BULETIN TEL-U EDISI MEI Minggu Pertama– No. 009/Juni/2014
Berita Kesatu 23 Negara Ikuti International Conference on ICT 2014
Bandung, Tel-U – Pertumbuhan ICT di Indonesia terus merangkak naik. Hal tersebut menjadi faktor penunjang pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang tumbuh sebesar 4-5 persen setiap tahunnya. Itulah yang dipaparkan Rektor Telkom University, Prof. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng., Ph.D., pada pembukaan International Conference on ICT (ICoICT) 2014 di Ballroom Hotel Grand Royal Panghegar Bandung, Rabu (28/05) kemarin. Ia menyampaikan bahwa ICoICT diselenggarakan sebagai rangkaian acara Dies Natalis Telkom University pertama. “Sebagai rangkaian Dies Natalis Telkom University pertama, ICOICT 2014 diselenggarakan untuk memunculkan ide dan prototype inovatif di bidang ICT,” katanya dalam sambutan. Sebanyak 23 negara seluruh dunia telah mengirimkan paper yang berkaitan dengan tema ICoICT 2014 yaitu Internet of Things (IoT): Infrastructure, Computation and Its Application. “Kami panitia menerima paper ilmiah dari 23 negara di dunia antara lain Asia, Eropa dan Amerika,” jelas Dadee Nurjanah, Ph.D., Ketua Pelaksana ICoICT 2014. Menurutnya, ICoICT yang telah dua kali diselenggarakan sejak tahun 2013 ini bertujuan sebagai sarana bagi para praktisi dan ilmuwan untuk dapat membagikan ide serta hasil riset yang telah mereka lakukan. Dan akan berguna bagi perkembangan ICT di masa yang akan datang. Dalam pembukaan ICoICT 2014 tersebut, hadir pula Kuncoro Wastu Wibowo, Ketua IEEE Indonesia Section. Ia menyebutkan bahwa sesuai dengan ICoICT 2014 yakni IoT, akan berguna untuk menjawab tantangan global di bidang ICT. Dalam sambutannya ia mengatakan, “IoT adalah kemampuan untuk menghubungkan informasi dengan informasi yang lain. Tantangannya kini adalah bagaimana masyarakat umum dapat menggunakan informasi tersebut dengan cara yang baik dan benar serta merasakan dampak positif dari perkembangan ICT”. Konferensi Internasional tersebut berlangsung mulai Rabu (28/05) sampai dengan Jumat (30/05). Selama acara tersebut, peserta akan mengikuti diskusi dan focus group discussion (FGD) bersama tutor dan panelis. Selain itu terdapat pula keynote speaker yang hadir pada ICoICT 2014 yakni Prof. Jin Mitsugi, dengan tema “Advancements of Automatic Identification Technology” dan Prof. Teddy Mantoro dengan tema “IoT: Emerging Trend of Sensing, Computing and Communication”. (Purel/DH)
Berita kedua Mahasiswa Tel-U Harus Punya Jiwa Leadership
Bandung, Tel-U – Apa kunci sukses agar sarjana baru dapat diterima bekerja di perusahaan multinasional? Jawabannya tentu bisa beragam. Tapi, apa kunci sukses agar sarjana baru dapat diterima di perusahaan multinasional versi Hary Kapota? Direktur Penjualan PT Beiersdorf itu menjelaskan, paling tidak ada empat kunci utama yang harus dimiliki para lulusan Telkom University jika ingin lolos bekerja di perusahaan multinasional. “Ada hal penting yang harus kalian miliki jika ingin diterima kerja di perusahaan multinasional, yaitu Kepemimpinan, Komunikasi, Kreativitas dan Team Work,” ujarnya saat berbicara di seminar bertajuk “Strategic Selling Seminar” yang digelar di Aula Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Rabu (14/05). Menurutnya, kepemimpinan merupakan modal utama seseorang yang ingin serius berkarir di dunia bisnis. “Tanpa itu seorang pekerja tidak akan mampu menjadi pemimpin perusahaan,” katanya. Kepemimpinan ini tambah dia, didukung komunikasi dan kreativitas serta teamwork, seorang pekerja mampu mencerminkan kesuksesan dalam dirinya. Menurut Hary, kualifikasi calon pekerja yang melamar di perusahaannya haruslah individu yang memiliki softskill dan rekam jejak yang positif. Baginya IPK 3,09 dengan IPK 3,90 adalah hal yang sama karena sama-sama IPK 3 dengan skala 4. “IPK hanya syarat administrasi agar CV kalian lolos seleksi administrasi. Di perusahaan saya, IPK 3,09 dan IPK 3,90 sama aja. Kalian tetap dapat lolos seleksi administrasi dengan IPK 3,09,” katanya. Apalagi persaingan di dunia kerja makin ketat. Biasanya, para lulusan muda atau fresh graduate memburu bursa kerja sebagai sarana untuk melamar pekerjaan. Yang beruntung, bisa langsung dipanggil wawancara, yang belum beruntung bagaimana? Terpaksa berburu bursa kerja lagi di tempat lain. Nah, kalian mahasiswa Tel-U yang ingin mencoba berkarir di perusahaan multinasional, sudah siapkah bersaing? (Purel/DH)
Berita ketiga …dan Ratusan Anak Yatim pun Turut Gembira…
SENYUM menbuncah dari mulut keempat bocah itu. Aria Anggora (9), Yusa A(10), Fauzia (9) dan Sandra (6) berebut mengangkat tangan saat ditanya hadiah apa yang mereka mau. “Aku ingin sepatu futsal,” ujar Aria. “Aku minta tablet!” kata Yusa. Sandra si kecil nan lucu tersipu malu. “Aku mah mau mainan masak-masakan aja…” “Kalau aku mau chicken!” teriak Fauzia. Chicken? Maksudmu goreng ayam? Fauzia mengangguk. Teman-teman Fauzia menyorakinya. “Aah…masa cuma goreng ayam…” Suasana ceria ini mewarnai acara syukuran Grand Launching Telkom Foundation di gedung Convention Hall Telkom University Selasa (20/5). Telkom Foundation merupakan “reinkarnasi” dari Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) dan Yayasan Sandhykara Putra Telkom (YSPT). Sebagai tanda syukur dan terimakasih kepada Sang Pencipta, Telkom Foundation mengundang 340 anak yatim dari 34 yayasan anak yatim di Bandung untuk berbagi kebahagiaan. Keempat anak yatim itu berasal dari Yayasan Sabilusalam Jalan Cibangkong Bandung. Acara berlangsung khidmat, dibuka dengan lantunan ayat Al-Quran Surat Ar –Rahman oleh seluruh peserta yang hadir, dengan dilanjutkan tausiah islamiah. Setelah itu acara dilanjutkan dengan pembagian santunan kepada 34 yayasan itu. Tak lupa mereka berfoto bersama dengan para pimpinan Telkom Foundation. Dengan logo baru dan tagline “Building The Civilization”, Telkom Foundation diharapkan mampu membuat terobosan baru di bidang pendidikan dan semakin maju serta berkembang mengikuti perkembangan dunia. “Kita ingin menargetkan Telkom Foundation menjadi lembaga yang berstandar internsional, karena itu tidak boleh ada kesalahan dalam pengolaannya,” tutur Ketua Telkom Foundation Johni Girsang M.Sc. Acara ditutup dengan penampilan memukau dari salah satu perwakilan yayasan anak yatim dengan memainkan perkusi perkakas. Para anggota perkusi yang notabene masih bersekolah di tingkat SD
tersebut sangat semangat menabuh penonton. (purel/azzah/raf)
perkakas
mereka
disambut
riuh
tepukan
tangan
para
Berita ke Empat Tel-U Terima Visitasi TeSCA
BANDUNG, TEL – U – Tim Telkom Smart Campus Award (TeSCA) melakukan visitasi (kunjungan) ke kampus Telkom University Jumat (30/5). Kedatangan tim TeSCA disambut oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Sistem Informasi Dr Heroe Wijanto serta Direktur SISFO Yanuar Firdaus Ari Wibowo, Manager Operasional Sistem Informas Bani Setiaji, Manager Komunikasi & Layanan Customer Dedy Rahman Wijaya, ST., MT, beserta jajaran staf Sisfo. TeSCA merupakan sebuah program dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk bekerja sama dengan Dikti, Detiknas, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Ilmu Komputer (Aptikom). Dibuat untuk melihat dan menilai sejauh mana sebuah perguruan tinggi memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, program ini pertama kali dijalankan pada tahun 2008 dan terus berlanjut setiap tahunnya dengan beberapa penyempurnaan. Pada visitasi ini, Arief Gaffar, Asesor dari TeSCA memeriksa kelengkapan berupa data tertulis (hard copy) yang sudah disiapkan Sisfo. Arief juga melakukan klarifikasi terhadap pertanyaan yang sudah dikirimkan sebelumnya melalui kuisioner yang berisi 119 pertanyaan. Kuisioner itu antara lain berisi tentang kapasitas bandwith yang dimiliki Telkom University, jumlah komputer, serta persentase software sistem operasi legal yang saat ini dipergunakan oleh mahasiswa, dosen, maupun karyawan di lingkungan kampus. Saat memeriksa kelengkapan dokumen, Arif sempat memuji tim Sisfo Tel-U karena dinilai sudah menyiapkan dokumen dengan baik. “Terus terang ya, dokumen-dokumen ini lebih lengkap dibandingkan dengan yang disiapkan kampus-kampus yang saya datangi sebelumnya,” ujar Arief. Pada sesi klarifikasi kuisioner, Arief menanyakan sejumlah hal berkaitan dengan penerapan sistem informasi di lingkungan Tel-U, antara lain penggunaan wifi. “Cakupan atau coverage infrastruktur berbasis nirkabel baik hotspot, maupun wireless dalam lingkungan kampus sudah mencapai 100 persen,” kata Direktur SISFO Yanuar Firdaus Ari Wibowo. Selain itu, Arief juga sempat memberikan masukan kepada Sisfo untuk pengembangan sistem informasi di Telkom University. Masukan itu juga terkain dengan dokumen yang jelas dan detil misalnya Standar Operating Procedure (SOP) dari proses pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi di perguruan tinggi. “Lebih baik mengadopsi cara kerja terbaik yang sudah ada, diimplementasikan, lalu diikuti. Kita bisa mengambil dari ISO 20000 misalnya,” kata Arief. Program TeSCA ini melibatkan Sekretaris Dewan Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Ir. Nizam, MSc., Ph.D, Ketua Umum Aptikom Prof. Dr. Richardus Eko Indrajit, dan
Wakil Ketua Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Detiknas) Prof. Zainal A. Hasibuan, Ph.D. (purel/raf)
Berita ke Lima Mahasiswa Telkom University Menjadi Wakil Indonesia Student & Youth Forum
WAKATOBI, TEL-U – Muhammad Erfan Apriyanto, mahasiswa Teknik Industri Fakultas Rekayasa Industri Telkom University, menjadi wakil di Indonesia Student & Youth Forum yang digelar di Wakatobi Sulawesi Tenggara, Rabu-Kamis (21-23/05). Erfan bergabung bersama dengan 150 orang pemuda berprestasi lainnya. Indonesia Student & Youth Forum merupakan lembaga yang menyediakan ruang untuk forum Pelajar & Pemuda Indonesia khususnya yang berusia 15-25 tahun untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai program sesuai dengan potensi, hobi, pengetahuan, keterampilan dan cita-citanya. Program tersebut berpijak pada isu pendidikan, kesehatan, lingkungan, kewirausahaan, kebudayaan dan sosial kemasyarakatan. Forum ini hadir sebagai upaya dan bentuk partisipasi nyata dalam pembangunan pemuda di Indonesia. Indonesia Student & Youth Forum kali ini memilih Wakatobi sebagai tempat perhelatan rutin yang biasa diadakan tiap tahun, opening Ceremony yang berlangsung pada hari Rabu (21/05) di Pelabuhan Pangulubelo-Wakatobi, Sulawesi Tenggara berlangsung meriah dengan berbagi ritual khas adat wakatobi , ditambah indahnya momentum pelepasan lampion perdamaian di Pelabuhan Pangulubelo. Bupati Wakatobi Ir. Hugua memberikan sambutannya kepada para peserta Indonesia Student & Youth Forum “Mendirikan bangunan dengan uang begitu mudah, tetapi ketika kita menyediakan lahan untuk keluarga berkumpul, tanaman hijau dan seluruh komponen biota itu adalah hal yang jarang” ujar Hugua. Selain itu, Indonesia Student & Youth forum juga bekerjasama dengan pihak Kementrian Pemuda dan Olahraga RI, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta didukung oleh Pemerintah Kabupaten Wakatobi. Rangkaian kegiatan menarik yang diikuti oleh Erfan dan ratusan pemuda berprestasi lainnya disuguhkan secara apik oleh panitia Indonesia Student & Youth Forum seperti : ministerial panel, Meet The CEO, Leaders Panel, Student Group Discussion, Mangrove For Peace dan masih banyak kegiatan positif lainnya. (purel/rls/azzah)
Link Berita Online : - http://www.telkomschools.sch.id/2014/05/telkom-foundation-ingin-bangunperadaban.html - http://ypt.or.id/new/2014/05/syukuran-telkom-foundation-bersama-340-anak-yatim/ - http://www.klik-galamedia.com/pendidikan-telkom-lebih-profesional - http://bewara.co/read/2014/05/telkom-foundation-bangun-individu-yang-cerdas/ - http://techno.okezone.com/read/2014/05/30/56/991836/23-negara-ikuti-konferensi-tik2014-di-bandung - http://www.kemendagri.go.id/news/2014/05/30/23-negara-ikuti-konfrensi-internasionalict-2014