National Conference on Management Research 2008___________________
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
Pengaruh Lingkungan dan Motivasi terhadap Penggunaan Knowledge Oleh : Heri Yuliyanto
Abstrak Knowledge management (KM) merupakan kombinasi antara orang, proses dan teknologi untuk mengelola pengetahuan yang dilakukan secara terus menerus sehingga menghasilkan kreativitas dan inovas. Saat ini pengelolaan knowledge merupakan kebutuhan yang sangat mendesak, karena knowledgw merupakan asset organisasi dan mempunyai posisi strategi dalam membantu persaingan global. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui bagaimana hubungan motivasi dan lingkungan terhadap penggunaan knowledge management. Dalam penelitian ini digunakan data primer dengan sample staf pengajar perguruan tinggi. Dengan menggunakan metode analisis Partial Least Square (PLS) diperolah temuan penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan organisasi dan motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan knowledge dalam pendidikan perguruan tinggi. Kata Kunci : Knowledge management, indikator, signifikan. partial least squares.
Pendahuluan Saat ini, kita sudah memasuki era globalisasi di semua sektor industri, sehingga batas wilayah dan perbedaan waktu bukan merupakan suatu kendala yang akan mempengaruhi peta persaingan industri. Di sektor perbankan kita melihat semakin banyaknya bank-bank asing yang beroperasi di Indonesia. Disektor industri/manufaktur, di tandai dengan masuknya produk-produk asing ke pasar Indonesia, bahkan produk unggulan nasionalpun terancam keberadaannya karena banyaknya produk-produk asing (khususnya Cina) masuk ke pasar nasional, seperti batik. Dulu kita yakin bahwa batik hanya diproduksi di Indonesia, namun demikian apakah keyakinan itu masih berlaku sampai saat ini? Di sektor pendidikan juga tidak bisa terhindar dari pengaruh globalisasi ini, kita menyaksikan bagaimana perguruan tinggi asing melakukan penetrasi pasar pendidikan
Pengaruh Lingkungan dan Motivasi.......
National Conference on Management Research 2008___________________
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
indonesia melaui model kerjasama dengan perguran tinggi nasional. Adanya kelas internasional ataupun double degree program merupakan produk kerjasama antara perguran tinggi nasional dengan perguruan tinggi asing, seperti Universitas Indonesia bekerja sama dengan The University of Melbourne Australia, School of Information Technology and Electrical Engineering, The University of Queensland Australia dan The Australian National University. 1
Universitas Gajah Mada melakukan pertukaran
mahasiswa maupuan mengadakan double degree program yang bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi asing 2 dan masih banyak perguruan tinggi lain baik negeri maupun swasta yang melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi asing. Jika diperhatikan perkembangan kualitas pendidikan nasional dan peta persaingan industri pendidikan internasional, maka kita akan kuatir bagaimana nasib pendidikan tinggi nasional kita. Budi Frensidy, pengamat dan praktisi pendidikan dari FEUI, menggatakan bahwa persaingan perguruan tinggi kita lebih menyerupai the loosers’ game dari pada the winners’ game. Artinya pemenang dari persaingan perguruan tinggi adalah perguruan tinggi yang melakukan pelanggaran /norma yang paling sedikit. Tiga peringkat atas perguruan tinggi nasional (Universaitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung dan Universitas Gajah Mada) 3 bukan berarti tidak melanggar aturan/norma. Mereka juga melakukan pelanggaran norma, tapi tidak sebanyak perguruan tinggi lainnya, seperti penggunaan perangkat lunak bajakan, membolehkan foto copy buku dan lain-lainnya. Akibat sistem pendidikan nasional yang carut marut tersebut, perguruan tinggi peringkat satu, dua dan tiga nasional tersebut seakan-akan tidak berdaya dalam persaingan dunia pendidikan internasional ataupun ASIA. Berdasarkan peringkat bulan juli 2008 yang dilakukan oleh ”Webometrics Ranking of World Universities” sebuah lembaga penelitian terkenal di Spanyol, hanya ada dua perguruan tinggi yang masuk dalam 100 top Asia, yaitu Universitas Gajah Mada yang menduduki peringkat 88 dan
1
www. ui.edu/page/kelas-internasional-id.html www.fe.ugm.ac.id/iup/a6.html 3 Tempo Edisi 14-20 Mei 2007 2
Pengaruh Lingkungan dan Motivasi.......
National Conference on Management Research 2008___________________
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
Institut Teknologi Bandung yang mempunyai peringkat 92 4 . Lalu bagaimana dengan perguruan tinggi lainnya dalam menghadapi persaingan globa ini? Perguruan tinggi sebagai salah satu sub sistem pendidikan nasional, tidak bisa dipisahkan dengan sub sistem lainnya, baik subsistem pendidikan itu sendiri maupun di luar sub sistem pendidikan. Keberadaan perguruan tinggi yang berkualitas sangat membantu proses pembangunan nasional. Kualitas sebuah perguruan tinggi bisa dilihat dari tiga aspek, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Hal in seiring dengan peraturan pemerintah dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang mengatakan bahwa Perguruan Tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (pasal 20 ayat 2). Kemampuan bersaing sebuah perguruan tinggi, sangat ditentukan bagaimana kualitas ilmu pengetahuan yang dimiliki, yang bisa diwujudkan dalam bentuk produk/jasa maupun aktivitas proses bisnis organisasi. Karena dunia pendidikan merupakan pusat penciptaan, pengembangan dan pendistribusian ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang berkualitas diinternalisasikan dalam setiap aktivitas organsasi melalui pengelolaan ilmu pengetahuan (knowledge management). Organisasi yang mampu mengelola ilmu pengetahuannya (tacit dan explicit) dengan baik dan menginternalisasikan ilmu pengetahuan tersebut dalam setiap aktivitas organisasi maka akan berdampak pada proses produksi yang efisien dan menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas. Menurut Collison dan Parcell dalam bukunya “Learning to Fly” mejelaskan bahwa pengelolaan ilmu pengetahuan mencakup tigal aspek yaitu manusia, teknologi dan proses (Collison dan Parcell, 2004). Oleh karena itu berhasil atau tidak proses pengelolaan ilmu pengatuan tidak bisa hanya menghandalkan manusia dan teknologi saja, melainkan ketiga komponen tersebut harus bisa berjalan selaras, serasi dan seimbang.
4
www.webometrics.info/top100_continent.asp?cont=asia
Pengaruh Lingkungan dan Motivasi.......
National Conference on Management Research 2008___________________
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
Dengan demikian sangat menarik untuk dikaji bagaimana hubungan antara motivasi individu, lingkungan organisasi dan penggunaan knowledge serta indikatorindikatornya.
Perumusan Masalah Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya (Pendahuluan) bahwa banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan pengelolaan ilmu pengetahuan dan pemanfaatannya. Demikian juga setiap jenis organsasi atau industri mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh karena itu dalam tulisan ini ingin diketahui beberapa hal yang berhubungan dengan pengelolaan dan penggunaan ilmu pengetahuan di industri pendidikan, diantara : 1.
apakah ada hubungan antara lingkungan dan motivasi
2.
bagaimana pengaruh lingkungan dan motivasi terhadap penggunaan knowledge di perguruan tinggi
Metode dan Model Penelitan Dalam penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dengan menyebarkan kusioner yang menggambarkan tiga variabel laten, yaitu lingkungan organisasi yang terdiri dari lima indikator, motivasi mempunyai tujuh indikator dan penggunaan knowledge dengan empat indikator. Untuk memudah analisis, model dari penelitian ini dapat digambarkan seperti Gambar 1. di bawah ini. Gambar 1 : Model Penelitian
Pengaruh Lingkungan dan Motivasi.......
National Conference on Management Research 2008___________________
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
Hasil Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penelitian ini menggunakan data primer dengan sampel yang diambil dari staf pengajar beberapa perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Oleh karena itu dilakukan beberapa pengujian untuk mengetahui kualitas (goodness) data yang meliputi reliabilitas dan validitas data (Sakeran, 2003). Convergent validity dari measurement model dengan indikator formatif dapat dilihat dari korelasi antara skor indikator dengan konstruknya dan dianggap reliable jika memiliki nilai korelasi diatas 0,70, namun untuk tahap pengembangan skala loading 0,5 sampai 0,6 masih bisa diterima (Gozali, 2006). Pada indikator formatif pengukuran reliabilitas (cronbach alpha) tidak diperlukan lagi (Bollen dan Lenox, 1991). Dengan demikian indikator X1, X2, X5, x6, x8 dan X10 dikeluarkan dari masing-masing konstruknya, karena nilai korelasi masing-masing indikator kurang dari 0,5. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ”Perusahaan memberikan reward yang baik untuk proses pembelajaran” (X3) dan ”Perusahaan mengadakan dialog terbuka
Pengaruh Lingkungan dan Motivasi.......
National Conference on Management Research 2008___________________
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
untuk menyelesaikan masalah” (X4) bisa dijadikan indikator untuk variabel laten lingkungan. Sedangkan indikator ” Saya belajar dengan mengikuti pelatihan internal” (X7), Saya belajar dengan membaca jurnal professional atau majalah (X11), Saya belajar dengan membaca buku (X12) dan ”Saya belajar dengan membaca publikasi internal” (X13) mempunyai pengaruh yang siginifikan terhadap konstruk motivasi. Dan yang terakhir konstruk penggunaan knowledge mempunyai indikator ”Saya menggunakan pengalaman untuk meningkatkan kualitas kerja” (X14), ”Saya menggunakan ilmu pengetahuan dari tempat saya bekerja” (X15) dan ”Saya selalu membuat inisiatif baru dalam saya bekerja” (X17).
Pembahasan dan Diskusi Dalam penelitin ini menggunakan data primer dengan sampel yang meliputi staf pengajar berbagai fakultas dan perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Diambilnya sampel di dunia pendidikan, karena dunia pendidikan merupakan basisnya sebuah knowledge dikembangkan sehingga bisa menemukan knowledge baru. Disamping itu berkualitas atau tidaknya sebuah perguruan tinggi ditentukan oleh tiga hal, yaitu pengajaran, penelian dan pengabdian masyarakat. Dua dari tiga hal tersebut sangat erat hubungannya dengan penelolaan ilmu pengetahui, yaitu pendidikan dan penelitian. Menurut Crish Collison dalam bukunya learning to fly, knowledge management merupakan holistic model, dimana didalamnya merupakan kombinasi antar proses, teknologi dan manusia. Ada dua jenis knowledge , yaitu explicit knowledge dan tacit knowledge.
Explicit
knowledge
adalah
jenis
knowledge
yang
mudah
untuk
didokumentasikan sedangkan tacit knowledge merupakan sesuatu yang kita ketahui tetapi tidak bisa menjelaskan (Tanin dan Peng 2007). Dengan demikian tacit knowledge sulit untuk di-share dan ditransfer ke orang lain. Tempat dari tacit knowledge itu berada dikepala “head” masing-masing individu. Diperlukan usaha yang lebih ekstra jika ingin membagi tacit knowledge dengan orang lain, tidak seperti explicit knowledge yang relative lebih mudah.
Pengaruh Lingkungan dan Motivasi.......
National Conference on Management Research 2008___________________
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
Ilmu pengetahuan merupakan suatu kebutuhan yang mendasar (Hidayat, J. T dan Crestofel, D. L 2006), hal ini didukung oleh hasil penelitian ini. Jika dalam diri individu sudah menyadari bahwa pengetahuan merupakan kebutuhan mendasar, maka dengan cara apupun individu akan berusaha untuk mendapatkan pengetahuan yang baru. Namun demikian proses untuk mendapatkan pengetahuan yang baru akan lebih cepat jika didukung oleh kondisi yang positif dari lingkungan dimana individu tersebut berada. Menurut Collins dan Parcell, knowledge management mencakup tiga komponen, yaitu manusia, process dan teknologi. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian, dimana lingkungan mempunyai pengaruh sinfikan (α =5%) terhadap motivasi dan penggunaan knowledge, demikian juga motoviasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan knowledge di perguruan tinggi. Dengan dapat dikatakan lingkungan perusahaan yang berupa aktivitas perusahaan yang membantu terciptanya pengetahuan baru serta usaha individu untuk mendapatkan pengetahuan baru menggunakan pengetahuan yang dimiliki untuk menyelesakan masalah atau pekerjaan Pada era saat ini, kompetensi utama (core competency) sebuah organisasi pendidikan dibangun dengan mengkombinasikan antara tacit knowledge dan explicit knowledge (Turban, Efraim dan Jay E. Aronson 2001). Demikian kompetensi sebuah lembaga pendidikan khususnya perguruan tinggi bisa dilihat dari berapa prosentase lulusan perguruan tinggi yang bersangkutan diserap oleh pasar serta berapa karya ilmiah yang dihasilkannya. Hal ini bisa terwujud jika knowledge management di pergruan tinggi tersebut dilaksanakan dengan baik.
Pengaruh Lingkungan dan Motivasi.......
National Conference on Management Research 2008___________________
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
Kesimpulan dan Saran Dari tulisan ini dapat disimpulkan bahwa keinginan seseorang untuk mendapatkan knowledge bisa terjadi jika didukung oleh lingkungan yang baik. Dan penggunaan knowledge akan efektif jika individu dalam organisasi mempunyai motivasi yang kuat dan didukung oleh lingkungan perusahaan yang baik. Lingkungan perusahaan dapat berupa infrastruktur maupun system perusahaan yang sudah stabil dan konsisten. Penelitian ini masih banyak keterbatasannya, seperti jumlah sampel dan sampel hanya diambil dari lembaga yang homogen, yaitu peruguruan tinggi. Disarankan untuk penelitian selanjutnya dilakukan dengan mengambil sampel dari berbagai jenis industri, seperti perbankan, manufkatur dan lain-lain. Dengan demikian, diharapkan akan didapatkan temuan-temuan baru yang akan memberikan pekembangan ilmu pengetahuan khusus tentang knowledge management.
Pengaruh Lingkungan dan Motivasi.......
National Conference on Management Research 2008___________________
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
DAFTAR PUSTAKA Bollen, K dan Lennox R (1991), Conventional Wisdom on Measurement : A Strutural Equation Perspectives, Psychological Bulletin. 110 (2) pg. 305-314. Collison, Chris dan Geoff Parcell (2004). Learning to Fly: Practical Knowledge Management form Leading and Learning Organizations, Capstone Publishing Limited.Turban, Efraim dan Jay E. Aronson (2001). Decision Support System and Intelligent System, Sixth Edition, Prentice Hall International, Inc. Frensidy, Budi (2007), Persaingan Perguruan Tingi Indonesia : A Lossers’ Game, Usahawan No. 08 TH XXXVI Agustus 2007. Hidayat, Jann Tjakraatmadja dan Donald Crestofel Lantu (2006). Knowledge Management dalam Konteks Organisasi Pembelajar, Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung Gozali, Imam (2006), Structural Equation Modeling Metode alternatif Dengan Partial Least Square, Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Kaweevisultrakul, Tanin dan Peng Chan (2007). Impact of Cultural Barriers on Knowledge Management Implementation: Evidence from Thailand. Journal of American Academy of Business, Cambrige; Mar 2007; 11,1;ABI/INFOEM Global pg. 303. Sarwono, Jonathan (2007), Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Penerbit Andi Sakeran, Uma (2003). Research Methods for Business: A Skill Building Approach.. Fourth Edition, John Wiley & Sons, Inc Undang-Undang No. 20 Thaun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional www. ui.edu/page/kelas-internasional-id.html www.fe.ugm.ac.id/iup/a6.html www.webometrics.info/top100_continent.asp?cont=asia
Pengaruh Lingkungan dan Motivasi.......
National Conference on Management Research 2008___________________
ISBN: 979-442-242-8
Makassar, 27 November 2008
Lampiran : Output Hasil Analisis Data
Pengaruh Lingkungan dan Motivasi.......