KONVERSI LAHAN HUTAN MANGROVE SERTA UPAYA PENDUDUK LOKAL DALAM MEREHABILITASI EKOSISTEM MANGROVE (Kasus Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat)
Oleh KONNY RUSDIANTI I34070081
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012
i
ABSTRACT KONNY RUSDIANTI. The Conversion Of Mangrove Forest Land And The Local Residents Effort To Rehabilitate Mangrove Ecosystems (case Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat). (Supervised by SATYAWAN SUNITO) Mangrove ecosystem has many benefits both ecological and economic terms because of the mangrove ecosystem is one that has an important role in efforts to make use of sustainable coastal and marine resources. Various alternatives can be made to the management of mangrove forests in accordance with the necessities of life, their ability and their views or perceptions of mangrove forests. But there are still errors in the use of mangrove ecosystems, such as exploiting the mangrove forest and convert it into ponds, residential, agricultural land, and so forth. Various activities are causing widespread decline in mangrove forests and also resulted in decreased function and mangrove benefits for residents and the surrounding environment. To restore function of damaged mangrove and benefits, it is necessary to the management efforts through the rehabilitation and conservation of mangroves. This study aims: (1) Reviewing the chronology of mangrove conversion into ponds that occur in the Village Karangsong, Indramayu District, Indramayu District, (2) Knowing the actors and their respective roles in the conversion process and the actors in the rehabilitation and conservation of mangroves, (3) Analyze perceptions of local residents towards the rehabilitation and conservation of mangroves and to know the perspective of rehabilitation and conservation activities in the conversion of existing conditions, (4) Knowing the shape and development of resident participation in mangrove rehabilitation efforts. The results showed that the conversion of mangrove was originally introduced by settlers from the Losari District, Cirebon. Over time, indirectly Karangsong Village residents to observe and study the fish farming in ponds, and also facilitates the Village Government Karangsong arise in the mangrove area of land to be used by residents as fishponds. The continued development of aquaculture fish and shrimp in the pond, the conversion of mangrove area also do so causes a decrease in mangrove forest area and also resulted in decreased function and mangrove benefits for residents and the surrounding environment. Growing mangrove destruction, making some local residents are aware and take the initiative to form a group that deal with rehabilitation of mangrove on the basis of consciousness that is one of the mangrove ecosystem plays an important role in the ongoing effort to make use of coastal resources, the sea and the surrounding residents. Most of the perceptions of respondents in the category of "Medium" is the perception by the number of scores obtained from scoring high in doubt of the existence of mangrove rehabilitation in conversion of the existing conditions in the Karangsong Village. It can affect their initiative to participate in rehabilitation activities. Village regulations regarding the management of mangrove protection areas are not so clearly known to the respondent. Of the 34 respondents interviewed, nearly all do not know what the Village Regulations. Keywords: mangrove ecosystems, conversion and rehabilitations
ii
RINGKASAN KONNY RUSDIANTI. KONVERSI LAHAN HUTAN MANGROVE SERTA UPAYA PENDUDUK LOKAL DALAM MEREHABILITASI EKOSISTEM MANGROVE (Kasus Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat). (Dibawah Bimbingan SATYAWAN SUNITO) Ekosistem mangrove memiliki berbagai manfaat baik segi ekologi maupun ekonomi karena mangrove merupakan salah satu ekosistem yang mempunyai peranan penting dalam upaya pemanfataan berkelanjutan sumberdaya pesisir dan laut. Berbagai alternatif pengelolaan dapat dilakukan terhadap hutan mangrove sesuai dengan kebutuhan hidup, kemampuan mereka dan pandangan mereka atau persepsi tentang hutan mangrove. Namun masih terdapat kesalahan-kesalahan dalam memanfaatkan ekosistem mangrove, seperti mengeksploitasi lahan hutan mangrove dan mengkonversinya menjadi tambak, pemukiman, lahan pertanian, dan sebagainya. Berbagai aktivitas tersebut menyebabkan penurunan luas hutan mangrove dan berakibat juga pada penurunan fungsi dan manfaat mangrove bagi penduduk dan lingkungan sekitarnya. Untuk mengembalikan fungsi dan manfaat mangrove yang rusak tersebut, maka diperlukan adanya upaya pengelolaan melalui rehabilitasi dan konservasi mangrove. Penelitian ini bertujuan: (1) Mengkaji kronologi konversi mangrove menjadi tambak yang terjadi di Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu; 2) Mengetahui aktor dan peran masing-masing dalam proses konversi maupun aktor dalam proses rehabilitasi dan konservasi mangrove; (3) Menganalisis persepsi penduduk lokal terhadap program rehabilitasi dan konservasi mangrove serta mengetahui perspektif kegiatan rehabilitasi dan konservasi dalam kondisi konversi yang ada sekarang; (4) Mengetahui bentuk dan perkembangan partisipasi penduduk dalam usaha rehabilitasi mangrove. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konversi mangrove pada awalnya diperkenalkan oleh penduduk pendatang dari Kecamatan Losari, Cirebon. Seiring berjalannya waktu, secara tidak langsung penduduk Desa Karangsong mengamati dan mempelajari budidaya ikan pada tambak, kemudian Pemerintah Desa Karangsong pun memfasilitasi kawasan tanah timbul pada mangrove untuk dimanfaatkan oleh penduduk sebagai lahan tambak. Semakin berkembangnya
iii
budidaya ikan dan udang pada tambak, semakin luas pula konversi lahan mangrove dilakukan sehingga menyebabkan penurunan luas hutan mangrove dan berakibat juga pada penurunan fungsi dan manfaat mangrove bagi penduduk dan lingkungan sekitarnya. Kerusakan mangrove yang semakin besar, membuat beberapa penduduk lokal yang dipelopori oleh seorang Kepala Desa pada masa itu menyadari kerusakan tersebut dan berinisiatif membentuk sebuah kelompok yang menangani rehabilitasi mangrove atas dasar kesadaran bahwa mangrove merupakan salah satu ekosistem yang mempunyai peranan penting dalam upaya pemanfataan berkelanjutan sumberdaya pesisir, laut dan penduduk sekitarnya. Sebagian besar persepsi responden berada pada kategori “Sedang” yaitu persepsi dengan jumlah skor yang diperoleh dari skor ragu-ragu yang tinggi terhadap adanya kegiatan rehabilitasi mangrove dalam kondisi konversi yang ada sekarang di Desa Karangsong. Hal tersebut dapat mempengaruhi inisiatif mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan rehabilitasi. Oleh karena itu, hanya 5-10% diluar aktor rehabilitasi saja yang mau berpartisi secara sukarela dalam merehabilitasi ekosistem mangrove, dan selebihnya berpartisipasi dengan tujuan mendapatkan upah. Peraturan Desa mengenai pengelolaan daerah perlindungan mangrove yang ada juga tidak begitu jelas diketahui responden. Dari 34 responden yang diwawancarai, hampir seluruhnya tidak mengetahui apa saja Peraturan Desa tersebut.
iv
KONVERSI LAHAN HUTAN MANGROVE SERTA UPAYA PENDUDUK LOKAL DALAM MEREHABILITASI EKOSISTEM MANGROVE (Kasus Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat)
Oleh KONNY RUSDIANTI I34070081
SKRIPSI Sebagai Bagian Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012
v
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang disusun oleh: Nama Mahasiswa Nomor Pokok Judul
: Konny Rusdianti : I34070081 : Konversi Lahan Hutan Mangrove serta Upaya Penduduk Lokal dalam Merehabilitasi Ekosistem Mangrove (Kasus Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat)
dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Dr. Satyawan Sunito NIP. 19520326 199103 1 001
Mengetahui, Ketua Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Dr. Ir. Soeryo Adiwibowo, MS NIP. 19550630 198103 1 003 Tanggal Lulus Ujian:
vi
PERNYATAAN
DENGAN
INI
SAYA
MENYATAKAN
BAHWA
SKRIPSI
YANG
BERJUDUL “KONVERSI LAHAN HUTAN MANGROVE SERTA UPAYA PENDUDUK MANGROVE
LOKAL (KASUS
DALAM DESA
MEREHABILITASI KARANGSONG,
EKOSISTEM KECAMATAN
INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU, JAWA BARAT)” BELUM PERNAH DIAJUKAN DAN DITULIS PADA PERGURUAN TINGGI LAIN ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. DEMIKIAN PERNYATAAN INI SAYA BUAT DENGAN SESUNGGUHNYA.
Bogor, Januari 2012
Konny Rusdianti I34070081
vii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Majalengka pada tanggal 1 Desember 1988. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari Bapak Dadang Ruskandar dan Ibu Muslikha. Semenjak TK sampai kelas 6 SD penulis menetap di Majalengka kemudian pindah ke Indramayu, Jawa Barat. Penulis menamatkan pendidikan di TK Sumber Jati tahun 1995, SDN Sumber Kulon 1 tahun 2001, SMP Negeri 1 Kedokan Bunder tahun 2004, dan SMA Negeri 1 Krangkeng tahun 2007. Kemudian pada tahun 2007 penulis diterima menjadi mahasiswa dari Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat IPB melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB). Selama di kampus, Penulis aktif sebagai staf Divisi Jurnalistik HIMASIERA (Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu-Ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat) masa kepengurusan 2009-2010 di bawah Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul Konversi Lahan Hutan Mangrove serta Upaya Penduduk Lokal dalam Merehabilitasi Ekosistem Mangrove (Kasus Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat). Penelitian ini ditujukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sejarah lokal mengenai konversi yang terjadi, menganalisis aktor dan peran masing-masing dalam proses konversi maupun maupun aktor dalam proses konservasi dan rehabilitasi mangrove di Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu. Tujuan lain dari penelitian ini adalah mengetahui sejarah lokal terjadinya konversi mangrove, aktor yang terlibat dalam konversi, menganalisis persepsi penduduk lokal terhadap proses konversi maupun program konservasi dan rehabilitasi mangrove, serta mengetahui perspektif lokal mengenai konservasi di dalam kondisi konversi yang ada di Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu. Peneliti mengetahui bahwa karya ini belum sempurna. Akhir kata semoga penelitian ini dapat menghasilkan laporan yang bermanfaat bagi banyak pihak.
Bogor, Januari 2012
Penulis
ix
UCAPAN TERIMA KASIH
Penyelesaian penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi, serta berbagai pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini. Antara lain: 1.
Dr. Satyawan Sunito selaku Dosen Pembimbing Skripsi atas kesabaran serta bimbingannya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.
2.
Dr. Ir. Arya Hadi Dharmawan selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis melangkah di Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat.
3.
Kedua orang tua tersayang yang telah memberikan segalanya yang tidak terhingga pada penulis baik lahir maupun batin. Terima kasih Mah, Pah. Juga kedua adik penulis, Khaerun Nur Zaman dan Nur Wahyudi.
4.
Seluruh Keluarga Besar Mimi Sinih, Mama Udik, Mama De dan Mimi De.
5.
Ismail yang telah memberikan perhatian, kesabaran, motivasi, serta kasih sayang disetiap waktu kepada penulis.
6.
Sahabat-sahabat saat SMA, UNGGAS, KOMIPA1 (Komunitas IPA 1), dan GAPURA (Gabungan Purna Paskibra) SMAN 1 Krangkeng yang juga telah memberi semangat dan menghibur penulis.
7.
Andra Dwiana N, Ahmad Aulia A serta Putri Rahmayati selaku teman satu bimbingan yang telah saling memotivasi dalam menyelesaikan penulisan Skripsi.
8.
Syifa Maharani, Intan Yuliastry, Dewi Agustina, Wiwit Asih Nurahmi, RR Utami Annastasia, Nur Irvany Putri, Nyimas Nadya Izana dan Zuhaida Khoirun Nizwah yang selalu menemani langkah disetiap susah ataupun senang dalam menjalani hari-hari di kampus.
9.
Seluruh teman-teman KPM 44, yang selama empat tahun bersama dan berjuang menyelesaikan Studi Sarjana ini.
x
10. Teman-teman di Wisma Madura, Lia Heliana, Puty Fitria, Devita Ayu Dewi, dan Nenden Meitasari yang setia menghibur dan mengingatkan penulis agar tidak malas menyelesaikan penulisan ini. 11. Penduduk Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, terimakasih atas izin yang diberikan untuk melakukan penelitian di desa ini. 12. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu penulisan ini.