NINGGAR DIAN PRASTIKA 11.11.5493 KELOMPOK F S1 TI DOSEN : Dr. ABIDARIN ROSYIDI, MMa.
Abstrak
Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945. Oleh karena itu Pancasila tidak dapat di pisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia. Pancasila member kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia menuju ke kehidupan yang semakin baik, adil dan makmur.
Nilai nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila, harus dihayati dan di amalkan oleh setiap warga Negara Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang member kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengajar kehidupan lahir batin yang semakin baik di dalam masyarakat Indonesia yangadil dan makmur.
Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai Dasar Negara seperti tercantum dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa yang telah di uji kebenaran dan kesaktiannya, sehingga tidak ada satu kekuatan manapun yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia.
Untuk kelestarian Pancasila perlu di usahakan secara nyata dan terus menerus, penghayatan dan pengamalan nilai nilai luhur yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, baik lembaga kenegaraan maupun lembaga kemasyarakatan di pusat maupun di daerah.
I.2 Rumusan Masalah
1. Apa arti Pancasila? 2. Bagaimana sejarah lahirnya Pancasila? 3. Bagaimana cara mengamalkan nilai nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila?
I.3 Tujuan
1. Mengetahui arti Pancasila sebenarnya 2. Mengetahui sejarah lahirnya Pancasila
3. Mengetahui cara mengamalkan nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila
BAB II PEMBAHASAN II.1 Pengertian Pancasila
Pancasila berasal dari bahasa sansekerta, Panca artinya lima, Sila artinya dasar. Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia. Suatu bangsa tidak akan berdiri dengan kokoh tanpa dasar negara yang kuat dan tidak dapat mengetahui dengan jelas kemana tujuan dan arah yang akan dicapai tanpa pandangan hidup. Dengan dasar negara suatu bangsa tidak akan terombang ambing dalam menghadapi berbagai permasalahan baik dari luar maupun dari dalam. Pancasila bukan sekedar sesuatu yang harus dihafalkan di luar kepala. Pancasila adalah sesuatu yang harus diamalkan oleh kita, sebagai warga negara Indonesia dalam kehidupan sehari hari, dalam betmasyarakat, berbangsa dan bernegara.
II.2 Sejarah Lahirnya Pancasila
Sebelum tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia telah dijajah oleh banyak negara. Misalnya Belanda, Inggris, Jepang, Portugis dan lain lain. Sebelum dijajah oleh negara lain, di Indonesia banyak kerajaan-kerajaan yang besar dan berjaya di Indonesia. Misalnya Mataram, Majapahit, Banten, Demak, Sriwijaya dan masih banyak yang lainnya.
Negara yang paling lama menjajah Indonesia adalah Belanda. Tanggal 8 Maret 1942, Belanda kalah oleh Jepang.Sebelum kekalahan Jepang di Perang Pasifik melawan Sekutu, tentara Jepang berusaha menarik dukungan rakyat Indonesia dengan memberikan janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia dengan membentuk Dokuritshu Zyunbi atau BPUPKI yang dilantik tanggal 28 Mei 1945.
Tanggal 1 Juni 1945 Ir.Soekarno memberi nama Pancasila yang artinya lima dasar pada pidatonya dan tanggal 17 Agustus 1945 memproklamasikan
kemerdekaan. Tanggal 18 Agustus 1945 dimana termuat isi rumusan lima prinsip dasar negara yang diberi nama Pancasila. Adapun secara terminology historis proses perumusan Pancasila sebagai berikut: M. Yamin (29 Mei 1945) 1. Peri Kebangsaan 2. Peri Kemanusiaan 3. Peri Ketuhanan 4. Peri Kerakyatan 5. Kesejahteraan rakyat Rancangan Undang Undang tersebut tercantum lima asas dasar negara yang rumusannya: 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebikajsanaan dalam permusyawaratan/perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Ir.Soekarno (1 Juni 1945) 1. Nasionalisme/kebangsaan Indonesia 2. Internasional/perikemanusiaan 3. Mufakat/demokrasi 4. Kesejahteraan sosial 5. Ketuhanan yang berkebudayaan Ir.Soekarno memeras lagi menjadi Trisila, yaitu: 1. Sosionasionalisme 2. Sosiodemokrasi 3. Ketuhanan Berikutnya tiga hal ini menurutnya juga diperas lagi menjadi Ekasila yaitu Gotong Royong. Piagam Jakarta (22 Juni 1945) 1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk agama
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pada tanggal 9 Agustus 1945 dibentuk PPKI. Tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, dan sejak saat itu Indonesia kosong dari kekuasaan. Dan keadaan tersebut dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para pemimpin bangsa Indonesia yaitu dengan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Sehari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, PPKI mengadakan sidang dengan acara utama: 1. Mengesahkan rancangan Hukum Dasar dengan preambulnya 2. Memilih Presiden danWakil Presiden
II.3 Mengamalkan Nilai-nilai yang Terkandung dalam Pancasila
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila harus diamalkan oleh setiap warga negara Indonesia. Berikut penjabarannya: A. Sila Pertama Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Hormat menghormati dan bekerja sama antar pemeluk agama sehingga terbina kerukunan Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain
B. Sila Kedua Mengembangkan sikap tenggang rasa Tidak semena-mena terhadap orang lain Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
C. Sila Ketiga Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi/kelompok Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara Cinta tanah air dan bangsa Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang berBhineka Tunggal Ika D. Sila Keempat Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah E. Sila kelima Bersikap adil Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban Suka member pertolongan kepada orang lain Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum Bersama-sama mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial
BAB III PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Bangsa Indonesia mempunyai Pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia, nilai dan normayang terkandung didalamnya harus di amalkan. Pengamalan Pancasila subyektif akan memperkuat pengamalan Pancasila secara obyektif. Pengamalan Pancasila ini harus dilakukan dalam berbagai bidang kehidupan di negara Indonesia agar Pancasila benar-benar berperan sebaimana fungsi dan kedudukannya, supaya tujuan serta cita-cita bangsa Indonesia mudah terwujud.
III.2 Saran
Dewasa ini pengamalan Pancasila semakin memudar, terlebih lagi di era globalisasi sehingga mengancam mental dan kepribadian bangsa Indonesia. Hal ini harus segera ditangani dengan cara meningkatkan pengamalan Pancasila melalui pendidikan yang seutuhnya, jadi tidak sebatas teori tetapi juga diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, perlu adanya kesadaran dari setiap warga negara akan pentingnya pengamalan Pancasila dan mempertahankannya.
DAFTAR PUSTAKA
Surya Parta Usman Drs.,1995.Materi Pokok Pendekatan Pancasila.Jakarta:Universitas Terbuka Depdikbud Syarbani Syahril.2002.Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi,Ghaila Indonesia:Jakarta