ISSN 1978-9513
VIS VITALIS, Vol. 02 No. 1, Maret 2009
KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb), MERCURI (Hg) DAN CADMIUM (Cd) PADA DAGING IKAN SAPU-SAPU (Hyposarcus pardalis) DI SUNGAI CILIWUNG STASIUN SRENGSENG, CONDET DAN MANGGARAI Nyoman Ayu Ratmini Fakultas Biologi Universitas Nasional, Jakarta
ABSTRAK Ikan sapu-sapu (Hyposarcus pardalis) adalah salah satu jenis ikan yang mampu hidup di perairan tercemar sepanjang sungai Ciliwung. Ikan tersebut ternyata dikonsumsi oleh masyarakat dibuat sebagai abon, siomay dan otakotakMasalahnya adalah apabila ikan sapu-sapu yang dikonsumsi tersebut mengandung logam berat karena hidup di sungai yang tercemar maka dapat menimbulkan malapetaka dikemudian hari. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang kandungan logam berat Pb, Hg dan Cd dalam daging ikan sapusapu. Pemeriksaan logam berat dilakukan dengan menggunakan Atomic Absorbsion Spectrofotometer (AAS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan sapu-sapu yang ditangkap di sungai Ciliwung mengandung ke 3 logam berat Pb, Hg, dan Cd, walaupun kadarnya tidak melebihi standar yang ditetapkan, tetapi apabila dikonsumsi terus menerus dalam waktu lama kemungki nan terjadinya keracunan tetap harus diwaspadai karena ketiga logam ini bersifat bio akumulatif Kata kunci : Ikan sapu-sapu, Hg, Cd, Pb, Ciliwung.
PENDAHULUAN Sungai Ciliwung merupakan salah satu sungai yang melintasi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Sungai ini melintasi lima segmen wilayah administratif yaitu segmen 1 (Kabupaten Bogor), segmen 2 (Kota Bogor), segmen 3 (Kabupaten Bogor), segmen 4 (Kota Depok), segmen 5 (DKI Jakarta). Dari hasil pemantauan Kementerian Negara Lingkungan Hidup pada tahun 2004 dengan uji laboratorium ditemukan bahwa air sungai Ciliwung dari hulunya di Kabupaten Bogor hingga hilirnya di Jakarta Utara tercemar berat. Menurut hasil tersebut air Sungai Ciliwung tidak layak digunakan untuk kegiatan apapun. Pence-maran disepanjang aliran sungai Ciliwung terjadi oleh limbah domestik, Ratmini NA
limbah industri dan limbah peter-nakan dan erosi (www.menlh.go.id. 2005). Logam berat PB, Hg dan Cd banyak digunakan dalam kegiatan perindustrian seperti pabrik tekstil, cat, farmasi, kimia, pestisida, deterjen percetakan dll. Timbal merupakan logam berat yang paling banyak ditemukan di alam, baik pada proses alami seperti kerusakan karena hujan dan angin, proses penuaan dan gunung berapi (Budiharjo,1990). Pada perairan tawar bentuk Pb paling umum dijumpai adalah timbal karbonat dan kompleks timbal organik dan bentuk ion logam bebas jumlahnya sedikit. Penurunan pH air menyebabkan daya racun logam berat semakin besar, kesadahan tinggi dapat mengurangi toksisitas logam berat karena akan membentuk senyawa 1
VIS VITALIS, Vol. 02 No. 1, Maret 2009
kompleks yang mengendap pada dasar perairan (Bryan, 1976). Logam Pb, Hg dan Cd yang terlarut di dalam air sangat berbahaya bagi kehidupan organisme didalamnya. Hal ini disebabkan karena logam berat bersifat bioakumulatif yaitu logam berat terkumpul dan meningkat kadarnya dalam jaringan tubuh organisme hidup walaupun kadar logam berat perairan rendah tetapi dapat diabsorbsi oleh tubuh organisme perairan (Loedin,1985). Keracunan Pb dapat menyerang saraf pusat, menghambat reaksi enzim, memperpendek umur sel darah merah, meningkatkan kandungan zat besi (Fe) dalam plasma darah, kerusakan otak besar dan menghambat pertumbuhan rahim (www.Forek.or.id.2005). Keracunan Hg (Mercury) organik biasa menyerang saraf dan otak, akibatnya penderita mengalami gangguan mental dan jika menimpa ibu hamil akan merusak janin hingga akhirnya menyebabkan kematian. Keracunan Cd (Cadmium) menyebabkan penyakit ginjal, gangguan lambung, rapuh tulang, mengurangi hemoglobin, pigmentasi gigi (www. Forek.or.id..2005). Jenis ikan sapu-sapu (Hyposarcus pardalis ) adalah salah satu jenis ikan yang mampu hidup di perairan kotor dan berlumpur yang terdapat di sepanjang sungai Ciliwung. Ikan tersebut ternyata dikonsumsi oleh masyarakat dibuat sebagai abon, siomay dan otak-otak. Masalahnya adalah apabila ikan sapu-sapu yang dikonsumsi tersebut mengandung logam berat karena hidup di sungai yang tercemar maka dapat menimbulkan malapetaka di kemudian hari. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang kandungan logam berat Pb, Hg dan Cd didalam daging ikan sapusapu (Hyposarcus pardalis). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar logam berat (mercuri, cadmium dan timbal) dalam daging ikan Ratmini NA
sapu-sapu yang hidup di sungai Ciliwung, Jakarta. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menilai apakah daging ikan sapusapu masih aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat; serta secara tidak langsung dapat diketahui tingkat pencemaran air sungai Ciliwung di 3 stasiun yang diteliti.
METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan pada tiga stasiun sepanjang kali Ciliwung yaitu Srengseng, Condet dan Manggarai pada tanggal 24 – 31 Juli 2006 untuk pengambilan sampelnya berupa ikan sapusapu. B. Bahan Penelitian : Bahan penelitian adalah daging ikan sapu-sapu yang ditangkap di 3 stasiun aliran sungai Ciliwung. Pengambilan daging ikan dilakukan di Laboratorium Zoologi Univesitas Nasional Jakarta.
C. Cara kerja Ikan sapu-sapu yang ditangkap di tiga lokasi diambil sejumlah dagingnya lalu ditimbang berat basahnya masing-masing 25 gram, lalu dikeringkan dalam oven 1000 C setelah kering ditimbang berat keringnya menjadi masing-masing 5 gram. Dari ikan yang sudah kering ditambahkan 25 ml H2SO4 pekat dan 5 ml HNO3 pekat, lalu dipanaskan dalam kamar asam dengan suhu rendah sampai uap coklatnya hilang, larutannya berwar-na hitam. Kemudian ditambahkan H2O2 30% sedikit demi sedikit sampai larutannya bening, larutan ini ditambahkan aquadest sampai 100 ml. (kegiatan ini dilakukan di Laoratorium Kimia Universitas Nasional Jakarta).
2
VIS VITALIS, Vol. 02 No. 1, Maret 2009
Larutan ini kemudian diperiksakan ke Unilab Perdana Laboratorium Lingkungan Hidup untuk mengetahui kadar logam Pb, Hg dan Cd. Pemeriksaan logam berat dilakukan dengan menggunakan Atomic Absorbsion Spectrofotometer (AAS).
stasiun Manggarai hasilnya adalah kadar Hg <0,0005 ; Cd nya <0,003 dan Pb <0,02. dan dari stasiun Condet kadar Hg <0,0005 ; Cd < 0,003 dan Pb nya <0,01. Dibandingkan dengan standar yang terdapat pada Peraturan Pemerintah (PP) No 82 tahun 2001, baku mutu lingkungan untuk Cd sebesar 0,01 mg / liter dan Pb sebesar 0,03 mg / liter dalam forek.or.id.. Dari hasil ini dapat dilihat kadar Pb dari ketiga stasiun nilainya lebih tinggi dari kadar logam lainnya terutama yang dari stasiun Manggarai. Kalau dilihat dari standar yang ditetapkan angka ini masih lebih kecil. Kenyataan bahwa daging ikan sapu-sapu disini mengandung ketiga logam berat tersebut harus mendapat perhatian, karena ketiganya adalah bersifat bioakumulatif.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian kandungan tiga jenis logam berat dalam daging ikan sapusapu (diperiksa di Laboratorium Lingkungan Hidup Unilab Perdana disajikan pada tabel 1. Kadar Mercuri (Hg), Cadmium (Cd) dan Timbal (Pb) pada daging ikan sapu-sapu dari stasiun Srengseng adalah Hg <0,0005; Cd <0,003 dan Pb <0,01. dari
Tabel 1. Kadar air raksa, kadmium dan timbal dalam daging ikan sapu-sapu dari tiga stasion di sungai Ciliwung Hasil No
Parameter
Metode
Satuan 1
2
3
1
Air raksa (Hg)
mg/l
<0,0005
<0,0005
<0,0005
2
Kadmium (Cd)
mg/l
<0,003
<0,003
<0,003
3
Timbal (Pb)
mg/l
<0,01
<0,02
<0,01
SNI 06-2462-1991 SNI 06-6989. 16-2004*) SNI 06-6989.8-2004*)
Keterangan : *) = logam merupakan logam berat terlarut 1. Srengseg; 2. Manggarai; 3. Condet
Kadar Pb di stasiun Manggarai paling tinggi dari stasiun lainnya dapat dilihat dari tampilan ikannya berwarna paling gelap mendekati hitam hal ini sesuai sengan pendapat yang menyatakan bahwa Pb dapat masuk melalui dan tinggal dikulit. Ikan sapu-sapu dari stasiun lainnya warnanya coklat dengan doreng kekuningan yang jelas. Menurut Bryan (1976), bahwa kesadahan tinggi akan menyebabkan logam Ratmini NA
Pb akan membentuk senyawa lain yang kompleks dan mengendap pada dasar perairan. Hal ini berhubungan dengan letak mulut ikan sapu-sapu dibagian ventral kemungkinan besar dia mengambil makanan di dasar sungai yang penuh dengan logam Pb sehingga logam ini masuk ke tubuh ikan bukan hanya melalui kulitnya saja tetapi juga melalui mulutnya yang terletak di bawah /ventral kepalanya. Dikuatkan dengan hasil penelitian yang 3
VIS VITALIS, Vol. 02 No. 1, Maret 2009
dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Nasional pada 14 Agustus 2006 terhadap sedimen sungai Ciliwung kadar Pb dari stasiun Srengseng adalah 18 mg / kg dan kadar Pb di stasiun Condet adalah 41 mg / kg serta kadar Pb di stasiun Manggarai adalah 60 mg/kg kadar Pb yang tinggi ini masuk kedalam jaringan tubuh ikan. Ddari sini dapat dilihat juga bahwa kadar Pb dari hulu ke hilir makin lama makin meningkat seiring dengan bertambahnya polutan yang masuk kedalam air sungai dan sampai stasiun Manggarai paling hilir dari yang diteliti, kadar Pb didalam sediment paling tinggi dan ikan sapu-sapu besar atau kecil warnanya hitam. Dengan diketahuinya bahwa ikan sapu-sapu yang ditangkap di sungai Ciliwung mengandung ke 3 logam berat Pb, Hg, dan Cd, walaupun kadarnya tidak melebihi standar yang ditetapkan, tetapi apabila dikonsumsi terus menerus dalam waktu lama kemungkinan terjadinya keracunan tetap harus diwaspadai karena ketiga logam ini bersifat bio akumulatif. Kalau sudah sampai keracunan maka hampir semua sistim didalam tubuh kita akan terkena dan kerusakannya ada yang permanent. Pada perairan tawar bentuk logam berat timbal yang paling umum dijumpai adalah timbal karbonat, kompleks timbal organik sangat sedikit yang berupa ion logam bebas. Kehadiran bentuk-bentuk timbal tergantung pada pH, alkalinitas dan konsentrasi karbon organik terlarut dalam air. Menurut peraturan pemerintah no. 20 th 1990 bahwa batas maksimum kandungan Pb bagi badan air peruntukan perikanan adalah 0,03 mg/liter (PP 20/1990). Sumber timbal dalam perair-an alami terdapat dalam jumlah yang sangat kecil. Beberapa unsur logam ini dalam jumlah kecil umumnya dibutuhkan oleh organisme hidup untuk pertumbuhan dan Ratmini NA
perkembangan, tetapi dalam jumlah berlebihan dapat bersifat racun terhadap manusia, hewan dan tumbuhan (Muhartoyo dan Djatin, 1986). Senyawa timbal yang memasuki perairan dapat pula berasal dari tanah dan batuan yang secara alamiah mengandung timbal, daerah-daerah perindustrian, melalui gas buangan kendaraan bermotor, debu dan pembuangan limbah serta pipa yang digunakan untuk mengalirkan air minum (www.en.wikipedia.org.2006) Keracunan timbal terjadi karena kemampuannya merubah logam-logam penting; antara lain Ca, Fe dan Zn. Timbal berikatan dan berinteraksi dengan beberapa protein dan beberapa molekul dari logam tersebut, tetapi molekul-molekul yang dihasilkan berbeda fungsinya dan gagal untuk menghasilkan reaksi yang sama misalnya dalam produksi enzim penting dalam proses-proses biologis. Logam berat dapat masuk kedalam jaringan tubuh organisme air melalui rantai makanan, insang dan difusi melalui permukaan kulit. Akumulasi biologis dapat terjadi melalui absorbsi langsung terhadap logam berat yang terdapat dalam badan air, sehingga organisme air yang hidup dalam perairan tercemar berat oleh logam berat, jaringan tubuhnya akan mengandung kadar logam berat yang tinggi juga (www. answers.com.lead poisoning desease.2006). Keracunan Pb akut atau kronis oleh senyawanya pada yang akut menyebabkan gastroenteritis berat dan encefalopati dan pada yang kronis menyebabkan anemia dan kerusakan saluran pencernakan dan sistim saraf yang disebut saturnisme, (www. answers.com.2006) ditambahkan dalam (www.wikipedia.org.2006) bahwa keracunan Pb dapat terjadi karena terhirupnya secara terus menerus debu, asap atau melalui makanan atau substansi lain yang mengandung Pb. Pada orang yang keracunan timbal terbentuk garis biru sepanjang gusi yang dikenal dengan 4
VIS VITALIS, Vol. 02 No. 1, Maret 2009
“Burton’s line”. Kasus terkenal dari keracunan Pb adalah Ladwig van Beethoven yang menderita debilitasi yang khronis bertahun-tahun, ditemukan timbal didalam potongan tulang dan rambutnya. Mercuri secara alamiah terdapat di lingkungan dalam berbagai bentuk, ada 3 bentuk yang dikenal yaitu metallik mercuri, mercuri inorganik dan mercuri organik. Mercuri metallic adalah cairan yang dikenal digunakan dalam thermometer suhu tubuh. Mercuri inoganik berikatan dengan elemenelemen lain seperti Chlorine, sulfur atau oksigen dan komponen ini disebut garam-garam mercuri. Kebanyakan berupa kristal atau bubuk putih kecuali mercuri sulfide (juga dikenal sebagai cinnabar) berwarna merah dan berubah menjadi hitam bila kena sinar mercuri organik bila mercuri berikatan dengan karbon disebut sebagai organomercurial (www. atsdr.cdc.gov/toxprofiles, 1999). Elemen mercuri bentuk cair toksisitasnya lebih ringan daripada berbentuk garam, bila termakan atau terhirup atau kontak dengannya. Komponen mercuri yang paling berbahaya adalah metilmercuri. Sangat toksik, hanya dengan mikroliter tetesan bila mengenai kulit atau sarung tangan karet dapat menyebabkan kematian (www. wikipedia.org.2006). Sumber pencemaran mercuri diperkirakan 80% disebabkan oleh aktivitas manusia, elemen mercuri dilepaskan ke udara terutama berupa hasil pembakaran bensin; 15% dilepaskan kedalam tanah akibat pemupukan dan fungisida, sampah baterai, thermometer dan skaklar listrik; 5 % adalah terlepas dari limbah industri kedalam lingkungan air (www.atsdr.cdc. gov.1999). Tingkat keasaman air limbah berpengaruh pada pH 5-7 konsentrasi mercuri meningkat. Mikroorganisme merubah mercuri air permukaan menjadi metilmercuri dan banyak organisme yang Ratmini NA
mengabsorbsinya. Ikan adalah organisme yang mengabsorbsi metilmercuri dalam jumlah banyak dari air habitatnya akibatnya metilmercuri terakumulasi didalam ikan dan masuk dalam rantai makanan. Metilmercuri dapat terbentuk pada ikan air tawar dan ikan air asin dan mamalia laut. Menurut WHO mengkonsumsi ikan yang terkontaminasi mercuri merupakan sumber pemaparan mercuri ke manusia (www. wikipedia.org.2006). Ditambahkan oleh FDA (Foog and Drug Administration) bahwa ikan yang mengandung metilmercuri diatas 1 ppm(>0,001) tidak boleh dijual ke masyarakat (www.atsdr.cdc.gov. 2006). Efek pada manusia menurut Mercuri poisoning (www.en.wikipedia. org. 2006), metilmercuri diketahui dapat menyebabkan gangguan saraf. Pengkonsumsi mercuri yang ada didalam ikan akan mengakibatkan kegagalan reproduk-si, kerusakan saluran pencernaan, lambung, ginjal dan alterasi DNA. Mercuri adalah toksin yang bioakumulatif yang mudah di absorbsi melalui kulit, respirasi dan jaringan gastrointestinum. Mercuri menyerang sistim saraf pusat dan sistim endokrin dan menyerang mulut, gigi dan gusi. Bila terpapar berat dalam waktu lama akan merusak otak dan akhirnya mati. Ibu yang mengkonsumsi mercuri kadar tinggi akan melahirkan anak cacat bawaan. Anak yang terpapar mercuri berat, akan terjadi gangguan neurologik berat karena gagalnya pembentukan selaput saraf dan diduga dapat menyebabkan autisme. Dalam www.en.wikipedia.org.2006 dan www.n.p.i.gov.au.2005 dinyatakan bahwa Cadmium murni adalah logam yang lembut berwarna putih perak. Paling sering dijumpai dalam bentuk kombinasi dengan elemen lain yang menghasilkan senyawa seperti Cadmium Sulfida (CdS), Cadmium Chlorida (CdCl), Cadmium Oxida (CdO). Sebagai bubuk halus logam Cd akan terbakar dan melepaskan asap beracun dari 5
VIS VITALIS, Vol. 02 No. 1, Maret 2009
CdO. Cd adalah salah satu elemen yang tidak jelas gunanya di dalam tubuh manusia. Elemen ini dan senyawanya yang larut adalah sangat toksis, walaupun dalam konsentrasi rendah dan akan berakumulasi didalam organisme serta ekosistem. Sumber pencemaran Cd di dalam lingkungan dapat dari industri yaitu senyawa Cd dengan besi akan terpancar ke lingkungan terutama air. Sedangkan arang dan oli terbakar memancarkan senyawa Cd ke udara. Sumber pencemaran transportasi yaitu pembakaran bensin pada motor, mobil, truk dan pesawat terbang menghasilkan pecemaran ke udara dan partikel dari penggunaan ban menghasilkan pancaran ke udara, tanah dan air. Asap tembakau adalah sumber primer Cd dalam ruangan. Keberadaan Cd di atmosfer kirakira 5 – 15 hari lalu berpindah tempat oleh angin atau hujan, akhirnya senyawa Cd masuk kedalam air tanah (sungai, danau , dan sumur bor). Didalam air tawar toksisitas Cd dipengaruhi oleh pH, makin asam makin toksis. Kadar Cd yang tinggi didalam air akan diakumulasi oleh hewanhewan air. Produk-produk bagi konsumen yang mengandung Cd dan senyawa nya adalah tembakau, PVC, pupuk dengan fosfat, fotosel, bensin, oli, ban,radiator mobil, pewarna tekstil, komponen elektronik, ketel-ketel elektrik, sistim air panas, baterai dan glassure keramik. Efek terhadap kesehatan adalah bila terkena paparan akut asap Cd dapat menyerupai simtom flu dengan menggigil, demam dan sakit pada otot. Bila tidak ada kerusakan sistim respirasi, gejalanya akan hilang dalam waktu seminggu . Pulmo mengabsorbsi Cd lebih efisien daripada ventrikulus. Tukang patri perak yang berisi CD cepat terganggu saluran pernafasannya dan dapat kehilangan indera penciuman (inosmia). Paparan yang lebih parah dapat menyebabkan trakeobronkitis; pneumonitis dan odema pulmonum. Ratmini NA
Komponen-komponen yang berisi CD adalah karsinogen, tulang-tulang menjadi lemah (ostemalacia) dan osteoporosis (keropos) dan mudah patah. Ren kehilangan fungsinya (gagal ginjal) untuk merubah keasaman darah karena disfungsi tubulus proksimalis ren menyebabkan kadar fosfat darah rendah, otot-otot lemah dan kadang terjadi coma. Kerusakan ren oleh keracunan Cd adalah permanen (tidak bisa sembuh seperti semula). CdO yang karsinogen dapat menyebabkan kanker prostate dan kanker paru-paru. Cd juga teratogenik/menyebabkan cacat bawaan dan merusak alat reproduksi.
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Hasil penelitian tentang kandungan logam berat timbal (Pb), Mercuri (Hg) dan Cadmium (Cd) pada daging ikan sapu-sapu (Hyposarcus pardalis) di sungai Ciliwung stasiun Srengseng, Condet dan Manggarai didapatkan bahwa daging ikan sapu-sapu mengandung ketiga logam berat Pb, Hg, dan Cd. Kadar Pb paling tinggi pada ikan yang ditangkap di stasiun Manggarai yaitu 0,02 mg/liter. Kadar logam berat yang terdapat pada daging ikan sapu-sapu ini semua masih di bawah standar maksimum yang ditetapkan.
B. Saran : Agar waspada terhadap keracunan logam berat dengan membatasi mengkonsumsi produk-produk dari ikan sapusapu khususnya dan ikan-ikan lainnya yang hidup di sungai Ciliwung, karena sudah jelas mengandung logam berat yang bersifat bio akumulatif.
6
VIS VITALIS, Vol. 02 No. 1, Maret 2009
DAFTAR PUSTAKA Budiharjo E. Evaluasi Hasil Pelaksanaan Prokasih di Wilayah DKI Jakarta. Widyapura, 3. 8, 1990. Bryan GW. Heavy Metal In The Sea dalam : Marine Polution. Johnson (ED) Academic Press. London, 1976. h: 185. Crow R. dan D Keey. A Practical Guide to Tropical Aquarium Fish Tiger Books Inter National PLC. London. 1993. h: 123 Fajar Hadisantosa. Analisis Kwalitas air Permukaan sungai Citarum Hulu dihubungkan dengan tata guna lahan dengan menggunakan biomarker, Master Theses from JBPTITBL, Departement of Invironmental engineering. 2006. Kottelat MAJ, Whitten SN, Karikasari dan SW Atmojo. Fresh Water Fishes of Western Indonesia and Sulawesi. Ikan air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi. Peripus Editors Limited. Jakarta. 1993. h: 160. Loedin.L. Pencemaran Logam Berat di Perairan Teluk Jakarta dan Upaya penanggulangannya, Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, Jakarta, 1985. h: 20 Muhartoyo G. dan Djatin R. Pencemaran Air dan Pemanfaatan Limbah Industri, CV.Raja Wali, 1986, h: 523
and Much Com.2006.
More
From
Answers.
www.anl.gov/Mediacenter/news/2005. Argone Researcher confirm lead as cause of Beethoven,s illness. www.atsdr.cdc.gov./toxprofiles, Public Health Statement, Mercury, 1999. www.american.edu./TED/MINAMATA.H TM, Minamata disaster. 1997. www.boloji.com./Mercury danger Signals, 2002 Nitin Jugran Bahugana. www.en.wikipedia.org/wiki/Lead Poisoning,The Free Encyclopedia, 2006. www.en.wikipedia.org/wiki/ poisoning, 2006.
Cadmium
www.en.wikipedia.org/wiki/Mercury Poisoning, The Free Encyclpedia.2006. www.got mercury org. Facts for Fish Eaters, 2006. www.menlh.go.id.Sungai Ciliwung tahun 2026, KementrianLingkungan Hidup Jakarta, 2006 www.npi.gov.au/database/Cadmium Compounds fact sheet, 2005.
and
www.nrdc.org/health/effect/mercury/pretee t.asp, Mercury Contamination in Fish, Protect your Self and your Family. 2005.
Nelson JS. Fishes of The World. John Wiley and Sons, New York, 1976.h: 375. WWW.answers.com.lead Poisoning desease (invironmentalism definition
Ratmini NA
7