PENERAPAN DAN PENGUNGKAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Nama: Anissa Nur Amalia Sagita NPM: 21208499
PENDAHULUAN Perbedan Akuntansi Konvesional dan Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial
Masalah yang ditimbulkan oleh perusahaanperusahaan mengakibatkan adanya aksi protes
Perusahaan wajib untuk melaksanakan dan mengungkapkan praktik corporate social responsibility (CSR)
Pusat perhatian yang dilayani perusahaan adalah stockholders dan bondholders
1. Internal (karyawan, shareholder, stakeholder) 2. Eksternal (serikat pekerja, pemasok, konsumen, pesaing, LSM dan badan-badan pemerintah) 1. Undang–Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 yang terdiri dari 2 pasal yaitu, pasal 66 dan 74 2. Ikatan Akutansi Indonesia (IAI) dalam Pernyataan Standar Akutansi Keuangan (PSAK) Nomor 1 (revisi 2007) paragraf sembilan
Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian Apakah ada perbedaan pengungkapan akuntansi pertanggungjawaban sosial antara perusahaan manufaktur yang tergolong perusahaan highprofile dan low-profile ? untuk menganalisis perbedaan pengungkapan akuntansi pertanggungjawaban sosial antara perusahaan manufaktur yang tergolong perusahaan high-profile dan low-profile.
jenis tanggung jawab : 1. Economic responsibility 2. Legal responsibility 3. Social responsibility
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pengungkapan secara sederhana dapat diartikan sebagai pengeluaran informasi (Sudarmaji dalam Erdanu, 2010). Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengungkapan (disclosure) yaitu: (1) untuk siapa informasi diungkapkan, (2) apa tujuan informasi tersebut, (3) berapa banyak informasi yang diungkapkan (Hendriksen, 2001)
tangggung jawab sosial perusahaan sering disebut juga sebagai corporate social responsibility atau social disclosure, corporate social reporting, social reporting merupakan proses pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap masyarakat secara keseluruhan (Sembiring, 2005).
SAMPEL PENELITIAN Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 •Jumlah perusahaan 131
Menggunakan metode purposive sampling •Perusahaan yang memenuhi kriteria 67
Pengelompokan tipe perusahaan berdasarkan market cap •Jumlah perusahaan manufaktur high-profile 11 •Jumlah perusahaan manufaktur low-profile 56
Metode analisis data •Statistik Deskriptif •Uji normalitas
Pengujian Hipotesis Uji Beda T 2 Sampel Bebas •H0, jika Pvalue > 0.05. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan jumlah pengungkapan akuntansi pertanggungjawaban sosial antara perusahaan manufaktur high-profile dan perusahaan manufaktur low-profile •Ha, jika Pvalue < 0.05 Terdapat perbedaan yang signifikan jumlah pengungkapan akuntansi pertanggungjawaban sosial antara perusahaan manufaktur high-profile dan perusahaan manufaktur low-profile
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Manufaktur High-Profile 0.500 0.450 0.400 0.350 0.300 0.250 0.200 0.150 0.100 0.050 0.000
0.474
0.462 0.423
CSRDI 0.397 0.333 0.269
0.256 0.179 0.128
0.128
0.154
INTP SMCB SMGR ASII IMAS ICBP INDF GGRM HMSP KLBF UNVR
jumlah pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan manufaktur high-profile dimana pengungkapan terendah dimiliki oleh perusahaan Indomobil Sukses International Tbk (IMAS) dan Gudang Garam Tbk (GGRM) dengan nilai pengungkapan sebesar 0,128 atau 10 pengungkapan. Sedangkan pengungkapan tertinggi dimiliki oleh Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) dengan nilai pengungkapan sebesar 0,074 atau 37 pengungkapan. PT . Indomobil Sukses International Tbk perusahaan ingin membentuk karyawan sebagai SDM yang sehat, berjiwa sportif, aktif dan tangguh menghadapi tantangan-tantangan bisnis otomotif yang kian kompetitif. PT . Gudang Garam Tbk memegang teguh falsafah Catur Dharma, yaitu: Kehidupan yang bermakna dan berfaedah bagi masyarakat luas merupakan suatu kebahagiaan, Kerja keras, ulet, jujur, sehat dan beriman adalah prasyarat kesuksesan, Kesuksesan tidak dapat terlepas dari peranan dan kerjasama dengan orang lain dan Karyawan adalah mitra usaha yang utama PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk berkomitmen untuk terus melaksanakan program CSR. Komitmen pelaksanaan didasarkan pada konsep pembangunan berkelanjutan dengan tiga dasar utama kepentingan (memelihara lingkungan, memberikan manfaat bagi masyarakat lokal, dan menjaga pertumbuhan perusahaan.)
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Manufaktur Low-Profile
AMFG MLIA CTBN NIKL UNIC SIMA YPAS TIRT INRU SAIP AUTO GDYR INDS NIPS ADMG ERTX INDR PBRX UNTX KBLI SCCO PTSN DLTA ROTI RMBA INAF PYFA MBTO
0.450 0.397 0.385 0.372 0.400 0.346 0.350 CSRDI 0.300 0.269 0.244 0.244 0.250 0.218 0.205 0.192 0.179 0.192 0.179 0.179 0.167 0.200 0.167 0.167 0.167 0.1540.141 0.141 0.154 0.154 0.141 0.141 0.141 0.141 0.141 0.141 0.1410.154 0.128 0.150 0.115 0.115 0.1150.103 0.115 0.1150.128 0.115 0.103 0.103 0.103 0.103 0.103 0.103 0.103 0.090 0.090 0.090 0.090 0.077 0.077 0.100 0.064 0.051 0.051 0.050 0.000
Jumlah pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan manufaktur low-profile dimana pengungkapan terendah dimiliki oleh perusahaan Eratex Djaya Tbk (ERTX) dan Mandom Indonesia Tbk (TCID) dengan nilai pengungkapan sebesar 0,051 atau 4 pengungkapan. Sedangkan pengungkapan tertinggi dimiliki oleh Indocement Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) dengan nilai pengungkapan sebesar 0,397 atau 31 pengungkapan. PT. Eratex Djaya Tbk mengalokasikan dana sebesar Rp 90,27 juta untuk kegiatan-kegiatan tanggung jawab sosial khususnya di bidang pendidikan PT. Mandom Indonesia Tbk mengalokasikan dana sebesar Rp 200 juta untuk kegiatankegiatan tanggung jawab sosial PT. Indocement Pelat Timah Tbk mengumpulkan uang recehan berupa koin sejumlah anakanak usia sekolah dari keluarga dapat kembali ke bangku pendidikan
Independent Samples Test
N
High-profile
11
Mean
Std. Deviation
0,2913
0,13328
Sig.
0,002 Low-profile
56
0,1530
0,07741
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa: P value sebesar 0,002 yang artinya 0.002< 0.05
yang artinya H0 ditolak dan Ha diterima
Implikasi Penerapan Tanggung Jawab Sosial Terhadap Akuntansi Dengan adanya tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial yang lebih banyak akan menunjukan perusahaan mempunyai akuntabilitas dan transparasi yang baik. Dimana akuntabilitas dan transparansi merupakan salah satu unsur dari prinsip tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) dan jika perusahaan melaksanakan tanggung jawab sosial yang baik, maka tata kelola perusahaan juga baik.
PENUTUP
Kesimpulan Jumlah pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan manufaktur high-profile, pengungkapan terendah dimiliki oleh perusahaan Indomobil Sukses International Tbk (IMAS) dan Gudang Garam Tbk (GGRM). Sedangkan pengungkapan tertinggi dimiliki oleh Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP). Jumlah pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan manufaktur low-profile, pengungkapan terendah dimiliki oeh perusahaan Eratex Djaya Tbk (ERTX) dan Mandom Indonesia Tbk (TCID). Sedangkan pengungkapan tertinggi dimiliki oleh Indocement Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL). Praktek pengungkapan tanggung jawab sosial yang dilaksanakan oleh perusahaan manufaktur high-profile dan perusahaan manufaktur low-profile di Indonesia pada tahun 2011 terdapat perbedaan yang signifikan.
Saran Pertama, hendaknya perusahaan lebih memperhatikan tanggung jawab sosialnya, mengingat antara perusahaan dan masyarakat saling memiliki kepentingan Kedua, dalam pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, pemerintah harus memberikan suatu ketentuan baku dalam penentuan standar tentang tanggung jawab sosiaal perusahaan