PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI BILANGAN LONCAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CARD SORT PADA SISWA KELAS 1 MI MA’ARIF KUTOWINANGUN CANDEN KUTOWINANGUN LOR SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Diajukan untuk memenuhi kewajiban dan melengkapi syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh : Bilqis Ummu Lathifah NIM. 11511067
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016
i
ii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI BILANGAN LONCAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CARD SORT PADA SISWA KELAS 1 MI MA’ARIF KUTOWINANGUN CANDEN KUTOWINANGUN LOR SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Diajukan untuk memenuhi kewajiban dan melengkapi syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh : Bilqis Ummu Lathifah NIM. 11511067
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016
iii
iv
v
vi
MOTTO
“Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga, dan empat. Allah menambahkan pada ciptaanNya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” (QS Al-Fathir: 1)
vii
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan untuk: 1. Ayahanda
(Moestofa)
dan
Ibunda
(Ariyani)
yang
telah
membesarkan dan mendidikku dengan penuh kasih sayang dan pengorbanan baik secara lahir maupun batin dengan iringan do’a restu sehingga aku bisa seperti sekarang. 2. Kakakku Farhan salim, dan adikku Nadhia Min Rahmatika, terimakasih atas do’anya 3. Seluruh bapak ibu dosen yang telah bersedia memberikan ilmu kepadaku dan terima kasih atas dorongan dan motivasinya. 4. Kepada bapak Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd. selaku pembimbing dan
sekaligus
sebagai
motivator
serta pengarah sampai
selesainya penulisan skripsi ini. 5. Ani muslihah, Alfi fajri, Wira febriawan, Awalia, Martini, Abidu rahman terima kasih atas bantuannya, do’anya, motivasinya, dan perhatian kalian. Terimakasih karena ke gokilan kalian semua terasa ringan, lucu, gokil, menyenangkan. 6.
Kawan-kawan seperjuangan angkatan 2011 wabil khusus PGMI B yang telah memberikan kegembiraan, motivasi dan semangat belajar.
7. 507, Taylor Swift, Sammy Simorangkir, Raihana, Maher Zain,yang selalu menemani saat melototi laptop untuk ngerjain skripsi. 8. Para pembaca yang budiman
viii
KATA PENGANTAR Bismillaahirrahmaanirrahiim Segala puji bagi Allah penguasa segala alam dan sumber dari segala hukum, tidak ada Tuhan selain Allah. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada Nabi Muhammad SAW yang membawa risalah Allah terakhir dan sebagai penyempurna risalah sebelumnya. Pada akhirnya penulisan skripsi ini bisa selesai, penulis sadar bahwa selesainya penulisan ini berkat bantuan dari orang-orang disekitarnya, tidak ada kata yang patut diucapkan untuk beliau-beliau ini kecuali terima kasih. Terima kasih ini penulis haturkan kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga. 3. Ibu Peni Susapti, S.Si.,M.Si., selaku Ketua jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. 4. Bapak Rasimin, S.Pdi., M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik. 5.
Bapak Fatchurrohman, S.Ag.,M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi.
6. Kepala Sekolah, guru dan siswa kelas I MI Ma’arif Kutowinangun Canden Kutowinangun Salatiga yang membantu saya menyelesaikan sekripsi ini.
ix
7. Kedua orang tuaku yang sangat saya sayangi dan saya jadikan panutan bagiku. 8. Kakak dan adikku yang selalu menjadi motivasi dalam mengerjakan skripsi ini. 9. Teman-teman seperjuangan PGMI 2011 dan khususnya PGMI B yang banyak memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini. Dan semua yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, maaf tidak bisa disebutkan secara terperinci karena kekurangan penulis. Salatiga,10 Maret 2016 Penulis
Bilqis Ummu Lathifah NIM.11511067
x
ABSTRAK Lathifah, Bilqis Ummu 2016, Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tentang Bilangan Loncat melalui Model Pembelajaran Card Sort Pada Siswa Kelas 1 MI Ma’arif Kutowinangun Canden Kutowinangun Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga Pembimbing Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd. Kata kunci : Hasil Belajar, Card Sort. Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 1 MI Ma’arif Kutowinangun Canden Kutowinangun lor pada Matematika dengan model pembelajaran Card Sort. Masalah yang dikaji adalah apakah penerapan model pembelajaran Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika pada siswa kelas 1 MI Ma’arif Kutowinangun Canden Kutowinangun Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian yang digunakan adalah penetilian tindakan kelas dengan model pembelajaran Card Sort. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 1 yang berjumlah 21 anak. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus setiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi. Penelitian dilaksanakan pada mata pelajaran Matematika materi Bilangan Loncat 2, 3,dan 4 kelas 1 MI Ma’arif Kutowinangun dengan menggunakan model pembelajara Card Sort. Penelitian ini menghasilkan peningkatan hasil belajar siswa. Pada pra siklus siswa yang tuntas sebanyak 11 siswa atau 52,3% dan 10 siswa atau 47,7% belum tuntas dengan rata-rata 66,19. Pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 15 siswa atau 71,42% dan 6 siswa atau 28,58% belum tuntas dengan rata-rata 80. Dan pada siklus II siswa yang tuntas sebanyak 20 siswa atau 95,3% dan 1 siswa atau 5,70% belum tuntas dengan rata-rata 94,30. Nilai akhir hasil belajar siswa dari pra siklus hingga siklus II memberi bukti bahwa penggunaan model pembelajaran Card sord pada mata pelajaran matematika materi bilangan loncat 2, 3,dan 4 di kelas 1 MI Ma’arif Kutowinangun mengalami peningkatan.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .....................................................................
i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................
ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................
iv
MOTTO .........................................................................................
v
PERSEMBAHAN ..........................................................................
vi
KATA PENGANTAR ....................................................................
vii
ABSTRAK ......................................................................................
viii
DAFTAR ISI .....................................................................................
ix
DAFTAR TABEL .....................................................................
xii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .......................................
1
B. Rumusan Masalah ...............................................
4
C. Tujuan Penelitian ................................................
4
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ......
5
E. Manfaat Penelitian ..............................................
5
F. Definisi Operasional ............................................
7
G. Metodologi Penelitian ..........................................
7
1. Rancangan Penelitian ......................................
7
2. Subjek Penelitian ............................................
9
3. Langkah-langkah Penelitian .............................
9
4. Instrumen Penelitian .......................................
10
5. Pengumpulan Data .........................................
11
xii
BAB II
BAB III
6. Analisis Data .................................................
12
H. Sistematika Penulisan ........................................
12
KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Hasil belajar .....................................
15
1. Pengertian belajar ............................................
15
2. Ciri-ciri belajar ................................................
16
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar.
18
4. Pengertian hasil belajar ....................................
22
5. Wujud hasil belajar .........................................
23
B. Model pembelajaran ..........................................
25
1. Hakikat model pembelajaran ............................
25
2. Unsur-unsur model pembelajaran .....................
25
C. Model pembelajaran Card Sort ...........................
26
1. Pengertian .....................................................
26
2. Karakteristik...................................................
26
3. Tujuan ..........................................................
27
4. Langkah-langkah ...........................................
27
5. Kelebihan dan kekurangan ..............................
27
PELAKSANAAN PENELITIAN A. Berisi gambaran umum lokasi penelitian ............. xiii
29
BAB IV
BAB V
B. Subjek penelitian .............................................
29
C. Deskripsi pelaksanaan penelitian prasiklus ..........
31
D. Deskripsi pelaksanaan penelitian siklus I ............
31
E. Deskripsi pelaksanaan penelitian siklus II ...........
35
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian persiklus ..................................
39
B. Pembahasan .....................................................
46
PENUTUP A. Kesimpulan .....................................................
51
B. Saran ..............................................................
51
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar Guru MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga................
29
Tabel 3.2 Nama Siswa Kelas 1 MI Ma’arif Kutowinangun................
30
Tabel 4.1 Data Nilai Pre Test Matematika Kelas 1.............................
39
Tabel 4.2 Data Nilai Siklus I Matematika Kelas 1.............................
41
Tabel 4.3 Data Nilai Siklus II Matematika Kelas 1...........................
44
Tabel 4.4 Data Hasil Rekapitulasi Nilai Matematika Persiklus.........
47
Tabel 4.5 Data Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Matematika...........
48
xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses mengubah tingkah laku manusia menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar. Kemajuan ilmu pengetahuan akan mempengaruhi peningkatan kualiatas belajar, sehingga perlu adanya berfikir secara kritis, logis, terarah dan jelas. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan yang penting dalam pendidikan, karena matematika ilmu yang memdidik manusia untuk berfikir logos, teoritis, rasional dan percaya diri. Sehingga matematika menjadi dasar dari ilmu pengetahuan yang lain. Maka dari
itu
siswa
harus
menguasai
matematika
agar
mereka
dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan yang mereka miliki sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan. Kenyataan menunjukkan bahwa mutu dan relevansi pendidikan matematika khususnya pada pendidikan dasar di indonesia masih sangat memprihatinkan. Hal tersebut dikarenakan matematika merupakan mata pelajaran yang sukar dipahami sehingga kurang di minati oleh sebagian siswa sekolah dasar. Berkurangnya minat siswa terhadap mata pelajaran matematika menyebabkan
rendahnya
pemahaman
belajar
matematika,
untuk
meningkatkan pemahaman belajar matematika, guru perlu melakukan pembaharuan dalam proses belajar mengajar. Sebagian besar siswa kurang berminat terhadap mata pelajaran matematika dikarenakan matematika adalah ilmu yang berhubungan dengan sesuatu yang abstrak, maka dari itu diperlukan sesuatu kegiatan yang konkret sehingga dapat membantu penyajian materi. Kegiatan ini bisa di namakan model pembelajaran. Model pembelajaran
1
sangat bermanfaat bagi guru maupun siswa. Model pembelajaran ini mempunyai peranan yang sangat dalam memahami konsep matematika. Model pembelajaran matematika diperlukan guru dalam menyampaikan pelajaran matematika. Karena dengan adanya model pembelajaran ini guru sedikit lebih mudah dalam menerangkan materi pelajaran matematika. Selain itu model pembelajaran ini di gunakan untuk menarik perhatian siswa dalam mempelajari matematika. Dengan kata lain model pembelajaran merupakan media transfer pengetahuan dari pendidik kepada siswa. Di dalam KBM harus ada interaksi antara guru dengan siswa untuk menunjang pembelajaran matematika yang berkualitas. Hal yang menjadi hambatan disebabkan karena kurang dikemasnya pembelajaran matematika dengan model pembelajaran yang menarik, menantang dan menyenangkan. Para guru sering kali menyampaikan materi matematika pada bilangan loncat pada siswa kelas 1 sekolah dasar dengan cara lama, hanya dengan metode ceramah.
Sehingga
pembelajaran
matematika
cenderung
monoton,
membosankan dan kurangnya minat siswa, sehingga berdampak pada pemahaman siswa yang masih rendah. Akibatnya banyak kritikan yang di tujukan kepada guru-guru yang mengajarkan siswa untuk berhitung, antara lain rendahnya daya kreasi guru dan siswa dalam proses pembelajaran dan kurangnya variasi pembelajaran matematika yang menyenangkan. Pelajaran yang baik adalah pembelajaran yang melibatkan peran aktif siswa-siswanya karena dengan keaktifannya siswa akan lebih mudah memahami pelajaran yang disampaikan dan tujuan pembelajaran akan dicapai dengan baik. Guru harus mampu memberikan ruang bagi siswanya untuk mengembangjan kratifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki siswa sehingga hasil belajar yang akan dicapai dapat memuaskan. Keberhasilan dalam pembelajaran ditentukan oleh ketuntasan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Ketuntasan tersebut dapat dicapai salah
2
satunya dengan memilih model pembelajaran yang sesuai. Guru di tuntut untuk dapat memilih model pembelajaran yang dapat memacu semangat setiap siswa untuk secara aktif ikut terlibat dalam pengalaman belajarnya (Rusman, 2010:229). Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan di MI Ma’arif Kutowinangun, masalah utama dalam pembelajaran adalah kurangnya motivasi siswa mengikuti pembelajaran. Siswa yang duduk di depanlah yang mendengarkan guru menjelaskan sedangkan siswa yang duduk di belakang ada yang mengerjakan soal yang lain, bercerita dengan temannya, bahkan ada yang mengganggu temannya yg sedang belajar. Selain itu metode yang digunakan oleh guru masih sangat sederhana seperti menjelaskan pelajaran hanya dengan berceramah di depan kelas. Tentu saja siswa akan cenderung bosan untuk mengikuti pembelajaran. Diskusi kelompok
yang
dilakukanpun
masih
sederhana,
siswa
yang
mau
mengungkapkan hasil kelompoknya hanyalah siswa yang pandai dan yang lainnya hanya ikut-ikutan. Media yang digunakan oleh guru masih sangat sederhana, hanya menggunakan gambar yang ada di dalam lembar kerja siswa dan buku paket. Jadi siswa hanya terpaku kedalam buku pelajaran. Bilangan loncat merupakan pokok bahasan yang diajarkan pada kelas I semester I. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan wali kelas I hasil belajar siswa pada pokok bahasan tersebut kurang memuaskan. Siswa masih banyak yang kesulitan menghafalkan angka. Siswa yang aktif hanya siswa yang pandai saja. Selain itu nilai siswa yang mencapai KKM dari 21 siswa hanya 9 orang yang memenuhinya. KKM untuk mata pelajaran matematika di MI Ma’arif Kutowinangun adalah 70. Nilai rata-rata dalam kelas tersebut adalah 65. Salah satu alternatif rancangan pembelajaran yang harus diterapkan dalam materi bilangan loncat pada siswa kelas 1 sekolah dasar menurut peneliti dan guru kelas 1 MI Ma’arif Kutowinangun yaitu dengan
3
menggunakan model pembelajaran Card Sort Model pembelajaran merupakan suatu Card Sort metode pemilahan kartu. Model pembelajaran Card Sort ini menciptakan suasana belajar matematika anak dengan menyenangkan dan anak tidak akan bosan untuk belajar berhitung matematika karena model pembelajaran ini anak tidak hanya berhitung biasa melainkan anak bisa belajar sambil bermain. Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu diadakan penelitian tindakan kelas untuk membuktikan bahwa melalui penerapan model pembelajaran Card Sort dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang bilangan loncat kelas 1 Mi Ma’arif Kutowinangun Canden Kutowinangun Lor Salatiga. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tersebut ber judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG BILANGAN LONCAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CARD SORT PADA SISWA KELAS 1 MI MA’ARIF
KUTOWINANGUN
CANDEN
KUTOWINANGUN
LOR
SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2015/2016” B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah “Apakah dengan menggunakan
model
pembelajaran Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang bilangan loncat pada siswa kelas 1 di MI Ma’arif Kutowinangun Canden Kutowinangun Lor Salatiga Tahun 2015/2016?. C. Tujuan Penelitian Tujuan yang di harapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penggunaan model pembelajaran Card Sort dalam meningkatkan hasil belajar bilangan loncat pada kelas 1 MI Ma’arif Kutowinangun Canden Kutowinangun Salatiga tahun pelajaran 2015/2016.
4
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan Hipotesis dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar bilangan loncat siswa kelas 1 MI Ma’arif Kutowinangun Canden Kutowinangun Lor Salatiga tahun pelajaran 2015/2016. 2. Indikator Keberhasilan Penggunaan model pembelajaran Card Sort dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai.adapun indikator yang di rumuskan peneliti adalah: a. Secara individu Siswa di harapkan dapat mencapai skor ≥ 70 pada materi bilangan loncat. b. Secara Klasikal Presentase 80% sebanyak dari total siswa dalam satu kelas mendapat ≥ 70. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi baru bagaimana cara mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses kegiatan
belajar
mengajar
khususnya
dalam
mata
pelajaran
Matematika, terutama dalam hal meningkatkan hasil belajar siswa, kemudian
dapat
melihat
apakah
dengan
penggunaan
model
pembelajaran Card Sort dalam pembelajaran Matematika
dapat
meningkatkan hasil belajar pada bilangan loncat kelas 1 MI Ma’arif
5
Kutowinangun Canden Kutowinangun Salatiga tahun pelajaran 2015/2016? Apabila siswa tertarik untuk belajar, maka hasil belajar tentang bilangan loncat dapat meningkat sehingga dapat tercipta sumber daya manusia yang handal dan dapat dipergunakan dalam kehidupan seharihari dan dapat menyesuaikan sesuai dengan perkembangan zaman. Hasil penelitian juga dapat menambah khasanah keilmuan pendidikan Sekolah dasar (SD) atau Madrasah ibtidaiyah (MI) khususnya mata pelajaran matematika. 2. Manfaat Praktis a. Manfaat bagi Guru Membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi oleh
guru
dan
menambah
wawasan
serta
keterampilan
pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran. b. Manfaat bagi Siswa 1) Proses
belajar
mengajar
Matematika
di
MI
Ma’arif
Kutowinangun Canden Kutowinangun Lor Salatiga menjadi menarik dan menyenangkan. 2) Dapat meningkatkan hasil belajar tentang bilangan loncat siswa. 3) Meningkatkan keaktifan dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. 4) Meningkatkan keberanian siswa mengungkapkan pendapat, ide, pertanyaan, dan saran. c. Manfaat bagi sekolah 1) Meningkatkan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. 2) Sekolah dapat berkembang karena memiliki guru- guru yang kratif, inovatif dan profesional.
6
d. Manfaat bagi Pendidikan 1) Dapat
menemukan
pembelajaran
kekurangan
sehingga
dapat
dan
kelebihan
memperbaiki
dalam
kekurangan
tersebut dan pada akhirnya pemahaman siswa akan meningkat. 2) Dunia pendidikan akan semakin maju karena guru semakin profesional dan kreatif dalam meningkatkan pembelajaran.
F. Definisi Operasional 1. Hasil belajar Menurut
Sudjana
(1990:21),
“Hasil
Belajar
adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. 2. Bilangan loncat Deretan bilangan yang memiliki pola tertentu atau deretan bilangan yang berpola sesuai dengan pola bilangan yang di tentukan. Bilangan loncat dapat dikatakan juga sebagai himpunan bilangan-bilangan yang di urutkan dengan aturan-aturan tertentu dan membentuk sauatu barisan yang berpola. 3. Model pembelajaran Sebagai suatu desain yang menggambarkan proses rincian dan penciptaan
situasi
lingkungan
yang
memungkinkan
siswa
berinteraktif sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada siswa. 4. Card Sort Card Sort adalah suatu strategi dari pembelajaran aktif yang memilah dan memilih kartu/menyortir kartu, card sort merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep penggolongan sifat, fakta, tentang suatu objek, atau mengulangi informasi. Card Sort lebih mengutamakan gerakan 7
fisik yang dapat membantu untuk memberi energi kepada kelas yang telah letih/kurang bersemangat (Silberman,2007:157) G. Metodologi Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian tindakan kelas, istilah dalam bahasa inggrisnya adalah classroom action research yang berarti action research (penelitian dengan tindakan) yang dilakukan di kelas. Menurut Kemmis Dan Carr (198:26) mengemukakan bahwa: penelitian tindakan merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat sosial dan bertujuan untuk memperbaiki pekerjaanya, memahami pekerjaan ini serta situasi dimana pekerjaan ini dilakukan. Sedangkan pendapat lain mengemukakan PTK adalah Proses penetapan dan suatu tindakantindakan baru, baik terhadap anak didik didalam kelas maupun warga lain di lingkungan sekolah, sebagai alternatif pemecahan masalah (sam’s,2010:57). Arikunto dalam bukunya mengungkapkan Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki
mutu
praktik
pembelajaran
di
kelasnya
(Arikunto,2006:58). Jadi secara garis besarnya penelitian tindakan kelas adalah jenis penelitian yang dilakukan oleh guru kelas untuk memecahkan
masalah
atau
meningkatkan
mutu
pembelajaran
dilakukan secara bertahap dan terus menerus. Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan kelas karena melalui penelitian ini seorang peneliti terjun langsung dan ikut berperan langsung dalam proses penelitian. Penelitian mengumpulkan data observasi kelas, wawancara dengan guru dan siswa. Adapun gambaran tahap penelitian (Arikunto,2006:16) adalah sebagai berikut :
8
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perecanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan ?
Gambar 1.1 Skema siklus Penelitian menurut Arikunto (2006: 16). 2. Subyek penelitian Dalam penelitian ini yang dijadikan subjek penelitian adalah siswa kelas 1 MI Ma’arif Kutowinangun Canden Kutowinangun Lor Salatiga. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penerapan model pembelajaran Card Sort setelah itu dilakukan refleksi.
9
3.
Langkah-langkah penelitian Arikunto (2006:20), mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting,meliputi: Planning (rencana) , Action (tindakan), Observation (pengamatan), Reflection (refleksi). Lebih jelasnya sebagai berikut:
a) Tahap rencana (planning) Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Kegiatan yang dilakukan adalah: 1) Guru
membuat
kartu
angka
untuk
penerapan
model
pembelajaran Card Sort. 2) Mempersiapkan sumber belajar yang relevan. 3) Menyusun daftar pertanyaan untuk tanya jawab. 4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran untuk mengetahui kondisi siswa dalam proses pembelajaran. 5) Menyusun
lembar
pengamatan
aktivitas
guru
dalam
pembelajaran. 6) Menyusun test formatif untuk siswa b) Tahap tindakan (action) Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang berupa penerapan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang tertulis pada RPP dan tahap perencanaan. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pendahuluan, inti (Elaborasi, Eksplorasi,dan Konfirmasi)
dan
penutup. c) Tahap pengamatan (observation) Pada tahap ini segala aktivitas siswa dalam proses pembelajaran diamati, dicatat dan dinilai, kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan balik pengamatan tersebut meliputi keaktifan dan inisiatif siswa selama kegiatan pembelajaran. d) Tahap refleksi (reflection), meliputi : 1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran.
10
2) Evaluasi hasil observasi. 3) Analisis hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan siklus I pada siklus II. Hasil refleksi berupa refleksi terhadap perencanaan yang telah dilaksanaan tersebut, yang akan dipergunakan untuk memperbaiki kinerja guru pada tahap selanjutnya, yaitu siklus II dan seterusnya. 4.
Instrumen Penelitian Instrumen pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian tindakan ini adalah: a. Pedoman / lembar observasi Lembar pengamatan digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan
yang
dilakukan
siswa
dan
guru
dalam
proses
pembelajaran bilangan loncat melalui model pembelajaran Card Sort b. Tes Tes dilakukan dengan memberikan soal mengenai materi yang telah disampaikan (lembar soal) untuk mendapatkan informasi atau data tentang pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan dengan model pembelajran Card Sort. 5.
Pengumpulan data Data merupakan informasi-informasi tentang obyek penelitian. Data digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang telah dirumuskan dan menguji hipotesis. Dalam pengumpulan data penelitian ini cara mengumpulkan data dengan menggunakan metode: a. Pengamatan Pengamatan adalah suatu pengamatan langsung terhadap peserta didik dengan memperhatikan tingkah lakunya secara teliti (Farikhah,2006:10).
Dalam 11
setiap
siklus
guru
melakukan
pengamatan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana perhatian aktivitas, dan prestasi belajar terhadap materi yang diajarkan. b. Tes Tes digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Matematika. Pada setiap siklus guru memberikan tes tertulis dalam bentuk uraian untuk mengukur pemahaman siswa dalam pemahaman terhadap materi bilangan loncat. c. Dokumentasi Dokumentasi yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah silabus, rencana pelaksanaan tindakan (RPP) dan nilai siswa sebelum diterapkan model pembelajaran Card Sort. Silabus merupakan rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas yang digunakan oleh peneliti sebagai landasan penyusunan RPP. Sedangkan RPP sendiri merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman pembelajaran guru dan disusun dalam tiap-tiap putaran pembelajaran. Nilai siswa sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran Card Sort untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi pelajaran. Selain itu peneliti menggunakan foto jalannya pembelajaran untuk menjadi penguat dari penelitian. 6.
Analisis Data Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil penelitian yang terekam dalam tes dan format pengamatan lainnya. Analisis reflektif dilakukan peneliti bersama guru kelas I MI Ma’arif Kutowinangun Canden Kutowinangun Lor Salatiga, sebagai pijakan untuk menemukan program aksi pada siklus selanjutnya atau untuk mendeteksi bahwa kajian tindakan kelas ini sudah mencapai tujuannya. Peneliti ini menggunakan analisis deskriptif. Deskriptif yang digunakan berupa persentase sebagai berikut:
12
Keterangan: P = Persentase F = Frekuensi N = Jumlah siswa (Djamarah, 2000: 225-226). H. Sistematika Penulisan Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut: 1. Bagian Awal Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, lembar berlogo, halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, moto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.
2. Bagian Inti BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah J. Rumusan Masalah K. Tujuan Penelitian L. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan M. Manfaat Penelitian N. Definisi Operasional O. Metodologi Penelitian 7. Rancangan Penelitian 8. Subjek Penelitian 9. Langkah-langkah Penelitian 10. Instrumen Penelitian 11. Pengumpulan Data 12. Analisis Data P. Sistematika Penulisan
13
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Hasil belajar 6.
Pengertian belajar
7. Ciri-ciri belajar 8. Prinsip-prinsip belajar 9. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar 10. Pengertian hasil belajar 11. Wujud hasil belajar B. Model pembelajaran 3. Hakikat model pembelajaran. 4. Unsur-unsur model pembelajaran. C. Model pembelajaran Card Sort 6. Pengertian 7. Karakteristik 8. Tujuan 9. Langkah-langkah 10. Kelebihan dan kekurangan BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN F. Berisi gambaran umum lokasi penelitian G. Subyek penelitian H. Deskripsi pelaksanaan penelitian prasiklus I. Deskripsi pelaksanaan penelitian siklus I J. Deskripsi pelaksanaan penelitian siklus II BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN C. Berisi uraian hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan serta perbandingan hasil belajar antar siklus. D. Pembahasan. BAB V PENUTUP C. Kesimpulan D. Saran 3. Bagian Akhir
14
Bagian akhir mencakup daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat hidup penulis.
BAB II Kajian Pustaka A. Belajar dan Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar Secara umun belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku akibat adanya interaksi individu dengan lingkungannya. Dalam arti luas mencakup pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan sebagainya. Setiap perilaku ada yang tampak atau dapat diamati dan ada pula yang tidak dapat diamati. Belajar adalah perubahan kemampuan dan posisi seseorang yang dapat dipertahankan dalam suatu periode tertentu dan bukan merupakan hasil dari proses pertumbuhan (Rosma Hartiny,2010: 31). Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Syaiful Bahri Djamarah,2011: 13). Howard L. Kingskey mengatakan bahwa learning is the proses by which behavior (in the broader sense) is originated or changed through practice or training. Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau latihan (Syaiful Bahri Djamarah,2011:12).
15
Dari beberapa pendapat di atasnya bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur, yaitu jiwa dan raga. Gerak raga yang ditunjukkan harus sejalan dengan proses jiwa untuk mendapatkan perubahan. Tentu saja perubahan yang di harapkan bukan perubahan fisik, tetapi perubahan jiwa dengan sebab masuknya kesan- kesan yang baru. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, psikomotorik. 2. Ciri-ciri Belajar Jika hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku,maka ada beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalan ciri-ciri belajar menurut (Syaiful Bahri Djamarah 2011:15) ciri-ciri belajar adalah : a. Perubahan yang terjadi secara sadar Individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya induvidu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam jiwa. Misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya bertambah, jadi perubahan tingkah laku individu yang terjadi karena mabuk atau dalam keadaan tidak sadar, tidak termasuk kategori perubahan
dalam
pengertian
belajar.
Karena
indivodu
yang
bersangkutan tidak menyadari akan perubahan tersebut. b. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional Perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya, misalnya, jika seorang anak belajar menulis, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak dapat menulis menjadi dapat menulis.
16
Perubahan itu berlangsung terus menerus hingga kecakapan menulisnya menjadi lebih baik dan sempurna. c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif Dalam
perbuatan
belajar,
perubahan-perubahan
itu
selalu
bertambah dan tertuju untun memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian, makin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif. Artinya bahwa perubahn itu tidak terjadi dengan sendirinya,malainkan karena usaha individu sendiri.
d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara Perubahan yang bersifat sementara (temporer) yang terjadi hanya untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat,keluar air mata, menangis, tidak digolongkan dalam pengertian belajar. Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. Misalnya, kecakapan seorang anak dalam memainkan piano setelah belajar, tidak akan hilang, melainkan akan terus dimiliki dan bahkan makin berkembang bila terus dipergunakan atau dilatih. e. Perubahan dalan belajar bertujuan atau terarah Perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Misalnya seseorang yang belajar membaca, sebelumnya sudah menetapkan apa yang mungkin dapat dicapai dengan belajar membaca. Dengan demikian, perbuatan belajar dilakukan senantiasa terarah pada tingkah laku yang telah di tetapkannya. f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika sesorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah
17
laku secara menyaluruh dalam sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan. g. Prinsip-prinsip belajar Prinsip-prinsip belajar menurut teori gestalt (Syaiful Bahri Djamarah, 2011:20-22) adalah sebagai berikut: a) Belajar berdasarkan keseluruhan Orang berusaha menghubungkan suatu pelajaran yang lain sebanyak mungkin. Bahan pelajaran tidak dianggap terpisah, tetapi merupakan satu kesatuan. b) Belajar adalah suatu proses perkembangan Manusia
sebagai
suatu
organisme
yang
berkembang.
Kesediannya mempelajari sesuatu tidak hanya ditentukan oleh kematangan jiwa batiniah, tetapi juga perkembangan anak karena lingkungan dan pengalaman. c) Anak didik sebagai organisme keseluruhan Anak didik belajar tidak hanya intelektualnya saja tetapi juga emosional dan jasmaniahnya. Dalam pembelajaran selain mengajar guru juga memdidik untuk membentuk pribadi anak didik. d) Terjadi transfer Belajar pada pokoknya yang terpenting penyesuaian pertama, yaitu memperoleh tanggapan yang tepat. Mudah atau sukarnya masalah itu terutama adalah masalah pengamatan. Bila dalam suatu kemampuan telah dikuasai betul-betul, maka dapat dipindahkan untuk menguasai kemampuan yang lain. e) Belajar adalah reorganisasi pengalaman Pengalaman adalah hadir dari suatu antara anak didik dengan lingkungannya. f) Balajar harus dengan insight Suatu saat dalam proses belajar dimana sesorang melihat pengertian tentang sangkut paut dengan hubungan-hubungan tertentu dalam unsur yang mengandung problem.
18
g) Belajar lebih berhasil bila berhubungan dengan minat, keinginan, dan tujuan. Hal ini terjadi bila banyak hubungan dengan apa yang diperlukan anak didik dalam kehidupan sehari-hari. h) Belajar berlangsung terus menerus Dalam rangka untuk memperoleh ilmu pengetahuan sebanyakbanyaknya, anak didik harus terus belajar. Tidak hanya disekolah, tetapi diluar sekolah, lingkungan, dan masyarakat anak didik harus belajar. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar Menurut Baharudin dan Wahyuni (2008:19-28) faktor-faktor yang mempengeruhi proses belajar adalah sebagai berikut:
a. Faktor internal 1) Faktor fisiologis Faktor fisiologis adalah faktor yang berhubungan dengan kondisi individu. Faktor ini dibedakan menjadi dua macam yaitu: a) Keadaan tonus jasmani Keadaan
tonus
jasmani
pada
umumnya
sangat
mempengaruhi aktifitas belajar seseorang. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. sebaiknya, kondisi fisik yang lemah dan sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal. b) Keadaan fungsi jasmani Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi jasmani pada tubuh manusia sangat mempengaruhi hasil belajar, terutama panca indra. Panca indra yang berfungsi dengan baik akan mempermudah aktifitas belajar yang baik pula. Dalam proses belajar, pancaindra merupakan pintu masuk bagi segala
19
informasi yang diterima dan ditangkap oleh manusia, sehingga dapat mengenal dunia luar. 2) Faktor psikologis Faktor-faktor psikologi adalah keadaan psikologi sesorang yang dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses belajar adalah: a) Kecerdasan/inteligensi siswa Pada umumnya kecerdasan diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik dalam mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengang cara yang tepat. Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan kualitas belajar siawa. Semakin tinggi tingkat intelegensi seorang individu, semakin besar peluang individu tersebut meraih sukses dalam belajar. Sebaiknya semakin rendah tingkat intelegensi individu, semakin sulit individu itu mencapai kesuksesan belajar. b) Motivasi Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa. motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar c) Minat Minat berarti kecederungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat memberikan pengaruh terhadap aktivitas belajar. Karena jika seseorang tidak memiliki minat untuk belajar,ia tidak akan semangat atau bahkan tidak mau belajar. d) Sikap Sikap adlah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek, orang, peristiwa, dan sebagainya. Baik secara positif maupun negative. Sikap siswa
20
dalam belajar dapat mempengaruhi oleh perasaan senang atau tidak senang pada performan guru, pelajaran atau lingkungan sekitarnya. e) Bakat Bakat adalah kemampuan seseorang yang menjadi salah satu komponen yang diperlukan dalam proses belajar seseorang. Apanila bakat seseorang sesuai dengan bidang yang sedang dipelajari, maka bakat itu akan mendukung proses belajarnya sehingga kemungkinan besar ia akan berhasil. b. Faktor eksternal 1) Lingkungan sosial a) Lingkungan sosial sekolah seperti guru, administrasi dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan yang harmonis antar ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah. Perilaku yang simpatik dan dapat menjadi teladan seorang guru atau admintrasi dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk belajar. b) Lingkungan
sosial
masyarakat.
Kondisi
lingkungan
masyarakat tempat tinggal siswa akan memepengaruhi belajar sisiwa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran dan anak terlantar juga dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya. c) Lingkungan
sosial
keluarga.
lingkungan
ini
sangat
mempengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan keluarga semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa. Hubungan antara keluarga,
21
orangtua, kakak, atau adik yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas dengan baik. 2) Lingkungan nonsosial Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah: a) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang. Sebaiknya, bila kondisi alam tidak mendukung proses belajar siswa akan terhambat. b) Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua macam. Pertama. Hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan olahraga dan lain sebagainya. Kedua, software, seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku panduan, silabi,dan lain sebagainya, c) Faktor materi pembelajaran (yang diajarkan kepada siswa). Faktor
ini
hendaknya
disesuaikan
dengan
usia
perkembangan siswa, begitu juga dengan metode mengajar guru,disesuaikan dengan kondisi perkembangan siswa. Karena itu, agar guru dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap aktivitas belajar siswa, maka guru harus menguasai materi pembelajaran dan berbagai metode mengajar yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi siswa. 4. Pengertian Hasil Belajar Perubahan yang terjadi pada diri individu dari yang tidak mampu menjadi mampu dan membutuhkan proses pada jangka waktu tertentu merupakan hasil belajar. Hasil belajar juga dipengaruhi oleh pengalaman merupakan hasil belajar. Hasil belajar juga dipengaruhi oleh pengalaman seseorang walaupun tidak menutup kemungkinan
22
bahwa proses belajar seseorang terjadi karena disengaja maupun tidak disengaja. Seorang
guru
harus
belajar
mengadakan
pembaharuan
pembelajaran dengan memasukkan pengalaman-pengalaman belajar yang menarik. Pembelajaran yang menarik adalah pembelajaran yang benar-benar membelajarkan siswa, semakin siswa terlibat aktif dalam pembelajaran akan semakin berkualitas hasil belajar siswa. Jadi siswa tidak hanya sekedar datang, duduk, catat, pulang, tanpa ada pengalaman belajar. Sehingga siswa dapat meningkatkan kualitas hasil belajarnya. Hasil belajar pada dasarnya adlah suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagi akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh (Rosma Hartiny Sams, 2010:33). Dalam hal ini Gagne dan Briggs (dalam Rosma Hartiny Sams, 2010:33) mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan yang diperoleh seseorang sesudah mengikuti proses belajar. Ada lima kemampuan yang diperoleh seseorang sebagai hasil belajar yaitu keterampilan intelektual, strategi, kognitif, informasi verbal, keterampilan motorik dan sikap. Hasil belajar pada diri seseorang sering tidak langsung tampak tanpa seseorang itu melakukan tindakan untuk memperhatikan kamampuan yang diperolehnya melalui belajar. Namun demikian, hasil belajar merupakan perubahan yang mengakibatkan orang berubah dalam perilaku, sikap dan kemampuannya. Kemampuan-kemampuan yang mengakibatkan perubahan tersebut menjadi kemampuan kognitif yang meliputi pengetahuan dan pemahaman. Kemampuan sesorimotorik yang meliputi keterampilan melakukan gerak badan dalam urutan tertentu, dan kemampuan dinamik afektif yang meliputi sikap dan nilai yang mengandung perilaku dan tindakan. Dalam kaitannya dengan hasil belajar tersebut, bloom membagi kedalam tiga kawasan yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil
23
belajar dalam ranah kognitif ini secara rinci mencakup kemampuan mengingat dan memecahkan masalah berdasarkan apa yang telah dipelajari peserta didik. Dalam hal ini mencakup keterampilan intelektual yang merupakan salah satu tugas dan kegiatan pendidikan. Hasil belajar ranah afektif menekankan pada perasaan, emosi, apresiasi, pertimbangan dan tingkat penerimaan atau penolakan terhadap suatu nilai. Hasil belajar ranah afektif ini ditandai adanya penerimaan, pemberian, respon, penilaian, mengkonseptualisasikan sesuatu. Perolehan hasil belajar pada kawasan psikomotor menekankan pada keterampilan motorik dan manipulasi bahan, maka peserta didik akan memperoleh pengetahuan antara lain dalam hal imitasi, manipulasi, presisi, artikulasi, dan adaptasi (Rosma Hartiny Sams 2010:35-36). 5. Wujud Hasil Belajar Menurut Syah (dalam Lilik, Suwardi &Muna Erawati.2009) menyatakan bahwa wujud hasil belajar dapat dilihat adanya sembilan wujud perubahan yaitu: a. Kebiasaan Salah satu wujud hasil belajar adalah adanya perubahan kebiasaan dalam diri individu. Orang yang berhasil belajar akan mengurangi
kebiasaan-kebiasaan
yang
tidak
diperlukan.
Keberhasilan belajar akan menjadikan sesorang berperilaku positif yang relative menetap dan otomatis. b. Keterampilan Keterampilan adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat syaraf dan otot yang bersifat motorik. Kegiatan ini membetuhkan koordinasi gerak yang teliti dan memerlukan kesadaran yang tinggi. Oleh sebabitu, hasil belajar dapat dilihat tingkat keterampilan yang ada dalam diri individu. c. Pengamatan
24
Pengamatan dapat diartikan proses menerima. Menafsirkan dan mengartikan rangsangan uyanga masuk malaui pancaindra terutama amta dan telinga. Seseorang yang velajar akan menghasilkan pengamatan yang objektif dan benar. d. Berfikir asosiatif dan daya ingat Seseorang yang belajar akan menjadikan dirinya mampu berfikir asisiatif dan meningkatkan daya ingat. Berfikir asosiatif maksudnya berfikir untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lainnya. e. Berfikir rasional dan kritis Proses belajar akan menjadikan seseorang dapat berpikir rasional dan kritis. Berfikir rasional berarti mampu menggunakan logika
untuk
menentukan
sebab-akibat,
menganalisis,
menyimpulkan, bahkan meramalkan sesuatu. f. Sikap Sikap adalah kecenderungan yang relative menetap untuk mereaksi terhadap sesuatu hal. Hasil belajar akan ditandai muncul kecenderungan baru dalam diri seseorang dalam menghadapi suatu objek, tata nilai, peristiwa, dan sebagainya. g. Inhibisi Inhibisi dalam konteks belajar dapat diartikan kesanggupan individu untuk mengurangi atau menghentikan tindakan yang tidak perlu dan mampu memilih dan melakukan tindakak lain yang lebih baik. Hasil belajar dapat dilihat adanya kesanggupan individu dalam melakukan sesuatu secara baik. h. Apresiasi Hasil belajar dapat dilihat adanya apresiasi dalam diri individu yang belajar. Orang belajar akan muncul kemapuan untuk menilai dan menghargai terhadap sesuatu objek tertentu. i. Tingkah laku efektif
25
Orang belajar akan memiliki tingkah laku yang efektif. Tingkah laku efektif ini dapat dilihat sebagai wujud dari hasil belajar. B. Model Pembelajaran 1. Hakikat model pembelajaran Model
pembelajaran
adalah
kerangka
konseptual
yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Strategi pembelajaran adalah metode penyampaian pembelajran yang di maksudkan membantu peserta didik untuk mencapai tujuan belajar. 2. Unsur-unsur Model Pembelajaran a. Sintaks, yaitu langkah-langkah operasional pembelajaran. b. System sosial, yaitu suasana normal yang berlaku dalam pembelajaran. c. Prinsip-prinsip reaksi, seharusnya
pendidik
yaitu menggambarkan bagaimana memandang,
memperlakukan,
dan
merespon peserta didik, d. Sisitem
pendukung,
yaitu
segala
sarana,bahan,alat,atau
lingkungan belajar yang memdukung pembelajaran. e. Efek pembelajaran dan efek ikutan, yaitu hasil belajar yang di peroleh langsung berdasarkan tujuan yang disasar dan hasil belajar diluar yang disasar. C. Model Pembelajaran Card Sort 1. Pengertian Card Sort yakni strategi pembelajaran berupa potongan-potongan kertas yang dibentuk seperti kartu yang berisi informasi atau materi pelajaran. Pembelajaran aktif
model Card Sort
merupakan
pembelajaran yang menekan kan keaktifan siswa, dimana dalam pembelajaran ini setiap siswa diberi kartu indeks yang berisi informasi
26
tentang materi yang akan dibahas, kemudian sisiwa mengelompok sesuai dengan kartu indeks yang dimilikinya. Setelah itu siswa mendiskusikan dan mempresentasikan hasil hasil diskusi tentang materi dari kategori kelompoknya. Card Sort model pembelajran ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajar konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek atau merebiew ilmu yang telah diberikan sebelumnya atau mengulangi informasi. Ini dapat mendinamisir kelas yang kelelahan (Zaini,2004:53). Card Sort yaitu suatu model pembelajaran yang digunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan konsep dan fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran (Fatah,2008:185). 2. Karakteristik Salah satu karakteristik dalam metode Card Sort yaitu pendidik lebih bertindak sebagai fasilitator dan menjelaskan materi yang perlu dibahas atau materi yang belum dimengerti siswa setelah presentasi selesai. Sehingga materi yang telah dipelajari benar-benar difahami dan dimengerti siswa dan pada model pembelajaran Card Sort ini siswa mencari bahan sendiri atau materi yang sesuai dengan kategori kelompok yang diperolehnya dan siswa mengelompok sesuai kartu indeks yang di berikan oleh guru. Dengan demikian siswa menjadi aktif dan termotivasi dalam proses belajar mengajar (Fadeh,2009:38).
3. Tujuan Tujuan dari model pembelajaran menggunakan Card Sort ini adalah untuk mengungkapkan daya ingat terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari siswa (wahyudi,2009:1). Dan mengungkap daya ingat atau recall terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari siswa. 27
Sehingga siswa benar-benar memahami dan mengingat pelajaran yang telah diberikan (Hartono,2006:1) 4. Langkah-langkah Dalam kegiatan belajar mengajar yang menggunakan model pembelajaran Card Sort untuk mata pelajaran Matematika di kelas 1, adapun langkah-langkah
yang harus dilakukan oleh pendidik dan
peserta didik yaitu: a. Pendidik menyiapkan kartu angka untuk kegiatan Card Sort. b. Pendidik membentuk kelompok menjadi 5 kelompok. c. Pendidik memberi penjelasan tentang cara kompetensi yang dicapai. d. Setiap kelompok melaksanakan model pembelajaran Card Sort. e. Setiap kelompok menyampaikan hasil kesimpulan dari kegiatan Card Sort. f. pendidik menyampaikan kesimpulan secara umum. g. Evaluasi. h. Penutup. 5. Kelebihan dan kekurangan Kegiatan
belajar
mengajar
Matematika
menggunakanmodel
pembelajaran Card Sort. Mempunyai kelebihan sebagai berikut: a. Guru lebih mudah menguasai kelas. b.
Siswa lebih mudah melaksanakan model pembelajaran Card Sort.
c. Guru lebih mudah mengorganisir kelas. d. Dapat di ikuti oleh siswa dengan jumlah yang banyak. e. Mudah menyiapkannya. f. Guru lebih mudah menerangkan dengan baik. g. Siswa lebih antusias dalam belajar. h. Siswa lebih mengerti tentang materi materi yang diajarkan.
28
i. Sosialisasi antar siswa lebih terbangun yakni antara siswa dengn siswa lain lebih akrab. Di samping memiliki kelebihan, tentunya model pembelajaran Card Sort bukanlah model pembelajaran yang sempurna,pleh karena itu model pembelajaran Card Sort juga memiliki kekurangan sabagai berikut : a. Adanya kemungkinan penyimpangan perhatian siswa terutama apabila terjadi jawaban-jawaban yang menarik perhatiannya, padahal bukan sasaran (tujuan) yang diinginkan dalam arti terjadi penyimpangan dari pokok bahasan semula. b. Siswa perlu perhatian lebih sehingga tidak keseluruhan siswa dapat diperhatikan dengan baik. c. Banyak menyita waktu terutama menyiapkan model pembelajaran Card Sort.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Gambaran situasi umum MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga a. Lokasi penelitian Alamat penelitian
: MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga
Mata pelajaran
: Matematika
Materi pokok
: Bilangan loncat
29
Kelas/semester
: I/I
b. Keadaan guru MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga Tabel 3.1 Daftar guru MI Ma’afif Kutowinangun Salatiga No 1
Nama Guru Khurur Rozad,S.Pd.I
Jabatan Kepala Sekolah dan Guru kelas VI
2
Iswadi Nur Mujianti,S.Pd.I
Guru kelas I
3
Enawati,S.Pd.I
Guru kelas II
4
Siti Zumrotun,S.Pd. I
Guru kelas III
5
Drs.Ibrahim Alfian
Guru kelas IV
6
A.Muniri,P.Pd.I
Guru kelas V
7
Muflikhin
Guru Bahasa jawa
8
Suparti
Guru Keterampilan
9
Umi
Guru Bahasa Inggris
10
Yogi Kuncoro Jati
Guru TIK
2. Visi dan Misi MI ma’arif Kutowinangun Salatiga a. Visi Sekolah : Terwujudnya madrasah yang melahirkan generasi yang berilmu, berakhlak mulia dan bertanggung jawab sesuai nilai-nilai dan karakter bangsa.
b. Misi Sekolah : 1) Menciptakan lingkungan yang kreatif dan menyenangkan dalam rangka mewujudkan VISI. 2) Memberdayakan seluruh potensi pesrta dididk agar berprestasi secara maksimal baik intelektual, emosional, maupun spiritual. 3) Menanam kan kepedulian sosial dan lingkungan dengan semangat kebangsaan. 3. Keadaan Siswa 30
Kondisi siswa kelas I MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Daftar Nama Siswa Kelas I MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga No
L/P
Nama Siswa kelas I
1
L
Akbar Maulana
2
P
Auladina Lailatunnisa
3
L
Azam Dimas Saputra
4
P
Dinda Ramadhani
5
L
Dixsnanda Sheryl Al Akbar
6
L
Fadhil Ardhan Pambudi
7
P
Fina Nailatul Izzah
8
L
Maulana Fatih Ahmad Syahnata
9
L
Muhammad Alfian Maulana
10
L
Muhammad Rafif Arhab
11
L
Muhammad Rizki Saputra
12
P
Naora Putri Islami
13
P
Nayla Natasya Sabrina
14
P
Naila Ristia Ningrum
15
P
Nirmalinda Larasati
16
P
Putri Aulia Latif
17
P
Qurba Magfirotul Maula
18
P
Rizqa Elysia Ardiana
19
L
Zam Zamil Ali Pasa’a
20
P
Putri Diyana Lestari
21
L
Rahmad Eko Prasetyo
4. Pelaksanaan penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Matematika kelas I tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2
31
siklus.
Penelitian
tersebut
menggunakan
jam
mata
pelajaran
matematika sesuai dengan jadwal mata pelajaran matematika kelas I MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga. Waktu pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut: a. Kegiatan pra siklus untuk observasi awal pada tanggal 9 september 2015. b. Kegiatan siklus I dilaksanakan pada tanggal 21 september 2015. c. Kegiatan siklus II dilaksanakan pada tanggal 4 november 2015.
B. Deskripsi pra siklus Penelitian siklus ini dilakukan pada hari rabu tanggal 9 september 2015 dikelas 1 MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan peneliti, mengumpulkan dokumendokumen nilai dari wali kelas tentang pelajaran matematika dan tentang kebiasaan siswa saat pembelajaran berlangsung. Dari situ di dapatkan nilai-nilai siswa masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah rata-rata, hasil tersebut diketahui nilai siswa yang tuntas atau mencapai KKM sebanyak 11 siswa dan 10 siswa nilainya masih dibawah standar KKM. C. Deskripsi siklus I Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada semester I, tanggal 21 september 2015. Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program semester mata pelajaran Matematika kelas I semester I. Standar kompetensi “melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20”. Dengan kompetensi dasar “mengurutkan banyak benda”. Akan tetapi pada siklus ini untuk menghemat waktu, peneliti diminta untuk mengajarkan sebagian dari materi bilangan loncat 2, 3,dan 4.
32
Pelaksanaan tindakan siklus I ini dilakukan dalam 4 tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing), refleksi (reflekting), secara garis besar pelaksanaan dapat di deskripsikan sebagai berikut: 1. Perencanaan tindakan Dalam tahap ini perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat serangkaian kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model role playing. Adapun mata pelajaran yang dibahas adalah Matematika tentang bilangan loncat 2, 3,dan 4. b. Menyiapkan alat yang dipakai untuk pelasanaan pembelajaran menggunakan model Card Sort yang berhubungan. c. Menyiapkan lembar pengamatan untuk melihat kondisi belajar yang dilakukan peneliti dengn menggunakan model Card Sort. d. Mengajar dengan model Card Sort dengan menggunakan model pembelajaran Card Sort . e. Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur prestasi peserta didik. 2. Pelaksanaan tindakan a. Kegiatan awal 1) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan pembelajaran yang dibuat sebelumnya. 2) Guru memulai pembelajaran dengan salam, do’a dan sapaan kepada peserta didik. 3) Guru menanyakan kabar dan mengabsen daftar hadir siswa. 4) Guru memberikan motivasi sebelum masuk ke dalam materi pembelajaran. 5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti
33
1) Ekplorasi a) Guru meminta siswa menyimak penjelasan guru. b) Guru menjelaskan pengertian dari bilangan loncat. c) Guru memberi kesempatan sisiwa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami. 2) Elaborasi a) Guru membagi peserta didik secara acak menjadi 4 kelompok. b) Sebagian kelompok melakuakn permainan Card Sort. c) Masing-masing peserta didik duduk sambil memperhatikan scenario yang sedang diperagakan yaitu peran angka d) Setelah dimainkan, masing-masing peserta didik diberi lembar tugas untuk dibahas menentukan bilangan loncat 2, 3,dan 4 e) Bersama kelompoknya peserta didik bermain Card Sort cara menentukan bilangan loncat seperti yang telah dipentaskan. f) Masing-masing kelompok melaporkan hasih menentukan bilangan loncat tertentu. 3) Konfirmasi a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. c. Kegiatan akhir 1) Mengadakan tanya jawab sekitar materi yang sudah disampaikan. 2) Memberikan penelitian hasil kerja siswa baik lisan, tertulis, maupun perbuatan yang dilakukan siswa. 3) Memberikan tugas pada sisiwa untuk mempelajari materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. 4) Guru menyimpulkan materi yang sudah di sampaikan. 5) Pada 30 menit sebelum pembelajaran berakhir, siswa mengerjakan soal evaluasi yang telah dibagikan guru.
34
6) Guru menutup pelajaran dengan salam penutup dan berdo’a yang dipimpin oleh satu siswa. 3. Pengamatan/observasi Selama pelaksanaan pembelajaran, secara langsung dilakukan observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Card Sort dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik. 4. Refleksi Kegiatan
ini
bertujuan
untuk
menilai
seluruh
kegiatan
pembelajaran dengan model Card Sort. Hasil belajar siklus I menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran meningkat. Siswa terlihat antusias dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan model Card Sort. Guru berperan sebagai fasilitator, pembimbing dan motivator, pusat pembelajaran berada pada siswa. Model Card Sort ini membuat siswa aktif karena siswa dapat mengetahui secara langsung fakta atau kebenaran dari pembelajaran Matematika pada materi bilangan loncat 2, 3,dan 4. Di akhir kegiatan pembelajaran dari hasil penilaian diketahui nilai siswa yang tuntas atau mencapai KKM sebanyak 15 siswa dan 6 siswa nilainya masih di bawah standar KKM. Selama pengamatan berlangsung masih ditemukan masalahmasalah, yaitu: a. Pengelolaan waktu yang kurang optimal saat belajar menggunakan model pembelajaran Card Sort berlangsung. b. Beberapa siswa belum paham dan kebingungan tentang bagaimana melakukan Card Sort. Dalam hal ini siswa sangat tergantung dengan guru jika menemukan masalah yang sulit. c. Guru belum menguasai materi dan penyampaian belum urut atau sesuai.
35
d. Guru belum bersikap tegas dalam mengkondisikan siswa saat pembelajaran berlangsung e. Suara guru belum begitu keras sehingga siswa kurang mendengar apa yang guru jelaskan. Dari masalah-masalah di atas peneliti menawarkan beberapa solusi untuk masalah tersebut: a. Guru harus lebih pintar dalam membagi kegiatan belajar mengajar agar tidak terlalu menghabiskan waktu yang ditentukan. b. Guru harus menjelaskan langkah-langkah Card Sort dengan bahasa yang paling sederhana dan contoh yang paling jelas agar siswa tidak kebingunan dengan model pembelajaran tersebut. c. Guru harus mempelajari dan menguasai semua materi pembelajaran dan harus menyampaikan materi secara urut d. Guru harus bersikap tegas agar pembelajaran lebih kondusif. e. Agar suara guru dapat di dengar oleh siswa, guru harus memberi kode misalkan dengan membuat suatu tepuk semangat.
D. Deskripsi siklus II Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada semester I, tanggal 4 november 2015. Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program semester mata pelajaran Matematika kelas 1 semester I. Standar kompetensi “Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20”. Dengan kompetensi dasar “mengurutkan banyak benda”. Pelaksanaan tindakan siklus II ini dilakukan dalam 4 tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflekting), secara garis besar pelaksanaan dapat di deskripsikan sebagai berikut : 1. Perencanaan tindakan
36
Berdasarkan refleksi yang di peroleh dari observasi dan hasil siklus I. Rencana tindakan siklus II
yang dilakukan oleh peneliti
adalah : a. Menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat
serangkaian
kegiatan
belajar
mengajar
dengan
menggunakan model pembelajaran Card Sort. Adapun materi yang dibahas adalah mata pelajaran Matematika materi bilangan loncat 2, 3,dan 4 perbaikan yang dilakukan adalah guru diminta untuk menjelaskan materi pembelajaran dengan menggunakan model role playing yang telah di buat guru sendiri sebelumnya. b. Menyiapkan alat yang digunakan untuk melakukan role playing. c. Menjelaskan materi pembelajaran dengan model pembelajaran role playing sebagai bahan ajar yang diberikan kepada siswa. d. Menyiapkan lembar pengamatan untuk melihat kondisi siswa. e. Mengajar dengan model role playing untuk melaksanakan proses pembelajaran. f. Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur prestasi belajar peserta didik. 2. Pelaksanaan tindakan a. Kegiatan awal 1) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang dibuat sebelumnya. 2) Guru memulai pembelajaran dengan salam, do’a dan sapaan kepada peserta didik. 3) Guru menanyakan kabar dan mengabsen daftar hadir sisiwa. 4) Guru memberikan motivasi sebelum masuk kedalam materi pembelajaran. 5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti 1) Eksplorasi
37
a) Guru meminta siswa menyimak penjelasan guru. b) Guru menjelaskan pengertian dari bilangan loncat. c) Guru menjelaskan cara mencari bilangan loncat. d) Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami. 2) Elaborasi a) Guru membagi peserta didik secara acak menjadi 3 kelompok. b) Guru memanggil perwakilan kelompok untuk untuk diberi penjelasan tentang langkah-langkah yang akan di mainkan yaitu permainan Card Sort. c) Peserta didik melakukan permainan Card Sort yang telah dijelaskan didepan peserta didik yang lain. d) Setelah dimainkan, masing-masing peserta didik diberi tugas untuk dibahas menentukan bilangan loncat. e) Masing-masing kelompok melaporkan hasil menentukan bilangan loncat tersebut. 3) Konfirmasi a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui sisiwa. b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. c. Kegiatan akhir 1) Mengadakan
tanya
jawab
sekitar
materi
yang
sudah
disampaikan. 2) Memberi penilaian hasil kerja siswa baik lisan, tertulis, maupun perbuatan yang dilakukan siswa. 3) Memberikan tugas pada siswa untuk mempelajari materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. 4) Guru menyimpulkan materi yang sudah disebutkan.
38
5) Pada 30 menit sebelum pembelajaran berakhir, siswa mengerjakan soal evaluasi yang telah dibagikan guru. 6) Guru menutup pelajaran dengan salam penutup dan berdo’a yang dipimpin oleh satu siswa. 3. Pengamatan/observasi Selama pelaksanaan pembelajaran, secara langsung dilakukan observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Card Sort dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik. 4. Refleksi Hasil belajar siklus II menunjukkan bahwa aktifitas siswa dalam proses pembelajaran meningkat. Siswa terlihat sangat antusias dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan model pembelajaran Card Sort hingga waktu pembelajaran hampir selesai. Siswa mulai mandiri melakukan proses pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator, pembimbing dan, motivator, pusat pembelajaran berada pada siswa. Model Card Sort ini membuat semua siswa aktif karena siswa dapat ikut dan mengetahui langsung fakta kebenaran yang telah mereka pelajari. Selama pengamatan berlangsung, kebingungan siswa dalam melakukan Card Sort semakin menurun namun hal itu masih bisa diatasi dengan bimbingan guru saat siswa mencoba Card Sort. Berdasarkan unjuk kerja dan perolehan nilai dapat diketahui bahwa nilai yang didapat lebih baik daripada saat siklus I. Pembelajaran pada siklus II ini telah mencapai standart minimal KKM, hal ini menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan telah mencapai hasil yang maksimal. Selain itu, nilai yang diperoleh siswa telah mencapai kriteria ketuntasan klasikal 80% dari jumlah seluruh siswa.Untuk itu tidak perlu mengadakan tindak lanjut dengan memberikan perbaikan kepada siswa.
39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian per siklus 1. Analisis Data Prasiklus Penelitian prasiklus dilaksanakan pada hari Rabu, 9 September 2015 selama 2 jam pelajaran (70 menit). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan siswa dan nilai siswa terhadap mata pelajaran Matematika bilangan loncata 2, 3,dan 4. Pada penelitian ini peneliti mengumpulkan data dari dokumendokumen wali kelas. Data hasil tes siswa kelas I pada matematika menunjukan tingkat kelulusan siswa masih rendah. Masih banyak nilai siswa yang belum mencapai KKM. Data nilai tes Matematika siswa kelas I tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini: Tabel 4.1 Data Nilai Pre Test Matematika kelas I No
L/P
NAMA
NILAI
KETERANGAN
1
L
Akbar Maulana
70
Tuntas
2
P
Auladina Lailatunnisa
60
Tidak tuntas
3
L
Azam Dimas Saputra
75
Tuntas
4
P
Dinda Ramadhani
75
Tuntas
5
L
Dixsnanda Sheryl Al Akbar
55
Tidak tuntas
6
L
Fadhil Ardhan Pambudi
80
Tuntas
40
7
P
Fina Nailatul Izzah
50
Tidak tuntas
8
L
Maulana Fatih Ahmad S
60
Tidak tuntas
9
L
Muhammad Alfian Maulana
60
Tidak tuntas
10
L
Muhammad Rafif Arhab
50
Tidak tuntas
11
L
Muhammad Rizki Saputra
65
Tidak tuntas
12
P
Naora Putri Islami
85
Tuntas
13
P
Nayla Natasya Sabrina
80
Tuntas
14
P
Naila Ristia Ningrum
50
Tidak tuntas
15
P
Nirmalinda Larasati
80
Tuntas
16
P
Putri Aulia Latif
75
Tuntas
17
P
Qurba Magfirotul Maula
85
Tuntas
18
P
Rizqa Elysia Ardiana
70
Tuntas
19
L
Zam Zamil Ali Pasa’a
80
Tuntas
20
P
Putri Diyana Lestari
40
Tidak tuntas
21
L
Rahmad Eko Prasetyo
45
Tidak tuntas
jumlah
1390
Rata-rata
66,19
Dari tabel 4.1 di tas dapat diketahui bahwa : ∑ nilai seluruh peserta didik (F) = 1390 ∑ peserta didik yang tuntas belajar (Ftb) = 11 ∑ peserta didik (N) = 21 Ketuntasan belajar (%) = =
X 100 %
x 100 %
= 52,3 % Sehingga, nilai rata–rata (x) =
41
= = 66.19 Berdasarkan data yang diperoleh dari pelaksanaan pra siklus ini, ternyata tingkat ketuntasan belajar siswa masih dalam kategori rendah yaitu hanya 11 sisiwa yang tuntas (52,3 %) dan sebanyak 10 siswa yang tidak tuntas (47,7 %) dengan nilai rata-rata kelas 66,19. Dengan data yang telah diperoleh tersebut, selanjutnya peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran Card Sort dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika tentang Bilangan loncat 2, 3,dan 4. 2. Analisis data siklus I a. Data nilai pengamatan Pada siklus I ini pembelajaran Matematika dengan materi Bilangan Loncat 2, 3,dan 4 sudah menerapkan metode Card Sort. Dalam
melakukan
menyampaikan
penelitian
materi
tindakan
pelajaran
peneliti
kelas juga
ini,
selain
melakukan
pengamatan terhadap aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam melakukan pengamatan, peneliti dibantu oleh guru kelas yang berperan sebagai kolaborator yang mengamati pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Kegiatan pembelajaran ini diakhiri dengan mengerjakan soal tes, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai materi. Hasil nilai siswa tersebut juga dijadikan sebagai indikator keberhasilan pembelajaran dengan model pembelajaran Card Sort. Data nilai tes siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut : Tabel 4.2 Data Nilai Siklus I Matematika kelas I
42
No
L/P
NAMA
NILAI
KETERANGAN
1
L
Akbar Maulana
100
Tuntas
2
P
Auladina Lailatunnisa
60
Tidak tuntas
3
L
Azam Dimas Saputra
80
Tuntas
4
P
Dinda Ramadhani
90
Tuntas
5
L
Dixsnanda Sheryl Al Akbar
100
Tuntas
6
L
Fadhil Ardhan Pambudi
100
Tuntas
7
P
Fina Nailatul Izzah
50
Tidak tuntas
8
L
Maulana Fatih Ahmad S
80
Tuntas
9
L
Muhammad Alfian Maulana
70
Tuntas
10
L
Muhammad Rafif Arhab
60
Tidak tuntas
11
L
Muhammad Rizki Saputra
100
Tuntas
12
P
Naora Putri Islami
90
Tuntas
13
P
Nayla Natasya Sabrina
80
Tuntas
14
P
Naila Ristia Ningrum
60
Tidak tuntas
15
P
Nirmalinda Larasati
90
Tuntas
16
P
Putri Aulia Latif
100
Tuntas
17
P
Qurba Magfirotul Maula
90
Tuntas
18
P
Rizqa Elysia Ardiana
100
Tuntas
19
L
Zam Zamil Ali Pasa’a
80
Tuntas
20
P
Putri Diyana Lestari
50
Tidak tuntas
21
L
Rahmad Eko Prasetyo
50
Tidak tuntas
jumlah
1680
Rata -rata
80
Dari tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa : ∑ nilai seluruh peserta didik (F) = 1680 ∑ peserta didik yang tuntas belajar (Ftb) = 15
43
∑ peserta didik (N) = 21 Ketuntasan belajar (%) = =
x 100 %
x 100 %
= 71,42 %
Sehingga nilai rata-rata (x) = = = 80 Berdasarkan data di atas, setelah menerapkan model pembelajaran Card Sort dalam siklus I, nilai dan jumlah ketuntasan siswa mengalami peningkatan yaitu sebesar 71,42 %. Meskipun telah mengalami peningkatan namun jumlah ketuntasan belajar siswa belum mencapai target. Sehingga peneliti akan melanjutkan penelitian di siklus selanjutnya dengan model pembelajaran yang sama yaitu model pembelajaran Card Sort dengan memperbaiki kekurangan dan kelemahan yang menjadi siklus I. b. Refleksi Setelah menerapkan model pembelajaran Card Sort aktifitas pembelajaran dapat berlangsung menarik, ini terlihat dari siswa yang sangat antusias dalam melakukan percobaan secara langsung. Selain itu nilai belajar siswa juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan nilai pada saat pra siklus, namun belum mencapai target.
44
Selama pengamatan berlangsung masih ditemukan masalahmasalah, yaitu : 1) Pengelolaan
waktu
yang
kurang
optimal
saat
belajar
menggunakan model pembelajaran Card Sort berlangsung. 2) Beberapa siswa belum paham dan kebingungan tentang bagaimana melakukan Card Sort. Dalam hal ini siswa sangat tergantung dengan guru jika menemukan masalah yang sulit. 3) Guru
harus
mempelajari
dan
menguasai
materi
lebih
mendalam, dan menyampaikan materi harus urut. 4) Guru belum bersikap tegas dalam mengkondisikan siswa agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung lebih kondusif. 5) Suara guru belum begitu keras sehingga siswa kurang mendengar apa yang guru jelaskan. Dengan adanya masalah-masalah tersebut, maka peneliti akan melakukan tindakan pada siklus II untuk memperbaiki hasil belajar pada siklus I. 3. Analisis Data Siklus II a. Data hasil pengamatan Pada siklus II ini pembelajaran Matematika dengan materi bilangan loncat 2, 3,dan 4 masih menerapkan model pembelajaran Card Sort dengan melakukan perbaikan – perbaikan berdasarkan refleksi pada siklus I. Dalam melakukan penelitian tindakan kelas ini, selain menyampaikan materi pelajaran peneliti juga melakukan pengamatan terhadap aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam melakukan pengamatan, peneliti dibantu oleh guru kelas yang berperan sebagai kolaborator yang mengamati pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Pada akhir kegiatan pembelajaran, guru memberikan soal tes untuk dikerjakan siswa. Tujuan tes ini untuk mengatahui tingkat 45
keberhasilan siswa dalam menguasai materi. Hasil nilai siswa tersebut
juga
dijadikan
sebagai
indikator
keberhasilan
pembelajaran dengan model pembelajaran Card Sort. Data nilai tes Matematika siswa kelas I pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut : Tabel 4.3 Data Nilai Siklus II Matematika Kelas I No
L/P NAMA
NILAI KETERANGAN
1
L
Akbar Maulana
100
Tuntas
2
P
Auladina Lailatunnisa
100
Tuntas
3
L
Azam Dimas Saputra
100
Tuntas
4
P
Dinda Ramadhani
100
Tuntas
5
L
Dixsnanda Sheryl Al Akbar
100
Tuntas
6
L
Fadhil Ardhan Pambudi
100
Tuntas
7
P
Fina Nailatul Izzah
90
Tuntas
8
L
Maulana Fatih Ahmad S
100
Tuntas
9
L
Muhammad Alfian Maulana
90
Tuntas
10
L
Muhammad Rafif Arhab
80
Tuntas
11
L
Muhammad Rizki Saputra
100
Tuntas
12
P
Naora Putri Islami
80
Tuntas
13
P
Nayla Natasya Sabrina
100
Tuntas
14
P
Naila Ristia Ningrum
100
Tuntas
15
P
Nirmalinda Larasati
100
Tuntas
16
P
Putri Aulia Latif
100
Tuntas
17
P
Qurba Magfirotul Maula
100
Tuntas
18
P
Rizqa Elysia Ardiana
90
Tuntas
19
L
Zam Zamil Ali Pasa’a
100
Tuntas
20
P
Putri Diyana Lestari
60
Tidak tuntas
21
L
Rahmad Eko Prasetyo
90
Tuntas
Jumlah
1980
46
Rata -rata
94,30
Dari tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa : ∑ nilai seluruh peserta didik (F) = 1980 ∑ peserta dididk yang tuntas belajar (Ftb) = 20 ∑ peserta didik (N) = 21
Ketuntasan belajar (%) = =
x 100%
x 100%
= 95,23 % Sehingga nilai rata-rata (x) = = = 94,30 Berdasarkan data di atas, setelah melakukan perbaikanperbaikan dalam melaksanakan siklus II sudah dikategorikan berhasil karena tingkat ketuntasan belajar siswa sudah melampaui target yaitu 95,23 % dengan nilai rata-rata kelas 94,30. b. Refleksi Pada pelaksanaan siklus II ini, peneliti telah berhasil meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Matematika materi bilangan loncat 2, 3,dan 4 pada siswa kelas I MI Ma’arif
47
Kutowinangun Salatiga yaitu sebesar 95,23% telah mencapai KKM. Oleh karena itu pelaksanaan siklus berhenti pada siklus II. Meskipun demikian, masih ada PR yang harus dilakukan oleh guru. Salah satunya yaitu memberikan tambahan perhatian dan tambahan jam pelajaran khusus untuk siswa yang belum lancar membaca dan menulis. Hal ini perlu dilakukan agar siswa tersebut tidak tertinggal oleh teman-temannya. Selain itu guru harus tetap selalu melakukan inovasi baru dalam melaksanakan pembelajaran. Agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung menyenangkan dan tidak membosankan bagi siswa.
B. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada siklus I dan siklus II dengan menggunakan model pembelajaran Card Sort menunjukan adanya peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi bilangan loncat 2, 3,dan 4. Data tersebut dapat kita lihat pada tabel rekapitulasi 4.4 berikut ini : Tabel 4.4 Data Hasil Rekapitulasi Nilai Matematika Persiklus NO L/P
NAMA
Pra siklus
Siklus I
Siklus II
1
L
Akbar Maulana
70
100
100
2
P
Auladina Lailatunnisa
60
60
100
3
L
Azam Dimas Saputra
75
80
100
4
P
Dinda Ramadhani
75
90
100
5
L
Dixsnanda Sheryl Al Akbar
55
100
100
6
L
Fadhil Ardhan Pambudi
80
100
100
7
P
Fina Nailatul Izzah
50
50
90
48
8
L
Maulana Fatih Ahmad S
60
80
100
9
L
Muhammad Alfian Maulana
60
70
90
10
L
Muhammad Rafif Arhab
50
60
80
11
L
Muhammad Rizki Saputra
65
100
100
12
P
Naora Putri Islami
85
90
80
13
P
Nayla Natasya Sabrina
80
80
100
14
P
Naila Ristia Ningrum
50
60
100
15
P
Nirmalinda Larasati
80
90
100
16
P
Putri Aulia Latif
75
100
100
17
P
Qurba Magfirotul Maula
85
90
100
18
P
Rizqa Elysia Ardiana
70
100
90
19
L
Zam Zamil Ali Pasa’a
80
80
100
20
P
Putri Diyana Lestari
40
50
60
21
L
Rahmad Eko Prasetyo
45
50
90
Jumlah
1390
1680
1980
Rata-rata
66,19
80
94,30
Tabel 4.5 Data Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Matematika Pelaksanaan /
Pra siklus
Siklus I
Siklus II
Tuntas
11
15
20
Tidak tuntas
10
6
1
ketuntasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan peneliti pada saat pra siklus dikelas I MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga khususnya mata pelajaran Matematika, dari data dokumen guru nilai matematika materi Bilangan loncat 2, 3,dan 4 sebanyak 10 siswa masih di bawah KKM yang telah ditentukan yaitu ≥ 70.
49
Selanjutnya dari hasil pengamatan pra siklus tersebut, peneliti berusaha untuk melakukan inovasi dengan cara menerapkan model pembelajaran Card Sort pada mata pelajaran Matematika materi bilangan loncat 2, 3,dan 4. Dengan menggunakan model pembelajaran Card Sort tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peneliti mulai melakukan tindakan siklus I dengan menggunakan model pembelajaran Role playing yang dilaksanakan pada tanggal 21 september 2015. Pada siklus ini siswa terlihat sangat antusias dalam bermain peran. Dalam memerankan sebuah peran angka tersebut siswa mengalami kebingungan karena dalam menjelaskan langkah-langkah bermain peran suara guru kurang keras dan tidak urut seperti yang ada dilembar kerja siswa (LKS). Setelah selasai memperankan ,guru membimbing siswa untuk menyimpulkan peran yang di perankan kelompok. Dalam kesempatan tanya jawab di siklus ini siswa kurang aktif, hanya ada beberapa siswa yang berani menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Sebelum pelajaran selesai, guru membagikan soal tes. Ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam memahami materi yang telah disampaikan sekaligus sebagai indikator keberhasilan pembelajaran. Dari hasil tes siklus I tersebut menunjukan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. Dari sebelumnya pada pra siklus yang tuntas hanya 11 siswa (52,3%), pada siklus I ini yang tuntas meningkat sebanyak 15 siswa (71,42%). Dalam pelaksanaan siklus I ini masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Selain itu, meskipun ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan, namun belum mencapai target yaitu sebanyak 80% ketuntasan siswa. Oleh karena itu akan dilanjutkan pada siklus II.
50
Penelitian siklus II dilaksanakan pada tanggal 4 november 2015. Dalam siklus II ini peneliti masih menggunakan model pembelajaran yang sama dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan dari siklus I. Berbeda dengan siklus I sebelumnya, pembelajaran siklus II ini bisa berjalan lebih kondusif dan siswa juga lebih aktif dan bersemangat untuk menjawab pertanyaan dari guru. Karena sebelumnya guru telah menjanjikan kepada siswa, bahwa siswa yang serius dalam pembelajaran, aktif bertanya ataupun menjawab pertanyaan yang diberikan guru akan mendapat nilai tambahan serta yang bermain sendiri atau ramai sendiri nilainya akan dikurangi. Seperti sebelumnya, sebelum pembelajaran selesai guru membagikan soal tes untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam memahami materi yang telah disampaikan sekaligus indikator keberhasilan pembelajaran. Dari hasil tes siklus II, menunjukkan peningkatan prestasi belajar siswa sebanyak 20 siswa (95,23%) telah mencapai KKM. Oleh karena itu, pembelajaran Matematika materi bilangan loncat 2, 3,dan 4 dengan model pembelajaran Role playing dianggap berhasil dan pelaksanaan berhenti pada siklus II. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahawa model pembelajaran Role playing dapat meningkatkan hasil belajar Matematika materi bilangan loncat 2, 3,dan 4 pada siswa kelas I MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga.
51
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dari peneliti tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tentang Bilangan Loncat Melalui Model Pembelajaran Card Sort Pada Siswa Kelas 1 MI Ma’arif Kutowinangun Canden Kutowinangun Lor Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016” dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika tentang bilangan loncat 2, 3 ,dan 4 di kelas 1 MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga. Hal ini dapat dilihat dari hasil rekapitulasi nilai rata – rata siswa pra siklus yang mengalami peningkatan, dari nilai ratarata kelas 66,19 menjadi 80 pada siklus I dan menjadi 94,30 pada siklus II. Jumlah siswa yang nilainya memenuhi KKM mengalami peningkatan dari 11 siswa (52,3%) meningkat menjadi 15 siswa (71,42%) pada siklus I dan bertambah menjadi 20 siswa (95,23%) pada siklus II.
52
B. SARAN Telah
terbuktinya
model
pembelajaran
Card
Sort
dapat
meningkatkan hasil belajar siswa Matematika pada materi bilangan loncat 2, 3,dan 4 pada siswa kelas I MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga, maka penelitian sarankan hal – hal sebagai berikut: 1. Dalam
melaksanakan
kegiatan
belajar
mengajar,
guru
harus
manyiapkan materi, metode, media, dan sebagainya dengan matang agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif dan siswa pun akan memperoleh prestasi belajar yang optimal 2. Sebagai guru harus selalu berinovasi menerapkan model pembelajaran aktif
yang
bervariasi
sehingga
kegiatan
pembelajaran
dapat
berlangsung menyenangkan dan siswa tidak cepat bosan. Salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran role playing yang menekankan kegiatan belajar melalui bermain peran langsung, sehingga pembelajaran bisa lebih bermakna dan menyenangkan. 3. Guru hendaknya selalu berusaha untuk melibatkan siswa secara aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dikelas (student centered) bukan hanya guru yang aktif, peran guru sebagai fasilitator dan motivator siswa. 4. Guru harus rela meluangkan waktu untuk memberi jam pelajaran tambahan untuk siswa yang masih dalam kategori rendah. Hal ini perlu dilakukan agar siswa tersebut tidak ketinggalan dengan teman– temannya. Jika dibiarkan hal tersebut akan dapat mengganggu dan menghambat proses pembelajaran. C. PENUTUP Rasa syukur alhamdulilah penulis haturkan kehadirat Allah SWT atas terselesainya penelitian ini. Dengan menyadari akan kekurangan dan kekhilafan yang ada pada diri penulis. Oleh karena itu, penulis
53
mengharapkan kritik dan saran pembaca demi lebih sempurnanya skripsi ini. Akhirnya penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan penelitian ini. Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tidakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Baharudin dan wahyuni. 2008.
Teori
belajar
dan
pembelajaran.
Jogjakarta:AR.RUZZ Media. Djumingin, Sulastriningsih. 2011. Strategi dan Aplikasi Model Pembelajaran Inovatif Bahasa dan Sastra. Makassar: Badan Penerbit UNM. Djamarah, Syaiful Bahri & Aswan Zain. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Farikah, Siti. 2006. Evaluasi Pengajaran Untuk Mahasiswa Program D2, PGK SD/MI. STAIN. Kastolani. 2014. Model Pembelajaran Inovatif teori dan aplikasi. Salatiga: STAIN Press. Mulyasa, E. 2004. “Kurikulum Berbasis Kompetensi : Konsep, Karakteristik, dan Implementasi”. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Sam’s, Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Sukses Offset. Silberian, Selvin.2006. Active Learning, 101cara belajar aktif. Terjemahan. Raissul muttagen.Bandung:Nusa Media.
54
Syaiful
Bahri
Djamarah.
2000.
Prestasi
Belajar
Dan
Kompetensi
Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Syaiful Bahri Djamarah. 2011.Psikologi Belajar.Jakarta: PT.Rineka cipta. Sudjana, N. 1990. Dasar-dasar Proses Belajar.Bandung:Sinar Baru. Sudjana, dkk. 1989. Pedoman Praktek Mengajar. Bandung: Depdikbud. Sriyanti, Lilik, Suwardi, Muna Erawati. 2009. Teori-teori Belajar. Salatiga: STAIN Press.. Daftar Nama Siswa Kelas 1 MI Ma’arif Kutowinangun No
L/P
Nama Siswa kelas I
1
L
Akbar Maulana
2
P
Auladina Lailatunnisa
3
L
Azam Dimas Saputra
4
P
Dinda Ramadhani
5
L
Dixsnanda Sheryl Al Akbar
6
L
Fadhil Ardhan Pambudi
7
P
Fina Nailatul Izzah
8
L
Maulana Fatih Ahmad Syahnata
9
L
Muhammad Alfian Maulana
10
L
Muhammad Rafif Arhab
11
L
Muhammad Rizki Saputra
12
P
Naora Putri Islami
13
P
Nayla Natasya Sabrina
14
P
Naila Ristia Ningrum
15
P
Nirmalinda Larasati
16
P
Putri Aulia Latif
17
P
Qurba Magfirotul Maula
18
P
Rizqa Elysia Ardiana
55
19
L
Zam Zamil Ali Pasa’a
20
P
Putri Diyana Lestari
21
L
Rahmad Eko Prasetyo
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I Sekolah
:MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga
Mata pelajaran
: Matematika
Kelas/semester
: I/I (Gasal)
Materi pokok
:Mengurutkan banyak benda
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar kompetensi 1. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20 B. Kompetensi dasar 1.1. Mengurutkan banyak benda C. Indikator 1.1.2. membilang loncat 2,3,dan 4. D. Tujuan pembelajaran Dengan menggunakan model pembelajaran Card Sort siswa dapat menentukan bilangan loncat.
56
E. Materi pembelajaran 1. Membilang loncat 2. 2
4
6
8
10
12
14
16
18
2. Membilang loncat 3 3
6
9
12
15
18
21
24
9
13
17
21
25
29
3. Membilang loncat 4
1
5
F. Metode pembelajaran 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Card Sort 4. Penugasan G. Media,alat,dan sumber pembelajaran 1. Media a. Gambar garis bilangan b. Kartu angka 2. Alat /bahan a. kartu angka b. tali rafia c. spidol 3. Sumber belajar a. Buku paket Matematika kelas 1,penerbit Erlangga dan platinum b. Lingkungan c. Guru d. Teman
57
H. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran 1. pendahuluan a. Penyiapan siswa 1) Guru mengucapkan salam dan membaca bismilah untuk mengawali pembelajaran. 2) Guru memeriksa kehadiran siswa, kerapian berpakaian siswa, dan kerapian tempat duduk siswa. 3) Guru menyapa siswa dengan ramah dan santun. b. Apersepsi Menghubungkan meteri dengan pengalaman siswa dengan cara bertanya kepada siswa: 1) siapa dari anak- anak yang sudah bisa berhitung sendiri...? 2) Coba sekarang kita berhitung bersama ya.. c. Menjelaskan tujuan 1) Guru menyapaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti a. Eksplorasi 1) Guru meminta siswa menyimak penjelasan guru. 2) Guru menjelaskan pengertian dari bilangan loncat. 3) Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang materi yang belum di pahami. b. Elaborasi 1) Guru membagi peserta didik secara acak menjadi 4 kelompok. 2) Guru menerangkan langkah-langkah bermain Card Sort.
58
3) Masing-masing peserta didik duduk sambil memperhatikan kegiatan bermain Card Sort yang sedang diperagakan yaitu cars sort tentang bilangan loncat 2,3,dan,4. 4) Setelah dipentaskan, masing-masing peserta didik diberi lembar tugas untuk dibahas menentukan bilangan loncat. 5) Bersama kelompoknya peserta didik memperagakan cara menentukan bilangan loncat seperti yang telah di pentaskan tadi. 6) Masing-masing kelompok melaporkan hasil menentukan bilangan loncat tersebut. 7) Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang apa yang yang belum dipahami.
59
60
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS I Satuan Pendidikan
: MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: I/I
Materi Pokok
: Bilangan Loncat
Pokok Bahasan
: Bilangan loncat 2, 3 dan, 4
Hari/Tanggal
: 21 September 2015
No
Nama
1 Akbar Maulana 2 Auladina Lailatunnisa 3 Azam Dimas Saputra 4 Dinda Ramadhani 5 Dixsnanda Sheryl Al Akbar 6 Fadhil Ardhan Pambudi 7 Fina Nailatul Izzah 8 Maulana Fatih Ahmad S 9 Muhammad Alfian Maulana 10 Muhammad Rafif Arhab 11 Muhammad Rizki Saputra 12 Naora Putri Islami 13 Nayla Natasya Sabrina 14 Naila Ristia Ningrum 15 Nirmalinda Larasati 16 Putri Aulia Latif 17 Qurba Magfirotul Maula 18 Rizqa Elysia Ardiana 19 Zam Zamil Ali Pasa’a 20 Putri Diyana Lestari 21 Rahmad Eko Prasetyo Jumlah Persentasi
Aspek Pengamatan A B C D E F 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 2 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 2 4 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 64 61 58 62 62 59 67,5% Cukup (C)
Kualifikasi
61
Jumlah G 4 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 60
H 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 63
27 25 22 27 23 27 23 21 17 24 21 23 24 23 22 26 26 21 26 16 16 454
62
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus II Sekolah
:MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga
Mata pelajaran
: Matematika
Kelas/semester
: I/I (Gasal)
Materi pokok
:Mengurutkan banyak benda
63
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar kompetensi 3. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20 B. Kompetensi dasar 3.1. Mengurutkan banyak benda C. Indikator 1.1.2. membilang loncat 2,3,dan 4. D. Tujuan pembelajaran Dengan menggunakan model pembelajaran Card Sort siswa dapat menentukan bilangan loncat E. Materi pembelajaran 1. Membilang loncat 2. 2
4
6
8
10
12
14
16
2. Membilang loncat 3 3
6
9
12
15
18
21
24
9
13
17
21
25
29
3. Membilang loncat 4 1
5
Membilang loncat pada garis bilangan 4. Loncat 2 bilangan
64
18
1
2
3
4
5
6
7
8
9
5. Loncat 3 bilangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
3
4
5
6
7
8
9
10
6. Loncat 4 bilangan
1
2
F. Metode pembelajaran 5. Ceramah 6. Tanya jawab 7. Card Sort 8. Penugasan G. Media,alat,dan sumber pembelajaran 1. Media c. Gambar garis bilangan d. Kartu angka 2. Alat /bahan a. kartu angka b. kertas karton
65
c. tali rafia d. spidol 3. Sumber belajar a. Buku paket Matematika kelas 1,penerbit Erlangga dan platinum b. Lingkungan c. Guru d. Teman H. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran 1.
pendahuluan a. Penyiapan siswa 1) Guru mengucapkan salam dan membaca bismilah untuk mengawali pembelajaran. 2) Guru memeriksa kehadiran siswa, kerapian berpakaian siswa, serta kerapian tempat duduk siswa. 3) Guru menyapa siswa dengan ramah dan santun. b. apersepsi Menghubungkan meteri dengan pengalaman siswa dengan cara bertanya kepada siswa: 1) siapa dari anak- anak yang sudah bisa berhitung sendiri...? 2) Coba sekarang kita berhitung bersama ya.. e. Menjelaskan tujuan 1) Guru menyapaikan tujuan pembelajaran
4. Kegiatan inti a. Eksplorasi 4) Guru meminta siswa menyimak penjelasan guru. 5) Guru menjelaskan pengertian dari bilangan loncat. 6) Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang materi yang belum di pahami 66
b. Elaborasi 8)
Guru membagi peserta didik secara acak menjadi 4 kelompok.
9)
Guru menerangkan langkah-langkah bermain Card Sort.
10) Masing-masing peserta didik duduk sambil memperhatikan kegiatan bermain Card Sort yang sedang diperagakan yaitu cars sort tentang bilangan loncat 2, 3, dan, 4. 11) Masing-masing peserta didik duduk di kelompoknya masingmasing sambil memperhatikan permainan Card Sort yang sedang diperagakan. 12) Setelah dimainkan, masing-masing pesrta didik diberi lembar tugas untuk dibahas menentukan bilangan loncat. 13) Bersama kelompoknya
peserta didik memperagakan cara
menentukan bilangan loncat seperti yang telah dimainkan tadi. 14) Masing-masing kelompok melaporkan hasil menentukan bilangan loncat tersebut. 15) Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang apa yang yang belum dipahami. c. Konfirmasi 1) Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang di pelajari hari ini. 2) Guru mengomentari siswa yang aktif atau kurang aktif disaat berlangsungnya KBM.
5. Penilaian 1) Teknik
: Test
2) Bentuk
: Tertulis
3) Instrumen
: Soal
4) Skor Penilaian
: Nilai = Jumlah Skor X 2 =100
6. Penutup 1) Guru menyampaikan materi yang akan datang pada siswa. 2) Guru meminta seluruh siswa untuk tenang.
67
3) Guru menutup pelajaran dengan doa yang di pimpin ketua kelas. 4) Guru mengucapkan salam.
68
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS II
No
Satuan Pendidikan
: MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: I/I
Materi Pokok
: Bilangan Loncat
Pokok Bahasan
: Bilangan loncat 2, 3 dan, 4
Hari/Tanggal
: 4 November 2015
Nama
1 Akbar Maulana 2 Auladina Lailatunnisa 3 Azam Dimas Saputra 4 Dinda Ramadhani 5 Dixsnanda Sheryl A 6 Fadhil Ardhan Pambudi 7 Fina Nailatul Izzah 8 Maulana Fatih Ahmad S 9 Muhammad Alfian M 10 Muhammad Rafif Arhab 11 Muhammad Rizki Saputra 12 Naora Putri Islami 13 Nayla Natasya Sabrina 14 Naila Ristia Ningrum 15 Nirmalinda Larasati 16 Putri Aulia Latif 17 Qurba Magfirotul Maula 18 Rizqa Elysia Ardiana 19 Zam Zamil Ali Pasa’a 20 Putri Diyana Lestari 21 Rahmad Eko Prasetyo Jumlah Persentasi Kualifikasi
A 3 4 3 4 2 4 3 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 71
B 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 76
1. Aspek pengamatan
69
Aspek Pengamatan C D E F G 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 4 3 4 2 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 3 3 2 4 4 2 3 4 2 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 72 67 73 73 68 85,9% Sangat baik (SB)
Jumlah H 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 78
29 28 30 32 26 29 27 25 27 26 27 26 27 27 25 28 32 27 28 25 27 578
kode A B C D E F
Kategori aktivitas Visual Activities Oral Activities Listening Activities Writing Activities Drawing Actifities Motor Actifities
G
Mental Actifities
H
Emosional Activities
indikator Kelancaran dalam memerankan peran angka. Kelancaran siswa dalam menjawab pentanyaan. Mendengarkan penjelasan guru. Keaktifan siswa dalam menulis materi. Keaktifan sisiwa dalam mengerjakan tugas. Kemampuan siswa menghimpun hasil bermain peran, bekerjasama dengan anggota kelompoknya. Kekondusifan dan perhatian siswa dalam pembelajaran dengan model pembelajaran role playing. Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran role playing.
70
71
Nama kelompok
:
Lembar kerja siswa Siklus I Di rumah pak marta ada bu marta dan beberapa kerabatnya yang ikut tinggal di sana. Diantaranya adalah nenek, kakek, paman, bibi, dan tiga keponakannya yang sangat lucu-lucu. Keponakannya tersebut adalah Fara, Rani, Kholid. Mereka semua hidup rukun. Kerjakan soala dibawah ini berdasarkan cerita di atas! 1. Tebalkanlah gambar lingkaran, segitiga, dan segi empat dibawah ini 2. a. Isilah pada lingkaran pertama dengan jumlah kerabat yang tinggal di rumah pak marta. b. Isilah pada segitiga pertama dengan jumlah kerabat pak marta yang berjenis kelamin laki-laki. c. Isilah pada gambar segi empat dengan jumlah kerabat pak marta yang berjenis kelamin perempuan. 3. Tentukan bilangan loncat 2 dari gambar lingkaran di bawah ini!
4. Tentukan bilangan loncat 3 dari gambar segitiga di bawah ini!
5. Tentukan bilangan loncat 4 dari gambar segiempat di bawah ini!
72
Nama
:
No Absen
: SOAL TES Siklus I
Lengkapilah bilangan loncat di bawah ini! 1. 2,4,....,...., 2. 1,3,....,...., 3. 5,7,....,...., 4. 6,8,....,...., 5. 10,.....,14 ,....,
73
Kunci jawaban SOAL TES Siklus I 1. 6, 8 2. 5, 7 3. 9, 11 4. 10, 12 5. 12, 16
74
Kunci jawaban Lembar kerja siswa Siklus I 1. menebalkan gambar
2. a. 7 b. 3 c. 4 3. 7, 9, 11, 13, 15 4. 3, 6, 9, 12, 15 5. 4, 8, 12, 16, 20
75
Daftar nilai siswa siklus I Mata Pelajaran
: Matematika
Materi Pelajaran
: Bilangan Loncat 2, 3,Dan 4
Pelaksanaan
: Senin, 21 September 2015
No
Nama
KKM
Nilai
Keterangan
1
Akbar Maulana
70
100
Tuntas
2
Auladina Lailatunnisa
70
60
Tidak tuntas
3
Azam Dimas Saputra
70
80
Tuntas
4
Dinda Ramadhani
70
90
Tuntas
5
Dixsnanda Sheryl Al Akbar
70
100
Tuntas
6
Fadhil Ardhan Pambudi
70
100
Tuntas
7
Fina Nailatul Izzah
70
50
Tidak tuntas
8
Maulana Fatih Ahmad S
70
80
Tuntas
9
Muhammad Alfian Maulana
70
70
Tuntas
10
Muhammad Rafif Arhab
70
60
Tidak tuntas
11
Muhammad Rizki Saputra
70
100
Tuntas
12
Naora Putri Islami
70
90
Tuntas
13
Nayla Natasya Sabrina
70
80
Tuntas
14
Naila Ristia Ningrum
70
60
Tidak tuntas
15
Nirmalinda Larasati
70
90
Tuntas
16
Putri Aulia Latif
70
100
Tuntas
17
Qurba Magfirotul Maula
70
90
Tuntas
18
Rizqa Elysia Ardiana
70
100
Tuntas
19
Zam Zamil Ali Pasa’a
70
80
Tuntas
20
Putri Diyana Lestari
70
50
Tidak tuntas
21
Rahmad Eko Prasetyo
70
50
Tidak tuntas
76
Nama kelompok
:........................................ Lembar kerja sisiwa Siklus II
Indah adalah siswa kelas 1 SD Suka Maju. Indah tinggal bersama ayah dan ibunya. Di rumahnya juga ada kakek, nenek ,dan 2 pamannya, neneknya bernama sumi,kakeknya bernama wardi,dan pamanya bernama fahmi dan ahmad. Setiap hari kakek dan nenek indah pergi ke sawah. Ayah ibu indah bekerja sebagai pedagang, pamanya bekerja di pabrik. Kalau hari minggu, semua libur. Mereka berkumpul di ruang tengah.mereka sangat rukun dan bahagia. Berdasarkan cerita di atas kerjakan soal dibawah ini! 6. Tebalkanlah gambar lingkaran, segitiga, dan segi empat dibawah ini 7. d. Isilah pada lingkaran pertama dengan jumlah orang yang tinggal di rumah indah. e. Isilah pada segitiga pertama dengan jumlah orang yang berjenis kelamin laki-laki. f. Isilah pada gambar segi empat dengan jumlah orang yang berjenis kelamin perempuan. 8. Tentukan bilangan loncat 2 dari gambar lingkaran di bawah ini!
77
9. Tentukan bilangan loncat 3 dari gambar segitiga di bawah ini!
10. Tentukan bilangan loncat 4 dari gambar segiempat di bawah ini!
78
Kunci jawaban SOAL TES Siklus II 6. 6, 8, 10 7. 9, 12, 15 8. 9, 13 9. 3, 7, 11 10. 4, 6, 10
79
Kunci jawaban Lembar kerja siswa Siklus II 6. menebalkan gambar
7. a. 7 b. 4 c. 3 8. 7, 9, 11, 13, 15 9. 4, 7, 10, 13, 16 10. 3, 7, 11, 15, 19
80
Daftar nilai siswa siklus II Mata Pelajaran
: Matematika
Materi Pelajaran
: Bilangan Loncat 2, 3,Dan 4
Pelaksanaan
: Rabu, 4 November 2015
No
Nama
KKM
Nilai
Keterangan
1
Akbar Maulana
70
100
Tuntas
2
Auladina Lailatunnisa
70
100
Tuntas
3
Azam Dimas Saputra
70
100
Tuntas
4
Dinda Ramadhani
70
100
Tuntas
5
Dixsnanda Sheryl Al Akbar
70
100
Tuntas
6
Fadhil Ardhan Pambudi
70
100
Tuntas
7
Fina Nailatul Izzah
70
90
Tuntas
8
Maulana Fatih Ahmad S
70
100
Tuntas
9
Muhammad Alfian Maulana
70
90
Tuntas
10
Muhammad Rafif Arhab
70
80
Tuntas
11
Muhammad Rizki Saputra
70
100
Tuntas
12
Naora Putri Islami
70
80
Tuntas
13
Nayla Natasya Sabrina
70
100
Tuntas
14
Naila Ristia Ningrum
70
100
Tuntas
15
Nirmalinda Larasati
70
100
Tuntas
16
Putri Aulia Latif
70
100
Tuntas
17
Qurba Magfirotul Maula
70
100
Tuntas
18
Rizqa Elysia Ardiana
70
90
Tuntas
19
Zam Zamil Ali Pasa’a
70
100
Tuntas
20
Putri Diyana Lestari
70
60
Tidak tuntas
21
Rahmad Eko Prasetyo
70
90
Tuntas
81
82
DAFTAR NILAI SKK Nama Keguruan
: Bilqis Ummu Lathifah
Fakultas
: Tarbiyah dan Ilmu
Nim
: 11511047
Jurusan
: PGMI
No
Nama Kegiatan
pelaksanaan
status
Skor
1
Piagam penghargaan OPAK STAIN Salatiga 2011”
20-22 Agustus
Peserta
3
Sertifikart pekan jurnalistik 2011 bedah
2011
Peserta
2
23 Agustus
Peserta
2
Peserta
2
Peserta
2
Peserta
2
Peserta
4
Peserta
2
9 juni 2012
Peserta
2
12-15 Oktober
Peserta
2
2
2011
novel“The Love Of Suramadu” 3
Sertifikat Achievement Motivation Training (AMT)
membangun
mahasiswa
cerdas
2011
emosi, spiritual, dan intelektual melalui AMT 4
Piagam
penghargaan
Orientasi
Dasar
Keislaman (ODK) STAIN Salatiga 5
Sertifikat
seminar
Entrepreneurship
2011 dan
koperasi 6
7
Sertifikat
24 Agustus
25 Agustus 2011
User
Education
(Pendidikan
19 September
pemakai) UPT Perpustakaan STAIN Salatiga
2011
Sertifikat Regional kebangsaan “Negara
22 November
Islam Dalam Tinjauan Islam Indonesia dan
2011
NKRI” IPNU Kab. Semarang dan PMII kota Salatiga 8
Sertifikat
Praktikum
Pendidikan
Kepramukaan 9
7-8 Februari 2012
Sertifikat Pelatihan Mengatasi Kecemasan Tampil Di Depan Umum.
10
Sertifikat pendidikan dan latihan calon pramuka pandega ke-22 (PLCPP XXII)
83
2012
11
Sertifikat “comparison of english and arabic”
13 April 2012
Peserta
2
dan 9 – 10 Februari
Peserta
2
18 Maret 2013
Anggota
4
20 – 23
Reka kerja
3
Reka kerja
3
30 Nopember
Satuan
3
– 1 Desember
tugas
CEC dan ITTAQO STAIN SALATIGA. 12
Piagam
penghargaan
pembrivetan
pelantikan brigade khusus Racana kusuma
2013
dilaga-woro srikandhi STAIN Salatiga 13
Surat Keputusan komandan brigade khusus Racana
kusuma
dilaga-woro
srikandhi
STAIN Salatiga, penetapan Nomor registrasi Brigsus 14
Sertifikat pendidikan dan latihan calon pramuka pandega ke-23 (PLCPP XXIII)
September 2013
15
Piagam penghargaan dalam serangkaian
5 – 6 Oktober
acara tamu pramuka penggalang, penegak
2013
(TPPP) 2 Racana kusuma dilaga woro srikandhi 16
Piagam
penghargaan
pembrivetan
dan
pelantikan Brigadhe khusus
2013 17
Certificate of participation “How To Develop
1 Juni 2013
Peserta
8
17 Februari
Peserta
8
Peserta
8
Peserta
2
Peserta
8
The Best Generation” 18
Sertifikat seminar nasional inovasi teknik kimia
2013”Innivation
For
Better
2013
Environment”teknik kimia UII Yogyakarta. 19
Sertifikat Pendidikan
nasional
“Perbaikan
melalui
Mutu
Profesionalitas
13 November 2014
Pendidikan” HMJ TARBIYAH 20
Sertifikat seminar nasional Entrepreneurship
16 november 2014
21
Sertifikat
seminar
nasional keperawatan
84
9 April 2014
“Remaja Sehat Menuju Generasi Handal Bangsa”STIKES Muhammadiyah Klaten 22
Sertifikat
kegiatan
Pelatihan
Jurnalistik
Tingkat Lanjut (PJTL) 23
17- 18 mei
Peserta
2
Peserta
2
3
2014
Sertifikat Gladian Pimpinan Pandega (GPP)
29-30 Maret 2014
24
25
Sertifikat Gladi Wira Brigsus ke- 21 (GWB
07- 10
Satuan
XXI) Brigade Khusus Naga Shandi STAIN
november
tugas
Salatiga
2014
Piagam penghargaan Bendahara Brigsus
2014
Bendahara
4
brigsus 26
Piagam penghargaan “Festival anak muslim
10 april 2015
Panitia
3
01- 04 Mei
Peserta
8
Peserta
8
se desa Pabelan” 27
Sertifikat
Seminar
Keanekaragaman
Nasional
Suku
“Menjaga
Bangsa
Dalam
2015
Bingkai NKRI” 28
Sertifikat Seminar Nasional “Pemeliharaan Hubungan Etnisitas Dengan Negara” Jumlah
85
3-4 september 2015
104
86
87