STRATEGI HUMAS PEMKAB BOYOLALI DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI (STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF MEDIA RELATIONS HUMAS PEMKAB BOYOLALI DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI)
Naskah Publikasi
Untuk memenuhi sebagai persyaratan guna mencapai gelar S-1 Ilmu Komunikasi
WARTINI L100110040
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JURUSAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016
Strategi Humas Pemkab Boyolali Dalam Meningkatkan Citra Pemerintah Kabupaten Boyolali (Studi Deskriptif Kualitatif Media Relations Humas Pemkab Boyolali Dalam Meningkatkan Citra Pemerintah Kabupaten Boyolali) Wartini (
[email protected]) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK Humas pemerintah kabupaten Boyolali merupakan instansi pemerintah dalam lingkup Satuan Kerja perangkat desa (SKPD) kabupaten Boyolali. Humas merupakan instansi yang keberadaannya sangat dibutuhkan karena perannya di kabupaten Boyolali. Sesuai dengan perannya, humas merupakan alat yang digunakan untuk menjalin hubungan dengan media massa sehingga adanya sebuah kerjasama. Maka dari itu, humas menjalankan kegiatan media relationas sebagai timbal balik dari menjalin hubungan dengan media. Hal ini dilakukan karena untuk membentuk sebuah citra didalam lembaga. Dalam penelitian ini akan membahas bagaimana strategi humas Pemkab Boyolali dalam meningkatkan citra Pemkab Boyolali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi apa yang digunakan oleh humas Pemkab Boyolali dalam meningkatkan citra pemkab Boyolali. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan observasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa humas pemkab Boyolali telah menjalankan strategi humas yaitu mengelola relasi, mengembangkan strategi dan mengembangkan jaringan. Strategi media relations yag dijalankan oleh humas pemkab adalah press conference, press tour, press gathering, press interview, press release dan media pitching. Dari kegiatan serta strategi tersebut maka terjalin hubungan yang harmonis antara keduanya serta meningkatnya citra pemkab Boyolali.
Kata kunci: Strategi humas, Citra, Media Relations
ABSTRACT
Wartini, L100110040, Boyolali regency Public Relations Strategies to Improve Image Boyolali District Government (Descriptive Study of Media Relations Public Relations Boyolali regency in Improving Image Boyolali District Government), Thesis, Communication Studies, Faculty of Communication and Informatics, University of Muhammadiyah Surakarta, 2015. Boyolali district government public relations is a government agency within the village Unit (SKPD) Boyolali district. PR is an agency that presence is needed for his role in the district of Boyolali. In accordance with its role, the PR is a tool used to establish a relationship with the mass media so that the existence of a partnership. Therefore, public relations media activities relationas run as the reciprocal of the relationship with the media. This is done as to form an image within the institution. In this study will discuss how public relations strategy in enhancing the image Boyolali Regency Boyolali regency. This study aims to determine what strategies are used by public relations Boyolali regency in improving the image of Boyolali regency. This research is descriptive qualitative data collection techniques used were interviews and observation. The study concluded that public relations Boyolali district government has been running a public relations strategy: managing relationships, develop strategies and develop the network. Media relations strategy which is run by the district government public relations is the press conference, press tour, press gathering, press interviews, press releases and media pitching. Of these strategies, activities and established a harmonious relationship between them and the increased image Boyolali regency.
Keywords: public relations strategy, image, Media Relations
A. LATAR BELAKANG
meningkatkan
Pada era saat ini, banyak
pemerintah
instansi
tersebut.
bermunculan organisasi baik yang dikelola
citra
Humas
merupakan
maupun
rangkuman kegiatan komunikasi
swasta. Di setiap instansi tersebut,
yang terencana, baik itu ke dalam
hampir semuanya memiliki devisi
maupun ke luar, antara suatu
humas.
organisasi
Keberadaan humas ini
memiliki
peran
penting
bagi
yang
sangat
kelangsungan
dengan
semua
khalayaknya dalam rangka untuk mencapai
tujuan-tujuan
yang
jalannya suatu instansi. Dimana,
dilandaskan rasa saling pengertian
humas ini sebagai perantara atau
(Frank Jefkins, 2003:10). Artinya
jembatan antara sebuah instansi
humas selalu melakukan segala
dengan
sesuatu dengan
masyarakat.
Dalam
terencana baik.
praktiknya, humas dituntut untuk
Hal-hal tersebut dilakukan agar
bisa
sebuah
menjalin
dan
hubungan
yang
publiknya
baik
membina
instansi
memperoleh
baik
dengan
dukungan dari khalayanya dan
secara
internal
dapat menjalankan peran serta
maupun eksternal agar terciptanya
fungsinya sesuai dengan tujuan
sebuah citra positif.Dalam sebuah
yang ingin dicapai.
instansi, sebuah citra dibutuhkan untuk
memperoleh
yang
merupakan
posotif dari publiknya. Maka dari
komunikasi
itu,
dengan publiknya untuk menjalin
humas
harus
beberapa strategi untuk
opini
Pada hakekatnya, humas
membuat
sebuah antara
proses organisasi
hubungan yang baik agar tercipta citra
serta
tercapai
tujuannya.
Dinama,
jika
sebuah
instansi
tentang otonomi daerah. Humas
memiliki citra yang positif maka
Pemerintah Kabupaten
akan muncul opini yang baik dari
Boyolali
masyarakat. Salah satu pendukung
informasi kepada publik tentang
dari
kebijakan yang akan dan telah
kinerjanya
humas
adalah
bertugas
(Pemkab)
memberikan
media massa. Penggunaan media
diambil
massa dalam kegiatan hubungan
Kabupaten Boyolali dan menjalin
masyarakat ini pada umumnya
hubungan
berupa publicity dan advertising.
publiknya. Salah satu langkah yang
Dalam memahami media
rangka
bumas
kepada
mengetahui
Pemerintah
yang
baik
dengan
diiambil humas Pemkab dalam
massa, penting juga bagi praktisi untuk
oleh
menyebarkan
informasi
publik
adalah
bagaimana cara kerja media. Cara
menggunakan
kerja media disini bukan hanya
Peranan media massa pada saat ini
sekedar bagaimana media massa
sangat kuat dalam menyebarkan
memproduksi
informasi ke masyarakat. Banyak
isi media
massa
media
seperti yang kita inginkan. Namun
instansi/perusahaan
bagaimana
produk
memanfaatkan
dipersepsi
oleh
media
itu
publiknya
massa
sebagai alat untuk menyebarkan kebijakan-kebijakan
fungsi media di dalam lembaga
sebuah instansi.
pemerintahan (Iriantara, 2008:154). Kabupaten
yang
media
mengingat bagaimana pentingnya
Pemerintah
massa.
Perananan
informasi
humas
dan
protokol Pemkab Boyolali sangat
Boyolali merupakan suatu lembaga
di
pemerintahan
masalah jika terjadi suatu konflik,
yang
menangani
perlukan
untuk
mengatasi
maka humas berusaha menbendung opini negatif di masyarakat serta perlunya rasa keterbukaan antara
B. TINJAUAN PUSTAKA 1. Komunikasi Secara
etimologis
masyarakat dengan humas. Dengan
komunikasi
demikian, diperlukan manajemen
penyampaian suatu pernyataan
serta strategi-strategi yang sudah
oleh sesorang kepada orang
terencana
sebelumnya.
lain. (Onong Uchjana, 2008 :
Membangun sebuah kepercayaan
3). Selain itu, komunikasi juga
dan
dalam
berperan penting dalam sebuah
masyarakat di butuhkan usaha-
organisasi atau lembaga. Suatu
usaha yang sudah terencana, karena
organisasi di bentuk karena
lembaga pemerintahan saat ini
mempunyai
mendapatkan tuntutan-tuntutan dari
terjalinnya
masyarakat luas agar memberi
komunikasi
perubahan yang lebih baik lagi.
antara
opini
positif
di
A. RUMUSAN MASALAH
berati
proses
tujuan
dan
hubungan yang
harmonis
keduanya.
Menurut
Redding dan Sanborn dalam
Berdasarkan latar belakang
(Syaiful
Rohim,
2009:110)
diatas, maka dapat dirumuskan
komunikasi organisasi adalah
permasalahan
sebagai
berikut:
pengiriman
Bagaimana
strategi
humas
pemerintah
kabupaten
Boyolali
yang kompleks. Komunikasi
citra
organisasi sangat penting untuk
Boyolali
dipelajari karena ada beberapa
dalam pemerintah
meningkatkan kabupaten
melalui media relations?
informasi
dan
penerimaan
dalam
organisasi
arus dalam komuikasi yang berlangsung
dalam
suatu
organisasi, yaitu arus vertikal
mata masyarakat. Hubungan
yang terdiri dari komunikasi ke
dengan
bawah
(downward
menentukan
communication),
komunikasi
organisasi tersebut berjalan di
ke
atas
(upward
communication)
serta
akan
bagaimana
tengah-tengah
masyarakat.
Dengan
kata
komunikasi yang berlangsung
berperan
untuk
antara
ataupun
hubungan komunikasi antara
karyawan dalam jenjang atau
organisasi dengan masyarakat.
tingkatan yang sama. Arus
(Effendy, 1998 : 4).
bagian
arus
masyarakat
komunikasi ini dikenal dengan nama
komunikasi
horisontal
(Syaiful Rohim, 2009:108). 2. Humas
lian,
humas
membangun
3. Humas penerintah Humas pemerintahan memiliki tugas
untuk
menyebarkan
informasi
serta
kebijakan-
Istilah hubungan masyarakat
kebijakan
pada
masyarakat.
(humas) atau biasa disebut
Humas
dengan
relations
harus bisa menerima setiap
memiliki posisi yang sangat
aspirasi dari masyarakat agar
penting
lembaga
memperoleh kepercayaan dari
pemerintahan maupun swasta.
publik. Selain itu, pelayanan
Hal
serta sikap yang baik juga akan
public
di
suatu
tersebut
dikarenakan
pemerintahan
juga
humas merupakan juru bicara
mempengaruhi
dari sebuah organisasi. Humas
lembaga itu sendiri. Untuk
juga menentukan kesan yang
membentuk
positif dai sebuah organisasi di
diperlukan
citra
sebuah menjalin
dari
citra dengan
relasi-relasi
media
yang
sebanyak mungkin. 4. Citra Menurut mengatakan merupakan
Bill
Canton
bahwa kesan,
citra
perasaan,
Dimana humas dari organisasi harus
mampu
opini
yang
mendapat
menciptakan positif
agar
kepercayaan
dari
masyarakat. Citra
sebuah
organisasi
gambaran diri public terhadap
tentunya
perusahaan; kesan yang dengan
kondisi dimana organisasi itu
sengaja diciptakan dari suatu
sendiri.
obyek, orang atau organisasi
citra ada berbagai langkah dan
(seperti
dalam
strategi yang harus dilakukan.
Soemirat, 2008 : 113). Citra itu
Citra yang dimaksudkan dalam
sendiri perlu sengaja diciptakan
penelitian
agar bernilai positif dan citra
sebuah
merupakan
memperoleh kepercayaan dari
penting perusahaan
dikutip
salah
satu
didalam atau
hal
sebuah organisasi.
Citra itu sendiri merupakan suatu hal yang masih abstrak
tergantung
Dalam
ini
membangun
adalah
lembaga
masyarakat
pada
jika
ini
serta
telah
mampu
menimbulkan opini publik yang positif di mata masyarakat. 5. Media relations
yang tidak bisa dinilai secara
Menurut Ruslan (2006 : 167-
matematis
168) menyatakan bahwa media
dan
hanya
bisa
dirasakan. Namun sejauh ini,
relations
penilain tentang citra suatu
pendukung
organisasi
oleh
kerjasama untuk kepentingan
humas dari organisasi tersebut.
proses publikasi dan publisitas
ditentukan
merupakan atau
alat media
berbagai
kegiatan
program
muka antara humas dengan media
kerja atau untuk kelancaran
untuk
aktivitas
resmi dengan sasaran terciptanya
komunikasi
humas
dengan pihak publik. Pada
dasarnya
menyampaikan
komunikasi dua arah yang timbal
ada
balik dengan wartawan media agar
beberapa
kegiatan humas yang berhubungan dengan
informasi
media
sempurna
seperti
menurut
informasi
Komarudin
diterima
dengan
dan
tidak
disalahtafsirkan
(2014:255-257) : a. Temu media
didapatkan
(Media gathering),
pemerintah
dengan
publikasi
positif
terhadap informasi tersebut.
adalah kegiatan temu muka antara humas
sehingga
d.
Siaran media (media release),
sejumlah media secara informal
adalah kegiatan pengiriman berita
untuk
secara
menciptakan
hubungan
berkala
dengan
personal yang lebih intensif. b. Arahan media (media briefing),
kepada
media
agar
media
sasaran
mendapatkan
aktualitas
adalah kegiatan temu muka antara
beritamengenai
humas dan sejumlah pimpinan
kebijakan
media
mempublikasikannya
secara
menyampaikan
formal arahan
untuk tertentu
berkaitan dengan masalah atau kebijakan
guna
memberikan
perkembangan
pemerintah di
e. Kunjungan media (media visit), adalah kegiatan kunjungan instansi pemerintah ke kalangan
para pemimpin media.
untuk
media
(media
conference), adalah kegiatan temu
media
masing-masing.
pemahaman yang lebih baik kepada
c. Konferensi
dan
lebih
mendapat
mengenal gambaran
media dan secara
langsung mengenai proses dan
kepada
aktivitas operasional media.
dipublikasikan atau disebarluaskan.
f. Wawancara
media
interview),
adalah
media
tertentu
media
agar
dapat
(media
j. Ajang media (media event), adalah
mengundang
kegiatan humas untuk memberikan
untuk
penghargaan
dan
mengapresiasi
mewawancarai pimpinan instansi
kontribusi media terhadap liputan
pemerintah
perkembangan instansi pemerintah.
mengenai
isu-isu
aktual.
k. Peninjauan media (media tour),
g. Pendidikan dan pelatihan media
adalah
kegiatan
humas
(media training and education),
mengundang
adalah program pendidikan dan
media tertentu untuk mengikuti
pelatihan
perjalanan dan kunjunga terkait
untuk
diselenggarakan
media
yang
oleh
humas
pemerintah untuk meningkatkan pengetahuan
tentang
instansi
pemerintah. h. Pelemparan
dengan
kegiatan
humas
C. METODE PENELITIAN penelitian
ini,
penulis
(media
menggunakan deskriptif kualitatif
pitching), adalah kegiatan humas
untuk menjawab rumusan maslah.
pemerintah melemparkan gagasan
Dengan
atau topik tertentu yang sangat
berusaha memaparkan hasil dari
penting
secara
data yang telah didapatkan. Teknik
di
penguunpulan data yang digunakan
kepada
eksklusif
media
menfasilitasi
pemerintah.
Dalam isu
dan
media
agar
dapat
publikasikan.
penyampaian
ini,
penulis
adalah wawancara, observasi dan
i. Informasi media (media informasi), adalah
metode
informasi
dokumentasi. purposive
Dengan sampling,
teknik peneliti
memilih
informan
yang
2. Press Release ialah sebuah
berkompeten di humas Pemkab
naskah berita yang dibuat oleh
Boyolali.
humas untuk disebarkan kepada masyarakat Boyolali agar bisa
D. HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil wawancara serta
observasi,
menemukan
peneliti
jawaban
dimuat di media massa.
telah
3. Press interview ialah kegiatan
terkait
yang dilakukan oleh wartawan
dengan strategi humas pemkab
untuk
Boyolali yang telah dilakukan.
informasi
Berdasarkan
narasumber atau sebaliknya.
kegiatan
media
menanyakan kepada
suatu seorang
Komarudin
4. Press tour ini ialah kegiatan
(2014) mengenai sebelas kegiatan
yang dilakukan oleh pihak
media relations, humas Pemkab
humas dengan wartawan untuk
Boyolali hanya melakukan enam
diajak melakukan suatu liputan
kegiatan
diluar kota atau luar negeri
relations
menurut
saja.
Kegiatan
media
relations yang dijalankan ialah :
bersama dengan para pejabat
1. Press
yang bersangkutan.
Conference
ialah
kegiatan yang dilakukan oleh
5. Press
gathering
ini
adalah
humas dengan pihak pers yang
kegiatan yang dilakukan oleh
sengaja
untuk
pihak wartawan dari media
menyampaikan sesuatu yang
masaa dengan humas untuk
penting
melakukan
dengan
dilakukan
kepada humas
narasumbernya.
masyarakat sebagai
suatu
kegiatan
bersama. 6. Media
pitching
atau
yang
sering disebut pelemparan isu
ini
adalah
kegiatan
humas
kegiatan
media
relations,
untuk melemparkan informasi
humas
yang penting ke media agar
beberapa strategi yang telah
nantinya di informasikan oleh
dijalankan
berbagai media.
Kegiatan media relations yang
Citra pemerintah kabupaten Boyolali
telah
mengalami
telah
telah
melakukan
dengan
baik.
dijalankan
meningkatkan
citra
untuk pemkab
peningkatan dibanding tahun-
sudah
tahun sebelumnya. Hal ini juga
keberhasilan ini bukan semata-
karena
mata karena kegiatan media
banyaknya
kegiatan
berhasil,
namun
yang laksanakan serta adanya
relationsnya
gebrakan-gebrakan dari bupati
kebijakan yang telah dilakukan
Boyolali.
oleh bupati Pemkab Boyolali.
Hubungan
yang
dibina
antara humas dan wartawan
namun
karena
2. Saran Dalam
menjalankan
juga berjalan dengan harmonis
kinerjanya, humas dan protokol
karena
pemkab Boyolali harus lebih
adanya
rasa
saling
menghargai satu sama lainnya. E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Humas
memaksimalkan
lagi
dan
bekerja sesusai dengan tugas pokok dan fungsi humas yang
sebagai
lembaga
telah
ditetapkan.
Semakin
bagian dari sebuah lembaga di
mempererat hubungan dengan
pemkab Boyolali mempunyai
redaksi media massa dan sering
peran yang penting didalam
melakukan
lembaga
tersebut.
Dalam
kunjungan
ke
tempat redaksi media cetak dan
Daftar Pustaka
media elektronik
Effendy, Onong Uchjana. 2008. Dinamika Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya
Untuk bagian humas dan
diharapkan untuk lebih bisa
Iriantara, Yosal. 2008. Media Relations. Bandung: Simbiosa Rekatma Media
memahami tugas pokok dan
Jefkins, Frank. 2003. Public Relations. Jakarta : Erlangga
Protokol
pemkab
Boyolali
fungsi humas lagi. Serta lebih mempererat hubungan antara kepala humas dan protokol dengan staff yang lainnya agar pekerjaan yang dilakukan dapat berjalan
dengan
baik
serta
hubungan
baik
maksimal. Menjalin
dengan media massa adalah faktor
pentig
dalam
pembentukan citra, jadi humas dan protokol pemkab Boyolali harus benar-benar menyadari pentingnya media massa di dalam sebuah organisasi agar hubungan
selalu
tercipta
hubungan yang harmonis.
Komarudin. 2014. Reformasi Humas Pemerintah.Jakarta : Genesindo Rohim, Syaiful. 2009. Teori Komunikasi (Perspektif, Ragam, dan Aplikasi). Jakarta : Rineka Cipta Soemirat, Soleh, dan Ardianto. 2012. Dasar-dasar Public relations. Bandung : Remaja Rosdakarya