LAPORAN PENELITIAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
ALTERNATIF MODEL P E M B E L A J A W HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA MELALUI PENDEKATAN JURISPR UDENTlAL INQUIRY (TELAAHAN HUKUM) DI PROD1 PPKn FIS UNP
Oleh: Drs. Akrnal, SH, M.Si Heni Muchtar, SH, M.Hum Aldri Frinaldi, SH, M.Hum '- -. ..- -- . ...- ."..,1,. Dra. Jumiati, M.3-i.. ;:. Fr-r71;;Ti;iiscli .., ,. , ,;t-L"i .,. . . L;,." r! r"!1;4 76: E 6 hpn'l @IL, - l ii [,- f,t-::.. L,.s,,,
(
,
.
..
- .
.,',.
..
-...
-,
.
-~*-,--n..-.
''9
$:.
t;3:.K:*."&.tc
. ; ; . , ->
.>?*.
,s
;
i
6
!th
Dibiayai DIPA UNP I' y m i . K ~ \ Nomor:420NN35.2pG/2>?3 Tanggal -- 25 Juli 2012 - - --1!s'.51 Universitas Negeri P a d a ~ '??IACSI
d
ii;y!;:3-,,\S
Irl
$)f/M/ 861.4-
* I
'
PUSAT PENELITIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG DESEMBER, 20 12
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN DANA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN BAG1 PUSLIT D1 LEMLIT UNP 1. Judul Penelitian Alternatif Model Pembelajaran Hukum dan Hak Asasi Manusia Melalui Pendekatan Jurisprudential Inquiry (Telaahan Hukum) Di Prodi PPKn FIS UNP 2. Ketua Peneliti Drs. Akmal, SH, M.Si a. Nama Lengkap & Gelar b. PangkatMIP Pembina Utarna Mudaf IVC/ 19620704 198803 1 003 Hukum dan Hak Asasi Manusia c. Mata Kuliah yang Diteliti d. Mata Kuliah yang Diampu H. Perdata, H. Agraria, H. Perburuhan Pendidikan Kewarganegaraan d i MKU FIS UNPIProd i Pendidikan e. Fakultas/Jurusan/Puslit Kewarganegaraan Jurusan Isospol/Pusat Penelitian Hukum dan HAM UNP Universitas Negeri Padang f. InstitutNniversitas Jurusan Isospol FIS UNP, g. Alamat Jln.ProfHarnka, Air Tawar, Padang Sumbar, 25 172 (075 1) 485 1475 / 08 12672 1527 h. Nomor TeleponIHP akrnal marlis 03@ yahoo.com i. E-mail Heni Muchtar, SH, M.Hum, Aldri 3. Nama Anggota Peneliti Frinaldi, SH, M.Hum, dan Dra. Jumiati,
PENGANTAR Kegiatan penelitian mendukung pengembangan ilmu serta terapannya. Dalam ha1 ini, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang berusaha mendorong dosen untuk melakukan penelitian sebagai bagian integral dari kegiatan mengajamya, baik yang secara langsung dibiayai oleh dana Universitas Negeri Padang maupun dana dari sumber lain yang relevan atau bekerja sama dengan instansi terkait. Sehubungan dengan itu, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang bekerjasama dengan Pimpinan Universitas, telah memfasilitasi peneliti untuk melaksanakan penelitian tentang Alternatif Model Pembelajaran Hukum dan Hak Asasi Manusia Melalui Pendekatan Jurisprodential Inquiry (Telaahan Hukum) di Prodi PKN FIS UNP, sesuai dengan Surat Penugasan Pelaksanaan Penelitian Dosen Pemula Universitas Negeri Padang Talhun Anggaran 20 12 Nomor: 420/UN35.2/PG/20 12 Tanggal 25 Juli 2012. Kami menyambut gembira usaha yang dilakukan peneliti untuk menjawab berbagai permasalahan pembangunan, khususnya yang berkaitan dengan perrrlasalahan penelitian tersebut di atas. Dengan selesainya penelitian ini, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang akan dapat memberikan informasi yang dapat dipakai sebagai bagian upaya penting dalam peningkatan mutu pendidikan pada umurnnya. Di samping itu, hasil penelitian ini juga diharapkan memberikan masukan bagi instansi terkait dalam rangka penyusunan kebijakan pembangunan. Hasil penelitian ini telah ditelaah oleh tim pembahas usul dan laporan penelitian, kemudian untuk tujuan diseminasi, hasil penelitian ini telah diseminarkan ditingkat Universitas. Mudah-mudahan penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pada umumnya dan khususnya peningkatan mutu staf akademik Universitas Negeri Padang. Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang membantu terlaksananya penelitian ini, terutama kepada pimpinan lembaga terkait yang menjadi objek penelitian, responden yang menjadi sampel penelitian, dan tim pereviu Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang. Secara khusus, kami menyampaikan terima kasih kepada Rektor Universitas Negeri Padang yang telah berkenan memberi bantuan pendanaan bagi penelitian ini. Kami yakin tanpa dedikasi dan kerjasama yang terjalin selama ini, penelitian ini tidak akan dapat diselesaikan sebagaimana yang diharapkan dan semoga kerjasama yang baik ini akan menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang. Terima kasih.
Padang, Desember 2012 /%ktu,a Lembaga Penelitian n i v e h b s Negeri Padang, ,/'
Ur. A1wte;r'Bentri, M.Pd.\ - .NIP. 19610722 198602 1 002
ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk (1) menjelaskan dan menganalisis model pembelajaran Jurisprodential Inqury (JI) dalam perkuliahan Hukum dan HAM, (2) menemukan keefektifan model pembelajaran J1 terhadap keaktifan mahasiswa dalam mengatasi kepasifan mahasiswa dalam perkuliahan Hukum dan HAM pada mahasiswa PPKn FIS UNP, dan (3) menemukan pengembangan model Pembelajaran JI pada pembelajaran Hukum dan HAM sebagai model yang mapan untuk mengobati penyakit kelas. Metode penelitian ini meliputi: subjek penelitian adalah mahasiswa yang mengikuti kuliah semester Juli-Desember 2012 di Prodi PPKn FIS Universitas Negeri Padang pada mata kuliah Hukum dan HAM. Penelitian ini dimulai Juli sampai Desember 201 2, dan pengambilan data dimulai bulan Agustus 2012. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini dipilih model spiral: Kemmis dan Mc Taggart. Hasil penel itian menunj ukan bahwa (I ) metode Jurisprodential Inguiy (Telalaahan Hukum) dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Hukum dan HAM di Prodi PPKn FIS UNP, (2) metode JI dapat memperbaiki penyakit kelas yang sudah menahun dan dirasakan tim dosen pengajar Hukum dan HAM. Obat kelas yang ditawarkan melalui pendekatan JI dikembangan sebagai sebuah model baru dalam pembelajaran Hukum dan HAM. Pengembangan model terlihat dari setiap fase ada tambahan variasi yang dilakukan dosen dalam menstel topik pernbelajaran agar berkualitas. Keberhasilan setiap siklus juga dipantau melalui tes lisan dan pengamatan tim kolaborasi, (3) Metode telaahan hukum juga dapat membangun kreatifitas dan inovasi baru mahasiswa dalam pembelajaran, serta dalam pengamatan terlihat konsistensi, taat asas dan kepatuhan pada regulasi dalam diskusi kuliah, dan ketertiban berfikir mahasiswa dapat diciptakan melalui analisis teori dan hukum. Kondisi keaktifan dan perhatian mahasiswa terhadap mata kuliah Hukum dan HAM meningkat, clan (4) sintax pembelajaran JI menjadi bervariasi sebagai formulasi baru untuk meningkatkan aktivitas mahasiswa, pemahaman konsep dan kemampuan menjelaskan kasus pelanggran HAM. Untuk itu direkomendasikan (1) metode JI perlu dikembangkan terus dalam perkuliahan berdasarkan kemajuan TI. dengan tetap berbasiskan sintax yang ada, (2) masih terdapat kelemahan dalam penelitian ini terutama dalam pemahaman teori hukum dan menganalisis skenario kasus kasus pelanggaran HAM, dimana tidak semua mahasiswa punya kemampuan yang sama, minat yang sama, pengalaman yang berbeda. Untuk itu masih perlu penyempurnaan tindakan seperti perlunya mahasiswa berlatih memotret kasus pelanggaran HAM dengan mengikuti regulasi yang berkembangan dalam instrument HAM internasional, regional, nasional, dan lokal, dan (3) temuan penelitian ini dapat menjadi umpan balik dalam memperbaiki penyakit kelas. Metode ini juga tepat digunakan bagi semua jenis mata kuliah hukum dengan pendekatan analisis yurisdis. Termasuk mata kuliah PKn MKU atau PKn di sekolah-sekolah. Kata Kunci:
Kualitas pembelajaran, Hukum dan HAM, metode Jurisprudential Inquiry
PRAKATA Syukur Alhamdulillah berkat rahmat dan hidayah Allah SWT, laporan hasil penelitian dana Dipa Lemlit UNP kepada Puslit Hukum dan HAM tahun 2012 dengan judul: "Altematif Model Pembelajaran Hukum dan Hak Asasi
Manusia Melalui Pendekatan Jurispnrdential Inquiry (Telaahan Hukum) Di Prodi PPKn FIS UNP" dapat diselesaikan. Tim peneliti menyadari sepenuhnya bahwa untuk menyelesaikan laporan hasil penelitian ini bukan pekerjaan yang ringan, namun sekali lagi berkat taufik dan kasih sayang Allah Yang Maha Besar serta dorongan semangat, keyakinan dan rasa tanggungjawab terhadap kepercayaan yang diberikan kepada Puslit Hukum dan HAM untuk mengadakan penelitian serta bantuan dari berbagai pihak, pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang besar. Walaupun tidak semua pihak dapat disebutkan bantuannya, namun ucapan terima kasih yang terbatas tim peneliti sampaikan kepada yang terhormat: 1. Ketua Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang beserta staf 2. Para Reviewer yang telah memberikan masukan untuk kesempumaan hasil
penelitian
3. Pimpinan Jurusan ISP, Dekan FIS, dan Rektor Universitas Negeri Padang beserta staf; 4. Semua pihak yang telah membantu kelancaran terlaksananya penelitian ini, dan
belum sempat disebutkan satu persatu. Akhimya betapun kecilnya sumbangan pemikiran yang dapat tim peneliti kemukakan, diharapkan ada manfaat bagai peningkatan kualitas pembelajaran untuk mata kuliah Hak Asasi Manusia, dan akan peneliti lanjutkan terus dalam rangka penyempumaan pelaksaaan perkuliahan kedepan sesuai dengan sasaran penelitian PTK. Padang, 10 Desember 20 12 Tim Peneliti Ketua
DAFTAR IS1 HALAMAN JUDUL ............................................................. i HALAMAN PENGESAHAN ............................................... ii PENGANTAR ...................................................................................... ... 111 ABSTRAK ..............................................................iv ................................................................. v PRAKATA DAFTAR IS1 .......................................................... V..I DAFTAR GAMBAR .................................................................VII ... DAFTAR LAMPIRAN ............................................................... V I I I BAB 1
PENDAHULUAN A . Latar Belakang Masalah ................................ 1 B. ldentifikasi Masalah ................................ 5 C. Pembatasan Masalah .......................................... 5 D. Rumusan Masalah .................................5 E.Tujuan Penelitian ...........................................6 F. Manfaat Penelitian ......................................... 6
BAB 11
TINJAUAN PUSTAKA A . Peranan Analisis Hukum dan Teori ................... 8 B. Model Pem belajaran Jurisprudential Inguy .......... 8 C. Kerangka Pikir Penelitian ............................... 12 D. Hipotesis Tindakan ..................... . . . ............... 13
BAB I l l
METODE PENDEKATAN A . Rancangan Penelitian ................................ 14 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................... 14 C. Subjek Penelitian .................................................... 14 D. Prosedur Penelitian .................................... 15 E.Teknik Pengumpulan Data ..................................... 20 F. Teknik Analisis Data .................................22
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN A . Hasil Penelitian ........................................ 23 B . Pembahasan ........................................ 48
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A . Hasil Penelitian ...................................... 52 B . Pembahasan ........................................53
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3
.......................................................... 54 : Instrumen Penelitian :Biodata Peneliti : Dokumentasi Penelitian
DAFTAR GAMBAR
Halaman
......
Gambar 1
Kerangka Pikir Penelitian Perkuliahan Hukum dan HAM
Gambar 2
Hasil Tes Akhir Siklus I
Gambar 3
Hasil Tes Akhir Siklus 2 ...................................................46
13
...............................................36
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
................................................. 56
Lampiran 1
Instrumen Penelitian
Lampiran 2
Biodata Peneliti
Lampiran 3
Dokumentasi Penelitian
................................................ 70
........................................74
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) sebagai kompetensi utarnanya menuntut terjadinya
kemampuan
mahasiswa
sebagai
seorang
investigasi, advokasi, dan menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM biasa dan menganalisis kasus pelanggaran HAM berat. Mahasiswa tidak hsnya memahami teori-teori dan konsep pemikiran ahli tentang hukum dan HAM, tetapi dituntut juga memahami aplikasi teoritisi dalam kehidupan nyata, sehingga mahasiswa punya kesadaran hukum dan HAM dan berbuat untuk penegakan hukum d m HAM di Indonesia. Tujuan utama perkuliahaan adalah Mata kuliah ini memberikan pengetahuan tentang konsep hukum dan HAM, pembagian, hngsi, dan peranan hukum dan HAM di Indonesia, sehingga pemahaman sesuai dengan silabus yang sudah ditetapkan tim dosen. Dengan Standar Kompetensi yang diharapkan mahasiswa mampu memahami, dan menerapkan konsep-konsep hukum dan HAM dalam menganalisis tentang kasus hukum dan HAM, dan mempunyai keterampilan dalam strategi sebagai seorang investigator d m melakukan advokasi, dan penyelesaian sengketa seluk beluk kasus hukum dan HAM di tingkat daerah dan nasional. Pembelajaran dengan model Jurisprudential Inquiry (JT) atau disebut juga metode Telaahan Hukum menitiberatkan mahasiswa taat asas, konsisten dalam pengambilan keputusan dimana keunggulan metode ini adalah: keberhasilan model ini adalah melalui metode dialog Socrates (debat konfrontatif) sebagaimana yang dikutip Joice (1976). Langkah-langkah yang hams dilakukan meliputi: (1) orientasi terhadap kasus, (2) mengidentifikasi isu, (3) pengambilan posisi (sikap),
(4) menggali argumentasi untuk mendukung posisi (sikap) yang telah diambil, (5) memperjelas ulang dan memperkuat posisi (sikap), dan (6) menguji asumsi tentang fakta, defenisi, dan konsekuensi.
Pada tahap pertama, dosen memperkenalkan kepada mahasiswa materimateri kasus dengan cara membaca cerita, menonton film yang menggambarkan konflik nilai, atau mendiskusikan kejadian-kejadian hangat dalam kehidupan sekitar, kehidupan sekolah atau suatu komunitas masyarakat. Langkah kedua yang termasuk ke dalam tahap orientasi adalah mengkaji ulang fakta-fakta dengan menggambarkan peristiwa dalam kasus, menganalisis siapa yang melakukan apa, dan mengapa terjadi seperti demikian. Pada rahap kdua, siswa mensintesis fakta, mengaitkannya dengan isu-isu umum dan mengidentifikasi nilai-nilai yang terlibat dalam kasus tersebut (misalnya, isu tersebut berkaitan dengan kebebasan mengemukakan pendapat, otonomi daerah, persamaan hak, dan Iain-lain). Dalam tahap satu dan dua ini, siswa belum diminta untuk mengekspresikan pendapat atau sikapnya terhadap kasus tersebut. Pada tahap kefiga, mahasiswa diminta untgk mengambil posisi (sikaplpendapat) terhadap isu tersebut dan menyatakan sikapnya. Misalnya dalam kasus bayaran uang sekolah, siswa menyatakan sikapnya bahwa seharusnya pemerintah tidak menentukan besar biaya sekolah yang hams diberlakukan untuk setiap sekolah karena ha1 itu melanggar hak otonomi sekolah. Pada tahap keempat, sikap (posisVpendapat) siswa digali lebih dalam. Dosen sekarang memainkan peran ala Socrates. Memperdebatkan pendapat yang diajukan siswa dengan pendapat-pendapat konfiontatif. Dalam ha1 ini siswa diuji konsistensi dalam mempertahankan sikaplpendapat yang telah diambilnya. Di sini siswa dituntut untuk mengajukan arpmentasi logis dan rasional yang dapat mendukung pernyataan (posisi) yang telah dibuatnya. Tahap kelima adalah tahap penentuan ulang akan posisi (sikap) yang telah diambil
mahasiswa. Dalam tahap ini sikap (posisi) yang telah diambil siswa mungkin konsisten (tetap bertahan) atau berubah (tidak konsisten), tergantung dari h a i l atau 'argumentasi yang terjadi pada tahap keempat. Jika argumen siswa kuat, mungkin konsisten. Jika tidak, mungkin siswa mengubah sikapnya (posisinya). Tahap keenam adalah pengujian asumsi faktual yang mendasari sikap yang
diambil mahasiswa. Dalam tahap ini dosen mendiskusikan apakah argumentasi yang digunakan untuk mendukung pemyataan sikap tersebut relevan dan valid.
Metode ini bagian dari Teori pembelajaran Gestalt dirintis Max Wertheimer bersama Kurt Koffka dan W.Kohler yang dikutip Rusman (20 10). Masalah nyata dalam pembelajaran, selama mengampu mata kuliah Hukum dail HAM, muncul berbagai gejala yang relatif muncul adalah.
o Kecenderungan mahasiswa dalam debat tidak punya pengangan konsep, dasar hukum atau payung hukum yang jelas, sehingga sikap mahasiswa tidak konsisten, perilaku kebingungan dalam menjawab soal atau debat kelas.
o kecenderungan mahasiswa kurang bertanya, tidak ada debat konsep; mahasiswa menjawab jika ditunjuk; referensi kurang lengkap dan tidak di bawa di perkuliahan; sehingga interaksi dengan sumber belajar minim; kurang disiplin dalam mengerjakan tugas-tugas; yang mengerjakan tugas kelompok mahasiswa tertentu.
o Kurangnya penguasaan konsep atau teori dan hukum. Kebanyakan mahasiswa tidak mampu memahami konsep-konsep utama yang terkandung dalam materi perkuliahan Hukum dan HAM sehingga tidak mampu menganalisa atau membedakan konsep yang satu dengan konsep lainnya.
o kemampuan mahasiswa melakukan analisis hukum dalam menjelaskan kasuskasus pelanggran HAM masih belum terampil Penyebab munculnya masalah di atas adalah pendekatan pembelajaran tim pengajar belum tepat, untuk gambaran umum mata kuliah ini adalah sebagai berikut, bahwa mata kuliah Hukum dan HAM dalam struktur mata kuliah di Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Jurusan Ilmu Sosial Politik Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang merupakan mata kuliah wajib, termasuk mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK), Sinopsis mata kuliah ini adalah setelah mengikuti perkuliahan Hukum dan HAM mahasiswa "Manfaat Mata Kuliah : Mata kuliah ini diberikan agar mahasiswa memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan tentang konsep, teori
HAM serta peraturan perundang-
undangan yang mengatur tentang HAM serta kewajiban asasi manusia dan permasalahannya, sehingga menumbuhkan kesadaran akan nilai dan martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa serta dapat menerapkan
dalam kehidupan masayarakatt dan negara dan memiliki keterarnpilan sebagai investigator, mediator dan pemantau terhadap pelanggaran HAM. Sedangkan standar kompetensi:mahasiswa dapat memahami, dan menganalisis tentang konsep dan teori HAM serta mengaplikasikan pada dalam kehidupan pribadi, masyarakat, berbangsa dan bemegara. Mata kuliah ini diambil pada semester JuliDesember 2012 ini dan idealnya setelah mengikuti mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum, Pengantar Hukurn Indonesia, Ilmu Negara, Hukum Pidana dan Hukum Acara. Sedangkan
gambaran
pelaksanaan
perkuliahan
sebagai
berikut:
Pelaksanaan perkuliahan selama ini dapat dijelaskan berikut ini. Pada pertemuan pertarna dosen menjelaskan aturan main perkuliahan. Dosen memberikan silabus kepada mahasiswa. Pada silabus materi perkuliahan telah dibagi atas 12 bagia!. Untuk kelancaran perkuliahan ini, hendaklah mahasiswa mempersiapkannya terlebih dahulu. Untuk itu dosen menugaskan mahasiswa untuk mempersiapkan materi yang akan di bahas di kelas secara berkelompok. Materi yang terdiri dari 12 bagian itu dibagi atas 12 kelompok mahasiswa. Pada pertemuan kedua sebelum kuliah dimulai kelompok satu diminta menyajikan apa yang telah mereka diskusikan sehubungan dengan topik pertama. Dan setelah itu diadakan tanya jawab atau diskusi. Dosen bertugas memperjelas konsep-konsep yang dibahas selama diskusi tersebut. Diakhir diskusi tugas kelompok 1 hams diserahkan dan mereka berkewajiban memperbaiki tugas tersebut dan diserahkan pada pertemuan berikutnya. Begitulah perkuliahan ini berlangsung sampai pertengahan dan akhir semester. Pada setiap pertemuan berikutnya dosen mereviu kembali materi sebelumnya sebelum kelompok berikutnya menyajikan topik yang baru. Pada pendekatan perkuliahan melalui metode di atas terlihat mahasiswa belum menjadi pusat pembelajaran, yang aktif masih dosen, mahasiswa belum didorong secara optimal untuk belajar. Pengalaman belajar mahasiswa belum digali dosen, belum dilatih merumuskan pendapat diantara mereka, yang aktif hanya mahasiswa tertentu saja, sehingga kecenderungan mahasiswa tidak terarnpil mengunakan konsep atau teori untuk menjelaskan masalah pelanggran HAM.
Masalah di atas penting dan perlu segera diatasi sesuai dengan kemampuan yang diharapkan dari mata kuliah ini sehingga kualitas perkuliahan hukum dan HAM dapat ditingkatkan. Untuk itu peneliti ingin
memecahkan
masalah di atas dengan menerapkan beberapa alternatif dalam metode model Interaksi Sosial yang memungkinkan mahasiswa untuk lebih aktif dalam perkuliahan. Pelaksanaan dengan perlakuan lokal kontrol dan eksperimen, dilengkapi dengan pendekatan kualitatif. dengan langkah-langkah pemecahan sesuai dengan yang ditawarkan model JI (Telaahan Hukum).
B. Identifikasi Masalah
- Kurangnya
kemampuan mahasiswa penguasaan analisis hukum dalam
perkuliahan; sehingga tidak konsisten dan taat asas dalam berdebat dan berdiskusi dalarn perkuliahaan Hukum dan HAM
- Mahasiswa masih kurang mapu rnengaplikasikan teori hukum dan HAM dalam perkualiahan,
- Mahasiswa kurang mampu memecahan masalah pelanggaran HAM menurut prosedur yang berlaku sesuai dengan pendekatan telaahan hukum (JI). C. Pembatasan Masalah
Mahasiswa yang dijadikan sebagai lokal PTK (classroom action research) adalah lokal T.86 FIS disamping UPPL UNP, dimana setiap tahun di
PPKn FIS UNP mahasiswa baru reguler dan non reguler digabungkan dengan kemampuan yang sama, diajar oleh tim dosen yang sama, dengan sumber belajar yang sama. Tahun pelaksanaan menyesuaikan dengan pelaksanaan penelitian (Semester Juli-Desember 20 12). D. Perumusan Masalah Setelah diamati dengan sungguh-sungguh, ternyata peneliti menemukan
tiga
permasalahan mendasar yaitu : Kurangnya kemampuan mahasiswa penguasaan analisis hukum dalam perkuliahan; sehingga tidak konsisten dan taat asas dalam
berdebat dan berdiskusi dalam perkuliahaan Hukum dan HAM. Mahasiswa masih kurang mapu mengaplikasikan teori hukum dan HAM dalam perkualiahan, dan Mahasiswa kurang mampu memecahan masalah pelanggaran HAM menurut prosedur yang berlaku sesuai dengan pendekatan telaahan hokum.. Untuk itu dirumuskan akar permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah dengan menerapkan metode JI (Jurisprodential Inquiry) dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Hukum dan HAM pada mahasiswa PPKn FIS UNP.
Pembelajaran yang berkualitas disini adalah pembelajaran dimana
mahasiswanya aktif, menguasi konsep-konsep pokok dan mampu menerapkan konsep-konsep tersebut dan melakukan analasis hukum untuk memotret kasus HAM di lapangan. E. Tujuan Penelitian
Yang menjadi tujuan penelitian adalah untuk 1. Menjelaskan dan menganalisis pembelajaran (Model JI) dalam perkuliahan
Hukum dan HAM 2. Menemukan kefektifan
mahasiswa dalam
model pembelajaran JI terhadap keaktifan
mengatasi kepasifan mahasiswa dalam perkuliahan
Hukum dan HAM pada mahasiswa PPKn FIS UNP
3. Menemukan pengembangan model Pembelajaran JI Pada pembelajaran Hukum dan HAM sebagai model yang mapan untuk mengobati penyakit kelas.
F. Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat secara teoritis memperkaya kajian keilmuan Hukum dan HAM dan metode pembelajaran (hard & soy skill) perkuliahan. Kemudian bagi mahasiswa, dosen, program studi Pendidikan Kewarganegaraan Jurusan Isospol FIS Universitas Negeri Padang dalam meningkatkan kualitas kelembagaan, karena mata
kuliah ini diambil oleh seluruh mahasiswa yang
menjadi calon guru Pendidikan Kewarganegaraan di SLTA.
a. Bagi mahasiswa akan membantu untuk aktif dalam pembelajaran, memahami konsep dengan baik, dan marnpu mengunakan konsep untuk memotret gejala di lapangan dalam kasus HAM sehingga tercapai sasaran pembelajaran yang diharapkan. b. Bagi dosen perlu mempunyai pemahaman
yang baik mengenai
konsep-konsep dan cara mengunakan konsep dalam menganalisis kasus dan HAM yang dibahas. Ini suatu ha1 yang sangat penting karena diperlukan ketajaman dan ketepatan analisis dari dosen. Dengan begitu dosen perlu persiapan yang matang dan sekaligus dapat meningkatkan pemahaman materinya dengan benar. c. Bagi dosen akan ditemukan strategi atau langkah-langkah perkuliahan yang efisien dan efektif yang dapat meningkatkan kualitas perkuliahan Hukum dan HAM.
BAB I1 TINJAUAN PUSTAKA
A. Peranan Analisis Hukum dan Teori Hukum dan HAM artinya adalah masalah hak asasi manusia dianalisis melalui pendekatan hukum yang berlaku. Mahasiswa yang telah mengikuti perkuliahan Hukum dan HAM dapat memahami konsep-konsep, teori-teori Hukum HAM dengan baik dan mengaplikasikan dalam kehidupan nyata (menuju mata kuliah yang berbasis kompentensi, mahasiswa memiliki keterampilan tertentu setelah mengikuti perkuliahan. Asep Saefbddin dalam Rusman (2010) menyatakan bahwa tuntutan lulusan perguruan tinggi seluruh starata sedang dan akan terns menghadapi tantangan persaingan dunai kerja yang semakin ketat dan kompleks. Dunia kerja secara objektif akan menuntut suberdaya manusia yang profesional, berketerampilan (skillful), kreatif, inovatif, mampu bekerjasama (cooperative) dalam tim, cepat, tepat, berkemampuan berkomunikasi yang baik secara lisan dan tulisan. Untuk itu nilai jual atau manfaat apa yang diperoleh mahasiswa selesai mengikuti perkuliahan hams jelas dan dapat dipakai di dunia kerja. Tugas ini diberikan kepada dosen sebagai pengampu mata kuliah. Mahasiswa aktif dalam memahami dan terampil mengunakan konsep atau teori dalarn memotret kasus keperdataan. Artinya mahasiswa dihadap kepada kasus atau persoalan yang terjadi dan mampu menganalis dengan teori-teori yang ada atau hukum yang berlaku seperti yang sudah dicantumkan dalam hukum dan HAM nasional, regional dan intemasional, dan adat. Teori merupakan alat untuk memotret fenomena kemanusiaan yang terjadi. Penerapan keseimbangan hak dan kewajiban asasi manusia dapat dijelaskan (Muladi, 2002).
B. Model Pembelajaran Jurisprodential Inquly Model pembelajaran yang dipelopori oleh Donald Oliver dan James P. Shaver ini didasarkan atas pemahaman masyarakat di mana setiap orang berbeda pan-
dangan dan prioritas satu sama lain, dan nilai-nilai sosialnya saling berkonfrontasi satu sama lain. Memecahkan masalah kompleks dan kontroversial di dalam konteks aturan sosial ymg produktif membutuhkan warga negara yang mampu berbicara satu sama lain dan bernegosiasi tentang keberbedaan tersebut Joice (1976) . Oleh karena itu, pendidikan hams marnpu menghasilkan individu calon warga negara yang mampu mengatasi konflik perbedaan dalam berbagai hal. Model pembelajaran ini membantu siswa untuk belajar berpikir secara sistematis tentang isu-isu kontemporer yang sedang terjadi dalam masyarakat. Dengan memberikan mereka cara-cara menganalisis dan mendiskusikan isu-isu sosial, model pembelajaran ini membantu siswa untuk berpartisipasi dalam mendefinisikan ulang nilai-nilai sosial. Jadi, model pembelajaran telaah jurisprudensial melatih rnahasiswa untuk peka terhadap permasalahan sosial, mengarnbil posisi (sikap) terhadap permasalahan tersebut, serta mempertahankan sikap tersebut dengan argumentasi yang relevan dan valid. Model ini juga dapat mengajarkan siswa untuk dapat menerima atau menghargai sikap orang lain terhadap suatu masalah yang mungkin bertentangan dengan sikap yang ada pada dirinya. Atau sebaliknya, ia bahkan menerima dan mengakui kebenaran sikap yang diambil orang lain terhadap suatu isu sosial tertentu. Sebagai contoh, seorang mahasiswa mengarnbil sikap tidak setuju atas kenaikan harga bahan bakar minyak dengan berbagai argumentasi yang rasionalis dan logis. Tentunya yang mengambil sikap sebaliknya (setuju) juga dengan berbagai argumentasi yang logis dan rasional. Akhirnya, keduanya sarna-sama dapat menganalisis kelebihan dan kelemahan dari masing-masing posisi (sikap) yang diambilnya. Sebaliknya, bisa saja teman yang setuju kenaikan BBM akan berubah sikapnya jadi tidak setuju setelah mendengar argumentasi dari temannya yang lain yang menurutnya lebih baik, lebih rasional, dan lebih mempunyai implikasi yang positif terhadap masyarakat.
a.
Prosedur Pembelajaran
Umumnya kunci utama keberhasilan model ini adalah melalui metode dialog Socrates (debat konfrontatif). Langkah-langkah yang hams dilakukan meliputi: (1) orientasi terhadap kasus, (2) mengidentifikasi isu, (3) pengambilan posisi (sikap), (4) menggali argumentasi untuk mendukung posisi (sikap) yang telah diambil, (5) memperjelas ulang dan memperkuat posisi (sikap), dan (6) menguji asumsi tentang fakta, defenisi, dan konsekuensi. Pada tahap pertama, dosen memperkenalkan kepada mahasislva materimateri kasus dengan cara membaca cerita, menonton film yang menggambarkan konflik nilai, atau mendiskusikan kejadian-kejadian hangat dalam kehidupan sekitar, kehidupan sekolah atau suatu komunitas rnasyarakat. Langkah kedua yang termasuk ke dalam tahap orientasi adalah mengkaji ulang fakta-fakta dengan menggarnbarkan peristiwa dalam kasus, menganalisis siapa yang melakukan apa, dan mengapa terjadi seperti demikian. Pada tahap kedua, mahasiswa mensintesis fakta, mengaitkannya dengan isuisu umum dan mengidentifikasi nilai-nilai yang terlibat dalam kasus tersebut (misalnya, isu tersebut berkaitan dengan kebebasan mengemukakan pendapat, otonomi daerah, persamaan hak, dan Iain-lain). Dalam tahap satu dan dua ini, mahasiswa belum diminta untuk mengekspresikan pendapat atau sikapnya terhadap kasus tersebut. Pada
tahap
Ketiga,
mahasiswa
diminta
untuk
mengambil
posisi
(sikaplpendapat) terhadap isu tersebut dan menyatakan sikapnya. Misalnya dalam kasus bayaran uang SPP, mahasiswa menyatakan sikapnya bahwa seharusnya pemerintah tidak menentukan besar biaya sekolah yang hams diberlakukan untuk setiap sekolah karena ha1 itu melanggar hak otonomi sekolah. Pada tahap keempat, sikap (posisilpendapat) mahasiswa digali lebih dalam. dosen sekarang memainkan peran ala Socrates. Memperdebatkan pendapat yang diajukan mahasiswa dengan pendapat-pendapat konfrontatif. Dalam ha1 ini mahasiswa diuji konsistensi dalam mempertahankan sikaplpendapat yang telah
diambilnya. Di sini mahasiswa dituntut untuk mengajukan argumentasi logis dan rasional yang dapat mendukung pemyataan (posisi) yang telah dibuatnya.
Tahap kelima adalah tahap penentuan ulang akan posisi (sikap) yang telah diambil mahasiswa. Dalam tahap ini sikap (posisi) yang telah diarnbil mahasiswa mungkin konsisten (tetap bertahan) atau berubah (tidak konsisten), tergantung dari hasil atau argumentasi yang terjadi pada tahap keempat. Jika argumen mahasiswa kuat, mungkin konsisten. Jika tidak, mungkin mahasiswa mengubah sikapn ya (posisinya).
Tahap lieenam adalah pengujian asumsi faktual yang mendasari sikap yang diambil mahasiswa. Dalam tahap ini guru mendiskusikan apakah argumentasi yang digunakan untuk mendukung pemyataan sikap tersebut relevan dan sail (valid).
I. peran sebagai suatu model pembelajaran bertujuan untuk membantu mahasiswa menemukan makna diri (jati diri) di dalam lingkungan sosial dan meme-cahkan dilema dengan bantuan kelompok. Artinya, melalui bermain peran siswa belajar menggunakan konsep peran, menyadari adanya peranperan yang berbeda dan memikirkan perilaku dirinya dan perilaku orang lain. 2. Model pembelajaran telaah yurisprudensi ditujukan untuk membantu mahasiswa belajar berpikir secara sistematis tentang isu-isu yang sedang terjadi di masyarakat. 3. Prosedur pembelajaran telaah yurisprudensi terdiri atas enarn langkah, yaitu (1) orientasi terhadap kasus, (2) mengidentifikasi isu, (3) pengambilan posisi (sikap), (4) menggali argumentasi untuk mendukung posisi (sikap) yang telah diarnbil, (5) memelajari ulang dan memperkuat posisi (sikap), dan (6) menguji asumsi tentang fakta, definisi, dan konsekuensi. Ronald J. Bonnstetter and Jon E. Pedersen (1990) dalam hasil kajiannnya tentang The Jurisprudential Inquiry Model for STS The Jurisprudential STS Model of Teaching menjelaskan bahwa:
"modzjied the original Joyce and Weil Jurisprudential Model (1 986) to create a jurisprudential inquiyr STS model of teaching that effectively
lends itself to the study of science, technology, and societal issues in the classroom. The jurisprudential inquiyr SKY model approaches teaching issues by dividing a class into the issue viewpoints. Through the use of information-acquisition strategies and classmate interactions, students present their views to a class-selected board of arbiters. It is the board's responsibility to listen to the student arguments in a public hearing and render a decision on the issue. The final phase of this and many other STS teaching strategies involves the creation and assessment of action plans. In many ways the actual action plans developed by students are just as important an outcome as the related science concepts they learned. What follows in an outline of the six phases of the jurisprudential inquiry model applied to STS. Phase I: Orientation to the Issue, Phase 11: IdentrJLing and Def?ning the Issue, Phase III: Synthesizing the Research Information into Arguments, Phase IV: The Public Meeting, Phase V: ClariJicationand Consensus, and Phase VI: Application" (Pedersen, 1990).
Selanjutnya Slavin, R. E. (1989) menjelaskan keberadaan pendekatan JI : Jurisprudential
James
Helps
Inquiry
Shaver,
analyzing
Donald
jurispmdential
Oliver
students' awareness of social and personal
students
learn
public
strategies for
issues
framework.
with
a
Increases !
values and skills for participating in democratic inquiry.
C. Kerangka Pikir Penelitian Yang menjadi kerangka pikir dalam penelitian ini adalah:
I
;
,
Tabel 1 Kerangka Pikir Penelitian PTK Perkuliahan Hukum dan HAM Masalah Penelitian PTK
1. Kurangnya keaktifan mahasiswa dalam perkuliahan HAM. 2. Kurangnya kemampuan menerapkan konsep pada tatardn kasus HAM mahasiswa 3. Kurangnya kemampuan mahasiswa mengunakan analisa hukum dalam kasus-kasus HAM dan menjelaskan kasus-kasus yang terjsdi di masyarakat
Pendekatan Metode Komunikasi Reflektif Pada Perkuliahan HAM Mahasiswa PKn FIS UNP 1. Fase pertama orientasi terhadap kasus 2 Fase kedua mengidentifikasi isu 3. F, ketiga pngarnbilan posisi (sikap), 4. Fase keempat menggali argumentasi untuk mendukung posisi (sikap) yang telah diambil, 5 Fase kelima memperjelas ulang dan memperkuat posisi (sikap), dan 6. Fase keenam menguji asumsi tentang fakta, defenisi, dan konsekuensi.
D. Hipotesis Tindakan Yang menjadi hipotesis tendakan adalah " dengan diterapkannya metode JI dapat meningkatkan kualitas pembellajaran Hukum dan HAM pada mahasiswa PPKn FIS UNP".
BAB 111
METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah action research model spiral: Kemmis dan Mc Taggart, melalui metode Jurisprodential Inquiry (Telaahan Hukum) pada mahasiswa PPKn FIS UNP. Rancangan penelitian ini model Kemmis sebagaimana yang diungkapkan Kasbo1ah.K (1999). Model ini menjelaskan suatu penelitian tindakan
refleksi dari sew reJective secara kolekti f me1ibatkan
partisipan dalam suatu situasi sosial dengan tujuan mengembangkan rasionalisasi dan justifikasi dan praktik pendidikan sebagaimana yang mereka alami seharihari.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian di Program Studi (Prodi) PPKn Jurusan Ilmu Sosial Politik Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang yang mengikuti mata kuliah Hukum dan HAM pada semester ganjil tahun akademik 2012 di Lokal T.86 disebelah kantor UPPL Jam kuliah adalah jam ke 16.20 sld 18.00 WIB).
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah mahasiswa Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewargangeraaan Jurusan Ilmu Sosial Politik FIS UNP yang mengikuti mata kuliah HAM pada tahun akademik 2012 semester ganjil (Juli-Desember 2012). Jumlah mahasiswa 40 orang.
D. Prosedur Penelitian Dalam penelitian action research ini dipilih model spiral: Kemmis dan Mc Taggart dengan langkah sebagai berikut: Perencanaan Meliputi persiapan-persiapan yang perlu dilakukan untuk melaksanakan tindakan antara lain:
o Mempersiapkan silabus mata kuliah Hukum dan HAM o Mempersiapkan berbagai kasus-kasus untuk latihan menganalisis bagi mahasiswa
a Mem persiapkan copian bahan ajar terkait Merencanakan waktu untuk pelaksanaan tindakan o Menyusun serangkaian tindakan kegiatan secara menyeluruh
o Menyusunlmenetapkan teknik pemantauan pada setiap tahapan penelitian Pelaksanaan Tindakan Berdasarkan masalah yang ditemui maka tindakan yang dilaksanakan pada siklus 1 ini adalah:
o Sebelum perkuliahan kegiatan yang dilakukan untuk pertemuan pertama dosen menjeiaskan aturan main perkuliahan seperti tertera pada silabus, mahasiswa yang boleh mengarnbil mata kuliah HAM dengan syarat setelah mengikuti mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum, Pengantar Hukum Indonesia, Ilmu Negara, dan Hukum Pidana. Mahasiswa diminta untuk mempersiapkan materi kuliah sebelum kuliah berlangsung secara kelompok.
1. Fase pertarna orientasi terhadap kasus 2 Fase kedua mengidentifikasi isu 3. Fase ketiga pengambilan posisi (sikap), 4. Fase keempat menggali argumentasi untuk mendukung posisi (sikap) yang telah diambil, 5 Fase kelima memperjelas ulang dan memperkuat posisi (sikap), dan 6. Fase keenam menguji asumsi tentang fakta, defenisi, dan konsekuensi. Secara rinci persiapan yang dilakukan: Dosen membagi kelompok mahasiswa sesuai dengan jumlah topik silabus. Kemudian mahasiswa memperesentasikan hasil kerjanya sesuai topik yang telah dipersiapkan.
Dosen memperkenalkan kepada mahasiswa materi-
materi kasus dengan cara membaca cerita, menonton film yang menggarnbarkan konflik nilai, atau mendiskusikan kejadian-kejadian hangat dalam kehidupan sekitar (kasus pelanggaran HAM) atau suatu komunitas masyarakat. Langkah kedua yang termasuk kc dalam tahap orientasi adalah mengkaji ulang fakta-fakta dengan menggambarkan peristiwa dalam kasus, menganalisis siapa yang melakukan apa, dan mengapa terjadi seperti demikian.
o Melakukan diskusi sehingga terjadi pengarnbilan posisi masing masing mahasiswa berdasarkan galian peraturan pemndang undangan yang berlaku. Pada tahapan ini dituntut keterampilan berkomunikasi yang baik, kemampuan menerangkan jawaban, merinci tangapan dan menjelaskan dengan cara lain yang menuntut kesiapan materi dari mahasiswa. Dosen bemsaha agar diskusi terbuka untuk semua, tidak terjadi monopoli dalam pembicaraan. Artinya pada tahap kedua, mahasiswa mensintesis fakta, mengaitkannya dengan isu-isu umum dan mengidentifikasi nilai-nilai yang terlibat dalam kasus tersebut (misalnya, isu tersebut berkaitan dengan kebebasan mengemukakan pendapat, otonomi daerah, persamaan hak, dan Iain-lain). Dalarn tahap satu dan dua ini, siswa belum diminta untuk mengekspresikan pendapat atau sikapnya terhadap kasus tersebut.
Melakukan evaluasi berdasarkan format pemantauan yang akan dijelaskan pada bagian instrumen penelitian. Tujuan tahapan ini adalah untuk mengetahui efektifitas, keberhasilan dan hambatan terhadap tindakan yang dilakukan dengan mengunakan Metode Komunikasi Reflektif, yaitu keberhasilan tindakan dalam mengatasi:
o mahasiswa kurang aktif dalam perkuliahan. Mahasiswa tidak mencatat; tidak mau bertanya; mahasiswa mau menjawab jika ditunjuk; referensi tidak di bawa saat perkuliahan; sehingga tidak ada interaksi dengan bahan ajar; kurang disiplin dalarn mengerjakan tugas-tugas terstruktur; yang mengerjakan tugas kelompok beberapa orang saja daat diminimalisasi. Saat diskusi berlangsung, yang mampu menjawab dan yang aktif tidak hanya mahasinva tertentu saja.
o Mahasiswa kurang kemampuan menerapkan konsep pada tataran kasus pelanggaran HAM.
o Mahasiswa kurang kemampuan mengunakan analisa hukum dalam kasuskasus pelanggaran HAM dan menjelaskan kasus-kasus yang tejadi di masyarakat Kreteria keberhasilannya diukur dengan :
a
mahasiswa telah aktif dalam pembelajaran 40% untuk setiap kali pertemuan dan tidak didominasi oleh mahasiswa tertentu.
o
mampu memahami konsep-konsep pokok (tes dengan skor rata-ra kelas 75)
o
mampu menganalisis berbagai kasus HAM dengan menggunakan konsep yang telah dipelajari ( 65% kasus dapat dijelaskan dengan benar)
Refleksi Pada kegiatan ini peneliti melakukan analisis data untuk menentukan apakah tindakan yang dilakukan berhasil atau tidak. Apa bila tindakan belum berhasil maka dilakukan penyempumaan sehingga tujuan penelitian yaitu untuk rneningkatkan keaktifan, penerapan konsep dalam menganalisis kasus kasus HAM dapat dicapai yang akan dilakukan pada siklus ke dua menggunakan indikator keberhasilan seperti tersebut di atas. Siklus k e 2 Setelah pembelajaran dilakukan
sesuai dengan tindakan yang telah
direncahankan, dan temyata efek dari tindakan tersebut dapat dianggap konstan rnaka dikaji keberhasilan dan kegagalan tindakan tersebut rnerujuk pada indikator keberhasilan yang telah dirumuskan. Apabila indikator keberhasilan belurn tercapai maka dilakukan pengkajian mendalarn untuk penyempurnaan tindakan yang akan dilakukan pada siklus ke dua. Perencanaan
1. Melanjutkan
penggunaan
metode
JI
(Telaaahan
Hukurn)
dengan
mempertimbangkan hasil refleksi siklus 1
2. Pada siklus 2 ini tidak tertutup kernungkinan akan adanya penggunaan cara lain untuk meningkatkan keaktifan rnahasiswa, menerapkan konsep, dan rnenganalisis kasus HAM. Ini sangat tergantung pada hasil refleksi I
Pelaksanaan tindakan Melaksanakan tindakan yang telah disempumakan berdasarkan refleksi siklus pertarna Observasi (Pengamatan) Melakukan evaluasi berdasarkan format pemantauan. Tujuannya untuk mengetahui efektifitas, keberhasilan dan hambatan terhadap revisi tindakan yang telah dilakukan berdasarkan siklus pertama. Refleksi siklus 2. Pada kegiatan ini penulis menentukan cara pelaksanaan
untuk
meningkatkan keaktifan mahasiswa, keterampilan mengunakan konsep untuk memotret kasus HAM, dan kemarnpuan menganalisis k s u s yang digunakan sebagai dasar untuk perbaikan
tindakan yang akan direkomendasikan
dan
sebagai temuan dari penelitian ini.
E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data mengunakan instrumen utama dan penunjang. Lnstnrmen utama adalah peneliti, sebagaimana yang dijelaskan Bogdan dan Biklen (1982) bahwa peneliti adalah orang yang paling mengetahui seluruh data dan cara menyikapinya. Sedangkan instrumen penunjang adalah pedoman obsewasi, catatan lapangan, dokumentasi dan foto (Moleong, 1995). Pedoman obsewasi sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini berupa forrnat-format yang dapat digunakan dalam mencatat proses yang terjadi selama
tindakan (action) berlangsung. Pedoman yang digunakan berupa format observasi yaitu : *:*
Format obsewasi Format observasi berguna untuk mengetahui kesesuaian
pelaksanaan
tindakan dengan rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya. Selain itu juga bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dapat diharapkan akan menghasilkan perubahan yang diinginkan. Jadi dengan observasi diharapkan ada perubahan atau perubhan negatif. sedini mungkin apakah tindakan yang
dilakukan mengarah kepada
terjadinya
perubahan positif dalam proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan. Observasi dilakukan jenis observasi terbuka dan partisipan *:*
Catatan Lapangan
Catatan Lapangan digunakan untuk mesdeskripsikan segala yang didengar, dilihat, dirasakan dan dipikirkan tentang semua kejadian selama berlangsungnya perkualiahan. Artinya untuk mencatat bagaimana setting pembelajaran yang telah dilaksanakan. Catatan lapangan memuat : perencanaan harian pelaksanaan hasil obsewasi dan refleksi yang dilakukan oleh dosen setelah berdiskusi di dalam tim peneliti dan mahasiswa. *:*
Angket
Angket diberikan masing-masing untuk memperoleh respon tentang pembelajaran yang dilaksanakan, yang meliputi tanggapan mahasiswa terhadap :
I) pelaksanaan perkuliahan 2) keterampilan menerapkan konsep atau teori dalarn memotret gejala lapangan (kasus HAM). 3) menganalisis berdasarkan hukum kasus-kasus pelanggaran HAM *:*
Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar dilakukan pada setiap akhir siklus yang akan digunakan sebagai data pendukung dalam menentukan keberhasilan pembelajaran *:*
Analisis dokumen
Yaitu menganalisa tugas-tugas yang diberikan kepada mahasiswa
F. Teknik Analisis Data Pengolahan data dilakukan secara kualitatif (triangulasi) :
- pengecekan kelengkapan data - pentabulasian data
- analisis data Analisis yang dipergunakan adalah teknik deskriptif. Hasil analisis tersebut dideskripsikan daiarn tindakan:
- Efektifitas penggunaan metode JI untuk membantu mahasiswa memahami konsep-konsep HAM dan keterarnpilan mengunakan konsep dan membuat analisis hukum dalam memotret kasus HAM dan sekaligus meningkatkan keaktifan mahasiswa dalam pemahaman konsep atau teori dan terampil mengunakan
-
Efektifitas diskusi dalarn rangka memaharni konsep dan menerapkannya.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Berikut ini akan diuraikan siklus temuan hasil penelitian tentang perencanan, pelaksanan, pengamatan, dan refleksi atau evaluasi hasil tindakan penelitian. 1. Pelaksanaan Siklus I
Pada siklus pertama temuan penelitian yang diungkapkan adalah menyangkut tentang perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi atau evaluasi hasil tindakan penelitian. Perencanaan Perencanaaflersiapan: Mempersiapkan silabus mata kuliah Hukum dan HAM Silabus perkuliahan dibagikan kepada mahasiswa yang mengambil mata kuliah Hukum dan Hak Asasi Manusia. Selanjutnya mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok untuk membahas topik-topik perkuliahan.
a Mempersiapkan berbagai kasus-kasus untuk latihan menganalisis bagi rnahasiswa Persiapan kasus-kasus untuk latihan dengan mengambil kasus-kasus di kantor Komnas HAM Penvakilan Sumatera Barat. Dan sebagaian akan ditugaskan kepada mahasiswa melalui media rnassa lokal atau internet kemudian dibahas bersama.
o Mempersiapkan copian bahan ajar terkait
Persiapan copian bahan ajar diberikan sesuai dengan kebutuhan materi ajar, juga ada yang dicopi sendiri oleh mahasiswa sebagai tarnbahan bahan ajar dalam pembuatan makalah kelompok mahasiswa.
o Merencanakan waktu untuk pelaksanaan tindakan Waktu pelaksanaan tindakan dimulai dari awal perkuliahan pertama sebagai tahap persiapan. Kemudian tahap pelaksanaan penelitian siklus pertama dimulai pada pertemuan kedua. Begitu seterusnya dilakukan untuk 4 kali pertemuan. Untuk pelaksanaan siklus kedua berdasarkan data siklus pertama dalam rangka mencapai indikator keberhasilan kualitas perkuliahan.
o Menyusun serangkaian tindakan kegiatan secara menyelumh Rangkaian tindakm yang disusun adalah selain persiapan silabus, pembagian kelompok mahasiswa, dan copian materi ajar, juga mempersiapan format pemantauan bagi observer (anggota Tim Pengajar Hukum dan HAM dan mahasiswa).
o Menyusunlmenetapkan teknik pemantauan p d a setiap tahapan penelitian Format yang sudah disiapkan dighakan' oleh obsever (Tim Pengajar K4M) dalam ha1 ini yang menjadi obsever adalah Heni Muchtar, SH, M.H. Hal-ha1 yang dipantau dalam format adalah: Fase I orientasi terhadap kasus Fase I1 mengidentifikasi isu Fase I11 pengambilan posisi (sikap) Fase IV menggali argumentasi untuk mendukung posisi (sikap) yang telah diambil,
Fase V mempejelas ulang dan memperkuat posisi (sikap), dan Fase VI. Fase keenam menguji asurnsi tentang fakta, defenisi, dan konsekuensi Disamping itu juga melakukan catatan lapangan dalam : perencanaaan harian, pelaksanaan, diskusi dengan observer, analisis berbagai kasus HAM. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan Siklus 1 P
Sebelum perkuliahan kegiatan yang dilakukan untuk pertemuan pertama dosen me~jelaskanaturan main perkuliahan seperti tertera pada silabus. Prasyarat mahasiswa yang boleh mengambil mata kuliah HAM dengan ketentuan setelah mengikuti mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum, Pengantar Hukum Indonesia, Ilmu Negara,
dan Hukum Pidana.
Mahasiswa diminta untuk mempersiapkan materi kuliah sebelum kuliah berlangsung secara kelompok, dengan topik-topik sebagai berikut:
1. ISTILAH DAN PENGERTIAN HAM A. Istilah
(I)
Human Rights
(2)
Fundamental Rights
(3)
Basic Rights
B. Pendapat Para Ahli tentang Istilah-Istilah HAM
C. Pengertian HAM dalam UURI Nomor 39 Tahun 1999
n. PERKEMBANGAN
PEMIKTRANHAM
A. Perkembangan Pemikiran HAM Internasional (1)
Sebelum Perang Dunia I1
(2)
Sesudah Perang Dunia I1
B. Perkembangan Pemikiran HAM Nasional
(I)
Sebelum Kemerdekaan
(2)
Sesudah Kemerdekaan
Ill. TEORI DAN PRINSIP HAM A. Teori-Teori (1)
Teori Hak-Hak Kodrati
(2)
Teori Positivisme
(3)
Teori Universalisme
(4)
Teori Relativisme Budaya
B. Prinsip-Prinsip (1)
Prinsip Kesetaraan
(2)
Prinsip Non Diskriminasi
(3)
Prinsip Kewajiban Negara
W .INSTRUMEN HAlCa INTERNASLONAL A. Instrumen Utama (1)
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia,
(2)
Kovenan Internasional tentang Hak Sipil Politik
(3) (4)
Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya
(5)
Konvensi Menentang Penyiksaan
(6)
Konvensi Penghapusan segala Beniuk Diskriminasi
Konvensi Hak Anak
(7) Konvensi Anti Diskriminasi terhadap Perempuan B. Mekanisme Internasional Pemantauan Hak Asasi Manusia C. Deklarasi dan Program Aksi Wina Tahun 1993 V. PENGATURAN HAM PJASIONAL A. HAM dalam UUDNRI Tahun 1945
B. HAM dalarn Peraturan Perundang-Undangan Lainnya VI. MEKANISME PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HAM Dl INDONESIA A. Mekanisme Perlindungan dan Penegakan HAM
B. Lembaga-Lembaga Perlindungan Hak Asasi Manusia
(1)
Mahkamah Konstitusi
(2)
Komisi Nasional HAM
(3) (4)
Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan
(5)
Ombudsman Republik Indonesia
Komisi Perlindungan Anak Indonesia
(6) Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban C. Pengadilan Hak Asasi Manusia D. Organisasi Masyarakat Sipil Mahasiswa dibagi dalam kelompok dengan jumlah berkisar antara 3 sampai
5 orang. Dalam pertemuan pertama juga dijelaskan sistem penilaian, referensi, kemudian baru pada pertemuan berikut dimulai perkuliahan
a Dosen menggali pengalaman mahasiswa berdasarkan apa yang telah dipersiapkan sebelumnya dengan cara memaparkan topik yang telah dipersiapkan Topik-topik perkuliahan diatas dipaparkan mahasiswa setiap kali pertemuan berdasarkan kelompok yang telah disepakati. Kemudian dilakukan lamhkah langkah JI (dibuka diskusi). Seterusnya dilakukan langkah kedua sampai sintax ke enam. Hasil Observasi
Melakukan evaluasi berdasarkan format pemantauan. Tujuannya untuk mengetahui efektifitas, keberhasilan dan harnbatan terhadap tindakan yang dilakukan dengan mengunakan Metode JI, yaitu keberhasilan terhadap :
o Pada awalnya mahasiswa kurang aktif dalam perkuliahan. Kebanyakan mahasiswa tidak mencatat; tidak mau bertanya; mahasiswa mau menjawab jika ditunjuk; referensi tidak di bawa saat perkuliahan; sehingga tidak ada
interaksi dengan bahan ajar; kurang disiplin dalam menge jak=l tugas-tugas terstruktur; yang mengerjakan tugas kelompok beberapa orang saja. hi terbukti saat diskusi berlangsung, yang mampu menjawab dan yang aktif hanya mahasiswa tertentu saja. Kurang taat asas dan tidak konsisten dalam menjawab pertanyaan atau masalah masalah pelanggaran HAM Setelah dilakukan metode JI, kondisi di atas terjadi perubahan secara gradual yang cukup
mendasar,
dimana
mahasiswa
memperlihatkan
keaktifan
pembelajaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui tabel berkut:
Penjelasan : SB = Sangat Baik
B
= Baik
dalam
K
= Kurang
SK
= Sangat
Kurang
Pada tabel di atas terlihat tingkat keaktifan mahasiswa ada peningkatan. Dari 40 orang mahasiswa yang aktif pada awalnya hanya 10% ( 5 orang ) untuk pertemuan pertama tidak didominasi oleh mahasiswa tertentu saja. Pada pertemuan kedua diperbaiki dengan menunjuk mahasiswa lain oleh dosen. Kemudian pada pertemuan ketiga dicoba dengan menyiapkan pertanyan sesuai dengan jumlah kelompok. Hal-ha1 negatif yang muncul pada siklus pertarna terlihat pada tabel berikut: Tabel 3 Hal Negatif Fase orientasi terhadap kasus di Siklus Pertama Hal yang diamati Hal Negatif Berdasarkan Catatan Obsever dan Mahasiswa Strategi mengalilmengaitkan - Dosen berdiri pada satu tempat (menoton) - dosen kurang homur/terta\va dalam pertemuan - penggalian kurang sistematis - Belum dibuatkan peta konsep untuk membantu penjel&n Ada bahan yang belum dibaca mahasiswa
No. 1
-
3
4
Penghargaan terhadap respon mahasiswa
1
Penjelasan dosen
- Jawab mahasiswa belurn direspon dosen
1
secara verbal
- Penjelasan terlalu cepat - Mahasiswa kesulitan dalam mencatat
Hal negatig di atas menjadi cacataan pada siklus pertama, dosen melakukan perbaikian tindakan berdasarkan masukan-masukan dari obsever dan mahasiswa.
I
Tabel 4 Fase 2: mengidentifikasi isu
enanggapi dgn cara
Berdasarkan tabel di atas bahwa pada tahap mengidentifikasi isu tejadai perubahan tindakan secara bertahap dengan beberapa kelemahan yang perlu diperbaiki, sehingga pada siklus pertarna perlu dilakukan perbaikian tindakan untuk siklus kedua. Hal-ha1 negaraif yang menjadi masukan untuk perbaikian tindakan antara lain terlihat pada tabel berikut: Tabel 5 Hal Negatif Fase mengidentifikasi isu di Siklus Pertarna Hal yang di amati Hal Negatif No Bagi mahasiswa yang belum aktif 1 Strategi agar diskusi terbuka diberikan kesempatan dengan menyebut namanva Dosen belum memberikan penguatan 2 Memahami pendapat mhs kepada mahasiswa 5 menit awal masuk diberikan pertanyaan Mendorong mhs 3 lisan kepada mahasiswa, dalam upaya mendorong kreatifitas bertanya mahasiswa
4
Penjelasan dosen
6
Hal lain yang diamati observer:
Sulit dipahami karena belum adanya peta konsep dari dosenm Sebagaian mahasiswa masih pasif, belum berminat untuk menguasai dengan baik Hukum dan HAM
Terdapat beberapa catatan yang perlu menjadi perhatian dosen sebagai sumber penyalit kelas, dan dicarikan solusinya sehingga kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.
Setelah mahasiswa mengakaji sejumlah regulasi dalam membahas kasus, ternyata ada sejumlah mahasiswa yang memegang teguh pendirian sebagai solusi kasus. Ada yang berpendirian bahwa kasus HAM tersebut dapat diselesaikan di luar pengadilan, ada juga yang berpendirian bahwa kasus itu harus dibawa ke pengadil an.
Tabel 7 Hal-Hal Negatif pengambilan posisi (sikap) No 1 2
3 4 5
Strategi yang digunakan untuk memperdalam konseptualisasi Kemampuan menerangkard memperdalam konseptualisasi Pertanyaan mhs Tanggapan mhs Ekspresi mhs
Hal Negatif Dosen kurang jelas dalam merangkum konsep penting Kurang dalam analisis konsep seperti memmbuat perbedaan dan persamaan Masih bersifat menanya fakta Masih bersifat menghafal fakta Masih ada yang belum mencatat, kurang interaksi dengan ba!!an ajar
Tabel 8 Fase 4. Menggali argumentasi untuk mendukung posisi (sikap) yang telah diambil,
Dalam mengali argumentasinya para mahasiswa rnengakses dari sumber-sumber yang berbeda seperti internet, buku, jurnal, dan artikel lain, sehingga terjadi adu argumentasi yang cukup tajam.
I
Hal Negatif Pada Fase menggali argumentasi untuk mendukung- posisi (sikap) -. yang telah diambil, No Jenis kegiatan Hal Negatif 1 Contoh analisis kasus Sistematik pemecahan kurang dijelaskan I I Klasifikasi kasus masih membingungkan mahasiswa - Kurang penjelasan penggunan unsur-unsur konsep 2 Ada anggota yang tidak aktif Interaksi dalam kelompok Ekspresi mhs 3 Secara verbal belum semua peduli pada kasus dalam bertanya Secara non verbal masih ada yang berbuat ekspresi lain Keterlibatan mhs Media lain untuk keterlibatn mahasiswa masih minim seperti pemutaran film Tempat duduk mahasiswa yang menoton
1
Dalam mengali argumentasi juga masih ada mahasiswa yang tidak peduli (12 orang mahasiswa), sehingga mahasiswa ini perlu menjadi perhatian doxn pada siklus berikutnya. Tabel 10 Fase 5. rnemperjelas ulang dan memperkuat posisi (sikap),,
Dalam memperkuat posisi terhadap kasus, beberapa payung hukurn internasional juga dirujuk mahasiswa seperti instrumen HAM
intemasional/konvensi yang
berlaku dan regional, juga ada mahasiswa yang mengambil dari nilai HAM lokal (nilai HAM daerah seperti nilai-nilai adat).
I
Tabel 11 Hal negatif pada fase memperjelas ulang dan memperkuat posisi (sikap), No I
Jenis kegiatan Contoh analisis kasus
2 3
Interaksi dalarn kelompok Ekspresi mhs
4
Keterlibatan mhs
Hal Negatif Langkah-langkah pemecahan kurang dijelaskan Klasifikasi kasus masih membingungkan mahasiswa Kurang penjelasan penggunan unsur-unsur konsep Ada anggota yang tidak aktif Secara verbal belum semua peduli pada kasus dalam bertanya Secara non verbal masih ada yang berbuat ekspresi lain Media lain untuk keterlibatn rnahasiswa masih minim seperti pemutaran film Tempat duduk mahasiswa yang menoton
Dalam memperkuat posisi disamping hat-hat positif seperti mahasiswa berpacu mencari sumber-sumber belajar di internet untuk memperkuat posisi dalam menangapi kasus, juga ada yang menghandalkan temanya, kurang aktif. Tabel 12 Fase 6. menguji asumsi tentang fakta, defenisi, dan konsekuensi.
Fakta-fakta yang diungkap mahasiswa masih perlu disusun secara sistematis untuk memperjelas duduk perkara kasus.
Hal negatif pada fase menguji asumsi tentang fakta, defenisi, dan konsekuensi. Jenis kegiatan Hal Negatif Contoh analisis kasus Klasifikasi kasus masih membingungkan mahasiswa Kurang penjelasan penggunan unsur-unsur konsep 2 Interaksi dalarn kelompok Ada anggota yang tidak aktif 3 Ekspresi mhs Secara verbal belum semua peduli pada kasus dalam bertan ya Secara non verbal masih ada yang berbuat ekspresi lain 4 Keterl ibatan mhs Media lain untuk keterlibatn mahasiswa masih minim seperti pemutaran film Tempat duduk mahasiswa yang menoton
No 1
Masih ada definisi yang kurang didukung dengan teori-teori hokum yang relevan. Begitu juga fakta-fakta hukurn yang diungkap masih lemah dan bersifat opini. Analisis Dokumen : Kemampuan melakukan analisis berbagai kasus HAM: *to
Penguasaaan konsep atau teori masih kurang
*:
Keterampilan menghubungkan konsep dengan datalfakta masih kurang
0:.
Penggunaan konsep:
-
Belum merata punya keterampilan mengunakan cara-cara mengolah konsep atau teori
- Belum semua mahasiswa mampu menguasai konsep atau teori dengan baik *:*
Kemampuan mencari contoh pelanggaran HAM masih belum optimal
*:*
Mahasiswa masih menyamakan antara kasus pelanggaran hukum dengan pelanggaran HAM
*:*
Mahasiswa m a i l menyamakan antara pelanggaran HAM berat dengan
HAM biasa (ringan) *:*
Belum terarnpil membuat rekomendasi terhadap h a i l analisis kasus
*:*
Persentase kasus yang dapat dijelaskan dengan benar terlihat pada tabel berikut :
Untuk dokumen hasil belajar pada siklus pertama kecendrungan nilai rata-rata C dan B, sebagaimana terlihat pada garnbar diagram berikut: Gambar Hasil Tes akhir siklus 1:
Kasus-Kasus yang Dipecahkan Mahasiswa : 1. Kasus masyarakat sekitar Pertambangan Dhannasraya dan Solsel
2. Kasus Tanah Ulayat di Lubuk Basung Agarn (kelompok)
3. Kasus Talimau Pasaman Barat (Kelompok) 4. Kasus PT Semen Padang (Kelompok)
5. Kasus ganti Rugi tanah oleh Pemda Kota Padang Catatan Lapangan : 1. Perencanaan harian yaitu :
- Silabus dicopi mahasiswa
- Belum semua mahasiswa mendapat copian bahan ajar 2. Pelaksanaan yaitu:
- Mahasiswa yang mengikuti mata kuliah HAM ada juga yang belum lulus mata kuliah Hukum Pidana
- Dalam diskusi masih ada monopoli oleh mahasiswa tertentu - Dalarn tahap pendalaman konsep oleh dosen belum semua mahasiswa mencatat dengan baik
- Pada tahap sistesis terpadu, belum semua mahasiswa mengkritisi konsep, dan menemukan cara mengolah konsep yang akan digunakan memotret gejala pemajuan dan penegakan pelanggaran HAM 3. Hasil diskusi dengan obsever dan mahasiswa
- Mahasiswa masih pasif dalarn proses pembelajaran perlu dosen membuat pancingan jawaban, melakukan kuis, menunjuk mahasiswa secara acak untuk menjelaskan.
- Perlu multi media untuk menjembatan antara konsep dengan kondisi lapangan - Tempat duduk dirubah kearah bundaran - Setelah pemutaran film, mahasiswa membuat laporan penyelesaian kasus, dengan mengunakan konsep atau teori yang telah dipelajari.
- Mahasiswa perlu mencari kasus-kasus HAM ke Kantor Komnas HAM Perwakilan Propinsi Sumatera Barat.
E. Refleksi Pada kegiatan ini peneliti melakukan analisis data untuk menentukan apakah tindakan yang dilakukan berhasil atau tidak. Ternyata dari hasil analisis obserbasi akar pennasalahan PTK belum tuntas pada siklus pertama yaitu : 1. Mahasiswa masih pasif dalam proses pembelajaran
2. Mahasiswa masih lemahnya penguasaan konsep-konsep pokok, dan
3. Mahasiswa masih kurang kemampuannya menerapkan konsep atau teori untuk menganalisis kasus HAM yang terjadi,
sehingga kualitas
perkuliahan perlu ditingkatkan Penyempurnaan pada siklus kedua perlu dilakukan, sehingga tujuan penelitian yaitu untuk meningkatkan keaktifan, pemahaman konsep, dan penerapan konsep dalam memotret kasus HAM dapat dicapai. Hal-ha1 yang perlu ditingkatkan adalah:
o Keaktifan mahasiswa dalarn pembelajaran o Kemarnpuan mahasiswa memahami konsep-konsep pokok a Kemampuan menganalisis berbagai kasus menggunakan konsep yang telah dipelajari Hal -ha1 yang perlu ditingkatkan: Keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran :
1. Tanggapan mahasiswa perlu ditingkatkan
2. Ekspresi mahasiswa 3. Kesiapan pengalaman mahasiswa
4. Keterlibatan mahasiswa
5. Keterampilan bertanya Kemampuan mahasiswa memahami konsep-konsep pokok : 1. Kemampuan menjelaskan dan menangapi oleh mahasiswa 2. Pemahaman terhadap konsep, dengan mengurai unsurkomponen konsep
Kemampuan menganalisis berbagai kasus menggunakan konsep yang telah dipelajari : 1. Membuat klasifikasi kasus
2. Membuat rekomendasi Rencana perbaikan tindakan : 1. Terhadap Dosen
- Semua hal-ha1 negatif yang menjadi cacatan pada siklus pertama akan diperbaiki pada siklus kedua
2. Terhadap Mahasiswa
- Begitu juga bagi mahasiswa, hal-ha1 yang menjadi kelemahan pada siklus pertama akan diperbaiki pada siklus kedua
2. Pelaksanaan Siklus I1 Siklus ke 2 Perencanaan a. Melanjutkan penggunaan metode JI dengan mempertimbangkan hasil refleksi siklus 1 b. Pada siklus 2 ini akan digunakan masukan-masukan yang dilakukan oleh obsever dan mahasiswa. Artinya adanya tindakan penggunaan cara lain untuk meningkatkan keaktifan mahasiswa, pemahaman konsep mahasiswa
tentang HAM dan cara menerapkan konsep dalam memotret kasus HAM. Ini sesuai dengan hasil refleksi I Pelaksanaan tindakan Melaksanakan tindakan yang telah disempurnakan Hasil Observasi Siklus I1 Melakukan evaluasi berdasarkan format pemantauan. Tujuannya untuk mengetahui efektifitas, keberhasilan dan hambatan terhadap revisi tindakan yang telah dilakukan berdasarkan siklus pertama. Tindakan yang dilakukan dengan mengunakan Metode JI. Setelah dilakukan metode tersebut, kondisi di atas terjadi perubahan yang cukup mendasar, dimana mahasiswa memperlihatkan keaktifan, kemampuan memahami konsep, dan kemampuan menganalisis berbagai kasus yang telah dipelajari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui tabel berkut: Fase I orientasi terhadap kasus Fase I1 mengidentifikasi isu Fase 111 pengambilan posisi (sikap) Fase IV menggali argumentasi untuk mendukung posisi (sikap) yang telah diambil, Fase V
memperjelas ulang dan memperkuat posisi (sikap), dan
Fase VI. keenam menguji asumsi tentang fakta, defenisi, dan konsekuensi
Pada tabel di atas terlihat tingkat keaktifan mahasiswa ada peningkatan. Dari 40 orang mahasiswa yang aktif pada awalnya hanya 10% ( 5 orang ) meningkat dengan cara masing-masing kelompok memiliki tanggungjawab untuk mernberikan tanggapan pada kelompok lainnya Untuk pertemuan tidak lagi didominasi oleh mahasiswa tertentu saja. Hal-ha1 faktor penguat untuk keberhasilan perkuliahan HAM pada siklus kedua terlihat pada tabel berikut:
No. 1
2
3 4
Kekuatan Fase mengidentifikasi isu Hal yang diamati Hal Penguat Berdasarkan Catatan Obsever dan Mahasiswa Strategi mengalilmengaitkan - Dosen menguasai lokal perkualiahan dengan berdiri pada tempat yang berbeda - dosen mulai ada homurltertawa dalam pertemuan - penggalian materi sistematis - Dibuatkan peta konsep untuk membantu penjelasan Kesesuaian dengan - Bahan seperti makalah dibaca pengalaman mhs mahasiswa Penghargaan terhadap respon - Jawab mahasiswa direspon dosen secara verbal mahasiswa Penjelasan dosen
- Penjelasan diperlambat - Mahasiswa mulai mencatat penjelasan
Hal di a@s menjadi cacataan untuk dipertahankan pada siklus kedua, dcsen melakukan perbaikan tindakan berdasarkan masukan-masukan dzri obsever dan mahasiswa. Tabel 16 Fase ~ e n ~ a m b i l avosisi n (sikav)
Berdasarkan tabel di atas bahwa pada tahap pengambilan posisi terjadi perubahan tindakan secara bertahap dengan beberapa penguatan baru yang perlu diperhatikan selanjutnya. Hal-ha1 positif yang menjadi masukan untuk tindakan antara lain terlihat pada tabel berikut:
Hal Positif Fase oengambilan ~ o s i s(is i k a ~di ) Siklus Kedua Hal yang di amati Hal Positif Strategi agar diskusi terbuka Bagi mahasiswa yang belum aktif diberikan kesempatan dengan menyebut narnanya Memahami pendapat mhs Dosen sudah lnemberikan penguatan kepada I I mahasiswa I 5 meneit awal masuk diberikan pertanyaan lisan Mendorong mhs kepada mahasiswa, dalam upaya mendorong kreatifitas bertanya mahasiswa Relevan dengan pertanyaan mahasiswa Penjelasan dosen Pengunaan media cukup membantu mahasiswa Hal lain yang diamati I observer: I I -
2
-
1 1 I
3 4
6
I
1
Tabel 18 Fase: menggali argumentasi untuk mendukung posisi (sikap) yang telah diambil,
Hal-ha1 positif: menggali argurnentasi untuk mendukung posisi (sikap) yang telah diambilHal Positif
I
1
3
Strategi yang digunakan untuk memperdalam konseptualisasi Kemarnpuan menerangkad memperdalam konseptualisasi Pertanyaan mhs
4 5
Tanggapan mhs Ekspresi mhs
2
I
Dosen jelas dalam merangkum konsep penting Analisis konsep seperti memmbuat perbedaan dan persamaan sudah dilakukan Mulai melakukan hubungan fakta dan analisis Verbal dan non verbal ada Mulai banyak yang mencatat, interaksi dengan bahan ajar hampir merata
Tabel 20 Fase memperjelas ulang dan memperkuat posisi (sikap), dan
Tabel 2 1 Hal Positif Pada Fase memperjelas ulang dan memperkuat posisi (sikap), dan
1
Jenis kegiatan Contoh analisis kasus
2 3
Inkraksi dalam kelompok Ekspresi mhs
4
Keterlibatan mhs
No
Hal positif Sistematik pemecahan dijelaskan Klasifikasi kasus mulai mjelas Penjelasan penggunan unsur-unsur konsep jelas Anggota hampir semua aktif Secara verbal harnpir rata-rata peduli pada kasus dalam bertan ya Secara non verbal mahasiswa peduli Media lain seperti pemutaran film ada Tempat duduk mahasiswa dubuat bundar
Tabel 22 Fase: menguji asumsi tentang fakta, definisi, dan konsekuensi
Tabel 23 Hal Positif Pada Fase: rnenguji asumsi tentang fakta, defenisi, dan konsekuensi No 1
Jenis kegiatan Contoh sistematika analisis
2
3
Kemampuan buat simpulan dan interaksi dalarn kelompok Ekspresi mhs
4
Keterlibatan mhs
Hal positif Sistematik pemecahan dijelaskan Klasifikasi kasus mulai jelas Penjelasan penggunan unsur-unsur konsep jelas Anggota hampir semua aktif Secara verbal hampir rata-rata peduli pada kasus dalam bertanya Secara non verbal mahasiswa peduli Media lain seperti pemutaran film ada Tempat duduk mahasiswa dubuat bundar
Analisis Dokumen : Kemampuan melakukan analisis berbagai kasus pelanggaran HAM: *:
Penguasaaan konsep atau teori sudah memadai
*:*
Keterampilan menghubungkan konsep dengan dataffakta cukup memadai
*:
Penggunaan konsep:
- Merata punya keterampilan mengunakan cara-cara mengolah konsep atau teori
- Belum semua mahasiswa marnpu menguasai konsep atau teori dengan baik *:*
Kemarnpuan mencari contoh pelanggaran HAM masih belum optimal
*:*
Mahasiswa bisa memberdakan antara kasus pelanggaran hukum dengan pelanggaran HAM
*:*
Mahasiswa
sudah bisa membedakan antara pelanggaran HAM berat
dengan HAM biasa (ringan) *:*
Belum terampil membuat rekomendasi terhadap hasil analisis kasus
*:*
Persentase kasus yang dapat dijelaskan dengan benar terlihat pada tabel berikut :
Dalam ar~alisisdokumen hasil belajar temyata kecenderungan ada peningkatan penguasaan perkuliahan Hukum dan HAM dari siklus sebelumnya, walaupun tidak terlalu tinggi. Gambar Hasil tes akhir siklus 2
Kasus-Kasus yang Dipecahkan Mahasiswa :
1. Kasus Papua (kelompok) 6. Kasus Aceh 7. Kasus Mei 1998, Semangi 1 dan 2
8. Kasus Tanjung Periok Catatan Lapangan : 1. Perenconaan harian yaitu :
- Semua mahasiswa mendapat copian bahan ajar
2. Pelaksanaan yaitu:
- Dalam diskusi sudah merata oleh mahasiswa
- Dalam tahap pendalaman konsep oleh dosen mahasiswa mencatat dengan baik - Pada tahap sistesis terpadu, perlu ditingklatkzn mahasiswa mengkritisi konsep, dan menernukan cara mengolah konsep yang akan digunakan memotret gejala pemajuan dan penegakan pelanggaran HAM 3. Hasil diskusi dengan obsever dan mzhasiswa
-
Mahasiswa masih ada yang pasif dalam proses pembelajaran perlu dosen membuat pancingan jawaban, melakukan kuis, menunjuk mahasiswa secara acak untuk menjelaskan. Walapun target keberhasil sudah dicapai.
- Perlu multi media untuk menjembatan antara konsep dengan kondisi lapangan
- Tempat duduk dirubah kearah bundaran - Setelah pemutaran film, mahasiswa membuat
laporan penyelesaian kasus,
dengan mengunakan konsep atau teori yang telah dipelajari.
- Mahasiswa perlu mencari kasus-kasus HAM melalui media lain.
E. Refleksi Pada kegiatan ini peneliti melakukan analisis data untuk menentukan apakah tindakan yang dilakukan berhasil atau tidak. Ternyata dari hasil analisis obserbasi akar permasalahan PTK mulai memncapai tingkat keberhasilna pada siklus kedua yaitu : 1 . Mahasiswa mulai aktif dalarn proses pembelajaran 2. Mahasiswa mulai menguasai konsep-konsep pokok, dan 3. Mahasiswa
mulai mampu menerapkan konsep atau teori untuk
menganalisis kasus HAM yang terjadi, sehingga kualitas perkuliahan perlu ditingkatkan
B. Pembahasan
Berdasarkan refleksi siklus 1 dan 2 ternyata Metode JI (Telaahan Hukum) yang dikembangkan oleh Joice (1976) tepat digunakan pada perkuliahan Hukum dan HAM. Dengan metode ini dapat mendorong mahasiswa meyelesaikan kasus kasus kemanusiaan, sekaligus membangun kompetensi dasar mahasiswa sebagai mediator, investigator dan melakukan advokasi dalam kasus kemanusiaan. kemampuan mahasiswa yang didasarkan atas apa yang dimilikinya sehingga terjadi proses belajar sendiri maupun dalam kelompok. Tahapan pembelajaran itu terdiri dari: Pembelajaran dengan model Jurisprudential Inquiry (JI) atau disebut juga metode Telaahan Hukum menitikberatkan mahasiswa taat asas, konsisten dalam pengambilan keputusan sebagai keunggulan metode ini. Keberhasilan model ini adalah melalui metode dialog Socrates (debat konfiontatif). Langkah-langkah
yang hams dilakukan meliputi: ( I ) orientasi terhadap kasus, (2) mengidentifikasi isu, (3) pengambilan posisi (sikap), (4) menggali argumentasi untuk mendukung posisi (sikap) yang telah diarnbil, (5) memperjelas ulang dan memperkuat posisi (sikap), dan (6) menguji asumsi tentang fakta, defenisi, dan konsekuensi. Secara rinci persiapan yang dilakukan: Dosen membagi kelompok mahasiswa sesuai dengan jumlah topik silabus. Kemudian mahasiswa memperesentasikan h a i l kerjanya sesuai topik yang telah dipersiapkan. Dosen memperkenalkan kepada mahasiswa materimateri kasus dengan cara membaca cerita, menonton film yang menggambarkan konflik nilai, atau mendiskusikan kejadian-kejadian hangat d a l m kehidupan sekitar (kasus pelanggaran HAM) atau suatu komunitas masyarakat. Langkah kedua yang termasuk ke dalam tahap orientasi adalah inengkaji ulang fakta-Mta dengan menggambarkan peristiwa dalarn kasus, menganalisis siapa yang melakukan apa, dan mengapa tejadi seperti demikian.
o Melakukan diskusi sehingga terjadi pengambilan posisi masing masing mahasiswa berdasarkan galian peraturan perundang undangan yang berlaku. Pada tahapan ini dituntut keterampilan berkomunikasi yang baik, kemampuan menerangkan jawaban, merinci tangapan dan menjelaskan dengan cara lain yang menuntut kesiapan materi dari mahasiswa. Dosen berusaha agar diskusi terbuka untuk semua, tidak terjadi monopoli dalam pembicaraan. Artinya pada tahap kedua, mahasiswa mensintesis fakta, mengaitkannya dengan isu-isu umum dan mengidentifikasi nilai-nilai yang terlibat dalam kasus tersebut (misalnya, isu tersebut berkaitan dengan kebebasan mengemukakan pendapat, otonomi daerah, persamaan hak, dan Iain-lain). Dalam tahap satu dan dua ini, siswa belum diminta untuk mengekspresikan pendapat atau sikapnya terhadap kasus tersebut.
o Pada tahap Ketiga, mahasiswa diminta untuk mengambil posisi (sikaplpendapat) terhadap isu tersebut dan menyatakan sikapnya. Misalnya dalam kasus tanah ulayat, rnahasiswa menyatakan sikapnya bahwa seharusnya pemerintah mematuhi hokum yang berlaku dan pemanfatan tanah ulayat, disamping merujuk pada atauran pasa 18 B UUD 1945.
o Pada tahap keempat, sikap (posisilpendapat) mahasiswa digali lebih dalam. Dosen sekarang memainkan peran ala Socrates. Memperdebatkan pendapat
yang
diajukan
mahasiswa
konfrontatif. Dalam ha1 ini
dengan
pendapat-pendapat
mahasiswa diuji
konsistensi dalam
mempertahankan sikaplpendapat yang telah
diambilnya.
Di
sini
rnahasiswa dituntut untuk rnengajukan argumentasi logis dan rasional yang dapat mendukung pernyataan (posisi) yang telah dibuatnya.
o Tahap Kelima adalah tahap penentuan ulang akan posisi (sikap) yang telah diambil mahasiswa. Dalam tahap ini sikap (posisi) yang telah diambil mahasiswa mungkin konsisten (tetap bertahan) atau berubah (tidak konsisten), tergantung dari h a i l atau argumentasi yang terjadi pada tahap keempat. Jika argumen mahasiswa kuat, mungkin konsisten. Jika tidak, mungkin rnahasiswa mengubah sikapnya (posisinya).
Tahap keenam adalah pengujian asumsi faktual yang mendasari sikap yang diambil mahasiswa. Dalam tahap ini dosen mendiskusikan apakah argumentasi yang digunakan untuk mendukung pemyataan sikap tersebut relevan dan saih (valid). Pelaksanaan langkah langkah pembelajaran itu dilengkapi dengan: Mempersiapkan silabus mata kuliah Hukum dan HAM
o Mempersiapkan berbagai peta konsep analisis teori hukum dan kasuskasus untuk latihan menganalisis bagi mahasiswa
o Mempersiapkan copian bahan ajar terkait Strategi yang berdampak positif yang dilakukan adalah: *:*
Perlu dosen membuat peta jawaban
*:*
Menunjuk mahasiswa secara acak untuk keaktifan.
*:*
Seting kelas sesuai dengan metode yang dimainkan
*:
Melakukan penekanan sehubungan dengan konsep-konsep penting
*:*
Perlu multi media untuk menjembatani antara konsep dengan kondisi lapangan
*:*
Perlu kunjungan dan membuat laporan ke kantor Komnas HAM Sumatera Barat cara menyelesaikan kasu pelanggaran HAM
**:
Menjelaskan lebih rinci hubungan teori dengan praktek di lembaga lembaga penegak HAM seperti kepolisian, kejaksaan, pengadilan dan NGO lainnya
*:*
Menjelaskan sistematik pemecahan kasus
*:*
Media lain untuk keterlibatan mahasiswa masih kurang seperti pemutaran film
*:*
Setelah mengarnati proses penyelesaiaan pelanggaran HAM di lembaga lembaga terkait, mahasiswa membuat laporan penyelesaian kasus, dengan mengunakan konsep atau teori yang telah dipelajari. Hal tersebut diatas
masih memerlukan perbaikan seperti perlunya
mahasiswa berlatih dan mengetahui banyak contoh-contoh kasus pelanggaran HAM melalui pengamatan di lembaga-lembaga perlindungan dan pemenuhan
HAM yang tersedia dan dapat dilakukan sebagai kompetensi tambahan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan temuan dan pembahasan penelitian di atas maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah :
1. Metode Jurisprudential Inquiry (Telaahan Hukum) dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Hukum dan HAM di Prodi PPKn FIS UNP 2.
Metode JI dapat memperbaiki penyakit kelas yang sudah menahun dan dirasakan tim dosen pengajar Hukum dan HAM. Obat kelas yang ditawarkan melalui pendekatan J1 dikembangan sebagai sebuah model baru dalam pembelajaran Hukum dan HAM. Pengembangan model terlihat dari setiap fase ada tambahan variasi yang dilakukan dosen dalam menstel topik pembelajaran agar berkualitas. Keberhasilan setiap siklus juga dipantau melalui tes lisan dan pengamatan tim kolaborasi
3.
Metode telaahan hukum juga dapat membangun kreatifitas dan inovasi barn rnahasiswa dalam pembelajaran, serta dalarn pengarnatan terlihat konsistensi, taat asas dan kepatuhan pada regulasi dalam diskusi kuliah, dan ketertiban berfikir mahasiswa dapat diciptakan melalaui analisis teori dan hukum. Kondisi keaktifan dan perhatian mahasiswa terhadap mata kuliah Hukum dan HAM meningkat.
4. Sintax pembelajaran JI menjadi bervariasi sebagai formulasi baru untuk
meningkatkan aktivitas mahasiswa, pemahaman konsep dan kemampuan menjelaskan kasus pelanggran HAM.
B. Saran I . Metode JI perlu dikembangkan term dalam perkuliahan berdasarkan kemajuan TI. dan tetap berbasiskan sintax yang ada
2. Masih terdapat kelemahan dalam penelitian ini terutama dalarn pemahaman teori hukum dan menganalisis skenario kasus kasus pelanggaran HAM, dimana tidak semua mahasiswa punya kemampuan yang sama, minat yang sarna, pengalaman yang berbeda. Untuk itu masih perlu penyempurnaan tindakan seperti perlunya mahasiswa berlatih
memotret kaslrs pelanggaran HAM
dengan mengikuti reguiasi yang berkembangan dalam instrument HAM internasional, regional, nasional, dan lokal.. 3. Temuan penelitian ini dapat menjadi umpan balik dalam memperbaiki penyakit
kelas. Metode ini juga tepat digunakan bagi semua jenis mata kuliah dengan pendekatan analisis yurisdis. Termasuk mata kuliah PKn MKU atau PKn di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA Akmal. (20 10). Hak Asasi Manusia Teori dun Praktek. UNP Press: Padang Asep Saefuddin (2002). Sistem Perencanaan Perguruan Tinggi Untuk Meningkath Kualitas Pendidikan, Makalah, Kerjasarna PKSDM, UNP, IPB, 2002. Dept Pend.Nasional. (2000) Panduan Pendidikan Hak Asasi Manuasia untuk Guru SMU/M, Jakarta: Badan Penelitian dun Pengembangan Pendidikan Nasional FH. Unand (2008). Kurikulum Pembelajaran Hukum. Hasil Seminar Dosen Hukum Se Sumatera Barat: Fakultas Hukum Unad Joyce Bruce (1976) Model Of Teaching. Prentice-Hall, Ich, Englewood Clifft.: New Jersey. Kasbo1ah.K (1 999), Pemlitian T i n d a b Kelas, Jakarta, P&K
L.C. Gay, Peter Airasian. (2000). Educational Research. Competencies for Analysis and Application. Sixth Edition: Columbus, OhioNew Jersey. Upper Saddle River. Muladi,
2002. Penyelesaian Pelanggaran HAM Beral sebagai Solusi Penyelesaian Konflik Berbangsa. Makalah Pada Semnas FH. Unand.
M.D Dahlan. (1990). Model-Meodel Mengajar. Bandung: CV Dipenogoro. Nadj.E.S (2000). Menumbuhhn Daya Kritis Rakyat, Kurihlum Pendidihn HAM dan Kewarganagaraan, CESDA-LP3ES Ronald J. Bonnstetter and Jon E. Pedersen (201 1) The Jurisprudential Inquiry Modelfor STS University of Nebraska and University of Oklahoma Rusman.(20 10). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers Slavin, R. E. (1989. Research on cooperative learning: Consemus and controversy.Educational Leadership
Pedersen, J E. (1990). The eflects of science, technology and societal issues, Implemented as a cooperative controversy, on attitudes toward science, Anxiety toward science, problem solving perceptions and achievements
in Secondary science. Unpublished doctoral dissertation, University of Nebraska, Lincoln. Pusham UI1. (2007). Metode Pembelajaran Hukum. Kumpulan Makalah Pada Seminar Internasional kerjasarna Oslo University dengan Pusham UII.
FORMAT OBSERVASI UNTUK MEMATAU KEAKTIFAN
Pertemuan Ke: ...... Konsep : ........................................................................ Sub Konsep: ................................................................ Jenis kegiatan
Fase 1. Orientasi Terhadap Kasus Kemampuan dosen Sangat baik
Baik
Kurang
Sangat kurang
-3 Dosen
Dosen memperkenalkan kepada mahasiswa materi-materi kasus dengan cara membaca cerita, rnenonton film, menggambarkan konflik nilai, atau mendiskusikan kejadian-kejadian hangat dalam kehidupan sekitar, Mengkaji ulang fakta-fakta dengan menggambarkan peristiwa dalam kasus Menganalisis siapa yang melakukan apa, dan mengapa terjadi seperti demikian Penghargaan thp renspon mhs Penjelasan dosen -3 Mahasiswa Tanggapan mhs Ekspresi mhs Kesiapan pengalaman mhs Keterlibatan mhs frekuensi bertanya menanggapi Catatan: (ha1 positif dan negatif yang muncul selama perkuliahan berlangsung) I. Dosen memperkenalkan kasus:
2. Menkaji ulang fakta-fakta
3. Menganalisis pelaku dan penyebab pelanggaran
4. Penjelasan dosen
5. Peristiwa atau kejadian atau momen penting yang terjadi
Jenis kegiatan
Fase 2: Menaidentifikasi Isu Kemam Iuan dosen Sangat baik
Dosen Mahasiswa mensintesis fakta, mengaitkannya dengan isu-isu umum Mahasiswa mengidentifikasi nilainilai yang terlibatdalam kasus tersebut (misalnya, isu tersebut berkaitan dengan kebebasan mengemukakan pendapat, otonomi daerah, pesamaan hak dan lainlain). Mendorong mhs. Penjelasan dosen *: Mahasiswa Keterampilan bertanya mhs Kemampuan menjelaskan oleh mhs *:
-
-
~
I Baik I
Kemampuan menanggapi dgn cara lain
Keterlibatan rnhs frekuensi bertanya menanggapi Catatan (uraikan ha1 positif dan negatif yang teramati) menyangkut: I. Mahasiswa mensintesis fakta, mengaitkannya dengan isu-isu umum
2. Mahasiswa mengidentifikasi nilai-nilai yang terlibat dalam kasus
3. Mendorong mhs
4. Penjelasan dosen
5. Hal lain yang diamati observer:
Fase 3. Pengambilan Posisi (Sikap) Jenis kegiatan Kemamouan dosen Sangat baik
Baik
Kurang
Sangat kurang
Dosen Mahasiswa diminta untuk mengambil posisi (sikaplpendapat) terhadap isu tersebut dan menyatakan sikapnya. Misalnya dalam kasus ganti rugi tanah, Mahasiswa menyarankan sikapnya bahwa seharusnya pemerintah menentukan bayar gantirugi berdasar NJOP. *:* Mahasiswa Pertanyaan mhs Tanggapan mhs Ekspresi mhs *:*
frekuensi Bertanya Menanggapi Catatan: 1. Mahasiswa diminta untuk mengambil posisi (sikaplpendapat) terhadap isu tersebut
2. Mahasiswa menyarankan sikapnya bahwa seharusnya pemerintah menentukan tarif
3. Hal lain yang penting
Fase 4. Menggali Argumentasi Untuk Mendukung Posisi (sikap) yang telah Diambil Jenis kegiatan Kemam~an dosen Sangat baik
Baik
Kurang
Sangat kurang
Dosen Sikap (posisilpendapat) mahasiswa digali lebih dalam Dosen sekarang memainkan peran ala Socrates. Memperdebatkan pendapat yang diajukan mahasiswa dengan pendapat-pendapat konfrontatif. diuji konsistensi dalam mempertahankan sikaplpendapat yang telah diambilnya *: Mahasiswa Mahasiswa dituntut untuk mengajukan argumentasi logis dan rasional yang dapat mendukung pernyataan (posisi) yang telah dibuat Ekspresi mhs Keterlibatan *:*
Catatan 1. Sikap (posisilpendapat) mahasiswa digali lebih dalam
2. Dosen sekarang memainkan perandengan memperdebatkan pendapat yang diajukan mahasiswa dengan pendapat-pendapat konfrontatif.
3. Mahasiswa dituntut untuk mengajukan argumentasi logis dan rasional yang dapat mendukung pernyataan (posisi) yang telah dibuat
4. Hal lain yang penting
Jenis kegiatan
Fase 2: Mengidentifikasi Isu Kernamwan dosen Baik
Sangat baik
Kurang
Sangat kurang
*:* Dosen Mahasiswa mensintesis fakta, mengaitkannya dengan isu-isu umum Mahasiswa mengidentifikasi nilainilai yang terlibat dalam kasus tersebut (misalnya, isu tersebut berkaitan dengan kebebasan mengemukakan pendapat, otonomi daerah, pesamaan hak dan lainlain).
I 1 bertanva ( menanggapi
I frekuensi I
I I
Catatan (uraikan ha1 positif dan negatif yang teramati) rnenyangkut: I.Mahasiswa rnensintesis fakta, mengaitkannya dengan isu-isu umurn
2. Mahasiswa rnengidentifikasi nilai-nilai yang terlibat dalam kasus
3. Mendorong mhs
4. Penjelasan dosen
5. Hal lain yang diarnati observer:
Fase 3. Pengambilan Posisi (Sikap) Jenis kegiatan Kemam~uandosen Sangat baik
Baik
Kurang
Sangat kurang
**: Dosen Mahasiswa diminta untuk mengambil posisi (sikaplpendapat) terhadap isu tersebut dan menyatakan sikapnya. Misalnya dalam kasus ganti rugi tanah, Mahasiswa menyarankan sikapnya bahwa seharusnya pemerintah menentukan bayar gantirugi berdasar NJOP. *: Mahasiswa Pertanyaan mhs Tanggapan mhs Ekspresi mhs
frekuensi Bertanya Menanggapi Catatan: . Mahasiswa diminta untuk mengambil posisi (sikaplpendapat) terhadap isu tersebut
2. Mahasiswa menyarankan sikapnya bahwa seharusnya pemerintah menentukan tarif
3. Hal lain yang penting
Fase 4. Menggali Argumentasi Untuk Mendukung Posisi (sikap) yang telah Diambil Kemam~uandosen Jenis kegiatan Sangat baik
Baik
Kurang
Sangat kurang
03 Dosen Sikap (posisilpendapat) mahasiswa digali lebih dalam Dosen sekarang memainkan peran ala Socrates. Memperdebatkan pendapat yang diajukan mahasiswa dengan pendapat-pendapat konfrontatif. diuji konsistensi dalam mempertahankan sikaplpendapat yang telah diambilnya Mahasiswa Mahasiswa dituntut untuk mengajukan argumentasi logis dan rasional yang dapat mendukung pernyataan (posisi) yang telah dibuat .:0
Catatan 1. Sikap (posisilpendapat) mahasiswa digali lebih dalam
2. Dosen sekarang memainkan perandengan memperdebatkan pendapat yang diajukan mahasiswa dengan pendapat-pendapat konfrontatif.
3. Mahasiswa dituntut untuk mengajukan argumentasi logis dan rasional yang dapat mendukung pernyataan (posisi) yang teiah dibuat
4. Hal lain yang penting
Fase 5. memperjelas ulang dan memperkuat posisi (sikap) Kemam~uandosen Jenis kegiatan Kurang
Baik
Sangat baik
Dosen penetuan ulang akan posisi (sikap) yang telah diambil siswa. Dalam tahap ii sikap (posisi) yang telah diambil, konsisten atau berubah. *3 Mahasiswa Jika argumrn siswa kuat, mungkin kosisten. Jika tidak, mungkin siswa mengubah sikapnya (posisinya
Sangat kurang
*:*
I
I
I
I
I
Ekspresi mhs Keterlibatan Catatan 1. Penetuan ulang akan posisi (sikap) yang telah diambil mahasiswa.:
2. Jika argumer?mahasiswa kuat, rnungkin kosisten. Jika tidak, mungkin mahasiswa mengubah sikapnya (posisinya
3. Hal lain yang penting
Fase 6. menguji asumsi tentang fakta, defenisi dan konsekwensi.
Kemam~uandosen
Jenis kegiatan Sangat baik
Baik
Kurang
Sangat kurang
Dosen Dosen menguji asumsi faktual yang mendasari sikap yang diambil mahasiswa. *:* Mahasiswa Dosen menguji asumsi faktual yang mendasari sikap yang diarnbii mahasiswa. *:*
Ekspresi mhs Keterlibatan Catatan 4. Dosen menguji asumsi faktual yang mendasari sikap yang diambil mahasiswa.
5. Dosen menguji asumsi faktual yang mendasari sikap yang diambil mahasiswa.
6. Hal lain yang penting
ANALISIS DOKUMEN:
Kemampuan melakukan analisis berbagai kasus Hak Asasi Manusia: penggunaan konsep:
*:*
Persentase kasus yang dapat dijelaskan dengan benar: ....
TES (MEMANTAU PEMAHAMAN KONSEP) Tes I.
Skor rata-rata:
KASUS-KASUS YANG DIPECAHKAN MAHASISWA
CATATAN LAPANGAN
1.
Perencanaan harian pertemuan 1. 2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
perencanaan
Pelaksanaan pelaksanaan
3.
Hasil diskusi dengan observer setiap kali pertemuan selesai Diskusi pertemuan 1.
Kasus Hubungan hukum orang dengan orang (Kasus Perkawinan)
1. Jelaskan bagaimana langkah-langkah penyelesaian kasus perkawinan rnenurut UU No.1 Tahun 1974 (Hukum Nasional): a. Muslin (di Pengandilan Agarna) b. Non Muslim (di Pengadilan Negeri) c. Di Luar pengadilan 2. Jelaskan bagaimana langkah-langkah penyelesaian kasus perkawinan menurut Hukum Islam: a. Kasus talaq, rujuk, cerai b. Kasus pembagian harta c. Kasus perzinaan
3. Jelaskan bagaimana langkah-langkah penyelesaian kasus perkawinan menurut Hukum adat rninangkabau: a. Model penyelesaian di kaum b. Model penyelesaian di suku c. Model penyelesaian di nagari Analisis dengan peranan kelembagaan kasus perkawinan dalam bidang: a. Formal (yang dibentuk Negara) b. Non formal (lembaga kemasyarakatan) c. Advokasi d. Mediasi
Kasus Hubungan hukum orang dengan benda (Kasus sengketa tanah, kontrak kerja, jual beli, pagang gadai, sewa menyewa, )
1 Jelaskan bagaimana langkah-langkah penyelesaian kasus sengketa tanah: a Kasus ganti rugi pelebaran jalan Kota Padang b. Kasus Perkebunan Pasaman Barat c. Kasus sertifikat tanah di Pessel 2 . Jelaskan bagaimana langkah-langkah penyelesaian kasus kontrak kerja: a Kasus PJTKl bKasus pembayaran pensangun cKasus PHK
3. Jelaskan bagaimana langkah-langkah penyelesaian kasus jual beli tanah adat minangkabau: aKasus Dharmasraya bKasus Agam cKasus Bukitinggi 4. Jelaskan bagaimana langkak-langkah penyelesaian kasus pagang gadai a. Kasus pagang gadai adat (menurut Hukum perdata adat Minang b. Kasus Perum Pegadaian menurut BW
Analisis dengan dengan mengunakan: a. Telaahaan hukum sesuai dengan konsep hukum perdata yang berlaku b. Pendapat para ahli hukum c. Mengunakan data Advokasi d. Membuat pola Mediasi yang dapat dilakukan
1. Identitas Nama lengkap dan gelar NIPIGolongan PangkadJabatan Tempat/ Tanggal lahir Pe kerjaan
Alamat Rumah Alamat Kantor
2. Pendidikan : Sarjana (S- 1)
: Drs. Akmal, SH, M.Si : 19620704 198803 1 003/IVc : Pembina Tingkat I I Lektor Kepala : Koto Berapakl4 Juli 1962 : Dosen Jurusan Ilmu Sosial Politik
Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang : Komplek Singgalang Blok B 5 No.3 Padang 25 172. Tel: 0751- 48 1475. HP.08126721527 :JI Prof Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang - Lembaga Pengabdian Masyarakat UNP Tel: 075 1- 445 128 - 445 187- Fax. 55628. :
[email protected] : Pendidikan Kewargaan Negara FKPS IKIP Padang
Tahun 1987 Sarjana Hukum (2009) Pascasarjana (S-2)
: Fakultas Hukum UNES : Pengkajian Ketahanan Nasional Pascasarjana Universitas
Indonesia (UI) Bid. Perencanaan Pembangunan Tahun 1997 Penelitian dan Pengkajian yang telah dilakukan 10 Tahun terakbir 2000 Status Gizi Penderita Busung Lapar dan Pelanggaran HAM (Lemlit UNP, anggota) 2000 Pelanggaran HAM (Studi Pada Siswa SMU Negeri Kota Padang) (Lemlit UNP, anggota) 2000 Kekerasan Terhadap Perempuan di Kota Padang (Lemlit UNP, anggota) 2001 Kejahatan Yang Dilakukan Wanita di Kota Padang (Lemlit UNP, anggota) 2001 Kondisi Produk Unggulan Kota Bukittinggi (Lemlit UNP, Padang) 2002 Model Sosialisasi Undang-Undang Hak Asasi Manusia (UU No.3911999) Dalarn Rangka Pemberdayaan Masyarakat Sumatera Barat (Ketua Hibah Bersaing X Jakarta) 2003 Koordinasi Antar Instansi Terkait Dalam Pelaksanaan Pembangunan Di Sumatera Barat (Balitbang Propinsi, anggota) 2004 Kerjasama dan Kordinasi Antar Lembaga Kecamatan dengan Pemerintahan Nagari di Sumatera Barat. (Balitbang Propinsi, Anggota) 2004. Eksistensi, Hak, dan Dasar Hukum Masyarakat Adat di Sumatera Barat (Komnas HAM Indonesia, Ketua). 2005 Analisis Perda Pemerinatahan Nagari Di Sumatera Barat (Komnas HAM Jakarta) 2006 Kajian Antara Nagari Adat dan Nagari Pemerinatahan Di Sumatera Barat (Komnas HAM Perwakilna Sumatera Barat) 2007 Putusan Hakim Yang Berdemensi Malanggar HAM Di Sumbar (kerjasam Dengan Komisi Yudisial) 2007 Perlindungan Masyarakat Hukum Adat (Hibah Bersaing Dikti) 2008 Kajian Pelayanan Catatan Sipil (Kanwil Kemehumham) 2009 Pemenuhan Hak Ekosob Nelayan Kota Padang 20 10 Kaj ian APBD Sumatera Barat 201 1 Evaluasi Kredit Mikro Nagari Sumatera Barat Padang, Maret 2012 Yang Bersangkutan Drs. Akmal, SH, M.Si
CURRICULUM VITAE IDENTITAS DlRl : HENNl MUCHTAR, SH, Mhum
Nama Nomor Peserta NIPINIK Jenis Kelamin Tempat dan Tanggal Lahir Status Perkawinan Agama Golongan / Pangkat Jabatan Fungsional Akademik Perguruan Tinggi Alamat Telp.lFaks. Alamat Rumah
: 196403051990032010 : Perempuan : PADANG15 MARET 1964 : Kawin : !SLAM : IIIDIPENATA. : LEKTOR. : UNlVERSlTAS NEGERI PADANG. : JL. PROF. HAMKA AIR TAWAR PADANG. : 0751-705567110751-7055671. : Kompl~ksperumahan Dosen Unand Blok Dl104102 Bandar Buat-Ulu Gadut Padang
E-mail
RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI Tahun Lulus
2003
Tahun
Universitas Andalas Padang
Jurusanl Bidang Studi llmu Hukum
Universitas Brawijaya Malang
llmu Hukum
Jenjang
1 Pascasarjana (S2)
Perguruan Tinggi
(
Peiatihan
Penyelenggara
Akta Mengajar V (Applied Approach).
IKlP Padang.
2003
Pelatihan Penulisan Artikel Jurnal Ilmiah.
FIS Universitas Negeri Padang
2003
Pelatihan Metode Penelitian.
FIS Universitas Negeri Padang
2003
Penataran Hukum Pidana dan HAM.
Fakultas Hukum Universitas Andalas Padang
2005
Lokalatih Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa.
FIS Universitas Negeri Padang
2005
Lokakarya Penyusunan Buku Panduan Penulisan Skripsi Mahasiswa Jurusan llmu Hukum FIS UNP.
FIS Universitas Negeri Padang
2005
Lokalatih Penyusunan Proposal Penelitian Bagi Dosen Jurusan llmu Hukum FIS UNP.
FIS Universitas Negeri Padang
2005
Lokalatih Metoda Pembelajaran Bagi Dosen Jurusan llmu Hukum FIS UNP. '.
FIS Universitas Negeri Padang
1993
2005
Workshop on Methods of Teaching Democratic Civic.
Universitas Negeri Padang.
2007
Lokakarya Tingkat Nasional "Membangun Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi". Pelatihan HAM Tingkat Dasar Bagi PTNIPTS Se- Sumatera Barat.
Universitas Negeri Padang.
2007
KOMNAS HAM lndonesia Perwakilan Propinsi Sumatera Barat
I
( Pelatihan Nasional Kelompok Mata Kuliah Pengembangan
2007
Kepribadian Pendidikan Kewarganegaraan.
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan
PENGAIAMAN JABATAN Jabatan Dosen FPIPS (sekarang FIS).
lnstitusi IKlP Padang (sekarang Universitas Flegeri Padang).
Dosen FBSS UNP
Jurusan Bahasa Indonesia Univeritas blegeri Padang.
Dosen Fakultas Ekonomi UNP
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.
Tahun ... s.d. ... 1991 - sekarang. 2004 - sekarang 2009 - sekarang
PENGALAMAN MENGAJAR Mata Kuliah Hukum Administrasi Negara Sistem Pernerintahan I Daerah Hukum Pidana Hukum Acara Sosiologi Hukurn -Kriminologi Pendidikan Lingkungan Hidup Hak Asasi Manusia Hukum Perdata Pengantar Hukum lndonesia Hukurn Acara Pidana Hukum Acara Perdata Hukum Acara Sistem Hukum Indonesia -
I
-
-
-
Adrninistrasi Kependudukan dan ~ i n ~ k u n Hidup ~an Pendidikan Kewarganegaraan
I I
Jenjang S1 S1
I 1
I
Institusi/Jurusan/Program FIS UNPIPMP-KNIPMP-KN Sda.
( Tahun ... s.d. ... I 1991 - 1998.
I
1991 - 1998.
S1 S1 S1 S1 S1
Sda. Sda. Sda. Sda. Sda.
1991 - sekarang 1991 - 1998 2004 - sekarang 2005 - sekarang. 2004 - sekarang.
S1 S1 S1
Sda. Sda. Sda.
2006 - sekarang 2006 - sekarang 2007 - sekarang.
S1 S1 S1 S1
2004 - 2005 2004 - 2005 2005 - sekarang 2006 - sekarang.
S1
Sda Sda Sda Prodi llmu Adm. Negara FIS UNP Sda.
S1
Sda.
2008
PENGALAMAN MEMBIMBING MAHASISWA Pembimbinganlpernbinaan
Tahun 2004 - sekarang
Pernbimbing Skripsi Mahasiswa.
1992 - sekarang
Penasehat Akadernik (PA) Mahasiswa.
2005
Pernbimbing Kuliah Kerja Lapangan Mahasiswa Jurusan llmu Sosial Politik Dalam MK. Antrdpologi Sosial.
2006
Pernbimbing Kegiatan Lapangan Mahasiswa "Yang Datang dan Yang Pergi Jurusan llrnu Sosial Politik FIS UNP.
I
(
2008
Pembimbing Kemah Bakti Mahasiswa (KMB) FIS UNP.
I
2008-sekarang 2009
Tahun 1993
1995
(
Pembirnbing Mahasiswa Magang Program Studi llmu Adrninistrasi Negara. Pernbimbing Kuliah Kerja Lapangan Mahasiswa Jurusan llmu Sosial Politik Dalarn MK. Pendidikan Lingkungan Hidup. I PENGALAMAN PENELlTlAN
Judul Penelitian Pengaruh Penguasaan Matakuliah Pengantar Filsafat Terhadap Keberhasilan Mahasiswa Dalarn Matakuliah Filsafat Pancasila di Jurusan PMPIKN FPlPS IKlP Padang.
Jabatan
Sumber Dana
Ketua
OPF lKlP Padang.
Hubungan Kemandirian Dengan Hasil Belajar Siswa pada SMP Negeri se Surnatera Barat.
Anggota
OPF IKlP Padang.
KARYA TULIS ILMIAH
A. ~ u k u l ~ a b l ~ u r n a l Tahun 1994
Judul Hukum Pidana Dan Pemidanaan (Penulis Utarna).
PenerbiVJurnal PPKN FPlPS IKlP Padang.
1997 1997
Hukum Administrasi Negara (Penulis Utama). Bantuan Hukum Di Indonesia (Penulis Utama).
PPKN FPlPS IKlP Padang. PPKN FPlPS IKlP Padang.
2003
Pemberdayaan Tugas Polisi Secara Konvensional Menuju Masyarakat Modern (Penulis Pendamping).
Jurnal Delicti, Vol.1 No.2lDesember 2003 sld Juni 2004
2004
Jurnal Delicti, Vo1.l No.31Agustus Kekacauan Sosial Sebagai Kekacauan Hukum (Aktualisasi Tentang Perlindungan Konsumen)(Ketua). 2004 sld Maret 2005.
2005
Memaharni Anatomi Kejahatan Korporasi Melalui Perspektif llrnu Hukurn Pidana (Ketua).
Delicti, Vol.11 No.4lApril sld Agustus 2005
2005
Hukum Acara (Penulis Pendamping).
FIS Universitas Negeri Padang
2006
Kriminologi (Penulis Pendamping).
FIS Universitas Negeri Padang
Sosiologi Hukum (Penulis Pendamping).
FIS Universitas Negeri Padang
2006
-
2007
Pidana Ganti Rugi Sebagai Salah Satu Bentuk. Perlindungan Hukum Terhadap Korban (Suatu Kajian llmu Hukum Dalam Pernbaharuan Hukum Pidana)(Anggota).
Jurnal Delicti, Vol.lll No.6IFebruari s/d Juli 2007
2009
Bukti Sisi Buram Proses Peradilan Pidana lndonesia Pada Kasus Salah Tangkap (Penulis Utama).
Jurnal Demokrasi, Vol.VII1, No.1, April 2009
2010
Kebijakan Hukum Pidana Dalam Penanggulangan Kejahaian di Dunia Ferbankan
Jurnal Demokrasi, Vol. IX, No. 1, April 2010.
2010
Pengembangan llmu Hukum di lndonesia : Reformasi Dalam Penyelesaian Perrnasalahan Hukum
Jurnal Demokrasi, Vol. IX, No. 2, Oktober 2010
2011
Sisi Geiap Pelaksanaan Penangkapan Oleh Penyidik : Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Pelaksanaan Tugas Jabatan
Jurnal Demokrasi, Vol. X, No. 2, Oktober 201 1.
Tahun 2005
Tahun
Judul Penegakan Hukum Menuju Supremasi Hukum Di lndonesia (Suatu Kajian Politik Hukum Dalam Negara Dernokrasi).
Judul
Penyelenggara Kerjasama UNP dengan Indiana University USA
PenerbitIJurnal
PESERTA KONFERENSI/SEMI~AR/LOKAKARYPJSlMPOSlUM Tahun 1993
Judul Kegiatan Seminar " Metedologi Penelitian dan Manajemenpendidikan".
Penyelenggara FPIPS lKlP Padang.
1
1
Igg3 Seminar Sehari “Perspektif HAM di Indonesia".
I
FPlPS IKlP Padang.
1995
Seminar Nasional "Demitologisasi Sejarah Bangsa dan Pendewasaan Pemahaman Historiografi Nasional lndonesia Masa Kini".
Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPSlKIPPadan%
1995
Seminar Nasional "Partisipasi Politik Rakyat dalam Pembangunan Sistem Politik Nasional".
Jurusan PPKN FPlPS IKlP Padang.
Seminar Nasional "Efektifitas Pemerintahan Daerah FP~PS1 ~ Padang 1 ~ dan lrnplikasinya Terhadap Dernokratisasil*. Seminar Nasional "Public Relation untuk Partai politik". Akademi Kornunikasi lndonesia
996 1999 2000
Seminar Nasional "Pemahaman Peningkatan dan Perlindungan HAM di Indonesia".
Universitas Andalas bekerja sama dengan Departemen Luar Negeri
2001
Seminar Nasional "Konfigurasi Kepolisian Negara Republik Indonesia Di Tengah Kegaduhan Politik".
FHUK UNAND bekerja sama dengan Kepolisian daerah Sumatera Barat UNP bekeria sama denoan HEDS-USAJD Kerja sama
2003
Seminar Kurikulum Jurusan lLmu Hukurn FIS UNP.
I
1 Seminar nasional "Prospek Pendidikan
2003
I
I 1
Kewarganegaraan ~ a l a m Kurikulum Berbasis Kompetensi". 2005
Seminar Daerah "Tugas Serta Kewenangan Kepolisian Dan SATPOL PP Dalam Pemberantasan penyakit Masyarakat". ( Seminar Hasil Penelitian Dosen Jurusan llmu Hukum FIS UNP.
I 2005
I
I
lkatan Mahasiswa Eksistensi FHUK UNAND
I
I
FIS UNP
2005
Semiloka "Peningkatan Kualitas Berbasis Kompetensi (KBK)".
2005
Seminar llmiah Bidano llmu Baoi Dosen Jurusan llrnu Hukum FIS UNP. Semiloka "Penyusunan Silabus SAP dan Handout".
FIS UNP
2005
Semiloka "Peningkatan Kemampuan Dosen Melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)".
Jurusan ISP FIS UNP
2005
Semiloka "Peningkatan Strategi Pembelajaran Civic Education".
FIS UNP
-
2005
-
I
FIS UNP
FIS UNP
,. ~ .
,
.
.-
..
. .,..
:
Tahun
.:
.
Kegiatan
1994
Penyuluhan UU Lalu lintas Angkutan Jalan Raya di kelurahan terandam Kecamatan Padang Timur.
1994
Penyuluhan Pelayanan Peningkatan Kemampuan Guru SD Dalam Pengajaran di Kecamatan Sungai Tarab Kabupaten Pendidikan Pancasila dan ~ewar~anegaraan
Tanah Datar. Penyuluhan Problematika Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Narkoba di Kelurahan Sawahan Kecamatan Padang Timur.
2007 2008
Penyuluhan Problematika Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Narkoba di Kelurahan Olo Padang Barat.
2010
Penyuluhan Peningkatan Kesadaran Hukum Masyarakat Selingkungan Kampus Universitas Negeri Padang
2010
Peningkatan Kesadaran Hukum RTIRW Masyarakat Koto Tangah -
Bentuk Penghargaan
Tahun
Pemberi
I
.
.
Tahun
ORCANISAS1 PROFESVILh4IAH
Organisasi
Jabatan
Padang, 2 April 2012
Identitas Nama lengkap dan gelar NIPlGolongan PangkatIJabatan Tempat/ Tanggal lahir Pekerjaan Alamat Rumah Alamat Kantor
Pendidikan : Sarjana (S-I) S-2
:Aldri Frinaldi, SH, M.Hum : 132 205 851/111c : Penata Muda I Lektor : Jakarta 1 12 Februari 1970 : Dosen Jurusan llmu Sosial Politik Fakultas Ilmu-llmu Sosial Universitas Negeri Padang : JI. Anggrek No.49 Komplek UNP Air Tawar Padang 25172. Tel: 0751- 57342 : JI Prof Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang - Lembaga Penelitian UNP Tel: 0751- 443450-445187- Fax. 55628. : Sarjana Hukum Universitas Andalas (Unad) Tahun 1996 Pascasarjana (S-2) PPS Universitas Hasanuddin (Unhas) Tahun 2001.
Penelitian yang telah dilakukan 1999 1999 2000 2000 2001 2002
Budaya Masyarakat Trasmigrasi Lunang. Lemlit UNP PolisiWanita (Studi di Polresta Padang) Status Gizi Penderita Busung Lapar dan Pelanggaran HAM Panggaran HAM (Studi Pada Siswa SMU Negeri Kota Padang Kekerasan Terhadap Perempuan Kota Padang Model Sosialisasi UU HAM (UU No.3911999) Dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat Sumatera Barat (Anggota HB X) 2003 Karekteristik PNS Dalam Penempatan Jabatan Pada Pemerinatahan Daerah Sumatera Barat. Balitbang Provinsi Sumatera Barat 2003 Profil Pemerintahan Nagari di Sumatera Barat. Balitbang Provinsi Sumatera Barat. 2004 Eksistensi, Hak dan Dasar Hukum Masyarakat Adat di Sumatera Barat (Litbang Komnas HAM ) 2005 Pengkajian Masyarakat Hukum Adat Minangkabau Dalam Rangka Revisi Perda No. 9 Tahun 2000 (Pusham UNP) 2007. Persiapan Pensiunan dan Pensiun Dini Di Provinsi Sumatera Barat. Balitbang Provinsi Sumatera Barat
Padang, Februari 2010 Yang Bersangkutan Aldri Frinaldi, SH, M.Hum
ldentitas
Nama lengkap dan gelar
: Dra. Jumiati, M.Si
NIPlGolongan
: 131 582 341
PangkatIGolongan
: Penata Mudal lllc
Fungsional
: Lektor
Tempatl Tanggal lahir
: Pekanbaru I9 November 1962
Pekerjaan
: Dosen Jurusan llmu Sosial Politik Fakultas Ilmu-llmu Sosial Universitas Negeri Padang
Alamat Rumah
: Perumahan Parupuk Raya Blok C No. 10 Tabing
Padang 25172. Alamat Kantor
: J1 Prof Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang - Lembaga Penelitian UNP Tel: 0751- 445187- 55674 Fax. 55628.
I
I II
2. Pendidikan : Sarjana (S-1)
S-2
Pascasarjana
: Sarjana PMPIKN IKlP Padang 1985
: ilmu Administrasi Negara Bidang Sispemda Universitas Brawijaya Tahun 2001.
3. Penelitian yang felah dilakukan
1985.
Pelaksanaan Hak Asasi Manusia di Kota Padang (Penelitian Skripsi, 1985)
2001.
Rekrutmen Anggota DPRD Kota Malang (Penelitian Thesis S-2 PPS Unibraw)
2009
Analisa Penempatan PNS Pada Jabatan Strategis di Pemda Provinsi Sumatera Barat. Balitbang Provinsi Sumatera Barat: Padang
2010
Analisa Penerapan Renstra Provinsi Sumatera Barat
2011
Pelaksanaan Otonomi Daerah di Sumatera Barat Padang, Februari 2009 Yang bersangkutan
Dra. Jumiati, M.Si