Motivasi Islami
NASEHAT UNTUK
MENGEMBANGKAN POTENSI DIRI
/Apabila engkau melihat manusia kagum terhadap dirimu; maka ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka kagum akan keindahan apa yang Allah tampakkan darimu, dan mereka tidak mengetahui akan keburukan yang Allah tutupi atasmu; maka bersyukurlah kepada Allah dan jangan sombong.. /Apabila engkau ingin bahagia; maka jangan banyak mengingat masa lalu, jangan berharap dan bersandar di belakang orang yang tidak memikirkan dirimu; karena sesungguhnya tidak ada orang yang mati disebabkan karena kehilangan seseorang, maka pujilah Allah atas nikmat lupa.. /Jangan bercita-cita untuk menjadi lebih baik dari orang lain; akan tetapi bercita-citalah untuk menjadi lebih baik dari dirimu yang dulu.. /Akal pikiran akan menjadi kecil ketika hanya disibukkan dengan pikiran-pikiran orang lain, dan akan menjadi besar ketika ia fokus terhadap potensi diri sendiri.. /Diam dalam beberapa situasi-situasi yang sulit akan melahirkan penghormatan, sebaliknya perkelahian dan pertengkaran akan melahirkan ketidak harmonisan dan rasa dengki.. /Seorang pemuda yang berpenampilan bagus dan rapi berdiri di depan Socrates sambil berbangga dengan pakaiannya dan menyombongkan diri dengan penampilannya; maka Socrates berkata 1 | Keluarga Mawaddah Edisi 3 Th 2017
kepadanya: “Berbicaralah sampai saya melihatmu memilih kata-katamu, karena sesungguhnya itulah kepribadianmu”. /Orang bijaksana ditanya;“Mengapa engkau tidak membalas orang yang menyakitimu?” Ia menjawab sambil tertawa: “Apakah termasuk bijaksana jika aku menggigit anjing yang menggigitku?” /Perlakukan setiap orang bahwa keberadaannya sangatlah penting; bukan karena engkau akan merasa bahagia akan hasil dari itu, akan tetapi karena engkau akan mempunyai teman dengan jumlah yang sangat banyak yang akan memperlakukanmu dengan perlakuan yang sama.. /Bergaullah dengan orang-orang yang mempunyai pribadi positif; karena mereka akan memberi pengaruh positif dalam pikiranmu, akalmu, dan perilakumu, lalu engkau akan berubah menjadi pribadi positif tanpa engkau sadari, kemudian engkau pun akan mulai memberi pengaruh positif pada orang lain.. /Apabila ada orang yang menasihatimu dengan kasar, maka jangan memotongnya, akan tetapi ambil manfaat dari komentarnya; karena di balik kekasarannya ada rasa cinta yang dalam, maka jangan seperti orang yang memecahkan jam weker, karena sesungguhnya weker itu tidak mempunyai salah kecuali ia telah membangunkannya.
Motivasi Islami /Senyum itu tidak akan membelikanmu sebuah roti (materi)..! Akan tetapi ia akan membelikanmu ruh (perasaan bahagia).. Maka Maha Suci Allah yang telah menjadikan senyum sebagai ibadah dalam agama kita, yang mana kita mendapatkan pahala karenanya.. /Katakanlah tentangku apapun yang kalian inginkan, akan tetapi lihatlah ke bahu kirimu, di sana ada hakku yang tersimpan.. Maka berbicaralah sepuasmu.. /Ketika engkau bersedekah, maka sesungguhnya engkau tidak menghabiskan uangmu, akan tetapi engkau mengirimkannya kepada dirimu di zaman lain, menambah saldo tabungan akhirat serta bertambahnya peluang akan keuntungan dan kesuksesan akhirat yaitu Surga.
Artinya: {Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas}. /Seandainya engkau mendengar deritan suara pena malaikat sedang ia menuliskan namamu termasuk orang-orang yang banyak berdzikir, maka engkau akan mati karena rindu dengan perkataan: Laa ilaaha illallah..
2 | Keluarga Mawaddah Edisi 3 Th 2017
/Akhlak itu mempunyai tingkatan di dunia, setiap kali akhlakmu bertambah, maka akan bertambah pula kedudukanmu di antara manusia dan posisimu akan bertambah tinggi.. /Apabila engkau bangun pagi dan tidak mengucapkan (dzikir pagi):
Artinya: Kami telah memasuki waktu pagi, dan kerajaan hanya milik Allah, dan Segala Puji hanya milik Allah..dst.. Maka engkau perlu untuk memeriksa kembali beberapa hal yang mati atau hilang dalam dirimu.. /Zaman yang sangat mengherankan.. Ketika engkau memuji seseorang, maka semua manusia akan diam.. Dan ketika engkau menghina seseorang maka semua manusia pun akan ikut serta.. /Anak kecil menginginkan agar ia menjadi tua, orang tua menginginkan seandainya ia kembali menjadi anak kecil, orang yang punya harta merasa lelah, orang miskin pun lelah mencarinya, seorang pengangguran membutuhkan pekerjaan, orang yang mempunyai pekerjaan merasa bosan..! /Wahai anak Adam.. Sesungguhnya istirahat yang hakiki itu di surga..
Artikel Keluarga
Suami Atau Istri
Yang Menanggung Pekerjaan Rumah?.
Diantara manusia ada yang berpendapat bahwa yang wajib menanggung pekerjaan rumah tangga pada asalnya adalah suami. Hanya saja jika para suami memerintahkan istri-istri mereka untuk melakukan pekerjaan rumah, maka tatkala itu hukumnya menjadi wajib bagi istri-istri mereka.
S
ebenarnya yang paling selaras dengan kebenaran dalam hal ini ialah, bahwa hal tersebut dikembalikan pada ‘urf (adat kebiasaan) suami istri di suatu daerah. Jika kebiasaan suatu daerah mewajibkan bagi para istri untuk melakukan pekerjaan rumah, maka tatkala itu hukumnya menjadi wajib bagi mereka melakukannya, seperti di negara kita. Syaikh Ibnu al-Utsaimin berkata, “Adapun (permasalahan) istri melayani suami (dalam pekerjaan rumah tangga) maka hal ini dikembalikan kepada ‘urf. Apa yang sudah dibiasakan oleh ‘urf (suatu daerah) bahwa seorang istri melayani suaminya maka tatkala itu wajib baginya untuk melayaninya. Dan apa yang sudah dibiasakan oleh ‘urf (suatu daerah) bahwa seorang istri tidak wajib melayani suaminya maka tatkala itu tidak wajib baginya untuk melayaninya. [Fatawa Nur ‘Alad Darbi] Beliau berkata juga, “Dan yang benar dalam permasalahan ini ialah bahwa seorang istri wajib melayani suaminya sesuai dengan ‘urf (kebiasaan masyarakat) yang berlaku.” [Syarhul Mumti’, 12/441] Syaikh Ibnu Jibrin berkata, “Senantiasa ‘urf (kebiasaan) kaum muslimin dalam permasalahan istri melayani suaminya, berkenaan dengan pelayanan keseharian dari menyajikan makanan, mencuci baju, mencuci piring, membersihkan rumah dan semisalnya dari pekerjaan-pekerjaan rumah
1 | Keluarga Mawaddah Edisi 3 Th 2017 3
yang sesuai dengannya, dari zaman Nabi hingga zaman kita sekarang (bahwa ‘urf tersebut) senantiasa berlaku tanpa adanya pengingkaran. Akan tetapi tidak boleh bagi suami membebani istrinya dengan pekerjaan-pekerjaan yang terdapat kesulitan dan kesukaran di dalamnya, namun hal tersebut ditimbang berdasarkan kemampuan istri dan kebiasaan yang berlaku. Hanya ALLAH lah yang memberi taufik. [Fatawa al-Ulama fi Isyratin Nisa hal. 20] Dengan demikian teranglah bahwa seorang istri di negeri kita wajib melayani suami dalam pekerjaan-pekerjaan rumah tangga, karena itulah yang berlaku di negeri kita. Oleh karenanya setiap istri hendaklah memperhatikan hal ini, bahwa pekerjaan-pekerjaan tersebut merupakan tanggung jawabnya yang bernilai pahala sehingga tidak boleh ditelantarkan begitu saja. Begitu pula seorang suami juga harus mengerti dan memahami, mungkin adakalanya istri sibuk mengurusi anak, atau sakit sehingga pekerjaan rumah masih terbengkalai, maka sudah seyogyanya bagi dirinya untuk turut membantu istrinya. Dari al-Aswad berkata, “Aku bertanya kepada Aisyah, apakah yang dikerjakan oleh Nabi dirumahnya?.” Beliau menjawab, “Beliau membantu pekerjaan istrinya, jika tiba waktu shalat maka beliau keluar untuk shalat.” [HR. al-Bukhari]
Pendidikan Anak
BERI ANAK
JADWAL BELAJAR DAN BERMAIN
S
upaya anak-anak kita terbiasa dan tumbuh dengan kedisiplinan, maka kita selaku orang tua sudah seyogyanya melatih mereka sejak dini dengan sikap disiplin dalam aktivitas keseharian mereka. Untuk menunjang hal tersebut, maka diharapkan bagi setiap orang tua untuk membuatkan jadwal khusus bagi anak-anak mereka dalam belajar dan bermain. Buatlah jadwal dalam sepekan dengan pengaturan waktu yang proporsional dalam belajar dan bermain, sehingga anak tidak terlalu banyak bermain, juga tidak merasa penat dengan belajar karena ada waktu main khusus untuk dirinya. Pengaturan tersebut bisa perhari, yakni dengan dibatasi berapa jam waktu untuk bermain dalam sehari, kemudian saat hari libur misalkan hari Sabtu dan Ahad dijadikan waktu bagi mereka untuk bermain secara full dari jam sekian sampai jam sekian. Dijadwalkan untuk mereka waktu khusus dalam menghafal Al-Qur’an dan murajaah hafalan. Waktu khusus untuk membaca buku, waktu khusus untuk murajaah pelajaran sekolah. Beri mereka amanah pula untuk membantu pekerjaan rumah sehari-hari, seperti menyapu, mengepel, bersihkan kamar mandi, merapikan kamar. Dan hal ini insya ALLAH dapat terlaksana dengan mudah jika orang tua benar-benar komitmen dan membantu anak-anaknya dengan turut mencotohkan secara riil.
4 | Keluarga Mawaddah Edisi 3 Th 2017
Misalkan pada jadwal anak membaca buku, maka diharapkan bahwa ketika itu pula orang tuanya juga turut membaca buku, atau paling tidak melakukan pekerjaan rumah. Sebab jika sang anak diperintah membaca buku kemudian orang tua justru sibuk bermain HP atau menonton TV, bagaimana bisa seorang anak menjadi bersemangat?. Justru hal tersebut akan menjadi dalih baginya untuk mengelak. Kadang kita menuntut sesuatu yang berlebihan kepada anak, sedang kita sendiri tidak berusaha membantunya, oleh karenanya jadilah teladan yang baik dan berusahalah melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk kita dan keluarga kita. Rasulullah bersabda,
“Bersemangatlah dalam melakukan sesuatu yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada ALLAH dan jangan kamu lemah.” [HR. Muslim]
AlQur’an & Syarahnya
HUKUM BERBURUK SANGKA & MENCARI-CARI KESALAHAN Allah Ta’ala berfirman.
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain” [Al-Hujurat : 12] Dalam ayat ini terkandung perintah untuk menjauhi kebanyakan berprasangka, karena sebagian tindakan berprasangka ada yang merupakan perbuatan dosa. Dalam ayat ini juga terdapat larangan berbuat tajassus. Tajassus ialah mencari-cari kesalahan-kesalahan atau kejelekan-kejelekan orang lain, yang biasanya merupakan efek dari prasangka yang buruk. Amirul Mukminin Umar bin Khathab berkata, “Janganlah engkau berprasangka terhadap perkataan yang keluar dari saudaramu yang mukmin kecuali dengan persangkaan yang baik. Dan hendaknya engkau selalu membawa perkataannya itu kepada prasangka-prasangka yang baik” Disebutkan dalam kitab Al-Hilyah karya Abu Nu’aim (II/285) bahwa Abu Qilabah Abdullah bin Yazid AlJurmi berkata : “Apabila ada berita tentang tindakan saudaramu yang tidak kamu sukai, maka berusaha keraslah mancarikan alasan untuknya. Apabila kamu tidak mendapatkan alasan untuknya, maka katakanlah kepada dirimu sendiri, “Saya kira saudaraku itu mempunyai alasan yang tepat sehingga melakukan 5 | Keluarga Mawaddah Edisi 3 Th 2017
perbuatan tersebut”. Abu Hatim bin Hibban Al-Busti bekata dalam kitab Raudhah Al-‘Uqala (hal.131), ”Orang yang berakal wajib mencari keselamatan untuk dirinya dengan meninggalkan perbuatan tajassus dan senantiasa sibuk memikirkan kejelekan dirinya sendiri. Sesungguhnya orang yang sibuk memikirkan kejelekan dirinya sendiri dan melupakan kejelekan orang lain, maka hatinya akan tenteram dan tidak akan merasa capai. Setiap kali dia melihat kejelekan yang ada pada dirinya, maka dia akan merasa hina tatkala melihat kejelekan yang serupa ada pada saudaranya. Sementara orang yang senantiasa sibuk memperhatikan kejelekan orang lain dan melupakan kejelekannya sendiri, maka hatinya akan buta, badannya akan merasa letih dan akan sulit baginya meninggalkan kejelekan dirinya”. Beliau juga berkata pada hal.133, “Tajassus adalah cabang dari kemunafikan, sebagaimana sebaliknya prasangka yang baik merupakan cabang dari keimanan. Orang yang berakal akan berprasangka baik kepada saudaranya, dan tidak mau membuatnya sedih dan berduka. Sedangkan orang yang bodoh akan selalu berprasangka buruk kepada saudaranya dan tidak segan-segan berbuat jahat dan membuatnya menderita”. [Disalin dari buku Rifqon Ahlassunnah bi Ahlissunnah Penulis Abdul Muhsin bin Hamd Al Abbad Al Badr]
Artikel Islami
Sukanya Allah q akan Hamba yang Bertaubat Dari Abu Hamzah Anas bin Malik Al Anshori, pembatu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau berkata bahwa beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya Allah itu begitu bergembira dengan taubat hamba-Nya melebihi kegembiraan seseorang di antara kalian yang menemukan kembali untanya yang telah hilang di suatu tanah yang luas.” (HR. Bukhari no. 6309 dan Muslim no. 2747). Dalam riwayat Muslim disebutkan,
“Sesungguhnya Allah sangat gembira dengan taubat ha mba-Nya ketika ia bertaubat pada-Nya melebihi kegembiraan seseorang di antara kalian yang berada di atas kendaraannya dan berada di suatu tanah yang luas (padang pasir), kemudian hewan yang ditungganginya lari meninggalkannya. Padahal di hewan tunggangannya itu ada perbekalan makan dan minumnya. Sehingga ia pun menjadi putus asa. Kemudian ia mendatangi sebuah pohon dan tidur berbaring di bawah naungannya dalam keadaan hati yang telah berputus asa. Tiba-tiba ketika ia dalam keadaan seperti itu, kendaraannya tampak berdiri di sisinya, lalu ia mengambil ikatnya. Karena sangat gembiranya, maka ia berkata, ‘Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah Rabb-Mu.’ Ia telah salah mengucapkan karena sangat gembiranya.” (HR. Muslim no. 2747). Beberapa faedah dari hadits di atas: •
Allah begitu menyayangi hamba yang bertaubat.
6 | Keluarga Mawaddah Edisi 3 Th 2017
•
Hadits ini memotivasi kita untuk banyak bertaubat pada Allah. • Sesuatu yang keliru yang dilakukan tidak disengaja tidaklah terkena hukuman. Seperti jika seseorang keliru mengatakan, ‘Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah Rabb-Mu.’ Ini adalah kalimat kufur namun diucapkan dalam keadaan keliru, tidak disengaja. • Hendaklah kita mencontoh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang selalu menjelaskan sesuatu dengan contoh untuk semakin memperjelas sesuatu. • Pasrah pada ketentuan Allah mendatangkan kebaikan dan keberkahan. Karena laki-laki yang dikisahkan dalam hadits di atas telah berputus asa dari hilangnya hewan tunggangannya, lantas Allah pun mengembalikan hewan tunggangannya. • Bolehnya bersumpah untuk menguatkan perkataan pada suatu hal yang ada maslahat. • Allah memiliki sifat (farh) yaitu bergembira yang sesuai dengan keagungan Allah Ta’ala. • Hadits ini menunjukkan dorongan untuk mengintrospeksi diri. Semoga faedah singkat ini bermanfaat. Semoga Allah menjadikan kita hamba yang gemar untuk bertaubat.
Bertaubatlah
Artikel Islam
SEJARAH Valentine DAY Keinginan untuk ikut-ikutan memang ada dalam diri manusia, akan tetapi hal tersebut menjadi tercela dalam Islam apabila orang yang diikuti berbeda dengan kita dari sisi keyakinan dan pemikiran. Apalagi bila mengikuti dalam perkara akidah, ibadah, syi’ar dan kebiasaan. Padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah melarang untuk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam, artinya, “Barangsiapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut.” (HR. At-Tirmidzi). Nah karena sebentar lagi ada perayaan yang sangat diagungkan oleh para remaja dan ternyata dalam pandangan islam perayaan tersebut diharamkan karena bukan berasal dari islam dan juga mempunyai dampak nyata penyelewengan aqidah sampai kerusakan moral yang terjadi pada umat ini, ada baiknya kita membahas sejarah perayaan valentine agar kita bisa mengambil hikmah sehingga kita tidak menjadi bagian di dalamnya. Sebenarnya ada banyak versi yang tersebar berkenaan dengan asal-usul Valentine’s Day. Namun, pada umumnya kebanyakan orang mengetahui tentang peristiwa sejarah yang dimulai ketika dahulu kala bangsa Romawi memperingati suatu hari besar setiap tanggal 15 Februari yang dinamakan Lupercalia. Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno (13-18 Februari). Dua hari pertama, dipersembahkan untuk dewi cinta (queen of feverish love) Juno Februata. Pada hari ini, para pemuda mengundi nama–nama gadis di dalam kotak. Lalu setiap pemuda mengambil nama secara acak dan gadis yang namanya keluar harus menjadi pasangannya selama setahun untuk senang-senang dan dijadikan obyek hiburan. Pada 15 Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan srigala. Selama upacara ini, kaum muda melecut orang dengan kulit binatang dan wanita berebut untuk dilecut karena anggapan lecutan itu akan membuat mereka menjadi lebih subur. Ketika agama Kristen Katolik menjadi agama negara di Roma, penguasa Romawi dan para tokoh agama katolik Roma mengadopsi upacara ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani, antara lain mengganti namanama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I (The Encyclopedia Britannica, sub judul: Christianity). Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St. Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (The 7 | Keluarga Mawaddah Edisi 3 Th 2017
World Book Encyclopedia 1998). Kaitan Hari Kasih Sayang dengan Valentine The Catholic Encyclopedia Vol. XV sub judul St. Valentine menuliskan ada 3 nama Valentine yang mati pada 14 Februari, seorang di antaranya dilukiskan sebagai yang mati pada masa Romawi. Namun demikian tidak pernah ada penjelasan siapa “St. Valentine” yang dimaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda. Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II memerintahkan menangkap dan memenjarakan St. Valentine karena menyatakan Tuhannya adalah Isa Al-Masih dan menolak menyembah tuhan-tuhan orang Romawi. Orang-orang yang mendambakan doa St.Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya. Versi kedua menceritakan bahwa Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat dalam medan peperangan daripada orang yang menikah. Kaisar lalu melarang para pemuda untuk menikah, namun St.Valentine melanggarnya dan diamdiam menikahkan banyak pemuda sehingga iapun ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M (The World Book Encyclopedia, 1998). Versi lainnya menceritakan bahwa sore hari sebelum Santo Valentinus akan gugur sebagai martir (mati sebagai pahlawan karena memperjuangkan kepercayaan), ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis “Dari Valentinusmu”. Dari penjelasan di atas dapat kita tarik kesimpulan: 1.Valentine’s Day berasal dari upacara keagamaan Romawi Kuno yang penuh dengan paganisme dan kesyirikan. 2. Upacara Romawi Kuno di atas akhirnya dirubah menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentine’s Day atas inisiatif Paus Gelasius I. Jadi acara valentine menjadi ritual agama Nashrani yang dirubah peringatannya menjadi tanggal 14 Februari, bertepatan dengan matinya St. Valentine. 3.Hari valentine juga adalah hari penghormatan kepada tokoh nashrani yang dianggap sebagai pejuang dan pembela cinta. 4.Pada perkembangannya di zaman modern saat ini, perayaan valentine disamarkan dengan dihiasi nama “hari kasih sayang”. Dikutip dari berbagai sumber
Tanya Jawab
Suami Punya Bagian dari Gaji Istri?
Istri saya seorang pegawai. Apakah saya memiliki bagian dari penghasilannya?
Jawab : Pendapatan istri yang didapatkan dari pekerjaan yang ia lakukan itu adalah milik istri dan tidak ada hak bagi suaminya sedikit pun. Kecuali jika istri berbaik hati (untuk memberikan bagian dari hartanya) kepada suaminya. Berdasarkan firman Allah Ta’ala:
“Janganlah memakan harta orang lain di antara kalian secara batil” (QS. An Nisa: 83) Juga sebagaimana hadits dalam Shahih Muslim (1554), dari sahabat Jabir secara marfu’:
8 | Keluarga Mawaddah Edisi 3 Th 2017
“Mengapa salah seorang diantara kalian mengambil harta saudaranya tanpa hak?” Dalil-dalil mengenai hal ini sangatlah banyak. Adapun jika kalian berdua telah memiliki kesepakatan bahwa anda akan membolehkan istri anda untuk bekerja dan anda menerima bagian tertentu, juga pihak wali dari istri ketika akad nikah tidak mempersyaratkan harus anda yang bekerja, maka hukumnya boleh dan tidak tercela mengambil bagian dari harta istri.
“
Pendapatan istri yang didapatkan dari pekerjaan yang ia lakukan itu adalah milik istri dan tidak ada hak bagi suaminya sedikit pun.
“
Tanya :