: Heri Justiono 2409201002 Oleh
Pada umumnya pencahayaan di dalam ruang pada siang hari menggunakan : Cahaya Alami Cahaya Buatan Pencahayaan + Pencahayaan alami buatan tidak konstan
Pencahayaan dlm ruang yg memenuhi standar
Bila terang langit tidak memberikan pencahayaan yang mencukupi dibutuhkan jumlah cahaya buatan Bila terang langit memberikan pencahayaan yang cukup pencahayaan buatan tidak dibutuhkan
Seberapa besar kebutuhan minimal cahaya buatan yang dibutuhkan agar pencahayaan di dalam ruang memenuhi standar???
Tujuan : Menentukan kebutuhan minimal cahaya buatan pada sistem pencahayaan terpadu dalam ruang P-103 ITS pada berbagai kondisi terang langit dengan metode logika Fuzzy
Manfaat : Dapat membantu dalam perancangan pencahayaan ruang cerdas
Adalah pencahayaan yang cahayanya berasal dari cahaya langit secara langsung maupun melalui pantulan atau transmisi. Dalam perancangan pencahayaan alami atau dikenal juga dengan sebutan pencahayaan alami siang hari, cahaya matahari diusahakan tidak masuk langsung kedalam ruangan karena adanya kerugian yang dapat ditimbulkannya.
Adalah perbandingan kuat pencahayaan di suatu titik pada bidang kerja di dalam ruang terhadap kuat pencahayaan pada bidang horizontal di lapangan terbuka pada saat yang sama. Kedua kuat pencahayaan tersebut, tidak memperhatikan cahaya matahari. Terdiri dari 3 komponen, yaitu: Komponen Langit (KL), Komponen Refleksi Luar (KRL), Komponen Refleksi Dalam (KRD)
Dimana : KL : besarnya komponen langit W : lebar lubang cahaya efektif H : tinggi lubang cahaya efektif D : jarak titik ukur terhadap bidang lubang cahaya efektif
KRL = 0,5 S. R. ( 1 + cos α ) Dimana : KRL : besarnya komponen refleksi luar. S : besarnya komponen langit dari bagian yang terhalang R : reflektansi permukaan pemantul yang berada di luar bangunan α : sudut kemiringan permukaan pemantul terhadap horizontal
Dimana : τ : faktor transmisi cahaya dari kaca penutup lubang cahaya : luas lubang cahaya Aw A : luas total dari permukaan ruang R : faktor refleksi rata-rata seluruh permukaan di dalam ruang : faktor refleksi rata-rata dari lantai dan dinding bagian Rfw bawah dimulai dari bidang yang melalui tengah-tengah lubang cahaya, tidak termasuk dinding dimana lubang cahaya terletak : faktor refleksi rata-rata dari langit-langit dan dinding Rcw bagian atas dimulai dari bidang yang melalui tengahtengah lubang cahaya, tidak termasuk dinding dimana lubang cahaya terletak C : konstante yang besarnya tergantung dari sudut penghalang
Ada 3 macam: Titik Ukur Utama (TUU) : titik ukur yang letaknya di tengah-tengah kedua dinding samping ruangan dan berjarak 1/3 d dari bidang lubang cahaya Titik Ukur Samping (TUS): titik ukur yang letaknya 0,5 meter dari dinding samping ruangan dan berjarak 1/3 d dari bidang lubang cahaya Titik Ukur Tengah (TUT): titik ukur yang letaknya di tengah-tengah kedua dinding samping ruangan Ketiga titik ukur di atas terletak 75 cm di atas lantai. d adalah jarak antara bidang lubang cahaya dengan dinding seberangnya
2
2
1
1
BIDANG JENDELA I
II
HASIL PENGUKURAN
NILAI MINIMAL MENURUT SNI
TUS 1
0.0063
0.0170
TUU
0.0071
0.0297
TUS 2
0.0089
0.0170
TUS 1
0.0041
0.0035
TUU
0.0051
0.0061
TUS 2
0.0070
0.0035
TITIK UKUR
X (meter) 0.60 1.50 2.10 2.83 3.40 4.00 4.60 5.20 5.80 6.60 7.20 8.00
FP 0.0241 0.0130 0.0096 0.0071 0.0063 0.0055 0.0051 0.0046 0.0044 0.0040 0.0037 0.0035
Dimana N1 : Adalah nilai crisp output dari pemrosesan fuzzy. N2 : Adalah nilai atau besarnya fluks cahaya buatan hasil perhitungan
Banyaknya Fungsi Keanggotaan
Error
Error
Error
minimum
maximum
rata-rata
Pada variabel
Pada variabel
masukan
keluaran
4
4
0.00 %
2319.6 %
62.97 %
6
6
0.00 %
1415.34 %
33.74 %
10
10
0.00 %
811.86 %
16.60 %
11
11
0.01 %
736.1 %
16.12 %
1.
2.
3.
Ruang kuliah P-103 selalu membutuhkan pencahayaan buatan pada siang hari kecuali pada saat kondisi terang langit yang memberikan kuat pencahayaan di lapangan terbuka sebesar 31.130 lux atau lebih. Pada kondisi langit perencanaan yaitu kondisi langit yang sering dijumpai antara pukul 8.00 sampai dengan pukul 16.00 dengan kegagalan lebih kecil dari 10 %, ruang kuliah P-103 ITS memerlukan fluks cahaya buatan sebesar 9.557 lumen. Pemrosesan fuzzy dengan variabel masukan dan variabel keluaran masing-masing mempunyai 10 fungsi keanggotaan dengan bentuk segitiga, menghasilkan keluaran yang errornya < 2 % untuk kuat pencahayaan di lapangan terbuka pada interval 6500 lux sampai dengan 25400 lux