LAPORAN PERJALANAN
NATIONAL PRIORITY WORKSHOP (NPW) CTI – CFF INDONESIA, TAHUN 2014 – 2016, HOTEL GOLDEN FLOWER, BANDUNG, 12-13 SEPTEMBER 2013
Oleh: MUHAMMAD ABRAR, S.Si, M.Si
PUSAT PENELEITAIAN OSEANOGRAFI LIPI SEKRETARIAT NASIONAL CTI – CFF INDONESIA
LAPORAN PERJALANAN NATIONAL PRIORITY WORKSHOP (NPW), CTI – CFF INDONESIAHOTEL GOLDEN FLOWER, BANDUNG, 12-13 SEPTEMBER 2013
DASAR PELAKSANAAN PERJALANAN Draft Dokumen Rencana Aksi Prioritas Program CTI – CFF pada tingkatan regional telah disepakati pada pertemuan The 2nd CTI-CFF Regional Priorities Workshop pada tanggal 20-22 Agustus 2013 di Manado, Indonesia.
Pada tingkatan nasioanal, enam (6) negara pelaksana
Program CTI-CFF, termasuk Indonesia sepakat menindaklanjuti penyusunan rencana aksi prioritas nasional berdasarkan rencana aksi prioritas regional tersebut. Sesuai Surat Sekretaris Eksekutif, Sekretariat Nasional CTI – CFF Indonesia Nomor: UND-323/NCC/IX/2013 tentang Undangan National Priority Workshop (NPW) CTI – CFF Indonesia Tahun 2013 dan Disposisi Surat Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI Nomor Urut: 1120 Kode KS, selaku Koordinator Pokja Monitoring dan Evaluasi Program CTI – CFF Indonesia menunjuk Muhammad Abrar, S.Si, M.Si sebagai perwakilan dalam workshop tersebut (surat terlampir).
WAKTU DAN TEMPAT WORKSHOP CTI-CFF Indonesia Periode 2014 – 2016 diselenggarakan di Hotel Golden Flower, Jl. Asia Afrika No 15-17, Bandung, Jawa Barat, pada Tanggal 12-13 September 2013.
PENYELENGGARA DAN PESERTA WORKSHOP National Priority Workshop (NPW) CTI – CFF Indonesia Tahun 2013 diselenggarakan oleh Sekretariat Nasional (NCC) CTI – CFF Indonesia, Direktorat Jenderal Kawasan Perairan dan Pulau-Pulau Kecil – Kemeterian Perikanan Kelautan. Workshop tersebut diikuti oleh 30 peserta yang mewakili masing-masing kelompok kerja dari berbagai instansi terkait. Peserta juga berasal dari lembaga mitra CTI-CFF Indonesia antara lain perwakilan dari WWF, TNC dan CIIndonesia serta peserta dari program lainnya yang terkait.
PELAKSANAAN WORKSHOP Pembukaan Workshop Penyelenggaraan workshop dimulai dengan registrasi, pengisian absensi dan biodata peserta. Pembukaan workshop diawali dengan laporan panitia penyelenggara dari Sekretariat Nasional
CTI – CFF Indonesia tentang latarbelakang penyelenggaraan workshop, jumlah dan distribusi peserta serta informasi lain terkait penyelenggaraan workshop. Pembukaan dilanjutkan dengan sambutan Kepala Dinas Perikanan Kelautan, Provinsi Jawa Barat diwakili Kabid Konservasi Lingkungan Perairan menjelaskan tentang potensi sumberdaya perairan dan perikanan Provinsi Jawa Barat serta penegasan terhadap dukungan dan komitmen Jawa Barat dalam Program CTICFF Indonesia. Arahan dan pembukaan workshop secara resmi disampaikan oleh Direktorat Kawasan Konservasi dan Jenis Ikan, Dirjen KP3K, Kementerian Kelautan Perikanan, yang menjelaskan capaian terakhir CTI-CFF ditingkat regional dan nasional serta bentuk tindak lanjut yang akan dilakukan tiga (3) tahun ke depan. Rangkaian pembukaan workshop diakhiri dengan momentum foto bersama peserta workshop. Laporan Kemajuan Pokja CTI-CFF Indonesia Kelompok kerja (pokja) CTI-CFF Indonesia terdiri dari 5 Pokja sebagai pelaksana teknis 5 tujuan Program CTI-CFF yaitu Pokja Bentang Laut, Pokja Pengelolaan Perikanan Berbasi Ekologi, Pokja Konservasi Perairan, Pokja Adaptasi Perubahan Iklim, dan Pokja Spesies Laut Terancam Punah. Tiga (3) pokja bersifat lintas pokja (crosscutting) dibentuk untuk memberikan dukungan teknis dan rekomendasi terhadap sekretariat nasional dan 5 pokja teknis pelaksana yaitu Pokja Penguatan Kapasitas, Pokja Monitoring dan Evaluasi dan Kelompok Ahli. Pada sesi laporan kemajuan masing-masing pokja memaparkan bentuk-bentuk aksi yang telah dilaksanakan serta capaian yang telah dihasilkan selama Periode 2010-2013. Secara umum hampir semua pokja sudah memulai dan mengimplementasikan beberapa rencana aksi yang telah disepakati dalam dokumen Rencana Aksi Nasioanal (Indonesian National Plan of Action), termasuk Pokja Monitoring dan Evaluasi (bahan terlampir). Pokja Bentang Laut telah mengidentifikasi beberapa ecoregion kawasan perairan serta perlu adanya penilaian secara saintifik dan kesepakatan pengelolaan dengan negara perbatasan. Pokja Pengelolaan Perikanan Berbasis Ekologi telah menghasilkan beberapa kebijakan dan peraturan terkait Sumberdaya Tuna, Ikan Napoleon serta adanya kebutuhan penilaian secara santifik terhadap ikan karang hias dan ikan karang non ikan hias. Pokja Konservasi Perairan sampai Tahun 2012 telah menetapkan kawasan perlindungan laut (MPA) seluas 15,5 hektar dan ditargetkan akan mencapai 20 hektar pada Tahun 2020. Pokja Adaptasi Perubahan Iklim telah mengidentifikasi beberapa indikator adaptasi lingkungan dan ketahanan masyarakat pesisir terhadap tekanan perubahan iklim serta telah meneyelenggarakan penguatan kapasitas untuk adaptasi perubahan iklim.
Pokja Spesies Laut Terancam Punah telah menghasilkan draft
rencana aksi nasional perlindungan penyu di Indonesia dan beberapa peraturan terkait
pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya Ikan Hiu dan penanganan Mamalia Laut yang terdampar di Indonesia. Pokja yang berkerja untuk lintas sektoral yaitu Pokja Monitoring dan Evaluasi, Penguatan Kapasitas dan Kelompok Ahli juga memberikan penjelasan kemajuan dan capaian selama Tahun 2010-2013.
Pokja Monitoring dan Evaluasi telah berkontribusi dalam penyususnan draft
dokumen sistem monitoring dan evaluasi Program CTI-CFF ditingkat regional dan sedang mengembangkan dokumen serupa di tingkat nasional Indonesia. Pokja Penguatan Kapasitas sudah mengidentifikasi bentuk penguatan kapasitas dan bekerja sama denga semua pokja dalam penyelenggaraan penguatan kapasitas Program CTI – CFF Indonesia. Kelompok Ahli sudah mengidentifikasi dan menginventarisasi tenaga-tenaga ahli Indonesia dan sedang mengembangkan networking kelompok ahli untuk program CTI-CFF Indonesia. Diskusi Kelompok (FGD) Diskusi kelompok dibentuk dan diselenggarakan untuk mengakomodir masukan dan menyepakati renacana aksi prioritas nasional masing-masing kelompok kerja CTI – CFF Indonesia untuk Periode 2014 – 2016. Disamping itu diskusi kelompok juga mengakomodir bentuk-bentuk koordinasi dan kerjasama antara pokja serta bentuk dukuangan dan penguatan dari pokja lintas sektor serta lembaga mitra CTI-CFF Indonesia antara lain dari WWF, TNC dan CI. Hasil rencana aksi masing-masing kelompok kerja terlampir.
HASIL DAN TINDAK LANJUT Beberapa kesepakatan yang dihasilkan dalam pelaksanaan workshop adalah sebagai berikut:
Masing-masing kelompok kerja sepakat menindaklanjuti pertemuan internal untuk melengkapai dokumen rencana aksi prioritas di masing-masing pokja.
Pendanaan pelaksanaan dan implementasi rencana aksi prioritas sebaiknya masuk dalam perencanaan dan penganggaran masing-masing kementerian/lembaga
WWF-Indonesia menyatakan kesediannya sebagai mitra untuk Pokja Spesies Laut Terancam Punah
Beberapa aksi pasca workshop yang harus ditindak lanjuti oleh masing-masing pokja adalah:
Menyelenggarakan pertemuan internal masing-masing pokja untuk menyusun rencana aksi prioritas nasional
PEMBIAYAAN Biaya perjalanan mengikuti workshop sepenuhnya dialoksikan dari Secretariat Nasional CTI-CFF Indonesia melalui anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan. Penganggaran tersebut
meliputi biaya transportasi, akomodasi, konsumsi dan perjalanan dinas harian serta honorarium sebagai narasumber.
PENUTUP Demikian laporan perjalanan ini disampiakan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas penugasan saya sesuai Disposisi Surat Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI Nomor Urut: 1120 Kode KS. Laporan perjalanan ini juga memberikan gambaran pelaksanaan workshop sebagai bahan pertimbangan untuk tindaklanjut khususnya bagi P2O LIPI yang dipercaya sebagai koordinator Pokja Monitoring dan Evaluasi Program CTI-CFF Indonesia.
Bandung, 13 September 2013
Muhammad Abrar, S.Si, M.Si
Daftar lampiran 1. Surat disposisi Kepala P2O LIPI 2. Agenda Kegiatan National Priority Workshop (NPW) CTI – CFF Indonesia 3. Bahan presentasi Pokja Monitoring dan Evaluasi 4. Matriks draft dokumen rencana aksi nasional CTI-CFF Indonesia Tahun 2014 - 2016