MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE JIGSAW PADA PELAJARAN PKN MATERI PERUNDANG-UNDANGAN TINGKAT PUSAT DAN DAERAH SISWA KELAS V SDN PONDOK KACANG TIMUR 03 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta
Oleh : FAHMI DARMAWAN NPM : 1812018300197
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 M / 1437 H
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING PTK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE JIGSAW PADA PELAJARAN PKN MATERI PERUNDANGUNDANGAN TINGKAT PUSAT DAN DAERAH SISWA KELAS V SDN PONDOK KACANG TIMUR 03
Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.I)
Yang Mengesahkan, Pembimbing
Kholis Ridho, M.Si NIP. 19780114 200912 1 002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 M / 1437 H
i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI Skripsi berjudul “ Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode Jigsaw Pada Pelajaran Pkn Materi Perundang-Undangan Tingkat Pusat Dan Daerah Siswa Kelas V SDN Pondok Kacang Timur 03” Disusun oleh Fahmi Darmawan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) 1812018300197 diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi DMS PGMI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan Lulus dalam Ujian Munaqasah pada tahun 2016 di hadapan dewan penguji, karena itu penulis berhak memperolah gelar sarjana S1 (S.Pd.I) dalam bidang pendidikan guru. Jakarta, 20 Juli 2016 Panitia Ujian Munaqasah Tanggal
Tanda Tangan
Ketua Panitia ( ketua Jurusan / Program Studi PGMI ) Dr. Khalimi, M.Ag NIP. 19650515 199403 1 006
…………...
………………
…………...
………………
…………...
………………
…………...
………………
Sekretaris Jurusan / Program Studi PGMI Asep Ediana Latif, M.Pd 19810623 200912 1 003 Penguji I Dr. Khalimi, M.Ag NIP. 19650515 199403 1 006 Penguji II Drs. H. Jafar Sanusi, MA NIP. 19580417 199203 1 001 Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Prof. Dr. H. Ahmad Thib raya, MA NIP. 19550421 198203 1 007
ii
SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: Fahmi Darmawan
Tempat Tanggal Lahir
: Tangerang, 29 Juli 1991
NIM
: 1812018300197
Jurusan Prodi
: PGMI
Judul Skripsi
: “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode Jigsaw Pada Pelajaran Pkn Materi Perundang-Undangan Tingkat Pusat Dan Daerah Siswa Kelas V SDN Pondok Kacang Timur 03”
Dosen Pembimbing
: Kholis Ridho, M.Si
Dengan ini menyatakan bahwa : 1. Skripsi merupakan hasil karya saya dan diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gurnakan dalam penulisan skripsi ini telah saya cantumkan dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Negeri Syarif Hidaytullah Jakarta. 3. Jika dikedian hari terbukti karya ini bukan karya saya atau jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi berdasarkan undang-undang yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta,
Fahmi Darmawan iii
NIM. 1812018300197
ABSTRAK Nama : Fahmi Darmawan,
“ Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Melalui Penerapan Metode Jigsaw Pada Pelajaran Pkn Materi PerundangUndangan Tingkat Pusat Dan Daerah Siswa Kelas V SDN Pondok Kacang Timur 03”, Jurusan Pendidikan Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pendidikan merupakan proses pembentukan kemampuan dasar yang fundamental baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual maupun daya emosional atau perasaan yang di arahkan kepada tabiat manusia dan kepada sesamanya. Selama ini pendidikan hanya tampak dari kemampuan peserta didik menghafal fakta – fakta, meskipun banyak peserta didik yang mampu menyajikan tingkat hafala yang baik terhadap materi yang diterimanya, akan tetapi pada kenyataannya mereka sering sekali tidak memahami secara mendalam substansi materi yang dipelajari. Penelitian ini mengunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan metode Jigsaw pada pelajaran PKN materi Perundang-undangan tingkat pusat dan daerah. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan penulis memberikan pretest dan posttest. Pada saat pretest diperoleh rata-rata nilai sebesar 62,6. Nilai yang tertinggi adalah 85 sedangkan nilai terendah yang dicapai siswa 25. Sedangkan pada Postest diperoleh rata-rata nilai yang dicapai siswa adalah 73,15. Nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 95, sedangkan nilai terendah yang dicapai siswa adalah 50. Dari data tersebut diperoleh kesimpulan bahwa hasil belajar siswa meningkat setelah menggunakan metode Jigsaw.
iv
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur penulis ungkapkan kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan Ridho-Nya skripsi yang berjudul “ Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode Jigsaw Pada Pelajaran Pkn Materi Perundang-Undangan Tingkat Pusat Dan Daerah Siswa Kelas V SDN Pondok Kacang Timur 03”, dapat diselesaikan dengan lancar. Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. PTK ini berisikan hasil penelitisn yang telah dilaksanakan di SDN Pondok Kacang Timur 03 Pondok Aren Tangerang Selatan yang bertujuan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode Jigsaw Pada Pelajaran Pkn Materi Perundang-Undangan Tingkat Pusat Dan Daerah Siswa Kelas V SDN Pondok Kacang Timur 03. Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini, banyak pihak yang telah memberikan kesempatan, bimbingan, dukungan serta arahan baik moril maupun materiil kepada penulis. Untuk itu sebagai ungkapan rasa hormat dan terima kasih yang sedalamdalamnya, penulis menyampaikan penghargaan kepada semua pihak dan orangorang yang telah berjasa yaitu : 1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA Selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah 2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA Selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Dr. Khalimi, M.Ag, Selaku ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Kholis Ridho, M.Si, Selaku Dosen pembimbing dalam penulisan skripsi ini, atas bimbingan, arahan, serta bantuannyalah skripsi ini dapat diselesaikan dengan lancar. 5. Bapak dan Ibu Guru beserta Staf dan Karyawan SDN Pondok Kacang Timur 03 Pondok Aren Tangerang Selatan. Terutama Bpk. Abedih, S.Pd v
selaku Kepala Sekolah SDN Pondok Kacang Timur 03 yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut., 6. Anak-anakku Para Peserta didik kelas V yang saya kasihi dan sayangi terima kasih telah menghilangkan rasa bosan dan penat karena candaan dan kecerian kalian. 7. Istri dan anakku, yang selalu menemaniku di kala suka maupun duka. 8. Kepada semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan dan bantuan dengan tulus sehingga penulis dapat menyelesaikan PTK ini. Semoga Karya tulis dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca yang peduli terhadap perkembangan dunia pendidikan. Oleh Karena itu penulis berharap kepada semua pihak untuk memberikan saran dan usulan bagi penyempurnaan PTK ini. Akhirnya hanya Allah SWT Jualah penulis memohon semoga PTK ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Jakarta, 17 Januari 2016
Fahmi Darmawan NIM. 1812018300197
vi
DAFTAR ISI Lembar Pengesahan Pembimbing Skripsi ...............................................
i
Lembar Pengesahan Penguji Skripsi ..........................................................
ii
Surat Pernyataan Karya Ilmiah ................................................................
iii
Abstrak .....................................................................................................
iv
Kata Pengantar ..........................................................................................
v
Daftar Isi ...................................................................................................
vii
Daftar Tabel ..............................................................................................
ix
Daftar Lampiran ........................................................................................
x
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................ 6 C. Pembatasan Masalah .............................................................. 6 D. Perumusan Masalah Penelitian ............................................. 6 E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian ........................... 6
BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN A. Acuan Teori Area dan Fokus yang diteliti ............................ 8 1. Hakikat Kewarganegaraan ................................................ 8 2. Pengertian pendidikan Kewarganegaran ........................... 9 3. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan .................... 10 4. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ........ 10 5. Pengertian Belajar ............................................................. 11 6. Pengertian Pembelajaran ................................................... 12 7. Metode Pembelajaran ........................................................ 13 a. Pengertian Metode Pembelajaran .................................. 13 b. Metode Jigsaw .............................................................. 14 vii
c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Jigsaw .................. 16 d. Langkah – langkah Pembelajaran Metode Jigsaw ........ 16 8. Pengertian Hasil Belajar ................................................... 17 9. Ciri – ciri Prestasi Belajar ................................................. 19 10.Faktor – faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .......... 20 11.Hipotesa Tindakan ............................................................ 21
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 22 B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ............ 22 C. Subyek Penelitian .................................................................. 23 D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ........................... 23 E. Tahapan Intervensi tindakan ................................................. 24 F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ......................... 25 G. Data dan Sumber Data .......................................................... 26 H. Instrument Pengumpulan Data .............................................. 26 I. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 27 J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan .................................... 27 K. Analisis Data dan Interpretasi Data ...................................... 28 L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ................................. 28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ......................................................................... 30 B. Analisis Data Penelitian ........................................................ 34 C. Pembahasan ........................................................................... 44
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ............................................................................... 52 B. Saran ..................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA
viii
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR TABEL Table 4.1 Data Keadaan Guru ..................................................................... 31 Tabel 4.2 Data Jumlah Siswa ...................................................................... 32 Tabel 4.3 Sarana dan Prsarana Sekolah ...................................................... 33 Tabel 4.4 Hasil Tes Formatif Siklus I Pertemuan I ..................................... 34 Tabel 4.5 Hasil Tes Formatif Siklus I pertemuan II ................................... 36 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Aktifitas Belajar Siswa pada pertemuan I ( 19-11-2015) ................................................ 39 Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Aktifitas Belajar Siswa pada pertemuan II ( 20-11-2015) ............................................... 43 Tabel 4.8 Analisis Data Hasil Pretest dan Postest ...................................... 45 Tabel 4.9 Pengolahan data Lembaran Observasi Aktifitas Belaajar Siswa pada pertemuan I dan II ................................................... 48 Tabel 4.10 Pengolahan Kuesioner .............................................................. 49
ix
LAMPIRAN - LAMPIRAN 1.
RPP
2.
SILABUS
3.
KKM
4.
Lembar Pretest dan Postest
5.
Foto – Foto
6. Validasi Data Sekolah tahun Ajaran 2015/2016 7. Lembar Wawancara Guru kelas V 8. Lembar Wawancara Sisiwa kelas V 9. Lembar Observasi Pembelajaran siswa kelas V ( Pertemuan I ) 10. Lembar Observasi Pembelajaran Guru ( Pertemuan I ) 11. Lembar Observasi Pembelajaran Pengelolaan Kelas V ( Pertemuan I ) 12. Lembar Observasi Pembelajaran siswa kelas V ( Pertemuan II ) 13. Lembar Observasi Pembelajaran Guru ( Pertemuan II ) 14. Lembar Observasi Pembelajaran Pengelolaan Kelas V ( Pertemuan II ) 15. Surat Izin Penelitian 16. Lembar Uji Referensi 17. Biodata Penulis
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses pembentukan kemampuan dasar yang fundamental baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual, maupun daya emosional atau perasaan yang diarahkan kepada tabiat manusia dan kepada sesamanya.1 Seluruh lembaga pendidikan mempunyai fungsi dan tanggung jawab yang sama dalam melaksanakan proses pendidikan yang di dalamnya terdapat perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi. Semua itu dilakukan bertujuan untuk mencetak generasi yang matang dalam segala bidang, baik sains, agama dan pengetahuan lainnya sehingga diharapkan anak didik sepagai pusat pembelajaran mampu menjadi manusia bermoral dan berpengetahuan. Selama ini pendidikan hanya tampak dari kemampuan peserta didik diarahkan untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang didapat.2 Meskipun banyak peserta didik mampu menyajikan tingkat hafalan yang baik terhadap materi yang diterimanya, akan tetapi pada kenyataannya mereka sering sekali tidak memahami secara mendalam subtansi materi yang dipelajari. Fakta di lapangan menunjukkan metode pembelajaran yang digunakan pada umumnya berpusat pada guru (teacher oriented) yang terlihat dari metode ceramah secara dominan pada setiap materi. Walaupun metode ceramah tidak selamanya buruk, namun tidak semua materi cocok menggunakan metode tersebut. Dalam metode ceramah peserta didik hanya bisa menerima apa yang diberikan oleh guru sehingga siswa menjadi malas bahkan bosan dalam belajar. Akibatnya motivasi peserta didik untuk belajar menjadi berkurang dan hasil belajar yang diperoleh kurang memuaskan. 1 2
Syaiful Sagala, Konsep Dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung, 2006, hlm. 3 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, Kencana Prenada media Grup, Jakarta, 2006 hlm. i
1
2
Dalam pembelajaran terdapat dua kegiatan yang sinergi, yakni guru mengajar dan siswa belajar. Guru mengajarkan bagaimana siswa harus belajar. Sementara siswa belajar bagaimana seharusnya belajar melalui berbagai pengalaman belajar sehingga terjadi perubahan dalam dirinya dari aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan yang efektif dan akan lebih mampu mengelola proses belajar mengajar, sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal. Trianto (2007: 4) menyatakan sebagai berikut “salah satu masalah pokok dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini nampak dari hasil belajar peserta didik yang masih sangat memprihatinkan. Peserta didik hanya menghafal konsep dan kurang mampu menggunakan konsep tersebut jika menemui masalah dalam kehidupan nyata yang berhubungan dengan konsep yang dimiliki. Lebih jauh lagi peserta didik kurang mampu menentukan masalah dan merumuskannya”.3 Dalam arti yang lebih substansial, bahwa proses pembelajaran dewasa ini masih memberikan dominasi bagi guru untuk menuntut peserta didik agar belajar dan jarang memberikan pelajaran tentang bagaimana siswa belajar. Guru juga menuntut peserta didik untuk menyelesaikan masalah tapi jarang mengajarkan bagaimana siswa seharusnya menyelesaikan masalah sehingga dalam hal ini guru kurang memberikan akses bagi peserta didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dan proses berfikirnya. Di samping itu, situasi kelas sebagian besar berfokus pada guru (teacher) sebagai sumber utama ilmu pengetahuan, serta penggunaan metode ceramah sebagai pilihan utama strategi belajar mengajar. Oleh karena itu perlunya peningkatan kualitas pembelajaran dengan melakukan berbagai cara. Salah satunya dengan mengembangkan pendekatan, strategi, model, dan metode pembelajaran yang sudah ada. 3
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Konsep, Landasan Teoritis-Praktis dan Implementasinya, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta, 2007. Hlm. 4
3
Untuk meningkatkan motivasi peserta didik secara aktif dalam proses belajar (student centered) dan merubah paradigma peserta didik terhadap pelajaran PKN bukanlah suatu hal yang mudah. Bagaimana membuat peserta didik tertarik untuk mengikuti pelajaran, bagaimana membuat peserta didik menunggu-nunggu (merindukan) pertemuan selanjutnya. Menemukan cara yang menarik untuk menyampaikan materi pelajaran PKN dengan konsep yang diajarkan, sehingga bisa dapat menggunakan dan mengingat konsep lebih lama tersebut. Salah satu upaya untuk mendidik generasi penerus agar memiliki ilmu pengetahuan tinggi sesuai ilmu pengetahuan dan teknologi. Serta memiliki keterampilan untuk bekal hidupnya di masyarakat. Dalam hal ini terjadi perubahan paradigma dalam belajar. Pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teacher centered) beralih kepada siswa (student centered)4 dan pendekatan yang
semula lebih bersifat tekstual berubah
menjadi kontekstual. Demikian juga dengan pemilihan strategi, rancangan pembelajaran, pemilihan media, serta evaluasi yang merupakan satu kesatuan dalam
pelaksanaan
pembelajaran
yang saling melengkapi
sehingga
pembelajaran PKN dapat tersampaikan dengan baik. Nurhadi (2003: 13) menyatakan bahwa pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antar pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, sementara siswa memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan dari konteks yang terbatas, sedikit demi sedikit dan dari proses mengkonstruksi sendiri sebgai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat.5 Selain itu untuk mendapatkan hasil belajar yang baik, guru harus pandai memilih metode yang cocok untuk tujuan dan bahan mengajar serta sesuai dengan kemampuan siswa, disamping itu dapat meningkatkan minat siswa atau semangat belajar siswa, guru juga harus menciptakan proses 4 5
Rusman. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2010. hlm.v Nurhadi, Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) dan penerapannya dalam KBK. Universitas Negeri Malang, Malang, 2003, hlm. 13
4
belajar mengajar yang melibatkan siswa, guru harus memahami dan mengembangkan berbagai media keterampilan dalam mengajar, serta harus tepat dalam menggunakan metode yang akan diterapkan. Fenomena yang telah diuraikan, juga terjadi di SDN Pondok Kacang Timur 03, menunjukkan bahwa nilai para siswa kurang memenuhi standar penilaian khususnya untuk pelajaran PKN. Disamping itu kegiatan belajar mengajar cenderung berpusat pada guru, sebagaian besar aktivitas dilakukan oleh guru sedangkan siswa hanya menerima sejumlah informasi. Keadaan seperti itu tidak membiasakan siswa mengembangkan keterampilan proses berfikir kritis hingga pada akhirnya hasil belajar peserta didik khususnya pelajaran PKN kurang optimal. Dilihat dari permasalah tersebut, perlu adanya perbaikan dalam pembelajaran di kelas melalui penelitian tindakan kelas. Di dalam penelitian, peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas karena ada permasalahan yang harus disembuhkan dalam pembelajaran di kelas sesuai dengan data yang didapatkan sebelumnya. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti
adalah
menggunakan
model
pembelajaran
Jigsaw.
Peneliti
menggunakan model pembelajaran ini karena disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar, menekankan siswa untuk lebih aktif dan bertanggung jawab baik secara individual maupun secara kelompok. Dalam mengajarkan suatu pokok bahasan (materi) tertentu harus dipilih model pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.6 Oleh karena itu, dalam memilih suatu model pembelajaran harus memiliki pertimbangan-pertimbangan. Misalnya materi pelajaran dan tingkat perkembangan kognitif siswa, sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai. Berdasarkan uraian diatas perlu dilakukan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran Jigsaw. Pembelajaran ini merupakan pengembangan pengajaran PKN untuk meningkatkan hasil belajar peserta 6
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Konsep, Landasan Teoritis-Praktis dan Implementasinya, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta, 2007, hlm. 9.
5
didik terhadap pelajaran PKN. Kompetensi yang dimaksud adalah perpaduan dari pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak secara terus-menerus dan konsisten sehingga menjadi kompeten. Bertolak dari pemikiran diatas, maka perlu diadakan penelitian tentang “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode Jigsaw Pada Pelajaran PKN Materi Perundang-Undangan Tingkat Pusat dan Daerah Siswa Kelas V SDN Pondok Kacang Timur 03”.
B. Identifikasi Area Dan Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan hasil pengamatan pada kelas V SDN Pondok Kacang Timur 03 selama tiga bulan, teridentifikasi fokus-fokus penelitian guna meningkatkan prestasi belajar siswa secara optimal : 1. Hasil belajar siswa kelas V SDN Pondok Kacang Timur 03 pada Mata Pelajaran PKN masih rendah. 2. Proses pembelajaran yang monoton, karena guru kurang menerapkan model pembelajaran yang variatif dan menarik. 3. Rendahnya kreativitas siswa dalam proses pembelajaran karena kurangnya dilibatkan dalam kegiatan belajar mengajar. 4. Siswa kurang mendapatkan informasi Ilmu dari teman 5. Metode yang diterapkan selama ini kurang mengembangkan Akademik Siswa 6. Hubungan antara sesama siswa kurang erat dalam pembelajaran
C. Pembatasan Fokus Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka penelitian ini hanya difokuskan pada masalah yang berkenaan dengan penerapan metode Jigsaw yang diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN
Pondok Kacang Timur 03.
6
D. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang dan fokus masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaiamanakah proses penerapan Model Pembelajaran Jigsaw dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran PKN materi Perundang-Undangan Tingkat Pusat dan Daerah Kelas V SDN Pondok Kacang Timur 03? E. Tujuan Dan Kegunaan Hasil Penelitian 1. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Memperoleh gambaran tentang proses penerapan model Jigsaw dalam pembelajaran PKN di kelas V SDN Pondok Kacang Timur 03. b. Menganalisis
pengaruh
keberhasilan
model
Jigsaw
terhadap
meningkatnya hasil belajar siswa kelas V SDN Pondok Kacang Timur 03.
2. Kegunaan Penelitian Sedangkan kegunaan penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua kategori: a. Kegunaan Praktis, meliputi : 1) Bagi guru, penelitian ini dapat menjadi bahan informasi untuk meningkatkan hasil belajar PKn dengan menggunakan metode pemberian penguatan. 2) Bagi Siswa, khususnya kelas V Sekolah Dasar, mendorong siswa aktif dan mampu berkreatifitas dalam belajar serta merasa senang dalam proses pembelajaran. 3) Bagi sekolah, dapat menjadi bahan pertimbangan dan mendorong bagi para guru agar lebih focus, berperan aktif, dan professional
7
dalam menyelenggarakan serta memperhatikan proses belajar siswa di sekolah, hingga siswa termotrivasi belajar. 4) Bagi peneliti, memberikan masukan kepada para peneliti lain yang berminat lebih variabel yang diselidiki pada penelitian ini baik untuk bidang PKn dimasa yang akan datang. b.
Kegunaan Teoritis, meliputi : 1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama di bidang pendidikan 2) Hasil penelitian ini digunakan sebagai salah satu referensi dalam penggunaan
model
pembelajaraan
meningkatkan hasil belajar siswa.
Jigsaw
dalam
upaya
BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN
A. Acuan Teori Area dan Fokus Yang di Teliti 1.
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan Tujuan pendidikan di Indonesia diharapkan dapaat mempersiapkan perserta didik menjadi warga Negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).1 Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka secara otomatis pola pikir masyarakat berkembang dalam setiap aspek. Hal ini sangat berpengaruh besar terutama dalam dunia pendidikan yang menuntut adanya inovasi baru yang dapat menimbulkan perubahan, secara kualitatif yang berbeda
dengan sebelumnya.
Tanggungjawab melaksanakan evaluasi di antaranya terletak pada penyelenggaraan pendidikan di sekolah, dimana guru memegang peran utama dan bertanggung jawab menyebarluaskan gagasan baru, baik terhadap siswa maupun masyarakat melalui proses pengajaran dalam kelas. Kenyataan tersebut di atas belum sepenuhnya dipahami kalangan pendidikan, khususnya guru sekolah dasar. Proses pembelajaran di kelas sangat membosankan dan membuat peserta didik tertekan. Hal ini juga terjadi pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Mata pelajaran PKn ini merupakan suatu mata pelajaran yang bertujuan untuk menjadikan warga Negara Indonesia yang cerdas, bermartabat, dan aktif dalam kehidupan dan bernegara.2
1
2
Ahmad Susanto. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Kencana Prenadamedia Group. Jakarta. 2013. hlm. 223 A Ubaedillah dan abdul Rozak. Pancasila, Demokrasi, Ham, dan Masyarakat Madani. Kencana Prenadamedia Group. Jakarta. 2012. hlm. 6
8
9
Istilah
pendidikan
kewarganegaraan
apabila
dikaji
secara
mendalam berasal dari kepustakaan asing, yang memiliki dua istilah 3, yakni : 1. Civic education, diartikan sebagai :….the foundational course work in school designed to prepare young citizens for an active role in their communities in their adult lives (suatu mata pelajaran dasar di sekolah yang dirancang untuk mempersiapkan warga Negara muda agar kelak setelah dewasa dapat berperan aktif dalam masyarakatnya) 2. Citizenship education atau education for citizenzship, diartikan sebagai: ….the more inclusive term and encompasses both these inschool experience as well as out-of-school or non-formal/informal learning which takes place in the family, the religious organizations, the media etc., which help ti shape the totality of the citizen (merupakan istilah generic yang mencakup pengalaman belajar di sekolah dan di luar sekolah, seperti yang terjadi di lingkungan keluarga, dan dalam media yang membantunya untuk menjadi warga Negara seutuhnya) 2. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan
Kewarganegaraan
adalah
mata
pelajaran
yang
digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia. Nilai luhur dan moral ini diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan siswa sehari-hari, baik sebagai individu maupun anggota masyarakatm dan makhluk ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa, yang
merupakan usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antarwarga dengan Negara serta pendidikan pendahuluan bela Negara agar menjadi warga Negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara.4 Menurut Azyumardi Azra (2005), pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengkaji dan membahas tentang pemerintah, konstitusi, lembaga-lembaga demokrasi, rule of law, HAM, hak dan kewajiban warga Negara serta proses demokrasi. 5 3
Ahmad Susanto. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Kencana Prenada media Group. Jakarta. 2013. hlm. 224 4 Ibid, hlm 225 5 Ibid. hlm. 226
10
Adapun menurut Zamroni, pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis. 6 Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mendidik generasi muda menjadi warga Negara yang demokratis dan partisipatif melalui suatu pendidikan yang dialogial.
3. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pembelajaran PKn di sekolah dasar dimaksudkan sebagai suatu proses belajar mengajar dalam rangka membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik dan membentuk manusia Indonesia yang seutuhnya dalam pembentukan karakter bangsa yang diharapkan mengarah pada pancasila, UUD, dan norma-norma yang berlaku di masyarakat yang diselenggarakan selama enam tahun. Kenapa PKn itu perlu diajarkan kepada anak, sedikitnya ada tiga alas an yang melandasinya, sebagaimana dikemukakan oleh Djahiri (1996) yang telah dikutip oleh Ahmad Susanto (2013:228), yaitu : 1. Bahwa sebagai makhluk hidup, manusia bersifat multikodrati dan multifungsi-peran (status); manusia bersifat multikompleks atau neopluralistis. Manusia memiliki kodrat ilahi, social, budaya, ekonomi, dan politik. 2. Bahwa setiap manusia memiliki : sense of.. atau value of.. dan conscience of… sense of.. menunjukkan integritas atau keterkaitan atau kepedulian manusia akan sesuatu. Sesuatu ini bias materi, immaterial, atau kondisional atau waktu. 3. Bahwa manusia ini unik (uniqe human). Hal ini karena potensinya yang multipotensi dan fungsi peran serta kebutuhan atau human desire yang multiperan serta kebutuhan.
4. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Tujuan pembelajaraan PKn di sekolah dasar adalah untuk membentuk watak atau karateristik warga Negara yang baik. Tujuan
6
A Ubaedillah dan abdul Rozak. Pancasila, Demokrasi, Ham, dan Masyarakat Madani. Kencana Prenadamedia Group. Jakarta. 2012. hlm. 15
11
mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menjadikan siswa agar : 1. Mampu berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi persoalan hidup maupun isu kewarganegaraan di negaranya. 2. Mampu berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan, secara aktif dan bertanggungjawab, sehingga bisa bertindak secara cerdas dalam semua kegiatan. 3. Bisa berkembang secara positif dan demokratis, sehingga mamou hidup bersama dengan bangsa lain di dunia dan mampu berinteraksi, serta mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik. Hal ini akan mudah tercapai jika pendidikan nilai dan norma tetap ditanamkan pada siswa sejak usia dini karena jika siswa sudah memiliki nilai norma yang baik, maka tujuan untuk mencapai warga Negara yang baik akan mudah terwujudkan.7 5. Pengertian Belajar “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil
pengalamannya
sendiri
dalam
interaksi
dengan
lingkungannya”.8 Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responsnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun. Sedangkan menurut Gagne belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai.”9 Menurut R. Gagne (1989), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat di pisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam
7
Ibid. hlm. 233 Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta. 2010. hlm. 2 9 Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. 2009. hlm. 9 8
12
satu kegiatan di mana terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. 10 Setiap siswa memiliki perbedaan antara yang satu dengan yang lain dalam aspek fisik, pola berpikir, dan cara-cara merespons atau mempelajari sesuatu yang baru. Dalam konteks belajar, setiap siswa memiliki kelebihan dan kekurangan dalam menyerap pelajaran. Anakanak dapat belajar dengan baik dari pengalaman mereka, mereka belajar dengan cara melakukan, menggunakan indera mereka, menjelajahi lingkungan, baik lingkungan berupa benda, tempat serta peristiwaperistiwa di sekitar mereka. Mereka belajar dari pengalaman langsung dan pengalaman tidak nyata maupun juga belajar dari bentuk-bentuk pengalaman yang menyentuh pengalaman mereka. Keterlibatan yang aktif dengan obyekobyek atau gagasan-gagasan tersebut dapat mendorong aktivitas mental mereka untuk berfikir, menganalisa, menyimpulkan dan menemukan pemahaman konsep baru dan mengintegrasikannya dengan konsep yang mereka ketahui sebelumnya.
6. Pengertian Pembelajaran Kata pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas belajar dan mengajar. Aktivitas belajar secara metodologis cenderung lebih dominan pada siswa, sementara mengajar secara instruksional dilakukan oleh guru. Jadi istilah pembelajaran adalah ringkasan dari kata belajar dan mengajar. Dengan kata lain, pembelajaran adalah penyederhanaan dari kata belajar mengajar (BM), proses belajar mengajar (PBM), atau kegiatan belajar mengajar (KBM). 11
10
Ahmad Susanto. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Kencana Prenadamedia Group. Jakarta. 2013. hlm. 1 11 Ibid. hlm. 18
13
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.12 Berdasarkan pengertian di atas, pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik kepada peserta didik agar terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran, dan tabiat, serta pembentukan sikap dan keyakinan kepada peserta didik.
7. Metode Pembelajaran a.
Pengertian Metode Pembelajaran Menurut Nana Sudjana Metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Menurut M. Sobri Sutikno menyatakan bahwa Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan. Menurt Gerlach dan Elly Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai rencana yang sistematis untuk menyampaikan informasi.13 Berdasarkan
definisi/pengertian
metode
pembelajaran
yang
dikemukakan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan. Untuk melaksanakan proses pembelajaran yang aktif, guru harus menentukan metode pembelajaran yang tepat. Pertimbangan pokok dalam menentukan metode pembelajaran terletak pada keaktifan proses pembelajaran. Tentu saja, orientasinya pada siswa belajar secara optimal. Jadi, metode pembelajaran yang digunakan pada dasarnya hanya berfungsi sebagai bimbingan agar siswa belajar. Metode pembelajaran ini ditujukan
12 13
Ibid. hlm. 19 Ahmad. Definisi Metode Pembelajaran. http://mtk2012unindra.com/2015/25/definisi-metode-pembelajaranmenurut.html. Diakses pada Jum’at, 25 September 2015, pukul 09.46 WIB
14
untuk bimbingan belajar dan memungkinkan setiap individu siswa dapat belajar sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing. Metode pembelajaran menekankan proses belajar siswa secara aktif dalam upaya memperoleh kemampuan hasil belajar. Pemilihan metode pembelajaran tentunya harus menghindari upaya penuangan ide kepada siswa. Guru seharusnya memikirkan cara (metode) yang membuat siswa dapat belajar secara optimal. Dalam arti sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing. Belajar secara optimal dapat dicapai jika siswa aktif di bawah bimbingan guru yang aktif pula. 14 Proses pembelajaran menuntut guru dalam merancang berbagai metode pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa. Rancangan ini merupakan acuan dan panduan, baik bagi guru itu sendiri maupun bagi siswa. Keaktifan dalam pembelajaran tercermin dari kegiatan, baik yang dilakukan guru maupun siswa dengan menggunakan ciri-ciri berikut15 : 1) Adanya keterlibatan siswa dalam menyusun atau membuat perencanaan, proses pembelajaran, dan evaluasi. 2) Adanya keterlibatan intelektual-emosional siswa, baik melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat, dan pembentukan sikap. 3) Adanya keikutsertaan siswa secara kreatif dalam menciptakan situasi yang cocok untuk berlangsungnya proses pembelajaran. 4) Guru bertindak sebagai fasilitator (pemberi kemudahan) dan koordinator kegiatan belajar siswa, bukan sebagai pengajar (instruktur), yang mendominasi kegiatan kelas. Biasanya menggunakan berbagai metode, media, dan alat secara bervariasi.
b. Metode Jigsaw Model ini dikembangkan dan di uji coba oleh Elliot Aronson dan teman-temannya di Universitas Texas. Arti Jigsaw dalam bahasa Inggris adalah gergaji ukir dan ada juga yang menyebutnya dengan istilah puzzle yaitu sebuah teka-teki menyusun potongan gambar. Pembelajaran kooperatif model Jigsaw ini mengambil pola cara bekerja sebuah gergaji ( zig-zag ), yaitu
14
Hamdani. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. 2011. hlm. 82. 15 Ibid. hlm. 82.
15
siswa melakukan suatu kegiatan dengan cara bekerja sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama. Pada dasarnya, dalam model ini guru membagi satuan informasi yang menjadi komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya, guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa sehingga setiap anggota bertanggung jawab terhadap penguasaan setiap komponen/subtopic yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya. Model pembelajaran kooperatif model Jigsaw adalah sebuah model belajar kooperatif yang menitikberatkan pada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil. Seperti diungkapkan oleh Lie bahwa “Pembelajaran kooperatif model Jigsaw ini merupakan model belajar kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang secara heterogen dan siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri”. 16 Pembelajaran dengan metode Jigsaw ini banyak memiliki kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan mengolah informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi, anggota kelompok bertanggung jawab terhadap keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari dan dapat menyampaikan informasinya kepada kelompok lain. Pembelajaran dengan metode Jigsaw berebeda dengan metode pembelajaran yang lain. Proses pembelajaran jigsaw yang lebih menekankan kepada proses kerjasama dalam kelompok. Tujuan yang dicapai tidak hanya kemampuan akademik dalam pengertian penguasaan materi tersebut, tetapi adanya kerja sama yang menjadi ciri khas dari pembelajaran kooperatif metode Jigsaw.
16
Rusman. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2010. hlm. 218.
16
c.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Jigsaw Setiap metode pembelajaran mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing. Tidak ada suatu metode pembelajaran pun yang dianggap ampuh untuk segala situasi. Suatu metode pembelajaran dapat dipandang ampuh untuk suatu situasi, namun tidak ampuh untuk situasi lain. Oleh karena itu, sering terjadi pembelajaran dilakukan dengan berbagai metode pembelajaran secara bervariasi. Kelebihan dan kekurangan metode jigsaw adalah sebagai berikut 17: 1) Kelebihan metode jigsaw a. Dapat mengembangkan tingkah laku kooperatif b. Menjalin/mempererat hubungan yang lebih baik antar siswa c. Dapat mengembangkan kemampuan akademis siswa d. Siswa lebih banyak belajar dari teman mereka dalam belajar kooperatif dari pada guru 2) Kelemahan metode jigsaw a. Guru dan siswa kurang terbiasa dengan metode ini karena masih terbawa kebiasaan menggunakan metode konvensional, dimana pemberian materi terjadi secara satu arah. b. Memerlukan waktu yang relatif lama. c. Tidak efektif untuk siswa yang banyak d. Memerlukan perhatian dan pengawasan ekstra ketat dari guru e. Memerlukan persiapan yang matang
d. Langkah-Langkah Pembelajaran Jigsaw Langkah-langkah pembelajaran jigsaw sebagai berikut :18 1) Pilihlah materi yang dapat dibagi menjadi beberapa segmen 2) Bagi siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah segmen yang ada 3) Setiap kelompok mendapat tugas membaca dan memahami materi yang berbeda-beda
17
Nurhadi, dkk. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK, Malang: UM Press. 2004. hal. 56. 18 Ibid. hlm. 60
17
4) Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari dikelompok. 5) Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan sekiranya ada persoalan dalam kelompok 6) Beri siswa beberapa pertanyaan untuk mengecek pemahaman mereka terhadap materi Jadi dari perpaduan metode ini menghasilkan langkah-langkah seperti dibawah ini: 1) Siswa dibentuk menjadi lima kelompok 2) Setiap anak mendapat bahan ajar dari guru untuk dipelajari 3) Setiap anak harus membuat 1-2 pertanyaan untuk dikumpulkan di depan kelas. 4) Setiap kelompok mendapat materi yang berbeda 5) Setiap kelompok mempelajari materi tersebut 6) Semua kelompok saling mengirimkan anggota kelompoknya ke kelompok lain untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka di kelompok awal 7) Kemudian kelompok kedua ini dinamakan kelompok ahli 8) Setelah kelompok ahli berdiskusi, maka pertanyaan yang tadi di kumpulkan di depan kelas dibahas satu persatu 9) Guru memberikan klarifikasi 8. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.19 Kernampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Pada tahap ini siswa membuktikan keberhasilan belajar. Siswa menunjukkan bahwa ia telah mampu memecahkan tugas-tugas belajar, atau mentransfer hasil belajar.20 Pembelajaran berdasarkan masalah
(Prolem Based Learning)
dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyakbanyaknya kepada siswa. Pembelajaran PBL dikembangkan untuk
19 20
Ahmad Susanto. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Kencana Prenadamedia Group. Jakarta. 2013. Hlm. 5. Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depertemen P&K dan Rineka Cipta, 1999, hal. 243
18
membantu siswa mengembangkan kemampuan perfikir, pemecahan masalah dan keterampilan intelektual.21 Semua hasil belajar merupakan bahan yang berharga bagi guru dan siswa. Bagi guru hasil belajar siswa di kelas berguna untuk melakukan perbaikan tindak mengajar dan evaluasi. Dalam hal ini dapat dilihat dari ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik sebagai berikut:22 a) ranah kognitif (cognitive domain), ranah ini berkenan dengan hasil belajar yang meliputi enam aspek yaitu pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis) dan evaluasi (evaluation). b) ranah afektif, ranah ini berkaitan dengan hasil belajar yang meliputi aspek penerimaan, partisipasi, penilai/penentu sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup. c) ranah Psikomotorik, ranah ini berkenaan dengan hasil belajar yang meliputi, persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, dan kreativitas. Berdasarkan tiga ranah yang telah diijabarkan diatas maka yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif dan afektif. Hasil belajar kognitif ini dapat diketahui melalui hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes formatif yang diberikan pada akhir 1 dan siklus II. Sedangkan hasil belajar afektif ini dapat diperoleh dari pengamatan yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung berupa keaktifan siswa dalam diskusi baik dalam bertanya atau menjawab pertanyaan dari guru ataupun teman. Hasil belajar antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya tidak sama. Perbedaan hasil belajar ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktorfaktor yang menyebabkan perbedaan hasil belajar meliputi faktor intemal dan eksternal. a) Faktor Internal, faktor intemal ini terdiri dari:
21
22
Muslim Ibrahim dan Mohammad Nur. Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: Unesa Press, 2005, hal. 7 Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Departemen P&K dan Rineka Cipta, 1999, hlm. 256-257
19
1) Psikologi, yang meliputi intelegensi, motivasi belajar, minat, perasaan kondisi akibat keadaan sosial, kultural, dan ekonomi. 2) Fisiologi, meliputi kesehatan jasmani.
b) Faktor Eksternal, faktor eksternal terdiri dari: 1) Proses belajar di sekolah meliputi: kurikulum pembelajaran, disiplin sekolah, fasilitas belajar, dan pengelompokan siswa. 2) Sosial, meliputi: sistem, sekolah, status sosial sekolah siswa, interaksi pengajar dengan siswa. 9. Ciri-Ciri Prestasi Belajar Jadi secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang terbentuk dari hasil interaksi seseorang dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahanperubahan itu akan dinyatakan dalam seluruh aspek tingkah laku. Salah satu indikator wujud perubahan dari hasil belajar di sekolah adalah prestasi belajar yang diformulasikan menjadi angka-angka di dalam rapor atau daftar nilai siswa. Djamarah mengungkapkan pengertian ciri-ciri prestasi belajar sebagai berikut : a) Prestasi belajar merupakan tingkah laku yang dapat diukur. Untuk mengukur tingkah laku tersebut dapat digunakan tes prestasi belajar. b) Prestasi menunjuk kepada individu sebagai sebab, artinya individu sebagai pelaku. c) Prestasi belajar dapat dievaluasi tinggi rendahnya, baik berdasarkan atas kriteria yang ditetapkan terlebih dahulu atau ditetapkan menurut standar yang dicapai oleh kelompok. d) Prestasi belajar menunjuk kepada hasil dari kegiatan yang dilakukan secara sengaja dan disadari. Dari uraian prestasi dan belajar di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil maksimal yang diperoleh siswa setelah mengalami proses belajar di sekolah berupa perubahan atau pengembangan aspek pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan penerapan (psikomotorik) yang dinyatakan dengan angka.
20
10. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Dalam proses belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang dapat memepengaruhi prestasi belajar siswa. faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar23 yaitu: a. b. c.
Faktor Internal, yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani; Faktor Eksternalm, kondisi lingkungan di sekitar siswa; Faktor Pendekatan Belajar, upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan; Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar baik berasal dari
dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal) hakikatnya merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor tersebut. Oleh karena itu, pengenalan guru terhadap faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar penting sekali dalam rangka membantu siswa mencapai prestasi belajar yang seoptimal mungkin dengan kemampuannya masing-masing.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan Sebagai bahan penguat penilaian tentang implementasi pembelajaran dengan penerapan metode Jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas V (lima) SDN Pondok Kacang Timur 03, penulis mengutip 2 (dua) penelitian yang relevan, antara lain : a) Dalam skripsi yang berjudul: “Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Materi Koperasi dengan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Traji” disusun oleh Rizky Dwi Putranto (08108244129), Jurusan pendidikan Pendidikan Pra Sekolah Dan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2012. Hasil penelitian itu menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunkan metode Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IV (empat) di SD Negeri 2 Traji.24
23
24
Muhibbinsyah. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2011 hlm 129 Skripsi, Rizky Dwi Putranto. Peningkatan Hasil Belajar IPS dengan Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas IV SDN
21
b) Dalam skripsi yang berjudul: “Peningkatan Hasil Belajar IPS dengan Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas IV SDN Mojosari 03 Puger-Jember Tahun Pelajaran 2011-2012” disusun oleh Ferry Krisdiantoro (090210204128), Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember 2011. Berdasarkan Hasil penelitian itu dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik di SDN Mojosari 03 Puger-Jember.25
C. Hipotesis Tindakan Dengan memperhatikan landasan teori sebagaimana telah dipaparkan di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah: “Meningkatnya Prestasi Belajar Siswa dengan menerapkan metode Jigsaw pada pelajaran PKn Materi Perundang-Undangan Tingkat Pusat dan Daerah Siswa Kelas V SDN Pondok Kacang Timur 03”.
25
Mojosari 03 Puger-Jember Tahun Pelajaran 2011-2012 Universitas Jember, 2012. Skripsi, Ferry Krisdiantoro. Peningkatan Hasil Belajar IPS dengan Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas IV SDN Mojosari 03 Puger-Jember Tahun Pelajaran 2011-2012. Universitas Jember, 2011.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Pondok Kacang Timur 03, yang beralamat di Jl. Pondok Kacang Timur No. 06. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016 pada Tanggal 19 sampai dengan 20 bulan Oktober 2015.
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh seorang guru di dalam kelas yang tujuannya untuk meneliti dan memperbaiki system pembelajaran yang ada di kelas. Dengan melakukan penelitian tindakan kelas, guru juga dapat memperbaiki praktik pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih berkualitas dan lebih efektif.1 2. Rancangan Siklus Penelitian Model Kurt Lewin menjadi acuan pokok atau dasar dari berbagai model penelitian tindakan (action research), terutama penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Dialah orang pertama yang memperkenalkan istilah action research. konsep pokok action research menurut Kurt Lewin yang dikutip oleh Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama terdiri empat komponen, yaitu : Perencanaan (Planning), tindakan (Acting), pengamatan (observing), dan refleksi (Reflecting).2 Hubungan keempat komponen itu dipandang sebagai satu siklus. Sedangkan menurut model Kemmis & McTaggart merupakan pengembangan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan Kurt Lewin seperti yang diuraikan diatas, hanya saja komponen tindakan 1 2
M. Asrori. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung, Wacana Prima, 2009, hlm. 4. Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta, Indeks, 2012, hlm. 27
22
23
(acting) dan pengamatan (observing) dijadikan satu kesatuan karena keduanya merupakan tindakan yang tidak terpisahkan, terjadi dalam waktu yang sama.3 Model kurt Lewin dan Kemmis & McTaggart pada saat ini banyak digunakan oleh para guru. Selain mudah pelaksanaannya, juga sangat sederhana sehingga banyak guru yang memakai kedua model itu. Namun yang lebih banyak dipakai pada saat ini adalah model PTK dari Kurt Lewin. Mengapa ? Karena model Kurt Lewin sangat mudah dipahami oleh guru dalam meneliti melalui PTK di sekolah. 4 Dengan demikian dari berbagai rancangan siklus penelitian ini yang peneliti gunakan adalah rancangan penelitian yang dikembangkan oleh Kurt Lewin.
C. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Pondok Kacang Timur 03, Jumlah Siswa Sebanyak 39 siswa terdiri dari 22 siswa laki-laki, dan 17 siswa perempuan.
D. Peran Dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pelaksana utama, maka pada prapenelitian, peneliti melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran PKN di kelasnya, kemudian membuat perencanaan tindakan yang akan di lakukan di kelas tempat mengajar. Adapun posisi peneliti dalam PTK ini adalah sebagai posisi utama. Peneliti melakukan langsung apa yang akan di tingkatkan di kelas tersebut. Peneliti merasakan dan melakukan refleksi dari pembelajaran yang dilakukan sehingga berdasarkan itulah peneliti melakukan penelitian. Selain itu juga peneliti berperan sebagai pembuat laporan dari apa yang dilaksanakan dan observasi yang dibantu teman sejawat dan Kepala Sekolah. 3 4
Ibid. Hlm. 28 Ibid. Hlm. 29
24
E. Tahapan Intervensi Tindakan Tahapan pelaksanaan tindakan terdiri dari dari beberapa siklus, yang tergantung pada tingkat penyelesaian masalah. Tiap siklus terdiri dari empat kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pada setiap siklus dilakukan beberapa tindakan , yang digambarkan sebagai berikut : 1. Pra Tindakan
Penelitian melakukan pengamatan kegiatan belajar mengajar terlebih dahulu tehadap kegiatan pembelajaran PKN di kelas V SDN Pondok Kacang Timur 03
Wawancara guru yang mengajar bidang studi PKN kelas V untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi siswa
2. Tindakan Riil
Tahap Perencanaan Peneliti membuat acuan program pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan pembelajaran kooperatif jigsaw, membuat instrument
berupa tes, pembagian
kelompok, menyiapkan sumber belajar, menyiapkan alat peraga.
Tahap Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan dalam penelitian ini yaitu menerapkan tindakan yang mengacu pada scenario pembelajaran atau Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP).
Tindakan
pertama
yaitu
pembukaan di lanjutkan dengan kegiatan inti yaitu pembagian kelompok , membagikan tugas/materi, membentuk kelompok ahli, mendiskusikan tugas/materi pada kelompok ahli, menjelaskan materi/tugas
kepada
kelompok
asal, mempresentasikan
hasil
kelompok, memberikan pertanyaan atau tanggapan atau evaluasi lalu dilanjutkan dengan kegiatan penutup menyimpulkan pelajaran dan di akhir siklus diadakan tes berupa posttest dan refleksi. Pada saat bersamaan kegiatan ini juga disertai dengan observasi.
25
Tahap Pengamatan Pada tahap ini melakukan pengamatan terhadap pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Pengamatan menggunakan lembar observasi siswa , lembar observasi guru, dan catat lapangan untuk mengamati tindakan selama proses pembelajaran. Lembar observasi digunakan untuk
mengamati
semua
yang
terjadi
ketika
pembelajaran
berlangsung. Pengamatan dilakukan pula dengan foto sebagai bukti otentik.
Tahap Refleksi Refleksi pada proses pembelajaran dilakukan apabila hasil yang di dapat kurang maksimal. Tahap refleksi pada penelitian ini meliputi: 1. Melakukan analisis data mengenai proses, masalah dan hambatan yang terjadi ketika proses pembelajaran 2. Memperbaiki pelaksanaan tindaka sesuai hasil analisis atau evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya.
Keputusan Pada tahap ini dilakukan pengambilan keputusan ketercapaian hasil intervensi penelitian. Siklus II dilakukan dengan segala perbaikan kekurangan yang ada pada siklus I yang dibahas pada refleksi. Jika belum ada peningkatan hasil belajar dan belum memenuhi syarat KKM yang ditentukan maka siklus dilanjutkan, akan tetapi jika sudah ada peningkatan hasil belajar dan sudah memenuhi KKM maka penelitian dihentikan atau tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya.
F. Hasil Intervensi Tindakan yang di Harapkan Hasil yang diharapkan dari tahapan intervensi tindakan kelas meliputi: 1. Hasil Belajar PKN Dari intervensi tindakan kelas diperoleh data hasil belajar yang diambil dari hasil tes yang meliputi pencapaian penguasaan konsep materi PKN melalui metode Jigsaw. Keberhasilan pencapaian tindakan intervensi kelas
26
bila pencapaian standar ketuntasan kompetensi minimal (KKM) mencapai nilai minimal 7. 2. Metode Jigsaw Berdasarkan hasil observasi dan angket yang menyangkut proses pembelajaran melalui Metode Jigsaw diharapkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran untuk aktif dan mau mengikuti dengan antusias melalui pembelajaran dengan pedoman LKS. Tingkat keberhasilan penerapan metode Jigsaw tercapai apabila aktivitas guru dalam mempersiapkan
dan
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran,
serta
keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran meningkat dalam setiap siklusnya yang dilaksanakan sesuai dengan target dan tujuannya.
G. Data dan Sumber Data 1. Data Data hasil penelitian meliputi: (a) Hasil belajar PKN berupa skor hasil tes. (b) Pembelajaran melalui metode Jigsaw berupa hasil observasi lapangan dan angket baik untuk aktivitas guru maupun siswa. 2. Sumber Data a) Hasil belajar PKN yang diperoleh dari instrument/tes hasil belajar siswa. b) Pembelajaran melalui metode Jigsaw yang diperoleh dari observasi lapangan dan angket baik untuk aktivitas guru maupun siswa. H. Instrumen Pengumpulan Data Dalam penelitian ini ada beberapa instrument pengumpulan data yang digunakan yaitu: 1. Lembar Observasi Lembar observasi yang digunakan ada dua macam: a. Lembar observasi siswa Lembar observasi siswa digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung
27
b. Lembar observasi guru Lembar observasi diisi oleh seorang observer guna mengamati kegiatan peneliti dalam penerapan problem based learning 2. Lembar Test Test merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami dan menguasai materi yang sudah dipelajari. I.
Teknik Pengumpulan Data Instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Test Hasil Belajar Data hasil belajar diperoleh dari hasil evaluasi dengan menggunakan test yang telah disiapkan. 2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa dan Guru 3. Wawancara Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai data tentang metode yang digunakan guru dalam menyampaikan bahan pembelajaran
PKN,
serta
situasi
dan lingkungan sekolah dan
latarbelakang objek penelitian seperti sejarah singkatnya berdirinya SDN Pondok Kacang Timur 03. 4. Data mengenai aktivitas siswa diperoleh dengan menggunakan lembar observasi siswa yang diisi oleh observer ketika proses pembelajaran berlangsung dan dituliskan di lembar observasi yang telah dibuat. Sedangkan, data aktivitas guru dalam mengajar diisi oleh teman sejawat, mengamati dan melihat kekurangan - kekurangan pada saat proses pembelajaran berlangsung.
J.
Teknik Pemeriksaan Ketercapaian Untuk mengetahui tingkat ketercapaian setelah menggunakan metode Jigsaw, peneliti melakukan observasi langsung ke kelas selama dua kali pertemuan atau dua kali siklus. Karena dalam penelitiian Tindakan kelas jangka waktu untuk satu siklus tergantung dari materi yang dilaksanakan.
28
Setelah itu, peneliti memberikan posttest dan pretest pada setiap siklus. Instrumennya berupa pertanyaan soal pilihaan ganda sebanyak 15 butir.
K. Analisis Dan Interpretasi Data Setelah data terkumpul maka dilakukan teknik analisis data, yaitu peneliti memberi uraian mengenai hasil penelitian. Menganalisis data merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan hanya orang yang meneliti, tetapi juga orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian. Data yang didapat berupa hasil belajar siswa pada ranah kognitif, lembar observasi kegiatan siswa dan guru pada proses pembelajaran, catatan lapangan, dan respon siswa terhadap pembelajaran dengan penerapan metode jigsaw. Dalam menganalisis data hasil belajar pada aspek kognitif atau penguasaan konsep menggunakan analisis deskriptif dari siklus menggunakan gain skor. Gain adalah selisih antara nilai post-test dan pre-test. Gain menunjukan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran yang dilakukan guru.
Untuk mengetahui nilai tersebut, menggunakan Normalized Gain, yaitu : N – Gain = Dengan
kategori : G tinggi
: nilai (g) > 0,70
G sedang
: 0,70 > (g) > 0.3
G rendah
: nilai (g) < 0.3
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan Seperti yang telah dikemukakan, bahwa penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang memiliki
29
tahapan-tahapan dalam siklusnya. Tahapan tersebut meliputi perncanaan, tindakan, pengamatan/pengumpulan data dan refleksi. Sedangkan prosedur pelaksanaan perbaikan apabila setelah tindakan siklus I selesai dan jika hasil penelitian telah mencukupi indikator keberhasilan maka dicukupkan dan dianggap penelitian tindakan kelas telah berhasil dilaksanakan.
BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN Pondok Kacang Timur 03 Pondok Aren, Tangerang Selatan. Sedangkan yang dijadikan sebagai kelas pelaksanaan penelitian adalah kelas V B yang berjumlah 39 Orang. a. Visi dan Misi SDN Pondok Kacang Timur 03 Di bawah ini adalah Visi dan Misi SDN Pondok Kacang Timur 03 Sebagai berikut : 1) Visi “Menciptakan Generasi Bangsa Yang Cerdas, Disiplin, dan Berakhlak Mulia” 2) Misi “Menanggulangi kebodohan untuk meraih cita-cita membangun komunikasi yang baik di antara warga sekolah”
dan
b. Keadaan Guru dan Siswa SDN Pondok Kacang Timur 03 1) Guru dan Jumlah Karyawan Jumlah tenaga pengajar berikut kepala sekolah, staf pengurus tata usaha, dan tenaga lainnya yang ada di SDN Pondok Kacang Timur 03 berjumlah 27 Orang. Rinciannya adalah 25 Orang tenaga pengajar Termasuk kepala sekolah, satu orang tenaga tata usaha, satu orang pesuruh dan satu orang penjaga sekolah. Guru kelas V adalah Ibu Siti Solechah, S.Pd.SD
30
31
No
Tabel 4.1 Data Kedaan Guru Nama Pendidikan
Jabatan
1
Abedih, S.Pd
S1
Kepala Sekolah
2
Sutinah, S.Pd.SD
S1
Guru
3
Kamelia, S.Pd.SD
S1
Guru
4
Erdinah, S.Pd.SD
S1
Guru
5
Romenih, S.Pd.SD
S1
Guru
6
Icih Sunarsih, S.Pd.SD
S1
Guru
7
Amsari, A.Ma.Pd
S1
Guru
8
Mistar Setiawan, A.Ma.Pd
S1
Guru
9
Rakmawati, S.Pd.SD
10
Siti Solechah, S.Pd.SD
11
Siti Fatimah, S.Pd.SD
S1
Guru
12
Rosadah, S.Pd
S1
Guru
13
Atiah, S.Pd.SD
S1
Guru
14
Rohmat, S.Pd.I
S1
Guru
15
Dian Widiastuti, S,Pd.SD
S1
Guru
16
Hendra, S.Pd.I
S1
Guru
17
Cahyani Andayani, S.Pd
S1
Guru
18
Taufik Komar, S.Pd
S1
Guru
19
Mumul Gusdiyana, S,Pd.SD
S1
Guru
20
Emiluddin S,Kom
S1
Guru
21
Yunisah Nurhikmah
SMA
Guru
22
Siti Mutmainnah, S.Pd.I
S1
Guru
32
23
Suci Mayasari
DIII
Guru
24
Dwi Oktaviani, S,Pd
S1
Guru
25
Fahmi Darmawan
SMK
Guru
25
Rachmat Firdaus
SMA
Penjaga Sekolah
26
H. Nursin
SD
Penjaga Sekolah
2) Keadaan Siswa Jumlah siswa SDN Pondok Kacang Timur 03 adalah sebanyak 568 siswa yang terdiri dari kelas I sebanyak 104, kelas II sebanyak 101, kelas III sebanyak 99, kelas IV sebanyak 97, kelas V sebanyak 88, kelas VI sebanyak 85 Table 4.2 DAFTAR JUMLAH SISWA SDN PONDOK KACANG TIMUR 03 No
Kelas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
IA IB IC II A II B II C III A III B III C IV A IV B IV C VA VB VI A VI B VI C Jumlah
Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan 15 18 16 19 18 17 10 20 11 18 20 22 15 17 13 16 21 17 16 12 16 17 15 16 28 21 22 17 14 14 15 12 16 14 281 287
Jumlah 33 35 35 30 29 42 32 29 38 28 33 31 49 39 28 27 30 568
33
3) Sarana dan Prasarana Tabel 4.3 Sarana Dan Prasarana SDN Pondok Kacang Timur 03
No
Jenis Fasilitas
Jumlah
Kondisi
1
Ruang kepala Sekolah
1 Ruang
Baik
2
Ruang Guru
1 Ruang
Baik
3
Ruang TU
1 Ruang
Baik
4
Ruang Kelas I
3 Ruang
Baik
5
Ruang Kelas II
3 Ruang
Baik
6
Ruang Kelas III
3 Ruang
Baik
7
Ruang Kelas IV
3 Ruang
Baik
8
Ruang Kelas V
2 Ruang
Baik
9
Ruang Kelas VI
3 Ruang
Baik
10
Ruang Lab Komputer
1 Ruang
Baik
11
Ruang Ibadah
1 Ruang
Baik
12
Ruang Toilet Guru
3 Ruang
Baik
13
Ruang Toilet Murid
18 Ruang
Baik
14
Ruang Gudang
1 Ruang
Baik
2. Analisis Data Pada penelitian ini jumlah siswa kelas V B SDN Pondok Kacang Timur 03 Pondok Aren, Tangerang Selatan Sebanyak 39 Siswa. Dari 39 Siswa tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Ada siswa yang pendiam dan ada yang aktif dan juga berani bertanya pada saat pembelajran. Jika dilihat dari kecerdasan kemampuan yang berbeda, yaitu
34
ada yang berkemampuan tinggi sedang bahkan rendah. Sedangkan dari latar belakang ekonomi, siswa tersebut tergolong dalam kelompok standar, yaitu menengah ke bawah.
Bedasarkan tujuan yang telah dirumuskan, data yang telah terkumpul meliputi nilai pretest dan posttest dari 39 siswa tersebut. Data tersebut di analisis dan dibahas sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan metode jigsaw pada pelajaran PKN materi perundangundangan,. Dari hasil data nilai pretest dan posttest siswa, dapat dilihat pada table dibawah ini : a. Data pretest
Tabel 4.4 Hasil Tes Formatif Siklus I
NAMA SISWA
KK M
NILAI
KEMAMPUAN
NO
KET
1
Alexandrian Zaneti A.
70
50
-
TT
2
Anggi Romadhan
70
70
+
T
3
Afrizal
70
65
-
TT
4
Alvia Alamsyah
70
60
-
TT
5
Aidilla Fitri Sabila
70
75
+
T
6
Anis Sinta
70
50
-
TT
7
Alya Azhari
70
50
-
TT
8
Astika Putri
70
75
+
T
9
Arman Maulana
70
60
-
TT
10
Abdul Rahman
70
75
+
T
11
Damar Ramadhan
70
60
-
TT
35
12
Devina Damayanti
70
75
+
T
13
Devi Oktaviani
70
70
+
T
14
Fanni Akbar Fadilah
70
40
-
TT
15
Genta Dwi Andika
70
50
+
TT
16
Ivan Hakim
70
70
+
TT
17
Ivana Revalina
70
85
+
T
18
M. Fadhil Akbar
70
40
-
TT
19
M. Jibran Alkahfi
70
80
+
T
20
Marsya Muizz
70
80
+
T
21
M. Andiika S.
70
60
-
TT
22
Nurania Zulfa N. I
70
60
-
TT
23
Nabila
70
50
-
TT
24
Putra Ibrahim P. K
70
68
-
TT
25
Trias Okky Riyadi
70
85
+
T
26
Saipul Abdullah
70
25
-
TT
27
Samuel Caturwidodo
70
80
+
T
28
Widia Dwi Safitri
70
75
+
T
29
M. Zahnul Nizam
70
55
-
TT
30
Andrean Febriansyah
70
70
+
T
31
Audrey Selviana Putri
70
60
-
TT
32
Nia Zabania
70
60
-
TT
33
Rahmawati
70
75
+
T
34
M. Fauzan Albana
70
60
-
TT
35
Saskia Pricilia Ramadhani
70
80
+
T
36
Riska Putu Aulia Sari
70
70
+
TT
37
Armando Oka Varlesia
70
60
-
TT
38
Muh. Muamar Mayendra
70
35
+
TT
39
Prasetyo
70
30
-
TT
Jumlah
2483
Rata-rata
63.6
36
Jumlah Siswa yang Tuntas
15
Jumlah Siswa yang Belum Tuntas
24
Persentase Ketuntasan Belajar
33,3 %
Dari Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang tuntas lebih sedikit dibanding siswa yang belum tuntas. Dari jumlah 39 siswa, hanya 15 siswa yang mencapai KKM, 24 siswa belum mencapai KKM sehingga persentase ketuntasan belajar yang diperoleh sebesar 33,3 %. Nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 85 sedangkan nilai terendah yang dicapai siswa adalah 25. Nilai rata-rata yang dicapai siswa adalah 63,6. jadi masih belum mencapai KKM yang ditentukan sekolah. Nilai Rata-rata tersebut harus mencapai 70 atau lebih dari 70 jika dapat dikatakan berhasil atau tuntas. Dengan melihat hasil diatas maka perlu adanya tindakan perbaikan dalamdalam pembelajaran melalui pembelajaran kooperttaif metode Jigsaw sehingga diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat.
b. Data Postest Tabel 4.5 Hasil Tes Formatif Pertemuan II
KEMAMPUAN
KET
1
Alexandrian Zaneti A.
70
75
+
T
2
Anggi Romadhan
70
75
+
T
3
Afrizal
70
75
+
T
4
Alvia Alamsyah
70
75
+
T
NO
NAMA SISWA
KKM
NILAI
37
5
Aidilla Fitri Sabila
70
75
+
T
6
Anis Sinta
70
85
+
T
7
Alya Azhari
70
80
+
T
8
Astika Putri
70
75
+
T
9
Arman Maulana
70
78
+
T
10
Abdul Rahman
70
74
+
T
11
Damar Ramadhan
70
75
+
T
12
Devina Damayanti
70
72
+
T
13
Devi Oktaviani
70
83
+
T
14
Fanni Akbar Fadilah
70
75
+
T
15
Genta Dwi Andika
70
55
-
TT
16
Ivan Hakim
70
80
+
T
17
Ivana Revalina
70
90
+
T
18
M. Fadhil Akbar
70
75
+
T
19
M. Jibran Alkahfi
70
90
+
T
20
Marsya Muizz
70
80
+
T
21
M. Andiika S.
70
80
+
T
22
Nurania Zulfa N. I
70
95
+
T
23
Nabila
70
85
+
T
24
Putra Ibrahim P. K
70
60
-
TT
25
Trias Okky Riyadi
70
75
+
T
26
Saipul Abdullah
70
50
-
TT
27
Samuel Caturwidodo
70
71
+
T
28
Widia Dwi Safitri
70
65
-
TT
29
M. Zahrul Nizam
70
75
+
T
30
Andrean Febriansyah
70
60
-
TT
31
Audrey Selviana Putri
70
75
+
T
32
Nia Zabania
70
75
+
T
33
Rahmawati
70
50
-
TT
34
M. Fauzan Albana
70
75
+
T
38
35
Saskia Pricilia Ramadhani
70
75
+
T
36
Riska Putu Aulia Sari
70
65
-
TT
37
Armando Oka Varlesia
70
75
+
T
38
Muh. Muamar Mayendra
70
70
-
T
39
Prasetyo
70
85
+
T
Jumlah
2903
Rata-rata
74.43
Jumlah Siswa yang Tuntas
32
Jumlah Siswa yang Belum Tuntas
7
Persentase Ketuntasan Belajar
82,1 %
Dari Tabel diatas dapat dijelaskan bahwa Nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 95, sedangkan nilai terendah yang dicapai siswa adalah 50. Dari 39 siswa, sebanyak 7 siswa tidak tuntas karena nilai yang belum mencapai KKM yang diharapka. Nilai KKm yang ditentukan sekolah yaitu 70
sehingga persentase ketuntasan belajar siswa 82,1 %. Jadi, dapat
diketahui dari hasil belajar tiap siswa sudah banyak mengalami ketuntasan karena nilai yang diperoleh siswa telah mengalami ketuntasan sesuai KKM yang ditentukan Sekolah.
1) Pemantauan Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu dalam rangka mengupayakan meningkatkan
aktivitas
siswa
dalam
pembelajaran
PKn
dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif Jigsaw, maka pemantauan dengan menggunakan instrumen sebagai berikut: 1. Lembaran Observasi 2. Catatan Lapangan
Berikut ini dipaparkan satu persatu: A. Lembaran Observasi 1) Pertemuan I
39
Observasi ini peneliti lakukan bersama dengan teman sejawat pada tanggal 19 November 2015 Pukul 07.00-08.20. Aktivitas yang diamati adalah: 1. Mengajukan pertanyaan 2. Menjawab pertanyaan siswa maupun guru 3. Membari saran 4. Mengemukakan pendapat 5. Menyelesaikan tugas kelompok 6. Mempresentasikan hasil kerja kelompok 7. Hasil observasi dapat kita lihat pada Tabel dibawah ini
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Aktivitas Belajar Siswa pada Pertemuan I (19-11-2015 )
No.
Aktifitas Yang Di Amati
Jumlah Siswa
Persentase
1
Mengajukan pertanyaan
6
15%
2
Menjawab pertanyaan siswa maupun guru
7
18%
3
Memberi saran
1
2,5%
4
Mengemukakan pendapat
7
18%
5
Menyelesaikan tugas kelompok
15
38,5%
6
Mempresentasikan hasil kerja kelompok*
4
10,5%
*Presentasi dalam bentuk kelompok
Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa pada pertemuan I aktivitas siswa masih rendah. Pada pertemuan 1 ini peneliti telah menggunakan model pembelajaran kooperatif Jigsaw, yang paling rendah aktivitasnya adalah dalam hal memberi saran. Ini disebabkan karena tingkat pengetahuan siswa yang masih rendah. Kemudian peningkatan aktivitas yang agak tinggi adalah dalam menjawab pertanyaan siswa maupun guru. Ini disebabkan karena siswa diberi
40
dorongan atau motivasi, sehingga secara bertahap timbul keberanian siswa untuk menjawab pertanyaan.
2) Catatan Lapangan Pada awal pembelajaran terlihat siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Prasyarat pengetahuan dan motivasi yang diberikan guru saat membuka pelajaran membuat siswa terbawa ke suasana belajar. Setelah siswa terpancing dengan suasana belajar, barulah peneliti memberi tahu topik atau KD yang akan dipelajari. Namun setelah guru memberi tugas sesuai dengan model pembelajaran yang dibawakan, mulai timbul permasalahan. Berikut ini diuraikan masalah-masalah tersebut. a. Siswa tidak mampu menyelesaikan tugas dengan waktu yang telah ditentukan, b. Masih banyak siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru, c. Siswa cenderung mencatat saja tanpa diskusi pada tahap kelompok ahli, d. Frekuensi bertanya maupun menjawab pertanyaan masih rendah, e. Pada tahap presentasi hanya satu orang yang berani memberi saran.
3) Refleksi Pertemuan I Berdasarkan kumpulan data yang diperoleh dari kolaborasi dengan teman sejawat serta catatan lapangan yang ada pada peneliti, ternyata sebagian besar siswa belum mampu menyelesaikan tugas dengan optimal. Tingkat keaktifan siswa sangat rendah dalam pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa tujuan yang hendak dicapai sehubungan dengan pelaksanaan tindakan ini belum tercapai secara optimal. Menurut pengamatan peneliti kegagalan siswa tampak dengan jelas dalam memanfaatkan waktu. Siswa belum mampu memanfaatkan waktu sesuai dengan yang dialokasikan untuk setiap tahapan.
41
Agar siswa dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan tersebut, maka perlu diberikan perpanjangan waktu. Akibat dari perpanjangan waktu ini adalah sedikitnya waktu yang tersedia untuk kegiatan presentasi hasil kerja kelompok. Bila dicermati, penyebab dari kegagalan siswa dalam mengerjakan tugas saat proses pembelajaran bersumber dari hal-hal berikut: 1. Siswa belum memahami tentang langkah-langkah kerja atau tahapan – tahapan pembelajaran yang harus dilalui. Misalnya apa yang seharusnya dilakukan dalam tahapan I (kooperatif asal), tahapan II (kooperatif ahli), dan seterusnya. 2. Pada tahap III, ada siswa yang tidak mampu menyampaikan ilmu yang diperdapatnya dari kelompok ahli secara sistematis, sehingga teman sekelompoknya tidak dapat menyerap pelajaran sebagaimana mestinya. 3. Masih ada siswa yang suka mengganggu teman, sehingga terkendala dalam menyelesaikan tugas. Berdasarkan permasalahan dan kegagalan di atas, maka peneliti mencarikan solusinya yaitu dengan memberikan arahan kembali kepada siswa tentang langkah-langkah kerja kelompok pada model pembelajaran kooperatif Jigsaw, sehingga kegiatan pada siklus berikutnya dapat berjalan dengan lancar seperti yang diharapkan.
B. Deskripsi Pelaksanaan Pertemuan II 1) Perencanaan Pertemuan II Pada siklus II ini dilakukan tindakan seperti pada siklus pertama. Pertemuan kedua ini terdiri dari satu kali tatap muka 2 × 40 menit. Seluruh perangkat pembelajaran disusun sesuai dengan tindakan yang dilakukan. Sedangkan rencana tindakan yang dilaksanakan adalah: a. Menyiapkan Rencana Pembelajaran, b. Menyiapkan wacana / tugas dalam bentuk LKS, c. Menyiapkan format observasi aktivitas siswa dalam PBM,
42
d. Membagi kelompok siswa, untuk kelompok kooperatif asal terdiri dari enam orang anggota kelompok dan kelompok ahli terdiri dari tujuh orang anggota kelompok. Berdasarkan hasil refleksi Pertemuan I, maka tindakan tambahan yang direncanakan pada siklus dua ini adalah:
Memberikan arahan kembali tentang langkah-langkah kerja kelompok
Kepada siswa, diinformasikan topik pelajaran yang akan dibahas minggu depan dengan tujuan agar siswa lebih siap lagi melakukan kegiatan pembelajaran
Kelompok siswa direvisi sehingga dalam kelompok tersebut benarbenar heterogen dalam berbagai hal.
2) Pemantauan Pelaksanaan Tindakan Berikut ini dipaparkan seluruh alat pengumpul data yang digunakan, serta hasil yang diperoleh dari data tersebut, baik data siklus I maupun data siklus II. Tujuannya agar dapat dilihat kemajuan apa yang dialami selama penelitian dilaksanakan.
3) Lembaran Observasi Observasi dilaksanakan pada tanggal 20 November 2015. Aktivitas yang diamati sama dengan Pertemuan I, yaitu: a. Mengajukan pertanyaan, b. Menjawab pertanyaan siswa maupun guru, c. Memberi saran, d. Mengemukakan pendapat, e. Menyelesaikan tugas kelompok, f. Mempresentasikan hasil kerja kelompok.
43
Tabel: 4.7 Distribusi Frekuensi Aktivitas Belajar Siswa pada Pertemuan II (20-11-2015)
No.
Aktifitas Yang Di Amati
Jumlah Siswa
Persentase
1
Mengajukan pertanyaan
16
41%
2
Menjawab pertanyaan siswa maupun guru
28
71%
3
Memberi saran
6
15%
4
Mengemukakan pendapat
12
30,8%
5
Menyelesaikan tugas kelompok
30
76%
6
Mempresentasikan hasil kerja kelompok*
6
100%
*Presentasi dalam bentuk kelompok
Dari tabel di atas terlihat sudah terjadinya perubahan yang cukup berarti untuk semua aktivitas yang diteliti. Khusus aktivitas yang ke enam, yaitu mempresentasikan hasil kerja kelompok memang tidak ada perubahan, karena presentase berdasarkan kelompok yang terdiri dari lima kelompok, sehingga yang tampil satu orang per kelompok.
4) Catatan Lapangan Sebagaimana pada Pertemuan I, pada Pertemuan II saat membuka pelajaran secara
keseluruhan siswa tertarik mengikuti
pelajaran.
Permasalahan yang muncul pada Pertemuan I, pada Pertemuan II sudah jauh berkurang. Secara rinci kondisi proses pembelajaran dan keaktifan siswa sebagai berikut: a. Siswa sudah dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan. b. Secara komprehensif siswa sudah mampu menyelesaikan konsepkonsep yang dibahas secara utuh.
44
c. Pada kegiatan kelompok tahap II (kelompok ahli) maupun tahap III (penyatuan hasil dari kelompok ahli), siswa sudah dapat berdiskusi dengan baik dan mencatat hasil diskusinya. d. Frekuensi bertanya dan menjawab sudah meningkat.
5) Refleksi Pertemuan II Sebagaimana yang dilakukan pada Pertemuan I, pada Pertemuan II juga dilakukan diskusi yang mendalam terhadap deskripsi data yang dipaparkan di atas. Di mana pada lembaran observasi aktivitas belajar siswa terjadi perubahan keaktifan yang cukup berarti. Pada awalnya (siklus I) siklus belum berani dan ragu-ragu untuk menyampaikan pendapat, namun pada siklus II sudah ada keberanian. Demikian juga dalam mengerjakan tugas kelompok atau diskusi, secara keseluruhan siswa sudah menunjukkan aktivitas yang baik.
3. Pembahasan a. Hasil Pretest dan Postest Hasil pretest di dapat dengan memberikn soal kepada siswa sebelum pembelajaran dimulai dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa tentang materi yang dipelajari. Sedangkan hasil Postets didapat dengan memberikan soal yang sama kepada siswa pada akhir pembahasan materi dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan akhir siswa setelah mempelajari materi dengan menggunakan kooperatif tipe Jigsaw.
45
Tabel 4.8 Analisis Data Hasil Pretest dan Postest
NAMA SISWA
NILAI
NILAI
PRETEST
POSTEST
PENINGKATAN
NO
1
Alexandrian Zaneti A.
50
75
2
Anggi Romadhan
70
75
3
Afrizal
65
75
4
Alvia Alamsyah
60
75
5
Aidilla Fitri Sabila
75
75
6
Anis Sinta
50
85
7
Alya Azhari
50
80
8
Astika Putri
75
75
9
Arman Maulana
60
78
10
Abdul Rahman
75
74
11
Damar Ramadhan
60
75
12
Devina Damayanti
75
72
13
Devi Oktaviani
70
83
14
Fanni Akbar Fadilah
40
75
15
Genta Dwi Andika
50
55
16
Ivan Hakim
70
80
17
Ivana Revalina
85
90
18
M. Fadhil Akbar
40
75
46
19
M. Jibran Alkahfi
80
90
20
Marsya Muizz
80
80
21
M. Andiika S.
60
80
22
Nurania Zulfa N. I
60
95
23
Nabila
50
85
24
Putra Ibrahim P. K
68
60
25
Trias Okky Riyadi
85
75
26
Saipul Abdullah
25
50
27
Samuel Caturwidodo
80
71
28
Widia Dwi Safitri
75
65
29
M. Zahnul Nizam
55
75
30
Andrean Febriansyah
70
60
31
Audrey Selviana Putri
60
75
32
Nia Zabania
60
75
33
Rahmawati
75
50
34
M. Fauzan Albana
60
75
35
Saskia Pricilia Ramadhani
80
75
36
Riska Putu Aulia Sari
70
65
37
Armando Oka Varlesia
60
75
38
Muh. Muamar Mayendra
35
70
39
Prasetyo
30
85
Jumlah
2483
2903
Rata-rata
63.6
74.43
Siswa yang Tuntas
15
32
Siswa yang Belum Tuntas
24
7
47
Persentase ketuntasan
33,3 %
82,1 %
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pembahasan mata pelajaran PKN tenatang perundang-undangan tingkat pusat dan daerah melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jgsaw pada siswa kelas V SDN Pondok Kacang Timur 03, ketuntasan dari penilaian tes hasil belajar siswa menunjukkan nilai rata-rata kelas pada prestest yaitu 63,6 dengan siswa yang tuntas sebanyak 15 siswa dari jumlah 39 siswa. Sedangkan pada saat postest siswa mulai terlihat terbiasa menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Terlihat dari kenaikan rata-rata kelas yaitu sejumlah 74.43 yang sudah mencapai KKM dengan siswa yang tuntas sebanyak 32 dari 39 siswa. Persentase ketuntasan memperoleh 82.1%
b. Hasil Observasi Aktifitas Guru Data hasil pelaksanaan observasi aktifitas guru pada pertemuan I dan II yang meliputi persiapan, kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir, pengolahan waktu dan suasana kelas yang telah diamati selama proses pembelajaran diperoleh jumlah skor 88 dan skor maksimalnya 96 sehingga persentase diperoleh sebesar 91,67 %. Dilihat dari table observasi guru selama proses pembelajaran masih banyak aspek dengan nilai 3 yang berarti baik dan 4 yang berarti sangat bai. Dilihat dari nilai yang didapat pada tiap aspek aktifitas guru selama proses pembelajaran terlihat adanya peningkatan pada pertemuan II. Guru menunjukkan kemampuannya secara maksimal
dan kekurangan
pada pertemuan I telah diperbaiki dengan memperhatikan refleksi pada pertemuan I, sehingga diperoleh persentase sebesar 91,67 % yang termasuk dalam kategori sangat baik.
c. Hasil Observasi Aktifitas Siswa Data hasil observasi pelaksanaan aktifitas siswa pada pertemua I dan II meliputi persiapan, keigiatan awal, kegiatan akhir yang telah diamati selama proses pembelajaran
48
Tabel: 4.9 Pengolahan Data Lembaran Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan I dan II
No.
1 2
Aktifitas Yang Di Amati
Mengajukan pertanyaan Menjawab pertanyaan siswa maupun guru
Pertemuan
Pertemuan
I (%)
II (%)
15%
41%
26 %
18%
71%
53 %
Peningkatan
3
Memberi saran
2,5%
15%
12.5 %
4
Mengemukakan pendapat
18%
30,8%
12.8 %
5
Menyelesaikan tugas kelompok
38,5%
76%
37.5 %
10,5%
100%
100
6
Mempresentasikan hasil kerja kelompok*
*Mempresentasikan hasil kerja kelompok
Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa terjadi peningkatan aktivitas siswa dari Pertemuan I ke Pertemuan II. Aspek dalam mengajukan pertanyaan pada awal (Pertemuan I) sangat kurang sekali, yaitu hanya enam orang siswa yang berani mengajukan pertanyaan dari 39 siswa yang ada (15%). Kemudian dengan memberikan penjelasan-penjelasan dan motivasi dalam proses pembelajaran, maka terjadilah peningkatan aktivitas belajar pada pertemuan berikutnya. Selanjutnya aktivitas yang sangat kurang bahkan tidak sama sekali pada awal (Pertemuan I) yaitu dalam hal memberi saran. Menurut pengamatan peneliti hal ini terjadi karena keterbatasan ilmu dan pemahaman siswa terhadap konsep yang dipelajari. Dan yang sangat menentukan sekali adalah siswa tidak terbiasa dan tidak berani tampil untuk mengajukan pendapat, menjawab pertanyaan, apalagi memberi saran. Namun setelah penerapan model pembelajaran tipe Jigsaw ini secara perlahan timbul keberanian siswa, sehingga aktivitas siswa
49
dalam proses pembelajaran dapat ditingkatkan. Dilihat dari nilai yang didapat pada tiap aspek lembar aktifitas siswa selama kegiatan belajar sudah menunjukkan peningkatan yang signifikan dari pertemuan ke II. Hal ini juga terlihat dengan aktifnya siswa
untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya. Sehingga diperoleh persentase sebesar 100% yang termasuk kategori sangat baik dan sudah sesuai dengan harapan yang ditentukan.
d. Kuesioner Setelah berakhirnya Perttemuan II, diedarkan kuesioner kepada 39 orang siswa (kuesioneris). Kuesioner ini dilaksanakan untuk melihat bagaimana tanggapan siswa setelah mengikuti model pembelajaran kooperatif Jigsaw, dan juga untuk melihat apakah siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran PKn. Hasil dari kuesioner siswa ini dapat kita lihat pada lampiran 5. Untuk mengetahui hasil dari kuesioner yang telah diedarkan pada siswa, di bawah ini peneliti paparkan pada tabel berikut:
Tabel: 4.10 PENGOLAHAN DATA KUESIONER Jawaban No.
1
2
3
Pertanyaan
Apakah anda tahu tentang topik yang
Tidak
Jumlah
Menjawab
%
100%
100%
100%
100%
anda pelajari setiap Belajar ? Apakah tujuan pembelajaran yang hendak anda pahami ? Apakah model pembelajaran yang dibawakan oleh guru anda senangi ? Apakah cara belajar yang dibawakan
4
Ya Tidak
oleh guru mendorong anda untuk belajar?
50
Apakah informasi yang anda perdapat bisa 5
anda
jelaskan
pada
50%
teman
25%
sekelompok anda?
Anda memahami informasi pelajaran 6
75%
yang diberikan oleh teman?
15%
Anda termotivasi bertanya pada saat 7
15%
Anda termotivasi untuk menjawab 8
25%
Model 9
melatih
pelajaran anda
yang
untuk
diterapkan
15% 85%
bertanggung
5% 60%
soal diskusi kelas?
10% 80%
diskusi kelas?
25%
15%
jawab? Model pembelajaran yang diterapkan 10
100%
meningkatan minat dan aktivitas anda dalam belajar?
Dari data kuesioner di atas, peneliti melihat bahwa pada umumnya siswa tahu tentang topik atau kompetensi dasar yang akan dipelajari. Ini terjadi karena setiap akan memasuki pelajaran, peneliti selalu menginformasikan Kompetensi Dasar (KD) atau Indikator apa yang akan dicapai. Selanjutnya data yang menunjukkan memperoleh hasil yang baik adalah mengenai model pembelajaran yang diterapkan. Menurut pengakuan siswa, model pembelajaran kooperatif Jigsaw disenangi oleh siswa. Sehingga membawa dampak positif terhadap yang lain, seperti dapat melatih siswa untuk bertanggungjawab. Kemudian dampak lain yang sangat berpengaruh dengan disenanginya model pembelajaran yang diberikan adalah siswa menjadi termotivasi untuk bertanya, terutama saat berdiskusi.
51
Dengan termotivasinya siswa saat berdiskusi, akhirnya aktivitas belajar siswa menjadi meningkat, sehingga dapat mendorong siswa untuk belajar lebih baik. Data yang menunjukkan memperoleh hasil yang rendah adalah dalam hal menyampaikan informasi pelajaran kepada teman, maupun menerima informasi pelajaran dari teman. Hal ini peneliti sadari bahwa bagi siswa SD kelas V, memang masih sulit bagi mereka untuk menerangkan atau menyampaikan informasi pelajaran maupun menerima keterangan atau informasi pelajaran dari teman. Hal ini terjadi karena tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh siswa masih rendah. Dengan melihat data kuesioner siswa yang telah dilaksanakan, peneliti berencana untuk dapat melaksanakan model pembelajaran kooperatif Jigsaw dalam proses pembelajaran selanjutnya sesuai dengan materi yang cocok. Setelah melakukan berbagai diskusi dengan teman sejawat, maka penulis mencoba mendesain pola pembelajaran yang lebih kreatif yaitu disamping menerapkan pola penguatan sistem verbal dan non verbal, penulis juga menyampaikan pembelajaran dengan sistem diskusi dan tanya jawab antara guru dan siswa. Dengan demikian penulis mendapatkan hasil temuan yaitu meningkatnya tingkat hasil belajar siswa, maka dari itu proses penelitian penulis cukupkan pada Pertemuan II karena pada siklus ini hasil belajar siswa sudah didapatkan dengan hasil yang baik.
52
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PKn Konsep Organisasi Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas V SDN Pondok Kacang Timur 03 Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan diperoleh peningkatan yang signifikan.
B. Saran Sebagai tindak lanjut terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti dapat memberikan beberapa saran, antara lain: 1. Kepada guru hendaknya dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw agar dapat meningkatn hasil belajar siswa. 2. Kepada siswa agar lebih meningkatkan lagi aktivitasnya pada materi ini dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. 3. Kepada kepala sekolah hendaknya dapat meningkatkan penggunaan model-model pembelajaran agar dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa. 4. Kepada teman-teman sejawat yang ingin melakukan Penelitian Tindakan Kelas terutama yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, hendaknya menjadikan penelitian ini sebagai bahan masukan.
DAFTAR PUSTAKA
Asrori, Muhammad. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung. Wacana Prima. 2009. Dedi Dwigatama, dan Wijaya Kusumah. Mengenal penelitian tindakan kelas. Jakarta. Indeks. 2012 Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Depertemen P&K dan Rineka Cipta. 1999 Doantara, Yasa. Pembelajaran Kooperatif TipeJigsaw. www.ipotes.wordpress.com/2015/07/05pembelajarankooperatif-tipe-jigsaw diakses tanggal 05 Juli 2015. Eveline Siregar, Teori Belajar dan Pembelajaran. Ghalia Indonesia Hamdani. Strategi Belajar Mengajar. Bandung. Pustaka Setia. 2011. Krisdiantoro, Ferry. Skripsi : “Peningkatan Hasil Belajar IPS dengan Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas IV SDN Mojosari 03 Puger-Jember Tahun Pelajaran 2011-2012”. Universitas Jember. 2011. Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta, Indeks. 2012. Munadi, yudhi. Media pembelajaran sebuah pendekatan baru. Jakarta. GP Press Group. 2013 Muhammad Nur, Ibrahim Muslim. Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya. Unesa Press, 2005 Muhibbinsyah. Psikologi Belajar. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. 2003. Nurhadi. Pembelajaran Kontekstual (contextual Teaching and Learning/CTL) dan penerapannya dalam KBK. Malang. Universitas Negeri Malang. 2004. Putranto, Rizky. Skripsi : “Peningkatan Hasil Belajar IPS dengan Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas IV SDN Mojosari 03 Puger-Jember Tahun Pelajaran 2011-2012”. Universitas Jember. 2012. Purwanto, Ngalim. Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya. 2009
Rusman, Model – model Pembelajaran, Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2010 Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta. Bandung, 2006. Sanjaya, Wina. Strategi pembelajaran. Berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta. Kencana Prenada Media Grup. 2008 Susanto, Ahmad. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta. Kencana Prenadamedia Group. 2013. Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempeengaruhnya, Rineka Cipta. Jakarta. 2010 Trianto. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Konsep, Landasan Teoritis-Praktis dan Implementasinya. Jakarta. Prestasi Pustaka Publisher. 2010
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah
: SDN PONDOK KACANG TIMUR 03
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas
: V (Lima)
Semester
: I (Satu)
Alokasi Waktu
: 4 x 35 menit ( Pertemuan I ).
Standar Kompetensi** 2. Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah. Kompetensi Dasar 2.1. Menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah. Indikator
Menyebutkan pasal 1 ayat 3 UUD 1945 bahwa Negara Indonesia adalah negara hukum
Menuliskan sanksi jika melanggar hukum
Menyebutkan bahwa UUD 1945 adalah bentuk peraturan perundangundangan yang tertinggi sebagai hukum dasar
Menuliskan peraturan yang sifatnya dibuat oleh pusat
Menuliskan peraturan yang sifatnya dibuat oleh daerah
Menyebutkan siapa yang berhak menetapkan Undang-undang
Memberikan contoh tentang peraturan pemerintah A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengetahui dan nenyebutkan berbagai macam perundangundangan yang berlaku di Indonesia, tingkat pusat dan daerah.( NK. Menghargai Prestasi: Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. )
Siswa dapat mengetahui dan menyebutkan perbedaan fungsi tiap peraturan yang berlaku di tingkat pusat dan daerah. ( NK. Bersahabat / Komuniktif : Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain )
Karakter siswa yang diharapkan :
Menghargai, Prestasi
Bersahabat / Komuniktif
B. Materi Ajar
Pengertian perundang-undangan.
Fungsi peraturan perundang-undangan.
C. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan
: Kontruktivisme
Metode
: Cooperatif Learning
Model
: Jigsaw (Model Tim Ahli)
D. Media Pembelajaran 1. Handout materi 2. Kertas kerja 3. Kartu soal 4. Kolom jawaban E. Sumber Pembelajaran 1. Buku PKN Kelas 5 2. Internet
D. Langkah-langkah Kegiatan
Tahapan Kegiatan Kegiatan Awal
Kegiatan Pendidik
Alokasi Peserta Didik
1) Guru membuka pelajaran Siswa mendengarkan dengan memberikan motivasi dan ice
penjelasan guru
Model
Waktu 10 menit
Ceramah dan tanya jawab
breaking 2) Guru menyampaikan materi yang akan dibahas Kegiatan inti
1) Guru menjelaskan
1) Siswa
tentang metode jigsaw
memperhatikan dan
yang akan dipakai
mendengarkan
15 menit
Diskusi
5 menit
Diskusi
20 menit
Ceramah
penjelasan guru 2) Guru Mengelompokkan
2) Siswa membentuk
Siswa Ke Dalam 5
kelompok dan
Anggota Tim
menempati tempat duduk yang sesuai dengan kelompoknya
3) Guru memberikan
3) Siswa mendapatkan
materi, soal-soal yang
materi dan soal-soal
dan
berbeda tentang
Peraturan
diskusi
Peraturan perundangundangan tingkat pusat dan daerah dengan soal yang berbeda, dan kertas untuk jawaban siswa untuk didiskusikan dan dikerjakan tiap anggota dalam tim 4) Guru memerintahkan
4) Tiap siswa dalam
setiap siswa dalam tim
tim mengerjakan
untuk membahas materi
materi dan soal yang
dan mengerjakan soal
telah ditugaskan
yang telah diberikan
20 menit
Jigsaw
(guru memantau dan mengecek siswa)
5) Setelah semua soal
5) Anggota dari tim
dikerjakan oleh setiap
yang berbeda dan
tim, maka guru
telah mengerjakan
memerintahkan kepada
soal dan materi yang
tiap anggota dari tim
sama, bertemu
membuat kelompok baru
dalam kelompok
dengan anggota yang
baru (kelompok
mengerjakan soal yang
ahli) untuk
sama. Kemudian
mendiskusikan soal
kelompok/tim baru itu
dan materi mereka
berdiskusi dan saling menjelaskan pengetahuan mereka tentang materi dan soal yang telah mereka kerjakan di tim sebelumnya, sehingga mereka dapat menjadi tim ahli dalam salah satu subbab dalam metode pencatatan Peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah (Guru terus memantau siswa-siswanya) 6) Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli, maka
6) Setelah selesai
guru memerintahkan tiap
diskusi sebagai tim
siswa untuk kembali ke
ahli, tiap anggota
kelompoknya masing-
kembali ke
masing (kelompok awal)
kelompok asal dan
dan bergantian
bergantian mengajar
menjelaskan ke teman
teman satu tim
tim awal mereka tentang
mereka tentang
materi yang telah mereka
materi yang telah
kuasai di tim ahli (guru
mereka kuasai dan
memantau dan mengecek
tiap anggota lainnya
keaktifan siswa)
mendengarkan dengan sungguhsungguh
7) Guru memerintahkan
7) Siswa
setiap tim untuk
mempresentasikan
mempresentasikan hasil
hasil diskusi
diskusi dan mereka
mereka
masing-masing kelompok diberi waktu 5 menit (guru menilai semua siswa)
8) Guru memberikan
8) Siswa
evaluasi dan
mendengarkan dan
menjelaskan materi
mencatat
yang kurang dipahami
penjelasan guru
tiap tim
9) Guru menyimpulkan materi yang dibahas
9) Siswa mendengarkan
dengan sungguhsungguh Kegiatan
1) Guru memberikan soal
akhir
1) Siswa mencatat
5 menit
Ceramah
pekerjaan rumah untuk
soal untuk
dan tanya
siswa
Pekerejaan Rumah
jawab
2) Guru menutup
2) Siswa
pelajaran
5 menit
Ceramah
mendengarkan
dan tanya
dengan sungguh-
jawab
sungguh
E. Sumber/Bahan Belajar
Artikel yang menceritakan berbagai peraturan perundang-undangan daerah, misalnya artikel tentang hak asasi manusia, keuangan daerah, atau larangan merokok di tempat umum.
Rekaman siaran berita televisi atau radio yang berhubungan dengan berbagai peraturan perundang-undangan daerah.
Buku paket (Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Kelas V, terbitan Narasumber umum.)
F. Penilaian Indikator Nilai Karakter
Pencapaian Kompetensi
Menghargai
Menjelaskan
Prestasi: Sikap
pengertian
dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
Teknik
Bentuk
Penilaian
Instrumen
Tugas
Mengapa perlu
tertulis
dibuat peraturan
perundang-undanan
(kemampuan
perundang-undang-
pusat dan daerah.
analitis).
an?
Memahami perbedaan fungsi
individu.
Penilaian
Instrumen/ Soal
Penilaian unjuk kerja
Mengapa hak asasi manusia perlu
menghasilkan
tiap peraturan yang
(keberanian
diatur berdasakan
sesuatu yang
berlaku di tingkat
anak
undang-uundang?
berguna bagi
pusat dan daerah.
bercerita)
masyarakat, dan Mengetahui
Penilaian
mengakui, serta
berbagai hal yang
tertulis
menghormati
perlu diatur dengan
(kemampuan
keberhasilan
undang-undang.
analitis).
Memahami sebab
orang lain. Bersahabat / Komuniktif :
Penilaian
dan asas pembuatan
unjuk kerja
undang-undang
(keberanian
Tindakan yang
anak
memperlihatkan
menjelaskan
rasa senang
pemikirannya
berbicara,berga
)
ul, dan bekerja sama dengan orang lain
Format Kriteria Penilaian PRODUK ( HASIL DISKUSI ) No. 1.
Aspek Konsep
Kriteria
Skor
* semua benar
4
* sebagian besar benar
3
* sebagian kecil benar
2
* semua salah
1
PERFORMANSI No. 1.
Aspek Pengetahuan
Kriteria
Skor
* Pengetahuan
4
* kadang-kadang Pengetahuan
2
2.
Sikap
* tidak Pengetahuan
1
* Sikap
4
* kadang-kadang Sikap
2
* tidak Sikap
1
Lembar Penilaian Performan No
Nama Siswa
Pengetahuan
Sikap
Produk
Jumlah Skor
Nilai
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. CATATAN : Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial. Pondok Aren, 19 Oktober 2015 Mengetahui, Kepala Sekolah
Guru
SDN Pondok Kacang Timur
ABEDIH, SPd
FAHMI DARMAWAN
NIP. 19640712 198803 1 016
NIM. 1812018300197
Nama Sekolah
: SDN PONDOK KACANG TIMUR 03
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas
: V (Lima)
Semester
: 1 (satu)
Alokasi Waktu
: 4 x 35 menit ( Pertemuan II ).
Standar Kompetensi** 2. Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah.
Kompetensi Dasar 2.2.Memberikan contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, antikorupsi, lalu lintas, dan larangan merokok. Indikator
Menuliskan pengertian arti korupsi
Menyebutkan lembaga yang bertugas untuk menyelidiki perkara korupsi
Menyebutkan tempat penyebrangan bagi pejalan kaki
Memberikan contoh akibat pengguna jalan bila tidak menaati peraturan lalu lintas
Menuliskan sanksi jika melanggar peraturan lalu lintas A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengetahui dan nenyebutkan berbagai macam perundangundangan yang berlaku di Indonesia, tingkat pusat dan daerah.( NK. Menghargai Prestasi: Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. )
Siswa dapat mengetahui dan menyebutkan perbedaan fungsi tiap peraturan yang berlaku di tingkat pusat dan daerah. ( NK. Bersahabat / Komuniktif : Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain )
Karakter siswa yang diharapkan :
Menghargai, Prestasi
Bersahabat / Komuniktif
B. Materi Ajar
Pengertian perundang-undangan.
Contoh peraturan perundang-undangan.
C. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan
: Kontruktivisme
Metode
: Cooperatif Learning
Model
: Jigsaw (Model Tim Ahli)
F. Media Pembelajaran 5. Handout materi 6. Kertas kerja 7. Kartu soal 8. Kolom jawaban G. Sumber Pembelajaran 3. Buku PKN Kelas 5 4. Internet H. Langkah-langkah Pembelajaran
Tahapan Kegiatan Kegiatan Awal
Kegiatan Pendidik 1) Guru membuka
Alokasi Peserta Didik 1) Siswa
Model
Waktu 10 menit
Ceramah
pelajaran dengan
mendengarkan
dan tanya
mengingatkan siswa
penjelasan guru
jawab
dan mereview ulang materi yang telah disampaikan minggu lalu yaitu tentang pengertian dan
pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah 2) Guru menyampaikan
Kegiatan inti
2) Siswa
materi yang akan
mendengarkan
dibahas
penjelasan guru
1) Guru menjelaskan
1) Siswa
tentang metode jigsaw
memperhatikan
yang akan dipakai
dan mendengarkan
15 menit
Diskusi
5 menit
Diskusi
20 menit
Ceramah
penjelasan guru 2) Guru Mengelompokkan 2) Siswa membentuk Siswa Ke Dalam 5
kelompok dan
Anggota Tim
menempati tempat duduk yang sesuai dengan kelompoknya
3) Guru memberikan
3) Siswa mendapatkan
materi, soal-soal yang
materi dan soal-soal
dan
berbeda tentang
Peraturan
diskusi
Peraturan perundangundangan tingkat pusat dan daerah dengan soal yang berbeda, dan kertas untuk jawaban siswa untuk didiskusikan dan
dikerjakan tiap anggota dalam tim 4) Guru memerintahkan
4) Tiap siswa dalam
setiap siswa dalam tim
tim mengerjakan
untuk membahas materi
materi dan soal yang
dan mengerjakan soal
telah ditugaskan
yang telah diberikan (guru memantau dan mengecek siswa)
5) Setelah semua soal
5) Anggota dari tim
dikerjakan oleh setiap
yang berbeda dan
tim, maka guru
telah mengerjakan
memerintahkan kepada
soal dan materi yang
tiap anggota dari tim
sama, bertemu
membuat kelompok
dalam kelompok
baru dengan anggota
baru (kelompok
yang mengerjakan soal
ahli) untuk
yang sama. Kemudian
mendiskusikan soal
kelompok/tim baru itu
dan materi mereka
berdiskusi dan saling menjelaskan pengetahuan mereka tentang materi dan soal yang telah mereka kerjakan di tim sebelumnya, sehingga mereka dapat menjadi tim ahli dalam salah satu subbab Peraturan perundang-undangan
20 menit
Jigsaw
tingkat pusat dan daerah (Guru terus memantau siswasiswanya) 6) Setelah selesai diskusi
6) Setelah selesai
sebagai tim ahli, maka
diskusi sebagai tim
guru memerintahkan
ahli, tiap anggota
tiap siswa untuk
kembali ke
kembali ke
kelompok asal dan
kelompoknya masing-
bergantian mengajar
masing (kelompok
teman satu tim
awal) dan bergantian
mereka tentang
menjelaskan ke teman
materi yang telah
tim awal mereka
mereka kuasai dan
tentang materi yang
tiap anggota lainnya
telah mereka kuasai di
mendengarkan
tim ahli (guru
dengan sungguh-
memantau dan
sungguh
mengecek keaktifan siswa) 7) Guru memerintahkan
7) Siswa
setiap tim untuk
mempresentasikan
mempresentasikan hasil
hasil diskusi
diskusi dan mereka
mereka
masing-masing kelompok diberi waktu 5 menit (guru menilai semua siswa)
8) Guru memberikan
8) Siswa
evaluasi dan
mendengarkan dan
menjelaskan materi
mencatat
yang kurang dipahami
penjelasan guru
tiap tim
9) Guru menyimpulkan
9) Siswa
materi yang dibahas
mendengarkan dengan sungguhsungguh
Kegiatan
1) Guru memberikan soal
akhir
1) Siswa mencatat
5 menit
Ceramah
pekerjaan rumah untuk
soal untuk
dan tanya
siswa
Pekerejaan Rumah
jawab
2) Guru menutup pelajaran
2) Siswa mendengarkan
5 menit
Ceramah
dengan sungguh-
dan tanya
sungguh
jawab
E. Sumber/Bahan Belajar
Artikel yang menceritakan berbagai peraturan perundang-undangan daerah, misalnya artikel tentang hak asasi manusia, keuangan daerah, atau larangan merokok di tempat umum.
Rekaman siaran berita televisi atau radio yang berhubungan dengan berbagai peraturan perundang-undangan daerah.
Buku paket (Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Kelas V, terbitan Narasumber umum.)
F. Penilaian Indikator Nilai Karakter
Pencapaian Kompetensi
Teknik
Bentuk
Penilaian
Instrumen
Instrumen/ Soal
Menghargai
Menjelaskan
Prestasi: Sikap
pengertian
dan tindakan yang mendorong
Tugas
Mengapa perlu
tertulis
dibuat peraturan
perundang-undanan
(kemampuan
perundang-undang-
pusat dan daerah.
analitis).
an?
Memahami
individu.
Penilaian
Penilaian
Mengapa hak asasi
dirinya untuk
perbedaan fungsi
unjuk kerja
manusia perlu
menghasilkan
tiap peraturan yang
(keberanian
diatur berdasakan
sesuatu yang
berlaku di tingkat
anak
undang-uundang?
berguna bagi
pusat dan daerah.
bercerita)
masyarakat, dan Mengetahui
Penilaian
mengakui, serta
berbagai hal yang
tertulis
menghormati
perlu diatur dengan
(kemampuan
keberhasilan
undang-undang.
analitis).
orang lain. Bersahabat / Komuniktif :
Memahami sebab
Penilaian
dan asas pembuatan
unjuk kerja
undang-undang
(keberanian
Tindakan yang
anak
memperlihatkan
menjelaskan
rasa senang
pemikirannya
berbicara,berga
)
ul, dan bekerja sama dengan orang lain
Format Kriteria Penilaian PRODUK ( HASIL DISKUSI ) No. 1.
Aspek Konsep
Kriteria
Skor
* semua benar
4
* sebagian besar benar
3
* sebagian kecil benar
2
* semua salah
1
PERFORMANSI No. 1.
2.
Aspek Pengetahuan
Sikap
Kriteria
Skor
* Pengetahuan
4
* kadang-kadang Pengetahuan
2
* tidak Pengetahuan
1
* Sikap
4
* kadang-kadang Sikap
2
* tidak Sikap
1
Lembar Penilaian Performan No
Nama Siswa
Pengetahuan
Sikap
Produk
Jumlah Skor
Nilai
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. CATATAN : Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial. Pondok Aren, 20 Oktober 2015 Mengetahui Kepala Sekolah
Guru.
SDN Pondok Kacang Timur
ABEDIH, SPd NIP. 19640712 198803 1 016
FAHMI DARMAWAN NIM. 1812018300197
SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester STANDAR KOMPETENSI
Kompetensi Dasar
: : : : :
Penilaian
Materi Pokok dan Uraian Materi Pengertian
2.1. Menjelaskan pengerti-an dan pen-tingnya peraturan perundangundangan tingkat pusat dan daerah.
SDN PONDOK KACANG TIMUR 03 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ( PKN ) V 1 2. Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah.
perundangundangan Fungsi / pentingnya peraturan perundangundangan
Indikator Pencapaian Kompetensi
Pengalaman Belajar Mengidentifikasi macam-
macam peraturan di rumah dan di sekolah. Menjelaskan pengertian perundang-undangan. Mendiskusikan perbedaan fungsi peraturan tingkat pusat dan tingkat daerah. Mengidentifikasi berbagai hal yang perlu diatur dengan undang-undang. Menjelaskan sebab beberapa hal perlu diatur dengan undang-undang
Menyebutkan pasal 1
Jenis Tagihan
Bentuk Instrumen
Tugas Penilaian ayat 3 UUD 1945 Kelomp tertulis bahwa Negara ok (kemampuan Indonesia adalah negara analitis). Tugas hukum individu. Penilaian Menuliskan sanksi jika unjuk kerja melanggar hukum (keberanian Menyebutkan bahwa anak bercerita) UUD 1945 adalah Penilaian bentuk peraturan tertulis perundang-undangan (kemampuan yang tertinggi sebagai analitis). hukum dasar Menuliskan peraturan Penilaian yang sifatnya dibuat unjuk kerja oleh pusat (keberanian Menuliskan peraturan anak yang sifatnya dibuat menjelaskan oleh daerah pemikirannya) Menyebutkan siapa yang berhak menetapkan Undangundang
Contoh Instrumen Sebutkan isi
pasal I ayat 3 UUD 1945 Jelaskan pengertian perundangundangan Apa fungsi peraturan tingkat pusat dan daerah ? Mengapa perlu dibuat peraturan perundangundang-an? Mengapa hak asasi manusia perlu diatur berdasakan
Alokasi Waktu 4 x 35 menit.
Sumber/ Bahan/ Alat Buku paket
(Buku Pendidikan Kewarganegar aan untuk Sekolah Dasar Kelas V, terbitan ESIS, karangan Dra. Dyah Sriwilujeng, M.Pd.) hlm. 30—33. Berbagai peraturan di sekolah. Berbagai peraturan di rumah.
Kompetensi Dasar
Penilaian
Materi Pokok dan Uraian Materi
Indikator Pencapaian Kompetensi
Pengalaman Belajar
Jenis Tagihan
Bentuk Instrumen
Memberikan contoh
tentang peraturan pemerintah Tata urutan
2.2. Memberikan contoh peraturan perundangundangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, antikorupsi, lalu lintas, dan larangan merokok.
peraturan perundangundangan di Indonesia.
Karakter siswa yang diharapkan :
Membaca informasi dan
menjelaskan UUD 1945. Membaca informasi dan menjelaskan undangundang atau peraturan pengganti undang-undang. Membaca informasi dan menjelaskan Peraturan Pemerintah. Membaca informasi dan menjelaskan Peraturan Presiden. Membaca informasi dan menjelaskan Peraturan Daerah.
Menuliskan pengertian
Tugas Penilaian arti korupsi tertulis Menyebutkan lembaga kelompo (kemampuan k. yang bertugas untuk analitis). menyelidiki perkara Penilaian korupsi unjuk kerja Menyebutkan tempat (keberanian penyebrangan bagi anak pejalan kaki menjelaskan Memberikan contoh pemikirannya) akibat pengguna jalan bila tidak menaati peraturan lalu lintas Menuliskan sanksi jika melanggar peraturan lalu lintas
Contoh Instrumen
Alokasi Waktu
Sumber/ Bahan/ Alat
undanguundang? Jelaskan arti
korupsi ! Apakah Lembaga yang menangani Tindak pidana korupsi ? Tempat penyebranga n disebut …. Berikan contoh akibat melanggar peraturan lalu lintas !
4 x 35 menit.
Buku paket
hlm. 35—42. Teks UUD
1945. Teks Undang-
Undang atau Per-aturan Pengganti UndangUndang. Teks Peraturan Pemerintah. Teks Peraturan Presiden. Teks Peraturan Daerah.
Dapat dipercaya ( Trustworthines), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage ), Integritas ( integrity ), Peduli ( caring ), Jujur ( fairnes ) dan Kewarganegaraan ( citizenship )
Pondok aren, 19 Oktober 2015 Mengetahui, Kepala Sekolah SDN Pondok Kacang Timur 03
Guru
ABEDIH, SPd
FAHMI DARMAWAN
NIP. 19640712 198803 1 016
NIM. 1812018300197
PERHITUNGAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMUM
: SDN Pondok Kacang Timur 03 : Pendidikan Kewarganegaraan
Penerapan
Hasil KKM dalam Aspek Pemahaman Konsep
KRITERIA PENENTUAN KKM Intake Siswa
1.
: V (Lima) 1 ( Satu) : 2015/2016
Daya Dukung
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Kelas/semester Tahun Pelajaran
Komplek-sitas
Nama Sekolah Mata Pelajaran
KKM
60
60
70
70
60
64
70
66
70
70
60
68
70
60
70
70
60
66
Memahami perundang-undangan tingkat pusat dan daerah 2.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan perundangundangan tingkat pusat dan daerah Menyebutkan pasal 1 ayat 3 UUD 1945 bahwa Negara Indonesia adalah negara hukum
Menuliskan sanksi jika melanggar hukum
Menyebutkan bahwa UUD 1945 adalah bentuk peraturan
perundang-undangan yang tertinggi sebagai hukum dasar
Menuliskan peraturan yang sifatnya dibuat oleh pusat
60
60
70
70
50
62
Menuliskan peraturan yang sifatnya dibuat oleh daerah
60
60
70
70
50
62
Menyebutkan siapa yang berhak menetapkan Undang-undang
80
80
80
80
80
80
Memberikan contoh tentang peraturan pemerintah
60
65
70
70
70
67
80
80
80
80
80
80
80
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
2.2 Memberikan contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok Menuliskan pengertian arti korupsi
Menyebutkan lembaga yang bertugas untuk menyelidiki perkara korupsi
Menyebutkan tempat penyebrangan bagi pejalan kaki
Memberikan contoh akibat pengguna jalan bila tidak menaati peraturan lalu lintas
Menuliskan sanksi jika melanggar peraturan lalu lintas
JUMLAH RATA-RATA KESELURUHAN
759 69.5
Pondok aren, 19 Oktober 2015 Mengetahui, Kepala Sekolah SDN Pondok Kacang Timur 03
Guru
ABEDIH, SPd
FAHMI DARMAWAN
NIP. 19640712 198803 1 016
NIM. 1812018300197
LAMPIRAN 1
DATA SEKOLAH TAHUN AJARAN 2016 / 2017 UPT PENDIDIKAN KECAMATAN PONDOK AREN KOTA TANGERANG SELATAN A. DATA SEKOLAH NAMA SEKOLAH ALAMAT SEKOLAH
NSS NPSN NAMA KEPALA SEKOLAH NO HP
: SDN PONDOK KACANG TIMUR 03 : JL. PONDOK KACANG TIMUUR NO 06 KEC. PONDOK AREN TANGERANG SELATAN : 10128031117 : 20602826 : ABEDIH, S.Pd : 081219751743
B. DATA SISWA MURID NO
KELAS L
P
JUMLAH
JUMLAH ROMBEL
1
KELAS 1
57
55
112
3
2
KELAS 2
51
53
104
3
3
KELAS 3
40
61
101
3
4
KELAS 4
49
53
102
3
5
KELAS 5
46
45
91
3
6
KELAS 6
48
35
83
2
291
302
593
17
JUMLAH
C. NO 1
DATA GURU PNS NAMA GURU ABEDIH, S.Pd
NIP
GOL
JABATAN
19640712 198803 1 016
IV / a
GURU PEMBINA
2
AMSARI, A.Ma.Pd
19570104 197803 1 006
IV / a
3
MISTAR S, A.Ma.Pd
19630410 198410 1 009
IV / a
4
SUTINAH, S.Pd.SD
19700528 199307 2 001
IV / a
5
ERDINAH, S.Pd.SD
19700222 199307 2 002
IV / a
6
SITI FATIMAH, S.Pd.SD
19710812 199803 2 007
III / c
7
KAMELIA, S.Pd.SD
19760520 200003 2 004
III / b
8
RAKHMAWATI, S.Pd.SD
19760915 199903 2 003
III / b
9
ATIAH, S.Pd.SD
19680519 200801 2 002
III / b
10
SITI SOLECHAH, S.Pd.SD
19730409 200604 2 001
III / b
11
SUKIRNO, S.Pd
19630916 200701 1 004
III / b
11
ROSADAH, S.Pd.SD
19800628 200801 2 006
III / a
12
ROMENIH, S.Pd.SD
19760711 201408 2 001
III / a
13
ICIH SUNARSIH, S.Pd.SD
19670106 201411 2 001
II / c
14
NURSIN
19590302 198802 1 001
II / a
GURU PEMBINA GURU PEMBINA GURU PEMBINA GURU PEMBINA GURU DEWASA GURU DEWASA GURU MUDA GURU MUDA GURU MUDA GURU MUDA GURU MUDA GURU MUDA GURU MADYA PENGATUR MUDA
D. DATA GURU NON PNS SUKWAN NO
NAMA
JABATAN SUDAH
1
ROHMAT, S.Pd.I
GURU KELAS
2
HENDRA, S.Pd.I
GURU BID. STUDY
3
CAHYANI ANDAYANI, S.Pd
GURU BID. STUDY
4
MUMUL GUSDIYANA, S.Pd.SD GURU KELAS
5
DIAN WIDIASTUTI, S.Pd.SD
GURU KELAS
6
TAUFIK KOMAR, S.Pd
GURU KELAS
7
EMILUDIN, S.KOM
GURU BID. STUDY
8
YUNISAH NURHIKMAH
GURU B. INGGRIS
9
SITI MUTMAINNAH, S.Pd.I
GURU BID. STUDY
10
SUCI MAYASARI
GURU BID. STUDY
11
DWI OKTAVIANI, S.Pd.SD
GURU KELAS
12
UMAH KHOIRUNNISA
GURU BID. STUDY
13
FAHMI DARMAWAN
TU
14
RAHMAT FIRDAUS
PENJAGA SEKOLAH
BELUM
Pondok Aren, 02 Agustus 2016 Kepala Sekolah SDN Pondok Kacang Timur 05
A B E D I H, S.Pd NIP. 19640712 198803 1 016
LAMPIRAN 2
LEMBAR WAWANCARA DENGAN GURU KELAS V SEBELUM MELAKUKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI SDN PONDOK KACANG TIMUR 03 TAHUN AJARAN 2015 / 2016
Nama guru
: Siti Solechah, S.Pd.SD
Tujuan
: Memperoleh Informasi mengenai pembelajaran PKN sebelum menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw
Hari / tanggal : Sabtu, 3 Oktober 2015 Pukul
: 09.00 - Selesai
Tempat
: Kantor SDN Pondok Kacang Timur 03
No
Pertanyaan Wawancara
1
Bagaimana cara mengajar yang Ibu terapkan
Selama ini saya berusaha
selama ini ?
menerapkan opembelajaran
Jawaban
menarik. Namun dalam pelaksanaannya masih kesulitan dan memakan waktu belajar yang lebih lama. Dalam mengajar biasanya saya mengajar menggunakan metode konvensional/ceramah 2
Adakah kesulitan yang Ibu temui dalam
Ada, saya kesulitan dalam
mengajarkan PKN khususnya pada materi
menggunakan model
Perundang-undangan Tingkat daerah dan
pembelajaran inovatif yang
Pusat ?
dapat membangkitkan keaktifan siswa saya lebih suka menggunakan model konvensional seperti ceramah dan menghafal. Karena dengan
cara itu, siswa tidak ramai dan tidak memakan waktu belajar yang lama. 3
Apakah Hasil Belajar siswa selama ini sudah Ada beberapa siswa yang baik ?
hasilbelajarnya sudah memnuhi KKM. Namun ada juga yang dibawah KKM yaitu nilainya 40. Padahal KKM Mata Pelajaran PKN di SDN Pondok Kacang Timur 03 adalah 70.
4
Apakah siswa aktif dalam pembelajaran ?
Ada beberapa siswa yang aktif dalam pembelajaran misalnya ada yang aktif bertanya apabila mengalami kesulitan belajar. Terkadang juga ada beberapa siswa yang ramai dan bicara sendiri saat saya sedang menjelaskan materi
5
Apakah dalam pembelajaran PKN, Ibu
Saya pernah menggunakan
Sudah menerapkan metode diskusi dalam
metode diskusi kelompok. Tapi
kelompok ?
dalam pelaksanaannya memakan waktu yang lama. Siswa justru ramai sendiri kurang bisa bekerjasama dalam kelompok. Sehingga apabila diterapkan pembelajaran tidak akan efektif.
6
Menurut Ibu, bagaimana cara untuk
Cara untuk meningkatkan
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam
prestasi belajar siswa adalah
mata pelajaran PKN ?
dengan memberikan soal-soal yang bervariasi sehingga siswa
terbiasa mengerjakan soal-soal. Selain itu, siswa yang mendapat nilai dibawah KKM, harus mendapat perhatian khusus. Guru juga bisa menggunakan model pembelajaran yang dapat membangkitkan minat siswa dalam belajar. Agar nantinya siswa mudah memahami materi yang diajarkan KESIMPULAN / CATATAN :
Pondok Aren, 03 Oktober 2015 Mengetahui, Guru,
Peneliti,
Siti Solechah, S.Pd.SD NIP. 19730409 200604 2 001
Fahmi Darmawan NIM. 181201830019
Kepala Sekolah SDN Pondok Kacang Timur 03
Abedih, S.Pd NIP. 19640712 198803 1 016
LAMPIRAN 4
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN SISWA KELAS V SEMESTER I SDN PONDOK KACANG TIMUR 03 SIKLUS I PERTEMUAN I
Mata Pelajaran
: PKN
Standar Kompetensi
: 2. Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah
Kompetensi Dasar
: 2.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah
Hari/Tanggal Observasi
: Senin, 19 Oktober 2015
Petunjuk Pengisian
: Berilah tanda ( ) di skor 1, 2, 3, atau 4 pada Tabel dibawah dengan keterangan pada pedoman penskoran yang tersedia
No
Hal yang Diamati Siswa
1
Skor 1
2
4
Keaktifan Siswa:
a. Siswa aktif mencatat materi pelajaran
2
3
b. Siswa aktif bertanya
c. Siswa aktif mengajukan ide
Perhatian Siswa:
a. Diam, tenang b. Terfokus pada materi c. Antusias 3
Kedisiplinan: a. Kehadiran/absensi
b. Datang tepat waktu
c. Pulang tepat waktu
4
Penugasan/Resitasi:
a. Mengerjakan semua tugas
b. Ketepatan mengumpulkan tugas sesuai waktunya
c. Mengerjakan sesuai dengan perintah Total Skor
2
4
18
Skor Akhir
32
Skor Rata-rata
2.7
Kualifikasi
Tidak Baik
8
Keterangan; 4 : Sangat Baik 3 : Baik 2 : Tidak Baik 1 : Sangat Tidak Baik
Pondok Aren, 19 Oktober 2015 Mengetahui, Pengamat,
Guru
Siti Solechah, S.Pd.SD NIP. 19730409 200604 2 001
Fahmi Darmawan NIM. 1812018300197
Kepala Sekolah SDN Pondok Kacang Timur 03
Abedih, S.Pd NIP. 19640712 198803 1 016
LAMPIRAN 5
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN GURU KELAS V SEMESTER I SDN PONDOK KACANG TIMUR 03 SIKLUS I PERTEMUAN I
Mata Pelajaran
: PKN
Standar Kompetensi
: 2. Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah
Kompetensi Dasar
: 2.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah
Hari/Tanggal Observasi
: Senin, 19 Oktober 2015
Petunjuk Pengisian
: Berilah tanda ( ) di skor 1, 2, 3, atau 4 pada Tabel dibawah dengan keterangan pada pedoman penskoran yang tersedia
No
Hal yang Diamati Guru
1
Skor 1
2
3
4
Pendahuluan a. Guru menciptakan kesiapan belajar
b. Guru melakukan bertanya jawab dengan
materi yang akan dibahas
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh setiap siswa 2
Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan materi yang akan dibahas b. Guru menjelaskan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan
c. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 7 orang secara heterogen d. Guru membagi setiap kelompok menjadi
dua bagian ( Tim Asal dan Tim Ahli )
e. Guru menugaskan siswa untuk mempelajari dan mempertanggung jawabkan subbab
yang didapatkan f. Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok ( tim Asal dan Tim Ahli)
g. Guru meminta tim ahli untuk kembali ke kelompok Asal
h. Guru meminta masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusinya
3
Kegiatan Penutup
a. Guru Bersama siswa membuat kesimpulan dari pembelajaran 4
Penerapan Metode:
a. Ketepatan pemilihan metode sesuai materi
b. Keseuaian urutan sintaks dengan metode yang digunakan
c. Mudah diikuti siswa 5
Performance: a. Kejelasan suara yang diucapkan
b. Kekomunikatifan guru dengan siswa
c. Keluwesan sikap guru dengan siswa 6
Pemberian Motivasi:
a. Keantusiasan guru dalam mengajar
b. Kepedulian guru terhadap siswa
c. Ketepatan pemberian reward dan punishman Total Skor
0
12
36
Skor Akhir
64
Skor Rata-rata
3.5
Kualifikasi
Baik
16
Keterangan; 4 : Sangat Baik 3 : Baik 2 : Tidak Baik 1 : Sangat Tidak Baik Pondok Aren, 19 Oktober 2015 Mengetahui, Pengamat,
Guru
Siti Solechah, S.Pd.SD NIP. 19730409 200604 2 001
Fahmi Darmawan NIM. 1812018300197
Kepala Sekolah SDN Pondok Kacang Timur 03
Abedih, S.Pd NIP. 19640712 198803 1 016
LAMPIRAN 6
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN PENGELOLAAN KELAS KELAS V SEMESTER I SDN PONDOK KACANG TIMUR 03 SIKLUS I PERTEMUAN I
Mata Pelajaran
: PKN
Standar Kompetensi
: 2. Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah
Kompetensi Dasar
: 2.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah
Hari/Tanggal Observasi
: Senin, 19 Oktober 2015
Petunjuk Pengisian
: Berilah tanda ( ) di skor 1, 2, 3, atau 4 pada Tabel dibawah dengan keterangan pada pedoman penskoran yang tersedia
No
Hal yang Diamati Komponen Pengelolaan Kelas
1
Skor 1
2
3
Tujuan :
a. Ketepatan
b. Keefektifan
c. Pencapaian target kompetensi 2
Ruang: a. Standarisasi ruangan
3
b. Kebersihan ruangan
c. Kenyamanan ruangan
Tempat Duduk: a. Kerapian tempat duduk
b. Pengaturan tempat duduk c. Pengaturan jarak duduk antar siswa
4
4
Siswa:
a. Kemampuan
menstimulus
untuk
bertanya b. Kemampuan memotivasi menjawab
c. Kemampuan menciptakan interaksi
Total Skor
0
4
Skor Akhir
36
Skor Rata-rata
3.0
Kualifikasi
Baik
24
8
Keterangan; 4 : Sangat Baik 3 : Baik 2 : Tidak Baik 1 : Sangat Tidak Baik
Pondok Aren, 19 Oktober 2015 Mengetahui, Pengamat,
Guru
Siti Solechah, S.Pd.SD NIP. 19730409 200604 2 001
Fahmi Darmawan NIM. 1812018300197
Kepala Sekolah SDN Pondok Kacang Timur 03
Abedih, S.Pd NIP. 19640712 198803 1 016
LAMPIRAN 7
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN SISWA KELAS V SEMESTER I SDN PONDOK KACANG TIMUR 03 SIKLUS I PERTEMUAN II
Mata Pelajaran
: PKN
Standar Kompetensi
: 2. Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah
Kompetensi Dasar
: 2.2 Memberikan contoh peraturan perundangundangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, antikorupsi, lalu lintas dan larangan merokok
Hari/Tanggal Observasi
: Selasa, 20 Oktober 2015
Petunjuk Pengisian
: Berilah tanda ( ) di skor 1, 2, 3, atau 4 pada Tabel dibawah dengan keterangan pada pedoman penskoran yang tersedia
No
Hal yang Diamati Siswa
1
Skor 1
2
3
Keaktifan Siswa: a. Siswa aktif mencatat materi pelajaran
b. Siswa aktif bertanya
c. Siswa aktif mengajukan ide 2
Perhatian Siswa:
a. Diam, tenang b. Terfokus pada materi c. Antusias 3
4
Kedisiplinan: a. Kehadiran/absensi
b. Datang tepat waktu
c. Pulang tepat waktu
4
Penugasan/Resitasi:
a. Mengerjakan semua tugas
b. Ketepatan mengumpulkan tugas sesuai waktunya
c. Mengerjakan sesuai dengan perintah Total Skor
0
0
15
Skor Akhir
43
Skor Rata-rata
3.6
Kualifikasi
Baik
28
Keterangan; 4 : Sangat Baik 3 : Baik 2 : Tidak Baik 1 : Sangat Tidak Baik
Pondok Aren, 20 Oktober 2015 Mengetahui, Pengamat,
Guru
Siti Solechah, S.Pd.SD NIP. 19730409 200604 2 001
Fahmi Darmawan NIM. 1812018300197
Kepala Sekolah SDN Pondok Kacang Timur 03
Abedih, S.Pd NIP. 19640712 198803 1 016
LAMPIRAN 8
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN GURU KELAS V SEMESTER I SDN PONDOK KACANG TIMUR 03 SIKLUS I PERTEMUAN II
Mata Pelajaran
: PKN
Standar Kompetensi
: 2. Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah
Kompetensi Dasar
: 2.2 Memberikan contoh peraturan perundangundangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, antikorupsi, lalu lintas dan larangan merokok
Hari/Tanggal Observasi
: Selasa, 20 Oktober 2015
Petunjuk Pengisian
: Berilah tanda ( ) di skor 1, 2, 3, atau 4 pada Tabel dibawah dengan keterangan pada pedoman penskoran yang tersedia
No
Hal yang Diamati Guru
1
Skor 1
2
3
4
Pendahuluan
a. Guru menciptakan kesiapan belajar b. Guru melakukan bertanya jawab dengan
materi yang akan dibahas
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh setiap siswa 2
Kegiatan Inti a. Guru menjelaskan materi yang akan dibahas b. Guru menjelaskan metode pembelajaran
yang akan dilaksanakan c. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 7 orang secara heterogen
d. Guru membagi setiap kelompok menjadi dua bagian ( Tim Asal dan Tim Ahli )
e. Guru menugaskan siswa untuk mempelajari dan mempertanggung jawabkan subbab
yang didapatkan f. Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok ( tim Asal dan Tim Ahli)
g. Guru meminta tim ahli untuk kembali ke kelompok Asal h. Guru meminta masing-masing kelompok
menyampaikan hasil diskusinya
3
Kegiatan Penutup
a. Guru Bersama siswa membuat kesimpulan dari pembelajaran 4
Penerapan Metode:
a. Ketepatan pemilihan metode sesuai materi
b. Keseuaian urutan sintaks dengan metode yang digunakan
c. Mudah diikuti siswa 5
Performance:
a. Kejelasan suara yang diucapkan
b. Kekomunikatifan guru dengan siswa
c. Keluwesan sikap guru dengan siswa 6
Pemberian Motivasi: a. Keantusiasan guru dalam mengajar
b. Kepedulian guru terhadap siswa
c. Ketepatan pemberian reward dan punishman Total Skor
0
2
Skor Akhir
67
Skor Rata-rata
3.7
33
32
Kualifikasi
Baik
Keterangan; 4 : Sangat Baik 3 : Baik 2 : Tidak Baik 1 : Sangat Tidak Baik Pondok Aren, 20 Oktober 2015 Mengetahui, Pengamat,
Guru
Siti Solechah, S.Pd.SD NIP. 19730409 200604 2 001
Fahmi Darmawan NIM. 1812018300197
Kepala Sekolah SDN Pondok Kacang Timur 03
Abedih, S.Pd NIP. 19640712 198803 1 016
LAMPIRAN 9
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN PENGELOLAAN KELAS KELAS V SEMESTER I SDN PONDOK KACANG TIMUR 03 SIKLUS I PERTEMUAN II
Mata Pelajaran
: PKN
Standar Kompetensi
: 2. Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah
Kompetensi Dasar
: 2.2 Memberikan contoh peraturan perundangundangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, antikorupsi, lalu lintas dan larangan merokok
Hari/Tanggal Observasi
: Selasa, 20 Oktober 2015
Petunjuk Pengisian
: Berilah tanda ( ) di skor 1, 2, 3, atau 4 pada Tabel dibawah dengan keterangan pada pedoman penskoran yang tersedia
No
Hal yang Diamati Komponen Pengelolaan Kelas
1
2
3
b. Keefektifan
Ruang:
b. Kebersihan ruangan
c. Kenyamanan ruangan
Tempat Duduk: a. Kerapian tempat duduk
b. Pengaturan tempat duduk c. Pengaturan jarak duduk antar siswa
4
4
a. Ketepatan
a. Standarisasi ruangan
3
1
Tujuan :
c. Pencapaian target kompetensi 2
Skor
Siswa:
a. Kemampuan
menstimulus
untuk
bertanya
b. Kemampuan memotivasi menjawab
c. Kemampuan menciptakan interaksi Total Skor
0
0
Skor Akhir
38
Skor Rata-rata
3.2
Kualifikasi
Baik
18
20
Keterangan; 4 : Sangat Baik 3 : Baik 2 : Tidak Baik 1 : Sangat Tidak Baik
Pondok Aren, 20 Oktober 2015 Mengetahui, Pengamat,
Guru
Siti Solechah, S.Pd.SD NIP. 19730409 200604 2 001
Fahmi Darmawan NIM. 1812018300197
Kepala Sekolah SDN Pondok Kacang Timur 03
Abedih, S.Pd NIP. 19640712 198803 1 016
a. Data pretest Tabel 4.4 Hasil Tes Formatif Siklus I Pertemuan I
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
NAMA SISWA
Alexandrian Zaneti A. Anggi Romadhan Afrizal Alvia Alamsyah Aidilla Fitri Sabila Anis Sinta Alya Azhari Astika Putri Arman Maulana Abdul Rahman Damar Ramadhan Devina Damayanti Devi Oktaviani Fanni Akbar Fadilah Genta Dwi Andika Ivan Hakim Ivana Revalina M. Fadhil Akbar M. Jibran Alkahfi Marsya Muizz M. Andiika S. Nurania Zulfa N. I Nabila Putra Ibrahim P. K Trias Okky Riyadi Saipul Abdullah Samuel Caturwidodo Widia Dwi Safitri M. Zahnul Nizam Andrean Febriansyah Audrey Selviana Putri Nia Zabania Rahmawati
KKM
NILAI
70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
50 70 65 60 75 50 50 75 60 75 60 75 70 40 50 70 85 40 80 80 60 60 50 68 85 25 80 75 55 70 60 60 75
KEMAMPUAN
NO
+ + + + + + + + + + + + + + + +
KET
TT T TT TT T TT TT T TT T TT T T TT TT TT T TT T T TT TT TT TT T TT T T TT T TT TT T
34 35 36 37 38 39
M. Fauzan Albana 70 Saskia Pricilia Ramadhani 70 Riska Putu Aulia Sari 70 Armando Oka Varlesia 70 Muh. Muamar Mayendra 70 Prasetyo 70 Jumlah Rata-rata Jumlah Siswa yang Tuntas Jumlah Siswa yang Belum Tuntas Persentase Ketuntasan Belajar
60 80 70 60 35 30 2483 63.6 15 24 33,3 %
+ + + -
TT T TT TT TT TT
Pondok Aren, 19 Oktober 2015 Mengetahui, Guru,
Peneliti,
Siti Solechah, S.Pd.SD NIP. 19730409 200604 2 001
Fahmi Darmawan NIM. 1812018300197
Kepala Sekolah SDN Pondok Kacang Timur 03
Abedih, S.Pd NIP. 19640712 198803 1 016
b. Data Postest
Tabel 4.5 Hasil Tes Formatif Pertemuan II
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
NAMA SISWA
Alexandrian Zaneti A. Anggi Romadhan Afrizal Alvia Alamsyah Aidilla Fitri Sabila Anis Sinta Alya Azhari Astika Putri Arman Maulana Abdul Rahman Damar Ramadhan Devina Damayanti Devi Oktaviani Fanni Akbar Fadilah Genta Dwi Andika Ivan Hakim Ivana Revalina M. Fadhil Akbar M. Jibran Alkahfi Marsya Muizz M. Andiika S. Nurania Zulfa N. I Nabila Putra Ibrahim P. K Trias Okky Riyadi Saipul Abdullah Samuel Caturwidodo Widia Dwi Safitri M. Zahrul Nizam Andrean Febriansyah
KKM
NILAI
KEMAMPUAN
NO
KET
70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
75 75 75 75 75 85 80 75 78 74 75 72 83 75 55 80 90 75 90 80 80 95 85 60 75 50 71 65 75 60
+ + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + -
T T T T T T T T T T T T T T TT T T T T T T T T TT T TT T TT T TT
31 32 33 34 35 36 37 38 39
Audrey Selviana Putri Nia Zabania Rahmawati M. Fauzan Albana Saskia Pricilia Ramadhani Riska Putu Aulia Sari Armando Oka Varlesia Muh. Muamar Mayendra Prasetyo Jumlah Rata-rata Jumlah Siswa yang Tuntas Jumlah Siswa yang Belum Tuntas Persentase Ketuntasan Belajar
70 70 70 70 70 70 70 70 70
75 75 50 75 75 65 75 70 85 2903 74.43 32 7 82,1 %
+ + + + + +
T T TT T T TT T T T
Pondok Aren, 20 Oktober 2015 Mengetahui, Guru,
Peneliti,
Siti Solechah, S.Pd.SD NIP. 19730409 200604 2 001
Fahmi Darmawan NIM. 1812018300197
Kepala Sekolah SDN Pondok Kacang Timur 03
Abedih, S.Pd NIP. 19640712 198803 1 016
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Aktivitas Belajar Siswa pada Pertemuan I (19-11-2015 )
No.
Jumlah
Aktifitas Yang Di Amati
Siswa
Persentase
1
Mengajukan pertanyaan
6
15%
2
Menjawab pertanyaan siswa maupun guru
7
18%
3
Memberi saran
1
2,5%
4
Mengemukakan pendapat
7
18%
5
Menyelesaikan tugas kelompok
15
38,5%
6
Mempresentasikan hasil kerja kelompok*
4
10,5%
*Presentasi dalam bentuk kelompok
Pondok Aren, 19 Oktober 2015 Mengetahui, Guru,
Peneliti,
Siti Solechah, S.Pd.SD NIP. 19730409 200604 2 001
Fahmi Darmawan NIM. 1812018300197
Kepala Sekolah SDN Pondok Kacang Timur 03
Abedih, S.Pd NIP. 19640712 198803 1 016
Tabel: 4.7 Distribusi Frekuensi Aktivitas Belajar Siswa pada Pertemuan II (20-11-2015)
No.
Jumlah
Aktifitas Yang Di Amati
Siswa
Persentase
1
Mengajukan pertanyaan
16
41%
2
Menjawab pertanyaan siswa maupun guru
28
71%
3
Memberi saran
6
15%
4
Mengemukakan pendapat
12
30,8%
5
Menyelesaikan tugas kelompok
30
76%
6
Mempresentasikan hasil kerja kelompok*
6
100%
*Presentasi dalam bentuk kelompok
Pondok Aren, 20 Oktober 2015 Mengetahui, Guru,
Peneliti,
Siti Solechah, S.Pd.SD NIP. 19730409 200604 2 001
Fahmi Darmawan NIM. 1812018300197
Kepala Sekolah SDN Pondok Kacang Timur 03
Abedih, S.Pd NIP. 19640712 198803 1 016
Tabel 4.8 Analisis Data Hasil Pretest dan Postest
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
NAMA SISWA
Alexandrian Zaneti A. Anggi Romadhan Afrizal Alvia Alamsyah Aidilla Fitri Sabila Anis Sinta Alya Azhari Astika Putri Arman Maulana Abdul Rahman Damar Ramadhan Devina Damayanti Devi Oktaviani Fanni Akbar Fadilah Genta Dwi Andika Ivan Hakim Ivana Revalina M. Fadhil Akbar M. Jibran Alkahfi Marsya Muizz M. Andiika S. Nurania Zulfa N. I Nabila Putra Ibrahim P. K Trias Okky Riyadi Saipul Abdullah Samuel Caturwidodo Widia Dwi Safitri M. Zahnul Nizam Andrean Febriansyah Audrey Selviana Putri Nia Zabania Rahmawati M. Fauzan Albana
NILAI PRETEST
NILAI POSTETS
50 70 65 60 75 50 50 75 60 75 60 75 70 40 50 70 85 40 80 80 60 60 50 68 85 25 80 75 55 70 60 60 75 60
75 75 75 75 75 85 80 75 78 74 75 72 83 75 55 80 90 75 90 80 80 95 85 60 75 50 71 65 75 60 75 75 50 75
PENINGKATAN
NO
35 36 37 38 39
Saskia Pricilia Ramadhani Riska Putu Aulia Sari Armando Oka Varlesia Muh. Muamar Mayendra Prasetyo Jumlah Rata-rata Siswa yang Tuntas Sisw0 a yang Belum Tuntas Persentase ketuntasan
80 70 60 35 30 2483 63.6 15 24 33,3 %
75 65 75 70 85 2903 74.43 32 7 82,1 %
Pondok Aren, 20 Oktober 2015 Mengetahui, Guru,
Peneliti,
Siti Solechah, S.Pd.SD NIP. 19730409 200604 2 001
Fahmi Darmawan NIM. 1812018300197
Kepala Sekolah SDN Pondok Kacang Timur 03
Abedih, S.Pd NIP. 19640712 198803 1 016
Tabel: 4.9 Pengolahan Data Lembaran Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan I dan II
No.
1 2
Aktifitas Yang Di Amati
Mengajukan pertanyaan Menjawab pertanyaan siswa maupun guru
Pertemuan
Pertemuan
I (%)
II (%)
15%
41%
26 %
18%
71%
53 %
Peningkatan
3
Memberi saran
2,5%
15%
12.5 %
4
Mengemukakan pendapat
18%
30,8%
12.8 %
5
Menyelesaikan tugas kelompok
38,5%
76%
37.5 %
10,5%
100%
100
6
Mempresentasikan hasil kerja kelompok*
*Mempresentasikan hasil kerja kelompok
Pondok Aren, 20 Oktober 2015 Mengetahui, Guru,
Peneliti,
Siti Solechah, S.Pd.SD NIP. 19730409 200604 2 001
Fahmi Darmawan NIM. 1812018300197
Kepala Sekolah SDN Pondok Kacang Timur 03
Abedih, S.Pd NIP. 19640712 198803 1 016
Tabel: 4.10 PENGOLAHAN DATA KUESIONER Jawaban No.
1
2
3
Pertanyaan
Ya Tidak
Apakah anda tahu tentang topik yang
Jumlah
Menjawab
%
100%
100%
100%
100%
50%
anda pelajari setiap Belajar ? Apakah tujuan pembelajaran yang hendak anda pahami ? Apakah model pembelajaran yang dibawakan oleh guru anda senangi ? Apakah cara belajar yang dibawakan
4
Tidak
oleh guru mendorong anda untuk belajar? Apakah informasi yang anda perdapat bisa
5
anda
jelaskan
pada
25%
sekelompok anda?
Anda memahami informasi pelajaran 6
teman
75%
yang diberikan oleh teman?
15%
Anda termotivasi bertanya pada saat 7
15%
Anda termotivasi untuk menjawab 8
25%
9
Model melatih
pelajaran anda
yang
untuk
diterapkan bertanggung
5% 60%
soal diskusi kelas?
10% 80%
diskusi kelas?
25%
15% 85%
15%
jawab? Model pembelajaran yang diterapkan 10
100%
meningkatan minat dan aktivitas anda dalam belajar?
Pondok Aren, 03 Oktober 2015 Mengetahui, Guru,
Peneliti,
Siti Solechah, S.Pd.SD NIP. 19730409 200604 2 001
Fahmi Darmawan NIM. 1812018300197
Kepala Sekolah SDN Pondok Kacang Timur 03
Abedih, S.Pd NIP. 196s40712 198803 1 016
LEMBAR UJI REFERENSI Nama
: Fahmi Darmawan
NIM
: 1812018300197
Jurusan
: DMS PGMI
Fakultas
: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Judul Skripsi : “ Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode Jigsaw Pada Pelajaran Pkn Materi PerundangUndangan Tingkat Pusat Dan Daerah Siswa Kelas V SDN Pondok Kacang Timur 03”
No. No
1
Nama Buku
Halaman Halaman
Asrori, Muhammad. Penelitian Tindakan
Buku
Skripsi
4
23
Kelas. Bandung. Wacana Prima. 2009. 2
No.
24
Dedi Dwigatama, dan Wijaya Kusumah.
27
23
dan
9
11
Pembelajaran. Jakarta. Depertemen P&K
18
18
dan Rineka Cipta. 1999
256
Mengenal
penelitian
tindakan
kelas.
Jakarta. Indeks. 2012 3
Dimyati
dan
Mudjiono.
Belajar
257 260 4
Doantara, Yasa. Pembelajaran Kooperatif TipeJigsaw. www.ipotes.wordpress.com/2015/07/05pe mbelajarankooperatif-tipe-jigsaw tanggal 05 Juli 2015.
diakses
13
Paraf Pembimbing
5
Eveline
Siregar,
Teori
Belajar
dan
Pembelajaran. Ghalia Indonesia 6
Hamdani.
Strategi
Belajar
5
19
6 Mengajar.
82
14
I
21
5
25
12
18
7
18
129
19
Kontekstual
56
16
(contextual Teaching and Learning/CTL)
60
17
Bandung. Pustaka Setia. 2011. 7
Krisdiantoro, Ferry. Skripsi : “Peningkatan Hasil Belajar IPS dengan Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas IV SDN Mojosari 03 PugerJember Tahun Pelajaran 2011-2012”. Universitas Jember. 2011.
8
Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta, Indeks. 2012.
9
Munadi,
yudhi.
Media
pembelajaran
sebuah pendekatan baru. Jakarta. GP Press Group. 2013 10
Muhammad
Nur,
Pembelajaran
Ibrahim
Muslim.
Berdasarkan
Masalah.
Surabaya. Unesa Press, 2005 18
Muhibbinsyah. Psikologi Belajar. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. 2003.
11
Nurhadi.
Pembelajaran
dan penerapannya dalam KBK. Malang. Universitas Negeri Malang. 2004. 12
Putranto, Rizky. Skripsi : “Peningkatan Hasil Belajar IPS dengan Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas IV SDN Mojosari 03 PugerJember Tahun Pelajaran 2011-2012”.
I
21
Universitas Jember. 2012. 13
Purwanto, Ngalim. Prinsip-prinsip dan
76
22
3
2
218
15
3
1
i
1
&
1
8
Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta.
5
9
Kencana Prenadamedia Group. 2013.
12
10
18
11
19
12
223
13
224
17
225
20
teknik evaluasi pengajaran. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya. 2009
14
15
Rusman, Model – model Pembelajaran, Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2010 Sagala,
Syaiful.
Konsep
dan
Makna
Pembelajaran. Alfabeta. Bandung, 2006. 16
Sanjaya, . Wina Strategi pembelajaran. Berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta. Kencana Prenada Media Grup. 2008
17
Susanto,
Ahmad.
Teori
Belajar
226 233 18
Muhibbinsyah. Psikologi Belajar. Jakarta.
129
19
2
11
Pembelajaran
4
2
Konstruktivistik,
19
4
PT. Raja Grafindo Persada. 2003. 19
Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempeengaruhnya, Rineka Cipta. Jakarta. 2010
20
Trianto.
Model-Model
Inovatif
Berorientasi
Konsep, Landasan Teoritis-Praktis dan Implementasinya. Jakarta. Prestasi Pustaka Publisher. 2010
Yang Mengesahkan, Pembimbing
Kholis Ridho, M.Si NIP. 19780114 200912 1 002
BIODATA PENULIS
Fahmi Darmawan, lahir di Tangerang pada Tanggal 29 Juli 1991. Orang tua, ibu berasal dari Jakarta, ayah dari Tangerang, anak kelima dari lima bersaudara. Istri berasal dari kuningan, memiliki satu anak putri. Alamat Jl. H. Bacek Rt 003 / 001 kelurahan Tajur, kecamatan Ciledug, Kota Tangerang Selatan Pengalaman Pendidikan 1. Tamat Sekolah Dasar negeri ( SDN ) Sudimara Jaya 02 Tahun 2003, 2. Tamat SMP Nurul Iman Tahun 2006, 3. Tamat SMK An-Nurmaniyah Tahun 2009. Pengalaman Mengajar 1. Mengajar di MI Nurul Muta’allimin II Sebagai Guru Agama Tahun 20112015, 2. Mengajar di SDN Pondok Kacang Timur 03 Sebagai Guru Kelas tahun 20152016 ( sekarang )
Jakarta,
Juni 2016
Fahmi Darmawan NIM. 1812018300197