perspektif
NEURO SAINS UNTUK MEMBANGUN MANUSIA DAN DUNIA YANG DAMAI *
JUSUF SUTANTO THE Jusuf Sutanto CENTER
Hati
Pintar (Kata Kerja)
Kuping+Mata Mulut Hati
Matahari+Rembulan
Ilmu pengetahuan (Kata Kerja)
Belajar
Bertanya
Kemanusiaan (Mahluk Sosial) Manusia - Angka 2
Orang Bijak (Mahluk Ekologis) Manusia - Gunung
Email:
[email protected] Website: www.jusufsutanto.com
18
september 2011
“If you stretch yourself, you‘ll be surprised how much you can do. Get a little stardust on your hands, and you’ll be surprised what that can do for you. And not only for you but also for your family, the state, the nation, and the people of the world” Norman Borlaug (1914-2004) Pemenang Hadiah Nobel Pertanian/Pangan 1970
LATAR BELAKANG: 1. Globalisasi menimbulkan paradoks yang mengagetkan: semula diharapkan bisa menyatukan melalui ilmu pengetahuan, ekonomi, politik, pertahanan dan keamanan bersama, malah membuat diversity. 2. Terjadi emansipasi di semua aspek kehidupan: antargolongan, individu dalam kelompok sampai ke tingkat keluarga dengan adanya berbagai komisi seperti perlindungan wanita, anak dilengkapi peralatan selular, internet dan sebagainya. 3. Minoritas di suatu tempat bisa menjadi mayoritas di tempat yang lain dan sebaliknya, sehingga kalau diatur dengan asas demokrasi ‘the winner takes all’ maka pasti timbul kekacauan. Yang gagal mengelola unity in diversity akan ditinggalkan atau menjadi bagian masalah peradaban masa depan. 4. Dunia kita sedang mengalami persoalan besar dalam mengelola isyu krusial seperti pemanasan global, emisi CO2, energi nuklir, senjata pemusnah massal dan sebagainya. Menurunkan kegiatan industri berarti menurunkan pertumbuhan. Orang tidak mau kenyamanan hidupnya terusik. Kalau dibiarkan tanpa tindakan bersama maka kehidupan bersama akan terancam. 5. Dengan era otonomi daerah, piramida kekuasaan menjadi semakin ’flat’. Mekanisme mengelola negara telah bergeser dari vertikal instruktif dalam sistem pemerintahan terpusat ke arah koordinatif. Kekuasaan telah dibagibagi tapi semangatnya belum dipersiapkan sehingga bisa terjadi keretakan dimana-mana. 6. Muncul fenomena generasi internet sehingga gaya sentrifugal (menjauh dari pusat) sumber kreatifitas menjadi sangat besar. Bila tidak diimbangi gaya sentripetal (menuju ke pusat) yang mempersatukan yang kini semakin melemah, peradaban kita akan tercerai berai. Harga peralatan, biaya pulsa pra bayar bisa diecer sehingga semakin terjangkau sampai ke akar rumput. Premordialisme difasilitasi semakin mengental.
LEDAKAN KEBUTUHAN PEMIMPIN YANG LEGITIMATE DAN KOMPETEN Dengan pembatasan masa kepemimpinan tidak boleh lebih dari dua periode, kebutuhan pemimpin yang berkualitas yang berasal dari bawah menjadi naik berlipat kali. Mengharap lahirnya pemimpin secara alamiah dalam jumlah yang demikian besar juga tidak mungkin, sedangkan masalah yang harus diselesaikan semakin akumulatif dari waktu ke waktu, tidak hanya internal dan terkait regional, bahkan eksternal yang terjadi di dunia. Sedangkan mekanisme pemilihan tidak menjamin akan terpilihnya pemimpin yang mampu mengatasi.
“Yang mau, belum tentu mampu; Yang mampu, belum tentu mau; Yang mau dan mampu belum tentu terpilih.” INTERFUSING BODY AND MIND Semua hal, apakah akan menjadi baik atau buruk adalah buah dari proses yang terjadi dalam sekumpulan sel-sel neuron disebut otak manusia!
“Perhatikan pikiranmu karena akan menjadi kata-kata; Perhatikan kata-katamu karena akan menjadi perbuatan; Perhatikan perbuatanmu karena akan menjadi kebiasaan; Perhatikan kebiasaanmu karena akan menjadi karakter; Perhatikan karaktermu karena akan menentukan masa depanmu” Dalai Lama
• Meski ujung jari kaki jauh dari otak, kalau tersentuh benda panas atau tajam akan
segera ditarik karena terjadi interfusing body and mind ‘satu untuk semua, semua untuk satu’. • Ketika tangan kiri memegang paku, terkena palu yang dipukul tangan kanan, segera membuang palu dan mengamankan tangan kiri yang berdarah karena memang dalam kesatuan alamiah tidak ada prinsip superioritas. DUNIA YANG KAIT MENGAIT/INTERFUSING YANG TERUS BERUBAH Alam semesta secara substantif terdiri dari dua unsur yang saling menghidupi dan sekaligus mengekang: YIN dan YANG. Bergerak mengikuti hukum tertentu: YIN muda YIN tua YANG muda YANG tua YIN muda, dan seterusnya. Siang ada bukan karena malam absen. Malam ada bukan karena siang absen. Siang mengandung malam namun belum kasat mata. Malam mengandung siang namun belum kasat mata. Keduanya baru mulai terlihat saat maghrib dan fajar. Bisa dikembangkan menjadi hubungan saling menghidupi dan mengekang antara 5 unsur: kayu - logam – api – air dan tanah. Siklus saling menghidupi: Kayu mudah terbakar api menjadi abu dan menghasilkan tanah; di dalam tanah terdapat mineral dan menghasilkan logam; logam akan mengumpulkan embun sehingga menghasilkan air; air mengairi tumbuhan sehingga menghasilkan kayu, dan seterusnya. Siklus saling mengekang: Kayu dikekang Logam; Logam dikekang Api; Api dikekang Air; Air dikekang Tanah; Tanah dikekang Kayu, dan seterusnya.
Siang ada bukan karena malam absen. Malam ada bukan karena siang absen. Siang mengandung malam namun belum kasat mata. Malam mengandung siang namun belum kasat mata. Keduanya baru mulai terlihat saat maghrib dan fajar.
september 2011
19
Saat mengamati dengan saksama sekuntum bunga, kita melihat di dalamnya ada matahari dan awan, sumber energi dan cikal bakal air yang setelah melewati gunung mengembun menjadi hujan.
Utara ada karena ada Selatan. Timur ada karena ada Barat dan sebaliknya. Namun itu semua harus ditentukan sebelumnya dimana PUSAT. Potonglah Barat karena kita tidak suka dan lebih mengutamakan Timur, tapi tempat di mana dipotong akan segera menjadi Barat. INTERFUSING MASA LALU – MASA DEPAN DENGAN SAAT INI - DI SINI Saat mengamati dengan saksama sekuntum bunga, kita melihat di dalamnya ada matahari dan awan, sumber energi dan cikal bakal air yang setelah melewati gunung mengembun menjadi hujan. Langsung menyirami tanaman bunga atau melalui air tanah atau irigasi yang dibuat petani. Kita juga melihat di dalam sekuntum bunga ada kupu, serangga, cacing, angin, dan manusia yang memelihara. Tanpa kehadiran semua itu tidak akan pernah ada bunga. Itu berarti ada unsur nonbunga di dalam bunga atau “tarian perbedaan/diversity dalam persatuan/ unity”. MEMAKNAI PERUBAHAN UNTUK MEMPERBAIKI KUALITAS
20
september 2011
Perubahan adalah inheren dengan alam itu sendiri karena itu tidak perlu disikapi dengan paranoid seperti ‘berubah atau mati’. Tugas kita hanya mempelajari hukum-hukumnya supaya bisa ikut berselancar. Digambar gabungan ‘sawah’ - ‘matahari’ dan ‘rembulan’. Kehidupan ini terus berubah seperti di sawah yang sangat tergantung pada matahari dan rembulan.
Pada suatu hari datang seorang terpelajar yang penasaran dan mau meneliti pengaruh zen dalam etos kerja. Dia tiba di kuil tengah malam setelah melakukan perjalanan jauh. Pagi-pagi dia datang menemui guru dan langsung bertanya: “Apa itu Zen?” Gurunya balik bertanya, “Apakah sudah sarapan pagi?” “Sudah.” “Apakah sudah kau cuci mangkokmu?”
Ketika sadar sedang berselancar dalam irama kehidupan yang terus bergulir tanpa pernah jeda sedetikpun siang-malam, air pasang-surut, sedih-gembira, maka supaya tidak sia-sia, perubahan ini harus diberi makna transformasi menjadi manusia yang semakin baik. Hanya manusia bermutu yang bisa menghasilkan produk (barang atau jasa) bermutu. Kekayaan spiritual ini oleh Jepang dijadikan inspirasi untuk sistem manajemen KAIZEN – TOTAL QUALITY CONTROL setelah memadukan dan mengundang pakar manajemen Statistical Quality Control dari Amerika seperti Alexander Deming.
PASAL “NO WORK – NO PAY” DALAM KESEPAKATAN KERJA BERSAMA Guru yang usianya sudah sangat sepuh tetap mau ikut bekerja rutin sehingga para murid tidak tega. Karena tidak bisa lagi dilarang, disiasati dengan membersihkan dulu bagian yang menjadi pekerjaan guru sehingga waktu datang hanya sedikit yang bisa dilakukan. Setelah berjalan beberapa waktu siasat itu tercium guru. Suatu hari dia mogok dan tinggal di kamar. Para murid mengira guru sedang kurang enak badan dan mengirim makanan ke kamarnya. Tapi guru menolak dengan kata-kata singkat “No Work – No Food”. Kalau dilarang bekerja, sama saja saya dilarang makan. Meski di musim dingin, kerja di lapangan tetap tidak berubah bahkan lebih intensif karena bisa menghalau kedinginan dan menciptakan rasa hangat.
ETOS KERJA ‘BEBERSIH’ DI KUIL ZEN Bersih-bersih menjadi inti kehidupan sehari-hari kedua terpenting setelah membaca kitab suci. Inti pelajaran semua agama adalah membersihkan pikiran dan hati karena kalau dibiarkan kotor bagaimana orang bisa melakukan perbuatan baik dan mulia. Ajaran bebersih bisa diketemukan di kitab suci dan dalam kehidupan rutin sehari-hari seperti membersihkan wc, mengepel ruangan, kebun, mencuci piring di dapur atau memotong daging dan memasak.
THE TAO OF COOKING Memasak adalah membagi kebahagiaan koki kepada orang lain. Kalau kokinya sedang sedih, hasilnya juga akan terpengaruh. Seorang koki harus belajar melalui berbagai tahapan mulai dari memotong sayuran lalu daging dengan benar.
jusuf sutanto Ukurannya seragam dan tidak boleh asal-asalan. Dia harus mempraktekkan ‘the Tao of tukang potong daging’. Yang belum menguasai hanya mengandalkan kekuatan (lie) sehingga pisaunya cepat tumpul, gompal malah patah karena hanya untuk menusuk dan membacok. Yang sudah menguasai, jarang mengganti pisau karena menggunakan rasa (ie) sehingga bisa mendalami alur otot sapi yang mau dipotong secara rinci. Saat bekerja seperti menari sampai sapinya sendiri tidak sadar sudah mati. Itulah yang kita saksikan ketika makan di rumah makan Jepang. MENTALITAS KERJA ‘ZERO DEFECT’ Sebuah perusahaan Eropa membeli 100.000 sekrup dari perusahaan Jepang. Dalam kontrak disebut ‘toleransi penyimpangan spesifikasi maksimum satu persen’. Pada saat penyerahan, perusahaan Jepang melampirkan keterangan “Bersama ini kami kirim 100.000 pcs yang baik dan 1000 pcs yang kurang baik sesuai kontrak.” Karena kurang memahami bahasa Inggris maka terjadi kesalahfahaman dalam menafsirkan kontrak. SEKALI MENYEBUT BUDDHA, HARUS BERKUMUR 100 KALI
“Bukan ajaran yang membuat orang besar, Oranglah yang membuat ajaran menjadi besar”
Kecil: Manusia dalam kondisi belum berkembang, semuanya masih kuncup. Kedua kakinya berimpit dan tangannya belum mekar Manusia Dewasa: Kedua kakinya terbentang, simbol kebebasan Hati: Manusia yang sudah membina dirinya mampu mengendalikan kebebasannya dengan hatinya sehingga tahu apa yang baik dan buruk
Ketika belum dewasa, semuanya masih kuncup. Setelah menjadi dewasa, kakinya mulai terbuka: simbol bisa berpikir, berkata dan berbuat apa saja. Orang dewasa baru bisa disebut manusia kalau sudah tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan melalui suara hatinya. Proses menulis hati menjadi sangat penting karena menunjukkan apakah sudah bisa mengontrol dirinya sehingga akan menjaga perilakunya dan menghentikan sebelum ditangkap karena melanggar undang-undang. Besar: Manusia yang telah membina diri menjadi Besar/ Ta
HIDUP ADALAH TERUS BELAJAR MENJADI MANUSIA: ‘HATI’ dan ‘BELAJAR’ sebagai TITIK SENTRAL
Dalam budaya Tionghoa pertumbuhan manusia tidak akan pernah menjurus pada ‘sekularisasi’ atau ‘sekularisme’. Setelah berusaha matimatian membina diri, tetap sadar akhirnya semuanya tergantung pada yang ada di atas yaitu Langit/Thian/ Tuhan. Perbedaan antara yang terbaik dan terjahat adalah hanya di dalam ‘belajar’. Ketika orang ‘baik’ berhenti belajar dan berbuat, menjadi tidak baik. Orang ‘jahat’ yang mau belajar, bisa berubah menjadi ‘baik’. Karena itu ijazah hanya merupakan pengakuan atas prestasi masa lalu! PINTAR ADALAH KATA KERJA Kuping Mata Mulut Hati Matahari + Bulan
Manusia Bisa Menjadi Lebih Besar: Bila terus membina diri Anjing: Bagi yang berhenti belajar akan merosot menjadi anjing
(Konfusius)
Dalam Zen ada latihan yang unik: murid diminta menjelaskan ajaran Buddha tapi sama sekali dilarang menyebut nama itu. Kalau sampai keceplos, diharuskan segera kumur 100 kali. Salah satu output-nya adalah ilmu manajemen TQC yang bisa dinikmati siapa saja.
Namun sehebat-hebatnya terus membina diri, tetap tidak bisa melebihi Tuhan (garis di atas naik dari kiri ke kanan). Kalau berhenti belajar, malah sebaliknya menjadi ‘hantu’ (garis di atas menurun dari kanan ke kiri).
Orang yang hatinya sudah terbina disebut orang besar dan bisa berlanjut semakin besar asal terus membina diri (stroke penutup ada di bawah). Tapi kalau berhenti membina diri, bisa menjadi anjing (stroke penutup ada di atas). Tuhan: Meski terus belajar tetap ada batasnya dan tidak bisa melampaui Tuhan Hantu: Kalau berhenti belajar, malah menjadi hantu
Pintar Kuping + mata + mulut + hati berarti orang yang selalu mendengar, melihat dan memasukkan kedalam hati Matahari + bulan berarti siang dan malam. Orang yang demikian disebut pintar. Bandingkan dengan IQ dan EQ
Selama ini kita hanya mengenal nilai IQ untuk mengukur kepintaran. Kata sifat yang diperoleh setelah mengisi sejumlah kuestioner. Nilainya mutlak dan tidak bisa diperbaiki meski kita mencoba berlatih sebelum ikut ujian. Yang nilainya tinggi bisa melamar masuk ke perguruan tinggi terkemuka di dunia. Budaya Tionghoa memandang ‘pintar’ sebagai kata kerja yang dimulai dari: mendengar (kuping) - melihat (mata) - dimasukseptember 2011
21
kan (mulut) sampai ke dalam hati, siang (matahari) dan malam (rembulan). Pintar berarti buah dari belajar sepanjang hidup. ILMU PENGETAHUAN ADALAH KATA KERJA Ruangan dimana ada buku dan guru yang mengajar Anak
Di antara dua pintu ada mulut
Manusia + angka 2= Kemanusiaan Manusia tidak bisa hidup sendiri dan harus bersama dengan manusia lain Manusia + Gunung= Orang bijaksana Orang bijaksana suka tinggal di gunung
mau maju, majukan orang lain. Jangan melakukan sesuatu pada orang lain yang kamu tidak mau orang lain lakukan kepadamu. Manusia + Gunung, artinya manusia adalah mahluk ekologis. DAMAI: INTEGRASI LANGIT – BUMI DAN HATI MANUSIA
Ilmu pengetahuan menurut konsep Barat adalah obyek yang harus dikuasai dari A to Z. Sedangkan menurut budaya Tionghoa, kata kerja dan terdiri dari ‘belajar’ dan ‘bertanya’. Karena itu berpikir ‘out of the box’ adalah masalahnya budaya Barat. ‘Belajar’ digambar sebagai seorang anak berada di suatu tempat yang ada banyak buku. ‘Bertanya’ digambar dengan dua pintu dan di tengahnya ada mulut. Artinya ilmu pengetahuan adalah semua hal yang didapat dari proses belajar dan bertanya sepanjang hidup. Terjadi loncatan kuantum dalam hubungan organisasi dari pendekatan struktural FW Taylor (1856 - 1915), Bapak Scientific Management menjadi hubungan jejaring interfusing nirkabel yang sifatnya holistik. Ini direspons oleh Barat dengan ilmu manajemen THE LEARNING ORGANIZATION – MANUSIA DAN ORGANISASI HARUS TERUS BELAJAR. INTEGRASI AKU/KAMI – KAMU/ KALIAN – DIA/MEREKA – KITA DAN ALAM SEMESTA Manusia + Angka Dua, artinya saya ada karena kamu ada. Kalau mau tegak, tegakkan orang lain, kalau
22
september 2011
Damai
Di atas: Huruf ‘manusia/ren’, ditambah 3 garis horisontal: di atas lambang Langit; di tengah Manusia; di bawah lambang Bumi; di bawah: Huruf ‘kecil/Xiao’ yang dibalik artinya: rakyat kecil ditempatkan di atas untuk dilayani. Langit – Bumi - Hati Manusia yang baik telah MENYATU
cortisone ke dalam darah. Karena itu tekanan darah dan serum lipids naik yang memungkinkan kolesterol mengendap di dinding arteri. Adrenalin merubah glucogen menjadi glucose sehingga gula darah naik secara cepat. GELOMBANG ALFA
STRESS BISA POSITIF DAN NEGATIF Semua orang mengalami stres dalam hidupnya. Tanpa tantangan, hidup menjadi membosankan dan membuat frustrasi. Sebaliknya stres yang berlebihan, berkepanjangan dan tak terselesaikan akan mengakibatkan hidup tidak produktif dan tidak sehat. Optimum stress adalah zona yang berada di antar kedua ekstrem ini. Keseimbangan antara hidup yang membosankan dan terbakar! Stres yang kronis akan berakibat pada kelenjar pituitary yang mengatur produksi hormon adrenalin dan
ENDORFIN Otak manusia adalah jaringan komunikasi tingkat tinggi. Setiap detik lebih dari 100.000 reaksi kimia terjadi, memancarkan gelombang elektro-magnetis yang kuat. Menghasilkan zat organik aktif diantaranya endorfin (morfin buatan tubuh sendiri). Endorfin berperan menghilangkan rasa sakit, meningkatkan sistem kekebalan dan menciptakan
jusuf sutanto
lingkungan yang tidak kondusif untuk tumbuhnya kanker. Bilamana tubuh dalam kondisi nyaman, endorfin banyak diproduksi. Meditasi Zen telah banyak diteliti dan rekaman Electro Encephalo Gram (EEG) menunjukkan otak dalam gelombang alfa: hening, rileks, bukan mengantuk atau tegang akibat konsentrasi, namun tetap waspada. Kondisi ini terjadi di saat meditasi diam dan senam yang menggunakan gerakan lambat (the walking meditation), mendengarkan musik tertentu dan kegiatan ritual keagamaan seperti doa yang khusyuk dan dihayati. GELOMBANG ALFA dan MANUSIA DAMAI Sang Raja gemar adu ayam dan minta ayam jagonya dilatih seorang pelatih tersohor dan dijanjikan siap bertanding dalam sebulan. Setelah sebulan dia datang dan bertanya: “Apakah sudah siap?” “Belum Yang Mulia, masih berangasan. Kalau melihat ayam lewat, melompat-lompat mau menyerang.” “Bukankah sudah siap tempur?” “Sama sekali belum, coba tunggu satu minggu lagi!” Seminggu kemudian raja datang, tapi dijawab: “Belum, meski sudah lebih tenang tapi kalau mendengar ayam berkokok di kejauhan, kepalanya masih jelalatan. Coba seminggu lagi!” Ketika raja datang kembali dan bertanya hal yang sama, dijawab, “Belum, bulunya masih terangkat bila melihat ayam lain lewat. Tunggulah seminggu lagi!” Merasa penasaran, raja datang kembali tepat pada waktunya ingin melihat ayamnya menjadi seperti apa. Dia heran karena melihat ayamnya seperti ayam kayu dan tidak percaya bagaimana bisa dikatakan siap tanding. Lalu pelatih itu mengajak raja untuk membuktikan. Dan ketika dilepas, semua ayam yang lain lari terbirit-birit! Lalu raja bertanya: “Bagaimana semua itu bisa terjadi?” “Ketika
masih berangasan, menunjukkan belum punya rasa percaya diri. Ketika mulai tumbuh, menjadi semakin tenang sampai akhirnya menjadi ayam yang damai, namun bisa mengalahkan lawan-lawannya tanpa harus bertarung.” Sang raja terperanjat, “Kalau ayam saja bisa menjadi makhluk ciptaan yang damai dan matang, bagaimana dengan manusia?” Ternyata pelatih ayam itu bukan orang sembarangan. Ia adalah Taoist Master dan mulai membuka rahasianya:
“Kalau ayam saja bisa menjadi makhluk ciptaan yang damai dan matang, bagaimana dengan manusia?”
“Dia sudah bisa mendengar suara yang tidak kedengaran dan melihat yang tidak kelihatan mata kita, karena kuping dan mata yang belum terlatih hanya bisa mendengar dan melihat apa yang disukainya saja!” Aktivitas otaknya kalau direkam dengan EEG dalam status gelombang alfa. Dia menjadi manusia damai, sehingga bisa tekun bekerja dan bisa mengambil keputusan dengan pikiran yang jernih seperti orang yang menangkap ikan tanpa membuat kolamnya keruh.
disebut “Just In Time Management”. Organisasi perusahaan bukan bangunan struktural bersifat mekanistik tapi jejaring yang kait mengait, mirip kerja neuro-science. Semuanya terintegrasi sehingga The Next Process adalah pelanggan yang harus dilayani dengan sebaik-baiknya. Mulai dari pemasok bahan baku sampai ke pembeli produk akhir mendapatkan pelayanan purna jual.
Definisi Gelombang Alfa bukan sesuatu yang negatif, yaitu kondisi ‘kosong’ yang siap untuk disusupi program pencucian otak atau hipnotis, tapi kesadaran penuh namun rileks seperti halnya pendekar buta Sato Ichi atau pendekar dewa mabuk atau anjing yang menjaga rumah 24 jam sehari penuh. Kalau orang buta dikeroyok, maka tidak boleh mudah ditipu oleh manuvre lawan. Kalau perhatiannya berat ke kanan, maka kirinya lemah; kalau ke depan, bagian belakangnya lemah; kalau ke atas, bagian bawahnya lemah, demikian pula sebaliknya. Karena itu harus bisa hening sehingga bisa membedakan yang tipuan dan yang sesungguhnya. Karena itu bisa merespons musuhnya tepat waktu dan telak. Untuk itu energinya harus selalu berada di suatu titik beberapa sentimeter di bawah pusar, disebut Lautan Energi Chi. Dalam ilmu manajemen Jepang
“Ketika anak kecil atau orang biasa melihat anak yang akan jatuh ke sumur, ia tidak bisa acuh saja, tapi merasa cemas dan kasihan. Kemanusiaannya membentuk satu tubuh dengan anak itu. Ketika ia melihat tangis kasihan dan raut ketakutan burung atau binatang yang akan disembelih, ia tidak tahan merasakan “ketidakberdayaan mereka menanggung” derita. Ini menunjukkan kemanusiaannya membentuk satu tubuh dengan burung dan binatang. Ketika ia melihat tanaman yang dipatahkan dan dihancurkan, ia tidak tahan merasa kasihan. Ini menunjukkan, kemanusiaannya membentuk satu tubuh dengan tanaman. Bahkan ketika ia melihat ubin dan batu diremukkan dan dihancurkan, ia tak tahan merasa menyesal. Menunjukkan kemanusiaannya membentuk satu tubuh dengan batu dan ubin. Itu berarti bahkan pikiran orang kecil sekalipun pasti memiliki kemanusiaan yang menyatu dengan semua mahluk.” (Wang Yangming 1472-1529) september 2011
23
jusuf sutanto
BUDAYA PERUSAHAAN “MASUK SEHAT – PENSIUN SEHAT” Dalam era keterbukaan, suatu perusahaan akan mengalami tantangan yang multi kompleks: dari dalam negeri berupa pabrik baru dengan sumber daya manusia dan mesin baru, ongkos produksi dan pajak yang lebih rendah dan masuknya barang impor, sering dengan harga dumping. Perusahaan yang sudah mapan perlahan-lahan akan digerus karena masalah sumber daya manusia. Dari profile umur karyawan bisa dihitung berapa besar ratio biaya sumber daya manusia dalam ongkos produksi. Mesin dan permodalan bisa dengan mudah direstrukturisasi, tapi manusia tidaklah gampang karena harus sesuai dengan Kesepakatan Kerja Bersama. Bagian yang mengurus sumber daya manusia harus memahami tantangan ini dan memberi perhatian khusus pada karyawan utamanya yang sudah senior. Secara alamiah mulai muncul masalah ketidakhadiran dengan alasan kesehatan yang dampaknya pada penurunan produksi dan kesempatan untuk penjualan, dua faktor utama yang mempengaruhi masa depan perusahaan. Kalau tidak disadari maka ongkosnya akan ditanggung pelanggan yang harus membayar barang yang lebih mahal dan masa depan generasi muda di perusahaan. Cara mengatasinya adalah dengan memperkenalkan budaya “masuk sehat – pensiun sehat”. Hanya karyawan sehat yang bisa berprestasi. Karena itu pensiun sehat adalah indikator keberhasilan kinerja bagian HRD. Generasi muda akan merasa bahwa perusahaan bukan sekadar tempat menukar tenaga dan pikirannya untuk mendapat gaji seperti halnya ‘money changer’ tapi merasa berada dalam lingkungan yang mempunyai masa depan mantap. Dana pensiun bagi orang yang masih sehat, akan memperkuat potensi pasar dalam negeri sehingga
24
september 2011
Jusuf Sutanto memberikan makalah “Neuro Sains Untuk Membangun Manusia Dan Dunia Yang Damai” dalam Kongres “From Neurosains to Nation Character Building” di Surabaya tgl 20 - 21 Sept 2011.
bisa memutar roda perekonomian nasional. Bagian klinik perusahaan akan menjadi pusat episentrum dan tidak hanya berperan seperti bengkel mobil untuk memperbaiki karyawan yang sakit supaya secepatnya bisa kembali ke pekerjaan, tapi lebih bersifat promotif mengenai bagaimana hidup sehat dan preventif untuk mencegah supaya tidak sakit. Sistem manajemen Jepang KAIZEN dan TQC fokus pada memperbaiki kualitas dan menurunkan ongkos produksi untuk memenangkan persaingan. Sistem manajemen Barat berdasarkan The Learning Organization. Kalau sekarang ditambah dengan menurunkan anggaran kesehatan, akan menjadi sistem manajemen berdasarkan asas win-win sehingga dunia usaha menjadi bagian dari pembangunan manusia seutuhnya. Penghematan dipakai untuk pelatihan karyawan. Persediaan obat yang tersisa dari tahun anggaran yang lalu bisa disumbangkan sebagai CSR kepada Puskesmas di daerah terpencil. Perusahaan asuransi bisa diajak untuk ikut dalam kegiatan ini karena mereka akan memetik buahnya langsung berupa menurunnya klaim. Diperlukan habit ke-8 yaitu olahraga seperti T’ai Chi sebagai salah satu tool karena tujuannya membangun gaya hidup “Tiada Hari Tanpa T’ai Chi”
“Outside of the mind, there are no mountains Wherein to build your solitary hermitage He escapes from the world into the mountains, But there too sorrows still come, and now where is he to go ? O plover birds, let not your minds be disturbed. For wherever beach you visit, there are too the waves and wind will arise” (Mumon Eikei, abad 13)
Daftar Bacaan: Wilhelm, Richard & Baynes, Cary F, “The I Ching or Book of Changes”, Bollingen Series, 3rd Edition, 1996 Trevor Leggett, “A First Zen Reader”, Charles E. Tuttle, 1975 “The Global Significance of Concrete Humanity”, Tu Weiming, Centre fo Studies in Civilization, New Delhi, India 2010) “Kearifan Timur Dalam Etos Kerja dan Seni Memimpin”, Jusuf Sutanto, Penerbit Buku Kompas, 2007 “The Dance of Change”, Jusuf Sutanto, Penerbit Buku Kompas, 2009 “T’AI CHI – The Great Harmony”, Jusuf sutanto, Penerebit Buku Kompas, 2010 *) Tulisan ini disampaikan dalam Kongres Neuro-Science “From Neuroscience to Nation’s Character Building” Aula Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya 20-21 September 2011