OBSERVASI DAN PELEPASAN VARIETAS MALONAN 1
SUSILAWATI LUBIS, SP PENGAWAS BENIH TANAMAN BBPPTP MEDAN
I.
PENDAHULUAN
Lada merupakan tanaman rempah
cukup penting ditinjau dari perannya
dalam menyumbang devisa negara, penyedia
lapangan kerja, bahan baku
industri dalam negeri dan kegunaannya yang sangat khas yang tidak dapat diganti dengan rempah lain. Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu daerah sentra pembudidayaan tanaman lada di Asia Tenggara. Oleh karena itu tidak heran kalau di dunia sudah lama mengenal produk lada putih Samarinda, selain lada putih Bangka (Muntok White Pepper) dan lada hitam Lampung (Lampung Black Pepper). Jenis Tanaman Lada di Kalimantan Timur oleh masyarakat setempat disebut lada varietas lokal, mulai ditanam secara luas di daerah Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara di era tahun 1960-1970. Di daerah tersebut lada mulai ditanam secara intensif oleh saudara kita yang
berasal dari Bugis Provinsi Sulawesi
Selatan. Pada tahun 1990an di Loa Janan pernah dikembangkan varietas Bengkayang Kalbar, namun hancur akibat serangan penyakit, sedangkan lada lokal mampu bertahan sehingga terus dikembangkan oleh petani. Sejak saat itu lada lokal Kaltim
terus berkembang di Loa Janan, di Samboja (Kab. Kutai
Kartanegara) dan daerah lain di Kab. Penajam Paser Utara (Sepaku dan Semoi), serta Kab. Berau. Pemerintah daerah berupaya untuk mengembalikan kejayaan lada Kalimantan Timur. Pada Tahun 2017
telah ditargetkan luas areal
pertanaman lada mencapai 6.731 Ha dengan rata rata penambahan luas 500 ha/tahun. (Disbun Kaltim, 2004) Untuk mendukung program tersebut maka Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Perkebunan bekerjasama dengan Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan, dan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) Bogor. Untuk pelepasan lada lokal Kaltim maka dilaksanakan kegiatan observasi sejak tahun 2013 – 2015.
Undang-undang No. 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman menyebutkan bahwa benih yang disertifikasi dan diawasi peredarannya berasal dari benih bina yaitu benih yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian. Peraturan Pemerintah Nomor 44 tahun 1995 tentang Perbenihan Tanaman, serta Peraturan Menteri Pertanian Nomor 2 Tahun 2014 tentang Produksi, Sertifikasi, dan Peredaran Benih Bina dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 8 Tahun 2015 tentang perubahan Peraturan Mentri Pertanian Nomor 2 Tahun 2014 tentang Produksi, Sertifikasi, dan Peredaran Benih Bina Produksi, Sertifikasi, dan Peredaran Benih Bina menyatakan bahwa benih yang disertifikasi adalah benih bina. Oleh karena itu pelepasan varietas lada unggul Kalimantan Timur mutlak dilakukan agar benih yang dikembangkan oleh masyarakat dapat dilakukan sertifikasi dan peredarannya dapat diawasi oleh pemerintah.
II.
PENGAMATAN DAN UJI MUTU
VARIETAS LADA UNGGUL KALTIM (MALONAN 1) Varietas lada unggul Kalimantan Timur dapat diusulkan untuk dilepas sebagai benih bina apabila telah memenuhi data data sebagai berikut : A.
Material Genetik Material genetik yang digunakan dalam observasi ini adalah tanaman lada
unggul kalimantan timur yang telah dibudidayakan oleh petani lada lebih dari 5 tahun, produktifitas tinggi yaitu lada kaltim mampu memproduksi lada kering 2,94 ton/ha jika dibandingkan dengan varietas Chunuk hanya mampu berproduksi 1,97 ton/ha. (usulan pelepasan varietas lada kaltim, 2015). Materi genetik semua populasi sama, yaitu varietas lada lokal Kalimantan Timur, memiliki umur 4 tahun yaitu penanaman pada tahun 2009. B.
Lokasi observasi Untuk pelepasan lada unggul Kaltim telah dilakukan observasi / pengujian
pada 4 lokasi kebun sebagai berikut : 1.
Kelompok Tani Mega Buana (H. Kahar/Basri), Desa Batuah, Kec. Loa Janan.
2.
Kelompok Tani Tunas Mekar (H. Kasman), Dusun Tani Bahagia, Desa Batuah, Kec. Loa Janan.
3.
Kelompok Tani Rukun Bahagia (H. Jumain), Dusun Karya Baru, Desa Batuah Kec. Loa Janan
4.
Kelompok Tani Embun Pagi (Burhan), Desa Salo Cella Kec. M. Badak
Pada keempat lokasi telah dilakukan observasi / pengujian meliputi deskripsi tanaman, uji komponen daya hasil dan produktifitas, uji mutu produksi.
C.
Rancangan Rancangan
observasi/
pengamatan
yang
digunakan
adalah
RAK
(Rancangan Acak Kelompok), dengan 4 lokasi kebun, setiap kebun terdiri dari 3 blok sebagai ulangan. Masing-masing blok/ ulangan terdiri 50 tanaman. Dari 50 tanaman ditandai 10 tanaman yang diamati secara individual komponen produksi dan produksinya.
D.
Pengamatan Pengamatan terhadap karakter morfologi dan pengamatan komponen hasil
dilakukan pada tahun 2013 - 2014. Pengamatan morfologi untuk deskripsi varietas meliputi karakteristik morfologi batang (warna, bentuk), daun (warna, bentuk, ukuran), bulir (bentuk, warna, ukuran, jumlah) dan biji (bentuk, bobot). Hasil pengamatan dituangkan dalam deskripsi varietas. Untuk Pengamatan komponen hasil adalah pengamatan terhadap bobot buah segar dan bobot kering/ lada putih dapat dilihat pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Bobot Segar, Bobot Kering dan Estimasi Produksi Lada Kaltim No
Pemilik Kabun
Rata-rata bobot
Rata-rata bobot
Estimasi produksi
segar (kg/pohon)
kering lada putih
lada putih
(kg/pohon)
(ton/ha)
1
Burhan
3,74
0,74
3,11
2
H. Jumain
3,13
0,60
1,62
3
H. Kahar
2,74
0,53
2,23
4
H. Kasman
2,15
0,41
1,72
Rata-rata
2,94
0,57
2,17
Sumber : Usulan Pelepasan Varietas Lada Kaltim, 2015
Dari Tabel 1 diatas dapat dilihat rata rata bobot segar (kg/pohon) sebanyak 2,94, rata-rata bobot kering lada putih (kg/pohon) 0,57 dan Estimasi produksi lada putih (ton/ha) 2,17.
Tabel 2. Perbandingan Bobot Segar, Bobot Kering dan Estimasi Produksi Lada Kaltim dengan varietas Petaling dan Chunuk No
Varietas
Rata-rata bobot
Rata-rata bobot
Estimasi produksi
segar (kg/pohon)
kering lada putih
lada putih
(kg/pohon)
(ton/ha)*
1
Lada Kaltim
2,94
0,57
2,17
2
Petaling 1
8,96
2,80
4,48
3
Chunuk
3,94
-
1,97
Sumber : Usulan Pelepasan Varietas Lada Kaltim, 2015
Pada Tabel 2 diatas dapat dilihat perbandingan estimasi produksi lada Kaltim dengan varietas Petaling dan Chunuk. Estimasi produksi lada Kaltim dapat memproduksi lada putih sebesar 2,17 ton/ha, lebih tinggi jika dibandingkan dengan varietas Chunuk yang pernah diobservasi di desa Sungkap Kabupaten Bangka yang dilepas tahun 1993 estimasi produksi lada putih hanya 1,97 ton/ha.
E.
Uji Mutu Uji mutu produksi dilakukan dianalisis kandungan minyak atsiri, piperin dan
oleosirin di laboratorium Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) Bogor. Produk lada dipasarkan dalam bentuk lada putih dan lada hitam. Namun di Kaltim lada enteng yaitu malai berbuah yang telah gugur juga memiliki nilai ekonomi. Untuk mengetahui kualitas mutu hasil lada Kaltim maka dilakukan uji mutu yang terdiri atas kandungan minyak atsiri, piperin dan oleoresin. Uji mutu dilakukan terhadap lada putih, lada hitam dan lada enteng. Hasil mutu yang dilakukan di Laboratorium Balittro Bogor dapat dilihat pada Tabel 3 berikut :
Tabel 3 : Hasil Analisis Mutu Lada Kaltim Tahun 2014 ( Lada Putih, Lada Hitam Dan Lada Enteng) : Jenis
Pemilik Kebun
Atsiri (%)
Piperin (%)
Oleosirin (%)
Lada Putih
Kahar
1,76
2,88
11,2
Kasman
3,63
4,32
12,4
Jumain
2,22
3,63
9,6
Burhan
2,60
2,14
23,4
2,55
3,24
14,14
Kahar
4,08
3,38
16,6
Kasman
2,55
3,64
20,8
Jumain
1,75
5,24
21,8
Burhan
1,95
3,74
13,4
2,58
4,70
18,15
Kahar
2,41
3,26
8,0
Kasman
4,97
3,04
8,4
Jumain
1,41
3,32
8,0
Burhan
4,39
3,88
27,8
3,29
3,37
13,05
Rata-rata Lada Hitam
Rata-rata Lada Enteng
Rata-rata
Sumber : Usulan Pelepasan Varietas Lada Kaltim, 2015
Tabel 4 : Hasil Analisis Mutu Lada Kaltim Dibandingkan Dengan Varietas Petaling Dan Natar 1. No Uraian
Rata – rata
Rata – rata
Rata – rata
kandungan
kandungan
kandungan
Atsiri (%)
Piperin (%)
Oleosirin (%)
1
Lada Putih Kaltim
2,55
3,24
14,14
2
Lada Hitam Kaltim
2,58
4,70
18,15
3
Lada Enteng Kaltim
3,29
3,37
13,05
4
Var. Petaling 1
3,68
3,03
10,66
5
Var. Natar
3,27
2,35
11,29
Sumber : Usulan Pelepasan Varietas Lada Kaltim, 2015
Dari Tabel 4 diatas berdasarkan rata rata hasil uji mutu lada, kandungan piperin dan oleosirin lada Kaltim lebih tinggi dibanding dengan dua varietas benih bina varietas Petaling 1 dan Natar. Kandungan piperin lada hitam Kaltim 4,70 % lebih tinggi Kaltim
dibanding varietas Natar 2,35%. Kandungan oleosirin lada hitam
18,15 %
lebih tinggi
dibanding varietas Natar 11,26%. Piperin dan
oleorisin adalah kandungan bioaktif yang menimbulkan rasa pedas dan aroma khas.
Tingginya kandungan piperin dan oleosirinn pada lada lokal Kaltim,
merupakan penciri khusus aroma dan rasa yang unggul.
III. Sidang
SIDANG PELEPASAN VARIETAS
pelepasan varietas ini diselenggarakan oleh Tim Penilai dan
Pelepasan Verietas (TP2V) dilaksanakan pada
tanggal 17-18 April 2015
bertempat di Wisma Tamu Puspiptek, Jln. Raya Puspiptek Serpong Tangerang Selatan. Ketua tim pelepasan Dr. Ir. Rasidin Azwar, M.Sc, Sekretaris Dr. Ir. Herdradjat Natawidjaja, M.Sc, anggota tim pelepasan Tim Penilai dan Pelepasan Verietas adalah Bapak DR. Kusharyono, SE, MM (Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan), Dr. Razak Purba, Dr. Endah Retno Palupi, M.Sc, DR.Ir. Surip Mawardi,
Dr. Ir. G.P Wenten Astika, MS, DR. Ir.
Mirzawan, P.D.N, MS, Dr. Ir. Suwarso, Ms, Prof. Dr. Hengki Novarianto, Dr. Ir. Nurliani Bermawi, Prof. Dr. Ir. Meity S Sinaga, M.Sc, Dr. Darmono Taniwiryono, M. Sc, Dr. Ir. Agus Wahyudi, MS, Ir. H. Azwar Abu Bakar, M.Si, Ir. Nurnowo Paridjo, MM, Ir. Hudi Haryono, MS, Ir. Achmad Sarjana, MM dan Ir. Azwin Amir, MM. Materi sidang pelepasan varietas lada unggul lokal dipaparkan oleh Peneliti dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat ibu DR. Otih Rostiana. Paparan yang disampaikan dimulai dari latar belakang yang mendasari observasi, pendahuluan tentang lada unggul asal Kalimantan Timur, Metode yang dilakukan, data dan hasil kesimpulan.
yang diperoleh selama 3 tahun pengamatan ditutup dengan
IV.
KESIMPULAN
Hasil sidang pelepasan varietas menyimpulkan bahwa lada unggul Kaltim dinyatakan lulus dengan nama MALONAN 1. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 448/Kpts/KB.120/7/2015. Deskripsi Varietas Malonan 1 pada tabel 5 berikut : Tabel 5: Deskripsi Varietas Lada Malonan 1 Asal varietas Silsilah Warna daun muda Warna daun tua Warna tangkai daun Tangkai daun Bentuk daun Bentuk pangkal/kaki Daun Bagian daun terlebar Bentuk ujung daun Bentuk tepi daun Bentuk tulang daun Tekstur permukaan Ddaun Warna batang muda Warna batang tua Bentuk batang Percabangan Bentuk buah Warna buah muda Warna buah tua Warna buah masak Panjang ruas batang (cm) Panjang daun (cm) Lebar daun (cm) Ratio panjang : lebar daun Tebal daun (mm) Panjang tangkai daun (cm) Panjang tangkai malai (cm) Panjang malai (cm) Jumlah bulir/malai Prosentase buah sempurna (%) Diameter buah (mm) Diameter biji (mm) Bobot buah/malai (g) Bobot 1000 buah (g) Bobot 1000 biji kering (g) Tinggi tanaman (cm) Diameter batang (mm) Jumlah akar lekat Daya lekat akar Sulur gantung/sulur tanah Sifat pembungaan Umur berbunga Jumlah malai/cabang produksi Jumlah daun/cabang produksi
: : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :
Lokal Kalimantan Timur Seleksi populasi Hijau YGG 145A Hijau YGG 146A Hijau YGG 145A Beralur Jorong Membulat Di bawah tengah-tengah helaian daun Meruncing Rata Menyirip ganjil, dengan 5 atau 7 tulang daun Licin Hijau YGG 145A Hijau YGG 146A Bulat beralur Menggarpu Bulat Hijau YGG 146C Hijau GG 137C Orange Group N 25A 5,8 ± 0,97 10,8 ± 1,14 6,8 ± 0,73 (1,7 – 2) : 1 0,59 ± 0,14 1,4 ± 0,22 1,2 ± 0,26 8,6 ± 1,53 40,8 ± 9,81 61,3 ± 5,88 6,1 ± 0,44 5,0 ± 0,29 6,3 ± 1,55 118,2 ± 53,96 45,97 ± 19,92 232,9 ± 22,59 19,1 ± 6,36 10,3 ± 2,94 Kuat Tidak ada Sepanjang tahun 9 – 10 bulan 12,2 ± 5,54 15,5 ± 5,76
Panjang cabang produksi (cm) Rata-rata produksi buah (kg/pohon) Rata-rata produksi lada putih (kg/pohon) Estimasi produksi lada putih (ton/ha) Kadar minyak atsiri (%) Lada putih Lada hitam Lada enteng Kadar Piperin (%) Lada putih Lada hitam Lada enteng Kadar oleoresin (%) Lada putih Lada hitam Lada enteng Ketahanan hama dan penyakit utama Kesesuaian lahan pengembangan
: : :
42,5 ± 10,79 2,94 0,57
:
2,17
: 2,35 ± 0,58 : 2,61 ± 0,81 : 2,90 ± 1,27 : 3,82 ± 1,06 : 3,18 ± 1,06 : 3,96 ± 1,00 : : : : :
Pengusul Tim Peneliti
: :
Tim BBPPTP Medan Tim Dinas Perkebunan Kaltim Pemilik varietas Nama yang diusulkan
: : : :
11,23 ± 5,23 15,60 ± 3,82 12,59 ± 7,01 Relatif toleran Sesuai dikembangan di lokasi dengan jenis tanah Podsolik merah-kuning, berpasir dengan kandungan bahan organik tinggi Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur Otih Rostiana, Dyah Manohara, Agus Ruhnayat dan Agus Wahyudi Kusharyono, Asnilawarni, Susilawati Lubis Etnawati, Sukardi. Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur Malonan 1
DAFTAR PUSTAKA 1. Rostiana, O. Lubis, S. dan Sukardi. (2013). Laporan observasi lada unggul Kalimantan Timur 2. Rostiana, O. Lubis, S. dan Sukardi. (2014). Laporan observasi lada unggul Kalimantan Tim 3. Sarpian,T. (2003). Pedoman Berkebun Lada dan Analisis Usaha. Kanisius Jakarta 4. Tim Pelepasan Varietas. ( 2015). Naskah Usulan Pelepasan Varietas lada Kalimantan Timur. BBPPTP Medan, Disbun Kaltim dan Balittro Bogor.