31 Tahun Teater Garis Lurus Langkat Written by Siswoyo Monday, 12 July 2010 08:17
Oleh: Farizal Nasution
Di sebuah kota kecil Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Teater Garis Lurus Langkat asuhan seniman senior Zainal Aka tetap eksis melakukan rutinitas kesenian. Pada usianya yang sudah 31 tahun, kelompok teater ini mencoba mengejutkan keadaan dengan menggelar festival Pantomim dan kegiatan lainnya dalam suasana nostalgia beberapa waktu lalu.
Oleh: Farizal Nasution
Di sebuah kota kecil Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Teater Garis Lurus Langkat asuhan seniman senior Zainal Aka tetap eksis melakukan rutinitas kesenian. Pada usianya yang sudah 31 tahun, kelompok teater ini mencoba mengejutkan keadaan dengan menggelar festival Pantomim dan kegiatan lainnya dalam suasana nostalgia beberapa waktu lalu.
11 Maret 1979, tentu tidak punya hubungan dengan Supersemar atau Surat Perintah Sebelas Maret, karena pada 11 Maret 1979 beberapa pekerja teater/seniman di Langkat seperti Zainal Aka, Hasan Basri (sekarang Kadisdik Medan), Riswan G Zainul Ariadi, Ilham Mahmud dan lainnya menggelar latihan alam di sebuah Desa Pantai Tapak Kuda Lama yang ketika itu belum
1/6
31 Tahun Teater Garis Lurus Langkat Written by Siswoyo Monday, 12 July 2010 08:17
terkena Abrasi dan terlihat indah dengan pesona pantainya.
Dengan menggunakan sebuah motor boad, rombongan pekerja teater itu bermalam di pantai Desa Tapak Kuda Lama untuk melakukan serangkaian latihan alam sebagai persiapan menjelang pementasan drama bernafaskan Islam yang diprakarsai oleh Ikatan Seniman Budayawan Muhammadiyah (ISBM).
Serangkaian latihan alampun digelar dari ide dan alam pemikiran Zainal Aka. Pada waktu itu juga Zainal Aka bersama peserta latihan alam lainnya, menyatukan ide untuk mendirikan sebuah grup/sanggar kesenian yang diberi nama Teater Garis Lurus Langkat.
Kehadiran kelompok teater ini diharapkan menjadi sebuah wadah kesenian meski di Tanjungpura saat itu sudah ada beberapa sanggar kesenian seperti Deru pimpinan Alm Amithan A Sani, Terminal pimpinan Alm Sarbaini Lubis dan beberapa sanggar lainnya. Namun kelompok teater Garis Lurus tetap tampil percaya diri meramaikan kesenian di sana.
Dengan perjalanan yang penuh gelombang, teater Garis Lurus pun melangkah meski satu per satu pendirinya tidak mampu aktif mengingat kesibukan mereka masing-masing. Hanya tinggal Zainal Aka yang kerap didampingi Syamsul Bahri, terus mengarungi gelombang perjalanan waktu berpuluh tahun lamanya.
2/6
31 Tahun Teater Garis Lurus Langkat Written by Siswoyo Monday, 12 July 2010 08:17
1980 produksi perdana Teater Garis Lurus Langkat akhirnya muncul di stasiun TVRI yakni sebuah sandiwara TV berjudul “Sepucuk Surat”, diikuti produksi lainnya untuk TV seperti “Lewat Tengah Malam, Terkepung, Siapa, Sekelumit Nyanyian Pantai, Deburan Ombak dan lainnya yang ditulis Zainal Aka sendiri.
Pada 1981 teater inipun mengikuti sebuah festival teater tingkat Provinsi Sumatera Utara. Sangat membanggakan, Teater Garis Lurus akhirnya tampil sebagai juara pertama dengan menyisihkan beberapa kelompok teater utusan daerah tingkat II di Sumut hingga akhirnya berhak tampil di tingkat nasional.
Di tingkat nasional pada babak penyisihan digelar di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Tegal masuk ke babak final bersama finalis lainnya seperti teater dari Yogyakarta, Surabaya, Bandung, Jakarta dan Sulawesi Selatan. Tegal akhirnya meraih juara III, dimana Zainal Aka tampil sebagai sutradara terbaik III nasional.
Aktifitas Teater inipun terus melangkah dengan suka dan duka yang dilalui hingga pada 1983 berhasil meraih juara I Festival Pertunjukan Rakyat Se-Sumatera Utara yang di prakarsai Depar temen Penerangan Sumatera Utara.
Dengan tempat latihan yang berpindah-pindah hingga terakhir kini di Gedung Bina
3/6
31 Tahun Teater Garis Lurus Langkat Written by Siswoyo Monday, 12 July 2010 08:17
Pancasila.Komplek Museum tepatnya di ruang sekolah TK, Zainal Aka tetap eksis menggembleng para pekerja teater dan seniman Kabupaten Langkat. Ada satu ciri khas dari teater ini dimana dalam produksinya tidak pernah mengangkat naskah karya orang lain, bahkan acap kali kelompok seni lain meminta naskah dari mereka yang memiliki bank naskah sendiri baik drama, tari dan musik.
Dari dahulu hingga kini latihan dasar tetap dilaksanakan setiap Selasa dan Kamis sore. Anggotanya pun mengalami pasang surut meski tidak dibebani biaya latihan baik latihan drama, tari, sastra dan kesenian lainnya diajarkan gratis. Mengenai dana organisasi selalu ditanggung secara pribadi oleh para pengurus.
Pada 2001 lalu Teater Garis Lurus Langkat diundang oleh Kementrian Pelancongan dan Kebudayaan Pulau Pinang Malaysia untuk melakukan muhibbah kesenian di Malaysia. Di tahun yang sama ketika Tuanku Sirajuddin dilantik sebagai Raja Perlis, Teater Garis Lurus juga diundang untuk melakukan persembahan seni.
Pada 2002 Teater Garis Lurus kembali dijemput untuk melakukan persembahan seni Melayu di Selangor, Kuala Kangsar Kedah Malaysia. Dari kunjungan beberapa kali ke Malaysia inilah lahir kesepakatan pihak Malaysia dan rombongan seni ini untuk mewujudkan program Kota Kembar antara Langkat dengan Ipoh Perak Malaysia. Surat rujukan dari Malaysia telah disampaikan pada Bupati Langkat tentang tawaran kota kembar ini, namun program ini belum terealisasi.
4/6
31 Tahun Teater Garis Lurus Langkat Written by Siswoyo Monday, 12 July 2010 08:17
2008 lalu teater ini diundang kembali untuk melakukan persembahan kesenian sendratari Rempak Dendang Pesisir I di Gedung Kesenian Seremban dan Kampus UPM Malaysia. Kemudian pada Juli 2009 diundang oleh Kerajaan Negeri Sembilan dalam acara persembahan sendratari Rempak Dendang Pesisir II di Istana Sri Menanti Negeri Sembilan Malaysia dalam peringtan 100 tahun Istana Sri Menanti.
Untuk melindungi aset seni budaya dan sejarah Langkat ini, Zainal Aka telah mendirikan sebuah Yayasan Garis Pusaka Aru di Pangkalan Brandan. Rasa cinta dan kepedulian Zainal Aka terhadap seni, budaya dan sejarah membuatnya mendirikan gedung/sanggar pelatihan seni di sisi rumahnya Gg. Budi No. 2 Pelawi Pangkalan Brandan dengan ukuran 7x15 meter.
Dalam memelihara budaya dan sejarah beliau telah menulis 14 buku sejarah dan budaya, 24 kumpulan puisi, 6 buah novel, 6 judul skenario sinetron serial, 4 judul skenario film.
Teater Garis Lurus Langkat yang lahir pada 1979 ini syarat dengan prestasi dan aktifitas bahkan dapat dikatakan tetaer ini merupakan satu-satunya tertua dan tetap eksis hingga saat ini di Sumatera Utara. Kita berharap Teater Garis Lurus Langkat tetap mampu berkarya. Semoga!
Tim Kesenian Teater Garis Lurus pimpinan Zainal.AKA berpose setelah melakukan pentas persembahan seni dalam sendra tari
5/6
31 Tahun Teater Garis Lurus Langkat Written by Siswoyo Monday, 12 July 2010 08:17
Rempak dendang peisisir II di Istana Sri Menanti negri IX Malaysia tahun 2009 yl.
Dewasa ini kegiatan kesenian di Sumut terbilang sepi, sangat jarang aktifitas kesenian di Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU), apa lagi Tapian Daya telah lama beralih fungsi sehingga sunyi dari festival teater, sepi dari parade dan pagelaran.
Pada hal Sumut punya potensi besar dalam dunia kesenian, memang sesekali ada juga terdengar tapi tidak serutin masa lalu. Mungkin penyebabnya sebahagian seniman telah alih profesi menjadi politikus, atau para penyandang dana/sponsor telah enggan melirik eksistensi dunia kesenian. Mungkin juga para senior teater sudah mulai tua dan munculnya titik jenuh ditambah beberapa seniman pekerja teater telah dipanggil oleh Allah SWT.
Sementara itu para pekerja teater muda yang diharapkan dapat meneruskan peran para seniornya mungkin masih sungkan. Namun di dalam kesepian aktifitas dunia kesenian ini,
6/6