Negeri Sosial-Demokrat WAWANCARA HE FANG, oleh Ma GuoChuan. (Chang Qing, 31 desember 2011, disiarkan melalui BLOG CHINA). KATA PENGANTAR: Setelah perang dunia kedua, untuk jangka waktu yang lama partaipartai BURUH dan SOSIALIS memegang kekuasaan pemerintahan di Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, Austria dll. Akibatnya, tidak hanya di Eropa Utara saja, melainkan bahkan seluruh Eropa Barat pun sudah menjadi negeri-negeri SOSIALISME-DEMOKRATIS. Membaca tulisan HE FANG, mantan wakil ketua umum Institut Masalah-Masalah Internasional Dewan Negara, anda mungkin akan terperanjat dan menjadi siuman, bahwa sebenarnya di masakini, yang dilaksanakan oleh negeri-negeri Inggris, Perancis, Jerman, Austria, Swiss, Finlandia dll, bahkan seluruh Eropa Barat adalah system sosialis, adalah sistem Sosialisme-Demokratis. Sedangkan yang dilaksanakan oleh negeri-negeri yang menamakan dirinya sebagai negeri Sosialis sesungguhnya BUKAN Sosialisme. Dengan pencerahan masalah besar ini, maka banyak masalah lainnya juga akan menjadi jelas. Bahwa Sosialisme yang Sejati (yang sesungguhnya) adalah baik, yang tidak baik adalah Sosialisme Gadungan. HE FANG: Kita seharusnya meluruskan nama SOSIALISME. Pada tgl. 26 desember 1991, yaitu pada keesokan harinya setelah Gorbacov menyatakan meletakkan jabatan sebagai presiden Uni Sovyet, Forum SOVYET Tertinggi dari Uni Sovyet mengesahkan suatu resolusi terakhir, yaitu memproklamasikan penghentian keberadaan Uni Sovyet. Sejak itu Uni Sovyet dengan resmi dinyatakan BUBAR, halmana berarti sebuah Negara SupraBesar yang pernah dengan congkak memandang dunia telah MUSNAH dengan radikal. Berbeda dengan Russia yang tenang, berkenaan dengan peringatan tahun ke-20 bubarnya UniSovyet, berbagai kalangan dalam masyarakat di Tiongkok telah melakukan perdebatan sengit berkisar pada masalah pembubaran UniSovyet. Ini disebabkan karena system sosialisme Tiongkok adalah hasil belajar dari Uni Sovyet. Seperti yang dikatakan oleh sarjana Tiongkok yang sudah berusia 105 tahun, Zhou YouGuang, bahwa Tiongkok masakini “hanya diperbaiki sana-sini, tetapi masih tetap tidak terlepas dari cetakan sarangnya” . He Fang menyatakan dengan bebas dan terbuka: “KERUNTUHAN UniSovyet bukan sebagai akibat dari agresi bersenjata dari kekuatan musuh dari luar, juga bukan akibat 1
dari evolusi secara damai”, “Partai Komunis Uni Sovyet dan Kekuasaan Politik Pemerintahan Uni Sovyet sesungguhnya telah dicampakkan oleh Rakyatnya sendiri”. Pak He Fang yang tahun ini sudah berusia lanjut 89 tahun, pada tahun 50-an abad yang lalu pernah menjabat sebagai ketua institute penyelidikan Kedutaan Besar Tiongkok untuk Uni Sovyet, ia telah bekerja selama 5 tahun di Uni Sovyet dibawah pimpinan duta besar Zhang WenTian. Pada akhir tahun 80-an hingga tahun 90-an, ia menekuni studi masalah-masalah internasional di Institut Pusat Penyelidikan masalah-masalah Internasional Dewan Negara, dan Uni Sovyet merupakan titik berat pengamatannya. Ia juga pernah menjabat sebagai wakil ketua Lembaga Persahabatan Tiongkok-UniSovyet dan lembaga persahabatan Tiongkok Russia. Ia telah seringkali melakukan kunjungan ke Uni Sovyet dan kemudian Russia. Ia melakukan pengamatan dari jarak dekat dan juga pemikiran yang mendalam tentang pembubaran Uni Sovyet. Pak He Fang tidak memandang pembubaran Uni Sovyet sebagai suatu peristiwa yang berdiri sendiri, melainkan menempatkannya dengan latar belakang gerakan Sosialisme Internasional. Menurut pandangannya, “Jalan yang dijelajahi (dicoba) oleh negeri-negeri Sosialisme Demokratis pada pokoknya adalah tepat. Sedangkan model Stalin yang dibawah pimpinan Partai Komunis adalah keliru dan gagal. Inilah kesimpulan yang sudah dihasilkan oleh gerakan Sosialisme yang merupakan ciri sejarah umatmanusia yang terpenting di dalam abad ke 20.” Pak He Fang menyerukan, agar kita meluruskan nama Sosialisme menurut standard yang objektif, “memulihkan kehormatan Sosialisme dalam mata dan jantung-hati Rakyat sejak dimulainya sejarah umat manusia” Kekuasaan politik SOVYET dicampakkan oleh Rakyatnya sendiri. Ma GuoChuan: Sejarah abad ke 20 bergelombang dahsyat dan berawan menyesatkan. Salah satu diantaranya adalah bubarnya UniSovyet merupakan satu peristiwa sejarah yang maha penting yang menggemparkan seluruh dunia. Tokoh-tokoh dari berbagai kalangan hangat membicarakannya serta berulangkali merenungkan hal ini: Mengapa gerangan sebuah negara superraksasa yang pernah beradu bahu dengan Amerika bisa runtuh dalam sekejap saja? Bagaimana pemikiran bapak tentang masalah ini? HE FANG: Pada bulan april tahun 1990 saya pernah memimpin delegasi Lembaga 2
Persahabatan Tiongkok-UniSovyet berkunjung ke UniSovyet. Sekembalinya dari perjalanan itu saya menyatakan dengan tegas dalam pertemuan Permusyawaratan Politik Nasional: “UniSovyet sudah KEHABISAN NAFAS”. Ketika itu ada sementara kawan yang meragukan dan mengkritik pernyataan saya ini. Pada bulan Maret tahun 1991, saya sekali lagi mengadakan kunjungan ke UniSovyet, dengan mata kepala sendiri saya menyaksikan dimulainya keruntuhan-total UniSovyet. Ketika itu tampak kekalutan ketertiban masyarakat yang amat sangat. Sebagai tamu undangan Akademi Sinika(IlmuPengetahuan) UniSovyet kami terkadang sehari suntuk tidak mendapat makan, sehingga terpaksa ikut antri barisan murid-murid sekolah untuk memperoleh segayung nasi-supsayur campur. Bagaimana UniSovyet itu bisa bubar? Saya rasa penyimpulan cekakaos dari ketua partai komunis Russia Juganov adalah sangat jitu: Sebab yang fundamental adalah karena Partai Komunis UniSovyet dan pimpinannya telah memonopoli secara mutlak terhadap ketiga bidang ekonomi, politik dan ideologi. Sehingga berakibat ekonomi tidak bisa meningkat, masih pula mau melakukan perlombaan perlengkapan militer dengan Amerika; Dibidang politik melaksanakan teror diktatur, samasekali terlepas dari massa; dibidang ideologi mandeg dan kaku, sehingga masyarakat berada dalam keadaan sesak dan tidak bernafas. Ma GuoChuan: Bukankah PKUS itu berulangkali menyatakan dirinya mewakili kepentingan rakyat, mengapa ia bisa merosot menjelma menjadi sebuah partai politik diktatur yang memonopoli kekuasaan? HE FANG: Masalah ini bersangkutan dengan Teori Pembangunan Partai gagasan Lenin. Dalam ajaran Lenin tentang Pembangunan Partai itu memiliki satu ciri yang agak menonjol, yaitu: Diktatur SATU partai; tidak bicara soal demokrasi, melakukan pemusatan (sentralisasi) kekuasaan yang sangat mutlak, keharusan kepatuhan yang mutlak dari bawahan terhadap atasan, dengan disiplin sekuat baja, menjaga konspirasi(rahasia) dengan sangat ketat, bersandarkan pada kekerasan dan meremehkan Hak Azasi Manusia dsb.,dsb. Untuk suatu periode tertentu dalam kondisi tertentu partai politik semacam ini memang mempunyai daya juang yang ampuh, sehingga berhasil dengan menggunakan “REVOLUSI OKTOBER”(kudeta) merebut kekuasaan politik. Kemudian, Stalin dan PKUS juga bersandarkan pada ciriciri tersebut membangun negeri UniSovyet menjadi salah satu dari kedua 3
negeri SUPERPOWER didunia ini, dan mempertahankan keberadaannya selama 70 tahun. Akan tetapi, dibawah pimpinan partai politik yang demikian ini, tidak hanya akan semakin jauh dari konsep Marx tentang partai agar menjadi “Badan Persatuan Orang-orang BEBAS”, lagipula juga akan mengakibatkan kemunduran ekonomi. Menurut hasil penyelidikan gabungan dari beberapa instansi otoriter barat, pada tahun 1989 sebelum pembubaran Uni Sovyet, Nilai Total produksi nasionalnya hanya berjumlah 512.000.000.000 dollar US, jadi belum sampai sepersepuluhnya Amerika Serikat. Pihak penguasa Russia juga mengakui, bahwa sampai dengan menjelang keruntuhan UniSovyet, hasil total bahan makanan masih belum memadai taraf tertinggi dijaman Tsar Russia sebelumnya. Sedangkan dalam masalah kediktaturan politik dan kekuasaan serta kesemenamenaan membunuhi orang-orang yang tidak berdosa, pemerintahan UniSovyet telah mencapai record yang jauh melampaui Tsar-Russia. Dalam bidang kebudayaanpun bertahun-tahun tidak mencapai kemajuan apapun. Dengan demikian, pada akhirnya pimpinan PKUS dan pemerintahan UniSovyet telah dicampakkan oleh Rakyatnya sendiri. Ma GuoChuan: Sesungguhnya, dalam process keberadaan UniSovyet selama lebih dari 70 tahun itu, juga tidak sedikit keberhasilan yang telah dicapainya. Misalnya saja, mereka telah berhasil merealisasi INDUSTRIALISASI, telah mencapai KEMENANGAN PERANG MEMBELA TANAHAIR dan telah MENGALAHKAN HITLER dsb.,dsb. Oleh sebab itu, didalam negeri(Tiongkok) sementara tokoh masih bertahan pada pendapat bukanlah masalah intern PKUS sendiri, melainkan pengkhianatan Krusjcov dan Gorbacov terhadap PKUS itulah yang telah menghancurkan UniSovyet. HE FANG: Bagaimana bisa dengan kekuatan satu dua orang saja sebuah Negara SUPERPOWER bisa dihancurkan? Pandangan demikian adalah typical “Pandangan Pahlawanlah yang menciptakan sejarah”, pandangan demikian itu samasekali TIDAK SESUAI DENGAN MATERIALISME HISTORIS. Berdasarkan apa yang saya lihat dan dengarkan sendiri, Rakyat UniSovyet tidak berpendapat demikian. Mereka menganggap, sebelum Perang Dunia pertama, baik ditinjau dari keseluruhan maupun pukulrata perkapitanya, ekonomi Tsar Russia masih berada pada rangking terdepan di Eropa, yang terbelakang adalah tehnik dan sistemnya. Setelah “Revolusi Oktober”, Lenin dan Stalin telah menciptakan model Uni Sovyet, 4
telah menyalahi dua arus besar dari perkembangan sejarah umat manusia – yaitu MARKETISASI DI BIDANG EKONOMI dan DEMOKRATISASI DI BIDANG POLITIK, sehingga telah menyeret UniSovyet keketerbelakangan. Misalnya Letland, Aishania, Latoweya, ketiga negeri ini sebelum PerangDunia kedua, mempunyai taraf ekonomi yang tidak kalah dari Swedia, Finlandia dan negeri-negeri tetangga lainnya, dan mereka memiliki kondisi geografis yang juga lebih unggul, akan tetapi setelah bergabung ke dalam UniSovyet, mereka mengalami kemunduran dengan pesat. Pada tahun 1980 ketika Nilai Pendapatan Perkapita di Swedia dan Finlandia sudah mencapai sekitar 15.000 dollar US, di ketiga negeri tersebut hanya mencapai sekitar 4.000 dollar US, itupun sudah merupakan yang tertinggi dikalangan berbagai negeri republic yang tergabung dalam UniSovyet. Belum lagi bila kita bicara soal kebebasan, keadilan dan demokrasi dll. Lebih terbelakang lagi. Apakah kenyataan demikian tidak patut direnungkan sedalamdalamnya?! Dalam masa bubarnya UniSovyet, saya pernah suatu kali pergi ke Leningrad(st.Pietersburg), disana sedang dipersiapkan referendum soal menggantinama kota itu. Saya bertanya kepada seorang pahlawan pembelaan kota dalam Perang Dunia kedua yang dengan gigih mengusulkan pemulihan nama kota yang semula, mengapa ia menghendaki pemulihan nama yang semula bagi kota itu. Ia telah mengadakan perbandingan tentang kedudukan kehidupan materiil dan kebudayaan dimasa kerajaan Tsar dengan yang kemudian di masa penguasaan UniSovyet, lalu dengan emosi kesedihan yang amatsangat mendalam ia menyatakan: “Revolusi Oktober” telah KELIRU, betapa bebasnya kita setelah revolusi Februari dahulu itu, seandainya ketika itu kami hanya menekankan pada pelaksanaan demokrasi dan mengembangkan ekonomi saja, maka keadaan negeri Russia sekarang pasti tidak akan berada dalam kedudukan yang terbelakang dibawah pukulrata taraf perkembangan ekonomi berbagai negeri di Eropa. “JALAN YANG DIJELAJAHI NEGERI-NEGERI SOSIALISME-DEMOKRATIS PADA POKOKNYA ADALAH TEPAT”. Ma GuoChuan: Jadi menurut pendapat bapak, yang ditempuh oleh UniSovyet adalah jalan sejarah yang SESAT, sehingga tergulingnya PKUS dan pembubaran UniSovyet merupakan suatu keharusan yang tak terelakkan. HE FANG: 5
Ya. Benar. Kita juga bisa meneliti pembubaran UniSovyet itu dengan latar belakang Gerakan Sosialisme(Komunisme) Internasional. Gerakan Sosialisme Internasional dimulai pada abad ke 19. Dalam abad ke 20 negeri-negeri yang dikuasai oleh partai Komunis dan yang menamakan diri sebagai negeri Sosialis bukan hanya UniSovyet saja. Akan tetapi negeri-negeri lainnya itu semuanya meniru model UniSovyet, dibidang ekonomi memusnahkan sistem pemilikan perseorangan, melaksanakan sistem pemilikan umum sebagai satu-satunya sistem yang berlaku, melaksanakan ekonomi Berrencana, sehingga didalam negeri terjadi kekurangan commodity(barang), menutup pintu terhadap dunia luar, mengurung diri didalam rumah sendiri; dibidang politik dengan konsekwen melaksanakan diktatur partai Tunggal dan Partailah yang menguasai segala-galanya, melaksanakan sistem kepemimpinan monolit dengan sentralisasi kekuasaan yang mutlak dan kultus individu, sehingga apa yang dinamakan demokrasi hanyalah formalitas saja, dalam kenyataannya samasekali tidak ada hebebasan dan keadilan, kesamarataan dan hak azasi manusia; dibidang sosial saja, dalam kenyataannya sama sekali tidak ada kebebasan dan keadilan, kesamarataan dan hak azasi manusia; dibidang ideologi melaksanakan monopoli partai TUNGGAL dan pengawasan yang sangat keras, melarang kepercayaan ideologi, melarang kebebasan pers dan penerbitan serta melarang berkumpul dan berorganisasi dsb.,dsb. Melakukan pekerjaan tanpa transparansi, berfikiran kolot dan kaku, tidak memperbolehkan orang berargumentasi, melarang perdebatan pendapat. Oleh karenanya, di negerinegeri ini pada umumnya ekonominya tidak berkembang, masyarakat tidak dewasa, kekuasaan politiknya tidak stabil, sehingga lambat laun sulit dipertahankan dan tidak bisa lain pasti terguling. Ma GuoChuan: Dalam kenyataannya, Sebelum pembubaran UniSovyet, Partai-partai Komunis dari berbagai negeri di Eropa Timur pun sudah berturut-turut terguling dari pemerintahannya. HE FANG: Partai-partai Komunis di UniSovyet dan berbagai negeri EropaTimur BUKAN terguling oleh agresi kekuatan bersenjata musuh dari luarnegeri, juga bukan oleh evolusi secara damai, melainkan RUNTUH dengan sendirinya dalam kompetisi secara damai dengan negeri-negeri kapitalis dan Sosialisme demokratis. Dalam propaganda di masalalu kita selalu menamakan Sosialisme Demokratis sebagai “REVISIONISME”. Tapi sebenarnya, Sosialisme Demokratis itu pun 6
merupakan suatu macam PRAKTEK SOSIALISME. Pada tahun 1919, setelah perpecahan radikal dalam Gerakan Sosialisme Internasional, yang utama terpecah menjadi dua aliran: - Yang pertama adalah aliran INTERNASIONALE (KOMINTERN) KEDUA bersama Partai-partai BURUH, Partai Sosialis-Demokratis di berbagai negeri yang MENDEKLARASIKAN (akan) PELAKSANAAN SOSIALSME DEMOKRATIS; - Yang kedua adalah INTERNASIONALE (KOMINTERN) KETIGA bersama PARTAI-PARTAI KOMUNIS berbagai negeri yang MENDEKLARASIKAN (akan) PELAKSANAAN KOMUNISME. Keduaduanya mengakui memeluk (menjunjung tinggi) ajaran MARXISME, pada waktu permulaan bahkan menobatkan dirinya masing-masing sebagai “KAUM MARXIS YANG TULEN(original)”, akan tetapi saling tidak mengakui keberadaan satu samalainnya, SALING TIDAK MENGAKUI dan SALING TIDAK MENERIMA. Sebelum Perang Dunia kedua, di Sweden dan Finlandia dan beberapa negeri-negeri Eropa Utara Partai Buruh dan Partai Sosialis telah memegang kekuasaan pemerintahan. Setelah Perang Dunia kedua, di negeri-negeri Inggris, Jerman, Perancis, Belanda, Austria dll lagi partai-partai Buruh dan Sosialis juga telah bertahun-tahun menguasai pemerintahan. Sehingga tidak hanya di Eropa Utara, tapi juga di Eropa-Barat secara keseluruhan juga sudah melaksanakan Sosialisme Demokratis. Ma Guo Chuan: Lalu, apakah sebenarnya MAKNA UTAMA dari SOSIALISME DEMOKRATIS itu? Bagaimanakah hasil PRAKTEKnya? HE FANG: Pada tahun 1951, DEKLARASI yang disahkan dalam “SIDANG FRANKFURT” menyatakan: TUJUAN dan TUGAS Sosialisme Demokratis adalah “MENGEMBANGKAN DEMOKRASI, MENYERAHKAN KEKUASAAN KEPADA RAKYAT”, “AGAR MANUSIA-MANUSIA YANG BEBAS BISA BEKERJA BERSAMA DALAM MASYARAKAT DENGAN KEDUDUKAN YANG SAMARATA”. Prinsip daripada Sosialisme Demokratis adalah :”BEBAS, ADIL (SEDERAJAT), SALING MENCINTAI (BROTHERHOOD), DEMOKRATIS”; DIBIDANG EKONOMI MELAKSANAKAN SISTEM KEPEMILIKAN CAMPUR (BERLAKU KEPEMILIKAN INDIVIDU DAN KEPEMILIKAN UMUM) SERTA EKONOMI PASAR YANG BERADA DIBAWAH PENGONTROLAN TERBATAS OLEH NEGARA; MEMBANGUN DAN MEREALISASI SISTEM KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 7
DENGAN PRINSIP YANG ADIL DAN BERDASARKAN PERSAUDARAAN; MEMPERBOLEHKAN KEANEKARAGAMAN IDEOLOGI; dengan demikian ketidak percayaan (keraguan dan antipasti) terhadap Marxisme dikalangan pimpinan atasan dan dikalangan massa luas bisa mencair dalam waktu yang singkat. Di dalam abad ke-20, telah terjadi perbandingan dan perlombaan antara dua macam MODEL sistem SOSIALIS DI NEGERI-NEGERI Sosialisme-Demokratis dan negeri-negeri yang berada dibawah kekuasaan Partai Komunis. Hasil dari ujian praktek ini menunjukkan, sistem Sosialisme Demokratis telah mencapai kemenangan dan keberhasilan dalam taraf yang berbeda-beda. Kita ambil sebagai contoh Sweden dan Finlandia, dalam awal abad ke -20, kedua negeri ini masih tergolong sebagai negeri yang paling terbelakang di Eropa, tambahan pula kondisi alam dan cuaca yang sangat buruk, akan tetapi dalam tahun 70-an abad ke-20, taraf kemakmuran mereka sudah terhitung yang nomor wahid di seluruh Eropa, benar-benar terlaksana kemakmuran ekonomi, demokratis dalam kehidupan politik, Rakyat menikmati kebebasan individu yang optimal, mencapai kesejahteraan masyarakat yang sempurna, kestabilan masyarakat yang kukuh. Telah menghapus sistem perbedaan klas dan fasislitas istimewa, pimpinan negara dan menteri-menteri yang mendapat fasilitas kendaraan istimewa dari negara berjumlah tidak sampai 5 orang saja. Dalam rumahtangga perdana menteri dan pejabat tinggi lainnya juga tidak diberikan perlayanan pembantu rumahtangga yang dibeayai negara. Lebih-lebih tidak ada pembedaan yang terlalu menyolok dalam “nilai kandungan emas” perhitungan salaris diantara menteri dan wakil menteri; juga tidak dalam perlayanan pengobatan, tempat tinggal dan mobil dinas. Pada pokoknya telah meniadakan ketiga selisih besar sehingga mencapai kemakmuran yang samarata secara umum. Pendek kata, diukur dari standard manapun tentang peradaban dan modernisasi, bisa disimpulkan bahwa negeri-negeri dibawah pimpinan partaipartai Komunis JAUH TERBELAKANG dibanding dengan negeri-negeri Sosialisme-Demokratis. Kita samasekali tidak bisa menggunakan dalih bahwa starting-pointnya lebih rendah dan capital dasarnya terlalu miskin, lihat saja selisih antara Korea Selatan dan Utara. Jadi dengan perbandingan dan pertimbangan kedua belah pihak demikian ini, kita bisa menyimpulkan bahwa jalan yang dijelajah oleh negeri-negeri Sosialisme-Demokratis pada pokoknya adalah TEPAT, sedangkan model STALIN dibawah pimpinan Partai Komunis itu adalah KELIRU dan GAGAL. Ini merupakan kesimpulan yang bisa ditarik dari GERAKAN SOLISALIS yang merupakan ciri terpenting dari sejarah umatmanusia dalam abad ke 20. “PERUBAHAN UNISOVYET DAN EROPA-TIMUR MERUPAKAN KEMAJUAN 8
DALAM PERKEMBANGAN SEJARAH”. Ma GuoChuan: Tentang perubahan UniSovyet dan Eropa Timur sekarang ini, hingga kini masih menjadi perdebatan yang sengit di dalam negeri. Sementara tokoh menganggap bahwa hal ini merupakan KEKANDASAN USAHA SOSIALISME dan KEMUNDURAN SEJARAH. HE FANG: Terus terang saja, saya sendiri tidak setuju dengan pandangan demikian ini. Sesungguhnya sistem masyarakat UniSovyet dan EropaTimur semula bukanlah sistem Sosialisme. Perubahan yang kemudian ini justeru merupakan KEMAJUAN PERKEMBANGAN SEJARAH, KARENA DENGAN DEMIKIAN IA TELAH MENGAKHIRI MODEL EKONOMI DAN SISTEM KEKUASAAN DIKTATUR SERTA BELENGGU IDEOLOGI YANG MENGHAMBAT KEMAJUAN MASYARAKAT. Lagipula sesungguhnya Rakyat dari negeri-negeri ini juga berpendapat demikian. Kalau tidak demikian, mereka bisa saja dengan cara evolusi secara damai mengembalikan kekuasaan kepada pimpinan yang semula yang berpegang pada pandangan Partai Komunis dulu itu. Ini samasekali bukan masalah dengan omongkosong mempropagandakan keunggulan suatu sistem yang mana, melainkan masalah yang harus melalui ujian praktek setahap demi setahap membuktikan kebenaran dan keunggulan suatu sistem. Perubahan dari negeri-negeri ini (UniSovyet dan negerinegeri EropaTimur) masih belum terlalu lama, tetapi pada jumlah yang mutlak mayoritas telah menunjukkan kenyataan keunggulan dari perubahan ini dibandingkan dengan sebelumnya. Tidak hanya telah membangun suatu sistem yang agak lebih demokratis, perkembangan ekonominya juga telah lebih pesat, juga jaminan sosialnya tetap dipertahankan bahkan lebih baik dari semula. Ekonomi Russia, dihitung dari tahun 1999, pertumbuhan rata-rata setiap tahunnya meningkat 6%, pada tahun 2006 telah mencapai peningkatan jumlah total ekonomi 70%. Sedangkan jumlah pertambahan penghasilan setiap individu sudah jauh melampaui angka ini. Akhir-akhir ini, Russia telah dengan resmi diterima menjadi anggota WTO, halmana pasti akan mendorong maju proses peleburan diri ekonomi Russia ke dalam ekonomi Global, sehingga akan mendorong perkembangan ekonomi Russia yang stabil dan sehat selanjutnya. Pada bulan Januari 2010 yl, didalam pidatonya didepan sidang Dewan Negara, presiden Russia Medvedev menyatakan: “Kini Rakyat kita telah menentukan 9
jalannya sendiri, sudah barang tentu pasti tidak akan kembali ke sistem politik UniSovyet semula yang sudah silam itu lagi. Kita akan memiliki suatu sistem (struktur) politik sendiri yang modern, dan struktur politik ini akan dibangun diatas dasar yang bisa ditemukan dalam masa yang akan datang.” Ia juga menyatakan: “Bahwa kita tidak akan kembali ke sistem politik yang semula dalam masa UniSovyet, bukan saja karena masalah ekonomi, melainkan karena didalam negeri Russia ini tak seorangpun yang berkeinginan untuk kembali ke dalam sistem politik semula, kita sedang maju melangkah menyusuri jalan pilihan kita sendiri.” Ma GuoChuan: Sekarang ini di Russia memang masih ada sementara orang yang sangat merindukan kembali UniSovyet. Bagaimana bapak menjelaskan hal ini? Dalam pemungutan suara untuk pemilihan DUMA Negara akhir-akhir ini, Partai Komunis Russia memperoleh suara terbanyak, mendekati 20%, sedangkan 4 tahun yang lalu hanya 14% saja. HE FANG: Banyak orang merindukan masalalu, itu wajar saja. Akan tetapi sebagian besar adalah orang-orang tua. Mayoritas dari seluruh penduduknya tidak menghendaki kembali ke masalalu lagi. Banyak orang yang masih merindukan masalalu ketika UniSovyet masih dianggap sebagai negeri BESAR, sebagian orangtua merindukan kesejahteraan masyarakat yang pada masa UniSovyet relatif memang lebih samarata. Ma GuoChuan: Proses mutasi demokrasi di Russia memang tidak begitu lancar. Belum lama berselang, telah terjadi suatu demonstrasi protes terbesar di Russia, memprotest adanya permainan curang dengan uang dalam pemilihan, memprotest pergantian DUO(stoelendans) antara Putin dan Medvedev. Bagaimana bapak menilai masalah ini? HE FANG: Saya rasa, tidak suatu negeri-pun didunia ini yang bisa dengan sangat lancar menjalankan peralihan ke system demokratis. Hingga kinipun Russia masih belum bisa dikatakan sebagai negeri yang demokratis. Rakyatnya belum mencapai kesedaran demikian, masih berada dalam keadaan yang setengah dewasa. Dengan diadakannya “stoelendans” Putin dan Medvedev menunjukkan bahwa 10
politik Russia dan kesedaran massa Rakyatnya masih dinaungi oleh adanya factor otoriter kekuasaan yang tertentu. Terjadinya demonstrasi yang memprotes permainan uang dalam pemilihan Duma berarti proses pemilihan berlangsung kurang transparent dan terbuka, sekaligus juga menunjukkan bahwa Rakyat Russia memiliki hak demokratis yang cukup tinggi. Di negeri-negeri dimana partai Komunis berkuasa, rakyat TIDAK memiliki kebebasan untuk berdemonstrasi menyatakan protestnya. Bicara soal meningkatnya suara yang diperoleh partai Komunis Russia, - Pertama menunjukkan adanya perbedaan fundamental antara garis yang
-
ditempuh oleh partai Komunis Russia dengan PKUS sebelumnya, ini menunjukkan keinginan massa pemilihnya; Kedua, mereka TIDAK puas terhadap politik partai Kesatuan Russia, sehingga memilih partai Komunis Russia.
Menghendaki pemulihan kehormatan Sosialisme. Ma GuoChuan: Ditinjau dari skala seluruh dunia, Sosialisme itu bercorak aneka-ragam. Menurut statistik, negeri-negeri yang menamakan dirinya sebagai negeri sosialis, jumlahnya pernah mencapai lebih dari 70 buah, tersebar di Asia, Afrika, Latin Amerika. Menurut bapak, bagaimana seharusnya kita membedakan sosialisme? HE FANG: Apakah Sosialisme? Hingga kini memang masih belum jelas samasekali. Berdasarkan semangat prinsipiil Marxisme dan penyelidikan ilmu dan praktek tentang Sosialisme selama 200 tahun terakhir ini, pemahaman saya sendiri adalah: Negeri atau masyarakat Sosialis pada pokoknya harus memiliki beberapa syarat sbb.: 1. TENAGA PRODUKTIF YANG BERKEMBANG MAJU dan HASIL PRODUKSI yang KAYA-RAYA, agar bisa memenuhi tuntutan dan syarat-syarat pokok untuk merealisasi sosialisme, misalnya memushnahkan 3 selisih-besar, membangun sistem kesejahteraan yang sempurna dll; 2. PERPADUAN (koexistensi) SISTEM KEPEMILIKAN dan cara PEMBAGIAN HASIL yang beraneke ragam. Disebabkan karena kebutuhan pengembangan produksi dan ekonomi pasar, dalam tahap permulaan sosialisme seharusnya mengutamakan kepemilikan privat atas bahan produksi, kemudian baru bisa bertahap berkembang menjadi kepemilikan sosial seperti yang dikemukakan oleh Marx serta mengutamakan pembagian hasil berdasarkan kerja. Ini 11
berbeda dengan kepemilikan atas nama negara dan Rakyat serta pembagian sumber alam; 3. KEBEBASAN, DEMOKRASI, KESAMARATAAN, HAKAZASI MANUSIA, PEMERINTAHAN BERDASARKAN UNDANGUNDANG dan PEMECAHAN SOAL MENURUT HUKUM.TANPA DEMOKRASI berarti TIDAK AKAN ADA SOSIALISME. Sedangkan KEBEBASAN adalah prasyarat dan dasar dari DEMOKRASI. Jika tidak ada Undang-undang dan Hukum untuk pemecahan soal-soal, berarti akan ada terjadi ANARCHI sehingga tidak akan ada ketertiban masyarakat yang normal. Dengan adanya HUKUM untuk pemecahan soal-soal, harus meniadakan sistem pembagian klas dan pangkat serta fasilitas istimewa, haruslah ditegakkan diatas dasar keadilan dan kesamarataan. Apa yang dimaksudkan dengan KESAMARATAAN adalah kesamarataan politik dan hukum, kesamarataan dalam kehidupan masyarakat dan watak orang, adaalah kesempatan yang sama bagi setiap orang dalam kesempatan mencari nafkah dan berkembang maju, bukan berarti kesamarataan dalam menikmati materi dan kewajiban sosial. 4. Memiliki kebudayaan moral yang tinggi serta kesejahteraan masyarakat yang sehat dan sempurna. Masyarakat Sosialis harus memiliki peradaban jiwa bertingkat tinggi serta jaminan sosial yang sempurna, memiliki kebudayaan ilmu pengetahuan yang maju serta sistem masyarakat dan kebiasaan dan peradaban yang baik. Masyarakat menuntut keterbukaan serta kejujuran, menentang aksi-aksi yang tidak transparant serta siasat busuk. Berdasarkan prinsip samarata dan semangat solidaritas persaudaraan yang tinggi, kita bisa membina suatu struktur kesejahteraan masyarakat yang sehat dan sempurna, agar setiap orang menikmati kebahagiaan, agar masyarakat berada dalam keadaan harmonis dan stabil. Ma GuoChuan: Dalam keempat standard yang dikemukakan bapak diatas tadi, yang kedua dan ketiga paling mudah menimbulkan perselisihan, karena sementara orang hingga kini masih berpendapat, sosialisme berarti pertama BESAR dan kedua SOSIAL (umum). Sedangkan kebebasan, demokrasi serta undang-undang dan hukum dll. Itu dikutuk sebagai kekhususan (hak cipta)nya klas burjuis. HE FANG: Tentang ekonomi pasar dan sistem tunggal kepemilikan UMUM (kepemilikan Negara), sesungguhnya kita sudah memperoleh pelajaran yang penting didalam praktek sosialisme selama hampir 100 tahun ini. Kenyataan membuktikan: Jika 12
kita menjalankan Sosialisme tanpa melaksanakan ekonomi pasar, hanya melulu sistim kepemilikan umum yang tunggal, maka pasti cepat atau lambat akan terguling. DEMOKRASI dan SOSIALISME dalam maknanya hampir identik. Tanpa DEMOKRASI, maka Sosialisme berarti DIKTATURISME ketua atau FASISME, dimana tidak ada kebebasan, yang ada hanya pembodohan dan penindasan terhadap massa rakyat, sudah barang tentu ini BUKAN sosialisme. KEMISKINAN itu bukan sosialisme, selisih antara kaya dan miskin yang terlalu besar juga BUKAN sosialisme. Oleh sebab Negara yang dilaksanakan dengan model Stalin dulu itu bukanlah sosialisme, perubahan dahsyat yang terjadi di UniSovyet dan EropaTimur sudah menyimpulkan hal ini. Ma GuoChuan: Berbeda dengan keempat SYARAT(Standard) yang bapak kemukakan untuk Sosialsime tadi, selama ini Gerakan Komunisme Internasional sejak awal hingga akhir hanya mengenal satu syarat, yaitu apakah dipimpin oleh partai Komunis. HE FANG: Memang demikian. Akhir tahun 70-an abad yl, Wang Zhen, yang menjabat wakil menteri Perindustrian Tiongkok ketika itu menyatakan kesan-kesannya kepada anggota delegasi kunjungan studinya di Inggris, “Menurut kesan saya Inggris ini lumayan, dalam materi ia sangat kaya-raya. Di sana sudah pada pokoknya tidak ada lagi tiga selisih besar, masyarakat adil dan kesejahteraannya juga mendapat perhatian, bila ditambahkan lagi dengan partai Komunis yang memegang kekuasaan, maka bisa dikatakan Inggris itulah masyarakat Komunisme yang kita idam-idamkan.” Jadi asalkan dipimpin partai Komunis, tak peduli apakah sesungguhnya merupakan penjajahan kejam dan bengis, dimana mayat orang kelaparan bergelimpangan memenuhi padang-lalang, penduduk berbondong-bondong lari keluar negeri, tetap saja dinamakan Sosialisme. Jika tidak demikian, tak peduli faktor-faktor cirri sosialisme lainnya, tapi tidak dibawah pimpinan partai Komunis, maka namanya tetap kapitalisme. Ini cara debat kusir yang tidak tahu aturan dan merupakan sektarisme picik yang menyalahi ajaran Marxisme. Oleh sebab itu, kita harus mengubah cara menilai yang hanya melihat merk yang ditempelkan diluarnya, dan harus secara objektif menakar berapakah factor sosialisme yang terkandung didalam suatu negeri itu. Bagi negeri-negeri yang mengandung kadar sosialisme yang cukup banyak, tak peduli dipimpin oleh partai yang mana dan apa nama sebutannya, kita harus mengkategorikannya sebagai negeri sosialis atau 13
negeri yang sedang menuju ke sosialsime. Demikian juga sebaliknya, kalau menurut standard objektif yang dimiliki jauh tidak mencukupi Sosialsime, kendatipun dikuasai sepenuhnya oleh partai Komunis, ia tidak boleh dikategorikan sebagai negeri Sosialis. Hanya dengan meluruskan nama Sosialisme menurut standard objektif beginilah kita baru bisa memulihkan Kehormatan nama Sosialsime sesuai dengan idam-idaman massa Rakyat sejak dikenal sejarah.
SELESAI, DITERJEMAHKAN UNTUK SAUDARA-SAUDARAKU TERCINTA DI EMPAT-PENJURU DUNIA. SERMOGA BERMANFAAT. Siauw maylie, Amsterdam, 10 juni 2012. 19 20 21
14