Tinjauan Ketimpangan Ekonomi di Negeri-Negeri Islam Hidayatullah Muttaqin Fakultas Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
[email protected] Jl. Sultan Adam RT 22 No. 23, Banjarmasin 70122
ABSTRAK Secara umum negeri-negeri Islam telah menjalani pembangunan lebih dari setengah abad sejak kemerdekaannya. Dari 57 negeri-negeri Islam yang menjadi anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI), 7 diantaranya berhasil mencapai tingkat kesejahteraan rata-rata sangat tinggi (high income), 32 terkatagori negara dengan pendapatan menengah (middle income), dan 18 berpendapatan rendah (low income). Negeri-negeri Islam juga berhasil mengurangi tingkat kemiskinan ekstrim dari 41,15% pada tahun 1990 menjadi 23,22% pada tahun 2010. Meskipun demikian, negeri-negeri Islam tersebut menghadapi masalah ketimpangan ekonomi (economic inequality). Paper ini bertujuan untuk memberikan gambaran bagaimana ketimpangan ekonomi di negeri-negeri Islam. Hasil kajian menunjukkan tingkat ketimpangan ekonomi di antara negeri-negeri Islam semakin meningkat baik ditinjau dari sisi kelompok pendapatan maupun dari sisi kelompok geografis. Jika ditinjau dari aspek distribusi pendapatan, indeks gini ratio di negeri-negeri Islam berada di antara 30-50 di mana proporsi pendapatan 20% penduduk paling kaya mencapai 4 sampai26 kali lipat proporsi pendapatan 20% penduduk paling miskin. Katakunci: negeri-negeri Islam, ketimpangan ekonomi ---------------
Pendahuluan Paska Perang Dunia II 1945, satu persatu negeri-negeri Islam menyatakan kemerdekaannya dari penjajahan bangsa Barat. Namun kemerdekaan yang diraih tidak diimplimentasikan dengan pembentukan kembali institusi pemersatu umat yakni khilafah, melainkan terpecahbelah menjadi negara-negara yang berdiri sendiri atas dasar nasionalisme, baik dalam bentuk kerajaan maupun republik. Dalam hal ini Barat berhasil menjatuhkan bekas jajahannya ke dalam model penjajahan baru (neo imperialisme). Menteri Luar Negeri AS era 1950-an, John Foster Dulles dalam bukunya War and Peace (1950) menyebutkan negara-negara Barat harus memberikan kemerdekaan kepada 700 juta penduduk yang hidup dalam kolonialismenya jika ingin mempertahankan dominasi. Apalagi pada saat itu Barat menghadapi tantangan dari Uni Sovyet yang ingin mengambil alih pengaruh. Walhasil, perubahan strategi penjajahan tersebut membuat Barat tetap bercokol di bekas jajahannya walaupun tidak dalam bentuk pendudukan. Dari sisi ekonomi, negeri-negeri Islam yang baru merdeka masuk ke dalam perangkap pembangunan yang disupervisi Barat sehingga terjadi ketergantungan dalam pembangunan. Hal itu disebabkan pembangunan yang dijalankan bertumpu pada politik pertumbuhan, hutang luar negeri, dan penanaman modal asing. Al-Maliki (2009) menggarisbwahi, hutang dan bantuan pembangunan merupakan bagian dari taktik penjajahan gaya baru yang diterapkan setelah berakhirnya Perang Dunia II. Tidak sedikit kritik terhadap pembangunan yang bertumpu pada pertumbuhan ekonomi (economic growth). Salah satunya adalah kritik yang disampaikan Taqiyuddin an-Nabhani. Menurut an-Nabhani (2010) politik pertumbuhan hanya menitikberatkan pemenuhan kebutuhan manusia secara kolektif yang dicerminkan oleh pertumbuhan ekonomi. Akibatya pemecahan masalah ekonomi terfokus pada produksi barang dan jasa
1
untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi bukan pada individu manusia yang harus dipenuhi kebutuhan hidupnya. Politik pertumbuhan mungkin saja mengubah keadaan suatu negara menjadi negara yang kaya tetapi tidak memecahkan masalah kemiskinan yang menimpa individu. Capaian kesejahteraan pun dilihat dari sisi pendapatan rata-rata (income percapita) dalam suatu negara yang tidak mencerminkan apakah kebutuhan setiap individu warga negara terpenuhi atau tidak. Karena itu an-Nabhani menekankan masalah ekonomi yang harus dipecahkan adalah masalah distribusi kekayaan di tengah-tengah masyarakat. Paper ini mengkaji ketimpangan ekonomi di negeri-negeri Islam dengan batasan negara-negara yang menjadi anggota Organisasi Konferensi Islam atau OKI. Negeri-negeri Islam yang tergabung dalam OKI ada 57 negara (lihat lampiran 1). Tujuan kajian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai: Ketimpangan ekonomi di antara negeri-negeri Islam, dan ketimpangan distribusi pendapatan di setiap negeri-negeri Islam.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif . Data-data ekonomi dan ketimpangan di negeri-negeri Islam diagregasi menurut kelompok pendapatan dan kelompok geografis. Kemudian hasil agregasi tersebut dan juga data ketimpangan distribusi pendapatan tiap negara diolah dalam bentuk tabel dan grafik untuk dianalisis. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan sumber utama World Development Indicators dari Bank Dunia yang dapat diakses secara terbuka di http://databank.worldbank.org. Juga digunakan data hasil estimasi software online PovcalNet di http://iresearch.worldbank.org/PovcalNet. Meskipun demikian, penelitian ini menghadapi kendala ketersediaan data, khususnya data distribusi pendapatan dan data kemiskinan. Hanya 47 negara anggota OKI yang memiliki data distribusi pendapatan di World Development Indictors. Itupun tersedia dengan periode waktu yang berbeda. Dari 47 negara, hanya ada 31 negara yang memiliki data distribusi pendapatan minimal dalam dua periode dari rentang waktu 1991-2011. Karena itu, pada analisis ketimpangan distribusi pendapatan tidak dapat memberikan gambaran ketimpangan di setiap negeri-negeri Islam.
Hasil dan Pembahasan Ketimpangan di antara negeri-negeri Islam Ketimpangan ekonomi di antara negeri-negeri Islam dianalisis dengan membandingkan proporsi output ekonomi (PDB) dan jumlah penduduk di negeri-negeri Islam dari segi kelompok pendapatan dan kelompok geografis. Tabel I: Proporsi ekonomi menurut kelompok pendapatan, 2011. PDB
Proporsi (%)
Jumlah Negara
Penduduk (juta jiwa)
Harga Berlaku ($ milyar)
Pendapatan Perkapita ($)
Penduduk
High Income
7
46.45
1,465.87
31,560.34
2.92
24.45
Low Income
18
361.28
231.19
657.98
22.75
3.86
Lower Middle Income Upper Middle Income Seluruh Negeri Islam
16 16 57
869.80 310.55 1,588.07
1,907.35 2,389.94 5,994.34
2,204.97 7,850.00 3,824.66
54.77 19.56 100
31.82 39.87 100
Kelompok Pendapatan
PDB
Sumber: Bank Dunia, World Development Indicators, diolah.
Pada tabel I terlihat ketimpangan ekonomi antar negeri-negeri Islam sangat besar khususnya antara negerinegeri Islam yang terkatagori kelompok berpendapatan tinggi (high income) dengan kelompok yang berpendapatan rendah (low income). Dari US$5.994,34 milyar nilai seluruh output ekonomi (PDB) negeri-negeri Islam, proporsi output ekonomi kelompok berpendapatan tinggi berbanding 24,45% dengan 3,86% dari kelompok berpendapatan rendah atau mencapai 6,3 kali lipat. Padahal proporsi penduduk kelompok berpendapatan rendah lebih besar 7,8 kali proporsi kelompok berpendapatan tinggi. Perbedaan tersebut menggambarkan ukuran yang sangat tidak proporsional atau terjadi ketimpangan yang sangat tinggi. Sementara itu, meskipun proporsi output ekonomi
Grafik I: Proporsi Ekonomi dan Penduduk, 2011. 54.77
60 50
39.87
40 30
31.82 24.45 19.56
22.75
20 10
3.86
2.92
0 High Income Upper Middle Low Income Lower Middle Income Income
%Population
%GDP
Sumber: Bank Dunia, World Development Indicators, diolah
2
kelompok berpendapatan tinggi lebih rendah dibandingkan kelompok berpendapatan menengah bawah (lower middle income) dan menengah atas (upper middle income), jumlah penduduk pada kedua kelompok mencapai 18,7 dan 6,7 kali lipat jumlah penduduk kelompok berpendapatan tinggi. Ini artinya konfigurasi distribusi output ekonomi di negeri-negeri Islam sangat timpang (lihat grafik I). Jika mundur ke belakang dengan kelompok yang sama, maka negeri-negeri Islam yang masuk dalam kelompok berpendapatan tinggi proporsi output ekonominya meningkat dari 19,94% pada tahun 1990 menjadi 22,64% pada tahun 2000. Sebaliknya kelompok yang berpendapatan rendah proporsi output ekonominya terus mengalami penurunan dari 5,68% pada tahun 1990 menjadi 4,02% pada tahun 2000. Kelompok berpendapatan menengah ke bawah proporsi ekonominya naik dari 30,47% pada tahun 1990 menjadi 32,96% pada tahun 2000. Tetapi kemudian turun ke 31,82% pada tahun 2011. Sedangkan proporsi output ekonomi kelompok berpendapatan menengah ke atas mengalami penurunan dari 43,91% pada tahun 1990 menjadi 40,38% pada tahun 2000, dan turun lagi pada tahun 2011 menjadi 39,87%. Dari sisi pendapatan rata-rata, juga terjadi Grafik II: Pendapatan Perkapita, 2011 ketimpangan yang sangat lebar antar kelompok pendapatan 100,000 tersebut. Misalnya, kelompok pendapatan tinggi memiliki 90,000 pendapatan rata-rata US$31.560,34 atau 47,97 kali lipat dari 80,000 70,000 pendapatan rata-rata kelompok berpendapatan rendah, 14,3 60,000 kali pendapatan rata-rata kelompok menengah ke bawah, dan 50,000 40,000 4 kali pendapatan rata-rata kelompok menengah ke atas. 30,000 Tingginya ketimpangan pendapatan rata-rata antara 20,000 10,000 kelompok berpendapatan rendah, menengah ke bawah, dan 0 menengah ke atas sangat lebar dibandingkan dengan tujuh negara berpendapatan tinggi terlihat pada grafik II. Negaranegara yang berpendapatan tinggi ini merupakan negeri-negeri Islam yang kaya minyak tetapi jumlah penduduknya tidak banyak. Sumber: Bank Dunia, World Development Indicators, diolah Pada tabel II, dari sisi kelompok geografis sebaran output ekonomi terbesar negeri-negeri Islam berada di kawasan Timur Tengah yakni 38,44% dengan proporsi penduduk mencapai 13,41%. Sedangkan kawasan yang memiliki proporsi penduduk tinggi tetapi proporsi output ekonominya rendah adalah negeri-negeri Islam yang berada di kawasan Asia Selatan dan Afrika SubSahara. Kawasan Asia Selatan memiliki proporsi penduduk sebanyak 22,57% dengan proporsi ekonomi hanya 5,72%, sedangkan kawasan Afrika Sub-Sahara proporsi penduduk mencapai 26,81% dengan proporsi output ekonomi 8,07%. Indikator ini menunjukkan, negeri-negeri Islam di kedua kawasan ini jauh tertinggal dibandingkan negeri-negeri Islam yang berada di kawasan lainnya. Tabel II: Proporsi ekonomi menurut kelompok geografis, 2011. PDB Proporsi (%) Pendapatan Jumlah Penduduk Harga Kelompok Geografis Perkapita Berlaku Negara (juta jiwa) Penduduk PDB ($) ($ milyar)
Central Asia
6
73.51
338.49
4,604.69
4.63
5.65
Europe
2
76.21
787.73
10,336.03
4.80
13.14
Latin America
2
1.32
6.88
5,210.49
0.08
0.11
Middle East
13
212.98
2,303.98
11,020.98
13.41
38.44
Nort Africa
6
166.84
580.17
3,628.58
10.51
9.68
Sout East Asia
3
272.97
1,150.78
4,215.81
17.19
19.20
4
South Asia Sub-Saharan Africa
21
358.47 425.78
342.83 483.48
956.39 1,162.58
22.57 26.81
5.72 8.07
TOTAL
57
1,588.07
5,994.34
3,824.66
100.00
100.00
Sumber: Bank Dunia, World Development Indicators, diolah.
Untuk melihat bagaimana perkembangan tingkat kemiskinan tahun 1990 dan 2010 di negeri-negeri Islam digunakan data estimasi software PovcalNet. Hasil estimasi hanya meliputi 45 negeri-negeri Islam. Adapun 7 negeri-negeri Islam yang paling kaya dan beberapa negeri Islam lainnya tidak tersedia datanya. Ketiadaan data kemiskinan bukan berarti tidak ada kemiskinan di negara-negara tersebut.
3
Tabel III: Jumlah penduduk miskin menurut kelompok geografis (juta jiwa). Jumlah Penduduk $1.25/Hari $2/Hari Jumlah Regional Negara 1990 2010 2010 1990 1990 2010 0.88 7.26 Central Asia 5 36.90 42.66 4.04 3.76 Europe
2
57.42
75.95
0.84
0.99
4.25
3.36
Latin America
2
1.13
1.27
0.14
0.10
0.27
0.21
Middle East
6
102.48
160.70
6.41
5.36
21.63
21.34
Nort Africa
5
115.63
159.98
6.12
2.38
28.04
15.69
Sout East Asia
2
202.56
268.27
100.36
43.32
156.78
108.82
South Asia
3
217.32
322.60
141.31
87.69
193.14
199.52
142.42
193.73
188.37
280.77
401.65
334.45
599.72
633.47
Sub-Saharan Africa TOTAL
20 45
242.56 976.00
408.81 1440.24
Sumber: http://iresearch.worldbank.org/PovcalNet, diolah.
Nigeria Bangladesh Indonesia Pakistan Uganda Mozambique Sudan Mali BurkinaFaso Niger Yemen CotedIvoire Chad Egypt Senegal Guinea Benin Iraq Cameroon SierraLeone Algeria Turkey Togo Morocco Iran Tajikistan Syrian Mauritania Kyrgyz GuineaBissau Gambia Kazakhstan Comoros Tunisia Malaysia Djibouti Azerbaijan Guyana Suriname Jordan Gabon Albania Turkmenistan Maldives WestBankandGaza
Berdasarkan standar kemiskinan $1,25 per hari atau disebut juga kemiskinan ekstrim, tingkat kemiskinan di 45 negeri-negeri Islam secara persentase turun dari 41,15% pada tahun 1990 menjadi 23,22% pada tahun 2010. Sedangkan tingkat kemiskinan dengan standar penduduk yang hidup di bawah $2 per hari turun dari 61,45% pada tahun 1990 menjadi 43,98% pada tahun 2010. Meskipun secara persentase tingkat kemiskinan berkurang, tetapi jumlah penduduk miskin yang hidup di Grafik III: Proporsi Kemiskinan ($1,25), 2010 bawah $2 per hari bertambah dari 599,72 juta jiwa pada 57.92 tahun 1990 menjadi 633,47 juta jiwa pada tahun 2010. 60 Sedangkan jumlah penduduk miskin yang hidup di bawah 50 $1,25 per hari turun dari 401,65 juta jiwa pada tahun 40 26.22 1990 menjadi 334,45 juta jiwa pada tahun 2010 (lihat 30 tabel III). 12.95 20 Adapun sebaran kemiskinan dari total 10 0.26 0.29 0.03 1.60 0.71 kemiskinan di 45 negeri-negeri Islam terkonsentrasi tiga 0 kawasan, yaitu Afrika Sub-Sahara, Asia Selatan, dan Asia Tenggara. Proporsi kemiskinan di Afrika Sub-Sahara yang hidup di bawah $1,25 terhadap seluruh kemiskinan di negeri-negeri Islam naik dari 35,46% menjadi 57,92% Sumber: http://iresearch.worldbank.org/PovcalNet, diolah. pada tahun 2010. Proporsi kemiskinan di Asia Selatan turun dari 35,18% menjadi 26,22% dan di Asia Tenggara turun dari 24,99% menjadi 12,95% (lihat grafik III). Grafik IV: Jumlah penduduk miskin ($2) 2010 (juta jiwa) Sedangkan proporsi kemiskinan yang hidup di bawah $2 per hari di kawasan Afrika Sub-Sahara naik 140 dari 31,41% pada tahun 1990 menjadi 44,32% pada tahun 120 2010. Sementara proporsi kemiskinan di kawasan Asia Selatan yang sebelumnya sedikit di atas Afrika Sub100 Sahara, turun dari 32,20% menjadi 31,50%. Proporsi 80 kemiskinan di Asia Tenggara juga turun dari 26,14% menjadi 17,18%. 60 Jika dilihat dari negara mana saja penduduk 40 miskin yang jumlahnya tinggi, maka 74,77% dari seluruh penduduk miskin yang hidup di bawah $,125 perhari pada 20 tahun 2010 berasal dari lima negara, yaitu Nigeria 0 (32,20%), Bangladesh (19,23%), Indonesia (12,95%), Pakistan (6,99%), dan Uganda (3,40%). Jika menggunakan standar $2 per hari, maka kelima negara ini berkontribusi sebanyak 72,85% dari seluruh kemiskinan di 45 negeri-negeri Islam. Pada grafik IV, terlihat perbedaan yang mencolok jumlah penduduk Sumber: http://iresearch.worldbank.org/PovcalNet, diolah. miskin di Nigeria, Bangladesh, Indonesia, Pakistan, Uganda, Mozambique, dan Sudan dibandingkan negeri-negeri Islam lainnya. 4
Ketimpangan distribusi pendapatan Ketimpangan distribusi pendapatan di setiap negeri-negeri Islam digambarkan oleh data indeks gini ratio dan proporsi pendapatan ke dalam 5 kelompok terhadap total pendapatan. Dari 57 negeri-negeri Islam, hanya ada 31 negara data indeks gini yang tersedia minimal dalam dua periode berbeda di World Development Indicators. Penjelasan indeks gini adalah semakin mendekati 0 maka semakin sempurna pemerataan pendapatan. Sebaliknya semakin mendekati 1 atau dalam persen semakin mendekati 100, maka ketimpangan pendapatan semakin sempurna. Grafik V: Indeks Gini Maldives, 1998-2004 Kyrgyzstan, 1993-2011 Mali, 1994-2010 Senegal, 1991-2011 Guinea-Bissau, 1993-2002 Burkina Faso, 1994-2009 Mauritania, 1993-2008 Uzbekistan, 1998-2003 Jordan, 1992-2010 Guinea, 1991-2007 Tunisia, 1995-2010 Iran, 1994-2005 Kazakhstan, 1993-2009 Pakistan, 1991-2008 Gambia, 1998-2003 Cameroon, 1996-2007 Niger, 1992-2008 Turkey, 1994-2010 Malaysia, 1992-2009 Azerbaijan, 1995-2008 Egypt, 1991-2008 Mozambique, 1996-2008 Morocco, 1991-2007 Uganda, 1992-2009 Tajikistan, 1999-2009 Nigeria, 1992-2010 Yemen, 1998-2005 Bangladesh, 1992-2010 Côte d'Ivoire, 1993-2008 Albania, 1997-2008 Indonesia, 1993-2011
-30
-20
-10
0
10
Gini Ratio
20
30
40
50
60
Naik/Turun
Sumber:Bank Dunia, World Development Indicators, diolah.
Pada grafik V, Indonesia merupakan negara yang mengalami kenaikan indeks gini paling tinggi yaitu 8,83 dari 29,31 pada tahun 1993 menjadi 38,14 pada tahun 2011. Ada 9 negara lainnya dalam periode yang berbeda di mana indeks gininya mengalami kenaikan antara 1%-5%, yaitu Albania, Côte d'Ivoire/Pantai Gading, Bangladesh, Yaman, Nigeria, Tadjikistan, Uganda, dan Maroko, sedangkan 21 negara lainnya mengalami penurunan. Sedangkan negeri-negeri Islam yang indeks gininya di atas 40 ada 10 negara, yaitu Nigeria (48,88), Gambia (47,28), Malaysia (46,21), Mozambique (45,66), Uganda (44,30), Côte d'Ivoire (41,50), Maroko (40,46), Senegal (40,30), dan Turki (40,03). Negeri-negeri Islam lainnya memiliki indeks gini antara 30-49. Hanya Kazakstan yang memiliki indeks gini 29.
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
Comoros, 2004 Suriname, 1999 Nigeria, 2010 Gambia, 2003 Mozambique, 2008 Malaysia, 2009 Uganda, 2009 Guyana, 1998 Gabon, 2005 Morocco, 2007 CotedIvoire, 2008 Turkmenistan, 1998 BurkinaFaso, 2009 Mauritania, 2008 Senegal, 2011 Chad, 2003 Djibouti, 2002 Guinea, 2007 Cameroon, 2007 Benin, 2003 Turkey, 2010 Indonesia, 2011 Togo, 2011 Yemen, 2005 Iran, 2005 Maldives, 2004 Uzbekistan, 2003 Syrian, 2004 SierraLeone, 2011 Jordan, 2010 WestBankandGaza, 2009 GuineaBissau, 2002 Niger, 2008 Albania, 2008 Tunisia, 2010 Algeria, 1995 Sudan, 2009 Azerbaijan, 2008 Bangladesh, 2010 Kyrgyz, 2011 Mali, 2010 Egypt, 2008 Pakistan, 2008 Iraq, 2007 Tajikistan, 2009 Kazakhstan, 2009 Afghanistan, 2008
Grafik VI: Distribusi Pendapatan
Highest
Fourth
Third
Second
Lowest
Sumber:Bank Dunia, World Development Indicators, diolah. 5
Pada grafik VI, terlihat distribusi pendapatan di 47 negeri-negeri Islam dalam periode waktu yang berbeda. Distribusi pendapatan penduduk meliputi 5 kelompok, yaitu 20% penduduk yang menikmati pendapatan paling rendah (lowest), 20% penduduk dengan tingkat pendapatan di atas yang paling rendah (second), 20% penduduk kelompok pendapatan yang ketiga (third), 20% penduduk kelompok pendapatan yang keempat (fourth), dan 20% penduduk dengan pendapatan yang paling tinggi (highest). Dengan menggabungkan data distribusi pendapatan 47 negeri-negeri Islam dalam satu grafik, terlihat grafik ketimpangan yang sangat mencolok. Di mana 20% penduduk berpendapatan paling tinggi proporsi pendapatannya antara 37%-68% sedangkan 20% kelompok berpendapatan paling rendah hanya memiliki proporsi pendapatan antara 2%-9%. Ada 7 negara yang proporsi 20% penduduk dengan pendapatan paling tinggi di atas 50%, yaitu Comoros (68,02%), Suriname (56,93%), Nigeria (54,01%), Gambia (52,84%), Mozambique (51,46%), Malaysia (51,45%), dan Uganda (50,73%). Sementarara hanya 5 negara yang proporsi pendapatan 20% penduduk paling kaya di bawah 40%, yaitu Pakistan (39,98%), Iraq (98,88%), Tajikistan (39,37%), Kazakhstan (38,41%), dan Afghanistan (37,48%). Dari 47 negeri-negeri Islam tersebut, rasio proporsi pendapatan antara 20% penduduk paling kaya Grafik VII: Indeks Gini dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. dengan 20% penduduk paling miskin di atas 4 sampai 50 10 dengan 26. Ada 6 negara yang rasionya di atas 10, yaitu Comoros (26,67), Suriname (17,90), Nigeria (12,25), 40 8 Malaysia (11,33), Guyana (11,07), dan Gambia (11,03). 30 6 Sedangkan negari-negeri Islam yang rasionya di bawah 5 20 4 adalah Tajikistan (4,75), Bangladesh (4,66), Iraq (4,58), 10 2 Mesir (4,37), Kazakhstan (4,21), Pakistan (4,16), dan 0 0 Afghanistan (3,99). 1993 1996 1999 2002 2005 2008 2010 2011 Dalam kasus Indonesia sebagaimana pada grafik VII, terlihat pola searah antara pertumbuhan ekonomi Gini Ratio Growth dengan indeks gini. Ketika pertumbuhan ekonomi Indonesia naik, indeks gini juga mengalami kenaikan. Dan ketika pertumbuhan ekonomi turun seperti pada saat krisis Grafik VIII: Indeks Gini dan Nilai Kekayaan 40 orang terkaya Indoneisa moneter 1998, indeks gini pun juga turun. 42 100 Pada grafik VIII, terlihat pola yang mirip antara 40 80 perkembangan indeks gini dengan jumlah kekayaan 40 orang terkaya Indonesia. Ketika kekayaan nilainya turun, 38 60 indeks gini juga mengalami penurunan. Sebaliknya, ketika 36 40 nilai kekayaan naik indeks gini juga mengalami kenaikan. Dalam hal ini, untuk kasus Indonesia ada 34 20 Sumber: Bank Dunia, World Development Indicators, diolah. kecenderungan kuat pertumbuhan ekonomi berdampak 32 0 pada meningkatnya ketimpangan pendapatan yang 2007 2008 2009 2010 2011 2012 dicerminkan oleh naiknya indeks gini. Hal ini disebabkan pertumbuhan tersebut sebagian besar hanya dinikmati oleh Gini Kekayaan 40 orang terkaya Indonesia ($ milyar) sebagian kecil orang, salah satunya adalah kelompok 40 Sumber: Forbes dan BPS, diolah. orang terkaya Indonesia. Inilah yang dihadapi oleh banyak orang di Indonesia, mengapa pertumbuhan ekonomi tinggi tetapi mereka tidak merasakan adanya perbaikan kesejahteraan kecuali semakin bertambahnya biaya hidup sehari-hari.
Kesimpulan Hasil penelitian ini menggambarkan ketimpangan ekonomi di antara negeri-negeri Islam semakin tinggi baik ditinjau dari sisi kelompok pendapatan maupun dari aspek kelompok geografis, khususnya antara negeri-negeri Islam yang terkatagori kelompok berpendapatan tinggi dengan yang berpendapatan rendah, dan di antara kawasan Timur Tengah dengan Sub-Sahara Afrika dan Asia Selatan. Sedangkan ketimpangan distribusi pendapatan di 47 negeri-negeri Islam sudah berada pada tingkat yang mengkhawatirkan di semua wilayah geografis di mana pendapatan 20% penduduk dengan pendapatan paling tinggi mencapai 4 sampai 26 kali lipat pendapatan 20% penduduk dengan pendapatan paling rendah. Kondisi tersebut menunjukkan sistem ekonomi dan pembangunan yang diterapkan justru menyebabkan ketimpangan.
Saran Negeri-negeri Islam harus melepaskan ketergantungan pembangunan dan sistem ekonomi yang merujuk kepada Barat dan mengadopsi sistem ekonomi Islam yang menitikberatkan pemecahan masalah ekonomi pada distribusi kekayaan. Negeri-negeri Islam juga wajib menyatukan potensi ekonominya dalam sistem khilafah agar sumber
6
daya yang melimpah di satu negeri Islam dapat didistribusikan ke negeri Islam lainnya yang miskin sumber daya. Dalam konteks penelitian, disarankan kajian lebih lanjut mengenai ketimpangan dengan menambahkan obyek negeri-negeri Islam yang bukan anggota OKI dan menggunakan model yang dapat menggambarkan ketimpangan secara lebih dalam. Juga kajian yang menggambarkan bagaimana secara normatif model distribusi kekayaan di tengah-tengah masyarakat dan distribusi sumber daya ekonomi di antara negeri-negeri Islam dalam sistem khilafah.
Daftar Pustaka Al-Maliki, Abdurrahman. 2009, Politik Ekonomi Islam, Bogor: al-Azhar Press. An-Nabhani, Taqiyuddin. 2010, Sistem Ekonomi Islam (Edisi Mu’tamadah), Jakarta: Hizbut Tahrir Indonesia Bank Dunia, PovcalNet: an online poverty analysis tool, http://iresearch.worldbank.org/PovcalNet Bank Dunia, World Development Indicators, http://databank.worldbank.org. BPS, Indikator Konsumsi Terpilih, Indonesia 1999, 2002-2013, http://bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=1&tabel=1&daftar=1&id_subyek=05¬ab=8 Dulles, John Foster Dulles. 1950, War and Peace, New York: The Macmillan Company. Forbes, Indonesia’s 40 Richest, http://www.forbes.com/indonesia-billionaires/list/
7
LAMPIRAN Daftar Negeri-Negeri Islam Anggota OKI Negara No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57
Indonesia Pakistan Nigeria Bangladesh Egypt Iran Turkey Algeria Sudan Uganda Morocco Iraq Uzbekistan Afghanistan Malaysia Saudi Arabia Mozambique Yemen Syrian Cameroon CotedIvoire Kazakhstan Niger Burkina Faso Mali Senegal Chad Guinea Tunisia Somalia Benin Azerbaijan United Arab Emirates Tajikistan Togo Jordan Libya Sierra Leone Kyrgyz Turkmenistan Lebanon West Bank and Gaza Mauritania Albania Kuwait Oman Qatar Gambia Guinea Bissau Gabon Bahrain Djibouti Guyana Comoros Suriname Brunei Darussalam Maldives
Kelompok Pendapatan Lower middle income Lower middle income Lower middle income Low income Lower middle income Upper middle income Upper middle income Upper middle income Lower middle income Low income Lower middle income Upper middle income Lower middle income Low income Upper middle income High income: nonOECD Low income Lower middle income Lower middle income Lower middle income Lower middle income Upper middle income Low income Low income Low income Lower middle income Low income Low income Upper middle income Low income Low income Upper middle income High income: nonOECD Low income Low income Upper middle income Upper middle income Low income Low income Upper middle income Upper middle income Lower middle income Lower middle income Upper middle income High income: nonOECD High income: nonOECD High income: nonOECD Low income Low income Upper middle income High income: nonOECD Lower middle income Lower middle income Low income Upper middle income High income: nonOECD Upper middle income Total
Kelompok Geografis Sout East Asia South Asia Sub-Saharan Africa South Asia Nort Africa Middle East Europe Nort Africa Sub-Saharan Africa Sub-Saharan Africa Nort Africa Middle East Central Asia South Asia Sout East Asia Middle East Sub-Saharan Africa Middle East Middle East Sub-Saharan Africa Sub-Saharan Africa Central Asia Sub-Saharan Africa Sub-Saharan Africa Sub-Saharan Africa Sub-Saharan Africa Sub-Saharan Africa Sub-Saharan Africa Nort Africa Sub-Saharan Africa Sub-Saharan Africa Central Asia Middle East Central Asia Sub-Saharan Africa Middle East Nort Africa Sub-Saharan Africa Central Asia Central Asia Middle East Middle East Sub-Saharan Africa Europe Middle East Middle East Middle East Sub-Saharan Africa Sub-Saharan Africa Sub-Saharan Africa Middle East Nort Africa Latin America Sub-Saharan Africa Latin America Sout East Asia South Asia
8
Jumlah Penduduk 2011 (juta jiwa) 243.80 176.17 164.19 152.86 79.39 75.42 73.06 37.76 36.43 35.15 32.06 31.76 29.34 29.11 28.76 27.76 24.58 23.30 21.96 21.16 19.39 16.56 16.51 16.00 14.42 13.33 12.08 11.16 10.67 9.91 9.78 9.17 8.93 7.81 6.47 6.18 6.10 5.87 5.51 5.11 4.38 3.93 3.70 3.15 3.12 3.02 1.91 1.73 1.62 1.59 1.29 0.85 0.79 0.70 0.53 0.41 0.33 1,588.07
Perkembangan Proporsi Output Ekonomi (PDB) dan Jumlah Penduduk di Negeri-Negeri Islam Menurut Kelompok Pendapatan Kelompok Pendapatan High Income Low Income Lower Middle Income Upper Middle Income TOTAL
Negara 7 18 16 16 57
1990 212.70 60.62 325.12 468.51 1,066.96
PDB Harga Berlaku (US$) 2000 2010 382.10 1,156.19 76.56 205.16 507.85 1,683.04 660.13 2,062.17 1,626.63 5,106.55
2011 1,465.87 231.19 1,907.35 2,389.94 5,994.34
Jumlah Penduduk 2000 2010 28.86 44.90 282.89 353.72 705.79 853.35 263.50 305.85 1,281.04 1,557.83
1990 23.11 217.91 568.13 222.80 1,031.96
2011 46.45 361.28 869.80 310.55 1,588.07
1990 19.94 5.68 30.47 43.91 100.00
Proporsi PDB (%) 2000 2010 22.64 22.64 4.02 4.02 32.96 32.96 40.38 40.38 100.00 100.00
2011 24.45 3.86 31.82 39.87 100.00
1990 2.24 21.12 55.05 21.59 100.00
Proporsi Penduduk (%) 2000 2010 2.25 2.88 22.08 22.71 55.09 54.78 20.57 19.63 100.00 100.00
2011 2.92 22.75 54.77 19.56 100.00
1990 5.56 5.57 0.11 12.48 11.65 19.10 22.33 23.20 100.00
Proporsi Penduduk (%) 2000 2010 4.93 4.63 5.19 4.83 0.09 0.08 12.73 13.38 11.09 10.54 18.16 17.29 23.19 22.66 24.61 26.59 100.00 100.00
2011 4.63 4.80 0.08 13.41 10.51 17.19 22.57 26.81 100.00
Perkembangan Proporsi Output Ekonomi (PDB) dan Jumlah Penduduk di Negeri-Negeri Islam Menurut Kelompok Geografis Kelompok Geografis Central Asia Europe Latin America Middle East Nort Africa Sout East Asia South Asia Sub-Saharan Africa TOTAL
Negara 6 2 2 13 6 3 4 21 57
1990 57.69 152.78 0.78 350.03 172.64 161.97 70.35 100.71 1,066.96
PDB Harga Berlaku (US$) 2000 2010 2011 42.46 272.96 338.49 270.25 743.00 787.73 1.60 6.63 6.88 562.04 1,856.45 2,303.98 247.57 515.81 580.17 264.81 968.46 1,150.78 121.70 294.91 342.83 116.19 448.33 483.48 1,626.63 5,106.55 5,994.34
Jumlah Penduduk 2000 2010 63.17 72.06 66.48 75.29 1.21 1.31 163.09 208.41 142.03 164.20 232.69 269.35 297.08 353.00 315.29 414.20 1,281.04 1,557.83
1990 57.37 57.44 1.13 128.83 120.26 197.10 230.42 239.40 1,031.96
2011 73.51 76.21 1.32 212.98 166.84 272.97 358.47 425.78 1,588.07
1990 5.41 14.32 0.07 32.81 16.18 15.18 6.59 9.44 100.00
Proporsi PDB (%) 2000 2010 2.61 5.35 16.61 14.55 0.10 0.13 34.55 36.35 15.22 10.10 16.28 18.97 7.48 5.78 7.14 8.78 100.00 100.00
2011 5.65 13.14 0.11 38.44 9.68 19.20 5.72 8.07 100.00
Perkembangan Pendapatan Perkapita di Negeri-Negeri Islam Menurut Kelompok Pendapatan Kelompok Pendapatan
Pendapatan Perkapita (US$)
Negara 1990
2000
2010
2011
High Income
7
9,203.21
13,238.09
Low Income
18
294.03
300.34
596.24
657.98
Lower Middle Income
16
574.26
719.55
1,983.06
2,204.97
Upper Middle Income
16
2,282.26
2,505.20
6,878.17
7,850.00
TOTAL
57
1,066.18
1,298.13
3,321.32
3,824.66
25,752.51
31,560.34
Perkembangan Pendapatan Perkapita di Negeri-Negeri Islam Menurut Kelompok Geografis Kelompok Geografif
Negara
Pendapatan Perkapita (US$) 2000 2010
1990
2011
Central Asia
6
1,005.46
672.17
3,788.09
4,604.69
Europe
2
2,659.71
4,065.23
9,868.85
10,336.03
Latin America
2
693.48
1,325.06
5,053.98
5,210.49
Middle East
13
3,201.57
3,446.14
9,073.45
11,020.98
Nort Africa
6
1,435.64
1,743.10
3,278.55
3,628.58
Sout East Asia
3
821.77
1,138.04
3,595.50
4,215.81
South Asia
4
321.70
440.17
835.43
956.39
Sub-Saharan Africa
21
420.67
377.36
1,108.18
1,162.58
TOTAL
57
1,066.18
1,298.13
3,321.32
3,824.66
Sumber: Bank Dunia, World Development Indicators, diolah.
9
Jumlah Penduduk Miskin (juta Jiwa) menurut standar $1,25 dan $2 per hari 1990
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
Negara Nigeria Bangladesh Indonesia Pakistan Uganda Mozambique Sudan Mali BurkinaFaso Niger Yemen CotedIvoire Chad Egypt Senegal Guinea Benin Iraq Cameroon SierraLeone Algeria Turkey Togo Morocco Iran Tajikistan Syrian Mauritania Kyrgyz GuineaBissau Gambia Kazakhstan Comoros Tunisia Malaysia Djibouti Azerbaijan Guyana Suriname Jordan Gabon Albania Turkmenistan Maldives WestBankandGaza Total
Jumlah Penduduk 97.550 105.260 184.350 111.840 17.700 13.550 26.490 8.670 9.320 7.790 11.950 12.520 6.010 56.840 7.240 5.760 4.770 18.190 12.180 3.980 25.300 54.130 3.670 24.780 54.870 5.300 12.320 2.000 4.420 1.020 0.970 16.350 0.440 8.150 18.210 0.560 7.160 0.720 0.410 3.170 0.930 3.290 3.670 0.220 1.980 976.00
2010 Jumlah $1,25/hari Penduduk 58.930 77.669 158.420 107.694 71.998 96.271 148.690 64.308 100.047 154.909 239.870 43.321 69.251 96.775 173.590 23.383 12.153 15.252 33.420 11.359 11.016 12.557 23.390 14.319 14.874 21.603 43.550 8.292 7.400 8.093 15.370 7.751 6.731 8.028 16.470 7.346 5.173 6.859 15.510 6.752 2.211 5.252 24.050 4.048 2.122 5.019 19.740 4.471 4.151 5.223 11.230 5.208 2.944 16.182 81.120 0.909 4.742 5.859 12.430 3.760 5.316 5.657 9.980 3.825 2.009 3.359 8.850 3.912 1.684 6.557 32.030 0.689 1.866 4.697 19.600 1.813 2.474 2.963 5.870 3.035 1.556 5.346 35.470 0.748 0.839 4.125 72.750 0.975 1.307 2.407 6.030 1.780 1.026 4.753 31.950 0.495 2.112 6.990 73.970 0.525 2.615 4.396 6.880 0.451 0.350 2.444 20.450 0.090 0.863 1.340 3.460 0.829 0.310 0.480 5.370 0.360 0.432 0.603 1.520 0.707 0.665 0.804 1.730 0.516 0.003 0.029 16.320 0.041 0.176 0.257 0.730 0.353 0.478 1.509 10.550 0.112 0.313 1.867 28.400 0.120 0.246 0.890 0.114 0.047 9.050 0.026 0.078 0.168 0.750 0.053 0.059 0.103 0.520 0.051 0.047 0.336 6.050 0.007 0.022 0.118 1.510 0.007 0.003 0.121 3.200 0.011 1.115 2.308 5.040 0.003 0.063 0.089 0.320 0.001 0.009 0.052 4.150 0.002 401.65 599.72 1,440.24 334.45 Sumber: http://iresearch.worldbank.org/PovcalNet, diolah. $1,25/hari
10
$2/hari
$2/hari 133.263 112.707 108.469 86.795 20.266 19.257 18.352 11.992 11.835 11.543 10.734 8.703 8.042 7.934 6.871 6.410 6.386 5.737 5.723 4.634 4.058 3.310 3.275 2.991 2.988 1.848 1.781 1.647 1.196 1.147 0.882 0.540 0.485 0.429 0.352 0.281 0.137 0.110 0.096 0.088 0.059 0.052 0.036 0.021 0.011 633.47
Rasio Proporsi Pendapatan 20% Penduduk termiskin terhadap 20% penduduk teraya No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
Proporsi pendapatan 20% penduduk terkaya (%) Comors, 2004 68.02 Suriname, 1999 56.93 Nigeria, 2010 54.01 Malaysia, 2009 51.45 Guyana, 1998 49.50 Gambia, 2003 52.84 Mozambique, 2008 51.46 Uganda, 2009 50.73 CotedIvoire, 2008 47.63 Turkey, 2010 45.99 Gabon, 2005 48.18 Mauritania, 2008 46.98 Senegal, 2011 46.86 Turkmenistan, 1998 47.47 Djibouti, 2002 46.47 Togo, 2011 45.70 Chad, 2003 46.56 Morocco, 2007 47.88 Guinea, 2007 46.21 Iran, 2005 45.16 BurkinaFaso, 2009 47.04 Cameroon, 2007 46.17 Maldives, 2004 44.24 Benin, 2003 46.11 Tunisia, 2010 42.92 Indonesia, 2011 45.98 Yemen, 2005 45.29 Sudan, 2009 42.41 Uzbekistan, 2003 44.19 Algeria, 1995 42.62 GuineaBissau, 2002 43.21 WestBankandGaza, 2009 43.36 Syrian, 2004 43.93 Jordan, 2010 43.59 SierraLeone, 2011 43.60 Kyrgyz, 2011 41.39 Niger, 2008 43.06 Albania, 2008 43.02 Azerbaijan, 2008 42.08 Mali, 2010 41.30 Tajikistan, 2009 39.37 Bangladesh, 2010 41.41 Iraq, 2007 39.88 Egypt, 2008 40.34 Kazakhstan, 2009 38.41 Pakistan, 2008 39.98 Afghanistan, 2008 37.48 Sumber: Bank Dunia, World Development Indicators, diolah. Negara
11
Proporsi pendapatan 20% penduduk termiskin (%) 2.55 3.18 4.41 4.54 4.47 4.79 5.23 5.84 5.60 5.53 6.16 6.02 6.05 6.14 6.03 5.99 6.26 6.52 6.35 6.43 6.72 6.73 6.51 6.99 6.74 7.27 7.18 6.81 7.14 6.97 7.28 7.44 7.68 7.71 7.81 7.68 8.09 8.14 7.99 7.97 8.29 8.88 8.70 9.24 9.12 9.60 9.40
Rasio 26.67 17.90 12.25 11.33 11.07 11.03 9.84 8.69 8.51 8.32 7.82 7.80 7.75 7.73 7.71 7.63 7.44 7.34 7.28 7.02 7.00 6.86 6.80 6.60 6.37 6.32 6.31 6.23 6.19 6.11 5.94 5.83 5.72 5.65 5.58 5.39 5.32 5.29 5.27 5.18 4.75 4.66 4.58 4.37 4.21 4.16 3.99