Wahana Didaktika Vol. 12 No. 2 Mei 2014 : 62-71
HUBUNGAN KEKUATAN PEGANGAN DAN DAYATAHAN KEKUATAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KETERAMPILAN JUMPING SMASH ATLET UNIT KEGIATAN OLAHRAGA BULUTANGKIS UNIVERSITAS NEGERI PADANG Oleh: Ilham Arvan Junaidi (Dosen Universitas PGRI Palembang) Abstrak Berdasarkan pengamatan bahwa masih rendahnya hasil jumping smash atlet Unit Kegiatan Olahraga bulutangkis Universitas Negeri Padang. Masalah ini diduga disebabkan rendahnya kekuatan pegangan dan dayatahan kekuatan pergelangan tangan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan kekuatan pegangan dan dayatahan kekuatan pergelangan tangan dengan keterampilan jumping smash atlet bulutangkis. Data kekuatan pegangan dengan menggunakan tes handgrip strenght dynamometer, Data dayatahan kekuatan pergelangan tangan dengan menggunakan tes dumble 1 kg, dan data keterampilan jumping smash menggunakan tes jumping smash. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan pegangan dengan keterampilan jumping smash atlet Unit Kegiatan Olahraga bulutangkis Universitas Negeri Padang. (2) terdapat hubungan yang signifikan antara dayatahan kekuatan pergelangan tangan dengan keterampilan jumping smash atlet Unit Kegiatan Olahraga bulutangkis Universitas Negeri Padang, dan (3) terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan pegangan dan dayatahan kekuatan pergelangan tangan secara bersama-sama dengan keterampilan jumping smash atlet Unit Kegiatan Olahraga bulutangkis Universitas Negeri Padang. Kata Kunci: Kekuatan Pegangan, Daya Tahan Kekuatan, Jumping Smash THE RELATIONSHIP BETWEEN HAND POWER HOLDING AND WRIST POWER TOWARD JUMPING SKILLS WITH SMASH FOR BADMINTON ATHLETE STATE UNIVERSITY OF PADANG Abstract Based on the observation, it could be seen that the result of jumping smash done by badminton athletes, Sports Activity Unit, Padang State University was still low. This problem was thought to be due to low grip strength and endurance strength of the wrist. This study was aimed to describe the relationship strength and endurance grip strength wrist by jumping skill smash badminton athletes. Grip strength data used strenght handgrip dynamometer test, the wrist strength to endurance data used 1 kg dumble test, and data skills used jumping smash test. The results showed that; (1) there was a significant relationship between grip strength by jumping smash skill for badminton athletes, Sports Activity Unit, Padang State University. (2) there was a significant relationship between the endurance strength of the wrist by jumping skill smash badminton 62
Hubungan Kekuatan Pegangan dan Dayatahan…… (Ilham Arvan Junaidi)
athletes, Sports Activity Unit, University of Padang, and (3) there was a significant relationship between grip strength and endurance strength of the wrist together with the skills of an athlete for jumping smash, Sports Activity Unit, University of Padang. Keywords: Grip Strength, Strength Endurance, Jumping Smash A. PENDAHULUAN Olahraga bulutangkis merupakan salah satu olahraga terpopuler di Indonesia dari dahulu sampai sekarang, hal ini dapat kita lihat dengan banyak prestasi yang pernah diraih oleh atlet bulutangkis, sehingga tidak jarang bulutangkis disebut primadonanya Indonesia yang sering membawa harum nama bangsa di tingkat Internasional sesungguhnya perkembangan bulutangkis di Indonesia. Seorang pemain bulutangkis yang baik dan berprestasi dituntut untuk memahami dan menguasai komponen dasar yaitu teknik dasar permainan bulutangkis. Teknik dasar dalam permainan bulutangkis adalah penguasaan pokok yang harus dipahami dan dikuasai oleh setiap pemain dalam melakukan kegiatan bermain bulutangkis (Bompa, 1999:34). Ada beberapa teknik dalam bulutangkis yang harus dikuasai oleh pemain yang meliputi; pegangan raket (grip), olah kaki (footwork), teknik pukulan seperti servis, lob, jumping smash, drop shop dan drive. Salah satu teknik yang harus dikuasai oleh setiap pemain bulutangkis adalah teknik pukulan jumping smash. Yang dimaksud pukulan jumping smash adalah “pukulan overhead (atas) yang diarahkan ke bawah dan dilakukan dengan tenaga penuh. Pukulan ini identik dengan pukulan menyerang karena tujuannya adalah mematikan permainan lawan” (Djide dkk, 2001:30-31). Pukulan jumping smash menjadi pukulan yang sangat penting dan harus dikuasai dalam permainan bulutangkis. Karena pukulan jumping smash merupakan suatu teknik pukulan yang bertujuan untuk mematikan pertahanan lawan dan juga pada saat bermain lawan sering melakukan kesalahan pada penempatan shuttlecock tanggung, sehingga dengan melakukan jumping smash pemain dapat mematahkan pertahanan lawan dan menghentikan permainan dengan memperoleh tambahan poin dalam permainan bulutangkis.
63
Wahana Didaktika Vol. 12 No. 2 Mei 2014 : 62-71
Di samping teknik pemain bulutangkis yang handal harus mempunyai kondisi fisik yang terlatih, Komponen-komponen dari kondisi fisik tersebut meliputi: kekuatan (strenght), kelentukan (fleksibility), kelincahan (agility), daya tahan (endurance), daya ledak (eksplosive power) dan koordinasi (koordination). Kondisi fisik menurut Jonath dan Krempel dalam Syafruddin (2011:91) yaitu: “1). Dalam arti sempit, kondisi fisik merupakan suatu keadaan yang meliputi faktor kekuatan, kecepatan dan daya tahan. 2). Dalam arti luas meliputi, selain ketiga faktor di atas ditambah dengan faktor kelentukan, daya ledak dan koordinasi”. Kekuatan sangat dibutuhkan karena merupakan keterampilan otot untuk mengatasi beban dan tahanan. Kekuatan merupakan suatu komponen biomotorik dalam kegiatan olahraga, karena kekuatan menentukan seberapa kuat orang memukul, seberapa jauh orang melempar dan menendang, seberapa tinggi orang melompat serta seberapa cepat orang berlari dan lain sebagainya. Dari penjelasan di atas banyak faktor yang mempengaruhi keterampilan dalam melakukan teknik dasar dalam bulutangkis. Terutama dalam melakukan teknik pukulan jumping smash yang banyak dipengaruhi oleh kebutuhan kondisi fisik salah satunya adalah kekuatan (kekuatan pegangan/grip strength) dan daya tahan kekuatan pergelangan tangan yang sangat menentukan keberhasilan dalam melakukan jumping smash. Dalam melakukan gerakan jumping smash yang diwujudkan dalam kekuatan pegangan untuk memukul shuttlecock agar lajunya cepat, keras dan menukik sehingga tepat pada sasaran, sedangkan daya tahan pergelangan tangan sangat mempengaruhi keterampilan jumping smash sehingga dapat melakukan jumping smash ke daerah lapangan lawan setelah melakukan beberapa teknik pukulan.
B. KAJIAN TEORI Menurut Jonath/Krempel dalam Syafruddin (2011:108) dayatahan kekuatan (strength
endurance)
adalah
keterampilan
otot
untuk
mengatasi
dan
mempertahankan kelelahan yang disebabkan pembebanan kekuatan dalam waktu yang relatif lama. Definisi yang relatif sama dikemukakan Harre dalam Syafruddin (2011:109) dengan mendefinisikan dayatahan kekuatan sebagai 64
Hubungan Kekuatan Pegangan dan Dayatahan…… (Ilham Arvan Junaidi)
keterampilan organ tubuh mengatasi kelelahan pada pembebanan kekuatan yang berlangsung lama. Dari penjelasan tersebut maka untuk dapat melakukan pukulan jumping smash pergelangan tangan harus bekerja secara baik, oleh karena seorang pemain bulutangkis dituntut untuk dapat melakukan pukulan secara efisien, sehingga shuttlecock yang dipukul dapat meraih angka atau point. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dayatahan kekuatan pergelangan tangan merupakan keterampilan otot pergelangan tangan untuk mengatasi dan mempertahankan kelelahan yang disebabkan pembebanan kekuatan dalam waktu yang relatif lama dan dapat melakukan gerakan pada pergelangan tangan tersebut secara berulang-ulang. Unit Kegiatan Olahraga (UKO) Bulutangkis Universitas Negeri Padang (UNP) merupakan unit kegiatan yang berada di dalam naungan Universitas Negeri Padang. Pemain pada Unit Kegiatan Olahraga Bulutangkis Universitas Negeri Padang sudah cukup ternama di kalangan Universitas-Universitas yang ada di Sumatera, khususnya di dalam provinsi Sumatera Barat yang dibuktikan dengan perolehan juara dalam mengikuti event-event turnamen yang telah diadakan dari tahun 2007 s/d 2009. Informasi yang didapat peneliti dari pembina Unit Kegiatan Olahraga Universitas Negeri Padang (UKO UNP) yaitu Zarwan bahwa prestasi pemain Bulutangkis Universitas Negeri Padang (UNP) dalam beberapa tahun terakhir terjadi penurunan yang terbukti dengan berkurangnya prestasi pemain Bulutangkis Unit kegiatan olahraga Universitas Negeri Padang. Antar mahasiswa Se-Sumatera tahun 2007 atlet Unit Kegiatan Olahraga Universitas Negeri Padang (UKO UNP) mendapatkan prestasi yang membanggakan, pada POMNAS (Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional) tahun 2008, ada juga atlet yang mewakili untuk bertanding ke Kalimantan Timur, namun hal ini belum bisa dibanggakan karena setelah sampai ke kota selanjutnya atlet kita pun kalah, sehingga medali yang diperebutkan jatuh ke tangan mahasiswa yang berasal dari kota lain atau pulau lain.
65
Wahana Didaktika Vol. 12 No. 2 Mei 2014 : 62-71
Selanjutnya juga terlihat pada Kejurnas Bulutangkis Mahasiswa SeSumatera 2009 yang dilaksanakan di Padang, tempat dilaksanakannya di GOR HBT. Dimana peserta yang ikut di dalamnya ada yang berasal dari Universitas di kota Padang sendiri maupun Universitas yang berasal dari luar seperti Jambi, Palembang, Medan dan yang lainnya. Namun dari hasil yag dicapai mahasiswa bulutangkis Universitas Negeri Padang (UNP) banyak yang kalah, meskipun ada atlet yang menjuarai dan mewakili untuk selanjutnya bertanding ke Bali. Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi olahraga, diantaranya adalah fisik, teknik, taktik dan mental. Faktor teknik sangat berperan penting dalam bermain bulutangkis, salah satunya yaitu pukulan jumping smash. Berdasarkan informasi yang diperoleh peneliti bahwa keterampilan pukulan jumping smash masih belum memenuhi hasil yang maksimal. Terbukti masih ada pemain yang masih belum mampu melakukan pukulan jumping smash dengan baik. Sehingga dalam prakteknya shuttlecock yang dipukul tersebut tidak akurat penempatannya sehingga hasil jatuhnya shuttlecock tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dengan keadaan shuttlecock yang tidak akurat penempatannya mengakibatkan lawan bisa menjangkau dan mengembalikan shuttlecock ke daerah kita dengan penempatan shuttlecock yang lebih bagus sehingga bisa memperbaiki pertahanannya. Ketidakmampuan pemain dalam melakukan pukulan jumping smash secara optimal merupakan masalah yang sangat penting dalam bermain bulutangkis. Kegagalan seorang pemain dalam bermain bulutangkis banyak disebabkan oleh shuttlecock yang diarahkan tidak sesuai dengan yang seharusnya, sehingga pukulan yang dihasilkan menjadi masalah bagi pemain dalam memperoleh keberhasilan dalam bermain bulutangkis. Setelah diobservasi di Unit Kegiatan Bulutangkis Universitas Negeri Padang (UNP) belum pernah dilakukan tes kekuatan pegangan dan tes dayatahan kekuatan pergelangan tangan dengan keterampilan jumping smash. Dalam melakukan pukulan jumping smash, kekuatan pegangan dan dayatahan kekuatan pergelangan tangan sangat berpengaruh dalam tercapainya keberhasilan dalam melakukan pukulan jumping smash. Kompleksnya faktor66
Hubungan Kekuatan Pegangan dan Dayatahan…… (Ilham Arvan Junaidi)
faktor yang dapat menentukan keterampilan pukulan jumping smash maka penelitian ini akan melihat hubungan antara kekuatan pegangan dan dayatahan kekuatan pergelangan tangan dengan keterampilan jumping smash. Menurut Bompa (1999:57) bahwa: “Pukulan smash adalah pukulan yang keras dan curam ke bawah mengarah ke bidang lapangan pihak lawan”. Zarwan (2010:103) mengemukakan bahwa :”Pukulan smash merupakan pukulan kunci untuk mematikan shuttlecock di pihak lawan, pukulan ini merupakan pukulan penyelesaian yang shuttlecocknya sangat sulit dikembalikan. Ciri dari pukulan ini adalah jalan shuttlecocknya keras dan menukik tajam ke arah lapangan lawan”. Dalam permainan bulutangkis kecakapan seseorang turut mempengaruhi pola permainan, perubahan gerakan yang secepat mungkin dapat berguna untuk mengecoh prediksi lawan sehingga tidak dapat mengatisipasi pengembalian shuttlecock. Teknik pukulan adalah cara melakukan pukulan dalam permainan bulutangkis dengan tujuan untuk menjatuhkan shuttlecock ke bidang lawan dan sulit untuk dikembalikan. Bompa (1999:40) mengemukakan bahwa :“Sebuah teknik pukulan dalam olahraga bulutangkis tersusun atas beberapa gerakan dasar yang terangkai secara sistematis dari gerakan awal sampai akhir. Pengambilan posisi untuk melakukan pukulan dapat berpengaruh terhadap hasil”. Dalam permainan bulutangkis kecakapan seseorang turut mempengaruhi pola permainan, perubahan gerakan yang secepat mungkin dapat berguna untuk mengecoh prediksi lawan sehingga tidak dapat mengatisipasi pengembalian shuttlecock. Teknik pukulan adalah cara melakukan pukulan dalam permainan bulutangkis dengan tujuan untuk menjatuhkan shuttlecock ke bidang lawan dan sulit untuk dikembalikan. Bompa (1999:40) mengemukakan bahwa : “Sebuah teknik pukulan dalam olahraga bulutangkis tersusun atas beberapa gerakan dasar yang terangkai secara sistematis dari gerakan awal sampai akhir. Pengambilan posisi untuk melakukan pukulan dapat berpengaruh terhadap hasil”. Jenis penelitian ini adalah dengan rancangan expost facto, expost facto yaitu penelitian yang dilakukan sesudah perbedaan-perbedaan dalam variabel bebas terjadi karena perkembangan suatu kejadian secara alami. penelitian dilakukan pada tanggal 29 Mei s/d 15 Juni 2013 dan dilaksanakan di lapangan 67
Wahana Didaktika Vol. 12 No. 2 Mei 2014 : 62-71
GOR PPSP. Tempat Unit Kegiatan Olahraga (UKO) Bulutangkis Universitas Negeri Padang (UNP) melaksanakan latihan dan waktu pengumpulan data dilaksanakan sesuai dengan jadwal latihan dari Unit Kegiatan Olahraga (UKO) Bulutangkis Universitas Negeri Padang (UNP). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Atlet yang terdaftar pada Unit Kegiatan Olahraga bulutangkis UNP tahun 2012 sebanyak 32 orang atlet laki-laki, rata-rata berumur 17 - 20 tahun. Menggunakan teknik sampling jenuh Maka peneliti akan mengambil semua populasi yang berjumlah 32 orang untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini teknik analisis yang digunakan adalah Statistik deskriptif dan inferensial. Sebelum hipotesis, untuk uji regresi, normalitas dan linearitas dan untuk menguji dependent X1 dengan Y, dan X2 dengan Y dikorelasi sederhana.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya sebelum melakukan pengujian hipotesis tentang hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis, yaitu uji normalitas dengan uji Lilliefors. Ditemukan data berdistribusi normal. 1) Terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan pegangan dengan keterampilan jumping smash atlet Unit Kegiatan Olahraga bulutangkis universitas negeri padang, dari hasil analisis kekuatan pegangan (X1) mempunyai hubungan dengan keterampilan jumping smash atlet Unit Kegiatan Olahraga bulutangkis universitas negeri padang, ini dibuktikan dengan rhitung X1 = 0.46. Pada proses perhitungan di atas dapat dilihat terdapat hubungan yang signifikan hal ini dilihat dengan thitung (2.82) > ttabel (1.70). Walau tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap keterampilan jumping smash pada permainan bulutangkis, namun salah satu manfaat terbesar dari pada kekuatan pegangan tersebut antara lain untuk meluruskan permukaan raket untuk mendapatkan sudut yang tepat dalam memukul shuttlecock dan untuk memindahkan semua kekuatan yang dihasilkan dari dalam tubuh kepada
68
Hubungan Kekuatan Pegangan dan Dayatahan…… (Ilham Arvan Junaidi)
shuttlecock sesuai dengan arah yang diinginkan (Kirby dan Roberts dalam Donie (2004:17). Artinya kekuatan pegangan berperan juga sebagai kontrol ataupun kendali, baik itu untuk mendapatkan sudut yang tepat dalam memukul shuttlecock juga sebagai kontrol dalam memindahkan semua kekuatan yang dihasilkan dari dalam tubuh guna mendapatkan sasaran yang diinginkan; 2) Terdapat hubungan yang signifikan antara dayatahan kekuatan pergelangan tangan dengan keterampilan jumping smash
atlet Unit Kegiatan Olahraga bulutangkis universitas negeri
padang, ini dibuktikan dengan r
X1 = 0,50.
Pada proses perhitungan di atas dapat dilihat terdapat hubungan yang signifikan hal ini dilihat dengan thitung (3.15) > ttabel (1.70). Hal ini berarti bahwa semakin positif dayatahan kekuatan, akan semakin positif pula keterampilan jumping smash pada permainan bulutangkis seseorang. Tidaklah mudah untuk memberikan batasan yang betul-betul tepat dan akurat tentang pengertian dari dayatahan kekuatan, namun hal yang terpenting bahwa dayatahan kekuatan merupakan sesuatu yang sangat kompleks yang tidak hanya terbatas pada kerjasama antara beberapa otot, baik otot agonis maupun antagonis. Menurut
Jonath/Krempel dalam Syafruddin (2011:108) dayatahan
kekuatan adalah keterampilan otot untuk mengatasi dan mempertahankan kelelahan yang disebabkan pembebanan kekuatan dalam waktu yang relatif lama; 3) Terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan pegangan dan dayatahan kekuatan pergelangan tangan secara bersama-sama dengan keterampilan jumping smash atlet Unit Kegiatan Olahraga bulutangkis universitas negeri padang . Berdasarkan hasil perhitungan korelasi linier ganda uji F, di dapat F 10,22 > F
3,33 di peroleh dengan menggunakan rumus [ N – K – 1 ] 32 – 2 –
1 = 29 pada α = 0,05. Ini menunjukan bahwa kekuatan pegangan dan dayatahan kekuatan pergelangan tangan secara bersama-sama memberikan hubungan dengan keterampilan jumping smash atlet Unit Kegiatan Olahraga bulutangkis universitas negeri padang. Kekuatan pegangan merupakan salah satu komponen utama kondisi fisik dan mempunyai peranan penting dalam setiap cabang olahraga yang
69
Wahana Didaktika Vol. 12 No. 2 Mei 2014 : 62-71
menggunakan alat bantu raket, termasuk dalam cabang permainan bulutangkis. Menurut Bompa (1999:316) kekuatan dalam arti sederhana adalah keterampilan untuk mengerahkan tenaga/kekuatan.
D. SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut, 1) Terdapat hubungan yang signifikan antara Kekuatan pegangan dengan keterampilan jumping smash atlet Unit Kegiatan Olahraga bulutangkis Universitas Negeri Padang. 2) Terdapat hubungan yang signifikan antara dayatahan kekuatan pergelangan tangan dengan keterampilan jumping smash
atlet Unit Kegiatan Olahraga bulutangkis Universitas Negeri
Padang. 3) Terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan pegangan dan dayatahan
kekuatan
pergelangan
tangan
secara
bersama-sama
dengan
keterampilan jumping smash atlet Unit Kegiatan Olahraga bulutangkis Universitas Negeri Padang.
2. Saran Para pelatih disarankan untuk tidak mengabaikan kekuatan pegangan dan dayatahan kekuatan pergelangan tangan dalam meningkatkan keterampilan jumping smash. Dan melakukan latihan secara terprogram dan sistematis. Untuk para atlet, agar dapat meningkatkan keterampilan jumping smash perlu adanya latihan khusus untuk meningkatkan kekuatan pegangan dan dayatahan kekuatan pergelangan tangan. Untuk para peneliti, penelitian ini hanya terbatas pada atlet Unit Kegiatan Olahraga bulutangkis Universitas Negeri Padang, untuk itu kepada peneliti yang lain perlu diadakan penelitian pada sampel dan populasi yang lebih besar lagi.
70
Hubungan Kekuatan Pegangan dan Dayatahan…… (Ilham Arvan Junaidi)
DAFTAR PUSTAKA Bompa, Tudor. 1999. Periodization: Theory and Methodology of Training, 4 edition. Dubeque: Kendall / Hunt Publishing Company. Donie. 2004. Hubungan Antara Kekuatan Genggaman Tangan Dan Koordinasi Dengan Keterampilan Pukulan Drive Pada Permainan Bulutangkis. Tesis. Padang: Pascasarjana. UNP. Djide, Tahir. 2001. Pedoman Praktis Bermain Bulutangkis. Jakarta: Tabloid Olahraga Bola. Syafruddin. 2011. Ilmu Kepelatihan Olahraga. Fakultas Ilmu Keolahragaan: Universitas Negeri Padang. Zarwan. 2009. Bulutangkis Dasar. Padang: Sukabina.
71