Oleh: Marojahan Tampubolon STMIK POTENSI UTAMA
Pendahuluan
dan perkembangan singkat Aplikasi op-amp Op amp design Op-amp ideal Jenis-jenis op amp
Operational Amplifier-Marojahan Tampubolon,ST
2
Op
amp merupakan singkatan dari operational amplifier Amplifier merupakan alat yang dapat mengubah amplitudo sinyal input menjadi lebih besar Nilai perbesaran ini disebut gain Nama operational op-amp adalah disebabkan penggunaan pertama sekali op amp untuk operasi matematika seperti pengurangan,penjumlahan,perkalian, integrasi,dan differensiasi Operational Amplifier-Marojahan Tampubolon,ST
3
Op-amp
pertama sekali dibuat dengan menggunakan tabung vakum (vacum tube) yang membutuhkan daya dan ruang yang besar Setelah ditemukannya transistor, era tabung vakum pun segera tergantikan dan op-amp pun beralih ke teknologi transistor Perkembangan terus berlanjut hingga ke era IC sehingga op-amp sekarang dapat ditemui dengan harga yang lebih murah, kebutuhan daya yang kecil, dan ruang yang sangat kecil juga. Operational Amplifier-Marojahan Tampubolon,ST
4
Op-amp
digunakan pada berbagai aplikasi yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Aplikasi tersebut adalah sbb:
Amplifier pada rangkaian radio Osilator Regulator, berguna untuk menstabilkan tegangan Penyearah tengangan sangat rendah Interface komputer untuk mengubah sinyal analog menjadi digital dan sebaliknya
Operational Amplifier-Marojahan Tampubolon,ST
5
Mempunyai
dua sepasang input dan satu keluaran, input tersebut adalah inverting input dan non inverting input
Operational Amplifier-Marojahan Tampubolon,ST
6
Operational Amplifier-Marojahan Tampubolon,ST
7
Op-amp ideal memiliki ciri sbb Nilai penguatan (gain) tidak terbatas Nilai tahanan/impedansi input (Zi) tidak terbatas Nilai tahanan/impedansi output (Zo) sangat kecil
Nilai tahanan input yang tidak terbatas menyebabkan arus input Ib = 0, dan nili tegangan jepitnya menjadi 0 Pengutan yang tidak terbatas menjadi masalah karena tidak terukur untuk mengatasi hal ini maka dibuat rangkaian feedback
Operational Amplifier-Marojahan Tampubolon,ST
8
Selain
gain yang tidak terukur gain yang tidak terbatas juga membuat noise yang semakin besar karena noise yang biasanya berfrekuensi tinggi pun ikut diperbesar Hal ini diatasi dengan membuat nilai gain hanya tergantung pada nilai resistansi feedback dan resistansi/impedansi inputnya
Operational Amplifier-Marojahan Tampubolon,ST
9
Rf
Summing junction
If
Rin Vin
inverting
-
Iin
V1 V2 +
Vout non-inverting
Op amp Operational Amplifier-Marojahan Tampubolon,ST
10
Berdasarkan
pada prinsip opamp ideal maka dapat dibuat persamaan untuk rangkaian op amp di atas sbb: V2= 0 (dihubungkan dengan ground)…1) V1= 0 ….2) Sehingga tegangan jepit pada Rin Adalah Vin-V1 = Vin (lihat pers 2) Tegangan jepit pada Rf Adalah Vout-V1=Vout (lihat pers 2)
Operational Amplifier-Marojahan Tampubolon,ST
11
Karena
Ib=0 Iin+If= 0 sehingga Iin+If= (Vin/Rin)+(Vout/Rf)=0 Vout/Rf = - Vin/Rin Vout/Vin =- (Rf/Rin)
Jika penguatan (G) didefenisikan sebagai perbandingan antara tegangan keluar dan tegangan masuk maka Dirumuskan G= Vout/Vin =- (Rf/Rin) …………………(3)
Jenis ini adalah jenis inverting aplifier Operational Amplifier-Marojahan Tampubolon,ST
12
1. 2. 3. 4.
Inverting amplifier Non inverting Amplifier Integrator amplifier Differensial Amplifier
Operational Amplifier-Marojahan Tampubolon,ST
13
Pada
jenis ini sinyal masukan adalah melalui input inverting Sinyal feedback mengalir melalui If Arah If dibuat berlawan arah dengan arus input Penyelesaian untuk mencari nilai gainnya telah dibuat di atas Output berbeda phasa 180 derajat
Operational Amplifier-Marojahan Tampubolon,ST
14
Non
Iverting Amplifier berarti sinyal input masuk melalui non inverting input. Inverting iput digroundkan. Output sama phasa dengan input
Operational Amplifier-Marojahan Tampubolon,ST
15
Rf
IB If
Rin Iin Vin
V1 V2
Vout
+
Op amp
Operational Amplifier-Marojahan Tampubolon,ST
16
Sama seperti perhitungan sebelumnya dengan menggunakan prinsip op amp ideal maka nilai gain dapat diketahui. V1= Vin (dihubungkan dengan sumber tegangan) V2=V1=Vin Sehingga tegangan jepit pada Rin = V2-0 = Vin (karena terhubung dengan ground) Tegangan jepit pada Rf Adalah Vout-V2=Vout-Vin Operational Amplifier-Marojahan Tampubolon,ST
17
Karena If+
Ib =Iin, Ib= o If=Iin ((Vout-Vin)/Rf)=(Vin/Rin) (Vout.Rin – Vin.Rin = Vin.Rf Vout Rin = Vin(Rin+Rf) Vout/Vin =(Rin+Rf)/Rin Vout/Vin= Rin/Rin + Rf /Rin Vout /Vin = 1+Rf/Rin
G= Vout/Vin =(1+(Rf/Rin)) ……………..(4)
Operational Amplifier-Marojahan Tampubolon,ST
18
C If
Rin Vin
-
Iin
V1 Vout
V2 + Op amp Operational Amplifier-Marojahan Tampubolon,ST
19
V2 = 0 V2-V1 = 0 Iin= ((Vin-V1)/Rin) If = (Vout-V1)/Zf Iin+If=Ib =0 Iin=-If (Vin-V1)/Rin=- (Vout-V1)/Zf Vin/Rin=- Vout/Zf Vout/Vin= -Zf/Rin = -1/ωCRin G= Vout/Vin = = -1/ωCRin ……………..(5) Operational Amplifier-Marojahan Tampubolon,ST
20
Rf If C Vin
-
Iin
V1 Vout
V2 + Op amp Operational Amplifier-Marojahan Tampubolon,ST
21
V2 = 0 V2-V1 = 0 Iin= ((Vin-V1)/Zc) If = (Vout-V1)/Rin) Iin+If=Ib =0 Iin=-If (Vin-V1)/Zc=- (Vout-V1)/Rin Vin/Zin=- Vout/Rin Vout/Vin= -Rf/Zc = -Rf/(1/ωC) G= Vout/Vin = = -RfωC ……………..(6) Operational Amplifier-Marojahan Tampubolon,ST
22
Inverting
Op Amp
Operational Amplifier-Marojahan Tampubolon,ST
23
Non
Inverting Op-Amp
Operational Amplifier-Marojahan Tampubolon,ST
24
Multiple
Stage Gain (Op-Amp Bertingkat)
Operational Amplifier-Marojahan Tampubolon,ST
25