Ns. Diyan Yuli Wijayanti, S.Kep., M.Kep.
SCHOOL OF NURSING DIPONEGORO UNIVERSITY SEMARANG 2012
Kesejatian Respek Empati
Empati Kongkret
Pengiriman pesan pada orang lain ttg gambaran diri kita yg sebenarnya Adanya kesamaan antara verbal dan non verbal (kongruen)
Ciri perilaku inkongruen : a. Gerak kaki: menendang, kaki tegang, sering mengganti postur kaki b. Gerak tangan: menggaruk pipi, menarik kuku, memegangi lutut
Inkongruen akan menimbulkan : Tidak percaya pada perawat Curiga Hubungan menjadi renggang Informasi yang berharga hilang Menerima pesan yang berbeda Bingung Mungkin hanya percaya pada pesan non verbal Mempertanyakan kredibilitas perawat
Keuntungan perilaku kongruen
Kesejatian perawat
Keuntungan untuk klien
1. Berbicara dengan kesungguhan dan tanpa menyakiti
1. Bebas mengekspresikan pikiran dan emosi yang sesungguhnya
2. Mengekspresikan apa yang dia pikirkan, perasaan, pengalaman saat ini
2. Mengembangkan perasaan percaya pada perawat
3. Menunjukkan kespontanan
3. Merasakan atmoosfer rileks
4. Menunjukkan keterbukaan
4. Menikmati iklim kesejatian
Petunjuk penggunaan kesejatian yang efektif: 1.
2.
3.
Perawat harus menghindari membuka diri yang terlalu dini sampai dengan klien menunjukkan kesiapan untuk berespon positif terhadap keterbukaan Jika kepercayaan telah didapatkan, perawat dapat menjadi lebih terbuka dan spontan untuk dapat melakukan empati dan respek Perawat harus menghindari membuka diri dalam rangka memanipulasi, memberikan nasehat atau mempengaruhi klien untuk mendapatkan apa yang menjadi tujuan perawat
Contoh : Ada seorang klien yang menyukai anda sebagai perawat di sebuah bangsal. Dia menanyakan nomor telepon anda, sering memandang mesra, dan berusaha membuat kontak badan yang sering. Dia bahkan akan mengundang anda untuk makan malam. Sebagai perawat, Pikiran anda: saya harus memberikan pelayanan yang profesional Perasaan anda: cakep juga nih orang, sebenarnya saya juga suka, tapi … (terdapat inkongruen antara pikiran dan perasaan)
Bagaimana anda menunjukkan kesejatian tanpa meninggalkan profesionalisme anda sebagai perawat?
Contoh respon: Yah…mungkin saya akan pergi dengan anda, ……kita lihat saja nanti. Semua lelaki sama saja, ….anda berurusan dengan perawat seperti bermain-main dengan sesuatu. Diamlah tuan, …saya punya pekerjaan yang harus diselesaikan. Saya senang menerima undangan anda setelah anda pulang dari rumah sakit. Meskipun begitu, saat anda disini saya ingin membuat hubungan dimana saya merasa memberikan anda dan klien lain pelayanan yang baik. Saya ingin menangani semua klien dengan sama karena saya pikir tidak adil bila menunjukkan kefavoritan pada anda. Dapatkah anda mengerti posisi saya?
Kemampuan menempatkan diri kita pada posisi orang lain serta memahami bagaimana perasaan orang lain dan apa yang menyebabkan reaksi mereka tanpa emosi kita terlarut dalam emosi orang lain
Beberapa aspek dari empati: 1.
2.
3.
Aspek mental: kemampuan melihat dunia orang lain dengan menggunakan paradigma orang tersebut – memahami emosional dan intelektual Verbal: kemampuan mengungkapkan secara verbal pemahaman terhadap perasaan dan alasan reaksi emosi klien Aspek non verbal: kemampuan menunjukkan kehangatan dan kesejatian
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Meningkatkan perasaan berhubungan dengan orang lain Peningkatan harga diri Membuat orang lain merasa dirinya penting dan berharga Memberi motivasi, menerima apa adanya Membantu klien berpindah pada perasaan yang baru dan merubah tingkah laku mereka Membantu klien memahami bagaimana mereka bereaksi Meningkatkan kesadaran diri dan wawasan
Tahapan melakukan empati: 1.
2. 3. 4. 5.
Membersihkan pikiran kita dari agenda yang mengganggu Dengarkan…. berusaha mengerti dan memahami Berkonsentrasi pada pesan verbal dan non verbal untuk mengerti perasaan dan alasan reaksi klien Mengatakan pada diri; “ orang ini ingin saya mendengar apa darinya?” Menyampaikan respon empatik.
Respon empatik mencakup: 1.
2.
3. 4. 5. 6.
Keakuratan: ketepatan pengungkapan verbal terhadap perasaan atau masalah klien. Kata-kata yg menunjukkan empati: takut, sangat cemas, terganggu, takut yg tiba-tiba, panik, berhati-hati, gemetar, gelisah, ragu-ragu, kurang bersemangat, malu, tidak mengerti, lemas, tidak nyaman, terkejut, tegang. Kejelasan: jelas tentang topik tertentu, sesuai dgn apa yg dirasakan Alami: kata-kata sendiri Kehangatan: hangat, suara lembut, irama teratur Kesejatian: verbal=nonverbal Pengecekan: menanyakan – “itukah yang anda rasakan?”
Contoh berempati secara verbal: 1.
Pernyataan Kamu merasa frustasi karena klinik ini tidak buka pada sore hari. Karena ada permintaan untuk meningkatkan jam buka klinik ini, saya akan melaporkan hal ini pada kepala perawat disini.
2.
Pertanyaan Yah .. Saya bisa melihat bagaimana kamu sangat ingin pulang dari rumah sakit ini lebih cepat dari yg kamu harapkan. Apakah kamu telah mengatur waktu pengasuh anak untuk memulai kerja lebih awal dan menolongmu mengasuh kedua anakmu dan bayimu yg baru lahir?
3.
Menyebutkan sudut pandang orang lain Kamu merasa tidak ada masalah dengan kebiasaanmu merokok satu pak sehari karena kamu merasa hal itu tidak merusak kesehatanmu, dan kakekmu merokok tapi mempunyai usia panjang. Saya memiliki pandangan berbeda mengenai hal tersebut, pada saat saya melihat beberapa klien yangg telah meninggal karena kanker paru. Statistik mengindikasikan korelasi yg sangat tinggi antara merokok dan kanker paru.
4.
Penjelasan Berpindah ke ruang yg mempunyai dua tempat tidur telah membuat kamu merasa kesal dan kamu merasa bahwa privacymu terganggu. Hal ini harus dilakukan karena kita membutuhkan ruangan dgn satu tempat tidur untuk melakukan tehnik isolasi pada klien infeksi yg bertujuan untuk melindungi siapapun di ruangan ini
5.
Ungkapan untuk informasi tambahan Kamu khawatir tentang nyeri tajam yang kamu rasakan di daerah ginjal. Apakah kamu merasakan tanda-tanda lainnya?
Kehangatan:
Kondisi fisik: 1. Dahi : rileks, tdk ada kerutan 2. Mata : kontak nyaman, natual 3. Mulut : rileks, tidak cemberut, tdk menggigit bibir, tersenyum jika perlu, rahang rileks 4. Ekspresi : rileks, tdk ada ketakutan, kekhawatiran, menunjukkan perhatian dan ketertarikan 5. Tubuh : berhadapan, bahu paralel 6. Kepala : duduk/berdiri dgn tinggi yg sama, mengangguk jika perlu 7. Bahu : mudah digerakkan, tidak tegang 8. Lengan : mdh digerakkan, tidak memegang kursi atau tembok 9. Tangan : tdk memegang atau saling menggenggam, tdk mengetuk pena/ bermain dgn obyek 10. Dada : nafas biasa, tdk tampak menelan 11. Kaki : nyaman, tdk menendang, tidak mengetuk
Posisi Tubuh Yg Menurunkan Kehangatan
Mengangkat bahu tdk peduli Bersedekap Memutar jempol Menyilang kaki Mengepalkan tinju
Hal-hal Yg Merusak Kehangatan :
Melihat sekeliling Mengetuk-ngetuk jari Mundur tiba-tiba Tidak tersenyum
Perilaku yang menunjukkan kepedulian/ perhatian, rasa suka dan menghargai klien Perawat menghargai klien sebagai seseorang yang bernilai dan menerima klien tanpa syarat Dengan respek perawat dapat mengakui kebutuhan orang lain untuk dipenuhi, dimengerti dan dibantu dalam keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki perawat.
Respek adalah: Kesedian untuk berinteraksi dg klien Menunjukkan siap sedia Ketertarikan pada masalah klien Memahami keunikan klien Melakukan pendekatan penyelesaian masalah
Melihat kearah klien Memberikan perhatian yang tidak terbagi Memelihara kontak mata Senyum pada saat yang tepat Bergerak ke arah klien Menentukan sapaan yang disukai Jabat tangan atau sentuhan
Contoh perilaku tidak respek: ……….?
Menggunakan terminologi yang spesifik dan tidak abstrak Fungsi: mempertahankan respon perawat terhadap perasaan klien, penjelasan dengan akurat tentang masalah akan mendorong klien memikirkan masalah yang lebih spesifik. Contoh :………
Contoh 1: Klien: “aku tidak akan punya masalah jika orang-orang tidak mengangguku. Mereka membuatku marah karena mereka tahu aku sangat berperasaan halus”. Perawat: “siapa yang ingin membuat kamu marah?” Klien: “keluargaku. Orang berpikir berada dalam keluarga besar merupakan berkah. Itu adalah kutukan!” Perawat: “apakah kamu dapat memberi saya contoh dari seseorang yang membuatmu marah di rumah?”
Contoh 2: Klien: “Saya tidak tahhu apa masalah diantara kami. Istriku dan aku tidak dapat bersama lagi. Kita sepertinya tidak bisa sepakat tentang segala sesuatu. Saya pikir saya mencintainya tapi dia tidak menunjukkan kasih sayang dan perhatian, ini telah terjadi begitu lama”. Perawat: “Anda menyatakan bahwa anda tidak terlalu yakin pada apa masalah yang ada dan anda pikir anda mencintai istri anda. Tapi hal ini sering anda perdebatkan dan dia tidak memberikan tanda bahwa dia mencintai anda, sementara anda merasa menyayanginya. Kapan terakhir kali anda memberitahukan perasaan ini pada istri anda?
Nurjanah, Intan (2001). Hubungan Terapeutik Perawat Klien (Kualitas Pribadi sebagai Sarana). Cetakan pertama. PSIK FK UGM.Yogyakarta. Stuart, Laraia (2005). Principle and Practice of Psychiatric Nursing. Eight edition. Mosby Inc. St. Louis. Philadelphia. Potter, Perry (2005). Fundamental of Nursing. 6th edition. Mosby Inc. St. Louis. Philadelphia. Videbeck, S.L. (2008). Psychiatric mental health nursing. (4th ed). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Sadock, B.J & Sadock, V.A. (2005). Kaplan & Sadock’s
synopsis of psychiatry: behavioral science/ clinical psychiatry. 10th Ed. Lippincot: Williams & Wilkins.