Untuk
Stikom Bandung Semester Ganjil 2011-2012
Nantia Rena Venus, S.S., M.I.Kom.
Sumber Bahasa Indonesia Berdasarkan petunjuk-petunjuk dari prasasti-prasasti dikemukakan: a. Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa kebudayaan; bahasa buku-buku yang berisi aturan-aturan hidup dan sastra. b. Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa penghubung (…???...) antarsuku di Indonesia. c. Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa perdagangan, terutama di sepanjang pantai, baik bagi suku yang ada di Indonesia maupun bagi pedagang-pedagang yang datang dari luar Indonesia. d. Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa resmi kerajaan (Sriwijaya).
SEJAK KAPAN ????????? a. Prasasti Kedukan Bukit (Palembang, 683M) b. Prasasti Talang Tuo (Palembang, 684M) c. Prasasti Kota Kapur (Bangka Barat, 686M) d. Prasasti Karang Brahi (Bangko-Jambi, 688M) e. Prasasti Gandasuli (Jawa Tengah, 832M) f.
Prasasti Bogor (942M)
PERESMIAN NAMA BAHASA INDONESIA Ikrar Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928;
Pertama
Kedua Ketiga
: Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. : Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, tanah Indonesia. : Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia
Pertanyaan……. Bagaimana pendapat Anda tentang kalimat Kami putra dan putri Indonesia menjungjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia? Bagaimana pula pendapat Anda jika kalimat tersebut diganti dengan kalimat Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbahasa yang satu, bahasa Indonesia?
MENGAPA BAHASA MELAYU DIANGKAT MENJADI BAHASA INDONESIA? Bahasa Melayu sudah merupakan lingua franca di
Indonesia, bahasa perhubungan dan bahasa perdagangan. Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dipelajari karena dalam bahasa ini tidak dikenal tingkatan bahasa seperti dalam bahasa Jawa (ngoko, kromo) atau perbedaan bahasa kasar dan halus seperti dalam bahasa Sunda (kasar, lemes; undak usuk basa). Suku Jawa, suku Sunda, dan suku-suku yang lain dengan sukarela menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Bahasa Melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang luas.
PERISTIWA PENTING DALAM PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA Tahun 1901 disusun ejaan resmi bahasa Melayu oleh
Ch. A. van Ophuijsen. Tahun 1908 pemerintah mendirikan badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang pada tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka. 28 Oktober 1928; Sumpah Pemuda. Tahun 1933; Angkatan sastrawan Pujangga Baru pimpinan Sutan Takdir Alisyahbana. 25-28 Juni 1938; Kongres Bahasa Indonesia I di Solo.
Lanjutan….. PERISTIWA PENTING 18 Agustus 1945; UUD 1945 Pasal 36 (Bahasa Indonesia
sebagai bahasa negara). 19 Maret 1947; Ejaan Soewandi resmi menggantikan Ejaan van Ophuijsen. 28 Oktober – 2 Novembar 1954; Kongres Bahasa Indonesia II di Medan. 16 Agustus 1972; Kepres No. 57 tahun 1972 tentang penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD). 28 Oktober – 2 Novembar 1978; Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta. Kemudian setiap 5 tahun sekali diselenggarakan kongres serupa.
Pertanyaan……..(lagi) Bahasa Indonesia sekarang jauh berbeda dengan
bahasa Melayu awal abad XX, mengapa?
KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA Kedudukan Bahasa Indonesia Sumpah Pemuda 1928
Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional ; kedudukannya berada di atas bahasabahasa daerah. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 36 Bahasa negara ialah bahasa Indonesia.
Fungsi Bahasa Indonesia Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai: 1. Lambang kebanggaan kebangsaan. 2. Lambang identitas nasional. 3. Alat perhubungan antarwarga, antardaerah,
antarbudaya. 4. Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia.
Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai: 1. Bahasa resmi kenegaraan. 2. Bahasa pengantar di dalam dunia
pendidikan. 3. Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. 4. Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.