NUR AZIZ 19210415 MANAJEMEN EKONOMI 2015
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN LIQUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA PT. GARUDAFOOD
Latar Belakang Tujuan penyusunan laporan keuangan oleh perusahaan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut masalah posisi keuangan serta operasi keuangan suatu perusahaan yang nantinya berguna untuk pengambilan keputusan yang akan mendatang. Dalam era globalisasi ini suatu perusahaan yang dapat mengelola keuangan dengan baik mendapatkan kepercayaan dari para investor dan bank yang ingin berkerja sama dengan perusahaan tersebut, sehingga perusahaan mengalami peningkatan kegiatan dari usaha yang dilakukan.
Rumusan, batasan, dan tujuan Rumusan Masalah Bagaimana kinerja keuangan perusahaan dengan pendekatan rasio liquiditas, solvabilitas dan rentabilitas pada PT. GarudaFood?
Batasan Masalah Kinerja keuangan diukur dengan rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas pada tahun yang digunakan adalah tahun 2010, 2011, 2012, 2013
Tujuan Penelitian Penulis ingin mengetahui tingkat likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas pada PT. GarudaFood yang tersaji dari tahun 2010, 2011, 2012, 2013
Pembahasan Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Perbandingan Ratio Liquiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas pada PT. GarudaFood KETERANGAN
2010
2011
2012
2013
Current Ratio
88,26%
84,36%
96,76%
90,28%
Quick Ratio
64,59%
61,25%
73,72%
70,28%
Total debt to total capital to asset ratio
59,01%
62,40%
47,50%
49,83%
Total debt to equity ratio
22690%
26400%
-6653,4%
-83,268%
Operating income to operating assets ratio
8,80%
3,78%
16,15%
17,56%
Return on investment
9,69%
7,41%
10,66%
11,58%
Rentabilitas modal sendiri
197,05%
739,90%
-1163,1%
-1418,7%
Pembahasan RATIO LIQUIDITAS A. CURRENT RATIO
Current Ratio tahun 2010 sebesar 88,26% artinya setiap hutang lancar Rp 1 dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,8826. Current Ratio tahun 2011 sebesar 84,36% artinya setiap hutang lancar Rp 1 dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,8436. Current Ratio tahun 2012 sebesar 96,76% artinya setiap hutang lancar Rp 1 dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,9676. Current Ratio tahun 2013 sebesar 90,28% artinya setiap hutang lancar Rp 1 dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,9028.
B. QUICK RATIO
Quick Ratio tahun 2010 sebesar 64,59% artinya setiap hutang lancar Rp 1 dijamin oleh quick ratio sebesar Rp 0,6459. Quick Ratio tahun 2011 sebesar 61,25% artinya setiap hutang lancar Rp 1 dijamin oleh quick ratiosebesar Rp 0,6125. Quick Ratio tahun 2012 sebesar 73,72% artinya setiap hutang lancar Rp 1 dijamin oleh quick ratio sebesar Rp 0,7372. Quick Ratio tahun 2013 sebesar 70,28% artinya setiap hutang lancar Rp 1 dijamin oleh quick ratio sebesar Rp 0,7028.
Pembahasan RATIO SOLVABILITAS A. TOTAL DEPT TO TOTAL CAPITAL TO ASSETS RATIO
Total Debt to Total Capital Assets Ratio tahun 2010 sebesar 59,01% artinya setiap Rp 1 total aktiva menjamin oleh total hutang sebesar Rp 0,5901. Total Debt to Total Capital Assets Ratio tahun 2011 sebesar 62,40% artinya setiap Rp 1 total aktiva menjamin oleh total hutang sebesar Rp 0,6240. Total Debt to Total Capital Assets Ratio tahun 2012 sebesar 47,50% artinya setiap Rp 1 total aktiva menjamin oleh total hutang sebesar Rp 0,4750. Total Debt to Total Capital Assets Ratio tahun 2013 sebesar 49,83% artinya setiap Rp 1 total aktiva menjamin oleh total hutang sebesar Rp 0,4983.
B. TOTAL DEPT TO EQUITY RATIO
Total Debt to Equity Ratio tahun 2010 sebesar 22690% artinya setiap Rp 1 modal sendiri menjamin utang sebesar Rp 226,90. Total Debt to Equity Ratio tahun 2011 sebesar 26400% artinya setiap Rp 1 modal sendiri menjamin utang sebesar Rp 264,00. Total Debt to Equity Ratio Tahun 2012 sebesar -6653,4% artinya setiap Rp 1 modal sendiri menjamin utang sebesar Rp -66,534. Total Debt to Equity Ratio tahun 2013 sebesar -8326,8% artinya setiap Rp 1 modal sendiri menjamin tang sebesar Rp -83,268.
Pembahasan RATIO RENTABILITAS A. OPERATING INCOME TO OPERATING ASSET RATIO
B.
RETURN ON INVESMENT
C.
Operating Income to Operating Asset Ratio tahun 2010 sebesar 8,80% artinya setiap Rp 1 aktiva akan menghasilkan keuntungan 8,80%. Operating Income to Operating Asset Ratio tahun 2011 sebesar 3,78% artinya setiap Rp 1 aktiva akan menghasilkan keuntungan 3,78%. Operating Income to Operating Asset Ratio tahun 2012 sebesar 16,15% artinya setiap Rp 1 aktiva akan menghasilkan keuntungan 16,15%. Operating Income to Operating Asset Ratio tahun 2013 sebesar 17,56% artinya setiap Rp 1 aktiva akan menghasilkan keuntungan 17,56%. Return on Invesment tahun 2010 sebesar 9,69% artinya setiap Rp 1 penjualan akan menghasilkan keuntungan sebesar 9,69%. Return on Invesment tahun 2011 sebesar 7,41% artinya setiap Rp 1 penjualan akan menghasilkan keuntungan sebesar 7,41%. Return on Invesment tahun 2012 sebesar 10,66% artinya setiap Rp 1 penjualan akan menghasilkan keuntungan sebesar 10,66%. Return on Invesment tahun 2013 sebesar 11,58% artinya setiap Rp 1 penjualan akan menghasilkan keuntngan sebesar 11,58%.
RENTABILITAS MODAL SENDIRI
Rentabilitas Modal Sendiri tahun 2010 sebesar 1947,0% artinya setiap Rp 1 penjualan akan menghasilkan keuntungan sebesar 1974,0%. Rentabilitas Modal Sendiri tahun 2011 sebesar 739,90% artinya setiap Rp 1 penjualan akan menghasilkan keuntungan sebesar 739,90%. Rentabilitas Modal Sendiri tahun 2012 sebesar 1163,1% artinya setiap Rp 1 penjalan akan menghasilkan keuntungan sebesar 1163,1%. Rentabilitas Modal Sendiri tahun 2013 sebesar 1418,7% artinya setiap Rp 1 penjualan akan menghasilkan keuntungan sebesar 1418,7%.
Kesimpulan 1.
Dari uraian diatas, penulis menyimpulkan bahwa PT GarudaFood selama tahun 2010 hingga tahun 2013 dalam keadaan likuid untuk memenuhi kewajibannya membayar utang jangka pendek. Karena current ratio pada tahun 2011 sebesar 88,26 % mengalami peningkatan pada tahun 2012 sebesar 96,76 %.
2.
Dari uraian diatas, penulis menyimpulkan bahwa GarudaFood bahwa pada tahun 2010 hingga 2013 PT GarudaFood dalam keadaan solvabilitas bila pada saat perusahaan itu dilikuidasi. Karena total dept to capital asset ratio tahun 2012 47,50% mengalami penurunan dari tahun 2011 62,40 % sebesar 14,9%.
3.
Dari uraian diatas, penulis menyimpulkan bahwa PT GarudaFood dalam keadaan rentabilitas, karena adanya keefektifan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih. Karena dapat dilihat pada operating income to operating asset ratio ditahun 2012 16,15% mengalami peningkatan dr tahun 2011 3,78% sebesar 12,37%.
Saran 1.
Perusahaan harus meningkatkan kinerja keuangan agar dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua kewajibannya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan aktiva lancar dalam perusahaan tersebut.
2.
Sebaiknya perusahaan meningkatkan kas dan setara kas, dan mengurangi adanya utang. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mencari investasi untuk menambah modal perusahaan.
3.
Perusahaan harus meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya-biaya agar dapat menghasilkan laba yang optimal. Hal ini dapat dilakukan dengan mengoptimalkan modal yang ada untuk meningkat pada proses penjualan agar mendapatkan laba yang maksimal.