Polimedia Jakarta Universitas Negeri Manado Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Politeknik Negeri Gizi STIE Kesatuan
Pengalaman Kerja Media
1993 - 2003 ARSI COMM (Advertising & Pubhlising) Creative Director
1994 - 2004 SCTV as Senior News Production 1994 – 2006 CIPRO (Production House) as Production Director
2004 Pacific TV as General Manager
2006 TV 5 Dimensi as News Director
BROADCASTER INFORMASI SENI
BROADCASTER INFORMASI SENI
BROADCASTER Proses elaborasi dari ke empat unsur diatas sangat berpengaruh terhadap terciptanya sebuah Program Acara Siaran berkualitas
Pesan
Pemirsa TV
Knowledge
Program
Broadcaster
KNOWLEDGE Berikut ini tiga contoh pengetahuan dasar yang sebaiknya dimiliki oleh seorang broadcaster :
Program Production
Management Cinematography
PENYIARAN Penyelenggaraan siaran televisi merupakan sebuah proses yang panjang dan rumit Didalamnya meliputi aspek teknis, kreatif dan administratif
SISTEM PENYIARAN SEDERHANA
STUDIO
MCR Rumah
Rumah
ON AIR FLOW Studio Floor
Audio Control
Teresterial
Video Control
Central Equipment Room
Rumah
TRANSMITION
Master Control Room
SATELIT dan PEMANCAR Satelit Palapa C Satelit Palapa A
Satelit Palapa B
Satsiun Bumi Pemancar Satelit Palapa C
BLOCK DIAGRAM STUDIO PRODUCTION
TO TRANSMITER VDA
CG
ADA
JENIS - JENIS KAMERA
Kamera EFP
Kamera studio
( Electronic Field Production )
Kamera ENG ( Electronic News Gathering )
KAMERA & Asesoris
Pedestal
TELEPROMTER
KAMERA PROMTER
VIDEO CONTROL ROOM
Video Switcher
Control Room
VIDEO SWITCHER PRODUCTION KEY BUTTON
Konfigurasi wipe
AUX BUTTON
KEY CONTROL SUB BUTTON
Program Preview
BASE BUTTON
TRANSITION
DSK
Positioner Group
ALAT UKUR SIGNAL VIDEO
Spectrum Analyzer
VECTORSCOPE
WAVEFORM
MICROPHONE & JANGKAUAN
DINAMIC
CONDENSOR
REBON
AUDIO CONTROL ROOM
Mixer Analog
Audio Control Mixer
MIXER AUDIO
Contoh distribusi audio
MIXER 16 INPUT
ALAT UKUR AUDIO
VU Meter Display LED Meter Display
VTR ( Video Tape Recorder) VTR adalah peralatan yg digunakan untuk merekam (Record) dan memutar (playback) gambar dan suara untuk keperluan siaran.
MACAM-MACAM VTR :
1. 2. 3. 4.
Betacam DVC Pro Mini DV / DV Cam VHS / S-VHS
MASTER CONTROL
Terminal Operation
Master Control Room
STUDIO LIGHTING
GOBO
BALCAR
PAR CYBER
PORTABLE LIGHTING
RED HEAD
HMI
PAR PORTABLE DEDO
FRESNEL
MIXER LIGHTING
LIGHTING CONOLE
WHO IS….???
PROGRAM DIRECTOR – PENGARAH ACARA Seorang yang ditunjuk untuk bertanggungjawab secara teknis pelaksanaan produksi satu mata acara siaran ( JB Wahyudi ) SUTRADARA TELEVISI Seorang yang mempunyai profesi menyutradarai Program Acara Televisi baik untuk Drama ataupun Non Drama dalam Produksi Single atau Multi Camera. ( Naratama ) PRODUCER DIRECTOR Seorang yang mendisain sebuah produksi program acara sekaligus bertanggung jawab terhadap teknis eksekusi produksi program tersebut
PROGRAM DIRECTOR – PENGARAH ACARA
Seseorang yang bertugas untuk mengintegrasikan unsur-unsur pendukung produksi dalam sebuah produksi program acara televisi dan bertanggung jawab terhadap aspek teknis maupun estetis serta mampu menterjemahkan sebuah gagasan/ naskah/ rundown sebuah program acara ke dalam pelaksanaan produksi program siaran.
KUALIFIKASI Seorang Program Director TV hendaknya…
Memahami TYPE OF PROGRAM Menguasai MANAJEMEN PRODUKSI Mendalami SINEMATOGRAFI Mendalami DRAMATURGI Mampu menggunakan Peralatan Produksi Dan dapat menterjemahkan gagasan kedalam eksekusi sebuah program acara TV (mengabungkan hal teknis & seni)
POSISI PROGRAM DIRECTOR
TYPE OF PROGRAM
TYPE of PROGRAM
ENTERTAINMENT • Musik • Film / Sinetron • Variety Show • Kuis • dll
NEWS • Berita - News • Talk show • Dokumenter • Magazine/ Feature • dll
TYPE OF PROGRAM AGB NELSON
OBYEKTIF
DISUSUN NIELSEN BERSAMA DENGAN STASIUN TV UNTUK BAHAN DASAR PENENTUAN KLASIFIKASI DISUSUN SEBAGAI LANGKAH ATAS PERKEMBANGAN PROGRAM YANG MAKIN VARIATIF DAN KOMPLEKS UNTUK MEMBAGI KATEGORI SESUAI DENGAN TARGET AUDIENCE SERTA KEPENTINGAN PROGRAM AGAR SESUAI DENGAN OPPOSITION PROGRAM.
TYPE OF PROGRAM AGB NELSON
SERIES MOVIE ENTERTAINMENT CHILDREN INFORMATION EDUCATION
NEWS RELIGIOUS SPORT SPECIAL FILLER
MANAJEMEN PRODUKSI
TAHAPAN PRODUKSI PROGRAM ACARA Secara umum dibagi menjadi 3 bagian
Pra Produksi
•Menentukan Tema/Topik •Riset dan obserfasi •Menyusun naskah, Rundown •Breakdown equipmeent dan kebutuhan lain •Tachnical Meeting •etc
Produksi
•Melakukan pengambilan Pengambilan gambar bail live maupun taping
Pasca Produksi •Editing •Eveluasi dan review •QC •Pengarsipan filing •etc
PRA PRODUKSI BRAIN STORMING •Membuat /menentukan detail konsep bersama-sama dengan Producer, Creative •Melakukan analisis script/scenario /rundown berdasarkan konsep/ ide yang telah disepakati
Menentukan peralatan pendukung teknis meliputi : Kamera, Lighting, Audio dan perangkat teknis lainnya sesuai dengan konsep program
KOORDINASI Melakukan koordinasi dengan crew pendukung teknis meliputi : TD, Kameraman, Switcherman, Audioman, Lightingman menyangkut konsep acara dan kebutuhan peralatan produksi
Me-review kembali kebutuhan teknis produksi dengan Producer dan Creative
PRODUKSI EKSEKUSI •Membuat /menentukan bloking kamera •Melakukan supervisi terhadap penataan set panggung, lighting, kamera, audio, switcher, CG etc. Bersama-sama TD memastikan kesiapan perangkat teknis lainnya Memandu jalannya Gladi Bersih bersama FD Berkoordinasi dengan producer dan krabat kerja yang lain
Melakukan Briefing bersama seluruh crew pendukung acara mengenai rundown acara
SHOOTING PROGRAM ( Live / Taping ) Mengarahkan produksi Program Acara
PASCA PRODUKSI EVALUASI Bersama Producer dan crew pendukung teknis lainnya melakukan evaluasi
EDITING Mengikuti proses editing program Bila Dibutuhkan
HUBUNGAN KERJA Executive Producer
Producer
On Air / MCR
Program Director
Technical Director
Script
Switcerman
Art/ Set Design
Cameraman
Talent / Host
Audioman
Make Up
Lightingman
Graphic / CG
VT
Floor Director
SINEMATOGRAFI dan SCREEN DIRECTION
TYPE OF SHOOT
Clouse Up
Long Shoot
TYPE OF SHOOT
Untuk mempermudah PD dalam memberikan komando kepada seorang kameraman biasanya digunakan juga istilah WIDE SHOOT Sudut pengambilan gambar lebar
TIGHT SHOOT TIGHT SHOT Sudut pengambilan gambar sempit
WIDE SHOOT
KOMPOSISI dan CAMERA ENGLE
Head Room Low Engle
High Engle Looking Room
Eye Level
CAMERA MOVEMENT
Tilt Up/Down
Pedestal Up/Down
Trek Right
Panning
Trek Left
Swing
IN FRAME
In Frame by Camera Istilah In frame tidak hanya digunakan untuk obyek yang memasuki areal sudut pengambilan gambar kamera saja, tapi juga dapat digunakan oleh kamera dengan melakukan
Panning Kanan
DOUBLE EXPOSURE
In Frame by Camera Istilah In frame tidak hanya digunakan untuk obyek yang memasuki areal sudut pengambilan gambar kamera saja, tapi juga dapat digunakan oleh kamera dengan melakukan
DOUBLE EXPOSE Perpaduan dua sudut pengambilan gambar, di sajikan dengan disolve/ mixing Tight
Ca m A
Ca m B
Wide
DOUBLE EXPOSE Perpaduan dua sudaut pengambilan gambar, juga dapat dilakukan untuk dua obyek yg berbeda dengan komposisi berbeda
Cam A
Cam B
CAMERA BLOKING BLOKING UNTUK WAWANCARA DENGAN 2 KAMERA
CU
1
2 OTS
CAMERA BLOKING BLOKING UNTUK WAWANCARA DENGAN 3 KAMERA
one shoot
1
Group shoot
2
3
two shoot
TATA CAHAYA Fungsi TATA CAHAYA
Memenuhi syarat Lever gambar kamera tv sesuai dengan standart teknik pertelevisian. Menghasilkan prespektif 3D dan efek kedalaman gambar Menghasilkan efek dramatis dan efek visual lainnya Dapat digunakan sebagai efek penentu waktu sebuah adegan Menunjang komposisi shoot
SECARA UMUM ADA 2 JENIS CAHAYA LAMPU
•TUNGSTEN •DAY LIGHT –
TATA CAHAYA
Lighting Studio Berita
SUMBER CAHAYA
Natural
Light (Cahaya Alam) Artificial Light (Cahaya buatan)
Salah satu karakteristik cahaya adalah Color Temperatur dalam satuan derajat kelvin (K) Color Temperatur cahaya siang hari (Day Light ) sekitar 5600 K, Lampu rumah sekitar 3000 K, sedangkan lampu Quarts dan Tungsten Halogen untuk produksi TV & Film sekitar 3200 K. Intensitas cahaya (kuat penerangan) diukur dalam satuan Lux (Lx) atau satuan Foot-candle (ft-cd), alat ukurnya disebut Lux meter atau Light meter 1 Lx = 10,76 ft-cd
INTENSITAS CAHAYA (KUAT PENERANGAN) - Cahaya matahari / siang : 32.000 – 100.000 Lux - Studio TV : 1000 - 1500 Lux - Penerangan Kantor : 400 Lux - Cahaya Bulan : 1 Lux
MENGUKUR INTENSITAS CAHAYA DENGAN LUX METER
DASAR-DASAR PENATAAN CAHAYA Teknik pencahayaan Tiga Titik (Three Point of Lighting) KEY
LIGHT (Cahaya utama/kunci) FILL LIGHT (Cahaya pengisi) BACK LIGHT (Cahaya belakang)
KEY LIGHT
KEY LIGHT
FILL LIGHT
FILL LIGHT
BACK LIGHT
BACK LIGHT
Three Point of Lighting
Three Point of Lighting
CAHAYA MATAHARI SEBAGAI KEY LIGHT DI RUANG KANTOR
SHOOTING OUTDOOR MATAHARI SEBAGAI KEY LIGHT
KONFIGURASI THREE POINT OF LIGHTING
THREE POINT OF LIGHTING WITH BACKGROUND LIGHT
TATA CAHAYA Back Light
Edge Light Area Edge Light Area
Side Light Area
Side Light Area
Fill Light Area
Key Light
Fill Light Area
Key Light Area
JENIS-JENIS LAMPU A. HARD LIGHT LAMP
HARD LIGHT LAMP
B. SOFT LIGHT LAMP
SOFT LIGHT LAMP
SOFT LIGHT LAMP
C. SPECIAL EFFECT LAMP
PORTABLE LIGHTING KIT
CAMERA BLOKING BLOKING UNTUK MUSIK DENGAN 5 KAMERA
CAMERA BLOKING
Sketsa Set Design
SPAKATI BAHASA KOMANDO… STANDBY Aba-aba untuk meminta kepada seluruh pendukung acara baik crew maupun talent/presenter untuk bersiap-siap memulai acara / program. Dapat juga berarti aba-aba untuk kameraman agar jangan merubah komposisi gambar karena akan di ambil. Contoh : “Studio standby….Crew Standby….” Atau “ Standby kamera satu….Take kamera satu….”
COUNTDOWN Hitungan mundur untuk memberi aba-aba agar program di mulai tepat sesuai waktu yang di tentukan Dapat juga berarti memberikan jeda waktu pada proses recording antara satu adegan ke adegan berikutnya, untuk mempermudah pada proses editing Contoh : “ Standby … lima…empat…tiga…dua…satu…action !!!...”
SPAKATI BAHASA KOMANDO… CUE / ACTION Aba-aba untuk artis, talen, presenter atau performer yang lain untuk memulai adegan atau aksinya sesuai dengan script/ naskah. Dalam produksi program besar yang melibatkan banyak orang, komando dari Director diteruskan kepada Floor Director Contoh : “…tiga…dua…satu…Cue Sandrina…!!” atau “Camera..!!! ..Action…!!”
“TAKE” / “ON” Aba-aba untuk kameraman sebagai tanda gambarnya di ambil, biasanya dilakukan untuk produksi program dengan multi kamera. Contoh : “Standby kamera satu… Take kamera satu” atau “ Kamera satu …On..!!”
SPAKATI BAHASA KOMANDO…
Take two, Take Tree… dst Isyarat untuk meminta untuk dilakukan pengambilan gambar ulang, karena pengambilan gambar pertama terjadi kesalahan atau hasilnya tidak memuaskan.
ROLLING / PLAY Aba-aba kepada VTR operator untuk memulai pemutaran video tape, bisa juga berlaku sebagai aba-aba untuk memulai perekaman. Contoh : “… standby VTR… rolling VTR….” Atau “ Stndby VTR …rolling record VTR… tiga..dua..satu..”
SPAKATI BAHASA KOMANDO…
WIDE SHOOT / Tight Shoot Perintah kepada kameraman untuk pengambilan sudut gambar lebar atau sempit Contoh : “… kamera satu wide….”
CUT Perintah untuk memotong adegan
BUNGKUS/ CLEAR Komando sebagai isarat bahwa seluruh kegiatan produksi telah usah. Dapat juga berarti proses pengambilan gambar pada satu scene telah usai atau pengambilan gambar pada satu tempat telah usai, diteruskan ke tempat berikutnya
FLOOR DIRECTOR
FLOOR DIRECTOR
SIARAN LANGSUNG
Selambat-lambatnya satujam sebelum dimulai PD harus berada di tempat duduk Memeriksa sekali lagi script/rundown acara Membuka semua chanel interkom mengucapkan salam kepada seluruh crew, beri tahu yang PD bertugas hari ini anda dan anda sudah berada di tempat. Acara 55 menit lagi dimulai Meninggalkan tempat duduk untuk menemui FD, Stage Crew, Kordinator Kameramen dan crew lain,memastikan segala sesuaunya berjalan sesuai dengan rehearsal. Menemui Talent/ pendukung acara memberi semangat “Semua sudah baik tidak perlu ada yang dikhawatirkan, selamat bermain” 15 menit sebelum acara sudah berada ditempat duduk kembali memeriksa grafik, VT Bummper program, audio Memberi komando untuk persiappan pengambilan gambar/adegan yang pertama kepada seluruh crew : kamera, audio, switcherman, lighting etc. Pada menit yang ditentukan Coundown dan….SHOW DIMULAI…