PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA SMA SANTO THOMAS 1 MEDAN TERHADAP JERAWAT
Oleh : ANDY 060100134
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA SMA SANTO THOMAS 1 MEDAN TERHADAP JERAWAT
KARYA TULIS ILMIAH Oleh : ANDY 060100134
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
LEMBAR PENGESAHAN
Pengetahuan dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat
Nama
: Andy
NIM
: 060100134
Pembimbing
Penguji
(dr. Kristo A. Nababan, Sp.KK)
(dr. T. Ibnu. Alferally, Sp.PA)
NIP: 19630208 198903 1 004
NIP: 19620212 198911 1 001
(dr. Zulham, M.Biomed) NIP: 19740702 200212 1 002
Medan, 2 Desember 2009 Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
(Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH) NIP: 19540220 198011 1 001 Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
ABSTRAK
Jerawat sampai saat ini selalu menjadi hal yang selalu mendapat perhatian baik dari kalangan remaja atau dewasa muda. Penyakit ini tidak fatal, tetapi cukup merisaukan karena berhubungan dengan menurunnya kepercayaan diri akibat berkurangnya keindahan wajah penderita. Berdasarkan penelitian Goodman (1999), prevalensi tertinggi yaitu pada umur 16-17 tahun, dimana pada wanita berkisar 8385% dan pada pria berkisar 95-100%. Dari survei di kawasan Asia Tenggara, terdapat 40-80% kasus jerawat, sedangkan di Indonesia, catatan kelompok studi dermatologi kosmetika Indonesia, menunjukkan terdapat 60% penderita jerawat pada tahun 2006 dan 80% pada tahun 2007. Jerawat dapat menjadi siksaan psikis bagi remaja, terlebihlebih pada mereka yang memiliki pengetahuan yang kurang dan sikap yang negatif terhadap jerawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap siswa/i SMA Santo Thomas 1 Medan terhadap jerawat. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Jumlah sampel sebanyak 93 orang dengan tingkat ketepatan relatif (d) sebesar 0,1. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Sampel tersebut kemudian didistribusikan secara proposional berdasarkan tingkatan kelas. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif. Hasil uji tingkat pengetahuan siswa/i SMA Santo Thomas 1 Medan mengenai jerawat sebesar 46,2% dikategorikan kurang. Hasil uji sikap siswa/i SMA Santo Thomas 1 Medan terhadap jerawat sebesar 69,9% dikategorikan cukup. Dari hasil uji tersebut maka diharapkan orang tua siswa/i dapat memberikan informasi mengenai kebersihan pribadi pada siswa/i tersebut. Selain itu, diharapkan juga kepada pihak sekolah untuk dapat bekerja sama dengan pihak pelayanan kesehatan untuk dapat memberikan penyuluhan yang lebih baik mengenai kebersihan pribadi, khususnya kebersihan wajah. Kata kunci : Jerawat, Remaja, Tingkat pengetahuan, Sikap
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
ABSTRACT
Up until now, acne has always been well concerned in teenagers and adolescent. This is not a fatal disease, but it’s a very concerning one since it can lessen one’s facial feature and affect their confidence negatively. Based on a research by Goodman (1999), the highest prevalence is on the age of 16-17 years old, 83-85% in woman, and 95-100% in man. From a survey in Southeast Asia region, there was 40-80% case of acne, while the study group of cosmetic dermatology in Indonesia recorded 60% acne patients in 2006 and 80% in 2007. Acne can torture a teenager psychologically, mostly to them who has a very low knowledge and negative behavior toward acne. This study was conducted to apprehend the knowledge and attitudes of SMA Santo Thomas 1 adolescent students towards acne. Descriptive study was chosen in this study. A total of 93 samples were included with 0,1 as the precisions (d). Sampling technique used was stratified random sampling and samples were then distributed proportionally based on their level of education. Data were collected by utilizing questionnaires and analyzed by using descriptive statistic. The result of high school students’ knowledge in SMA Santo Thomas 1 towards acne vulgaris is 46.2% categorized as insufficient. The results done in the same manner about attitude towards acne vulgaris showed 69.9% catagorized as sufficient. From the result of this study, it is expected of the parents from the students to participate in giving them informations about personal hygiene. Furthermore, it is expected of the school also to participate in giving better guidance about personal hygiene, especially on the facial parts. Key Words : Acne, Adolescents, Knowledge, Attitude
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan sarjana kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Karya tulis ilmiah ini berjudul “Pengetahuan dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat”. Dalam penyelesaian penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada: 1. Bapak Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak dr. Kristo A. Nababan, Sp.KK dan dr. Rina Amelia, MARS, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberi arahan dan masukan kepada penulis sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik. 3. Bapak Drs. Johannes O. Fian, selaku Kepala SMA Santo Thomas 1 Medan, yang telah memberikan izin dan banyak bantuan kepada penulis dalam melakukan proses pengumpulan data di lokasi penelitian. 4. Seluruh staf SMA Santo Thomas 1 Medan yang telah membantu administrasi perizinan untuk melakukan penelitian. 5. Seluruh staf pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 6. Terima kasih yang tiada tara penulis persembahkan kepada Ibunda tercinta, Linda Kurniawan, dan Ayahanda tercinta, Soedjadi Paidjo, yang telah membesarkan dengan penuh kasih sayang dan tiada bosan-bosannya mendoakan serta memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan. Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
7. Seluruh siswa/i SMA Santo Thomas 1 Medan, atas bantuan dan partisipasinya dalam proses pengumpulan data penelitian ini. 8. Seluruh teman Stambuk 2006, terima kasih atas dukungan dan bantuannya. Untuk seluruh bantuan baik moril maupun materiil yang diberikan kepada penulis selama ini, penulis ucapkan terima kasih dan semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan imbalan pahala yang sebasar-besarnya. Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat berguna bagi kita semua.
Medan, Nopember 2009 Penulis
Andy 060100134
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
DAFTAR ISI
Halaman Halaman Persetujuan .................................................................................... i Abstrak ........................................................................................................... ii Abstract .......................................................................................................... iii Kata Pengantar .............................................................................................. iv Daftar Isi ........................................................................................................ vi Daftar Tabel ................................................................................................... viii Daftar Lampiran ............................................................................................ ix BAB 1
PENDAHULUAN ......................................................................... 1 1.1. 1.2. 1.3. 1.4.
BAB 2
Latar Belakang ....................................................................... 1 Rumusan Masalah .................................................................. 2 Tujuan Penelitian ................................................................... 2 Manfaat Penelitian ................................................................. 3
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 4 2.1. Akne Vulgaris Secara Umum ................................................. 4 2.1.1. Pengertian Akne Vulgaris ............................................. 4 2.1.2. Epidemiologi Akne Vulgaris ........................................ 4 2.1.3. Etiologi Akne Vulgaris ................................................. 5 2.1.4. Patogenesis Akne Vulgaris ........................................... 6 2.1.5. Manifestasi Klinis Akne Vulgaris ................................. 8 2.1.6. Gradasi Akne Vulgaris ................................................. 8 2.2. Pengetahuan dan Sikap .......................................................... 10 2.2.1. Pengetahuan ................................................................. 10 2.2.2. Sikap ............................................................................ 11 2.3. Remaja Secara Umum............................................................ 12 2.3.1. Definisi Remaja............................................................ 12 2.3.2. Aspek-aspek Perkembangan pada Masa Remaja ........... 13
BAB 3
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ....... 14 3.1. Kerangka Konsep Penelitian .................................................. 14 3.2. Definisi Operasional .............................................................. 14
BAB 4
METODE PENELITIAN ............................................................. 16 4.1. Jenis Penelitian ...................................................................... 16 4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................. 16 4.3. Populasi dan Sampel Penelitian.............................................. 16
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
4.4. Metode Pengumpulan Data .................................................... 17 4.5. Metode Analisis Data ............................................................. 18 BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 19
BAB 6
5.1. Hasil Penelitian ...................................................................... 19 5.2. Pembahasan ........................................................................... 25 KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 29 6.1. Kesimpulan............................................................................ 29 6.2. Saran ..................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 30 LAMPIRAN
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1.
Halaman Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner ................................. 18
Tabel 5.1.
Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan usia ...... 19
Tabel 5.2.
Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ........................................................................................ 20
Tabel 5.3.
Distribusi frekuensi jawaban responden pada variabel pengetahuan................................................................................. 20
Tabel 5.4.
Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan...................................... 21
Tabel 5.5.
Distribusi frekuensi jawaban responden pada variabel sikap ........ 22
Tabel 5.6.
Distribusi frekuensi sikap ............................................................ 23
Tabel 5.7.
Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan berdasarkan usia ........... 23
Tabel 5.8.
Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan berdasarkan jenis Kelamin ....................................................................................... 24
Tabel 5.9.
Distribusi frekuensi sikap berdasarkan usia .................................. 24
Tabel 5.10. Distribusi frekuensi sikap berdasarkan jenis kelamin ................... 25 Tabel 5.11. Distribusi frekuensi sikap berdasarkan tingkat pengetahuan ......... 25
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 2
Lembar Penjelasan kepada Subjek Penelitian
Lampiran 3
Lembar Persetujuan Subjek Penelitian
Lampiran 4
Kuesioner Penelitian
Lampiran 5
Surat Izin Penelitian
Lampiran 6
Data Induk
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Salah satu penyakit kulit yang selalu mendapat perhatian bagi para remaja dan dewasa muda adalah jerawat atau dalam bahasa medisnya acne vulgaris (Yuindartanto, 2009). Penyakit ini tidak fatal, tetapi cukup merisaukan karena berhubungan dengan menurunnya kepercayaan diri akibat berkurangnya keindahan wajah penderita (Efendi, 2003). Penyebab jerawat sangat banyak (multifaktorial), antara lain genetik, endokrin, faktor makanan, keaktifan dari kelenjar sebasea sendiri, faktor psikis, musim, infeksi bakteri (Propionibacterium acnes), kosmetika, dan bahan kimia lainnya (Yuindartanto, 2009). Penderita biasanya mengeluh adanya erupsi kulit pada tempat-tempat predileksi, yakni di muka, bahu, leher, dada, punggung bagian atas, dan lengan bagian atas. Dapat disertai rasa gatal. Erupsi kulit berupa komedo, papul, pustula, nodus, atau kista (Harper, 2008). Isi komedo ialah sebum yang kental atau padat. Isi kista biasanya pus dan darah (Yuindartanto, 2009). Insiden jerawat 80-100% pada usia dewasa muda, yaitu umur 14-17 tahun pada wanita, dan 16-19 tahun pada pria (Yuindartanto, 2009; Harper, 2008). Berdasarkan penelitian Goodman (1999), prevalensi tertinggi yaitu pada umur 16-17 tahun, dimana pada wanita berkisar 83-85% dan pada pria berkisar 95-100%. Dari survei di kawasan Asia Tenggara, terdapat 40-80% kasus jerawat, sedangkan di Indonesia, catatan kelompok studi dermatologi kosmetika Indonesia, menunjukkan terdapat 60% penderita jerawat pada tahun 2006 dan 80% pada tahun 2007. Dari kasus di tahun 2007, kebanyakan penderitanya adalah remaja dan dewasa yang berusia antara 11-30 tahun sehingga beberapa tahun belakangan ini para ahli dermatologi di Indonesia mempelajari patogenesis terjadinya penyakit tersebut. Meskipun demikian jerawat dapat pula terjadi pada usia lebih muda atau lebih tua Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
daripada usia tersebut (Efendi, 2003). Meskipun kebanyakan jerawat terjadi pada masa remaja atau dewasa muda, tetapi dalam kenyataannya jerawat juga timbul pada berbagai golongan usia lainnya. Jerawat seringkali dihubungkan dengan kondisi tubuh, baik pada saat stres karena banyak masalah, atau dapat pula sebaliknya pada saat sedang sangat berbahagia. Pada waktu pubertas terdapat kenaikan dari hormon androgen yang beredar dalam darah yang dapat menyebabkan hiperplasia dan hipertrofi dari glandula sebasea sehingga tidak heran jika angka kejadian jerawat paling tinggi pada usia remaja (Yuindartanto, 2009). Pada umumnya banyak remaja yang bermasalah dengan jerawat, bagi mereka jerawat merupakan siksaan psikis. Selain masalah tersebut, akibat dari kurangnya pengetahuan tentang faktor-faktor penyebab jerawat adalah mereka tidak mengontrol makanan yang mereka makan. Padahal ada makanan lain yang dapat memperburuk keadaan jerawat selain kacang dan coklat. Di samping itu pemakaian bahan-bahan kosmetika tertentu secara terus menerus dalam jangka waktu lama juga dapat menyebabkan timbulnya jerawat. Bagi mereka yang kurang mengerti, mereka memakai bahan-bahan kosmetika itu tanpa tahu akibat yang akan timbul. Bahan tersebut misalnya bedak dasar, pelembab, krem penahan sinar matahari, krem malam dan lain-lain (Harahap, 2008). Karena kurangnya pengetahuan medis, sebagian besar remaja belum mengetahui faktor-faktor lain penyebab jerawat selain coklat dan kacang. Dengan adanya masalah tersebut maka dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap remaja SMA tehadap jerawat.
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan
uraian
dalam
latar
belakang
tersebut,
maka
ditetapkan
permasalahan penelitian sebagai berikut: Bagaimana pengetahuan dan sikap remaja SMA Santo Thomas 1 Medan terhadap jerawat?
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1.3.1. Tujuan Umum Memberi informasi mengenai bagaimana tingkat pengetahuan dan sikap remaja SMA Santo Thomas 1 dalam menghadapi jerawat. 1.3.2. Tujuan Khusus Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui tingkat pengetahuan remaja SMA Santo Thomas 1 Medan tentang jerawat. 2. Mengetahui sikap remaja SMA Santo Thomas 1 Medan terhadap jerawat.
1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk: 1. Bagi Pelayanan Kesehatan Masyarakat Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan pendidikan kesehatan pribadi. 2. Bagi Mahasiswa Hasil penelitian ini masih terbatas pada suatu sekolah. Hasil ini masih dapat dikembangkan untuk penelitian yang lebih luas dan mendalam selanjutnya.
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Akne Vulgaris Secara Umum 2.1.1. Pengertian Akne Vulgaris Akne vulgaris adalah peradangan folikel sebasea yang ditandai oleh komedo, papula, pustula, kista, dan nodulus di tempat predileksinya, yaitu wajah, leher, badan atas, dan lengan atas (Wasitaatmadja, 2002). Penyakit ini terutama terjadi pada remaja dan biasanya berinvolusi sebelum usia 25 tahun namun bisa berlanjut sampai usia dewasa. Akne vulgaris terutama timbul pada kulit yang berminyak berlebihan akibat produksi sebum berlebihan di tempat dengan glandula sebasea yang banyak (Yuindartanto, 2009).
2.2.2. Epidemiologi Akne Vulgaris Akne vulgaris dianggap penyakit kulit fisiologis karena hampir semua orang pernah menderita penyakit ini. Insidens akne vulgaris 85-100% (Harper, 2008) dan biasanya terjadi pada usia dewasa muda, yaitu umur 14-17 tahun pada wanita, dan 1619 tahun pada pria (Yuindartanto, 2009). Berdasarkan penelitian Goodman (1999), prevalensi tertinggi yaitu pada umur 16-17 tahun, dimana pada wanita berkisar 8385% dan pada pria berkisar 95-100%. Meskipun demikian, akne vulgaris dapat pula terjadi pada usia lebih muda atau lebih tua dari pada usia tersebut (Efendi, 2003). Kadang-kadang pada wanita akne vulgaris menetap sampai dekade umur 30an atau bahkan lebih. Meskipun pada pria akne vulgaris lebih cepat berkurang, namun pada penelitian terdahulu diketahui bahwa gejala berat justru terjadi pada pria. Diketahui pula bahwa ras Oriental (Jepang, Cina, Korea) lebih jarang menderita akne vulgaris dibanding dengan ras Kaukasia (Eropa, Amerika), dan lebih sering terjadi nodulo-kistik pada kulit putih daripada Negro (Wasitaatmadja, 2002). Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
2.2.3. Etiologi Akne Vulgaris Faktor penyebab akne sangat banyak (multifaktorial), antara lain genetik, endokrin, faktor makanan, keaktifan dari kelenjar sebasea sendiri, faktor psikis, musim, infeksi bakteri (Propionibacterium acnes), kosmetika, dan bahan kimia lainnya. Penyebab yang pasti belum diketahui, tetapi banyak faktor yang berpengaruh, seperti: a. Sebum. Sebum merupakan faktor utama penyebab timbulnya akne. Akne yang keras selalu disertai pengeluaran sebore yang banyak b. Bakteri. Mikroba yang terlibat pada terbentuknya akne adalah Corynebacterium acnes, Staphylococcus epidermidis, dan pityrosporum ovale. c. Herediter. Faktor herediter sangat berpengaruh pada besar dan aktivitas kelenjar palit (glandula sebasea). Apabila kedua orang tua mempunyai parut bekas akne, kemungkinan besar anaknya akan menderita akne. d. Endokrin, di antaranya: Hormon androgen. Hormon ini memegang peranan yang penting karena kelenjar palit sangat sensitif terhadap hormon ini. Hormon androgen berasal dari testis dan kelenjar anak ginjal (adrenal). Hormon ini menyebabkan kelenjar palit bertambah besar dan produksi sebum meningkat. Pada penyelidikan Pochi, Frorstrom dkk. & Lim James didapatkan bahwa konsentrasi testosteron dalam plasma penderita akne pria tidak berbeda dengan yang tidak menderita akne. Berbeda dengan wanita, kadar testosteron plasma sangat meningkat pada penderita akne. Estrogen. Pada keadaan fisiologi, estrogen tidak berpengaruh terhadap produksi sebum. Estrogen dapat menurunkan kadar gonadotropin yang berasal dari kelenjar hipofisis. Hormon gonadotropin mempunyai efek menurunkan produksi sebum. Progesteron. Progesteron dalam jumlah fisiologis tidak mempunyai efek pada efektivitas terhadap kelenjar lemak. Produksi sebum tetap selama siklus menstruasi, akan tetapi kadang-kadang progesteron dapat menyebabkan akne premenstrual.
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
Hormon-hormon dari kelenjar hipofisis. Pada tikus, hormon tirotropin, gonadotropin, dan kortikotropin dari kelenjar hipofisis diperlukan untuk aktivitas kelenjar palit. Pada kegagalan dari kelenjar hipofisis, sekresi sebum lebih rendah dibandingkan dengan orang normal. Penurunan sebum diduga disebabkan oleh adanya suatu hormon sebotropik yang berasal dari bagian tengah (lobus intermediat) kelenjar hipofisis. e. Diet. Diet tidak begitu berpengaruh terhadap timbulnya akne. Pada penderita yang makan banyak karbohidrat dan zat lemak, tidak dapat dipastikan akan terjadi perubahan pada pengeluaran sebum atau komposisinya karena kelenjar lemak bukan alat pengeluaran lemak yang kita makan. f. Iklim. Sinar ultraviolet (UV) mempunyai efek membunuh bakteri pada permukaan kulit. Selain itu, sinar ini juga dapat menembus epidermis bagian bawah dan bagian atas dermis sehingga berpengaruh pada bakteri yang berada di bagian dalam kelenjar palit. Sinar UV juga dapat mengadakan pengelupasan kulit yang dapat membantu menghilangkan sumbatan saluran pilosebasea. g. Faktor psikis. Pada beberapa penderita, stres dan gangguan emosi dapat menyebabkan eksaserbasi akne. Mekanisme yang pasti mengenai hal ini belum diketahui. Kecemasan menyebabkan penderita memanipulasi akne-nya secara mekanis sehingga terjadi kerusakan pada dinding folikel dan timbul lesi yang beradang yang baru, teori lain mengatakan bahwa eksaserbasi ini disebabkan oleh meningkatnya produksi hormon androgen dari kelenjar anak ginjal dan sebum, bahkan asam lemak dalam sebum pun meningkat. h. Kosmetika. Jenis kosmetika yang dapat menimbulkan akne tidak tergantung pada harga, merk, dan kemurnian bahannya. Penyelidikan terbaru di Leeds tidak berhasil menemukan hubungan antara lama pemakaian dan jumlah kosmetika yang dipakai dengan hebatnya akne. i.
Bahan-bahan kimia. Beberapa macam bahan kimia dapat menyebabkan erosi yang mirip dengan akne (acneform eruption), seperti iodida, kortikosteroid, INH,
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
obat anti konvulsan (difenilhidantoin, fenobarbital, dan trimetandion), tetrasiklin, vitamin B12. j.
Reaktivitas. Di samping faktor-faktor diatas masih ada faktor X pada kulit yang merupakan faktor penting yang menentukan hebatnya akne.
2.2.4. Patogenesis Akne Vulgaris Gambaran klinis akne cenderung polimorf dan etiologinya sangat beragam. Namun semua itu melibatkan unit pilosebasea. Di dalam folikel rambut, sekresi dan retensi sebum yang abnormal terjadi. Pertama sekali, kelainan terlihat pada bagian bawah infundibulum folikel, yang merupakan bagian antara epitel duktus sebasea dan epitel folikel (Mascaro, 2000). Pada penderita akne terdapat peningkatan konversi hormon androgen yang normal berada dalam darah (testosteron) ke bentuk metabolit yang lebih aktif (5-alfa dihidrotestosteron). Hormon ini mengikat reseptor androgen di sitoplasma (Yuindartanto, 2009; Brown, 1998). Androgen dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas sekresi sebum, hingga akhirnya dapat menyebabkan pembesaran kelenjar sebasea. Sebum bersifat komedogenik dan telah terbukti dapat menyebabkan inflamasi jika disuntikkan ke dalam tubuh (Mascaro, 2000). Sebum ini tersusun dari campuran skualen, lilin (wax), ester dari sterol, kolesterol, lipid polar, dan trigliserida (Yuindartanto, 2009). Produksi sebum yang abnormal juga dapat menjadi predisposisi terjadinya deskuamasi dan hiperkeratinisasi (Mascaro, 2000). Hiperkeratinisasi pada saluran pilosebasea disebabkan oleh adanya penumpukan korniosit
dalam saluran
pilosebasea. Hal ini dapat disebabkan bertambahnya erupsi korniosit pada saluran pilosebasea, pelepasan korniosit yang tidak adekuat, atau kombinasi kedua faktor tersebut. Bertambahnya produksi korniosit dari sel keratinosit merupakan salah satu sifat komedo. Terdapat hubungan terbalik antara sekresi sebum dan konsentrasi asam linoleat dalam sebum. Akibat dari meningkatnya sebum pada penderita akne, terjadi penurunan konsentrasi asam linoleat. Hal ini dapat menyebabkan defisiensi asam linoleat pada epitel folikel, yang akan menimbulkan hiperkeratosis folikuler dan Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
penurunan fungsi sawar dari epitel. Dinding komedo lebih mudah ditembus bahanbahan yang menimbulkan peradangan (Yuindartanto, 2009; Thiboutot, 2000). Inilah yang menyebabkan retensi pada saluran pilosebasea dan proliferasi bakteri seperti Propionibacterium acnes. Kemudian, kolonisasi mikroba ini meningkatkan lipolisis dan menginduksi faktor-faktor kemotaktik yang mengakibatkan datangnya neutrofil (Mascaro, 2000). Faktor-faktor kemotaktik ini dinding sel dan produk yang dihasilkan oleh bakteri seperti lipase, hialuronidase, protease, lesitinase, dan nioranidase (Yuindartanto, 2009). Produksi enzim-enzim hidrolitik dan sekresi protease berhubungan dengan formasi asam lemak bebas, ruptur dinding saluran pilosebasea, dan inflamasi. Proses ini merupakan lingkaran setan sehingga lesi tersebut dapat berkembang (Mascaro, 2000).
2.2.5. Manifestasi Klinis Akne Vulgaris Tempat predileksi akne vulgaris adalah pada bagian tubuh yang memiliki kelenjar sebasea yang terbesar dan terbanyak, yaitu pada wajah, bahu, dada bagian atas, dan punggung bagian atas (Feldman, 2004). Lokasi kulit lainnya seperti leher, lengan atas, dan glutea kadang-kadang terkena (Wasitaatmadja, 2002). Lesi berpusat di sekitar folikel pilosebasea yang terbuka pada permukaan kulit sebagai pori-pori kulit (Brown, 1998). Erupsi kulit berupa komedo, papul, pustula, nodus, atau kista. Dapat disertai rasa gatal, namun umumnya keluhan penderita adalah keluhan estetik. Komedo adalah gejala patognomonik bagi akne yang berupa papul miliar yang di tengahnya mengandung sumbatan sebum. Bila berwarna hitam akibat mengandung unsur melanin disebut komedo hitam atau komedo terbuka (black comedones, open comedones). Bila berwarna putih karena letaknya lebih dalam sehingga tidak mengandung unsur melanin disebut sebagai komedo putih atau komedo tertutup (white comedones, closed comedones) (Wasitaatmadja, 2002; Feldman, 2004). Lesi inflamasi lainnya seperti papul, pustula, dan nodul. Pustula dan papul terjadi karena inflamasi superfisial atau profundal yang berhubungan dengan ruptur Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
mikroskopik komedo. Kista atau nodul merupakan abses yang besar dan dalam yang berfluktuasi saat dipalpasi (Brown, 1998). Isi kista biasanya pus dan darah. Pada kasus yang berat (akne konglobata) lesi destruktif ini menonjol dan meninggalkan jaringan parut (Yuindartanto, 2009). Manifestasi lain yang dapat terjadi pada akne yaitu jaringan parut dan hiperpigmentasi. Jaringan parut dapat berupa suatu atropi yang menyebabkan parut tusukan es (ice-pick scars), atau hipertropi (keloid). Hiperpigmentasi lebih sering terjadi dan biasanya terjadi pada pasien dengan kulit yang berwarna gelap. (Brown, 1998).
2.2.6. Gradasi Akne Vulgaris Gradasi yang menunjukkan berat ringannya penyakit diperlukan bagi pilihan pengobatan (Wasitaatmadja, 2002). Ada berbagai pola pembagian gradasi penyakit akne vulgaris yang dikemukakan. Pillsbury (1963) membuat gradasi sebagai berikut: 1. Komedo di muka. 2. Komedo, papul, pustul, dan peradangan lebih dalam di muka. 3. Komedo, papul, pustul, dan peradangan lebih dalam di muka, dada, dan punggung. 4. Akne konglobata. Frank (1970) membuat gradasi sebagai berikut: 1. Akne komedonal non-inflamatoar 2. Akne komedonal inflamatoar 3. Akne papular 4. Akne papulo pustular 5. Akne agak berat 6. Akne berat 7. Akne nodulo kistik/konglobata
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
Plewig dan Kligman (1975) membuat gradasi sebagai berikut: 1. Komedonal yang terdiri atas gradasi: a. Bila ada kurang dari 10 komedo dari satu sisi muka b. Bila ada 10 sampai 24 komedo c. Bila ada 25 sampai 50 komedo d. Bila ada lebih dari 50 komedo 2. Papulopustul, yang terdiri atas 4 gradasi: a. Bila ada kurang dari 10 lesi papulopustul dari satu sisi muka b. Bila ada 10 sampai 20 lesi papulopustul c. Bila ada 21 sampai 30 lesi papulopustul d. Bila ada lebih dari 30 lesi papulopustul 3. Konglobata Gradasi akne vulgaris ada pula yang berasal dari klasifikasi Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI/RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo sebagai berikut: 1. Ringan, bila: a. beberapa lesi tidak beradang pada 1 predileksi b. sedikit lesi tidak beradang pada beberapa tempat predileksi c. sedikit lesi beradang pada 1 predileksi 2. Sedang, bila: a. banyak lesi tidak beradang pada 1 predileksi b. beberapa lesi tidak beradang pada beberapa tempat predileksi c. beberapa lesi beradang pada 1 predileksi d. sedikit lesi beradang pada lebih dari 1 predileksi 3. Berat, bila:
a. banyak lesi tidak beradang pada lebih dari 1 predileksi b. banyak lesi beradang pada 1 atau lebih predileksi
Catatan: sedikit <5, beberapa 5-10, banyak >10 lesi tidak beradang: komedo putih, komedo hitam, papul beradang
: pustul, nodus, kista
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
2.2. Pengetahuan dan Sikap 2.2.1. Pengetahuan (Knowledge) Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dari proses penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera menusia. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Karena itu dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2007). Notoatmodjo mengungkapkan pendapat Rogers bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru) di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni: a. Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus. b. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Di sini sikap subjek sudah mulai terbentuk. c. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi. d. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus. e. Adoption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus. Namun demikian dari penelitian selanjutnya Rogers menyimpulkan bahwa perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap-tahap tersebut di atas.
2.2.2. Sikap (Attitude) Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Menurut Maramis (2006), sikap adalah suatu predisposisi umum untuk berespons atau bertindak secara positif atau negatif terhadap suatu objek atau orang disertai emosi positif atau negatif. Dari berbagai batasan tentang sikap, Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu. Newcomb, salah seorang ahli psikologi sosial menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, tetapi merupakan predisposisi tindakan atau perilaku. Dalam bagian lain, Notoatmodjo (2007) menjelaskan bahwa menurut Allport (1954), sikap itu mempunyai 3 komponen pokok, yakni: a. Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek. b. Kehidupan emosional dan evaluasi emosional terhadap suatu objek. c. Kecendrungan untuk bertindak. Ketiga komponen ini secara bersama membentuk sikap yang utuh (total attitude). Dalam penentuan sikap ini, pengetahuan, berpikir, keyakinan, dan emosi memegang peranan penting. Suatu contoh misalnya, seorang remaja telah mendengar tentang akne (penyebabnya, akibatnya, pengobatannya, dan sebagainya). Pengetahuan ini akan membawa remaja untuk berpikir dan menemukan apa yang harus dilakukan terhadap akne yang dideritanya. Dalam berpikir ini, komponen emosi dan keyakinan ikut bekerja sehingga remaja tersebut berniat akan mencari pengobatan untuk menyembuhkan aknenya. Seperti halnya pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan (Notoatmodjo, 2007), yakni: 1. Menerima (Receiving) Subjek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan objek. 2. Merespon (Responding) Memberikan jawaban apabila ditanya serta mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan. Lepas jawabab dan pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang menerima ide tersebut.
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
3. Menghargai (Valuing) Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan terhaap suatu masalah. 4. Bertanggung jawab (Responsible) Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya merupakan tingkat sikap yang paling tinggi. Pengukuran sikap dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden terhadap suatu objek (Notoatmodjo, 2007). Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pertanyaan-pertanyaan hipotesis, kemudian ditanyakan pendapat responden (sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju).
2.3. Remaja Secara Umum 2.3.1. Definisi Remaja Kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to grow atau to grow maturity. Banyak tokoh yang memberikan definisi tentang remaja, seperti DeBrun mendefinisikan remaja sebagai periode pertumbuhan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Papalia dan Olds (2001) tidak memberikan pengertian remaja (adolescent) secara eksplisit melainkan secara implisit melalui pengertian masa remaja (adolescence). Menurut Papalia dan Olds (2001), masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun. Sedangkan Anna Freud berpendapat bahwa pada masa remaja
terjadi
proses
perkembangan
meliputi
perubahan-perubahan
yang
berhubungan dengan perkembangan psikoseksual, dan juga terjadi perubahan dalam hubungan dengan orangtua dan cita-cita mereka, dimana pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan orientasi masa depan.
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
2.3.2. Aspek-aspek Perkembangan pada Masa Remaja Perkembangan pada masa remaja dapat ditinjau dari beberapa aspek, yakni:
a. Perkembangan Fisik Yang dimaksud dengan perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensoris dan ketrampilan motorik. Perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak-kanak yang cirinya adalah pertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya adalah kematangan. Perubahan fisik otak sehingga strukturnya semakin sempurna meningkatkan kemampuan kognitif (Piaget dalam Papalia dan Olds, 2001). b. Perkembangan Kognitif Menurut Piaget (dalam Santrock, 2001), seorang remaja termotivasi untuk memahami dunia karena perilaku adaptasi secara biologis mereka. Dalam pandangan Piaget, remaja secara aktif membangun dunia kognitif mereka, dimana informasi yang didapatkan tidak langsung diterima begitu saja ke dalam skema kognitif mereka. Remaja sudah mampu membedakan antara hal-hal atau ide-ide yang lebih penting dibanding ide lainnya, lalu remaja juga menghubungkan ideide tersebut. Seorang remaja tidak saja mengorganisasikan apa yang dialami dan diamati, tetapi remaja mampu mengolah cara berpikir mereka sehingga memunculkan suatu ide baru. Perkembangan kognitif adalah perubahan kemampuan mental seperti belajar, memori, menalar, berpikir, dan bahasa. Piaget mengemukakan bahwa pada masa remaja terjadi kematangan kognitif, yaitu interaksi dari struktur otak yang telah sempurna dan lingkungan sosial yang semakin luas untuk eksperimentasi memungkinkan remaja untuk berpikir abstrak (Papalia & Olds, 2001).
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
c. Perkembangan Kepribadian dan Sosial Perkembangan kepribadian yang penting pada masa remaja adalah pencarian identitas diri. Yang dimaksud dengan pencarian identitas diri adalah proses menjadi seorang yang unik dengan peran yang penting dalam hidup (Erikson dalam Papalia & Olds, 2001). Perkembangan sosial pada masa remaja lebih melibatkan kelompok teman sebaya dibanding orang tua (Papalia & Olds, 2001). Dibanding pada masa kanak-kanak, remaja lebih banyak melakukan kegiatan di luar rumah seperti kegiatan sekolah, ekstrakurikuler dan bermain dengan teman (Papalia & Olds, 2001).
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep
Pengetahuan Jerawat Sikap
3.2. Definisi Operasional A. Pengetahuan Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh para remaja tentang pengertian jerawat, faktor-faktor berperan dalam timbulnya jerawat, dan pengobatan sederhana yang tersedia untuk jerawat. Pengukuran tingkat pengetahuan remaja mengenai jerawat dilakukan berdasarkan jawaban pertanyaan yang diberikan oleh responden. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dengan jumlah pertanyaan sebanyak 13 pertanyaan. Bila jawaban responden benar akan diberi nilai 1, jika jawaban salah diberi nilai
-1.
Jawaban tidak tahu diberi nilai 0. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan sistem skoring dengan memakai skala menurut Arikunto (2007) sebagai berikut: a. Baik, bila skor atau nilai 76-100 %. b. Cukup, bila skor atau nilai 56-75 %. c. Kurang, bila skor atau nilai 40-55 %. d. Buruk, bila skor atau nilai <40 %. Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
Dengan demikian, penilaian terhadap pengetahuan responden berdasarkan sistem skoring, yaitu: a. Skor 27-35: baik b. Skor 20-26: cukup c. Skor 14-19: kurang d. Skor 0-14 : buruk
B. Sikap Sikap adalah tanggapan ataupun respon remaja terhadap hal-hal yang berhubungan dengan jerawat. Pengukuran sikap remaja terhadap jerawat dilakukan berdasarkan jawaban yang diberikan oleh responden. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dengan jumlah pernyataan sebanyak 12 pernyataan. Pada pernyataan positif, apabila responden sangat setuju atau setuju akan diberi nilai 4 atau 3, jika kurang setuju atau tidak setuju diberi nilai 2 atau 1. Pada pernyataan negatif, apabila responden sangat setuju atau setuju akan diberi nilai 1 atau 2, jika kurang setuju atau tidak setuju diberi nilai 3 atau 4. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan sistem skoring dengan memakai skala menurut Arikunto (2007) sebagai berikut: a. Baik, bila skor atau nilai 76-100 %. b. Cukup, bila skor atau nilai 56-75 %. c. Kurang, bila skor atau nilai 40-55 %. d. Buruk, bila skor atau nilai <40 %. Dengan demikian, penilaian terhadap sikap responden berdasarkan sistem skoring, yaitu: a. Skor 37-48: baik b. Skor 27-36: cukup c. Skor 19-26: kurang d. Skor 0-18 : buruk
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
C. Jerawat Jerawat didefinisikan sebagai penyakit kulit yang terjadi akibat peradangan menahun folikel polisebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papul, pustul, nodul, dan kista pada tempat predileksinya.
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat deskriptif, yang bertujuan untuk menentukan tingkat pengetahuan dan sikap remaja di SMA Santo Thomas 1 Medan terhadap jerawat Pendekatan yang digunakan pada desain penelitian ini adalah “cross sectional study” dimana data dikumpulkan pada satu waktu tertentu. . 4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Santo Thomas 1 Medan, propinsi Sumatera Utara. Lokasi ini dipilih berdasarkan evaluasi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti. Pada lokasi ini, terdapat populasi yang cukup besar. Selain itu, terdapat juga variasi dalam hal asal lingkungan dan sosial budaya yang merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan dan sikap seseorang.
4.2.2. Waktu Penelitian Penelitian ini berlangsung selama 6 bulan, sejak peneliti menentukan judul, menyusun proposal hingga seminar hasil yang berlangsung sejak bulan Pebruari 2009 hingga Agustus 2009.
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/i SMA Santo Thomas 1 Medan. Populasi pada penelitian ini berjumlah sekitar 1.300 orang.
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
4.3.2. Sampel Sampel pada penelitian ini adalah sebagian dari siswa/i di SMA Santo Thomas 1 Medan. Perhitungan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan rumus: n=
N
1+N (d2)
n = jumlah sampel d = 0,1 N = jumlah populasi
Dengan tingkat kepercayaan yang dikehendaki sebesar 95% dan tingkat ketepatan instrumen adalah sebesar 10%, maka jumlah sampel yang diperoleh dengan memakai rumus tersebut adalah sebanyak 93 orang. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Sampel tersebut kemudian didistribusikan merata pada siswa/i SMA yang menjadi tempat penelitian. a. Siswa SMA kelas X : 1/3 × 93 = 31 orang. b. Siswa SMA kelas XI : 1/3 × 93 = 31 orang. c. Siswa SMA kelas XII : 1/3 × 93 = 31 orang.
4.4. Metode Pengumpulan Data 4.4.1. Data Primer Data primer adalah data yang berasal dari sampel penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen kuisioner. Kuisioner yang telah selesai disusun akan dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas.
4.4.2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapatkan dari pihak sekolah yang berhubungan dengan jumlah siswa/i di sekolah tersebut.
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
4.4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner yang dipergunakan dalam penelitian ini telah diuji validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan teknik korelasi “product moment” dan uji Cronbach (Cronbach Alpha) dengan menggunakan program SPSS 12.0. Sampel yang digunakan dalam uji validitas ini memiliki karakter yang hampir sama dengan sampel dalam penelitian ini. Jumlah sampel dalam uji validitas dan reliabilitas ini adalah sebanyak 20 orang. Setelah uji validitas dilakukan hanya pada soal-soal yang telah dinyatakan valid saja yang akan diuji reliabilitasnya. Hasil uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada tabel 5.3.
Tabel 4.1. Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner Variabel
No.
Pengetahuan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Sikap
Total Pearson Correlation 0,520 0,635 0,510 0,475 0,612 0,606 0,452 0,790 0,475 0,589 0,656 0,578 0,607 0,449 0,603 0,579 0,504 0,514 0,724 0,562 0,495 0,497 0,534 0,658 0,556
Status
Alpha
Status
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0,738
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
0,790
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
4.5. Metode Analisis Data Data dari setiap responden dimasukkan ke dalam komputer oleh peneliti. Analisis data yang diperoleh dilakukan dengan statistik deskriptif dengan menggunakan program komputer yaitu SPSS for windows 12.0.
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian SMA Katolik St. Thomas 1 Medan berdiri pada tahun 1955 oleh Vikariat Apolostik Medan. SMA ini berada di pusat kota tepatnya bertempat di Jl. Letnan Jenderal S.Parman 109 Medan. SMA ini merupakan salah satu SMA di Medan yang statusnya terakreditasi dengan peringkat A (sangat baik). SMA ini memiliki 27 ruang kelas, 4 ruang laboratorium, perpustakaan, aula serba guna, studio musik, halaman/lapangan olah raga, kantin, ruang tata usaha, ruang guru dan ruang kepala sekolah.
5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden Dalam penelitian ini responden yang terpilih sebanyak 93 siswa yang terdiri dari 31 siswa kelas X, 31 siswa kelas XI dan 31 siswa kelas XII. Dari keseluruhan responden gambaran karakteristik responden yang diamati meliputi usia dan jenis kelamin.
5.1.2.1. Usia Data lengkap bila ditinjau dari segi usia dapat dilihat pada tabel 5.1.
Tabel 5.1. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan usia Usia <14 14-15 >15 Jumlah
Jumlah 0 40 53 93
% 0,0 43,0 57,0 100
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
Dari tabel di atas terlihat bahwa kelompok terbesar pada usia di atas 15 tahun yaitu sebanyak 57,0% dan terendah pada kelompok usia di bawah 14 tahun yaitu sebesar 0%.
5.1.2.2. Jenis Kelamin Data lengkap bila didistribusikan berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 5.2.
Tabel 5.2. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah
Jumlah 45 48 93
% 48,4 51,6 100
Dari tabel di atas terlihat bahwa kelompok terbesar adalah pada kelompok perempuan yaitu sebesar 51,6% dan terendah pada kelompok laki-laki yaitu sebesar 48,4%.
5.1.3. Hasil Analisis Data Data lengkap distribusi frekuensi jawaban kuesioner responden pada variabel pengetahuan dapat dilihat pada tabel 5.3.
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
Tabel 5.3. Distribusi frekuensi jawaban responden pada variabel pengetahuan
No.
Pertanyaan/Pernyataan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Pengertian jerawat Jenis-jenis jerawat Golongan usia yang dapat mengalami jerawat Tempat predileksi jerawat Asal mikroorganisme penyebab jerawat Faktor resiko menderita jerawat Komedo dan fleck Pengertian jerawat batu Pembersihan wajah yang baik Upaya pengobatan jerawat secara alami Jenis obat luar untuk jerawat Cara mencegah timbulnya jerawat Penyebab timbulnya bekas jerawat
Jawaban Responden Benar Salah f % f % 79 84,9 14 15,1 34 36,6 59 63,4 88 94,6 5 5,4 61 65,6 32 34,4 90 96,8 3 3,2 83 89,2 10 10,8 43 46,2 50 53,8 12 12,9 81 87,1 37 39,8 56 60,2 80 86,0 13 14,0 80 86,0 13 14,0 83 89,2 10 10,8 87 93,6 6 6,4
Berdasarkan tabel di atas pada pertanyaan/pernyataan yang paling banyak dijawab dengan benar adalah pada nomor 5 yaitu sebesar 96,8%. Sedangkan yang paling menjawab salah adalah pada pertanyaan/pernyataan nomor 8 yaitu sebesar 87,1%. Berdasarkan hasil uji tersebut maka tingkat pengetahuan seputar jerawat dapat dikategorikan pada tabel 5.4.
Tabel 5.4. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan Pengetahuan Baik Cukup Kurang Buruk Total
f 2 10 43 38 93
% 2,2 10,8 46,2 40,9 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan dengan kategori kurang memiliki persentase paling besar yaitu 46,2%, tingkat pengetahuan yang
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
dikategorikan buruk sebanyak 40,9%, tingkat pengetahuan yang dikategorikan cukup sebanyak 10,8%, dan tingkat pengetahuan yang dikategorikan baik sebesar 2,2%. Data lengkap distribusi frekuensi jawaban kuesioner responden pada variabel sikap dapat dilihat pada tabel 5.5.
Tabel 5.5. Distribusi frekuensi jawaban responden pada variabel sikap No.
Pernyataan
1.
Jerawat dapat terjadi pada semua remaja tanpa terkecuali. Penderita jerawat adalah orang yang jarang mencuci muka. Jangan makan coklat dan kacang karena itu dapat menyebabkan jerawat. Jerawat tidak dapat menular, karena itu sahsah saja jika kita berhubungan dekat dengan penderita jerawat. Jerawat dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian seseorang. Mereka yang berjerawat perlu pergi ke klinik dokter kulit atau ke klinik kecantikan. Mereka yang berjerawat tidak perlu menghindari panas dan kelembaban karena tidak ada pengaruh. Keluarga dan lingkungan sekitar tidak perlu memberi informasi kepada remaja mengenai jerawat. Orang-orang yang memencet jerawat adalah mereka yang tidak tahu mengenai kebersihan wajah. Penjualan obat jerawat secara bebas perlu didukung. Remaja yang berjerawat harus sesering mungkin mencuci muka, dan terlalu sering lebih baik lagi. Perbanyak olah raga untuk mencegah terjadinya jerawat.
2. 3. 4.
5. 6. 7.
8.
9.
10. 11.
12.
Jawaban Responden Sikap Positif Sikap Negatif f % f % 69 74,2 24 25,8 42
45,2
51
54,8
41
44,1
52
55,9
83
89,2
10
10,8
39
41,9
54
58,1
46
49,5
47
50,5
49
52,7
44
47,3
65
69,9
28
30,1
34
36,6
59
63,4
60
64,5
33
35,5
5
5,4
88
94,6
22
23,7
71
76,3
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
Dari tabel di atas terlihat bahwa pernyataan yang paling banyak dijawab dengan sikap positif adalah pada pernyataan nomor 4 yaitu sebesar 89,2%. Pernyataan yang paling sedikit dijawab dengan sikap yang positif adalah pernyataan nomor 11 yaitu sebesar 5,4%. Berdasarkan hasil uji tersebut maka sikap terhadap jerawat dapat dikategorikan pada tabel 5.6.
Tabel 5.6. Distribusi frekuensi sikap Sikap Baik Cukup Kurang Buruk Total
f 2 65 20 6 93
% 2,2 69,9 21,5 6,5 100
Dari tabel 5.6 dapat dilihat bahwa sikap yang dikategorikan cukup memiliki persentase yang paling besar yaitu 69,9%. Kemudian diikuti kategori kurang sebesar 21,5%, kategori buruk sebesar 6,5%, dan kategori baik sebagai hasil terendah yakni 2,2%. Distribusi frekuensi hasil uji tingkat pengetahuan berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 5.7.
Tabel 5.7. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan berdasarkan usia
Usia 14 – 15 >15 Total
Baik f % 1 2,5 1 1,9 2 2,2
Tingkat Pengetahuan Cukup Kurang f % f % 6 15,0 17 42,5 4 7,5 26 49,1 10 10,8 43 46,2
Buruk f % 16 40,0 22 41,5 38 40,9
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
Total f 40 53 93
% 100 100 100
Dari tabel 5.7 dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan responden paling banyak berada pada kategori kurang dengan populasi terbanyak adalah populasi yang berusia lebih dari 15 tahun. Kategori tingkat pengetahuan responden yang paling sedikit berada pada kategori baik dengan jumlah 1 orang pada masing-masing populasi. Data lengkap distribusi hasil uji tingkat pengetahuan tentang jerawat berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 5.8.
Tabel 5.8. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan berdasarkan jenis kelamin
Usia Laki-laki Perempuan Total
Baik f % 0 0,0 2 4,2 2 2,2
Tingkat Pengetahuan Cukup Kurang f % f % 6 13,3 15 33,3 4 8,3 28 58,3 10 10,8 43 46,2
Buruk f % 24 53,3 14 29,2 38 40,9
Total f 45 48 93
% 100 100 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden laki-laki paling banyak berada dalam kategori buruk (53,3%). Tidak ada satupun responden laki-laki yang berada dalam kategori baik pada tingkat pengetahuannya. Sedangkan responden perempuan paling banyak berada dalam kategori kurang (58,3%) dan terdapat 2 orang di antara seluruh responden perempuan dalam kategori baik (4,2%). Distribusi frekuensi hasil uji sikap berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 5.9.
Tabel 5.9. Distribusi frekuensi sikap berdasarkan usia Usia (tahun) 14-15 >15 Total
Baik f % 2 5,0 0 0,0 2 2,2
Sikap Cukup Kurang f % f % 28 70,0 6 15,0 37 69,8 14 26,4 65 69,9 20 21,5
Buruk f % 4 10,0 2 3,8 6 6,5
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
Total f 40 53 93
% 100 100 100
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa sikap responden pada kedua kategori usia berada dalam kategori cukup. Pada usia 14-15 tahun, 70,0% responden berada dalam kategori cukup, sedangkan pada usia di atas 15 tahun, 69,8% responden berada dalam kategori cukup. Dari tabel tersebut, dapat dilihat juga bahwa sikap dengan kategori baik hanya dimiliki oleh 5,0% responden yang berusia 14-15 tahun dan 0% responden yang berusia di atas 15 tahun. Distribusi frekuensi hasil uji sikap berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 5.10.
Tabel 5.10. Distribusi frekuensi sikap berdasarkan jenis kelamin
Usia Laki-laki Perempuan Total
Baik f % 0 0,0 2 4,2 2 2,2
Sikap Cukup Kurang f % f % 30 66,7 13 28,9 35 72,9 7 14,6 65 69,9 20 21,5
Buruk f % 2 4,4 4 8,3 6 6,5
Total f 45 48 93
% 100 100 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden laki-laki paling banyak berada dalam kategori cukup (66,7%). Tidak ada satupun responden laki-laki yang berada dalam kategori sikap yang baik. Sedangkan responden perempuan paling banyak berada dalam kategori cukup (72,9%) dan terdapat 2 orang di antara seluruh responden perempuan dalam kategori baik (4,2%). Data lengkap distribusi frekuensi hasil uji sikap berdasarkan tingkat pengetahuan dapat dilihat pada tabel 5.11.
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
Tabel 5.11. Distribusi frekuensi sikap berdasarkan tingkat pengetahuan Hasil Uji
Tingkat Pengetahuan
Baik Cukup Kurang
Buruk Total
Baik f % 0 0,0 0 0,0 0 0,0 2 5,3 2 2,2
Sikap Cukup Kurang f % f % 1 50,0 1 50,0 9 90,0 1 10,0 30 69,8 12 27,9 25 65,8 6 15,8 65 69,9 20 21,5
Buruk f % 0 0,0 0 0,0 1 2,3 5 13,2 6 6,5
Total f % 2 100 10 100 43 100 38 100 93 100
Dari tabel 5.11 terlihat bahwa pada tingkat pengetahuan kurang dan buruk memiliki sikap yang dikategorikan cukup. Hal yang sama juga terlihat pada tingkat pengetahuan baik dan cukup.
5.2. Pembahasan 5..2.1. Tingkat Pengetahuan Dari hasil analisis data, dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan siswa/i SMA Santo Thomas 1 Medan mengenai jerawat paling banyak berada dalam kategori kurang. Penelitian yang dilakukan oleh Saoma (2008) menunjukkan tingkat pengetahuan siswa/i Madrasah Aliyah Kedungringin Kertosono tentang faktor-faktor penyebab jerawat berada dalam kategori cukup. Dari hasil tersebut, peneliti berasumsi bahwa perbedaan lingkungan dan sosial budaya dapat menjadi penyebab dari perbedaan hasil yang didapat. Pada tabel distribusi frekuensi hasil uji tingkat pengetahuan berdasarkan usia (tabel 5.7), dapat dilihat bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari tingkat pengetahuan responden berdasarkan rentang usia. Tingkat pengetahuan responden paling banyak berada pada kategori kurang dengan populasi terbanyak adalah populasi yang berusia lebih dari 15 tahun. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian AlHoqail (2003), yang mengemukakan bahwa pengetahuan remaja mengenai jerawat tidak berbeda bila dilihat dari segi usia. Menurutnya juga, kemampuan mengakses informasi yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuannya. Peneliti juga memiliki Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
asumsi bahwa karena onset dari jerawat sendiri yang bervariasi pada setiap usia dan menyeluruh pada setiap remaja juga dapat menyebabkan tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh remaja pun tidak dapat diukur hanya berdasarkan umur. Menurut peneliti hal yang mungkin mempengaruhi tingkat pengetahuan selain faktor usia adalah jenis kelamin/gender. Pada distribusi frekuensi tingkat pengetahuan berdasarkan jenis kelamin (tabel 5.8), didapatkan bahwa tingkat pengetahuan responden laki-laki tentang jerawat sebagian besar berada dalam kategori buruk, sedangkan tingkat pengetahuan responden perempuan tentang jerawat sebagian besar berada dalam kategori kurang. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ruswan (2001), bahwa gender menentukan kualitas pengetahuan tentang jerawat sehingga dikatakan bahwa perempuan memiliki tingkat pengetahuan yang lebih tinggi daripada laki-laki mengenai masalah jerawat. Menurutnya juga, hal ini disebabkan perempuan memiliki kesadaran yang lebih tinggi untuk mencari informasi dan mencari pelayanan kesehatan dalam menangani masalah jerawat. Hasil ini tidak cocok dengan hasil penelitian Saoma (2008). Dalam penelitiannya, jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap pengetahuan mengenai jerawat. Sama halnya dengan hasil penelitian Al-Hoqail (2003), dimana tidak ditemukan korelasi yang bermakna antara pengetahuan mengenai jerawat dengan jenis kelamin. Dari tabel 5.3 terlihat bahwa pertanyaan/pernyataan pada kuesioner yang paling banyak dijawab dengan benar adalah pertanyaan/pernyataan tentang asal mikroorganisme penyebab jerawat. Hal ini menunjukkan bahwa para responden telah mengetahui bahwa mikroorganisme penyebab jerawat dapat berasal dari mana saja. Sedangkan
pertanyaan/pernyataan yang paling banyak dijawab salah adalah
pertanyaan/pernyataan tentang jerawat batu. Hal ini menunjukkan masih kurangnya pengetahuan responden mengenai penyebab jerawat batu, menurut peneliti hal ini mungkin terjadi akibat masih kurangnya sosialisasi tentang kesehatan dan kebersihan pribadi di sekolah tersebut.
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
5.2.2. Sikap Dari hasil analisis data dapat dilihat bahwa tingkat sikap siswa/i SMA Santo Thomas 1 Medan mengenai jerawat berada dalam kategori cukup. Menurut peneliti, hal ini dapat disebabkan oleh mispersepsi terhadap informasi-informasi yang telah mereka dapatkan dari berbagai kalangan mengenai jerawat sehingga pengetahuan yang mereka dapatkan dengan mispersepsi tersebut dapat menumbuhkan sikap yang terkadang tidak tepat. Dari data distribusi frekuensi sikap berdasarkan usia (tabel 5.9) terlihat bahwa seiring dengan pertambahan usia maka sikap responden terhadap jerawat tidak mengalami perubahan. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh AlHoqail (2003), bahwa tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara pertambahan usia dengan sikap terhadap jerawat. Pada penelitiannya hanya ditemukan adanya misinformasi tentang jerawat dan kebersihan pribadi yang mengakibatkan sikap yang cenderung menganggap bahwa masalah kebersihan pribadi, termasuk jerawat, bukan suatu masalah yang serius. Peneliti juga berasumsi bahwa dengan onset jerawat yang bervariasi pada setiap umur dapat menyebabkan sikap yang seragam terhadap jerawat tanpa memandang umur. Pada tabel distribusi frekuensi sikap berdasarkan jenis kelamin (tabel 5.10) dapat dilihat bahwa mayoritas responden pada masing-masing jenis kelamin memiliki sikap yang dikategorikan cukup terhadap jerawat. Namun bila kita membandingkan dari persentase jumlah responden termasuk dalam kategori tersebut, responden perempuan menunjukkan sikap yang lebih baik daripada responden laki-laki. Menurut Ruswan (2001), jenis kelamin menentukan kualitas pengetahuan tentang jerawat sehingga dikatakan bahwa perempuan memiliki tingkat pengetahuan yang lebih tinggi daripada laki-laki mengenai masalah jerawat. Hal ini disebabkan perempuan memiliki kesadaran yang lebih tinggi untuk mencari informasi dan mencari pelayanan kesehatan dalam menangani masalah jerawat. Dari pernyataan tersebut, peneliti berasumsi bahwa dengan kualitas pengetahuan yang baik, maka akan timbul sikap yang baik terhadap jerawat. Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
Dari data distribusi frekuensi sikap berdasarkan tingkat pengetahuan (tabel 5.11) dapat dilihat bahwa responden dengan tingkat pengetahuan yang tergolong cukup dan kurang memiliki sikap yang dikategorikan cukup terhadap jerawat. Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa pengetahuan akan suatu objek atau stimulus memegang peranan penting dalam penentuan sikap (Notoatmodjo, 2007).Selain itu menurut Rahayuningsih (2008), pemahaman ataupun pengetahuan baik dan buruk, salah atau benarnya suatu hal akan menentukan sistem kepercayaan seseorang sehingga akan berpengaruh dalam penentuan sikap seseorang.
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a) Tingkat pengetahuan remaja SMA Santo Thomas 1 Medan mengenai jerawat sebanyak 2 orang (2,2%) dikategorikan baik, 10 orang (10,8%) dikategorikan cukup, 43 orang (46,2%) dikategorikan kurang, dan 38 orang (40,9%) dikategorikan buruk. b) Sikap remaja SMA Santo Thomas 1 Medan terhadap jerawat sebanyak 2 orang (2,2%) dikategorikan baik, 65 orang (69,9%) dikategorikan cukup, 18 orang (19,3%) dikategorikan kurang, dan 8 orang (8,6%) dikategorikan buruk.
6.2. Saran a) Bagi pihak sekolah agar mewaspadai masalah ini karena masalah ini sangat rawan. Pihak sekolah mungkin dapat bekerja sama dengan pihak pelayanan kesehatan dan instansi terkait untuk menyelenggarakan penyuluhan di sekolah tersebut yang mencakup penyuluhan mengenai kebersihan pribadi, khususnya kebersihan wajah. b) Bagi pihak orang tua agar dapat memberikan informasi mengenai kebersihan pribadi, khususnya kebersihan wajah kepada anak-anaknya. Upaya ini berguna untuk mencegah timbulnya jerawat sehingga para remaja akan terhindar dari masalah psikis yang diakibatkan oleh jerawat itu sendiri. c) Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat lebih memperluas variabelvariabel lainya, misalnya perilaku. Ataupun dapat juga menghubungkan perilaku dengan pengaruh umur, jenis kelamin, lingkungan, status ekonomi, ataupun sumber informasi. Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Hoqail, I.A., 2003. Knowledge, beliefs and perception of youth toward acne vulgaris,
Saudi Med Journal. Available from:
http://www.smj.org.sa/reprint/352/14/1463
American Family Physician, 2004. Acne. USA: American Family Physician. Available From: http://www.aafp.org/afp/20040501/2135ph.html [Accessed: March 27, 2009]
_______, 2005. Treating Mild to Moderate Inflammatory Acne Vulgaris. USA: American Family Physician. Available from: http://proquest.umi.com/pqdweb?index=0&did=918313581&SrchMode=1&sid =6&Fmt=6&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=123 9358222&clientId=63928 [Accessed: March 27, 2009]
Arikunto, S., 2007. Analisis Data Penelitian Deskriptif. Dalam: Arikunto, S., ed. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 262–296.
Brown, S.K., Shalita, A., 1998. Acne Vulgaris, State University of New York Health Science Center. Available from: http://cks.library.nhs.uk/access?catalog=login&returnurl=http%3a%2f%2fcks.li brary.nhs.uk%2facne_vulgaris%2fevidence%2freferences [Accessed: March 25, 2009]
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
Cordain, L., Lindeberg, S., Hurtado, M., Hill, K., Eaton, S.B., et al., 2002. Acne Vulgaris: A Disease of Western Civilization, Colorado State University. Available from: http://www.thepaleodiet.com/articles/Acne%20vulgaris.pdf [Accessed: March 25, 2009]
Cunliffe, W.J., 2000. Retinoids and Combination Therapy. In: Griffiths, C.E.M., Ortonne, J.P. (eds). 2000. Journal of Dermatological Treatment. General Infirmary at Leeds, Leeds: 13–14.
Efendi, Z., 2003. Peranan Kulit dalam Mengatasi Terjadinya Akne Vulgaris. Available from: http://library.usu.ac.id/download/fk/histologi-zukesti3.pdf [Accessed: March 27, 2009]
Feldman, S., Careccia, R.E., Barham, K.L., Hancox, J., 2004. Diagnosis and Treatment of Acne, Wake Forest University School of Medicine, North Carolina. Available from: http://proquest.umi.com/pqdweb?index=49&did=638935261&SrchMode=1&si d=2&Fmt=6&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=12 39359180&clientId=63928 [Accessed: March 28, 2009]
Finlay, A.Y., 2000. Clinical Efficacy of Adapalene. In: Griffiths, C.E.M., Ortonne, J.P. (eds). 2000. Journal of Dermatological Treatment. University of Wales: College of Medicine, Cardiff: 9–12.
Harper, J.C., 2008. Acne Vulgaris. Department of Dermatology, University of Alabama at Birmingham. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/1069804-overview Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
[Accessed: March 27, 2009]
James, W.D., 2002. Acne, Department of Dermatology, University of Pennsylvania. Available from: http://content.nejm.org/cgi/reprint/352/14/1463 [Accessed: March 30, 2009]
Maramis, W.F., 2006. Sikap dalam Pelayanan Kesehatan. Dalam: Maramis, W.F., ed. Ilmu Perilaku dalam Pelayanan Kesehatan. Surabaya: Airlangga University Press, 253–272.
Mascaro, J.M., 2000. Pathogenesis of Acne. In: Griffiths, C.E.M., Ortonne, J.P. (eds). 2000. Journal of Dermatological Treatment. Department of Dermatology at Hospital Clinic, Barcelona: 1–4.
Notoatmodjo, S., 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Dalam: Notoatmodjo, S., ed. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 95–145.
Ozolins, M., Eady, E.A., Avery, A.J., 2004. Comparison of five antimicrobial regimens for treatment of mild to moderate inflammatory facial acne vulgaris in the community: randomised controlled trial, State University of New York. Available from: http://proquest.umi.com/pqdweb?index=0&did=771488481&SrchMode=1&sid =3&Fmt=6&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=123 9359359&clientId=63928 [Accessed: March 18, 2009]
Papalia, D.E., Olds, S.W., Feldman, R.D., 2001. Human development 8th ed. Boston: McGraw-Hill.
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
Parischa, J.S., 2002. Diseases of The Appendages. In: Parischa, J.S., ed. Treatment of Skin Disorders. New Delhi: Oxford Publishing Co.Pvt.Ltd., 220–242.
Ruswan, Aryani S., 2001. Penatalaksanaan Akne pada Remaja. Dalam: Tjokronegoro, A., Utama, H., ed. Pengobatan Mutakhir Dermatologi pada Anak dan Remaja. Jakarta: FK-UI, 78–80.
Santrock, J.W., 2001. Adolescence 8th ed. North America: McGraw-Hill. Thiboutot, D.M., 2000. The Role of Follicular Hyperkeratinization in Acne. In: Griffiths, C.E.M., Ortonne, J.P. (eds). 2000. Journal of Dermatological Treatment.
Section
of
Dermatology
Pennsylvania
State
University,
Pennsylvania: 5–8.
Wasitaatmadja, S.M., 2001. Masalah Jerawat pada Remaja. Dalam: Tjokronegoro, A., Utama, H., ed. Pengobatan Mutakhir Dermatologi pada Anak dan Remaja. Jakarta: FK-UI, 70–77.
_______, 2003. Akne, Erupsi Akneiformis, Rosasea, Rinofima. Dalam: Djuanda, Adhi, ed. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, ed.3. Jakarta: FK-UI, 235–245.
Yuindartanto, A., 2009. Acne Vulgaris. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Available from: http://yumizone.wordpress.com/2009/01/07/acne/ [Accessed: March 21, 2009]
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
LAMPIRAN 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Andy
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta/15 Juni 1989 Agama
: Budha
Alamat
: Jln. Thamrin No.82J Medan
Riwayat Pendidikan
: 1. Tahun 1995 lulus Taman Kanak-Kanak Pluit Permai Jakarta 2. Tahun 2001 lulus Sekolah Dasar Swasta Budi Murni 1 Medan 3. Tahun 2004 lulus Sekolah Menengah Pertama Swasta Santo Thomas 1 Medan 4. Tahun 2006 lulus Sekolah Menengah Atas Swasta Sutomo 1 Medan
Riwayat Organisasi
: 1. Anggota/Pengurus Panitia Bakti Sosial Keluarga Mahasiswa Buddhis Tahun 2007 2. Anggota/Pengurus Panitia Bakti Sosial Keluarga Mahasiswa Buddhis Tahun 2009 3. Panitia Penyambutan Mahasiswa Baru Tahun 2009 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
LAMPIRAN 2 LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN
Saya Andy, mahasiswa yang sedang menjalani program pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Saya akan mengadakan penelitian dengan judul “Pengetahuan dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat”. Saya mengikutsertakan saudara/i dalam penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja SMA Santo Thomas 1 Medan mengenai jerawat. Partisipasi saudara/i dalam penelitian ini bersifat sukarela. Pada penelitian ini identitas saudara/i akan disamarkan. Kerahasiaan data saudara/i akan dijamin sepenuhnya. Bila data saudara/i dipublikasikan dalam hasil penelitian, kerahasiaan data saudara/i akan tetap dijaga. Jika selama menjalankan penelitian ini terjadi keluhan pada saudara/i silakan menghubungi saya Andy (HP: 08197297868). Demikian informasi ini saya sampaikan. Atas bantuan, partisipasi dan kesediaan waktu saudara/i sekalian, saya ucapkan terima kasih.
Peneliti,
( Andy )
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
LAMPIRAN 3
LEMBAR PERSETUJUAN SUBJEK PENELITIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
:
Umur
:
Jenis kelamin : Laki-laki/ Perempuan *) Alamat
:
Setelah mendapatkan keterangan dan penjelasan secara lengkap tentang penelitian: Judul
: Pengetahuan dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat
Nama Peneliti
: Andy (060100134)
Jenis Penelitian
: Deskriptif dengan desain belah lintang (cross sectional)
Lokasi
: SMA Santo Thomas 1 Medan, Sumatera Utara
Institusi
: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
maka dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan saya menandatangani dan menyatakan bersedia berpartisipasi pada penelitian ini.
Medan,….. Juli 2009 Mahasiswa peneliti,
Peserta penelitian,
Andy (NIM: 060100134)
_________________
Ket : *) Coret yang tidak perlu Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
LAMPIRAN 4
No. Responden :
KUESIONER JUDUL PENELITIAN : PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA SMA SANTO THOMAS 1 MEDAN TERHADAP JERAWAT 2009
A. Data Responden Nama
:
Umur
:
Jenis Kelamin *)
:
L / P
(Laki-laki/ Perempuan)
Tingkat Pendidikan *) : SMA kelas X / XI / XII
*) lingkari salah satu
B. Pengetahuan Remaja Tentang Jerawat Pilihlah jawaban yang menurut Anda benar! 1. Menurut Anda, jerawat adalah: (jawaban boleh lebih dari 1) a. suatu peradangan kulit menahun yang disebabkan oleh virus b. tumbuhnya kotoran pada wajah karena jarang membersihkan wajah c. penyakit pada kulit oleh karena bakteri d. penyakit karena meningkatnya produksi minyak alami wajah e. salah satu tanda seks sekunder 2. Yang bukan merupakan jenis jerawat adalah: a. jerawat batu b. parut jerawat c. jerawat biasa d. komedo 3. Golongan usia manakah yang bisa mengalami jerawat? (jawaban boleh lebih dari 1) a. bayi dan anak-anak
b. c. d. e.
remaja orang dewasa orang tua dan lanjut usia bukan salah satu di atas
4. Tempat timbulnya jerawat yaitu pada: (jawaban boleh lebih dari 1) a. b. c. d. e. f. g. h.
bahu dada bagian bawah dada bagian atas wajah lengan bawah pinggang leher tungkai bawah
5. Mikroorganisme penyebab jerawat dapat berasal dari: (jawaban boleh lebih dari 1) a. waslap b. kuas make-up c. jari tangan d. pesawat telepon e. bukan salah satu di atas
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
6. Berikut ini adalah faktor-faktor yang berperan dalam terbentuknya jerawat: (jawaban boleh lebih dari 1) a. stres b. merokok c. sinar matahari d. ketidakseimbangan hormon e. virus f. moisturizer g. konsumsi kacang h. rambut berminyak i. faktor keturunan j. vitamin 7. Komedo sama dengan fleck. a. benar b. salah c. tidak tahu 8. Jerawat batu terutama terjadi karena: a. tidak pernah memakai tabir surya pada orang yang beraktivitas berat b. peredaran darah kurang lancar karena adanya gangguan organ tubuh yang lain c. faktor keturunan dimana kelenjar minyak menjadi lebih reaktif d. terjadinya penyumbatan pori-pori tanpa adanya respon peradangan 9. Dalam sehari, pembersihan dengan sabun pembersih sebaiknya dilakukan: a. 0–1 kali b. 1–2 kali c. 2–3 kali d. 3–4 kali
f.
mencuci muka dengan air seduhan daun sirih g. menggunakan masker yang mengandung menthol 11. Obat luar yang digunakan untuk pengobatan jerawat tersedia dengan jenis: (jawaban boleh lebih dari 1) a. antibiotik b. hormonal c. antiperadangan d. vitamin 12. Cara mencegah timbulnya jerawat yakni dengan: (jawaban boleh lebih dari 1) a. kurangi penggunaan kosmetik b. perbanyak olah raga c. jangan memencet jerawat yang ada d. menggunakan tabir surya e. menggunakan kosmetik yang tidak oil-free f. lebih sering mencuci muka g. senam wajah h. istirahat yang cukup 13. Bekas jerawat dapat terjadi apabila: a. jerawat dibiarkan begitu saja tanpa ada tindakan b. dilakukan pemencetan pada jerawat c. terlalu sering mencuci muk
wajah wajah
10. Berikut ini adalah upaya pengobatan jerawat secara alami: (jawaban boleh lebih dari 1) a. masker wajah dengan buah mengkudu b. menggunakan teh celup bekas c. air jeruk nipis dicampur dengan madu dan dioleskan ke wajah d. mengoleskan serbukan batang kayu manis yang telah dicampur dengan madu e. mengoleskan pisang ambon yang dilumatkan ke seluruh bagian wajah Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
C. Sikap Remaja Terhadap Jerawat Berilah tanda (√) pada salah satu jawaban yang menurut Anda benar! No
Pernyataan
1.
Jerawat dapat terjadi pada semua remaja tanpa terkecuali.
2.
Penderita jerawat adalah orang yang jarang mencuci muka.
3.
Jangan makan coklat dan kacang karena itu dapat menyebabkan jerawat.
4.
Jerawat tidak dapat menular, karena itu sah-sah saja jika kita berhubungan
Sangat Setuju
dekat dengan penderita jerawat. 5.
Jerawat dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian seseorang.
6.
Mereka yang berjerawat perlu pergi ke klinik dokter kulit atau ke klinik kecantikan.
7.
Mereka yang berjerawat tidak perlu menghindari panas dan kelembaban karena tidak ada pengaruh.
8.
Keluarga dan lingkungan sekitar tidak perlu memberi informasi kepada remaja mengenai jerawat.
9.
Orang-orang yang memencet jerawat adalah mereka yang tidak tahu mengenai kebersihan wajah.
10.
Penjualan obat jerawat secara bebas perlu didukung.
11.
Remaja yang berjerawat harus sesering mungkin mencuci muka hingga pada frekuensi yang berlebihan.
12.
Perbanyak olah raga untuk mencegah terjadinya jerawat.
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
Setuju
Kurang
Tidak
Setuju
Setuju
LAMPIRAN 6 Hasil Uji Validitas Angket Pengetahuan Correlations P1
Pertanyaan 1
Pertanyaan 2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Pertanyaan 3
Pertanyaan 4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Pertanyaan 5
Pertanyaan 6
Pertanyaan 7
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
P2
P3
P4
P5
1
.247
.178
.113
. 20
.294 20
.453 20
.635 20
.247
1
.273
.053
.294
.
.245
20
20
20
.178
.273
.453 20
P6
.555(* ) .011 20
P7
P8
P9
P10
P11
P12
P13
P14
P15
.650(* *) .002 20
P16
Total
-.315
.520(*)
.176 20 .698( **) .001
.019 20
.354
.348
-.238
-.314
.385
-.252
-.052
.048
-.003
.126 20
.133 20
.313 20
.177 20
.094 20
.284 20
.828 20
.841 20
.989 20
.456(* )
.381
.328
.287
.375
.612(* *)
.134
.471(* )
.356
.455(* )
.153
.826
.043
.097
.158
.220
.103
.004
.574
.036
.123
.044
.519
20
20
20
20
20
20
20
-.087
.201
-.146
.339
.055
-.418
.510(*)
.245
.
.883
.645
.714
.395
.540
.143
.817
20 .497(* ) .026
20
.110
20 .503(* ) .024
20
-.035
20 .668(* *) .001
20
1
20 .521(* ) .018
.067
.022
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
.113
.053
-.035
1
.050
.521(* )
.362
-.103
.635
.826
.883
.
.834
.019
.117
20
20
20
20
20
20
.555(* )
.456(* )
.110
.050
1
.011 20
.043 20
.645 20
.354
.381
-.087
.126 20
.097 20
.714 20
.834 20 .521(* ) .019 20
.348
.328
.201
.362
.273 .245
.635(**) .003
.000
.019
.126
.388
.332
.021
.103
.475(*)
.664
20 .473(* ) .035
1.000
.938
.597
.091
.153
.929
.664
.034
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
.233
.312
.078
-.040
.486(* )
.021
.143
.439
.034
.510(* )
. 20
.322 20
.180 20
.743 20
.868 20
.030 20
.929 20
.549 20
.053 20
.022 20
.233
1
.030
-.164
-.300
.300
-.022
.185
.327
.100
-.171
.606(**)
.322 20
. 20
.900 20
.489 20
.199 20
.927 20
.434 20
.159 20
.675 20
.471 20
.005 20
.312
.030
1
.212
.123
.198 20 .503(* )
.886 20 .502(* ) .024 20
20 .469( *) .037 20
-.285
.242
.005
.041
.302
-.212
.452(*)
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
.612(**) .004 20
Pertanyaan 8
Pertanyaan 9
Pertanyaan 10
Pertanyaan 11
Pertanyaan 12
Pertanyaan 13
Pertanyaan 14
Pertanyaan 15
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
.133 20
.158 20
-.238
.287
.313 20
.220 20
.395 20 .521(* ) .018 20
.117 20
.180 20
.900 20
. 20
.369 20
.605 20
-.103
.078
-.164
.212
1
.287
.664 20 .473(* ) .035 20
.743 20
.489 20
.369 20
. 20
-.314
.375
.273
-.040
-.300
.123
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
.177 20
.103 20
.245 20
.868 20
.199 20
.385
.612(* *)
.668(* *)
.000
.486(* )
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
.094 20
.004 20
.001 20
1.000 20
-.252
.134
-.146
.284 20
.828 20
.574 20 .471(* ) .036 20
.048 .841 20
-.052
-.003 .989 20 .650(* *)
.223 20
.303 20
.983 20
.066
.179
.305
.220 20
.024 20 .503(* ) .024 20
.783 20
.450 20
.287
1
.408
-.089
.605 20
.220 20
. 20
.074 20
.300
.503(* )
.503(* )
.408
.030 20
.198 20
.024 20
.024 20
.019
.021
-.022
-.285
.540 20
.938 20
.929 20
.927 20
.339
.126
.143
.143 20
.597 20
.356
.055
.123 20 .455(* ) .044 20
.817 20 .503(* ) .024 20 .497(* )
.153
.196 20
.369 20
.046 20
.117
-.394
.334
.192 20
.863 20 .548(* ) .012 20
.622 20
.086 20
.150 20
.471(* )
-.168
.096
-.187
-.287
-.042
.709 20
.036 20
.480 20
.688 20
.430 20
.862 20
1
-.218
.524(* )
.257
.528(* )
.583(* *)
.790(**)
.074 20
. 20
.355 20
.018 20
.274 20
.017 20
.007 20
.220 20 .704( **) .001 20
.066
-.089
-.218
1
.206
.370
-.115
-.218
-.066
-.006
.223 20
.783 20
.384 20
.108 20
.629 20
.355 20
.783 20
.981 20
.242
.179
.206
1
.199
.363
.105
-.390
.475(*)
.549 20
.434 20
.303 20
.450 20
.355 20 .524(* ) .018 20
. 20
.185
.709 20 .471(* ) .036 20
.384 20
. 20
.400 20
.660 20
.089 20
.034 20
.388
.439
.327
.005
.305
-.168
.257
.370
.199
1
.146
-.408
.589(**)
.091 20
.053 20
.983 20
.400 20
.074 20
.006 20
-.115
.363
1
.137
-.430
.656(**)
.886 20 .510(* )
.863 20
.629 20
.116 20
. 20 .461(* ) .041 20
.540 20
.153 20
. 20
.565 20
.302
.117
-.187
-.218
.105
.146
.137
1
.058 20 .536(
.002 20
.100
.274 20 .528(* ) .017 20 .583(* *)
.108 20
.034
.192 20 .548(* ) .012 20
.480 20
.332
.159 20 .502(* ) .024 20
.116 20 .461(* ) .041 20
.021
.041
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
.096 .688 20
.000 20
.578(**)
*)
Pertanyaan 16
Total
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.002 20
.026 20
.929 20
-.418
.103
.176 20
.519 20 .698(* *) .001 20
.067 20
.520(* )
.635(* *)
.019 20
.003 20
-.315
.675 20
.196 20
.622 20
.430 20
-.171
-.212
-.394
-.287
.664 20
.022 20 .469(* ) .037 20
.471 20
.369 20
.086 20
.220 20
.510(* )
.475(* )
.612(* *)
.606(* *)
.452(* )
.334
.022 20
.034 20
.004 20
.005 20
.046 20
.150 20
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
.007 20 .704(* *) .001 20
.355 20
.660 20
.540 20
.565 20
-.066
-.390
-.408
-.430
.783 20
.089 20
.074 20
.058 20
. 20 .536(* ) .015 20
-.042
.790(* *)
-.006
.475(* )
.589(* *)
.656(* *)
.578(* *)
.862 20
.000 20
.981 20
.034 20
.006 20
.002 20
.008 20
.015 20
.008 20
1
-.607(**)
. 20 .607( **) .005 20
.005 20 1 . 20
Hasil Uji Validitas Angket Sikap Correlations P1 P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
P2 1
.345
. 20
.136 20
P3 .481(* ) .032 20
.345
1
.136 20 .481(* ) .032 20
.339
.110
.179
.144 20
.644 20
.450 20
P7 .493( *) .027 20
.230
.286
.242
.347
.227
.193
. 20
.329 20
.222 20
.304 20
.133 20
.230
1
.111
.042
.434
.329 20
. 20
.641 20
.862 20
.056 20
.339
.286
.111
1
.397
.057
.144 20
.222 20
.641 20
. 20
.083 20
.811 20
.336 20 .451( *) .046 20 .497( *) .026 20
.110
.242
.042
.397
1
.371
.333
.346
.644 20
.304 20
.862 20
.083 20
. 20
.107 20
.152 20
.179
.347
.434
.057
.371
1
.173
.450 20 .493(* ) .027 20
.133 20
.056 20 .451(* ) .046 20
.811 20 .497(* ) .026 20
.107 20
. 20
.466 20
.135 20 .587(* *) .007 20
.333
.173
1
.152 20
.466 20
. 20
.227 .336 20
P4
P5
P6
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
P8
P9
P10
P11
P12
P13
total
.197
.223
.166
-.183
.245
.028
.449(*)
.405 20
.485 20
.439 20
.297 20
.907 20
.047 20
.392
.043
.391
.323
.603(**)
.414 20
.345 20 .023 .923 20
.088 20
.857 20
.089 20
.165 20
.005 20
.100
.095
.382
-.452(*)
.510(*)
.535(*)
.579(**)
.676 20
.691 20 .498 (*) .025 20 .529 (*) .017 20
.096 20
.046 20
.022 20
.015 20
.007 20
.135
.000
.197
.311
.504(*)
.569 20
1.000 20
.404 20
.182 20
.023 20
.058
-.154
.247
-.018
.514(*)
.810 20
.517 20
.295 20
.940 20
.020 20
.386
.406
-.155
.579(**)
.263
.724(**)
.092 20
.076 20
.514 20
.007 20
.262 20
.000 20
.210
.192
.012
-.119
.148
.324
.562(**)
.374 20
.417 20
.959 20
.618 20
.533 20
.163 20
.010 20
-.075 .754 20
P8
P9
P10
P11
P12
P13
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.197
.193
.100
-.075
.346
.587(**)
.210
1
.392
.040
-.068
.199
.003
.495(*)
.405 20
.414 20
.676 20
.135 20
.007 20
.374 20
. 20
.088 20
.867 20
.777 20
.401 20
.989 20
.027 20
.223
-.023
.095
.529(*)
.386
.192
.392
1
.158
.056
.180
-.045
.497(*)
.345 20
.923 20
.691 20
.754 20 .498(* ) .025 20
.017 20
.092 20
.417 20
.088 20
. 20
.505 20
.814 20
.447 20
.849 20
.026 20
.166
.392
.382
.135
.058
.406
.012
.040
.158
1
-.147
.294
.458(*)
.534(*)
.485 20
.088 20
.569 20
.810 20
.076 20
.959 20
.867 20
.505 20
. 20
.537 20
.208 20
.042 20
.015 20
-.183
.043
.000
-.154
-.155
-.119
-.068
.056
-.147
1
.134
-.196
-.038
.439 20
.857 20
1.000 20
.517 20
.514 20
.618 20
.777 20
.814 20
.537 20
. 20
.574 20
.407 20
.873 20
.245
.391
.197
.247
.579(**)
.148
.199
.180
.294
.134
1
.285
.658(**)
.297 20
.089 20
.404 20
.295 20
.007 20
.533 20
.401 20
.223 20
.002 20
.311
-.018
.263
.324
.003
-.196
.285
1
.556(*)
.182 20 .504(* ) .023 20
.940 20
.262 20
.223 20
. 20
.011 20
.724(**)
-.038
.658(**)
.556(*)
1
.020 20
.000 20
.989 20 .495(* ) .027 20
.407 20
.514(*)
.163 20 .562( **) .010 20
.208 20 .458(* ) .042 20 .534(* ) .015 20
. 20
.323
.447 20 .045 .849 20 .497 (*) .026 20
.574 20
.028
.096 20 .452(* ) .046 20 .510(* ) .022 20 .535(* ) .015 20 .579(* *) .007 20
.873 20
.002 20
.011 20
. 20
.907 .165 20 20 total .449(* .603(* ) *) .047 .005 20 20 * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
Data Hasil Uji Tingkat Pengetahuan Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Mengenai Jerawat Nama A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA BB CC
JK P P P L L P P L L P L L L P P L P L P P P L P L L P P L P
Usia 15 15 16 17 15 16 17 16 17 16 16 16 15 15 16 17 16 15 16 15 15 16 16 16 16 15 15 17 16
Kel. Usia 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2
P1 2 1 2 1 1 2 1 0 2 1 1 1 2 1 1 0 1 2 1 0 1 2 1 0 0 1 1 1 1
P2 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0
P3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 3 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 3 1
P4 1 1 1 2 3 2 2 1 2 1 4 1 2 2 1 1 2 1 2 2 3 1 1 1 1 1 1 3 1
P5 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 3 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
P6 2 2 1 4 2 3 3 1 2 2 2 3 0 2 1 0 3 2 3 3 3 1 3 0 1 2 1 1 4
P7 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1
P8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
P9 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0
P10 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 0 1 1 2 1 1 2 3 2 2 1 2 2 0 2 0 2 1 1
P11 0 2 1 2 1 1 0 1 2 1 1 0 3 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
P12 4 0 2 3 1 0 1 1 2 2 0 2 2 2 0 0 3 1 1 2 0 1 2 1 2 1 1 2 2
P13 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Total 17 13 15 19 15 15 12 9 20 14 12 15 18 17 9 7 18 18 15 14 13 14 15 9 11 11 11 15 14
Kategori 2 1 2 3 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2
DD EE FF GG HH II JJ KK LL MM NN OO PP QQ RR SS TT UU VV WW XX YY ZZ AAA BBB CCC DDD EEE FFF GGG HHH III
P L P P P L L P L P P P P P L L L L L L L L P P L L P L L L P L
17 16 17 17 17 16 17 16 17 17 17 16 17 17 17 16 16 17 17 17 17 17 16 17 17 17 17 16 17 16 17 17
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 0 3 1 1 0 1 2 0 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 0 0 0 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2
0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1
1 1 2 1 1 1 1 2 3 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2
1 1 3 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 3 1 1 2 1 2 1 2 2 2 3 1 1 1 4 3 3 2 4
1 1 3 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 2 1 1
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
2 0 4 3 3 2 2 2 0 3 2 2 3 1 0 2 4 0 2 1 2 1 3 3 0 1 3 4 2 2 2 4
1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1
0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0
1 0 3 2 1 1 1 0 1 2 1 1 2 2 0 2 2 0 2 1 1 1 2 2 1 2 0 2 0 3 2 2
1 0 2 3 1 2 1 1 2 3 1 1 1 1 0 1 2 1 1 2 1 1 2 2 0 1 1 1 0 2 0 2
3 1 3 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 0 3 3 2
0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
12 4 28 18 14 14 12 14 13 19 14 15 16 14 6 13 17 10 17 13 10 11 19 19 7 10 12 21 12 20 14 22
1 1 4 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 3 1 3 2 3
JJJ KKK LLL MMM NNN OOO PPP QQQ RRR SSS TTT UUU VVV WWW XXX YYY ZZZ AAAA BBBB CCCC DDDD EEEE FFFF GGGG HHHH IIII JJJJ KKKK LLLL MMMM NNNN OOOO
L P P L L P L L P P P P L L P P L P P P L P L L P P L P P L L P
17 15 15 15 15 14 15 16 15 15 14 15 15 14 15 15 15 15 15 14 15 15 15 14 14 15 15 15 15 15 15 14
2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 0 1 1 1 1 3 0 2 1 2 0 1 1
1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0
2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 3 2 2 1
2 1 1 3 2 2 3 3 3 4 4 3 2 1 1 1 2 1 1 1 4 2 1 1 4 2 1 1 3 1 1 2
1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 3 1 1 2
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
3 4 1 2 2 1 2 1 5 4 2 3 2 2 1 2 2 1 0 2 3 2 1 2 3 2 1 1 4 1 0 3
1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0
0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1
1 3 3 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 3 2 1 1 1 1 1 3 1 1 1 2 2 1 1 3 1 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 0 1 1 0 0 0 1 2 2 1 2 1 1 1 3 2 2 1
0 2 2 2 3 0 3 1 3 2 3 3 2 4 2 1 1 1 1 1 3 2 1 2 2 2 0 1 3 1 2 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
14 19 17 17 15 11 16 12 22 21 20 16 17 20 15 12 13 8 9 9 20 17 11 11 23 15 11 11 28 12 13 17
2 2 2 2 2 1 2 1 3 3 3 2 2 3 2 1 1 1 1 1 3 2 1 1 3 2 1 1 4 1 1 2
Keterangan: JK = Jenis Kelamin Kelompok Usia: Kategori:
1 = 14 – 15 tahun 2 = >15 tahun 1 = buruk (skor 0 – 13) 3 = cukup (skor 20 – 26) 2 = kurang (skor 14 – 19) 4 = baik (skor 27 – 35)
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
Data Hasil Uji Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat Nama A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA BB CC
JK P P P L L P P L L P L L L P P L P L P P P L P L L P P L P
Usia 15 15 16 17 15 16 17 16 17 16 16 16 15 15 16 17 16 15 16 15 15 16 16 16 16 15 15 17 16
Kel.usia 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2
P1 4 3 3 4 2 2 4 3 2 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 2 3
P2 3 3 2 4 2 3 3 3 2 3 2 2 4 2 2 2 2 4 4 3 3 3 4 2 2 2 3 2 2
P3 4 2 2 3 2 2 2 4 2 4 2 3 4 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 1 4 2 2 2
P4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4
P5 0 0 0 0 3 2 4 3 1 2 3 3 1 2 3 2 2 1 1 4 3 2 1 1 4 3 2 3 1
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
P6 3 0 2 1 3 2 3 1 2 3 3 3 1 2 3 1 2 2 4 3 3 2 2 4 3 2 3 2 4
P7 3 0 4 2 2 3 2 2 2 3 2 2 4 2 2 3 3 0 3 3 4 2 4 3 4 3 3 2 3
P8 3 0 3 3 2 4 3 3 2 3 2 4 4 3 2 3 2 4 4 4 4 3 2 3 4 3 3 3 4
P9 3 0 4 4 2 4 2 2 3 1 2 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 1 2 3 1 2
P10 4 0 3 3 3 4 4 2 2 4 2 4 1 3 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 1 4 3 4
P11 1 0 2 1 1 1 1 2 1 3 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2
P12 1 0 0 1 1 2 1 1 1 3 2 3 1 1 2 2 0 3 1 1 3 0 2 2 2 2 0 1 2
Total 33 12 29 30 26 33 33 30 23 35 28 35 33 26 29 28 26 33 34 35 37 25 33 30 33 31 32 25 33
Kategori 3 1 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3
DD EE FF GG HH II JJ KK LL MM NN OO PP QQ RR SS TT UU VV WW XX YY ZZ AAA BBB CCC DDD EEE FFF GGG HHH III
P L P P P L L P L P P P P P L L L L L L L L P P L L P L L L P L
17 16 17 17 17 16 17 16 17 17 17 16 17 17 17 16 16 17 17 17 17 17 16 17 17 17 17 16 17 16 17 17
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 4 4 3 3 3 2 3 2 1 3 3 2 3 1 3 3 3 3 4 4 4 3 4 0 3 3 3 2 3 3 3
2 2 1 2 4 1 3 3 1 4 2 2 2 3 2 3 2 1 3 3 1 2 2 1 0 2 4 2 2 2 2 2
2 2 1 2 2 1 2 3 3 4 3 2 3 4 3 1 2 1 4 2 1 2 3 1 0 3 2 3 4 2 2 3
3 0 3 3 3 2 3 3 1 4 4 3 2 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 0 3 4 4 4 3 3 3
0 3 2 3 1 3 2 2 1 3 3 3 3 1 3 0 2 1 3 3 4 2 4 4 0 1 3 0 3 2 3 2
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
0 3 4 3 1 3 2 2 4 2 3 2 2 4 3 1 2 1 3 3 4 3 2 4 0 3 3 3 3 2 3 3
0 2 2 4 2 2 3 2 4 2 3 3 3 1 2 0 4 3 3 2 1 2 3 1 0 2 2 3 4 2 3 3
0 2 4 4 4 2 4 2 1 3 3 3 3 4 3 4 2 4 4 2 1 2 3 1 0 2 4 3 4 2 2 4
0 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 1 2 2 4 4 3 2 1 2 2 1 0 2 2 2 3 2 3 3
0 2 1 4 4 2 4 3 4 4 4 2 2 4 2 1 0 0 3 2 1 4 3 1 0 2 4 3 4 2 3 4
0 2 1 2 2 2 1 2 1 1 3 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 0 2 1 2 1 2 2 2
0 2 1 2 2 2 2 3 3 1 3 2 1 3 2 0 0 1 2 2 1 4 2 1 0 2 3 2 1 2 2 2
10 26 26 34 30 26 31 30 28 31 36 30 26 33 29 19 26 24 36 30 24 32 32 24 0 27 35 30 35 26 31 34
1 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 1 3 3 3 3 2 3 3
JJJ KKK LLL MMM NNN OOO PPP QQQ RRR SSS TTT UUU VVV WWW XXX YYY ZZZ AAAA BBBB CCCC DDDD EEEE FFFF GGGG HHHH IIII JJJJ KKKK LLLL MMMM NNNN OOOO
L P P L L P L L P P P P L L P P L P P P L P L L P P L P P L L P
17 15 15 15 15 14 15 16 15 15 14 15 15 14 15 15 15 15 15 14 15 15 15 14 14 15 15 15 15 15 15 14
2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2 4 2 4 4 1 4 1 2 3 1 2 4 4 4 4 4 3 4 3 1 1
3 3 3 3 2 3 2 1 2 2 2 3 3 1 3 1 4 3 3 3 4 2 3 3 4 2 3 2 1 2 0 3
4 3 1 2 1 3 0 3 1 0 3 3 2 1 2 3 2 3 3 3 2 4 3 3 2 1 3 2 4 3 0 2
4 4 4 3 4 3 2 4 4 2 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 1 1
3 4 2 2 2 1 1 4 2 4 1 1 2 4 3 1 2 1 3 2 3 3 2 3 4 2 1 1 2 2 1 4
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
2 3 1 2 3 0 2 2 3 3 2 4 3 3 2 3 4 3 2 2 2 2 3 3 4 0 2 2 2 1 1 2
4 1 1 3 3 0 2 3 4 4 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 4 3 2 2 3 0 2 3 3 3 0 3
4 2 3 3 3 0 3 3 4 3 4 4 3 3 3 2 4 3 3 2 4 4 2 4 4 0 2 4 4 3 4 4
2 2 1 3 2 0 2 1 1 0 3 0 3 2 4 2 3 3 2 3 0 1 3 3 2 0 1 2 3 2 0 2
3 4 3 4 2 0 4 3 1 4 4 4 3 2 1 3 4 4 3 2 4 4 3 2 1 0 4 2 4 3 4 4
1 2 1 3 1 0 1 1 1 3 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 0 1 1 1 1 0 1
1 4 3 2 3 0 3 4 2 1 2 0 2 2 2 2 3 3 3 2 2 1 3 1 1 0 3 1 2 3 4 2
35 36 26 33 30 14 26 32 28 30 32 31 29 30 33 26 37 31 32 29 32 32 33 33 36 13 30 26 34 29 16 29
3 3 2 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 1 3
Keterangan: JK = Jenis Kelamin Kelompok Usia: Kategori:
1 = 14 – 15 tahun 2 = >15 tahun 1 = buruk (skor 0 – 18) 3 = cukup (skor 27 – 36) 2 = kurang (skor 19 – 26) 4 = baik (skor 37 – 48)
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
Hasil Uji Reliabilitas Angket Pengetahuan Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded (a) Total
20
% 100.0
0
.0
20 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .738
N of Items 13 Item Statistics
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P10 P12 P13 P14 P15 P16
Mean 1.65 .60
Std. Deviation .933 .503
N
2.45 2.20 2.20 2.95 .45
.999 1.196 1.056 1.538 .510
20 20 20 20 20
.50 .65
.513 .489
20 20
1.55 1.85 2.60 .45
.999 .875 1.231 .510
20 20 20 20
20 20
Item-Total Statistics
P1 P2 P3 P4 P5
Scale Mean if Item Deleted 18.45 19.50
Scale Variance if Item Deleted 29.839 32.368
Corrected Item-Total Correlation .476 .515
Cronbach's Alpha if Item Deleted .708 .717
17.65 17.90
31.082 29.463
.313 .360
.728 .724
17.90
28.937
.485
.706
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
P6 P7 P10 P12 P13 P14 P15 P16
17.15 19.65
25.924 33.082
.465 .379
.713 .726
19.60 19.45
31.305 33.418
.697 .338
.705 .729
18.55 18.25
29.945 29.882
.423 .514
.714 .705
17.50 19.65
28.158 39.187
.451 -.607
.710 .783
Scale Statistics Mean 20.10
Variance 35.568
Std. Deviation 5.964
N of Items 13
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
Hasil Uji Reliabilitas Angket Sikap Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded (a) Total
20
% 100.0
0
.0
20 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .790
N of Items 12 Item Statistics
Mean P1
Std. Deviation
N
3.55 2.85
.510 1.089
20 20
3.15 3.50 2.70 2.90
.933 .761 1.218 1.210
20 20 20 20
P8 P9 P10 P12
2.85 2.85 3.20 2.45 2.50
1.182 1.387 .834 1.276 1.051
20 20 20 20 20
P13
2.05
1.669
20
P2 P3 P4 P5 P6 P7
Item-Total Statistics
P1 P2 P3 P4 P5 P6
Scale Mean if Item Deleted 31.00
Scale Variance if Item Deleted 52.421
Corrected Item-Total Correlation .413
Cronbach's Alpha if Item Deleted .783
31.70
47.379
.478
.770
31.40 31.05 31.85 31.65
47.726 50.682 47.608 43.924
.553 .413 .395 .645
.766 .779 .779 .751
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
P7 P8 P9 P10 P12 P13
31.70 31.70
47.063 47.379
.448 .337
.773 .788
31.35 32.10
50.450 46.937
.388 .410
.780 .778
32.05 32.50
46.997 44.158
.529 .396
.766 .786
Scale Statistics Mean 34.55
Variance 55.734
Std. Deviation 7.466
N of Items 12
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
Karakteristik Responden Usia Responden
Valid
14 - 15 >15 Total
Frequency 40 53 93
Percent 43.0 57.0 100.0
Valid Percent 43.0 57.0 100.0
Cumulative Percent 43.0 100.0
Jenis Kelamin
Valid
Laki-laki Perempuan Total
Frequency 45 48 93
Percent 48.4 51.6 100.0
Valid Percent 48.4 51.6 100.0
Cumulative Percent 48.4 100.0
Hasil Uji Variabel Pengetahuan Pertanyaan 1
Valid
Salah Benar Total
Frequency 14 79 93
Percent 15.1 84.9 100.0
Valid Percent 15.1 84.9 100.0
Cumulative Percent 15.1 100.0
Pertanyaan 2
Valid
Salah Benar Total
Frequency 59
Percent 63.4
Valid Percent 63.4
34 93
36.6 100.0
36.6 100.0
Cumulative Percent 63.4
Pertanyaan 3
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
100.0
Valid
Salah Benar Total
Frequency 5 88
Percent 5.4 94.6
Valid Percent 5.4 94.6
93
100.0
100.0
Cumulative Percent 5.4 100.0
Pertanyaan 4
Valid
Salah Benar Total
Frequency 32 61
Percent 34.4 65.6
Valid Percent 34.4 65.6
93
100.0
100.0
Cumulative Percent 34.4 100.0
Pertanyaan 5
Valid
Salah Benar Total
Frequency 3
Percent 3.2
Valid Percent 3.2
90 93
96.8 100.0
96.8 100.0
Cumulative Percent 3.2 100.0
Pertanyaan 6
Valid
Salah Benar Total
Frequency 10
Percent 10.8
Valid Percent 10.8
83 93
89.2 100.0
89.2 100.0
Cumulative Percent 10.8 100.0
Pertanyaan 7
Frequency Valid
Salah Benar Total
Percent
Valid Percent
50 43
53.8 46.2
53.8 46.2
93
100.0
100.0
Cumulative Percent 53.8 100.0
Pertanyaan 8
Frequency Valid
Salah Benar
81 12
Percent 87.1 12.9
Valid Percent
Cumulative Percent
87.1 12.9
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
87.1 100.0
Total
93
100.0
100.0
Pertanyaan 9
Valid
Salah Benar Total
Frequency 56
Percent 60.2
Valid Percent 60.2
37 93
39.8 100.0
39.8 100.0
Cumulative Percent 60.2 100.0
Pertanyaan 10
Valid
Salah Benar Total
Frequency 13 80
Percent 14.0 86.0
Valid Percent 14.0 86.0
93
100.0
100.0
Cumulative Percent 14.0 100.0
Pertanyaan 11
Valid
Salah Benar Total
Frequency 13 80 93
Percent 14.0 86.0 100.0
Valid Percent 14.0 86.0 100.0
Cumulative Percent 14.0 100.0
Pertanyaan 12
Valid
Salah Benar Total
Frequency 10 83 93
Percent 10.8 89.2 100.0
Valid Percent 10.8 89.2 100.0
Cumulative Percent 10.8 100.0
Pertanyaan 13
Valid
Salah Benar Total
Frequency 6
Percent 6.4
Valid Percent 6.4
Cumulative Percent 6.4
87
93.6
93.6
100.0
93
100.0
100.0
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
Tingkat Pengetahuan
Frequency Valid
Buruk Kurang Cukup Baik Total
Percent
Cumulative Percent
Valid Percent
38 43
40.9 46.2
40.9 46.2
40.9 87.1
10 2
10.8 2.2
10.8 2.2
97.8 100.0
93
100.0
100.0
Kategori Usia * Tingkat Pengetahuan Crosstabulation Tingkat Pengetahuan Buruk Kategori Usia
14 - 15
> 15
Total
Count % within Kategori Usia Count % within Kategori Usia Count % within Kategori Usia
15
Kurang 16
39.5%
Cukup
Baik
Total
6
1
38
42.1%
15.8%
2.6%
100.0%
23
27
4
1
55
41.8%
49.1%
7.3%
1.8%
100.0%
38
43
10
2
93
40.9%
46.2%
10.8%
2.2%
100.0%
Jenis Kelamin * Tingkat Pengetahuan Crosstabulation Tingkat Pengetahuan Buruk JK
Laki-laki
Perempua n Total
Count % within JK Count % within JK Count % within JK
24
Kurang 15
53.3%
Cukup
Baik
Total
6
0
45
33.3%
13.3%
.0%
100.0%
14
28
4
2
48
29.2%
58.3%
8.3%
4.2%
100.0%
38
43
10
2
93
40.9%
46.2%
10.8%
2.2%
100.0%
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
Hasil Uji Variabel Sikap Sikap 1
Valid
Negatif Positif Total
Frequency 24
Percent 25.8
Valid Percent 25.8
69 93
74.2 100.0
74.2 100.0
Cumulative Percent 25.8 100.0
Sikap 2
Frequency Valid
Negatif Positif Total
51 42 93
Percent 54.8 45.2 100.0
Valid Percent
Cumulative Percent
54.8 45.2 100.0
54.8 100.0
Sikap 3
Valid
Negatif Positif Total
Frequency 52 41
Percent 55.9 44.1
Valid Percent 55.9 44.1
93
100.0
100.0
Cumulative Percent 55.9 100.0
Sikap 4
Valid
Negatif Positif Total
Frequency 10
Percent 10.8
Valid Percent 10.8
83 93
89.2 100.0
89.2 100.0
Cumulative Percent 10.8 100.0
Sikap 5
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
Valid
Negatif Positif Total
54 39
58.1 41.9
58.1 41.9
93
100.0
100.0
58.1 100.0
Sikap 6
Valid
Negatif Positif Total
Frequency 47 46 93
Percent 50.5 49.5 100.0
Valid Percent 50.5 49.5 100.0
Cumulative Percent 50.5 100.0
Sikap 7
Valid
Negatif Positif Total
Frequency 44 49 93
Percent 47.3 52.7 100.0
Valid Percent 47.3 52.7 100.0
Cumulative Percent 47.3 100.0
Sikap 8
Valid
Negatif Positif Total
Frequency 28
Percent 30.1
Valid Percent 30.1
65 93
69.9 100.0
69.9 100.0
Cumulative Percent 30.1 100.0
Sikap 9
Valid
Negatif Positif Total
Frequency 59 34 93
Percent 63.4 36.6 100.0
Valid Percent 63.4 36.6 100.0
Cumulative Percent 63.4 100.0
Sikap 10
Valid
Negatif Positif Total
Frequency 33
Percent 35.5
Valid Percent 35.5
60 93
64.5 100.0
64.5 100.0
Cumulative Percent 35.5
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
100.0
Sikap 11
Valid
Negatif Positif Total
Frequency 88 5
Percent 94.6 5.4
Valid Percent 94.6 5.4
93
100.0
100.0
Cumulative Percent 94.6 100.0
Sikap 12
Valid
Negatif Positif Total
Frequency 71 22
Percent 76.3 23.7
Valid Percent 76.3 23.7
93
100.0
100.0
Cumulative Percent 76.3 100.0
Sikap
Valid
Buruk Kurang
Frequency 6
Percent 6.5
Valid Percent 6.5
Cumulative Percent 6.5
20 65
21.5 69.9
21.5 69.9
28.0 97.8
2 93
2.2 100.0
2.2 100.0
100.0
Cukup Baik Total
Kategori Usia * Sikap Crosstabulation Sikap Buruk Kategori Usia
14 – 15
> 15
Total
Count % within Kategori Usia Count % within Kategori Usia Count % within Kategori Usia
Kurang 4
6
Cukup 28
10.0%
15.0%
2
Baik
Total 2
40
70.0%
5.0%
100.0%
14
37
0
53
3.8%
26.4%
69.8%
.0%
100.0%
6
20
65
2
93
6.5%
21.5%
69.9%
2.2%
100.0%
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.
Jenis Kelamin * Sikap Crosstabulation Sikap Buruk JK
Laki-laki
Perempua n Total
Count % within JK Count % within JK Count % within JK
2
Kurang 12
Cukup 30
4.4%
26.7%
4
Baik
Total 1
45
66.7%
2.2%
100.0%
8
35
1
48
8.3%
16.7%
72.9%
2.1%
100.0%
6
20
65
2
93
6.5%
21.5%
69.9%
2.2%
100.0%
Tingkat Pengetahuan * Sikap Crosstabulation Sikap Buruk Tingkat Pengetahuan
Buruk
Kurang
Cukup
Baik
Total
Count % within Tingkat Pengetahuan Count % within Tingkat Pengetahuan Count % within Tingkat Pengetahuan Count % within Tingkat Pengetahuan Count % within Tingkat Pengetahuan
5
Kurang 6
Cukup 25
13.2%
15.8%
1
Baik
Total 2
38
65.8%
5.3%
100.0%
12
30
0
43
2.3%
27.9%
69.8%
.0%
100.0%
0
1
9
0
10
.0%
10.0%
90.0%
.0%
100.0%
0
1
1
0
2
.0%
50.0%
50.0%
.0%
100.0%
6
20
65
2
93
6.5%
21.5%
69.9%
2.2%
100.0%
Andy : Pengetahuan Dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap Jerawat, 2009.