Pengaruh Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Ikatan Kimia Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bangkurung Kabupaten Banggai Kepulauan Nurpatima1, Mardjan Paputungan2, Hendri Iyabu3 Pendidikan Kimia, Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo Email:
[email protected]
Abstract: The research aimed to find out the effect of Numbered Heads Together (NHT) learning model toward the learning achievement of chemical bond material on students of Class X of SMA Negeri 1 Bangkurung, Banggai Kepulauan district population of research was all the class X of SMA Negeri 1 Bangkurung, Banggai Kepulauan district while the sample of research was class XB as the experiment class with total students were 29 students and class XA as the controll class with total students were 30 students. The research was an experiment research by having Nonequivalent Control Group Design as the research design. Technique of collecting the data used test instrument. The test was 20 numbers of multiple objective test. Data analysis used hypothesis test criteria which H0 is acceptable if ttable = tcount or H0 is rejected if ttable ≠ tcount. Based on the research result and analysis, it resulted the value of tcount> ttable or 7,815 > 2,003, thus H0 was in rejected area therefore the H1 was accepted. Hence, it could be concluded that there was an effect of Numbered Heads Together (nht) learning model toward the learning achievement of chemical bond material on students of class X of SMA Negeri 1 Bangkurung, Banggai Kepulauan District. Keywords: Numbered Heads Together (NHT), Chemical Bond, Students, Learning Achivement Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) terhadap hasil belajar ikatan kimia pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Bangkurung Kabupaten Banggai Kepulauan. Sampel berjumlah 59 siswa yang tersebar didua kelas, yaitu kelas eksperimen sebanyak 29 siswa dan kelas kontrol sebanyak 30 siswa. Kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dan kelas kontrol menggunakan metode ceramah.Pengumpulan data menggunakan tes sebagai instrumen yaitu tes materi ikatan kimia.Hasil uji validitas tes menunjukkan 20 soal valid semua dan hasil reliabilitas tes menunjukkan tingkat reliabilitas tinggi yaitu 0,788.Data penelitian diperoleh dari tes kemampuan awal (Pre-Test) dan tes hasil belajar (Post-Test).Analisis data dilakukan menggunakan uji t untuk menguji hipotesis penelitian. Hasil analisis data untuk hasil belajar menunjukkan bahwa dalam taraf signifikan 0,05 dengan dk = 57 diperoleh nilai thitung> ttabel atau 7,815 > 2,003. H0 berada pada daerah penolakan atau dengan kata lain menerima H1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) terhadap hasil belajar ikatan kimia siswa kelas X SMA Negeri 1 Bangkurng Kabupaten Banggai Kepulauan. Kata Kunci: Numbered Heads Together (NHT), Ikatan Kimia, Siswa, Hasil Belajar
1
Mahasiswa FMIPA Jurusan Pendididkan Kimia Dosen UNG 3 Dosen UNG 2
1
guru dan siswa dalam hubungannya dengan
PENDAHULUAN Menurut Wijayati (2008) perkembangan
pendidikan disebut kegiatan belajar mengajar.
ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut
Dalam melaksanakan proses belajar mengajar
peningkatan
diperlukan metode yang tepat agar dapat
mutu
berkembangnya
pendidikan.Pengaruh
ilmu
pengetahuan
dan
mencapai
tujuan
yang
telah
ditentukan.
teknologi dalam sektor pembangunan sangat
Metode yang digunakan harus sesuai dengan
luas.Pendidikan berperan untuk menyiapkan
materi dan dapat menunjang kegiatan belajar
sumber daya manusia yang mampu berpikir
mengajar.Seorang guru dituntut untuk dapat
secara mandiri dan kritis, karena pendidikan
memilih metode yang tepat dalam mengajar,
merupakan modal dasar bagi pembangunan
agar siswa terhindar dari kebosanan dan
manusia yang berkualitas.Namun sampai saat
tercipta kondisi belajar yang interaktif, efektif
ini mutu pendidikan jauh dari yang kita
dan efisien.
harapkan.
Kimia merupakan mata pelajaran wajib
Untuk meningkatkan pendidikan tentu
di Sekolah Menengah Atas (SMA), seperti
saja tidak terlepas dari guru dan proses belajar
halnya di SMA Negeri 1 Bangkurung. Hasil
mengajar sebagai kegiatan utama di sekolah.
wawancara pada guru kimia kelas X di sekolah
Penggunaan
tersebut adalah guru dalam menyampaikan
pembelajaran
model
dan
yang
materi pelajaran kimia masih menggunakan
mempengaruhi hasil belajar siswa, dalam hal
metode ceramah. Nilai pada mata pelajaran
ini guru berperan sangat penting dalam proses
kimia masih tergolong rendah terutama ikatan
pembelajaran. Guru merupakan salah satu
kimia. Menurut guru kimia tersebut yang
tokoh penting dalam menentukan keberhasilan
menjadi kesulitan dalam materi ikatan kimia
siswa
yaitu materinya bersifat abstrak atau susah
dalam
adalah
pendekatan
menerima
faktor
pelajaran
yang
disampaikan. Selama ini kegiatan belajar
difahami.Materi
mengajar yang dilakukan hanya terfokus pada
membutuhkan daya hafalan dan pemahaman
guru.Pembelajaran seperti ini menjadikan guru
konsep yang cukup karena siswa akan mulai
yang dominan sedangkan siswa vakum, guru
mempelajari jenis-jenis ikatan, tetapi siswa
aktif sedangkan siswa pasif.Bagi siswa, ini
hanya dituntut oleh guru untuk sekedar
menjadi ruang gerak yang terbatas, siswa
menghafal tanpa menuntut siswa memahami
hanya terbiasa mendengar, mencatat kemudian
materi tersebut secara mendalam. Dalam
menghapal tanpa keinginan untuk memahami
materi tersebut terdapat konsep-konsep yang
yang menyababkan siswa kurang kreatif dalam
memerlukan pemahaman dan hafalan yang
belajar (Nardi, 2011).
cukup dari siswa seperti pemahaman tentang
Aspek-aspek
yang
ikatan
kimia
yang
mempengaruhi
ikatan kimia secara umum, kestabilan unsur,
keberhasilan pendidikan yaitu kurikulum,
struktur Lewis, ikatan ion, ikatan kovalen, dan
sarana dan prasarana, guru, siswa dan metode
ikatan logam.
(Wijayati, 2008).Kegiatan yang dilakukan
2
Pembelajaran
kimia
di
Sekolah
melibatkan
lebih
banyak
siswa
dalam
Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Bangkurung
menelaah materi yang tercakup dalam suatu
Kabupaten Banggai Kepulauan membutuhkan
pelajaran dan mengecek pemahaman mereka
penanganan khusus untuk memperoleh hasil
terhadap
isi
belajar yang lebih baik.Oleh karena itu
gantinya
diperlukan suatu model pembelajaran agar
seluruh
pelajaran kimia di SMA Negeri Bangkurung
(NHT) atau jika diartikan dalam bahasa
memperoleh hasil belajar yang lebih baik
Indonesia berarti Teknik Kepala Bernomor
lagi.Salah satu dari model pembelajaran yang
Terstruktur, hal ini memudahkan pembagian
dimaksud yaitu dengan model pembelajaran
tugas. Dengan teknik ini, siswa belajar
NHT (Numbered Heads Together). Model
melaksanakan tanggung jawab pribadinya dan
pembelajaran
saling
NHT
(Numbered
Heads
pelajaran
tersebut
sebagai
mengajukan
pertanyaan
kepada
kelas.Numbered
Heads
keterkaitan
dengan
Together
rekan-rekan
Together) merupakan bagian dari model
kelompoknya. Teknik ini bisa digunakan
pembelajaran kooperatif yang identik dengan
dalam semua mata pelajaran dan untuk semua
kerja kelompok karena model pembelajaran ini
tingkatan usia anak didik. Meskipun memiliki
memberi kesempatan kepada siswa untuk
banyak persamaan dengan pendekatan yang
bekerja sama dalam tugas-tugas terstruktur
lain,
sehingga siswa dapat berinteraksi belajar
penekanan pada penggunaan struktur tertentu
kelompok di sekolah. Dalam interaksi ini
yang dirancang untuk mempengaruhi pola
siswa akan membentuk komunitas yang
interaksi siswa.
memungkinkan
mereka
untuk
mencintai
namun
Tujuan
pendekatan
penelitian
ini
ini
memberi
yaitu
untuk
proses belajar dan saling bekerja sama dalam
mengetahui pengaruh model pembelajaran
menyelesaikan berbagai permasalahan belajar.
Numbered Heads Together (NHT) terhadap
Selain itu arus pembelajaran tidak harus
hasil belajar ikatan kimia pada siswa kelas X
berasal dari guru kepada siswa.Siswa juga bisa
SMA
saling mengajar dengan sesama siswa lainnya,
Banggai Kepulauan.
dalam
hal
ini
guru
bertindak
untuk
1
Bangkurung
Kabupaten
sebagai
motivator, fasilitator dan pengontrol.Siswa dituntut
Negeri
METODE PENELITIAN
mengesampingkan
Metode dalam penelitian ini adalah
individualisme dalam belajar berkelompok,
metode eksperimen, yaitu memberikan ragam
penguasaan materi anggota kelompok menjadi
pembelajaran
tanggung jawab kelompok tersebut (Kusuma,
eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas XB
2011).
sebagai kelas eksperimen menggunakan model
Menurut Ibrahim (2000:28) (dalam Hutasuhut,
2012)
model
pembelajaran
pembelajaran
kontrol
pendekatan
Penelitian
dikembangkan
untuk
berbeda
Numbered
pada
Heads
kelas
Together
(NHT), sedangkan pada kelas XA sebagai kelas
Numbered Heads Together(NHT) adalah suatu yang
yang
menggunakan ini
metode
dilakukan
untuk
ceramah. melihat
3
bagaimana pengaruh model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) terhadap hasil
belajar
digunakan
ikatan
kimia.Desain
dalam eksperimen
yang
ini adalah
TEKNIK PENGUMPULAN DATA Teknik
pengumpulan
data
dalam
penelitian ini adalah menggunakan instrumen tes.Instrumen penelitian adalah alat
yang
Nonequivalent Control Group Design.Pada
digunakan untuk mengukur hasil penelitian.
desain ini terdapat dua kelas yang digunakan
Dalam hal ini menjadi instrumen penelitian
untuk penelitian.
adalah
Desain ini hampir sama dengan pre-test-
tes.
Tes
yang
digunakan
untuk
mengukur sejauh mana peningkatan hasil
pos-test control group desain, hanya pada
belajar
desain ini kelompok eksperimen maupun
Numbered Heads Together (NHT) adalah pre-
kelompok kontrol tidak dipilih secara random
tes dan Post-tes. Bentuk tes yang digunakan
Sugiyono
dalam penelitian ini adalah tes bentuk objektif
(2011:116).
Dalam desain
ini
kelompok yang diberi perlakuan disebut kelas
dengan
model
pembelajaran
yang tediri dari 20 soal.
ekperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan
disebut
kelas
kontrol.Dengan
demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat,
karena
membandingkan
dengan
keadaan sebelum diberi perlakuan.Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut.
PENGUJIAN VALIDITAS TES Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalitan atau kesahilan
suatu
instrumen
(Arikunto,
2010:211) pada penelitian ini uji validitas digunakan dalam dua tahap yaitu validitas isi
O1 O3
X
O2
O4
melalui bimbingan dosen dan validitas melalui pengujian
soal.Pada
penelitian
ini
Gambar 1 Desain PenelitianNonequivalent Control Group Design Keterangan: X : Perlakuan (penggunaan model pembelajaran NHT) O1 : Pre-test hasil belajar kelompok perlakuan Eksperimen O2 : Post-test hasil belajar kelas perlakuan Eksperimen O3 : Pre-test hasil belajar kelas kontrol O4 : Post-test hasil belajar kelas kontrol
menggunakan kedua validitas tersebut.Adapun
Sampel penelitian ini terdiri dari 2 kelas
nyata α = 0.05 dan N = 29 dengan kriteria
sebagai subjek penelitian yakni kelas XA
interval 95% maka diperoleh harga rtabel = r(α)(n)
dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang
= 0,367. Dengan membandingkan harga rtabel
sebagai kelas kontrol dan kelas XB dengan
dengan rhitung setiap diperoleh semua soal valid
jumlah siswa sebanyak 29 orang sebagai kelas
jadi soal tersebut layak digunakan pada pre-
ekperimen.
test dan post-test.
untuk menguji validitas isi melalui bimbingan dosen, indikator yang dinilai adalah dari segi isi. Hasil perhitungan validasi dari dosen dan guru mata pelajaran kimia di SMA Negeri 1 Bangkurung, tingkat validitas soal adalah 93,3% Valid. Hasil perhitungan valit dan tidaknya suatu item dengan menggunakan tarif
4
sehingga dapat disimpulkan kedua kelas
PENGUJIAN RELIABILITAS TES Reliabilitas tes menunjukkan ketepatan
memiliki pemahaman yang sama.
dan ketelitian yang dicapai pada pengukuran
Selanjutnya diberikan Post-Test dengan
dengan menggunakan tes tersebut sehingga
tujuan untuk mengetahui pemahaman siswa
hasil
setelah menerima pembelajaran.Hasil Post-
yang
diperoleh
bersifat
konsisten.Reliabilitas yang diperoleh dari hasil
Test secara singkat dapat dilihat pada Tabel 2.
pengukuran diperoleh 20 butir soal dengan reliabilitas tinggi = 0,788. Berarti tes hasil belajar memiliki kesalahan pengukuran yang kecil, sehingga tes tersebut bisa dipercaya dan digunakan sebagai alat pengumpulan data melalui validitas dan reliabilitas.
Tabel 2. Data Post-Test kelas eksperimen dan kelas kontrol Statistik Kelas Jumlah Rata-Rata Nilai Eksperimen 422 14,552 Kontrol 326 10,867 Berdasarkan
HASIL
hasil
statistika
pada
Tabel 2 dapat dilihat untuk kelas eksperimen Sebelum
kita
menguji
hipotesis
diperoleh jumlah nilai Post-Test sebesar
dengan menggunakan uji t maka kita menguji
422.Dengan
data tersebut terlabih dahulu, apakah data
Sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh
tersebut berdistribusi normal atau tidak, begitu
jumlah nilai rata-rata sebesar 10,867, dari data
juga
data
hasil pemberian Post-Test tersebut diperoleh
tersebut harus berasal dari varians yang
nilai rata-rata kedua kelas yang sangat berbeda
homogen.
dimana nilai kelas eksperimen yang lebih
dengan
homogenitas
varians,
Hasil belajar siswa sebelum diberi
rata-rata
sebesar
14,552.
tinggi.
perlakuan (Pre-Test) dapat dilihat pada Tabel 1.
PENGUJIAN NORMALITAS DATA
Tabel 1 Data Pre-Test kelas eksperimen dan kelas kontrol Statistik Kelas Eksperimen Kontrol
Jumlah Nilai 114 124
Pengujian terhadap normal tidaknya penyebaran data hasil belajar siswa yaitu dengan menggunakan rumus Uji Lilliefors
Rata-rata 3,931 4,133
dengan
taraf
nyata
(0,05).
Berdasarkan
perhitungan normalitas data Pre-Test kelas eksperimen dan kelas kontrol dan data Post-
Berdasarkan data hasil pada Tabel 1
Test kelas eksperimen dan kelas kontrol.Dapat
dapat dilihat untuk kelas eksperimen diperoleh
dilihat normalitas data pada Tabel 3.
jumlah nilai Pre-Test sebesar 114 dengan rata-
Tabel 3 Normalitas data Pre-Test dan PostTest kelas eksperimen dan kelas kontrol
rata sebesar 3,931 sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh jumlah nilai sebesar 124 dengan rata-rata sebesar 4,133. Dari hasil pemberian Pre-Test tersebut diperoleh nilai rata-rata kedua kelas yang sangat rendah
5
Hasil yang diperoleh dari uji statistik
metode ceramah. Statistik hipotesis yang akan
adalah nilai Lhitung < Ltabel dimana nilai Pre-Test
diuji dirumuskan sebagai berikut:
kelas eksperimen Lhitung< Ltabel atau 0,084 <
H0: µ1 = µ2 Tidak terdapat pengaruh model
0,163.Dan nilai Post-Test Lhitung< Ltabel atau
pembelajaran
0,154 < 0,163.Maka data tersebut berasal dari
Together(NHT) terhadap hasil belajar
populasi yang berdistribusi normal.Sedangkan
ikatan kimia pada siswa kelas X SMA
kelas kontrol nilai Pre-Test Lhitung< Ltabel atau
Negeri 1 Bangkurung Kabupaten Banggai
0,107 < 0,161 dan nilai Post-Test Lhitung< Ltabel
Kepulauan
atau 0,093 < 0,161 maka data tersebut berasal
Numbered
Heads
H1: µ1 ≠ µ2 Ada pengaruh model pembelajaran
dari populasi yang berdistribusi normal,
Numbered
sehingga
terhadap hasil belajar ikatan kimia pada
untuk
hipotesisnya
dapat
menggunakan hipotesis parametrik dengan
siswa
mengguanakan uji t.
Bangkurung
Heads
kelas
X
Together(NHT)
SMA
Kabupaten
Negeri
1
Banggai
Kepulauan Pengujian Homogenitas Varians Tabel 4
Bila n1 ≠ n2, varians homogen (σ12 = σ22)
Homogenitas varians Pri-Test dan Post-Test.
dapat digunakan rumus t-tes dengan Pooled Varians
Sugiano
(2011:273).
Derajat
kebebasannya (dk) = n1 + n2 – 2 maka statistik yang digunakan adalah Hasil pengujian homogen varians PreTest kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh Fhitung< Ftabel atau 1,194 < 1,86 dan data Post-Test kelas eksperimen dan kelas
t=
x1 − x 2
(n1 −1) S12 + (n2 −1) S 22 n1 + n 2 − 2
1 1 + n1 n 2
kontrol diperoleh Fhitung < Ftabel atau 1,294 <
Dimana: X 1 = Nilai rata-rata kelas eksperimen
1,86.
X 2 = Nilai rata-rata kelas kontrol
Sehingga
data
tersebut
dapat
disimpulkan bahwa data Pre-Test serta PostTest kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi yang homogen.
≠ Ttabel pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan
PENGUJIAN HIPOTESIS Pengujian hipptesis dalam penelitian ini dilakukan dengan uji perbedaan dua ratarata.Pengujian dimaksud untuk melihat apakah ada perbedaan hasil belajar antara kelas yang diajarkan
dengan
model
n1= jumlah anggota kelas eksperimen n2 = jumlah anggota kelas kontrol S12 = varians kelas eksperimen S22 = varians kelas kontrol Kriteria pengujian: tolak Ho jika Thitung
pembelajaran
Numbered Heads Together (NHT) dengan
derajat kebebasan (dk) = n1+ n2 – 2, pada keadaan lain terima Ho. Perhitungan pengujian hipotesis ini untuk dk = (n1 + n2 – 2 = 57) dengan kriteria pengujiannya yaitu –t1-1/2α < t < t1-1/2α maka didapat -7,815 < 2,003 < 7,815. Apabila thitung ≠ ttabel, maka terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan kata lain thitung berada diluar
6
penerimaan hipotesis H0 (H0 ditolak) yang
Penelitian ini dilaksanakan dalam 5 kali
berarti menerima hipotesis alternatif (H1). Hal
pertemuan, yang terdiri dari 1 kali pertemuan
ini menunjukkan bahwa ada pengaruh model
Pre-Test,
pembelajaran
pembelajaran dan 1 kali pertemuan untuk
Numbered
Heads
Together
3
pertemuan
(NHT) terhadap hasil belajar siswa pada
Post-Test
materi ikatan kimia.Hasil pengujian hipotesis
eksperimen dan kelas kontrol.
dapat dilihat pada Gambar 2.
yang
kali
dilakukan
proses
pada
kelas
Setelah kedua kelas diberi perlakuan, kemudian
dilakukan
tes
akhir
(post-tes)
dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan.Data hasil belajar siswa diperoleh nilai rata-rata (PostTest) untuk kelas eksperimen adalah 14,552 Gambar
2 Kurva Penerimaan H0 dan Penolakan H0 Berdasarkan Gambar 2 bahwa rata-rata
dan untuk kelas kontrol nilai rata-rata PostTest adalah 10,867.Hal ini menunjukan bahwa
skor Pre-Test kelas eksperimen lebih rendah
kelas yang dibelajarkan dengan menggunakan
dari pada kelas kontrol dan Post-Test hasil
model
belajar siswa pada kelas eksperimen dengan
Together (NHT) memiliki nilai rata-rata lebih
menggunakan model pembelajara Numbered
tinggi apabila dibandingkan dengan kelas yang
Heads
Together
(NHT)
lebih
tinggi
pembelajaran
dibelajarkan
Numbered
mengguanakan
Heads
metode
dibandingkan dengan kelas kontrol dengan
ceramah.Mungkin ini dari efek positif dari
menggunakan metode ceramah.
Numbered Heads Together (NHT).Pertama, siswa diberi banyak waktu untuk membahas dan merumuskan jawaban sebelum diminta untuk menjawab soal.Kedua, berfikir bersama dalam satu kelompok kecil dibandingkan bekerja perindividu. Ketiga, siswa tidak dapat memprediksi siapa dari anggota tim yang harus bertanggung jawab atas soal tersebut,
Gambar 3
Diagram rata-rata hasil belajarkelas eksperimen dan kelas kontrol.
PEMBAHASAN Selama pelaksanaan
dan siswa harus lebih perhatian saat soal dibahas. Sedangkan efek negatifnya adalah ada
beberapa
siswa
yang
harus
diberi
penelitian
perhatian lebih lanjut dalam mengerjakan soal,
eksperimen pada materi Ikatan Kimia ini,
serta siswa gaduh apa bila guru tidak
siswa kelas eksperimen dibelajarkan dengan
membimbing diskusi Kangen 1992 (Haydon,
menggunakan model pembelajaran Numbered
2010).
Heads Together (NHT) dan untuk kelas kontrol
menggunakan
metode
ceramah.
Berdasarkan hasil uji normalitas data dan homogenitas varians, maka pengujian
7
hipotesis dalam penelitian ini dihitung secara statistika yakni dengan menggunakan statistik uji t. Perhitungan pengujian hipotesis ini untuk
SARAN Berdasarkan simpulan, maka penulis mengemukakan saran sebagai berikut:
dk = (n1 + n2 – 2 = 57), kriteria pengujiannya –
1. Hendaknya dapat menggunakan model
t1-1/2α< t < t1-1/2α, maka didapat -7,815 < 2,003
pembelajaran Numbered Heads Together
≠ ttabel. Pengujian yang
(NHT) pada proses pembelajaran kimia
diperoleh thitung > ttabel atau 7,815 > 2,003,
sebab dapat meningkatkan hasil belajar
apabila thitung ≠ ttabel, maka terdapat perbedaan
siswa.
< 7,815, thitung
hasil belajar siswa dengan kata lain thitung
2. Dalam proses belajar mengajar, sebaiknya
berada diluar penerimaan hipotesis H0 (H0
guru memilih model pembelajaran yang
ditolak) yang berarti menerima hipotesis
tepat dan sesuai dengan karakteristik
alternatif (H1). Hal ini menunjukan bahwa ada
siswa dan materi yang diajarkan.
pengaruh
model
pembelajaran
Numbered
3. Perlu adanya penelitian lanjut dengan
Heads Together (NHT) terhadap hasil belajar
menggunakan
model
pembelajaran
siswa pada materi ikatan kimia.
Numbered Heads Together (NHT) untuk materi-materi kimia lainnya.
SIMPULAN Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pembahasan, thitung>ttabelatau 7,815 >2,003, maka kita ketahui bersama ada perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.Maka
disimpulkan
bahwa
ada
pengaruh model pembejaran Numbered Heads Together (NHT) terhadap hasil belajar ikatan kimia
siswa
kelas
X
SMA
Negeri
I
Bangkurung Kabupaten Banggai Kepulauan. Penggunaan model pembelajaran Numbered
DAFTAR PUSTAKA Haydon, Todd.
Maheady L & Hunter W.
2010. Effects of Numbered Heads Together on the Daily and
On-Task
Quiz Scores Behavior
of
Students with Disabilities. J Behav Educ
USA: CECH University of
Cincinnati.http://link.springer.com/arti cle/10.1007%2Fs10864-010-9108-3; Diakses: 22 Desember 2013.
Heads Together (NHT) adalah salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga secara tidak langsung siswa lebih bekerja keras memahami materi pembelajaran, dan
siswa
lebih
giat
bekerja
tanpa
mengharapkan jawaban dari temannya, karena pembagian pengerjaan soal dalam kelompok sudah sesuai dengan nomor yang dipegang masing-masing siswa.
Hutasuhut, Halimatussaqdiya 2012.Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT
(Numbered
Head-Together)
terhadap hasil belajar Siswa pada materi pokok kalor Di kelas VII semester II SMP Negeri 4 Binjai. Skripsi (Online).Jurusan Fisika FMIPA.UNIME. http://www.google.com/url?sa=t&rct=
8
j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ca
Salatiga.Skipsi
d=rja&ved=0CCgQFjAA&url=http%3
(Online).http://repository.library.uksw
A%2F%2Fdigilib.unimed.ac.id%2Fpu
.edu/handle/123456789/946. Diakses:
blic%2FUNIMEDUndergraduate2247
24 Maret 2013.
4. Diakses: 10 April 2013 Sudjana, Kusuma,
Ersanghono
2011.Pemsbelajaran
Kooperatif Tipe NHT Berbasis Savi
Nana.
Proses
2009,
Penilaian
Mengajar,
Hasil
Bandung:
PT
Remaja Rosdakarya
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Pokok Bahasan Laju Reaksi. Jurnal Inovasi
Kimia,
Kualitatif
Vol. 2, No. 1, 2008, hlm 216-223.
Alfabeta.
Universitas
Pendidikan
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan
R&D.
Bandung:
Negeri
Semarang.http://www.google.com/url?
Siswanto, Joko dan Rechana, Siti. 2011.
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web
Pengaruh
&cd=3&cad=rja&ved=0CDgQFjAC&
Kooperatif
Tipe
url=http%3A%2F%2Fsupiandibio.file
(Numbered
Heads
s.wordpress.om%2F2013%2F05%2Fp
Menggunakan Peta
embelajaran-kooperatif-tipe-nht-
Peta
berbasis-savi-
Formal Siswa. Semarang: Universitas
untuk-
Model
Pembelajaran Nht Together) Konsep
Dan
Pikiran Terhadap Penalaran
meningkatkan- hasil-belajar-
Negeri Semarang. Jurnal (Online)
kimia2. Diakses: 10 April 2013.
http://download.portalgaruda.org/articl e.php?article=6934&val=528.
Nardi. 2011. pembelajaran Numbered Head Together
di:http://nardishome.
Wijayati,
2008.Penggunaan
blogspot.com/ 2011/04/pembelajarann
Pembelajaran
numbered-head-together-nht.html
Together Untuk
diakses: 24 Maret 2013
Hasil Belajar
Prantalo, 2012.Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri (Inquiry) Terhadap Hasil
Universitas
II
Kecamatan
Tahun Pelajaran
Numbered
Model Heads
Meningkatkan Kimia.
Semarang:Universitas
Negeri
Semarang. Jurnal
(Online)
Diakses: 24 Maret 2013.
Belajar Ipa Bagi
Siswa Kelas V Semester Manggihan
2013.
Online.
(NHT).
Tersedia
Diakses: 24 Maret
SDN
Winarti.2012.
Penggunaan
Metode
NHT
Getasan
(Numbered Head Together) Untuk
2011/2012.
Meningkatkan Keaktivan dan Hasil
Kristen Satya Wacana
Belajar IPA Siswa Kelas V SD
9
Negeri Banyumudal 2 Kabupaten
le/123456789/933. Diakses: 24 Maret
Wonosobo
Semester
2013.
pelajaran
2011/2012.
2
tahun Program
S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar: Universitas
Kristen
Wacana.
Skripsi
Satya
Winkel,W.S. (1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta.:Grasindo.
(Online).
http://repository.library.uksw.edu/hand
10
11