Ningsih, et al., Pengaruh Rasio Perputaran Total Aset dan Rasio Lancar terhadap . . . .
1
PENGARUH RASIO PERPUTARAN TOTAL ASET DAN RASIO LANCAR TERHADAP PENINGKATAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN The Effect of Total Asset Turnover Ratio and Current Ratio on Enhancement of Company Profitability Dwi Susianti Ningsih, Zarah Puspitaningtyas, Sugeng Iswono Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember (UNEJ) Jln. Kalimantan No. 37, Jember 68121 E-mail:
[email protected] Abstract Each company will conduct its business activities to achieve the set goals; one of them is gaining profits. The company's profitability can be enhanced through the effective use of available resources. The company uses its resources for its operational costs, one of which is used to meet its short-term obligations. This research was intended to determine and analyze the effect of total asset turnover ratio and current ratio either partially or simultaneously on the company profitability. Data used were secondary data obtained from www.idx.co.id. The population was food and beverage companies listed at Indonesia Stock Exchange in 2009 until 2013. The sampling technique used was purposive sampling, with a total sample of 13 companies. The statistical method used was multiple linear regression analysis. The research used descriptive, statistical method of analysis and classical assumption test. Hypothesis testing was conducted by using F test and t test. The results showed that partially the total asset turnover ratio did not have a significant effect on the company profitability, and the current ratio did not significantly affect the company profitability. Simultaneously, total asset turnover ratio and current ratio did not have a significant effect on the company profitability. Keywords: Current Ratio, Profitability, Total asset turnover. PENDAHULUAN
Harmono (2009:109), profitabilitas merupakan
Latar Belakang
penggambaran kinerja fundamental perusahaan
Setiap
perusahaan
akan
melakukan
berbagai aktivitas usahanya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, salah satunya yaitu memperoleh
laba
perusahaan
dapat
keuntungan.
operasi perusahaan dalam memperoleh laba. Salah satu ukuran profitabilitas yang
Laba
digunakan adalah Return On Assets (ROA).
cara
ROA digunakan untuk mengukur efektivitas
dan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
meminimalkan biaya oeprasionalnya. Menurut
dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki.
meningkatkan
atau
ditinjau dari tingkat efisiensi dan efektivitas
diperoleh
volume
e- SOSPOL XXX
dengan
penjualan
Ningsih, et al., Pengaruh Rasio Perputaran Total Aset dan Rasio Lancar terhadap . . . . Profitabilitas
perusahaan
dapat
2
ditingkatkan
kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva
melalui efektivitas penggunaan semua sumber
lancar yang dimilikinya. Semakin besar rasio
daya perusahaan, antara lain perputaran piutang,
lancar yang dimiliki menunjukkan besarnya
perputaran persediaan, perputaran aktiva tetap
kemampuan
dan perputaran total aset.
kebutuhan
perusahaan
dalam
operasionalnya
memenuhi
terutama
modal
Menurut Kasmir (2008:185) menyatakan
kerja, dimana modal kerja merupakan unsur
bahwa, rasio perputaran total aset digunakan
yang sangat penting untuk menjaga kinerja
untuk mengukur perputaran semua aset yang
perusahaan.
dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah
Salah satu sektor pendukung untuk
penjualan yang diperoleh dari tiap aset tersebut.
kelangsungan suatu industri adalah tersedianya
Perputaran total aset merupakan salah satu faktor
dana. Sumber dana dapat diperoleh suatu
yang dapat mempengaruhi profitabilitas.
industri
Perputaran total aset merupakan rasio aktivitas
yang
digunakan
untuk
dengan
keuangan
memperlihatkan
kepada
publik.
laporan
Sarana
untuk
mengukur
memperoleh dana bagi perusahaan adalah
seberapa besar efektivitas perusahaan dalam
melalui pasar modal di Indonesia yaitu Bursa
menggunakan sumber dayanya yang berupa aset.
Efek Indonesia (BEI). Bursa Efek Indonesia
Semakin tinggi rasio total asetnya maka semakin
merupakan media atau sarana bertemunya
efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam
investor dan emiten/perusahaan.
menghasilkan penjualan (Syamsuddin, 2001:62). Kemampuan likuiditas keuangan antar perusahaan
cenderung
berbeda
antara
Perkembangan
bisnis
di
Indonesia
menunjukkan arah yang positif. Salah satu
satu
industri yang tetap ramai saat ini adalah industri
industri dengan industri yang lainnya. Kriteria
makanan dan minuman. Bisnis makanan dan
perusahaan yang mempunyai posisi keuangan
minuman telah mengalami pertumbuhan yang
yang kuat adalah mampu memenuhi kewajiban
semakin pesat dalam beberapa tahun terakhir.
keuangan kepada pihak luar secara tepat waktu,
Tabel
1.
Volume
Penjualan
dan
mampu menjaga kondisi modal kerja yang cukup,
Pertumbuhan Industri Makanan dan Minuman
mampu membayar bunga yang harus dibayarkan
di Indonesia tahun 2009 sampai 2013
dan mampu menjaga kredit utang yang aman. Salah satu alat untuk mengukur likuiditas perusahaan dapat menggunakan rasio lancar. Rasio lancar merupakan salah satu ukuran likuiditas
yang
kemampuan
bertujuan
perusahaan
e- SOSPOL XXX
untuk
mengukur
untuk
melunasi
Tahun A 2009 2010 2011 2012 2013
Volume Penjualan (Rp Triliun) B 505 555 605 650 657,9
Pertumbuhan (%) C 4,71 4,31 2,58 12,75
Ningsih, et al., Pengaruh Rasio Perputaran Total Aset dan Rasio Lancar terhadap . . . . Sumber: Gabungan Pengusaha Makanan dan
terhadap
Minuman Indonesia (GAPMMI) [diakses tanggal
perusahaan ?
Maret 2015]
peningkatan
3
profitabilitas
Tujuan Penelitian
Dari Tabel 1 dapat dilihat bawa volume
1. Untuk
mengetahui
penjualan makanan dan minuman mengalami
pengaruh
peningkatan dari tahun ke tahunnya dan tingkat
terhadap
pertumbuhan industri makanan dan minuman juga
perusahaan.
meningkat drastis. Hal ini menunjukkan bahwa
2. Untuk
rasio
dan
menganalisis
perputaran
peningkatkan mengetahui
total
aset
profitabilitas
dan
menganalisis
tingkat konsumsi masyarakat Indonesia akan
pengaruh rasio lancar terhadap peningkatkan
makanan dan minuman semakin meningkat.
profitabilitas perusahaan.
Namun hal itu tidak sebanding dengan jumlah
3. Untuk
mengetahui
dan
menganalisis
perusahaan makanan dan minuman yang sudah
pengaruh rasio perputaran total aset dan
ada. Sampai tahun 2014 ini, di Indonesia
rasio lancar secara bersama-sama terhadap
perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar
peningkatkan profitabilitas perusahaan.
di BEI hanya 16 perusahaa. Terbilang masih
Manfaat Penelitian
sedikit industri makanan dan minuman yang
1. Bagi praktisi
mencari dana di pasar modal. Melihat kenyataan
Diharapkan penelitian ini dapat membantu
tersebut maka hal ini merupakan peluang bagi
memperjelas pemahaman tentang pengaruh
industri makanan dan minuman lainnya untuk
perputaran total aset dan rasio lancar
memperoleh dana di Bursa Efek Indonesia.
terhadap profitabilitas perusahaan sehingga
Berdasarkan uraian yang di atas, judul
bermanfaat dalam pengambilan keputusan
penelitian ini adalah “Pengaruh Rasio Perputaran
baik
Total
ataupun
Aset
dan
Rasio
Lancar
terhadap
Peningkatan Profitabilitas” perputaran
yang
terhadap
Diharapkan penelitian ini dapat memperkaya
peningkatan
bahan kepustakaan dan mampu memberikan kontribusi
2. Apakah rasio lancar berpengaruh terhadap peningkatan profitabilitas perusahaan? 3. Apakah rasio perputaran total aset dan rasio secara
keputusan
aset
total
profitabilitas perusahaan?
lancar
pengambilan
pendanaan
2. Bagi akademisi
rasio
berpengaruh
invesatasi,
lainnya.
Rumusan Masalah 1. Apakah
keputusan
bersama-sama
berpengaruh
pengembangan
teori,
terutama yang berkaitan dengan manajemen keuangan. 3. Bagi penelitian selanjutnya Sebagai referensi dan acuan serta dapat memberikan
e- SOSPOL XXX
pada
wawasan
bagi
peneliti
Ningsih, et al., Pengaruh Rasio Perputaran Total Aset dan Rasio Lancar terhadap . . . . selanjutnya yang ingin meneliti permasalah yang sama.
4
1. Rasio aktivitas, yang mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola aktivanya. 2. Rasio
likuiditas,
yang
memperlihatkan
TINJAUAN PUSTAKA
hubungan kas perusahaan dan aktiva lancar
Manajemen Keuangan
lainnya terhadap utang lancarnya.
Fungsi manajemen keuangan dapat dirinci
3. Rasio profitabilitas, yang menunjukkan
kedalam tiga bentuk kebijakan perusahaan, yaitu
pengaruh
(1) keputusan investasi, (2) keputusan pendanaan,
pengelolaan aktiva, dan pengelolaan utang
dan (3) kebijakan deviden. Setiap fungsi harus
terhadap hasil operasi (laba).
mempertimbangkan mengoptimalkan keuangan
tujuan kombinasi
kebijakan
mana perusahaan dibiayai oleh utang dan
tiga
nilai
keuangan
harus
kemampuan perusahaan untuk melunasi utang. Hipotesis
dipertimbangkan yang membawa dampak sinergis
Hipotesis
yang
terhadap harga saham perusahaan di pasar.
penelitian ini adalah:
(Harmono, 2009:6)
H1:
Laporan Keuangan
berpengaruh
Menurut Margaretha (2014:5), laporan keuangan adalah laporan yang memberikan perusahaan.
Jenis-jenis
laporan
Rasio
ditetapkan
perputaran
dalam
total
aset
terhadap profitabilitas
perusahaan. H2:
gambaran akuntansi atas operasi dan posisi keuangan
likuiditas,
4. Rasio Leverage, yang mengukur sejauh
yang mampu meningkatkan manajemen
dari
perusahaan;
kekayaan bagi para pemegang saham. Ketiga fungsi
gabungan
Rasio
lancar
berpengaruh
terhadap
profitabilitas perusahaan. H3:
Rasio perputaran total aset dan rasio
keuangan terdiri atas laporan-laporan berikut:
lancar secara bersama-sama berpengaruh
1. Laporan Laba/Rugi (income statements)
terhadap profitabilitas perusahaan.
2. Neraca (balance sheet) 3. Laporan saldo laba (statements of retained
METODE PENELITIAN
earning)
Tipe Penelitian
4. Laporan arus kas (statements of cash flows)
kuantitatif.
Rasio Keuangan Menurut mengelompokkan
Penelitian ini merupakan tipe penelitian
Margaretha jenis-jenis
rasio
tersebut menjadi empat antara lain:
Sugiyono
(2010:8),
(2014:12),
penelitian kuantitatif adalah metode penelitian
keuangan
yang berlandaskan pada falsafah positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
e- SOSPOL XXX
Menurut
tertentu,
pengumpulan
data
Ningsih, et al., Pengaruh Rasio Perputaran Total Aset dan Rasio Lancar terhadap . . . .
5
menggunakan instrumen penelitian, analisis data
periode penelitian, dan perusahaan makanan dan
bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan
minuman
menguji hipotesis yang sudah ditentukan.
periode penelitian. Berdasarkan kriteria diatas
Jenis dan Sumber Data
maka diperoleh sampel sebanyak 13 perusahaan
yang
memperoleh
laba
selama
Penelitian ini menggunakan data sekunder
dengan data amatan sebanyak 65 yaitu perkalian
berupa data laporan tahunan (annual report) dan
antara jumlah sampel dan jumlah tahun dalam
laporan keuangan (financial statements) masing-
pengamatan (13 x 5 = 65).
masing perusahaan dengan tahun fiskal yang berakhir 31 Desember, yang terdiri dari laporan
HASIL PENELITIAN
neraca dan rugi laba dengan periode tahun 2009
Uji Statistik Deskriptif
sampai
yang
Analisis deskriptif bersifat penjelasan statistik
digunakan peneliti dalam mengumpulkan data
dengan memberikan gambaran data tentang
untuk melakukan penelitian adalah data sekunder
jumlah data, minimum, maksimum, mean, dan
berupa laporan keuangan yang dipublikasikan dari
standar deviasi (Prayitno, 2010:12).
tahun 2009 sampai dengan 2013 yang diperoleh
Tabel 2. Hasil Analisis Deskriptif Statistik
dari
dengan
website
2013.
Sumber
resmi Bursa
Efek
data
Indonesia
keterangan
N
Min
Max
Mean
Sdt. Deviatio n
Rasio 65 0,3399 0,9577 perputaran total aset (X1)
1,24
0,4795
Rasio (X2)
1,96
1,2359
(www.idx.co.id). Populasi dan Sampel Populasi
dalam
penelitian
ini
adalah
perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009 sampai dengan 2013. Jumlah populasi dalam
lancar 65 0,0016 6,3308
Profitabilitas (Y)
65
0.02
0.66
0,1214 0,1133
penelitian ini sebanyak enam belas perusahaan.
Valid (listwise)
Metode pemilihan sampel yang digunakan dalam
Sumber: Data diolah, Januari 2015
penelitian ini adalah purposive sampling method,
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif pada
dengan
Tabel 4.5 dapat dijelaskan bahwa:
kriteria
perusahaan
makanan
dan
N 65
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
a. Variabel profitabilitas (Y) memiliki sampel
selama periode penelitian yaitu tahun 2009
(N) sebanyak 65, dengan nilai minimum
sampai dengan 2013, data laporan keuangan
0,024, nilai maksimum 0,657, dan mean
tahunan perusahaan tersedia lengkap secara
(nilai rata-rata) 0,121. Standar deviation
berturut-turut
tahun pelaporan 2009
(simpangan baku) variabel ini adalah 0,1133.
sampai dengan 2013, perusahaan yang tidak
b. Variabel rasio perputaran total aset (X1)
pernah deslisting di Bursa Efek Indonesia selama
memiliki sampel (N) sebanyak 65, dengan
untuk
e- SOSPOL XXX
Ningsih, et al., Pengaruh Rasio Perputaran Total Aset dan Rasio Lancar terhadap . . . .
6
nilai minimum 0,3399, nilai maksimum 2,9577,
Berdasarkan Tabel 3, pada pengujian ke
dan mean (nilai rata-rata) 1,24. Standar
1, dapat diketahui bahwa nilai probabilitas atau
deviation (simpangan baku) variabel ini adalah
signifikansi untuk masing-masing variabel ada
0,4795.
yang lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat
c. Variabel rasio lancar (X2) memiliki sampel (N)
dinyatakan bahwa data dalam penelitian ini
sebanyak 65, dengan nilai minimum 0,0241,
belum berdistribusi normal. Pada pengujian ke
nilai maksimum 0,6572, dan mean (nilai rata-
2, diketahui nilai predicted value lebih besar dari
rata) 1,96. Standar deviation (simpangan
0,05, maka dapat diasumsikan keseluruhan data
baku) variabel ini adalah 1,2359.
memiliki
nilai
prediksi
yang
berdistribusi
normal. 2. Uji Multikolonieritas
Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
Uji multikolonieritas digunakan untuk
Uji normalitas bertujuan untuk menguji
melihat ada atau tidaknya multikolonieritas
apakah dalam model regressi, variabel dependen
dalam model regresi dapat dilihat dari nilai
dan variabel independen keduanya mempunyai
tolerence dan lawannya Variance Inflatin
distribusi
Untuk
Factor (VIF). Tolerence mengukur variabilitas
mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan uji
variabel independen yang terpilih yang tidak
statistik. Ada beberapa kriteriakriteria pengujian
dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
ini adalah sebagai berikut:
Metode
1. Jika signifikansi lebih besar 0.05 maka residul
multicollinearity dilakukan dengan uji Varience
normal
ataukah
tidak.
data berkontribusi normal. data berkontribusi tidak normal.
0.44
rumus sebagai berikut: variabel bebas (independent variable) terjadi
Kolmogorov-Smirnov
Pengujian Perputaran ke 1 total aset (X1)
Cut off Keteran gan
persoalan multikolinearitas (Astagfirli, 2013). Tabel 4. Uji Multikolinearitas
>
0.05
Normal
Test of Multicolonierity
Rasio lancar (X2)
0,027 <
0.05
Tidak Normal
Perputaran total aset (X1)
Profitabilitas (Y)
0,005 <
0.05
Tidak Normal
0,709 >
0.05
Normal
Pengujian Predicted ke 2 Value
Sumber: Data diolah, Januari 2015
e- SOSPOL XXX
adanya
Jika VIF lebih besar dari 10, maka antar
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Sig.
mendiagnosa
Inflation Factor (VIF) yang dihitung dengan
2. Jika signifikansi kurang dari 0.05 maka residul
Test of Normality
untuk
VIF
Cutt off
Keterangan
1,029 <
10
Tidak terjadi mulitikolinieritas
Rasio lancar (X2) 1,029 <
10
Tidak terjadi mulitikolinieritas
Sumber: Data diolah, Januari 2015
Ningsih, et al., Pengaruh Rasio Perputaran Total Aset dan Rasio Lancar terhadap . . . . Tabel 4, menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolonieritas
antar
variabel
independen
karena menunjukkan nilai VIF kurang dari 10.
7
jelas, serta titik-titik tidak menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y. 4. Uji Autokorelasi
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji
autokorelasi
digunakan
untuk
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk
mengetahui ada atau tidaknya korelasi yang
menguji apakah dalam sebuah model regresi
terjadi diantara residual pada satu pengamatan
terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari
dengan pengamatan lainnya pada model regresi
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara
(Janie,
memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas
menggunakan Durbin-Watson Tabel (Uji D-W)
pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar
dengan taraf signifikasi 5%;
scatterplot model tersebut (Latan, 2013:39).
Tabel 5. Uji Autokorelasi
Dasar pengambilan keputusan antara lain :
Durbin Watson Test
dL
dU
point) yang ada membentuk suatu pola
Tabel Durbin Watson
1,5355
1,6621
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar
Durbin Watson
kemudian menyempit), maka telah terjadi
4 – Du
1) Jika ada pola tertentu. seperti titik-titik (point-
heteroskedastisitas;
2012:32).
Metode
pengujiannya
Keterangan
Tidak terjadi autokorelasi positif dan negatif
1,733 4 – 1,6621 1,6621< 1,733 <2,3379
Sumber: Data Diolah, Januari 2015
2) Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik
Tabel 5 menunjukkan bahwa nilai D-
menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada
Whitung, 1,6621 < 1,733 < 2,3379, maka dapat
sumbu
disimpulkan tidak terjadi autokorelasi positif
Y,
maka
tidak
terjadi
heteroskedastisitas.
dan negatif di dalam model regresi ini. Uji Hipotesis Analisis Regresi Linear Berganda Tabel 6. Hasil Regresi Linear Berganda Unstan Variabel dardiz ed independ en Coeffic ients B (Constant) 0,045
Gambar 1. Hasil Uji Heteroskedastisitas Gambar
tersebut
menunjukkan
bahwasannya tidak adanya heteroskedastisitas karena tebaran data tidak membentuk pola yang e- SOSPOL XXX
t
ttabel
Sig.
-
a
Ket
-
Perputara 0,158 1,250 < 1,998 0,216 > 0.05 Tidak n total Sig. aset (X1) Rasio lancar (X2)
0,145 1,149 < 1,998 0,255 > 0.05 Tidak Sig.
Sumber: Data Diolah, Januari 2015
Ningsih, et al., Pengaruh Rasio Perputaran Total Aset dan Rasio Lancar terhadap . . . . Berdasarkan
koefisien
regresi,
maka
tidak
signifikan
terhadap
makanan
dan
8
profitabilitas
persamaan regresi yang dapat dibentuk adalah:
perusahaan
minuman
yang
Y = 0,049 + 0,158X1 + 0,145X2
terdaftar di BEI. Artinya semakin tinggi rasio
[1] Nilai Konstanta
perputaran total aset dan rasio lancar secara
Nilai konstanta 0,049, menunjukkan bahwa
bersama-sama belum mampu menyebabkan
apabila nilai perputaran total aset (TATO)
semakin tinggi pula profitabilitas perusahaan.
dan rasio lancar (CR) konstan, maka nilai
Uji t
variabel profitabilitas (ROA) sebesar 0,049. [2] Koefisien Regresi Total Aset Turn Over (b1)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah
variabel
independen
berpengaruh
Nilai koefisien 0,158 pada perputaran total
terhadap variabel dependen secara signifikan
aset, menunjukkan bahwa setiap kenaikan
secara parsial. Berdasarkan hasil uji t diperoleh
kegiatan perputaran total aset 1 satuan, maka
hasil yang dapat dinyatakan sebagai berikut:
hal tersebut akan meningkatkan profitabilitas
1) Variabel perputaran total aset (X1) memiliki
sebesar 0,158, begitu juga sebaliknya. [3] Koefisien Regresi Current Ratio (b2)
nilai signifikansi 0,126, lebih besar dari 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang
Nilai koefisien 0,145 pada rasio lancar,
berarti secara parsial variabel perputaran
menunjukkan bahwa setiap kenaikan kegiatan
total aset berpengaruh tidak signifikan
rasio lancar 1 satuan, maka hal tersebut akan
terhadap profitabilitas perusahaan makanan
meningkatkan profitabilitas sebesar 0,145,
dan minuman yang terdaftar di BEI. artinya
dan begitu juga sebaliknya.
semakin tinggi rasio perputaran total aset belum mampu menyebabkan semakin tinggi
Uji F Uji F dimaksudkan untuk mengetahui
pula profitabilitas perusahaan;
pengaruh rasio perputaran total aset dan rasio
2) Variabel rasio lancar (X2) memiliki nilai
lancar terhadap profitabilitas perusahaan secara
signifikansi 0,255, lebih besar dari 0,05,
simultan. Tabel distribusi F dicari pada α = 5%,
maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang
dengan derajat kebebasan (df) df1 atau 3-1 = 2,
berarti secara parsial variabel rasio lancar
dan df2 n-k-1 atau 65-2-1 = 62. Berdasarkan
berpengaruh
tidak
hasil analisis regresi linear berganda (dalam hal ini
profitabilitas
perusahaan
untuk
simultan)
minuman yang terdaftar di BEI. Artinya
diperoleh hasil, yaitu nilai signifikansi 0,298, lebih
semakin tinggi rasio lancar belum mampu
besar dari 0,05, maka Ho ditolak dan Ha
menyebabkan
diterima, artinya variabel rasio perputaran total
profitabilitas perusahaan.
menguji
pengaruh
secara
aset, dan rasio lancar secara simultan berpengaruh
e- SOSPOL XXX
signifikan
semakin
terhadap
makanan
tinggi
dan
pula
Ningsih, et al., Pengaruh Rasio Perputaran Total Aset dan Rasio Lancar terhadap . . . .
dan rasio lancar pada perusahaan, belum
Uji Koefisien Determinasi Berfungsi
untuk
9
mengetahui
besarnya
proporsi atau sumbangan pengaruh variabel
mampu menyebabkan semakin tinggi pula profitabilitas perusahaan.
independen terhadap variabel dependen secara
Berdasarkan hasil pengujian tersebut,
keseluruhan, maka dapat ditentukan dengan uji
maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang
koefisien determinasi berganda (R2). Dilihat dari
menyatakan, “ada pengaruh perputaran total
nilai koefisien determinasi berganda, hasil analisis
aset dan rasio lancar terhadap profitabilitas
menujukkan
perusahaan
bahwa
besarnya
persentase
makanan
dan
minuman
yang
sumbangan pengaruh variabel rasio perputaran
terdaftar di BEI” adalah ditolak. Hal ini
total aset dan rasio lancar terhadap peningkatan
mengindikasikan bahwa jika rasio perputaran
profitabilitas perusahaan makanan dan minuman
total aset dan rasio lancar memiliki nilai positif,
yang terdaftar di BEI, dapat dilihat dari nilai
maka akan memberikan pengaruh yang relatif
Adjusted R Square (R2) menunjukkan sebesar
sangat
0,007 atau 0,7% dan sisanya 99,3% dipengaruhi
profitabilitas perusahaan makanan dan minuman
atau dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak
yang terdaftar di BEI.
dimasukkan dalam model penelitian ini, seperti
Pengaruh Rasio Perputaran Total Aset
debt to equity ratio dan price earning ratio
terhadap Peningkatan Profitabilitas
rendah
teradap
peningkatkan
Rasio perputaran total aset merupakan rasio yang mengukur penggunaan keseluruhan
PEMBAHASAN Hasil pengujian koefisien dari analisis
aktiva
yang
ada
di
menghasilkan
perputaran
lancar
Penelitian yang dilakukan ini, menunjukkan
berpengaruh tidak signifikan baik secara parsial
bahwa nilai koefisien variabel rasio perputaran
maupun
total aset sebesar 0,158 atau 15,8%.
aset
simultan
dan
rasio
terhadap
profitabilitas
perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar
Maksudnya
penjualan
dalam
regresi linear berganda, menunjukkan bahwa rasio total
volume
perusahaan
adalah
tertentu.
setiap
adanya
di Bursa Efek Indonesia (BEI)tahun 2009 sampai
peningkatan variabel perputaran total aset
2013. Hasil pengujian koefisien dari analisis
sebanyak 1 satuan maka tingkat profitabilitas
regresi linear berganda, menunjukkan bahwa rasio
perusahaan akan meningkat sebanyak 0,158
perputaran
begitupun
berpengaruh
total
aset
tidak
dan
rasio
signifikan
lancar terhadap
sebaliknya.
menunjukkan
Penelitian
bahwasannya aset
juga
variabel
rasio
berpengaruh
tidak
profitabilitas perusahaan makanan dan minuman
perputaran
yang terdaftar di BEI dengan arah yang positif.
signifikan terhadap profitabilitas perusahaan
Artinya semakin tinggi rasio perputaran total aset
dengan arah yang positif. Hal ini dapat dilihat
e- SOSPOL XXX
total
ini
Ningsih, et al., Pengaruh Rasio Perputaran Total Aset dan Rasio Lancar terhadap . . . . dari nilai signifikansi
untuk variabel rasio
perputaran total aset (TATO) sebesar 0,216, lebih besar
0.05.
Artinya
semakin
tinggi
10
kurang efektif dan efisien dalam pengelolaan dan penggunaan aktiva yang dimiliki.
rasio
Hasil dari penelitian ini sejalan dengan
perputaran total aset belum mampu menyebabkan
penelitian yang dilakukan oleh Bangun (2012)
semakin tinggi pula profitabilitas perusahaan.
yang menyatakan bahwa perputaran total aset
Apabila rasio perputaran total aset itu terus
tidak
ditingkatkan dengan cara perusahaan mampu
profitabilitas. Hal ini menunjukkan bahwa
mengefektifkan dan mengefisiensi sumber dana
semakin tinggi rasio perputaran total aset belum
yang dimiliki, maka kecenderungan profitabilitas
mampu menyebabkan semakin tinggi pula
perusahaan itu juga akan meningkat.
peningkatan profitabilitas perusahaan.
Tingginya rasio perputaran total aset dalam perusahaan
akan
menunjukkan
efisiensi
berpengaruh
Pengaruh
signifikan
Rasio
terhadap
Lancar
terhadap
Peningkatan Profitabilitas
penggunanaan keseluruhan aktiva perusahaan di
Rasio lancar merupakan rasio yang
dalam menghasilkan volume penjualan tertentu.
digunakan
Perputaran total aset akan menggambarkan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
kemampuan
menjual
pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar
bahwasannya
yang dimilikinya. Penelitian yang dilakukan ini,
semakin tinggi tingkat perputaran total aset maka
menunjukkan bahwa nilai koefisien variabel
kemampuan penjualan perusahaan semakin baik
rasio
dan semakin efisien penggunaan aktiva tersebut.
Maksudnya adalah setiap adanya peningkatan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasannya
variabel rasio lancar sebanyak 1 satuan maka
rasio perputaran total aset yang ada di dalam
tingkat
perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar
meningkat
di BEI menunjukkan nilai yang cenderung sangat
sebaliknya. Penelitian ini juga menunjukkan
rendah. Hal ini menunjukkan bahwa adanya rasio
bahwasannya variabel rasio lancar berpengaruh
perputaran total aset akan memberikan gambaran
tidak
bahwa aktiva perusahaan makanan dan minuman
profitabilitas perusahaan. Hal ini dapat dilihat
yang berputar dalam periode tertentu dapat
dari nilai signifikansi untuk variabel rasio lancar
dikategorikan memiliki suatu peningkatan namun
(CR) sebesar 0,255, lebih besar 0.05. Artinya
dengan
rendah.
semakin tinggi rasio lancar belum mampu
Peningkatan dengan kemampuan yang sangat
menyebabkan semakin tinggi pula profitabilitas
rendah itu menunjukkan bahwasannya perusahaan
perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan
produknya,
perusahaan hal
ini
kemampuan
dalam
diartikan
yang
sangat
untuk
lancar
mengukur
sebesar
profitabilitas sebanyak
signifikan
0,145
kemampuan
atau
perusahaan 0,145
terhadap
14,5%.
akan
begitupun
peningkatan
kurang efektif dalam penggunaan aktiva lancar
e- SOSPOL XXX
Ningsih, et al., Pengaruh Rasio Perputaran Total Aset dan Rasio Lancar terhadap . . . . yang
dimiliki
untuk
membayar
kewajiban
lancarnya. Sehingga rasio lancar itu meningkat
11
belum mampu menyebabkan semakin tinggi pula peningkatan profitabilitas perusahaan.
namun cenderung sangat rendah. Rasio yang paling umum digunakan untuk
PENUTUP
menganalisis posisi modal kerja suatu perusahaan
Kesimpulan
adalah rasio lancar karena rasio lancar dapat
Berdasarkan
menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan
pembahasan yang telah dikemukakan penelitian
dalam memenuhi kewajiban lancarnya dengan
mengenai pengaruh rasio perputaran total aset
menggunkan aktiva lancarnya. Hal ini diartikan
dan
bahwasannya semakin tinggi rasio lancar yang
profitabilitas perusahaan makanan dan minuman
dimiliki
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
menunjukkan
perusahaan
dalam
operasionalnya, kebutuhan
rasio
hasil
analisis
lancar
untuk
besarnya
kemampuan
memenuhi
kebutuhan
2009
memenuhi
kesimpulan sebagai berikut:
karena
operasinalnya,
untuk
perusahaan
harus
[1]
menggunakan aktiva lancar yang dimiliki. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasannya rasio lancar yang ada dalam perusahaan makanan dan
2013
maka
dan
meningkatkan
dapat
ditarik
Secara parsial, rasio perputaran total aset berpengaruh
tidak
signifikan
profitabilitas
perusahaan
terhadap
makanan
dan
minuman yang terdaftar di BEI dengan arah
minuman yang terdaftar di BEI menunjukkan nilai yang
yang positif. Artinya bahwa rasio perputaran
cenderung sangat rendah. Hal ini menunjukkan bahwa
total aset belum mampu menyebabkan
kemampuan perusahaan makanan dan minuman dalam
semakin tinggi profitabilitas perusahaan.
memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang dimilikinya dapat dikategorikan memiliki
sampai
pengujian
[2]
suatu peningkatan namun dengan kemampuan yang
Secara parsial, rasio lancar berpengaruh tidak
relatif rendah. Hal ini dikarenakan perusahaan kurang
signifikan
terhadap
profitabilitas
perusahaan makanan dan minuman yang
optimal dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya
terdaftar di BEI dengan arah yang positif.
pada pihak luar, perusahaan belum mampu memenuhi kewajiban jangka pendek secara tepat waktu, belum
Hal ini berarti bahwa adanya rasio lancar
mampu menjaga kondisi modal kerja yang cukup, dan
belum mampu menyebabkan semakin tinggi
belum mampu membayar bunga yang harus dibayarkan.
profitabilitas perusahaan
Hasil dari penelitian ini sejalan dengan
[3]
Secar simultan, rasio perputaran total aset
penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2011)
dan rasio lancar secara bersama-sama
yang menyatakan bahwa likuiditas yang diukur
berpengaruh
dengan menggunakan rasio lanca rasio tidak
profitabilitas perusahaan dengan arah yang
berpengaruh terhadap profitabilitas. Hal ini
positif. Artinya rasio perputaran total aset
menunjukkan bahwa semakin tinggi
dan rasio lancar pada perusahaan belum
e- SOSPOL XXX
likuiditas
tidak
signifikan
terhadap
Ningsih, et al., Pengaruh Rasio Perputaran Total Aset dan Rasio Lancar terhadap . . . . mampu
menyebabkan
profitabilitas
semakin
perusahaan
makanan
tinggi
Janie, D. N. 2012. Statistik Deskriptif dan
dan
Regresi Linear Berganda dengan SPSS.
minuman yang terdaftar di BEI.
Semarang: Semarang
University Press.
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan.
Saran Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
kesimpulan, maka dapat disarankan sebagai berikut;
Jakarta: Rajawali Pers. Latan, H. 2013. Analisis Multivariat Teknik dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.
1. Pihak Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar
di
BEI
diharapkan
dapat
lebih
meningkatkan rasio perputaran total aset yang ada,
12
diharapkan
penggunaan
aktiva
dalam
memenuhi kegiatan operasional perusahaan dapat mempercepat
pengembalian
dana
dan
meningkatkan profitabilitas perusahaan; di
BEI
mengoptimalkan
diharapkan rasio
lancar
Keuangan. Jakarta: Dian Rakyat. Prayitno, D. 2010. Paham Analisa Data Statistik
Dengan
SPSS.
Yogyakarta:
MediaKom. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
2. Pihak Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar
Margaretha, F. 2014. Dasar-dasar Manajemen
dapat
lebih
di
dalam
Syamsuddin, L. 2001. Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi dalam: Perencanaan,
pengawasan
dan
perusahaan, karena dengan mengoptimalkan rasio
Pengambilan Keputusan. Edisi Baru.
lancarnya
Cetakan
menandakan
perusahaan
mampu
memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada pihak luar. Dengan begitu, aset lancar yang dimiliki dapat digunakan untuk meningkatkan volume penjualan, karena volume penjualan meningkat,
maka
profitabilitas
juga
akan
meningkat.
Keenam.
Jakarta:
PT
RajaGrafindo Persada. Jurnal: Astagfirli, R. G. 2013. Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Total Aset dan Rasio Utang terhadap Rentabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
DAFTAR PUSTAKA
2007-2011. Jurnal Universitas Maritim
Buku:
Raja Ali Haji Tanjungpinang. (September)
Harmono.
2009.
Manajemen
Keuangan:
Berbasis Balanced Scorecard. Jakarta: Bumi Aksara.
Bangun, Y. P. 2012. Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Aset Tetap, dan Total Aset terhadap
Profitabilitas
Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
e- SOSPOL XXX
Ningsih, et al., Pengaruh Rasio Perputaran Total Aset dan Rasio Lancar terhadap . . . . Indonesia. Skripsi
Universitas Sumatra
Utara. (Januari) Nugroho, S. B. 2011. Analisis Pengaruh Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas dan Solvabilitas terhadap
Profitabilitas.
Administrasi
Bisnis:
Jurnal
Ilmu
Universitas
Diponegoro. (September) Internet: Website Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman
Indonesia
www.gapmmi.or.id
e- SOSPOL XXX
(GAPMMI)
13