NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR BAHASA INDONESIA SMP KELAS IX KARYA TEGUH KARYA
NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah
Disusun Oleh : TULASTYA ARIYANI A310080120
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
ii
ABSTRAK NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR BAHASA INDONESIA SMP KELAS IX KARYA TEGUH KARYA Tulastya Ariyani1, Markhamah2, Agus Budi Wahyudi3, Mahasiswa UMS Surakarta1, Staf Pengajar UMS Surakarta 2, Staf Pengajar UMS Surakarta 3 Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nilai-nilai pendidikan karakter, makna nilai pendidikan karakter dan nilai-nilai pendidikan karakter yang paling dominan dalam materi ajar bahasa Indonesia SMP karya Teguh Karya. Penelitian ini dilakukan dengan mencatat data kemudian dianalisis dengan metode padan ekstralingual. Hasil penelitian ini ditemukan 76 data yang diantaranya mengandung 17 jenis nilai pendidikan karakter. Nilai-nilai pendidikan karakter tersebut meliputi, nilai religius bermakna selalu ingat pada Tuhan, nilai jujur bermakna melatih kejujuran siswa, nilai toleransi bermakna selalu ingat akan kewajiban, nilai dispilin bermakna patuh pada peraturan, nilai kerja keras bermakna berusaha menggapai cita-cita, nilai kreatif bermakna menghasilkan sesuatu yang baru, nilai mandiri bermakna mengerjakan ulangan secara mandiri, nilai demokratis bermakna kesejahteraan masyarakat, nilai rasa ingin tahu bermakna penasaran dengan hal baru, nilai semangat kebangsaan bermakna semangat dan tekad yang kuat untuk memajukan bangsa, nilai menghargai prestasi bermakna memberi pujian/penghargaan, nilai bersahabat/komunikatif bermakna saling bekerjasama/komunikasi, nilai cinta damai bermakna menenangkan perasaan yang sedih, nilai gemar membaca bermakna memberi tugas bacaan, nilai peduli lingkungan bermakna penghematan listik, nilai peduli sosial bermakna memberi bantuan kepada orang yang membutuhkan, dan nilai tanggung jawab bermakna melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab. Nilai pendidikan karakter yang paling dominan yaitu nilai religius dan nilai gemar membaca.
Kata kunci: nilai pendidikan karakter, makna, dominan
A. PENDAHULUAN Akhir-akhir ini, pemerintah melakukan upaya untuk memajukan bangsa melalui sekolah dengan menanamkan pendidikan karakter. Pemerintah ingin sekolah dapat menumbuhkan karakter anak didiknya menjadi siswa yang memiliki jiwa dan karakter yang kuat. Hal ini dilakukan karena di sekitar kita masih banyak penyimpangan sosial yang terjadi, baik yang dilakukan remaja, dewasa bahkan anak-anak. Karakter, banyak yang mengartikan sama dengan kepribadian. Samani dan Hariyanto (2011: 42-43), sebagai identitas atau jati diri suatu bangsa, karakter sebagai nilai dasar perilaku yang menjadi acuan tata nilai interaksi antarmanusia. Karakter dipengaruhi oleh hereditas. Perilaku seorang anak seringkali tidak jauh dari perilaku ayah dan ibunya. Sebagai pendidik, kita harus mendukung upaya pemerintah agar tercapai tujuan yang diinginkan. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan pada pasal 3 menyebutkan tujuan pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab. Mengingat pentingnya karakter dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang kuat, maka perlunya pendidikan karakter yang dilakukan dengan tepat. Untuk mendukung upaya pemerintah, penyelenggara pendidikan berusaha mengajarkan pendidikan karakter pada peserta didik. Bahan ajar atau materi ajar digunakan guru untuk melakukan pembelajaran tersebut. Guru senantiasa melakukan pembelajaran secara efektif dan kreatif dengan mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran sehingga siswa nyaman dan mudah memahami materi yang diberikan. Media pembelajaran tersebut tentunya tidak lepas dari kompetensi dasar yang telah ditentukan. Materi pendidikan karakter yang diajarkan tidak dipisahkan dengan mata pelajaran, tetapi dimasukkan dalam mata pelajaran yang diberikan. Mata
2
pelajaran tersebut berisi materi pembelajaran yang berkaitan nilai dan norma perlu
dihubungkan
dengan
konteks
kehidupan
sehari-hari
sehingga
pembelajaran nilai pendidikan karakter tidak hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat. Melalui mata pelajaran yang memuat materi pendidikan karakter, ke depannya siswa mampu menjadi orang yang berjiwa kuat dan memiiki moralitas yang baik. Mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat mengajarkan nilai pendidikan karakter. Mata pelajaran bahasa Indonesia memuat dua keterampilan yaitu keterampilan berbahasa dan keterampilan bersastra. Adanya dua keterampilan tersebut, materi pendidikan karakter dapat dimasukkan dalam puisi, prosa, dialog, artikel, dan masih banyak lagi yang lainnya. Dalam kaitan dengan itu, penulis akan memaparkan tentang nilai-nilai pendidikan karakter pada materi ajar bahasa Indonesia kelas IX SMP karya Teguh Karya.
B. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret-Mei 2012, mulai persiapan, penyusunan proposal, pengumpulan data, analisis data, dan penyusunan laporan. Jenis penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif. Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat pada materi ajar bahasa Indonesia SMP kelas IX karya Teguh Karya. Penelitian ini dilakukan dengan mencatat data kemudian dianalisis dengan metode padan ekstralingual.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Nilai-nilai Pendidikan Karakter yang Terdapat Pada Materi Ajar Bahasa Indonesia SMP Kelas IX Karya Teguh Karya Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam materi ajar bahasa Indonesia SMP kelas IX karya Teguh Karya.
3
Data dalam penelitian ini diperoleh dari pelajaran 1 sampai pelajaran 17 yang berupa materi, cerita, bacaan, kegiatan siswa, dan soalsoal latihan. Nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat pada materi ajar bahasa Indonesia SMP kelas IX karya Teguh Karya sebagai berikut: 1) religius, 2) jujur, 3) toleransi, 4) disiplin, 5) kerja keras, 6) kreatif, 7) mandiri, 8) demokratis, 9) rasa ingin tahu, 10) semangat kebangsaan, 11) menghargai prestasi, 12) bersahabat/komunikatif, 13) cinta damai, 14) gemar membaca, 15) peduli lingkungan, 16) peduli sosial, dan 17) tanggung jawab.
a) Nilai Religius Nilai religius adalah sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. (1) Galang Rambu Anarki dengarlah Terompet tahun baru menyambutmu Cepatlah besar matahariku Menangis yang keras jangan ragu Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku Doa kami di nadimu Karya : Iwan Fals Makna dari data ini yaitu meskipun banyak badai yang menerpa, walaupun hidup susah, orang tua pasti selalu menjaga anaknya. Tidak lupa pula, doa orang tua selalu menyertai langkah anaknya.
b) Nilai Jujur Nilai jujur adalah perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. (2) Berdasarkan kutipan “Si Jamin dan Si Johan” yang telah kalian dengarkan, kerjakanlah tugas-tugas berikut tanpa membuka kembali kutipan novel tersebut!
4
Kalimat ini menjelaskan siswa dilatih untuk melakukan pekerjaan dengan kejujuran. c) Nilai Toleransi Nilai toleransi adalah sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. (3) Apa yang dilakukan masyarakat untuk gerakan penghematan energi merupakan bentuk rasa setia kawan, rasa senasib sepenanggungan. Dengan kesadaran dari masing-masing anggota masyarakat untuk menurunkan egonya dan tidak memikirkan diri sendiri, kita semua bisa selamat tidak harus mengalami pemadaman bergilir. Terus terang kita sempat mengkhawatirkan ketidakpedulian masyarakat. Setidaknya sejak reformasi bergulir ada sikap masa bodoh dan atas nama kebebasan orang merasa berhak melakukan apa saja, tanpa peduli ada atau tidak ada hak orang laing yang kita langgar. Ternyata keadaan kita tidak seburuk itu. Masyarakat masih memahami kewajibannya sebagai warga Negara, kewajibannya di tengah kehidupan masyarakat banyak, bukan sekedar menuntut haknya. Makna dari data ini yaitu merasa senasib sepenanggungan meskipun kita berbeda suku, ras , dan agama. Karena kesadaran diri sendiri dan menghormati orang lain akan tercapai tujuan bangsa kita. Selain itu, keberanekaragaman
masyarakat,
mereka
masih
ingat
dengan
kewajibannya sebagai warga Negara. d) Nilai Disiplin Nilai disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. (4) Ting tong…ting tong… Bel masuk sekolah sudah berbunyi. Aku langsung saja meluncur menuju ruang kelas yang terletakpaling ujung. Makna dari data ini adalah mencerminkan anak yang patuh pada peraturan. Hal ini dapat memberi contoh pada anak-anak lain agar tidak telat untuk masuk sekolah.
5
e) Kerja Keras Nilai kerja keras adalah perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik – baiknya. (5) Yudi: (muncul dengan sapu) “Aku yakin, kalau kita serius membersihkannya, maka juara I lomba kebersihan akan jatuh ke kelas kita.” Yuke: “Itu sih, kalau ada lomba. Aku juga optimis untuk juara I, tapi yang utama kita sudah bertekad untuk mewujudkan kelas yang bersih sehingga nyaman untuk kita belajar, betul nggak, Pak Ketua?” Makna dari data ini adalah melatih siswa untuk bersama-sama membersihkan ruangan kelas agar menjadi nyaman. f) Nilai Kreatif Nilai kreatif adalah berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. (6) Setelah pada Materi A kalian berlatih membaca, sekarang kalian akan dilatih untuk menulis artikel (tahap awal menulis artikel). Adapun yang dimaksud artikel adalah karya tulis lengkap seperti yang biasa dimuat dalam majalah atau surat kabar. Makna dari data ini adalah melatih siswa agar kreatif. Disini siswa dilatih untuk menghasilkan sesuatu yaitu menulis artikel. g) Nilai Mandiri Nilai mandiri adalah sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. (7) Lain halnya dengan Mita dan Indah, keduanya asyik dengan lembar jawaban mereka. Sesekali mereka meraih penghapus dan menghapus deretan jawaban yang salah, kemudian asyik menulis lagi. Kadang pula mereka meraih penggaris kali, dan menggambar trapesium, jajaran genjang, dan bentuk-bentuk lainnya. Makna dari data ini yaitu diceritakan dua orang siswi yang mengerjakan ulangan sendiri-sendiri. Sesekali mereka hanya meraih penghapus dan penggaris. h) Nilai Demokratis Nilai demokratis adalah cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
6
(8) Untuk memodifikasi diperlukan berpikir holistik dan menyeluruh. Produk UU diberlakukan untuk semua warga Negara tanpa kecuali. Para wakil kita di DPR, khususnya anggota komisi yang ditugasi, sebaiknya menempatkan harapan masyarakat termasuk guru atau dosen nonPNS sebagai pemilik hak yang sama. Makna dari data ini adalah isi UU harus sesuai dengan harapan masyarakat. Masyarakat mendapatkan kesejahteraan yang merata. i) Nilai Rasa Ingin Tahu Nilai rasa ingin tahu adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. (9) Tahukah kalian bahwa sampah dapat diubah menjadi biodiesel, suatu energi alternatif baru? Christian Koch telah mengubah sampah, kertas, kain, rumput, ban bekas, dan plastik menjadi solar. Makna dari data ini adalah tersirat. Maksudnya, secara tidak langsung siswa dituntun untuk meningkatkan rasa ingin tahu dengan diberi pertanyaan meskipun sudah diberi jawabannya. j) Nilai Semangat Kebangsaan Nilai semangat kebangsaan adalah Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. (10) Berbeda dengan energi-energi yang berasal dari karbon, energi yang satu ini tidak habis-habisnya bisa terus kita hasilkan. Di masa depan, bangsa yang bisa tegak berdiri dan maju adalah bangsa yang bisa memanfaatkan potensi alam yang dimilikinya untuk kemajuan bangsanya. Bangsa kita belum melakukan hal itu. Oleh karena itu, inilah momentum yang baik kita untuk membawa kemajuan bagi bangsa dan Negara ini. Makna yang terkandung dalam data ini adalah selalu berpikir untuk kemajuan bangsa, meskipun bangsa kita belum bisa memanfaatkan potensi alam yang dimiliki. Tetapi, dengan semangat dan tekad yang kuat pasti akan tercapai tujuan kita untuk memajukan bangsa dan Negara ini. k) Nilai Cinta Tanah Air Nilai cinta tanah air adalah cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi
7
terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. Dalam materi ajar bahasa Indonesia SMP Kelas IX Karya Teguh Karya tidak ditemukan data yang mengandung nilai pendidikan karakter cinta tanah air. l) Nilai Menghargai Prestasi Nilai menghargai prestasi adalah Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. (12)Indah ingin menangis rasanya. Kini dia benar-benar mengerti. “Biar miskin, belum tentu bodoh!” kata-kata Mita terngiang ditelinganya. Makna dari data ini adalah jangan suka memandang orang dari status sosialnya, belum tentu orang miskin itu bodoh dan sebaliknya. m) Nilai Bersahabat/Komunikatif Nilai
bersahabat/komunikatif
adalah
Tindakan
yang
memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. (13) Sementara itu, di sebuah jalan raya, pikiran Jamin terus tertuju pada cincin permata itu. Tiba-tiba ia melihat adiknya berlari menghampirinya dengan membawa cincin itu. Ia sangat senang dan segera mengajak Johan mengembalikan cincin tersebut kepada Nyonya Fi. Karena senangnya, ia tidak menghiraukan sebuah mobil meluncur dengan kecepatan tinggi dan menabrak tubuhnya. Ia lalu dilarikan ke rumah sakit oleh orang-orang yang melihat kejadian itu. Dengan terbata-bata, Jamin menyuruh Johan mengembalikan cincin itu ke rumah Tuan Kong Sui yang tak jauh dari tempat tersebut. Makna dari data ini adalah seorang adik yang mengerti tentang perasaan kakaknya yang memikirkan cincin permata milik Tuan Kong Sui dan Nyonya Fi. n) Nilai Cinta Damai Nilai cinta damai adalah Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya. (14) “Nina, kamu kenapa? Sudahlah jangan dipikirkan omongan Siska tadi,” kata Ririn pada Nina waktu pulang sekolah. “Iya, dia itu hanya iri padamu karena kamu juara kelas, jangan diambil hati deh,” sahut Linda.
8
Rupanya kata-kata itu cukup menenangkan hati Nina. Teet…tett..teeeet…tidak terasa bel pulang sudah berbunyi. Nina dan teman-temannya pulang bersama. Makna dari data ini adalah perkataan Ririn yang telah menenangkan Nina, karena Nina merasa sedih karena ejekan Siska. o) Nilai Gemar Membaca Nilai gemar membaca adalah kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. (15) Keterampilan membaca cepat sangat perlu dimiliki oleh setiap orang. Hal itu dikarenakan dengan membaca cepat dapat meningkatkan efisiensi waktu. Ada dua faktor hakiki dalam membaca cepat, yaitu ketepatan dan kecepatan. Tepat berarti sesuai dengan maksud penulis (tidak salah tafsir), sedangkan cepat mengandung arti efektif. Agar dapat memiliki kesanggupan membaca secara cepat dan menangkap makna secara tepat, pembaca harus mempunyai kemampuan membedakan gagasan utama dan gagasan pendukung. Sebelum kalian praktik membaca cepat, jawablah pertanyaanpertanyaan berikut sesuai dengan kebiasaan membaca kalian! Makna dari data ini yaitu siswa dilatih untuk terampil membaca cepat karena dengan membaca cepat dapat meningkatkan efisiensi waktu. p) Nilai Peduli Lingkungan Nilai peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. (16) Gerakan penghematan listrik harus terus kita pertahankan. Karena energi itu bukan tidak ada batasnya. Bahkan energi yang kita pergunakan sekarang ini kebanyakan tidak berasal dari energi yang bisa terbarukan. Makna dari data ini adalah melakukan penghematan listrik untuk kelangsungan kehidupan di masa yang akan datang karena energi listrik merupakan sumber daya yang tidak bisa diperbaharui.
9
q) Nilai Peduli Sosial Nilai peduli sosial adalah sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. (17) Ia tidak berani pulang. Karena itu, di tengah pekatnya malam, ia tertidur di emperan sebuah rumah obat milik Tuan Kong Sui dan istrinya, Nyonya Fi. Ia terbangun ketika tangan Kong Sui mengguncang-guncang tubuhnya dan membangunkannya. Bajunya basah kuyub. Ternyata hujan semalam membuat tubuh Jamin terasa kaku. Kong Sui merasa iba dan segera membawa Jamin masuk ke dalam tokonya. Nyonya Fi memberi Jamin uang dan menyuruhnya mengganti baju lusuhnya dengan baju kepunyaan anak lelakinya yang telah meninggal. Nyonya Fi juga memberikan sepotong roti kepada Jamin dan menyuruhnya untuk membawa dua atau tiga iris lagi. Jamin pun membawa pulang untuk Johan. Makna dari data ini adalah merasa iba terhadap seorang anak yang tidur di emperan tokonya. Karena itu, sepasang suami istri tersebut mengajak masuk dan memberi pakaian ganti serta memberi makanan. r) Nilai Tanggung Jawab Nilai tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. (18) Setelah kalian mengetahui bagian-bagian utama dan butirbutir pokok yang harus diperhatikan dalam menulis sebuah artikel, kerjakanlah tugas-tugas berikut! Data ini menjelaskan bahwa siswa secara tidak langsung diberi tanggung jawab lewat pemberian tugas. Berikut makna dari nilai-nilai pendidikan karakter yang ditemukan dalam materi ajar bahasa Indonesia SMP kelas IX karya Teguh Karya. No. Data 1.
2.
Makna Nilai Pendidikan Karakter
Jenis Nilai-nilai Pendidikan Karakter
Orang tua yang selalu mendoakan anaknya, Religius tidak boleh berputus asa, syukur atas nikmat Allah, dan berserah diri pada Allah. Melatih siswa agar jujur Jujur
10
Toleransi
7.
Warga masyarakat yang masih ingat dengan kewajibannya Patuh pada peraturan, membuang sampah pada tempatnya, dan dimana pun berada harus selalu disiplin. Bersama-sama membersihkan ruang kelas dan selalu berusaha untuk mencapai kesuksesan. Menulis artikel, musikalisasi puisi, memiliki ide cemerlang sehingga menghasilkan suatu karya, mengolah sampah menjadi pupuk, menulis puisi, mengembangkan keterampilan, dan memanfaatkan pot sebagai media tanam. Mengerjakan ulangan secara mandiri
8.
Kesejahteraan masyarakat
Demokratis
9.
Meningkatkan rasa ingin tahu, penasaran Rasa Ingin Tahu dengan suatu hal, dan ingin tahu tentang keunggulan padi organik. Semangat dan tekad yang kuat untuk Semangat Kebangsaan memajukan bangsa Tidak ditemukan Cinta Tanah Air
3. 4.
5.
6.
10. 11. 12.
13.
14. 15.
16. 17.
Disiplin
Kerja Keras
Kreatif
Mandiri
Prestasi/gelar dapat dicapai oleh siapa saja Menghargai Prestasi tanpa memandang status sosialnya, kebiasaan membaca menjadikan inspirasi, dan memuji serta memberi penghargaan kepada orang lain atas hasil karyanya Seorang adik yang memahami perasaan Bersahabat/Komunikatif kakaknya, bersifat komunikatif dan saling bekerjasama. Menenangkan perasaan yang sedang sedih Cinta Damai Terampil membaca cepat, menilai kebiasaan Gemar Membaca membaca, menemukan hal penting dalam bacaan, kegemaran membaca sebagai modal mengikuti lomba, dan buku tidak akan bermanfaat jika tidak dibaca. Penghematan listrik Peduli Lingkungan Merasa iba kepada anak kecil yang tidur di Peduli Sosial emperan tokonya, memberi santunan kepada orang yang kurang mampu, pemberian dana subsidi kepada rakyat, dan belajar untuk ikhlas berbagi.
11
berusaha menyelesaikan tugas yang Tanggung Jawab diberikan, bentuk tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat dengan mengganti energi yang lebih ramah lingkungan, menilai pekerjaan teman, dan menjaga kebersihan kota
18.
Berikut rekapitulasi data temuan nilai-nilai pendidikan karakter No.
Nilai-nilai Pendidikan Karakter
Hasil
1.
Religius
11 Data
2.
Jujur
1 Data
3.
Toleransi
2 Data
4.
Disiplin
5 Data
5.
Kerja Keras
2 Data
6.
Kreatif
10 Data
7.
Mandiri
2 Data
8.
Demokratis
1 Data
9.
Rasa Ingin Tahu
5 Data
10.
Semangat Kebangsaan
1 Data
11.
Cinta Tanah Air
12.
Menghargai Prestasi
4 Data
13.
Bersahabat/Komunikatif
3 Data
14.
Cinta Damai
1 Data
15.
Gemar Membaca
11 Data
16.
Peduli Lingkungan
1 Data
17.
Peduli Sosial
10 Data
18.
Tanggung Jawab
6 Data
0
Jumlah
76 Data
12
Dari penelitian ini ditemukan sebanyak 76 data yang mengandung nilai-nilai pendidikan karakter. Berdasarkan 18 jenis nilai pendidikan karakter, ditemukan 2 nilai pendidikan karakter yang paling dominan yaitu nilai pendidikan karakter religius dan gemar membaca masing-masing sebanyak 11 data. Kaitan penelitian ini dengan penelitian Al-Ma’ruf (2011) adalah samasama mengkaji pendidikan karakter. Perbedaannya adalah Al-Ma’ruf menemukan nilai moral, keagamaan, kemanusiaan, sosial, politik, cinta kasih, hingga perspektif gender dalam karya sastra, sedangkan penelitian ini menemukan makna nilai pendidikan karakter dan 2 nilai pendidikan karakter yang paling dominan yaitu nilai religius serta nilai gemar membaca. Penelitian yang dilakukan oleh Sugihastuti (2011) memiliki persamaan dengan penelitian ini yaitu sama-sama meneliti pendidikan karakter. Perbedaannya,
Sugihastuti
menemukan
peribahasa
yang
mendukung
pendidikan karakter berisi tentang nasihat, larangan, ajakan, imbauan, saran , dan sebagainya, sedangkan penelitian ini menemukan makna nilai pendidikan karakter dan 2 nilai pendidikan karakter yang paling dominan yaitu nilai religius serta nilai gemar membaca. Penelitian ini dan penelitian Pramuki dan Nunung Supratmi (2011) sama-sama mengkaji pendidikan karakter. Pramuki dan Supratmi menemukan cerita anak dapat digunakan untuk menanamkan nilai-nilai moral dan etika pada pembacanya, misalnya nilai kejujuran,toleransi, dan kerja keras, sedangkan penelitian ini menemukan makna nilai pendidikan karakter dan 2 nilai pendidikan karakter yang paling dominan yaitu nilai religius serta nilai gemar membaca.
D. SIMPULAN Nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam materi ajar Bahasa Indonesia SMP Kelas IX Karya Teguh Karya sebanyak 17 jenis. Masingmasing nilai pendidikan karakter tersebut nilai religius bermakna selalu ingat pada Tuhan, nilai jujur bermakna melatih kejujuran siswa, nilai toleransi
13
bermakna selalu ingat akan kewajiban, nilai disiplin bermakna patuh pada peraturan, nilai kerja keras bermakna berusaha menggapai cita-cita, nilai kreatif bermakna menghasilkan sesuatu yang baru, nilai mandiri bermakna mengerjakan ulangan secara mandiri, nilai demokratis bermakna kesejahteraan masyarakat, nilai rasa ingin tahu bermakna penasaran dengan hal baru, nilai semangat kebangsaan bermakna semangat dan tekad yang kuat untuk memajukan
bangsa,
pujian/penghargaan,
nilai nilai
menghargai
prestasi
bersahabat/komunikatif
bermakna bermakna
memberi saling
bekerjasama/komunikasi, nilai cinta damai bermakna menenangkan perasaan yang sedih, nilai gemar membaca bermakna memberi tugas bacaan, nilai peduli lingkunga bermakna penghematan listik, nilai peduli sosial bermakna memberi bantuan kepada orang yang membutuhkan, dan nilai tanggung jawab bermakna melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab. Nilai pendidikan karakter yang paling dominan yaitu nilai religius dan nilai gemar membaca.
DAFTAR PUSTAKA Al-Ma’ruf, Ali Imron. 2011. “Aktualisasi Bahasa Sastra dalam Pendidikan Karakter” dalam Kimli. Semarang. Pramuki, B. Esti dan Nunung Supratmi. 2011. Cerita Anak sebagai Media Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Pembentukan Karakter Siswa Pendidikan Dasar” dalam Kimli. Semarang. Samani, Muchlas dan Hariyanto. 2011. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugihastuti. 2011. Konservasi Peribahasa sebagai Pendukung Pendidikan Karakter” dalam Kimli. Semarang. ______. 2003. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar
Grafika.
14