Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : 978-602-0951-12-6 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016 HUBUNGAN ANTARA SELF REGULATED LEARNING DAN SELF EFFICACY DENGAN PRESTASI AKADEMIK MATA PELAJARAN KIMIA PADA SISWA HOMESCHOOLING DI SURABAYA THE RELATIONSHIP BETWEEN SELF REGULATED LEARNING AND SELF EFFICACY WITH ACADEMIC ACHIEVEMENT OF CHEMISTRY SUBJECT ON HOMESCHOOLING STUDENTS IN SURABAYA
Neni Puji Astutik Magister Psikologi Sains, Fakultas Psikologi Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut Surabaya (60293) Telp.031-2981000) Email :
[email protected] Abstrak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara self regulated learning dan self efficacy dengan prestasi akademik mata pelajaran kimia pada siswa homeschooling. Sampel penelitian ini sebanyak 120 siswa kelas XI IPA Homeschooling di Surabaya yang menempuh mata pelajaran kimia. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan menggunakan uji korelasi parsial untuk membuktikan hipotesis minor dan uji regresi untuk membuktikan hipotesis mayor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara self regulated learning dan self efficacy dengan dengan prestasi akademik kimia dengan sumbangan efektif (R Square) kedua variabel sebesar 68,3 % , sisanya 31,7% disebabkan oleh variabel lain. Variabel self regulated learning memiliki nilai korelasi ( 0,222 , p = 0,043), dan self efficacy (0,406 , p = 0,000).
Kata Kunci: self-regulated learning, self-efficacy, prestasi akademik
Abstract. This study was conducted to know the relationship between self-regulated learning and self efficacy with academic achievement of chemistry subjects on homeschooling students. The research sample are 120 students of grade XI IPA Homeschooling in Surabaya who take chemistry subjects . This study uses a quantitative correlation with the partial correlation test was used to prove the hypothesis minor and regression test to prove the major hypothesis . The results showed that there is a relationship between self-regulated learning and self efficacy with the academic achievement of chemistry subject with effective contribution ( R Square ) both variables at 68.3 % , the remaining 31.7 % is caused by other variables . Self-regulated learning variables have a correlation value ( 0.222 , p = 0.043 ), and self efficacy ( 0.406 , p = 0.000 ). Keyword: self-regulated learning, self-efficacy, academic achievement
B-221
Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : 978-602-0951-12-6 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016 Penggunaan
PENDAHULUAN Prestasi akademik merupakan salah
waktu;
Status
sosioekonomis dan lingkungan keluarga;
satu prioritas utama untuk sekolah. Prestasi
Keterlibatan
orang
tua
dan
gaya
merupakan hal penting karena melalui
pengasuhan; Faktor sekolah; Harapan
prestasi seseorang menunjukkan keahlian
Guru ; Sistem Pendidikan.
dan kemampuan yang telah diperolehnya
Ilmu kimia merupakan salah satu
kepada diri sendiri dan kepada orang lain.
cabang ilmu yang memegang peranan
Soemantri
2004)
penting dalam IPTEK. Bidang studi ini
menyatakan prestasi akademik adalah hasil
memiliki peran penting dan banyak
yang dicapai siswa dalam kurun waktu
digunakan dalam kehidupan sehari-hari,
tertentu pada mata pelajaran tertentu yang
seperti
diwujudkan
pakaian
(dalam
dalam
Nurani,
bentuk
angka
dan
bahan
makanan,
bahkan
minuman,
industri.
Pada
dirumuskan dalam rapor. Beberapa faktor
pembelajaran kimia, tidak sedikit siswa
memainkan
yang
peran
mempromosikan atau
penting
untuk
menolak
prestasi
mengalami
kesulitan
belajar.
Berdasarkan hasil wawancara dengan
akademik Seperti self efficacy, motivasi
beberapa
berprestasi, prokrastinasi akademik dan
Surabaya, diperoleh data bahwa kimia
gender. Menurut Sobur (2003). Siswa
merupakan salah satu pelajaran yang
dengan prestasi akademik yang tinggi
dianggap sebagai pelajaran yang sulit
merupakan
negara,
untuk dikuasai dan ingin dihindari oleh
Sedangkan prestasi akademik yang rendah
para siswa. Siswa menganggap kimia
dapat
keputusaan,
adalah pelajaran yang sulit dan rumit
dan
karena selain banyak rumus hitungan,
asset
bagi
sebuah
menyebabkan stress,
kenakalan,
psikopatologi
penyalahgunaan mempengaruhi
obat.
Faktor
yang
prestasi akademik pada
remaja harus ditangani untuk meningkatkan prestasi
akademik
mereka.
Prestasi
juga
siswa
terdapat
homeschooling
banyak
hafalan
di
dan
penulisan senyawa-senyawa kimia yang asing bagi mereka. Salah
satu
faktor
akademik dipengaruhi oleh beberapa faktor,
mempengaruhi
menurut Jimerson, Egeland & Teo (dalam
adalah konsep self-efficacy berhubungan
papalia,
yang
dengan keyakinan bahwa setiap orang
mempengaruhi prestasi akademik, yaitu:
harus mengevaluasi kemampuan mereka
Keyakinan
akan
kecakapan
diri
(self
untuk melakukan tugas yang diberikan
efficacy)
dan
motivasi
akademik;
berhasil. Konsep ini memiliki pengaruh
2008)
bahwa
faktor
B-222
pencapaian
yang akademik
Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : 978-602-0951-12-6 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016 yang kuat pada pendekatan untuk tugas,
Berdasarkan hasil penelitian yang
ketekunan untuk mencapai hal yang sama,
dilakukan
serta tingkat usaha (Goulau,2014).
menyatakan bahwa predictor kuat dari
Menurut Albert Bandura (1977), selfefficacyn
adalah
keyakinan
dalam
oleh
Motlagh
(2011)
prestasi akademik adalah self efficacy. Hassan
(2015)
dalam
kemampuan seseorang untuk mengatur dan
menemukan
melaksanakan
yang
memprediksi prestasi akademik sebesar
diperlukan untuk mengelola calon situasi.
21 %, dan terdapat perbedaan prestasi
Self-efficacy
akademik
program
mengacu
tindakan
pada
penilaian
bahwa
penelitiannya
yang
self
dicapai
efficacy
antara
kemampuan seseorang, dan kemampuan
mahasiswa dengan self efficacy tinggi
untuk
yang
dan self efficacy rendah. Hasil penelitian
diperlukan untuk berhasil dalam tugas. Ini
Azar (2013) menyatakan bahwa self
adalah salah satu faktor terkuat memprediksi
efficacy memiliki hubungan yang positif
kinerja dalam domain yang beragam seperti
dengan prestasi akademik. Self-efficacy
olahraga, bisnis, dan pendidikan (Azar,
membantu
2013).
pendidikan dengan keterlibatan dalam
melaksanakan
tindakan
Tinggi atau rendah self-efficacy akan
pengembangan
bakat
kegiatan belajar. Melalui kegiatan ini,
menentukan apakah seseorang akan memilih
tingkat
untuk mengambil tugas yang menantang
biasanya meningkat
dan berpengaruh
atau menyerah sebagai tidak mungkin. Self-
positif (Zimmerman,
1997).
efficacy mempengaruhi setiap bidang usaha
mahasiswa dengan self-efficacy yang
manusia. Orang dengan tinggi self-efficacy
tinggi untuk suatu topik tertentu percaya
cenderung
pada
mengambil pandangan yang
lebih luas dari tugas
untuk menentukan
pencapaian
kemampuan
menyelesaikan
dan
motivasi
sendiri
tugas,
Seorang
untuk
menemukan
rencana terbaik. Demikian juga, kendala
jawaban yang benar, mencapai tujuan,
yang sering merangsang orang dengan
dan
efikasi diri yang tinggi untuk upaya yang
temannya.
lebih besar, di mana seseorang dengan self-
untuk memprediksi prestasi akademik,
efficacy rendah akan cenderung ke arah
tetapi tidak kemampuan kognitif (Kayu
kekecewaan dan menyerah. Bandura (1997)
& Locke, 1987; Pajares, 1996; Huang &
mengemukakan bahwa self-efficacy individu
Chang, 1996 dalam Koehler, 2007).
dapat dilihat dari tiga dimensi, yaitu : level ; b. generality ; c. Strength.
sering
mengungguli
Self-effficacy
temanbertujuan
Homeschooling merupakan lembaga pendidikan nonformal dimana siswa
B-223
Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : 978-602-0951-12-6 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016 homeschooling
menerima
sistem
regulator atau pengatur bagi belajarnya
pembelajaran yang berbeda dengan sekolah
sendiri (Zimmerman & Martinez-Pons,
formal.
dalam Schunk & Zimmerman,1998).
Pembelajaran
pada
siswa
homeschooling meliputi pembelajaran di
Konsep
kelas (Tatap Muka), Tutorial dan Mandiri.
kemampuan mental seperti intelegensi
Sehingga
selalu
atau kemampuan akademik tetapi lebih
berlangsung di kelas seperti halnya pada
kepada proses mengarahkan diri untuk
siswa sekolah formal pada umumnya. Siswa
mengubah kemampuan mental. Schunk
homeschooling
&
pembelajaran
tidak
tidak
menerima
self-regulated learning bukan
Zimmerman
(1998)
menegaskan
pembelajaran berbagai mata pelajaran setiap
bahwa individu yang bisa
hari dengan durasi yang panjang layaknya di
sebagai
sekolah formal. Pembelajaran di kelas pada
individu
siswa di homeschooling umumnya lebih
motivasional dan behavioral aktif ikut
sedikit dan durasinya lebih pendek untuk
serta dalam proses belajar mereka.
pembelajaran
Individu tersebut
yang
bersifat
kognitif.
dikatakan
self-regulated learners adalah yang
secara
metakognisi,
dengan sendirinya
Sebagian besar waktunya banyak digunakan
memulai usaha belajar mereka secara
untuk mengasah bakat, penanaman karakter,
langsung
dan pembelajaran outdoor pada siswa.
pengetahuan dan keahlian yang mereka
Sehingga
hasil
inginkan tanpa bergantung pada guru,
akademis yang maksimal, siswa harus
orang tua, dan orang lain. Zimmerman
mampu untuk mengatur dan mengelola
dan Martinez-Pons (1989) menemukan
waktu belajarnya di rumah. Pembelajaran
bahwa ada hubungan yang erat antara
mandiri
strategi self-regulated learning dengan
untuk
yang
mendapatkan
dilakukan
oleh
siswa
untuk
menggunakan pendekatan self regulated
prestasi
learning.
menggunakan
Zimmerman
menyatakan
memperoleh
akademik.
Individu
strategi
self-regulated
bahwa self-regulated learning merupakan
learning
kemampuan individu untuk dapat mengatur
akademik
fungsi-fungsi yang ada dalam dirinya baik
dibandingkan dengan individu yang
afeksi, tingkah laku dan pikiran sehingga
tidak
membantu mencapai
regulated learning.
tujuan belajar yang
diinginkan (dalam Woolfolk, 2004). Self-
akan
yang
memiliki
prestasi
lebih
tinggi
yang
menggunakan
Berdasarkan
strategi
latar
self-
belakang
regulated learning adalah sebuah konsep
tersebut maka dilakukan penelitian yang
mengenai
yang bertujuan untuk melihat hubungan
bagaimana
individu
menjadi B-224
Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : 978-602-0951-12-6 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016 self regulated learning dan self efficacy
kimia pada siswa homeschooling di
dengan prestasi akademik mata pelajaran
Surabaya”. item favorable dan unfavorable. Skoring
METODE PENELITIAN Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengetahui hubungan antara variabel self regulated learning dan self efficacy dengan prestasi
akademik
kimia
pada
siswa
homeschooling di Surabaya. Pelaksanaan penelitian dilakukan dua tahap,
tahap
pertama uji coba terbatas pada tanggal 10 Oktober 2015 pengambilan
dan tahap kedua yaitu data
pada
tanggal
12
Desember 2015. Responden
Surabaya yang menempuh mata pelajaran Teknik
yang digunakan dalam
penelitian ini untuk pengambilan sampel adalah teknik simple random sampling. Besar sampel yang ditargetkan dalam penelitian
ini
dengan
responden
kedalam
Instrumen
dalam
merubah
pilihan
bentuk
angka.
penelitian
ini
menggunakan skala self efficacy dan skala self regulated learning, Sedangkan untuk
mengukur
prestasi
akademik
kimia diambil dari nilai ulangan siswa. Hasil uji validitas menunjukkan skala self efficacy memiliki validitas sebesar 0,312 - 0,715 dan skala self regulated learning memiliki validitas 0,323 0,678. Hasil uji reliabilitas skala self
penelitian ini berjumlah
120 siswa kelas XI IPA Homeschooling di
kimia.
dilakukan
adalah
sebanyak
responden dengan jumlah responden
120 45
siswa perempuan dan 75 siswa laki-laki.
efficacy sebesar 0,787 dan skala self regulated learning sebesar 0,802. Pengolahan
data
dilakukan
menggunakan program SPSS . Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi dan analisis korelasi parsial. Analisis regresi untuk membuktikan sedangkan
hipotesis korelasi
mayor,
parsial
untuk
membuktikan hipotesis minor.
Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk adalah kuisioner dengan jenis self report scale yang menggunakan bentuk skala Likert. Kedua alat ukur ini dari
HASIL DAN PEMBAHASAN
mengetahui
A. HASIL
sebaran,
Sebelum dilakukan analisis data dilakukan uji normalitas
sebaran untuk B-225
variabel variable
normalitas apakah
penelitian,
distribusi
penyebaran baik
data
dependent
(prestasi akademik
mata
Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : 978-602-0951-12-6 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016 pelajaran
kimia)
maupun
independent
0,05 yang artinya bahwa data prestasi
variable (self regulated learning dan self
akademik mata pelajaran kimia, self
efficacy) dari hasil pengumpulan angket
regulated learning dan self efficacy.
telah mengikuti distribusi normal atau tidak. Hasil yang diperoleh adalah p= 0,200, p > Berdasarkan uji normalitas diketahui
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.
bahwa sebaran data normal,sehingga untuk uji
hipotesis
dilakukan
uji
statistik
parametrik. Uji statistik yang digunakan adalah uji regresi untuk membuktikan hipotesis mayor dan uji korelasi parsial untuk membuktikan hipotesis minor.
Tabel 2 Hasil Uji Hipotesis Minor Korelasi Parsial
Sig
Ket
Tabel 1 Hasil Uji Hipotesis Mayor
Korelasi IV-DV SRLPrestasi Akademik -
0,222
0,043
Ada Hubungan
SEPrestasi Akademik -
0,406
0,000
Ada Hubungan
Korelasi IV-DV
R
SRL,SE - 0,927 Prestasi Akademik
Berdasarkan
R Square 0,683
data
F
Sig
4,275
0,000
pada
tabel
1
Berdasarkan data pada tabel 2
hipotesis mayor dibuktikan melalui uji
hipotesis minor dibuktikan melalui uji
regresi. Berdasarkan hasil analisis di atas
korelasi parsial. Hipotesis pertama, ada
diperoleh koefisien korelasi (R) 0,927,
hubungan antara self regulated learning
nilai F sebesar 4,275, p= 0,000. Dengan
dengan prestasi akademik mata pelajaran
demikian p < 0,05, sehingga Ho ditolak
kimia. Berdasarkan hasil analisis di atas
dan Ha diterima pada taraf signifikansi
diperoleh koefisien korelasi (t) = 0,222,
0,05. Berdasarkan hal tersebut dapat
dan p= 0,043. Dengan demikian p <
disimpulkan bahwa ada hubungan antara
0,05, sehingga Ho ditolak dan Ha
self regulated learning dan self efficacy
diterima pada taraf signifikansi 0,05.
dengan prestasi akademik kimia. Nilai R²
Berdasarkan
= 0,683, menunjukkan bahwa prestasi
tersebut
dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan antara
akademik kimia dapat dijelaskan sebesar 68,3% oleh
hal
self regulated learning dengan prestasi
self regulated learning dan
akademik mata pelajaran kimia.
self efficacy, sisanya sebesar 31,7% adalah B-226
Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : 978-602-0951-12-6 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016 Hipotesis kedua, ada hubungan antara
dan Ha diterima pada taraf signifikansi
self efficacy dengan prestasi akademik
0,05. Berdasarkan hal tersebut dapat
mata pelajaran kimia. Berdasarkan hasil
disimpulkan bahwa ada hubungan antara
analisis di atas diperoleh koefisien korelasi
self efficacy dengan prestasi akademik
(t) = 0,406, dan p= 0,000. Dengan
mata pelajaran kimia.
demikian p < 0,05, sehingga Ho ditolak faktor eksogen yang berasal dari
B. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian diatas,
dalam diri siswa, atau faktor endogen
dapat dijelaskan bahwa variabel self
yang berasal dari dalam diri siswa.
regulated learning dan self efficacy secara
Faktor
bersama memiliki pengaruh terhadap
pendidikan,
prestasi
sosial
akademik
kimia
dengan
eksogen
meliputi
kurikulum,
dan
pola
sistem
lingkungan
asuh
keluarga.
sumbangan efektif sebesar 68,3 %. Begitu
Sedangkan faktor endogen meliputi
juga pada saat dilihat pengaruhnya secara
motivasi, self efficacy,
pasrsial, diketahui bahwa variabel self
self regulated learning, motivasi dan
regulated learning
faktor-faktor internal lainnya.
memiliki hubungan
dengan prestasi akademik kimia dan variabel self hubungan
efficacy juga memiliki
dengan
prestasi
akademik
Self-efficacy. Self-efficacy mengacu pada
persepsi
individu
tentang
untuk
kemampuan
mengorganisasi
kimia. Hasil penelitian tersebut sejalan
mengimplementasi
dengan penelitian yang dilakukan oleh
menampilkan
Suthar dan Khooharu (2013), Altun dan
(Bandura, 1986). Pervin memberikan
Erden (2013), Bekti dan Hermien (2014)
pandangan yang memperkuat pernyataan
yang
terdapat
Bandura tersebut. Pervin menyatakan
hubungan antara self regulated learning
bahwa self-efficacy adalah kemampuan
dan
yang
menyatakan
self
efficacy
bahwa
dengan
prestasi
akademik.
dirasakan
tindakan
dan
kecakapan
untuk
untuk tertentu
membentuk
perilaku yang relevan pada tugas atau
Prestasi akademik merupakan salah
situasi yang khusus (Smet, 1994). Self-
satu bentuk pengendali mutu dan kualitas
efficacy membantu pengembangan bakat
Sumber Daya Manusia (SDM) yang
pendidikan dengan keterlibatan dalam
menjadi salah satu pilar dalam pendidikan
kegiatan belajar. Melalui kegiatan ini,
nasional. Faktor yang mempengaruhi
tingkat
prestasi akademik siswa bisa berupa
biasanya meningkat dan berpengaruh
B-227
pencapaian
dan
motivasi
Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : 978-602-0951-12-6 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016 positif (Zimmerman, 1997). Seorang siswa
menemui
dengan self-efficacy yang tinggi mampu
bertujuan untuk memprediksi prestasi
menerima
akademik,
tugas
secara
positif
menjadikan
tuntutan
tugas
tantangan,
Mereka
percaya
dan
dan
tidak
mudah
tetapi
tidak
kemampuan
kognitif (Kayu & Locke, 1987; Pajares,
pada
1996; Huang & Chang, 1996 dalam
frustasi
Koehler, 2007).
jika
Dalam mencapai prestasi akademik
Zimmermann
kimia yang tergolong mata pelajaran yang
bahwa
cukup kompleks selain self efficacy tentu
dikatakan
saja
learners
diperlukan
Self-effficacy
sebagai
kemampuan sendiri untuk menyelesaikan tugas
hambatan.
kemauan
dan
(1998)
peserta
menegaskan
didik
sebagai adalah
yang
bisa
self-regulated yang
keterampilan yang diintegrasikan pada
metekognisi,
suatu kemampuan yang disebut dengan
behavioral aktif ikut serta dalam
self regulated learning.
proses belajar. Peserta didik dengan
Self-regulated
dan
dapat
sendirinya memulai usaha belajar
berlangsung apabila peserta didik secara
secara langsung untuk memperoleh
sistematis mengarahkan perilakunya dan
pengetahuan dan keahlian
kognisinya
learning
motivasional
secara
dengan
cara
memberi
perhatian pada instruksi-instruksi, tugastugas,
melakukan
proses
menginterpretasikan
dan
yang diinginkan tanpa bergantung pada guru, orang tua, dan orang lain. Strategi self
regulated learning
pengetahuan,
merupakan salah satu fondasi dalam
mengulang-mengulang informasi untuk
pelaksanaan program homeschooling,
mengingatnya serta mengembangkan dan
dimana anak akan mengalami tiga jenis
memelihara keyakinan positifnya tentang
model pembelajaran, yaitu tatap muka,
kemampuan
tutorial
belajar
dan
mampu
dan
mandiri.
Untuk
mengantisipasi hasil belajarnya (Schunk,
pembelajaran mandiri sangat diperlukan
dalam Schunk & Zimmerman, 1998).
kemandirian untuk mampu mengatur
Self-regulated learning merupakan proses
waktu, menyusun tujuan dan rencana
dimana
mengaktifkan
belajar serta dan mengorganisasikan
pikirannya, perasaan dan tindakan yang
tugas yang disusun sendiri oleh siswa.
diharapkan dapat mencapai tujuan khusus
Hal tersebut sangat penting dilakukan
pendidikan
&
karena porsi pembelajaran di kelas dan
Kovach, 2003). Selain itu Schunk &
tatap muka dengan guru tidak sebanyak
peserta
didik
(Zimmerman,
Bonner
B-228
Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : 978-602-0951-12-6 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016 seperti di sekolah formal. Sehingga prestasi
mengubah materi pelajaran; membuat
akademik siswa juga sangat ditentukan oleh
rencana dan tujuan belajar; mencari
kemampuan siswa dalam melakukan self
informasi;
regulated
hasil
Mengatur lingkungan belajar lebih baik;
penelitian yang dilakukan oleh Zimmerman
konsekuensi setelah mengerjakan tugas;
dan
Boerkarts,
mengulang dan mengingat ; meminta
Pintrich, & Zeidner, 2000) ditemukan empat
bantuan teman meminta bantuan orang
belas
dewasa ;
learning.
Martinez-Pons
strategi
Berdasarkan
(dalam
self-regulated
learning
mencatat
hal
penting;
meliputi : evaluasi diri : pengaturan dan meminta
sebaya;
bantuan
memiliki motivasi superior serta mampu
guru/pengajar; mengulang tugas atau test
menggunakan strategi belajar yang efektif,
sebelumnya; mengulang catatan; mengulang
sehingga mereka akan lebih sukses secara
buku pelajaran.
akademis
Siswa
yang
meminta
mampu
merencanakan
dan
lebih
optimis
dalam
memandang masa depan.
sendiri strategi belajarnya dan mampu untuk
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
mengelola lingkungan yang kondusif untuk
bahwa self regulated learning dan self
belajar dapat
efficacy
meningkatkan pencapaian
memiliki
sumbangan
efektif
prestasi akademiknya. Hal ini didukung oleh
sebesar 68,3 % terhadap prestasi akademik
hasil
oleh
kimia dan 31,7% diperoleh dari konstribusi
Weinsten & Meyer (dalam Pintrich & De
variabel lain yang tidak diteliti dalam
Groot, 1990) yang menyimpulkan bahwa
penelitian ini. Variabel lain yang dapat
siswa
memberikan
penelitian
yang
strategi-strategi
yang
dilakukan
mampu dalam
memberdayakan self-regulated
efektif
unyuk
meningkatkan prestasi akademik
kimia
learning, khususnya strategi metakognisi
dapat
dan strategi kognisi, akan menghasilkan
motivasi, self esteem dan dapat juga berupa
prestasi
tinggi
faktor eksogen misalnya kurikulum, pola
dibandingkan siswa yang tidak mampu
asuh orang tua, lingkungan sekolah, sistem
memberdayakannya.
pendidikan.
akademik
yang
lebih
Zimmerman (1998)
mengatakan bahwa self-regulated learners
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : B-229
berupa
sumbangan
faktor
endogen
seperti
Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : 978-602-0951-12-6 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016 1. Self regulated learning dan self efficacy secara
bersama
memiliki
pelajaran kimia dengan koefisien korelasi
sumbangan
efektif (R Square) sebesar 68,3% terhadap
(t) = 0,222, dan p= 0,043. 3. Ada hubungan antara self efficacy dengan
prestasi akademik kimia.
prestasi akademik mata pelajaran kimia
2. Ada hubungan antara self regulated
dengan koefisien korelasi (t) = 0,406, dan
learning dengan prestasi akademik mata
DAFTAR PUSTAKA Altun, Sertel & Erden, Munire. (2013). SelfRegulation based Learning Strategies and Self-Efficacy Perceptions as Predisctors of Male and Female Student’s Mathematic Achievement. Procedia-Social and Behavioral Science, 106(1): 2354-2364, (Online), www.sciencedirect.com, diakses 28 Agustus 2015. Bandura, Albert. (1997). Self-Efficacy: The Exercise of Control. New York: W.H Freemen dan Company Stressor. Baron, Robert A. (2004). Social Psychology 10th Edition. Terjemahan Ratna Djuwita, dkk. Jakarta: Penerbit Erlangga. Fatima Goulaou., Maria.D. 2014. The relationship between self-efficacy and academic achievement in adults learners. Athens journal of education. Vol.1, no 3, hal 237-246 diakses pada 25 Agustus 2015 Nurani AT. 2004. Pengaruh Kualitas Perkawinan, Pengasuhan Anak dan Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Anak (online). Bogor: Fakultas Pertanian,Institut Pertanian Bogor Papalia,D.E., Old, SW., dan Feldman, R.D. 2008. Human Development ( Psikologi Perkembangan). Jakarta : Kencana.
p=
0,000.
Pintrich, P.R., & De Groot, E.V. 1990. Motivational and Self-Regulated Learning Components of Classroom Academics Performance. Journal of Educational Psychology, 82(1): 33-40, (Online), web.stanford.edu, diakses 26 September 2015. Santrock, John. W. 2007. Psikologi Pendidikan (Edisi Kedua). Terjemahan Tri Wibowo, Jakarta: Prenada Media Group. Suthar, Velo & Khooharo, Aijaz. 2013. Impact of Students’ Mathematical Beliefs and Self-regulated Learning on Mathematics Ability of University Students. European Academic Research, (Online), www.euacademic.org, diakses 28 Agustus 2015. Schunk, D,H., Zimmerman, B., 2007. Influencing Childrens Self Efficacy and Self Regulated of Readingand Writing Thought Modelling, Reading and Writing Quarterly, 23((1) Sobur, A. 2003. Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia Zimmerman, Bary J. (1989). A Social Cognitive View of Self-Regulated Academic Learning. Journal of
B-230
Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : 978-602-0951-12-6 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016 Educational Psychology, 81(3): 329339, (Online), anitacrawley.net, diakses 26 Agustus 2015. Zimmerman, Bary J. & Martinez-Pons, Manuel. (1990). Student Differences in Self-Regulated Learning: Relating Grade, Sex and Giftedness to SelfEfficacy and Strategy Use. Journal of Educational Psychologist, 82(1):51-59, (Online), www.researchgate.net, diakses 26 Agustus 2015. ____. (2000). Self-Efficacy : An Essential Motive to Learn. Contemporary Educational Psychology, 25:82-91, (Online), www.sciencedirect.com, diakses 26 Agustus 2015.
____. (2002). Becoming Self-Regulated Learner: An Overview. Theory into Practice, 41(2), (Online), www.unco.edu, diakses 26 Agustus 2015. ____. (2008). Investigating Self-Regulation and Motivation: Historical Background, Methodological Developments, and Future Prospects. American Educational Research Journal, 45(1): 166–183, (Online), ethinking-precollegemath.wikispaces.com, diakses 26 Agustus 2015.
B-231