikian membekali guru yang bersangkutan serta keterampilan dan metode baru, mempertajam kemampuan analisisnya, dan perubahan; c. Alat untuk mengenalkan pendekatan tambahan atau inovasi pada pengajaran dan pembelajaran ke dalam sistem sekolah yang biasanya menghambat inovasi dan perubahan; d. Alat untuk meningkatkan komunikasi yang biasanya kurang lancar antara guru lapangan dengan penelitian akademis, dan memperbaiki kegagalan penelitian tradisional dalam memberikan deskripsi yang jelas; dan e. Alat untuk menyediakan alternatif yang lebih baik daripada pendekatan yang lebih subjektif dan impresionistik pada pemecahan masalah di dalam kelas. Dari lima kategori di atas, kalau direduksi fungsi penelitian tindakan tersebut sebenarnya sebagai alat untuk meningkatkan kualitas, dan efisiensi pelaksanaan kegiatan pendidikan. Selanjutnya Cohen dan Manion, (1980) menyatakan bahwa bidang garapan penelitian tindakan meliputi: a. metode mengajar;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
b. strategi belajar; c. prosedur evaluasi; d. perubahan sikap dan nilai; e. pengembangan jabatan guru; f. pengelolaan dan pengendalian; dan g. administrasi Bidang garapan penelitian tindakan lainnya yang juga perlu mendapat perhatian ialah : a. Media pembelajaran, baik cetak maupun non cetak, elektronik dan non elektronik; b. Lingkungan belajar (setting); c. Materi pembelajaran; d. Kurikulum; dan e. Model–model pembelajaan. 8. Kelebihan dan Kekurangan PTK Penelitian tindakan, seperti halnya jenis pnelitian lain, memiliki kelebihan dan kekurangan. Peneliti dapat mengurangi kekurangannya dan memaksimalkan kelebihannya. Shumsky (1982) telah mencatat kelebihan penelitian tindakan sebagai berikut: a. kerja sama dalam penelitian tindakan menimbulkan rasa memiliki; b. kerja sama dalam penelitian tindakan mendorong kreativitas dan pemikiran kritis; c. kerja sama meningkatkan kemungkinan untuk berubah; dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
d. kerja sama dalam penelitian meningkatkan kesepakatan. Meskipun memiliki kelebihan–kelebihan sepeti disebutkan di atas, penelitian tindakan memiliki beberapa kelemahan, sebagai berikut: a. Berkaitan dengan kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam teknik dasar penelitian tindakan pada pihak peneliti b. Berkenaan dengan waktu. Karena itu, penelitian tindakan memerlukan komitmen peneliti untuk terlibat dalam prosesnya, faktor waktu ini dapat menjadi kendala yang besar. Praktisi yang ingin melakukan tugas rutinnya dan untuk melakukan penelitian. Untuk mengatasi setiap permasalahan yang muncul atau mungkin terjadi dalam proses pembelajaran, guru harus selalu membuat perencanaan terlebih dahulu,
baru
perencanaan
kemudian tersebut.
pelaksanaan
Pelaksanaan
tindakan tindakan
sebagai selalu
implementasi
disertai
dengan
pengamatan, baik oleh pelaku sendiri maupun oleh observer lain. Dalam hal ini, observer yang dimaksud juga boleh siswa, rekan guru, kepala sekolah, atau orang lain. Namun sebaiknya siswa tidak mengamati lengsung pada guru supaya tidak mengganggu proses berpikirnya, tetapi dapat menggunakan angket. Observer dilakukan sebagai upaya pengumpulan data. Observer berperan melihat, mendengar, dan mencatat segala yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung, baik dengan atau tanpa menggunakan alat bantu pengamatan. Obsever hendaknya tidak menyalahkan tetapi bersifat mendukung. Observer juga bukan menilai tetapi mencatat fakta yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
Setelah pembelajaran selesai dan diperoleh hasil pengamatan lengkap mungkin dilakukan diskusi balikan dengan guru yang melaksanakan tindakan. Pelaksanaan diskusi tentang data yang diperoleh dari hasil pengamatan maupun dari tes dan angket, akan diseleksi, disederhanakan, diorganisasikan secara sistematik dan rasional serta dengan teknik tri-angulasi untuk akan memperoleh suatu kesimpulan secara mantap. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan refleksi. Refleksi dilakukan secara bersama–sama untuk mengetahui hal–hal mana saja yang sudah harus dipertahankan dan hal–hal mana yang masih harus ditingkatkan atau ditinggalkan. Jika kegiatan yang disebut refleksi ini dilakukan dengan benar dengan telah melibatkan semua pihak yang terkait, maka kegiatan pembelajran atau pelaksanaan tindakan kelas akan selalu bermuara pada hasil suatu tindakan yaitu penyusunan perencanaan dan tindakan perbaikan berikutnya. Pengkajian seperti membuat perencanaan pembelajaran yang berorientasi pada suatu tujuan melaksanakan perencanaan tersebut yang disertai pengamatan guna memperoleh data tentang pelaksanaan pembelajaran, baik tentang kelebihan maupun kelemahannya, hasilnya dianalisis, dan dikaji secara bersama–sama
guna
pelaksanaan
penyusunan
perencanaan
tindakan
perbaikan. Inilah yang disebut dengan satu siklus dalam PTK. 9. Perbedaan Antara PTK dan Non PTK Terdapat beberapa perbedaan antara Penelitian Tindakan Kelas dengan jenis penelitian lainnya, seperti ditampilkan pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
Tabel Perbedaan PTK dan NonPTK Non PTK
PTK
Dilakukan oleh pihak luar
Dilakukan oleh guru;
Ketat terhadap syarat–syarat formal, seperti ukuran sampel, populasi harus representative Instrumen dikembangkan hingga valid dan reliabel
Fleksibel terhadap ukuran sampel dan populasi
Tidak dituntut pengembangan Instrumen seperti penelitian jenis lain dengan uji validitas dan reliabilitas Rumusan masalah hanya satu Rumusan masalah terdiri dari lebih kalimat tertuju ke hasil dari satu kalimat, tertuju ke proses dilanjutkan ke hasil Menggunakan analisis statistik Tidak menggunakan analisis yang lebih rumit Statistik yang rumit Mensyaratkan hipotesis penelitian Tidak menggunakan hipotesis penelitian kecuali hipotesis tindakan dapat memperbaiki proses/praktek Tidak langsung memperbaiki Pembelajaran secara langsung praktek proses pembelajaran diperbaiki Diarahkan pada generalisasi. Tidak diarahkan pada generalisasi.
10. Langkah-langkah PTK a. Mengidentifikasi masalah b. Menganalisis masalah c. Merumuskan masalah d. Merencanakan PTK e. Melaksanakan PTK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
B. Motivasi Belajar Kata motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu movere, yang berarti bergerak (move). Motivasi menjelaskan apa yang membuat orang melakukan sesuatu, membuat mereka tetap melakukannya, dan membantu mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas. Hal ini berarti bahwa konsep motivasi digunakan untuk menjelaskan keinginan berperilaku, arah perilaku (pilihan), intensitas perilaku (usaha, berkelanjutan), dan penyelesaian atau prestasi yang sesungguhnya (Pintrich, 2003). Menurut Santrock, motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang memiliki motivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama (Santrock, 2007). Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2000). Sejalan dengan pernyataan Santrock di atas, Brophy (2004) menyatakan bahwa motivasi belajar lebih mengutamakan respon kognitif, yaitu kecenderungan siswa untuk mencapai aktivitas akademis yang bermakna dan bermanfaat serta mencoba untuk mendapatkan keuntungan dari aktivitas tersebut. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan memperhatikan pelajaran yang disampaikan, membaca materi sehingga bisa memahaminya, dan menggunakan strategi-strategi belajar tertentu yang mendukung. Selain itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
siswa juga memiliki keterlibatan yang intens dalam aktivitas belajar tersebut, rasa ingin tahu yang tinggi, mencari bahan-bahan yang berkaitan untuk memahami suatu topik, dan menyelesaikan tugas yang diberikan. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan bergantung pada apakah aktivitas tersebut memiliki isi yang menarik atau proses yang menyenangkan. Intinya, motivasi belajar melibatkan tujuan-tujuan belajar dan strategi yang berkaitan dalam mencapai tujuan belajar tersebut (Brophy, 2004). 1. Aspek-Aspek Motivasi Belajar Didalam
motivasi
belajar
ada
berbagai
macam
aspek-aspek
yang
mempengaruhi. Terdapat dua aspek dalam teori motivasi belajar yang dikemukakan oleh Santrock (2007). a. Motivasi ekstrinsik, yaitu melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Motivasi ekstrinsik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan hukuman. Misalnya,
murid
belajar
keras
dalam
menghadapi
ujian
untuk
mendapatkan nilai yang baik. Terdapat dua kegunaan dari hadiah, yaitu sebagai insentif agar mau mengerjakan tugas, dimana tujuannya adalah mengontrol
perilaku
siswa,
dan
mengandung
informasi
tentang
penguasaan keahlian. b. Motivasi intrinsik, yaitu motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri). Misalnya, murid belajar menghadapi ujian karena dia senang pada mata pelajaran yang diujikan itu. Murid termotivasi untuk belajar saat mereka diberi pilihan, senang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
menghadapi tantangan yang sesuai dengan kemampuan mereka, dan mendapat imbalan yang mengandung nilai informasional tetapi bukan dipakai untuk kontrol, misalnya guru memberikan pujian kepada siswa. Terdapat dua jenis motivasi intrinsik, yaitu: 1) Motivasi intrinsik berdasarkan determinasi diri dan pilihan personal. Dalam pandangan ini, murid ingin percaya bahwa mereka melakukan sesuatu karena kemauan sendiri, bukan karena kesuksesan atau imbalan eksternal. Minat intrinsik siswa akan meningkat jika mereka mempunyai pilihan dan peluang untuk mengambil tanggung jawab personal atas pembelajaran mereka. 2) Motivasi intrinsik berdasarkan pengalaman optimal. Pengalaman optimal kebanyakan terjadi ketika orang merasa mampu dan berkonsentrasi penuh saat melakukan suatu aktivitas serta terlibat dalam tantangan yang mereka anggap tidak terlalu sulit tetapi juga tidak terlalu mudah. 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Ada berbagai macam faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar. Menurut Brophy (2004), terdapat lima faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siwa, yaitu: a. Harapan guru Guru selalu mengharapkan agar supaya siswa dapat memahami apa yang diberikan dan bisa mempraktikan kedalam kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
b. Instruksi langsung Guru memberikan saran-saran dan masukan kepada siswa supaya siswa bisa mengikuti pembelajaran dengan baik. c. Umpan balik (feedback) yang tepat Adanya kerjasama yang saling menguntungkan antara guru dan siswa didalam proses pembelajaran berlangsung. d. Penguatan dan hadiah Guru memberikan hadiah dan penguatan kepada semua siswa yang aktif dan bisa mengerjakan tugas dengan baik dan benar. e. Hukuman Didalam belajar mengajar seorang guru akan memberikan hukuman kepada siswa yang tidak mengikuti aturan-aturan yang diberikan oleh sekolah. Sebagai pendukung kelima faktor di atas, Sardiman (2000) menyatakan bahwa bentuk dan cara yang dapat digunakan untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar adalah: a. Pemberian angka, hal ini disebabkan karena banyak siswa belajar dengan tujuan utama yaitu untuk mencapai angka/nilai yang baik. b. Persaingan/kompetisi. c. Memberi ulangan, hal ini disebabkan karena para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. d. Memberitahukan hasil, hal ini akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar terutama kalau terjadi kemajuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
e. Pujian, jika ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, hal ini merupakan bentuk penguatan positif. C. Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan hasil usaha belajar yang diperoleh siswa yang berupa nilai-nilai sebagai ukuran dari hasil usaha belajar yang telah dicapai oleh siswa, prestasi belajar ditunjukan dengan jumlah nilai raport. 1. Pengertian Prestasi Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Gagne (1985: 40) menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu: kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto (1990: 110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, prestasi dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses pembelajaran. 2. Pengertian Belajar Belajar menurut (Nasution, 1986: 85) adalah perubahan-perubahan dalamsistem urat syaraf, penambahan ilmu pengetahuan, belajar sebagai perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan. Menurut (Purwanto, 1990: 85) mengatakan bahwa belajar adalah tingkah laku seseorang yang terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman yang telah dilalui, jadi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
akan membawa perubahan-perubahan pada individu baik fisik maupun psikis, perubahan tersebut akan nampak tidak hanya berkaitan dengan aspek pengetahuan saja, tetapi juga berkaitan dengan percakapan, ketrampilan dan sikapnya. Menurut Winkel, (1996: 242) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi yang aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan. Kemudian (Hamalik, 1993: 83) mendefinisikan belajar adalah suatu pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat diartikan bahwa prestasi belajar siswa adalah hasil yang dicapai atau diperoleh oleh siswa yang berupa pengetahuan, ketrampilan dan sikap berkat pengalaman dan latihan yang telah dilalui oleh individu. 3. Pengertian Prestasi Belajar Menurut (Poerwanto, 1986: 28) pengertian prestasi belajar yaitu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport. Selanjutnya menurut (Winkel, 1996: 17) prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Sedangkan menurut (S. Nasution, 1996:17) prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
belajar dikatakan sempurna apabilamemenuhi tiga aspek yakni: kognitif, afektif dan psikomotor. Sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam kriteria tersebut. Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki oleh siswa dalam menerima, menolak dan menilaki informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan dalam mempelajari sesuatu materi pelajaran biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa. D. Model
Pembelajaran
Kooperatif
Tipe
STAD
(Student
Team
Achievement Division) Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan guru di sekolah sesuai dengan tuntutan materi pelajaran yang mengandung unsur kerjasama antara siswa dalam kelas dalam
melakukan
kerja
kelompok.
Penekanan
pendekatan
model
pembelajaran kooperatif tipe STAD ini adalah mengaktifkan siswa dalam pembelajaran melalui kerjasama antar siswa dalam suasana belajar berkelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
1. Pengertian pembelajaran Istilah belajar dan pembelajaran merupakan suatu istilah yang memiliki keterkaitan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam proses pendidikan. Pembelajaran seharusnya merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan suasana atau memberikan pelayanan agar siswa belajar. Untuk itu, harus dipahami bagaimana siswa memperoleh pengetahuan dari kegiatan belajarnya. Jika guru dapat memahami proses pemerolehan pengetahuan, maka guru akan dapat menentukan strategi pembelajaran yang tepat bagi siswanya. Menurut Sudjana (Sugihartono, dkk 2007: 80) pembelajaran merupakan setiap upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar. Sedangkan Nasution (Sugihartono, dkk 2007: 80) mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu aktifitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak didik sehingga terjadi proses belajar. Lingkungan dalam pengertian ini tidak hanya ruang belajar, tetapi juga meliputi guru, alat peraga, perpustakaan, laboratorium, dan sebagainya yang relevan dengan kegiatan belajar siswa. Menurut Dimyati dan Mudjiono (Syaiful Sagala 2006: 62) pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain intruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berfikir yang dapat meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
kemampuan
berfikir
siswa,
serta
dapat
meningkatkan
kemampuan
mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran. Dari berbagai pengertian pembelajaran di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk mentransfer ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien sehingga akan mendapatkan hasil yang seoptimal mungkin. 2. Pengertian model pembelajaran Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas (Arends dalam Trianto, 2010: 51). Sedangkan menurut Joyce & Weil (1971) dalam Mulyani Sumantri, dkk (1999: 42) model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu, dan memiliki fungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktifitas belajar mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
Berdasarkan dua pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dan berfungsi sebagi pedoman bagi perancang pembelajaran dan para guru dalam merancang dan melaksanakan proses belajar mengajar. Menurut Trianto (2010: 53) fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi perancang pengajar dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran. Untuk memilih model ini sangat dipengaruhi oleh sifat dari materi yang akan diajarkan, dan juga dipengaruhi oleh tujuan yang akan dicapai dalam pengajaran tersebut serta tingkat kemampuan peserta didik. Di samping itu pula, setiap model pembelajaran juga mempunyai tahap-tahap (sintaks) yang dapat dilakukan siswa dengan bimbingan guru. Antara sintaks yang satu dengan sintaks yang lain juga mempunyai perbedaan. Perbedaanperbedaan ini, diantaranya pembukaan dan penutupan pembelajaran yang berbeda antara satu dengan yang lain. Oleh karena itu, guru perlu menguasai dan dapat menerapkan berbagai keterampilan mengajar, agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang beraneka ragam dan lingkungan belajar yang menjadi ciri sekolah pada dewasa ini. Menurut Kardi dan Nur (Trianto 2011: 142) istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada strategi, metode, atau prosedur. Model pengajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode, atau prosedur. Ciri-ciri khusus model pembelajaran adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
1. Rasional
teoritis
logis
yang
disusun
oleh
para
pencipta
atau
pengembangnya. Model pembelajaran mempunyai teori berfikir yang masuk akal. Maksudnya para pencipta atau pengembang membuat teori dengan mempertimbangkan teorinya dengan kenyataan sebenarnya serta tidak secara fiktif dalam menciptakan dan mengembangankannya. 2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai). Model pembelajaran mempunyai tujuan yang jelas tentang apa yang akan dicapai, termasuk di dalamnya apa dan bagaimana siswa belajar dengan baik serta cara memecahkan suatu masalah pembelajaran. 3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil. Model pembelajaran mempunyai tingkah laku mengajar yang diperlukan sehingga apa yang menjadi cita-cita mengajar selama ini dapat berhasil dalam pelaksanaannya. 4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai. Model pembelajaran mempunyai lingkungan belajar yang kondusif serta nyaman, sehingga suasana belajar dapat menjadi salah satu aspek penunjang apa yang selama ini menjadi tujuan pembelajaran. Pada akhirnya setiap model pembelajaran memerlukan sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang berbeda. Setiap pendekatan memberikan peran yang berbeda kepada siswa, pada ruang fisik, dan pada sistem sosial kelas. Sifat materi dari sistem syaraf banyak konsep dan informasi-informasi dari teks buku bacaan, materi ajar siswa, di samping itu banyak kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
pengamatan gambar-gambar. Tujuan yang akan dicapai meliputi aspek kognitif (produk dan proses) dari kegiatan pemahaman bacaan dan lembar kegiatan siswa (Trianto, 2010: 55). 3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) yang dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin (Slavin, 1995) merupakan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan pembelajaran kooperatif yang cocok digunakan oleh guru yang baru mulai menggunakan pembelajaran kooperatif. STAD adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang materi itu dengan catatan, saat kuis mereka tidak boleh saling membantu. Model Pembelajaran Koperatif tipe STAD merupakan pendekatan Cooperative Learning yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Guru yang menggunakan STAD mengajukan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu mengunakan presentasi Verbal atau teks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
Menurut Slavin (Noornia, 1997: 21) ada lima komponen utama dalam pembelajaran kooperatif metode STAD: a. Penyajian Kelas. Penyajian kelas merupakan penyajian materi yang dilakukan guru secara klasikal dengan menggunakan presentasi verbal atau teks. Penyajian difokuskan pada konsep-konsep dari materi yang dibahas. Setelah
penyajian
materi,
siswa
bekerja
pada
kelompok
untuk
menuntaskan materi pelajaran melalui tutorial, kuis atau diskusi. b. Menetapkan siswa dalam kelompok. Kelompok menjadi hal yang sangat penting dalam STAD karena didalam kelompok harus tercipta suatu kerja kooperatif antar siswa untuk mencapai kemampuan akademik yang diharapkan.
Fungsi
dibentuknya
kelompok
adalah
untuk
saling
meyakinkan bahwa setiap anggota kelompok dapat bekerja sama dalam belajar. Lebih khusus lagi untuk mempersiapkan semua anggota kelompok dalam menghadapi tes individu. Kelompok yang dibentuk sebaiknya terdiri dari satu siswa dari kelompok atas, satu siswa dari kelompok bawah dan dua siswa dari kelompok sedang. Guru perlu mempertimbangkan agar jangan sampai terjadi pertentangan antar anggota dalam satu kelompok, walaupun ini tidak berarti siswa dapat menentukan sendiri teman sekelompoknya. c. Tes dan Kuis. Siswa diberi tes individual setelah melaksanakan satu atau dua kali penyajian kelas dan bekerja serta berlatih dalam kelompok. Siswa harus menyadari bahwa usaha dan keberhasilan mereka nantinya akan memberikan sumbangan yang sangat berharga bagi kesuksesan kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
d. Skor peningkatan individual. Skor peningkatan individual berguna untuk memotivasi agar bekerja keras memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan dengan hasil sebelumnya. Skor peningkatan individual dihitung berdasarkan skor dasar dan skor tes. Skor dasar dapat diambil dari skor tes yang paling akhir dimiliki siswa, nilai pretes yang dilakukan oleh guru sebelumnya melaksanakan pembelajaran kooperatif metode STAD. e. Pengakuan
kelompok.
Pengakuan
kelompok
dilakukan
dengan
memberikan penghargaan atas usaha yang telah dilakukan kelompok selama belajar. Kelompok dapat diberi sertifikat atau bentuk penghargaan lainnya jika dapat mencapai kriteria yang telah ditetapkan bersama. Pemberian penghargaan ini tergantung dari kreativitas guru. 1). Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Model STAD. Menurut Maidiyah (1998: 7-13) langkah-langkah pembelajaran kooperatif metode STAD adalah sebagai berikut. a. Persiapan STAD 1) Materi. Materi pembelajaran kooperatif metode STAD dirancang sedemikian rupa untuk pembelajaran secara kelompok. Sebelum menyajikan materi pembelajaran, dibuat lembar kegiatan (lembar diskusi) yang akan dipelajari kelompok kooperatif dan lembar jawaban dari lembar kegiatan tersebut. 2) Menetapkan siswa dalam kelompok. Kelompok siswa merupakan bentuk kelompok yang heterogen. Setiap kelompok beranggotakan 4-5 siswa yang terdiri dari siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah. Bila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
memungkinkan harus diperhitungkan juga latar belakang, ras dan sukunya. Guru tidak boleh membiarkan siswa memilih kelompoknya sendiri karena akan cenderung memilih teman yang disenangi saja. Sebagai pedoman dalam menentukan kelompok dapat diikuti petunjuk berikut (Maidiyah, 1998: 7-8): a) Merangking siswa Merangking siswa berdasarkan hasil belajar akademiknya di dalam kelas. Gunakan informasi apa saja yang dapat digunakan untuk melakukan rangking tersebut. Salah satu informasi yang baik adalah skor tes. b) Menentukan jumlah kelompok Setiap kelompok sebaiknya beranggotakan
4-5 siswa. Untuk
menentukan berapa banyak kelompok yang dibentuk, bagilah banyaknya siswa dengan empat. Jika hasil baginya tidak bulat, misalnya ada 42 siswa, berarti ada delapan kelompok yang beranggotakan empat siswa dan dua kelompok yang beranggotakan lima siswa. Dengan demikian ada sepuluh kelompok yang akan dibentuk. c) Membagi siswa dalam kelompok Dalam melakukan hal ini, seimbangkanlah kelompok- kelompok yang dibentuk yang terdiri dari siswa dengan tingkat hasil belajar rendah, sedang hingga hasil belajarnya tinggi sesuai dengan rangking. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
demikian tingkat hasil belajar rata- rata semua kelompok dalam kelas kurang lebih sama. d) Mengisi lembar rangkuman kelompok Isikan nama-nama siswa dalam setiap kelompok pada lembar rangkuman kelompok (format perhitungan hasil kelompok untuk pembelajaran kooperatif metode STAD). 3) Menentukan Skor Awal Skor awal siswa dapat diambil melalui Pre Test yang dilakukan guru sebelum pembelajaran kooperatif metode STAD dimulai atau dari skor tes paling akhir yang dimiliki oleh siswa.Selain itu, skor awal dapat diambil dari nilai raport siswa pada semester sebelumnya. 4) Kerja sama kelompok Sebelum memulai pembelajaran kooperatif, sebaiknya diawali dengan latihan-latihan kerja sama kelompok. Hal ini merupakan kesempatan bagi setiap kelompok untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan dan saling mengenal antar anggota kelompok. 5) Jadwal Aktivitas STAD terdiri atas lima kegiatan pengajaran yang teratur, yaitu penyampaian materi pelajaran oleh guru, kerja kelompok, tes penghargaan kelompok dan laporan berkala kelas. b. Mengajar Setiap pembelajaran dalam STAD dimulai dengan presentasi kelas, yang meliputi pendahuluan, pengembangan, petunjuk praktis, aktivitas kelompok, dan kuis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Dalam presentasi kelas, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: 1) Pendahuluan a. Guru menjelaskan kepada siswa apa yang akan dipelajari dan mengapa hal itu penting untuk memunculkan rasa ingin tahu siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberi teka-teki, memunculkan masalahmasalah yang berhubungan dengan materi dalam kehidupan seharihari, dan sebagainya. b. Guru dapat menyuruh siswa bekerja dalam kelompok untuk menentukan konsep atau untuk menimbulkan rasa senang pada pembelajaran. 2) Pengembangan a. Guru menentukan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran. b. Guru menekankan bahwa yang diinginkan adalah agar siswa mempelajari dan memahami makna, bukan hafalan. c. Guru memeriksa pemahaman siswa sesering mungkin dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan. d.
Guru menjelaskan mengapa jawabannya benar atau salah.
e. Guru melanjutkan materi jika siswanya memahami pokok masalahnya. 3) Praktek terkendali a) Guru menyuruh siswa mengajarkan soal-soal atau jawaban pertanyaanpertanyaan yang diajukan oleh guru. b) Guru memanggil siswa secara acak untuk menjawab pertanyaan atau menyelesaikan soal-soal yang diajukan oleh guru. Hal ini akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
menyebabkan siswa mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan atau soal-soal yang diajukan. c) Guru tidak perlu memberikan soal atau pertanyaan yang lama penyelesaiannya pada kegiatan ini. Sebaliknya siswa mengerjakan satu atau dua soal, dan kemudian guru memberikan umpan balik. c. Kegiatan Kelompok Kegiatan kelompok, kegiatan yang harus dilakukan oleh semua orang yang berada didalam suatu kelompok dan semua orang harus berpartisipasi guna untuk mencapai hasil yang maksimal. 1) Pada hari pertama kegiatan kelompok STAD, guru sebaiknya menjelaskan apa yang dimaksud bekerja dalam kelompok. a) Siswa mempunyai tanggung jawab untuk memastikan bahwa teman dalam kelompoknya telah mempelajari materi dalam lembar kegiatan yang diberikan oleh guru. b) Tidak seorang pun siswa selesai belajar sebelum semua anggota kelompok menguasai pelajaran. c) Mintalah bantuan kepada teman satu kelompok apabila seorang anggota kelompok mengalami kesulitan dalam memahami materi sebelum meminta bantuan kepada guru. d) Dalam satu kelompok harus saling berbicara sopan. 2) Guru dapat mendorong siswa dengan menambahkan peraturanperaturan lain sesuai kesepakatan bersama. Selanjutnya kegiatan yang dilakukan guru adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
a) Guru meminta siswa berkelompok dengan teman sekelompoknya; b) Guru memberikan lembar kegiatan (lembar diskusi) beserta lembar jawabannya; c) Guru menyarankan siswa agar bekerja secara berpasangan atau dengan seluruh anggota kelompok tergantung pada tujuan yang dipelajarinya. Jika mereka mengerjakan soal-soal maka setiap siswa harus mengerjakan sendiri dan selanjutnya mencocokkan jawabannya dengan teman sekelompoknya. Jika ada seorang teman yang belum memahami, teman; sekelompoknya bertanggung jawab untuk menjelaskan; d) Tekankanlah bahwa lembar kegiatan (lembar diskusi) untuk diisi dan dipelajari. Dengan demikian setiap siswa mempunyai lembar jawaban untuk diperiksa oleh teman sekelompoknya. 3) Guru melakukan pengawasan kepada setiap kelompok selama siswa bekerja dalam kelompok. Sesekali guru mendekati kelompok untuk mendengarkan bagaimana anggota kelompok berdiskusi. d. Kuis atau Tes Setelah siswa bekerja dalam kelompok selama kurang lebih dua kali penyajian, guru memberikan kuis atau tes individual.Setiap siswa menerima satu lembar kuis. Waktu yang disediakan guru untuk kuis adalah setengah sampai satu jam pelajaran. Hasil dari kuis itu kemudian diberi skor dan akan disumbangkan sebagai skor kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
e. Penghargaan Kelompok Penghargaan yang diberikan oleh guru kepada kelompok yang telah berhasil dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, yaitu dengan cara : 1. Menghitung skor individu dan kelompok Setelah diadakan kuis, guru menghitung skor perkembangan individu dan skor kelompok berdasarkan rentang skor yang diperoleh setiap individu. Skor perkembangan ditentukan berdasarkan skor awal siswa. 2. Menghargai hasil belajar kelompok Setelah guru menghitung skor perkembangan individu dan skor kelompok, guru mengumumkan kelompok yang memperoleh poin peningkatan tertinggi. Setelah itu guru memberi penghargaan kepada kelompok tersebut yang berupa sertifikat atau berupa pujian. Untuk pemberian penghargaan ini tergantung dari kreativitas guru. f. Mengembalikan kumpulan kuis yang pertama Guru mengembalikan kumpulan kuis pertama kepada siswa 2) . Kebaikan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Setiap model pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan cooperative learning. Menurut Slavin dalam Hartati (1997:21) cooperative learning mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut: Kelebihan: a. Dapat mengembangkan prestasi siswa, baik hasil tes yang dibuat guru maupun tes baku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
b. Rasa percaya diri siswa meningkat, siswa merasa lebih terkontrol untuk keberhasilan akademisnya. c. Strategi kooperatif memberikan perkembangkan yang berkesan pada hubungan interpersonal di antara anggota kelompok yang berbeda etnis. Keuntungan jangka panjang yang dapat dipetik dari pembelajaran kooperatif menurut Nurhadi (2004: 115-116) adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial; b. Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, keterampilan, informasi, perilaku sosial, dan pandangan-pandangan; c. Memudahkan siswa melakukan penyesuaian; d. Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan komitmen; e. Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri dan egois; f. Membangun persahabatan yang dapat berkelanjutan hingga masa dewasa; g. Berbagai keterampilan sosial yang diperlukan untuk memelihara hubungan saling membutuhkan dapat diajarkan dapat dipraktekkan; h. Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia; i. Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai perspektif; j. Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baik;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
k. Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan kemampuan, jenis kelamin, normal ataucacat, etnis, kelas sosial, agama, dan orientasi tugas. Sedangkan keuntungan model pembelajaran kooperatif metode STAD untuk jangka pendek menurut Soewarso (1998:22) sebagai berikut. a. Model pembelajaran kooperatif membantu siswa mempelajari isi materi pelajaran yang sedang dibahas. b.
Adanya anggota kelompok lain yang menghindari kemungkinan siswa mendapat nilai rendah, karena dalam tes lisan siswa dibantu oleh anggota kelompoknya.
c. Pembelajaran kooperatif menjadikan siswa mampu belajar berdebat, belajar mendengarkan pendapat orang lain, dan mencatat hal-hal yang bermanfaat untuk kepentingan bersama-sama. d. Pembelajaran kooperatif menghasilkan pencapaian belajar siswa yang tinggi menambah harga diri siswa dan memperbaiki hubungan dengan teman sebaya. e. Hadiah atau penghargaan yang diberikan akan memberikan dorongan bagi siswa untuk mencapai hasil yang lebih tinggi. f. Siswa yang lambat berpikir dapat dibantu untuk menambah ilmu pengetahuan. g. Pembentukan kelompok-kelompok kecil memudahkan guru untuk memonitor siswa dalam belajar bekerja sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Menurut Slavin dalam Hartati (1997: 21) cooperative learning mempunyai kekurangan sebagai berikut. a. Apabila guru terlena tidak mengingatkan siswa agar selalu menggunakan keterampilan-keterampilan kooperatif dalam kelompok maka dinamika kelompok akan tampak macet. b. Apabila jumlah kelompok tidak diperhatikan, yaitu kurang dari empat, misalnya tiga, maka seorang anggota akan cenderung menarik diri dan kurang aktif saat berdiskusi dan apabila kelompok lebih dari lima maka kemungkinan ada yang tidak mendapatkan tugas sehingga hanya membonceng dalam penyelesaian tugas. c. Apabila ketua kelompok tidak dapat mengatasi konflik-konflik yang timbul secara konstruktif, maka kerja kelompok akan kurang efektif. Selain di atas, kelemahan-kelemahan lain yang mungkin terjadi menurut Soewarso (1998:23) adalah bahwa pembelajaran kooperatif bukanlah obat yang paling mujarab untuk memecahkan masalah yang timbul dalam kelompok kecil, adanya suatu ketergantungan, menyebabkan siswa yang lambat berpikir tidak dapat berlatih belajar mandiri. Dan juga pembelajaran kooperatif memerlukan waktu yang lama sehingga target mencapai kurikulum tidak dapat dipenuhi, tidak dapat menerapkan materi pelajaran secara cepat, serta penilaian terhadap individu dan kelompok dan pemberian hadiah menyulitkan bagi guru untuk melaksanakannya. Kesimpulan yang dapat diambil dari uraian di atas bahwa untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
metode STAD, sebaiknya dalam satu anggota kelompok ditugaskan untuk membaca bagian yang berlainan, sehingga mereka dapat berkumpul dan bertukar informasi. Selanjutnya, pengajar mengevaluasi mereka mengenai seluruh bagian materi. Dengan cara inilah maka setiap anggota merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya agar berhasil mencapai tujuan dengan baik. Pada dasarnya model ini dirancang untuk memotivasi siswa agar saling membantu antara siswa satu dengan yang lainya dalam mengusasi materi yang diberikan oleh guru, model pembelajaran kooperatif tipe STAD juga menuntut siswa untuk aktif dan dapat memahami materi. Adapun kelebihan dari pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu dapat: 1) meningkatkan motivasi siswa dalam belajar; 2) meningkatkan prestasi belajar siswa; 3) meningkatkan kreativitas siswa; 4) mendengar, menghormati, serta menerima pendapat siswa lain; 5) mengurangi kejenuhan dan kebosanan; 6) menyakinkan dirinya untuk orang lain dengan membantu orang lain dan meyakinkan dirinya untuk saling mengerti dan saling memahami. E. Kerangka Berpikir Upaya yang diperlukan untuk meningkatkan
motivasi
siswa dalam
kegiatan belajar mengajar dikelas bisa dilihat selama proses pembelajaran yang akan berdampak pada prestasi belajar siswa yang bersangkutan. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih mendorong kemandirian, keaktifan dan tanggung jawab dalam diri siswa. Dalam kegiatan pembelajaran berlangsung siswa lebih banyak berperan selama kegiatan. Melalui penerapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini diharapkan siswa dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Berdasarkan penjelasan diatas, maka kerangka penelitian tindakan kelas ini dapat digambarkan sebagai berikut : Keadaan awal
Tindakan
Model pembelajaran masih berorientasi pada guru sehingga siswa kurang aktif selama kegiatan pembelajaran akibatnya motivasi dan prestasi belajar siswa masih rendah
Penjelasan tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD Refleksi dari hasil siklus mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
Evaluasi Awal
Evaluasi Efek
Hasil Akhir
Peningkatan motivasi belajar siswa dilihat dari aktivitas belajar selama kegiatan belajar berlangsung (proses belajar) Peningkatan prestasi belajar siswa dilihat dari hasil belajar siswa
Evaluasi Akhir
F. Indikator Keberhasilan Indikator
keberhasilan penelitian ini adalah meningkatnya motivasi dan
prestasi belajar siswa. Peningkatan motivasi belajar siswa dilihat dari aktivitas belajar selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Sedangkan peningkatan prestasi belajar siswa dilihat dari hasil tes siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
BAB III PEMBAHASAN A. Rancangan Tindakan Rancangan pada dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan matang tentang hal yang akan dilakukan. Ia merupakan landasan berpijak, serta dapat pula dijadikan dasar penilaian baik oleh peneliti itu sendiri maupun orang lain terhadap kegiatan penelitian. Rancangan penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk pertanyaan penelitianya (Kerlinger, 1990:483). Dengan
demikian
rancangan
penelitian
bertujuan
untuk
memberi
pertangguangjawaban terhadap semua langkah yang akan diambil. Dalam melakukan rancangan tindakan, banyak hal yang harus dilakukan yaitu merumuskan masalah, mengkaji teori, dan merumuskan hipotesis tindakan,tahap berikutnya adalah merencanakan tindakan. Kegiatan merencanakan tindakan meliputi: a. Membuat skenario pembelajaran yang berisikan langkah-langkah kegiatan dalam pembelajaran. langkah-langkah ini sama dengan di RPP (RPP dilampirkan). 1) Kegiatan awal Pembelajaran. a) Guru memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran dan media pembelajaran. b) Guru memeriksa kesiapan siswa mengikuti proses pembelajaran.
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
c) Guru melakukan kegiatan apersepsi pembelajaran (absensi, doa). d) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya. e) Pemberian motivasi menggunakan berbagai pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang akan diajarkan. f) Pre tes. 2) Kegiatan Inti Pembelajaran Berikut ini merupakan gambaran secara garis besar kegiatan inti pembelajaran yang dilakukan guru antara lain: a) Presentasi di kelas Materi pembelajaran disajikan oleh guru melalui presentasi di kelas. Presentasi dilakukan melalui pengajaran langsung seperti yang biasa dilakukan atau melalui diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru. Dalam implementasi PTK ini presentasi dilakukan melalui diskusi kelompok yang dipimpin oleh guru. b) Tim (Teams) (a) Guru membacakan nama-nama siswa dan meminta mereka menempati tempat duduk sesuai dengan kelompoknya masingmasing. (b) Guru membagikan handout dan soal dan menyampaikan prosedur pelaksanaan diskusi kelompok. (c) Guru memastikan siswa benar-benar belajar dalam kelompoknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
(d) Guru bersama-sama dengan siswa membahas soal yang diberikan. c) Penghargaan kelompok (team recognition) (a) Fasilitator menjumlahkan skor hasil diskusi kelompok untuk menentukan ranking. Berdasarkan jumlah skor yang didapat, guru menentukan tim yang mendapat juara 1, 2, dan 3. (b) Guru mengumumkan hasil pencapaian skor yang didapat selama diskusi kelompok dan selanjutnya memberikan penghargaan. 3) Kegiatan Penutup. (1) Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan mengenai kegiatan belajar mengajar yang dilakukan pada hari tersebut. (2) Guru dibantu fasilitator membagikan soal post-test. (3) Guru dibantu fasilitator membagikan kuesioner dan lembar refleksi. b. Mempersiapkan sarana pembelajaran yang mendukung terlaksananya tindakan. Peneliti bersama dengan guru mempersiapkan perangkat pembelajaran, seperti: materi pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), handout, post-test, alat dan media pembelajaran seperti LCD, spidol, laptop, kertas manila, white board, no. urut, penghapus, soal evaluasi, lembar kerja siswa. c. Mempersiapkan instrumen penelitian, seperti lembar observasi, koisioner, angket, pertanyaan wawancara, soal tes, dsb.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Instrumen Pendahuluan. a. Observasi pada guru b. Observasi pada siswa c. Observasi pada kelas d. Pedoman wawancara pada guru e. Pedoman wawancara pada siswa 2. Pelaksanaan Tindakan a. Perencanaan 1) Daftar pembagian kelompok 2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3) Materi pembelajaran 4) Soal 5) Lembar Kerja Terstruktur 6) Kuesioner Skenario pembelajaran b. Observasi 1) Lembar observasi aktivitas guru selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD 2) Lembar observasi aktivitas siswa di dalam kelas selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD 3) Lembar observasi kondisi kelas selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
c. Evaluasi dan refleksi 1) Lembar
refleksi
bagi
siswa
setelah
penerapan
model
pembelajaran kooperatif tipe STAD 2) Lembar refleksi bagi guru setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD 3) Lembar pedoman wawancara siswa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD 4) Lembar pedoman wawancara guru setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
B. Pembahasan Hal pertama yang harus dilakukan dalam merancang PTK adalah menetapkan fokus masalah penelitian. Ada lima langkah yang harus dilakukan dalam tahap ini. 1. Merasakan Adanya Masalah Banyak guru yang mungkin bertanya bagaimanakah memulai penelitian tindakan kelas. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, guru harus memiliki perasaan tidak puas terhadap praktik pembelajaran yang dilakukannya. Jika guru merasa selalu puas terhadap apa yang dilakukannya, meskipun sebenarnya masih sangat benyak kekurangan dan hambatan dalam proses pengelolaan, sulit kiranya bagi guru untuk memiliki inisiatif memulai PTK. Oleh karena itu, agar guru dapat mempraktikkan PTK, ia dituntut untuk berkata jujur terutama pada dirinya sendiri untuk mengakui bahwa masih ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
kekurangan dalam proses pembelajaran yang dikelolanya. Dengan kata lain, guru harus merefleksi, merenung, serta berpikir balik mengenai apa saja yang telah dilakukannya dalam proses pembelajaran dalam rangka mengidentifikasi sisi-sisi lemah yang mungkin ada. Untuk membantu merasakan adanya masalah, guru dapat mengajukan pertanyaan: Apakah kompetensi awal siswa yang mengikuti pembelajaran cukup memadai? Apakah proses pembelajaran yang dilakukan sudah cukup efektif? Apakah hasil pembelajaran cukup berkualitas? Jika pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab dengan jujur, akan muncul masalah yang dapat dijadikan pijakan awal untuk melakukan PTK karena pada dasarnya tidak ada satu pun keadaan guru, siswa, atau kelas yang sempurna. Merasakan adanya masalah sudah dijelaskan di bab I yaitu adanya permasalahan yang dialami oleh siswa didalam dunia pendidikan terutama dalam hal belajar disekolah guru umumnya mengajar menggunakan pembelajaran kovensional yang kurang efektif dan efisien. Pembelajaran konvensional ini kurang memberikan hasil yang maksimal, siswa merasa jenuh, motivasi siswa menjadi rendah dan nilai yang diperoleh kurang maksimal, selain itu pembelajaran konvensional membuat siswa hanya duduk diam, mendengar mencatat dan menghafal. Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua peserta didik mampu berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama. Daya serap yang dimiliki oleh peserta didik sangat bervariasi, ada yang cepat, ada yang sedang dan ada yang lambat. Cepat lambatnya penerimaan peserta didik terhadap pelajaran sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
bervariasi, sehingga sangat berpengaruh terhadap prestasi yang diperoleh peserta didik.Untuk mengatasi kurangnya efektif dan efisien dengan menggunakan pembelajaran konvensional maka peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD supaya pembelajaran bisa berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan oleh guru dan siswa sehingga pembelajaran bisa berjalan dengan efektif dan efisien. 2. Identifikasi Masalah Pada tahap ini, guru berusaha menghasilkan gagasan-gagasan awal mengenai permasalahan awal yang dalam pembelajaran. Masalah tersebut dapat berkaitan dengan manajemen kelas dan iklim belajar, proses pembelajaran, dan perkembangan personal. Tiap-tiap kelompok tersebut dapat dijabarkan ke dalam tema-tema yang lebih operasional. Cara melakukan identifikasi masalah dapat menggunakan langkah berikut: a. Menuliskan semua hal yang dirasakan memerlukan perhatian dan kepedulian karena akan berdampak kurang baik, terutama yang terkait dengan pembelajaran. b. Pilahkan dan klasifikasikan masalah menurut jenis/bidang permasalahnnya, jumlah siswa yang mengalami, dan tingkat frekuensi timbulnya masalah c. Urutkan dari yang ringan, jarang terjadi, dan banyaknya siswa yang mengalami permasalahan yang teridentifikasi d. Ambil 3-5 masalah dan konfirmasikan dengan guru mata pelajaran yang sama atau serumpun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
e. Jika yang dirumuskan ternyata mendapat konfirmasi (diakui sebagai masalah yang urgen untuk dipecahkan), masalah tersebut patut diangkat sebagai calon masalah PTK. Identifikasi masalah ini sudah dibahas didalam bab I, dalam hal ini peneliti mengidentifikasikan apakah rancangan
penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa siap digunakan untuk diteliti. Dengan rendahnya motivasi belajar siswa, maka diperlukan stategi pembelajaran yang tepat yang harus dilakukan agar supaya peserta didik memiliki prestasi yang baik. Ada berbagai macam model pembelajaran yang bisa digunakan oleh pendidik supaya motivasi dan prestasi peserta didik bisa lebih baik. Salah satunya model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diharapkan peserta didik bisa belajar lebih efektif dan efisien, sehingga motivasi dan pretasi belajar siswa menjadi lebih baik dan memuaskan. 3. Analisis Masalah Analisis masalah dilakukan untuk mengetahui proses tindak lanjut perbaikan atau solusi yang akan diambil. Analisis masalah adalah kajian terhadap permasalahan dilihat dari segi kelayakannya. Sebagai acuan, dapat diajukan pertanyaan sebagai berikut: a. di mana konteks, situasi atau iklim masalah terjadi b. kondisi prasarat apakah yang menimbulkan terjadinya masalah c. bagaimanakah keterlibatan komponen, aktor dalam terjadinya masalah d. adakah alternatif solusi yang dapat diajukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
e. apakah pemecahan masalah yang akan diambil memerlukan durasi waktu yang tidak terlalu lama Analisis masalah digunakan untuk merancang rencana tindakan, baik dalam bentuk spesifikasi tindakan, keterlibatan aktor yang berkolaborasi, waktu dalam satu siklus, identifikasi indikator keberhasilan tindakan, dan hal-hal yang terkait dengan solusi yang diajukan. Setelah masalah dianalisisi, peneliti dapat menetukan judul PTK. Yang biasanya mencerminkan adanya permasalahan, tujuan, solusi yang digunakan untuk memecahkan permasalahan, dan setting. Analisis masalah sudah dijelaskan di bab I, dalam menganalisis masalah peneliti menemukan suatu masalah yang dihadapi oleh peserta didik di dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan di sekolah oleh pendidik, yaitu pendidik masih menggunakan model pembelajaran konvensional sehingga kurang motivasi dan prestasi belajar peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, sehingga pendidik harus memiliki strategi supaya motivasi dan perstasi peserta didik menjadi lebih baik, salah satu strategi yang bisa di gunakan oleh pendidik yaitu dengan menggunakan berbagi macam model pembelajaran, salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pada dasarnya model ini dirancang untuk memotivasi peserta didik agar saling membantu antar peserta didik satu dengan yang lainnya dalam menguasai materi yang di berikan oleh pendidik, model pembelajaran ini juga menuntut peserta didik untuk aktif dalam memahami materi yang diberikan oleh pendidik sehingga tercapai kegiatan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
yang efektif dan efisien, serta motivasi dan prestasi peserta didik menjadi lebih baik. 4. Merumuskan Masalah Selanjutnya, masalah-masalah yang telah diidentifikasi dirumuskan secara jelas, spesifik, dan operasional. Perumusan masalah yang jelas akan memungkinkan peluang untuk pemilihan tindakan yang tepat. Rumusan masalah biasanya berbentuk kalimat pertanyaan, walaupun boleh juga berupa pernyataan. Rumusan masalah sudah dijelaskan di bab I yaitu Apakah rancangan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa siap digunakan. 5. Mengkaji Teori Kegiatan mengkaji teori sebenarnya sudah dilakukan sebelum peneliti menentukan judul atau menemukan solusi atas permasalahan yang ditentukan. Tanpa teori, sebuah permasalahan tidak akan dapat diselesaikan. Seorang guru dapat menciptakan metode, teknik, dan model pembelajaran kreatif dan inovatif. Namun, hasil ciptaannya itu haruslah berpijak pada satu teori yang sudah ada atau menggabungkan berbagai teori menjadi satu. Hasil mengkaji teori dituangkan pada bab landasan penelitian, subbab kajian teori. Setelah kajian teori, dikemukakan kerangka pikir. Kerangka pikir menggambarkan bagaimana peneliti menghubungkan antara masalah yang dihadapi dengan teori yang dikaji sehingga ditetapkan solusi yang tercermin dalam judul PTK. Selain dengan mendeskripsikan, kerangka pikir juga bisa digambarkan dalam bentuk bagan/skema.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Langkah akhir dalam kegiatan mengkaji teori adalah menentukan hipotesis tindakan. Hipotesis tindakan adalah dugaan terhadap perubahan yang akan terjadi setelah suatu tindakan dilakukan. Hipotesis tindakan umumnya dirumuskan dalam bentuk keyakinan tindakan yang akan diambil akan dapat memperbaiki sistem, proses, atau hasil. Mengkaji teori sudah dijelaskan di bab II, ada berbagai hal yang di jelaskan dalam kajian teori di bab II diantaranya: penelitian tindakan kelas (PTK), motivasi belajar, prestasi belajar, dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 6. Merencanakan Tindakan Merencanakan tindakan sudah dijelaskan diatas. Dalam melakukan rancangan tindakan, banyak hal yang harus dilakukan yaitu merumuskan masalah, mengkaji teori, dan merumuskan hipotesis tindakan, tahap berikutnya adalah merencanakan tindakan. Kegiatan merencanakan tindakan meliputi: a. Membuat skenario pembelajaran yang berisikan langkah-langkah kegiatan dalam pembelajaran (sama dengan langkah-langkah pembelajaran dalam RPP). b. Mempersiapkan sarana pembelajaran yang mendukung terlaksananya tindakan. c. Mempersiapkan instrumen penelitian, seperti lembar observasi, kuisioner, angket, pertanyaan wawancara, soal tes, dsb.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Hal penting yang juga harus dilakukan dalam kegiatan merencanakan tindakan adalah menentukan kriteria keberhasilan tindakan. Kriteria merupakan ukuran yang ditentukan peneliti untuk menentukan apakah tindakan yang nantinya dilakukan berhasil atau tidak. Kriteria keberhasilan tindakan biasanya dihubungkan dengan rumusan masalah yang meliputi kriteria keberhasilan proses dan hasil pembelajaran. Ukuran keberhasilan proses misalnya: Proses belajar dikatakan berhasil jika 95% siswa terlibat dalam proses pembelajaran, jika 50% siswa mengajukan pertanyaan dalam kegiatan pembelajaran, dsb. Ukuran keberhasilan hasil misalnya: Keberhasilan hasil belajar jika 100% siswa mencapai nilai minimal sama dengan KKM, jika rata-rata nilai siswa dalam kompetensi meningkat 0,5 dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
BAB IV KESIMPULAN
Berdasarkan uraian yang dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan: 1. Rancangan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sudah disusun sesuai dengan teori sehingga rancangan tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Rancangan dapat membantu pendidik dalam melaksanakan pembelajaran di kelas supaya adanya peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa di kelas tersebut. 2. Rancangan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sangat cocok digunakan sekolah yang memiliki siswa yang heterogen dan sekolah yang memiliki relatif banyak siswa.
karena dengan menggunakan model
pembelajaran ini sangat baik untuk keaktifan semua siswa sehingga tidak adanya kesenjangan antara siswa yang aktif dan tidak aktif dalam kelas. Dalam hal ini siswa saling membantu satu sama lain dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru didalam kelompoknya sehingga semua siswa yang mengikuti proses pembelajaran memiliki peningkatan motivasi belajar dan prestasi belajar yang yang maksimal sesuai yang di harapkan baik oleh guru maupun siswa itu sendiri.
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi., et al. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara Margono, S. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta Muslich, Masnur. (2009). Melaksanakan PTK itu mudah (classroom Action Research) pedoman praktis bagi guru professional. Jakarta: PT. Bumi Aksara Mertler, Craig A. (2012). Penelitian Tindakan Kelas, Edisi Ketiga Meningkatkan sekolah dan memberdayakan pendidik. Jakarta: PT. Indeks Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT. Bumi Aksara Dedi Dwitagama dan Wijaya Kusumah. (2010). MengenaL Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Indeks. Huda, Miftahul. (2012). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sanjaya, W. (2009).Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60 LEMBAR OBSERVASI PTK Komponen Siswa No 1
2
3
4
Hal yang Diamati Siswa Keaktifan Siswa: a. Siswa aktif mencatat materi pelajaran b. Siswa aktif bertanya c. Siswa aktif mengajukan ide Perhatian Siswa: a. Terfokus pada materi b. Antusias pada materi Kedisiplinan: a. Kehadiran/absensi b. Datang tepat waktu c. Pulang tepat waktu Penugasan/Resitasi: a. Mengerjakan semua tugas b. Ketepatan mengumpulkan tugas sesuai waktunya c. Mengerjakan sesuai dengan perintah
Keterangan: 4 : Sangat Baik 3 : Baik 2 : Tidak Baik 1 : Sangat Tidak Baik
1
Skor 2 3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61 LEMBAR OBSERVASI PTK Komponen Guru No 1
Hal yang Diamati Guru Penguasaan Materi: a. Kelancaran menjelaskan materi b. Kemampuan menjawab pertanyaan c. Keragaman pemberian contoh
2
Sistematika penyajian: a. Ketuntasan uraian materi b. Uraian materi mengarah pada tujuan c. Urutan materi sesuai dengan SKKD
3
Penerapan Metode: a. Ketepatan pemilihan metode sesuai materi b. Keseuaian urutan sintaks dengan metode yang digunakan c.Mudah diikuti siswa
4
Penggunaan Media: a. Ketepatan pemilihan media dengan materi b. Ketrampilan menggunakan media c. Media memperjelas terhadap materi
5
Performance: a. Kejelasan suara yang diucapkan b. Kekomunikatifan guru dengan siswa c. Keluwesan sikap guru dengan siswa
6
Pemberian Motivasi: a. Keantusiasan guru dalam mengajar b. Kepedulian guru terhadap siswa c. Ketepatan pemberian reward dan punishman
Keterangan: 4 : Sangat Baik 3 : Baik 2 : Tidak Baik 1 : Sangat Tidak Baik
1
Skor 2 3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62 LEMBAR OBSERVASI PTK
Komponen Materi No 1
Hal yang Diamati Komponen Materi 1 Kesesuaian dengan isi kurikulum: a. Materi sesuai dengan SK yang tercantum pada silabus b. Materi sudah sesuai dengan KD yang tercantum pada RPP c. Materi sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran
2
Sistematika penyampaian Materi: a. Penyajian materi sesuai urutan b. Penyajian materi sudah mengikuti induktif dan deduktif c. Penyajian materi sudah merujuk dari konkrit ke abstrak
3
Urgensi: a. Sangat dibutuhkan peserta didik b. Dapat diaplikasikan dalam kehidupan c. Diujikan dalam UAN
4
Menarik: a. Materi didukung media yang sesuai b. Materi didukung metode yang menyenangkan c. Materi dapat direspon secara antusias
Keterangan: 4 : Sangat Sesuai 3 : Sesuai 2 : Tidak Sesuai 1 : Sangat Tidak Sesuai
2
Skor 3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63 LEMBAR OBSERVASI PTK Komponen Pengelolaan Kelas No 1
Hal yang Diamati Komponen Pengelolaan Kelas Tujuan : a. Ketepatan b. Keefektifan c. Pencapaian target kompetensi
2
Ruang: a. Standarisasi ruangan b. Kebersihan ruangan c. Kenyamanan ruangan
3
Tempat Duduk: a. Kerapian tempat duduk b. Pengaturan tempat duduk c. Pengaturan jarak duduk antar siswa
4
Siswa: a. Kemampuan menstimulus untuk bertanya b. Kemampuan memotivasi menjawab c. Kemampuan menciptakan interaksi
Keterangan: 4 : Sangat Baik 3 : Baik 2 : Tidak Baik 1 : Sangat Tidak Baik
1
Skor 2 3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64 LEMBAR OBSERVASI PTK Komponen Sarana No 1
Hal yang Diamati Komponen Sarana Ketersediaan Sarana Pembelajaran : a. Sesuai dengan kebutuhan b. Tersedia untuk semua elemen sekolah c. Dapat dimanfaatkan pada saat dibutuhkan
2
Penempatan Sarana Pembelajaran: a. Dikelompokkan sesuai dengan jenisnya b. Mudah dijangkau c. Tersimpan dengan rapi
3
Kebermaknaan Sarana Pembelajaran: a. membantu kelancaran pembelajaran b. memudahkan pemahaman pembelajar c. sesuai dengan materi pembelajaran
4
Kelayakan Sarana Pembelajaran: a. Aman dipergunakan guru b. Aman dipergunakan siswa c. Semua sarana layak pakai
Keterangan: 4 : Sangat Setuju 3 : Setuju 2 : Tidak Setuju 1 : Sangat Tidak Setuju
1
Skor 2 3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65 LEMBAR OBSERVASI PTK Komponen Lingkungan No 1
Hal yang Diamati Komponen Lingkungan Kenyamanan : a. kerasan b. sejuk c. luas
2
Ketenangan: a. aman b. sunyi c. jauh dari sumber suara yang mengganggu
3
Kebersihan a. bebas dari sampah d. baunya harum e. adanya tata tertib tentang kebersihan
4
Keindahan: a. enak dipandang b. kerapian penataan c. terawat
Keterangan: 4 : Sangat Setuju 3 : Setuju 2 : Tidak Setuju 1 : Sangat Tidak Setuju
1
Skor 2 3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah
: SMAN 1 WANGI-WANGI
Satuan Tingkat Pendidikan
: Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran
: (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial (Ekonomi)
Kelas/Semester
: XII/I
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Pertemuan
: I dan II
A. Standar Kompetensi Memahami Penyusunan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang B. Kompetensi Dasar 1. Mencatat Transaksi / Dokumen ke dalam Jurnal Khusus 2. Posting Jurnal Khusus ke Buku Besar Perusahaan Dagang. C. Indikator 1.
Kognitif:
a. Produk 1. Menafsirkan definisi perusahaan dagang. 2. Mengklasifikasikan akun-akun khusus yang dijumpai pada perusahaan dagang. 3. Mencatat transaksi ke jurnal khusus. 4. Mencatat transaksi keuangan ke dalam buku besar pembantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67 5. Memindahbukukan (posting) jurnal khusus ke buku besar . 6. Menyusun Neraca Sisa b. Proses 1. Mencari informasi tentang definisi perusahaan dagang. 2. Menuliskan akun-akun apa saja yang dijumpai pada perusahaan dagang. 3. Mendiskusikan metode pencatatan barang dagang. 4. Melakukan pencatatan transaksi ke jurnal khusus. 5. Melakukan pemostingan jurnal khusus ke buku besar pembantu. 6. Melakukan penyusunan neraca sisa. 2. Afektif 1. Karater Mengembangkan karakter yang terkait dengan, sopan santun, rendah hati, bersikap positif, bersikap menyenangkan, toleransi, dan bekerjasama. 2. Keterampilan sosial Mengembangkan keterampilan mengemukakan pendapat, berkomunikasi, dan keterampilan bekerja sama. 3. Psikomotor 1. Keterampilan bertanya dan keterampilan mengemukakan pendapat. 2. Keterampilan menerima pendapat yang berbeda. 3. Keterampilan sharing dan komitmen. D. Tujuan Pembelajaran (TP): 1. Kognitif
:
Produk: 1. Melalui diskusi kelompok siswa mampu menafsirkan definisi dan ciri-ciri perusahaan dagang melalui diskusi kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 2. Siswa mampu mengkalisifikasi akun-akun khusus perusahaan dagang. 3. Siswa mampu menerapkan tahapan pencatatan transaksi-transaksi perusahaan dagang dengan mengkaji berbagai sumber . 4. Siswa mampu melakukan penjurnalan transaksi-transaksi perusahaan ke dalam jurnal khusus. 5. Siswa mampu memindahbukukan (posting) jurnal khusus ke buku besar pembantu. 6. Siswa mampu menyusun neraca sisa. Proses: Melalui diskusi kelompok, siswa dapat mencermati kegiatan-kegiatan dalam dalam menyusun siklus akuntansi 2. Afektif Dengan memahami penyusunan siklus akuntansi pada perusahaan dagang, siswa mampu menyusun siklus akuntansi perusahaan dagang, seperti jurnal khusus, posting kebuku besar, dan menyusun neraca sisa. 3. Psikomotor Melalui diskusi kelompok, siswa dapat terampil menyusun siklus akuntansi perusahaan dagang. E. Tujuan Perbaikan Pembelajaran (TP): 1. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa dapat mengemukakan pendapatnya sendiri tentang pengertian perusahaan dagang. 2. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa dapat mengemukakan pendapatnya sendiri tentang cara menyusun sikulus akuntansi perusahaan dagang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69 3. Siswa dilatih untuk dapat menghargai pendapat temannya. 4. Siswa dilatih untuk terampil dalam menyusun siklus akuntansi perusahaan dagang. F. Materi Pembelajaran : Penyusunan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang G. Model dan Metode Pembelajaran : a.
Model Pembelajaran: Model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
b.
Metode Pembelajaran: Diskusi kelompok dan tanya jawab.
H. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Waktu
1.Kegiatan Awal a. Menyampaikan salam
b. Absensi c. Menyampaikan
kompetensi
dasar
dan
indikator
pembelajaran yang ingin dicapai d. - Apersepsi
15 menit
Guru mengajak para siswa untuk mengingat kembali pelajaran yang lalu - Orientasi Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yaitu yang sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD - Motivasi Guru menjelaskan pengertian perusahaan dagang 2.Kegiatan Inti
25 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70 - Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang berbeda yang beranggotakan 5-7 orang agar berdiskusi - - Guru memberikan materi siklus akuntansi perusahaan dagang - Guru memberikan soal kepada setiap kelompok
75 menit
- Meminta siswa untuk mendiskusikan masalah, dimana dalam kerja kelompok siswa berpikir bersama untuk menyelesaikan LKS -
Memantau dan mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal
-
Setiap kelompok di wakili satu orang siswa untuk mempresentasekan hasil diskusi kelompoknya yang lain memberikan tanggapan
-
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti
-
Memberi
penghargaan
kepada
kelompok
yang
hasil
diskusinya yang terbaik dalam bentuk pujian dan aplous 3. Penutup a. Merangkum Guru merangkum dan menyimpulkan materi pembelajaran. b. Menilai Guru memberikan tugas rumah (PR)
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71 I. Penilaian
:
1. Penilaian Kognitif a.Penilaian Produk (terlampir) b. Penilaian Proses (terlampir) 2. Penilaian Afektif (terlampir) 3. Penilaian Psikomotor (terlampir) J. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran : 1. Buku Sekolah Elektronik: Nugroho, Arif Julianto Sri, 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial, SMA Kelas XII, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 2. KTSP 2006/kurikulum Sekolah Menengah Atas. 3.
Jurnal ekonomi
4.
Koran
5.
Internet
6.
LKS dan kunci jawaban
Mengetahui:
Suandala, 28 September 2016
Kepala,
Guru Mata Pelajaran Ekonomi
Dra. WA MANI
MICE LISTINA NESI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72 LEMBAR KERJA SISWA 01 Petunjuk 1. Diskusikan dengan teman kelompokmu hasil identifikasi macam-macam kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan dagang, kemudian catatlah dalam tabel berikut ini. Tabel 1. Identifikasi macam-macam Kegiatan Ekonomi yang Berkaitan dengan kegiatan perusahaan dagang No.
Macam-macam Kegiatan Ekonomi yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan dagang
1.
Kegiatan pembelian
2.
………………………………………………………………
3.
………………………………………………………………
Petunjuk 2. Diskusikan dengan teman kelompokmu untuk mengidentifikasi macam-macam akun khusus pada perusahaan dagang Tabel 2. Identifikasi Macam-macam akun khusus pada perusahaan dagang No.
Macam-macam akun khusus pada perusahaan dagang
1.
Pembelian
2.
……………………………………………………...
3.
……………………………………………………...
4.
……………………………………………………...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Petunjuk 3. Diskusikan dengan teman kelompokmu beberapa metode pencatatan barang dagang Tabel 3. Beberapa metode pencatatan barang dagang No.
Metode-metode pencatatan barang dagang
1.
Metode First In First Out
2.
………………………………………………………………..
3.
………………………………………………………………..
Petunjuk 4. Diskusikan dengan teman kelompokmu macam-macam sistem pencatatan persediaan barang dagang Tabel 4. Macam-macam sistem persediaan barang dagang No.
Macam-Macam sistem persediaan barang dagang
1.
Sistem persediaan periodic
2.
………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 LEMBAR KERJA SISWA 02 Petunjuk 1. Diskusikan dengan teman kelompokmu hasil identifikasi macam-macam jurnal khusus, kemudian catatlah dalam tabel berikut ini. Tabel 1. Identifikasi macam-macam jurnal khusus No.
Macam-macam jurnal khusus
1.
Pembelian
2.
………………………………………………………………
3.
………………………………………………………………
4.
………………………………………………………………
5.
………………………………………………………………
Petunjuk 2. Diskusikan dengan teman kelompokmu macam-macam buku besar Tabel 2. Macam-macam buku besar No.
Macam-macam buku besar
1.
Buku besar utama
2.
……………………………………………………...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 Petunjuk 3. Diskusikan dengan teman macam-macam buku besar pembantu Tabel 3. Macam-macam buku besar pembantu No.
Macam-Macam Buku Besar Pembantu
1.
Piutang dagang
2.
………………………………………………………………..
3.
………………………………………………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76 KUNCI LEMBAR KERJA SISWA 01
Petunjuk 1. Tabel 1. Macam-macam Kegiatan Ekonomi yang Berkaitan dengan kegiatan perusahaan dagng No.
Macam-macam Kegiatan Ekonomi yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan dagang
1.
Kegiatan pembelian
2.
Kegiatan persdiaan barang dagang
3.
Kegiatan penjualan
Petunjuk 2. Tabel 2. Macam-macam akun khusus pada perusahaan dagang No.
Macam-macam akun khusus pada perusahaan dagang
1.
Pembelian
2.
Retur pembelian dan potongan harga
3.
Potongan pembelian
4.
Penjualan
5.
Retur penjualan dan potongan harga
6.
Potongan penjualan
7.
Ongkos angkut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77 Petunjuk 3. Tabel 3. Metode pencatatan barang dagang No.
Metode pencatatan barang dagang
1.
Metode First In First Out (FIFO)
2.
Metode Last In First Out (LIFO)
3.
Metode average
Petunjuk 4. Tabel 4. Macam-macam sistem persediaan barang dagang No.
Macam-macam sistem persediaan barang dagang
1.
Sistem persediaan periodic
2.
Sistem persediaan perpetual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
KUNCI LEMBAR KERJA SISWA 02
Petunjuk 1. Diskusikan dengan teman kelompokmu hasil identifikasi macam-macam jurnal khusus, kemudian catatlah dalam tabel berikut ini. Tabel 1. Identifikasi macam-macam jurnal khusus No.
Macam-macam jurnal khusus
1.
Jurnal pembelian
2.
Jurnal penerimaan kas
3.
Jurnal penjualan
4.
Jurnal pengeluaran kas
5.
Jurnal memorial
Petunjuk 2. Diskusikan dengan teman kelompokmu untuk mengidentifikasi macam-macam buku besar Tabel 2. Identifikasi macam-macam buku besar No.
Macam-macam buku besar
1.
Buku besar utama
2.
Buku besar pembantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Petunjuk 3. Diskusikan dengan teman kelompokmu macam-macam buku besar pembantu Tabel 3. Macam-macam buku besar pembantu No.
Macam-macam buku besar pembantu
1.
Buku besar pembantu piutang
2.
Buku besar pembantu utang
3.
Buku besar pembantu persediaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80 Penilaian Lembar Kerja Siswa
A. Penilaian Kognitif 1. Penilaian Produk a. Jelaskan pengertian dari perusahaan dagang? b. Sebut dan jelaskan transaksi dalam perusahaan dagang? c. buatlah ilustrasi perbedaan transaksi penjualan tunai, kredit dan dengan kartu kredit. d. Apa yang dimaksud dengan buku besar. e. Apa yang dimaksud dengan neraca sisa. Contoh Jawaban Model a. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan pokoknya membeli barang (komoditi) dengan tujuan untuk dijual kembali tanpa merubah sifat dan bentuknya. b. Transaksi yang umumnya terjadi dalam perusahaan dagang adalah pembelian, retur dan potongan pembelian, potongan pembelian, penjualan, retur dan potongan pembelian, potongan penjualan, pengangkutan barang masuk maupun keluar. c. Penjualan tunai merupakan penjualan dimana pembayaran atas barang yang dibeli dilakukan pada saat faktur diterima, sedangkan pada penjualan kredit pembayaran dilakukan pada jangka waktu tertentu setelah faktur diterima. Penjualan dengan kartu kredit sama seperti penjualan kredit hanya saja pada penjualan ini dijamin oleh perusahaan yang mengeluarkan kartu kredit. d. Buku
Besar
adalah
buku
utama
pencatatan
transaksi
mengkonsolidasikan masukan dari semua jurnal akuntansi.
keuangan
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81 e. Neraca sisa adalah daftar yang memuat saldo dari akun yang terdapat dalam buku besar. 2. Penilaian Proses Contoh Lembar Observasi Diskusi Kelompok Nama peserta didik: ________ Kelas: _____ No. Aspek Yang Dinilai
Baik
Tidak baik
1.
Kemampuan mengemukakan pendapat
2.
Kemampuan bertanya
3.
Kemampuan mempertahankan pendapat
4.
Penguasaan Substansi materi Skor yang dicapai Skor maksimum
Keterangan : Baik mendapat skor 2 Tidak baik mendapat skor 1 Nilai akhir
=
x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82 B. Penilaian Afektif Skala Sikap No.
Pernyataan
Pilihan Sikap S
1.
Perusahaan merupakn penghasil barng
2.
Perusahaan menyebabkan kerusakan lingkungan
R
TS
Keterangan : S
: Setuju, dengan skor 3
R
: Ragu-ragu, dengan skor 2
TS
: Tidak Setuju, dengan skor 1
C. Penilaian Psikomotor Lembar Observasi No. Kegiatan 1.
Mengelompokan perusahaan yang menghasilakn barang
2.
Mengelompokan perusahaan yang merusak lingkungan
Keterangan : Benar mendapat skor 2 Salah mendapat skor 1
Benar Salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 A. Penilaian Kognitif 1.
Penilaian Produk
NO
NAMA SISWA
1.
Imran Hidayat
2.
Arisandi Salmin
3.
Ramadhan
4.
Neni Triana. N
5.
Iwan Suryadi
6.
La Saleh
7.
Rian Hidayat
Keterangan: Aspek yang dinilai: 1*. Soal no. 1 2*. Soal no. 2 3*. Soal no. 3 4*. Soal no. 4 5*. Soal no. 5
ASPEK YANG DINILAI
Jumlah
Perolehan akhir
1*
2*
3*
4*
5*
SKOR
SKOR
SKOR
SKOR
SKOR
1
1
1
1
1
2
2
2
2
Nilai
2
skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84 Catatan Skor : Skor maksimum : 10, Nilai akhir
= Skor Perolehan x 100 10
Soal no. 1. Apabila menjawab benar, mendapat skor 2 Apabila menjawab salah, mendapat skor 1 Soal no. 2. Apabila menjawab benar, mendapat skor 2 Apabila menjawab salah, mendapat skor 1 Soal no. 3. Apabila menjawab benar, mendapat skor 2 Apabila menjawab salah, mendapat skor 1 Soal no. 4. Apabila menjawab benar, mendapat skor 2 Apabila menjawab salah, mendapat skor 1 Soal no. 5. Apabila menjawab benar, mendapat skor 2 Apabila menjawab salah, mendapat skor 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85 2. NO.
Penilaian Proses NAMA SISWA
ASPEK YANG DINILAI 1*
2*
3*
4*
SKOR
SKOR
SKOR
SKOR
B
B
B 1.
Imran Hidayat
2.
Arisandi Salmin
3.
Ramadhan
4.
Neni Triana. N
5.
Iwan Suryadi
6.
La Saleh
7.
Rian Hidayat
Jumlah
TB B TB
TB
Nilai
Perolehan Akhir Skor
TB
Aspek yang dinilai: 1*. Kemampuan mengemukakan pendapat 2*. Kemampuan bertanya 3*. Kemampuan mempertahankan pendapat 4*. Penguasaan substansi materi Catatan skor: Skor maksimum: 8 , Nilai akhir
= Skor Perolehan x 100 8
1.
Apabila kemampuan mengemukakan pendapat siswa baik, maka mendapat skor 2 dan apabila tidak baik mendapat skor 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86 2.
Apabila kemampuan bertanya siswa baik, maka mendapat skor 2 dan apabila tidak baik mendapat skor 1
3.
Apabila mempertahankan pendapat siswa baik, maka mendapat skor 2 dan apabila tidak baik mendapat skor 1
4.
Apabila penguasaan substansi materi siswa baik, maka mendapat skor 2 dan apabila tidak baik mendapat skor 1
Keterangan: B
: Baik
TB
: Tidak Baik
B. Penilaian Afektif Skala Sikap NO. NAMA SISWA
ASPEK YANG DINILAI
S 1.
Imran Hidayat
2.
Arisandi Salmin
3.
Ramadhan
4.
Neni Triana. N
5.
Iwan Suryadi
6.
La Saleh
7.
Rian Hidayat
2*
SKOR
SKOR
TS
S
R
Nilai
Perolehan Akhir
1*
R
Jumlah
TS
Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 Keterangan: Sikap yang dinilai: 1*. Dapat memanfaatkan sumber daya alam dengan sebaik-baiknya. 2*. Menjaga kelestarian sumber daya alam. Catatan skor: Skor maksimum : 6, Nilai akhir
= Skor Perolehan x 100 6
Keterangan skala sikap: S
: Setuju, dengan skor 3
R
: Ragu-ragu, dengan skor 2
TS
: Tidak Setuju, dengan skor 1