PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERBEDAAN SIKAP SISWA TERHADAP PROFESI GURU BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA Studi Kasus pada SMU PANGUDI LUHUR SEDAYU SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh : FR. ARY IRMAWATI NIM : 001334066
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
TUHAN DAPAT MEMBACA SETIAP TETESAN AIRMATA. IA MELIHAT HATI YANG MEMERLUKAN SUKACITA. IA MEGETAHUI JALAN YANG SUKAR DAN MENJEMUKAN. JANGAN PUTUS ASA......, KARENA IA DEKAT. Air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu. MAZMUR 56:9
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Hasil karya berupa skripsi ini kupersembahkan pada :
Universitas Sanata Dharma Papa “J” dan Bunda Maria Alm. Bapa” yang telah Engkau panggil tiga tahun yang lalu Ibu yang terkasih yang selalu memberikan aku kasih dan sayangnya “Ayah” yang selalu hadir dan memberikan aku semangat. Ita dan dek Ari Orang-orang yang “mengasihiku”
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 4 Januari 2007 Penulis
FR.ARY IRMAWATI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PERBEDAAN SIKAP SISWA TERHADAP PROFESI GURU BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA Studi kasus pada SMU PANGUDI LUHUR SEDAYU FR. ARY IRMAWATI Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap siswa-siswi SMU Pangudi Luhur Sedayu terhadap profesi guru berdasarkan jenis kelamin dan status sosial ekonomi orang tua. Metode pengumpulan data yang di gunakan adalah kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Populasi penelitian ini mencakup seluruh siswa-siswi SMU Pangudi Luhur Sedayu, tahun ajaran 2005/2006 yang berjumlah 120 orang. Ukuran sample ditetapkan sebesar 79 orang. Teknik pengambilan sample dalam penelitian ini dilakukan dengan cara acak sederhana (simple random sampling ). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian iniadalah Chi-Kuadrat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah : 1) sebagian besar responden (95%) mempunyai sikap positif terhadap profesi guru, 2) tidak terdapat perbedaan sikap siswa-siswi terhadap profesi guru berdasarkan jenis kelamin di mana x2hitung (0,005) < x2tabel (3,84), maka Ho di terima, 3) tidak terdapat perbedaan sikap siswa-siswi terhadap profesi guru berdasarkan status sosial ekonomi orang tua di mana x2hitung (0,48) < x2tabel (3,84), maka Ho di terima.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE DIFFERENCES OF STUDENTS’ BEHAVIOR TOWARD THE PROFESSION OF TEACHER BASED ON SEX AND PARENTS’ SOCIAL ECONOMY STATUS A Case Study in “SMU Pangudi Luhur” Sedayu FR. ARY IRMAWATI Sanata Dharma University Yogyakarta 2007 The purpose of research was to know the students’ behavior in “Pangudi Luhur” Sedayu senior High School toward the profession of teacher based on the sex and parents’ social economy. The method of collecting data used were questionnaire, interviews, and decumentation. The population of this research included all of the second grade in “Pangudi Luhur” Senior High School Sedayu, academy year of 2005/2006 by amount of 120 respondents. 79 respondents were took as samples of the research. The technique of gathering sample was random sampling. The technique of analysis data used in this research was Chi-square. The conclusions from this research were : 1) most respondents (95%) had positive behavior toward the professions of teacher, 2) there was not any differences of students’ behavior toward the profession of teacher based on sex ( x2count = 0,005 < x 2table = 3,84), thus Ho was accepted, 3) there was not any differences of students’ behavior toward the profession of teacher based on the parents’ social economy status ( x 2count = 0,48 < x2table = 3,48 ), thus Ho was accepted.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Pengasih atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Perbedaan Sikap Siswa Terhadap Profesi Guru Berdasarkan Jenis Kelamin dan Status sosial Ekonomi Orang Tua”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan banyak pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada : 1. Bapak T. Sarkim., M.Ed, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo JR, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak S. Widanarto P. S. Pd., M. Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi dan selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sabar telah memberikan petunjuk,pengarahan, bimbingan dalam penulisan skripsi dan dengan tulus memberikan waktu untuk bimbingan. 4. Ibu E. Catur Rismiati,S.Pd., M.A selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan membimbing dan memberikan saran dari pembuatan propos al sampai dengan selesainya skripsi ini.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Bapak Markus Padmo Negoro selaku Kepala Sekolah SMU Pangudi Luhur Sedayu beserta karyawan yang telah memberikan ijin dan membantu selama melaksanakan penelitian. 6. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi dan Karyawan Universitas Sanata Dharma yang telah membantu selama menuntut ilmu di Sanata Dharma hingga selesai. 7.
Ibuku yang telah memberikan dorongan dan bantuan untuk menyelesaikan skripsi ini.
8. “AYAH” yang selalu mendampingi dan memberikan aku dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini. 9. Adek-adekku yang telah memberikan dorongan dan bantuan untuk menyelesaikan skripsi ini. 10. Pakde dan Budhe beserta anak-anaknya yang selalu memberi aku semangat. 11. Rekan-rekan
seperjuangan,
senasib
dan
sepenanggungan,
khususnya
mahasiswa PAK B Angkatan 2000 (Meri, Arie, Widi, Ratih, Ratna, Ria, She Bhe, Pakdhe, Danang, Indra, Sefi, Buncis dan seterusnya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu) yang telah memberikan dorongan selama menyusun skripsi dan dukungan dalam menghadapi ujian sarjana, buat temanteman yang masih berjuang “Semangat” 12. Anak-anak podang “9”( Eni, christin, shinta, meri, yanti, mila, yuni, dsb). 13. Indra cewek dan Nira, semangat terus berjuang ya.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan hati terbuka penulis menerima segala kritik dan saran serta usulan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Yogyakarta, 4 Januari 2007
Penulis
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ......................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................ii HALAMAN PENGESAHAN........................................................................iii HALAMAN MOTTO ....................................................................................iv HALAMAN PERSEMBAHAN.....................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................vi ABSTRAK.......................................................................................................vii ABSTRACT ....................................................................................................viii KATA PENGANTAR....................................................................................ix DAFTAR ISI...................................................................................................xii DAFTAR TABEL...........................................................................................xv DAFTAR GAMBAR......................................................................................xvi BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................1 A. Latar Belakang Masalah ...................................................1 B. Batasan Masalah ................................................................4 C. Rumusan Masalah..............................................................4 D. Tujuan Penelitian................................................................5 E. Manfaat Penelitian..............................................................5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................6 A. Sikap Siswa Terhadap Profesi Guru...................................6 B. Jenis Kelamin .....................................................................16 C. Status Sosial Ekonomi........................................................18 D. Kerangka Berpikir ..............................................................19 E. Hipotesis .............................................................................21 BAB III
METODE PENELITIAN ..........................................................22 A. Jenis Penelitian...................................................................22 B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................22 C. Subjek dan Objek Penelitian..............................................22
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Populasi dan Sampel ..........................................................31 E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ............................32 F. TeknikPengumpulan Data..................................................33 G. Teknik Analisis Data...........................................................34 BAB IV
GAMBARAN UMUM SEKOLAH ............................................38 A. Data Kelembagaan Sekolah...............................................38 B. Sejarah Singkat Sekolah.....................................................38 C. Visi dan Misi SMU Pangudi Luhur Sedayu.......................39 D. Guru dan Karyawan...........................................................40 E. Tugas dan susunan Organisasi...........................................40 F. Fasilitas...............................................................................46 G. Siswa...................................................................................47
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..............................48 A. Deskripsi Data ....................................................................48 B. Analisis Data ......................................................................54 C. Pembahasan........................................................................58
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN.................................................64 A. Kesimpulan.........................................................................64 B. Keterbatasan Penelitian......................................................65 C. Saran...................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Kontingensi.................................................................................... 36 Tabel 2 Rincian Guru dan Karyawan SMU Pngudi Luhur Sedayu ......................................................... 40 Tabel 3 Siswa SMu Pangudi Luhur Sedayu................................................ 47 Tabel 4 Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin............................... 49 Tabel 5 Distribusi Responden Menurut Status Sosial Ekonomi ................. 51 Tabel 6 Sikap Responden Terhadap Profesi Guru ...................................... 52 Tabel 7 Tabel Kontingensi Sikap Siswa Terhadap Profesi Guru Berdasarkan Jenis Kelamin Responden…………………………53 Tabel 8 Tabel Kontingensi Sikap Siswa Terhadap Profesi Guru Berdasarkan Status Sosial Ekonomi........................................... 53 Tabel 9 Data Sikap Siswa Terhadap Profesi Guru Ditinjau Dari Jenis Kelamin…………………………………………….55 Tabel 10 Data Sikap Siswa Terhadap Profesi Guru Ditinjau Dari Status Sosial Ekonomi........................................................ 57
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi Sekolah SMU Pangudi Luhur Sedayu................................................... 45
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang masalah Tiap masyarakat berkembang terus dan pendidikan dibutuhkan oleh masyarakat
untuk
membantu
perkembangan
itu. Perkembangan
berarti
meneruskan dan meningkatkan serta memperbaharui apa yang dimiliki. Hal ini tentu saja tidak mudah bagi masyarakat. Pendidikan menjadi instrument masyarakat untuk mencapai itu semua, apalagi di jaman yang serba canggih ini. Sekolah adalah lembaga kemasyarakatan yang didirikan khusus untuk melakukan kegiatan pendidikan. Tujuan kegiatan pendidikan membantu siswa mengembangkan pengetahuan, pengertian, keterampilan, sikap agar dapat menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Di sini siswa dituntut untuk menjadi lebih dewasa dan lebih mandiri. Dalam
mengembangkan
pengetahuan,
keterampilan
ataupun
sikap
kedewasaan dan kemandirian dari seorang siswa diperlukan seorang guru, di mana peran guru sangat berarti bagi perkembangan seorang siswa. Di sini guru tidak hanya mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan tetapi juga mengajarkan berperilaku yang baik. Maka dari itu guru sebagai pendidik ataupun pengajar merupakan prasarana untuk mencapai kesuksesan dalam setiap usaha pendidikan. Guru memegang peranan strategis terutama dalam upaya membentuk watak bangsa melalui pengembangan nilai- nilai dan kepribadian. Hal itu menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
bahwa guru mempunyai peranan yang cukup besar dalam membentuk dan mengembangkan suatu masyarakat atau bangsa. Dari segi pembelajaran, peranan guru dalam masyarakat Indonesia tetap dominan dan tidak dapat digantikan sekalipun teknologi dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran sangat pesat berkembang. Hal ini disebabkan karena proses pendidikan atau proses pembelajaran yang diperankan oleh guru yang menyangkut pembinaan sifat mental ma nusia bersifat unik. Guru tidak hanya diperlukan oleh para murid di ruangan kelas, tetapi juga diperlukan oleh masyarakat dalam menyelesaikan aneka permasalahan yang dihadapi. Masyarakat menempatkan guru pada kedudukan yang tinggi, yaitu di depan memberi teladan, di tengah-tengah membangun serta di belakang memberikan dorongan dan motivasi. Kedudukan seperti ini merupakan tantangan untuk mengembangkan prestasi bukan saja di depan kelas, tidak saja di batasbatas pagar sekolah, tetapi juga di tengah-tengah masyarakat. (Nana Soedarsono, Suara Daerah, No. 185.1986) Pada saat guru memperbaiki citra profesinya yang semakin terpuruk, ada sebagian kecil oknum guru yang melanggar atau menyimpang dari kode etiknya. Masyarakat tidak dapat membenarkan pelanggaran-pelanggaran seperti berjudi, mabuk-mabukkan, pelanggaran seks, korupsi bahkan beberapa waktu lalu ada seorang guru olahraga menyiksa anak didiknya. Jika ini semua dilakukan seorang pendidik (guru) ini dianggap sangat serius. Anehnya kesalahan-kesalahan sekecil apapun yang diperbuat guru mengundang reaksi yang begitu hebat di masyarakat. Hal ini dapat dimaklumi karena dengan adanya sikap demikian menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
bahwa guru seyogyanya menjadi panutan bagi masyarkat di sekitarnya. Di mana dan kapan saja guru akan selalu dipandang sebagai guru yang harus memperlihatkan kelakuan yang dapat ditiru oleh masyarakat. Pandangan tentang citra guru sebagai orang yang wajib digugu (dipatuhi) dan ditiru (diteladani) tanpa reserve perlu diragukan ketepatannya. Konsep keguruan yang klasik tersebut mengandalkan pribadi guru serta perbuatan keguruannya adalah tanpa cela, sehingga pantas hadir sebagai manusia yang pantas dipatuhi. Hal ini tidak sesuai dengan kenyataan karena sedikit anak didik yang menghormati seorang guru. Jadi citra guru wajib ditiru dan digugu tanpa reserve tersebut perlu disikapi secara kritis dan realistis. Benarlah bahwa guru dituntut menjadi teladan bagi siswa dan orang-orang di sekelilingnya, tetapi guru adalah orang yang tidak bebas dari cela dan kelemahan. Citra guru yang sempurna dan ideal, selamanya tetap merupakan cita-cita (Samana, 1994: 25). Tinggi rendahnya citra suatu profesi guru di mata masyarakat biasanya berkaitan erat dengan status sosial ekonomi pemegang profesi yang bersangkutan. Pada saat pra-kemerdekaan, status sosial ekonomi profesi guru cukup tinggi. Mereka mendapat imbalan jasa yang memadai untuk hidup sejahtera bersama keluarganya. Pada saat ini rendahnya status sosial ekonomi profesi guru ikut menjadi salah satu faktor yang menyebabkan merosotnya citra profesi guru di Indonesia. Contoh saja jika itu adalah guru pembantu, gajinya tidak bisa mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ini juga ditunjukkan dengan sikap anak didik yang tidak bisa menghormati guru sebagai orang yang mendidiknya. Anak didik sering menganggap guru sebagai teman sehingga rasa penghormatan terhadap guru kurang. Siswa sekarang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
cukup kritis membuat guru lebih banyak beban yang diemban walau terkadang pengorbanan guru hanya dipandang sebelah mata oleh siswa. Apalagi jika sudah lulus maka jasa para guru pun dilupakan. Keadaan seperti ini cukup memperhatinkan bagi seorang pendidik (guru). Setelah melihat fenomena di atas, maka penulis merasa tertarik untuk mengetahui secara nyata, jelas, secara dekat kenyataan sebenarnya mengenai perbedaan sikap siswa terhadap profesi guru. Dari perbedaan sikap siswa baik yang positif maupun negatif terhadap profesi guru akan berpengaruh pada diri siswa yaitu akan membangkitkan atau justru melemahkan tugas mulianya dalam dunia pendidikan.
B. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi permasalahan pada perbedaan sikap siswa SMU Pangudi Luhur Sedayu terhadap profesi guru.
C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana sikap siswa SMU PANGUDI LUHUR SEDAYU terhadap profesi guru? 2. Apakah ada perbedaan sikap siswa SMU PANGUDI LUHUR SEDAYU terhadap profesi guru berdasarkan jenis kelamin? 3. Apakah ada perbedaan sikap siswa SMU PANGUDI LUHUR SEDAYU terhadap profesi guru berdasarkan status sosial ekonomi orang tua?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui sikap siswa SMU PANGUDI LUHUR SEDAYU terhadap profesi guru. 2. Untuk mengetahui perbedaan sikap siswa SMU ANGUDI LUHUR SEDAYU terhadap profesi guru berdasarkan jenis kelamin. 3. Untuk mengetahui perbedaan sikap siswa SMU PANGUDI LUHUR SEDAYU terhadap profesi guru berdasarkan status sosial ekonomi orang tua.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa Sebagai masukan untuk lebih mengenal, mengetahui, dan menghargai profesi guru di SMU. 2. Bagi Penulis Dengan mengadakan penelitian ini maka memperoleh pengalaman lapangan yang sesungguhnya dan dapat mempraktekkan teori-teori yang diperoleh di bangku kuliah untuk menyelesaikan penelitian ini.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma Sebagai tambahan sumber bacaan perpustakaan USD dan sebagai acuan penelitian lebih lanjut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Sikap Siswa Terhadap Profesi Guru 1. Sikap Sampai saat ini cukup banyak pengertian mengenai sikap yang telah diberikan oleh para ahli, masing- masing ahli mempunyai pandangan atau pendapat yang berbeda dengan pandangan atau pendapat ahli lain walaupun tidak bertentangan satu dengan yang lainnya. Sikap merupakan pencerminan atau keyakinan seseorang (subjek) mengenai objek itu dan yang sedikit banyak bersifat ajeg, sehingga dengan demikian adanya sifat keajegan dari tingkah laku orang ya ng bersangkutan, karena tingkah laku tersebut merupakan pencerminan sikap orang itu. Menurut Berkowtz seperti yang dikutip Azwar (1997: 4-5) sikap adalah bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak favorable maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak unfavorable pada objek tersebut. Secara lebih spesifik, memformulasikan sikap sebagai “derajat afek positif atau afek negatif terhadap suatu objek psikologis”. Sikap mengandung tiga komponen yang membentuk struktur sikap, yaitu (Bimo, 1994: 110).
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
a. Komponen Kognitif (komponen konseptual), yaitu komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yang berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap sikap. b. Komponen Afektif (komponen emosional), yaitu komponen yang berhubungan dengan rasa senang terhadap obyek sikap. Rasa senang merupakan hal yang positif, sedangkan rasa tidak senang merupakan hal yang negatif. Komponen ini menunjuk arah sikap, yaitu positif atau negatif. c. Komponen
Konatif
(komponen
perilaku),
yaitu
komponen
yang
berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap objek sikap. Komponen ini menunjukkan besar kecilnya kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang terhadap objek sikap. Adapun ciri-ciri sikap adalah sebagai berikut (Effendy, Onong Uchjana (1983: 92) : a. Sikap bukan pembawaan manusia sejak dilahirkan, melainkan terbentuk selama perkembangannya, sebagai akibat hubungan dengan objek-objek di lingkungannya. b. Sikap dapat berubah sebagai hasil interaksi antara seseorang dengan orang lain. Karena itu, sikap adalah hasil pelajaran dari lingkungan dan dapat dipelajari oleh lingkungan. c. Sikap tidak berdiri sendiri, melainkan senantiasa mengandung relasi dengan suatu obyek. Objek ini tidak hanya semacam atau satu jenis melainkan bermacam- macam sesuai dengan banyaknya objek yang menjadi perhatian orang yang bersangkutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
d. Sikap bersangkutan dengan dimensi waktu, berarti hanya cocok untuk situasi pada waktu tertentu. Karena itu sikap dapat berubah menurut situasi. e. Sikap tidak menghilang walaupun kebutuhan sudah terpenuhi. Hal ini berbeda dengan motif lapar, haus, dan sebagainya. f. Sikap mengandung factor- faktor motivasi dan emosi. Inilah yang membedakan sikap dengan pengetahuan yang terdapat pada seseorang.
2. Pembentukan Sikap Sikap terbentuk dalam perkembangan individu, sehingga faktor pengalaman individu mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka pembentukan sikap individu yang bersangkutan. Namun demikian, di antara individu satu dengan individu yang lain terjadi hubungan timbal balik yang turut mempengaruhi pola perilaku masing- masing individu sebagai anggota masyarakat yang biasa disebut dengan interaksi sosial. Lebih lanjut, interaksi sosial itu meliputi hubungan antar individu dengan lingkungan fisik maupun lingkungan psikologis di sekitarnya. Dalam interaksi sosialnya, individu bereaksi membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai objek yang dihadapinya. Di antara berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa. Berikut ini akan diuraikan peranan masing- masing faktor tersebut yang ikut membentuk sikap manusia (Saifuddin, 1997: 24)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
a. Pengalaman Pribadi Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi harus melalui kesan yang kuat. Karena itu sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional. Individu sebagai orang yang menerima pengalaman, orang yang melakukan tanggapan atau penghayatan, biasanya tidak melepaskan pengalaman yang pernah dialaminya. Contohnya pengalaman pahit yang dialami tidak akan bisa dilupakan. b. Pengaruh Kebudayaan Kebudayaan
mempunyai
pengaruh
yang
besar
terhadap
pembentukan sikap individu. Kebudayaan menanamkan pola perilaku seseorang dan memberikan corak pengalaman individu sebagai suatu anggota masyaakat. Menurut pendapat Burrhus Frederic Skinner (dalam Azwar, Saifuddin, 1997) kebudayaan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap pribadi seseorang. Tanpa disadari, kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakat, karena kebudayaan pulalah yang memberi corak pengalaman individu sebagai anggota masyarakat (Azwar, 1997: 33-34) c. Pengaruh orang lain yang dianggap penting Orang lain di sekitar individu merupakan salah satu komponen sosial yang dapat mempengaruhi sikap seseorang. Di antara orang yang biasanya dianggap penting berpengaruh bagi individu tersebut adalah orang tua, teman dekat, guru, teman kerja, istri, atau suami dan masyarakat sekitar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
Pada umumnya individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan berkeinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut. d. Media Massa Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain- lain mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang sugestif yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai suatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap. Pesan-pesan sugestif yang dibawa oleh informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam menilai suatu hal sehingga terbentuklan arah sikap tertentu. Faktor lain yang dapat membentuk sikap atau berubahnya sikap dipengaruhi oleh faktor- faktor yang dapat diklasifikasikan sebaga i faktor intern dan faktor ekstern.(Onong Uchjana E, 1983: 95) Faktor intern, yang dapat berpengaruh kepada pembentukan dan perubahan sikap adalah hal-hal yang terdapat dalam diri seseorang, antara lain adalah selektivitas seseorang dalam merespon obyek-obyek yang terdapat di luar dirinya atau lingkungannya. Sikap itentukan pula oleh motif- motif dan sikap-sikap yang terlebih dahulu ada didalam dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
Faktor-faktor ekstern yang berpengaruh pada pembentukan dan perubahan sikap adalah orang-orang, hal-hal, peristiwa-peristiwa sebagai obyek ke arah mana sikap itu tertuju. Sikap dapat dibentuk dan dirubah dalam dua situasi yang dapat dijelaskan sebagai berikut: (Onong Uchjana E, 1983: 95-97) 1. Situasi interaksi kelompok Dalam interaksi kelompok hubungan antara seseorang dengan orang lain berlangsung secara timbal balik. Interaksi antara seseorang dengan orang lain itu dapat terjadi dalam suatu kelompok , dalam arti kata yang keduanya merupakan sama-sama anggota sebuah kelompok, bisa juga terjadi antara seseorang dari kelompok yang satu dengan orang lain dari kelompok yang lain. Perubahan sikap dapat terjadi atau disebabkan oleh pergeseran kelompok referensi, adalah kelompok yang mempunyai norma-norma, nilai- nilai sosial, kebiasaan-kebiasaan bertingkah laku, dan hal lain yang dianggap paling sesuai oleh seseorang untuk dijadikan pegangan dan pedoman hidupnya. Sebagai tandingan dari kelompok referensi adalah kelompok keanggotaan, yakni kelompok dimana seseorang secara “formal” menjadi anggotanya. 2. Situasi komunikasi bermedia Pembentukan dan perubahan sikap dapat pula terjadi dalam situasi berkomunikasi dengan menggunakan media, terutama media massa. Media komunikasi yang ampuh dalam merubah sikap antara lain adalah surat kabar, majalah, buku, radio, televisi, dan film.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
Perubahan sikap ditentukan juga oleh beberapa hal yaitu: a. Faktor Komunikator Komunikator adalah seseorang yang menyampaikan pesan komunikasi pada orang lain. Komunikator ini dapat merubah sikap seseorang, apabila merupakan pusat kredibilitas, artinya orang yang mendapat kepercayaan penuh dari khalayak. Bagaimanapun juga penting atau benarnya pesan yang di komunikasikan, apabila komunikatornya merupakan orang yang tidak bisa di percaya maka ia tidak akan dapat merubah sikap orang lain. b. Faktor Pesan Komunikasi Pesan komunikasi merupakan faktor lain dalam situasi komunikasi bermedia yang berpengaruh kepada perubahan sikap. Pesan harus menyangkut kepentingan seseorang dan sesuai dengan kerangka referensi komunikan. c. Faktor Media Komunikasi Media komunikasi, yakni media massa, seperti surat kabar, majalah, radio,
televisi dan film bersifat satu arah. Tiap orang akan
berbeda menangkap suatu pesan ketika ia menerima pesan dari berbagai jenis media itu. Misal seseorang akan berbeda sewaktu ia membaca surat kabar, mendengarkan radio dan menonton televisi atau film.
d. Faktor Penerima Pesan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
Khayalak sebagai sasaran komunikasi massa terdiri dari individu- individu yang selain heterogen, juga anonim bagi komunikator dan media. Dalam heteroginitasnya itu khalayak bersifat selektif, masingmasing akan memilih, baik medianya sendiri maupun pesan-pesan yang disediakan medium yang dipilihnya itu.
3. Profesi Guru a. Guru sebagai profesi Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian yang khas dari para anggotanya. Keahlian yang khas tersebut tentunya tidak dimiliki oleh suatu proses profesionalisme dalam program pendidikan dan pelatihan yang terencana, begitu pula dengan profesi kependidikan. Amstrong mengemukakan bahwa tanggung jawab guru dibagi dalam lima kategori, yaitu : tanggung jawab dalam pengajaran, tanggung jawab dalam memberikan bimbingan, tanggung jawab dalam pengembangan kurikulum, tanggung jawab dalam mengembangkan profesi, tanggung jawab dalam membina hubungan dengan masyarakat. Guru sebagai pengajar lebih menekankan kepada tugas dalam merencanakan dan melaksanakan pengajaran. Dalam tugas ini dituntut memiliki seperangkat pengetahuan dan keterampilan teknis mengajar, di samping menguasai ilmu dan bahan yang diajarkan kepada siswa. Guru senantiasa dituntut untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
penguasaan ilmu pengetahuannya karena ilmu pengetahuan sangat menentukan hasil belajar serta prestasi yang dicapai oleh siswa. Guru sebagai pembimbing memberi tekanan kepada tugas, memberikan bantuan kepada siswa dalam pemecahan masalah yang dihadapi. Tugas ini juga merupakan aspek mendidik, sebab tidak hanya berkenaan dengan penyampaian ilmu pengetahuan tetapi juga menyangkut pengembangan kepribadian dan pembentukan nilai- nilai siswa. Setiap siswa merupakan pribadi yang unik. Setiap siswa mempunyai ciri, sifat bawaan, latar belakang kehidupan, minat, kemampuan dan motivasi yang berbeda-beda. Di sinilah peran guru sebagai pembimbing yang dapat menolong siswa agar mampu menolong siswa dalam setiap masalah yang dihadapi. Tanggung jawab dalam mengembangkan profesi pada dasarnya ialah tuntutan dan panggilan untuk selalu mencintai, menghargai, menjaga, meningkatkan tugas serta tanggung jawab profesinya. Oleh karena itu guru dituntut agar selalu meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya dalam rangka pelaksanaan tugas profesinya. Ia harus peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanggung jawab dalam membina hubungan dengan masyarakat berarti guru harus dapat berperan menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat. Guru harus memiliki kemampuan berkomunikasi sosial baik dengan murid-muridnya, dengan sesama teman guru maupun dengan anggota masyarakat di lingkungannya. Misi yang diemban guru adalah misi kemanusiaan yaitu misi yang bertugas dalam pengabdian masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
Sedangkan menurut pendapat B.J. Chandler (dalam Sahertian, 1994: 27-28) menegaskan bahwa profesi mengajar adalah suatu jabatan yang memiliki kekhususan. Kekhususan itu merupakan kelengkapan mengajar dan atau keterampilan yang menggambarkan seseorang melakukan tugas mengajar, yaitu membimbing manusia. Apalagi dilihat dari ciri-ciri keprofesian, profesi guru memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Mengutamakan layanan sosial, lebih dari kepentingan pribadi. 2. Mempunyai status tinggi. 3. Memiliki pengetahuan yang khusus (dalam hal mengajar dan mendidik) 4. Memiliki kegiatan intelektual. 5. Memiliki hak untuk memperoleh standart kualitas profesional. 6. Memiliki kode etik yang ditentukan organisasi profesi. Lebih jauh dikemukakan profesionalisme dibidang pendidikan mendapat pengakuan karena tiga alasan. (Supeno, 1995: 28-29) Pertama, laporan pekerjaan keguruan atau kependidikan bukan merupakan suatu laporan kerja rutin yang dapat dilakukan karena pengulangan atau kebiasaan. Lapangan kerja ini pun tidak dapat dilaksanakan berdasarkan amartirisme, lebih- lebih dengan calon atau trial and errors. Lapangan kerja ini memerlukan perencanaan yang mantap, suatu
manajemen
yang
memperhitungkan
komponen-komponen
sistemnya. Kedua, lapangan kerja ini memerlukan dukungan ilmu atau teori yang akan memberi konsepsi teoritis ilmu kependidikan dengan cabangcabangnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
Ketiga, lapangan kerja ini memerlukan waktu pendidikan dan latihan yang lama berupa pendidikan dasar (basic education) untuk taraf sarjana ditambah pendidikan profesional. b. Hakekat Guru Pendidik dan Pengajar Menurut pendapat Sahertian (1994: 8-10) guru adalah pembimbing, pengajar, dan pelatih. Lebih jauh dijelaskan bahwa guru sebagai pengajar dan pelatih (pendidik), maksudnya adalah guru tersebut menyampaikan materi pelajaran atau mengkomunikasikan pesan-pesan. Guru tidak hanya menyampaikan materi pelajaran, tetapi harus menanamkan konsep berpikir melalui pelajaran yang diberikan. Guru sebagai pembimbing maksudnya adalah setiap subjek mempunyai pribadi yang unik. Guru pada saat mengajar bertindak sebagai pembimbing yang dapat menolong siswa agar mampu menolong dirinya sendiri. Guru sebagai contoh maksudnya dalam relasi interpersonal antara guru dan subjek didik tercipta situasi yang memungkinkan subjek didik dapat belajar menerapkan nilai- nilai yang dapat dijadikan bahan pembentukan pribadi siswa.
B. Jenis Kelamin Jenis kelamin (Gilarso, 1996: 17-19) yang dimaksud adalah siswa laki- laki dan perempuan secara psikologis dan fisiologis ternyata laki- laki dan perempuan mempunyai perkembangan yang berbeda. Dari perbedaan jenis kelamin siswa, berbeda pula dalam hal cara berpikir, perhatian, perasaan, bakat-bakat, pandangan, dan sebagainya. Ini dapat disebabkan karena pengaruh dan sifat jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
kelamin yang berbeda antara laki- laki dan perempuan. Keadaan fisik dan psikologi ini yang dapat mempengaruhi perbedaan sikap antara siswa laki- laki dan siswa perempuan terhadap profesi guru. Jika dilihat dari pemikiran/pandangan tentang cara atau sikap yang berbeda antara laki- laki dan perempuan, guru akan lebih cocok untuk perempuan, karena perempuan akan tampak lebih luwes, sifatnya yang sabar, keibuan dan feminim, sehingga perempuan akan lebih peka terhadap kebutuhan belajar siswa maupun masalah- masalah yang dihadapi oleh anak didik mereka. Faktor lainnya adalah karena perempuan dapat menjadi guru sambil menjalankan fungsinya sebagai ibu rumah tangga. Dengan begitu anak didik akan merasa lebih dekat, mudah berkomunikasi dengan ibunya dan jika di sekolah dengan gurunya. Siswa akan lebih terbuka dalam hal ini. Ini akan berbeda jika guru itu seorang laki- laki, profesi guru kurang cocok bagi laki- laki. Siswa akan enggan dan tidak bisa terbuka karena laki- laki dianggap kurang peka, sosok laki- laki yang identik kasar, galak akan mengurangi keterbukaan siswa dan dalam hal pendampingan belajar maupun dalam setiap pembimbingan masalah- masalah yang terjadi pada pribadi siswa.
C. Status Sosial Ekonomi 1. Pengertian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
Status(Yoshep dan Ro lland, 1984: 79) adalah kedudukan dalam suatu kelompok dan hubungannya dengan anggota lain dalam kelompok itu atau kedudukan sesuatu kelompok berbanding dengan kelompok yang lain yang lebih besar jumlahnya. Status ekonomi merupakan kombinasi dari status sosial dan status ekonomi yang dimiliki seseorang (orang tua) dalam suatu kelompok masyarakat. Soejono Soekanto mengatakan bahwa status social adalah tempat orang secara umum di dalam masyarakat, sehubungan dengan orang lain dalam arti lingkungan pergaulannya, prestise, dan hak-hak serta kewajibannya. (Soejono, 1992: 263). Status sosial adalah perbandingan peranan dalam masyarakat, status merupakan pencerminan hak dan kewajiban dalam tingkah laku manusia (Astrid S. Susanto, 1997: 99). Pendapat lain mengatakan status adalah tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok. Sedang status sosial ekonomi dimaksudkan sebagai kedudukan social ekonomi seseorang dalam masyarakat yang meliputi unsur pekerjaan, pendidikan, pendapatan, dan pemilikan barang berharga yang dimiliki seseorang. (Mayor Polak, 1969: 162) 2. Indikator Status Sosial a) Jenis Pekerjaan Yang dimaksud dengan jenis pekerjaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh imbalan atau penghasilan antara lain guru, buruh, petani, wiraswasta, pegawai swasta, dan lain- lain. b) Tingkat pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
Yang dimaksud adalah tingkat pendidikan formal yang berhasil dicapai orang tua, dalam hal ini adalah jenjang pendidikan formal yakni SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi. Makin tinggi jenjang pendidikan orang tua siswa membuat cara berpikir yang berbeda tentang profesi guru. c) Tingkat Pendapatan Pengertian pendapatan yaitu jumlah imbalan atau keuntungan atas barang atau jasa yang diperoleh dari hasil kerja seseorang. Jika kita memperhatikan lingkungan di sekitar kita maka akan terlihat betapa sibuknya orang-orang
bekerja,
ini
dilakukan
untuk
memperoleh
keuntungan atau imbalan. d) Pemilikan barang berharga Kekayaan yang diperoleh selama seseorang bekerja atau merupakan hasil dari jerih payah orang tersebut dalam mencukupi kebutuhan akan tempat tinggal, kendaraan, televisi, dan lain- lain (Mayor Polak, 1969:166167) D. Kerangka Berpikir 1. Sikap siswa terhadap profesi guru Sikap siswa-siswi terhadap profesi guru secara tidak langsung dipengaruhi oleh proses pemahaman, menerima, mengorganisasikan, dan cara menginterprestasikan profesi guru melalui panca indra. Sikap siswa-siswi terhadap profesi guru dibatasi oleh dua nilai positif dan nilai negatif. Di mana sikap positif siswa terhadap profesi guru ditunjukkan dengan sikap yang menghormati, menghargai, memandang bahwa profesi guru itu baik dan jasanya sangat banyak terhadap kemajuan bangsa. Nilai negatif ditunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
dengan sikap yang merendahkan suatu profesi guru, mencemooh dan meremehkannya. Sikap ini ditunjukkan oleh skor yang diperoleh dari kuesioner. 2. Perbedaan antara jenis kelamin dengan sikap siswa terhadap profesi guru Jenis kelamin yang dimaksud di sini adalah siswa pria dan siswa wanita. Alasan penulis meneliti perbedaan antara siswa pria dan siswa wanita karena berdasarkan perkembangan fisiologi dan psikologi ternyata wanita dan pria mempunyai perkembangan yang berbeda. Ini ditunjukkan dengan cara berpikir, cara pandang yang berbeda sehingga berbeda pula cara pandang mereka tentang profesi guru. 3. Perbedaan antara status sosial ekonomi orang tua dengan sikap terhadap profesi guru Negara demokrasi seperti Indonesia tidak membenarkan adanya pembedaan golongan sosial ekonomi dalam masyarakat. Dalam kenyataan tidak dapat disangkal adanya perbedaan social ekonomi yang tampak dari sikap orang miskin terhadap orang kaya, pembantu terhadap majikan, pegawai rendah terhadap atasan. Perbedaan ini nyata dalam simbol-simbol status seperti mobil mewah, rumah mewah, dan lain- lain. Suka atau tidak suka perbedaan status sosial ekonomi, terdapat dimana- mana sepanjang masa, walaupun sering perbedaan tidak selalu menyolok. Perbedaan status sosial ekonomi orang tua akan mempengaruhi perbedaan nilai hidup, kepribadian sikap, serta cara memandang sesuatu di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
sekitarnya. Hal ini dapat memunculkan suatu konsekuensi logis bahwa siswa di mana orang tuanya memiliki status sosial ekonomi yang rendah biasanya memiliki sikap yang positif terhadap profesi guru merupakan yang terhormat. Sebaliknya siswa di mana orang tuanya memiliki status sosial ekonomi yang tinggi, cenderung memiliki sikap negatif terhadap profesi guru tidak dapat menjamin kehidupannya berkaitan dengan gajinya yang pas-pasan utnuk hidup sehari- hari. Orang tua siswa akan memilihkan pekerjaan yang layak bagi anaknya, karena pandangan tentang profesi guru yang tidak bisa membuat masa depan mereka terjamin, maka dari itu profesi guru hanya diminati oleh mereka yang dari keluarga sederhana/status sosial ekonomi yang rendah. E. Hipotesis Dari uraian kerangka teori di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : 1. Ada perbedaan sikap siswa SMU PANGUDI LUHUR SEDAYU terhadap profesi guru. 2. Ada perbedaan sikap siswa SMU PANGUDI LUHUR SEDAYU terhadap profesi guru ditinjau dari jenis kelamin 3. Ada perbedaan sikap siswa SMU PANGUDI LUHUR SEDAYU terhadap profesi guru ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian 1. Dilihat dari cara dan pembahasannya, penelitian ini tergolong penelitian deskriptif, yang hanya terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah dan keadaan sebagaimana adanya sehingga hanya sekedar mengungkapkan fakta. 2. Jenis penelitian deskriptif yang digunakan penulis adalah studi kasus, yaitu jenis penelitian tentang subjek tertentu di mana subjek tersebut terbatas, maka kesimpulannya ya ng diperoleh hanya berlaku terbatas pada subjek yang diteliti.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Dalam penelitian ini, penulis mengambil tempat penelitian di SMU PANGUDI LUHUR SEDAYU ARGOSARI BANTUL Yogyakarta. 2. Waktu penelitian Dari Mei sampai Juni 2006.
C. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa yang akan diminati informasi atau siswa yang menjadi sumber informasi. Subjek penelitian di sini adalah siswa kelas II. Alasan penulis memilih sampel kelas II karena : 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
a. Siswa kelas II telah menempuh waktu belajar yang relatif cukup lama dibandingkan kelas I serta lebih lama berinteraksi dengan guru sehingga diharapkan telah terbentuk kesan yang mendalam terhadap profesi guru. b. Siswa kelas II belum terbebani seperti kelas III yang akan segera menghadapi EBTANAS c. Siswa kelas II sudah bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolahnya dibandingkan dengan kelas I yang masih dalam proses penyesuaian dari SMP ke SMU.
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan unsur- unsur yang memiliki satu atau beberapa ciri atau karakteristik yang sama. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi
adalah
siswa
SMU
kelas
II
SMU
PANGUDI
LUHUR
SEDAYU,Argosari Bantul Yogyakarta. 2. Sampel Penelitian Sampel
adalah
sebagian
yang
diambil
dari
populasi
dengan
menggunakan cara-cara tertentu (Sudjana, 1996: 161). Dalam penelitian ini, pengambilan sampel berjumlah 79 siswa/responden dilakukan dengan menggunakan teknik sample random sampling yang dikenal juga dengan nama sampling acak sederhana. Teknik sample random sampling adalah suatu teknik pengambilan sampel dengan memberikan kesempatan yang sama kepada tiap-tiap subjek untuk diambil sebagai anggota sampel. Sampling acak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
sederhana dilakukan dengan cara melotre semua populasi. Semua subjek yang termasuk dalam populasi mempunyai hak untuk dijadikan anggota sampel. Masing- masing subjek diberi nomor urut sesuai nomor induk siswa. Kemudian ditulis pada kertas dan digulung. Kertas gulungan yang sudah berisis nomor-nomor subjek dimasukkan ke dalam tempolong dan dikocok. Setelah dikocok, sejumlah gulungan kertas diambil sesuai dengan jumlah sampel yang direncanakan.
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya Dalam bagian ini yang akan didefinisikan yaitu profesi guru, sikap siswasiswi, jenis kelamin, dan status sosial ekonomi orang tua : 1. Profesi guru adalah suatu jabatan yang mempunyai kekhususan. Kekhususan itu
memerlukan
menggambarkan
kelengkapan bahwa
mengajar
seseorang
dan
melakukan
keterampilan
tugas
mengajar
yang yaitu
membimbing manusia. Profesi guru diukur berdasarkan ha sil kuesioner yang telah diisi oleh siswa. Ada dua hal yang dialami oleh profesi guru yaitu halhal yang menguntungkan (pernyataan bernilai positif) atau hal-hal yang merugikan (pernyataan yang negatif). 2. Sikap siswa-siswi SLTA terhadap profesi guru secara tidak langsung dipengaruhi oleh proses pemahaman, menerima, mengorganisasikan, dan cara menginterpretasikan profesi guru melalui panca inderanya. Sikap siswa-siswi terhadap profesi guru dibatasi oleh dua nilai yaitu nilai positif dan nilai negatif. Sikap siswa-siswi ditunjukkan oleh skor yang diperoleh dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
kuesioner. Pemahaman, tanggapan, pandangan, atau kesan terhadap profesi guru ini dinyatakan dengan pernyataan sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju. Alternatif jawaban untuk kuesioner menggunakan skala pengukuran dari model likert yaitu: a. Sangat Setuju
SS
b. Setuju
S
c. Tidak Setuju
TS
d. Sangat Tidak Setuju
STS
Alternatif jawaban tersebut memiliki skor 1-4. Untuk pernyataan positif jawaban tersebut diberi skor: Sangat setuju
diberi skor 4
Setuju
diberi skor 3
Tidak setuju
diberi skor 2
Sangat tidak setuju
diberi skor 1
Untuk pernyataan negatif jawaban tersebut diberi skor: Sangat setuju
diberi skor 1
Setuju
diberi skor 2
Tidak setuju
diberi skor 3
Sangat tidak setuju
diberi skor 4
3. Jenis Kelamin Jenis kelamin siswa adalah perbedaan fisik, sifat dan karakter siswa laki- laki dan perempuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
Laki- laki
diberi skor 1
Perempuan
diberi skor 2
4. Tingkat status sosial ekonomi orang tua siswa adalah kemampuan finansial orang tua siswa dan perlengkapan material yang dimiliki siswa yang terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu: a. Tinggi b. Sedang c. Rendah Adanya prebedaan status sosial ekonomi karena pengaruh dari perbedaan: a. Jenis Pekerjaan. Yang dimaksud jenis pekerjaan adalah: suatu bentuk kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh penghasilan. Di mana jenis pekerjaan antara orang tua siswa sudah tentu berbeda-beda, kalaupun ada yang sama tidak mungkin semuanya. b. Pendapatan. Pengertian pendapatan yaitu jumlah imbalan atau keuntungan atas barang dan jasa yang diperoleh dari hasil kerja seseorang. Jika kita memperhatikan lingkungan di sekitar kita maka akan terlihat betapa sibuk orang-orang bekerja, ini dilakukan agar memperoleh keuntungan atau imbalan. Untuk menetapkan posisi orang tua siswa ke dalam jenjang status sosial ekonomi, penulis memakai acuan atau indikator sebagai berikut: 1. Indikator pendidikan orang tua siswa dirinci dan diberi skor berturut-turut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
a. Pendidikan ayah atau wali laki- laki terakhir: 1. Tidak tamat SD
0
2. Tamat SD
1
3. Tamat SLTP
2
4. Tamat SLTA
3
5. Tamat Perguruan Tinggi
4
b. Pendidikan ibu atau wali perempuan terakhir: 1. Tidak Tamat SD
0
2. Tamat SD
1
3. Tamat SLTP
2
4. Tamat SLTA
3
5. Tamat Perguruan Tinggi
4
2. Indikator pekerjaan orang tua siswa a. Pekerjaan ayah atau wali laki- laki anda: 1. Tidak Bekerja
0
2. Buruh
1
3. Petani
2
4. Wiraswasta
3
5. Pegawai Swasta
4
6. Pegawai Negeri
5
b. Pekerjaan ibu atau wali perempuan anda: 1. Tidak Bekerja
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
2. Buruh
1
3. Petani
2
4. Wiraswasta
3
5. Pegawai Swasta
4
6. Pegawai Negeri
5
3. Indikator penghasilan orang tua siswa a.Berapa penghasilan yang diperoleh ayah atau ibu atau wali laki- laki dan perempuan anda perbulan: 1. Di bawah Rp 200.000,-
1
2. Antara Rp 200.000,-
2
3. Antara Rp.351.000,- sampai Rp.500.000,-
3
4. Antara Rp.501.000,- sampai Rp.800.000,-
4
5. Di atas Rp.800.000,-
5
b. Berapa penghasilan tambahan atau sambilan ayah atau ibu atau wali laki- laki dan perempuan anda perbulan: 1. Tidak Berpenghasilan
0
2. Di bawah Rp.150.000,-
1
3. Antara Rp.150.000,- sampai Rp.250.000,-
2
4. Antara Rp.251.000,- sampai Rp.400.000,-
3
5. Antara RP.401.000,- sampai Rp.600.000,-
4
6. Di atas Rp.600.000,-
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
4.Indikator rumah dan kekayaan orang tua siswa a. Apakah orang tua atau wali anda mempunyai rumah sendiri: 1. Tidak
0
2. Ya
1
b. Bagaimana dinding rumah tempat tinggal orang tua atau wali anda: 1. Dari Bambu
1
2. Dari Papan
2
3. Setengah tembok
3
4. Seluruhnya Tembok
4
c. Bagaimana lantai rumah tempat tinggal orang tua atau wali anda: 1. Dari Tanah
1
2. Dari Kayu
2
3. Dari Semen
3
4. Dari Tegel atau Keramik
4
d. Apakah orang tua atau wali anda memiliki 1. Radio a. Tidak
0
b.
1
Ya
2. Televisi a. Tidak
0
b. Ya
1
3. Sepeda Motor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
a. Tidak
0
b. Ya
1
4. Telepon atau Handphone a. Tidak
0
b. Ya
1
5. Mobil Pribadi a. Tidak
0
b. Ya
1
Untuk mengukur atau menghitung variabel status ekonomi orang tua siswa adalah tinggi, sedang, rendah dengan cara: a. Menjumlahkan skor responden yang dijadikan sampel. b. Mencari Rata-rata (mean) dan Simpangan baku (standar deviasi). c. Menentukan Batas Kelompok sebagai berikut: 1. Kelompok Tinggi. Semua skor siswa yang mempunyai M+ 1 SD ke atas. 2. Kelompok Sedang. Semua skor siswa yang mempunyai skor antara M+ 1 SD dan M- 1 SD. 3. Kelompok Rendah. Semua skor siswa yang mempunyai skor kurang dari M- 1 SD Rumus untuk mencari Mean adalah : (Nugroho, 1993 : 73) X:
∑X N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
Keterangan : X : dibaca X bar merupakan notasi dari rata-rata S : dibaca sigma yang berarti jumlah X: nilai data dari Xi…………sampai Xn N: jumlah kejadian atau jumlah frekuensi Rumus untuk mencari standar deviasi ( Nugroho, 1993: 143) S:
Σ x 2 (Σ x 2 ) − N (N )
Keterangan: S: standar deviasi X: Nilai data N: jumlah frekuensi
F. Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan teknik sebagai berikur : 1. Kuesioner atau angket untuk responden Pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan tertulis yang diberikan siswa sebagai responden untuk diisi dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Dalam penelitian ini kuesioner digunakan terbagi dalam 2 bagian yaitu : Bagian I
: berupa pertanyaan mengenai identitas responden
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
Bagian II : berupa pertanyaan tentang persepsi responden terhadap profesi guru. 2. Wawancara atau teknik interview Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh keterangan-keterangan yang diperlukan. Wawancara dilakukan dengan jalan memberikan pertanyaan secara langsung kepada kepala sekolah, guru atau staf karyawan untuk memperoleh informasi tentang sejarah umum sekolah. 3. Dokumentasi Pengumpulan data dengan menggunakan dokumen-dokumen tertulis yang tersedia di sekolah sebagai sumber datanya, misalnya peraturanperaturan sekolah,jumlah siswa, jumlah guru dan segala hal yang kiranya masih ada korelasi dengan penelitian ini.
G. Teknik Ananlisis Data Untuk menganalisis data yang diperoleh digunakan cara-cara sebagai berikut: 1. Pengujian Instrumen a. Pengujian kesahihan instrumen (Validitas) Suatu alat ukur dikatakan valid atau sahih apabila suatu alat pengukuran tersebut dapat mengukur apa yang ingin diukur dengan tepat dan teliti. Jenis validitas yang digunakan adalah analisis butir, untuk menguji validitas setiap butir maka skor-skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Skor butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
dipandang dengan nilai X dan skor total dipandang dengan nilai Y (Suharsini Arikunto, 1992:66) Kevalidan atau kesahihan alat ukur tersebut diuji dengan menggunakan perhitungan korelasi Product Moment dari Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut: (Suharsini Arikunto, 1992:69)
r xy =
{n∑ X
n∑ XY − ∑ X ∑ Y 2
−
(∑ X ) }{n∑ Y − (∑ Y ) } 2
2
2
Keterangan: rxy
= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
X
= Total dari setiap item
Y
= Total dari total item
N
= Total Responden
Besarnya r dapat diperhitungkan dengan menggunakan korelasi dengan taraf signifikasi 5%. Apabila hasil pengukuran r menunjukkan hasil lebih besar atau sama dengan taraf 5%, maka item tersebut dinyatakan tidak valid. b. Pengujian Keandalan (Reliabilitas) Reliabilitas kuesioner adalah sejauh mana alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pengujian reliabilitas kuesioner dilakukan dengan teknik belah dua yaitu teknik ganjil genap. Jenis reliabilitas yang digunakan adalah teknik analisis bitir. Pengujian kuesioner merupakan kelanjutan dari validitas kuesioner terdahulu. Dari sejumlah kuesioner yang valid atau sahih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
tadi kemudian dibagi menjadi dua yaitu item yang bernomor genap dijadikan satu menjadi belahan kedua (Y), kemudian skor untuk masing- masing item pada tiap belahan dijumlahkan dan dikorelasikan pada total belahan pertama dengan skor total belahan kedua (r
1/21/2 )
dengan korelasi Product Moment. Dari hasil tersebut,kita masih perlu mencari angka reliabilitas untuk keseluruhan item tanpa dibelah (r 11 ). Cara mencari reliabilitas untuk keseluruhan item ialah dengan mengoreksi angka korelasi menggunakan rumus Spearman-Brown: 2r 1 1 2 2 r11 = 1+ r 1 1 2 2
Keterangan:
r11
: angka reliabiliras keseluruhan item
r1/21/2 : angka korelasi belahan pertama dan belahan kedua. Selanjutnya bila kita lihat taraf dari hasil reliabilitas untuk keseluruhan item tanpa dibelah dan kita tetapkan taraf signifikansi 5% Dengan syarat r 11 lebih besar dari rttabel berarti kuesioner reliabel. c. Prasyarat Analisis Pengujian normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah sebaran data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui hal tersebut digunakan rumus Chi Kuadrat yang dinyatakan dengan rumus sebagai berikut: (Nugroho, 1992:244)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
χ2 = ∑
( fo-fe)2 fe
Keterangan: χ2
: nilai Chi Kuadrat
fo
: frekuensi pengamatan
fe
: frekuensi pengharapan Nilai yang dihasilkan kemudian dibandingkan dengan nilai Chi
Kuadrat tabel pada taraf nyata 0,05 dengan derajat bebas k-1. Kriteria keputusan, jika χ 2 hitung < χ 2 tabel maka sebaran data adalah normal. 2. Pengujian Hipotesis Penelitian a. Untuk menguji hipotesis digunakan uji Chi-Kuadrat dengan langkahlangkah sebagaiberikut: 1. Menentukan uji hipotesis Ho = tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap profesi guru pada umumnya ditinjau dari jenis kelamin siswa dan status sosial ekonomi orang tua siswa. Ha = ada perbedaan sikap siswa terhadap profesi guru pada umumnya ditinjua darjenis kelamin dan status sosial ekonomi orang tua siswa. 2. Setiap butir alternatife dari setiap variable diberibobot dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah. Untuk pertanyaan positif diberi skor berturut=turut 4-1, untuk pertanyaan negatif diberi skor berturut-turut 1-4. Hal- hal yang bernilai positif atau negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
tersebut, selanjutnya dijabarkan ke dalam pertanyaan yang lebih operasional menjadi skala pengukur. 3. Mengklasifikasikan atau mengelompokkan dar yang diperoleh dari temuan lapangan, dan untuk mempermudah perhitungan digunakan tabel kontingensi 2 x 2 yang ditinjau dari jenis kelamin. Sedangkan yang ditinjai dari status sosial ekonomi orang tua siswa digunakan tabel kontingensi 2 x 3 agar mudah dibaca variable terpengaruh diletakkan pada garis vertikal, sedangkan variable pengaruh diletakkan pada garis horizontal. Contoh tabel untuk mengetes perbedaan frekwensi jawaban responden. Tabel 1 Kontingensi Contoh kontingensi 2 x 2 Sikap
Jenis kelamin Pria
%
jumlah
Wanita
%
Positif Negatif Jumlah
Contoh kontingensi 2 x 3 Sikap
Status Sosial Ekonomi Orang Tua Tinggi
Positif Negatif Jumlah
%
Sedang
%
Rendah
Jumlah %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
4. Uji signifikasi dengan menggunakan rumus Chi-Kuadrat sebagai berikut: (Sudjana, 1992:285)
(
)
2
n ad − bc − 1 2 n χ2 = = satu (a + b )(a + c )(b + d )(c + d ) Untuk rumusan masalah nomor 3 digunakan rumus ( Sudjana, 1992:280) χ 2 = S (Oij − Eij ) Eij 2
Derajat kebebasan = (baris -1)(kolom-1) Kemudian dengan taraf signifilasi 5% dan tingkat kepercayaan 95% kita uji hipotesis. Kriteria pengujiaannya: Jika χ 2 statistik hitung > χ 2 statistik tabel, maka Ho ditolak, berarti ada hubungan atau ada pengaruh faktor perbedaan jenis kelamin dan status sosial ekonomi orang tua siswa terhadap sikap siswa terhadap profesi guru. Jika χ 2 statistik hitung < χ 2 statistic tabel, maka Ho diterima, berarti tidak ada hubungan atau tidak ada pengaruh faktor perbedaan jenis kelamin dan status sosial ekonomi orang tua siswa terhadap profesi guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Data Kelembagaan Sekolah 1.
Nama Sekolah
: SMU Pangudi Luhur Sedayu
2.
Alamat
: Desa Argasari, Kec. Sedayu, Kab. Bantul, DIY
3.
Nomor Statistik Sekolah
: 302040104005
4.
Berdiri sejak
: 1989
5.
Jenjang Akreditas
: Disamakan
6.
No. Kep. Akreditas
: 273/C.C7/Kep/MN/99
7.
Persetujuan Kanwil Diknas
: 17 September 1999
8.
Waktu Penyelenggaraan
: Pagi hari
9.
Nama Yayasan
: YAYASAN PANGUDI LUHUR
10. Alamat
: Jl. Dr. Sutomo 4 Semarang 50244 Telp. (024) 314004 – 317806
11. Akte Notaris
: 16 Tgl 6 Oktober 1954
B. Sejarah Singkat Sekolah SMU Pangudi Luhur Sedayu merupakan alih fungsi dari SPG Pangudi Luhur Sedayu yang beroperasi sejak tahun 1968. Pada saat itu banyak lulusan SMP di wilayah Sedayu banyak yang tidak mampu melanjutkan ke SLTA karena faktor biaya dan jarak dengan kota cukup jauh.
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Hal ini menjadi perhatian Pastor Paroki Sedayu L. Wirjodarmodjo, Pr untuk mendirikan SPG St. Paulus ya ng mulai tahun 1968 dikelola oleh Yayasan Pangudi Luhur. Dalam kurun waktu yang cukup panjang sejak berdirinya sampai tahun 1989 SPG Pangudi Luhur telah melahirkan ribuan guru yang bekerja di seluruh Indonesia. Mereka berkarya baik di kota-kota maupun di desa-desa bahkan ada yang di pedalaman. Ternyata visi dan misi SPG Pangudi Luhur tercapai yang ditandai antara lain dengan banyaknya pemuda dari keluarga miskin dapat bekerja sebagai guru. Dalam perkembangannya, pemerintah mengurangi SPG dan meningkatkan pendidikan calon guru menjadi PGSD, maka SPG Pangudi Luhur Sedayu ikut mengalami alih fungsi menjadi SMU Pangudi Luhur Sedayu sejak tahun 1989. Alih fungsi tersebut tertuang dalam surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 031/113/H/Kpts/1989 tanggal 25 Februari 1989.
C. Visi dan Misi SMU Pangudi Luhur Sedayu 1. Visi SMU Pangudi Luhur Sedayu SMU Pangudi Luhur Sedayu merupakan komunitas iman yang berpusat pada Yesus Kristus yang diimani sebagai Guru Sejati dengan ditandai semangat persaudaraan sejati dalam rangka karya kerasulan pendidikan dengan mendampingi kaum muda agar berkembang menjadi seorang pribadi yang berkualitas tinggi, berwatak dan berbudi pekerti luhur dengan bekerja sama dengan semua saudara yang berkehendak baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
2. Misi SMU Pangudi Luhur Sedayu Mendampingi kaum muda dalam rangka mencapai cita-cita hidupnya dilandasi
semangat
kristiani
melalui
pendidikan
sekolah
dengan
mengembangkan kemampuan-kemampuan peserta didik yang mengacu kepada multiple intelegentie .
D. Guru dan Karyawan Dalam menjalankan proses belajar SMU Pangudi Luhur Sedayu mempunyai guru sebanyak18 orang, dibantu 8 orang karyawan dengan rincian : Tabel 2 : Rincian guru dan karyawan SMU Pangudi Luhur Sedayu Tetap Jenis Macam
DPK
Tidak Tetap Yayasan Lk Pr
Lk
Pr
Guru
6
1
6
Tata Usaha Pesuruh
-
-
Jumlah
6
1
Jumlah
Lk
Pr
Lk
Pr
1
3
1
15
3
3 3
1 -
-
-
3 3
1 1
12
2
3
1
21
5
E. Tugas dan Susunan Organisasi Pelaksana SMU Pangudi Luhur Sedayu Tahun Pelajaran 2005 / 2006 1. Tugas Kepala Sekolah a. Kepala Sekolah sebagai manajer. b. Kepala Sekolah selaku administrator. c. Kepala Sekolah selaku supervisor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
2. Tugas Wakasek. Urusan Kurikulum a. Menyusun program pengajaran dan jadwal pelajaran. b. Menyusun pembagian tugas. c. Menyusun jadwal evaluasi belajar dan jadwal penerimaan rapor. d. Menerapkan kriteria kenaikan kelas. e. Menyusun pelaksanaan EBTA atau Ebtanas. f. Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan satuan pelajaran. g. Mengupayakan buku kemajuan kelas. h. Menyusun laporan pelaksanaan pelajaran. 3. Tugas Wakasek. Urusan Kesiswaan a. Menyusun program pembinaan kesiswaan atau OSIS. b. Melaksanakan bimbingan, pengarahan, dan pengendalian siswa (OSIS) dalam rangka menegakkan kedisiplinan, tata tertib sekolah dan pembinaan iman. c. Membina dan mengkoordinasi 6 K. d. Memberi pengarahan dalam pemilihan pengurus OSIS. e. Pembinaan pengurus OSIS dalam berorganisasi. f. Menyusun jadwal dan program pembinaan siswa secara berkala dan insidental. g. Melaksanakan
pemilihan siswa penerima bea siswa dan yang perlu
mendapatkan perhatian. h. Mengadakan pemilihan siswa yang mewakili kegiatan-kegiatan luar sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
i.
Menyusun laporan kesiswaan secara berkala.
4. Tugas Kepala Tata Usaha Kepala Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah. Tugas-tugas Kepala Tata Usaha sebagai berikut : a. Penyusunan program tata usaha sekolah. b. Pengelolaan keuangan sekolah. c. Pengurusan administrasi pegawai, guru dan siswa. d. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha. e. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah. f. Mengkoordinasikan dan melaksanakan program 6 K. g. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan ketatausahaan secara berkala. 5. Tugas Wali Kelas Wali kelas bertugas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. Pengelolaan kelas dengan menyelenggarakan administrasi kelas. b. Penyusunan pembuatan statistik kelas. c. Pengisian daftar kumpulan nilai siswa. d. Pembuatan catatan khusus tentang siswa. e. Pencatatan mutasi siswa. f. Pengisian dan pembagian buku laporan pendidikan (rapor).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
6. Tugas Guru Para Guru bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan PBM secara efektif dan efisien. Tugas dan tanggung jawab seorang Guru meliputi : a. Membuat program pengajaran, rencana kegiatan belajar mengajar tahunan atau catur wulan. b. Membuat dan melaksanakan persiapan mengajar. c. Melaksanakan kegiatan penilaian. d. Mengisi daftar nilai siswa. e. Melaksanakan analisis hasil evaluasi belajar siswa. f. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengajaran. g. Melaksanakan kegiatan membimbing dalam kegiatan PBM. h. Membuat alat peraga. i.
Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum.
j. Melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam sekolah. k. Mengadakan pengembangan setiap bidang pengajaran yang menjadi tanggungjawabnya. l.
Membuat LKS.
m. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa. n. Meneliti daftar hadir siswa. o. Membuat alat pelajaran/alat program. p. Menghitung dan mengurus angka kredit maupun data pendukungnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
7. Tugas Guru Bimbingan Penyuluhan (BP) atau Bimbingan Karir (BK). Guru BP/BK bertugas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. Penyusunan program dan pelaksanaan BP atau BK. b. Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah- masalah yang dihadapi siswa tentang kesulitan belajar. c. Memberi layanan bimbingan penyuluhan kepada siswa agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar. d. Memberi saran dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan. e. Mengadakan
penilaian
pelaksanaan
bimbingan
penyuluhan
atau
bimbingan karir. f. Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi hasil belajar, praktek atau pelaksanaan bimbingan penyuluhan. g. Menyusun statistik hasil penilaian bimbingan penyuluhan atau bimbingan karir siswa. h. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut BP atau BK. Untuk lebih memperjelas susunan organisasi sekolah SMU Pangudi Luhur Sedayu, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing- masing komponen maka dibuat struktur dasar organisasi sekolah SMU Pangudi Luhur Sedayu tahun pelajaran 2005 / 2006 sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
GAMBAR I (Sumber Tata Usaha SMU Pangudi Luhur Sedayu) STRUKTUR DAS AR ORGANISASI SEKOLAH SMU PANGUDI LUHUR SEDAYU TAHUN PELAJARAN 2005 - 2006 KEPALA SEKOLAH Drs. M. Padmonegoro NO G 11062 Kepala Tata Usaha An. Krismatuti Wk.KS.Urs.Kurikulum Drs. Paena Andreas 131885448
Wk.KS.Urs.Kesiswaan Drs. A. Sahid 130887022
Para Wali Kelas IA, IB, IC, IIA, IIB, IIC, III-IPA1, III-IPS2
Para Guru Mata Pelajaran
Para Siswa SMU Pangudi Luhur Sedayu 45
Koordinator BK Sr. Ellisa HK, S.Pd
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46 F. Fasilitas SMU Pangudi Luhur Sedayu memiliki fasilitas yang cukup memadai untuk mendukung kelancaran proses belajar mengajar, fasilitas tersebut antara lain sebaga i berikut : 1.
Ruang Kelas
: 9
2.
Ruang Guru
: 1
3.
Ruang Kepala Sekolah
: 1
4.
Ruang Tata Usaha
: 2
5.
Ruang BP/BK
: 1
6.
Ruang UKS
: 2
7.
Ruang PMR
: 1
8.
Ruang Tonti
: 1
9.
Ruang Pencinta Alam
: 1
10. Ruang Komputer
: 1
11. Ruang Perpustakaan
: 2
12. Kamar Mandi / WC
: 3 unit
13. Gudang
: 1
14. Ruang Parkir
: 3
15. Ruang Dapur
: 1
16. Kantin
: 3
17. Laboratorium
: 2
18. Aula
: 1
19. Lapangan Basket
: 1
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
20. Lapangan Bola Volly
: 2
G. Siswa Hasil penerimaan siswa, susunan kelas dan banyaknya siswa pada tahun pelajaran 2004 / 2005 dan tahun pelajaran 2005 / 2006 SMU Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, Yogyakarta adalah sebagai berikut : Tabel 3 : Jumlah siswa-siswi SMU Pangudi Luhur Sedayu Tahun Pelajaran 2004 – 2005 dan Tahun Pelajaran 2005 – 2006. Tahun Pelajaran
Ikut seleksi Calon murid
Diterima NEM Ttg. Trd.
Jumlah Murid Kelas I II III Pa Pi Pa Pi Pa Pi
Jumlah Murid Pa Pi
2004-05
130
120
45,5
25,8
57
63
44
48
39
46
140
157
2005-06
139
126
41,3
26,8
48
68
60
58
46
48
164
174
Sumber Tata Usaha SMU Pangudi Luhur Sedayu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam Bab ini akan disajikan deskripsi data, analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan terhadap masalah yang telah dirumuskan dalam Bab I Pendahuluan. Sesuai dengan topik yang diangkat penulis maka dalam analisis ini diungkapkan siswa-siswi kelas II SMU Pangudi Luhur Sedayu terhadap profesi Guru dan perbedaan sikap siswa terhadap profesi guru berdasarkan atribut yang telah ditentukan.
A. Deskripsi Data Dari hasil penelitian melalui kuisioner yang berhasil dikumpulkan, dapat diketahui karakteristik dari siswa-siswi kelas II SMU Pangudi Luhur Sedayu yag menjadi sampel penelitian. Sedangkan jumlah kuisioner yang dibagikan kepada siswa-siswi kelas II sebagai populasi sebanyak 118 buah dan semua kuisioner dapat kembali terkumpul, dari populasi sebanyak 118 siswa-siswi kelas II SMU Pangudi Luhur Sedayu hanya diambil 79 orang yang dijadikan sampel, karakteristik dari siswa-siswi kelas II SMU Pangudi Luhur Sedayu terdiri dari jenis kelamin, dan status sosial ekonomi orang tua / keluarga. Berikut ini penjelasan dari masing- masing karakteristik siswa-siswi kelas II SMU Pangudi Luhur Sedayu yang menjadi sampel penelitian menurut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
1. Jenis Kelamin Tabel 4 : Distribusi responden me nurut jenis kelamin : Jenis Kelamin
Jumlah
Presentase
Pria
41
51,9 %
Wanita
38
48,1 %
Jumlah
78
100 %
Dari tabel 4 menunjukkan bahwa responden berjenis kelamin pria lebih banyak yaitu 41 responden atau 51,9 %, sedangkan yang wanita hanya 38 responden atau 48,1 % 2. Status Sosial Ekonomi Dalam mengelompokkan siswa-siswi yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, sedang, tinggi dengan rumus perhitungan yang terdapat pada Bab III : a. Menjumlahkan skor responden yang dijadikan sampel. (lihat lampiran). b. Mencari rata-rata (Mean) dan simpangan baku (standar deviasi). Rumus mencari Mean adalah
:
_ X
Σx =
N
_ X = 2034
79
_ X
= 25,75 (dibulatkan menjadi 26 )
Rumus mencari simpangan baku ( standar deviasi ) S =
√ Σχ2 N
- ( Σχ2 )2 (N)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
S =
√ 57546 - ( 2034 )2 79
S =
(79)2
√ 57546 - 4137156 79
6241
S =
√ 728,430 - 663
S =
√ 65,44
S = 8,08 ( dibulatkan 8 ) c. Menentukan batas kelompok sebagai berikut : 1. Kelompok Tinggi Semua skor siswa yang mempunyai M + 1 SD ke atas, jadi skor tersebut adalah 26 + 8 = 34 ke atas. 2. Kelompok Sedang Semua skor siswa yang mempunyai skor antara M + 1 SD dan M – 1 SD, jadi skor tersebut dibawah 26 + 8 = 34 sampai 26 – 8 = 18. 3. Kelompok Rendah Semua siswa yang mempunyai skor kurang dari M – 1 SD, jadi skor tersebut dibawah 26-8 = 18.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Tabel 5 : Distribusi responden menurut status sosial ekonomi : Skor
Jumlah
Persentase
Kategori Status Sosial Ekonomi
< 18
14
17,7%
Rendah
34-18
36
45,6%
Sedang
> 34
29
36,7%
Tinggi
Jumlah
79
100%
Jumlah
Dari tabel 5 menunjukkan bahwa responden yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi sedang lebih banyak 36 responden atau 45,6 % dibandingkan dengan responden yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah sebanyak 14 responden atau 17,7 % serta responden yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi tinggi sebanyak 29 responden atau 36,7 %. 3. Sikap Siswa Terhadap Profesi Guru Berdasarkan skor-skor sikap siswa terhadap profesi Guru dapat dikelompokkan ke dalam sikap positif dengan sikap negatif. Untuk pengelompokkan tersebut terlebih dahulu ditentukan nilai tengahnya, yaitu jumlah item dalam kuesioner tentang sikap sebanyak 50 dikalikan dengan skor tertinggi yaitu yang dicapai responden ( 4 ) ditambah jumlah item kuesioner sebanyak 50 dikalikan skor terendah yang mungkin dicapai responden ( 1 ) dibagi dua sebagai berikut : Nilai Tengah = ( 50 x 4 ) + ( 50 x 1 ) 2 = 200 + 50 2 = 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Setelah mengetahui nilai tengah, kemudian ditentukan pengelompokkan setiap siswa terhadap profesi Guru sebagai berikut : 1. Kelompok yang memiliki sikap positif terhadap profesi Guru adalah responden yang memiliki skor lebih besar dari nilai tengah ( skor > 125 ). 2. Kelompok yang memiliki sikap negatif terhadap profesi Guru adalah responden yang memiliki skor sama atau lebih kecil dari nilai tengah (skor < 125). Berdasarkan ketentuan diatas maka sikap siswa terhadap profesi Guru dapat dijelaskan dalam tabel 6 sebagai berikut : Tabel 6 : Sikap responden terhadap profesi Guru : Sikap
Skor
Responden
Persen ( % )
Positif
> 125
75
95 %
Negatif
< 125
4
5%
79
100 %
Jumlah
Dari tabel di atas ternyata sebagian besar siswa memiliki sikap positif terhadap profesi Guru
( 95 % ), dan selebihnya memiliki sikap negatif
( 5 % ). Berdasarkan ketentuan di atas maka sikap siswa terhadap profesi Guru ditinjau dari jenis kelamin dapat dijelaskan dengan tabel 7 sebagai berikut : Tabel 7 : Tabel Kontigensi sikap siswa terhadap profesi Guru dan jenis kelamin responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Sikap Positif Negatif Jumlah
Pria 37 4
Jenis Kelamin % Wanita Tally
Tally IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII
41
IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII
%
Jumlah
48,1 %
75
46,8 %
38
5,1 %
0
0
4
51,9 %
38
48,1 %
79
Dari 41 orang responden, pria 37 orang ( 46, 8 % ) di antaranya memiliki sikap positif sedangkan sisanya yaitu sebanyak 4 orang ( 5,1 % ) memiliki sikap negatif terhadap profesi Guru. Sedangkan untuk responden wanita yang seluruhnya berjumlah 38 orang responden ( 48,1 % ) memiliki sikap positif terhadap profesi Guru. Berdasarkan ketentuan di atas maka sikap siswa terhadap profesi Guru ditinjau dari status sosial ekonomi dapat dijelaskan dalam tabel 8 sebagai berikut Tabel 8 : Tabel kontigensi sikap siswa terhadap profesi guru dan status sosial ekonomi.
Sikap Positif
Status Sosial Ekonomi Rendah Tally 11
Negatif
3
Jumlah
14
%
Sedang Tally
%
Tinggi Tally
%
Jumlah
IIII IIII I
13,9%
36
IIII IIII IIII IIII IIII IIII IIII I
45,6%
28
IIII IIII IIII IIII IIII IIII
35,4%
75
III
3,8%
-
-
-
1
I
1,3%
4
17,7%
36
45,6%
29
36,7%
79
Untuk responden yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah dengan jumlah 14 orang ( 17,7 % ) memiliki sikap positif terhadap profesi Guru sebanyak 11 orang ( 13,9 % ) dan 3 orang ( 3,8 % ) memiliki sikap negatif terhadap profesi Guru. Untuk responden yang berasal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
dari keluarga dengan status sosial ekonomi sedang sebanyak 36 orang ( 45,6 % ) memiliki sikap positif, dan untuk yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi tinggi dengan jumlah 29 orang ( 36,7 % ), yang memiliki sikap positif terhadap profesi Guru sebanyak 28 orang ( 35,4 % ) dan 1 orang ( 1,3 % ) memiliki sikap negatif terhadap profesi Guru.
B. Analisis Data Untuk menjawab hipotesis yang telah dirumuskan pada Bab II ditempuh langkah-langkah sebagai berikut : Menentukan nilai tengah sikap siswa terhadap profesi guru yaitu jumlah item dalam kuisioner sebanyak 50 dikalikan dengan skor tertinggi yaitu ( 5 ) ditambah jumlah item kuisioner sebanyak 50 dikalikan skor terendah yaitu ( 1 ) dibagi dua, atau dengan rumus sebagai berikut : Nilai Tengah = ( 50 x 5 ) + ( 50 x 1 ) 2 = 250 + 50 2 = 300 = 150 2 Setelah mengetahui nilai tengah, kemudian ditentukan pengelompokkan skor untuk mengetahui sikap positif dan negatif terhadap profesi Guru ditinjau dari jenis kelamin dan status sosial ekonomi. Kelompok yang memiliki sikap positif terhadap profesi Guru apabila skor yang diperoleh responden lebih besar dari nilai tengah ( skor > 150 ) kelompok yang memiliki sikap negatif terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
profesi Guru apabila skor yang diperoleh responden sama atau lebih kecil dari nilai tengah ( skor < 150 ). 1. Perbedaan sikap siswa terhadap profesi Guru berdasarkan perbedaan jenis kelamin. a. Membuat tabel kontigensi berdasarkan data yang diperoleh sebagai berikut : Tabel 9 : Data sikap siswa terhadap profesi guru ditinjau dari jenis kelamin. Jenis Kelamin Pria Wanita 39 39,4 36 36,6 2 1,6 1 1,4 41 38
Sikap Positif Negatif Jumlah
Jumlah 76 3 79
Mencari harga fh untuk setiap sel : Sel laki- laki positif = (41 X 76 )/79 = 39,4 Sel laki- laki negatif = (41 X 3 )/79 = 1,6 Sel wanita positif
= ( 38 X 76 )/79 = 36,6
Sel wanita negatif = (38 X 3 )/79
= 1,4
b. Berdasarkan tabel selanjutnya dapat dihitung nilai dari χ2 dengan rumus sebagai berikut : χ2 =
n(¦ ad – bc¦ – ½ n )2 (a+b) (a+c) (b+d) (c+d)
χ2 =
79 (¦ 39 x 2 – 37 x 1¦ – ½ 79 )2 (39 + 37) (39 + 2) (37 + 1) (2 + 1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
χ2 = 79 (¦ 78 – 37¦ – 39 ½ )2 (76) (41) (38) (3) χ2 = 79 x 2,25 355224 = 0,0005 χ2 = 177,75 355224 c. Menentukan derajat kebebasan ( dk ) dk = ( baris – 1 ) ( kolom – 1 ) = (2–1)(2–1) = 1 Karena α : 0,05 dan dk : satu, maka χ2 0,95 ( 1) = 3,84 Dengan taraf signifikasi 5 %, ini berarti diharapkan kesalahan dari analisis hanya sekitar 5 % saja. d. Ho ditolak χ2 hitung > χ2 kritik tabel Ho diterima jika χ2 hitung < χ2 kritik tabel Oleh karena harga χ2 hitung yaitu 0,0005 jauh lebih kecil dari harga χ2 kritik tabel yaitu 3,84 maka keputusannya adalah Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan sikap terhadap profesi Guru berdasarkan jenis kelamin. 2. Perbedaan sikap siswa terhadap profesi Guru berdasarkan perbedaan status sosial ekonomi. a. Membuat tabel kontigensi berdasarkan data yang diperoleh sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Tabel 10 : Data siswa terhadap profesi guru ditinjau dari status sosial ekonomi. Status Sosial Ekonomi
Sikap
Tinggi
Rendah
Jumlah
Positif
28
26,9
48
49,1
76
Negatif
0
1,1
3
1,9
3
Jumlah
28
51
79
Mencari harga fh untuk setiap sel : Sel tinggi positif = (28 X 76 )/79 = 26,9 Sel rendah positif = (51 X 76 )/79 = 49,1 Sel tinggi negatif = (28 X3 )/79
= 1,1
Sel rendah negatif = (51 X 3 )/79
= 1,9
b. Berdasarkan tabel selanjutnya dapat dihitung nilai χ2 dengan rumus sebagai berikut : χ2 =
n (¦ ad – bc¦ – ½ n )2 (a+b) (a+c) (b+d) (c+d)
χ2 = 79 (¦ 28 x 3 ) – ( 48 x 0¦ ) – ½ 79 )2 (28+48) (28+0) (48+3) (0+3) χ2 = 79 (¦ 84 – 0¦ – 39 ½ )2 (76) (28) (51) (3) χ2 = 79 x 1980,25 325584 χ2 = 156439,75 325584 χ2 = 0,48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
c. Menentukan derajat kebebasan ( dk ) dk = ( baris – 1 ) ( kolom –1 ) = (2–1)(2–1) = 1 Karena α = 0,05 dan dk = dua, maka χ2 0,95 ( 1 ) = 3,84 Dengan taraf signifikasi 5 %, ini berarti diharapkan kesalahan dari analisis hanya sekitar 5 % saja. d. Ho ditolak jika χ2 hitung > χ2 kritik tabel Ho diterima jika χ2 hitung < χ2 kritik tabel Oleh karena harga χ2 hitung yaitu 0,48 jauh lebih kecil dari harga χ2 kritik tabel yaitu 3,84 maka keputusannya adalah Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan sikap siswa-siswi terhadap profesi Guru berdasarkan perbedaan status sosial ekonomi.
C. Pembahasan Setelah mengadakan penelitian di lapangan dan menganalisis semua data, maka dapat diketahui hasilnya sebagai berikut : 1. Sikap positif siswa siswi kelas II SMU Pangudi Luhur Sedayu terhadap profesi Guru. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, ternyata tidak ada perbedaan sikap siswa-siswi kelas II SMU Pangudi Luhur Sedayu terhadap profesi guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Analisis data tentang perbedaan sikap siswa terhadap profesi guru siswa kelas II SMU Pangudi Luhur Sedayu menunjukkan bahwa siswa yang mempunyai pandangan positif terhadap profesi guru yaitu sebesar 75 orang (94,9 %), sedangkan sisanya yaitu sebanyak 4 orang (5,1 %) bersikap negatif terhadap profesi guru. Hal ini berarti bahwa tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap profesi guru atau sikap siswa-siswi kelas II SMU Pangudi Luhur Sedayu positif terhadap profesi guru. Hal ini di duga karena sikap yang di tunjukkan oleh para guru di dalam maupun di luar kelas, karena sikap guru juga dapat mempengaruhi sikap siswa terhadap profesi guru. Mereka (siswa-siswi) ini terkadang mencontoh sikap seseorang yang mereka anggap penting. Guru merupakan seseorang yang dapat membentuk sikap siswa-siswi ini menjadi baik atau tidak baik. Adanya faktor pembentukan sikap seseorang salah satunya adalah pengaruh orang lain yang di anggap penting inilah hendaknya guru dapat bersikap baik dan bisa mempertahankan citra guru di depan siswa-siswinya. Sehingga guru dapat menjadi teladan yang baik bagi siswa-siswinya dengan sikap yang baik pula. Kemungkinan lain yang dapat mempengaruhi sikap siswa-siswi terhadap profesi guru karena mereka belajar di lingkungan pendidikan yang sam yaitu SMU Pangudi Luhur Sedayu dan berhasilnya para pendidik (guru) yang bisa menanamkan perilaku yang baik dan rasa hormat terhadap orang tua termasuk guru-gurunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Adanya persamaan pandangan inilah yang menjadi penyebab kenapa tidak ada perbedaan sikap siswasiswi kelas II SMU Pangudi Luhur Sedayu terhadap profesi guru dan mereka mempunyai sikap yang positif. 2. Tidak terdapat perbedaan sikap siswa-siswi kelas II SMU Pangudi Luhur Sedayu terhadap profesi Guru berdasarkan perbedaan jenis kelamin. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, ternyata tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap profesi guru d tinjau dari jenis kelamin siswa. Adanya dugaan bahwa siswa laki- laki dan siswa perempuan mempunyai pandangan yang berbeda terhadap profesi guru tidak di dukung oleh data. Analisis data tentang perbedaan sikap siswa terhadap profesi guru berdasarkan perbedaan jenis kelamin siswa menunjukan bahwa siswa perempuan cenderung mempunyai sikap yang positif terhadap profesi guru yaitu sebesar 59,1%. Bila dibandingkan dengan pandangan siswa laki- laki yang hanya 48,9%. Karena χ2 hitung (0,005) < χ2 tabel (3,84), maka Ho diterima. Hal ini berarti bahwa tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap profesi guru berdasarkan jenis kelamin siswa. Hal ini di duga karena keterbukaan para guru dalam menerima mur id apa adanya. Guru hadir sebagai sosok yang adil dan tidak pernah membedabedakan antara siswa laki- laki dan siswa perempuan. Guru memandang semua
siswa
sama
kedudukannya
tanpa
membeda-bedakan
latar
belakangnya. Selain itu guru menanamkan nilai- nilai positif dalam diri siswa seperti mengajarkan hal-hal kebaikan dan keteladanan sehingga siswa cenderung memandang guru sebagai sahabatnya bahkan pengganti orang tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
orang tuanya di sekolah lewat kelakuannya yang digugu dan ditiru. Hal ini terbentuk semenjak me reka masuk sekolah. Guru tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan saja tetapi juga menerapkan nilai-nilai positif dalam kehidupan, selain itu guru juga memberi contoh secara langsung baik di dalam maupun di luar sekolah.. Selain itu masyarakat yang menempatkan guru pada posisi yang terhormat. Masyarakat menganggap guru sebagai tokoh yang msih bisadi percaya dan menjadi teladan. Jasa yang di berikan guru mendapat pengakuan dari masyarakat. Guru hadir sebagai problems solvers yaitu guru tidak hanya diperlukan oleh para murid saja di dalam kelas, tetapi juga diperlukan oleh masyarakat dalam menyelesaikan aneka permasalahan yang di hadapi. Oleh karena itu masyarakat menempatkan guru pada kedudukan yang tinggi. Orang tua memandang guru sebagai orang yang paling berjasa dalam mendidik anak-anak mereka. Orang tua percaya bahwa di tangan gurulah masa depan anaknya dan bangsa ini berada. Adanya persamaan informasi inilah yang di duga menjadi penyebab kenapa tidak terjadi perbedaan sikap siswa antara siswa laki- laki dan siswa perempuan. 3. Tidak terdapat perbedaan sikap siswa-siswi kelas II SMU Pangudi Luhur Sedayu terhadap profesi Guru berdasarkan status sosial ekonomi. Berdasarkan hasil hipotesis ternyata tidak ada perbedaan sikap siswasiswi kelas II SMU Pangudi Luhur Sedayu terhadap profesi Guru berdasarkan perbedaan status sosial ekonomi, namun dari uji hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
hasilnya lain, ternyata tidak terdapat perbedaan sikap siswa-siswi SMU Pangudi Luhur Sedayu terhadap profesi Guru berdasarkan status sosial ekonomi. Analisis data tentang perbedaan sikap siswa-siswi kelas II SMU Pangudi Luhur Sedayu terhadap profesi Guru berdasarkan perbedaan status sosial ekonomi menunjukkan bahwa siswa yang yang berstatus sosial ekonomi sedang lebih banyak yaitu sebesar 45,6% dari pada yang berstatus sosial ekonomi tinggi yaitu sebesar 35,4% dan siswa yang berstatus sosial ekonomi rendah yaitu sebesar 13,9%. Karena χ2 hitung (0,48) < χ2 tabel (3,84), maka Ho diterima. Hai ini berarti tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap profesi guru berdasarkan status sosial ekonomi. Semua ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain : teladan dari orang tua siswa-siswi itu ( bahwa semua tingkat status sosial ekonomi ) yang selalu memberikan penghargaan ( rasa hormat ) bagi Guru, sebab bagaimanapun juga para guru merupakan partner dalam mendidik anak-anaknya untuk mencapai tujuan menjadi manusia yang dewasa dan cerdas/pintar. Berubahnya pandangan orang terhadap profesi guru bahwa dengan menjadi guru tidak bisa menjamin masa depan yang lebih baik/ kehidupan yang layak, bahwa profesi guru hanya bagi mereka yang berstatus sosial ekonomi rendah karena yang berstatus sosial ekonomi tinggi akan memilih profesi yang lebih menjamin. Pandangan yang negative terhadap profesi guru ini semua tidak bisa di benarkan, banyak masyarakat kita sekarang ini justru menganggap profesi guru adalah profesi yang bisa menjamin status sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
ekonomi seseorang menjadi terhornat, mempunyai kehidupan dan masa depan yang baik. Ini membuktikan bahwa profesi guru bisa menjamin status sosial ekonomi kita menjadi tinggi dan terhormat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
BAB VI KESIMPULAN KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Setelah meneliti kasus ini, ternyata siswa-siswi kelas II SMU Pangudi Luhur Sedayu, lebih banyak yang mempunyai sikap positif terhadap profesi guru dibandingkan dengan mereka yang mempunyai sikap negatif terhadap profesi guru. Ini berarti guru masih dianggap sebagai profesi yang mulia dan mendapatkan tempat terhormat dihati siswa-siswi dan masyarakat pada umumnya. Berdasarkan analisis data dan uji hipotesis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditari kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebagian besar responden (95%) ternyata mempunyai sikap positif terhadap profesi guru. 2. Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap profesi guru berdasarkan jenis kelamin, artinya perbedaan jenis kelamin pria dan wanita tidak akan mempengaruhi dalam penentuan sikap terhadap profesi guru. Namun jika dilihat berdasarkan presentase, yang mempunyai sikap positif terhadap profesi guru lebih banyak responden wanita (48,1%) dari pada pria (46,8%). 3. Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap profesi guru berdasarkan status sosial ekonomi, artinya perbedaan status sosial ekonomi tidak akan mempengaruhi dalam penentuan sikap terhadap profesi guru. 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Namun jika dilihat berdasarkan presentas, yang mempunyai siakap positif terhadap orofesi guru lebih banyak responden yang berasal dari keluarga status sosial ekonomi sedang (45,6%) daripada responden yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah (35,4%) apalagi responden yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi tinggi (13,9%).
B. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa masih banyak keterbatasan dalam penulisan skripsi ini. Keterbatasan itu adalah sebagai berikut : 1.Waktu terbatas yang di berikan sekolah untuk menyebarkan kuesioner. 2. Biaya yang di miliki oleh penulis sehingga penulis hanya bisa menyebarkan kuesioner dalam jumlah sedikit. 3. Keterbatasan kemampuan penulisan dalam menelusuri kejujuran jawaban responden dalam menjawab pertanyaan sehingga bisa menyebabkan kesalahan dalam pengambilan kesimpulan. C. Saran 1. Bagi Siswa Siswa perlu memberikan penilaian yang objektif kepada guru, bukan penilaian yang subyektif. Misalnya siswa tidak senang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
terhadap guru tertentu atau mata pelajaran tertentu. Siswa harus lebih menghargai profesi guru adalah faktor utama untuk menentukan keberhasilan siswa. 2. Bagi Guru Persepsi merupakan salah satu hal yang penting, karena guru membentuk sikap siswa dan tingkah laku siswa. Dengan siswa mempunyai persepsi positif terhadap profesi guru, maka tugas dan kewajiban guru akan berjalan dengan baik. 3. Bagi Sekolah Pihak sekolah lebih mempertahankan pandangan atau persepsi siswa terhadap profesi guru yang lebih memperhatikan siswa dan para guru. Misalnya pihak sekolah memperhatikan kesejahteraan para guru dengan cara memberikan gaji yang tinggi dan memberikan tunjangan di luar gaji pokok para guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
DAFTAR PUSTAKA
Amirin, M. Tatang, Menyusun Rencana Penelitian, Rajawali. Jakarta, 1986. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik , Rineka Cipta, Jakarta, 1992. Azwar, Saifuddin, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1997 Bimo, Walgito, Psikologi Sosial Suatu Pengantar, Andi Offset, Yogyakarta, 1994. Gilarso, Membangun Keluarga Kristiani, Kanisius, Yogyakarta, 1996. Masidjo, Ign, Penelitian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah, Kanisius, Yogyakarta, 1995. Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1990. Polak, Mayor. Suatu Buku Pengantar Ringkas, Ichtiar, Jakarta, 1559. Prof.Dr. Sudjana, M.A.,M.Sc. Metoda Statistika, Edisi 6, Tarsito, Bandung, 1996. Sahertian Piet A. Profil Pendidik Profesional. Edisi I. Andi Offset, Yogyakarta. 1994. Samana, A. Profesionalisme Keguruan, Kanisius, Yogyakarta, 1994 Soerjono, Soekanto (1992). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : CV Rajawali. Susanto, Astrid S. Pendapat Umum, Bina Cipta, Bandung, 1977. Sutrisno, Hadi, Statistik 3. Andi Offset, Yogyakarta, 1986. Uchjana E, Onong (1983), Psikologi Manajemen, Bandung : Alumni Warsito, Hermawan, Pengantar Metodologi Penelitian, Universitas Atmajaya, Yogyakarta, 1985. Yoshep dan Rolland (1984), Pengantar Sosiologi. Bina Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN (I – I) DATA IDENTITAS SISWA (I-2) KUESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA IDENTITAS SISWA
I. Identitas Subjek Penelitian
Isilah identitas Anda sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 1. Nama
:
2. Kelas
:
3. Jenis Kelamin
:
4. Semester
:
Data Keadaan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Siswa : 1. Pendidikan ayah atau wali laki- laki terakhir: a. Tidak tamat SD b. Tamat SD c. Tamat SLTP d. Tamat SLTA e. Tamat Perguruan Tinggi 2 . Pendidikan ibu atau wali perempuan terakhir: a. Tidak Tamat SD b. Tamat SD c. Tamat SLTP d. Tamat SLTA e. Tamat Perguruan Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Pekerjaan ayah atau wali laki- laki anda: a. Tidak Bekerja b Buruh c. Petani d. Wiraswasta e. Pegawai Swasta f. Pegawai Negeri 4. Pekerjaan ibu atau wali perempuan anda: a. Tidak Bekerja b. Buruh c. Petani d. Wiraswasta e. Pegawai Swasta f. Pegawai Negeri 5. Berapa penghasilan yang diperoleh ayah atau ibu atau wali laki- laki dan perempuan anda perbulan: a. Di bawah Rp 200.000,b. Antara Rp 200.000,c. Antara Rp.351.000,- sampai Rp.500.000,d. Antara Rp.501.000,- sampai Rp.800.000,e. Di atas Rp.800.000,-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Berapa penghasilan tambahan atau sambilan ayah atau ibu atau wali laki- laki dan perempuan anda perbulan: a. Tidak Berpenghasilan b. Di bawah Rp.150.000,c. Antara Rp.150.000,- sampai Rp.250.000,d. Antara Rp.251.000,- sampai Rp.400.000,e. Antara RP.401.000,- sampai Rp.600.000,f. Di atas Rp.600.000,7. Apakah orang tua atau wali anda mempunyai rumah sendiri: a. Tidak b. Ya 8. Bagaimana dinding rumah tempat tinggal orang tua atau wali anda: a. Dari Bambu b. Dari Papan c. Setengah tembok d. Seluruhnya Tembok 9. Bagaimana lantai rumah tempat tinggal orang tua atau wali anda: a. Dari Tanah b. Dari Kayu c. Dari Semen d. Dari Tegel atau Keramik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. Apakah orang tua atau wali anda memiliki 1. Radio a. Tidak b. Ya 2. Televisi a.Tidak b. Ya 3. Sepeda Motor a. Tidak b. Ya 4. Telepon atau Handphone a. Tidak b. Ya 5. Mobil Pribadi a. Tidak b. Ya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KUESIONER II. Perbedaan Siswa Terhadap Profesi Guru Berikut ini disajikan beberapa pernyataan mengenai “PROFESI GURU”. Anda diminta mengemukakan pendapat secara pribadi mengenainai penilaian, pemahaman, dan pandangan Anda mengenai profesi guru dengan cara memilih: Simbol
Keterangan
SS
Sangat setuju
S
Setuju
T
Tidak setuju
STS
Sangat tidak setuju
Pilihlah salah satu pilian jawaban di bawah ini dengan memberikan tanda (X) No
Pernyataan
1
Dimana dan kapan saja guru akan dipandang sebagai guru yang harus memperhatikan kelakuan yang dapat ditiru dan digugu.
2
Guru adalah sosok pahlawan tanpa tanda jasa, dan tanpa apa-apa.
3
Banyak orang yang ingin jadi seorang guru.
4
Guru adalah orang yang terpelajar maka ia harus menguasai ilmu pengetahuan dan mempunyai wawasan yang luas.
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Guru merupakan teladan bagi murid- muridnya baik di dalam maupun di luar sekolah.
6
Guru
merupakan
kunci
sukses
terwujudnya
keberhasilan dan pengembangan kualitar sumberdaya manusia yang tinggi, beriman dan taqwa. 7
Masa
depan
guru
sangat
suram
karena
tidak
mempunyai penghasilan yang cukup. 8
Pekerjaan guru adalah pekerjaan yang monoton dan membosankan, karena merupakan pekerjaan yang rutin dan kurang bervariasi.
9
Siapapun bisa jadi guru asalkan ia berpengalaman.
10
Guru memegang peran strategis terutama dalam membentuk watak bangsa.
11
Guru memgang peranan kepeloporan dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan.
12
Guru tidak hanya diperlukan oleh para murid di ruang kelas, tetapi juja diperlukan oleh masyarakat dalam menyelesaikan aneka permasalahan yang dihadapi.
13
Masyarakat menempatkan guru pada kedudukan yang tinggi.
14
Pribadi guru serta perbuatanya adalah tanpa cela, sehingga bisa disebut manusia ideal.
15
Pada umumnya, guru berasal dari keluarga yang status
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sosialnya rendah. 16
Profesi
guru
mengangkat
harkat
dan
martabat
seseorang. 17
Profesi guru adalah profesi yang memerlukan banyak pengorbanan baik lahir maupun batin.
18
Balas jasa yang diterima guru membuat banyak orang tidak tertarik untuk menjadi seorang guru.
19
Seorang guru harus hidup serba kekurangan dan paspasan
karena
gajinya
sangat
tidak
mencukupi
kebutuhan sehari- hari. 20
Guru adalah orang yang paling berjasa dalam mendidikan anak disekolah.
21
Contoh hidup yang serba kekurangan nampak jelas dalam kehidupan seorang guru.
22
Profesi guru sangat menentukan kemajuan bangsa Indonesia.
23
Profesi guru dapat mengangkat harkat dan martabat suatu bangsa.
24
Daripada menjadi guru, bekerja di kantor lebih menjamin masa depan seseorang.
25
Profesi guru tidak menuntuk intelektual tinggi
26
Profesi guru merupakan sumber frustasi karena mendatangkan berbagai kesulitan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Menjadi guru lebih tenang daripada bekerja di kantor.
28
Orang terpaksa menjadi guru karena tidak dapat mencari pekerjaan lain.
29
Profesi guru lebih rendah daripada profesi lain.
30
Profesi guru adalah profesi yang santai, karena tuntutan dari pekerjaan yang lebih ringan dibandingkan dengan profesi lain.
31
Profesi guru adalah profesi yang kurang diminati karena kurang mendapat imbalan yang pantas.
32
Tidak sembarangan orang bisa menjadi guru.
33
Orang tua kedua di sekolah adalah guru.
34
Profesi guru sangat menyenangkan karena dapat bergaul denga berbagai lapisan masyarakat dengan status dan sifat yang berbeda-beda.
35
Profesi guru hanya terbatas di dalam kelas saja.
36
Guru bertanggung jawab dalam membina hubungan baik dengan masyarakat.
37
Profesi guru harus mencintai murid- muridnya seperti orang tua mencintai anak-anaknya.
38
Guru juga merupakan pelajar yang mengembangkan pengetahuan dan wawasannya.
39
Profesi guru adlah profesi yang tidak bebas karena setiap
gerak-geriknya
diawasi
oleh
siswa
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lingkungan sekitarnya. 40
Baik buruknya suatu perkerjaa dilihat dari imbalan yang diterima.
41
Seorang guru mempunyai perasaan yang rendah hati karena menjadi guru.
42
Seorang guru harus peka dan tanggap terhadap perubahan-perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang sejalan dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan jaman.
43
Seorang guru tampil sebagai pemimpin dalam setiap kesempatan di masyarakat.
44
Guru merupakan profesi yang memerlukan keahlian sebagai seorang guru.
45
Tugas guru meliputi mendidik, mengajar, dan melatih siswa di dalam kelas saja.
46
Seorang guru haruss dapat menarik simpati seorang siswa.
47
Potret dan wajah diri bangsa di masa depan tercermin di dalam potret diri seorang guru.
48
Menjadi seorang guru adalah panggilan sehingga tidak semua orang bias menjadi seorang guru.
49
Wanita umumnya memilih profesi sebagai seorang guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Misi yang diemban guru adalah misi kemanusiaan dalam pengabdian masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2 DATA HASIL PENELITIAN DAN PERHITUNGAN MEAN, STANDAR DEVIASI (2-I) DATA TENTANG SISWA SMU PANGUDI LUHUR SEDAYU (2-2) PERHITUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3 (3-1) VALIDITAS, RELIABILITAS, DAN DISTRIBUSI NORMAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel Sebaran Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jawaban Responden Tentang Sikap Siswa Terhadap Profesi Guru No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama
A. Venti Desimawati Afie Mustika Dewi Agatha Riska Ria Anna Priyani Ch. Listyaningsih Desi Wulan H R Etik Haryanti Evi Rejeki Yuningsih Feti Ernaningish L. Ayudi Primo S M. Sri Utami M. Eka Tri Wardani Natalia Wirastuti P. Wahyu Tri Yulianti Purwanti Sri Rahayu V. Sri Suanarti Agnes Dwi Novitasari Brigita Heni P F. Anggi Citra F. Sherly Gupita F. Dwi Winarsih Fl. Nanda Rasty Krtistina Sri. L Lucia Pipin Lucia Sutimah MM. Tatik Puji Maria Sami Septa Yuniasari Sulistyowati
2 3 2 3 2 3 1 3 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 3 2 1 3 2 1 3
7 3 1 4 4 4 1 3 4 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 3 3 1 2 2 1 3 3 4 3 2 4
8 3 2 3 4 3 3 3 4 3 2 2 2 2 4 3 3 3 2 2 3 3 2 1 1 2 4 3 3 2 4
9 3 2 2 3 2 1 3 4 1 2 2 3 2 4 1 2 3 4 2 3 3 2 2 2 2 2 4 2 2 4
15 4 2 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 1 1 3 3 1 2 2 2 2 2 3 1 1 2 3 2 3 4
18 3 1 3 3 3 1 3 4 2 2 2 2 2 1 4 3 2 1 1 2 3 2 2 3 2 3 4 3 3 1
19 3 1 3 4 3 3 3 4 3 2 2 2 1 1 4 3 3 3 2 2 1 3 2 3 2 3 4 3 3 1
Nomer - Nomer Item Negatif 21 24 25 26 27 28 3 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 4 3 2 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 1 2 3 3 4 2 2 2 1 2 3 2 2 2 1 2 3 4 3 2 1 3 4 4 2 2 2 2 3 1 2 2 3 1 4 4 1 1 1 4 4 2 2 3 2 2 3 3 1 1 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 1 3 3 1 4 4 4 3 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 4 3 3 3 4 4 2 1 2 2 3 3 2 3 2 1 2 3 3 4 3 4 3 4 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 4 4 4 4
29 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 3 4 4
30 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 3 4 4 3 2 3 3 3 1 2 4 3 3 3 3 3 3 4
31 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 1 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3
35 2 3 3 2 4 3 4 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 3 2 1 2 2 4 3 3 3 2 4 4
39 2 2 3 3 3 2 3 2 4 2 1 1 1 4 2 2 2 3 3 1 3 2 2 2 2 2 3 2 3 4
40 2 4 3 4 4 1 4 2 2 1 1 1 3 1 2 2 1 1 3 1 1 2 2 3 2 3 1 2 3 4
45 3 3 3 3 4 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 4 2 1 4 2 2 2 1 3 4 2 3 2
Jumlah Keseluruhan x x2 54 2916 44 1936 56 3136 63 3969 66 4356 45 2025 59 3481 69 4761 52 2704 48 2304 36 1296 47 2209 43 1849 48 2304 53 2809 48 2304 43 1849 48 2304 51 2601 44 1936 50 2500 42 1764 45 2025 57 3249 44 1936 52 2704 67 4489 50 2500 52 2704 67 4489
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79
Nama
V. Hendry Bayu V. Didik Adi Y. Pebri Nugroho Y. Wangsit Seti B. Jati Sasongko F. Dewo Pribudi F. Prabowo Purnomo FX Eko Budi Santosa G. Agung Sefrian H. Satria Beni H. Agus Triatno Jimmy Sembiring P. Yusti Setyo Purnomo Rikki Gunawan Gagat Eka Rinanggoro Triyono Y. Hari Bambang Y. Hari Setiawan Y. Iriyanto Y. Radite Bangun M Y. Sulaksono Is Mugitahara Y. Sigit Budi Cahyono
2
7 1 2 2 1 2 2 3 1 2 2 2 2 3 1 1 1 2 3 2 1 3 1 2 2
8 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 2 2 2 3 1 2 3 1 4 3
9 3 3 2 3 3 4 2 4 3 3 1 2 3 4 3 3 3 3 1 2 4 2 3 3
2 2 2 2 4 3 3 3 3 3 1 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 1 4 2
15 3 3 4 3 4 2 3 3 4 3 1 2 2 3 2 2 4 2 3 3 3 2 2 3
18 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 1 3 2 3 2 2 2 1 2 2 3 2 3 3
19 2 3 3 4 4 3 4 3 2 3 1 3 3 2 1 2 3 1 2 2 3 1 3 3
Nomer - Nomer Item Negatif 21 24 25 26 27 28 2 2 2 1 1 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 2 4 2 1 2 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 2 2 2 3 3 3 2 3 3 4 3 4 1 1 1 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 1 4 4 4 4 1 3 4 3 1 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 1 3 2 2 3 4 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 1 1 1 1 2 4 3 3 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3
29 1 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 2 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3
30 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 2 4 1 3 4 1 3 3
31 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 4 2 2 3 4 4 2 3 1 3 3
35 2 2 3 2 1 3 3 4 2 4 4 3 3 4 2 3 2 4 2 3 3 2 3 3
39 1 3 2 2 1 2 2 4 2 3 4 3 2 4 2 2 1 3 1 3 2 2 2 2
40 1 3 3 3 1 3 3 4 4 4 1 3 2 4 3 2 2 2 2 3 4 2 3 2
45 2 3 3 3 4 3 3 4 2 2 4 2 3 4 3 2 2 1 1 2 2 1 1 2
Jumlah Keseluruhan x x2 37 1369 58 3364 50 2500 51 2601 61 3721 57 3249 57 3249 64 4096 53 2809 62 3844 38 1444 53 2809 55 3025 67 4489 45 2025 47 2209 43 1849 60 3600 32 1024 46 2116 56 3136 32 1024 56 3136 54 2916
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
X 30 27 24 31 19 19 37 37 26 15 30 16 15 19 29 12 28 22 23 34 15 16 19 29 12 36 14 35 24 39 22 15 7 23 36 22 13 37 28 22 11 33 24 30 30 35 30
y 152 150 151 149 164 142 169 177 144 129 131 137 136 149 169 139 129 148 143 125 148 143 125 148 146 129 149 132 148 149 154 180 150 155 125 171 173 142 160 151 97 100 130 158 126 157 152
X*Y 4560 4050 3624 4619 3116 2698 6253 6549 3744 1935 3930 2192 2040 2831 4901 1668 3612 3256 3289 4250 2220 2288 2375 4292 1752 4644 2086 4620 3552 5811 3388 2700 1050 3565 4500 3762 2249 5254 4480 3322 1067 3300 3120 4740 3780 5495 4560
X^2 900 729 576 961 361 361 1369 1369 676 225 900 256 225 361 841 144 784 484 529 1156 225 256 361 841 144 1296 196 1225 576 1521 484 225 49 529 1296 484 169 1369 784 484 121 1089 576 900 900 1225 900
Y^2 23104 22500 22801 22201 26896 20164 28561 31329 20736 16641 17161 18769 18496 22201 28561 19321 16641 21904 20449 15625 21904 20449 15625 21904 21316 16641 22201 17424 21904 22201 23716 32400 22500 24025 15625 29241 29929 20164 25600 22801 9409 10000 16900 24964 15876 24649 23104
X^2*Y^2 20793600 16402500 13133376 21335161 9709456 7279204 39100009 42889401 14017536 3744225 15444900 4804864 4161600 8014561 24019801 2782224 13046544 10601536 10817521 18062500 4928400 5234944 5640625 18421264 3069504 21566736 4351396 21344400 12616704 33767721 11478544 7290000 1102500 12709225 20250000 14152644 5058001 27604516 20070400 11035684 1138489 10890000 9734400 22467600 14288400 30195025 20793600
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 Jumlah Rata rata Max Min
19 25 25 37 25 20 31 29 21 34 35 36 39 26 20 36 37 28 37 22 30 29 27 36 31 37 13 20 20 15 18 26 2034
151 159 145 142 126 133 163 159 130 146 127 140 162 147 145 161 149 148 148 141 141 167 147 133 123 174 98 136 157 98 155 142 11424
2869 3975 3625 5254 3150 2660 5053 4611 2730 4964 4445 5040 6318 3822 2900 5796 5513 4144 5476 3102 4230 4843 3969 4788 3813 6438 1274 2720 3140 1470 2790 3692 295703
361 625 625 1369 625 400 961 841 441 1156 1225 1296 1521 676 400 1296 1369 784 1369 484 900 841 729 1296 961 1369 169 400 400 225 324 676 57546
22801 25281 21025 20164 15876 17689 26569 25281 16900 21316 16129 19600 26244 21609 21025 25921 22201 21904 21904 19881 19881 27889 21609 17689 15129 30276 9604 18496 24649 9604 24025 20164 1674868
8231161 15800625 13140625 27604516 9922500 7075600 25532809 21261321 7452900 24641296 19758025 25401600 39917124 14607684 8410000 33593616 30393169 17172736 29986576 9622404 17892900 23454649 15752961 22924944 14538969 41447844 1623076 7398400 9859600 2160900 7784100 13630864 1239356735
25.74684 39 7
144.6076 180 97
3743.076 6549 1050
728.4304 1521 49
21200.86 32400 9409
15688059.94 42889401 1102500
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Crosstabs Sikap Terhadap Profesi Guru * Jenis Kelamin Crosstab Jenis Kelamin 1 Pria Sikap Terhadap Profesi Guru
1 Negatif 2 Positif
Count
Total
4
0
4
Expected Count
2.1
1.9
4.0
Count
37
38
75
38.9
36.1
75.0
41
38
79
41.0
38.0
79.0
Expected Count Total
2 Wanita
Count Expected Count
Chi-Square Tests
Value
Asymp. Sig. (2-sided)
df
3.905b
1
.048
Continuity Correction
2.139
1
.144
Likelihood Ratio
5.445
1
.020
Pearson Chi-Square a
Exact Sig. (2-sided)
Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
.117 3.856
1
.050
79
a. Computed only for a 2x2 table b. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.92.
E:\pdf\PERBEDAAN SIKAP SISWA TERHADAP PROFESI GURU BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA\Magic 2000 solver 0274-523858\Output2 Chi.spo : page 1
Exact Sig. (1-sided)
.067
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sikap Terhadap Profesi Guru * Status Sosial Ekonomi Orang Tua Crosstab Status Sosial Ekonomi Orang Tua 1 Rendah Sikap Terhadap Profesi Guru
1 Negatif 2 Positif
3 Tinggi 0
1
4
Expected Count
.7
1.8
1.5
4.0
Count
11
36
28
75
13.3
34.2
27.5
75.0
14
36
29
79
14.0
36.0
29.0
79.0
Count Expected Count
Chi-Square Tests
Value
Asymp. Sig. (2-sided)
df
Pearson Chi-Square
9.878a
2
.007
Likelihood Ratio
8.411
2
.015
Linear-by-Linear Association
3.895
1
.048
N of Valid Cases
Total
3
Expected Count Total
2 Sedang
Count
79
a. 3 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .71.
E:\pdf\PERBEDAAN SIKAP SISWA TERHADAP PROFESI GURU BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA\Magic 2000 solver 0274-523858\Output2 Chi.spo : page 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliability R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(S P L I T)
Item-total Statistics
PRO.GU1 PRO.GU2 PRO.GU3 PRO.GU4 PRO.GU5 PRO.GU6 PRO.GU7 PRO.GU8 PRO.GU9 PRO.GU10 PRO.GU11 PRO.GU12 PRO.GU13 PRO.GU14 PRO.GU15 PRO.GU16 PRO.GU17 PRO.GU18 PRO.GU19 PRO.GU20 PRO.GU21 PRO.GU22 PRO.GU23 PRO.GU24 PRO.GU25 PRO.GU26 PRO.GU27 PRO.GU28 PRO.GU29 PRO.GU30 PRO.GU31 PRO.GU32 PRO.GU33 PRO.GU34 PRO.GU35 PRO.GU36 PRO.GU37 PRO.GU38 PRO.GU39 PRO.GU40 PRO.GU41
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
141.5316 142.9620 142.4810 141.4684 141.4557 141.7975 142.4051 142.2152 142.5063 141.8734 142.1392 142.0506 142.4430 142.7468 142.3038 142.0380 141.7722 142.5696 142.4304 141.6076 142.4557 141.7975 141.8228 142.6076 142.5823 142.3418 142.4937 141.8987 141.7848 142.0759 142.0506 141.7595 141.5570 141.7595 142.4810 141.9241 141.5316 141.5823 142.7595 142.5443 142.4430
289.3035 290.3191 293.0221 290.4830 289.0204 289.4969 286.7056 288.5044 290.6891 293.0607 291.3522 290.2282 288.7115 289.0889 288.0347 290.9857 291.6397 288.2227 286.9150 290.2928 287.2512 288.6508 288.1990 289.4210 288.7848 287.0484 288.6121 287.9127 289.5044 289.8147 291.1769 291.2106 288.4807 292.9542 289.7913 288.6608 290.8419 288.3233 290.0312 286.9179 289.9935
Corrected ItemTotal Correlation .5186 .3760 .3720 .4994 .5741 .4535 .4008 .4130 .3709 .3575 .4636 .4514 .4297 .3976 .3998 .4709 .4518 .4039 .4123 .4620 .4144 .5184 .5486 .3715 .4004 .3885 .3972 .4900 .4497 .4005 .3968 .4512 .5240 .3530 .3366 .4954 .4625 .6358 .3437 .3550 .3308
Alpha if Item Deleted .9197 .9207 .9208 .9199 .9194 .9201 .9207 .9204 .9208 .9209 .9201 .9201 .9202 .9206 .9206 .9201 .9202 .9205 .9205 .9201 .9205 .9196 .9194 .9208 .9205 .9209 .9206 .9197 .9201 .9205 .9205 .9202 .9195 .9209 .9213 .9197 .9201 .9190 .9211 .9215 .9213
E:\pdf\PERBEDAAN SIKAP SISWA TERHADAP PROFESI GURU BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA\Magic 2000 solver 0274-523858\Output2 Validitas Reliabilitas.spo : page 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(S P L I T)
Item-total Statistics
PRO.GU42 PRO.GU43 PRO.GU44 PRO.GU45 PRO.GU46 PRO.GU47 PRO.GU48 PRO.GU49 PRO.GU50
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
141.5570 142.2025 141.8481 142.7342 141.6582 141.8608 142.3165 142.6076 141.7848
288.8653 289.4969 289.7459 287.8643 292.4843 290.0701 288.3473 290.5748 288.1198
Corrected ItemTotal Correlation
Alpha if Item Deleted
.5229 .4057 .4023 .3738 .3677 .4495 .4369 .4219 .4494
.9196 .9205 .9205 .9210 .9208 .9201 .9202 .9203 .9201
Reliability Coefficients N of Cases =
79.0
N of Items = 50
Correlation between forms =
.7899
Equal-length Spearman-Brown =
.8826
Guttman Split-half =
.8826
Unequal-length Spearman-Brown =
.8826
25 Items in part 1 Alpha for part 1 =
25 Items in part 2 .8662
Alpha for part 2 =
E:\pdf\PERBEDAAN SIKAP SISWA TERHADAP PROFESI GURU BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA\Magic 2000 solver 0274-523858\Output2 Validitas Reliabilitas.spo : page 2
.8569
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI