Jurnal Ilmiah Guru NEDUBA Vol. 1, No.1, Juni 2015 ISSN: 2460-1632
UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN CYRCLE LEARNING PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 3 MUKTISARI KECAMATAN LANGENSARI KOTA BANJAR Oleh:
ASEP HOER, S.Pd. NIP.19610508 198412 1 003
ABSTRAK Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini berjudul Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Dengan Penerapan Pembelajaran Cyrcle Learning Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Muktisari Kecamatan Langensari Kota Banjar. Sebagai suatu pemacu atau stimulus yang akan mengarahkan keaktifan siswa di kelas akan dipilih alternative pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran cyrcle learning. Hal ini mengacu pada keunggulan yang dimiliki model pembelajaran tersebut yang lebih memfokuskan pada komunikasi didalamnya. Sehingga sangat diharapkan dengan digunakannya model pembelajaran tersbut suasana kelas akan lebih aktif dan komunikatif.diharapkan dengan digunakannya model pembelajaran tersebut dapat mendorong hasil belajar siswa lebih baik secara kontinyu Mengacu pada munculnya permasalahan yang ada selama penelitian berlangsung, maka perlu diadakannya penelitian tindakan kelas SD Negeri 3 Muktisari terhadap siswa kelas IV pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sebagai tindakan untuk pencapaian alternative solusi terbaik. Berdasar pada latar belakang masalah di atas, dalam penelitian ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menerapkan pembelajaran cyrcle learning pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Muktisari dapat mendorong siswa untuk lebih aktif selama proses pembelajaran berlangsung, 2. Apakah siswa kelas IV SD Negeri 3 Muktisari dapat menguasai materi dengan baik setelah mengikuti pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan pendekatan cycle learning?, 3, Bagaimana persepsi dan kesan siswa terhadap pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan pendekatan cyrcle lerning? Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah 1. Mendeskripsikan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menerapkan pembelajaran cyrcle learning pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Muktisari dapat mendorong siswa untuk lebih aktif selama proses pembelajaran berlangsung, 2. Mendeskripsikan siswa kelas IV SD Negeri 3 Muktisari dapat menguasai materi dengan baik setelah mengikuti pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan 1
Jurnal Ilmiah Guru NEDUBA Vol. 1, No.1, Juni 2015 ISSN: 2460-1632
dengan pendekatan cycle learning?, 3. Mendeskripsikan persepsi dan kesan siswa terhadap pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan pendekatan cyrcle lerning?. Secara sistematis, penelitian yang dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Muktisari dengan menggunakan pembelajaran cyrcle learning pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dilakukan dengan mengacu pada siklus dalam penelitian tindakan kelas yang dijadikan kerangka alur penelitian. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis menyarankan Diperlukan adanya penelitian tindakan kelas dalam berbagai mata pelajaran melalui metode dan pendekatan pembelajaran jika dirasakan adanya masalah dalam pembelajaran selama dikelas. Kata Kunci: Pendekatan Cyrcle Lerning Kualitas Pembelajaran PENDAHULUAN Pendidikan sebagai serangkaian aktivitas yang memilki substansi mendidik terkadang menjadi kehilangan makna dihadapkan pada permasalahanpermasalahn yang terjadi dalam ruang lingkup irtu senndiri. Terlebih lagi akan menjadi hal yang sangat ironi jika permasalahan tersebut muncul sebagai suatu yang sangat tidak mendidik. Permasalahn-permasalahan yang muncul dalam lingkup pendidikan itu sendiri berkembang dari berbagai aspek penunjang system pendidikan yang umumnya dianggap sebagai permasalahan kecil. Semisal kegiatan pembelajaran yang tidak optimal dikarenakan berbagai factor. Permasalahan kecil seperti inilah yang kemudian akan menjadi permasalahan yang semakin meluas menjadi virus yang melumpuhkan system yang ada Berbagai wujud permasalahan yang muncul dalam dunia pendidikan seringkali bermula dari permasalahan yang muncul slama proses pembelajaran dikelas. Sikap siswa yang selalu mengenggap sepele segala peraturan dikelas aklan berdampak pada lembaga tertentu semisanya. Atau secara lebih kongkrit, sikap acuh tak acuh siswa terhadap materi yang disampaikan selama proses pembelajaran akan membentuk kepribadian siswa yang tidak peka terhadap setiap permasalahan yang ada pada dirinya maupun pada lingkungan sekitar. Pengampilasn contoh diatas berarti setiap permasalahan yang ada bermula dari diri siswa. Tanpa perlu mencari kesalahan siapa dan siapa. Sudah seyogtanyanyalah setiap aspek yang ada dan menunjang lingkup pendidikan perlu dilakukan evaluasi secara menyeluruh. Hal ini dapat dimulai dengan diadakannya evaluasi secara berkesinambungan selama proses pembelajaran dikelas sebagai suatu bentuk interaksi sederhana dilimngkungan pendidikan. Kelas, sebagai kelompok orang yang melakukan pembelajaran yang sama tentang materi daru guru yang sama memiliki keunikan tersendiri.definisi kelas seperti ini seperti apa yang diungkapklan oleh Suharsimi Arikunto (2008:3) menegaskan bahwa kelas tidak hanya terikatpada pengertian ruang kelas, akan tetapi secara lebih spesifik kelas dapat dikanai sebagai sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama. 2
Jurnal Ilmiah Guru NEDUBA Vol. 1, No.1, Juni 2015 ISSN: 2460-1632
Melihat permaknaan kelas seperti yang telah diutarakan diatas, setiap permasalahan yang muncul dalam ruang lingkup kelas akan bermula dari dua factor secara garis besar, yakni factor internal dan eksternal pada diri siswa. Guru dan pendekatan yang digunakannya sebagai factor eksternal siswa akan sangat mempengaruhi tingkat pencapaian hasil belajar siswa, terlebih lagi pada siswa sekolah dasar yang secara psikologi proses berpikirnya masih konhgkrit. Taraf berpikir kongkrit yang mencirikan anak-anak seusia 7-10 tahun atau sederajat dengan siswa sekolah dasar perlu dijembatani dengan berbagai cara . strategi pembelajaran agar setiap bahan ajar yang disampaikan dapat dipahami oleh siswa. Dalam studi pendahuluan yang dilakukan di SD Negeri 3 Muktisari terhadap siswa kelas IV khusus pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan pendidikan sosial (Pendidikan Kewarganegaraan), umumnya permasalahan yang muncul ditengah proses pembelajaran adalah sikap dan respon siswa yang dapat dikategorikan tidak aktif menanggapi permasalahan yang berlangsung selama proses pembelajaran. Ketidak aktifan siswa yang disebabklan oleh berbagai factor tentunya perlu mendapatkan penelitian secara seksama untuk mengetahuio permasalahan apa yang sebenarnya tengah terjadi selama proses pembelqajaran dikelas, baik dari guru, siswa, maupun pendekatan yang digunakannya. Jika tidak demikian halnya, mama akan sangat sulit didiagnosa permaalahan apa yang menyebabkan ketidak aktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung sehingga akan sulit mengatasi untuk pencapaian hasil belajar yang baik. Sebagai suatu pemacu atau stimulus yang akan mengarahkan keaktifan siswadi kelas akan dipilih alternative pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran cyrcle learning. Hal ini mengacu pada keunggulan yang dimiliki model pembelajaran tersebut yang lebih memfokuskan pada komunikasi didalamnya. Sehingga sangat diharapkan dengan digunakannya model pembelajaran tersbut suasana kelas akan lebih aktif dan komunikatif.diharapkan dengan digunakannya model pembelajaran tersebut dapat mendorong hasil belajar siswa lebih baik secara kontinyu. Mengacu pada munculnya permasalahan yang ada selama penelitian berlangsung, maka perlu diadakannya penelitian tindakan kelas SD Negeri 3 Muktisari terhadap siswa kelas IV pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sebagai tindakan untuk pencapaian alternative solusi terbaik. Dengan berbagai pertimbangan yang mendukung, guru dan beberapa rekan bermaksud melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Dengan Menerapkan Pembelajaran Cyrcle Learning Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Muktisari Kecamatan Langensari Kota Banjar “ METODE A. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Mengacu pada judul penelitian yang telah ditentukan, makalokasi dilakukannya penelitian adalah SD Negeri 3 Muktisari selama proses pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dan pendidikan social pada 3
Jurnal Ilmiah Guru NEDUBA Vol. 1, No.1, Juni 2015 ISSN: 2460-1632
standar kompetensi memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Subjek yang dikenakan tindakan Subjek yang dikenai tindakan adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri 3 Muktisari yang sedang mempelajari pemahaman pentingnya keutuhan Negara kesatuan Republik Indonesia pada mata pelajara Pendidikan Kewarganegaraan dan pendidikan sosial. Sebagai suatu pertimbangan pemilihan objek, lokasi dan waktu penelitian adalah munculnya permasalahan yang telah dirumuskan dan diutarakan berada pada lokasi dan waktu yang tertuang serta siswa kelas IV sebagai subjek yang dikenai tindakan.Penelitian dilaksanakan tanggal 26 Februari ( siklus 1 ) dan 4 Maret ( siklus 2 ) HASIL PENELITIAN A. HASIL PENELITIAN 1. Hasil keaktifan siswa kelas IV SD Negeri 3 Muktisari menerapkan pembelajaran cyrcle learning. Keaktifan siswa selama proses pembelajaran dengan menerapkan system pembelajaran cyrcle learning secara berkaladapat dikatakan berubah kearah yang positif. Hal ini ditunjukan oleh hasil pengunpulan data tentang keaktifan melalui pengamatan secara langsung pada tiap siklus pembelajaran. 2. Pada siklus I dimulainya pembalajaran Pendidikan Kewarga negaraan dengan menerapkan pembelajaran cyrcle leaning terhadapsisdwa kelas IV SDN 3 Muktisari mengindikasikan masih adanya beberapa masalah pada siswa yang ditemui sehingga prosentase keaktifan dikelas selama pembelajaran berlangsung pada pokok bahasan Kewarganegaraan masih sangat rendah. Berikut data yang diperoleh dari hasil pengamatan keaktifan siswa kelas IV SD Negeri 3 Muktisari selama pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Gambar 1 prosentase keaktifan siswa kelas IV SDN 3 Muktisari
13% ya
87%
tidak
Gambar 1 Dari hasil prosentase yang ditunjukan pada diagram diatas, nampak bahwa hanya sebagian kecil respon kektifan yang ditunjukan oleh siswa. 4
Jurnal Ilmiah Guru NEDUBA Vol. 1, No.1, Juni 2015 ISSN: 2460-1632
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, kecilnya prosentase pada siklus I disebabkan oleh beberapa factor yang diantaranya : a. Siswa masih belum mengerti prosedur pembelajaran yang sedang dijalani. b. Siswa bingung engan aturan main yang ada karena merupakan pengalaman pertama. c. Siswa belum mampu terfokus pada apa yang disampaikan oleh guru dengan perubahan kondisi kelas yang ada Untuk siklus II dan siklus III, setelah nelakukan evaluasi pada berbagai hal dari siklus I perubahan cukuop berarti mulai terlihat. Hal in di dukung juga oleh pembelajaran yang mengarah pada diharuskan setiap anggota untuk prosentae hasil belajar pada gilirannya. Adapun perolehan prosentasekeaktifan siswa kelas IV SD Negeri 3 Muktisari selama proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menerapkan pembelajaran cyrcle learning pada siklus III seperti yang terlihat pada diagram. Semakin besarnya perolehan prosentase keaktifan siswa kelas IV SD Negeri 3 Muktisari selama proses pembelajaran. Mengidentifikasi bahwa model pembelajaran yang diterapkan pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan memilki pengaruh yang cukup besar untuk memunculkan minat dalam keaktifan siswa lebih lanjut, perolehan prosentase keaktifan siswa kelas IV SD Negeri 3 Muktisari dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menerapkan pembelajaran cyrcle learning yang di tunjukan pada siklus IV memberikan pengaruh yang sangat berarti terhadap hasil pembelajaran cicle learning dalam pelajaran Pendidikan Kewarganeganaan. 3. Hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Muktisari setelah menerapkan pembelajaran cyrcle learningpada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Hasil yang diperoleh dari keaktifan sisw Selma proses pembelajaran membawa dampak perubahan yang cuckup besar juga terhadap hasil beljar yang diperolehnya padasetiap siklus. Halini tentunya tidak bias dipungkiri adanya factor lain yang mempengaruhinya, hanya saja ketika diketengahkan hubungan antara keaktifan siswa selama proses pembelajaran dengan hasil belajar yang diperolehnya pada pelajaran tertentu akan berbanding lurus. Lebih factual, hasil belajar yang di peroleh pada perkembangan tiap siklus mengalami perubahan yang cukup baik seiring dengan berubahnya keaktifan siswa seklama proses pemblajaran berlangsung. Berikut hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Muktisari pada pembelajaran Pendidikan Kewrganegaraan dengan menerapkan pembelajaran cyrcle learning:
5
Jurnal Ilmiah Guru NEDUBA Vol. 1, No.1, Juni 2015 ISSN: 2460-1632
Tabel 1 Perolehan Hasil Belajar Sisa Kelas IV SD Negeri 3 Muktisari Pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menerapkan pembelajaran cyrcle learning pada tiap siklus SIKLUS Siklus I Siklus II Siklus III Siklus IV
NILAI RATA-RATA 5,6 6,2 6,8 7,3
INTERPRETASI Rendah Cukup Cukup Baik
Dari perolehan nilai rata-rata yang cukup signifikan pada tiap siklus diatas, mengidentifikasikan bahwa pembelajaran dengan model cyrcle learning dapat dijadikan suatu upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Sedmikian sehingga pembelajaran dengan model yang lebih bervariatif akan menunjang kearah pembelajaran yang lebih kondusif dan hasil yang baik. 4. Persepsi dan kesan siswa kelas IV SD Negeri 3 Muktisari setelah proses pembelajaran di luar kelas melalui pendekatan pemecahan mmasalah Hasil wawncara yang dilakukan terhadap siswa kelas IV SD Negeri 3 Muktisari setelah melakukan pembeljaran cyrcle learning mendapati persepsi dan kesan siswa sebagai berikut : a. Sebagian besar siswa merasa senang dengan model pembelajaran cyrcle learning karena hal ini merupakanm pengalaman pembelajaran pertama bagi mereka yang didalamnyamereka terdapat dengan bebas mengeluarkan gagasan. b. Sebagaian kecil siswa dapat merasakan manfaat pembelajaran cyrcle learning berdampak pada lingkungan sosialnya di keluarga dan masyarkat, sehingga dari pembelajaran ini siswa dapat lebih terbiasa menceritkana gagasannya dan dengan tanpa beban menerima usulan yang lain. c. Sebagian kecil siswamenyatakan bahwa meskipun pembelajaran cyrcle learning menyenagkan, namun tetap saja membingungkan dalam penyelesaian masalah. B. Pembahasan Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data yang dilakukan pada tiap siklus pembelajaran menunjukan bahwa adanya hubungan yang linier antara keaktifan siswa selama proses pembelajaran dengan hasil belajar yang diperolehnya. Juikademikian, pada prinsipnya pembelajaran sebagai proses perubahan tingkah laku sudah sepantasnya mendapatkan focus utama terhadap pembelajaran yang diwujudkan dikelas. Perubahan yang muncul dan mengarahj kepda aktifitas siswa selama melakukan pembelajarandikelas senantiasa perlu mendapatkan rangsangan dari luar agar secara berkesinambungan peubahan yang terwujud akan menetap. Terlebih lagi jika dihadapkan pada siswa sekolah dasar. Pada tingkatan seusia itu, anak-anak akan lebih banyak belajar dari apa yang dilihat dan dirasakannya. 6
Jurnal Ilmiah Guru NEDUBA Vol. 1, No.1, Juni 2015 ISSN: 2460-1632
Walhasil untuk membentuk kepribadian siswa yang aktif dimasa yang akan datang dibutuhkan strategi pembelajaran yang tepat guna untuk sebagai mediasi atau hal yang menjebatani antara alam konsepsi dengan tahap berpikir kongkritnya. Dari data yang terkumpulkan dalam penelitian tindakan kelas terhadap siswa kelas IV SD Negeri 3 Muktisari pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan pembeljaran cyrcle learning diperoleh keterabngan bahwa aktivitas keaktifan siswa selama proses pemmbelajaran dengan menggunakan pembelajaran cyrcle learning mengealami perubahan yang sangat signifikan dapat dijadikan sebagai suatu acuan dalam pengambilan tindakan untuk permaslahan yang muncul dikelas senjutnya. Adapun hasil keaktifan siswa kelas IV yang pembelajarannya menggunakan pendekatan cyrcle learning, seperti yang terlihat pada gambar berikut :
40 prosentase 20 keaktifan
ya
ya
0 1
2
3
tidak
4
Siklus
Gambar 2 Perubahan yang cukup signifikandari data yang terkumpul pada tiap siklus kuat dugaan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang diantaranya : 1. Siswa sangat termotivasi dalam belajar dengan menggunakan pembelajaran cyrcle learning. Kuat dugaan bahwa hakl ini merupakan pengalaman pertama untuk mereka dan mereka terlalu jenuh dengan menontonnya metode yang digunakan guru 2. Siswa merasa sanggup untuk melakukan presentase pada gilirannya karena memang telah dimatangkan dulu pembahasan yang akan dipersebntasikan pada tiap-tiap kelompok. Hal ini terlihat dari perubahan yang sangat relevan dari siklus III ke siklus IV dengan dikembangkannya scenario pembelajaran yang dilakukan 3. Pendekatan cyrcle learning mampu merubah kebiasaan siswa yang umumnya terlalu banyak ketakutan da keraguan dengan memberikannya kesempatan untuk berbuat salah, dalam arti bahwa penyampaian gagasanmaupun kritikan dapat diterima secara baik-baik. Selanjutnya, jika kita perhatikan pada penvcapaian hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Muktisari pada mata pelajaran Pendiikan Kewarganegaraan materipokok Negara kesatuan Republik Indonesia setelah melakukan pembelajaran cyrcle learning oun terjadi perubahan yang cukup signifikan. Hal ini ditunjukan pada gambar di bawah ini 7
Jurnal Ilmiah Guru NEDUBA Vol. 1, No.1, Juni 2015 ISSN: 2460-1632
8 6
4 2
0 Siklu I
Siklu II
Siklus III
Siklus IV
Siklus Pem belajaran
Gambar 3 Dari perolehan data nilai rat-rata pada tiap siklus diatas menunjuakan bahwa pada tiap siklus yang dilakukan perolehan hasil belajar berbanding lurus dengan keaktifan yang di lakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung diantaranya hal yang mendukung pada pencapaian kesimpulan demikian ditujukan oleh hasil observasi yang menyatakan bahwa : 1. Dengan aktifnya mengikuti proses pembelajaran dikelas, maka setiap permasalahan yang muncul dapat diatasi, terlebih lagi jika menyangkut pada pemahaman materi siswa dapat berdiskusi dulu dalam kelompok baru kemudian menannyakannya pada guru. 2. Baiknya pencapaian hasil belajar yang telah di peroleh didukung juga oleh aktifitaguru yang terus mengamati selama proses pembelajaran berlangsung dalamtiap lkelompok, sehingga setiap permasalahan ataupun yang muncul dapat teratasi. 3. Keaktifan siswa yang mengarah pada berlangsungnya komunikasi dikelas selama proses pembelajaran berlangsung pun menjadikan kecakapan tertentu semisal terbiasa menyampaikan pendapatnya sehingga tidak terlalu sulit dalam menjawab pertanyaan yang diajukan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tentang upaya menungkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan denga menerapkan pembelajaran cyrcle learning terhadap siswa kelas IV SDN 3 Muktisari diperoleh simpulan sebagai berikut : 1. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menerapkan pembelajaran cycly learning pada siswa kelas IV SDN 3 Muktisari dapat mendorong siswa untuk lebih aktif sellama proses pembelajaran berl;angsung. 2. Siswa kelas IV SDN 3 Muktisari dapat menguasai materi dengan baik setelah mengikuti pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan pendekatan cyclylearning hal ini ditunjukan dengan diperolehnya hasil yang tergolong baik dari hasil yang tergolong baik dari hasil belajar yang dilakukan. 3. Persepsi dan kesan siswa terhadap pembelajaran circly learning pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sebagian besar menyatakan pernyataan yang positif 4. DAFTAR PUSTAKA E.TRuseffendi.1991.Pengantar kepada membantu guru mengembangkan kompetensinya dalam mengjarkan matematika untuk menoingktkan CBSA.Bandung:Tarsito 8
Jurnal Ilmiah Guru NEDUBA Vol. 1, No.1, Juni 2015 ISSN: 2460-1632
Mustaqin.2004.Psikologi Belajar.Rosda:Bandung Mahibbin,Syah.2003.Psikologi pendekatan degan pendekatan baru.rosda Karya:Bandung Sugiono.2005.Statistik Untuk penelitian.alfabeta:Bandung Rochiati,Wiriatmadja.2008.Metode Penelitian Tindakan Kelas.Rosda Karya:Bandung Suharsimi arikunto,dkk.2006.Penelitian Tindakan Kelas.Rosdakarya:Jakarta Sudjana.1989.Strategi Pembelajaran. Tarsito:Bandung Slameto.1995.Belajar Mengajar.Rineka Cipta:Bandung Usman.1993.Menjadi guru Profesional.Tersito:Bandung Zain, dkk.1995.Strategi Belajar megajar.Rineka Cipta: Jakarta
9