Prosiding Seminar Nasional Keselamat,lll, Kesellatall dan Lingkungalll, 23 -24 Oklober 2001 -
NORM PADA BEBERAPA INDUSTRI DAN METODE PENGUKURANNYA Syarbaini daD Wabyudi Puslitbang Keselamatan ltadiasi daD Biomedika N uklir -BAT AN
ABSTRAK NOI~M
I>ADA BEBERAI>A
INDUSTlU
DAN METODE
PENGUKURANNYA.
NORM
mt:rupakan
prouuk salnping ualaln proscs kcgialan hcbcrapa induslri yang pt:rlu dipanlilu uan uikckJla st:uemikjan rupa mt:ngingal mal~rial ini adalah""oahah--fiiilioaklif. D~ngan bantuan teknologi dan inlrwnt:nla.-;i nuklir. NOI{M dapat dipanlau dan dianalisis kandungan radionuklidanya baik secara kualitatif maupun kuanlitatif. Makalah ini m~mberikan uraian r:ngka.-; metode pengukuran NORM dan analisis masing-masing radionuklida yang t~rkandung di dalamnya atau dalaln komponell lingkungan yang t~rkontarnina."i NORM. Dengan dipantau dan clik~lolanya NORM pada industri-induslri. dalnpak racliologi NOkM lcrllauap pck~J:iil,milsYilrilkal danlingkungiln sl,kililr Uari.t uitckim scrcnLiall muIIgkin,
ABSTRACT NORM IN SOME INDUSTRIES
AND ITS MEASUI"{EMENT
METHOD.
NORM ~-;a by product of somt:
industries activity must be monitored and handled in such a way bt:cause this product is radioactive material. By using nuclear technology and instrumentation, NORM can be monitored and analyzl:c.Iits rac.lionuclides content qualitativl:ly and/or quantitatively. This paper describl:s the measurement method and analysis USl:c.I for radionuclides in NORM or in the l:nvironmental component contaminated by NORM. By monitoring and handling NOI~ impiiCt of NOI~
in inc.lustries, thc radimogy
to tht: industrial workers, thl: ml:mber of the public and tht: surrounding cnvironml:nt coulc.l ht:
controlled. I. PENDAHULUAN Industri yang kegiatan dasamya adalah
Pellallgalklll dilakukall ucllgan
radiasi Cal-a
ekstema mengatur
uapal .jarak,
kegiatan pengolahan dall pemalllaatall bahan baku yang berasal uari (ualcun) bumi uengan skala besal'
mempcrsillgkal WakUi dal1/alau menggullclkall pelinullllg rcldiasi. Ketiga earcl ini (likencu dellgclll
dapat menyebabkan peningkatall konsentrasi radionuklida alaln selama proses tersebut berlang sung, Berbagai radionuklida alam yang
prinsip proteksi ra(liasi. Salah salu atau kombulasi
terkandung di dalaln batUall pacta kulit bumi akan ikut tennobilisasi sehingga pacta akhimya
Cal-amencegah masuknya zat radioaktif kc daiam
membentuk produk
di kulit. Ulltuk dapat melakukall penallganall NORM
radioaktif.
samping berupa bahan
Bahall radioaktif
disebut NORM Ma.terial) [I), NORM
yang terbentuk ini
dmi ketiga p11nsip illl dapat dilakukan" Sedangkall untuk penclllggulangan radiasi intema adalah dengall tubuh melcuui jallll mulut, hidullg dan luka terbuka secara baik
(Naturally Occurring Radioactive
diperlukall
insu"Uffientasi nuklir
bebcrapa metoue untuk
dapat
dall
memmltau
keberadaan NORM dan menguklll. tingkat aktivilas dapat
memberikan
kontribusi
radionuklidanya yang akan diuraikan seCal"aringkcls dalam makalah ini.
pajanan radiasi ekstema dan intema terhadap pekelja bahkall terhadap masYal-akat di sekital' lokasi inuustri. PekeJ:ja akc.ln menerimc.l pa.jrnlan radiasi ekstt:mcl kalclu bt:ralla uist:kitcu"fasililcls inu.llsu'i yang
II.
PIi::MB.li::NTUKAN
NO[{M
PAI>A
BEBEI{APA INDUSTRI Ada dua jenis industri yang kegiatallllya
suuah terkontcuninasi oleh NORM. Sedangkan rauiclsi inlt:ma .tk.UJ uil~rima p~k~J:jam~l.tlui jctlur ml;nghasllk,m N()I{M yaitu illuustri pl;rt.mlomlgml p~mafas.ul hila UUcU"cl pada ucl~r.tlJ 1--.t:Jjcl d.m illdustri yallg 1III;mallf;latk.m b.ul.ul hasil l~rk(JnlalJ]illasi ol~h NO!{M hl:rllpcl ut:hll alall gclS t.uno.ulg sl;oagai O.UI.UI I)akullyaIlluustri dan m~lalui makanalvminumcl\1 hila kOlllclk lculgsung pel1illno.ulgan paua das.unya merupakall US,Ula ut:ngall NOl{M beJltuk padclt urnl cairo Oleh karena
pemilll1~latan sumber daya alam yang tcrk,uluung
itu pengelolarnl tt:rhauap NORM
dalam
perhcltian Refills [2,3,4 J.
perlu mendapat
kcr.tk bulru
yang
kcgiatannya
meliputi
pcnl;m-i.ul (cksplor.lsi), pcnggali.ul (eksploitasi) d,UI pcngol.ul'UI
252
o.lh.UI
g.ui.ln
uutllk
mcmpcrolch
konsentl-at-Dalmn proses pengolahan tersebut, unsur
peluruhilll
ra
,lkih,lll:y,a ke liga j,,\)IOIJ ratliUll1 illi ak.ul iklll 1.:I'IJ.lwa
(l:rk()llsl:IIIJ1Isi
232Th ,juga akall
ikul
ml;:mbenluk konsenlral radioaktU' Yllilg disebul NOI{M (Naturcilly Occurrin.!,' Radioactil'e
raJa w,\klU proses pl:ngmllhilan
Materict!,\,) alilU sering juga
gas, k.u"l:na pellgamh
disl:OUl 'I'ENOI{M
i);u;ml
lerlm,ll"
Sehag,li
minyak atau gas 16J,
prose", peng.ull!1il;ul temper;llur,
milly.Lk
alau
ll:kmliUI d;Ul pH,
(7echnol(jgically l.~'nhanc:et! Naturct!ly Oc;c;urrin.!,' unsur-uns',lr tersl:hul ,lkall mellgl:llu;lP dal,ull O':lllllk l.~(.ldioac:ti,,(o' Mat(,,'ial,\') [5,6,7J, 'l'l:rkOnSl:lllrilsinya gm1UlI-g;u1un sulJ;u uml k;UUOWll hl:mp,l kt:r,lk air unsur radioaktif almniall ,juga teljildi pacta proses (.I'cale) d;Ul sludge raJa al.u-.U;ll produksi sl:p~rli industli yang ml;:ngunakllil bahan galiiul sebagai
tubular,
bahan baku, contornlya produksi pupuk fosfat yang
UmUlllllya
menggunakwl batuwl fosfat sebagai ballan baku, Produksi titanium oksida YWlg menggunakan batuwl
berupa Balium
well/lead.
vall'es,
scale
dalam
Sulfat.
bat.ium kemudiatl
Radium
JaIl
S('pllrll/U/",
minyak
ml:Ilgendap
ad.uall hers.ulIa
m~nggill1ti b~herapa atom hat.illill
ilmenite atau rutile sebagai bahim baku. Lisclunsky dkk [8] melaporkan ballwa bubuk zu-konium oksida
228Ra m~lurl1l1 ml:l~jalli
yang digunakWl sebagai bal,W) iJaku pacta industri
m~njadi
ini d.Uillll
pump industri
slruklUl"
kIistal
Bm"ium SuIt,;;u. K.u.t:wa 228Til dan 226Ra m~lumh
210Pb melaui radon f2iQl)
maka di dal.un
komponen elektl-onik dWl keramik juga mengandung scale ditemukan 228Th dan 210Pbtersebut. Oi dalaJl1 wlsur radioaktif almn yang cukup tinggi yaitu : 238U gas alam banyak ditemukatl gas radOil YaIlg 5400 Bq/kg, 235U260 Bq/kg dan 23~h 340 Bq/kgmempak,UI anak IUI,1l1 dali j{a-226. raJa lahar lndustli-industli
jelus
ini
disamping
dapat
pelrusah.Ul
Inlilyak,
gas
d,Ul
air,
radon
.lk.UI
menyebabkan terkonsenlrasinya bahwl raclioaktif
mengikuti
pacta lunballllya dapat juga menyebabkan terbawanya bahanl1tdioaktif pada produk1lya [8,9]-
III. ASP~~K KES~~[JAMATAN I~ADIAS[ NOI~M
Beberapa jenis twlah, batillul diUl pasir mineral di dalam perot bumi Inengandung unsur radioaktif
D;unp'lk ratliologi NOl{M tcrhad'lP Pt:kCI:j,l, masyarakat sekit,u' clan lingkungaIl dapat bcrupa
alalniah primordi
pajaIlaIl r,ldiasi ckstcma maupllll intema, Pott:llSi
wlsur
ini
mempunyai
wl1ur pW'o yang sangat
pwljang yainl milyw.an tallun. Diswnping itu U-238 clan Th-:~32 meluruh menghasilkan teberapa aDak Im-u1l dengan wnw- pW'O dari orde detik sampai ribuan tahun. Pacta Garnbw. I ditarnpilkan defer
gas [5,6J.
ballaY'l r,ldiasi NOl~M dapat ditt:rim,l tubuh mcl,llui bebcrapa t:,u'a : ,( Radionuklida-radionuklida dari
tasilitas-tasilitas
pcmancar
galruna
produksi
y,Ulg
terkontaIruna!;i NORM akan memberikan fisiko
pelt.u11hcul U-238 dan Th-232 [10]. Jenis radionuklida alcun YWlg ditemukcul di dalarn NORM bergantung pacta .jenis kegiatan
pa,jancul r'ldi,l!;i ck!;tema pad'l pckt:l:ja yang bcrada di st:kitamya, ,( NORM bcrupa paI,tikel I dt:bu yang tcrsuslJt:nsi
indusui dCUlballaD baku YCUlgdigwlakan industri
dan t~rbawa m,lsuk ke dalcun tubuh m~lalui ,j,uur
tersebut. Sebagai contoh, NORM YCUlgberasal dari
pemafasan (il1l1alasi), belpotcnsi m~mb~rikall fisiko pajanan radiasi intema, ,( Gas r,ldon r22R11)dan thoron r2~) bcrs,lma
kegiatan indusul tunah niengandung Thorium lebih tinggi dari Uranium sedwlgkan NORM yang berasal dari industri pupuk fosfat ditemukan sebaliknya.
a11akluruhnya YaIlg bcras,ll d,u'j tasilita",-fasilitas
lIlc.lusui minyak dWl gas bUlni, radionuklida alarn
tcrkontcunin,lsi NORM d'lP'lt t~rbawa masuk kt:
yang domincul ditemukan di dalam NORM yang
dalam tubuh mc:alui j,uw' pl.:m,tfaSa11(iI1l1,J'lSi)
dihasilkallllya adal,ul 2261{il,22KI{a,210Pb,210pOclan 222!{n, P,ltla induslri minyak d,m gas blUm,
sl.:hingga bl.:lpotcnsi 11,t:mhl~rik,mfisiko pa,iml,m radi,lsi intt:ma [7,9],
pemb«;:nluk,ul NOI{M diaw,lJi d«;:ngan Icrlcu'utnya 226Ra dan 22KI{a batu-batuan di dalmn au- yang
Mt:rl.:ka y,mg t~rlibat l,ulgsung U>ckt:l:ja industri), d,m y,ulg tidak tcrlibat l,mgsung d,uam
ter
kcgiat,ul
un"ur-mlsur go!ongan II sepelti Ca, Sr, Ba clan Ra
sekitaIllya akan ikut meneruna dampak radi'lsi NOl~M m~lalui sal,lh S,ltu atau tiga c,u"a ini kal'lu
bersifat mudah Iml1t dalmn air, Dengllil delnikian isotop-isotop 226!~ayang berasal dati del-elpcluruhan 238Uclan 228Rabese11a2:?A!{a yang berasal dati deret
253
illdustri
tl.:rst:but ,'il.:pt:11i m,lsy,u'akat
seand'linY,1NOI{M tiJ'lk dikclola J~ngaJlbaik,
P3KRBiN-l3ATAN
P3KRBiN-BA TAN
SelninarNasionalKeselamatan,KesehataIldan LingkunganI, 23 -24 Oktober2001
Beberapa penelitiall melaporkan bahwa dapat mtmoerikan konu'ibusi ken"ikan
NO[~M radioaktif lndusui
alam di lingkwlgall, pupuk
fosfat
di
Sebagai contoh
Roterdam
Belanda
dengan panl:a indera manusia karena lid,lk mempwlyai rasa, b,lU d,Ul warll,1 y,ulg .~pesifik. Ak,UJ tetapi NORM dapat didel~ksi keberadaallllY,1 menggunakan alat ukur radiasi y,Ulg jauh lcbih peka
dilaporkall telah menyebabkan terlepas~ya sejumlah bahan radioaktit' alam sepe11i238U,226Ra,210Pbdan
dal-ipanca indera mallusia.
210pOke lingkungan, Sebagai akibatnya ikan-ikan
diatas dominaIl terdill daIl radionuklida-radionuklida
dal'i sungai Rh~in tempat pembuangan NORM
pemaIICaI-alia. Radionuklid,I rl:maIll:al. allil tidak
NORM sebagaimana y,wg telah dijclask,UJ
ml:llgandwlg 210pOsl:oanyak 10 -50 Bq/kg dall nilai
mud all didl:leksi kaIl:na siral radisi all~l YaIlg Sailgat kual
tl:rsl:out ,;auh leoih tinggi 4
ml:ngiouisasi me{lium y,UJg
-5
(Iilaluinya sehingga "rate ()[ l:nergy loss" Ilya sallgal l:l:r,lt
k.tli
dio.uldingk.ul
dl:ngall ikan-ikan dari k..lwas.ul [..un, Dis..Ullpillg ilu
dan p'lrlikl:l-p,u-tikl:1 illi sud,ul
telall tel:jacli pula kenaikall
berhenli
dosis
f.lSV,
pl:ndl:k. 1'l:llgukuraIl r'l{liasi alia memerlukan prosedur
Radium-226 pactacontoh air
pernisahan kimia YaIlg cukup
I:fektif
ml:nt:apai
individual 150
raJa
jaI.ak
y,UIg
dan sedimen sungai Rhein
rumit
mencapai 10 -50 kali lebih
radionuklidaIlya. Terlebih lagi k,llau NOI{M tersebut sudah
tinggi kaWaSall
diballdingkan lain, lndusui
pupuk
fosfat
di
juga
dilaporkan
seperti Lumpur atau au. d.llJ
telah
swlgai Odiel, Seoagai akibat".y;! dosis et'ektit' tahlillall untuk kelompok kt'itis dilaporkan telah mencapai 60 f.lSv, terutama melalui jalur konsumsi ikan dilll cru.\1acea [11].
IV. SURVEI PENDAHULUAN (SCREENING SURVEY) NORM I3crbcua Ul:lIgcUI I:l:maratl
255
tiuak
uarat
uiiul:lltilikasi
memumik,UJ
tercampur dengan ballall laiIJ
Spanyol
membuang limbah caimya ke 'pesisir Tinto dan
NOl{M
unttlk
industri ucngan
mengeIJdap ditempat-tempal tertutup scpelti dalaln pipa cl.ln tanki. Namllll dernikiall,
kaI.ena
radiolJuklida-radionuklida
pemaI1CaI-alia ini clalam prost:s pt:luruhamlya juga diseltai ra(liasi g,unma, maka kcberadaall NOI{M dapat didl:tckl;i SCl:ara langswlg melalui radiasi gamma dari aIlak lul11lulya clelJgalJdetektor khusus radiasi gaInma l'lllpa mclalui lahar pcmisah,ln kimi,l
lailulYa, muuall
P3KRBiN.BAT AN
~.'
S('r~(~flifl!,' dilakukan
.I.t/rlley jugu
mt:nggull.tkall
g.Ulllllil
ill-NittI
kt:mumian
Jl;llg.Ul
radiolluklida d.II.lmllya
tl;rkallJullg Jikl;l.U1Ui
hlJ1gsuug. Spl;klrolll\:l\:r
,".it
detektor,
dal'i
pulsa, siNlim
dan penyimpall
kl:lj.,
y.Ulg tl:rkOlll,ul1illasi NOI{M
dalam su.llu
induslli dapal dilakukan melalui .\'cl-eening suf1Iey mcnggun.lk.m .ll.ll surveytl1eter dengclll d~tt:ktor OM
Jip.Uld.lJ1g
Yallg
terdu'i
data.
Nislim
lnter..ksi
sillar
menghasilk,ul
SI;OaJlJillg dl;llgullll;llugu
sinal' g.Ullma y,lJ1g selanjutnya diproses NI:I;.u'a I;It:klronik
iakur radiasi
lJengolah pulsu
dengall dl;ll;ktor
siny,u puls.1 y;lJ1g lillgginyu
Ji SI;I.:,UU
g.Ull I 1'" ill-situ
Japat
sebag.ti snatu sislim
g.ullm.i
(~\:
RekaligUN .;l;llis
y.Ulg J'IJ)al
St:l.:aI..1 Nt:dt:rhana
Oleh kcu.ell.t itu untuk mengetahui daerah
dl;ll;klor
tinggi (HI:>Gt:). Dt:ngall ulal
illi kl;ol;r.ld.I.1J1 N( )!{M
penguat
oisu
spt:ktroml;ll;r
pulsa-puls..
tl;rsl;OU(
oll;h sistUll pellguat dill!
oenl!olah I?ulsa sellll1gga diperolt:h basil akllil: ocrupu
",' t
,..
'."Y""""!
",' ;: '0' ~ 1 ,. 10'i: :, ."'P'" 10'
f:
"'-.-
:7
I 1% /
"'Pb
"\ I 10'::\"'""-.'tltl
-
~..."
I
" 'Pb
r---TI
/-I
I
_A c r-~Ac
/ ""SI :'(;'.'-;:'BI: .,/;;- "'BI ~~
"',Si
10: '~l.U1~~:;=~, '0' ~
---
..,.
10' i. 0
1500
500
3000
2000
Energy
(keV)
Gambar5. ContohSpektrumGammaIn.situ atau NaI(Tl). Untuk s(:reening ,j'urveyini diperlukan
jenis Surveymeter yang peka terhadap radiasi
suatu speku.wn g
ganuna atau mampu mendeteksi sarnpai micro Rontgen / jam. Pada Gambar 3 diperlihatkan aIat survey meter LUDLUM..MODEL
19 MICRO R
METER buatan Ludlum Measurement Inc. USA salah salu alat ukw. Y(lllg m(llllpu mendeteksi sampai j.LR/j(llll dolll dapat digunak(lll wltuk s(;reening survey pada daerah Y(lllg diperkirakan
terkontaminasi
NORM. Ml:nurut
rt:komendasi
diUi
Amerika,
batasan terhadap pi~j,man ratliasi galnma NORM ildillilh 50 ~LlUjiun. KiUilU p'Yiman rildiasi galnrna suatu mateliai ~ 50 ~I.l~jaln. maka material tersebut diallggap NORM
dall
lilnbahradioaktif [ 12].
hallls
ditallgalU
sebagai
spt:ktrum
tt:rst:out, dapat diidt:ulirik,lSi
radioaktif Y
UlIsur-ullsur
Kalau NOl{M
terdisuibusi st:(;ara homogt:I1 daulfI1 suatu tt:mpat
P3KRBiN-BAT AN
256
, Seminar NasionaI Kesel~atan. Kesehatan datI ~ingkungan I, 23 -24 Oktober 2001
tett:ntu
seperti
dalam pipa, bi",a
dalaIll
dipakai
radionuklida
cukup
in-situ
Ul1111k menghitung
t:nt:rgi
H]:>Ge mempllnyai galruna
lebaI', daya
t:fisil:n",i
gamllla
digunaklU1untuk monitor kontlUninasi pennUkilill1
sekaligus konsentrasi
V. PENENTUANRADIONUKI,IDA
Yallg It:rkandung dalam NOI{M.
Dt:tt:ktor tt:rhadap
tanah, dalam l-uangan atau
spektrometer
tinggi,
st:mikonduktor
pi",ah l:al:,Lh
dt:ng,ul
jaIlgkauaIl
(re",olusi) lauu'
I:>~ngukur,ul
re",pon lint:ar
energi
rt:nda!l.
YaIlg tinggi,
Ot:tektor
Ge dioperasikaI1 pacta tempt:ratur N2
l:air. Olt:h karena itu dett:ktor ini dilt:ngkapi
dengan
konsentrasi
radionuklidcl
yang tt;rkandung di u,u,un NOl{M
IJl:rlll
dilakukcul
untuk
y,Ulg
mt;mlJerkirak,ul
D~ngan uikt;t,uluinya
KunSt;nU.ilsi masing-
masing
ra<.liunuklida,
uipt;rkinlk,ul
dilpat
maksimtllll
y,Utg diizink,ul
s~bes,u. 5 mS v/tah IIII. M~nlll1lt
ill-situ
modl:l
INS»ECTOI{
YaIlg du'angis:ai dt:ngaI1 detektor
l~rbaru
batas,ul
mSv/tallwl
ini
[13,14].
Dosis
untuk p~k~lja nlll1 ruuialii
ul;:tt:ktor l;t:bagaim'Llla yang tt:rlihat Spl;:ktroml;:tl;:r g,UllllliL
dl)lii~
efektit. tahW1CUlyang dit~rima pekelja industri. SiUDa d~ng,u} batali untuk
buatan CANBERRA
dosis
diterinla.
dl:W,Lr I;l;:b,Lgai W,LU,Ul N2 l:,Lir LLntlLkml:ndingil1kaI1 pad'L Gamb,u' 4,
masing-masillg
maliy,u.,lkat
tlitw1l11k,ul Untuk
wnum
rl:kom~ndalii lagi
ml:njadi
pt:nl:ntllcul
radionuklida NORM
yaitll 11\1"':/\ I
konlit;ntralii di
dal,ull
maka t:ontoh N()I{M
harns
dibawa
laboratoriwn
kl.:
untuk dianaliliis
ket:uali pt:nentuan gas radon dan
thoron
lurululya.
b~s~rla
M~tod~ pl.:nl.:lltll,ul
milslllg-masing di
dal,un
bed a
Gambar 5 adalah contoh SpektI1Ullgmrulla basil
pengukuran
menggurulkcul
speku'ometer
gamlrul in-situ. Apilbila kontillllin.ul NORM berupil lapisatl kering yang sangat tipi~, detektor khusus YCUlgpeka terhada{! radiasi alfa atau beta dapat digunakan seperti pla.\'tic .I'cintillation dan tabung
metodl.: pl.:ngllkur,ul raclionuklida scunlJeI-siunpl.:l
Pacta Gambar 6 (liperlihatkan survey meter Mini Mo.nitor Series 900 buatan Mini Instrurement
257
detektor GM
E
lingkungcul
bl.:rbl.:ua-
dengan
.il.:nis
U,Ul sil;lt
I"isik
dcu.i
B~rikut
NOI{M
clij~lask,ul
dal,Ull NOI{M
yang
,uall
terkonlaminasi
NORM haik bl.:rupa pauat, t:air atallpun gas.
V.I. Pengukuran aktivitas total (gross) alfa dHn
beta Pengukurall aktivitas tala] (gI'OSS) alia / bela
Geiger Yallg mempunyai area luas dan window tipis.
Ltd UK
wlI.iud
tersebul.
HPGe model GC2020.
radionllkl ida
NO!{M
st:suai
radionllkliua atau
,lIlak
biasa
dilakukall
sebagai
allalsis
pendahuluall
sebelwn dilakukall analisis l"adionuklida tcl1enlu. Hal ini (lilakukan untuk melihat apakah c;onloh
P3KRBiN-BAT AN
NO.l~M perlu untuk diaIuLlisis lebih laI1jut atau tidak. AICtt ukur untuk pcngukUrall Ctktivitas total (gross) alhl / bcta CtdCtlah jcnis dctcktor proporsioncLldcngitn
geomctri
sarna
dall
foil 1'clalljuulya
kap1'ul iradi,I1'io Kcrnudiclll
isiall gitS P-10 Yititu CiUllpw-aI190% aIgon daI1 10 o/Q 10 -15 methaI1. Contoh NORM disiapkaIl ittau dikeri11gkan
Y,UIg
alwnulliurn
SetelaiI
rnellit
dalam ke d,llcUli
k,'p1'ul diirudiasi
di fasilitas
pendingulall
llibullgktl1'
dima1'ukkalI l{abbit
beberapa
l{eaktor
ban,
Scl,ulla Iluklir.
contoh
dall
dCtlitrnplaI1setkernudiiU1 dicacah dcngiU1 itlCtt citcah standmo h,lSil cLktiva1'i dicaccl!l dengall peralatclll sistull a.lt'a/beta. A.Iitt cacal1 sistim aU'a/beta .lata!- spektI.ometer gaIruna. KonsentI°asi 23tiU datI 232'111 rendah (Low Ba(:kground Counter) model MPCdihitullg herdasclrkcuI clktiviul1' 239Np dall 233PaYcuIg 9400 buatan Protecul J.nsu-umentCOl-p.USA. seperti terbentuk setelcl!1 clktiva1'i. YaI1gditampi.lkaI1 pada GaIllbaI" 7 dapat digunakan untuk pcngukuran Ctktivitits total alt"a/betaNORM.
V;4. Pengukuran konsentrasi 210Pbdalam l'ontoh
padat V. 2. Pengukuran konsentrasi
22HTh,2c6Ra,22HRa
Kons~nlr,lsi
21°I:>bdil~llluk,Ul
SCC,U",I melodl:;
daD 4UKdalam contoh padat
penguktirall laIlgSlUlg dengan spektrometer g,Ul1ffi,1 Konsenu"asi 228Th, 226Ra, 228Radan 4OK dengan jenis delektor HPGe khusus Ul1tuk en~rgi dalam contoh NOI~M YCUlgbempa paclatan dapat rendall (UJW Energy Photon)" Konsentrasi 210Pb diukw" seCal"a lallgsung di laboratcrium ditentukan melalui energi foton gamma 46,5 k~V menggwlakall Spektrometer gcunma dengan detektor HPGe" Speku"ometer gcumna laboratoriwn pacta
dengall inlensitas 4 % [16].
uasmnya s.una UCI!g.U!Spcku"Ometcfg.unma il1-situ"
V.5. Pcn~"k"r,ln
raJa Gcunbcu"8 diperlillatkan speku"ometer gculUna n(Jt!fJOr1ublebuatm! ORTEC, USA uel1g.u! detektor
padat
kunscntrasi llUpU dalam {'untuh
KOllsl:lllrasi
210pO Uill:Jlluk,ul
Sl:<.:.ua
H1:>Gemodel GMX-35195-P"
pelnisahall kiIl1ia yaitu colltuh dilil.:ing dl:llg,ll1 Col1toh NOI{M y,U!g Slli(,lh uikcringk.u! HNO1, H2()2 U.UI HCIO4. I~arul,lll basil li<.:illg Uill1.l:\uk,ul ke u.tI,un hckcr m,u"il1l.:lli,uitimbal1g UCU! uiuapk,lll, fl.:siuu uilarulk,lII uaJ,uII HCI 0,5 M. dilem tutupnya sup.lya gas rcluon F2Rn) UCU!tllorOI1 Tcuub,111k,lJl as(:orhic a(:id (Vii. C), masukk,UI sil,'pr r2l1Ql) tidak kc luar" Contoh-contoh tersebut di.l'c kl: ualam JCU.UlCUl scuubil uipculaskaJl sl:laJua 6 dibial"kcul
selama
satu
bulan
rilenunggu
jam pad'! suhu 70 -90 °C. Po-210 aka/I terdepo.;il
kesetunbculgcu1alUm"a226RadCU1228Thdcngan aDak
kerada silver disc, kemudia/l aklivitas 210pOdiukur
lumh11ya" Speku"ometer gcumna dikalibrasi dengall sumber standal" yal1g mempunyai geometri dan
dengan spektrometer alfa [17]. Detektor yang biasa digWlakaJl dalaJ11spektromeui al1a adalah dl:tektor
densitas yang sama dengal1 contoh" Konsentrasi
semikonduktor sawaJ'muka silicon (silicon surfacp
228Ra ditentukan mengg1.makan energi gamma 911,07 dari 228 Ac daI1 konsenu"asi 228Thditentukan
barrier)" "Pengukw.an dengan spectrometer al1a memerlukaJl sumber cacall YaJlgtipis daJl rata unluk
menggw1akan
menghilaJlgkan efek
energi
238,63
keY
(lari
212Bi.
"self
ahsorption""
Tekllik
SedaI1gkal1 konsenU"asi 226Ra ditentukan melalui
eleku'odeposisi sangat baik sek,lli untuk prepar,lsi
energi gaInma 609,31 keY daI.i 214Bidan konsenu.asi
radionuklida-radionuklida
4°K ditentukan
dicacah dengan spektrometer aU"a"
melallu
energinya
sendi!l
yaitu
1460,75keY [15].
pemanl.:cu''uta y,lng akan
DengaJl tekJrik ini
Sllll1ber bisa dibuat
melekat seaJ"a merata da/l tipis p,lda permukacul disc V.3.
Pengukuran
konsentrasi
238U daD 232Th
YaJlg akcul dijadikaJl
sebag,li
sumber
caccl1l.
dalam contoh p~dat
Disamping
Konsenuoasi23HU dan 232Thditentukan dengan teknik analisis pengaktit'a11 lleutron (neutron
menghindaJi lrilaJlgnYcl energi ilU"a daliUU UUiU,1 antara sumber deJlgiul detektor, sumber cal.:ah dilll
itu
padil spektrometer
alia,
1II1Iuk
Al.tivatiun Analy,\'i.\'), Contoh NO1{M basil preparasi
deleklor ditempatkaJI dalaJl1rmlng vakum .
ditirnbang 5 -10 rng dimasukkan ke dalam vial atau
chamber), Sebelum dilakukaJl pencacahan, udarcl
plastik polietilen dan disealo Cal°a yang sarna juga
dalaJl1Vllcuum (:hamber dikeluiu.kcul dengaJlbillltU,UI
dilakukan terhadap standal' (lan reference material, Vial Yallg belisi contoh dall stalldar disusun dalam
pompa vakum. Tanpa divakum energi alia akaJl hilaIlg kira-kira 1 keV per 0,0<)1 atm per cm .jcu1tk
P3KRBiN-BATAN
25X
Seminal~Nasional Keselam~tan, Kesehalall ~IallLillgkungan I, 2:~-24 Oklober 200 I
sumher
dellgan
diperlihalk,ul
dclckl or.
Palla
sepel1ulgkal alaI
hUaUUl 'l'elUlelce.
USA
G,unbill.
9
spc.:ku'omc.:lc.:r,lli~l
dc.:l1g,ll1
dc.:tc.:ktor
silicon
dicaccU1 lIellgcul
speklromeler
hallYcl biscl lIilctkukcUI
g;Umllcl, Mel()lIe
kcllclU eoilioh
diuapkcLIl lillcLk mellllllbLllkcUI
illi
pclllci W.akIU
ellllclpCUl dcLri gcLr.UII-
.\'ur:-!uc;e barrier dilengkapi dCl1r'll1VQ(:uum(:/lamber-
gCU'CUll YcUlg lerlcUll1 dalcull eoilloh,
Ilya.
hal ilU Oclpcll oilcLkukcLn melo
Prlllsip
Unluk mengcllasi
dasar metode
ilU adcucLh
perlCUlla pemekatcu1 cllclll pemisahan
Ra
oari
contoh air secara proses kopresipitasi Fe(OH)),
dengclll kemudiall
setelcm
<.lilcu,llkcuJ
deng,1I1
HNO)
dilcLkukcUl
dengclll SctclcLh
kolom anion lIIltuk mcngculdung
dalam contoh air
1:>~II~lItUilllkolls~nu'asi 23KU, 23~h, 22KTh hampir dalam l:ontoh NORM b~rwujud l:air atau air di
memisahkan b.Llilllll
kembclli
HaCI-()4' HCI
dilewatkan
238U,232Th, 228Th
M
kopresipitasi dilculltkan
V.6. Pengukura,n konsentrasi
X
ke resin
ion kromat,
dCU1radillln
4
M.
dalcull penukcLr
Efluen
yallg
diucLpkcLIl scLmpcli
kering, S~telaI1 <.lilcu'ulkcLn <.lengcul CyO'r A
0,05 M, pH lcu"ulan diatlll' 5,0 dengcul HCl
1M dcLl1
lingkullgilll yang dip~rkirakilll tl::rkontl:UUinasi NaOH I M. Lewatkcu1 ke d.Llcun kolom resill d~lIgall NORM diaw,Lli d~lIgall pr~kolls~nu'asi U clan penukar kalion dengcul keccpcllclll cLlir 0,3 m.l/menil. I'll
d~ng,ul l:ara koprl::sipiulSi d~ngilll F~(OHh
SelculjulnycL 'kolOlll r\:sin diclusi
oengcu1 HNO) d,uJ
setelall ditambahkan t~rl~bih dahulu u'aser 232Udan 22911, [18]. Endapan dilill-utkilll dengan HNO3 7 M,
isotop Ra di elek{j'o<.leposisikcul pacta stainless .\'leel
dilewatkan kedaIl:UU kolom resin penukw' anion (Dow~x AG lx8) s~te.\aIlresin dikondisikan t~rlebih
[19,20],
disc. Aktivitas
Ra <.liukur dengan spek{j"ometer alfa
dahulu dengan HCI 8 M. Selanjutnya dilakukan
V.8. Pengukuran
pros~s ~lektl'odeposisi isotop-isotop U daD Th pacta stainle.l's steel di.l'C.Aktivitas isotop-isotop U daD Th
dalam contoh air
(238U,23~h. 22811') dil:acah dengan spektrometer alia
dapat dilakuk!l11 secara langsullg sepel1i metO<\1: untuk contoh racIal. Ke dal!l1n contoh air,
seperti,yang diperlihatkan pacta Gambill' 9.
-~~~.
210Pb dan
210pU
Pengukur!l11 210Pbdal!l1n contoh cait- tidak
ditambahkan larut!l11pengemb!l11Pb daD Bi (masing-
v .7. Pengukuran konsentrasi 226Ra,228Radalam contoh air Metode yang lebih
masing 5 mg/ml). Kemudian (lilakukan kopresipitasi bersama CaCO) dellgan pen!l1nballan NazCO) dall
sederhatla datI tidak memerlukan
pemisallankimia adalah metode penguapatl,
Contoh
diuapkan
s,lI11pai volum~ m~n.iadj salu lill.:r, k~mlldiatl mallnl:lli radon
dimasukk,Ul
kl: dalw11
I L datl s~al supaya gas datI thoron
tidak
keluw',
salu
bulall
keselimbatlgan
anlw'a
B iat'kan
selw11,l
menunggu
226Ra dengatl anak iullllulya
259
datl
1~3KRBiN-BATAN
(NH4)2CO3, Endapm1 dilcuutk,ul
dalmll
HCl
3 N,
dikul~jungi pt:kt:l:ia, pt:rlu diukur hasilluruhall radOll-
a<.:id(Vit, C), masukk,ll1 :,'ilver disc,'k~ dalillll lal,ltal1
thoron, l3t:rdascu'k,l\1konsenlrasi hasil pt:ngukur,ul dapal dipl.:rkir,lkall Ix:rapil 1.l.Il1asl.:onulg Pl.:kl.:lj;1 bull.:h bl.:rauaui ll.:lllpalll.:rs~bul, Hasil 11II'uhculradon-lhoron berupa pal'lik~1
sclmbil Uip.ll1ilSk.ll1 S<.:I.UlIiI() ,i~lll1 raJa sllhu 70 -YO
r,ldioaklir dl.:ng,ul llkllriUI sl.:kilar (),15 l1Iikr()\l1l.:ll:r
uc,
Konsenl1'asinyadapal dilenlUk,l\1 dengall m~lode dwi
dil,Lkuk,UI koprt:sipitasi
kt:mbali ut:l1gm1 BiOCI raJa
pH 4 untuk mt:mis,u1kal1 21UI:>o,El1dap,uI dilm'utkm1 ualmn
HCI
(),S M kl.:muui,ll1
Po-210
akilll
ulmll,ulk,lll
tt:rd~posit
k~pada
.ls<.:orbil.:
silver
disc,
kemudiill1 aktivitas 21UpO(liukur dengan spektrometer
lapis bualan P3Kl~BiN BATAN d,m alat I.:al.:ahalra
al1a,
bualall l.udlul1l Me,lslII'emenllnl.:, USA seperli yang
K~
dalillll
ditambahkan
tilU'at 25
mg
Yill1g m~ngal1d1ll1g 21UPb Bi,
k~mudiall
selilllla lebih dilli 5 bulill1, Aktiv:l~ll; berdasill.ka11 pengukurill1
didiamkan
21OPbditentukal1
aktivitas
ill1ak luruhl1ya
-30 Ipm selalua to melllt, Kemudiaxl tiller dianlhil dall dilakukan penCdl.:il!1a1l dcngil\1 aIat I.:acah all..1
yaitu 210pO[21,22],
V.9. Pengukuran
konsentrasi
Gas radon f22Rn)
daD thoron f20Rn) Radon
diperlillatkall pacta Galubal- II, Udara dil.:uplik melalui kertas lapis (tilter) deng,l\1 laju pcncuplik,l\1
pacta m~llll kt: 2 -7 clan mellll 340 -350 sewlah akhir lJencuplikan, Konsentrusi lurul1axl radon tll0ron dinyatakall dengall tingkal kelja (wotxing
datI
thoron
dapat
diukur
level), Tingkal kerja adalah konst:ntrasi encrgi altil
konsentrasinya dengan metode langsUng atau secara
potensial (yaitu jumlah
energi total
pcr satuil\1
in-situ menggUnakan alat gas radon-thoron monitor.
volume udara dax'i partikel aU'a yang dipallCarkil\1
Alat monitor poI1abei AB-5 buatan Pylon Kanada dengan detektor.. selektJ::Q$.tatis model Lucas cell
pada peltul1llan sempurna setiap atom dil\1 turunanIlya ) yang dihasilkan olch turunan raLlon -
merupakan salah satu instl1lffientasi nuklir yang
thoron Yallg beSaluya 1,3 x 105 MeV m-3, alau 2,1 x
dapat d It~wlakan unllik mengukw. gas radon dan
10.sJ m':!,
thoron" Plinsip keIjanya, contoh udat"adiliwatkan ke dalarn tablmg Lucas cell, kemu(liatl radon clan thoron
VI. PENUTUP
di dalatll tabung lersebut akatl menumbuk sintilator
Terbellluknyha
NOI{M
pada
induslri-
datI akan meluruh menjadi anak-anak luruhnya.
indusu"i
Kat"t:na atlak Iw-uhIIya memancarkatl partikel alia,
menggllllakall hasil latnballg scbagai bahall baku
partikt:1
ad,ual1 sebagai ,Lkibal d,u"i tcrkollscnu"asinya unslll
illl
berinlt:rakRi
dengan
dt:tl.:ktor
mt:llghaRilkatl pulsa-pulRa lisLI"ik dan dical.:all oieh
induslri
yang
l:~ldiuakti[ alalni,U1 pada waktu proses pro<.luksi" NOl~M
penl:acah AD-5"
pe11a1nballgall dall
Yallg SUd,U1memenuhi kt"eteria liInb,Jl
radioaklit~ hila lidak clitangani dal1 dikelola deng,ul V.I0. Pengukuran konsentrasi I-.luruhan radon
baik dapat membelikan dampak negatif bagi pekCljil, masyat"akat clan lingkw1gal1 berupa papat"al111ldiasi
daD thoron Meskipun radon dan thoron memiliki waktu para pendek (TIll radon = 3,8 bali, TIll thoron =
ekstema dal1 radiasi inlema mt:lalui jaillf pemat"asau
55,6 detik), namun kar"ena berbentuk
unsur
clan jalur pencerna:m (makanal1, minWllal1)" Adapull di dalam NOf{M
gas yang dapat dihirup dan masuk kedalarn paru-paru, darl seluruh anak lunllmya
merupakan
radionuklida
pemancar alia, sehingga radon dan
thoron merupakan sumber radiasi intema yang sangat berbahaya. Batas tertinggi
yang
diijinkan
untuk
luruhan radon ctan thoron masinginasingnya adalah 4 WLM WLM
[13].
Daerall
kelja
dan 12 yang
lcrkolllaminasi NOl~M alau lempal penumpukan NOI~M yang sering
P3KI{lliN-llA'I'AN
26()
~
llmUll11ya adalall 238U. 232Th,40K. 226Ra.22~I
terhadap
yang
NORM
serius
radiasi ekslema
22°Rn. OIeh
untuk
kill'erla
perIu
mendapat
menglU"illrgi
dcUl menl:l:gall
paparillr
lcrja(linya
papal"an
radiasi interna akibat masuknya radiomrkIida ,jcllur pl:nl:l:rllclcUl (mclkanan.
itu
nunlJlnan)
melalui
d,lIl jallll"
pemat'ascul. Keberadacul NOI<M di indusu-i -indusui pl:rlu dilakllkan dill'i NORM lingkllllgcul
pl:ngk,~jiclll sllpaya d,unpak radiulogi
ini terhadap pekerja, dapclt dikl:ndalik,ul
Mengingat induslri-industli
diberikan
NORM
SelW"llh Indonesia. No. 22/1999 tentilllg
tersedia
b,ulyak
NOI~M.
pl:rhatian
m,lk,l
It:rhadap daerah
Dengilll telall (likeluill-kalulya
daerall maka
(lall
kelestarian
terhadap
dampak
menjaInin dalaIn
terpelihill'anya melaksanakcul
berkelalljutcul
(li UU
negatif
kuaIitas
Iingkungan
daerah
ber"tilllggwlg
lingkungall dill;
yang jawab
khususnya
NORM
untuk
daya dukung lingkungan pem~)iUlgunan yang
(.I'ustainable
merungkatkilll
pemerintall
swnber (laya nasional
wilayalulya
mcmelihara
dukllllg
ti)kus
di mclsing-masing
mengelola
di
l:ukup
yang (lisusul dengcul PP No. 25/2000
otonomi
berwenang
sl:demiki,ul rup,l.
Indonesia
Yclllg ml:nghasilkall
SUdal1 saaulya pengelolailll
dj
masYal'akat dan
development) ser1a dapat
ludup
ll\Ullk
manusia
ge:rerclsi
daD daya
dimasa
yang
akan datilllg-
5. MAJID A. A., alld SARMANI S., Radiation ana Contalnination Sw-vey of the Terengganu Offshore Fa<:ilities, Proc(;a. Radiation alIa O<:<:upaliollal Ht:alth Symposillln, Univt:rsily of Malaya, 22 & 23 Novembt:r I YY3. 6. TESTA, C., DESlDEI~I, I)., MELI, M. 1\.. I{OSEl~I~I, C., BASSIGN1\ll{l, 1\., alia FINOZZI, P. B., The Dett:lmillation of I~,laium. Unulilull ,Ula 'l'horillln in I.ow SI>e<:ili<:Al:livily S<:ak:s alla in Water of s()me Oil ,Ula actS Prouul:liml PI:Ulls, l'I"(J<:t:a.11{I'1\, X (IYY2), 12Xo -12XY. , 7. O'I3I{i"':IN, I{.. l'b:GGIE, J. I{.. :ula 1.i"':I'I'H,I. S.. Estimation of 1nhalation Oost:s l~esulling li"(Jm the Po~sibll;: Ust: of Phospho-Gypsllln 1:>lasl(;r Boal-d in Austl-aliall Hones, Health PhysiC-'.I',oX (1995),561 -570. 8- LISCHINSKY, J., VIGLIANN, ALLARD,
M.
A_, ,Ula
D. J., Radioa<:tivity in Zirl:OlllUm
Oxide Powders Used in IndusuiaI Appli<:ations, Helth Phys. (1991) 859 -862. 9. SANDER HElmE, F. PASSCHffiR,
H. B., KLIJN, P. J., and W. Radiologi<:al Impa<:t of till;:
Disposal of Phosphogypsum, l?adialion Prole(;tion Do.I'irnetry, 24 (I YX8), 419 -423. 10. BUNA WAS, PUJADI, Indusu-i dan Pen<:em'U.all Radionuklida
AlaIll
di
Lingkungall,
Buletin
AURA, 2 (2), (1998) 13 -IX. 11. MAl{'I'INEZ AQUl1lli, A., GAI~CIA
LEON,
Vll.DAFTARPUSTAKA
M., and IV ANOVICH,
1. HEATON, B. aI1dLAMB LEY, J., Tenonn in the
U, Th, ,uld 2uRa Derived li.om the I:>hosphall;: rl;:rlilizl;:r lidusu-il;:s on all Eslllarine Syslem in
Oil, Gas aIld Mineral Mining Indusu'y, J. Appl. 2.
Radiation and [s%p. 46 (1995), 577 -581. OESTE1"{HU1S;.-L.., -!{.;,I{liological Aspects of the
M_, The Distlibution of
Southwl;:st Spain, J. Enviroll1(;llll~adioa<:tivity 22
Netherlands
(1994) 155-177, 12. Aml;:ri<:all Petrolellln Instilut(;, BuJetin on ti1t:
Radiation Protection Dosimeuy, 45 (1992), 703 -705.
Mal1agement of Natural O<:t:UlTingRadioat:tivt: Materials (NORM) in Oil alld Gas Produ<:tion.
Non-Nuclear
3. RIPKIN,
Industry
in
the
J., aI1d PA YTER, R. A., Radiation
Exposw'es to the Worktorce
trom
Natllfal
Occuning Radioactivity in Industrial Processes, Radiation Protection Dosimeuy, 36 (1991),96100,
4. ANNALIAH BUNAWAS,
I"
SURTIPANTI
MINARNI
S,
S.,
A., Pengukllfan Kadar
Radioaktivitas Alam dati Deposit Fosfat Alam dan Hasil Pengolahannya, Pz'osiding "Penelitian Dasal' Ihnu Pengetal1uandan Teknologi Nuklir", PPNY -Yogyak,u1a,
6 -8
Mcu'el1989.
API Buletin E2, Apli11992. 13. IAEA, International Basi<: S,tfety Statldal-ds tor Prote<:tion Against Ionizing l~adiation and for th(; Safety of
Rcldiation Sour<:(;s., Safely Seril;:s
No.115, Vielllla (1996). 14. PASCHOA, A. S., Potential Environmental and Regulatory Implil:ations of Natw'ally O<:<:uning Radioa<:live Matl;:rials (NOI~M), J. Appliell Radialion l.\'olop, 49 (3), (1998) 189 -196. 15. SUT ARMAN,
PRIW ANTO,
B., Pl;:ngukurall
Konst:llll,lSi 'l'h-228, 1~,l-22o dan K-40 d,U:UII Plasterboard tos!og,ypsum, Prosiding Prescnlasi
261
P3KRBiN-BA'rAN
Semincu.NasionalKesel,~atcul. ~~~:hatcul(lculLillgkullgall I. :1:3-24 Oklooef 2001
Illniall
Keselwllatan Radiasi dwl Lingkllligan
22. CHOWDHUl{Y,
M.
I.,
ALAM,
M.
N.,
HAZARI, S. K. S., Distibution of Radionuclidt:s
VII, 24 -25 AguSlllS 1999. 16. Hussain N., Kim G., Church T. M., wld Carey
in the i{iver St:diments .uld Coastal Soils oj"
W., A Sullplified Teclmique for Gwmna Specu'ometric A1lalysis of 210Pb in Sediment S,unplcs, J. AppJil:d J{adiatiol1 ,UIU Isotopl:S, 47
Chiu.lgong, B.ulglaut:sh and EValU.ltioll tll(; Radi.ttion Hazard, J. Applied. Radiation and
(1996) 473 -477. 17. Martinez Aquire A. and Gw'cia I_eon M, 210pO
l,\'%pe.\', 51 (llJlJlJ) 747-755,
DISKUSI
Distribution in f{ivt:rwatt:rs ,llld St:diments Near Phosphatc Fertilizt:r Factolies, J. Applied. Radiation and I.I'otopes, 47 (19l)6) 599 -602. 18. ROESSLER, C. E., SMITH, Z. A., BOLCH, W.
Kamarul "ajar- PT. Krakatau Steel Saya pernall ditawrn'i BATAN ukur
radiasi
bel'lpa
"gate"
suatu alal
yang
berfungsi
E., and PRINCE, l{. J., Uranillln and I{a-226 in
mengonlrol keluar ma~ukIlya hall,ul besi set:,U11
Florida Phosphate Materials, Health Phys. 37
kontinu. Apakah alar ini sudah di rekoOlendasikall
(1979) 269 -277.
oleh BATAN.
19. V AN DER HEIGDE, H. B., KLINJN, P. J., DUURSMA, K., EISMA, D., DE GROOT, D. J., HaGEL, P., KOSTER, H. W., and NOOYEN, J. L.,
EnvirOl1l11ental Aspects
of
Phosphate
Wahyudi-P3KI{BiN Untuk penggunaan
Fertilizer Production in the Netllerlands witll Particular
pengalarnilll.
tlle
Disposal
of
ukur
ratliasi
BAT AN tidak merekomendasikan , BAT AN hilllya menyarilllk,l11
R~~'~re~:~ in
alal
penggunaan
,uat
bcrd,ls,u'kall
PhosphogYPSWll, Sci. Totul Environment, 90 (199ri) 203 -225. 20. PERL\RIEZ, l{., ABRIL, J. M, and GARCIA
Agus Sutan- PT. Krakatau Steel
BagClilnana ~ara mengllkUlo NOI~M dalam LEON, M., A Modelling Study of 226Ra volwne Yilllg begitu luas , misalnya {Ii fYI' Kloakatau Dispersion in Wl Estuwine System in South-West Steel lerdapat bay.1k ...crab( bc.:sibcka...)yiulg akal! diolall kembalio Spain, J. Enviroment. Radioactivity 24 (1994)
159-179. 21. Pennders R.
M.
J., Koster
H.
W.,
and
Wahyudi-P3KRBiN
Lembrel:hts J. F., Characteristics of 2JOpOand
l:>el"talna clilakukall
21Opbin Effluents trom Phosphate-producing Indusuies : a First Orientation Rad. Proto Dos. 45
apabila
(1992) 737 -740.
pacla
tersebut
papal'all
racliasi
perlu
dip~rlakukan
cl,ler,tll
m~nggullakall d~ngclll
P3KRBiN-BATAN
d~leklur
racliasi, survey
cleng,1ll sereenillg
> 50
ul{j,j
Scrc~ning m~t~r
skala
survay
maka
khusus
sulvay rendal1
lokasi s~p~l"ti
s~baikllya (ul{jjilln)
NaI(rl)
262