NASKAH PUBLIKASI
KONSEP PENDIDIKAN AKIDAH MENURUT MUHAMMAD BIN SHALIH AL-UTSAIMIN
Oleh: Eko Prasetyo NIM: G000090128 NIRM: 09/X/02.2.1/1810
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS AGAMA ISLAM 2015
KONSEP PENDIDIKAN AKIDAH MENURUT MUHAMMAD BIN SHALIH AL-UTSAIMIN Eko Prasetyo G000090128/ 09/X/02.2.1/1810 Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK Fenomena kesyirikan di masyarakat mendorong penulis untuk mengadakan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep pendidikan akidah menurut Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka. Metode pengumpulan data dengan metode dokumentasi. Sumber data primer berupa buku “Nubd\ah fi> al-‘Aqi>dah alIsla>miyyah”. Metode analisis datanya dengan analisis isi. Konsep pendidikan akidah menurut Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin yang berdasarkan Alquran dan Hadis disimpulkan sebagai berikut; Tujuan pendidikan akidah adalah untuk mengikhlaskan niat dan ibadah kepada Allah semata, membebaskan akal dari kekacauan yang timbul dari kosongnya hati dari akidah, dan meraih kebahagiaan dunia dan akherat. Materi pendidikan akidah adalah iman kepada Allah, iman kepada para malaikat-Nya, iman kepada kitab-kitab-Nya, iman kepada para rasul-Nya, iman kepada hari akhir, dan iman kepada takdir yang baik dan yang buruk. Metode pendidikan akidah adalah metode perumpamaan, metode percakapan, metode motivasi, metode eksperimen, dan metode kisah. Kata kunci: fenomena kesyirikan, konsep pendidikan akidah, Alquran dan Hadis.
1
Diantara ulama yang menulis
PENDAHULUAN Pengkajian tentang akidah Islam
tentang
akidah
Islamiyah
yang
yang masih murni perlu dilakukan
bercorak salafi> adalah Muhammad
agar kaum Muslimin mengetahui
bin
akidah
yang
adalah seorang ahli ilmu agama dari
dipegang oleh Rasulullah dan para
negara Arab. Semasa hidup, beliau
sahabatnya. Hal ini sebagaimana
pernah menjadi pengajar dua fakultas
yang disarankan oleh Prof. Dr. H.
yaitu fakultas syariah dan ushuluddin
suci
Abuddin
sebagaimana
Nata,
M.A:
“Menurut
di
Shalih
Al-Utsaimin.
Universitas
Al-Imam
pengamatan penulis, buku ini belum
Muhammad
dikenal di masyarakat atau mungkin
Qhasim dan menjadi anggota Hai‘ah
masyarakat
Kiba>r al-‘Ulama>’ (Majelis Ulama
belum
mengenalnya
sama sekali. Untuk itu penelitian
bin
Islam
Beliau
Su‟ud
cabang
Besar) Kerajaan Saudi Arabia.
lebih lanjut terhadap buku ini perlu
Diantara karya ilmiyah beliau
dilakukan, sehingga teologi yang
adalah buku “Nubz\ah fi> al-‘Aqi>dah
salafi>1
diajarkan
al-Isla>miyyah”. Buku ini memuat
Rasulullah dan belum terpengaruh
intisari akidah Islam. Penulis tertarik
oleh ajaran dari luar Islam dapat
untuk menelitinya karena muatan
diketahui oleh masyarakat Islam.”2
isinya yang berupa intisari dalam
bercorak
yang
akidah terdiri dari rukun Iman yang didasarkan pada Alquran dan Hadis
1
Pemahaman yang mengikuti pemahaman para sahabat Nabi Muhammad s}allalla>hu ‘alaih wasallam dalam memahami agama. 2 Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 274.
dengan merujuk pada pemahaman salaf. Dengan metodologi tersebut
2
beliau
mengetengahkan
akidah
pendidikan
Islamiyah s}ah}i>h}ah (yang benar). Beliau
menggunakan
akidah
menurut
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin? Tujuan
berbagai
penelitian
ini
untuk
metode dalam menjelaskan akidah
mendeskripsikan tujuan, materi dan
ini, menunjukkan metode pendidikan
metode pendidikan akidah menurut
akidah bervariasi. Hal ini yang
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin.
menjadi alasan kedua bagi penulis
Manfaat penelitian ini adalah
untuk meneliti buku tersebut, yaitu
untuk menambah khazanah keilmuan
ingin mengetahui metode pendidikan
dan memberikan wawasan kepada
akidah yang didasarkan pada wahyu.
guru, orang tua, masyarakat luas
Beliau juga menyebutkan tujuan dari
tentang tujuan, materi dan metode
akidah Islamiyah sehingga penuntut
pendidikan
ilmu mengetahui untuk apa ia belajar
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin.
akidah
menurut
akidah Islam dan inilah alasan ketiga
Ada beberapa penelitian terdahulu
penulis untuk meneliti buku tersebut,
yang mengungkap tentang konsep
yaitu ingin mengetahui tujuan akidah
pendidikan akidah, antara lain;
Islamiyah.
tersebut
1. Hunainin, (UIN Sunan Kalijaga
terkumpul pemikiran beliau tentang
Yogyakarta, 1996) dengan judul
konsep pendidikan akidah.
“Pendidikan Keimanan Bagi Anak
Dalam
Berdasarkan
buku
uraian
di
menurut
atas,
Pemikiran Ulwan,
Abdullah
penulis merumuskan permasalahan
Nashih
dalam
Kitab
yaitu apa tujuan, materi dan metode
Tarbiyah al-Aulad Fi al-Islam (Tujuan, Materi, Dan Metode)”.
3
Dia
menjelaskan
bahwa
Nubuwwa>t
(ketuhanan),
pendidikan keimanan bagi anak
(kenabian),
Ru>h}aniyya>t
bertujuan untuk membentuk anak
metafisik),
Sam„iyya>t
yang
yang hanya diketahui melalui dalil
dan
bertanggungjawab, terhindar
dari
jujur,
sifat-sifat
Alquran
kebinatangan.
”Metode
adalah:
Pembelajaran
Surakarta
Metode
tauhid, Pembiasaan,
Nasehat, dan Pengawasan.
TA Konsep pendidikan akidah dalam
menyimpulkan:
2006/2007”,
Kalimat
Keteladanan,
Aqidah dan Akhlak di SDIT arRisalah
Hadis).
(hal-hal
Pendidikan tauhid dalam keluarga
2. Suparno (UMS, 2006) dengan judul
dan
(alam
penelitian ini difokuskan kepada pelaksanaan pembelajaran sudah tujuan,
materi,
dan
metode
cukup baik yaitu dengan beberapa pendidikan metode
yaitu:
akidah.
Berikut
ini
nasehat, konsep pendidikan akidah menurut
keteladanan,
perhatian
dan para ahli:
hukuman. 1. Tujuan Pendidikan Akidah 3. Sucipto, (UIN Sunan Kalijaga
Prof. Dr. M. Mahmud Yunus
Yogyakarta, 2004) dengan judul
menyatakan
“Konsep
pendidikan
Pendidikan
Tauhid
bahwa dalam
tujuan bidang
dalam Keluarga”, yang diantara
keimanan ialah: agar memiliki
kesimpulannya
keimanan
bahwa materi
yang teguh
kepada
pendidikan tauhid dalam keluarga
Allah, rasul-rasul, malaikat, hari
yakni: Ila>hiyya>t
akhir, dan lain sebagainya. Agar
ada empat
4
memiliki keimanan berdasarkan kepada
kesadaran
pengetahuan,
dan
bukan
Menurut
ilmu
Ulwan
sebagai
Abdullah tujuan
keimanan
Nashih
pendidikan
adalah
agar
anak
pengikut buta atau taqli>d (ikut-
mempunyai tanggungjawab, jujur,
ikutan)
jiwa kemanusiaan yang tinggi,
semata-mata.
Agar
keimanan itu tidak mudah rusak
berakhlak
apalagi diragukan oleh orang-
membebaskan diri dari sifat-sifat
orang yang beriman.3
kebinatangan.5
Menurut
Al-Ghazali
mulia,
dan
2. Materi Pendidikan Akidah
tujuan
Ibnu Ibnu Taimiyah berkata
pendidikan keimanan adalah agar: Anak didik menjadikan akherat
dalam
sebagai orientasi utama dalam
Wa>sit}iyyah”:
hidupnya. Melatih
diri untuk
keyakinan al-Firqah al-Na>jiyah al-
mendekatkan diri kepada Allah.
Mans}u>rah (golongan yang selamat
Membentuk
yang
dan mendapat pertolongan Allah)
bimbingan
sampai hari kiamat, yaitu ahl al-
taufik serta nu>r (cahaya) Ila>hi
Sunnah wa al-Jama>’ah: beriman
(Tuhan) agar terbuka jalan menuju
kepada Alah, para malaikat-Nya,
kebahagiaan dunia dan akherat.4
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya,
sempurna
kepribadian dengan
5
kitab
“al-‘Aqi>dah “ini
al-
adalah
Hunainin, “Pendidikan Keimanan Bagi Anak Menurut Pemikiran Abdullah Nashih Ulwan, Dalam Kitab Tarbiyah AlAulad Fi Al Islam: Tujuan, Materi, Dan Metode”, Skripsi Sarjana Pendidikan Islam Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yogjakarta: 1996, hlm. 66.
3
Mahmud Yunus, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Jakarta: Hidakarya Agung, 1980), hlm. 23. 4 Hamdani Ihsan dan A. Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 1998), hlm. 239.
5
hari akhir, serta takdir yang baik
Dan akidah para imam itu adalah
dan maupun yang buruk.”6
sama dengan akidah para sahabat dan
Ibnu Taimiyah pernah ditanya
ta>bi‘i>n
(pengikut/murid
tentang akidah Imam Syafi‟i.
sahabat), yaitu sesuai dengan apa
Jawaban beliau: “Akidah Imam
yang dituturkan oleh Alquran dan
Syafi‟i dan akidah para ulama
Sunah7
salaf seperti Imam Malik, Imam
3. Metode Pendidikan Akidah
ats-Tsauri, Imam al-Auza‟i, Imam
Menurut An-Nahlawi, metode
Ibnu al-Mubarak, Imam Ahmad
unuk menanamkan rasa iman
bin Hambal, dan Imam Ishaq bin
ialah sebagai berikut: percakapan
Rahawaih adalah seperti akidah
qura>ni> dan nabawi>, kisah qura>ni>
para imam panutan umat yang
dan nabawi>, perumpamaan qura>ni>
lain, seperti Imam al-Fudhail bin
dan
„Iyadh, Imam Abu Sulaiman ad-
pembiasaan,
Darani, Sahl bin Abdullah at-
nasehat, motivasi dan ancaman8
Tusturi, dan lain-lain. Mereka
nabawi>,
keteladanan, pelajaran
dan
Menurut Ahmad Tafsir ada
tidak berbeda pendapat dalam
beberapa
masalah
pula
pengaruhnya untuk menanamkan
Imam Abu Hanifah, akidah beliau
keimanan kepada anak yakni:
dalam masalah tauhid, takdir dan
teladan yang baik, kebiasaan yang
akidah.
Begitu
metode
yang
besar
sebagainya adalah sama dengan 7
Ibnu Taimiyah, Majmu>‘ al-Fata>wa>, (Cairo: Darul Wafa‟, 1432 H), jilid V, hlm. 256. 8 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT. Remaja RosdaKarya, 2008), hlm. 135.
akidah para imam tersebut di atas. 6
Muhammad Khalil Harras, Syarh}alal-Wa>s}it}iyyah,(Riyadh: Darul Hijrah, 1995), hlm. 60-61.
‘Aqi>dah
6
baik,
disiplin,
memotivasi,
Metode
pengumpulan
data
memberikan hadiah terutama yang
menggunakan metode dokumentasi,
dapat
yaitu mencari data mengenai hal-hal
menyentuh
aspek
psikologis, emberikan hukuman
atau
dalam
transkip, buku, surat kabar, majalah,
rangka
suasana
kedisiplinan,
kondusif
berupa
catatan,
agenda dan lain sebagainya.11
dalam
mendidik.9
Sumber data primer berupa buku “Nubz\ah
Menurut Suparno ada beberapa macam
metode
yaitu:
ceramah,
al-‘Aqi>dah
al-
Isla>miyyah” karangan Muhammad
demontrasi,
bin Shalih Al-Utsaimin. Buku ini ditulis
ini
dalam
bahasa
arab
dan
diterbitkan oleh penerbit Da>r al-
METODE PENELITIAN penelitian
fi>
pembelajaran
eskperimen, tanya jawab10
Jenis
variabel
Waraqa>t
termasuk
al-‘Ilmiyyah
cetakan
penelitian pustaka, karena penelitian
pertama di Riyadh, Arab Saudi pada
akan
tahun 1428 H atau 2007 M.
dilakukan
dengan
mendokumentasikan
cara
pendapat,
Metode
analisis
data
dalam
pemikiran, dan ide-ide yang ditulis
penelitian ini adalah metode analisis
oleh Muhammad bin Shalih Al-
isi (content analysis). Analisis isi
Utsaimin
adalah
mengenai
konsep
pendidikan akidah.
penelitian
yang
bersifat
pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak
9
ibid, hlm. 127. 10 Suparno, ” Metode Pembelajaran Aqidah dan Akhlak di SDIT Ar-Risalah Surakarta TA 2006/2007 ”, Skripsi UMS, Surakarta: 2006.
11
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek edisi revisi VI (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 231.
7
dalam media massa. Pelopor analisis
HASIL PENELITIAN DAN
isi adalah Harold D. Lasswell12.
PEMBAHASAN
Langkah-langkah yang ditempuh
Nasab Muhammad bin Shalih Al-
dalam analisis isi pada skripsi ini mengacu
pada
Utsaimin
langkah-langkah
Muhammad
analisis isi seperti yang disampaikan
Penelitian”
Abdullah
Shalih
bin
At-Tamimi.13 Beliau dilahirkan di
yang
kota Unaizah, Qashim, Arab Saudi
diterbitkan oleh Citapusaka Media
pada tanggal 27 Ramadhan 1347 H14
tahun 2006. langkah-langkah analisis
bertepatan dengan tahun 1928 M.15
isi dalam skrisi ini adalah sebagai
Beliau wafat di Jeddah pada tahun
berikut:
2001, disalatkan di Masjidil haram,
1. Menentukan objek penelitian.
dan dimakamkan di pemakaman Al-
2. Menentukan bahan-bahan yang
Adl, Mekah, Arab Saudi.16
hendak dikaji. 3. Menentukan
bin
Abu
Muhammad bin Utsaimin Al- Wahbi
oleh Syukur Kholil dalam bukunya “Metodologi
adalah
Beliau membaca Al-Qur‟an secara kategori-kategori
talaqqi>17 pada kakek beliau dari
yang akan diteliti.
pihak ibu yaitu Abdurrahman bin
4. Menentukan unit analisis. 13
6. Menganalisis data.
Muhammad bin Shalih AlUtsaimin, Memahami Nama dan Shifat Allah, terj. Kholid bin Syamhudi (Jogjakarta: Media Hidayah, 2003), hlm. 19.
Nurlaila Hayati, “analisis isi”, diakses dari http://nyaklaa.blogspot.com/ 2012/12/ analisis-isi_600.html pada tanggal 30-08-2015 pukul 11.18.
Ibid. Wikipedia, “Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin”, diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad _bin_Shalih_al-Utsaimin, pada tanggal 20 Agustus 2015 pukul 23.00. 16 Ibid. 17 berguru langsung. Ed.
5. Mengkoding data.
14
15
12
8
Sulaiman Ali Damigh dan pada perkembangan
selanjutnya
Jabatan-jabatan
beliau
yang
pernah
dipegang Syaikh Muhammad bin
menghafalnya. Kemudian mulailah
Shalih al-Utsaimin sebagai berikut:
beliau menuntut ilmu, yaitu belajar
1. Mengajar
khat (tulisan arab), berhitung dan
Masjid
al-Jami„
Unaizah mulai tahun 1371 H.
beberapa bidang dalam sastra arab. Beliau belajar dan
di
2. Mengajar
mula>zamah18
Ma‘had
di
al-‘Ilm
Unaizah mulai tahun 1371 H.
kepada Syaikh Abdurrahman As-
3. Imam di Masjid al-Jami„ Unaizah
Sa‟di. Dari Syaikh As-Sa‟di ini,
sepeninggal Syaikh Abdurrahman
beliau belajar ilmu tauhid, tafsir,
as-Sa„di.
hadis, fikih, ushul fikih, ilmu waris,
4. Mengajar
musthalah hadis, nahwu dan sharaf.
di
perpustakaan
nasional Unaizah.
Beliau juga belajar kepada Syaikh
5. Mengajar di dua Fakultas yaitu
Abdul Aziz bin Baz, yang dimulai
Fakultas Syariah dan Ushuluddin
dengan membacakan kitab shahih
di Universitas Islam al-Imam
Bukhari dan beberapa risalah fikih
Muhamamd bin Sa„ud cabang
Syaikhul islam Ibnu Taimiyah.19
Qashim. 6. Anggota Hai‘ah Kiba>r al-‘Ulama>’ di Kerajaan Saudi Arabia. 7. Dakwah ilalla>h (kepada Allah)
18
seperti ta‘li>m (pengajian) rutin
Suatu cara belajar di mana pelajar berguru langsung kepada seorang guru dan biasanya pelajar ikut tinggal menetap di rumah gurunya itu. Ed. 19 Muhammad bin Shalih AlUtsaimin, Memahami Nama dan Shifat Allah, hlm. 19-20.
dan khutbah-khutbah beliau di Masjid Al-Jami‟ Unaizah dan
9
ceramah rutin di Masjid Al-
memerdekakan
Haram di bulan Ramadan kepada
penghambaan dan ketundukan segala
orang-orang yang i‘tika>f (berdiam
sesuatu selain Allah21.
dari
Pendapat ahli lain yang juga
diri di Masjid).
sejalan
8. Menulis buku. Tujuan
manusia
pendidikan
dengan
pemikiran
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
akidah
menurut Muhammad bin Shalih Al-
adalahImam
Al-Ghazali.
Beliau
Utsaimin sesuai dengan pendapat
mengatakan
bahwa
tujuan
An-Nahlawi
pendidikan keimanan adalah agar
bahwa
yang
tujuan
dari
mengatakan
anak
pendidikan
didik
ketauhidan adalah agar ikhlas kepada
sebagai
Allah20.
hidupnya22.
Keduanya
berpendapat
menjadikan
orientasi Dari
akherat
utama
dalam
orientasi
yang
bahwa tujuan pendidikan akidah agar
mulia ini, akan membentuk pribadi
seseorang beribadah hanya untuk
yang mulia dengan taufik dari Allah
Allah semata dan menjauhi hal-hal
sehingga
yang merusaknya seperti syirik dan
kebahagiaan hidup di dunia dan
dosa-dosa lainnya. Sehingga ibadah,
akherat.
ketundukan dan kepatuhan hanya
menyimpulkan
untuk
sama
pendidikan
kebahagiaan hidup di dunia dan
Allah.
Hal
yang
disampaikan
Muhammad
Jamil
Zainu
mengatakan
bahwa
yang
manfaat
dari
tauhid
terbuka
jalan
Demikianlah, bahwa
akidah
agar
menuju
keduanya tujuan meraih
akherat.
adalah
21
Muhammad bin Jamil Zainu, jalan hidup golongan yang selamat, hlm.5962. 22 Hamdani Ihsan dan A. Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, hlm. 239.
20
M. Saleh dalam Silahuddin, “Pendidikan Keimanan Pada Usia Anak: Tinjauan Psikologis”, hlm. 27.
10
Menurut Muhammad bin Shalih
meliputi;
Ila>hiya>t
(ketuhanan),
Islam
Nubuwwa>t (kenabian), Ruh}aniya>t
adalah iman kepada Allah, iman
(alam metafisik), Sam’iyya>t (hal-hal
kepada para malaikat-Nya, iman
yang hanya diketahui melalui dalil
kepada kitab-kitab-Nya, iman kepada
Alquran dan Hadis).
Al-Utsaimin
dasar
akidah
para rasul-Nya, iman kepada hari
Metode
pendidikan
akidah
akhir, dan iman kepada takdir yang
menurut Muhammad bin Shalih Al-
baik dan yang buruk.
Utsaimin meliputi metode ams\a>l
Sistematika pembahasan akidah
(perumpamaan),
metode
h}iwa>r
menurut Muhammad bib Shalih Al-
(percakapan),
Utsaimin di atas berdasarkan rukun
(motivasi), metode eksperimen, dan
iman mengikuti sistematika para
metode kisah.
metode
targi>b
ulama sebelumnya seperti Imam Abu
Metode ams\a>l (perumpamaan),
Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi‟i,
metode h}iwa>r (percakapan), metode
dan
sebagaiman
targi>b (motivasi), dan metode kisah
dinyatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu
bersesuaian dengan pendapat An-
Taimiyah.23
Nahlawi24
Imam
Ahmad,
Sistematika ini berbeda dengan
sedangkan
metode
eksperimen sesuai dengan pendapat
sistematika yang dipakai oleh Hasan
Suparno25.
Al-Banna dalam bukunya Majmu‟ah al-Rasa>il sistematika
yang
menurut
pembahasan
beliau
24
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, hlm. 135. 25 Suparno. ”Metode Pembelajaran Aqidah dan Akhlak di SDIT Ar-Risalah Surakarta TA 2006/2007”. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
akidah
23
Ibnu Taimiyah, Majmu’ alFatawa, hlm. 256.
11
e. Bersungguh-sungguh
KESIMPULAN DAN SARAN Poin-poin penting dari konsep pendidikan
akidah
segala sesuatu dengan tidak
menurut
menghilangkan
kesempatan
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
beramal
dapat disimpulkan sebagai berikut:
digunakannya
1.
mengharap pahala.
Tujuan Pendidikan Akidah a. Untuk
mengikhlaskan
yang
akal
murah
dan
mengerahkan
segala
untuk
menegakkan
tiang penyanggahnya tanpa
timbul dari kosongnya hati
peduli apa yang akan terjadi
dari akidah.
untuk menempuh jalan itu.
c. Ketenangan jiwa dan pikiran,
g. Meraih
tidak cemas dalam jiwa dan
dan
tidak goncang dalam pikiran.
penyelewengan
dengan
agamanya serta memperkuat
pikiran dari kekacauan yang
perbuatan
kecuali
yang mahal maupun yang
semata.
d. Meluruskan
baik,
f. Menciptakan umat yang kuat
niat
dan ibadah kepada Allah
b. Membebaskan
dalam
tujuan
kebahagiaan akherat
memperbaiki
dan
dunia dengan
individu-
individu maupun kelompok-
dari
kelompok serta meraih pahala
dalam
dan kemuliaan.
beribadah kepada Allah dan
2. Materi Pendidikan Akidah
bermuamalah dengan orang
Dasar-dasar Akidah Islamiyah
lain.
menurut Muhammad bin Shalih
12
Al-Utsaimin adalah iman kepada
penulis
Allah, iman kepada para malaikat-
menyempurnakan konsep pendidikan
Nya, iman kepada kitab-kitab-
akidah ini agar lebih menyeluruh
Nya, iman kepada para rasul-Nya,
seperti
iman kepada hari akhir, dan iman
pendidikan akidah menurut beliau.
kepada takdir yang baik dan yang buruk. 3. Metode Pendidikan Akidah Metode ams\a>l (perumpamaan),
h}iwa>r
metode
(percakapan),
metode targi>b (motivasi), metode eksperimen, metode kisah. Terkait dengan hasil skripsi ini, penulis menyarankan bagi sekolahsekolah
atau
madrasah-madrasah
dalam
melaksanakan
kegiatan
pendidikan, hendaknya memasukkan konsep
pendidikan
akidah
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin dalam kurikulum madrasah atau sekolahnya. Bagi peneliti berikutnya, supaya melanjutkan hasil penelitian yang
13
lakukan,
konsep
evaluasi
untuk
dalam
Shofia. Solo: Pustaka AtTibyan, 1998.
DAFTAR PUSTAKA Al-Atsari, Abdullah bin Abdul Hamid. Intisari Aqidah Ahlus Sunah wal Jama'ah, terj. Farid bin Muhammad Bathathy. Jakarta: Pustaka Imam Syafi'i, 2006.
Departemen Agama Republik Indonesia. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2007.
Al-Bankani,Abu Anas Majid. Perjalanan Ulama Menuntut Ilmu, terj. Abu Thohir Al-Padangi. Jakarta: Darul Falah, 2006.
Grafika,
Redaksi Sinar. UU Sisdiknas no. 20 th. 2003. Jakarta: Sinar Grafika, 2003.
Harras, Muhammad Khalil. Syarh} al‘Aqi>dah al-Wa>s}it}iyyah. Riyadh: Darul Hijrah, 1995.
Al-Fauzan, Shalih. Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah, terj. Abu Aasia. Riyadh: Dar Al-Gasem, 2007.
Hanifah, Abu. Al-Fikih Al-Akbar, terj. Afif Muhammad. Bandung: Penerbit Pustaka, 1988.
Al-Utsaimin, Muhammad bin Shalih.
Nubz\ah fi>al-‘Aqi>dah al‘Isla>miyyah. Riyadh: Darul
Hayati,
Waraqat Al-Ilmiyah, 1428 H. Al-Utsaimin, Muhammad bin Shalih. Jalan Menuju Kebenaran. Jakarta: Pustaka Azzam, 2000.
Nurlaila. Analisis Isi. http://nyaklaa.blogspot.com/ 2012/12/ analisisisi_600.html, diakses 30 Agustus 2015 pukul 11.18.
Hornby. Oxford Advanced Learners Dictionary of Current English. London: Oxford University Press, 1974.
Al-Utsaimin, Muhammad bin Shalih. Memahami Nama dan Shifat Allah. Jogjakarta: Media Hidayah, 2003.
Hunainin. “Pendidikan Keimanan Bagi Anak Menurut Pemikiran Abdullah Nashih Ulwan, Dalam Kitab Tarbiyah al-Aulad Fi alIslam (Tujuan, Materi, dan Metode)”. Skripsi. Yogjakarta: UIN Sunan Kalijaga, 1996.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek edisi revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta, 2006. Ath-Thahawi, Abu Ja‟far. Al-Aqidah Ath-Thawiyah, terj. Abu
Ihsan, Hamdani dan Fuad Ihsan. Filsafat Pendidikan Islam.
14
Bandung: 1998.
Pustaka
Suparno. ”Metode Pembelajaran Aqidah dan Akhlak di SDIT ar-Risalah Surakarta TA 2006/2007”. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2006.
Setia,
Ilyas, Yunahar. Kuliah Aqidah Islam. Yogyakarta: LPPI, 2004. Kholil,
Syukur. Metodologi Penelitian. Bandung: Citapusaka Media, 2006.
Ibnu. Majmu>‘ alFata>wa>.Cairo: Darul Wafa‟, 1432 H.
Taimiyah,
Muhammad. Jalan Hidup Golongan Yang Selamat, terj. Abu Shafiya. Yogjakarta: Media Hidayah, 2003.
Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008.
Muinudin. “Pendidikan Akhlak dalam Pandangan Muhammad bin Shalih AlUtsaimin”. Skripsi.Surakarta: UMS, 2008.
Tim
Nata, Abuddin. Metodologi Studi Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998.
Umar,
Natsir, Muhammad. Kapita Selekta. Bandung: Gravenhage, 1954. Okbah, Farid Achmad. “Pentingnya Aqidah Islamiyah”. Buletin An-Nur, 2004. Silahuddin. “Pendidikan Keimanan pada Usia Anak: Tinjauan Psikologis”. Skripsi. Yogyakarta: Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga.
Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan PengembanganBahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1989. Husein. Metode Riset Komunikasi Organisasi: Sebuah Pendekatan Kuantitatif Dilengkapi dengan Contoh Proposal dan Hasil Riset Komunikasi Organisasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002.
Yunus, Mahmud. Metodik Khusus Pendidikan Agama. Jakarta: Hidakarya Agung, 1980. Wikipedia. Muhammad bin Shalih al-Utsaimin. https://id.wikipedia.org/wiki /Muhammad _bin_Shalih_al-Utsaimin, diakses 20 Agustus 2015 pukul 23.00.
Sucipto. “Konsep Pendidikan Tauhid dalam Keluarga”. Skripsi. Yogjakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2004.
15