NOTULENSI KOORDINASI DAN PENDATAAN PENGELOLAAN SAMPAH DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA (PPS) BELAWAN Kota Medan, 29 Agustus 2017
NO
SUMBER INFORMASI
1.
Bu Ida dan pak Suyono (PPS Belawan)
2.
Bu Arma dan staf (Bank Sampah Ata Jaya di Sicanang, Belawan)
HASIL KOORDINASI - Pengelolaan sampah di PPS Belawan dan sekitarnya tidak melalui proses pemilahan dan pengelolaan sampah untuk dimanfaatkan lebih lanjut. Sampai saat ini, sampah yang ada dikumpulkan di tiap tempat sampah yang diberikan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan, dan kemudian setiap dua kali seminggu secara rutin akan diangkut oleh truk pengangkut sampah dari Dinas Kebersihan Kota Medan dan langsung dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Terjun Kecamatan Medan Marelan. - Sampai saat ini, pemerintah daerah (pemda) kota Medan dan PPS Belawan belum memiliki rencana membangun lokasi pengelolaan sampah di PPS Belawan dan sekitarnya. - Tahun depan, PPS Belawan merencanakan program sosialisasi ISO kualitas lingkungan dengan tujuan agar pengusaha dan masyarakat nelayan di sekitar PPS Belawan memiliki kesadaran peduli lingkungan. Untuk saat ini kesadaran masyarakat nelayan lingkungan PPS Belawan masih sangat rendah sehingga pembangunan lahan untuk pengelolaan sampah belum akan efektif. - Bank sampah Sicanang merupakan bank sampah Induk di wilayah Sicanang, kec. Medan Belawan, kota Medan. Bank sampah ini dikelola lembaga swadaya masyarakat (LSM) lokal yang bernama ATA JAYA dengan Direktur adalah bu Armawati Chaniago yang aktif mempelajari sampah secara otodidak sejak 2008 dan mulai mendapat pelatihan dan pembinaan dari pemda. Lulusan sarjana biologi USU ini, sejak 2013 semakin aktif mengelola sampah setelah koordinasi bersama pemda Dinas Lingkungan Hidup dan JICA, dan pada 2014 mendapat pelatihan pembelajaran langsung ke Jepang. Secara legalitas, bank sampah Sicanang telah memiliki akta notaris dan SK Kemenkumham. - Mekanisme pengelolaan sampah pada bank sampah Sicanang dilakukan dengan bank sampah memperoleh sampah dari sampah rumah tangga kemudian dikumpulkan di unit pengumpulan dan tiap unit yang akan mengantar atau diambil oleh bank sampah Sicanang. Dengan demikian, bank sampah Sicanang mengumpulkan sampah umum bukan hanya dari pesisir saja. - Bank sampah Sicanang dirintis sejak tahun 2008, bank Sampah ini semakin aktif dengan dukungan pelatihan dan pendanaan fisik bangunan dan mesin pengolahan kompos dari JICA pada lahan milik pemda kota Medan di tahun 2014. - Bank sampah Sicanang yang berkantor di Jl. Kelapa Blok 21 Lingkungan 19 Samping Kantor Belawan Sicanang Kecamatan Medan Belawan Kota Medan ini memiliki 10 orang pegawai dengan 3 orang di bagian managemen dan keuangan sedangkan 7 lainnya di bagian operasional. Bank sampah Sicanang buka dari jam 10.00 WIB hingga 16.30 WIB setiap harinya. Sampah dapat diantar langsung oleh warga sekitar lokasi maupun unit, atau diambil oleh angkutan bank sampah dengan minimal order penjemputan sampah 1 viar atau becak barang. Penjemputan sampah dilakukan dengan menggunakan alat angkut bantuan dari pemda, JICA dan milik PT Arta Jaya, diantaranya 1 mobil pickup sampah besar, 1 pickup berukuran sedang dan 1 unit mobil yang roda tiga “viar” (becak barang).
NO
SUMBER INFORMASI
HASIL KOORDINASI - Setiap rumah tangga dapat menyetor sampah organik dan anorganik ke unit pengumpulan yang nantinya akan dibawa ke bank sampah. Sampah organik seperti sampah sayuran dan buah akan diolah menjadi pupuk kompos. Sedangkan sampah plastik dan kertas dikumpulkan, dikelompokkan, dipilah sesuai karakteristiknya dan dijual ke perusahaan penerima. Pemilahan sampah dilakukan sejak dari setiap rumah tangga, unit pengumpulan sehingga pembayaran oleh bank sampah juga berdasarkan jenis dan kuantitas sampah. Untuk nilai ekonomis sampah beragam sesuai jenis dan bentuk sampah, misalkan sampah plastik aqua gelas dihargai Rp 3000 per kilogram dalam bentuk gelas tanpa segel, dan dihargai Rp 7000 per kilogram bila sudah dipotong bagian gelangnya, bagian gelang sendiri akan dinilai terpisah. - Bank sampah ini memiliki alat pencacah plastik (bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan) dan dua mesin pengolah kompos dari JICA (beda ukuran). - Mesin pencacah plastik diberikan oleh Dinas Lingkungan Hidup sebelum 2014 dibangunnya bank sampah. Saat ini alat pencacah plastik teronggok tidak digunakan karena hasilnya tidak sesuai spek kebutuhan perusahaan, hasil cacahan bentuk memanjang dan harga beli plastik tercacah berimbang dengan harga utuh sebelum dicacah sehingga kurang efisien. - Mesin pengolah kompos ini aktif tidak setiap hr hanya saat ada supply sampah sayur dari pasar, tidak semua pasar dapat memasok sampah sayur dan buah karena mayoritas sampah pasar tercampur sampah lainnya tidak layak diolah. Sampah organic dijemput bank sampah langsung dari pasar Tuntungan. Sampah organik yang dipilih hanya sampah sayur dan buah, diproses dengan dikeringkan, dicampur ragi dan dedak, didiamkan selama 3 hari, dimasukkan ke mesin cacah dan diaduk dianginkan selama semingggu, selanjutnya diayak sesuai permintaan saat ada pembeli. Pupuk belum diproduksi rutin untuk skala industri, pupuk kompos diayak hanya sesuai permintaan dari warga sekitar. Sebagian besar kompos digunakan tim bank sampah saat pelatihan dan pembinaan warga atau unit binaan. Untuk nilai ekonomis pupuk kompos dihargai Rp 5000 per kilogram setelah diayak. Keuntungan produk bank sampah ini digunakan untuk operasional dan penggajian pegawai serta modal pengembangan. Rencana ke depan, pihak bank sampah berencana membeli alat mesin pencacah plastik (sesuai spek), pengpressan dan pencucian agar sampah anorganik terutama plastik lebih bernilai ekonomis. - Bank sampah Sicanang termasuk bank sampah terbesar dan aktif di Kota Medan. Kota Medan memiliki cukup banyak bank sampah namun banyak yang mati suri tanpa suntikan pemda. Saat ini dinas sudah tidak mensupply bank sampah dengan kegiatan sosialisasi dan pembinaan sehingga bank sampah yang aktif hanya beberapa. Selain, Bank Sampah Ata Jaya di Sicanang, ada pula bank sampah Mutiara yang berlokasi di kota Medan (dekat stadion teladan). - Saat ini ada puluhan unit pengumpulan yang menyetor sampah ke bank sampah Sicanang, sekitar 25 unit, dengan tiap unit memperoleh sampah dari 20an rumah tangga binaan aktif. Jangkauan akses pembinaan dan pengelolaan unit bank sampah sampai dengan wilayah kota Binjai dan kabupaten Langkat. Setiap rumah tangga mendapat penggantian harga sampah dari unit melalui sistem buku tabungan, sampah tidak langsung dinilai dengan uang tunai (cash) dan sampah yang dibawa unit ke bank Sampah dibayarkan secara langsung sehingga saat unit mendapatkan dana, setiap anggota dapat mencairkan tabungannya. Bank sampah Sicanang ini dapat dikategorikan sebagai pengepul besar untuk wilayah Belawan.
NO
SUMBER INFORMASI
HASIL KOORDINASI - Direktur bank sampah Sicanang bersedia memberikan sosialisasi mekanisme kerja bank sampah secara gratis bila ada kelompok warga yang mau melakukan kerjasama. Minimal 25 orang rumah tangga bersedia ikut serta dan hadir. Bank sampah Sicanang bersedia membina unit baru, minimal 25 rumah tangga yang terkoneksi pada satu unit pengumpulan. Sebagai contoh, pada satu komplek perumahan terdapat 1 rumah yang bersedia sebagai unit pengumpulan sampah rumah tangga, sehingga sabtu atau minggu pagi (hari libur) dapat mengumumkan pengumpulan sampah dimana setiap rumah tangga telah memisah sampah organik-non berdasarkan jenisnya, maka unit pengumpul dapat langsung menghubungi pihak bank sampah sehingga sampah dapat langsung diambil oleh bank sampah secara gratis dan tidak sempat menimbulkan bau/polusi di lingkungan perumahan.
3.
Pak Maskuddin dan Bu Rasmita (Dinas Lingkungan Hidup)
- Pengelolaan sampah di medan dikelola oleh 3 instansi yaitu dinas lingkungan hidup, dinas kebersihan dan dinas pertamanan kota. Untuk sampah di taman kota akan dikelola oleh Dinas Pertamanan, untuk sampah di jalan raya akan dikelola oleh Dinas Kebersihan, untuk sampah yang jatuh ke selokan dan sungai akan dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup. Tahun depan ada wacana pengelolaan sampah seluruhnya akan dikelola terpadu oleh Dinas Kebersihan Kota Medan. - Kota Medan memiliki beberapa bank sampah, salah satu diantaranya bank sampah Sicanang, terletak di sicanang, Belawan. Bank sampah rata-rata dengan dukungan Dinas Lingkungan Hidup, namun keterlibatan Dinas hanya pada sosialisasi dan pembinaan namun tidak dapat dilakukan secara terus menerus sehingga membutuhkan kemandirian pihak bank sampah untuk keberlanjutkannya. - Produktivitas bank sampah sampai saat ini lebih ke arah pengolahan kompos dan pengumpulan hingga daur ulang untuk pasokan ke pabrik. Pembinaan kreativitas belum memberikan nilai optimal. Kualitas produk masih kalah bersaing dari hasil produksi di pulau Jawa sehingga belum memiliki nilai jual.
DOKUMENTASI KOORDINASI DAN PENDATAAN PENGELOLAAN SAMPAH SEKITAR PPS BELAWAN
Gambar. Koordinasi di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Belawan
Gambar. Koordinasi dan Pendataan di Bank Sampah Ata Jaya, Sicanang, Medan Belawan, Kota Medan (kiri : gudang penyimpanan sampah anorganik, kanan : kantor administrasi)
Gambar. Koordinasi dengan Bu Armawati Chaniago di Bank Sampah Ata Jaya, Sicanang, Medan Belawan, Kota Medan
Gambar. Bangunan Bank Sampah Ata Jaya, Sicanang, Medan Belawan, Kota Medan (kiri : gudang penyimpanan sampah organic dan pengolahan pupuk kompos, kanan : tenda pameran disamping kantor)
Gambar. Mesin Pencacah Plastik (tidak digunakan)
Gambar. Mesin Pencacah Sampah Organik
Gambar. Alat Angkut Motor Viar (roda tiga) dan Mesin Pencacah Sampah Organik
Gambar. Kompos yang telah Dicacah, Diaduk Dan Dikeringkan Sebelum Dimasukkan ke Alat Pengayakan
Gambar. Mesin Pengayak Pupuk Kompos Sebelum dikemas
Gambar. Alat Angkut Becak Sampah dan Mobil Pickup
Gambar. Penyimpanan Produk Sampah Anorganik
Gambar. Penyimpanan Produk Sampah Organik
Gambar. Dokumentasi Chart Data Produksi dan Pengolahan Sampah di Bank Sampah Sicanang
Gambar. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Medan
Gambar. Model Tong Pemilahan Sampah Berdasarkan Jenisnya di DLH Kota Medan
Gambar. Koordinasi di Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan