BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini industri kepariwisataan Indonesia berkembang semakin pesat terutama dalam sektor industri perhotelan dan sektor wisata konvensi, atau yang biasa disebut wisata MICE (Meeting, Incentive, Conference/Convention, Exhibition) . MICE termasuk dalam usaha jasa pariwisata karena kegiatan MICE memiliki Multiflier Effect dan tak jarang kegiatan MICE diadakan diluar daerah asal peserta, sehingga mengharuskan peserta untuk melakukan perjalanan. Menurut UU Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan, wisata memiliki definisi kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Oleh karena itu, MICE termasuk dalam usaha jasa wisata karena peserta kegiatan melakukan perjalanan mengunjungi suatu tempat yang bukan daerah asalnya. Industri perhotelan memiliki hubungan yang cukup erat dengan industri MICE karena hotel merupakan penyedia akomodasi terlengkap untuk menunjang berjalannya suatu kegiatan baik berupa meeting, incentive, convention / converence, maupun exhibition. Penyedia akomodasi terlengkap karena hotel memiliki banyak fasilitas penunjang seperti ketersediaan kamar sebagai tempat istirahat, restoran, ruang 1
pertemuan Business Centre, hingga fasilitas hiburan seperti kolam renang, pusat kebugaran, spa, dan sebagainya. Yogyakarta memiliki beberapa hotel untuk menunjang kegiatan MICE. Salah satunya adalah Gadjah Mada Univercity Club. Hotel ini memiliki banyak kelebihan seperti lokasi yang terletak dipusat kota dan berada dalam kawasan Universitas Gadjah Mada. Berbagai fasilitas penunjang kegiatan MICE pun tersedia dihotel ini. B. Rumusan Masalah 1. Produk meeting package apa saja yang disediakan oleh Gadjah Mada Univercity Club? 2. Siapa saja pengguna jasa meeting package di Gadjah Mada Univercity Club? 3. Bagian apa yang secara langsung menangani penjualan meeting package ? 4. Bagaimana cara Banquet Sales menangani penjualan meeting package ? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui macam macam meeting package yang disediakan oleh Gadjah Mada Univercity Club. 2. Untuk mengetahui siapa saja konsumen yang menggunakan jasa meeting package di Gadjah Mada Univercity Club. 3. Untuk mengetahui bagian mana yang menangani secara langsung dalam penjualan meeting package yang disediakan oleh Gadjah Mada Univercity Club. 2
4. Untuk mengetahui cara cara yang digunakan oleh banquet Sales, Sales & Marketing Departement, Gadjah Mada Univercity Club, dalam menangani penjualan meeting package. D. Manfaat 1. Sebagai pembelajaran bagi penulis untuk mengembangkan pengetahuan dalam bidang penjualan paket pertemuan yang disediakan oleh hotel. 2. Sebagai bahan acuan pembelajaran bagi para pelaku bisnis yang bergerak dalam bisnis perhotelan maupun penyelenggara kegiatan MICE. E. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Penjualan Pengertian penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba.1 Personal Selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka dengan tujuan untuk memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain Ada beberapa tahapan penjualan2, yaitu : a. Persiapan sebelum penjualan
1
Dikutip dari tulisan Ridwan Iskandar Sudayat, dalam blog ridwaniskandar.files.wodpress.com
2
Swastha Basu. Manajemen Penjualan. 2005
3
Persiapan ini meliputi persiapan tenaga penjual, pengetahuan produk yang akan dijual, pasaran yang akan dituju, dan teknik penjualan yang akan digunakan. b. Penentuan lokasi pembeli potensial Menyiapkan daftar nama orang orang atau perusahaan yang secara logis merupakan pembeli potensial. c. Pendekatan pendahuluan Mengumpulkan berbagai informasi tentang calon pembeli, missal mengenai kesukaan dan kebiasaan dari calon pembeli. d. Melakukan penjualan Penjualan berawal dari suatu usaha untuk memikat perhatian calon pembeli kemudian diusahakan untuk menarik perhatian mereka agar membeli produk e. Pelayanan sesudah penjualan Dalam tahap ini penjual harus berusaha mengatasi tanggapan atau keluhan yang kurang baik dari pembeli. Hal ini bertujuan untuk memberikan jaminan pada pembeli bahwa keputusannya untuk membeli produk adalah tepat 2. Pengertian Hotel Perkembangan industri perhotelan dipengaruhi oleh kemakmuran ekonomi dan kegiatan pariwisata suatu Negara. Apabila kemakmuran ekonomi suatu Negara tinggi dan dapat mendorong kegiatan pariwisata secara massal 4
maka dapat dipastikan bahwa perkembangan indutri perhotelan juga berkembang secara pesat untuk memennuhi kebutuhan wisatawan maupun untuk kebutuhan bisnis. Hotel sendiri memiliki beberapa pengerian namun penulis akan memberikan
pengertian
37/PW340/MPPT-86,
hotel
hotel
menurut adalah
SK
suatu
Menparpostel jenis
No.
akomodasi
KM yang
mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan, minuman serta lainya, bagi umum, yang dikelola secara komersial. Produk dari hotel yaitu kualitas kamar yang disediakan,, makanan dan minuman yang disajikan, fasilitas tambahan, pelayanan yang diberikan, kebersihan, keamanan, dan kenyamanan (Sujatno, B.2006) dan keramahtamahan menjadi faktor utama dalam industri perhotelan. Untuk mendapatkan tamu, maka dibutuhkan keramahtamahan dalam melayani sehingga tamu merasa puas. 3. MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) a. Pengertian konvensi menurut UU kepariwisataan republik Indonesia Secara lebih konkrit pemerintah melalui keputusan menteri pariwisata pos dan telekomunikasi No. KM 108/HM.703/MPPT-91 merumuskan : kongres, konferensi atau konvensi merupakan suatu kegiatan berupa pertemuan sekelompok orang ( negarawan, usahawan,
5
cendekiawan, dan sebagainya ) untuk membahas masalah – masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama.3 b. Pengertian MICE MICE adalah kegiatan konvensi, perjalanan incentive, dan pameran dalam indstri pariwisata Meeting adalah kumpulan orang atau group dengan ketertarikan yang hampir sama dan datang bersama untuk mencapai suatu tujuan. Incentive adalah program yang dikembangkan oleh suatu perusahaan untuk memberikan penghargaan kepada karyawannya dengan tujuan agar produktivitas lebih tinggi, penjualan meningkat, dan untuk member motivasi pada karyawan untuk bekerja lebih baik. Convention adalah sebuah kegiatan pertemuan resmi yang terfokus pada satu tema atau ide. Besaran peserta antara 100 – 300 orang. Exhibition adalah sebuah kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan untuk memamerkan produk atau jasa mereka. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mempertemukan antara penjual dan pembeli.
3
Pendit S. Nyoman. Wisata Konvensi Potensi Gede Bisnis Besar. 1999
6
4. Pengertian Meeting Package Meeting package merupakan kalimat yang terdiri dari dua suku kata yaitu meeting dan package yang setiap kata memiliki definisi masing – masing. Menurut Oxford Learner’s Pocket Dictionary, meeting is an occasion when people come together, especially to discuss or decide something. Sedangkan package is a set of items or ideas that must bought or accepted together. Berdasar definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa meeting package adalah komposisi beberapa produk yang disusun menjadi satu kesatuan oleh pihak hotel untuk mendukung kebutuhan tamu bisnis. Produk tersebut berupa ruang meeting, perlengkapan meeting, kamar, food and beverage, dan produk lainnya disesuaikan dengan kebutuhan tamu. F. Landasan Teori MICE adalah salah satu bagian dari kegiatan pariwisata. kegiatan yang berbentuk pertemuan pertemuan ini diselenggarakan di suatu tempat di negara dan daerah tertentu. Kegiatan ini akan menimbulan terjadinya pergerakan manusia (peserta) ketempat tujuan pertemuan tersebut. Hal ini akan menimbulkan terjadinya mobilitas manusia ke satu titik tujuan yang berasal dari berbagai daerah atau berbagai negara. Kegiatan konferensi yang diselenggarakan dan diikuti oleh banyak orang dan disertai dengan penyelenggaraan pameran (Exhibition) produk – produk yang berkaitan dengan konferensi. Adapun tujuan dari kegiatan MICE ini antara lain adalah 7
melakukan kegiatan bisnis perusahaan, mengkomunikasikan informasi terakhir, saling tukar – menukar pengalaman dan gagasan, menjalin kontak atau jaringan bisnis, dan bertemu dengan teman (reuni nostalgia) . Segmen pasar wisata MICE sangat potensial bagi keberhasilan kepariwisataan suatu negara yang menjadi tempat penyelenggaraannya, karena dampak dari negara tersebut selain citra pariwisata dimata internasional juga akan terjadi peningkatan penerimaan negara dan devisa, khususnya dari peserta asing. Semakin banyak pembelanjaan, maka semakin besar pula devisa yang diterima negara. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan
dalam
bab
IV
pasal
14
juga
menjelaskan
bahwa
penyelenggaraan pertemuan , perjalanan insentif, konferensi, dan pameran merupakan salah satu usaha pariwisata. Penyelenggaraan kegiatan MICE harus dilakukan secara profesional, sebab peserta kegiatan ini umumnya dari kalangan menengah keatas , serta dari organisasi atau perusahaan sehingga dalam pelayanannya perlu dimaksimalkan. Bila dibandingkan dengan wisata lainnya, wisata MICE cenderung eksklusif, dan tingkat pengeluarannya 3 sampai 4 kali lebih besar karena mereka biasanya didukung finansial yang cukup dari perusahaan tempat peserta bekerja. Dari sudut pandang manajerial. Marketing adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk mengkomunikasikan dan menghantarkan nilai dan mengelola hubungan dengan pelanggan. Rangkaian tugas yang diperlukan 8
untuk marketing yang sukses antara lain dengan mengembangkan strategi dan rencana pemasaran, menangkap pemahaman pemasaran, membangun citra yang kuat, membentuk penawaran pasar, dan menciptakan pertumbuhan jangka panjang. Marketing sebagai ujung tombak pihak hotel dalam pelayanan wisata MICE ini perlu memahami beberapa hal sebelum menerima tamu dalam bidang MICE ini antara lain adalah sebagai penyelenggara mesti mengetahui siapa delegasi yang akan datang, berapa banyak yang akan hadir, apa ragam konferensi yang diselenggarakan, format dan rentang waktu konferensi yang akan diadakan. Dengan adanya marketing yang baik akan menunjang kemajuan hotel dalam memenuhi kebutuhan permintaan wisata MICE yang semakin meningkat. G. Metode Penelitian 1.
Cara pengambilan data a. Observasi dan penelitian lapangan Observasi dan penelitian lapangan di Gadjah Mada Univercity Club. b. Wawancara Wawancara dilakukan apabila data yang diperoleh kurang jelas atau kurang lengkap. Penulis akan melakukan wawancara dengan
9
pihak yang terkait langsung dengan bidang penjualan paket pertemuan. c. Studi pustaka Studi pustaka dilaksanakan untuk dijadikan sebagai bahan acuan dasar dalam mencari data sekunder yang berhubungan dengan penelitian 2.
Jenis data a. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh selama penulis melakukan observasi dan penelitian di Gadjah Mada Univercity Club. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku, brosur, maupun artikel yang terdapat pada media cetak atau internet.
3.
Analisis Data Analisis data yang penulis gunakan yaitu deskriptif kualitatif yang dilakukan melalui pengamatan langsung terhadap cara kerja staff group sales Gadjah Mada Univercity Club dalam melakukan penawaran dan penjualan paket pertemuan yang dijabarkan sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan permasalahan yang dibahas.
10
H. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam tugas akhir terdiri dari 4 bab yang akan dijabarkan sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, analisis data serta sistematika penulisan. Bab II : Gambaran mengenai Gadjah Mada Univercity Club beserta fasilitas yang dimiliki, struktur organisasi, dan bagian yang menangani meeting package yang ada di Gadjah Mada Univercity Club Bab III : Pembahasan dan menjawab rumusan masalah. Bab IV : Penutup, kesimpulan dari bab – bab sebelumnya dan saran – saran dari penulis.
11