UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH NAGA DAGING MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI ALOKSAN
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran
Diajukan Oleh : SITTA DEA VIASTIYA J500090099
Kepada : FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
ABSTRAK Sitta, J500090099, Uji Efek Ekstrak Etanol 70% Buah Naga Daging Merah (Hylocereus polyrhizus) Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Aloksan. Latar Belakang : Buah Naga Daging Merah (Hylocereus polyrhizus) mengandung senyawa golongan flavonoid yamg diduga dapat menurunkan kadar glukosa darah. Golongan ini terutama yang berada dalam bentuk glikosidanya mempunyai gugus-gugus gula. Dalam penelitian ini, diduga glikosida flavonoid yang terkandung dalam buah naga tersebut bertindak sebagai penangkap radikal hidroksil seperti halnya amygladin, sehingga dapat mencegah aksi diabetagonik dari aloksan. Tujuan : Mengetahui efek ekstrak etanol 70% buah Naga Daging Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih jantan galur wistar dan efek ekstrak etanol 70% buah Naga Daging Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih jantan galur wistar dibandingkan dengan glibenklamid. Metode Penelitian : Metode uji diabetes aloksan dengan rancangan penelitian pre and post test control group design. Hewan uji yang digunakan adalah 25 ekor tikus galur Wistar jantan berumur 2-3 bulan dengan berat badan 150-200 gr yang dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok Kontrol Negatif diberikan CMC, kelompok Kontrol Positif diberikan glibenklamid dengan dosis 0,63mg/kgBB, kelompok ekstrak Dosis 1, 2, 3 diberikan ekstrak Buah Naga dengan dosis berturut-turut 500mg/kgBB, 1000mg/kgBB, dan 1500mg/kgBB. Dilaksanakan selama 10 hari, dimana pengukuran kadar glukosa darah dilakukan pada hari ke-1, ke-3, dan hari ke-10 penelitian ini. Hasil Penelitian : Berdasar hasil uji statistic Anova kelompok akhir diperoleh nilai probabilitas signifikan (p)= 0,000 dengan demikian p<0,05 maka pada 5 kelompok tersebut minimal terdapat 1 kelompok yang berbeda secara bermakna. Kemudian dilanjutkan dengan uji LSD untuk mengetahui perbandingan tiap kelompok dan diperoleh hasil I:II= 0,000, I:III= 0,001, I:IV= 0,001, I:V= 0,000. Dengan demikian p<0,05. Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% buah Naga Daging Merah (Hylocereus polyrhizus), dosis 500mg/kgBB, 1000mg/kgBB, 1500mg/kgBB mampu menurunkan kadar glukosa darah dengan PKGD (Penurunan Kadar Glukosa Darah) berturut-turut sebesar 25,6%, 24,18%, 29,28%. Kata kunci : ekstrak etanol 70%, polyrhizus), glukosa darah.
buah naga daging merah (Hylocereus
iii
ABSTRACT
Sitta, J500090099, The Efficacy Test of Ethanol 70% extract of Hylocereuspolyrhizuson Blood Glucose Level of Alloxan-induced Wistarstrain White Male Rat Backgrounds: Hylocereus polyrhizus contains flavonoid compounds which expectedly to have the ability to reduce blood glucose level. This group is especially in the form of glycoside having glucose chains. In this research, it is expected that flavonoid glycoside contained in hylocereus polyrhizus serves as the captor of hydroxyl radical such in amygladin, so that it can prevent diabetagonic action from alloxan. Objectives: To know the effect of ethanol 70% extract of Hylocereus polyrhizus in reducing blood glucose level of Alloxan-induced Wistar-strain white male rat if compared with glibencklamid. Method of Research: Alloxan diabetic test method with pre- and post- test control group design research is used. The animal under-investigation is 25 Wistar-strain rats with 2-3 months of age and 150-200 gr of body weight, divided into 5 groups, they are Negative control group treated with CMC, positive control grou treated with 0,63 mg/kgBW, extract group with dosage 1, 2 3, treated with Hylocereus polyrhizus with the dosage of 500 mg/kgBW, 1000 mg/kgBW and 1500 mg/kgBW. It was conducted for 10 days, where the blood glucose level measurement held in 1st, 3rd, and 10th day of research. Results of Research: Based on Anova statistical test result, there obtained significant probability value (p) = 0,000, thus p < 0,05 which then in the fifth groups, there minimally 1 group with significant difference. Then continued with LSD test to know the comparison of each group and there obtained I:II = 0,000, I:III = 0,001, I:IV = 0,001, I:V = 0,000. Thus p = 0,05. Conclusion: The results of the research shows that ethanol 70% extract of Hylocereus polyrhizus, with the dosage of 500 mg/kgBW, 1000 mg/kgBW, 1500 mg/kgBW are able to reduce blood glucose level are 25,6%, 24,18%, 29,28% respectively. Keywords: Ethanol 70% extract, Hylocereus polyrhizus, blood glucose.
iv
1
PENDAHULUAN Diabetes melitus kini menjadi ancaman serius pada manusia. Di dunia, diabetes melitus merupakan penyebab kematian urutan ke 7. Di Indonesia sendiri penyandang diabetes melitus diperkirakan mengalami peningkatan dari 8,4 juta jiwa pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta jiwa pada tahun 2030 mendatang. Dan angka tersebut menempatkan Indonesia di peringkat ke 4 jumlah penyandang diabetes melitus terbanyak di dunia (Ning Harmanto, 2009). Pola
penyakit
di
Indonesia
mengalami
pergeseran
yang
cukup
meyakinkan. Penyakit infeksi dan kekurangan gizi berangsur turun, sedangkan penyakit menahun yang disebabkan oleh penyakit degeneratif, diantaranya diabetes makin meningkat dengan tajam. Perubahan pola penyakit itu diduga ada hubungannya dengan cara hidup yang berubah (Suyono, 2009). Diabetes melitus didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (WHO, 1999). Kadar glukosa normal pada manusia adalah 80-110 mg/dL, sedangkan pada penderita diabetes melitus kadar glukosa darah saat puasa >126 mg/dL dan setelah makan >200 mg/dL, ditambah gejala khas diabetes (Can et al. 2004). Pengobatan diabetes melitus dapat dilakukan secara medis dengan obatobatan modern dan suntikan tetapi karena tingginya biaya pengobatan cara medis ini terkadang sulit dilakukan. Diabetes melitus juga dapat diatasi dengan pengobatan alami dengan memanfaatkan tanaman berkhasiat obat. Tanaman berkhasiat obat dapat diperoleh dengan mudah, dapat dipetik langsung untuk pemakaian segar atau dapat dikeringkan. Oleh karena itu, pengobatan tradisional dengan
tanaman
obat
menjadi
langkah
(Wijayakusuma, 2004).
1
alternatif
untuk
mengatasinya
2
Diabetes melitus merupakan suatu sindrom dengan terganggunya metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh berkurangnya sekresi insulin
atau penurunan sensivitas jaringan terhadap insulin (Guyton,
2007). Di Indonesia, kebanyakan masyarakat memilih pengobatan untuk diabetes melitus dengan menggunakan pengobatan tradisional karena beberapa faktor, misalnya harganya lebih terjangkau dan mudah dicari. Pemanfaatan tumbuhan dapat dijadikan pengobatan alternatif bagi penderita diabetes melitus. Salah satu tanaman obat tradisional yang biasa digunakan oleh masyarakat untuk mengatasi penyakit diabetes melitus adalah buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus). Buah naga diyakini dapat menurunkankadar kolesterol, penyeimbang kadar gula darah, mencegah kanker usus, menguatkan fungsi ginjal dan tulang, menguatkan daya kerja otak, meningkatkan ketajaman mata serta sebagai bahan kosmetik (Suyono, 2006). Pada penelitian sebelumnya yaitu uji efek ekstrak etanol pada buah naga daging putih (Hylocereus undatus) menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah naga daging putih memiliki efek antihiperglikemik. Ekstrak etanol 70% adalah campuran dua bahan pelarut yaitu etanol dan air dengan kadar etanol 70%. Etanol 70 % sangat efektif dalam menghasilkan jumlah bahan aktif yang optimal (Siswono, 2008). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus)dapat menurunkan kadar glukosa darah pada diabetes tipe 1 (insulin dependent diabetes melitus), mengetahui dosis ekstrak etanol buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus) sebagai antihiperglikemik dan mengetahui pengaruh ekstrak etanol buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus) bila dibandingkan dengan insulin dalam menurunkan kadar glukosa darah dengan diinduksi aloksan.
3
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek hipoglikemi ekstrak etanol 70% buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus) pada tikus putih jantan galur wistar yang telah di induksi dengan aloksan. Landasan Teori Diabetes Melitus Menurut Guyton (2007), Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Buah Naga Daging Merah (Hylocereus polyrhizus) Buah naga memiliki sulur batang yang tumbuh menjalar. Berwarna hijau dengan bentuk segitiga. Bunganya besar berwarna putih, harum, dan mekar di malam hari. Setelah bunga layu akan terbentuk bakal buah yang menggelantung di setiap batangnya. Tanaman akan mulai berbuah pada umur 11-17 bulan (Winarsih, 2007). Etanol Etanol dipertimbangkan sebagai penyari karena lebih selektif, kapang dan kuman lebih sering tumbuh dalam etanol 20% keatas, tidak beracun, netral, absorbsinya baik, etanol dapat bercampur dengan air pada segala perbandingan, panas yang diperlukan untuk pemekatan lebih sedikit. Induksi diabetes melitus oleh aloksan Aloksan merupakan suatu senyawa yang sering digunakan untuk penelitian diabetes menggunakan hewan coba. KIM et al., (2006) melaporkan agen diabetogenik senyawa aloksan menyebabkan nekrosis dan degenerasi sel β pankreas pada tikus. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental, dengan menggunakan metode pre and post test control group design.
4
Tempat dan waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biomedik III Fakultas Kedokteran
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta.
Waktu
penelitian
dilaksanakan pada bulan September sampai dengan November 2012. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah buah naga , dimana buah naga diperoleh dari daerah Sintang, Kalimantan Barat. Hewan Uji Penelitian menggunakan tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur wistar, dengan usia kurang lebih 2-3 bulan dengan berat badan kira-kira 150-200 gram. Besar Sampel Besar sampel dalam penelitian ini adalah 25 tikus yang dibagi dalam 5 kelompok. HASIL DAN PEMBAHASAN Determinasi Tanaman 1b,2b,3b,4b,12b, 13b, 14b, 17b, 18b, 19b, 20b, 21b, 22b, 23b, 24b, 25b, 26b, 27b, 799b, 800b, 801b, 802b, 806b, 807b, 809b, 810b, 811b, 825b, 826b, 829b, 830b, 831b, 832b, 833b, 834a, 835b, 983b, 984b, 986b, 991b, 992b, 993b, 994b, 995d, 1036b,…..
ÆFamilia : Cactaceae
1a, 2b, 4b, 6a,….
Æ Genus : Hylocereus ÆSpecies :Hylocereus polyrhizus
(Sumber : Tjitrosoepomo, G. 2007, Van Steenis, 2005) Hasil Penelitian 1. Rendemen Rendemen dilakukan untuk mengetahui perbandingan antara simplisia (buah naga) dengan ekstrak: 1 gram buah naga daging merah kering = 0,088 gram ekstrak kental
5
2. Hasil uji efek antidiabetes Tabel 2.Rata-rata presentase pretest-posttest. Kelompok
Penurunan
Standar
(%)
Deviasi
Kontrol Positif
74,31%
253+51,928
Dosis 1
25,6%
58+31,544
Dosis 2
24,18%
62+51,793
Dosis 3
29,28%
78+79,656
80.00% 70.00%
Kelompok Kontrol Positif (Glibenklamid)
60.00% 50.00%
Kelompok Dosis I 500mg/kgBB
40.00% 30.00%
Kelompok Dosis II 1000mg/kgBB
20.00% 10.00% Kelompok Dosis III 1500mg/kgBB
0.00%
3. Hasil analisis statistik a. Uji Shapiro-Wilk Uji distribusi data dilakukan pada data pretest-posttest dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk. Nilai p = 0,325 dimana nilai p>0,05, maka dapat disimpulkan bahwa populasi data berdistribusi normal. b. Uji Test of Homogenety of Variance Uji
homogenitas
dilakukan
pada
data
pretest-posttest
dengan
menggunakan uji Test of Homogenety of Variance. Nilai p adalah 0,256. Nilai ini lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa varian datanya sama.
6
c.
Uji statistik One-way-anova, Uji One-way-anova untuk menguji rata-rata perbandingan data tiap kelompok yang lebih dari dua kelompok perlakuan. Nilai p sebesar 0,000. Nilai ini lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan nilai selisih kadar glukosa darah yang nyata diantara kelima kelompok perlakuan yang diteliti.
d.
Uji LSD (Least Significant Diference) Kriteria ujinya adalah pasangan perlakuan yang diuji dikatakan ada perbedaan nilai selisih kadar glukosa yang nyata bila nilai p lebih kecil dari 0,05. Tabel 3. Hasil Analisis Uji Statistik LSD
Kelompok perlakuan
Nilai p
Hasil uji
I-II
0,000
Berbeda bermakna
I-III
0,001
Berbeda bermakna
I-IV
0,001
Berbeda bermakna
I-V
0,000
Berbeda bermakna
II-III
0,002
Berbeda bermakna
II-IV
0,003
Berbeda bermakna
II-V
0,005
Berbeda bermakna
III-IV
0,944
Berbeda tidak bermakna
III-V
0,723
Berbeda tidak bermakna
IV-V
0,777
Berbeda tidak bermakna
Keterangan : I = kelompok kontrol negatif II = kelompok kontrol positif III = kelompok dosis 500mg/kgBB IV = kelompok dosis 1000mg/kgBB V = kelompok dosis 1500mg/kgBB
7
4. Potensi Efek Penurunan Kadar Glukosa Darah Buah Naga Daging Merah dengan Glibenklamid Rumus (%) = Efek Dosis Didapatkan efek buah naga daging merah dosis 500mg/kgBB adalah 0,04% dari efek glibenklamid, efek buah nagadaging merah dosis 1000mg/kgBB adalah 0,02% dari efek glibenklamid, dan efek buah naga daging merah dosis 1500mg/kgBB adalah 0,016% dari efek glibenklamid. Pembahasan Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental, dengan menggunakan metode pre and post test control group design.Hewan uji yang digunakan sebanyak 25 tikus dan dibagi ke dalam lima kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif , kelompok yang diberi ekstrak etanol 70% buah naga dosis 1,2, dan 3. Kelompok kontrol negatif diberikan CMC, kelompok kontrol positif diberikan glibenklamid dengan dosis 0,63mg/kgBB, kelompok ekstrak etanol 70% buah naga dosis 1, 2, dan 3 berturut-turut adalah 500mg/kgBB, 1000mg/kgBB, 1500mg/kgBB. Perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol negatif dan kontrol positif menunjukkan bahwa ada perbedan antara kelompok yang menunjukkan kenaikan kadar glukosa dengan kelompok yang di beri preparat glibenklamid 0,63mg/kgBB sebagai obat penurun kadar glukosa. Potensi efek yang didapatkan dari penurunan kadar glukosa darah padakelompok kontrol positif adalah 11795,2%, sedangkan potensi efek pada kelompok dosis 1,2, dan 3berturut-turut adalah 0,04%, 0,02%, dan 0,016%. Rata-rata presentase perubahan kadar glukosa darah setelah perlakuan berturut-turut sebesar 25,6%, 24,18%, 29,28%. Ekstrak etanol buah naga diduga mampu menekan peningkatan kadar glukosa darah dengan cara mengaktifkan sel beta pankreas untuk produksi insulin (Herra dan Mulja, 2005). Penelitian sebelumnya yang telah dilakukan terhadap buah ini antara lain adalah pengaruh pemberian ekstrak buah naga putih (Hylocereus undatus) terhadap kadar glukosa darah tikus putih yang diinduksi aloksan. Dilaporkan
8
bahwa pemberian ekstrak buah naga daging putih mempunyai efek hipoglikemik karena mengandung senyawa flavonoid sebanyak 2%. Penelitian ini memberikan penurunan kadar glukosa yang bermakna, disebabkan jumlah flavonoid yang ada dalam dosis tersebut cukup untuk menghasilkan penurunan kadar glukosa dan sebanding dengan pemberian glibenklamid 0,02% (dosis 1ml/kg bb) (Feranose, 2010). KESIMPULAN DAN SARAN Simpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian yang telah dilakukan uji statistik dan pembahasan adalah sebagai berikut : 1.
Ekstrak buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus) dosis 500mg/kgBB, 1000mg/kgBB, dan 1500mg/kgBB
mempunyai efek
penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih jantan galur wistar yang dibebani glukosa secara berlebih. 2.
Presentase penurunan kadar glukosa darah ekstrak buah naga daging merah dosis 500 mg/kgBB, 1000mg/kgBB, dan 1500mg/kgBB berturutturut adalah 25,6%, 24,18%, 29,28%.
Saran Saran pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efek penurunan kadar glukosa darah ekstrak buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus) dalam variasi dosis yang lebih banyak agar diperoleh efek penurunan kadar glukosa yang optimal.
2.
Perlu dilakukan identifikasi senyawa aktif dari buah naga yang dapat berefek dalam menurunkan kadar glukosa darah.
3.
Perlu dilakukan uji ketoksikan akut dan subkronis untuk mengetahui tingkat keamanan penggunaan ekstrak buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus).
9
DAFTAR PUSTAKA Anonim., 2005. Pharmaceutical care untuk penyakit diabetes mellitus. Direktorat bina farmasi komunitas dan klinik direktorat jendral bina kefarmasian dan alat kesehatan departemen RI. Anonim., 1986. Sediaan Galenik. Jakarta: Dep Kes RI pp: 1,5-7, 16 Arisman ., 2010. Obesitas, Diabetes Mellitus, & Dislipidemia. Jakarta : EGC , p : 44-99 Dahlan M., 2011. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Salemba Medika. Edisi 5. Dorfman, L.M. and Adams, G.E., 1973. National Standard Reference Data System, NBS, vol 4, hal. 1-59 Dorland, W.A. Newman, 2002. Kamus Kedokteran Dorland Ed. 29, Jakarta : EGC p: 1999 Feranose, P. 2010. Pengaruh Pemberian Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Yang Diinduksi Aloksan. Guyton A.C, Hall J.E., 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran . Jakarta : EGC , p : 1022-1026 Harborne, J., 1994. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Terbitan Kedua. Bandung : Penerbit ITB pp: 69-71 Herra Studiawan dan Mulja Hadi Santosa, (2005). Uji Aktivitas Kadar Glukosa Darah Ekstrak Daun Eugenia polyanta pada Mencit yang Diinduksi Aloksan. Media Kedokteran Hewan Vol. 21, no 2. Universitas Airlangga, Surabaya. Khailili, R.M.A., A.H. Norhayati, M.Y. Rokiah, R. Asmah, M.T. Mohd Nasir and M. Siti Muskinah, 2006. Proximate composition and selected mineral determination in organically grown red pitaya (Hylocereus sp.). J. Trop. Agric. Food Sci., 34: 269-275. DOI: 10.2202/1556-3758.1519 KIM, J.S., J.B. JU, C.W. CHOI and S.C. KIM., 2006. Hypoglycemic and antihyperlipidemic effect of four korean medicinal plants in alloxan induced diabetic rats. Am. J. Biochem. Biotech. 2: 154-160.
10
Le Bellec, F., F. Vaillant and E. Imbert, 2006. Pitahaya (Hylocereus spp): A new fruit crop, a market with future. Fruits, 61 : 237-250. DOI : 10.1051/fruits : 2006021 Mahattanatawee, K., JA. Manthey, G. Luzio, S.T Talcott, K. Goodner and E.A. Baldwin, 2006. Total antioxidant activity and fiber content of select Florida-grown tropical fruits. J. Agric. Food Chem., 54: 7355-7363. DOI : 10.1021/jf060566s Manaf., 2009. Insulin: Mekanisme Sekresi dan Aspek Metabolisme. Jakarta Pusat : Interna Publishing, p : 1896 Mizrahi et al., 2002. Pengaruh Konsentrasi Gula Terhadap Karakteristik Sirup Buah Naga. : 2 Purnamasari., 2009. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus. Jakarta Pusat : Interna Publishing, p : 1881 Siswono Handoko Jati., 2008. Efek Antioksidan Ekstrak Etanol 70% Daun Salam (Syzygium polyantum) pada Hati Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Karbon Tetraklorida (CCl4).
Soegondo S., Soewondo P., Subekti I., 2009. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Edisi 2. FKUI Sofia V., 2007. Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Buah Naga Daging Putih (Hylocereus undatus) Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus L) Galur Wistar Yang Diinduksi Aloksan. 6 : 59-60 Suyono., 2009. Diabetes Melitus di Indonesia. Jakarta Pusat : Interna Publishing , p : 1877 Suyono., 2006. Variasi morfologi, Isozim dan Kandungan Vitamin C varietas buah naga. Bioteknologi 7 : 36
pada
Syahbudin Syafril., 2007. Diabetes Melitus dan Pengelolaannya. Jakarta : FKUI, p:4 Szkudelski, T., 2001. The Mechanism Of Alloxan And Streptozotocin Action In β Cells Of The Rat Pancreas. Phsiology Research, 50: 536-54 Tjay, T.H dan Raharja, K. 2007. Obat-Obat Penting : Khasiat, Penggunaan, dan Efek-Efek Sampingnya. Edisi Keenam. Direktorat Jendral Pengawasan dan Makanan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. pp : 753
11
Wijayakusuma, H 2004. Tanaman Berkhasiat Obat Tradisional. Pustaka Kartial. Jakarta. Jilid ke-4. pp: vii, 109-110. Wilson , G.L., Patton , N.J., McCord, J.M., Mullins, D.W., Mossman, B.T., 1984, Mechanism Of Streptozotocin And Alloxan Induced Damaged In Rat β Cells. Diabetologia : 27(6): 587-591 Winarsih, S. 2007. Mengenal dan Membudidayakan Buah Naga. CV Aneka Ilmu. Semarang.