Nama NIM POKJAR Tugas
: Mutik Hamitayani : 836763454 : Gantiwarno, Klaten : IPA 1
1. Alasan Pembelajaran IPA dengan teori model Teori Piaget ini karena banyak dipakai dalam penentuan proses pembelajaran di kelas SD terutama pembelajaran IPA. Berdasarkan teori di atas, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan pembelajaran di kelas antara lain: bahwa Piaget beranggapan anak bukan merupakan suatu botol kosong yang siapun untuk diisi, melainkan anak secara aktif akan membangun pengetahuan dunianya. Suatu hal lagi, teori Piaget mengajarkan kita pada suatu kenyataan bahwa seluruh anak mengikuti pola perkembangan yang sama tanpa mempertimbangkan kebudayaan dan kemampuan anak secara umum. Hanya umur anak di mana konservasi muncul sering berbeda. Poin yang penting ini menjelaskan kita mengapa pembelajaran IPA di SD banyak menggunakan percobaanpercobaan nyata dan berhasil pada anak yang lemah dan anak yang secara kebudayaan terhalangi. Penerapan selanjutnya adalah guru harus selalu ingat bahwa anak menangkapdan menerjemahkan sesuatu secara berbeda. Sehingga walaupun anak mempunyai umur yang sama tetapi ada kemungkinan mereka mempunyai pengertian yang berbeda terhadap suatu benda
atau
kejadian
yang
sama.
Jadi
setiap
individu
anak
adalah
unik
(khas). Implikasilainnya yang perlu diperhatikan, apabila hanya kegiatan fisik yang diterima anak, tidak cukup untuk menjamin perkembangan intelektual anak yang bersangkutan. Ideide anak harus selalu dipakai. Piaget memberikan contoh sementara beliau menerima seluruh ide anak, beliau juga mempersiapkan pilihan-pilihan yang dapat dipertimbangkan oleh anak. Sehingga apabila ada seorang anak yang mengatakan bahwa air yang ada di luar gelas berisi es berasal dari lubanglubang kecil yang ada pada gelas maka guru harus menjawab pernyataan itu dengan “bagus”. Tetapi setelah beberapa saat guru harus mengarahkan sesuai dengan apa yang seharusnya bahwa sebenarnya air yang ada di permukaan luar gelas bukan berasal dari lubang-lubang kecil pada gelas, melainkan berasal dari uap air di udara yang mengembun pada permukaan gelas yang dingin. Jadi guru harus selalu secara tidak langsung memberikan idenya tetapi
tidak memaksakan kehendaknya. Dengan demikian anak akan menyadari bagaimana anak tersebut bisa mendapatkan idenya. Dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk menilai sumber ide-idenya akan memberikan kesempatan kepada mereka untuk menilai proses pemecahan masalah. Hal ini juga perlu dilakukan di dalam kelas. Sebagai contoh, apabila kelas telah menyelesaikan suatu masalah, sebaiknya guru menanyakan kembali kepada siswa tentang cara mendapatkan jawaban tersebut. Misalnya dengan “Bagaimana kita bisa samapai pada jawaban ini?” dan membantu kelas untuk mengulas kembali tahapan-tahapan yang dilalui hingga menemukan jawaban atau kesimpulan itu. Dengandemikian guru lebih membantu anak dalam proses perkembangan intelektualnya. Dari pembahasan di atas, terlihat bahwa proses pembelajaran di kelas menurut Piaget harus meletakkan anak sebagai faktor yang utama. Hal ini sering disebut sebagai pembelajaran yang berpusat pada anak (child center). Contoh Pembelajaran IPA di SD Berdasarkan Teori Piaget Seperti telah dikatakan di atas bahwa pembelajaran berlandaskan teori Piaget harus mempertimbangkan keadaan tiap siswa (dikatakan sebagai terpusat pada siswa) dan siswa diberikan banyak kesempatan untuk mendpatkan pengalaman dari penggunaan inderanya. Berikut akan disampaikan rancangan pembelajaran secara garis besar. Konsep yang diajarkan :Udara mempunyai sifat-sifat tertentu dan banyak kegunaannya bagi kehidupan manusia. Sub Konsep : Udara yang bergerak mempunyai tekanan yang lebih rendah daripada udara diam. Metode yang dipakai : Eksperimen Alat dan bahan yang digunakan : 1. Dua bola pingpong (tenismeja) 2. Benang 3. Kayu, kira-kira 30 cm Cara kerja : 1. Ikatlah kedua bola pingpong dengan benang yang ada. 2. Ikatkan kedua ujung benang secara berdekatan pada kayu yang telah disediakan, sehingga tampak seperti gambar berikut. 3. Peganglah salah satu ujung kayu dan tiuplah kuat-kuat persis di tengah-tengah antara kedua bola pingpong yang tergantung. 4. Amati apa yang terjadi. Kegiatan guru yang penting adalah memperhatikan pada setiap siswa apa yang mereka lakukan. Apakah mereka sudah melaksanakannya dengan benar. Apakah mereka tidak
mendapatkan kesulitan? Dan guru harus berbuat apa yang Piaget perbuat yaitu memberikan kesempatan anak untuk menemukan sendiri jawabannya, sedangkan guru harus selalu siap dengan alternatif jawaban bila sewaktu-waktu dibutuhkan. Pada akhir pembelajaran tentunya guru mengulas kembali bagaimana siswa dapat menemukan jawaban yang diinginkan. 2. Kelebihan tersebut didasari oleh beberapa alasan.
Materi pelajaran menjadi dekat dengan kehidupan anak sehingga anak dengan mudah memahami sekaligus melakukannya. Siswa juga dengan mudah dapat mengaitkan hubungan materi pelajaran di mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran lainnya. Dengan bekerja dalam kelompok, siswa juga dapat mengembangkan kemampuan belajarnya dalam aspek afektif dan psikomotorik, selain aspek kognitif. Pembelajaran terpadu mengakomodir jenis kecerdasan siswa. Dengan pendekatan pembelajaran terpadu guru dapat dengan mudah menggunakan belajar siswa aktif sebagai metode pembelajaran. memungkinkan anak mengekplorasi dan mengekpresikan pengetahuan dan keterampilannya melalui berbagai kegiatan; meningkatkan pemahaman anak secara komprehensif; meningkatkan kecakapan berpikir anak; banyak topik yang tertuang di setiap mata pelajaran mempunyai keterkaiatan konsep dengan yang dipelajari siswa; pembelajaran terpadu memungkinkan siswa memanfaatkan keterampilannya yang dikembangkan dari mempelajari keterkaitan antarmatapelajaran; pembelajaran terpadu melatih siswa untuk semakin banyak membuat hubungan inter dan antarmatapelajaran, sehingga siswa mampu memproses informasi dengan cara yang sesuai daya pikirnya dan memungkinkan berkembangnya jaringan konsep-konsep; pembelajaran terpadu membantu siswa dapat memecahkan masalah dan berpikir kritis untuk dapat dikembangkan melalui keterampilan dalam situasi nyata; daya ingat (retensi) terhadap materi yang dipelajari siswa dapat ditingkatkan dengan jalan memberikan topik-topik dalam berbagai ragam situasi dan berbagai ragam kondisi; dalam pembelajaran terpadu transfer pembelajaran dapat mudah terjadi bila situasi pembelajaran dekat dengan situasi kehidupan nyata; 3. 2 metode a. Metode Inquiri materi pelajaran Sains dari kelas 6 untuk disampaikan dengan menggunakan metode inquiry. Alokasi waktu adalah 2 jam pelajaran. Dengan rincian sebagai berikut : 1. Standar Kompetensi Memahami energi dan perubahannya.
2. Kompetensi Dasar Menyelidiki berbagai cara perpindahan energi panas dan listrik. 3. Indikator a. Menunjukkan gejala kelistrikan, misalnya : pengaruh menggosok benda. b. Mengidentifikasi berbagai sumber energi listrik. 4. Materi Pokok Perpindahan energi panas dan listrik. 5. Metode Pembelajaran a. Ceramah b. Inquiry 6. Tujuan Pembelajaran a. Mengetahui gejala kelistrikan, misalnya : pengaruh menggosok benda. b. Mengetahui berbagai sumber energi listrik. 7. Alat dan Sumber Belajar a. Buku paket Sains kelas VI b. Penggaris plastik c. Sobekan kertas 8. Langkah-langkah Kegiatan a. Kegiatan Awal 1) Siswa diminta berdoa dipimpin oleh ketua kelas. 2) Absensi. 3) Apersepsi. Beberapa siswa ditanya satu per satu secara acak tentang pelajaran sebelumnya tentang perpindahan panas. Siswa diperkenalkan materi pelajaran hari ini. b. Kegiatan Inti 1) Siswa diberi penjelasan singkat tentang energi listrik dan gejala kelistrikan. 2) Siswa dibantu guru melakukan percobaan penggaris yang digosokkan ke rambut untuk dapat menarik sobekan kertas. 3) Siswa diberi penjelasan singkat oleh guru tentang sumber-sumber energi listrik. 4) Kelompok diminta mendiskusikan sumber-sumber energi listrik dan menuliskannya dalam selembar kertas. 5) Perwakilan masing-masing kelompok mengungkapkan hasil diskusinya di depan kelas dan mengumpulkannya kepada guru.
c. Kegiatan Akhir 1) Post test lisan. Guru menunjuk secara acak satu per satu siswa untuk ditanya tentang pemahaman dan kesimpulan mereka atas serangkaian kegiatan yang telah mereka lakukan tadi. 2) Siswa diminta untuk menyimpulkan tentang materi perpindahan energi panas dan listrik melalui metode inquiry tadi. Dari serangkaian kegiatan pembelajaran sains dengan penggunaan metode inquiry di atas, dari mulai kegiatan awal, inti hingga kegiatan akhir, namapak jelas bahwa siswa lah yang lebih banyak aktif. Guru lebih bersikap pasif dan berperan sebagai fasilitator. Dari mulai penemuan masalah dengan percobaan (eksperimen) sampai menemukan kesimpulan dengan cara diskusi menunjukkan bahwa memang siswa lah yang bersikap aktif. Guru hanya berusaha mencoba merangsang proses mental dan intelektual dengan banyak bertanya kepada para siswa secara acak. b. Model Sains Teknology Masyarakat I. Standar Kompetensi : Memahami Pemanfaatan Sampah disekitar Lingkungan II. Kompetensi Dasar III.
: Memanfaatkan sampah dan membuat suatu karya/ model
Indikator
:
a.
Mengenali sampah oganik dan non organik
b.
Medeskripsikan posisi sampah organik dan non organik
c.
Membuktikan bahwa sampah juga bisa dimanfaatkan
IV. Tujuan Pembelajaran : a.
Siswa mampu mengenali sampah organik dan non organik
b.
Siswa mampu mendeskripsikan posisi sampah organik dan non organik
c.
Siswa mampu membuktikan bahwa sampah juga bisa dimanfaatkan V. Pendekatan, model dan metode
a.
Pendekatan
: Kontruktivis
b.
Model
: Sains Teknologi Masyarakat ( STM )
c.
Metode
: Ceramah, Tanya jawab, Diskusi Kelompok, Praktek
I.
Langkah – Langkah Pembelajaran
No
Fase
1.
Pendahuluan
Kegiatan Pembelajaran
Salam
Alokasi Wa ktu 10 Me nit
Berdo’a Mengondisikan kelas Pengabsenan Menyampaikan tujuan pembelajaran Memberikan motivasi agar mengikuti pembelajaran dengan baik Guru menanyakan materi dan bertanya jawab tentang materi yang di dapatkan sebelumnya 2.
Kegiatan Inti
A.
Invitasi Guru menerangkan materi tentang sampah organik dan non organik Guru mengajak siswa untuk mengungkapkan hal-hal yang ingin diketahui siswa dalam hal pemanfaatan sampah untuk kehidupan sehari-hari
B.
Eksplorasi Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok Guru Menyediakan bahan- bahan untuk membuat kerajinan Guru merangkai dan mencontohkan bahan-bahan tersebut untuk kerajinan
C.
Eksplanasi
50 Me nit
Siswa diperintahkan untuk membuat kerajinan sampah non organik yang sudah dicontohkan Siswa melaporkan hasil kerajinan yang sudah dibuat kepada guru untuk diamati kembali D.
Pengambilan Tindakan Setelah siswa selesai membuat satu kerajinan dari bahan sampah non organik lalu siswa diperintahka untuk membuat selogan yang berkaitan dengan pemanfaatan sampah atau kebersihan
3.
Kegiatan akhir
Guru menegaskan materi kembali secara sederhana
10 Me nit
Guru bertanya kepada siswa mengenai hal yang belum dipahami siswa Guru menutup mengajar
kegiatan
belajar
Berdo’a Salam
Pentingnya Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat digunakan sebagai salah satu pendekatan dalam pengajaran IPA di Sekolah Dasar yaitu dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, sehingga siswa akan dapat terlibat secara aktif mengidentifikasi isu isu
sosial
dan
teknologi
yang
terdapat
di
masyarakat.
Implementasi pendekatan STM dalam pembelajaran Sains yaitu guru mampu memecakan masalah masalah siswa yang ada dalam pembelajaran dan memberikan waktu yang cukup untuk menemukan ide – ide dengan menggunakan pola berpikir, peserta didik dapat menghubungkan yang mereka pelajari dengan kehidupan sehari-hari. Dalam upaya
menumbuhkembangkan dan meningkatkan kesadaran siswa akan tanggung jawab atas pembelajaran dirinya maka dalam interaksi pembelajaran guru hendaknya mengambil posisi sebagai fasilitator atau mediator pembelajaran dan bukan sebagai otoritas pengetahuan. 4. Pendekatan Sejarah Yang dimaksud dengan pendekatan historis adalah meninjau suatu permasalahan dari sudut tinjauan sejarah, dan menjawab permasalahan serta menganalisisnya dengan menggunakan metode analisis sejarah. Sejarah atau histori adalah studi yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa atau kejadian masa lalu yang menyangkut kejadian atau keadaan yang sebenarnya. Pendekatan sejarah dalam pembelajaran IPA mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a.
Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lalu
b.
Isi pelajaran IPA dikaitkan dengan sejarah dan penerapannya
c.
Penyusunan bahan ajar berkisar pada suatu tema atau topik yang bersangkutan
dengan topik. Keunggulan pendekatan sejarah, sebagai berikut: Ilmu kimia tumbuh dan berkembang berdasarkan eksperimen – eksperimen yang telah dilakukan oleh ilmuwan. Untuk mengikuti perkembangan ilmu IPA yang sangat pesat, belajar sejarah IPA merupakan kegiatan yang membantu untuk pembentukan pengetahuan IPA berdasarkan penemuan – penemuan terdahulu. Dari pendekatan sejarah, siswa dapat mengembangkan pikirannya untuk mengetahui lebih jauh tentang apa yang telah dilakukan ilmuwan terdahulu. Selain itu, siswa dapat mengambil teladan tentang keuletan dan ketekunan dari ilmuwan dalam melakukan penelitian dan adanya keinginan untuk meju walaupun banyak rintangan dan hambatan dalam hidupnya. Kelemahan pendekatan sejarah, sebagai berikut: Penggunan secara berlebihan dapat mengakibatkan siswa terlalu berpandangan kebelakang, sehingga dapat menghambat imajinasi untuk pengembangan ilmu kimia dimasa yang akan datang. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam merencanakan pembelajaran dengan pendekatan sejarah: Sejarah yang akan diajarkan harus dinyatakan secara tegas dan lengkap
b.
Sejarah yang akan disampaikan harus sesuai dengan materi yang disampaikan
c.
Guru harus kaya bacaan tentang sejarah ditemukannya konsep – konsep IPA Contoh di Kompetensi Dasar kelas empat (IV):
5. Ada 2 metode a. Metode Eksperimen Metode eksperimen merupakan metode yang cocok digunakan pada mata pelajaran sains, pada metode ini siswa diberi kesempatan untuk menyusun konsep-konsep dalam struktur kognitifnya yang kemudian dapat diimplementasikan dalam kesehariannya. Perubahan sifat benda : Kertas dibakar akan berubah menjadi abu, warnanya hitam, rapuh, dan berbau gosong lilin dipanaskan akan meleleh mentega dipanaskan akan mencair atau melumer Air yang didinginkan akan berubah menjadi es Buah dan sayuran akan mengalami pembusukan Seng akan mengalami perkaratan jika direndam dalam air Setiap kelompok diberi berbagai alat dan benda untuk melakukan percobaan, serta lembar observasi 1.
Kelebihan metode eksperimen a)
Membuat siswa percaya pada kebenaran kesimpulan percobaannya sendiri dari pada hanya menerima kata guru atau buku.
b)
Siswa aktif terlibat mengumpulkan fakta, informasi, atau data yang diperlukan melalui percobaan yang dilakukan.
c)
Dapat menggunakan dan melaksanakan prosedur metode ilmiah dan berfikir ilmiah.
d)
Memperkaya pengalaman dengan hal-hal yang bersifat objetif, realistik dan menghilangkan verbalisme.
e) 2.
Hasil belajar menjadi kepemilikan siswayang bertalian lama.
Kekurangan/kelemahan metode eksperimen a)
Memerlukan peralatan percobaan yang komplit,
b)
Dapat menghambat laju pembelajaran dalam penelitian yang memerlukan waktu yang lama.
c)
Menimbulkan kesulitan bagi guru dan siswaapabila kurang berpengalaman dalam penelitian.
d)
Kegagalan dan kesalahan dalam bereksperimen akan berakibat pada kesalahan penyimpulan.
b. metode Tanya-jawab Metode tanya-jawab ialah penyampaian pelajaran dengan cara guru mengajukan pertanyaan dan murid menjawab. Dalam metode tanya-jawab terdapat kelemahan dan kelebihan, sehingga seorang guru benar-benar harus memperhatikan kesesuaian materi pelajaran dengan metode yang akan digunakan. Ciri Khusus Makhluk Hidup: Ciri Khusus Beberapa Jenis Tumbuhan Guru memberikan pengantar mengenai ciri-ciri khusus yang dimiliki hewan 2.
Guru memberi contoh ciri-ciri khusus hewan dengan lingkungan hidupnya.
3.
Guru membagi siswa ke dalam kelompok.
4.
Guru menjelaskan pengertian mapping.
5.
Guru memberi contoh mapping.
6.
Siswa mengamati beberapa hewan yang memiliki ciri khusus pada gambar.
7.
Siswa
membandingkan
dan
membedakan
ciri
khusus
hewan
terhadap
lingkungannya. 8.
Melalui diskusi siswa membuat laporan hasil pengamatan menggunakan maping atau bagan.
9.
Salah satu siswa mewakili kelompok membacakan hasil pengamatan menggunakan maping atau bagan yang telah dibuat.
10. Siswa menempelkan maping yang telah dibacakan di dinding. Keunggulan metode tanya jawab 1.
Kelas akan hidup karena anak didik aktif berfikir dan menyampaikan pikiran melalui berbicara.
2.
Baik sekali untuk melatih anak didik agar berani mengemukakan pendapatnya.
3.
Akan membawa kelas kedalam suasana diskusi.
Kelemahan metode tanya jawab: 1.
Dengan tanya jawab kadang-kadang pembicaraan menyimpang dari pokok persoalan bila dalam mengajukan pertanyaan, siswa menyinggung hal-hal lain walaupun masih ada hubungannya dengan pokok yang dibicarakan. Dalam hal ini sering tidak terkendalikan sehingga membuat persoalan baru.
2.
Membutuhkan waktu yang banyak dalam proses tanya jawab dari guru untuk siswa
6. Perbedaan antara pendekatan dan metode
PERBEDAAN No 1
Pendekatan
Metode
Pendekatan dapat diartikan
Metode merupakan suatu
sebagai titik tolak atau sudut
penjabaran dari suatu
pandang kita terhadap proses
pendekatan. Suatu pendekatan
pembelajaran
dapat dijabarkan kedalam berbagai metode