BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Islam adalah agama rahmat bagi seluruh alam termasuk di dalamnya hewan, tumbuhan, dan manusia. Manusia sebagai makhluk dinamis membutuhkan sarana untuk mengembangkan diri secara dinamis dan berkelanjutan. Tempat yang mungkin untuk mengembangkan potensi dan dinamisasi diri adalah melalui pendidikan. Sampai sekarang pendidikan tetap dianggap sebagai penolong yang utama bagi manusia untuk menjalani kehidupan. Dari pendidikan itu sendiri muncul dalil yang kuat bahwa maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh keadaan pendidikan yang dijalani bangsa itu. Masa depan masyarakat ditentukan oleh konsep dan pelaksanaan pendidikan itu sendiri. Dengan pendidikan peradaban manusia semakin maju, masyarakat berkembang dan generasi terbentuk. Hal diatas juga menjadi jangkauan sasaran pendidikan Islam, karena pendidikan Islam merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional.1 Islam pada dasarnya tidak membedakan nilai ilmu-ilmu agama dengan ilmu-ilmu non-agama (ilmu-ilmu umum), tetapi dalam prakteknya, supremasi lebih diberikan kepada ilmu-ilmu agama (Azyumardi Azra, 1999: ix). Dalam kehidupan bangsa Indonesia, masih tampak adanya kesenjangan diantara kedua ilmu tersebut secara struktural.
1
Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), cet. Ke-2, h. 4.
1
2
Untuk selalu dapat terwujudnya sasaran, perlu adanya gerakan pembaruan pendidikan Islam di Indonesia. Langkah yang ditempuh, minimal pendidikan Islam di Indonesia hendaknya dapat mengadakan pembaruan atau modernisasi dalam hal pemikiran, sikap maupun perilaku peserta didiknya. Dengan harapan pendidikan Islam mampu menjadi obor penerang bagi kehidupan umat dan bangsa. Modenisasi pendidikan Islam adalah sebuah keniscayaan dalam menghadapi tantangan global agar Islam tidak menjadi kaum yang terpinggirkan. Al-qur'an sendiri memerintahan untuk selalu melakukan perubahan karena Allah tidak akan merubah suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang merubahnya. Q.S Ar- Ra'ad ayat 11 yang berbunyi :
3 öΝÍκŦàΡr'Î/ $tΒ (#ρçÉitóム4©®Lym BΘöθs)Î/ $tΒ çÉitóムŸω ©!$# χÎ) 3 Artinya: Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaanyang ada pada diri mereka sendiri. Maka umat Islam harus melakukan pembaharuan-pembaharuan itu diawali dari dirinya, dalam pendidikan Islam hal-hal yang perlu disentuh dengan “modernisasi” antara lain ; Pertama, Tujuan pendidikan Islam untuk mewujudkan manusia menjadi khalifah fil-ard haruslah lebih ditekankan pada perwujudan generasi muslim yang mampu menguasai ilmu agama dan ilmu umum tanpa ada dikotomi antar kedua term ilmu tersebut. Kedua, Kurikulum pendidikan Islam
3
harus mampu menyesuaikan zaman dalam hal ini harus terjadi integralisasi ilmu agama dan sains serta teknologi sehingga mampu menghasilkan output (reproduksi) ulama yang menguasai secara teori dan praktik ilmu agama, sains dan teknologi. Ketiga, Lembaga pendidikan Islam sebagai sarana proses mendidik harus berani merekonstruksi kualitas dengan modernisasi sistem dan manajemen menjadi lebih profesional dan dinamis.2 Beberapa pokok yang perlu diperbarui adalah materi pelajaran. Materi pelajaran yang diajarkan sebelum lahirnya ide-ide pembaruan adalah terpusat kepada pelajaran klasik. Setelah zaman pembaruan pendidikan Islam materi pembelajaran itu tidak lagi hanya sekedar pendalaman ilmu-ilmu agama tetapi juga diajarkan ilmu pengetahuan umum. Seperti
penyampaian materi dengan
menyelipkan kosa kata bahasa inggris ataupun juga internalisasi bahasa inggris dalam buku pelajaran Pendidikan Agama Islam. Hal ini dilakukan dengan harapan agar pendidikan Islam bisa mewujudkan pendidikan yang holistic dan juga lepas dari kesan dikotomi pendidikan. Mengingat bahasa inggris dikenal sebagai pelajaran umum sedangkan pendidikan agama Islam lebih dikenal dengan pelajaran religius dan dipandang sebagai materi lokal yang hanya berorientasi sebagai pegangan hidup untuk bekal kehidupan akhirat dan dipandang kurang memberikan kontribusi dalam masa depan kehidupan duniawi. Hal ini menyebabkan pendidikan Islam dianggap sebelah mata sehingga sasarannya pun kurang begitu mengena. 2
Ibid., h.7
4
Sejalan dengan hal itu maka SD Al-Muslim Sidoarjo sebagai lembaga pendidikan formal berlabel Islam mencoba untuk mengadakan reorientasi dan rekonstruksi lembaga pendidikannya menuju pada integralisasi antara nilai-nilai religius dan bahasa asing yaitu dengan mengupayakan internalisasi bahasa Inggris pada mata pelajaran PAI. Mengingat bahasa Inggris merupakan bahasa internasional dimana bahasa merupakan media komunikasi. Dari sini diharapkan bisa mencetak generasi muslim yang modern yang bisa menyampaikan ajaranajaran Islam tidak hanya dengan bahasa nasional saja namun juga bisa menyampaikan dengan bahasa Internasional. Dengan demikian pendidikan Islam khusunya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) menjadi lebih elegan yang menuju ke arah modernisasi dan tidak terkesan kuno. Dengan pertimbangan latar belakang tersebut diatas maka penulis berniat mengambil
penelitian dengan judul ”Internalisasi Bahasa Inggris Pada Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Sebagai Wujud Modernisasi Pendidikan Islam di SD Al-Muslim Waru-Sidoarjo” dengan harapan dapat membantu memberikan solusi untuk pembaharuan pendidikan Islam agar lebih maju dan berkembang sesuai dengan hakikat agama Islam sebagai rahmat untuk seluruh alam dan zaman. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana konsep modernisasi pendidikan Islam? 2. Bagaimana aplikasi internalisasi bahasa Inggris pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang diterapkan di SD Al- Muslim Waru-Sidoarjo?
5
3. Bagaimana Implementasi internalisasi bahasa Inggris pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai wujud modernisasi pendidikan Islam yang dilangsungkan di SD Al-Musli Waru-Sidoarjo? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan utama dari penelitian ini, adalah untuk mendapatkan informasi atau gambaran tentang modernisasi pendidikan Islam dan aplikasinya dalam lembaga pendidikan agama Islam. Namun, sesuai dengan rumusan masalah tersebut diatas maka ada beberapa tujuan yang menjadi penunjang dalam mencapai tujuan utama dalam penelitian ini yaitu: 1. Untuk Mengetahui Modernisasi Pendidikan Islam 2. Untuk mengetahui aplikasi internalisasi bahasa Inggris pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang diterapkan di SD Al- Muslim WaruSidoarjo . 3. Untuk mengetahui Implementasi internalisasi bahasa Inggris pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai wujud modernisasi pendidikan Islam yang dilangsungkan di SD Al-Musli Waru-Sidoarjo D. Kegunaan Penelitian Setelah penulis menyelesaikan kajian ilmiah tentang internalisasi bahasa Inggris pada mata pelajaran PAI sebagai wujud modernisasi pendidikan Islam di SD Al-Muslim Waru-Sidoarjo nantinya pembahasan ini diharapkan dapat berguna bagi dua bidang kajian yaitu:
6
a. Segi Teoritis: 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi positif dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu Pendidikan Agama Islam. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah pemikiran Islam,
khususnya sebagai upaya pencarian solusi alternatif dalam
melakukan pembaharuan pendidikan Islam di Indonesia di tengah persaingan global yang sangat kompetitif. b. Segi Praktis: 1. Bagi para pendidik, merupakan hasil pemikiran yang dapat dipakai sebagai pedoman untuk melaksanakan usaha pengajaran menuju tercapainya tujuan yang dicita-citakan. 2. Bagi para orang tua, merupakan bahan masukan sebagai langkah yang strategis dan dinamis dalam pengajaran di lingkungan keluarga. 3. Bagi peneliti, merupakan bahan informasi, guna meningkatkan dan menambah pengetahuan serta keahlian dalam melaksanakan pembelajaran PAI dalam program modernisasi pendidikan Islam. E. Definisi Operasional Definisi operasional ini dimaksudkan untuk memperjelas dan mempertegas kata-kata atau istilah yang berkaitan dengan judul penelitian, agar lebih mudah dipahami maka peneliti menyusunnya sebagai berikut:
7
1. Judul Skripsi MODERNISASI PENDIDIKAN ISLAM MELALUI
INTERNALISASI
BAHASA INGGRIS PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SD AL-MUSLIM WARU-SIDOARJO 2. Modernisasi Gerakan untuk merombak cara-cara kehidupan lama untuk menuju bentuk/model kehidupan yang baru. Jadi dalam pendidikan haus ada pembaharuan khususnya dalam PAI, hal ini sejalan dengan adanya internalisasi bahasa Inggris pada mata pelajaran PAI di SD Al-Muslim Waru-Sidoarjo. 3. Pendidikan Islam Menurut Athiyah Al-Abrasy, pendidikan Islam adalah mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan bahagia, mencintai tanah air, tegap jasmaninya, sempurna budi pekertinya, pola pikirnya teratur dengan rapi, perasaannya halus, profesional dalam bekerja dan manis tutur sapanya.3 Jadi pendidikan Islam adalah suatu kerangka pendidikan yang menjadikan pribadipribadi hamba Allah yang selalu bertakwa kepadaNya, dan dapat mencapai kehidupan yang berbahagia di dunia dan akhirat.
3
http://sopwanhadi.wordpress.com/2010/02/28/definisi-dan-tujuan-pendidikan-Islam/, diakses pada tanggal 13 Agustus 2011
8
4. Internalisasi Yaitu pendalaman, penghayatan, memasukkan.4 Jadi penelitian ini untuk mengetahui bagaimana memasukkan bahasa Inggris pada mata pelajaran PAI di SD Al-Muslim Waru-Sidoarjo. 5. Bahasa Inggris Media komunikasi utama bagi dunia internasional. Jadi bahasa Inggris di sini dimasukkan ke dalam pembelajaran PAI sebagai wujud modernisasi pendidikan Islam di SD Al-Muslim Waru-Sidoarjo. 6. PAI Bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum- hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. PAI di sini juga merupakan bidang studi yang ada di SD Al-Muslim WaruSidoarjo sebagaimana sekolah-sekolah lainnya. 7. SD AL-Muslim Waru-Sidoarjo Adalah suatu lembaga pendidikan formal yang berbasis pendidikan Islam. SD AL-Muslim adalah salah satu full day scholl, yang berlokasi di Jl. Wadung Asri 39F di Waru-Sidoarjo. Yang selanjutnya dijadikan obyek penelitian. Dengan demikian jelaslah bahwa maksud dari internalisasi bahasa Inggris pada mata pelajaran PAI sebagai wujud modernisasi pendidikan Islam di SD AlMuslim Waru-Sidoarjo menurut penulis adalah pengamatan yang dilakukan oleh
4
267.
Pius A. Partanto; M.Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola,1994), h.
9
peneliti terhadap modernisasi pendidikan Islam di SD Al-Muslim Waru-Sidoarjo. Sebagai fokus utama penelitian, tentunya dengan memahami terlebih dahulu proses pelaksanaan pendidikan secera umum. F. Metode Penelitian Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya sehingga dapat mencapai objek atau tujuan pemecahan masalah. Sedangkan metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dimana usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah. Untuk melakukan penelitian ini diperlukan metode penelitian yang tersusun secara sistematis dengan tujuan agar data yang diperlukan valid. Sehingga penelitian ini layak untuk diuji kebenarannya. 1. Jenis Penelitian dan Tahap-tahap Penelitian a. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa data-data tertulis atau lisan dari orang-orag dan pelaku yang dapat diamati.5 Adapun bentuk penelitiannya adalah deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan hanya bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena dalam situasi tertentu. Dan penelitian ini hanya ingin mengetahui
5
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:Remaja Rosdakarya,2008), cet.ke-25, h.4.
10
yang berhubungan dengan jeadaan sesuatu, selain itu penelitian ini termasuk dalam penelitian yang tidak perlu merumuskan hipotesis (Non Hipotesis) terlebih dahulu dan juga bukan untuk mengujinya, tetapi hanya mempelajari gejala-gejala sebanyak-banyaknya. b. Tahap-tahap Penelitian Tahap-tahap penelitian ini dibagi dalam tiga tahap yaitu: 1) Menentukan masalah penelitian, dalam tahap ini, peneliti mengadakan studi pendahuluan. 2) Pengumpulan data, pada tahap ini peneliti mulai dengan mennetukan sumber data, yaitu buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan, dari segenap individu yang berkompeten di SD Al-Muslim Waru-Sidoarjo, pada tahap ini diakhiri dengan pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. 3) Analisis dan penyajian data, yaitu menganalisis data dan akhirnya ditarik suatu kesimpulan. 2. Data yang diperlukan Di dalam penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, maka jenis data yang digunakan adalah sebagi berikut : a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya untuk diamati dan dicatat dalam bentuk pertama kalinya dan merupakan bahan utama peneliti. Adapun sumber data primer yang
11
diperlukan adalah: pertama, modernisasi pendidikan. Kedua, Pendidikan Islam. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang tidak di usahakan peneliti, data sekunder ini bersifat penunjang dan melengkapi terhadap data primer. Diantara data sekunder adalah profil SD Al Muslim Waru Sidoarjo. 3. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan, Adapun jenis pengumpulan data di peroleh dengan : a. Metode interview Metode interview dapat dipandang sebagai metode pengumpulan data dengan mengadakan komunikasi dengan sumber data melalui tanya jawab, dialog secara lisan baik langsung maupun tidak langsung.6 Dalam penelian ini menggunakan interview tidak terstruktur dimana peneliti tidak menggunakan pedoman yang tersusun sistematis tetapi tetapi hanya menggunakan pedoman garis-garis besar saja. Dalam metode ini interview dilakukan untuk memperoleh data yang mendalam tentang profil sekolah SD Al-Muslim Waru-Sidoarjo.
6
Joko Subagyo, Metode penelitian dalam teori dan praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), cet. Ke-4, h.39
12
b. Observasi Observasi dapat digunakan sebagai pengamatan dan pencatat dengan sistemik fenomena-fenomena yang diselidiki baik lingkungan, fisiknya, dan pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang berjalan7. Sehingga akan didapatkan data profil SD Al-Muslim Waru-Sidoarjo yang akan di jadikan bahan analisis. c. Dokumentasi Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel atau catatan, transkip, buku, surat kabar majalah, peraturan, kebijakan dan sebagainya. Pada teknik pengumpulan dokumentasi bahan-bahan pustaka digunakan sebagai sumber ide untuk menggali modernisasi pendidikan Islam. Dokumen yang berbentuk gambar, diagram, bagan sketsa sebagai sumber data tetang struktur organisasi dll. 4. Teknik Analisis Data Menganalisis data merupakan kagiatan ini yang terpenting dan paling menentukan dalam penelitian. Analisis data ini dilakukan dalam suatu proses yang pelaksanaannya mulai dilakukan sejak pengumpulan data dilakukan dan dikerjakan secara intensif yaitu sesudah meninggalkan lapangan. Data-data yang sudah terkumpul tersebut kemudian dianalisis menurut beberapa tahapan sebagai berikut:
7
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), h. 203
13
a. Pengolahan data dengan cara editing, yaitu dengan memeriksa kembali datadata yang sudah dikumpulkan. b. Pengorganisasian data, yaitu menyusun dan mensistemasikan kembali data-data yang diperoleh ke dalam kerangka paparan yang telah direncanakan. c. Penemuan hasil, yaitu dengan melakukan analisa lanjutan secara kualitatif terhadap hasil pengorganisasian data dengan cara menggunakan kaidah-kaidah, teori-teori, serta dalil-dalil untuk memperoleh kesimpulan, atau dengan istilah lain merupakan cara berpikir deduktif. Dalam penelitian ini, peneliti memberikan gambaran secara menyeluruh tentang modernisasi Pendidikan Islam. Gambaran hasil penelitian tersebut kemudian ditelaah, dikaji, dan disimpulkan sesuai dengan tujuan dan kegunaan penelitian. Untuk memperoleh suatu kecermatan, ketelitian dan kebenaran maka peneliti menggunakan penalaran deduktif. Penalaran deduktif adalah, metode berfikir yang berpangkal dari hal-hal yang umum atau teori menuju pada hal-hal yang khusus atau kenyataan. Atau bisa dikatakan peneliti berangkat dari wacana modernisasi Pendidikan Islam yang kemudian dirumuskan menjadi model yang bersifat khusus yaitu internalisasi Bahasa Inggris pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Adapun untuk keperluan analisis data digunakan berbagai metode analisa data sebagai berikut: a. Analisis komparasi konstan, yaitu peneliti mengkonsentrasikan dirinya pada deskripsi yang rinci tentang sifat atau ciri dari data yang dikumpulkan,
14
sebelum berusaha menghasilkan pernyataan-pernyataan teoritis yang lebih umum. Disaat telah memadainya rekaman cadangan deskripsi yang akurat tentang fenomena sosial yang relevan, barulah peneliti dapat mulai menghipotesiskan jalinan hubungan diantara fenomena-fenomena yang ada, dan kemudian mengujinya dengan menggunakan porsi data yang lain. b. Metode deskriptif, yaitu bertujuan menggunakan fakta secara sistematis, factual dan cermat, dengan kata lain bertujuan untuk menguraikan secara teratur.
8
Data yang diuaraikan berupa penjelasan yang menggambarkan
keadaan, peristiwa ataupu proses. Sehingga akan timbul suatu penjelasan tentang aplikasi modernisasi pendidikan Islam di lembaga pendidikan SD Al-Muslim Waru-Sidoarjo. G. Sistematika Pembahasan Bab I
: Pendahuluan yang di dalamnya meiputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab II : Kajian Pustaka meliputi: A. Internalisasi bahasa Inggris: 1. Pengertian internalisasi, 2. Pengertian bahasa Inggris, 3. Manfaat bahasa Inggris. B. Modernisasi Pendidikan Islam: 1. Pengertian modernisasi pendidikan Islam, 2. Dasar dan tujuan modernisasi dalam pendidikan Islam. C. Konsep Internalisasi Bahasa Inggris pada Mata Pelajaran
8
65
Anton Bakker, A. Charis Zubair, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Kanisius, 2000), h.
15
PAI: 1. Pendidikan Islam dalam Realitas Historis, 2. Objek telaah pendidikan Islam, 3. Pengembangan dan Pembinaan Fitrah Manusia. Bab III : Profil Sekolah SD Al-Muslim Waru-Sidoarjo : Sejarah berdirinya SD Al-Muslim Waru-Sidoarjo, kurikulum SD Al-Muslim Waru-Sidoarjo, program kesiswaan SD Al-Muslim Waru-Sidoarjo, bimbingan dan konseling SD Al-Muslim Waru-Sidoarjo, program penunjang SD AlMuslim Waru-Sidoarjo, prestasi sekolah SD Al-Muslim WaruSidoarjo, struktur lembaga pendidikan SD Al-Muslim Waru-Sidoarjo, sarana dan prasarana SD Al-Muslim Waru-Sidoarjo. Bab IV : Aplikasi dan Implementasi Internalisasi Bahasa Inggris pada Mata Pelajaran PAI: Penyajian dan Analisis Data: 1. Aplikasi Internalisasi Bahasa Inggris pada Mata Pelajaran PAI di SD Al-Muslim WaruSidoarjo. 2. Implementasi Internalisasi Bahasa Inggris pada Mata Pelajaran PAI di SD Al-Muslim Waru-Sidoarjo. Bab V : Penutup: Kesimpulan dan saran-saran. Yaitu mengenai uraian singkat dan padat serta saran yang perlu penulis sampaikan kepada semua pihak terkait.